PEDOMAN PRAKTIKUM
PENGURUSAN JENAZAH
Pelajaran : FIQIH
Alamat:
Jalan Insinyur Sutami No. 133, Lebakdenok, Citangkil,
Kota Cilegon Kode Pos 42442
Pedoman Praktikum Pengurusan Jenazah
Hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Akan datang masanya kita berpisah
dengan dunia berikut isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian menjemput.
Kematian adalah pintu dan setiap manusia akan memasuki pintu itu, tanpa ada
seorang pun yang dapat menghindar darinya. Allah Ta'ala berfirman:
“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati”.
(QS. Āli ‘Imrān/3 : 185)
Apabila seseorang telah dinyatakan meninggal dunia, ada beberapa hal
yang harus disegerakan dalam pengurusan jenazah oleh keluarganya, yaitu :
memandikan, mengafani, menyalati dan menguburnya. Merawat jenazah
termasuk salah satu kewajiban umat Islam yang termasuk dalam wajib kifayah,
artinya kewajiban yang kalau dikerjakan oleh sebagian umat Islam maka
gugurlah kewajiban sebagian umat Islam lainnya. Namun, sebelum mayat itu
dimandikan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap kondisi jenazah,
yaitu seperti berikut:
1. Pejamkanlah matanya dan mohonkanlah ampun kepada Allah Ta'ala atas
segala dosanya.
2. Tutuplah seluruh badannya dengan kain sebagai penghormatan dan agar tidak
kelihatan auratnya.
3. Ditempatkan di tempat yang aman dari jangkauan binatang.
4. Bagi keluarga dan sahabat-sahabat dekatnya tidak dilarang mencium si mayit.
1
Pedoman Praktikum Pengurusan Jenazah
1. MEMANDIKAN JENAZAH
2
Pedoman Praktikum Pengurusan Jenazah
2. MENGKAFANI JENAZAH
Kainnya berwarna putih, Sabda Rasulullah SAW:
Artinya : " Pakailah kamu sekalian dengan kainmu yang putih karena
sesungguhnya sebaik-baik pakaian adalah yang putih dan kafanilah jenazah
dengan kain putih itu. (HR. Tirmidhi)
Kain kafan sekurang-kurangnya satu lapis yang menutupi seluruh tubuh
jenazah. Tetapi disunatkan untuk laki-laki 3 lapis dengan rincian : 2 helai kain
untuk baju dan sarung dan 1 helai untuk membungkus seluruh tubuh. Bagi
perempuan menggunakan 5 helai, yang dipergunakan untuk baju, tutup kepala,
kerudung/cadar, dan 2 helai untuk pembungkus seluruh tubuh jenazah.
Apabila jenazah tersebut sedang melakukan haji atau umrah, maka tidak
boleh diberi harum haruman dan jangan pula diberi tutup kepala.
Kain kafan hendaknya bersih, baik sifat maupun bahannya dan tidak boleh
berlebih-lebihan, artinya kain yang harganya mahal.
3. MENSHALATKAN JENAZAH
3
Pedoman Praktikum Pengurusan Jenazah
4. MENGUBURKAN JENAZAH
Menguburkan jenazah merupakan kewajiban yang terakhir setelah
dimandikan, dikafani dan disholatkan. Dalam menguburkan jenazah hendaknya
dibuatkan terlebih dahulu lubang kubur, dalam membuatnya hendaknya
diperhatikan kedalamannya, yaitu setinggi dada orang dewasa atau tidak sampai
tercium bau busuk dan tidak dapat dikorek oleh binatang buas. Kemudian dalam
lubang kubur tersebut di arah sebelah kiblat dibuat liang lahat.
4
Pedoman Praktikum Pengurusan Jenazah
B. Ta'ziyah
Ta'ziyah berarti menghibur yaitu mengunjungi dan menghibur keluarga yang
ditinggalkan, sebelum jenazah dikuburkan atau dalam tiga hari sesudahnya.
Tujuannya adalah
1. memberi bantuan moril dan materiil,
2. memberi hiburan dan nasehat agar sabar dan tabah menerima musibah.
Hal-hal yang perlu dilakukan ketika ta'ziyah :
1. Memberi bantuan moral maupun material kepada keluarga yang terkena
musibah untuk mengurangi beban kesedihan.
2. Mengikuti shalat jenazah dan mendoakannya agar mendapat ampunan Allah
SWT. atas segala dosanya.
3. Turut mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman.
4. Tidak boleh bicara keras, bercanda, tertawa terbahak-bahak atau sikap-sikap
lain yang tidak terpuji.
5
Pedoman Praktikum Pengurusan Jenazah
C. Ziarah Kubur
Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan. Ziarah kubur artinya
berkunjung ke kuburan. Awalnya Rasulullah SAW melarang umat Islam
untuk berziarah kubur karena dikhawatirkan akan melakukan sesuatu hal
yang tidak baik, misalnya menangis di atas kuburan, bersedih, meratapi,
bahkan yang lebih bahaya adalah mengultuskan mayit yang ada di kuburan.
Akan tetapi, karena mengingat mati itu penting, dan di antara mengingat mati
adalah ziarah kubur, Rasul SAW menganjurkan berziarah dengan tujuan
untuk mengingat mati. Rasulullah SAW bersabda : Artinya : “Dari Abdullah
bin Buraidah berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Aku pernah melarang
kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke kubur.” (HR.
Nasa’i)
D. Hikmah Ziarah Kubur:
1. Mengingat kematian.
2. Dapat bersikap zuhud (menjauhkan diri dari sifat keduniawian)
3. Selalu ingin berbuat baik sebagai bekal kelak di alam kubur dan hari akhir.
4. Mendo'akan si mayit yang muslim agar diampuni dosanya dan diberi
kesejahteraan di akhirat.