Anda di halaman 1dari 16

TANTANGAN PENGEMBANGAN UMKM VERSI

BI

Halaman judul

TUGAS BESAR
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Berpikir Solusi Kreatif

oleh

KELOMPOK 3:
AUDIA HARIN PANGESTUTI 106116007
RAHMADANI HARIS 106116013
LUKITO WIJAYA 106116022
FIQOH ABDULLAH J 106116053
SHANIA DARLENE TIMOTHY 106116062

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN DIPLOMASI
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2017
DAFTAR ISI

Halaman judul........................................................................................ 1
DAFTAR ISI.............................................................................................. 2
BAB I LATAR BELAKANG DAN PENDEFINISIAN MASALAH........................3
A. Latar Belakang.............................................................................. 3
KT-PA................................................................................................... 3
B. Problem Statement.......................................................................3
BAB II REKOMENDASI SOLUSI.................................................................4
Morphological Matrix...........................................................................4
KT-PPA................................................................................................. 6
BAB III IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SOLUSI........................................7
A. Implementasi................................................................................ 7
B. Evaluasi...................................................................................... 14
BAB IV KESIMPULAN...........................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16

BAB I
LATAR BELAKANG DAN PENDEFINISIAN MASALAH
A. Latar Belakang

Gubernur Bank Indonesia ( BI ), Agus DW Martowardojo,


mengatakan bahwa Indonesia telah memasuki era perdagangan

2
bebas dan hal ini mengharuskan Indonesia untuk mendukung
semua industri, khususnya industri UMKM. Namun dalam
mengembangkan industri UMKM, Indonesia menghadapi
beberapa tantangan antara lain: terbatasnya akses pembiayaan,
terbatasnya akses pasar, dan terbatasnya keterampilan manusia.
Menurutnya, salah satu solusi dari pemerintah yang ditawarkan
adalah pembinaan bagi para pelaku industri UMKM
(Glienmourinse, 2016).

KT-PA

KEPNER-TREGOE PROBLEM ANALYSIS

IS IS NOT DISTINCTION
pengembangan
WHAT usaha lain jenis usaha
UMKM
WHER
Indonesia diluar Indonesia Negara
E
saat UMKM saat UMKM
WHEN Keadaan
belum stabil telah stabil
era sebelum era
EXTEN
perdagangan perdagan era atau zaman
T
bebas bebas

B. Problem Statement

Bagaimana solusi terbaik yang dapat diambil untuk


mengembangkan UMKM?
Alasan penulis menggunakan Metode Kepner Tregoe
Problem Analysis untuk menentukan problem statement
pengembangan UMKM adalah karena masalah ini bukanlah
masalah yang mudah dan sangat rumit, namun cukup umum
dalam ruang lingkup UMKM, sehingga penulis menggunakan
metode tersebut dan tidak menggunakan Metode Logic-Three (
Why-Why Diagram ). Sebelumnya, penulis tidak menggunakan
Metode Kepner Tregoe Situation Appraisal karena menurut
penulis, di dalam artikel telah disebutkan masalah yang menjadi
permasalahan utama pemerintah dalam mengembangkan UMKM.

3
BAB II
REKOMENDASI SOLUSI
Morphological Matrix

MORPHOLOGICAL MATRIX

Akses Keterampilan
Akses Pasar Produk
Pembiayaan Pelaku UMKM
Mencari Penyediaan
investor dari Advertisemen Melakukan bahan baku
dalam/luar t pelatihan melalui
negeri domestik
Melakukan
Produk
Kemudahan seminar
disesuaikan
Regulasi mengakses mengenai
dengan
dipermudah informasi perekonomian,
kebutuhan
pasar etika, dan lain-
pasar
lain.
Subsidi dari
Pemerintah

Pada tahap generating ideas ini, penulis menggunakan


metode Morphological Matrix karena lebih terstruktur dan lebih
detail untuk masalah yang cukup kompleks dibandingkan dengan
metode SCAMPER maupun Metode Fish Bone Diagram.
Selanjutnya, penulis menggunakan beberapa hal yang dianggap
perlu dan tertulis pada artikel sebagai parameter yang penulis
gunakan untuk mencari ide solusi dari masalah yang telah
terdefinisi (Sudaryanto, 2011). Setelah pemilihan ide, penulis
menganalisis empat keputusan yang akan diambil dalam KT-DA.
Keputusan-keputusan tersebut, yaitu; subsidi dalam bentuk biaya
dari Pemerintah, memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM
untuk mengakses informasi pasar, (advertisement), dan
memberikan pelatihan bagi relawan sosialisasi dan pelaksanaan
seminar keterampilan, etika, dan pengaturan perekonomian yang
diperlukan dalam menjalankan usahanya bagi pelaku UMKM.

4
KT-PPA

Setelah analisis keputusan menggunakan KT-DA, penulis


menemukan ada dua solusi yang dapat dilaksanakan pemerintah
yaitu pemberian subsidi biaya (solusi 1) dan pemberian informasi
pasar (solusi 2) kepada pelaku UMKM dengan
mempertimbangkan hal-hal atau kriteria yang harus dipenuhi
oleh solusi yang akan dipilih. Setelah itu, dengan
mempertimbangkan hal-hal yang penulis inginkan setelah UMKM
stabil, maka didapatkan total score dari KT-DA dan KT-PPA solusi 1
adalah 396, sedangkan total score dari solusi 2 adalah 385. Maka
dari itu, penulis memilih untuk menjalankan solusi 1 yaitu
memberikan subsidi biaya bagi para pelaku UMKM.

5
BAB III
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SOLUSI

A. Implementasi
1. Making the Case for Change
Articulate: subsidi untuk umum
Apa yang berubah?
Jawab: Penambahan kuota dana untuk subsidi
pengembangan UMKM yang selanjutnya dapat
digunakan untuk sosialisasi bagi para pelaku UMKM
sebelum dana dikucurkan. Sosialisasi yang diberikan
bukan hanya mengenai hal hal untuk menyemangati
para pelaku UMKM namun juga mengajarkan etika
usaha, cara memanfaatkan dana, dan pemberian
informasi pasar setiap tahunnya.
Mengapa perlu diubah?
Jawab: Supaya bisa mengembangkan UMKM secara
menyeluruh, meningkatkan etika usaha para pelaku
UMKM, dan memberikan informasi lebih yang
dibutuhkan oleh para pelaku UMKM.
Vision:
Penjelasan perubahan yang terjadi: subsidi UMKM
diberikan kepada UMKM yang memerlukan dana
tambahan untuk pengembangan UMKM. Pemerintah
tidak hanya memberikan dana begitu saja melainkan
juga memberikan sosialisasi, informasi pasar, serta
pembuatan rekening tersendiri agar dana yang
diberikan kepada para pelaku UMKM transparan dan
tepat sasaran (mengurangi adanya korupsi atau
penyelewengan dana).
Skills: Keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan
perubahan antar lain:
o Manajemen
o Kreatifitas serta inovasi dalam menjalankan
strategi subsidi
Incentives:
o Pendapatan masyarakat bertambah
o Mengurangi jumlah pengangguran dan angka
kemiskinan
o Mengembangkan usaha UMKM
Resources: Sumber daya yang dibutuhkan

6
o Personil sosialisasi
o Pelaku usaha UMKM
o Biaya subsidi
a. Ghant Chart

Ghant Chart adalah chart yang digunakan untuk mengetahui


sumber alokasi waktu yang berguna untuk mengefesienkan
waktu kedepanya dalam melakukan sosialisasi terhadap calon
pelaku UMKM.

1. Pertama, pembentukan panitia sosialisasi yang bertujuan


untuk mengelolah dan melaksanakan kegiatan sosialisasi,
lalu mengidentifikasi kebutuhan yang dibutuhkan pelaku
UMKM, dimulai serta direncanakan pada minggu pertama
dan memakan waktu 2 minggu.
2. Setelah membentuk struktur panitia, panitia mulai
mendata wilayah yang dituju untuk dilakukan sosialisasi

7
yang dilaksanakan pada minggu ke-3 dan memakan waktu
2 minggu.
3. Kemudian pemerintah mendata pelaku UMKM di
wilayahnya untuk mengetahui pelaku UMKM di Indonesia
yang disosialisasikan sehingga diperlukan pendataan
pelaku UMKM yang ada di Indonesia, dimulai pada minggu
ke-7 dengan alokasi waktu 2 minggu.
4. Keempat, diadakan perekrutan petugas relawan sosialisasi.
Proses ini membutuhkan para calon petugas relawan
sosialisasi yang kompeten dan memiliki kemauan yang
kuat dalam sosialisasi yang dilaksanakan pada minggu ke-9
dengan 2 minggu waktu pelaksanaan.
5. Selanjutnya diadakan pembagian kelompok relawan
sosialisasi berdasarkan wilayah sosialisasi yang akan
dimulai pada minggu ke-11 dengan 1 minggu pelaksanaan.
6. Di minggu ke-12 dilaksanakan training untuk para relawan
sosialisasi sebagai bekal sosialisasi atau penyuluhan
kepada para pelaku UMKM selama 3 minggu.
7. Setelah semua persiapan sudah matang dengan dilakukan
dalam waktu yang sudah diperkirakan sebelumnya,
barulah sosialisasi dan seminar untuk pelaku UMKM dapat
dilaksanakan. Selanjutnya, panitia dan relawan sosialisasi
dapat memulai tugasnya masing-masing di minggu ke-15
dalam waktu selama 1 minggu.
8. Terakhir, sosialisasi serta pendataan setiap pelaku UMKM.
Lalu, pelaku UMKM yang telah memiliki kriteria tertentu
akan dibuatkan rekening bank tersendiri sebagai media
untuk penyaluran dana subsidi agar dana tidak
disalahgunakan dan tepat sasaran. Prosesnya dilaksanakan
di minggu ke-16 serta memakan waktu 4 minggu untuk
membagikan rekening kepada pelaku UMKM tersebut.
9. Dari setiap kegiatan yang direncanakan, diperlukan
evaluasi yang bertujuan untuk mengukur keefektifan
strategi dan rencana untuk mengantisipasi jika ada
kesalahan, dapat diperbaiki.

8
b. Deployment Chart

9
Deployment chart digunakan untuk mengatahui penyebaran
yang akan dilakukan oleh para pelaku sosialisasi yang terdiri dari
tim panitia sosialisasi, relawan yang melaksanakan sosialisasi,
pelaku UMKM, dan pihak bank.

Tim panitia sosialisasi


10
Tim panitia sosialisasi adalah pencetus ide dari sosialisasi
di mulai dengan pembentukan panitia sosialisasi dan identifikasi
kebutuhan, maksudnya adalah membentuk struktur kepanitiaan,
lalu mendata jumlah pelaku UMKM di seluruh indonesia serta
wilayahnya. Setelah struktur dan target yang disosialisasikan
sudah ditentukan maka mereka akan mulai merekrut relawan
yang akan melakukan sosialisasi.

Relawan Sosialisasi

Setelah mendapatkan para relawan sosialisasi, relawan


tersebut akan dibagi berdasarkan wilayahnya dan akan di
training terlebih dahulu untuk mempersiapkan sosialisasi yang
akan mereka laksanakan, setelah semua rencana sudah benar-
benar matang dan siap maka barulah mereka akan mulai
melakukan sosialisasi dan melaksanakan seminar.

Pelaku UMKM

Para pelaku UMKM akan di beri arahan oleh para relawan


sosialisasi bagaimana untuk perkembangan UMKM-nya, materi
informasi pasar, dan penyuluhan etika usaha atau bisnis yang
benar pada saat sosialisasi tersebut berlangsung, serta pelaku
UMKM juga akan mengikuti kegiatan seminar mengenai cara
mengembangakan UMKM.

Pihak bank

Pemerintah atau pihak panitia sosialisasi akan membuat


kerjasama dengan pihak bank untuk membuat rekening bagi
pelaku UMKM yang bertujuan untuk memudahkan pencairan
dana bagi UMKM, biaya tidak disalah gunakan, dan biaya tepat
sasaran karena apabila ada chain of command penyaluran dana
yang panjang justru akan memperbesar kemungkinan untuk
adanya tindak korupsi.

11
c. Budgeting

Budgeting digunakan untuk memperkirakan seberapa


besar dana yang akan dikeluarkan untuk sosialisasi terhadap
para pelaku UMKM. Penjelasan:

1. Honor panitia sosialisasi, setiap panitia akan di berikan


honor Rp2.000.000,00 sampai sosialisasi berakhir dengan
15 orang panitia maka biaya yang di keluarkan sebesar
Rp30.000.000,00
2. Honor relawan sosialisasi, selama masa sosialisasi relawan
akan diberikan komisi sebesar Rp1.000.000,00 yang akan
diberikan kepada 30 relawan sehingga berjumlah
Rp15.000.000,00.
3. Biaya perekruitan relawan sosialisasi, diperlukan untuk
menunjang kegiatan tersebut seperti: tes masuk,
pengawas tes, dan lain sebagainya yang diperkirakan
memakan biaya Rp100.000,00 per-relawan, dengan jumlah
30 relawan maka akan menghabiskan Rp3.000.000,00.

12
4. Biaya pelatihan relawan sosialisasi, relawan sosialisasi
yang telah diterima akan diberi pelatihan sebagai bekal
mereka untuk melaksanakan sosialisasi dan diperkirakan
akan memerlukan biaya Rp300.000,00 per-relawan untuk
kebutuhan seperti: menyewa tempat pelatihan, membayar
mentor, konsumsi selama pelatihan dan lain sebagainya.
Dari perkiraan harga tersebut dengan keseluruhan jumlah
ada 30 relawan yang akan mengikuti pelatihan, maka
jumlah total modal untuk pelatihan relawan sosialisasi
adalah Rp9.000.000,00.
5. Biaya konsumsi untuk sosialisasi dan seminar, biaya
konsumsi ini merupakan biaya keseluruhan konsumsi untuk
semua penyelenggaraan sosialisasi dan seminar di seluruh
33 kota di Indonesia dengan jumlah total sebesar Rp
26.500.000,00
6. Biaya transportasi relawan, setiap provinsi akan diberikan
modal sebesar Rp30.000.000,00 mencakup semua jenis
transportasi untuk sekitar 15 orang relawan. Akan ada 33
provinsi yang akan menjalankan sosialisasi, sehingga total
keseluruhan biaya tranportasi adalah Rp 990.000.000,00.
7. Biaya perlengkapan sosialisasi dan seminar, masing-
masing 33 kota / provinsi yang akan diselenggarakan
sosialisasi dan seminar akan diberikan dana perlengkapan
sekitar Rp 3.000.000,00 sehingga jumlah total biaya yang
akan dikeluarkan adalah Rp 99.000.000,00.
8. Akomodasi, biaya tersebut akan digunakan sebagai fasilitas
layanan untuk para relawan seminar seperti penginapan
dan lain sebagainya yang diperkirakan membutuhkan Rp
1.000.000,00 per-orang dan keseluruhan relawan ada 30
orang, maka total biaya yang diperlukan adalah Rp
30.000.000,00.
9. Biaya pembukaan rekening, setelah bekerja sama ke bank
maka disepakati untuk membuka satu rekening sebesar
Rp150.000,00 dan akan di berikan untuk 500 pelaku UMKM
sehingga total Rp. 75.000.000,00.
10. Jumlah biaya subsidi pertahun per-UMKM, setiap
tahun setiap pelaku UMKM akan menerima subsidi sebesar
Rp. 20.000.000,00. Subsidi tersebut hanya akan diterima
selama 3 tahun berturut-turut, diharapkan pelaku UMKM
dapat menjalankan dan mengembangkan UMKM-nya
sendiri dengan maksimal sehingga total biaya yang akan
dikeluarkan pemerintah untuk subsidi sosialisasi dan

13
seminar untuk tahun pertama adalah sekitar Rp
10.000.000.000,00 (terbilang sepuluh triliun rupiah).

B. Evaluasi
a. Evaluation Checklist
1. Apakah solusi logis? Menyelesaikan real problem?
Permanently solved?
Ya, solusi pemberian subsidi sudah logis dan dapat
menyelesaikan permasalahan karena pemerintah
memang mampu memberikan subsidi kepada
masyarakat.
2. Baik dari segi keamanan, etika, politik, dan lingkungan?
Solusi pemberian subsidi dapat memberi dampak
yang bagus bagi perkembangan UMKM, antara lain:
dampak bagi lingkungan adalah mengurangi
pengangguran (sehingga dapat mengurangi
kemungkinan tindak kejahatan yang secara tidak
langsung menyebabkan keamanan meningkat) dan
meningkatnya ekonomi masyarakat sekitar, dari segi
etika adalah apabila pelaku UMKM sudah diberikan
sosialisasi atau penyuluhan etika usaha / bisnis
maka diharapkan para pelaku UMKM dapat
menjalankan usahanya dengan etika usaha yang
benar, dan dampak bagi pemerintah adalah apabila
UMKM berkembang maka kesejahteraan penduduk
meningkat serta akan mempermudah kegiatan politik
pemerintah.
3. Resiko dan konsekuensi sudah diperhitungkan layak?
Resiko dan konsekuensi sama besar dengan pilihan
solusi lainnya.
4. Sudah mempertimbangkan efek positif dan negatif?
Ya, penulis sudah mempertimbangkan efek positif
dan negatif dengan hasil berikut:
Efek Positif:
14
Bantuan dana pengembangan UMKM.
Mengurangi jumlah pengangguran.
Efek Negatif:
Dana disalahgunakan
Dana tidak tepat sasaran
5. Memenuhi kriteria dan batasan yang telah ditentukan?
Ya, keputusan yang penulis ambil telah memenuhi
kriteria dan batasan yang sudah ditentukan.

BAB IV
KESIMPULAN

Di era perekonomian global saat ini, salah satu industri yang


menjadi fokus pemerintah adalah UMKM. Namun, UMKM yang
ada di Indonesia sekarang ini memiliki beberapa permasalahan,
antara lain; terbatasnya akses pembiayaan, terbatasnya akses
pasar, dan terbatasnya keterampilan manusia.

Melalui tahapan metode Kepner Tregoe Problem Analysis,


Morphological Matrix, Kepner Tregoe Descision Analysis dan
Kepner Tregoe Potential Problem Anlysis, akhirnya penulis
memilih subsidi dalam biaya sebagai jalan keluar bagi
permasalahan ini. Alasan penulis memilih solusi subsidi anatar
lain: karena subsidi biaya dapat membantu pemilik UMKM untuk
melancarkan pembiayaan, mendapatkan informasi pasar lebih
mudah dan juga mengikutsertakan sumber daya manusianya
untuk mengikuti pelatihan keterampilan. Selanjutnya penulis
juga telah merencanakan pelaksanaan anggaran dan budget
yang kemungkinan dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia serta
telah menilai kelayakan solusi berdasarkan pertimbangan etika
dan keselamatan secara umum.

Penulis berharap solusi yang penulis tawarkan dapat


membantu menyelesaikan permasalahan pengembangan UMKM
ini. Solusi yang penulis tawarkan ini sangatlah berbeda dengan
subsidi yang diberikan pemerintah sekarang ini. Maka dari itu,
penulis berharap solusi ini dapat diterapkan dengan dukungan
15
berbagai pihak agar solusi ini dapat berhasil membantu
mengembangkan industri UMKM di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Sudaryanto., Ragimun., Ratna Rina Wijayanti. (2011). Strategi


Pemberdayaan UMKM Menghadapi Pasar Bebas ASEAN. Jember.
Diambil dari www.kemenkeu.go.id/sites/files pada 28 Maret 2017

Supriyanto, (2006). Jurnal Ekonomi dan Pendidikan:


Pemberdayaan UMKM Sebagai Salah Satu Upaya
Penanggulangan Kemiskinan vol.3 nomor 1. Yogyakarta. Diambil
dari www.kemenkeu.go.id/ pada 29 maret 2017

Magetsari, RR Mirna Astari. (2017). Slide PPT Mata Kuliah


Creative Problem Solving.

16

Anda mungkin juga menyukai