Anda di halaman 1dari 146

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MATERI BACA TULIS AL-QUR’AN


(BTQ) MELALUI METODE PEER TEACHING PADA SISWA KELAS IV
DI SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 1 POLOBOGOKECAMATAN GETASAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

SITI ANIROH
NIM 11412005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI
SALATIGA
2016

i
ii
iii
iv
v
MOTTO

MOTTO

"Pendidikan merupakan senjata paling ampuh

yang bisa kamu gunakan untuk merubah

dunia" (Nelson Mandela)

‫َي َف ِع ا اا اَّل ِع ا ْر ا آ ُهللَي ِعاآ ْر ُهلل ا اَّل ِع ْر ا ُهلل ا ُهللَي اْر ِع ْر ا َف ٍت‬
‫جا‬ ‫ْر َف َف ْر ْر َف َف‬ ‫َف َف ْر‬ ‫ُهلل‬ ‫َف ْر‬
Artinya : “Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Depag RI,
1989 : 421)

vi
PERSEMBAHAN

 Kepada kedua orang tuaku (Ahmad Sururi

dan Salbiyah) yang selalu mendoakan setiap

langkahku

 Kepada suamiku (Sumadi) yang telah

memberikan dukungan dan motivasi kepada

penulis hingga dapat menyeleasikan studi S1

di IAIN Salatiga

 Kedua anakku Hasna dan Hanna yang selalu

ada dihatiku

 Kepada Bapak Drs.Antonius Suhardi, selaku

Kepala Sekolah SDN Polobogo yang telah

memberikan bantuannya kepada peneliti

 Kepada sahabat-sahabat dan teman-teman

ekstensi 2012/2013 semuanya

 Orang-orang yang telah membantu yang tidak

bisa saya sebutkan satu persatu

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

(PAI) Materi Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) Melalui Metode Peer Teaching pada

Siswa Kelas 4 Di SD Negeri Polobogo Kec.Getasan Kab.SemarangTahun Ajaran

2015/2016”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi

Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan

segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan

(FTIK) IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

4. Bapak Dr.H.Zulfa,M.,Ag, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis.

6. Bapak Drs. Antonius Suhardi, selaku kepala sekolah di SDN Polobogo

Kec.Getasan Kab.Semarang yang telah membantu dalam penelitian ini.

viii
ix
ABSTRAK

Aniroh, Siti. 2015. Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar


Pendidikan Agama Islam Materi Baca Tulis Al-Qur’an Melalui Metode
Peer Teaching Kelas VI SD Negeri 01 Polobogo Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Tarbiyah.
Progam Studi Pendidikan Agama Islam/Ekstensi. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. H. M. Zulfa, M.Pd

Kata Kunci : Kreativitas prestasi belajar, metode peer teaching

Kelas VI dikategorikan kelas TEMATIK yaitu prosos pembelajaran di


kelas dengan berbasis tema yang menggabungkan beberapa mata pelajaran.
Pembelajaran harus menyenangkan dan merangsang keaktifan siswa. Diperlukan
banyak variasi metode dalam setiap pembelajarannya, agar tidak ada rasa jenuh
dalam belajar. Metode peer teaching salah satu metode yang diambil untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Baca
Tulis Alqur‟an ditentukan oleh sekolah dengan KKM 60, pembelajaran yang
muncul apakah metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an materi membaca surat pendek dan tanda baca
waqof kelas IV SD Negeri Polobogo 01 tahun ajaran 2015/2016. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode peer teaching dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas
yang terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi. Siklus yang dilakukan ada tiga yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menganalisis pengamatan dari hasil
lembar observasi Kreativitas siswa dan guru, juga dari soal-soal evaluasi pre-test,
tes formatif siklus I, siklus II, dan siklus III. Dari LKS dan tes performa siklus I,
siklus II, dan siklus III. Data yang diperoleh dianalisis dan hasilnya sebagai kajian
untuk refleksi serta sebagai pedoman untuk melaksanakan langkah-langkah
tindakan selanjutnya agar metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Kesimpulan hasil akhir menunjukkan bahwa pada mata pelajaran Baca
Tulis Alqur‟an materi membaca yang sesuai dengan tanda baca waqof pada surat
pendek, metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang
ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar setiap siklus, yaitu siklus I (LKS
64%, membaca 52%, tes formatif 61%), siklus II (LKS 68%, membaca 73%, tes
formatif 66%), dan siklus III (LKS 86%, membaca 82%, tes formatif 75%).

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

DEKLARASI ..................................................................................................... v

MOTTO ............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

ABSTRAK ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

D. Manfaat Hasil Penelitian ........................................................... 9

E. Penegasan Istilah ....................................................................... 9

F. Hipotesis Penelitian ................................................................... 12

xi
G. Metode Peneliti .......................................................................... 13

H. Sistematika Penulisan ................................................................ 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Upaya Mengingkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar .............. 23

1. Pengertian Upaya Meningkatkan Kreativitas ....................... 23

2. Pengertian Prestasi Belajar .................................................... 29

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........... 31

B. Pendidikan Agama Islam Materi Baca Tulis Al-Qur‟an .............. 36

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ...................................... 36

2. Pengertian Baca Tulis Al-Qur‟an ............................................ 40

C. Metode Peer Teaching .................................................................. 42

1. Langkah-Langkah Metode Peer Teaching .............................. 44

2. Metode Peer Teaching ............................................................ 46

3. Pelaksanaan Peer Teaching ..................................................... 48

4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Peer Teaching .............. 48

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 52

1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Polobugo 1 .............................. 52

2. Identitas Sekolah ....................................................................... 52

3. Visi dan Misi Sekolah ............................................................... 53

4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Peserta Didik ........................... 54

xii
5. Fasilitas SD Negeri Polobugo 01 .............................................. 55

6. Letak Geografis ......................................................................... 56

7. Partisipasi Masyarakat .............................................................. 56

B. Subyek Penelitian dan Karakteristik Objek Penelitian ............ 57

1. Lokasi Penelitian ....................................................................... 57

2. Waktu Penelitian ....................................................................... 57

3. Mata Pelajaran ........................................................................... 57

4. Karakteristik Siswa ................................................................... 57

C. Gambaran Pelaksanaan Penelitian ............................................ 58

1. Tahap Prasiklus ......................................................................... 58

2. Deskripsi Pelaksanaan ............................................................... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 70

B. Pembahasan ............................................................................... 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 78

B. Saran .......................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 80

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tenaga Kependidikan ...................................................................... 54

Tabel 3.2 Jumlah Siswa ................................................................................... 55

Table 3.3 Fasilitas SD Negeri Polobogo 01 ..................................................... 55

Tabel 4.1 Ketntasan Hasil Belajar Siswa ........................................................ 70

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Siklus I ......................... 71

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Sikls II ......................... 72

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Siklus III ...................... 74

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ............................ 81

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 84

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ......................... 87

Lampiran 4 Soal Tes Formatif Siklus I dan II ............................................... 90

Lampiran 5 Soal Tes Formatif Siklus III ....................................................... 91

Lampiran 6 Bagan Struktur Organisasi SDN 1 Polobogo ............................. 92

Lampiran 7 Struktur Organisasi Komite Sekolah SDN 1 Poloboga ............. 93

Lampiran 8 Lembar Observasi Kreativitas Siswa Pra Siklus ........................ 94

Lampiran 9 Pra Siklus Kreativitas Siswa ....................................................... 95

Lampiran 10 Lembar Observasi Kreativitas Siswa I ....................................... 96

Lampiran 11 Lembar Observasi Kreativitas Siswa II ...................................... 97

Lampiran 12 Lembar Observasi Kreativitas Siswa III .................................... 98

Lampiran 13 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus I ............................ 99

Lampiran 14 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus II ............................ 100

Lampiran 15 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus III ........................... 101

Lampiran 16 Hasil Observasi Siswa Siklus I .................................................. 102

Lampiran 17 Hasil Observasi Siswa Siklus II ................................................. 103

Lampiran 18 Hasil Observasi Siswa Siklus III ................................................ 104

Lampiran 19 Daftar Nilai Tes Formatif Pra Siklus ......................................... 105

xv
Lampiran 20 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus I ............................................. 107

Lampiran 21 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus II ............................................ 109

Lampiran 22 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus III ........................................... 111

Lampiran 23 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus I ......................................... 113

Lampiran 24 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus II ........................................ 114

Lampiran 25 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus III ....................................... 115

Lampiran 26 Analisis Tes Formatif Siklus I ................................................... 116

Lampiran 27 Analisis Tes Formatif Siklus II .................................................. 117

Lampiran 28 Analisis Tes Formatif Siklus III ................................................. 118

Lampiran 29 Daftar Nilai Kelompok ............................................................... 119

Lampiran 30 Silabus ......................................................................................... 120

Lampiran 31 Dokumentasi .............................................................................. 124

Lampiran 30 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 126

xvi
81

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi pimpinan di dunia

dengan dilengkapi segenap organ tubuh dan kesempurnaan yaitu: akal, emosi,

hawa nafsu, dan kelengkapan lainnya. Berbagai kelengkapan tubuh itu yang

menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk Allah lainnya apabila manusia

mampu memfungsikan segala potensi sesuai dengan proporsinya. Namun

apabila manusia menyalah gunakan kelengkapan dan potensi yang diberikan

Allah itu manusia dapat menjadi makhluk yang rendah dan bahkan lebih

rendah dari binatang sekalipun.

Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh

kembangkan sesuai dengan proporsinya, manusia akan mampu menjalankan

fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟an surat Al-Alaq 1-5:

            

           

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan.


Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah
dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia
dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa
yang tidak di ketahuinya. (Q.S. Al-Alaq 1-5) (Depag. RI., 1984:
1097).

81
82

Sabda Nabi Muhammad SAW:

‫َهَ ُم ْسن ِل ْسه ِلى َ ِل ْس َ ٌة َعهَى ُم ِّلم ُمي ْس هِل ٍمى‬


Artinya: Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu „Adi dan
Baihaqi dari Anas). (Ahdjat, 1995: 330)

Dari dua nash itulah dapat dipahami bahwa Agama Islam sangat

menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya pendidikan yang menekankan

perlunya orang belajar membaca dan menulis serta belajar ilmu pengetahuan.

Dengan berbekal ilmu pengetahuan manusia akan mendapat derajat

yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik menurut pandangan Allah SWT

maupun manusia, dan hal ini dapat diperoleh cara beriman kepada Allah SWT

dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Allah SWT dalam

firman-Nya mengungkapkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-

orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Firman Allah dalam surat

Al-Mujadalah ayat 11 yaitu:

             ...

 
Aritnya: “...Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di
antara kamu dengan orang-orang yang berilmu pengetahuan
dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap
apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadalah: 11) (Depag RI.,
1984: 910)

Di era global ini pendidikan menjadi salah satu hal penting yang tidak

dapat dipisahkan dari kebutuhan manusia. Pendidikan menjadi sarana penting

dalam upaya meningkatkan kecerdasan anak agar menjadi harapan dan

tumpuan di masa depan.

82
83

Dengan pendidikan, di dalam diri anak akan tertanam pengetahuan

yang membuat mereka bisa menemukan hal-hal baru yang belum pernah ada

sebelumya sehingga dapat memajukan diri sendiri dan dapat dimanfaatkan

dengan bijaksana, selain itu pendidikan juga dapat menanamkan hal-hal positif

sejak dini.

Di sini, pendidikan dianggap sebagai tema urgen dan aktual yang

menjadi perhatian masyarakat secara umum, melalui pendidikan individu,

keluarga, dan seluruh anggota. Komunitas masyarakat akan menjadi sholeh.

Pemahaman ideologi yang baik akan berkembang dalam masyarakat

dikarenakan ada interaksi yang positif antar berbagai ideologi yang baik dalam

negara. Hal ini sesuai dengan kultur masyarakat, peradaban, tradisi dan cara

pandangannya tentang alam, manusia dan kehidupan.

Pendidikan merupakan organisasi teknik, dan upaya yang

dipergunakan sebagai sarana untuk mentransfer nilai-nilai dan tradisi

masyarakat dari generasi yang akan datang atau dari orang tua ke anak

keturunannya. Keberadaan pendidikan terutama pendidikan Islam yang selalu

menempatkan ilmu pengetahuan sebagai dasar, selalu mengajar manusia untuk

berpikir dan menganalisa segala ciptaan Allah.

Untuk itu, setiap insan/anak dianjurkan untuk belajar Al-Qur‟an baik

cara membaca dan menulis agar mereka bisa merenung, memikirkan,

memahami, dan mengamalkannnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena

itu, diperlukan cara membaca dan menulis Al-Qur‟an yang tidak menyakitkan

83
84

terutama bagi pemula/anak yang masih kecil terutama anak-anak di sekitar SD

Polobogo.

Prinsip pengajaran Al-Qur‟an pada dasarnya dapat dilakukan dengan

berbagai macam metode yang semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu agar

anak-anak dapat membaca dan menulis A-Qur‟an yang baik dan benar.

Metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu perkara agar

tercapai sesuai dengan yang dikehendaki (Depdiknas, 2005: 740).

Dalam proses belajar mengajar dengan metode merupakan faktor yang

dominan dalam menentukan keberhasilan pengajaran. Seorang pendidik atau

guru diharapkan memiliki metode yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran.

Metode pembelajaran Al-Qur‟an pada hakikatnya adalah mengajarkan

Al-Qur‟an pada anak yang merupakan suatu proses pengenalan baca dan tulis

Al-Qur‟an tahap pertama dengan tujuan agar siswa mengenal huruf sebagai

tanda suara/bunyi.

Pengajar membaca dan menulis Al-Qur‟an tidak dapat disamakan

dengan pengajaran membaca dan menulis pelajar umum, karena dalam

pengajaran Al-Qur‟an, anak-anak belajar membaca dan menulis huruf dan

kata yang tidak dipahami artinya. Yang penting dalam pembelajaran ini adalah

keterampilan membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan baik sesuai dengan

kaidah yang disusun dalam ilmu Tajwid.

Rendahnya motivasi siswa dalam belajar Al-Qur‟an salah satu

penyebab rendahnya mutu pendidikan terutama dalam kemampuan membaca

84
85

dan menulis Al-Qur‟an. Untuk itu, pendidik/guru dalam mendidik agama pada

siswa di jenjang sekolah dasar diperlukan pendekatan-pendekatan tertentu . Di

antaranya melalui metode pear teaching pendekatan ini.

Pendidikan Islam merupakan interaksi antara orang dewasa dengan

orang yang belum dapat menunjang perkembangan manusia yang berorientasi

pada nilai-nilai dan pelestarian serta perkembangan kebudayaaan yang

berhubungan dengan usaha penyebab kehidupan manusia.

Perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan

dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa pertumbuhan pertama

(usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang menentukan bagi

pertumbuhan dan perkembangan agama anak untuk masa berikutnya. Di era

globalisasi yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi terutama dalam

kemajuan media massa (cetak dan elektronik), sehubungan dengan kehidupan

anak sehari-hari, pengaruh media massa dapat berdampak positif dan juga

negatif.

Anak didik adalah makhluk yang memiliki kreativitas dan serba aktif

yang menuntut agar dalam pendidikan anak benar-benar dibimbing dan

diarahkan agar ia dengan sendirinya juga menampakkan kreativitasnya. Di

dalam proses belajar mengajar anak harus diperhatikan dan diposisikan sesuai

dengan kemampuannya, serta pendidikan hendaknya lebih bersifat menolong

berkembangnya pikiran kritis, tidak hanya berupa pemberian materi pelajaran

yang tidak memenuhi kepada apa yang dibutuhkan anak.

85
86

BTQ adalah bagian materi Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar

yang selama ini kurang mendapat perhatian yang lebih besar, padahal banyak

sekali masyarakat yang mengeluh bahwa lulusan SD Negeri banyak yang

belum dapat membaca Al-Qur‟an secara benar sesuai dengan ilmu tajwid. Hal

ini juga didukung dengan rendahnya prestasi BTQ siswa, terutama pada materi

membaca dan menulis huruf hijaiyah yang sudah mulai dikenalkan pada kelas

II Sekolah Dasar. Seharusnya ini menjadi kekhawatiran semua guru Agama

Islam, karena diharapkan pendidikan SD adalah dasar bagi pembentukan diri

anak. Akan sangat sulit sekali ketika anak tidak menguasai BTQ sejak dini

untuk dapat membaca Al-Qur‟an secara baik dan benar. Kritikan dan keluhan

masih sering dilontarkan oleh masyarakat dan para orang tua siswa.

Banyaknya anak yang belum mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan

benar, belum mampu menulis serta belum mampu memahami dan

mengamalkan isinya.

Di Dusun Polobogo, kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur‟an

masih rendah, terutama belum sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Hal ini dapat

diketahui bahwa hasil belajar pada tahun sebelumnya ketuntasan belajar secara

klasikal belum tercapai. Kondisi tersebut bukan semata-mata karena daya

serap siswa yang rendah, tetapi lebih banyak faktor yang mempengaruhinya.

Bisa jadi karena metode pembelajaran yang kurang tepat, model pembelajaran

kurang menarik, atau mungkin karena faktor kesiapan siswa dalam menerima

materi pelajaran yang kurang maksimal.

86
87

Berdasarkan pengalaman peneliti sekaligus guru PAI di SD Negeri 1

Polobogo Kec. Getasan Kab.Semarang, diperoleh prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih rendah. Rendahnya hasil

belajar ini ditandai dengan masih banyaknya siswa yang belum mencapai

KKM. Dari seluruh siswa yang berjumlah 16 siswa, hanya 10 siswa yang

sudah mencapai KKM. Pada penelitian ini, nilai Ketuntasan PAI yaitu 60

dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 85%.

Namun dari beberapa faktor tersebut, berdasarkan pengamatan awal

yang peneliti lakukan terdapat kecenderungan yang mengarah pada faktor

metode pembelajaran yang harus diperbaiki. Di mana metode yang digunakan

sebelumnya sebatas pada teori, peran aktif siswa kurang diperhatikan,

sehingga hasil pembelajaran BTQ belum maksimal. Selanjutnya, untuk

mengetahui bagaimana kemampuan membaca Al-Qur‟an anak di Dusun

Polobogo terutama dalam mempraktikkan bacaan ayat-ayat Al-Qur‟an yang

baik dan benar sesuai dengan tuntunan ilmu tajwid maka diperlukan suatu

penelitian ilmiah.

Bertitik dari hal tersebut penulis mencoba mengadakan penelitian yang

hasilnya akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul:”Upaya Meningkatkan

Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Baca

Tulis Al-Qur‟an (BTQ) Melalui Metode Peer Teaching Pada Siswa Kelas IV

Di Sekolah Dasar (SD) Polobogo Negeri 1 Tahun Pelajaran 2014/2015.”

87
88

B. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah upaya meningkatkan kreativitas belajar pendidikan agama Islam

Materi baca tulis Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1

Polobogo?

2. Apakah prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis Al-

Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo?

3. Bagaimanakah penerapan metode peer teaching dapat meningkatkan

kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis

Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui upaya meningkatkan kreativitas belajar pendidikan

agama Islam Materi baca tulis Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 1 Polobogo.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca

tulis Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo.

3. Untuk mengetahui penerapan metode peer teaching dapat meningkatkan

kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis

Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo.

88
89

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas

ada tidaknya pengaruh metode peer teaching terhadap prestasi belajar siswa.

Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan maanfaat, yaitu:

1. Secara teoritik

Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi sekolah,

khususnya Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo yang diperoleh dari

penelitian lapangan.

2. Secara Praktis

Bagi sekolah khususnya Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo dapat

memperoleh informasi tentang pengaruh metode peer teachimg terhadap

kretivitas dan prestasi belajar siswa khususnya materi BTQ.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman judul yang penulis ajukan dan

agar kehendak dari pemahaman yang sebenarnya tidak menimbulkan

interpretasi lain maka penulis memberikan pengertian dan batasan masing-

masing istilah judul tersebut.

1. Upaya

Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai maksud tertentu (Zul

fajri dan Aprilia senja).

2. Peningkatan

Peningakatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan

(Poerwadarminta, 2006: 1281).


89
90

3. Kreativitas

Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan

lingkungannya. Hidup kreatif berarti mengembangkan talenta yang

dimiliki, belajar menggunakan kemampuan diri sendiri secara optimal,

menjajaki gagasan baru, tempat-tempat baru, aktivitas-aktivitas baru dalam

mengembangkan kepekaan terhadap masalah lingkungan, masalah orang

lain dan masalah kemanusiaan.

Ciri-ciri kreativitas menurut Renzulli dkk adalah sebagai berikut:

a. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam

b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik

c. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah

d. Bebas dalam menyatakan pendapat

e. Mempunyai rasa keindahan yang dalam

f. Menonjol dalam salah satu bidang seni

g. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut pandang

h. Mempunyai rasa humor yang luas

i. Mempunyai daya imajinasi, dan

j. Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.

4. Prestasi

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilaksanakan), dikerjakan

(Depdikbud, 1992:706). Penulis mengukur prestasi siswa dengan melihat

nilai raport dengan standar Departemen Agama pada laporan hasil belajar.

90
91

5. Belajar

Secara psikologi belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu

perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan

dalam memenuhi kebutuhannya (Ahmad, 1991:121).

6. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan

praktis dalam membantu anak agar mereka hidup sesuai dengan ajaran

agama Islam, sehingga terjalin suatu kebahagiaan dunia dan akhirat

(Zuhairi, Ghofur, Yusuf, 1983:27).

7. Peer Teaching

Peer teaching adalah metode belajar yang melibatkan siswa secara

aktif, satu siswa akan mengajari siswa lain yang mengalami kesulitan

dalam memahami materi.

8. Siswa

Siswa adalah seorang anak yang mencari ilmu pengetahuan dan

pengalaman untuk mempersiapkan masa depan menuju hidup lebih

sejahtera (Baharta, 1995:371).

Indikator keberhasilan dalam pencapaian penerapan metode peer teaching

1. Kreatif

2. Aktif

3. Dapat mengemukakan pendapat

4. Kebenaran

91
92

F. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara, terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 1998:67). Sedangkan menurut Winarno Surachmat hipotesis

adalah suatun kesimpulan tetapi belum final, masih harus dibuktikan

kebenarannya. (Surachmat, 1987:78).

Oleh karena masih bersifat sementara maka suatu hipotesis dapat

diganti dengan hipotesis lain bila dalam penelitian lain di temukan

hipotesis yang kurang tepat. Dalam penelitian ini penulis berasumsi

bahwa ada keteraitan antara metiode peer teaching kreativitas dan

prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo.

Jika metode peer teaching digunakan dengan baik dapat

meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar PAI materi BTQ kelas IV

SD Negeri 1 Polobogo Kec. Getasan, Kab. Semarang.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode peer teacing ini dikatakan efektif, apabila

indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat

dirumuskan penulis sebagai berikut: kreativitas dan prestasi belajar

pendidikan agama Islam materi baca tulis al-Qur‟an setelah

menggunakan metode peer teacing mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu 60, dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai

65 ke atas minimal 85 %.

92
93

G. Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Rancangan penelitian

a. Pendekatan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekaan penelitian tindakan kelas

yang direncanakan dalam dua siklus.

b. Rancangan penelitian

Pada tahap peneliti menentukan focus peristiwa yang perlu di

perhatikan khusus untuk diamati. Selanjutnya peneliti membuat

instrument pengalaman untuk merekam fakta yang terjadi selama

tindakan berlangsung. Secara rinci tahap perencanaan terdiri dari

kegiatan sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi data dan menganalisa masalah yaitu secara jelas

dapat dimengerti masalah apa yang akan diteliti.

2) Menentukan masalah mengapa penelitian dilakukan.

3) Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya

maupun pertanyaan.

4) Menetapkan cara yang akan dilakukanan untuk menemukan

jawaban berupa rumusan hiptesis tindakan.

5) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan.

6) Membuat secara rinci rancangan tindakan.

7) Untuk membandingkan antara siklus satu dengan siklus lainnya

93
94

Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang dalam 3 (tiga) siklus masing-

masing siklus dapat dilakukan dalam 4 (empat) tahapan dalam alur

perencanaan (planning), implementasi tindakan pelaksanaan tindakan

pada siklus I dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap, secara garis besar

pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut:

Siklus I

a. Tahap planning (perencanaan)

Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah

meliputi:

1) Perencanaan pembelajaran yang akan ditetapkan dalam proses

belajar mengajar.

2) Menentukan pokok bahasan.

3) Menyiapkan sumber belajar.

4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

b. Tahap Acting (implementasi tindakan)

Pada tahap ini di laksanakan kegiatan sesuai dengan scenario

pembelajaran yang telah di desain sebagai berikut:

1) Peneliti memilih materi belajar yang bisa dipecah menjadi

beberapa bagian.

2) Peneliti menghitung jumlah bagian yang hendak dipelajari

dan jumlah siswa.

3) Setelah waktu belajar selesai, peneliti membentuk kelompok-

kelompok belajar ala peer teaching.

94
95

4) Peneliti memerintah anggota kelompok “peer teaching” untuk

mengajarkan satu sama lain apa yang telah mereka pelajari.

5) Peneliti memerintah siswa untuk kembali ke posisi semula

dalam rangka membahas pertanyaan yang msih tersisa guna

memastikan pemahaman yang akurat.

c. Tahap observing (observasi dan interpretasi)

Yaitu melaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran, yang di susun dan disiapkan guru.

d. Tahap reflecting (refleksi)

Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis

dan didiskusikan oleh peneliti dengan mitra peneliti sebagai dasar

untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II.

Siklus II

Siklus II dirancang dalam 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan,

implementasi tindakan, observasi dan refleksi.

a. Tahap planning (perencanaan)

Pada tahap ini dilaksanakan tes diagnostic yang berfungsi

sebagai evaluasi awal untuk menspesifikasi masalah sesuai hasil

analisa data pada siklus I, menyiapkan media pembelajaran, yaitu

metode peer teaching.

b. Tahap Acting (implementasi tindakan)

95
96

Ada kegiatan II dilaksanakan kegitan sesuai scenario

pembelajaran yang didesain sesuai dengan kebutuhan

(pelaksanaan progam tindakan II).

c. Tahap observing (observasi dan implementasi)

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran, dengan menggunakan lembar observasi.

d. Tahap reflecting (refleksi)

Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan,

dianalisis dan didiskusikan oleh peneliti dengan mitra peneliti

sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus

III.

Siklus III

a. Planning (perencanaan)

Peneliti berupaya meningkatkan perhatian dan

kreativitas siswa dalam pembelajaran. Materi yang dibahas

dalam siklus III ini masih sama yaitu dendam dan munafik.

Adapun perencanaan dalam siklus ini yaitu:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan sumber belajar.

3) Menyiapkan sumber evaluasi.

4) Mengoptimalkan pengelolaan kelas.

b. Acting (pelaksanaan)

Langkah-langkah perbaikan pada siklus III ini adalah:

96
97

1) Siswa berdiskusi mengenai materi dengan menjawab

soal/pertanyaan di kertas yang dibagikan peneliti.

2) Setelah diskusi selesai, peneliti membagikan soal evaluasi.

3) Peneliti mengoreksi hasil evaluasi.

c. Observing (pengamatan)

Pada kegiatan pengamatan ini diperoleh hasil/kesimpulan

yaitu:

1) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

2) Siswa lebih perhatian/fokus terhadap materi yang dibahas.

3) Hasil evaluasi lebih meningkat, sesuai dengan target yaitu

95% siswa tuntas dalam pembelajaran.

d. Reflecting (refleksi)

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus III dapat

disimpulkan bahwa kondisi siswa terlihat adanya ketuntasan.

2. Lokasi, Waktu, Subyek Penelitian

a. Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Polobogo

Desa Polobogo, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang,

kondisi bagian kelas cukup merata dan dalam arti perbandingan

kemampuan peserta didik antar kelas relatif sama.

b. Waktu pelaksanaan

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun 2015 dimulai pada

tanggal 1 Juni-selesai.

97
98

c. Subyek penelitian

Mengingat penelitian ini mengkaji peningkatan prestasi belajar

pendidikan agama Islam melalui metode peer teaching penelitian

ini meliputi:

Peserta didik kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Polobogo

pada tahun 2015 yang berjumlah 16 siswa.

3. Instrument Penelitian

Instrument penelitian yang dipakai untuk mendapatkan data

masalah sebagai berikut:

a. Silabus PAI kelas IV

b. RPP

c. Lembar tes

d. Daftar nilai

e. Lembar observasi

f. Lembar Kerja Siswa ( LKS )

4. Teknik pengumpulan data

Pemgumpulan data di lakukan dengan cara:

a. Tes

Tes yang sudah distandarisasi ialah tes yang telah mengalami

proses validitas (ketepatan) dan reliabilitas (ketetapan) untuk

suatu tujuan tertentu dan untuk sekelompok siswa tertentu

(Djamarah, 2000:218).

Dalam hal ini peneliti mengadakan tes/evaluasi terhadap hasil

belajar siswa melalui pre test dan post test.


98
99

b. Observasi

Observasi adalah suatu pengumpulan data dimana penyelidik

mangadakan pengamatan secara langsung (Arikunto, 1998:131).

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap

aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu benda-benda tertulis seperti buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, hasil rapat, catatan

harian, dan sebagainya (Arikunto, 1998:131).

5. Analisis Data

Menurut Tripp dalam Basrowi dan Suwandi (2008:131) analisis

data merupakan proses mengurai (memecah) sesuatu ke dalam bagian-

bagiannya. Terdapat tiga langkah penting dalam analisis data, yaitu (1)

identifikasi apa yang ada dalam data, (2) melihat pola-pola, (3) membuat

interpretasi.

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai

berikut:

1. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM)

Peneliti membandingkan pencapaian nilai dengan KKM pada

setiap siklusnya dengan ketentuan jika nilai siswa dari batas KKM,

yakni 60, maka siswa tersebut telah mencapai KKM. Apabila nilai

siswa kurang dari 60, maka siswa tersebut tidak mencapai KKM.

99
100

2. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Klasikal

Menurut Depdikbud (dalam Trianto, 2009:241) setiap siswa

dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi

jawaban benar siswa ≥ 60% dan suatu kelas dikatakan tuntas

belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥

70% siswa yang telah tuntas belajarnya. Tetapi berdasarkan ketentuan

KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-

masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan

minimal, dengan berpedoman pada tiga pertimbangan, yaitu:

kemampuan peserta didik berbeda-beda; fasilitas (sarana) setiap

sekolah berbeda.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka keberhasilan penelitian

ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa, yaitu apabila siswa telah

mencapai criteria ketuntasan klasikal 70% dari jumlah seluruh siswa

dengan nilai KKM 60. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar

peserta didik, peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan

mencari prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana

rumus:

(Aqib, dkk., 2009:40)


H. Sistematika Penulisan

Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun

dalam format skipsi. Berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan institusi

sebagai berikut:
100
101

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi

operasional, metode penelitian, sistematika penulisan

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab II kajian pustaka ini diuraikan sebagai

pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian

tentang: upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar,

pendidikan agama Islam materi baca tulis Al-Qur‟an dan

metode peer teacing.

BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian,

subyek penelitian dan karakteristik objek penelitian, dan

gambaran pelaksanaan penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentanghasil penelitian dan pembahasan

BAB V: PENUTUP

Meliputi tentang kesimpulan, saran dan penutup yang

menjadi akhir dari penulisan skripsi ini.

101
102

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar

1. Pengertian Upaya Meningkatkan Kreativitas

Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan persoalan, mencari jalan keluar. Meningkatkan/peningkatan

adalah menaikkan (taraf), mempertinggi, memperhebat (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, pusat bahasa 3 2003).

Mengutip pendapat James J. Gallagher, dibukunya Yeni

Rachmawati dan Luis Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan

Kreativitas pada Anak (Usia Taman Kanak-Kanak)” (2011:13),

menyatakan “Creativity is a mental process by which an individual

creates new ideas or products, or recombines existing ideas and product,

in fashion that is novel to him or her” (kreativitas merupakan suatu

proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk

baru, atau mengombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan

melekat pada dirinya).

Mengutip pendapat Supriadi bukunya Yeni Rachmawati dan Luis

Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak

(Usia Taman Kanak-Kanak)” (2011:13-14), menyatakan “ kreativitas

adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik

berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa

102
103

yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas

merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengaplikasikan

terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi,

diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap

perkembangan”.

Mengutip pendapat Semiawan dibukunya Yeni Rachmawati dan

Luis Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak

(Usia Taman Kanak-Kanak)” (2011: 14), mengemukakan bahwa

“kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan

menerapkannya dalam pemecahan masalah”.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkann

gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif, bersifat

imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan

diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan

suatu masalah.

Proses kreatif hanya akan terjadi jika dibangkitkan melalui masalah

yang memacu pada lima macam perilaku kreatif, sebagaimana yang

dipaparkan oleh Parnes (dalam Nursito:2000), sebagai berikut:

a. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang

serupa untuk memecahkan suatu masalah.

103
104

b. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan

berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah di luar

kategori yang biasa.

c. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respons yang

unik atau luar biasa.

d. Elaboration (keterperincian), yaitu kemampuan menyatakan

pengarahan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi

kenyataan.

e. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan

masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.

Ciri-ciri kreativitas menurut Renzulli dkk adalah sebagai berikut:

a. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam

b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik

c. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah

d. Bebas dalam menyatakan pendapat

e. Mempunyai rasa keindahan yang dalam

f. Menonjol dalam salah satu bidang seni

g. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut pandang

h. Mempunyai rasa humor yang luas

i. Mempunyai daya imajinasi, dan

j. Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah

104
105

Pendekatan Empat P dalam Pengembangan Kreativitas

a. Teori tentang Pembentukan Pribadi Kreatif

Yang akan dibahas di sini adalah dari dua mazhab, yaitu teori

psikoanalisis dan teori humanistik untuk digunakan sebagai landasan

perencanaan progam pendidikan anak berbakat.

1) Teori Psikoanalisis

Pada umumnya, teori-teori Psikoanalisis melihat

kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah yang biasanya

mulai di masa anak. Pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang

yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi

dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak

disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.

Tindakan kreatif menransformasi keadaan psikis yang tidak

sehat menjadi sehat.

2) Teori Humanistik

Berbeda dari teori psikoanalisis, teori humanistik melihat

kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.

Kreativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas

pada lima tahun pertama.

3) Ciri-ciri kepribadian Kreatif

Biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki

minat yang luas, dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang

kreatif. Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan

105
106

memiliki rasa percaya diri. Mereka lebih berani mengambil

resiko (tetapi dengan perhitungan) dari pada anak-anak pada

umumnya. Artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka

amat berarti, penting, dan disukai, mereka tidak terlalu

menghiraukan kritik atau ejekan dari orang lain. Mereka pun

tidak takut untuk membuat kesalahan dan mengemukakan

pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui orang lain.

Orang yang inovatif berani untuk berbeda, menonjol, membuat

kejutan, atau menyimpang dari tradisi. Rasa percaya diri,

keuletan, dan ketekunan membuat mereka tidak cepat putus asa

dalam mencapai tujuan mereka. Tentang Thomas Edison

dikatakan bahwa dalam melakukan percobaan ia mengalami

kegagalan lebih dari 200 kali, sebelum ia berhasil dengan

penemuan bola lampu yang bermakna bagi seluruh umat

manusia; ia mengungkapkan bahwa “Genius is 1% inspiration

and 99% perspiration”.

Mengutip pendapat Treffinger dibukunya Utami

Munandar berjudul: Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat

(2006:35) mengatakan: bahwa pribadi yang kreatif biasanya

lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif serta

produk orisinal mereka telah dipikirkan dengan matang lebih

dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin

timbul dan implikasinya.

106
107

Tingkat energi, spontanitas, dan kepetualangan yang luar

biasa sering tampak pada orang kreatif; demikian pula keinginan

yang besar untuk mencoba aktivitas yang baru dan

mengasyikkan – misalnya untuk menghipnotis, terjun payung,

atau menjajagi kota atau tempat baru.

b. Teori-teori tentang “Press”

Kreativitas anak agar dapat terwujud membutuhkan adanya

dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan

dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).

c. Teori tentang Proses Kreatif

1) Teori Wallas

Berabad-abad orang berupaya untuk menjelaskan apa yang

terjadi apabila seseorang mencipta. Salah satu teori tradisional

yang sampai sekarang banyak dikutip ialah Teori Wallas yang

dikemukakan tahun 1926 dalam bukunya The Art of Thought,

mengutip pendapat Piirto dibukunya Utami Munandar berjudul:

Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (2006:39), yang

menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap yaitu;

a) Persiapan

b) Inkubasi

c) Iluminasi

d) Verifikasi

107
108

d. Teori tentang Produk Kreatif

Pada pribadi kreatif, jika memiliki kondisi pribadi dan

lingkungan yang menunjang (press), atau lingkungan yang memberi

kesempatan /peluang untuk menyibukkan diri dengan berkreatif,

maka diprediksikan bahwa produk kreativitasnya akan muncul.

Mengutip pendapat Cropley dibukunya Utami Munandar

berjudul: Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (2006:40)

menunjukkan hubungan antara tahap-tahap proses kreatif (Wallas)

dan produk yang dicapai. Ia menekankan bahwa perilaku kreatif

memerlukan kombinasi antara ciri-ciri psikologis yang berinteraksi

sebagai berikut: sebagai hasil dari berpikir konvergen atau

inteligensi (memperoleh pengetahuan, dan pengembangan

keterampilan), manusia memiliki seperangkat unsur-unsur mental.

Jika dihadapkan dengan situasi yang menuntut tindakan (pemecahan

masalah dalam arti luas), individu mengerjakan dan menggabungkan

unsur-unsur mental sampai timbul „konfigurasi‟. Konfigurasi ini

dapat berupa gagasan, model, tindakan, cara menyusun kata, melodi,

atau bentuk.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Pengertian tentang prestasi belajar. Prestasi belajar diartikan

sebagai tingkat keterkaitan siswa dalam proses belajar mengajar sebagai

Hasil evaluasi yang dilakukan guru. Menurut Sutratinah Tirtonegoro

(1984: 4), mengemukakan bahwa: Prestasi belajar adalah penilaian hasil

108
109

usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka,

huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah

dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu.

Menurut Siti Partini (1980: 49), “Prestasi belajar adalah hasil yang

dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat

dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat

itu Sunarya (1983: 4) menyatakan “Prestasi belajar merupakan perubahan

tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang

merupakan ukuran keberhasilan siswa”. Haditomo dkk (1980: 4),

mengatakan “Prestasi belajar adalah kemampuan seseoran Dewa Ketut

Sukardi (1983: 51), menyatakan “Untuk mengukur prestasi belajar

menggunakan tes prestasi yang dimaksud sebagai alat untuk mengungkap

kemampuan aktual sebagai hasil belajar atau learning”. Menurut Sumadi

Suryabrata (1987: 324), “Nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat

diberikan oleh guru menganai kemajuan atau prestasi belajar siswa

selama masa tertentu”. Dengan nilai rapor, kita dapat mengetahui prestasi

belajar siswa. Siswa yang nilai rapornya baik dikatakan prestasinya

tinggi, sedangkan yang nilainya jelek dikatakan prestasi belajarnya

rendah.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam

menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode siswa dalam

109
110

menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode tertentu yang

dinyatakan dalam

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh

siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh

berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati itu ditentukan

oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.

Menurut Dimyati Mahmud (1989: 84-87), mengatakan bahwa

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa mencakup:

“faktor internal dan faktor eksternal”. sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa itu sendiri, yang terdiri dari N. Ach (Need For Achievement)

yaitu kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si

pelajar. Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan

baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan

masyarakat. Menurut pendapat Rooijakkersyang diterjemahkan oleh

Soenoro (1982: 30), mengatakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari si pelajar, faktor yang

berasal dari si pengajar”. Kedua faktor tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

110
111

1) Faktor yang berasal dari si pelajar ( siswa)

Faktor ini meliputi motivasi, perhatian pada mata

pelajaran yang berlangsung, tingkat peneirmaan dan

pengingatan bahan, kemampuan menerapkan apa yang

dipelajari, kemampuan mereproduksi dan kemampuan

menggeneralisasi.

2) Faktor yang berasal dari si pengajar (Guru)

Faktor ini meliputi kemampuan membangun

hubungan dengan si pelajar, kemampuan menggerakkan minat

pelajaran, kemampuan memberikan penjelasan, kemampuan

menyebutkan pokok-pokok masalah yang diajarkan,

kemampuan mengarahkan perhatian pada pelajaran yang sedang

berlangsung, kemampuan memberikan tanggapan terhadap

reaksi. Dari pendapat Rooijakkers tentang faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat diberikan

kesimpulan bahwa prestasi siswa dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu faktor yang berasal dari diri pelajar dan faktor yang berasal

dari si pengajar (guru).

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1990: 270,

mengemukakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

adalah faktor dari luar dan faktor dari dalam”. Dari pendapat ahli ini

dapat dijelaskan bahwa pengertian faktor dari luar dan faktor dari

111
112

dalam yang mempengaruhi prestasi belajar itu adalah sebagai

berikut:

1) Faktor dari luar

Faktor dari luar ini merupakan faktor yang berasal dari luar si

pelajar (siswa) yang meliputi:

a) Lingkungan alam dan lingkungan social

b) Instrumentasi yang berupa kurikulum, guru atau pengajar,

sarana dan fasilitas serta administrasi.

2) Faktor dari dalam

Faktor dari dalam ini merupakan faktor yang berasal dalam diri

si pelajar (siswa) itu sendiri yang meliputi:

a) Fisiologi yang berupa kondisi fisik dan kondisi pancaindra

b) Psikologi yang berupa bakat, minat, kecerdasan, motivasi

dan kemampuan kognitif. Dari beberapa pendapat para ahli

tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

prestasi belaajr siswa secara umum dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu faktor yang pertama berasal dari dalam diri

siswa itu sendiri dan faktor yang kedua berasal dari luar diri

siswa yang sedang melakukan proses kegiatan belajar.

Menurut Slameto (2003: 54-72) faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu:

112
113

1) Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar, faktor intern terdiri dari:

a) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)

b) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan dan kesiapan)

c) Faktor kelelahan

2) Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern

terdiri dari:

a) Faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antara

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi

keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang

kebudayaan )

b) Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar

diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas

rumah

c) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass

media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Menurut Muhibbin Syah (2006: 144) bahwa prestasi belajar

siswa dipengaruhi oleh setidaknya tiga faktor yakni:

1) Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar, faktor intern terdiri dari:

113
114

a) Faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh

b) Faktor psikologis yang meliputi tingkat inteligensi,

perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan

c) Faktor kelelahan.

2) Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern

terdiri dari:

a) Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi

keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang

kebudayaan

b) Faktor dari lingkungan sekolah yaitu metode mengajar

guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa

dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung,

metode belajar dan tugas rumah

c) Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

masyarakat.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning)

Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan

metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

pembelajaran materi-materi pelajaran.

114
115

B. Pendidikan Agama Islam Materi Baca Tulis Al-Qur’an

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan merupakan kata yang sudah sangat umum. Karena itu,

boleh dikatakan bahwa setiap orang mengenal istilah pendidikan. Begitu

juga Pendidikan Agama Islam ( PAI ). Masyarakat awam mempersepsikan

pendidikan itu identik dengan sekolah, pemberian pelajaran, melatih anak

dan sebagainya. Sebagian masyarakat lainnya memiliki persepsi bahwa

pendidikan itu menyangkut berbagai aspek yang sangat luas termasuk

semua pengalaman yang diperoleh anak dalam pembetukan dan

pematangan pribadinya, baik yang dilakukan oleh orang lain maupun oleh

dirinya sendiri. Sedangkan Pendidikan Agama Islam merupakan

pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dan berisikan ajaran

Islam. Pendidikan sebagai suatu bahasan ilmiah sulit untuk didefinisikan.

Bahkan konferensi internasional pertama tentang pendidikan Muslim

(1977), seperti yang dikemukakan oleh Muhammad al-Naquib al-Attas,

ternyata belum berhasil menyusun suatu definisi pendidikan yang dapat

disepakati oleh para ahli pendidikan secara bulat.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa:

"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

115
116

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara" . Sedangkan definisi pendidikan agama Islam disebutkan dalam

Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam SD dan MI adalah: "Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran

agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits,

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan

pengalaman." Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama

Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran

Islam (knowing), terampil melakukan atau mempraktekkan ajaran Islam

(doing), dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari

(being). Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan

Agama Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran

Islam, keterampilan mempraktekkannya, dan meningkatkan pengamalan

ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi secara ringkas dapat

dikatakan bahwa tujuan utama Pendidikan Agama Islam adalah

keberagamaan, yaitu menjadi seorang Muslim dengan intensitas

keberagamaan yang penuh kesungguhan dan didasari oleh keimanan yang

kuat.

Upaya untuk mewujudkan sosok manusia seperti yang tertuang

dalam definisi pendidikan di atas tidaklah terwujud secara tiba-tiba. Upaya

itu harus melalui proses pendidikan dan kehidupan, khususnya pendidikan

116
117

agama dan kehidupan beragama. Proses itu berlangsung seumur hidup, di

lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Salah satu

masalah yang dihadapi oleh dunia pendidikan agama Islam saat ini, adalah

bagaimana cara penyampaian materi pelajaran agama tersebut kepada

peserta didik sehingga memperoleh hasil semaksimal mungkin. Apabila

kita perhatikan dalam proses perkembangan Pendidikan Agama Islam,

salah satu kendala yang paling menonjol dalam pelaksanaan pendidikan

agama ialah masalah metodologi.

Metode merupakan bagian yang sangat penting dan tidak

terpisahkan dari semua komponen pendidikan lainnya, seperti tujuan,

materi, evaluasi, situasi dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan

Pendidikan Agama diperlukan suatu pengetahuan tentang metodologi

Pendidikan Agama, dengan tujuan agar setiap pendidik agama dapat

memperoleh pengertian dan kemampuan sebagai pendidik yang

profesional Guru-guru Pendidikan Agama Islam masih kurang

mempergunakan beberapa metode secara terpadu. Kebanyakan guru lebih

senang dan terbiasa menerapkan metode ceramah saja yang dalam

penyampaiannya sering menjemukan peserta didik. Hal ini disebabkan

guru-guru tersebut tidak menguasai atau enggan menggunakan metode

yang tepat, sehingga pembelajaran agama tidak menyentuh aspek-aspek

paedagogis dan psikologis. Setiap guru Pendidikan Agama Islam harus

memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbagai metode yang dapat

digunakan dalam situasi tertentu secara tepat.

117
118

Guru harus mampu menciptakan suatu situasi yang dapat

memudahkan tercapainya tujuan pendidikan. Menciptakan situasi berarti

memberikan motivasi agar dapat menarik minat siswa terhadap pendidikan

agama yang disampaikan oleh guru. Karena yang harus mencapai tujuan

itu siswa, maka ia harus berminat untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk

menarik minat itulah seorang guru harus menguasai dan menerapkan

metodologi pembelajaran yang sesuai. Metodologi merupakan upaya

sistematis untuk mencapai tujuan, oleh karena itu diperlukan pengetahuan

tentang tujuan itu sendiri. Tujuan harus dirumuskan dengan sejelas-

jelasnya sebelum seseorang menentukan dan memilih metode

pembelajaran yang akan dipergunakan. Karena kekaburan dalam tujuan

yang akan dicapai, menyebabkan kesulitan dalam memilih dan

menentukan metode yang tepat. Setiap mata pelajaran memiliki

kekhususan-kekhususan tersendiri dalam bahan atau materi pelajaran, baik

sifat maupun tujuan, sehingga metode yang digunakan pun berlainan

antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Misalnya dari

segi tujuan dan sifat pelajaran tawhid yang membicarakan tentang masalah

keimaman, tentu lebih bersifat filosofis, dari pada pelajaran fiqih, seperti

tentang shalat umpamanya yang bersifat praktis dan menekankan pada

aspek keterampilan. Oleh karena itu, cara penyajiannya atau metode yang

dipakai harus berbeda. Selain dari kekhususan sifat dan tujuan materi

pelajaran yang dapat membedakan dalam penggunaan metode, juga faktor

tingkat usia, tingkat kemampuan berpikir, jenis lembaga pendidikan,

118
119

perbedaan pribadi serta kemampuan guru , dan sarana atau fasilitas yang

berbeda baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

2. Pengertian Baca Tulis Al-Qur‟an

Baca Tulis Al Qur‟an adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan

Agama Islam di Sekolah Dasar yang diajarkan dengan tujuan agar anak

dapat membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an dengan lancar dan benar.

Peran dan fungsi pelajaran membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an amat

penting bagi kehidupan umat islam. Al-Qur‟an sebagai kitab suci yang

diturunkan kepada Rasulullah SAW harus diyakini oleh setiap muslim

bahwa sebagai mu‟jizat yang diberikan oleh Allah SWT juga sebagai

penuntun umat menuju pelaksanaan agama islam secara kaffah. Oleh

karena itu belajar Al-Qur‟an harus ditanamkan kepada anak sedini

mungkin. Menyadari pentingnya pendidikan Al-Qur‟an bagi anak dan

manfaat bagi yang mempelajarinya, menjadikan pembelajaran membaca

Al-Qur‟an menjadi suatu yang wajib diberikan di Sekolah Dasar. Guru

Pendidikan Agama Islam harus menjadi ujung tombak keberhasilan Baca

Tulis Al-Qur‟an bagi siswa-siswinya. Disebut demikian karena membaca

Al-Qur‟an tidak hanya sekedar menghafal lambang-lambang bunyi yang

disebut huruf, dalam Al-Qur‟an menggunakan huruf hijaiyah, akan tetapi

harus pula membelajarkan ilmu tajwid agar siswa mempu membaca dan

menulis huruf Al-Qur‟an dengan baik dan benar (tartil). Allah SWT

berfirman dalam surat Al Muzzammil ayat 4 yang artinya “Dan bacalah

Al-Qur‟an itu dengan perlahan-lahan (tartil). Supaya proses pembelajaran

119
120

Baca Tulis Al-Qur‟an dapat memberikan bekal bagi siswa, sehingga siswa

berprestasi dalam membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an dengan baik dan

benar, lancar atau tartil, seperti yang diisyaratkan dalam surat Al-

Muzzammil di atas maka guru dituntut mampu menerapkan strategi

pembelajaran yang dapat membangkitkan proses pembelajaran yang

efektif. Efektifitas proses pembelajaran ditentukan banyak faktor antara

lain minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Minat merupakan

kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingatkan sesuatu

secara terus menerus yang sangat erat hubungannya dengan perasaan

senang. Orang yang berminat terhadap sesuatu akan menyukai atau

memiliki sikap positif terhadap sesuatu tersebut. Dalam proses belajar

mengajar, minat (interest) berfungsi sebagai motivating force yaitu

kekuatan yang akan mendorong seseorang untuk belajar. 3 Berdasarkan

penjelasan tentang minat tersebut diketahui bahwa berasal dari minat

seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu dengan perasaan

senang yang menimbulkan kreativitas dalam belajar sehingga

menghasilkan kecakapan, ketrampilan, pemahaman, dan pencapaian

kompetensi tertentu.

Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an supaya mampu membekali

siswa memiliki prestasi membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an yang baik

mestinya harus berangkat dari minat siswa yang tinggi, sehingga siswa

aktif belajar dan berlatih. Berawal dari minat belajar Baca Tulis Al-Qur‟an

120
121

yang menimbulkan kreativitas belajar dan berlatih ini siswa akan memiliki

prestasi dengan baik.

C. Metode Peer Teaching

Pembelajaran model peer teaching adalah metode belajar yang

melibatkan siswa secara aktif. Jadi disini satu siswa akan mengajari siswa lain

yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan. Ada

ujaran yang menyebutkan bahwa “orang tua dua puluh tahun yang akan

datang adalah pemuda pada masa kini” Pendidikan sebagai upaya

terorganisasi, terencana, sistimatis, untuk mentransmisikan pengetahuan

dalam arti luas (sikap, moral dan nilai-nilai hidup dan kehidupan,

ketrampilan, dll.) dari suatu generasi ke generasi lain, bertujuan ingin

mencapai perubahan sikap dan perilaku tertentu.

http://www.asikbelajar.com/2015/02/peer-teaching-bagian-dari-simulasi.html

Bagi kita sebagai bangsa dalam suatu negara bangsa (nation state)

yang merdeka, pendidikan kita niscaya dilandasi oleh pengetahuan dari mulai

dilahirkan dan sudah kita sepakati dan anut bersama. Aktifitas apapun yang

dilakukan manusia memerlukan daya nalar yang tinggi. Dan untuk menguji

dan mengasah daya nalar tersebut manusia harus melakukan latihan demi

latihan. Sejak manusia berada dalam kandungan telah diberikan oleh Tuhan

akal dan pikiran. akal dan pikiran tersebut harus digunakan dan dimanfaatkan

oleh manusia terutama guru sebagai agen perubahan tersebut.

Dalam mentransfer pengetahuan kepada peserta didik, guru dituntut

memberikan layanan terbaiknya agar materi yang diajarkan dapat


121
122

tersampaikan dan tersalurkan secara tuntas, dan indikator yang diharapkan

dapat direspon positif oleh peserta didik. Strategi pembelajaran yang tepat

akan menuntun siswa untuk mencapai tujuan tersebut.

Selain tukar pikiran, strategi lain yang masih dapat digunakan adalah

siswa saling memberi pengetahuannya kepada sesama temannya atau

mengajar teman sejawat (peer teaching). Peer Teaching adalah pola belajar

antar sesama siswa. Dalam proses ini guru tak dapat dipisahkan dari proses

perubahan afeksi siswa dalam belajar.

Untuk menerapkan strategi ini selain membutuhkan skil yang

memadai, juga perlu penguasaan konsep materi yang akan diajarkan kepada

siswa. PAI sebagai salah satu pembelajaran agama merupakan pembelajaran

yang menuntut daya fikir siswa untuk lebih kreatif dan mandiri.

Pembelajaran BTQ (Baca Tulis Al-Qur‟an) dapat dikatakan berhasil

dan berkualitas dari segi proses apabila seluruh dan sebagai besar peserta

didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu menyerap materi

yang diajarkan, sehingga pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an tersebut dapat

dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan daya pikir terhadap suatu

konsep yang telah ditetapkan.

1. Langkah – langkah Pelaksanaan Metode Peer Teaching

a. Cara pertama dalam menggunakan strategi ini yaitu, setelah

melakukan apersepsi atau memberi salam dan melakukan pre test

terhadap materi minggu lalu, guru juga menghubungkan materi

minggu lalu dengan topik yang akan dibahas pada waktu itu.

122
123

Kemudian guru menerangkan secara umum tentang topik yang

dibahas pada waktu itu. Kemudian guru membuat kelompok antar

siswa secara merata, artinya dalam satu kelompok terdapat siswa

yang pintar, sedang dan kurang pintar. Maksudnya agar terdapat

keseragaman pemikiran nantinya.

b. Langkah berikutnya adalah menjelaskan secara detil materi yang

akan dibahas pada waktu itu meliputi indicator yang harus dicapai

oleh siswa pada waktu itu. Selanjutnya siswa diberikan lembaran

berisi tugas berupa pertanyaan untuk didiskusikan menurut

pengetahuan yang mereka kuasai.

c. Dalam lembaran tersebut setiap kelompok diminta untuk

memberikan pendapat menurut persepsi mereka sendiri masing-

masing, lalu satu pendapat didiskusikan sampai permasalahan yang

di indikasikan terpecahkan. Dalam diskusi tersebut di tuntut setiap

anggota kelompok memberikan tanggapan serta pendapat mereka

sendiri yang nantinya akan disatukan dalam satu kesimpulan yang

mengerucut pada tujuan yang hendak dicapai dalam materi tersebut.

Peran guru di sini adalah mengawasi serta mengamati kegiatan

diskusi yang dilakukan setiap kelompok siswa, serta memberikan

bantuan bila mereka mendapatkan kesulitan dalam hal-hal tertentu,

namun bukan berarti guru harus ikut memecahkan masalah tersebut.

Mengenai pemecahan masalah tersebut, setiap kelompok siswa harus

memikirkannya sendiri dan tidak keluar dari batasan materi yang

123
124

diberikan pada waktu itu. Bila ada yang menyimpang dari koridor,

maka guru harus mengembalikan perdebatan mereka ke materi

semula.

d. Bila masing-masing setiap kelompok telah selesai melaksanakan

semua instruksi yang ada dalam lembaran kerja tersebut, maka setiap

kelompok harus merumuskan hasil diskusinya dalam satu

kesimpulan yang telah disepakati bersama. Kemudian hasil

diskusinya diserahkan ke guru dalam bentuk lembaran yang ditulis

rapi.

e. Selanjutnya guru memerintahkan setiap kelompok satu per satu

membacakan hasil diskusinya. Hasil diskusi yang dibacakan di

depan kelompok yang lainnya. Sementara kelompok yang lain

memberikan tanggapan tentang hasil diskusi kelompok tersebut serta

memberikan pendapat atau sanggahan kepada kelompok tersebut.

Setiap masalah baru yang muncul, dicatat guru.

f. Terakhir, semua masalah yang muncul pada waktu diskusi kelompok

tersebut diberikan solusinya oleh guru. Dan guru mengevaluasi serta

menyimpulkan semua masalah dan pemecahannya kepada seluruh

anggota kelas. Sehingga terdapat satu pemahaman yang seragam

bagi setiap siswa. Terakhir guru memberikan tugas kepada siswa

untuk merangkum semua penjelasan guru tadi untuk dikumpulkan

sebagai post test bagi siswa.

124
125

Metode ini sangat cocok digunakan untuk kelas yang memiliki

siswa dalam jumlah banyak. Aktivitas ini memberikan simulasi pada

setiap kelompok untuk melatih setiap sub bab lebih baik.

Aktivitas yang akan dideskripsikan disini merupakan

”cooperative learning activity” yang merupakan suatu strategi dimana

siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan tujuan untuk

memaksimalkan pembelajaran anggota kelompok yang ada didalamnya

(Cooper, KcKinney dan Robinson 1991). Metode tersebut dimaksudkan

untuk meningkatkan proses belajar.

2. Metode Peer-Teaching

a. Pada akhir suatu bagian, misalnya akhir suatu bab, siswa diberikan

latihan yang berhubungan dengan materi yang telah dibahas

sebelumnya. Latihan ini harus dikerjakan oleh siswa diluar jadwal.

Materi pada latihan tersebut merupakan pertanyaan yang terstruktur

dari prosedur yang mudah sampai prosedur yang bersifat konseptual.

Tujuan dari latihan ini adalah untuk memfasilitasi pembelajaran dan

tidak berhubungan dengan nilai. Siswa bebas untuk mengerjakan

atau tidak mengerjakan latihan tersebut. Siswa yang dapat

menyelesaikan latihan tersebut dan merasa percaya diri untuk

menerangkan kepada temannya dijadikan volunteers teacher.

b. Guru kemudian mengadakan prepatory meeting dengan tujuan untuk

menyusun tim pengajar (teaching teams) yang terdiri dari siswa

yang bersedia untuk menjadi volunteers teachers kemudian

125
126

mendiskusikan semua pertanyaan yang timbul dari latihan yang telah

mereka kerjakan sebelumnya.

c. Setelah semua pertanyaan didiskusikan, siswa dari teaching teams

masing-masing membentuk suatu kelompok dari diluar teaching

teams untuk dijadikan ”peer”.

d. Siswa dari teaching teams bertindak sebagai instruktur kepada

anggotanya untuk menerangkan latihan yang telah diberikan

sebelumnya (peer-teaching).

e. Partisipasi student-students ataupun teacher-student merupakan

kegiatan yang bersifat optional dan tidak berhubungan dengan nilai

siswa. Penilaian disini berasal dari indiviual assignment ataupun dari

hasil ujian.

Esensi dari aktivitas ini adalah untuk mencari tempat dan waktu

yang tepat baik untuk prepry meeting ataupun peer teaching. Namun

kuncinya adalah jika siswa yang dijadikan volunteers teachers telah

menyelesaikan latihan yang diberikan, maka prepatory meeting tersebut

dilakukan dengan efektif tanpa membuang waktu.

Keuntungan untuk siswa yang berperan sebagai siswa adalah

remoteness yang menyebabkan mahasiswa enggan untuk bertanya pada

kelas reguler dapat diminimalisir. Bukan hanya karena adanya jumlah

anggota kelompok yang sedikit, adanya kesamaan usia dan gaya diantara

peers membuat para anggota kelompok nyaman untuk bertanya mengenai

materi yang ada sehingga memudhkan pembelajaran.

126
127

Sedangkan untuk siswa yang berperan sebagai teacher adanya

metode ini akan semakin meningkatkan pemahaman tersebut akan materi

yang ada. Selain itu dengan adanya kompetisi antara kelompok

mendorong siswa yang berperan sebagai pengajar akan menngkatkan

kualitas kelompoknya.

3. Pelaksanaan Peer Teaching

Metode peer teaching dilaksanakan di luar jadwal pelajaran. siswa

dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing beranggotakan 7-8 siswa yang

dipandu oleh seorang volunteers teacher. Materi dalam peer teaching ini

terdiri atas materi kebidangan dan materi problem based learning. Materi

kebidangan bertujuan menjabarkan silabi materi pelajaran baca tulis Al

Qur‟an dengan memberikan contoh-contoh kasus membaca dan menulis.

Dengan demikian siswa menjadi paham ruang lingkup membaca dan

menulis. Materi problem based learning, bertujuan untuk menghidupkan

berbasis pada ”student centerred learning” untuk mem ”back up” materi

perkuliahan. Dengan demikian wawasan statistika tidak hanya dipahami

secara teoritis saja melainkan secara nyata melalui studi kasus di lapangan.

Materi khusus terdiri.

Ada pola ajar yang mungkin tepat bagi guru untuk menyampaikan

materi ajarnya. Yaitu tukar pendapat atau brain storming dimana materi

yang disampaikan hanya sebatas materi pokok, selanjutnya diberikan

waktu bagi siswa untuk memberikan tanggapan atau respon materi tadi,

127
128

lalu guru memberikan jawaban atas respon tadi dengan menyelipkan

indicator yang ingin disampaikan.

4. Langkah-langkah penerapan metode peer teacing

Jika bantuan diberikan kepada teman sekelasnya di sekolah,

maka:

a. Beberapa siswa yang pandai disuruh mempelajari suatu topik

b. Guru memberi penjelasan umum tentang topik yang akan

dibahasnya

c. Kelas dibagi dalam kelompok dan siswa yang pandai disebar ke

setiap kelompok untuk memberikan bantuannya.

d. Guru membimbing siswa yang perlu mendapat bimbingan khusus

e. Jika ada masalah yang tidak terpecahkan, siswa yang pandai

meminta bantuan kepada guru

f. Guru mengadakan evaluasi

Jika bantuan diberikan kepada teman sekelasnya di luar kelas, maka:

a. Guru menunjukkan siswa yang pandai untuk memimpin kelompok

belajar di luar kelas

b. Tiap siswa disuruh bergabung dengan siswa yang pandai itu, seusai

dengan minat, jenis kelamin, jarak tempat tinggal, dan pemerataan

jumlah anggota kelompok

c. Guru memberi tugas yang harus dikerjakan para siswa di rumah

d. Pada waktu yang telah ditentukan hasil kerja kelompok dibahas di

kelas kelompok yang berhasil baik diberi penghargaan

128
129

e. Sewaktu-waktu guru berkunjung ke tempat seusai berdiskusi

f. Tempat diskusi dapat berpindah-pindah/ bergilir (Semiawan, 2000:69-

70).

5. Keunggulan dan Kelemahan Metode Peer Teaching

a. Keunggulan metode peer teaching

1) Meningkatkan motivasi belajar siswa

2) Meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran

3) Meningkatkan interaktif sosial siswa dalam pembelajaran

4) Mendorong siswa ke arah berpikir tingkat tinggi

5) Mengembangkan keterampilan bekerja dalam kelompok

6) Meningkatan rasa tanggung jawab untuk belajar sendiri

7) Membangun semangat bekerja sama

8) Melatih keterampilan berkomunikasi

9) Meningkatkan hasil belajar

b. Kelemahan metode peer teaching

1) Memerlukan waktu yang relatif lama

2) Jika siswa tidak memiliki dasar pengetahuan yang relevan maka

metode ini menjadi tidak efektif

3) Kemungkinan didominasi oleh siswa yang suka berbicara, pintar,

atau yang ingin menonjolkan diri

4) Tidak semua guru benar-benar memahami cara masing-masing siswa

bekerja di kelompok

129
130

5) Perlu dimodifikasi agar sesuai diterapkan pada siswa SD (teknik ini

biasanya diterapkan di PT)

6) Memerlukan perhatian guru yang ekstra ketat


http://www.gurukelas.com/2012/10/metode-mengajar-sesama-
teman-peer-teaching-methods.html

130
131

BAB III

PELAKSANAAN TINDAKAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Negeri Polobogo 1

Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo ini didirikan pada tahun1928.

Sekolah ini berdiri atas gagasan para Tokoh masyarakat di Dusun

polobogo di Polobogo.Dibangun gedung sekolah awalnya dengan biaya

swadaya masyarakat.Gedung sekolah ini didirikan diatas tanah sendiri dan

hasil tukar guling pada tahun 1982.

Sekolah ini beralamatkan di Jalan Kyai Bogo 1, Polobogo,

Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Luas sekolah ini 1134 m2

letaknya sangat strategis, mudah dijangkau dan sangat cocok untuk proses

pembelajaran karena tidak di pinggir jalan raya utama, tapi di tengah jalan

desa. Berdasarkan piagam akreditasi sekolah dasar, No 045/VII/18/2007

dengan nilai B.

2. Identitas Sekolah

Data selengkapnya ada di bawah ini:

a. Nama Sekolah : SD Negeri Polobogo 01

b. NSS : 101032201001

c. Tahun berdiri : 1928

d. Tahun perubahan : 1987

e. Alamat Sekolah : Jalan Kyai Bogo 01, Polobogo, Kecamatan

131
132

Getasan, Kabupaten Semarang

f. Kode Pos : 50774

g. Kelompok Sekolah : Imbas

h. Akreditasi : 10-09-2007 Nilai : 75,21

i. SK : No 045/VII/18/2007

j. Tanggal : 10 September 2007

k. Bangunan : Milik sendiri

l. Nama Kepala Sekolah : Drs. Antonius Suhardi

3. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi sekolah

Mewujudkan Sekolah yang “KOMPAK” ( Kreatif. Obyektif,

Mandiri, Peduli, Kompetetif).

b. Misi sekolah

1) Menyiapkan generasi yang unggul dibidang IMTAQ dan IPTEK.

2) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama sehingga

terwujudnya insane yang cerdas,cendekiawan,berbudi pekerti luhur

dan berakhlak mulia.

3) Membentuk sumber daya manusia yang aktif,kreatif,inovatif dan

berprestasi sesuai dengan perkembangan zaman.

4) Membangun citra sekolah sebagai mitra terparcaya dimasyarakat.

5) Melaksakan pembelajaran yang efektif.

132
133

6) Menjadikan saran dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan

belajar siswa untuk mendukungpengembangan potensi peserta

didik agar berkembang secara optimal.

7) Memberikan jaminan pelayanan yang prima dalam berbagai hal

untuk mendukung proses belajar dan bekerja yang harmonis dan

selaras,Dalam rangka mewujudkan misi tersebut,sekolah berusaha

menerapkan peraturan yang ketat sesuai dengan kedudukan

masing-masing dan menjalin komunikasi,yang baik agar tercipta

hubungan kerja yang penuh kekeluargaan.

4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Peserta Didik

Untuk memberikan gaambaran perkembangan sekolah baik dari

tenaga kependidikan maupun siswa di bawah ini disajikan data tenaga

kependidikan dan data jumlah siswa masing-masing kelas pada tiga tahun

terakhir.

Tabel 3.1 Tenaga Kependidikan

JUMLAH TENAGA KEPENDIDIKAN SD NEGERI POLOBOGO 01

Pangkat/
No NAMA NIP Golonga JABATAN
n

Drs.Antonius Kepala
1 19620930 198201 1 005 IV/ A
Suhardi sekolah

2 Sri Muwarni,S.Ag 19560210 198405 2 001 IV/ A Guru PAI

3 Pribadi 19600304 198508 1 002 IV/ A Guru

133
134

Pangkat/
No NAMA NIP Golonga JABATAN
n

4 Mardi 19690920 200604 1 003 II/ C Guru

5 Sri Rahayu 19660923 200604 2 006 II/ C Guru

6 Marliana,S.Pd.SD 19830708 200902 2 003 III/ A Guru

Messiana
7 19860215 200902 2 002 III/ A Guru
Jayati,S.Pd.SD

8 Sri Rohmani Fitria Wiyata bakti Guru

9 Pundhy Nugroho Penjaga

Tabel 3.2 Jumlah siswa SDN Polobogo 01

JUMLAH SISWA SD NEGERI POLOBOGO 01

TAHUN KELAS KELAS KELAS KELAS KELAS KELAS


NO JUMLAH
PELAJARAN I II III IV V VI

1. 2013/3014 20 21 15 12 20 20

2. 2014/2015 14 20 21 15 12 20

3. 2015/2016 18 15 19 16 15 12

5. Fasilitas SD Negeri Polobogo 01

Sekolah SD Negeri Polobogo 01 pada tahun pelajaran 2015/2016

memiliki bangunan yang terdiri atas tanah seluas 1134 m2 dan dilengkapi

sarana pendukung.

134
135

Tabel 3.3 Fasilitas SD Negeri Polobogo 1

No Jenis Jumlah
1 Ruang kelas 6
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Guru 1
4 Perpustakaan 1
5 UKS 1
6 Ruang Audio Visual 1
7 Tempat Ibadah 1
8 Pendopo Serba Guna 1
9 WC Guru 1
10 WC Siswa 2
11 Gudang 1
12 Kantin 1

6. Letak Geografis

Secara geografis SD Negeri Polobogo 1 terletak di Desa Polobogo,

sebelah utara adalah Desa Gedangan, sebelah selatan Desa Sumogawe,

sebelah barat Desa Gedong, dan sebelah timur perbatasan Kota Salatiga

yaitu Dusun Gamol.

7. Partisipasi Masyarakat

Dalam kondisi sosial ekonomi orang tua siswa yang rata-rata

menengah ke bawah partisipasi masyarakat dalam bentuk dana agak

kesulitan, kecuali dalam moment-moment tertentu, misalnya ketika

mengikuti lomba, baik akademis maupun non akademis orang tua peserta

didik lebih mudah memberikan bantuan tenaga. Komite Sekolah sangat

135
136

menyadari hal itu dan beruntung sekarang ini ada dana BOS untuk

kelancaran proses penyelenggaraan pendidikan sehingga dengan adanya

BOS proses pendidikan dapat terlaksana dengan baik.

B. Subjek Penelitian Dan Karakteristik Objek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Polobogo 01, Kecamatan

Getasan, Kabupaten Semarang yang beralamatkan Jalan Kyai Bogo 01,

Polobogo pada kelas IV semester I tahun pelajaran 2015/2016.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas(PTK) ini dilaksanakan dengan rentang

waktu sebagai berikut:

a. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Agustus 2015.

b. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2015.

c. Siklus III dilaksanakan pada tanggal 9 September 2015.

3. Mata Pelajaran

Dalam penelitian ini penulis mengambil mata pelajaran Baca Tulis

Al-Qur‟an (BTQ) dengan standar kompetensi menghafal surat-surat

pendek dan memahami pengertian waqof secara baik, fasih, dan benar.

Dengan kompetensi dasar membaca, menghafal, dan memahami surat-

surat pendek dan memahami pengertian waqof secara baik dan benar.

4. Karakteristik Siswa

Peneliti mengambil siswa kelas IV sebagai subjek penelitian

dengan pertimbangan peneliti guru kelas IV dan guru agama Islam


136
137

sehingga memudahkan dalam pelaksanaan PTK karena sehari-hari

berhadapan dengan siswa. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 16 siswa

dengan usia antara 9-10 tahun dengan rincian 8 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan.

Orang tua siswa rata-rata petani dengan tingkat pendidikan yang

rendah, sehingga perhatian orang tua terhadap pendidikan kurang. Hal ini

bisa dilihat dari sarana belajar siswa yang disediakan orang tua masih

kurang.

C. Gambaran.Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Prasiklus

Pada tahap prasiklus peneliti melakukan pengamatan terhadap

proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kelas IV yaitu Ibu

Messiana Jayati dan guru agama islam yaitu Ibu Sri Muwarni,S.Ag. Dari

hasil pengamatan, peneliti dapat menemukan hal-hal yang merujuk pada

kurangnya kreativitas belajar pada materi PAI terutama pada mata

pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) diantaranya:

a. Lebih dari 20% dari siswa kelas IV kurang memiliki antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran. Hal ini ditandai dengan masih banyak

siswa yang ramai berbicara sendiri ketika terjadi proses pembelajaran.

b. Lebih dari 20% dari siswa kurang aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran. Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang terlihat

pasif dan jarang bertanya jika ada masalah yang kurang jelas dan

berhubungan dengan materi yang diajarkan.

137
138

c. Lebih dari 20% dari siswa nilai hasil evaluasi tidak memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang telah ditetapkan sebagai standar

ketuntasan belajar siswa.

2. Deskripsi Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Dilaksanakan sesuai

dengan perubahan yang ingin dicapai. Kekurangan pada siklus I akan

diperbaiki pada siklus II dan selanjutnya siklus III akan memperbaiki

kekurangan pada siklus II. Untuk melihat prestasi belajar siswa dilakukan

pre-test, tes formatif siklus I, II, dan III, Lembar Kerja Siswa. Untuk

peningkatan perhatian siswa terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an

(BTQ) digunakan lembar observasi dan untuk perkembangan pengajaran

guru digunakan lembar observasi teman sejawat. Prosedur penelitian ini

antar lain dari perencana, pelaksanan,observasi, dan refleksi.

1. Siklus I

a. Perencanaan

Tahap ini dilalui dengan melihat hasil pre-test pada

kompetensi dasar memahami pengertian waqof pada surat-surat

pendek Surat Al-Fatikhah yang belum menunjukan hasil yang

diharapkan. Selanjutnya diadakan perencanaan tindakan yang

dilakukan sebagai upaya memecahkan masalah dan segala hal yang

perlu dilakukan pada tahap tindakan.Dengan adanya

perencanaa,tindakan pembelajaran yang dilakukan akan lebih

terarah dan sistematis.

138
139

Pada tahap ini direncanakan kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun RPP dengan menekankan pada pelaksanakan

pemahaman waqof pada surat Al-Fatikhah.

2) Menyiapkan alat peraga untuk mengerjakan LKS (gunting, lem,

dan HVS).

3) Menyusun sistematis hafalan surat pendek pada siswa.

4) Menyiapkan HVS (lembar jawaban).

5) Menyusun soal-soal test formatif.

6) Menyusun lembar pengamatan untuk mengamati situasi

pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilaksanakan sesuai dengan skenario

pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan seperti

yang didapat dari hasil analisis data yang diperoleh pada siklus I,

yaitu:

1) Kegiatan Awal

a) Berdo‟a bersama dilanjutkan dengan presentasi siswa.

b) Apersepsi: membahas tugas sebelum masuk yang disebut

menu pagi. Yaitu; mengurutkan ayat pertama yaitu surat

Al-Fatikhah.

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

139
140

2) Kegiatan inti

a) Guru membaca dan siswa mengikuti membaca secara

klasikal.

b) Guru membagi siswa menjadi empat kelompok dan tiap

kelompok terdiri 4 siswa.

c) Pembentukan dilakukan dengan mengurutkan tempat duduk

siswa.

d) Setiap kelompok membaca dan menghafalkan surat Al-

Fatikhah secara bergantian.

e) Setelah hafalan guru membagi LkS yaitu ayat-ayat surat Al-

Fatikhah secara acak.

f) Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan menggunting

potongan ayat, lalu menempelkan pada lembar tugas.

g) Guru mengamati terhadap kreativitas,dan kerja sama siswa.

h) Setiap kelompok menyimpulkan dan membaca hasil kerja

kelompok.

i) Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketuntasan siswa

dalam belajar.

3) Kegiatan akhir

a) Guru membagikan test formatif pada siswa.

b) Siswa mengerjakan secara individu.

c) Guru memberi penguatan dan motivasi agar siswa aktif dan

giat belajar dan memberi PR.

140
141

c. Pengamatan/Pengumpulan Data

Selama pembelajaran berlangsung, guru Pendidikan Agama

Islam melakukan observasi atau pengamatan berlangsung untuk

mengetahui kreativitas belajar siswa dengan adanya pembentukan

kelompok belajar. Pada pembelajaran ini siswa yang diteliti

berjumlah 16 siswa, guru PAI (Pendidikan Agama Islam)

mengamati seluruh aktivitas belajar siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati yaitu yang

berhubungan dengan kreativitas siswa. Keles 1V yang meliputi

antusias, kreativitas, kreativitas, keseriusan siswa dalam

mengerjakan tugas dari guru, dan ketuntasan siswa dalam belajar.

Sedangkan hal-hal yang diamati dari segi guru meliputi:

1) Apersepsi

2) Kemampuan memberikan pertanyaan

3) Keterampilan menyajikan dan penekanan metode peer teaching

4) Keterampilan membimbing siswa hafalan surat Al-Fatikah

5) Keterampilan memberi penguatan, kreativitas, dan tindak lanjut

Sedangkan dari segi pengamatan terhadap siswa meliputi:

1) Kreativitas dalam pembelajaran

2) Berani menjawab dan bertanya tanpa ditunjuk

3) Minat siswa dengan pembelajaran melalui metode peer

teaching

141
142

Selain pengamatan dilakukan oleh teman sejawat, penulis

juga melakukan pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui

tingkat kreativitas, partisipasi,dan kreativitas, dan minat siswa

dalam siklus I.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam tahap pengamatan

dianalisis dan membuat penafsiran dari hasil data, guru

merefleksikan yang berkaitan dengan proses dan dampak tindakan

perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus berkutnya.

Dalam tahap ini, penulis dibantu oleh guru bidang studi

Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk membantu mengetahui

keberhasilan dan kekurangan pada siklus 1, dari diskusi

disimpulkan:

Keberhasilan dalam pembelajaran siklus 1 adalah:

1) Perolehan hasil belajar ada pada peningkatan dibandingkan

perolehan hasil pada pre-test meski belum maksimal.

2) Siswa sudah mulai teranpil menyusun ayat pada surat Al-

Fatikhah karena banyak latihan mengaji dan hafalan sebelum

pelajaran dimulai.

3) Siswa bisa membaca dan menghafal walaupun belum

maksimal.

142
143

Kekurangan dalam pembelajaan siklus I antara lain:

1) Kemampuan siswa dalam tes LKS mengurutkan ayat hanya

75% yang tuntas disebabkan tingkat pemahaman membaca Al-

Qur‟an yang baru 68,75%.

2) Siswa yang kurang aktif dengan model peer teaching belum

maksimal mengikuti pembelajaran, yaitu, Noval, Anggi, Rini,

Hesa, dan Iksan.

3) Pada tes performa tingkat pemahaman membaca hanya 11

siswa yang bisa membaca surat Al-Fatikhah.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan dengan memperbaiki segala sesuatu

yang masih kurang pada siklus I.Tahapan pada siklus II sama dengan

tahapan pada siklus I, yaitu:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan siklus II yang dilakukan adalah:

1) Menyusun tahap tentang pemahaman surat Al-Fatikhah.

2) Membuat skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan

kekurangan yang terjadi pada tahap I.

3) Mendesain dan menyiapkan alat peraga.

4) Memperbaiki kelompok menjadi individu.

5) Menyusun soal-soal formatif dan mempersiapkan penilaian test

membaca surat Al-Fatikhah.

6) Menyusun lembar pengamatan untuk siswa dan guru.

143
144

b. Pelaksanaan

Tahap ini pelaksanaannya sama dengan siklus I yaitu:

1) Kegiatan Awal

a) Berdo‟a bersama dan dilanjutkan dengan persensi.

b) Apersepsi: Membaca bersama surat Al-Fatikhah.

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

a) Guru membimbing membaca surat Al-Fatikhah dengan

media catatan sendiri/ Juz „Amma.

b) Semua siswa membaca ayat per ayat secara bergantian dan

bersambung.

c) Guru bertanya jawab tentang surat Al-Fatikhah dan

menjelaskan kompetensi yang mau dicapai yaitu tentang

tanda baca waqof.

d) LKS mengurutkan ayat dibagikan dan dikerjakan secara

individu.

e) Siswa membaca dan paham tanda waqof pada surat Al-

Fatikhah, secara klasikal dan individu.

f) Guru mengamati, meneliti, menilai, dan memberi

bimbingan setiap kegiatan siswa.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru membagikan test formatif.

b) Siswa mengerjakan test formatif secara individu.

144
145

c) Guru memberi penguatan, motivasi, dan pemberian PR.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung.Dalam pengamatan ini diungkap atau dicatat segala

peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran. Pengambilan

data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi terhadap

guru dan terhadap siswa.

Hal-hal yang diamati sama dengan siklus I yang

membedakan materi pengamatan ini adalah membaca surat An-

Nass serta kerja kelompok menjadi individu.

d. Refleksi

Selesai proses pembelajaran hasil yang di dapat pada

pengamatan dianalisis dengan hasil sebagai berikut:

1) Kemampuan siswa membaca surat pendek meningkat ada 13

anak yang bisa membaca dan menemukan tanda-tanda waqof.

2) Siswa lebih aktif dan minat siswa baik pada pembelajaran

membaca pada model tugas LKS dengan melihat hasil obsevasi

siswa pada siklus II yaitu kreativitas nilai rata-rata 7 dan minat

nilai rata-rata 6.84.

3) Nilai test formatif ada peningkatan, tapi belum maksimal ada

14 siswa yang tuntas dari 16 siswa.

145
146

Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan

dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus

berikutnya.

3. Siklus III

a. Perencanaan

Dalam tahap ini perencanaan pada siklus III yang dilakukan

adalah:

1) Menyusun RPP dengan menekankan kompetensi dasar

membaca surat Al-Fatikhah.

2) Membuat skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan

kekurangan pada siklus II.

3) Menyusun evaluasi test membaca dan test formatif.

4) Menyusun lembar pengamatan untuk mengamati aktivitas

siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

b. Pelaksanan

Dalam tahap ini dilaksanakan kegiatan sesuai scenario

pembelajaran.

1) Kegiatan awal

a) Berdoa bersama dan dilanjutkan presentasi kehadiran siswa.

b) Apersepsi: Membaca bersama surat Al-Fatikhah.

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mencari tanda-

tanda waqof.

2) Kegiatan Inti

146
147

a) Guru memakai media tulisan surat Al-Fatikhah dan

membimbing siswa membaca secara klasikal.

b) Semua siswa membaca ayat per ayat secara bergantian dan

bersambung dengan media catatan sendiri.

c) Guru memberi kesempatan siswa yang hafal surat Al-

Fatikhah untuk membantu siswa yang belum bisa membaca

secara klasikal maupun sendiri agar memberi semangat

temannya dan suasana lebih menyenangkan.

d) Siswa mengerjakan LKS dengan alat peraga dibawa,yaitu

mengurutkan ayat dengan menggunting dan menempel

pada lembar yang disediakan guru.

e) Siswa dengan menempel ayat tersebut sambil mencari

tanda-tanda waqof yang ada pada surat Al- Fatikhah.

f) Siswa yang sudah selesai. membaca dan menulis tanda

waqof pada LKS masing-masing.

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa mengerjakan test formatif secara individu.

b) Penguatan materi, guru member motivasi untuk mengaji

dirumah dan menghafal surat-surat pendek.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung, pada tahap ini yang diamati sama dengan siklus I dan

II, yang diharapkan ada peningkatan, perhatian, dan prestasi belajar

147
148

yang diharapkan sesuai dengan KKM pelajaran Baca Tulis Al-

Qur‟an yaitu 60.

d. Refleksi

Selesai proses pembelajaran hasil pengamatan dan hasil tes

dianalisis dengan bantuan teman sejawat dengan hasil berikut:

1) Kemampuan anak membaca dan menulis lebih meningkat yaitu

mencapai 82% tingkat ketuntasannya.

2) Perolehan nilai pada tugas LKS lebih meningkat yaitu 93,75%

dan siswa lebih terampil dalam mengurutkan ayat, sehingga

memudahkan membaca dan menulis serta trampil mencari

tanda- tanda baca pada Al-Qur‟an terutama tanda-tanda waqof..

3) Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran bisa dilihat dalam

pengamatan kreativitas nilai rata-rata 7,625 dan prestasi siswa

7,52.

Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan

dipergunakan sebagai acuan untuk menarik suatu kesimpulan

apakah metode peer teaching atau tidak untuk meningkatkan

kreativitas dan prestasi belajar siswa pada membaca dan mencari

tanda baca waqof pada surat pendek, mata pelajaran Baca Tulis Al-

Qur‟an.

148
149

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Tes Awal

Pra siklus merupakan kondisi awal keadaan sebelum perbaikan.

Berdasarkan tes awal, yaitu hasil dari pre-test dapat diketahui prestasi

belajar Baca Tulis Al-Qur‟an siswa kelas IV masih belum maksimal yaitu

ada 11dari 16 siswa yang tuntas nilainya, menurut kriteria ketuntasan

minimal yang ditentukan sekolah yaitu 60. Jadi, baru 68,75% dari

seluruh siswa yang berhasil tuntas nilainya.

Tabel 4.1 Ketuntasan hasil belajar siswa

Persentase
Jumlah Pra- Presentase ketuntasan
ketuntasan
siswa Siklus
Pre-test LKS Membaca Tes

16 55%

16 68,75% 75% 75%

16 87,5% 81,25% 81,%

16 93,75% 87,5% 93,75%

149
150

2. Hasil dari siklus I

a. Hasil dari observasi terhadap guru

Setelah pembelajaran pada siklus I selesai, pengamatan

aktivitas guru yang dilakukan oleh pengamat dapat diketahui melalui

lembar observasi. Dari 10 butir jenis pengamatan tercatat 1 butir (yaitu

butir 8), 7 butir dianggap setuju (yaitu butir 1,2,4,5,6,9,10). Sedangkan

2 butir dianggap sangat setuju (yaitu butir 2 dan 7).

b. Hasil pengamatan kreativitas dan prestasi belajar

Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap siswa ketika

pembelajaran berlangsung pada siklus I, terlihat hasil rata-rata kreativitas

seluruh siswa (lihat lampiran 9) terhadap pelaksanaan pembelajaran

melalui metode peer teaching bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Kreativitas dan Prestasi Belajar

Siswa pada siklus I

No Aspek Penilaian Hasil Nilai Rata-rata


Pengamatan

1 Kreativitas 104 6.5

2 Prestasi 101 6.31

Dari tabel (4.2) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk

kreativitas siswa pada waktu pembelajaran berlangsung adalah 6.5 dan

rata-rata prestasi siswa dengan pembelajaran melalui metode peer

teaching yang digunakan dan siswa semua kegiatan pembelajaran

150
151

menunjukan nilai rata-rata 6,31. Adapun target nilai rata-rata

kreativitas maupun prestasi adalah 7, diatas kategori minimal sekolah.

c. Hasil Belajar Siswa

Dari data analisis hasil berbagai tes siswa pada siklus I yaitu

tes LKS, tes performa (membaca surat Al Fatikhah), dan tes formatif

(lihat lampiran 4), dapat dilihat tercapainya ketuntasan hasil belajar

siswa. Tes LKS ada 16 siswa yang tuntas 11 siswa, 5 tidak tuntas

persentase tuntasnya 68,755 dan tes formatif ada 16 siswa yang tuntas

12 siswa, 4 siswa tidak tuntas, persentasenya 75% (lihat tabel)

3. Hasil dari Siklus II

a. Hasil observasi terhadap guru

Pembelajaran siklus II selesai, pengamatan aktivitas guru yang

dilakukan oleh pengamat dapat diketahui melalui lembar observasi

yang kedua. Dari 10 butir pengamatan yang sama dengan siklus 1

tercatat 4 butir mendapat tanggapan setuju (yaitu butir 4,5,8,10),

sedangkan ada 6 butir yang ditanggapi sangat setuju (yaitu butir

1,2,3,6,7,9) (lihat pada lampiran 13).

b. Hasil Observasi Terhadap Siswa

Berdasarkan analisis hasil pengamatan kreativitas siswa ketika

proses pengembangan siklus II (lihat lampiran 16) akan terlihat rata-

rata sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan

menggunakan metode peer teaching. Untuk jelasnya bisa dilihat pada

tabel berikut ini:

151
152

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kreativitas dan Prestasi Belajar

Siswa Pada Siklus II

No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan Nilai Rata-rata

1 Kreativitas 112 7

2 Prestasi 109 6.84

Dari tabel (4.3) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk

kreativitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung yaitu 7 dan

rata-rata nilai prestasi siswa dengan pembelajaran melalui metode peer

teaching menunjukkan rata-rata 6,84. Adapun target rata-rata kelas

yang ingin dicapai adalah 7 ke atas, yang bisa dikategorikan baik.

c. Hasil belajar siswa

Data analisis hasil tes pada siklus II (lihat lampiran 26), dapat

dilihat ketuntasan hasil belajar siswa. Tes LKS ada 14 siswa tuntas dan

2 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 87,55 Tes membaca (surah

Al-Fatikhah) ada 13 siswa tuntas dan 3 siswa tidak tuntas. Persentase

tuntasnya 81.25%. Tes formatif ada 13 siswa tuntas dan 3 siswa tidak

tuntas. Persentase tuntasnya 81.25% (lihat tabel 4.1).

4. Hasil dari siklus II

a. Hasil observasi terhadap guru

Pembelajaran pada siklus III selesai, pengamatan aktivitas guru

yang dilakukan oleh teman sejawat dapat diketahui melalui lembar

observasi ketiga. 10 butir pengalaman yang ditanggapi setuju ada 2


152
153

(yaitu butir 4 dan 8) dan yang ditanggapi sangat setuju ada 8 (yaitu

butir 1,2,3,5,6,7,9,10) (lihat lampiran 13).

b. Hasil observasi terhadap sikap siswa

Berdasarkan analisis hasil pegamatan sikap siswa pada waktu

proses pembelajaran siklus II (lihat lampiran 16) terlihat rata-rata sikap

seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan metode peer

teaching atau kelompok. Jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Kreativitas dan Prestasi Belajar

Siswa pada Siklus III

No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan Nilai Rata-rata

1 Kreativitas 122 7,625

2 Prestasi 119.5 7,46

Dari tabel (4.4) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk

kreativitas siswa selama proses pembelajaran adalah 7,6 dan rata-rata

prestasi siswa terhadap pembelajaran menggunakan metode peer

teaching menunjukkan nilai rata-rata 7,46.Dengan nilai rata-rata hasil

pengamatan sikap siswa menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap

pembelajaran dikategorikan baik, sesuai dengan kategori minimal yang

ditentukan sekolah.

c. Hasil belajar siswa

Data analisis hasil berbagai tes pada siklus III (lihat lampiran

27) dapat dilihat hasil ketuntasan belajar siswa. Tes LKS ada 38 siswa

153
154

tuntas dan 6 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 86%. Tes hafalan

(surah Al-Fatikhah) ada 16 siswa yang tuntas ada dan 8 siswa tidak

tuntas. Persentase tuntasnya 82%. Tes formatif ada 16 siswa tuntas dan

11 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 75% (lihat tabel 4.4).

B. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini berdasarkan pada hasil tes

pembelajaran pada siklus I, II, dan III. Pembahasan hasil penelitian ini

meliputi tes dan non tes. Hasil tes penelitian mengacu perolehan nilai dan skor

yang dicapai siswa dalam berbagai tes yaitu tes LKS, tes hafalan, dan tes

formatif. Sedangkan pembahasan hasil non tes berpedoman pada pengamatan.

Kegiatan pembelajaran pada siklus I, II, dan III yang menggunakan

metode peer teaching diteliti dan dianalisis oleh peneliti yang dibantu dengan

teman sejawat untuk melakukan pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung.

Pembelajaran dengan mengunakan metode peer teaching

menyebabkan siswa mempunyai ketangkasan dan ketepatan pada mata

pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) khususnya materi hafalan surat

pendek. Dalam proses belajar mengajar dengan metode peer teaching, bisa

lebih mengaktifkan siswa. Secara performa siswa dituntut untuk bisa

membaca, juga bisa menulis dan siswa bisa melafalkan ayat-ayat dalam surat

pendek, sesuai dengan kompetensi dasar sebelumnya yang masih saling

berhubungan. Guru memberikan bimbingan, fasilisator, dan pengawasan

terhadap semua kegiatan siswa dalam mengerjakan latihan-latihan soal,


154
155

maupun hafalan sehingga memungkinkan siswa untuk secepatnya bisa

memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Metode peer teaching ini bisa

diterapkan pada mata pelajaran lain khususnya kelas IV yang proses

pembelajarannya tematik.

Penggunaan metode peer teaching yang dilaksanakan melalui bentuk

pembelajaran tindakan kelas tersebut bisa membuahkan hasil yang sangat

baik. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan terhadap guru yang dilakukan oleh

pengamat dan pengamatan terhadap sikap siswa yang dilakukan oleh peneliti.

Sedangkan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, bisa dilihat

dari hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil yang didapat pada siklus I, perolehan rata-rata

kreativitas siswa di kelas yaitu 6.5 dan prestasi siswa terhadap pembelajaran

dengan metode peer teaching yaitu 6,31 Sedangkan untuk kategori baik yaitu

7. Hasil pengamatan terhadap guru yang dilakukan perlu perbaikan di siklus

II. Butir yang ditanggapi ragu-ragu adalah kemampuan memberikan

penguatan. Peneliti melakukan perbaikan dengan bimbingan teman sejawat

yaitu setiap pemberian materi yang sesuai dengan kompetensi dasar yang

dicapai harus benar-benar ditekankan sesuai kompetensi dasarnya, yaitu

kompetensi membaca sesuai dengan tanda baca harus ditekankan bahwa siswa

diarahkan harus mampu membaca dan paham tentang waqof.

Dengan adanya perbaikan di siklus I, pada siklus II ini terjadi

peningkatan, yaitu dari 16 siswa memperoleh rata-rata kreativitas di kelas 6,5

dan minat siswa dengan pembelajaran menggunakan metode peer teaching

155
156

dengan nilai rata-rata 6,31. Pada siklus II ini, pengamatan guru oleh pengamat

dengan baik yaitu tidak ada yang ragu-ragu.

Pada pelaksanaan siklus III ini, sudah ada peningkatan yang

diharapkan dalam kategori baik oleh sekolah, yaitu kreativitas siswa nilai rata-

ratanya 7,625 dan minat siswa terhadap pembelajaran dengan metode peer

teaching ini mencapai nilai rata-rata 7,46. Sedangkan hasil pengamatan guru

sudah dikategorikan baik yaitu setuju dan sangat setuju.

Pada akhir setiap siklus dapat dilihat besarnya motivasi siswa terhadap

materi pelajaran yang disampaikan guru. Setiap tes-tes yang diberikan oleh

peneliti selalu ada peningkatan nilai ketuntasannya. Pada siklus I peneliti

mengadakan tiga tes yaitu tes LKS, membaca, dan tes formatif. Hasil yang

dicapai dalam persentase ketuntasan dari 16 siswa adalah 68,75% tes LKS,

75% tes membaca dan 75% tes formatif. Pembelajaran pada siklus II peneliti

memperbaiki proses belajar-mengajar yang dibantu bimbingan teman sejawat.

Hasil ketuntasan belajar mulai meningkat yaitu 87,5% tes LKS, 81,25% tes

membaca, dan 81,25% tes formatif. Pada pembelajaran siklus III peneliti juga

melakukan perbaikan sehingga ketuntasan hasil belajar siswa meningkat yaitu

93,75% tes LKS, 87,5% tes membaca, dan 93,75% tes formatif. Dengan

adanya hasil ketuntasan tersebut, tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan

pembelajaran dengan metode peer teaching sebagai upaya meningkatkan

prestasi belajar siswa telah tercapai.

156
157

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode

peer teaching yang dilakukan pada siswa kelas IV semester I Sekolah Dasar

Negeri I Polobogo, Getasan, Semarang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode peer teaching dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi siswa

terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an materi membaca dengan waqof.

Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan rata-rata prestasi siswa pada

setiap siklus yaitu siklus I (6,43:7,5% ), siklus II ( 6.84: 8,25% ), dan siklus

III (7.53: 93,75% ).

2. Pembelajaran Baca Tulis Al- Qur‟an materi membaca dengan tanda waqof

serta menggunakan metode peer teaching dapat meningkatkan kreativitas dan

prestasi belajar siswa kelas IV dengan ditandai adanya peningkatan rata-rata

hasil belajar setiap siklus yaitu siklus I, ( LKS 68,75 %,membaca 75 %, dan

tes formatif 75 % ), siklus II ( LKS 87,5 %, membaca 81,25 %, dan tes 81 %

),siklus III ( LKS 93,75 %, membaca 87,5 %, dan tes formatif 93,75 % ).

3. Penerapan metode peer teacing mempunyai pengaruh positif yaitu dapat

meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama islam

perhatian, kreativitas dan motivasi belajar yang ditunjukkan dengan hasil dan

siklus ke siklus yang terus mengalami peningkatan. Mereka menjadi

termotivasi dan tertarik untuk belajar.

157
158

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang dapat

digunakan untuk menyempurnakan penggunaan metode peer teaching ini

agar tujuan pendidikan dapat berhasil seperti yang diharapkan, yaitu sebagai

berikut:

1. Setiap pelaksanaan pembelajaran di kelas harus selalu membuat suasana

belajar yang menyenangkan. Kelas IV adalah pembelajarn TEMATIK, itu

juga harus menjadi perhatian setiap guru agar kompetensi dasar yang ingin

dicapai terlaksana.

2. Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran guru harus mempersiapkan segala

sesuatu kebutuhan proses pembelajaran: RPP, metode, media, pengelolaan

kelas, sehingga konpetensi yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik

dan hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan yang ditentukan.

3. Ketika siswa mengerjakan latihan-latihan dalam bentuk tes maupun non

tes guru harus mengawasi dan membimbing agar hasil yang didapat oleh

siswa adalah murni pekerjaan sendiri.

4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan waktu yang lebih lama agar

mendapat hasil yang lebih baik.

5. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan

agar diperoleh hasil lebih maksimal.

158
159

DAFTAR PUSTAKA

Asy‟ari, Abdullah. 1987. Pelajaran Tajwid. Apolo Lestari: Surabaya.


DEPAG. 2003. Juz’amma. Jakarta.
Humam, As‟ad. 1990. Buku Iqro’. AMM: Yogyakarta.
Mahfud, Choirul. 2012. Pendidikan Kultural. Pustaka Pelajar: Jakarta.
Munandar, Utami. 2006. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Rineka
Cipta: Jakarta.
Rachmawati, Yeni dan Luis Kurniawati. 2010 Strategi Pengembangan Kreatifitas
Pada Anak (Usia Taman Kanak-Kanak).
SDN Polobogo. 2014. KTSP. Polobogo.
STAIN. Materi UKL. Salatiga
Sudirman, dkk. 1992. Ilmu Pendidikan Remaja. Rosda Karya: Bandung.
Http: //www. Guru Kelas. Com/ 2012/ metode mengajar sesama teman peer
teaching methods.html.
Http: / Belajar Psokologi. Com/Pengertian Prestasi Belajar/
Htttp: ggugutlluttichaesepty. Blogspot. Com.

159
160

LAMPIRAN-LAMPIRAN

160
161

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Baca Tulis Alquran (BTQ)


Kelas/Semester : 4/I
Pertemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Membaca lafal kutipan dari ayat-ayat Alquran dengan menerapkan
kaidah/aturan membaca waqof dan bacaan qalqalah serta menyalin/menulis
lafal ayat tersebut.
B. Kompetensi dasar
Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof.
C. Indikator
1. Menyebutkan arti istilah waqof.
2. Menyebutkan arti istilah bacaan waqof.
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan arti istilah waqof.
2. Siswa dapat menyebutkan pengertian bacaan waqof.
E. Materi ajar
Arti waqof dan pengertian bacaan waqof.
F. Metode pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, latihan, demonstrasi, penugasan
G. Langkah-langkah
1. Kegiatan awal
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmallah
dan berdoa.
161
162

b. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kempetensi yang


akan dicapai secara singkat.
c. Meminta siswa untuk menyiapkan Alquran buku paket.
2. Kegiatan inti
a. Siswa mengadakan tanya jawab tentang arti istilah waqof.
b. Tanya jawab tentang arti bacaan waqof.
c. Guru menjelaskan arti bacaan waqof.
d. Guru menjelaskan arti istilah waqof.
e. Bersama-sama mencari contoh bacaan waqof.
3. Kegiatan akhir
a. Mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan.
b. Menyimpulkan materi/hasil pembelajaran.
H. Alat / sumber bahan
1. Kurikulum
2. Juz Amma
3. Buku BTQ kelas 4
I. Evaluasi
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Soal Evaluasi
Kompetensi Penilaian Penilaian

 Menyebutkan Uraian  Jelaskan pengertian


pengertian arti pengertian waqof !
waqof  Sebutkan 3 macam
 Menyebutkan 3 waqof!
macam waqof.  Berikan contoh bacaan
 Menyebutkan waqof dan arti masing-
contoh-contoh masing!
waqof dan artinya.

Kunci Jawaban :
1. Waqof artinya berhenti (jika ada ayat yang terdapat tanda waqof maka cara
mambacanya berhenti)
162
163

163
164

Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Baca Tulis Alquran (BTQ)


Kelas/Semester : 4/I
Pertemuan ke- :2
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Membaca lafal kutipan dari ayat-ayat Alquran dengan menerapkan
kaidah/aturan membaca waqof dan bacaan qalqalah serta menyalin/menulis
lafal ayat tersebut.
B. Kompetensi dasar
Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof.
C. Indikator
1. Menyebutkan arti istilah waqof.
2. Menyebutkan arti istilah bacaan waqof.
D. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan arti istilah waqof.
2. Siswa dapat menyebutkan pengertian bacaan waqof.
E. Materi ajar
Arti waqof dan pengertian bacaan waqof.
F. Metode pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, latihan, demonstrasi, penugasan
G. Langkah-langkah :
1. Kegiatan awal
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmallah
dan berdoa.

164
165

d. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kempetensi yang


akan dicapai secara singkat.
e. Meminta siswa untuk menyiapkan Alquran buku paket.
2. Kegiatan inti
a. Siswa mengadakan tanya jawab tentang arti istilah waqof.
b. Tanya jawab tentang arti bacaan waqof.
c. Guru menjelaskan arti bacaan waqof.
d. Guru menjelaskan arti istilah waqof.
e. Bersama-sama mencari contoh bacaan waqof.
3. Kegiatan akhir
a. Mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan.
b. Menyimpulkan materi/hasil pembelajaran.
H. Alat / sumber bahan :
1. Kurikulum
2. Juz Amma
3. Buku BTQ kelas 4
I. Evaluasi
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Soal Evaluasi
Kompetensi Penilaian Penilaian

 Menyebutkan Tes Tulis Uraian  Jelaskan pengertian


pengertian arti istilah waqof !
istilah waqof  Sebutkan 3 macam
 Menyebutkan bacaan waqof!
contoh bacaan  Sebutkan tanda-tanda
waqof. waqof !
 Menyebutkan
tanda-tanda waqof.
Kunci Jawaban :
1. Waqof artinya berhenti (jika ada ayat yang terdapat tanda waqof maka
cara mambacanya berhenti)

165
166

166
167

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
SIKLUS III

Mata Pelajaran : Baca Tulis Alquran (BTQ)


Kelas/Semester : 4/I
Pertemuan ke- :3
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Membaca lafal kutipan dari ayat-ayat Alquran dengan menerapkan
kaidah/aturan membaca waqof dan bacaan qalqalah serta menyalin/menulis
lafal ayat tersebut.
B. Kompetensi dasar
Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof.
C. Indikator
1. Menyebutkan arti istilah waqof.
2. Menyebutkan arti istilah bacaan waqof.
D. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan arti istilah waqof.
2. Siswa dapat menyebutkan pengertian bacaan waqof.
E. Materi ajar
Arti waqof dan pengertian bacaan waqof.
F. Metode pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, latihan, demonstrasi, penugasan
G. Langkah-langkah :
1. Kegiatan awal
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmallah
dan berdoa.
167
168

b. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kempetensi yang


akan dicapai secara singkat.
c. Meminta siswa untuk menyiapkan Alquran buku paket.
2. Kegiatan inti
a. Siswa mengadakan tanya jawab tentang arti istilah waqof.
b. Tanya jawab tentang arti bacaan waqof.
c. Guru menjelaskan arti bacaan waqof.
d. Guru menjelaskan arti istilah waqof.
e. Bersama-sama mencari contoh bacaan waqof.
3. Kegiatan akhir
a. Mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan.
b. Menyimpulkan materi/hasil pembelajaran.
H. Alat / sumber bahan :
1. Kurikulum
2. Juz Amma
3. Buku BTQ kelas 4
I. Evaluasi
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Soal Evaluasi
Kompetensi Penilaian Penilaian

 Menyebutkan Tes Tulis Uraian  Jelaskan pengertian


pengertian arti pengertian waqof !
istilah waqof  Sebutkan 5 macam
 Menyebutkan waqof!
macam-macam  Sebutkan tanda-tanda
waqof. waqof !
 Menyebutkan
tanda-tanda waqof.
Kunci Jawaban :
1. Waqof artinya berhenti (jika ada ayat yang terdapat tanda waqof maka
cara mambacanya berhenti).

168
169

169
170

Lampiran 4

SOAL TES FORMATIF


SIKLUS I

Nama :
Kelas :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Surat AL Fatikhah ada berapa ayat !
2. Surat Al-Fatikhah termasuk golongan surat ?
3. Bunyi surat Al- Fatikhah ayat yang ke-4 adalah . . .
4. Apa arti waqof?
5. Bagaimana pengertian istilah waqof?

SOAL TES FORMAT


SIKLUS II
Nama :
Kelas :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!


1. Tulislah surat An-Nas ayat ke 6 !
2. Apa arti tanda waqof !
3. Di dalam surat Al-Fatikhah ayat 5 terdapat tanda ‫ قف‬apa yang dimaksud tanda
tersebut ?
4. Tuliskan ayat pada surat An-Nas yang terdapat tanda baca ‫! ع‬
5. Tuliskan 3 tanda baca waqof !

170
171

Lampiran 5

SOAL TES FORMAT


SIKLUS III

Nama : ______________
Kelas : ______________

Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini!


1. Surat Al-Fatikhah ada…… ayat.
a. 6 ayat b.7 ayat c. 8 ayat d. 5 ayat.
2. Surat An-Nas ada……. Ayat
a. 8 b.7 c.6 d.5.
3. Surat Al-Falaq ada …… ayat.
a. 5. b.4 c. 6 d.7 .
4. Surat Al-fatikhah ayat 4 terdapat tanda baca waqof ……..
a. b. ‫خ‬ c.‫قف‬ d.‫ك‬
5. Jika kita membaca surat Al-Falaq terdapat tanda baca ‫ ء‬maka kita harus …..
a. ruku b,Washol c. berhenti sejenak tanfa nafas c. jaiz.
6. Jika kita membaca ayat Al qur‟an terdapat tanda ‫ال‬, maka kita hendaknya……
a,berhenti b. diteruskan c. berhenti sejenak d.diberi kebebasan.
7. Tanda baca waqof yang harus berhenti sejenak tanpa nafas disebut……
A,saktah b. washol c. jaiz d. lazim.
8. Yang disebut waqof muthlaq adalah …….
a, harus berhenti b. lebih baik berhenti c. sebaiknya berhenti d.
dilarang berhenti.
9. Yang termasuk tanda baca waqof adalah …..
a. ‫ال ك‬ ‫ال‬ b. ‫ض ش ش س‬ c ‫و‬ ‫ع‬ ‫ل‬ d. ‫ح ب ل‬
‫ح‬
10. Tanda baca saktah yaitu …
a. ‫ح‬ b. ‫سكثه‬ c. d. ‫و‬
171
172

Lampiran 6

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SDN 1 POLOBOGO


TAHUN PELAJARAN 2015/2016

172
173

Lampiran 7
STUKTUR ORGANISASI KOMITE SEKOLAH
SDN 1 POLOBOGO

173
174

Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA PRA SIKLUS

Aspek yang dinilai


No Nama KREATIVITAS PRESTASI
A B C D E A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo V V
2 Anggi Aulia Pratiwi V V
3 Alvin Lukman Hakim V V
4 Damar Jatmiko V V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim V V
6 Miftahul Jannah V V
7 Rendy Arif Kurniawan V V
8 Rini Susilowati V V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany V V
10 Alvin Candra Setiawan V V
11 Azka Aziz Maulana yusuf V V
12 Hesa Maya Dewi Ananda V V
13 Marifatun V V
14 Nurul Ikhsan V V
15 Oktavia Ika Rahmadani V V
16 Sasa Aprilia V V

Keteranagan : Sangat baik (A) = 85-10


Baik (B) = 70-84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39

174
175

Lampiran 9
PRA SIKLUS KREATIVITAS SISWA

Aspek yang dinilai


No Nama KEAKTIFAN PRESTASI
A B C D E A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo 5 5
2 Anggi Aulia Pratiwi 5 5
3 Alvin Lukman Hakim 7 6
4 Damar Jatmiko 7 6
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 7 8
6 Miftahul Jannah 7 7
7 Rendy Arif Kurniawan 7 7
8 Rini Susilowati 5 4,5
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 7 6
10 Alvin Candra Setiawan 7 6
11 Azka Aziz Maulana yusuf 7 6
12 Hesa Maya Dewi Ananda 4,5
13 Marifatun 6 6
14 Nurul Ikhsan 5 4,5
15 Oktavia Ika Rahmadani 6 7
16 Sasa Aprilia 5 5,5

Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10


Baik (B) = 70 -84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39

175
176

Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA
SIKLUS I
Aspek yang dinilai
No Nama KREATIVITAS PRESTASI
A B C D E A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo 5 5,5
2 Anggi Aulia Pratiwi 5 5,5
3 Alvin Lukman Hakim 7 6
4 Damar Jatmiko 7 6
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 7 8
6 Miftahul Jannah 8 7
7 Rendy Arif Kurniawan 8 7
8 Rini Susilowati 5 6
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 6 6
10 Alvin Candra Setiawan 7 6
11 Azka Aziz Maulana yusuf 7 6
12 Hesa Maya Dewi Ananda 5 6
13 Marifatun 6 6
14 Nurul Ikhsan 5 5
15 Oktavia Ika Rahmadani 8 7
16 Sasa Aprilia 7 7

Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10


Baik (B) = 70 -84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) =00-39

176
177

Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA
SIKLUS II
Aspek yang dinilai
No Nama KREATIVITAS PRESTASI
A B C D E A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo 6 6.5
2 Anggi Aulia Pratiwi 6 6.5
3 Alvin Lukman Hakim 7.5 7
4 Damar Jatmiko 7 7
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 7.5 7
6 Miftahul Jannah 8 8
7 Rendy Arif Kurniawan 8 9
8 Rini Susilowati 5.5 6
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 7 6
10 Alvin Candra Setiawan 8 7
11 Azka Aziz Maulana yusuf 8 7
12 Hesa Maya Dewi Ananda 6 6
13 Marifatun 7 6
14 Nurul Ikhsan 5.5 5
15 Oktavia Ika Rahmadani 8 8
16 Sasa Aprilia 7 7

Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10


Baik (B) = 70 -84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39

177
178

Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA
SIKLUS III
Aspek yang dinilai
No Nama KREATIVITAS PRESTASI
A B C D E A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo 8 7
2 Anggi Aulia Pratiwi 5.5 6.5
3 Alvin Lukman Hakim 8 7
4 Damar Jatmiko 8 8
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 9 8
6 Miftahul Jannah 9 8
7 Rendy Arif Kurniawan 9 9
8 Rini Susilowati 5 5
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 8 8
10 Alvin Candra Setiawan 9 8
11 Azka Aziz Maulana yusuf 8 9
12 Hesa Maya Dewi Ananda 5.5 6.5
13 Marifatun 7 7
14 Nurul Ikhsan 7 7
15 Oktavia Ika Rahmadani 9 8
16 Sasa Aprilia 7 8

Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10


Baik (B) = 70 -84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39

178
179

Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI SIKAP GURU
SIKLUS I
SEKOR PILIHAN
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4 5
1 Appersepsi v
2 Kemampuan memberi pertanyaan v
3 Keterampilan menyajikan materi v
4 Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran v
5 Keterampilan dalam menggunakan fasilitas belajar v
6 Keterampilan membimbing siswa hafalan surat pendek v
7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas v
8 Keterampilan memberi penguatan v
9 Keterampilan memberi motivasi siswa v
10 Keterampilan memberi tindak lanjut v

Keterangan
1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Ragu-ragu

4 = Setuju

5 = Sangat setuju

Polobogo, 5 Agustus 2015


Pengamat

Siti Aniroh

179
180

Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI SIKAP GURU
SIKLUS II
SEKOR PILIHAN
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4 5
1 Appersepsi v
2 Kemampuan memberi pertanyaan v
3 Keterampilan menyajikan materi v
4 Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran v
5 Keterampilan dalam menggunakan fasilitas belajar v
6 Keterampilan membimbing siswa hafalan surat pendek v
7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas v
8 Keterampilan memberi penguatan v
9 Keterampilan memberi motivasi siswa v
10 Keterampilan memberi tindak lanjut v

Keterangan

1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Ragu-ragu

4 = Setuju

5 = Sangat setuju

Polobogo, 19 Agustus 2015


Pengamat

Siti Aniroh

180
181

Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI SIKAP GURU
SIKLUS III
SEKOR PILIHAN
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4 5
1 Appersepsi v
2 Kemampuan memberi pertanyaan v
3 Keterampilan menyajikan materi v

4 Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran v

5 Keterampilan dalam menggunakan fasilitas belajar v

6 Keterampilan membimbing siswa hafalan surat pendek v

7 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas v


8 Keterampilan memberi penguatan v
9 Keterampilan memberi motivasi siswa v
10 Keterampilan memberi tindak lanjut v

Keterangan

1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Ragu-ragu

4 = Setuju

5 = Sangat setuju

Polobogo, September 2015


Pengamat

Siti Aniroh

181
182

Lampiran 16
HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS I

Aspek yang dinilai Rata- Keterangan


No Nama
KREATIVITAS PRESTASI rata A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo 5 5.5 5.25 v
2 Anggi Aulia Pratiwi 5 5.5 5.25 v
3 Alvin Lukman Hakim 7 6 6.5 v
4 Damar Jatmiko 7 6 6.5 v
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 7 8 7.5 v
6 Miftahul Jannah 8 7 7.5 v
7 Rendy Arif Kurniawan 8 7 7.5 v
8 Rini Susilowati 5 6 5.5 v
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 6 6 6 v
10 Alvin Candra Setiawan 7 6 6.5
11 Azka Aziz Maulana yusuf 7 6 6.5 v
12 Hesa Maya Dewi Ananda 6 6 6.5 v
13 Marifatun 6 6 6 v
14 Nurul Ikhsan 5 6 5.5 v
15 Oktavia Ika Rahmadani 8 7 7.5 v
16 Sasa Aprilia 7 7 7 v
Rata-rata kelas 103 : 16 = 6.43 104 : 16 = 6.5
Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10
Baik (B) = 70-84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39

182
183

Lampiran 17
HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS II

Aspek yang dinilai Rata- Keterangan


No Nama
KREATIVITAS PRESTASI rata A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo 6 6.5 6.25 v
2 Anggi Aulia Pratiwi 5 6.5 5.75 v
3 Alvin Lukman Hakim 7.5 7 7.25 v
4 Damar Jatmiko 7 7 7 v
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 7 7 7.25 v
6 Miftahul Jannah 8 8 8 v
7 Rendy Arif Kurniawan 8 9 8.5 v
8 Rini Susilowati 5.5 6 5.75 v
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 7 6 6.5 v
10 Alvin Candra Setiawan 8 7 7.5 v
11 Azka Aziz Maulana yusuf 8 7 7.5 v
12 Hesa Maya Dewi Ananda 6 6 6 v
13 Marifatun 6 6 6 v
14 Nurul Ikhsan 5 5.5 5.25 v
15 Oktavia Ika Rahmadani 8 8 8 v
16 Sasa Aprilia 7 7 7 v
Rata-rata kelas 112 : 16 = 7 109 : 16 = 6.84
Keterangan : Sangat baik (A) = 85-10
Baik (B) = 70-84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39

183
184

Lampiran 18
HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS III

Aspek yang dinilai Rata- Keterangan


No Nama
KREATIVITAS PRESTASI rata A B C D E
1 Noval Ardi Prasetyo 8 7 7.5 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 5.5 6.5 6 V
3 Alvin Lukman Hakim 8 7 7.5 V
4 Damar Jatmiko 8 8 8 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 9 8 8.5 V
6 Miftahul Jannah 9 8 8.5 V
7 Rendy Arif Kurniawan 9 9 9 V
8 Rini Susilowati 5 5 5 V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 8 8 8 V
10 Alvin Candra Setiawan 9 8 8.5 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 8 9 8.5 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 5.5 6.5 6 V
13 Marifatun 7 7 7 V
14 Nurul Ikhsan 7 7 7 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 9 8 8.5 V
16 Sasa Aprilia 7 8 7.5 V
Rata-rata kelas 122 : 16 = 7,625 120.5 : 16 = 7.53
Keterangan
Sangat baik (A) = 85-10
Baik (B) = 70-84
Cukup (C) = 55-69
Kurang (D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39

184
185

Lampiran 19
DAFTAR NILAI TES FORMATIF
PRA SIKLUS

Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an


KD : Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester :4/1
Pelaksanaan : 29 Juli 2015

Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 Noval Ardi Prasetyo 5 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 5 V
3 Alvin Lukman Hakim 7 V
4 Damar Jatmiko 7.5 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 7 V
6 Miftahul Jannah 7.5 V
7 Rendy Arif Kurniawan 8 V
8 Rini Susilowati 5.5 V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 6.5 V
10 Alvin Candra Setiawan 7 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 7.5 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 5.5 V
13 Marifatun 6 V
14 Nurul Ikhsan 6 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 7.5 V
16 Sasa Aprilia 6 V
Jumlah 106
Rata-rata 6.62

185
186

Keterangan : KKM sekolah = 60


Hasil analisis :
1. Ketuntasan belajar perorangan = 12 siswa dari 16 siswa
2. Ketuntasan belajar klasikal = = 75 %

3. Daya serap = 75%

186
187

Lampiran 20
DAFTAR NILAI TES FORMATIF
SIKLUS I

Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an


KD : Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester :4/1
Pelaksanaan : 5 Agustus 2015
Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 Noval Ardi Prasetyo 5,5 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 5 V
3 Alvin Lukman Hakim 7 V
4 Damar Jatmiko 7.5 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 8 V
6 Miftahul Jannah 7.5 V
7 Rendy Arif Kurniawan 8 V
8 Rini Susilowati 5.5 V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 6.5 V
10 Alvin Candra Setiawan 7 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 7.5 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 5.5 V
13 Marifatun 6 V
14 Nurul Ikhsan 6 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 7.5 V
16 Sasa Aprilia 6 V
Jumlah 105.5
Rata-rata 6.59
Keterangan : KKM sekolah = 60

187
188

Hasil analisis :
1. Ketuntasan belajar perorangan = 12 Siswa dari 16 siswa
2. Ketuntasan belajar klasikal = = 75

3. Daya serap = 75

188
189

HASIL TES LKS DAN PERFORMA SIKLUS III


Lampiran 21
Daftar Nilai Tes Formatif Siklus III
DAFTAR NILAI TES FORMATIF
Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an
SIKLUS II
KD : Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester :4/1
Pelaksanaan : 9 September 2015
Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an
KD : Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Keterangan
No Nama
Kelas / semester : 4 / 1Nilai Tuntas Tidak Tuntas
Pelaksanaan :19 Agustus 2015
1 Noval Ardi Prasetyo 75 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 60 V Keterangan
No Nama Nilai
3 Alvin Lukman Hakim 75 Tuntas
V Tidak Tuntas
4 1 Damar
NovalJatmiko
Ardi Prasetyo 8060 V V
5
2 Fayet Jafar
Anggi Abdul
Aulia Carrim
Pratiwi 8555 V V
6 Miftahul Jannah 85 V
3 Alvin Lukman Hakim 70 V
7 Rendy Arif Kurniawan 9 V
8 4 Damar Jatmiko 75 V
Rini Susilowati 55 V
9 5 Agnia
FayetRahmah
Jafar Abdul
AudiaCarrim
Raihany 7080 V V
10 6 Alvin Candra
Miftahul Setiawan
Jannah 8585 V V
11 7 Azka
RendyAziz Maulana
Arif yusuf
Kurniawan 8585 V V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 6 V
8
Rini Susilowati 55 V
13 Marifatun 7 V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 70 V
14 Nurul Ikhsan 7 V
1510 Oktavia
Alvin Candra Setiawan
Ika Rahmadani 8580 V V
1611 Sasa
Azka Aziz Maulana yusuf
Aprilia 7580 V V
12 Hesa Maya Dewi AnandaJumlah 1205
55: 16 V
Rata-rata 75.31
13 Marifatun 60 V
14 Nurul Ikhsan 60 V
Keterangan : KKM sekolah = 60
15 Oktavia Ika Rahmadani 85 V
Hasil analisis : 1. Ketuntasan belajar perorangan = 15 siswa dari 16 siswa
16 Sasa Aprilia 65 V
Jumlah 2. Ketuntasan belajar klasikal
1120 :16 =

Rata-rata 70

3. Daya serap = 93.75%

189
190

Keterangan : KKM sekolah = 60

Hasil analisis :

1. Ketuntasan belajar perorangan = 13 siswa dari 16 siswa

2. Ketuntasan belajar klasikal = = 81.25%

3. Daya serap = 81.25%

190
191

Lampiran 22

DAFTAR NILAI TES FORMATIF


SIKLUS III

Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an


KD : Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester :4/1
Pelaksanaan : 9 September 2015
Keterangan
No Nama Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 Noval Ardi Prasetyo 75 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 60 V
3 Alvin Lukman Hakim 75 V
4 Damar Jatmiko 80 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 85 V
6 Miftahul Jannah 85 V
7 Rendy Arif Kurniawan 90 V
8 Rini Susilowati 55 V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 70 V
10 Alvin Candra Setiawan 85 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 85 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 60 V
13 Marifatun 70 V
14 Nurul Ikhsan 70 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 85 V
16 Sasa Aprilia 75 V
Jumlah 1205 15 1
Rata-rata 75.31 93.75% 6.25%

191
192

Keterangan : KKM sekolah = 60


Hasil analisis :
1. Ketuntasan belajar perorangan = 15 dari 16 siswa
2. Ketuntasan belajar klasikal = =93.75%

3. Daya serap = 93,75

192
193

Lampiran 23

HASIL TES LKS DAN PERFORMA


SIKLUS I

LKS Keterangan Membaca Keterangan

No Nama Nilai 50% 50% Nilai


50% 50% Tidak Tidak
Tuntas Bacaan Bacaan Tuntas
Kerapian Ketepatan Tuntas Tuntas
Benar Lancar
1 Noval 30 20 55 V 25 30 55 V
2 Anggi 25 25 50 V 25 25 50 V
3 Alvin 40 30 70 V 40 40 80 V
4 Damar 40 35 75 V 35 35 70 V
5 Fayet 40 40 80 V 40 40 80 V
6 Miftahul 40 35 75 V 40 45 85 V
7 Rendy 40 40 80 V 45 40 85 V
8 Rini 30 25 55 V 25 30 55 V
9 30 35 75 V 30 35 65 V
Agnia
10 Candra 35 35 70 V 40 45 85 V
11 Azka 40 35 75 V 40 45 85 V
12 Hesa 30 25 55 V 25 30 55 V
13 Fatun 30 30 60 V 30 40 70 V
14 Nurul 25 30 55 V 30 30 60 V
15 Ika 40 30 70 V 40 45 85 V
16 Sasa 30 30 70 V 35 35 70 V
Keterangan : KKM sekolah = 60
Hasil analisa :
1. Tes LKS Ketuntasannya =

2. Tes performa ketuntasannya =

193
194

Lampiran 24

Keterangan : KKM sekolah = 60

HASIL TES LKS DAN PERFORMA SIKLUS II

LKS Keterangan Membaca Keterangan

No Nama Nilai 50% 50% Nilai


50% 50% Tidak Tidak
Tuntas Bacaan Bacaan Tuntas
Kerapian Ketepatan Tuntas Tuntas
Benar Lancar
1 Noval 30 30 60 V 30 30 60 V
2 Anggi 30 30 60 V 30 25 55 V
3 Alvin 40 35 75 V 40 30 70 V
4 Damar 35 35 70 V 40 35 75 V
5 Fayet 40 35 75 V 40 40 80 V
6 Miftahul 40 40 80 V 40 45 85 V
7 Rendy 40 40 80 V 45 40 85 V
8 Rini 30 25 55 V 25 30 55 V
9 40 30 70 V 35 35 70 V
Agnia
10 Candra 40 40 80 V 40 40 80 V
11 Azka 40 40 80 V 40 40 80 V
12 Hesa 30 30 60 V 30 35 65 V
13 Fatun 35 35 70 V 30 30 60 V
14 Nurul 30 25 55 V 25 30 55 V
15 Ika 40 40 80 V 40 45 85 V
16 Sasa 35 35 70 V 30 35 65 V
Hasil analisis : 1. Ketuntasan tes LKS =

2. Ketuntasan tes performa =

194
195

Lampiran 25

HASIL TES LKS DAN PERFORMA SIKLUS III

LKS Keterangan Membaca Keterangan

No Nama Nilai 50% 50% Nilai


50% 50% Tidak Tidak
Tuntas Bacaan Bacaan Tuntas
Kerapian Ketepatan Tuntas Tuntas
Benar Lancar
1 Noval 40 40 80 V 40 40 80 V
2 Anggi 30 35 65 V 25 30 55 V
3 Alvin 40 35 75 V 40 35 75 V
4 Damar 40 40 80 V 40 40 80 V
5 Fayet 40 45 85 V 40 45 85 V
6 Miftahul 45 45 90 V 40 50 90 V
7 Rendy 45 45 90 V 40 50 90 V
8 Rini 30 20 50 V 20 30 50 V
9 40 40 80 V 40 40 80 V
Agnia
10 Candra 45 45 90 V 40 50 90 V
11 Azka 45 40 85 V 40 45 85 V
12 Hesa 30 30 60 V 30 30 60 V
13 Fatun 40 30 70 V 30 40 70 V
14 Nurul 40 30 70 V 30 35 65 V
15 Ika 45 45 90 V 40 50 90 V
16 Sasa 40 30 70 V 30 40 70 V

Keterangan : KKM sekolah = 60

Hasil analisis : 1. Ketuntasan tes LKS =

2. Ketuntasan tes performa = =

195
196

Lampiran 26
ANALISIS TES FORMATIF
SIKLUS I

Ketuntasan
Skor tiap soal Jml Nilai
No Nama belajar
skor akhir
1 2 3 4 5 Ya Tidak
1 Noval Ardi Prasetyo 1 1 1.5 1 1 5.5 55 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 1.5 1 0.5 1 1 5 50 V
3 Alvin Lukman Hakim 2 1 1 1.5 1.5 7 70 V
4 Damar Jatmiko 2 1.5 1 1.5 1.5 7.5 75 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 2 1.5 1.5 2 1 8 80 V
6 Miftahul Jannah 2 1.5 1 1.5 1.5 7.5 75 V
7 Rendy Arif Kurniawan 2 1.5 1 1.5 2 8 80 V
8 Rini Susilowati 1.5 1 0.5 1.5 1 5.5 55 V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 1.5 1.5 0.5 2 1 6.5 65 V
10 Alvin Candra Setiawan 1.5 1.5 0.5 2 1.5 7 70 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 2 1.5 1 1.5 1.5 7.5 75 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 2 1 0.5 1 1 5.5 55 V
13 Marifatun 2 1 0.5 1.5 1 6 60 V
14 Nurul Ikhsan 2 1 0.5 1.5 1 6 60 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 2 1.5 1 1.5 1.5 7.5 75 V
16 Sasa Aprilia 2 1 0.5 1 1.5 6 60 V

Keterangan
1. Analisis hasil
a. Ketuntasan hasil : 12 siswa dari 16 siswa
b. Persentase ketuntasan :

196
197

Lampiran 27

ANALISIS TES FORMATIF


SIKLUS II

Ketuntasan
Skor tiap soal Jml Nilai
No Nama belajar
skor akhir
1 2 3 4 5 Ya Tidak
1 Noval Ardi Prasetyo 1,5 2 1 0,5 1 6 60 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 1,5 1,5 1 0,5 1,5 5,5 55 V
3 Alvin Lukman Hakim 2 1,5 1,5 1 1,5 7,5 75 V
4 Damar Jatmiko 2 1 1,5 1,5 1 7 70 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 7,5 75 V
6 Miftahul Jannah 2 2 1 1 2 8 80 V
7 Rendy Arif Kurniawan 2 2 1 1 2 8 80 V
8 Rini Susilowati 2 1 1 0,5 1 5,5 55 V
9 Agnia Rahmah Audia Raihany 2 1,5 1,5 1 1 7 70 V
10 Alvin Candra Setiawan 2 1 1,5 2 1,5 8 80 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 2 1 2 1,5 1,5 8 80 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 2 1 2 1,5 0,5 6 60 V
13 Marifatun 2 1 2 1 1 7 70 V
14 Nurul Ikhsan 2 1 1,5 0,5 0,5 5,5 55 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 2 1 1,5 2 1,5 8 80 V
16 Sasa Aprilia 2 1 2 1 1 7 70 V

Keterangan
1. Analisis hasil
a. Ketuntasan hasil :13 siswa dari 16 siswa

b. Persentase ketuntasan : x 100 = 81,25 %

197
198

Lampiran 28
ANALISIS TES FORMATIF
SIKLUS III
Ketuntasan
Skor tiap soal Jml Nilai
No Nama belajar
skor akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak
1 Noval Ardi Prasetyo 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 70 V
2 Anggi Aulia Pratiwi 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60 V
3 Alvin Lukman Hakim 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 70 V
4 Damar Jatmiko 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 80 V
5 Fayet Jafar Abdul Carrim 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 V
6 Miftahul Jannah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 V
7 Rendy Arif Kurniawan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 V
8 Rini Susilowati 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 5 50 V
9 Agnia Rahmah Audia . R 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 V
10 Alvin Candra Setiawan 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 V
11 Azka Aziz Maulana yusuf 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 V
12 Hesa Maya Dewi Ananda 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 60 V
13 Marifatun 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 70 V
14 Nurul Ikhsan 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 70 V
15 Oktavia Ika Rahmadani 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 V
16 Sasa Aprilia 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 70 V
Keterangan
1. Analisis hasil
a. Ketuntasan hasil : 15 siswa dari 16 siswa

b. Persentase ketuntasan : x 100 = 93,75 %

198
199

Lampiran 29

DAFTAR NILAI KELOMPOK 1


Nilai
Nilai Nilai
No Nama Rata-rata Rata-rata Siklus Rata-rata
Siklus I Siklus II
III
1 Anggi 50 63.75 55 66.25 60 73.75
2 Alvin 70 63.75 70 66.25 70 73.75
3 Fayet 80 63.75 80 66.25 85 73.75
4 Noval 55 63.75 60 66.25 75 73.75

DAFTAR NILAI KELOMPOK 2


Nilai
Nilai Nilai
No Nama Rata-rata Rata-rata Siklus Rata-rata
Siklus I Siklus II
III
1 Damar 75 67.5 75 71.25 80 72.5
2 Miftah 75 67.5 85 71.25 85 72.5
3 Rini 55 67.5 55 71.25 55 72.5
4 Agnia 65 67.5 70 71.25 70 72.5

DAFTAR NILAI KELOMPOK 3


Nilai
Nilai Nilai
No Nama Rata-rata Rata-rata Siklus Rata-rata
Siklus I Siklus II
III
1 Rendy 80 66.25 85 72.5 90 76.25
2 Candra 70 66.25 80 72.5 85 76.25
3 Hessa 55 66.25 65 72.5 60 76.25
4 Marifatun 60 66.25 60 72.5 70 76.25

DAFTAR NILAI KELOMPOK 4


Nilai
Nilai Nilai
No Nama Rata-rata Rata-rata Siklus Rata-rata
Siklus I Siklus II
III
1 Azka 75 67.5 80 71.25 80 77.5
2 Oqta 75 67.5 85 71.25 85 77.5
3 Nurul 60 65.75 55 71.25 70 77.5
4 Sasa 60 67.5 65 71.25 75 77.5

199
200

Lampiran 30

SILABUS

Nama Sekolahan : SD …………………………

Mata Pelajaran : Muatan Lokal Baca Tulis Al-Qur‟an

Kelas : IV/I

Alokasi Waktu : 18 xPertemuan @35.ooo

Standar Kompetensi :

Kegiatan
Kompetensi Materi Alokasi
Pembelaja Indikator Penilaian Sumber
dasar Pembelajaran Waktu
ran

7.1 Mengenal Arti waqaf dan Bimbingan 1. Menyebutk Lisan/tert 1x35 1. Buku BTQ
arti dan pengertian untuk an arti ulis menit SD Kls IV
pengertian bacaan waqaf mengenal istilah Drs.
waqaf Suyanto,
bacaan waqaf dan
2. Menyebutk dkk, CV
memahami an Sahabat
arti kata pengertian Klaten
waqaf dan waqaf 2. Dari GPAI
pengertian 3. Dll
bacaan
waqaf

7.2 Mengenal Sebab-sebab Bimbingan 1. Menyebutka Lisan/tert 1x35 Sda


sebab-sebab terjadinya dan n hal-hal ulis menit
terjadinya bacaan waqaf pelatihan yang
menyebabka
bacaan waqaf mengenal/
n terjadinya
memahami bacaan
hal yang waqaf
menjadi
penyebab
terjadinya
bacaan
waqaf

7.3 Mengenal Kaidah/aturan Bimbingan 1. Menyebutka Lisan/tert 2x35 Sda


n
200
201

Kegiatan
Kompetensi Materi Alokasi
Pembelaja Indikator Penilaian Sumber
dasar Pembelajaran Waktu
ran

kaidah/aturan mewaqafkan dan kaidah/atura ulis menit


mewaqafkan bacaan dan pelatihan n
bacaan dan contoh cara mengenal/ menghentika Praktek
n bacaan membaca
penerapannya penerapannya, memahami
2. Membaca
dalam saat membaca kaidah/atur lafaz atau
membaca ayat-ayat AL- an ayat-ayat Al-
ayat-ayat Al- Qur‟an menghenti Qur‟an
Qur‟an kan bacaan tertentu
serta dengan
penerapan menerapkan
kaidah/atura
nya dalam
n
membaca mewaqafkan
ayat-ayat bacaan
Al-Qur‟an

7.4 Mengenal Nama, bentuk Bimbingan 1. Menyebutka Lisan/tert 3x35 Sda


nama dan tanda dan dan n nama- ulis menit
bentuk maksud dari pelatihan nama tanda
waqaf
tanda/lambing tanda tersebut mengenal/
dengan
yang berkaitan dalam memahami menunjukka
dengan kaitannya nama, n bentuknya
kaidah/aturan dengan kaidah bentuk dan 2. Menyebutka
menghentikan menghentikan maksud n maksud
bacaan, serta bacaan tanda- tanda-tanda
maksud dari tanda yang waqaf
3. Menerapkan
tanda tersebut berkaitan
pengertian
dengan tanda-tanda
kaidah waqaf dalam
menghenti membaca
kan ayat-ayat Al-
Qur‟an Praktik
bacaan,
membaca
serta
penerapan
nya dalam
membaca
ayat-ayat
Al-Qur‟an

7.5 Mengenal Pengertian dan Bimbingan 1. Menyebutka Lisan/tert 1x35 Sda


pengertian contoh bacaan dan n pengertian ulis menit
bacaan
201
202

Kegiatan
Kompetensi Materi Alokasi
Pembelaja Indikator Penilaian Sumber
dasar Pembelajaran Waktu
ran

bacaan qalqalah pelatihan qalqalah


qalqalah untuk 2. Melafazkan
mengenal/ bacaan
qalqalah
memahami Praktik
dan
melafazka
n bacaan
qalqalah

7.6 Mengenal Nama dan Bimbingan 1. Menyebutka Lisan/tert 1x35 Sda


nama-nama banyaknya mengenal n ulis menit
huruf qalqalah huruf qalqalah jumlah dan jumlah/bany
aknya huruf
nama-
qal-qalah
nama dan nama-
qalqalah namanya
7.7 Mengenal Sebab-sebab Bimbingan 1. Menyebutka Lisan/tert 2x35 Sda
citi- terjadinya dan n penyebab ulis menit
ciri/penyebab/ bacaan pelatihan terjadinya
bacaan
tanda bacaan qalqalah untuk
qalqalah
qalqalah mengenal/
mengetahu
i penyebab
terjadinya
bacaan
qalqalah

7.8 Mengenal Nama-nama Bimbingan 1. Menyebutka Lisan/tert 1x35 Sda


nama-nama (macam- dan n nama- ulis menit
(macam- macam pelatihan nama/maca
m-macam
macam) pembagian) untuk
bacaan
bacaan bacaan mengenal qalqalah
qalqalah qalqalah dan 2. Menyebutka
memahami n cirri-ciri
pembagian dan atau
(macamny penyebab
a/namanya masing-
masing
) bacaan
bacaan
qalqalah qalqalah

202
203

Kegiatan
Kompetensi Materi Alokasi
Pembelaja Indikator Penilaian Sumber
dasar Pembelajaran Waktu
ran

7.9Mengenal Kutipan ayat- Bimbingan 1. Membaca Praktik 2x35 Sda


cara ayat Al-Qur‟an dan dengan membaca menit
penerapan yang memiliki pelatihan menerapkan
kaidah/atura
kaidah bacaan bacaan menerapka
n membaca
qalqalah qalqalah dan n bacaan
dalam contoh kaidah/atur qalqalah
membaca membacanya an pada ayat-
ayat-ayat Al- membaca ayat Al-
Qur‟an bacaan Qur‟an
qalqalah
yang
terdapat
pada ayat-
ayat Al-
Qur‟an

7.10 Kutipan lafaz- Bimbingan 1. Menyalin/m Praktik 4x35 Sda


Mengenal lafaz/ayat-ayat dan enulis/meng menulis/ menit
cara-cara Al-Qur‟an pelatihan eja/mengurai menyalin
kan
menyalin/men tertentu yang menulis/m mengerja
kutipan/tulis
ulis/mengurai/ memiliki enyalin/me an kan/meng
mengeja lafaz- bacaan ngeja/men lafaz/ayat- uraikan
lafaz tertentu qalqalah gurai ayat tertentu
yang memiliki tulisan/kuti (yang
bacaan pan memiliki
qalqalah ayat/lafaz bacaan
qalqalah)
tertentu
yang
memiliki
bacaan
qalqalah

203
204

Lampiran 31
DOKUMENTASI
Kegiatan Siklus I

Kegiatan siklus II

204
205

kegiatan Pra Siklus

Kegiatan Siklus Iii

205
206

206
207

207
208

208
209

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SITI ANIROH


NIM : 114-12-005
Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya tuli sini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat temuan orang lain yang
terdapat dalam Tugas Akhir ini dikutip / dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Tugas
Akhir ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga

Salatiga, September 2015


Penulis

Siti Aniroh
NIM. 111 12 005

209
210

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Aniroh

Tempat Tanggal Lahir : Purbalingga, 23 Oktober 1970

Alamat : Polobogo rt 04/rw 01,Kecamatan Getasan

Kabupaten Semarang.

Pendidikan 1,SD tamat tahun 1984

2.MTs tamat tahun 1987

3.PGA N Banjar Negara tamat tahun 1990

4.D II STAIN Purwokerto tamat tahun 2001

210

Anda mungkin juga menyukai