SKRIPSI
Oleh:
MIRAWATI
105191104816
Nama : Mirawati
NIM : 105191104816
Kelas :B
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya bersedia
MIRAWATI
NIM: 105191104816
vi
KATA PENGANTAR
Tuhan pencipta segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini dan seluruh isi alam
semesta yang telah memberikan kenikmatan kepada kita, baik itu secara jasmani
menyelesaikan hasil penelitian ini dengan baik. Sholawat serta salam tercurah
kepada pimpinan Islam yang telah membawa sinar kecemerlangan Islam yaitu
segenap pihak yang penulis rasakan selama ini atas jasa-jasanya yang diberikan
secara tulus ikhlas, baik material maupun spiritual dalam usaha mencari
kesempurnaan dan manfaat dari penulisan skripsi ini, tak lupa peneliti ungkapkan
1. Kedua orang tua tercinta, Hasbi dan Norma, yang selalu memberikan cinta
dan kasih sayang, dorongan semangat dan motivasinya, setiap waktu bersujud
dan berdoa demi kelancaran penulisan peneliti ini hingga tercapainya cita-cita
penulis.
vii
3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam
dapat tersusun.
Makassar.
Kabupaten Gowa.
Peneliti
Mirawati
105191104816
viii
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................. i
HALAMAN JUDUL................................................................................ ii
PENGESAHAN SKRIPSI....................................................................... iii
BERITA MUNAGASYAH...................................................................... iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................... vi
ABSTRAK.................................................................................................. ix
x
C. Fokus Penelitian ................................................................ 30
D. Deskripsi Penelitian ............................................................. 30
E. Sumber Data ........................................................................ 31
F. Instrumen Penelitian ............................................................ 32
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 32
H. Teknik Analisis Data ........................................................... 34
xi
BAB V PENUTUP .................................................................................. 60
A. Kesimpulan ........................................................................... 60
B. Saran ..................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 63
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
potensi yang ada dalam dirinya agar dapat menghadapi tantangan-tantangan masa
depannya sehingga berguna bagi dirinya dan orang lain. Pendidikan merupakan
bangsa. Pendidikan bertujuan untuk menciptakan manusia yang cerdas, cakap, dan
kreatif. Karena pada dasarya pendidikan adalah salah satu proses untuk membantu
1
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS), (Jakarta: Citra Umbara, 2003), h.5.
1
2
psikologis, sosial, maupun moral. Salah satu potensi psikis yang ada pada manusia
adalah kecerdasan. Manusia dibekali akal atau kecerdasan oleh Allah SWT dalam
individual dan sosial serta dalam hubungannya dengan alam sekitar dimana ia
hidup. Proses tersebut senantiasa berada dalam nilai-nilai yang melahirkan norma-
norma syariah dan akhlak al-karimah. Usaha mempengaruhi jiwa anak didik
melalui proses setingkat demi setingkat menujuh tujuan yang ditetapkan, yaitu
terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai dengan ajaran
islam”.2
hidup islami (bagaimana akan menjalani dan memanfaatkan hidup dan kehidupan
sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai islam), sikap hidup islami, yang
2
Muzayyin Arifin, Filsafat pendidikan islam (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 15
3
mengajar dan menciptakan suasana agar para peserta didik dapat mengembangkan
guru bidang studi lainnya. Guru agama bukan sekedar sebagai “penyampai”
materi pelajaran, tetapi lebih dari itu, ia adalah sumber inspirasi “spiritual” dan
dengan adak didik yang cukup dekat dan mampu melahirkan keterpaduan
siswa mampu membangun diri menjadi manusia seutuhnya dengan selalu berfikir
Kecerdasan adalah sesuatu yang berdiam dalam diri manusia itu sendiri.
kecerdasan emosional atau dikenal juga dengan Emotional Quotient (EQ), dan
kecerdasan spiritual atau dikenal juga dengan Intelektual Quotient atau dikenal
َِٰمٝٗ َٰم ُُل َٰم َٰمن َُٰم ِبٍَِٰم ْتى َٰم ِبَٰٞم ِباَْٰم َٰم ْتّ َٰم يَٰم َٰم ِبٍ ْتَْٰٖم َٰم َٰم ْتا َٰم َٰم ُٔل ى ِهَّللل ْتٝ َْٰم ُٓلٞ اَٰم ْتٛ ِبٖ ْتٌ َّٰم َٰم َٰم ىِهَّلل ِبَٰٞمٗ ْتا ُلو َٰم يَٰم ْت
Terjemahnya:
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan
kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab),
kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti
oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-
orang yang sesat.”
Pada saat ini semua kecerdasan dapat dikaitkan dengan tiga kecerdasan.
ketiga kecerdasan itu adalah kecerdasan otak (IQ), kecerdasan emosional (EQ),
seluruh potensi yang dimiliki yaitu potensi spiritual, kecerdasan, perasaan, dan
kepekaan.
Hal itulah yang menarik untuk meneliti atau menelaah lebih lanjut
tentang hal-hal yang terkait dengan Pendidikan Agama Islam khususnya terhadap
3
Ary Ginanjar, Rahasia sukses membangkitkan ESQ, (Jakarta: Arga Publishing, 2007),
Cet. ke-41, h.13
5
Kebupaten Gowa.
B. Rumusan Masalah
3. Apa faktor pendukung dan penghambat guru Pendidikan Agama Islam dalam
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam kelas VIII di SMP
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Spiritual
Peran guru yang dimaksud di sini adalah berkaitan dengan guru dalam
keseluruhan.
perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu dimana dalam proses tersebut
Banyak peran yang di perlukan dari guru sebagai pendidik, siapa saja
yang menerjunkan diri menjadi guru. Semua diharapkan dari guru seperti
sekolah. Karena gurulah yang membimbing anak didik menjadi manusia dewasa.
4
Ridwan Abdullah Sani, Strategi Belajar Mengajar, (PT. Raja Grafindo Persada
Depok Tahun 2019 ) h. 58.
8
9
semakin kurang. Jadi, bagaimanapun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan
aspek dari lingkungan sekolah yang perlu organisasi. Lingkungan diatur dan di
tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik ialah yang
bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman
yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses
tujuan proses belajar mengajar, baik berupa nara sumber buku teks, majalah, atau
mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik
maupun oleh pendidik. Demikian pula dalam satu kali proses belajar mengajar
guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini di maksudkan
untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum,
dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik
dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda ini harus betul-betul
dipahami dalam kehidupan di masyarakat. Kedua nilai ini mungkin telah anak
didik milik dan mungkin pula telah mempengaruhinya sebelum anak didik masuk
sekolah. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua nilai yang
buruk harus disingkirkan dari jiwa dan watak anak didik. Bila guru
kerektor, yang menilai dengan mengoreksi semua sikap, tingka laku, dan
perbuatan anak didik. Koreksi yang harus guru lakukan terhadap sikap dan sifat
5
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Cet, I; Bandung, Tahun 2007),h. 9-
11.
11
anak didik tidak hanya di sekolah, tetapi di luar sekolah anak didik justru lebih
baik banyak melakukan pelanggaran terhadap norma-norma susila, sosial, dan dan
agama yang hidup di masyarakat. Lepas dari pengawasan guru dan kurangnya
bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat
menganalisis motof-motif yang melatar belakangi anak didik malas belajar dan
motivator, karena dalam intereaksi edukatif tidak mustahil ada di antara anak
didik yang malas belajar dan sebagainya. Sedangkan motivasi yang efektif bila
Mengenai peran guru, para ahli pendidikan islam dan para ahli
pendidikan barat telah sepakat bahwa peran guru adalah mendidik. Mendidik
adalah peran yang sangat luas. Mendidik sebagian dilakukan dalam bentuk
peran guru sebagian besar adalah mendidik dengan cara mengajar. Dalam literatur
yang ditulis oleh para ahli pendidikan agama islam, peran guru ternyata
6
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Dalam Interaksi Edukatif (Cet, II; Jakarta,
Tahun 2005), h. 44.
12
bercampur dengan syarat dan sifat guru. Ada beberapa tentang tugas guru yang
diambil dari uraian penulis muslim tentang syarat dan sifat guru, misalnya sebagai
berikut:
yang diajarkannya.
berbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu dimana dalam proses tersebut
terkandung multi peran guru seperti: guru sebagai pembimbing, guru sebagai
pengelola kelas, guru sebagai mediator dan fasilitator, guru sebagai evaluator.
islam diketahui, dimiliki dan diamalkan oleh siswa baik tercermin dalam sikap,
tingkah laku maupun secara berfikirnya, melalui pendidikan islam terjadi peroses
mengembangkan aspek kepribadian anak yaitu kognitif dan aspek psikomorik dan
7
Kamsinah, tugas dan tanggung jawab guru dalam pendidikan islam, (Bandung,
Tahun 2007).h. 21.
13
dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam semesta.
rasul Harum Nasition dengan demikian, dapat diketahui bahwa hakikat Islam itu
sendiri adalah wahyu Yang menjadi tolak ukur setiap aktivitas kehidupan orang
muslim.8
bentuk belajar secara formal maupun informal, baik yang berlangsung dalam
agama islam merupakan bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa atau
8
Solilhah Titin Sumanti, M.Ag. Dasar-Dasar Materi Pendidikan Agama Islam (Cet.
Ke-I; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Tahun 2015), h.38.
9
Zakiah Drajad, Ilmu pendidikan islam (Cet. I; Bandung; Bumi Aksara, Tahun 1996),
h.25.
14
yang berkenaan dengan aspek-aspek dan nilai-nilai yang antara lain adalah akhlak.
dari Allah Swt. Yang berfungsi dari kehidupan manusia, baik hubungan dengan
mengharap ridha Allah Swt. Untuk menycapai kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat.
pendidikan agama islam yaitu landasan ideal dan landasan operasional. Landasan
islam.
lilhul mursalah), nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat (urf) dan hasil pemikiran
muslim (ijtihad).10
pendidikan merupakan bagian sangat penting dari kehidupan dan secara kodrati,
manusia adalah pedagodik, maka dasar pendidikan yang dimaksud tidak lain ialah
kepada tujuan yang akan dicapai sekaligus sebagai pondasi atau landasan untuk
berdirinya sesuatu.
10
Zubaedi, Isu-Isu Baru Dalam Diskursus filsafat Pendidkan Islam Dan KapitaSelekta
Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, Tahun 2012), h. 17-23.
15
a. Al-quran
kehidupannya, salah satunya adalah persoalan pendidikan, sebagai kitab suci yang
ٌ َٰمٗ ۡسىفُل ۡسلقَٰم ِۚ ِبُ َٰم َٰمَِ َٰمش ِبٖ َٰمد ِبٍْ ُلن ُلٙت ٍَِِّٰم ۡسىُٖلدَٰم ۡس
ىِّيِْهَّلل ِبٙ ِبٔ ىقُل ۡسل َٰمء ُُل ٕ ُٗلدّٞز َٰمه ِب
ٖ َِّْٰمٞس َٰمٗ َٰم ض َُٰم ىِهَّلل ِب ٓ ُل
أ ِبٛ َٰمش ۡسٖ ُلل َٰمر َٰمٍ َٰم
ُلدٝ ِبُللٝ ُل ۡس َٰمل َٰمٗ َٰمَلٞ ُلد ِهَّللٱُل ِب ُلن ُلٌ ۡسىٝ ِبُللٝ خَٰمل ً َٰٝمصُلَۡس ُُۖٔل َٰمٗ َٰمٍِ َٰمم َُٰم َٰمٍ ِبلٞى ِهَّللل ۡسٖ َٰمل َٰم ۡسي
ِهَّلل ًٍ أُل َۗ َٰمٝة ٍِّ ۡسِ أَٰمٞ َٰمسفَٰم ٖل َٰم ِب ِهَّللدٚض أَٰم ۡسٗ َٰم يَٰم
َٰمٍ َٰٕمدَٰمى ُلنٌۡس َٰمٗىَٰم َٰم يِهَّلل ُلنٌۡس ا ۡسَٰمل ُلنلُلَُٰٗمِٚب ُلن ُلٌ ۡسى ُل ۡس َٰمل َٰمٗ ِبىتُل ۡسن ِبَيُل٘ ْت ۡسى ِب ِهَّللدةَٰم َٰمٗ ِبىتُل َٰمن ِّلُلٗ ْت ِهَّللٱَٰم َٰم يَٰم
Terjemahnya :
Sehingga ruang lingkup pendidikan islam sangat luas, tidak hanya menyangkut
landasan ideal dan dasar pendidikan islam, melainkan secara operasional. Ruang
11
Op.cit.,
17
agama dan tidak pula terbatas pada pendidikan duniawi saja, tetapi setiap individu
dari umat islam supaya bekerja untuk agama dan dunia sekaligus.12
Menurut Dewas dan Linda Herdis (dalam Abdul Mujid dan Yusuf
Mudzakkir) ruang lingkup pendidikan mengatakan bahwa:
Ruang lingkup pendidikan yaitu: segi sifat, corak kajian (histories dan
filosofil), dan segi komponennya yang meliputi, tujuan, kurikulum, sara
dan pra sarana, biaya dan evaluasi. Adapun komponenen pendidikan
islam secara teoritas dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu tujuan
normatif, tujuan fungsional, dan tujuan operasional.13
lebih baik dan menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karna itu pendidikan
12
M. AthiyahAl-abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang tahun 2012), h. 2.
13
Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, ilmu pendidikan islam, (Jakarta: Kencana
Pranada Media, Tahun 2006), h. 75-76.
14
Undang-Undang SISDIKNAS, UU RI NO.20 Th.2003; (Jakarta, Tahun 2014) h. 7.
18
aspeknya, baik aspek spiritual dan intelektual (secara perorangan maupun secara
3. Menentramkan batin.17
serta keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Tak satupun ajaran dari islam,
agama berfungsi sebagi pembimbing dan petunjuk arah. Dalam kehidupan remaja,
agama mempunyai peran yang penting karena agama dapat membantu para
15
M.ariffin, Ilmu Pendidikan Islam, (Cet. Ke-5, Jakarta: Bumi Aksara, Tahun 2000), h.
4.
16
Djumberansyah Indar, Filsafat pendidikan, (Surabaya: Karya Abditama, Tahun
1998), Cet, 1 h. 105.
17
Zakiah Derajat, Pendidikan Agama Islam dalam Pendidikan Mental, (Bandung;
Bumi Aksara, Tahun 1996).Op. Cit., h. 56.
19
hidupnya.
hidup ini berdasarkan nilai-nilai spiritual atau agama yang di yakini. Kecerdasan
tindakan dan kehidupan kita ke dalam suatu konteks yang lebih luas dan lebih
kaya, serta lebih bermakna. Kecerdasan spiritual merupakan dasar yang perlu
(SQ) adalah kecerdasan yang bertempuh pada bagian dalam diri kita yang
berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar. Pandangan lain, bahwa
Asumsinya adalah jika seseorang hubungan dengan Tuhannya baik maka bisa di
atau dalam bahasa indonesia disebut kecerdasan spiritual. Kecerdasan ini disebut-
18
Dra. Rohmalina Wahab, M.Pd.I, Psikologi Belajar, (Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada, Depok Tahun 2018), Cet, 3. h. 151.
20
agama yang juga menjadi wilayah kerja SQ, yaitu jiwa. Dalam hal ini, SQ juga
disebut sebagai kecerdasan jiwa. Fungsi dari kecerdasan ini ialah untuk membantu
kita membangun diri secara utuh. SQ berasal dari dalam hati atau yang lebih
tepatnya intrusi. SQ dapat menjadikan kita sebagai orang yang kreatif saat
berhadapan dengan masalah pribadi. Selain itu, dengan kecerdasan ini, kita juga
kedamaian hati.
setiap kegiatan atau tindakan hidup sebagai suatu ibadah. Oleh karna itu, SQ lebih
ibadah. Dari penjabaran definisi IQ, EQ, dan SQ tersebut, dapat disimpulkan
bahwa ketiganya merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Artinya,
tanaman pakis. Bagaimana tanaman pakis? Selain itu, ia tetap tegak berdiri.
Filosofi tanaman pakis ini jika dihubungkan dengan pembahasan kita memiliki
arti bahwa orang yang mengejar IQ, tanpa di berangi dengan EQ dan SQ, pasti
hambah dan tuhan-nya. Atau, sombong akan menjadikan manusia limpah akan
Terjemahanya
“ Dan, janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia (karena
sombong). Dan, janganlah berjalan dimuka bumi dengan angkuh.
Sensungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan
membanggakan diri. Dan, sederhanakanlah dalam perjalan. Dan,
lunakkanlah suarahmu. Sesungguhnya seburuk-buru suara ialah suara
kedelai.”
niscaya akan menjadi sebeb diri kita memperoleh azab yang pedih dari Allah Swt.
Ketika di akhirat. Bahkan, kesombongan boleh jadi akan merusak amal ibadah
kita.
Penyebab utama ialah rendahnya kecerdasan emosi dan spiritual kita, sombong,
merupakan penyakit hati. Dan, cara paling ampuh unruk mengendalikan penyakit
hati (seperti sombong, amarah, iri, dengki, dan lain sebagainya) ialah dengan
Apabila EQ dan SQ kita memiliki porsi yang sama dengan IQ, maka
kita akan menjadi makhluk yang sempurna di muka bumi. Kita tidak hanya pintar
dari segi intelektual, tetapi juga menjadi orang yang tawadhu, rendah hati, suka
menolong, dan sabar sehingga akan mudah disukai oleh banyak orang.
kesuksesan seseorang. Orang yang gagal dalam hidupnya bukan karna kecerdasan
dengan EQ, besar kemungkinan ia tidak akan sekses. Contohnya, seorang bos
yang ber-IQ tinggi, namun memiliki sifat dan perilaku terhadap bawahannya,
seperti suka marah, tidak perna menganggap orang lain penting, tidak menghargai
Semua perasaan itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang sukses. Daniel
dengan EQ.
merupakan kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam makna
yang lebih luas. Dengan kata lain, SQ berfungsi untuk menilai tindakan atau jalan
hidup seseorang. Atas dasar ini, SQ menjadi landasan yang diperlukan untuk
19
Ustadz Rizem Aizid, Cerdas Total melejidkan potensi multipleintellingencemelalui
dzikin-dzikin harian, (Bangutapan Yogyakarta Jl. Wonosari, BaturetnoNo 325 –B Tahun 2017), H.
16-19.
20
J.B. Suharjo B. Cahyono, Meraih Kekuatan Penyembuhan Diri yang takterbatas,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Tahun 2011), h. 223.
21
Sukidi, Rahasia Sukses Hidup Bahagia: Kecerdasan Spiritual Mengapa SQ Lebih
Penting Dari Pada IQ dan EQ (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Tahun 2004), h. 64.
23
Dengan SQ, manusia bisa mengungkap segi perenial (yang abadi, asasi, spiritual,
Segi perenial tersebut tidaklah bisa dijelaskan hanya dari sudut pandang
sains modern. Bahkan, IQ dan EQ pun tidak berkutik bila dihadapan persoalan-
tidak bisa diraih oleh IQ dan EQ. Oleh karna itu, SQ lebih penting dari pada IQ
dan EQ. Apalagi, SQ akan menjadi sarana bagi kita untuk mendamaikan hati kita
islam, kebahagiaan spiritual ialah berada dekat Allah Swt. Artinya, kita merasakan
hakiki. Adapun dasar kebahagiaan spiritual ialah pengabdian kepada Allah Swt.
bahagia, tenteram, dan penuh kedamaian, di mana semua itu tidak dapat di capai
hanya dengan IQ dan EQ inilah alasan ketiga mengapa SQ dikatakan lebih utama
22
Muhammad Muhyidin, Hidup di Pusaran al-Fatihah (Bandung Mizan,Tahun 2008),
h. 34.
23
Wisnu Prayudha, The Secret of meaningful Life (Jakarta: Qultum media, Tahun
2007), h. 10.
24
didapat hanya dengan IQ dan EQ dengan kearifan spiritual, kita akan menjadi
orang yang rendah hati, suka menolong, peduli terhadap sesama, ikhlas, sabar, dan
menjauhi semua larangan agama. dengan kearifan spiritual pula, niscaya kita
menjadi pribadi yang jujur, adil, toleran, terbuka, dan penuh cinta serta kaish
terhadap sesama.
jauh lebih penting dari pada IQ dan EQ. Sebab, SQ adalah kecerdasan yang
diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Oleh karna itu, untuk
tersebut.
Dimensi spiritual adalah dimensi yang paling penting dan agung bagi
manusia. Bagi seorang anak, perkembangan dimensi ini akan menentukan, apakah
kelak dia menjadi pribadi yang bahagia atau menderita. Spiritualitas adalah dasar
bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, dan moralitas. Dia beri arah dan arti
lebih besar dibandingka dengan kekuatan kita semua. Inilah kesadaran yang
kebaikan dan berjalan pada jalan taqwa. Namun bila manusia memenuhi dorongan
dan naluri kebutuhan jasamaninya secara berpaling dari perintah Allah Swt dan
24
Mustamir Pedak dan Handoko Sudrajad, Saatnya Bersekolah (Yogyakarta: Bukun
Biru, Tahun 2009), h. 120.
25
larangannya. Berarti ia telah melakukan perbuatan buruk dan berjalan di atas jalan
kemaksiatan.
pengetahuan tentang penilaian kecerdasan, tetapi hal itu juga mulai melahirkan
gagasan bahwa hanya ada satu kecerdasan bahwa terdapat orang “pandai” yang
Bahkan, sejak Biner, berdebatan telah berlangsung tentang permasalahan ini. Pada
tahun 1927, Charles Spermen mengatakan bahwa, tentu saja terdapat perbedaan
1. Faktor Internal
dalam diri kita sendiri, tepatnya ialah jiwa atau ruh. Dengan demikian, jiwa
kitalah yang mempengaruhi kecerdasan spiritual. Jiwa kita mesti selalu dijaga dari
beragam hal yang boleh jadi yang merusak kesuciannya. Di antaranya ialah dari
2. Faktor Eksternal
25
Dra. Mariantosamosir, S.H. Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktek Jilid I (Jakarta
Barat : Permata Sari Media Jl. Topaz Raya C2 No. 16, Tahun 2019), h. 176.
26
dan masyarakat.
Danah Zohar dan Ian Marshall, penulis buku laris SQ; kecerdasan
juga memiliki dengan otak. Disini otak berperan sebagai jembatan antara
kehidupan batin dan lahiriah. Oleh karna itu sel saraf otak menjadi salah satu
b. Titik tuhan
tuhan yang merupakan kesadaran spiritual yang hakiki. Ia merupakan ruh yang
tiupkan Allah Swt, ke diri kita. Ia merupakan nurani kita yang sesungguhnya.
Letaknya ialah di lobus temporalis otak. Ia adalah kesadaran ruh yang bersifat
baik dalam lingkungan kelurga, sekolah, maupun masyarakat. Tiga kecerdasan ini
optimal. sesungguhnya setiap orang yang punya potensi dari tiga kecerdasan: IQ,
26
Danah Zohar, Ian Marshall. Kecerdasan Spiritual SQ., ( Mizan Pustaka: 2007) h. 49
27
Ateng Kusnadi, One-Way to Heaven (Jakarta: Gramedia Puataka Utama, Tahun
2009), h. 56.
27
EQ, dan SQ. Bahkan, setiap orang memiliki potensi kecerdasan yang sama.
Tetapi, ada orang pula yang tidak melakukan sesuatu pun. Hasil, potensi
seseorang dengan kecerdasan yang luar biasa. Bahkan, ia pandai dalam bergaul,
ramah, jujur, sabar, ikhlas, santun, dan gemar menolong sesama. Orang yang
dirinya.
atau arahan dari orang dewasa kepada anak yang belum dewasa agar menjadi
pembelajaran bahwa:
28
Undang-undang Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 . Tentang Standar
Pendidikan Nasional. Jakarta Depdiknas.
28
deferences). Hal ini berangkat dari asumsi berbagai segi, baik secara fisiologis
demikian peranan guru dalam proses pembelajaran bukan sebagai pengajar yang
untuk belajar, agar siswa mampu menyerap pengetahuan dan keterampilan serta
bahwa cara meningkatkan IQ, EQ, dan SQ yaitu dengan cara membimbing
kecerdasan lain berdasarkan prinsip yang hakiki untuk membuat kita lebih arif,
lebih bijaksana dari dalam. Sehingga membuat manusia dapat lebih benar, lebih
sempurna, lebih efektif, lebih bahagia, dan menyikapi sesuatu dengan lebih jernih
sehingga bagaimana diri kita harus terus dan menerus memotivasi diri kita dan
29
Prof. Dr, Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta , Jl. Sawo Raya No. 18
PT Bumi Aksara Tahun 2001), hlm. 151-152.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yang pertama yaitu, mengembangkan dan
30
Lexy J Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosda
Karya, 2012), h. 6.
29
30
bertujuan untuk mengembangkan dan mengungkap (to describe and explore) dan
C. Fokus Penelitian
D. Deskripsi Penelitian
Peran guru pendidikan agama islam yang penulis maksud disini adalah
peran atau fungsi guru pendidikan agama islam adalah sebagai berikut. Pekerjaan
jabatan guru agama adalah luas, yaitu untuk membina seluruh kemampuan-
kemampuan dan sikap-sikap yang dari murid sesuai dengan ajaran islam. Hal ini
mulai pembinaan di kelas saja. Dengan kata lain, peran atau fungsi guru dalam
membina murid tidak terbatas pada interaksi belajar mengajar saja. Fungsi sentral
manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,kecedasan untuk menilai
bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih makna dibanding dengan yang
lain.31 Dari penjelasan di atas yang penulis maksud adalah pendekatan yang
berkaitan dengan nilai-nilai ajaran agama islam serta memiliki kekuatan spiritual
E. Sumber Data
sumber data berdasarkan situasi yang terjadi atau social situation. Sumber data
penelitian yang penerapannya dilakukan pada jenis penelitian kualitatif. Jadi, yang
dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah semua guru pendidikan agama
Gowa yang akan memberikan data yang valid terhadap objek penelitian ini yang
1. Data primer adalah data utama yang diambil langsung dari para informan
31
Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecedasan Emosi dan Spiritual
ESQ, (jilid I; Jakarta; Arga, 2001), h. 14
32
2. Data sekunder adalah data bersifat pendukung yang bersumber dari dokumen-
dokumen serta hasil wawancara yang dilakukan untuk mendukung data utama
penelitian ini.
yang valid dan akurat. Informan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dua
Bajeng Kabupaten Gowa yang dapat memberikan data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini.
F. Instrumen Penelitian
ini berupa : Pedoman wawancara yaitu alat yang digunakan pada saat di interview
siswa.
data, maksud dari pengumpulan adalah segala usha yang dilakukan oleh peneliti
a. Observasi
32
Gebriel Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Puataka Pelajar, 2004), h. 91
33
Dalam hal ini, objek yang akan diamati oleh peneliti tentang peran guru
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data tentang bagaimana
b. Wawancara
lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan
adalah salah satu bagian dari langkah-langkah dalam penelitian atau katapun
proses interaksi yang terjadi suatu elemen yang paling penting dari interaksi yang
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung
Alfabeta, 2011), h. 308
34
Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bogor Selatan : 2005), h. 194
34
mengikuti pembelajaran. Dan dalam hal ini, yang akan peneliti wawancarai adalah
Bapak Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam dan Siswa di SMP
tersebut.
c. Dokumentasi
variabel tang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen,
agenda, dll”
tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori,
penelitian.35
kualitatif. Maka teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
kegiatan, yaitu:
lapangan. reduksi data merupakan suatu bentuk analisis data yang memajamkan,
35
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005), h. 181.
35
penelitian.
pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentu teks naratif.
Penyajian juga berbentuk matrik, diagram tabel dan bagan. Semua dirancang guna
menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah
dipahami.
kalimat, paragraph, maka penyajian data yang paling sering digunakan adalah
berbentuk uraian naratif yang panjang dan terpencar-pencar bagian demi bagian,
tersusun kurang baik, maka dari itu informasi yang bersifat kompleks, disusun ke
dalam suatu kesatuan bentuk yang lebih sederhana dan selektif, sehingga mudah
dipahami.
menemukan makna data yang telah disajikan. Cara yang digunakan bervariasi,
36
penelitian, namun sebelum terlalu jauh membahas tentang mengenai hasil ini,
berikut:
pada permulaan berdirinya diberi nama SMP Taruna, sebuah nama yang
diciptakan sendiri oleh pendirinya. SMP Taruna ini merupakan milik masyarakat
Limbung, tapi berhubung pada waktu itu keamanan tidak stabil maka keadaan
diambil alih oleh Muhammadiyah sebagai milik yayasan dan dilaporkan kepada
nama SMP Taruna menjadi SMP Muhammadiyah dan itulah yang berlanjut
tahun ke tahun cukup maju bila dibandingkan dengan SMP yang ada di Bajeng
bahkan pada dekade tahun delapan puluhan sekolah dibuka pada pagi dan sore
37
38
hari karena siswa yang mendaftar pada permulaan Tahun Ajaran melebihi
Muhammadiyah serta dengan usia yang relative cukup lama, maka sudah barang
tentu telah banyak menamatkan siswa dan siswi, olehnya itu SMP
a. Visi
b. Misi
dan Seni Budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa.
lingkungan.
c. Tujuan
3. Keadaan Guru
Posisi guru dalam suatu sekolah adalah sangat penting terhadap proses
belajar dan interaksi lainnya. Karena setiap individu memiliki kepribadian yang
berbeda-beda dalam dirinya. Dengan keahlian guru dalam mendidik tentu dia tahu
40
Tabel 1
Keadaan Guru SMP Muhammadiyah Limbung
Tahun Ajaran 2019-2020
Pendidi
Jabatan/ Mata
No Nama kan Status Guru
pelajaran
sekolah
Muhammad Rizal,
1 S2 Kepala Sekolah PNS
S.Pd, M.Pd.I
Wakil Kepala
sekolah/
Muzakkir, S.Pd,
2 S2 Pembina Tk.I PNS
M.Pd.
dan Guru Bhs.
Indonesia
Penata
4 Andriani, S.Pd S1 Tk.1/Guru IPA PNS
Terpadu
Penata Tk.1/
5 Mustari Dayu, S.Ag S1 PNS
Guru Pendais
GTY /Guru
6 Mawang Aprianto, SE S1 Kemuhammadiy PNS
ahan
Pembina Tk.I/
7 Marwiah, S.Pd. S1 Guru PNS
Bhs.Indonesia
Penata Muda /
8 Husniar, S.Pd. S1 Guru Seni PNS
Budaya
41
GTY/ Guru
10 Musdalifah, S.Pd.I S1 Honorer
Pendais
GTY Guru
11 Idrus, S.Pd.I. S1 Honorer
Pendais
GTY/Guru
12 Fathullah, S.Pd.I S1 Pendais dan Honorer
Bahasa Arab
Pembina Tk.I/
19 Hj.Misbawati, S.Pd. S1 Guru Honorer
Bhs.Indonesia
GTY / Guru
20 Suhardi, S.Pd S1 Honorer
Bhs.Indonesia
GTY / Guru
21 Indrawati, S.Pd S1 Honorer
Bhs.Indonesia
Penata Muda/
22 Arni Arifin, S.Pd S1 Guru Honorer
Bhs.Indonesia
GTT/Guru
23 Irnasari, S.Pd S1 Honorer
Bhs.Indonesia
GTY/Guru
24 Syahruni, S.Pd. S1 Honorer
Bhs.Inggeris
GTY /Guru
25 Kartini Indasari, S.Pd. S1 Honorer
Bhs.Inggeris
42
GTY /Guru
27 Nurkhaeriah, S.Pd. S1 Honorer
Bhs.Inggeris
Pembina Tk.I/
28 Ariyani, S.Pd. S1 Guru Honorer
Matematika
GTT/ Guru
29 Rohana, S.Pd S1 Honorer
Matematika
GTY/ Guru
31 NurIsnaini Sari, S.Pd. S1 Honorer
Matematika
GTY/ Guru
32 Junaedi, S.Pd S1 Honorer
Matematika
GTY/ Guru
34 Nelly, S.Pd. S1 Honorer
Matematika
S1 Pembina Tk.I/
Dra.Hj.St.Jumariah,
43 Guru IPS Honorer
S.Pd
Terpadu
S1 GTY Guru
44 Hamdana, S,Pd Honorer
Pendais
S1 Pembina/ Guru
50 Juhriana, S.Pd Honorer
IPS Terpadu
S1 GTY / Honorer
63 Irwas Abdullah, S.Ag Kemuhammadiy
ahan
S1 GTY / Honorer
64 Mawang Aprianto, SE Kemuhammadiy
ahan
Tabel 2
Keadaan Tata Usaha SMP Muhammadiyah Limbung
Tahun 2019-2020
Kepala
1 Kamaruddin Rani Honorer
Tata Usaha
36
Sumber data, Tata Usaha Sekolah SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan
Bajeng Kebupaten Gowa 2019.
45
5. Keadaan Siswa
Siswa bagian dari komponen yang tidak dapat dipisahkan dari sekolah
karena siswa merupkan objek pendidikan dan tujuan untuk diberi pengajaran.
Pendidik tidak mungkin terlaksana tanpa adanya siswa sebagai objek yang
menerima pendidikan.
mengajar adalah siswa sehingga tujuan dari pendidikan dan pengajaran adalah
merubah pola tingkah laku anak didik kearah kematangan kepribadiannya. Untuk
37
Sumber data, Tata Usaha Sekolah SMP Muhammadiyah Limbung kab. Gowa 2019.
46
Tabel 3
Keadaan Siswa SMP Muhammadiyah Limbung
Tahun Pelajaran 2019-2020
Jenis kelamin
materi pelajaran yang disampaikan yang sesuai dengan keadaan dan situasi siswa,
akan tetapi sangat berpengaruh juga dengan fasilitas atau sarana dan prasarana
yang dapat menunjang keefektiifan belajar siswa selama proses belajar mengajar
38
Sumber data, Siswa SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng Kebupaten
38
Gowa 2019.
47
Tabel 4
Sarana Dan Praarana Sekolah SMP Muhammadiyah Limbung
Tahun Pelajaran 2019-2020
2 Kantor 1 Baik
6 Perpustakaan 1 Baik
9 Kantin 1 Baik
14 Ruang BK 1 Baik
17 Toilet 1 Baik
39
Sumber Data, Sarana dan Prasarana Sekolah SMP Muhammadiyah Limbung 2019
48
Dari tabel keadaan sarana dan prasarana tersebut di atas maka, penulis
dapat mengambil kesimpulan bahwa sarana dan prasarana yang di miliki oleh
7. Ekstra Kurikuler
meliputi:
b. Hizbul Wathan
d. Paskibra
e. PMR
f. UKS
Tabel 5
Kegiatan Ekstra Kurikuler SMP Muhammadiyah Limbung
Tahun 2018-2019
JENIS HARI
NO PUKUL PEMBINA
KEGIATAN LATIHAN
15.00 -
2 Hizbul Wathan Kamis & Sabtu Amiruddin
17.00
49
40
Sumber data, Kegiatan Ekstra Kurikuler Sekolah SMP Muhammadiyah Limbung
Kecamatan Bajeng Kebupaten Gowa 2019.40
50
sesuai yang dibutuhkan peserta didik, maksudnya adalah tidak selamanya guru
berperan sebagai pengajar atau fasilitator saja, adakalanya juga seorang guru
berperan sebagai motivator bagi peserta didik, dimana siswa yang melakukan
masalah ibadah kepada Allah Swt serta menjalin hubungan persaudaraan yang
murid sebagai bekal hidup masa depannya. Selain itu, guru pendidikan agama
islam tak luput memberi contoh dalam segi perbuatan dan atau hubungan sesama
ukhuwah islamiyah.
“Spiritual adalah hubungan dengan yang maha kuasa dan sang pencipta
sebagai guru pendidikan agama islam adalah sebagai motivator yang
memberikan keteladanan, nasehat untuk siswa motivasi belajar siswa
41
Fathulla,S.Pd (Pendidikan Agama Islam) Wawancara di SMP Muhammadiyah
Limbung Kemata. Bajeng Kabupaten Gowa 15-06- 2020
51
yang diberikan guru pendidikan agama islam terhadap siswa dapat menumbuhkan
semangat belajar serta dapat memberikan nasehat-nasehat, dan contoh yang baik
dengan cara mendekatkan diri terhadap siswa yang lainnya supaya tali
persaudaraan semakin erat. Sehingga peran guru pendidikan agama islam dalam
membentuk karakter siswa, dapat melaksanakan perintah ajaran agama islam, dan
sehingga cara tersebut dilakukan dengan pembiasaan serta pengajaran baik yang
42
Hamdana, S.Pd. (Pendidikan Agama Islam) Wawancara Daring di SMP
muhammadiyah Limbung Kecamatan. Bajeng Kabupaten. Gowa 05-07-2020.
52
apa yang perintahkan oleh guru baik proses belajar maupun disekolah atau supaya
siswa lebih mendekatkan diri kepada gurunya sehingga menjaga tali persaudaran
segala usaha, langkah, dan kegiatan yang dilakukan baik secara sendiri mau pun
atau satu mata pelajaran secara khusus memberikan materi secara spiritual, akan
tetapi aspek spiritual ini dapat dikembangkan secara luas dan dapat digabungkan
dengan kegiatan apapun, namun jika sekadar memahami apa yang harus dilakukan
untuk mengembangkan kecerdasan spiritual pada siswa saja tidak cukup, seorang
harus melakukan praktik langsung agar siswa memahami dan ikut melakukannya.
cerdas adalah para sahabat generasi para sahabat rasulullah saw dan
didasari dari kecintan mereka terhadap Al-qur’an”43
Hasil Wawancara di atas dapat diurakan bahwa sebelum memulai
spritual siswa seperti membiasakan membaca doa sebelum belajar kemudian dari
salah satu siswa membaca surat-surat pendek serta di ikuti dengan seluruh siswa
memasuki pelajaran inti, selain itu jika hendak melakukan aktifitas belajar harus
di dahului dengan doa. Dengan berdoa, maka akan banyak sekali hikmah yang
akan diterima, serta membuat ilmu yang akan kita pelajari menjadi lebih berkah.
Pasalnya, kita melibatkan Allah dalam proses pencarian ilmu. Sehingga Allah
SWT akan ridho dan memberikan banyak berkah dan pahala kepada mereka yang
43
Fathulla,S.Pd (Pendidikan Agama Islam) Wawancara di SMP Muhammadiyah
Limbung Kemata. Bajeng Kabupaten Gowa 15-06- 2020
54
semangat belajar siswa terhadap materi yang diajarkan dan dapat di pahami oleh
siswa tersebut. Dan siswa juga ikut bersemangat serta berlombah-lombah dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya lalu, kemudian siswa diberi
nilai tambahan oleh guru tersebut. Sehingga guru pendidikan agama islam dapat
mengajak siswa lebih maju dalam hal yang berkaitan kejiwaan, rohani, mental,
moral, ataupun yang berkenaan dengan spirit atau jiwa serta bekerja dengan
44
Hamdana, S.Pd. (Pendidikan Agama Islam) Wawancara Daring di SMP
Muhammadiyah Limbung Kecamatan. Bajeng Kabupaten. Gowa 05-07-2020.
55
melalui langkah lain, karna pada hakikatnya setiap aktifitas dapat di gunakan
perkembangan siswa, baik itu pengembangan IQ, EQ dan terutama SQ siswa itu
islam adalah membimbing dan mengajarkan ajaran islam dalam setiap kegiatan
45
Fathulla,S.Pd (Pendidikan Agama Islam) Wawancara di SMP Muhammadiyah
Limbung Kemata. Bajeng Kabupaten Gowa 15-06- 2020
56
Hizbul Wathan (HW), tapak suci, drum band gita surya, dan lain-lain. Dalam
pengembngan kecerdasan spiritual siswa yaitu selain dari pihak keluarga dan
pihak sekolah juga berperan baik dari visi misi sekolah, dan tata tertib yang
hubungan baik antara guru PAI dengan guru-guru umum yang beragama islam.
Dan Guru Pendidikan Agama Islam beserta guru-guru lain ikut berpartisipasi
dalam kegiatan tersebut dalam mengembangkan bakat dan minat siswa serta
melalui kegiatan tersebut. Dengan Adanya dukungan dari masyarakat, semua guru
wali siswa, Antusias dari para siswa yang mengikuti seluruh program kegiatan,
46
Hamdana, S.Pd. (Pendidikan Agama Islam) Wawancara Daring di SMP
Muhammadiyah Limbung Kecamatan. Bajeng Kabupaten. Gowa 05-07-2020.
57
Bajeng Kabupaten Gowa yang membawahi semua Ekstra Kurikuler adalah Ikatan
Muhammadiya yaitu Hizbul Wathan (HW), tapak suci, dan Ekstra Kurikuler
tambahan yaitu Palang Merah (PMR) dan lain-lain. Semtara yang menjadi
program yang rutin di sekolah yaitu setiap hari sebelum pembelajaran dimulai,
terlebih dahulu sholat dhuha sebelum jam istirahat, dan sholat dzuhur secara
berjamaah.
kecerdasan spiritual dalam hal mengarahkan dan menasehati siswa terhadap bakat
Gowa.
kemudian terkadang juga ikut-ikutan dengan temannya, masalah waktu, orang tua
kurang mendukung, sarana dan prasarana yang kurang memadai yaitu faktor
kemalasan siswa yang cenderung cepat pulang setelah jam pelajaran, dan tidak
Bajeng Kabupaten Gowa. Dan kurangnya kerja sama guru dan orang tua terhadap
spiritual .
sama antara guru dan orang tua siswa dalam mengontrol sikap dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari. Kemudian sikap dan perilaku siswa yang kurang baik akan
47
Fathulla,S.Pd (Pendidikan Agama Islam) Wawancara di SMP Muhammadiyah
Limbung Kemata. Bajeng Kabupaten Gowa 15-06- 2020
48
Hamdana, S.Pd. (Pendidikan Agama Islam) Wawancara Daring di SMP
Muhammadiyah Limbung Kecamatan. Bajeng Kabupaten. Gowa 05-07-2020.
59
pulang kerumah terkadang singgah maiin game di warnet bahkan ada siswa yang
melakuakan hal-hal yang tidak sesuai seperti mabuk mabukan dan memakai obat
siswa untuk menyalurkan bakat dan minatnya. Peran guru agama islam dalam
mencoba untuk mengungkap sisi lain dari peran guru agama islam dalam
penelitian ini. Pada penelitian ini sekiranya cukup bisa memberikan referensi
dalam melihat peran guru agama islam dalam pengembangan kecerdasan spiritual
gowa.
susah untuk berfikir sehingga siswa berfokus untuk bermain saja, dengan adanya
pergaulan siswa di luar sekolah jarang masuk sekolah dan tidak menuruti visi misi
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
siswa dimana guru memiliki peran untuk mengajarkan pada siswa dalam
peran guru dalam hal ini menjadi lebih luas dan lebih mengarah kepada
surat Al-quran sebelum memasuki pelajaran inti, selain itu jika hendak
siswa.
60
61
susah untuk berfikir sehingga siswa berfokus untuk bermain saja, dengan
adanya pergaulan siswa di luar sekolah jarang masuk sekolah dan tidak
B. Saran
Gowa.
1. Bagi sekolah
Diharapkan dari penelitian ini sebagai bahan evaluasi dan dapat meningkatkan
kualitas peran guru, khususnya peran guru pendidikan agama islam dalam
2. Bagi guru
Agar siswa tetap cerdas secara spiritual, maka sebaiknya guru meningkatkan
3. Bagi siswa
spiritual dan berakhlak baik sebagai pedoman penting dalam kehidupan yang
akan dating.
4. Bagi peneliti
Peneliti menyadari meskipun ini dilakukan dengan upaya yang maksimal dan
mencapai hasil yang terbaik. Namun, tidak lepas pula dari kekurangan dan
Aizid Rizem Ustadz, 2017 Cerdas Total melejidkan potensi multiple Intelingence
melalui dzikin-dzikin harian, (Bangutapan Yogyakarta Jl. Wonosari,
BaturetnoNo 325 –B
Ariffin. M, 2000 Ilmu Pendidikan Islam, Cet. Ke-5, Jakarta: Bumi Aksara.
Arifin Muzayyin, 2008 Filsafat pendidikan islam Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah Bahri Syaiful, 2005 Guru dan Anak Dalam Interaksi Edukatif Cet, II;
Jakarta.
Hamalik Oemar, 2001 Proses Belajar Mengajar (Jakarta , Jl. Sawo Raya No. 18
PT Bumi Aksara.
Jusuf Mudzakkir dan Abdul Mujid, 2006 ilmu pendidikan islam, Jakarta: Kencana
Pranada Media.
Kamsinah, 2007 tugas dan tanggung jawab guru dalam pendidikan islam,
Bandung.
63
64
Prayudha Wisnu, 2007 The Secret of meaningful Life Jakarta: Qultum media.
Samosir Marianto, 2019 Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktek Jilid I Jakarta
Barat : Permata Sari Media Jl. Topaz Raya C2 No. 16.
Sani Abdullah Ridwan, 2019 Strategi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo
Persada Depok.
Sumanti Titin Solilhah. 2015 Dasar-Dasar Materi Pendidikan Agama Islam Cet.
Ke-I; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Usman Uzer Moh. Uzer, 2007 Menjadi Guru Profesional Cet, I; Bandung.
Zubaedi, 2012 Isu-Isu Baru Dalam Diskursus filsafat Pendidkan Islam Dan
KapitaSelekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Belajar.
L
N
65
66
3. Kegiatan apa saja yang bapak lakukan dalam menanamkan nilai kecerdasan
DOKUMENTASI
Gambar 3 : Proses wawancara daring dengan Ibu Hamdana selaku guru agama
islam di SMP Muhammadiyah
69
RIWAYAT HIDUP
Gowa”.
71
72
73
74
75
76
77