Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN ISLAM

DOSEN PENGAMPU

Prof.Dr.H.Mujiburrahman.M.Ag.

Dr.Safriadi,S.Pdi.M.Pd

DI SUSUN OLEH:

FATAHILLAH (220206064)

MUDDATSIR(220206065)

FATHUR RIZKY(220206040)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN

UIN AR-RANIRY 2022


KATA PENGANTAR

Di awal Langkah yang paling utama marilah kita senantiasaa memuja dan memuji Allah
SWT yang telah memberikan Rahmat dan Nikmat kepada kita sehingga kita dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu

Dan tidak lupa pula solawat beserta salam marilah kita sanjung sajikan kepada baginda
Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang
penuh ilmu pengatahuan.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Safriadi S.Pdi.M.Pd selaku
dosen mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman kami yang selalu setia
membantu dalam hal mengupulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.Dalam makalah
ini kami menjelaskan tentang Manajemen Pembiayaan Pendidikan Islam.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang tidak dapat kami
ketahui.Maka dari itu kami mohon kritik dan saran dari teman-teman maupun dosen.Demi
mencapai makalah yang sempurna

Zakir Kopi,01 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB1 PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan masalah................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. Pengertian Pembiayaan pendidikan Islam .........................................................3

B. Konsep dasar pembiayaan pendidikan................................................................5

C. Sumber-Sumber pembiayaan pendidikan...........................................................7

BAB III PENUTUP.......................................................................................................8

A. Kesimpulan.........................................................................................................8

B. Saran...................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan klasik yang masih kerap menghinggapi lembaga-lembaga pendidikan, khususnya


lembaga pendidikan Islam di negeri ini, adalah problem pemerataan pendidikan serta
pembiayaan pendidikan yang dikatakan belum maksimal dalam realisasinya.

Dalam segala upaya pencapaian tujuan pendidikan, biaya dan pembiayaan pendidikan memiliki
peranan yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan
peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan belum bisa
berjalan secara maksimal.

Setidaknya sekolah atau madrasah dalam menyelenggarakan pendidikan menganut pada sila ke
lima pancasila yang berbunyi” keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dalam kandungan sila
kelima tersebut mengindikasikan bahwa pelaksanaan manajemen pembiayaan di dalam dunia
pendidikan, hendaknya dilaksanakan sebaik mungkin agar pendidikan dapat terlaksana dengan
baik.

Di dalam UUD 1945 alenia keempat, disebutkan adanya perkataan “mencerdaskan kehidupan
bangsa” ini berarti bahwa setiap lapisan masyarakat berkewajiban untuk turut serta
melaksanakan pendidikan sebagai upaya mempertahankan kedaulatan republik Indonesia.

Secara aplikatif, penyelenggaraan pendidikan membutuhkan biaya. Hal ini disebabkan


pengelolaan pendidikan di sekolah maupun madrasah dalam segala aktivitasnya, memerlukan
sarana dan prasarana untuk proses pengajaran, layanan, pelaksanaan program, dan kesejahteraan
para guru dan karyawan yang ada. Semua itu memerlukan anggaran dana.

Keterbatasan dana menuntut pengelola lembaga pendidikan untuk kreatif, peka terhadap
peluang, membangun relasi, serta mengelola dana yang ada dengan baik.

1
Makalah ini akan mengupas model manajemen pembiayaan pendidikan yang ideal dalam
perspektif Islam. Tidak hanya berbicara konsep, penulis juga memaparkan corak manajemen
pembiayaan pendidikan Islam yang telah tercatat dalam ruang sejarah pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian pembiayaan Pendidikan islam?

2. Bagaimana konsep dasar pembiayaan Pendidikan?

3. Bagaimana sumber sumber pembiayaan Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari pembiayaan Pendidikan islam .


2. Mengetahui konsep dasar pembiayaan Pendidikan islam.
3. Mengeahui sumber-sumber pembiayaan Pendidikan.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembiayaan Pendidikan Islam

Masalah pendidikan merupakan salah satu masalah bangsa yang belum dapat ditemukan
solusinya secara tuntas. Jika kita mencermati dan ikuti perkembangan pendidikan khususnya
dalam hal biaya pendidikan sampai saat ini, biaya tersebut dirasakan semakin mahal. Terlebih
lagi, dari kalangan kurang mampu semakin tidak menentu kondisi perekonomiannya dari hari ke
hari. Apalagi bagi masyarakat yang tidak memiliki penghasilan tetap dikarenakan pemutusan
hubungan kerja (PHK) atau disebakan oleh karena hal yang lainnya. Mahalnya biaya pendidikan
tidak hanya terjadi di sekolah atau perguruan tinggi negeri maupun swasta. Di tingkat pendidikan
dasar misalnya, sekalipun Pemerintah telah memberi dana bantuan operasional sekolah (BOS)
SD dan SMP negeri, namun dianggap oleh sebagian besar masyarakat menengah ke bawah
masih belum mencukupi untuk memenuhi biaya pendidikan, terutama biaya operasional pokok
yang harus ditanggung oleh orangtua/wali peserta didik.

Pembiayaan pendidikan tidak lepas dan persoalan ekonomi pendidikan, Johns dan Morphet
mengemukakan bahwa "pendidikan itu mempunyai peranan vital terhadap ekonomi dan negara
modem". Secara urnum pembiayaan pendidikan adalah sebuah kompleksitas, yang didalamnya
akan terdapat saling keterkaitan pada setiap komponennya, yang merniliki rentang yang bersifat
mikro (satuan pendidikan) hingga yang makro (nasional), yang meliputi sumber-sumber
pembiayaan pendidikan, sistem dan mekanisme pengalokasiannya, efektivitas dan efisiensi
dalarn penggunaanya, akuntabilitas hasiJnya yang diukur dari perubahan-perubahan yang terjadi
pada semua tataran, khususnya lembaga pendidikan, dan permasalahan-pennasalahan yang masih
terkait dengan pembiayaan pendidikan, sehingga diperlukan studi khusus untuk lebih spesifk
rnengenal pernbiayaan pendidikan ini.

3
Pembiayaan yaitu pendanaan yang diberikan oleh samu pihak lain untuk mendukung investasi
yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan
adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan untuk
rnencapai tujuan yang telah ditentukan. Pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang
secara langsung dapat menunjang keefektifan dan efisiensi pengelolaan pendidikan.

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan insrumental (instrumen input)
yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam setiap upaya pencapaian
pendidikan baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Hampir tidak ada
upaya pendidikan yang mengabaikan peranan biaya, sehinga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya,
proses pendidikan tidak akan berjalan.

Apabila dikontekskan dalam pendidikan, lembaga pendidikan sebagai lembaga non profit yang
bergerak di bidang jasa, maka faktor-faktor yang menjadi pemicu biaya di antaranya jumlah jam
mengajar guru, media pengajaran, buku teks yang digunakan, fasilitas pendukung yang sifatnya
temporer. Program-program pendidikan yang ditawarkan oleh sekolah yang secara akumulatif
dapat meningkatkan dan mengembangkan keterampilan lulusan serta dapat juga dijadikan
sebagai pemicu biaya di dalam pendidikan.

Dalam teori dan praktek pembiayaan pendidikan, baik pada tataran makro maupun mikro,
dikenal beberapa kategori biaya pendidikan. Pertama, biaya langsung (direct cost) dan biaya
tidak langsung (Indirec cost). Biaya langsung adalah segala pengeluaran yang secara langsung
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Biaya tidak langsung adalah pengeluaran yang tidak
secara langsung menunjang proses pendidikan tetapi memungkinkan proses pendidikan tersebut
terjadi disekolah, misalnya biaya hidup siswa, biaya transportasi ke sekolah, biaya jajan, biaya
kesehatan, dan harga kesempatan (opprotunity cost).

4
B. Konsep dasar pembiayaan Pendidikan

1. Menurut Nanang Fatah

Mengacu pada teori human capital, sumber daya manusia merupakan modal terpenting dalam
melaksanakan pembangunan di setiap Negara.Sumber daya manusia tidak semata-mata dianggap
sebagai faktor produksi melainkan penggerak sistem produksi secara menyeluruh. Investasi di
bidang sumber daya manusia sangat penting bagi laju pembangunan suatu Negara. Investasi
tersebut dikonkritkan dengan menyelenggarakan pendidikan baik formal maupun nonformal.
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas maka diperlukan pula pendidikan
yang mendukung. Oleh karena itu, diperlukan anggaran atau pembiayaan untuk pendidikan
tersebut karena anggaran pendidikan merupakan salah satu elemen penting untuk menuniang
jalannya seluruh pelaksanaan pendidikan.

Di Indonesia anggaran pendidikan dan sarana pendidikan tidak tersedia dalam jumlah dan
kualitas yang memadai. Anggaran pendidikan di Indonesia sat ini baru sebesar 1,3% GNP.
Jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan Negara lain seperti Malaysia yang mencapai
5,2%,Thailand 4,4%, dan Vietnam 2,7%.?

Anggaran tersebut berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan apabila anggaran


tersebut digunakan secara efektif dan efisien.Satan pendidikan beserta seluruh personelnya harus
diberi kepercayaan dan tanggung jawab yang leluasa untuk menggunakandana pendidikan sesuai
dengan ondisi lingkungan masing-masing.

Dengan anggaran pendidikan dan sarana yang dapat menunjang pendidikan tersebut diharapkan
mampi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sehingga meningkatkan
kemajuan pembangunan di Indonesia.

2. Menurut Indra Bastian

menyatakan bahwa ditinjau darisudut human capital. (modal manusia) sebagai unsur
modalpendidikan diperhitungkan sendiri sebagai faktor penentukeberhasilan seseorang, baik
secara sosial maupun ekonomi.Nilai pendidikan merupakan aset moral, pengetahuan

5
danketerampilan yang diperoleh dalam pendidikan dianggap sebagaiupaya pengumpulan dana
untuk membiayai operasional danpengembangan sektor pendidikan.

3. Menurut Mulyono

ada tujuh konsep yangterkait dengan pembiayaan yang meliputi:

1.Objek Biaya

Objek biaya adalah akumulasi biaya dari berbagai aktivitas. Yang menjadi objek biaya dalam
lembaga pendidikan adalah jasa pendidik

2. Informasi Manajemen Biaya

Informasi manajemen biaya adalah suatu konsep yang mencakup segala dibutuhkan dalam
mengelola informasi keuangan agar berjalan secara efektif dan efesien. Informasi manajemen
biaya berfungsi untuk menentukan harga,mengubah produk jasa atau jasa dalam rangka
meningkatkan profitabilitas, memperbaharui fasilitas layanan pada sat yang tepat dan
menentukan metode layanan. Informasi manajemen biaya sangat diperlukan sebab terkait.

3) Pembiayaan (Financing)

Pembiayaan adalah bagaimana cara mencari dana tau sumberdana atau bagaimana

menggunakan dana tersebut.

4) Keuangan (Finance)

Keuangan adalah seni untuk mendapatkan alat pembayaran. Dalam dunia usaha

keuangan meliputi pemeliharaan kas yangmemadai dalam bentuk uang atau kredit

disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

5) Anggaran (Budget)

Anggaran adalah alat penjabaran suatu rencana ke dalambentuk biaya untuk setiap

6
komponen kegiatan.

6) Biaya (Cost)

Biaya adalah jumlah uang yang disediakan dan digunakan ataudibelanjakan untuk

terlaksananya berbagai kegiatan untukmencapai tujuan dalam rangka proses manajemen.

7) Pemicu Biaya (Cost Driver)

Pemicu biaya adalah faktor yang memberi dampak pada perubahan bi stal.Artinya jumlah total
biaya sangatdipengaruhi efek terhadap perubahan level biaya total dariobyck biaya.

C. Sumber-Sumber Pembiayaan Pendidikan

Untuk terselenggaranya suatu pendidikan, diperlukan pembiayaan yang bersumer baik dari
pemerintah, orang tua, murid, masyarakat, maupun institusi-institusi lainnya seperti organisasi
regional maupun internasional.

Pemerintah merupakan penanggung dana terbesar diantara yang lain (sekitar 70%), selanjutnya
orangtua murid (sekitar 10-24%) masyarakat (sekitar 5%) daan yang terakhir pihak lain baik
yang berbentuk hibah maupun pinjaman.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk menggali dana ke semua pihak sumber pembiayaan
pendidikan antara lain:

1. Pemerintah pusat dan daerah : mengusahakan agar alokasi untuk sektor pendidikan diperbesar,
pemanfaatan dana secara efektif dan efisien, dan mengusahakan adanya alokasi bagi sektor
pendidikan yang diambil dari pajak umum.

2. Orang tua peserta didik: menyadarkan orang tua agar mau dan tertib membayar SPP dan
pendanaan lainnya yang dijinkan pemerintah, pemanfaatan dana dari orang tua peserta didik
seefektif dan seefisien mungkin.

7
3. Masyarakat : mengajak dunia saha untuk bersedia sebagai fasilitator praktik peserta didik,
menghimbau dunia usaha agar bersedia memberikan dana yang lebih besar untuk dunia
pendidikan.

4. Pihak lain (institusi) : mengusahakan bentuk kerja sama yang tidak saling mengikat namun
menguntungkan seta mempertimbangkan bentuk-bentuk pinjaman agar tidak memberatkan di
kemudian hari.

5. Dana hasil usaha sendiri yang halal: seperti penyewaan alat, koperasi, kopma.

BAB 3

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Administrasi pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan yangberkenaan dengan penataan


sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau lembaga
pendidikan.

Anggaran atau pembiayaan untuk pendidikan diperlukan karena anggaran pendidikan


merupakan salah satu elemen penting untuk menunjang jalannya seluruh pelaksanaan
pendidikan. Pembiayaan pendidikan berasal dari beberapa sumber, antara lain pemerintah pusat
dan daerah, orangtua peserta didik,masyarakat, pihak lain, serta dari dana sendiri yang halal.

Hal-hal yang berengaruh terhadap pembiayaan pendidikan, antara lain : pertama, Faktor
eksternal, terdiri atas berkembangnya demokrasi pendidikan,kebijakan dan kebijaksanaan
pemerintah, tuntutan akan pendidikan, dan adanya inflasi. Kedua, faktor internal, terdiri atas

8
tujuan pendidikan, pendekatan yang digunakan, meteri yang disajikan, serta tingkat dan jenis
pendidikan.

Dalam melaksanakan anggaran pendidikan, hal yang perlu dilakukan adalahkegiatan


membukukan atau accounting. Kegiatan pengawasan pembiayaan dikenal dengan istilah auditing
yaitu kegiatan yang berkenaan dengan kegiatan pertanggungjawaban penerimaan, penyimpanan,
dan pembayaran atau penyerahan uang yang dilakukan Bendaharawan kepada pihak-pihak yang
berwenang.

B. Saran

Saran pada artikel ini adalah bahwa masih banyak faktor lain yang mempengaruhiManajemen
Pembiayaan terhadap kualitas mutu pendidikan di sekolah pada semua tipe dan level organisasi
atau sekolah. Kajian yang lebih lanjut untuk mencari faktor-faktor lainnyaadalah seperti
Perencanaan, Kebijakan Pemerintah dan Faktor Sumberdaya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fatah, S. Nanang. 2000. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung : PTRemaja


Rosdakarya

Muljani A. Nurhadi. 1983. Administrasi Pendidikan Di Sekolah. Yogyakarta: AndiOffset

Mulyana, E. 2002. Managemen Berbasis Sekolah Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Subroto, Suryo, B. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sukirman, Hartati, dik. 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press

10

Anda mungkin juga menyukai