Anda di halaman 1dari 16

Strategi penyelesaian Pembiayaan

bermasalah akad murabahah Di


KSPPS BMT UGT CABANG
PESANGGARAN

SULAIMAN

2013111059
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Latar Belakang
Praktek Keprofesian
ekonomi syari’ah Menurut Supendi. Salah
Merupakan wadah yang satu Lembaga keuangan
tepat demi mewujudkan yang memiliki andil cukup
tujuan tersebut, disamping besar dalam
sebagai sarana perekonomian Indonesia
pembelajaran dan adalah Baitul Maal wat
pelatihan, Praktik Tamwil.
Kprofesian juga menjadi Lembaga keuangan mikro
wahana untuk ini memiliki sasaran yang
mendapatkan Pelajaran lebih kecil atau khusus
dan pengalaman baru bagi dibanding Lembaga
mahasiswa sebelum terjun umum lainnya.
kedunia kerja.
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Ruang Lingkup
KSPPS BMT UGT NUSANTARA CABANG
PESANGGARAN berada pada TELLER

Jl. Ahmad khusnah No.04 Pesanggaran.


Dsn. Krajan 01/06 Ds. Pesanggaran Kec.
Pesanggaran Kab. Banyuwangi
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Mahasiswa dapat
merasakan langsung bekerja
pada suatu perusahaan
01

Untuk memperoleh 02
pengalaman kerja pada
perusahaan

Untuk mengetahui
lingkungan kerja yang
sebenarnya dalam suatu
03 Tujuan
perusahaan

Untuk mengetahui proses 04


kerja yang terdapat
diperusahaan 05
Mengaplikasikan
kemampuan praktek yang
diperoleh di perkuliahan.
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Sejarah singkat BMT UGT


Sejarah KSPPS BMT Unit Gabungan Terpadu (UGT) Nusantara ini diawali
keprihatinan oleh Bapak KH. Nawawi Thoyib (Alm) pada tahun 1993 diwaktu
maraknya praktek-praktek rentenir di Desa Sidogiri Jawa Timur, maka beliau
mengutus beberapa orang untuk mengganti hutang masyarakat tersebut
dengan pola pinjaman tanpa bunga. Program tersebut bisa berjalan hampir 4
tahun meskipun masih terdapat sedikit kekurangan dan praktek rentenir
masih belum hilang sepenuhnya.

Dari panduan dan materi yang telah disampaikan itulah para pendiri yang terdiri dari :
Ust. H. Mahmud Ali Zain, M Hadroli Abd. Karim,A. Muna’i Achmad, M. Dumairi Nor, dan
Baihaqi Utsman.2 Dan Beberapa pengurus Pesantren Sidogiri yang terlibat, berdiskusi
dean bermusyawarah yang pada akhirnya seluruh tim pendiri sepakat untuk mendirikan
Koperasi BMT yang diberinama Baitul Mal wat-Tamwil Maslahah Mursalah Lil Ummah
Pasuruan atau disingkat BMT MMU.
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Visi & Misi


1. Terbangunnya dan berkembangnya ekonomi umat dengan landasan syariah Islam.
2. Terwujudnya budaya ta’awun dalam kebaikan dan ketakwaan dibidang sosial ekonomi.

Lorem ipsum dolor sit amet


Menerapkan dan Menanamkan Melakukan aktifitas
01 memasyarakatkan
syariat Islam dalam 02 pemahaman bahwa
sistem syariah 03 ekonomi dengan
budaya STAF (Shiddiq/
aktifitas ekonomi dan dibidang ekonomi jujur, Tabligh/
Meningkatkan adalah Adil, Mudah komunikatif
kesejahteraan ummat dan Maslahah. Amanah/dipercaya,
dan anggota. Fatonah/professional).
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Struktur Organisasi
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Bentuk –bentuk Produk KSPPS


1. Jenis-jenis Produk Tabungan/Simpanan
a. Tabungan Umum Syari’ah
b. Tabungan Haji Al Haromain
c. Tabungan Umroh Al Hasanah
d. Tabungan Idul Fitri
e. Tabungan Lembaga Peduli Siswa
f . Tabungan Qurban
g. Tabungan Tarbiyah
h. Tabungan Mudharabah Berjangka
i. Tabungan MDA Berjangka

2. Jenis-jenis Produk-Produk Pembiayaan


a. UGT GES (Gadai Emas Syariah)
b. UGT MUB (Modal Usaha Barokah)
c. UGT MTA (Multiguna Tanpa Agunan)
d. UGT KBB (Kendaraan Bermotor Barokah)
e. UGT PBE (Pembelian Barang Elektronik)
f . UGT PKH (Pembiayaaan Kafalah Haji)
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Keunggulan, Kelemahan
1. Kurangnya optimalnya dalam pemanfaatkan sarana lain untuk pemasaran kecuali sistem
jemput bola.
2. Kurangnya data dan pemahaman tentang areal operasi BMT.

Mempunyai SDM yang


01 BMT telah
bersertifikat Islamic 03 pada umumnya dari
santri, dan kredibelitas
Menerapkan sistem
jemput bola pada
Microfinance
dan kapabilitas yang pemasaran serta
Standard (IMS) dari
perhimpunan BMT baik. 05 dilengkapi dengan
sarana pendukung
seindonesia.
seperti smartphone
Mempunyai produk- dan printer mobile
Letak kantor cabang produk yang bagus dan
02 BMT yang strategis. 04 kompetitifserta
administrasi dan prosedur
untuk bertransaksi
dilapangan.

yang cepat dan mudah


BAB I BAB II BAB III BAB IV

Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan Praktek Keprofesian dimulai pada tanggal 02 September 2023 sampai tanggal 10
Oktober 2023 yang bertempat di BMT UGT Nusantara Cabang Pesanggaran Banyuwangi. Sebagian besar
kegiatan peserta selama praktek di BMT UGT Nusantara Cabang Pesanggaran, Banyuwangi yaitu :

Pembuatan data base


berkas pengajuan
pembiayaan
memverifikasi
identitas nasabah dan
memastikan dokumen
sudah dilengkapi
Pembuatan rekening dengan benar
buku tabungan baru
untuk anggota yang
baru mengajuakan
pembiayaan. membantu melengkapi
persyaratan pinjaman
dan membuat data
base
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Prosedur Kerja
STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH AKAD
Prosedur Kerja MURABAHAH DI KSPPS BMT UGT Cabang Pesanggaran
Dalam proses kinerja pada
kegiatan Praktik Kerja memilih fokus Langkah-langkah dalam menyelesaikan pembiayaan murabahah
pada prosedur kerja Teller yang yang dilakukan adalah menghubungi anggota yang pembayarannya sulit
otoritas pekerjaannya dibimbing oleh dan menanyakan apa masalahnya dengan melalui pendekatan
petugas Teller dan AOSP. Dalam kekeluargaan dan sifat moral. Tindakan yang dilakukan adalah
laporan ini, prosedur kerja berfokus memberikan peringatan, musyawarah untuk mencapai mufakat, dicari
pada STRATEGI PENYELESAIAN solusi dan tenggang waktu supaya bisa mengangsur, apabila masih tidak
PEMBIAYAAN BERMASALAH AKAD bisa membayar maka dilakukan Rescheduling dan Reconditioning
MURABAHAH DI KSPPS BMT UGT pembiayaan atau dilakukan eksekusi jaminan.
Cabang Pesanggaran Apabila pembiayaan itu masih dapat diharapkan akan berjalan
baik kembali, maka daripihak BMT dapat memberikan keringanan-
keringanan misalnya menunda jadwal angsuran (rescheduling).
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Namun bila kemacetan akibat kelalaian,


pelanggaran atau kecurangan dari nasabah, maka BMT
dapat meminta agar nasabah menyelesaikan segera,
termasuk menyerahkan barang yang diagunkan kepada
BMT. Bila penyelesaian di luar pengadilan tidak dapat
dicapai, maka BMTdapat menempuh jalur hukum. Dalam
hal ini ada dua cara yang dapat ditempuh, yaitu pengadilan
negeri atau badan arbitrase.

Tindakan penyelesaian atau penyelamatan, yang


dilakukan oleh BMT apabila seorang nasabah masih belum
bisa membayar yaitu melelang atau menjual jaminan dari
nasabah tersebut, setelah jaminan itu terjual misalkan ada
sisa dari penjualan maka sisanya akan dikembalikan kepada
nasabah, pihak BMT hanya mengambil sebagian dana yang
belum terbayarkan.
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Kendala kerja dan pemecahannya


Proses pelayanan pembiayaan, pembuatan data base
pembiayaan dan juga jadwal survey yang dilakukan di dalam
maupun luar kantor membuat banyak menyita waktu.
Kendala keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan
oleh anggota atau biasa disebut kredit macet. Penyaluran
kredit yang mengalami kredit bermasalah akan
mempengaruhi likuiditas. Karena munculnya kredit
bermasalah, kas yang seharusnya masuk dan menambah
likuiditas bank tidak terjadi, sehingga mengakibatkan BMT
tidak mampu memenuhi kewaajiban jangka pendeknya.
Dari sini pihak BMT memberikan solusi
pemecahannya yaitu Rescheduling dan Reconditioning
dilakukan apabila anggota masih ada potensi membayar dan
masih ada rasa tanggung jawab terhadap pelunasannya.
Tetapi jika anggota sudah tidak ada potensi dan
tanggungjawab pihak BMT menyarankan untuk penjualan
barang jaminan untuk melunasi pembiayaannya.
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Kesimpulan
Koperasi BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri
disingkat Koperasi BMT UGT Sidogiri. BMT ini mulai
beroperasi pada tanggal 5 Rabiul Awal 1421 H atau 6
01 Juni 2000 M.
BMT UGT Sidogiri didirikan oleh beberapa orang yang
berada dalam satu kegiatan Urusan Guru Tugas Pondok
Pesantren Sidogiri (Urusan GT PPS) yang di dalamnya
02 terdapat orang-orang yang berprofesi sebagai guru dan
pimpinan madrasah.
Kegiatan magang ini memilih fokus pada bagian
03 Teller dan AOSP adalah petugas bank atau
koperasi yang bertanggung jawab untuk Mengatur
dan menyiapkan pengeluaran uang tunai baik
pembiayaan maupun simpanan yang telah
disetujui Memberikan pelayanan secara prima
kepada setiap anggota dan penabung.
BAB I BAB II BAB III BAB IV

Saran
Kepada Institut Agama Islam Darussalam Untuk Mahasiswa
(IAIDA)
Pelaksanaan kegiatan PK harus Mahasiswa hendaknya
03
dipantau secara teratur oleh dosen
01 pembimbing PK sehingga kualitas kegiatan
pembelajaran yang dilakukan mahasiswa
lebih meningkatkan konsultasi
dengan Guru Pembimbing dan
Dosen Pembimbing.
dapat ditingkatkan menjadi semakin baik. Mahasiswa harus
Pelaksanaan kegiatan PK pada tahun membuat perencanaan Kerja
berikutnya diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar agar
dengan maksimal. proses Praktik Keprofesian dapat
Kepada Pihak BMT UGT Cabang Pesanggaran sesuai dengan tujuan.

02 ketegasanBMT perlu untuk memberikan


yang lebih dalam menangani
nasabah pembiayaan bermasalah yang sudah
melewati batas kewajaran dan tidak bisa
ditolerir.
Thank You ☺

Anda mungkin juga menyukai