SKRIPSI
OLEH :
SKRIPSI
OLEH :
Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat serta salam akan selalu menjadi ucapan dan do’a umat Islam, semoga
dicurahkan oleh Allah kepada Khatimul Ambiyaaiwal Mursalin, yaitu Nabi Muhammad
SAW, yang telah memberikan penyegaran dan pencerahan terhadap jiwa manusia di
manusia menuju kehidupan yang lebih aman, tenteram dunia dan akhirat.
PADA KELAS VII A SMP ATTOYIBBAH SEMURUP)” yang merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Institut Agama Islam
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat petunjuk dan bimbingan serta
dorongan yang tidak ternilai besarnya dari berbagai pihak , untuk itu perkenankanlah
1. Ayah dan Bunda tercinta, yang selalu memberikan Do’a, kasih sayang dan semangat
2. Bapak Dr. Y. Sonafist, M.Ag (Rektor Institut Agama Islam Negeri IAIN Kerinci),
3. Bapak Wakil Rektor I, II dan III Institut Agama Islam Negeri IAIN Kerinci
4. Bapak Dekan dan Wakil Dekan Jurusan Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri IAIN
Kerinci
6. Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing yang telah mentransfer ilmu serta memberikan
7. Bapak/Ibu karyawan beserta Staf Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci yang
telah membantu meminjamkan buku sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan
dengan lancar.
8. Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam
Semoga bantuan, petunjuk, arahan serta bimbingan yang telah diberikan menjadi
amal ibadah dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Akhir kata penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk pembelajaran serta
kesempurnaan skripsi ini semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam perkembangan pendidikan umumnya dan pengajaran Peniddikan Islam
khususnya serta dapat bermamfaat bagi penulis dan pembaca.
Akhirnya apa yang kita lakukan mendapat ridha dari Allah SWT, semoga kontribusi
yang sudah diberikan akan bernilai sebagai amal shaleh dan mendapat pahala yang
berlipat ganda hendaknya. Amin Ya Rabbal Alamin...
Penulis
NIM: 02.2138.13
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................. i
HALAMAN JUDUL................................................................................ ii
PENGESAHAN........................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Histories............................................................................................ 50
B. Geografis.......................................................................................... 52
C. Keadaan Guru, Pegawai, Siswa...................................................... 53
D. Struktur Organisasi.......................................................................... 57
E. Sarana dan fasilitas......................................................................... 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 70
B. Saran-saran.................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
oleh Allah SWT salah satu tujuannya untuk memperbaiki keadaan umat
1
Udin Syarifuddin Sa’ud, dkk, Perencanaan Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2005), cet. Ke-1, h. 6
2
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia, 1999), cet. Ke-2, h. 14
Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru adalah
dan dilakukan secara tepat dan penuh pengertian oleh Guru, akan
adalah sebagai Evaluator. Dari hari kehari Guru yang efektif akan tetap
memperhatikan apa yang telah dipelajari setiap siswa dan mencari cara
itu meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif meliputi perubahan dalam segi
afektif meliputi perubahan dari segi sikap mental, perasaan dan kesadaran,
3
Robert. M. Gagne, Prinsip-Prinsip Belajar Untuk Pengajaran, Terjemahan Abdillah
Hanafi dan Abdul Manan, (Surabaya : Usaha Nasional, 1988), h. 16-17
dan aspek psikomotorik meliputi perubahan dalam segi bentuk-bentuk
tindakan motorik.
pasif ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan,
yang diterima. Belajar aktif ialah salah satu cara untuk mengikat informasi
hidup manusia, maka dari itu dalam hal ini dibutuhkan kegiatan yang
nyata seperti efektivitas Pendidikan Agama Islam itu sendiri dalam aspek
pada kebenaran dan masih banyak lagi manfaatnya bagi segi kejiwaan.
teknologi itu harus diimbangi dengan imtaq atau keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT. tanpa keimanan dan jiwa taqwa kepada Tuhan Yang
ketentraman masyarakat.
melakukan fahsya’ (segala perbuatan yang jahat) dan munkar. Mereka tak
4
Ahmad, Syafi’i Mufid, Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta
: Yudistira, 2002), h. 25
sadar bahwa siapa yang meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja
menjadi ukuran kualitas Islam dalam diri seseorang. Oleh karena itu shalat
tidak terlepas dari motivasi seseorang guru kepada siswanya, yaitu upaya
seorang guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa sejak dini untuk
shalat terlebih dahulu di mulai dari orang tua dan guru untuk mengajarkan
adalah ketaatan dan ketundukan yang sempurna dengan rasa cinta kepada
5
A.F. Jaelani, Penyucian Jiwa dan Kesehatan Mental, (Anjah : Taskiyat An-Nafs, 2000),
h. 71
Allah dan meridhoinya, baik berupa perkataan atau perbuatan yang lahir
tanda syiar agama dan sebagai tanda syukur kepada Allah. Meninggalkan
merupakan rukun Islam ini sering diabaikan dan dianggap tidak penting,
hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya manusia yang tidak
mengerjakan shalat.
6
Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, (Bandung :
Pustaka Setia, 2003), h. 145
7
Al-Syaikh Muhammad Mahmud al-Shawaf, Pengajaran Shalat Lengkap, (Semarang :
Dina Utama, 1995), h. 12
pelajaran ini, siswa selain diharapkan menjadi paham juga harus dapat
lulusan yang baik pula. Selama ini, proses pembelajaran yang ada di
8
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta : Gaung Perss,
2005), h. 75
lembaga pendidikan khususnya pendidikan Islam masih sebatas
bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan
apa yang direncanakan bisa diraih dengan sebaik dan semudah mungkin.
yang berbeda-beda.
didik yang belum benar dalam tata cara shalat karena berbagai faktor cara
tata cara ibadah shalat orang tua tidak meneliti dan mengontrol anaknya.
Pada proses pembelajaran guru dihadapkan keragaman
karena itu mengajar adalah ilmu sekaligus seni. Ada ilmu mengajar saja
belum cukup maka diperlukan seni dalam mengajar. Dalam proses belajar
dengan tepat.9
9
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang : Ra
Sail Media Group, 2008), hal. 9
Berdasarkan uraian di atas dan mengingat pentingnya
B. Identifikasi Masalah
ditinggalkan.
C. Batasan Masalah
pembelajaran fiqh.
2. Pada kesempatan ini peneliti membatasi masalah yang akan diteliti
D. Rumusan Masalah
Semurup?
mata pelajaran fiqh tentang ibadah shalat wajib Kelas VII A di SMP
Attoyibbah Semurup?
E. Tujuan penelitian
Attoyibbah Semurup
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya guru dalam meningkatkan
F. Kegunaan Penelitian
G. Defenisi Operasional
penerapan
10
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (Jakarta : Balai Pustaka. 1984), hal. 1132
5. Shalat adalah sebagai sarana penghubung antara hamba dengan
Tuhannya.
H. Metodologi Penelitian
a. Jenis Penelitian
11
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang :
Rasail Media Group, 2008), hal. 20
12
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan dan Praktis, (Bandung : Remaja Karya, 1987),
h. 12
13
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung : Sinar
Baru Algensindo, 2009), cet. Ke-5, h. 64
perkataan lain penelitian deskriptif mengambil masalah atau
dilaksanakan.
b. Pendekatan penelitian
ini dianggap cocok dan sesuai dengan penelitian yang bertujuan untuk
a. Jenis Data
adalah jenis dan sumber data. Jenis data mengarah kepada orang yang
14
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya,
2002), h. 6
akan memberikan informasi sesuai dengan data yang akan
1) Data Primer
2) Data Sekunder
kantor data sekunder ini juga berasal dari beberapa buku yang
sebagai referensi.
b. Sumber Data.
Attoyibbah Semurup.
Semurup.
3. Instrumen Penelitian
a. Subyek Penelitian
yaitu :
2. Majelis guru atau pada guru pendidikan agama Islam dan wali
penelitian ini.
shalat wajib.
b. Obyek Penelitian
berikut :
1. Observasi
2. Wawancara
15
Aminul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Pustaka
Setia, 1998), hal. 129
maksudnya adalah wawancara ini dilaksanakan dengan menggunakan
yaitu kepala sekolah, wali kelas, beberapa guru mata pelajaran lain,
ibadah shalat.
dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.16
pengolahan data-data agar dapat dipahami antara satu dengan yang lainnya
16
Ibid, h. 248
Adapun analisa data yang dilakukan peneliti dalam penelitian
ibadah shalat.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
pendidikan.
b. Pengertian Pembelajaran
17
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Pustaka Setia), h. 21
telah diprogramkan.18 Pada hakekatnya pembelajaran adalah proses
18
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung :
Pustaka Setia), Cet. Ke-1, h. 117
19
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, Implementasi,
(Bandung : Rosdakarya, 2003), Cet. Ke-3, h. 100
20
Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2001), h. 67
syariah serta memanfaatkannya sesuai dengan akidah dan akhlak
Islam.21
Artinya :
“Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka"22 (Q.S. Al-Baqarah : 201)
dilalui dan dialami oleh peserta didik di Madrasah dimulai dari tahapan
Islam ke dalam diri peserta didik, melalui tahapan afeksi ini diharapkan
21
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2004), h. 182
22
Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung :
Dipenegoro, 2006), Cet. Ke-10, h. 31
dapat tumbuh motivasi dalam diri peserta didik dan bergerak untuk
yang baik menurut pandangan manusia dan Tuhan Yang Maha Esa.23
3. Pengertian Fiqh
dengan bagian ilmu tertentu. Akan tetapi, dalam terminologi agama, istilah
hukum-hukum Islam.24
berarti mengerti atau paham. Paham yang dimaksud adalah upaya dalam
Sunnah.25
23
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1996),
h. 59
24
Abdul Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Fiqh Ibadah, (Bandung : Pustaka Setia, 2009),
Cet.Ke-1, h. 11
25
Beni Ahmad Saebani dan Januri, Fiqh Ushul Fiqh, (Bandung : Pustaka Setia, 2008),
Cet. Ke-1, h. 13
Penggunaan istilah fiqh mengalami perkembangan dan perubahan
penganutnya semakin banyak. Akhirnya, ilmu fiqh itu pun menjadi konsep
Makna fiqh identik dengan hukum Islam atau syariat Islam yang
Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa fiqh itu adalah
hukum Allah.
bahwa ibadah itu ditujukan secara langsung kepada Allah, sedangkan yang
kehendak Allah.
kehendak dan petunjuk Allah dan penjelasan yang diberikan oleh Nabi
dan begitu pula penjelasannya dari Nabi hanya bersifat umum dan dan
akal manusia.
merupakan cita-cita sosial yang tidak pernah berhenti dikejar sampai akhir
hayat. Cita-cita sosial dengan cara bersandar pada hukum, baik hukum
yang merupakan norma sosial maupun hukum dalam ajaran agama yang
dianut. Setiap keberadaan hukum tidak dapat terlepas dari tujuan dan
sosial.26
26
Nazar Bakri, Fiqh dan Ushul Fiqh, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003), h. 7
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan manfaat
hidup
lingkungannya.
masyarakat.
takziyah, warisan)
lingkungan hidup
1. Pengertian Pengamalan
C. IBADAH
1. Pengertian Ibadah
yang Maha Besar, yang objeknya tidak dapat ditangkap oleh panca
b. Menurut ilmu fiqih ibadah ialah amal perbuatan hamba Allah yang
keagungan Tuhannya.27
27
Moh Ardani, Fikih Ibadah Praktis, (Jakarta : Mitra Cahaya Utama,2008), h. 16-17
Al-Imam Ibn Kasir dalam kitabnya tafsir al-Qur’an al-Karim juz 1
istilah bahasa berasal dari makna az-zullah, artinya mudah dan taat.
termasuk dalam pengertian ibadah. Ahli tauhid, ahli tafsir, dan ahli
diantaranya :
Islam).28
yang berlaku.
2. Jenis-Jenis Ibadah
28
Zurinal dan Aminuddin, Fiqih Ibadah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN, 2008), h.
26-27
Secara umum bentuk perintah beribadah kepada Allah dibagi dua,
a. Ibadah Mahdhah
dalil yang kuat, misalnya perintah shalat, zakat, puasa, ibadah haji,
tujuannya hanya satu juga yaitu untuk berbakti kepada Allah. Diantara
kelahiran Islam.29
utama bagi umat Islam yang sudah terkena hukum taklify. Semua
29
Moh Ardani, Op. Cit., h. 18-19
D. SHALAT WAJIB
1. Pengertian Shalat
shalat lima waktu dalam sehari semalam. Shalat lima waktu dimulai
kalimat syahadat atau dengan kata lain sebagai rukun Islam ke dua.
secara umum tidak ada satupun syariat samawi yang lepas dari ritual
terhadap Tuhannya.
2. Kedudukan Shalat
shalatnya.
Allah SWT dan berada pada tingkat kedua pada rukun Islam.
yaitu :
1) Islam
2) Suci dari hadas, haid, nifas seluruh anggota badan, pakaian dan
tempat
4) Menutup aurat
6) Menghadap kiblat
a) Niat
m) Menertibkan rukun.
haram.
kiblat
ihram
sesudahnya
imamnya.
belakang
tasyahud akhir
bulan Ramadhan.
pada shalat zhuhur, ashar, dan dua rakaat terakhir pada shalat
6) Membaca surah pendek atau ayat qur’an pada rakaat satu dan
dua
9) I’tidal
10) Susjud
11) Duduk bangkit dari sujud (duduk antara dua sujud) sambil
tergenggam
Allah SWT agar dijauhkan dari godaan Syetan dan was-was yang
dihembuskan oleh Syetan. Hal itu dapat dengan membaca Q.S. An-
Artinya :
“ 1. Katakanlah : “aku berlindung kepada Tuhan (yang
memelihara dan menguasai) manusia 2. Raja manusia 3.
Sembahan manusia 4. Dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa
bersembunyi, 5. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada
manusia. Dari (golongan) jin dan manusia 6. Dari (golongan)jin
dan manusia” (Q.S. An-Nas : 1-6)30
nyawa kita ketika sedang shalat. Sehingga begitu rasa malu pun
akan muncul dan shalat pun akan dilakukan dengan baik dan penuh
kekhusukan.
30
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta : CV J-ART, 2004), h.
604
31
Ibid. h. 348
4) Meyakini bahwa Allah SWT. selalu melihat dan mengawasi kita
serta main-main.
yang tiadatara, jika kita hadirkan di dalam hati dan pelupuk mata
Syurga yang terus melekat dalam benak, maka insya Allah, kita
akan hidup meraih khusuk dalam shalat yang sedang kita kerjakan.
khusuk.
E. METODE DEMONSTRASI
didik.32
tertentu.
32
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang : Ra
Sail Media Group, 2008), hal. 18
33
R. Ibrahim Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2003), hal. 106
memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya
sesuatu.34
peragaan.
didik.
melakukannya.
a. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar bila alat yang
34
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 208
b. Demonstrasi menjadi kurang efektif jika tidak diikuti oleh aktivitas
peserta didik.
A. Sejarah Berdiri
Bapak Drs. H. Taher Ahmad (alm) dan Istri beliau Hj. Darnis Taher, sebelum
meningggal semasa hidup beliau pada tahun 1997 beliau sudah menanamkan
latar belakang bahwa sekolah SMP banyak tapi tidak islami dan sekolah
Pesantren banyak tapi tidak menguasai IPTEK, melihat kondisi ril seperti ini
walaupun secara regional di Sumatra sudah ada yang memulai akan tetapi di
mengumpulkan para Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Alim Ulama, dan Tokoh
lembaga pendidikan yang mempunyai dua nuansa ilmu pengetahuan Umum dan
Agama.
Dengan cita-cita yang begitu luhur dan agung yang diwujudkan beliau
ternyata menjadi kenyataan pada tahun pelajaran baru 1998/1999, barulah sekolah
Wilayah Provinsi Jambi Nomor : w.e / 6-e / PP.00.7 / 331 /2000 dengan Nomor
1) Pada umumnya sekolah umum begitu banyak belum tentu bermutu dan
agamis.
3) Untuk menjadi Insanul Kamil manusia yang sempurna apabila kedua hal
tersebut di atas terhimpun pada diri seseorang yakni IMTAQ dan IPTEK.
Dengan dasar itulah lahir cita-cita beliau ingin menciptakan peserta didik
dan Informasi.
d) Meningkatkan mutu dan kwalitas umat Islam untuk meraih keunggulan dan
pengetahuan dibidangnya serta kekuatan iman yang kuat lahir dan bathin
serta menyadari fungsi hidupnya dimuka bumi sebagai khalifah (wakil) Allah.
B. Letak Geografis
Desa Wisata Air Panas Semurup Kecamatan Air Hangat kabupaten Kerinci.
Pesantren Hataska di Bangun di atas tanah seluas 25.000 m2 sesuai dengan Nomor
Untuk lebih jelasnya lokasi bangunan fisik Pondok Pesantren Hataska ini
1. Keadaan Guru
hubungan timbal balik dengan wali murid dalam pengertian bahwa pihak
sedangkan pihak wali atau orang tua tetap memang peranan yang sangat
Bagi guru agama tentu mempunyai tugas yang sangat berat pula
jawab kepada Allah SWT. Disamping itu guru agama harus menjadi
tugasnya. Selain itu guru juga dituntut harus benar-benar menguasai materi
pelajaran yang disajikan, jadi guru agama yang bersangkutan harus sesuai
selain memberi tugas kepada guru, juga dibentuk wali kelas yang mempunyai
Oleh karena itu peran guru sebagai wali kelas sangat berat. Disamping
kelas binaannya. Secara rinci mengenai wali kelas tersebut dapat dilihat tabel
berikut :
Tabel 3. 3 : Daftar Wali Kelas SMP Athayyibah Semurup
NO NAMA JABATAN
1. Drs. Afrizal, M.Si Kepala
2. Depi Arzalamin Kepala Tata Usaha
3. Dedi Miswar, S.Pdi Bendahara
4. Noni Maria, S.Pdi Staf
5. Domi Indrayodi, S.Pd Staf
Sumber : Dokumentasi SMP Athayyibah Semurup tahun 2017
3. Keadaan Siswa
berasal dari beberapa desa yang ada di kabupaten kerinci, jumlah santri
1 VII A 13 6 19
2 VIII A 12 2 14
4 VIII B 10 4 14
5 IX A 19 6 25
6 IX B 20 4 25
D. Struktur Organisasi
mempunyai tujuan dan cita-cita yang sama dan mempunyai aturan dan
lembaga pendidikan yang terdiri dari tenaga struktural dan fungsional seperti
tanggung jawab, Pondok Pesantren Hataska sejak berdiri tahun 1998 sampai
pengurus baru ini dapat sinergi dengan pengurus yayasan dalam memajukan
sekolah ini.
Sehubungan hal tersebut Organisasi Pondok Pesantren Hataska SMP
Komite Sekolah
BP/BK
Siswa/Siswi
5 Ruang TU 1 Unit
6 Perpustakaan 1 Unit
12 Mushalla 1 Unit
23 Bendera 1 Helai
pendidikan, akan menambah daya tarik bagi siswa untuk mengikuti pendidikan
pada sekolah tersebut. Fasilitas yang kurang memadai akan mengurangi daya
HASIL PENELITIAN
kelas. Karena dengan shalat wajib siswa akan merasa lebih dan
Semurup.35
35
Drs. Afrizal, M.Si, Kepala Sekolah SMP Attoyibbah Semurup, Wawancara, Tanggal 22
Februari 2017
36
Dedi Miswar, Wali Kelas VII A SMP Attoyibbah Semurup, Wawancara, Tanggal 22
Februari 2017
37
Domi Indrayodi, Guru Matematika SMP Attoyibbah Semurup, Wawancara, Tanggal 23
Februari 2017
B. Metode Pembelajaran fiqh dalam meningkatkan Pemahaman Siswa
Attoyibbah Semurup
tepat. Adapun metode yang digunakan dalam pembelajaran Fiqh di SMP Attoyibbah
kelompok.38
Pada siswa kelas VII A SMP Attoyibbah Semurup proses pembelajaran yang
berlangsung pada mata pelajaran Fiqh biasanya guru menerapkan metode ceramah tanya jawab
dan penugasan. Walaupun dalam proses belajar mengajar terutama bidang studi Fiqh cukup
disiplin terutama dalam masalah ketepatan waktu belajar. Selain itu, proses pembelajaran yan g
masih mengandalkan guru sebagai sumber segala informasi membuat sebagian siswa merasa
jenuh dalam belajar apalagi dengan mata pelajaran Fiqh yang keseluruhannya bersifat teori.
Siswa sangat jarang sekali dituntut untuk belajar mempraktekkan teori yang telah
dipelajarinya apalagi dalam menemukan suatu kesimpulan pada materi yang telah disampaikan
oleh guru.
38
Iril Admizal, Guru Agama SMP Attoyibbah Semurup, Wawancara, Tanggal 16 Februari
2017
Sebaiknya dalam pembelajaran Fiqh guru hendaknya memakai Metode
yang telah dilakukan oleh guru sebelum memulai pembelajaran, mulai dari
guru harus mengetahui berbagai metode agar peserta didik tertarik untuk
belajar, maka dengan itu semua hal yang menarik bagi seorang guru
Attoyibbah Semurup
guru dapat melihatnya dari minat belajar, motivasi belajar dan juga hasil
Tahap awal yang harus diperhatikan oleh guru fiqh dalam langkah-
Berikut ini hasil wawancara dengan Ustadz Fahri, guru Fiqh pada
Attoyibbah Semurup :
39
Fahri Ade Saputra, Guru Fiqh SMP Attoyibbah Semurup, wawancara, Tanggal 16
Februari 2017
pemahaman siswa agar nantinya materi yang disampaikan kepada
siswa terbatas akan terhadap kemampuannya dan tercapainya
pembelajaran yang diharapkan.40
Dengan ustadz-ustadz yang menetap tinggal di Asrama serta mau
mendukung kami, dengan pembelajaran Fiqh yang diajarkan
kepada kami, maka dapat membantu kami mudah untuk
memahami materi yang diberikan.41
Peneliti juga mewawancarai beberapa siswa kelas VII A SMP
Attoyibbah Semurup :
menguraikan bahwa guru fiqh dan kepala sekolah sangat antusias terhadap
shalat wajib siswa kelas VII A bisa dikatakan berhasil. Shalat wajib
40
Afrizal, Kepala Sekolah, SMP Attoyibbah Semurup, wawancara, 09 Maret 2017
41
Julianda, dkk, Siswa Kelas VII A SMP Attoyibbah Semurup, Wawancara, Tanggal 02
Maret 2017
42
Ahmad Affan, Siswa Kelas VII A SMP Attoyibbah Semurup, Wawancara, Tanggal 09
Maret 2017
karena dalam pengamalan shalat wajib terdapat manfaat yang sangat besar,
Semurup bahwa jam belajar untuk pelajaran fiqh pada siswa kelas VII A
43
Fahri Ade Saputra, Guru Fiqh SMP Attoyibbah Semurup, wawancara, Tanggal 16
Februari 2017
BAB V
A. KESIMPULAN
tentang Ibadah Shalat Wajib sebagai salah satu motivasi siswa dalam
shalat khususnya shalat lima waktu sudah berjalan dengan baik dan
Ini ditandai peningkatan belajar PAI siswa kelas VII A setelah shalat
wajib adalah bahwa siswa lebih tekun dalam belajar, fokus dan aktif
B. SARAN
3. Bagi siswa terhadap mata pelajaran apa saja janganlah dijadikan suatu
Ardani Moh, (2008), Fiqh Ibadah Praktis : Jakarta, Mitra Cahaya Utama
Bakti Nazar, (2003), Fiqh dan Ushul Fiqh : Jakarta, Raja Grafindo Persada
Yusuf Anwar Ali, (2003), Studi Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi
Umum : Bandung, Pustaka Setia