Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL

PERAN KOPERASI PONDOK PESANTREN


(KOPONTREN) DALAM MEMBENTUK KARAKTER
ENTERPREUNERSHIP SANTRI

Oleh :

SULAIMAN
NIM. 2013111059

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI
2023
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Kata Pengantar .......................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................1
1.2 Fokus Penelitian...........................................................................5
1.3 Masalah Penelitian........................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................5
1.5 Kegunaan Penelitian.....................................................................6
1.5.1 Kegunaan Teoritis................................................................6
1.5.2 Kegunaan Praktis.................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Tori-teori yang berkaitan dengan penelitian.................................8
2.2 Hasil penelitian terdahulu.............................................................14
2.3 Alur Pikir Penelitian.....................................................................25

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian.............................................................................26
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................26
3.3 Informan.......................................................................................27
3.4 Data dan Sumber Data..................................................................27
3.5 Prosedur Pengumpulan Data........................................................28
3.6 Keabsyahan Data..........................................................................29
3.7 Alat Analisis Data.........................................................................33

DAFTAR PUSTAKA............................................................................
LAMPIRAN

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Makalah


Jenis-jenis koperasi berdasarkan anggotanya adalah pengelompokan
koperasi yang dilihat dari kesamaan status orang-orang yang menjadi
anggota koperasi tersebut. Jenis-jenis kopersi ini sangat banyak.
Hal ini karena sekumpulan orang-orang yang mempunyai status
yang sama dan mereka membuat koperasi, maka koperasi tersebut dapat
menjadi salah satu jeni-jenis koperasi. Salah satunya adalah koperasi
pondok pesantren (kopontren).
Koperasi pondok pesantren (kopontren) adalah koperasi yang
dikelola oleh pengrus pondok pesantren, santri, staf pengajar, dan
karyawan. Kegiatan yang dilakukan oleh koponten biasanya
menyediakan barang- barang kebutuhan santri seperti kitab-kitab, baju
muslim, alat tulis dan makanan (reza nurul ihsan, 2021).
koperasi pondok pesantren ialah wadah pembelajaran kewirausahaan
untuk santri. seseorang santri wajib mempunyai kepribadian wirausaha
supaya bisa menghasilkan sesuatu kesempatan usaha serta menghasilkan
lapangan pekerjaan dikala nanti nanti terjun dimasyarakat. Koperasi
pesantren juga ialah wahana pendidikan untuk siswa yang bisa
membentuk nilai- nilai luhur karakter serta sikap ekonomi bersumber
pada atas asas kekeluargaan. Hingga dengan pembelajaran
kewirausahaan diharapkan bisa membekali santri dengan bermacam
keahlian cocok dengan tuntutan era.
Pada era globalisasi dikala ini, berarti buat meningkatkan jiwa
wirausaha, Mengenalkan jiwa wirausahawan semenjak dini kepada
generasi muda ialah perihal yang sangat baik buat dicoba, generasi muda
hendak memperoleh peluang lebih luas dalam meningkatkan keahlian
berwirausaha. Salah satu tempat yang dapat jadi wadah santri buat
meningkatkan jiwa wirausahawan merupakan lewat unit koperasi yang

1
2

terdapat dipesantren. Penerapan koperasi sekolah ialah salah satu


organisasi yang didirikan di area sekolah yang berperan selaku wahana
pendidikan aplikasi untuk santri buat belajar serta membentuk keahlian
dalam berwirausaha secara maksimal.
Pemanfaatan koperasi di dalam pesantren dapat digunakan sebagai
salah satu media praktik secara langsung bagi para santri dalam
menerapkan keterampilannya sesuai dengan bidang keahliannya masing-
masing dan juga pembelajaran tersendiri bagi hidupnya sendiri. Santri
dapat mengembangkan potensinya baik untuk menjadi wirausaha
maupun sebagai tenaga kerja. Selain itu koperasi juga berguna sebagai
sumbangsih dalam menambah penghasilan, baik itu penghasilan bagi
santri, penghasilan pesantren dan membantu membangun perekonomian
masyarakat. Santri sangat dilibatkan dalam kegiatan koperasi seperti
praktek melayani pembeli ketika jam istirahat, mencatat pemasukan dan
pengeluaran koperasi, rapat anggota yang diwakili oleh beberapa santri.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memperkenalkan pada santri
tentang kegiatan berwirausaha.
Konsep sederhana yang diusung oleh kopontren adalah membeli
barang kebutuhn keseharian santri seperti kitab, alat tulis, makanan
ringan dan kebutuhan santri lainya yang memiliki harga terjangkau dan
tidak bersifat sekunder maupun tersier. Semua pesantren diindonesia
memiliki kkoperasi, hanya saja pengelolaanya yang variatif.pengelolaan
kopontren yang variatif ini berdasarkan jumlah santri dan kopetensi
pengelola koperasi tersebut. Bahkan tidak sedikit yang gulung tikar
karena terlalu banyaknya hutang oleh santrinya sendiri (Dr. Fitri yanti,
MA,2022).
Bersumber pada Undang- undang( UU) No 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, pada Pasal 1 dipaparkan, koperasi merupakan tubuh
usaha yang beranggotakan orang- seorang ataupun tubuh hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi,
3

sekalian selaku gerakan ekonomi rakyat atas asas kekeluargaan (hendra


hendra, 2021).
Perihal tersebut diperlukan dalam mengalami persaingan pasar
leluasa dimana pemerintah Indonesia membuat kebijakan spesialnya di
dunia pembelajaran. Ada sebagian tipe lembaga Pembelajaran yang
terdapat di Indonesia, baik yang resmi serta non resmi. Salah satu
lembaga Pembelajaran non resmi yang banyak di dirikan ialah lembaga
pondok pesantren.
Pondok Pesantren merupakan rangkaian kata yang terdiri dari
pondok dan pesantren. Kata pondok (kamar, gubuk, rumah kecil) yang
dipakai dalam bahasa Indonesia dengan menekankan kesederhanaan
bangunannya. Ada pula kemungkinan bahwa kata pondok berasal dari
bahasa arab “fundūk” yang berarti ruang tempat tidur, wisma atau hotel
sederhana. Pada umumunya pondok memang merupakan tempat
penampungan sederhana bagi para pelajar yang jauh dari tempat asalnya.
Sedangkan kata pesantren berasal dari kata dasar “santri” yang dibubuhi
awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat tinggal para santri.
Menurut beberapa ahli, sebagaimana yang dikutip oleh Zamakhsyari
antara lain: Jhons, menyatakan bahwa kata santri berasal dari bahasa
Tamil yang berarti guru mengaji, sedangkan CC. Berg berpendapat
bahwa istilah ini berasal dari istilah shastri yang dalam bahasa India
berarti orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu, atau seorang
sarjana ahli kitab suci agama Hindu. Kata shastri berasal dari kata
shastra yang berarti buku-buku suci, buku-buku agama, atau buku-buku
tentang ilmu pengetahuan (Riskal Fitri, 2022).
Pondok Pesantren dalam penyelenggaraan pendidikannya berupa
asrama yang ialah komunitas spesial di dasar pimpinan kiai serta dibantu
oleh para ustadz/ ustadzah yang berdomisili bersama- sama santri
dengan masjid selaku pusat kegiatan belajar mengajar, dan pondok
ataupun asrama selaku tempat tinggal para santri serta kehidupan
bertabiat kreatif, semacam satu keluarga.
4

Semacam yang sudah dikenal, dengan perkembanganya era, dunia


ini terus menjadi modern serta arena persaingan terus diselenggarakan
buat hanya mempertahankan hidup, tidak terdapat jaminan bahwasannya
seluruh lulusan pondok pesantren itu hendak jadi ulama ataupun kiai
serta bisa memilah lapangan pekerjaan di bidang agama, hingga
keahlian- keahlian lain semacam ketrampilan kecakapan hidup butuh
diberikan kepada santri, saat sebelum santri itu terjun ke tengah- tengah
warga. Dengan demikian tidak hanya menguatkan ilmu agama, aqidah
serta syariah pesantren, pastinya pula wajib diimbangi dengan
pengetahuan universal yang lain biar para santri pula mempunyai energi
saing serta mutu yang mumpuni. Para santri yang mempunyai bekal
bawah ilmu agama, kemampuan yang kokoh serta keahlian
berwirausaha yang baik serta nantinya hendak jadi peninggalan sumber
energi manusia yang dipunyai Islam buat tingkatkan jumlah
wirausahawan muslim di Indonesia (Ahmad Qosim, 2021).
Pondok pesantren Mamba’ul Huda Sumberurip Banyuwangi adalah
salah satu pondok yang menerapkan pendidikan kewirausahaan untuk
santrinya dengan menyediakan fasilitas-fasilitas unit usaha pesantren
yang ada, bertujuan agar kelak ketika santrinya sudah lulus memiliki
modal kemandirian dan bekal keterampilan untuk bertahan hidup
berdampingan dengan masyarakat yang tidak semuanya menerima
keberadaan mereka. Harapanya ada;ah semakin banyaknya santri yang
berwirausaha ketika menamatkan pendidikannya di pesantren, maka
akan banyak pula lapangan kerja baru yang tersedia. Apabila lapangan
kerja semakin banyak di masyarakat, maka akan dapat mengurangi
tingkat pengangguran di masyarakat.
Dilihat berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan
diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penlitian tentang Peran
Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Dalam Membentuk Karakter
Enterpreunership Mahasiswa Santri Di Mamba’ul Huda sumberurip
Banyuwangi
5

1.2 Fokus Penelitian


Fokus penelitian bermanfaat bagi pembatasan mengenai objek
penelitian yang diangkat agar peneliti tidak terjebak pada banyaknnya
data yang di peroleh di lapangan. Penentuan fokus penelitian lebih
diarahkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari
situasi perekonomian dan sosial ini dimaksudakan untuk membatasi
studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data
yang relevan dan mana data yang tidak relevan. Berdasarkan uraian latar
belakang diatas maka penelitian ini difokuskan pada:
1. Bagaimana peran koperasi pesantren dalam membentuk karakter
enterpreneurship mahasiswa santri
2. Apakah dampak yang di rasakan oleh mahasiswa santri dengan
adanya koperasi di pondok pesantren
1.3 Masalah Penelitian
Rumusan masalah atau masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana peran dari koperasi pesantren dalam membentuk karakter
enterpreneurship mahasiswa santri di Pondok Pesantren Mamba’ul
Huda Sumberurip Banyuwangi ?
2. Apakah yang di dapatkan oleh mahasiswa santri dengan adanya
koperasi di dalam Pondok Pesantren Mamba’ul Huda ?
1.4 Tujuan Penelitian

Setiap aktivitas yang dilakukan manusia baik secara individu


maupun kelompok, sudah barang tentu memiliki tujuan yang hendak
dicapai. Begitupula dalam melakukan penelitian ini, peneliti tentu saja
tidak lepas dari adanya sebuah tujuan yang ingin dicapai untuk
mewujudkan rasa keingintahuan dari sasaran penelitian. Berpijak dari
latar belakang masalah, maka peneliti menentukan tujuan penelitian
yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
6

1. Untuk mengetahui usaha yang di lakukan Pondok pesantren


Mamba’ul Huda dalam membentuk karakter enterpreneurship santri
melalui koperasi pesantren.
2. Untuk mengetahui apakah dampak yang didapatkan oleh santri
dengan adanya unit koperasi di dalam pesantren Mamba’ul Huda.
1.5 Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi
kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu
pengetahuan.
1.5.1 Kegunaan Teoritis
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat atau kegunaan sebagai berikut :
a. Menjadi sebuah nilai tambah khasanah pengetahuan ilmiah
dalam bidang Non Bank dan kewirausahaan.
b. Dari penelitian ini dapat diketahui peran koperasi pondok
pesantren Mamba’ul Huda dalam membentuk jiwa
enterpreneurship bagi santri.
c. Dari penelitian ini dapat mengetahui bagaimana sistem
operasional yang diterapkan pada koperasi pondok
pesantren Mamba’ul Huda
1.5.2 Kegunaan Praktis
1. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat atau kegunaan sebagai berikut :
a. Dapat menambah wawasan bagi peneliti tentang bagaimana
peran dari koperasi yang ada didalam pondok pesantren
Mamba’ul Huda dalam membentuk karakter
enterpreneurship mahasiswa santri.
b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pondok
pesantren Mamba’ul Huda dalam membentuk karakter
enterpreneurship mahasiswa santri melalui unit koperasi
pondok pesantren.
7

c. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pondok pesantren


Mabadi’ul Ihsan dalam meningkatkan kemajuan koperasi
pondok pesantren.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori yang berkaitan dengan penelitian


2.1.1 Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan organisasi yang bersifat mandiri dan
menjadi salah satu soko perekonomian indonesia. Koperasi
dijalankan agar dapat mencapai aspirasi dan kebutuhan
anggotanya dalam menjalankan pola sosial, ekonomi dan
budaya yang selaras dengan prinsip dan nilai koperasi yang
dijalankanya. Dalam praktiknya koperasi dibedakan menjadi
dua yaitu koperasi konvensional dan koperasi syari’ah.
Menurut UU No 17 tahun 2012 tentang perkoperasian pada
pasal 1 disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
didirikan oleh perseorangan atau badan hukum koperasi,
dengan pemisahan kekayaan anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usahanya, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi(Tati Handayani,
2022).
Koperasi merupakan kepentingan bersama dari para
anggotanya (kekeluargaan). Hal ini dicerminkan berdasarkan
karya dan jasa yang disumbangkan anggotanya sifat
kekeluargaan juga mengandung arti, bahwa dalam koperasi
sejauh mungkin harus dihindarkan timbulnya perselisihan,
sikap saling curiga, sikap pilih kasih yang menimbulkan
perpecahan dan kehancuran.
Dengan demikian, tidak heran jika pengelolaan koperasi
mengarah pada kegiatan tolong-menolong untuk memperbaiki
dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya. Itulah
9

salah satu sebab mengapa koperasi sangat bermanfaat untuk


banyak orang.
2. Fungsi Koperasi
Tujuan koperasi termuat dalam UU tentang Perkoperasian
Pasal 3, yaitu untuk menyejahterakan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Yaitu (Mariana Simanjuntak, 2021) :
a. Meningkatkan kehidupan ekonomi anggota koperasi dan
masyarakat di sekitarnya.
b. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota koperasi dan
masyarakat di sekitarnya.
c. Membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi rakyat yang adil dan makmur
d. Menjadi soko dalam perekonomian nasional.
e. Membantu produsen dengan memberikan penawaran harga
yang relatif lebih tinggi.
f. Membantu konsumen dengan memberikan penawaran harga
yang relatif lebih terjangkau.
g. Memberikan bantuan peminjaman modal kepada unit-unit
usaha skala mikro dan kecil.
3. Prinsip Koperasi
Koperasi menjalankan kegiatannya dengan memegang
beberapa prinsip yang tertuang dalam UU Nomor 25 Tahun
1992. Prinsip – prinsip koperasi antara lain (Siti Nurhayati,
2022) :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil,
sesuai dengan besar jasa usaha tiap anggota
10

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal


e. Mengutamakan kemandirian
2.1.2 Pondok Pesantren
1. Pengertian Pondok Pesantren
Pondok Pesantren (PonPes) pada hekatnya terdiri dari dua
istilah, pertama adalah pondok dan kedua adalah pesantren.
Pondok ini sendiri dimaknai sebagai tempat yang dulunya
dikenal dengan pondokan. Sedangan istilah pesantren berasal
dari kata”santri” yang kemudian mendapatkan imbuhan ”pe”
dan akhiran ”an” kedua kedua istilah inilah maka pondok
pesantren diartikan sebagai tempat yang dipergunakan oleh
para santri untuk menimba ilmu pengetahuan, khususnya
pendidikan Agama Islam.
Pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama pendidikan
Islam tradisonal dimana para santrinya tinggal bersama dan
belajar ilmu-ilmu keagamaan dibawah bimbingan seorang
kyai. Asrama untuk para santri berada dalam komplek
pesantren dimana tempat tinngalnya kyai. guna
mempersiapkan diri untuk menciptakan prilaku yang baik dan
menjadi seorang yang alim dan bertakwah kepada Allah Swt
pesantren. juga merupakan suatu lembaga yang memiliki peran
penting sebagai tempat peyebaran ajaran-ajaran Islam.
Pesantren juga bisa diartikan sebagai lembaga pendidikan
islam yang cukup unik karena memiliki elemen dan
karakteristik yang berbeda dengan lembaga pendidikan Islam
lainnya. Adapun elemen-elemen Islam yang pokok yaitu:
pondok atau tempat tinggal para santri, masjid, kitab-kitab
klasik, kyai dan santri. Kelima elemen inilah yang menjadi
persyaratan terbentuknya sebuah pesantren (Dr. H
Riduwan.,M.Pd, 2019)
11

2. Tujuan Pondok Pesantren


Adapun tujuan dari pondok pesantren peneliti membagi dua
yaitu tujuan secara umum dan tujuan secara khusus.
a. Tujuan secara umum
Menciptakan dan mengembangkan kepribadian Islam
yang dengan ilmu agamanya ia sanggup menjadi mubalig
Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya.
b. Tujuan secara khusus
Mempersiapkan para santri untuk menjadi orang yang
alim dalam ilmu ilmu agama yang diajarakan oleh kyai yang
bersangkutan serta mengamalkannya dalam masyarakat (Dr.
H Riduwan.,M.Pd, 2019).
3. Fungsi Pondok Pesantren
Pondok pesantren menjadi bagian yang terlibat dalam
proses perubahan sosial yang dipahami oleh masyarakat di
tengah perubahan zaman yang terjadi. Pondok pesantren
memiliki akar dan tradisi yang sangat kuat di tengah-tengah
masyarakat, keberadaannya sangat penting dalam peningkatan
sumber daya manusia. Terutama dalam urusan masalah
keagamaan. Selain fungsi pokok pondok pesantren menjadi
lembaga Pendidikan, ternyata pondok pesantren juga bisa
berfungsi sebagai lembaga sosial dan penyiaran agama.
a. Fungsi pondok pesantren Sebagai lembaga pendidikan,
Pesantren menyelenggarakan Pendidikan formal (madrasah,
sekolah umum, dan perguruan tinggi), dan pendidikan non
formal yang secara khusus mengajarkan agama yang sangat
kuat dipengaruhi oleh pikiran-pikiran ulama fiqih, tafsir,
hadits, tauhid, tasawuf yang hidup antara abad ke-7-13
Masehi.
b. Fungsi pondok pesantren sebagai lembaga sosial, Pesantren
menampung anak dari segala lapisan mesyarakt muslim,
12

tanpa membeda-bedakan tingkatan social ekonomi orang


tuanya.
c. Fungsi pondok pesantren sebagai lembaga penyiaran
agama, masjid pondok pesantren juga berfungsi sebagai
masjid umum, yaitu sebagai tempat belajar agama dan
ibadah bagi masyarakat umum. Masjid pesantren sering
dipakai untuk menyelenggarakan majlis ta’lim, diskusi-
diskusi keagamaan, dan lain sebagainya.
Dari ketiga fungsi tersebut maka dapat kita simpulkan
bahwa lembaga pondok pesantren memiliki tingkatintegritas
yang tinggi dengan masyarakat sekitarnya, dan menjadi
rujukan moral bagi kehidupan masyarakat umum.
2.1.3 Kewirausahaan (Enterpreuneurship)
1. Pengertian kewirausahaan (entrepreuneurship)
Peter F. Drucker menyampaikan bahwa kewirausahaan
adalah kemampuan menciptakan hal-hal baru (kemampuan
menciptakan hal-hal baru dan hal-hal baru).
Andrew J. Dubrin mengatakan bahwa kewirausahaan
adalah orang yang memiliki kemampuan membangun dan
menjalankan bisnis yang inivotif.
Drs. Joko Untoro menurutkan bahwa kewirausahaan
merupakan suatu keberanian yang dimiliki seseorang dalam
melakukan berbagai upaya agar kebutuhan hidup bisa
terpenuhi, menggunakan kemampuan dan juga memanfaatkan
potensi yang dimiliki agar bisa menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain (Mardia Mardia,
2021).
2. Obyek Kewirausahaan
Kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan
dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Oleh
13

karena itu objek kewirausahaan adalah nilai-nilai kemampuan


seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Menurut soeparman dalam Sufyati HS (2021), bahwa
kemampuan seseorang yang bisa digunakan menjadi objek
kewirausahaan meliputi :
a. kemampuan merumuskan tujuan hidup / usaha
b. kemampuan memotivasi diri
c. kemampuan untuk berinisiatif
d. kemampuan berinovasi
e. kemampuan untuk membentuk modal uang dan barang
f. kemampuan mengatur waktu
g. kemampuan mental yang dilandasi agama
h. kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil
hikmah pengalaman baik maupun menyakitkan
3. Nilai Hakiki Kewirausahaan
Pada umumnya kewirausahaan memiliki nilai dan hakikat
yang hampir sama, yaitu merujuk pada ciri dan karakter yang
melekat pada diri seseorang yang memiliki kemauan keras
unrtuk mewujudkan ide dann gagasan inovatif dalam dunia
usaha yang ril dan dapat mengembangkanya dengan tangguh.
Kewirausahaan pada hakekatnya sifat, ciri dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan ide dan
gagasan yang inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Inti
dari kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda (Sufyati HS, 2021).
2.1.4 KOPONTREN
Koperasi pondok pesantren (kopontren) adalah koperasi
yang dikelola oleh pengurus pondok pesantren, santri, dan
karyawan. Kegiatan yang dilakukan kopontren biasanya
menyediakan barang-barang kebutuhan santri seperti kitab-
kitab, alat tulis, makanan ringan dll.
14

Kopontren juga termasuk didalam jenis-jenis koperasi


berdasarkan status anggotanya yang dilihat dari kesamaan
status anggotanya tersebut (Reza Nurul Ihcsan, 2021).
Koperasi pondok pesantren menjadi sarana pemberdayaan
ekonomi yang berada dilingkungan pondok dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan dengan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya internal dan eksternal pondok
pesantren. Dalam perkembanganya kini kopontren tidak hanya
melayani kebutuhan warga pondok, namun juga kepada
masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu keberadaan kopontren
dapat dilihat dari tiga dimensi pertama mendukung mekanisme
kehidupan pesantren, yang kedua menjadi pembina kader-
kader koperasi, ketiga adalah penggerak sosial ekonomi
pesantren.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari
perbandingan dan selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk
peneltiain selanjutnya di samping itu kajian terdahulu membantu
penelitian dapat memposisikan penelitian serta menujukkan orsinalitas
dari penelitian. Berikut merupakan penelitian terdahulu yang masih
terkait dengan tema yang penulis kaji :
Pertama, peneltian yang dilakukan oleh Kholifatun Nisa, Ahmad
Guspul pada tahun 2021 yang berjudul “Peran Unit Usaha Pesantren
Dalam Membentuk Karakter Entrepreneurship Santri (Studi Pada
Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Kebumen)”. Permasalahan yang
diangkat adalah Bagaimana gambaran umum unit usaha pondok
pesantren Nurul Hidayah Kebumen dan Bagaimana peran unit usaha
pesantren Nurul Hidayah dalam membentuk karakter entrepreneurship
santri. Hasil dari penelitian ini adalah Pembentukan karakter
entrepreneurship yang terpadu dalam kegiatan sehari-hari dengan
adanya unit usaha pesantren, menjadikan pondok pesantren Nurul
15

Hidayah sebagai wadah menimba ilmu keagamaan disertai dengan


kegiatan kewirausahaan dan Peran usahatani tani dalam membentuk
identitas korporat santri pondok pesantren Nurul Hidayah yaitu dengan
membina santri mandiri dapat menyelesaikan masalah kondisi
lapangan, karena bidang usaha tani buruh dimulai dari awal hingga
selesainya proses produksi.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ridwan pada tahun 2021
yang berjudul “Peran Pesantren Dalam Menumbuhkan Minat
Wirausaha”. Permasalahan yang diangkat adalah Bagaimana Peran
Pesantren Entrepreneur Al Mawaddah dalam menubuhkan jiwa
wirausaha dan apa kegiatan Pesantren Entrepreneur Al-
Mawaddah.dalam menubuhkan jiwa wirausaha. Hasil dari penelitian ini
adalah Dari penelitian ini peran pesantran dalam menumbuhkan minat
usaha sangat siginifikan dan berperan langsung karena tiadk hanya
ceramah atau nagji saja,tetapi langsung di berikan pelatihan terjun
langsung ke tempat usaha.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ely Inriani , Taufiqur
Rahman pada tahun 2022 yang berjudul “Model Pengembangan
Karakter Entrepreneurship Santri Melalui Unit Usaha Kopontren Di
Pondok Pesantren Al-Hikam Burneh Bangkalan”. Permasalahan yang
diangkat adalah bagaimana model yang diterapka dalam Pengembangan
Karakter Entrepreneurship Santri Melalui Unit Usaha Kopontren dan
Bagaimana penerapan manajemen unit Kopontren Di Pondok Pesantren
Al-Hikam Burneh Bangkalan. Hasil dari penelitian ini adalah Model
pengembangan karakter entreprenership santri di pondok pesantren Al-
Hikam sangat terbilang cukup berjalan karena model yang mereka
lakukan ialah dengan memfasilitasi adanya bazar, pelatihan usaha serta
adanya seminar yang menjadi point penting dalam mengembangan
karakter entreperenership santri tidak hanya itu melalui unit usaha yang
perencanaan dalam berentreprenership serta mengetahui bagaimana
cara menulis pembukuan keluar masuknya uang serta penghasilan yang
16

didapat perhari maka dengan adanya model pengembangan tersebut


menjadi pelajaran atau pengalaman tersendiri bagi santri salam bidang
entreprenership tidak hanya itu dalam pondok pesntren juga
mengjarkan bagaimana santri agar menjadi seorang entreprenership
yang sesuai dengan ajaran islam dan hukum hukum islam.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Vista Firda Sari, Awwalia
Ni’matul Fadilah pada tahun 2022 yang berjudul “Peran Koperasi
Pondok Pesantren Dalam Membangun mental Wirausaha Santri(Studi
Pada Koperasi Pondok Pesantren Darul Qur’an, Desa Braja
Harjosari,Kecamatan Braja Selebah, Kabupaten Lampung Timur)”.
Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana Peran Koperasi Pondok
Pesantren Dalam Membangunmental Wirausaha Santri Pondok
Pesantren Darul Qur’an. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat
pengaruh yang signifikan antara peran koperasi dengan mental
wirausaha santri di koperasi Pondok Pesantren Darul Qur’an Desa
Braja Harjosari, Kecamatan Braja Sebelah, Kabupaten Lampung Timur,
peran koperasi berpengaruh positif dan siginifikan secara simultan
terhadap mental wirausaha santri dan besarnya pengaruh peran
koperasi dalam membangun mental wirausaha santri sebesar 78.1%
dan 21.9% dipengaruhi faktor lain.
Kelima, peneltian yang dilakukan oleh Barokah Lailatul, Lucky
Nugroho, Dian Sugiarti pada tahun 2023 yang berjudul “Kajian Peran
Koperasi Pesantren (Kopontren) dalam Meningkatkan Jiwa
Kewirausahaan (Studi Kasus Pondok Pesantren Ar-Rowiyah,
Mancengan, Bangkalan, Madura)”. Permasalahan yang diangkat adalah
Bagaimana peran kopontren dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan
terhadap para santri di pondok pesantren Ar-Rowiyah dan Bagaimana
tantangan dan solusi dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan terhadap
para santri di pondok pesantren Ar-Rowiyah. Hasi dari penelitiannya
adalah Kopontren memiliki program praktek kerja lapangan seperti
berjualan berbagai aneka makanan dan jajanan untuk santri Ar-
17

Rowiyah, Kopontren memberikan wawasan ilmu atau pengalaman,


bagaimana tata cara berwirausaha dengan baik dan benar serta cara
mengatur keuangan dalam berwirausaha, Kopontren juga mengajarkan
sifat kejujuran, karena kunci dalam berwirausaha adalah jujur. Para
santri yang bertugas harus memiliki rasa tanggung jawab, khususnya
dalam mengelola keuangan dari kopontren.
18

Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No Nama, Judul, Nama, Link Tujuan Fokus Kegunaan Metode Kesimpulan Persamaan Perbedaan
Tahun Penelitian Penelitian Teoritis Penelitian Hasil
Jurnal
1. Kholifatun Journal Of Tujuan Penelitian ini Lembaga Jenis yang Berdasarkan Jenis yang digunakan Dalam penelitian ini
Nisa, Ahmad Economic, penelitian ini difokuskan Keuangan digunakan hasil penelitian dalam penelitian ini dijelaskan secara
Guspul, Peran Business adalah untuk pada Bank dan dalam dan adalah penelitian detail terkait letak,
Unit Usaha and mengetahui gambaran Non Bank penelitian pembahasan, kualitatif sejarah, program
Pesantren Engineering peran unit umum unit ini adalah maka pesantren pendidikan dan
kewirausa
Dalam , usaha usaha penelitian Nurul Hidayah susunan organisasi
haan
Membentuk (JEBE)https pesantren pondok kualitatif, sebagai wadah pondok pesantrennya
Karakter ://ojs.unsiq. dalam pesantren wawancar menimba ilmu
Entrepreneursh ac.id/index. membentuk dan peran a, keagamaan
ip Santri (Studi php/jebe/art karakter unit usaha observasi, disertai dengan
Pada Pondok icle/view/ entrepreneurs pesantren dan kegiatan
Pesantren 1745 hip santri. Nurul dokument kewirausahaan.
Nurul Hidayah asi Peran Unit
Hidayah, dalam Usaha Pesantren
Kebumen, membentuk memiliki peran
2021. karakter yang sangat
entrepreneurs penting dalam
hip santri. menumbuhkan
jiwa
19

wirausahawan
pada diri santri.
2. Ridwan, Peran Jurnal Al- Penelitian ini Fokus pada Kewirausa Jenis Dari penelitian Sumber data sama- Hanya dijelaskan
Pesantren Hikmah, bertujuan penelitian ini haan metode ini peran sama diperoleh dengan secara detail terkait
Dalam https://medi untuk adalah yang pesantran dalam cara wawancara, letak, sejarah, dan
Menumbuhkan a.neliti.com/ mengetahui bagaimana dilakukan menumbuhkan obsevasi langsung dan susunan organisasi
Minat media/publi bagaimana konsep dalam minat usaha dokumentasi pesantrennya. Hanya
Wirausaha, cations/362 upaya yang pelatihan penelitian sangat saja menjelaskan
2021 994-none- dikakukan kewirusahaa ini siginifikan dan sekilas tentang
f296b236.p pesantren n di pesantrn Penelitian berperan elemen-elemen,
df dalam dan kegiatan ini langsung karena fungsi dan tujuan
menumbuhka apa yang di mengguna tiadk hanya pondok pesantrenya
n minat lakukan kan ceramah atau
berwirausaha untuk metode nagji saja,tetapi
menumbuhka kualitatif, langsung di
n minat observasi, berikan
kewirausahaa wawancar pelatihan terjun
n santri di a, langsung ke
pesantran,ya dokument tempat
ngnota bene asi usaha,juga
hanya bisa melatih santri
mengaji untuk
berdikari,berwir
ausaha,
20

pengasuh
pengantren
tidak hanya
memberi
ceramah dan
pengajian saja
tetapi di latih
berwirausaha
langsung di
terjunkan di
dunia usaha,
pelatihan
wirausaha ini
tidak di bayar
gratis tetapi
santri
mendapatkan
gaji,walau tidak
seberapa.
3. Ely Inriani, Prosiding Tujuan dari Penelitian ini Lembaga Jenis Model Adanya pelatihan yang Peneliti menjelaskan
Taufiqur Seminar penelitian ini difokuskan Keuangan penelitian pengembangan diadakan oleh bagaimana model atau
Rahman, Nasional adalah untuk pada Model Bank dan yang karakter pesantren guna cara yang dilakukan
Model Ekonomi mengetahui Pengembang Non Bank, digunakan entreprenership mendukung para santri pesantren dalam
Pengembangan Dan Bisnis Model an Karakter Kewirausa dalam santri di pondok dalam hal yang mengembangkan jiwa
21

Karakter 1, Pengembang Entrepreneur haan penelitian pesantren Al- berhubungan dengan kewirausahaan pra
Entrepreneursh http://journa an Karakter ship Santri ini Hikam sangat kewirausahaan santri
ip Santri l.um- Entrepreneur Melalui Unit pendekata terbilang cukup
Melalui Unit surabaya.ac. ship Santri Usaha n kualitatif berjalan karena
Usaha id/index.ph Melalui Unit Kopontren dimana model yang
Kopontren Di p/Pro/article Usaha Al-Hikam teknik mereka lakukan
Pondok /view/12685 Kopontren Burneh pengumpu ialah dengan
Pesantren Al- /4798 Di Pondok Bangkalan lan memfasilitasi
Hikam Burneh Pesantren datanya adanya bazar,
Bangkalan, Al-Hikam mengguna pelatihan usaha
2022 Burneh kan serta adanya
Bangkalan dengan seminar yang
cara menjadi point
Dokument penting
asi,
observasi
dan
wawancar
a
4. Vista Firda Tafkirul Tujuan dari Penelitian ini Lembaga Jenis yang Berdasarkan Studi yang dilakukan Penelitian ini
Sari, Awwalia Iqtishodiyy penelitian ini difokuskan Keuangan digunakan data yang dalam penelitian menggunakan
Ni’matul ah, adalah untuk pada Bank dan dalam didapatkan merupakan unit usaha pendekatan kuantitatif
Fadilah, Peran https://ejour mengetahui bagaimana Non Bank, penelitian setelah diolah yang dimiliki oleh bersifat deskriptif
Koperasi nal.stisdula bagaimana Peran kewirausa ini adalah kembali, maka pondok pesantren dengan jenis
22

Pondok mtim.ac.id/i Peran Koperasi haan pendekata hasil penelitian yaitu koperasi pondok penelitian lapangan.
Pesantren ndex.php/J Koperasi Pondok n tentang peran pesantren (kopontren) Besar sampel yang
Dalam TI/article/vi Pondok Pesantren kuantitatif koperasi pondok digunakan adalah
Membangun ew/29 Pesantren Dalam bersifat pesantren dalam sepuluh orang santri
mental Dalam Membangun deskriptif membangun dengan prosedur
Wirausaha Membangun mental dengan minat wirausaha pengambilan sampel
Santri(Studi mental Wirausaha jenis santri yaitu dilakukan secara
Pada Koperasi Wirausaha Santri penelitian menunjukkan simple random
Pondok Santri lapangan bahwa terdapat sampling
Pesantren pengaruh yang
Darul Qur’an, signifikan
Desa Braja antara peran
Harjosari,Keca koperasi dengan
matan Braja mental
Selebah, wirausaha santri
Kabupaten di koperasi
Lampung Pondok
Timur), 2022 Pesantren,
variabel peran
koperasi
berpengaruh
positif dan
siginifikan
secara simultan
23

terhadap mental
wirausaha
santri, besarnya
pengaruh peran
koperasi dalam
membangun
mental
wirausaha santri
sebesar 78.1%
dan 21.9%
dipengaruhi
faktor lain.
5. Barokah Trending, Penelitian ini Penelitian ini Lembaga Penelitian terdapat Meneliti tentang Dijelaskan beberapa
Lailatul, Lucky https://jurna bertujuan difokuskan Keuangan ini koperasi yang bagaimana peran yang tantangan yang
Nugroho, Dian luniv45sby. mengetahui Kajian Peran Bank dan mengguna dapat digunakan dilakukan pihak dihadapi dan beberapa
Sugiarti, ac.id/index. peran Koperasi Non Bank, kan sebagai pondok pesantren solusi yang dapat
Kajian Peran php/Trendin kopontren Pesantren kewirausa pendekata laboratorium dalam menumbuhkan, dilakukan oleh
Koperasi g/article/vie dalam (Kopontren) haan n kualitatif yang berfungsi meningkatkan jiwa pondok pesantren
Pesantren w/469 meningkatka dalam yang menanamkan kewirausahaan santri dalam meningkatkan
(Kopontren) n jiwa Meningkatka didukung jiwa wirausaha melalui unit koperasi jiwa kewirausahaan
dalam kewirausahaa n Jiwa oleh data bagi para santri yang ada didalam santri melalui unit
Meningkatkan n terhadap Kewirausaha primer sehingga pondok pesantren koperasi pondok
Jiwa para santri an yaitu diharapkan pesantren
Kewirausahaan dan bersumber sebagian para
24

(Studi Kasus mengetahui dari santri dapat


Pondok tantangan wawancar menjadi
Pesantren Ar- serta solusi a wirausaha di
Rowiyah, dalam masyarakat
Mancengan, meningkatka yang tidak
Bangkalan, n jiwa hanya mencari
Madura), 2023 kewirausahaa keuntungan
n terhadap semata, tetapi
para santri di memiliki jiwa
pondok sosial dan
pesantren spiritual yang
tinggi, Terdapat
beberapa
tantangan yang
berasal dari
internal para
santri
25

2.3 Alur Pikir Penelitian


Dalam alur Pikir penelitian ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh
peneliti terhadap penelitiannya, diantaranya ; Pertama, pemikiran
peneliti mengenai peran kopontren dalam membentuk jiwa
entrepreuneurship mahasiswa santri. Kedua, kenyataan di lapangan
bahwa banyak pondok pesantren di indonesia khususnya dibanyuwangi
banyak yang memiliki kopontren, akan tetapi tidak mayoritas dari santri
maupun alumninya yang menggeluti dibidang entrepreneurship atau
kewirausahaan. Ketiga peneliti membuat fokus penelitiannya yaitu
tentang upaya yang dilakukan oleh Kopontren Dalam Membentuk
Karakter Enterpreunership Mahasiswa Santri. Keempat, memilih
sampel dan pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi.

Pondok pesantren

Koperasi kewirausahaan

Mahasiswa santri
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai dan jenis data
yang diperlukan maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan
kealamiahan data, sehingga tidak ada pengkondisian tertentu pada
objek, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci dalam mendapatkan
data. Datanya berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau
perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Karena peneliti merasa sampel yang diambil paling
mengetahui tentang masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Purposive
sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling
dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara
menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian
sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.
Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu
fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data
yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya
kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.
3.2 lokasi dan waktu penelitian
1. lokasi penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti
melakukan penelitian untuk menperoleh data-data yang diperlukan.
Adapun lokasi penelitian ini adalah di Pondok Pesantren Mamba’ul
Huda Sumberurip, Barurejo, Siliragung, Banyuwangi
2. Waktu Penelitian
waktu yang digunakan peneliti untuk melaksanakan
penelitian ini yaitu mulai dikeluarkanya izin penenelitian dalam
27

kurun waktu satu minggu. 3 hari pengumpulan data dan 3 hari


pengolahan data yang akan disajikan dalam bentuk Proposal.
3.3 Informan
Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data yang berupa manusia
(narasumber) sangat penting peranannya sebagai individu yang
memiliki informasinya. Peneliti dan narasumber di sini memiliki posisi
yang sama, oleh karena itu narasumber bukan sekedar memberikan
tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia dapat lebih memilih arah
dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. Karena posisi
inilah sumber data yang berupa manusia di dalam penelitian kualitatif
disebut sebagai informan. Informan dalam penelitian adalah orang atau
pelaku yang benar-benar tahu dan menguasai masalah, serta terlibat
langsung dengan masalah penelitian. Informan dalam penelitian ini
adalah:
1. Ketua Yayasan Pondok Pesantren Pesantren Mamba’ul Huda
Sumberurip Banyuwangi
2. Pengurus koperasi Pondok Pesantren Mamba’ul Huda Sumberurip
Banyuwangi
3. Mahasiswa santri yang ada di Pondok Pesantren Mamba’ul Huda
Sumberurip Banyuwangi
3.4 Data Dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang
pengembangan karakter entrepreuneurship santri Pondok Pesantren
Mamba’ul Huda Sumberurip Banyuwangi. Selebihnya yaitu data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Sumber data merupakan seluruh penjelasan ataupun data yang
berkaitan dengan riset yang hendak dibahas. Dengan demikian, sumber
informasi utama ataupun primer dalam penelitian ini merupakan data
yang diperoleh lewat wawancara dengan para informan diatas.
28

3.5 Prosedur Pengumpulan Data


Dalam prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dipergunakan
berbagai teknik, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Ketiga
teknik tersebut dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi
yang saling menunjang dan melengkapi tentang peran koperasi
pesantren dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa santri.
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan langsung yang dilakukan oleh
dua pihak dengan satu tujuan yang telah ditetapkan. Metode
wawancara identik dengan interview, secara sederhana dapat
dimaknai sebagai dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara.
Wawancara ini dilakukan dengan informan yang mengetahui
masalah penelitian tentang peran koperasi pesantren dalam
menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa santri di Pondok
Pesantren Mamba’ul Huda Sumberurip Banyuwangi. Sehingga, dari
proses wawancara tersebut dapat diperoleh data yang valid dan
sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pada penelitian ini digunakan wawancara tak berencana.
Maksud digunakan metode ini untuk memberi kesempatan kepada
responden agar selalu leluasa mengemukakan pendapatnya atau
menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti dengan santai, bebas
dan terjalinnya suasana kekeluargaan serta terhindar dari kekakuan
bicara.
2. Observasi
Observasi merupakan bagian dari pengumpulan data. Observasi
berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Dalam
penelitian kualitatif, data tidak akan diperoleh dibelakang meja,
tetapi harus terjun ke lapangan, ke organisasi, ke komunitas. Data
yang diobservasi dapat berupa gambaran sikap, perilaku, tindakan,
keseluruhan interaksi antar manusia. Peneliti ada bersama partisipan.
29

Jadi peneliti bukan hanya sekedar numpang lewat. Berada bersama


akan membantu peneliti memperoleh banyak informasi yang
tersenbunyi dan mungkin tidak terungkap selama wawancara.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam hal ini
peneliti melakukan dokumentasi dari arsip atau catatan-catatan yang
ada, foto-foto, tabel, skema/bagan, catatan momen/peristiwa tertentu
yang dapat membantu menjelaskan kondisi-kondisi yang akan
digambarkan oleh peneliti. Data yang bersifat angka kemudian
diuraikan secara deskriptif kualitatif.
3.6 Keabsyahan Data
Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah
penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah
sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data
dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability,
dependability, dan confirmability.
1. Credibility
Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap
data hasil penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil
penelitian yang dilakukan tidak meragukan sebagai sebuah karya
ilmiah dilakukan. Ada enam komponen dalam uji kredibilitas,
yaitu :
a. Perpanjangan keikutsertaan
dalam hal ini peneliti perlu memperpanjang pengamatanya
karena jika hanya datang sekali ke lokasi penelitian peneliti
akan sulit mendapatkan link atau chemistry dengan para
partisipan.
Lama perpnjangan pengamatan tergantung kedalaman,
keluasan, dan kepastian data. Artinyya segala sesuatu belum
dapat dimaksimalkan jika hanya dilakukan satu kali.
30

Penliti kembali ke lapangan setelah melakukan analisi data


dan telah merumuskan sejumlah kategori. Ia menambah waktu
dilapangan untuk mengecek apakah rumusanya sesuai dengan
perspektif partisipan. Jadi peneliti mencoba membersihkan
kemungkinn bias pribadinya.
b. ketekunan pengamatan
ketekunan pengamatan secara berkelanjutan maka kepastian
data dan urutan kronologis peristiwa dapat dicatat atau direkam
dengan baik, sistematis. Meningkatkan kecermatan merupakan
salah satu cara mengontrol/mengecek pekerjaan apakah data
yang telah dikumpulkan, dibuat, dan disajikan sudah benar
atau belum. Dengan cara demikian, maka peneliti akan
semakin cermat dalam membuat laporan yang pada akhirnya
laporan yang dibuat akan semakin berkualitas.
c. Triangulasi
pengecekan data dengan cara memeriksa ulang data.
Pemeriksaan data dapat dilakukan sebelum atau sesudah
dianalisis. Pemeriksaan dengan triangulasi dilakukan untuk
meningkatkan derajat kepercayaan dan akurasi data.
Triangulasi dilakukan dengan tiga strategi, yaitu (Helaluddin,
2019) :
1. Triangulasi Sumber
Peneliti mencari informasi lain tentang topik yang
dikajinya dari sumber atau pertisipan lain. Pada prinsipnya
semakin banyak sumber maka semakin baik hasilnya.
2. Triangulasi Metode
Merupakan jenis triangulasi dengan memadukan atau
menggunakan lebih dari sau metode dalam menganalisis
penelitian. Pada prinsipnya triangulasi metode
mengharuskan digunakanya lebih dari satu metode untuk
melakukan pemeriksaan ulang.
31

3. Triangulasi Waktu
Triangulasi ini melakukan pengecekan pada waktu atau
kesempatan lain yang berbeda.
d. Analisis kasus negatif
kasus negative adalah kasus yang tidak sesuai dengan
hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Teknik analisi
kasus negative dilakukan dengan mengumpulkan contoh dan
kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan
informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai
bahan pembanding. Kasus negatif digunakan sebagai kasus
negative untuk menjelaskan hipotesis altenatif sebagai upaya
meningkatkan argumentasi penemuan (Hengky Wijaya,
2018:95).
e. Menggunakan referen yang tepat
bahan referensi yang dimaksud adalah sarana
pendukung yang dapat membuktikan dan mendukung data
yang telah diperoleh oleh peneliti. Kredibilitas akan lebih
dipercaya apabila dilengkapi bahan refeensi yang sesuai dan
tepat.
f. Pengecekan Sejawat
data yang telah dikumpulkan dapat diuji kembali dengan
pengecekan kelompok terkait dari nama data dan informasi
dikumpulkan. Dalam suasan yang saling menghormati dan
menghargai. Peneliti berdialog denga teman sejawatnya yang
ahli dalam bidan penelitian kualitatif dan ahli dalam bidang
kajian. Teman sejawat adalah ahli yang tidak ikut srta dalam
penelitian yang sedang dilakukan (Helaluddin, 2019) :.
2. Transferability
Uji Transferabilitas dilakukan untuk menentukan kemungkinan
hadil penelitian dapat dilakukan diwilayah ini. Kemungkinan
tersebut dapat dilakukan, namun peneliti tetap membutuhkan
32

kehati-hatian. Konsep Transferabilitas sama dengan validitas


exsternal (Sugiyono dalam Helaluddin, 2019).
Bagi peneliti nilai transfer sangat bergantung pada si
pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan dalam
konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas
nilai transfer masih dapat dipertanggungjawabkan.
3. Dependability
Pengujian dependability dilakukan dengan cara
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.
Dengan cara auditor yang independen atau pembimbing yang
independen mengaudit keseluruhan aktivitas yang dilakukan
oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Misalnya bisa
dimulai ketika bagaimana peneliti mulai menentukan
masalah, terjun ke lapangan, memilih sumber data,
melaksanakan analisis data, melakukan uji keabsahan data,
sampai pada pembuatan laporan hasil pengamatan.
4. Confirmability
Uji confirmability disebut juga dengan uji
Objektivitas penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif
apabila hasil penelitian telah disepakati oleh lebih banyak
orang. Uji Objektivitas berarti menguji hasil penelitian yang
dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan. Apabila hasil
penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang
dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar
confirmability` atau objektivitas.
3.7 Alat Analisis Data
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode
ilmiah, karena dengan analisalah data tersebut dapat diberi arti dan
makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Metode
analisis data yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah
analisis deskriptif kualitatif, dimana peneliti selain mengolah dan
33

menyajikan data, juga melakukan analisis data kualitatifnya. Hal ini


dimaksudkan agar dapat mensinergikan antara beberapa data yang telah
didapatkan dengan berbagai literatur maupun data-data lain yang telah
dipersiapkan.
Dalam rangka menganalisis data tersebut, penulis menggunakan cara
berpikir induktif, yaitu cara berpikir induktif berangkat dari fakta-fakta
yang khusus, peristiwa yang bersifat kongkrit, kemudian setelah itu
ditarik generalisasinya yang bersifat umum dan berpikir tolak pada
penguatan yang umum itu kita hendak menilai sesuatu kejadian yang
khusus.
Adapun Tahapan analisis data yang digunakan antara lain:
1. Reduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data
yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dapat digambarkan
bahwa bagaimana mereduksi hasil catatan lapangan yang komplek,
rumit dan belum bermakna.
2. Penyajian data
maksudnya adalah penyajian data biasa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan, antara kategori, dan
sebagainya. Melalui penyajian data, maka data terorganisasikan,
tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami.
Yang paling digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Conclusion drawing/ verification
penarikan kesimpulan data dalam penelitian kualitatif. Jadi
setelah data direduksi, kemudian disajikan, maka tahap analisis
selanjutnya adalah penarikan kesimpulan.
34

DAFTAR PUSTAKA

Reza Nurul Ihsan, 2021. Buku Ajar Ekonomi Dan Koperasi, Cv. Sentosa
Deli Mandiri. Jl. Simpang Limun Sm. Raja No. 65medan
Dr Fitri Yanti,. M A, 2022. Komunikasi Pesantren, Cv Agree Media
Publishing. Kota Metro Lampung
Ahmad Qosim, 2021. Peran Pesantren Dalam Mengembangkan Jiwa
Kewirausahaan Santri. Skripsi
Hendra Hendra, 2021. Manajemen Koperasi, Yayasan Kita Menulis.
Medan Sumatra Utara
Mariana Simanjuntak, 2021. Manajeman Umkm Dan Koperasi, Yayasan
Kita Menulis. Medan Sumatra Utara
Tati Handayani, 2022, Manajemen Pemasaran Syariah, Cv Budi Utama,
Sleman
Mardia Mardia, 2021, Kewirausahaan, Yayasan Kita Menulis. Medan
Sumatera Utara
Sufyati HS, 2021, Teori Dan Konsep Kewirausahaan,Anggota IKAPI.
Kesambi Cirebon
Helaluddin, 2019, Analisis Data Kualitatif, Sekolah Tinggi Theologia
Jaffray

Anda mungkin juga menyukai