Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

KEPEDULIAN UMAT ISLAM TERHADAP JENAZAH

A. Perawatan Jenazah
Sebelum mayat tersebut dimandikan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
terhadap kondisi jenazah, seperti :
1) Pejamkanlah matanya dan mohonkanlah ampun kepada Allah swt. Atas segala
dosanya.
2) Tutuplah seluruh badannya dengan kain sebagai penghormatan dan agar tidak
kelihatan auratnya
3) Ditempatkan di tempat yang aman dari jangkauan binatang
4) Bagi keluarga dan sahabat-sahabat dekatnya tidak dilarang mencium si mayat.

B. Memandikan Jenazah
1. Syarat - syarat wajib memandikan jenazah :
a) Jenazah itu orang islam. Apapun aliran, mazhab, ras, suku, dan profesinya
b) Didapati tubuhnya walaupun sedikit
c) Bukan mati syahid (mati dalam peperangan untuk membela agama islam
seperti yang terjadi pada masa Nabi Muhammad saw.)

2. Yang berhak memandikan jenazah :


a) Apabila jenazah tersebut laki-laki, yang memandikannya hendaklah
laki-laki pula. Perempuan tidak boleh memandikan jenazah laki-laki, kecuali
istri dan mahramnya.
b) Apabila jenazah itu perempuan, hendaklah dimandikan oleh perempuan
pula, laki-laki tidak boleh memandikan kecuali suami atau mahramnya
c) Apabila jenazah itu seorang istri, sementara suami dan mahramnya ada
semua, suami lebih berhak untuk memandikan istrinya
d) Apabila jenazah itu seorang suami, sementara istri dan mahramnya ada
semua, istri lebih berhak untuk memandikan suaminya.

Kalau mayat anak laki-laki masih kecil, perempuan boleh memandikannya.


Begitu juga kalau mayat anak perempuan masih kecil, laki-laki boleh
memandikannya.

Berikut tata cara memandikan jenazah :


1) Di tempat terutup agar yang melihat hanya orang-orang yang
memandikan dan yang mengurusnya saja.
2) Mayat diletakan di tempat yang tinggi seperti dipan.
3) Dipakaian kain basahan seperti sarung agar auratnya tidak terbuka
4) Mayat disusukan atau disandarkan pada sesuatu, lantas disapu perutnya
sambil ditekan pelan-pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan
dengan tangan kirinya, dianjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini
boleh memakai wangi wangian agar tidak terganggu bau kotoran si mayat
5) Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan
mulut dan gigi si mayat
6) Membersihkan semua kotoran dan najis
7) Mewudhukan, setelah itu membasuh seluruh badannya.
8) Disunahkan membasuh tiga sampai lima kali.
Air untuk memandikan mayat sebaiknya air dingin. Kecuali udara sangat dingin atau
terdapat kotoran yang sulit dihilangkan, boleh menggunakan air hangat.

C. Mengafani Jenazah
Kain kafan paling tidak satu lapis. Sebaiknya tiga lapis bagi mayat laki-laki dan
lima lapis bagi mayat perempuan. Setiap satu lapis di antaranya merupakan kain
basahan. Abu Salamah ra. Menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada ‘Aisyah ra.
“berapa lapiskah kain kafan Rasulullah saw.?” “tiga lapis kain putih.” jawab Aisyah.
(HR. Muslim).

Cara membungkusnya :
1) Hamparkan kain kafan helai demi helai dengan menaburkan kapur barus
pada tiap lapisnya.
2) Kemudian mayat diletakkan di atasnya. Kedua tangannya dilipat di atas
dada dengan tangan kanan di atas tangan kiri. Mengafaninya pun tidak boleh
asal-asalan.

D. Menyalati Jenazah
Orang yang meninggal dunia dalam keadaan islam berhak untuk di-salatkan.
Adapun orang yang telah murtad dilarang untuk disalati. Untuk bisa disalati, keadaan
mayat haruslah :
a) suci, baik suci badan, tempat, dan pakaian
b) sudah dimandikan dan dikafani
c) jenazah sudah berada di depan orang yang menyalatkan atau sebelah kiblat

Tata cara pelaksanaan salat jenazah :


1) Jenazah diletakan paling muka. Apabila mayat laki-laki, hendaknya imam
berdiri menghadap dekat kepala mayat. Jika mayat wanita, imam menghadap
dekat perutnya.
2) Letak imam paling muka diikuti oleh para makmum. Jika yang menyalati
sedikit, usahakan dibuat 3 baris/saf
3) Mula-mula semua jamaah berdiri dengan berniat melakukan salat jenazah
dengan empat takbir. Niat tersebut jika dilafalkan sebagai berikut :

Artinya : “aku berniat salat atas jenazah ini empat takbir fardu kifayah sebagai
makmum karena Allah ta’ala.”

4) Kemudian takbiratul ihram yang pertama, dan setelah takbir pertama itu
selanjutnya membaca surat Al-Fatihah
5) Takbir yang kedua, dan setelah itu, membaca salawat atas Nabi
Muhammad saw.
6) Takbir yang ketiga, kemudian membaca doa untuk jenazah. Bacaan doa
bagi jenazah adalah sebagai berikut :

Artinya : “Ya Allah, ampunilah ia kasihanilah ia sejahterakanlah ia, maafkanlah


kesalahannya.”

7) Takbir yang keempat, dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut :


Artinya : “Ya Allah, janganlah engkau menjadikan kami penghalang dari
mendapatkan pahalanya dan janganlah engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan
ampunilah kami dan dia.” (HR. Hakim)
8) Membaca salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

E. Mengubur Jenazah
1. Rasulullah saw. Menganjurkan agar jenazah segera dikuburkan.
2. Sebaiknya menguburkan jenazah pada siang hari. Mengubur mayat pada
malam hari diperbolehkan apabila dalam keadaan terpaksa seperti karena bau
yang sangat menyengat meskipun sudah diberi wangi-wangian, atau karena
sesuatu hal lain yang harus disegerakan untuk dikubur.
3. Anjuran meluaskan lubang kubur. Rasulullah saw. pernah mengantar jenazah
sampai dikuburnya.
4. Boleh menguburkan dua tiga jenazah dalam satu liang kubur.
5. Bacaan meletakkan mayat dalam kubur. Apabila meletakkan mayat dalam
kubur, rasulullah saw. Membaca :

Artinya : “Dengan nama Allah dan nama agama rasulullah.”

6. Larangan memperindah kuburan. Jabir ra: menerangkan, “rasulullah saw.


Melarang mengecat kuburan duduk dan membuat bangunan di atasnya.” (HR.
Muslim)
7. Sebelum dikubur, ahli waris atau keluarga hendaklah bersedia menjadi
penjamin atau menyelesaikan atas hutang-hutang si mayat jika ada, baik dari harta
yang ditinggalkannya atau dari sumbangan keluarganya.

F. Ta’ziyyah (Melayat)
Ta’ziyyah atau melayat adalah mengunjungi orang yang sedang tertimpa musibah
kematian salah seorang keluarganya dalam rangka menghibur atau memberi
semangat. Para mu’aziyyan (orang laki laki yang berta’ziyah) atau mu’azziyat ( orang
perempuan yang berta’ziyyah) hendaknya memberikan dorongan kekuatan mental
atau menasihati agar orang yang tertimpa musibah tetap sabar dan tabah menghadapi
musibah ini.

Adab (etika) orang ber-taziyyah :


1) Menyampaikan doa untuk kebaikan dan ampunan terhadap orang yang
meninggal serta kesabaran bagi orang yang ditinggal
2) Hindarilah pembicaraan yang menambah sedih keluarga yang ditimpa
musibah.
3) Hindarilah canda-tawa apalagi terbahak-bahak
4) Usahakan turut menyalati mayat dan turut mengantarkan ke pemakaman
sampai selesai penguburan.
5) Membuatkan makanan bagi keluarga yang ditimpa musibah.
G. Ziarah Kubur
Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan. Ziarah kubur artinya
berkunjung ke kuburan. Mengingat mati itupenting, dan di antara mengingat mati
adalah ziarah kubur, Rasulullah saw. Menganjurkan berziarah dengan tujuan untuk
mengingat mati.

Hikmah dari ziarah kubur :


1) Mengingat kematian
2) Daat bersikap zuhud (menjauhkan diri dari sifat keduniawian )
3) Selalu ingin berbuat baik sebagai bekal kelak di alam kubur dan hari akhir
4) Mendoakan mayat yang muslim agar diampuni dosanya dan diberi
kesejahteraan di akhirat.

Apabila kita mau berziarah kubur, sebaiknya perhatikan adab atau etika berziarah
kubur, yaitu seperti berikut :
1) Ketika mau berziarah, niatkan dengan ikhlas karena Allah swt. Tunduk hati
dan merasa diawasi oleh Allah swt.
2) Sesampai di pintu kuburan, ucapkan salam sebagaimana yang diajarkan
3) Tidak banyak bicara mengenai urusan dunia di atas kuburan
4) Berdoa untuk ampunan dan kesejahteraan mayat di alam barzah dan akhirat
kelak.
5) Diusahakan tidak berjalan melangkahi kuburan atau menduduki nisa (tanda
kuburan).

Menerapkan Perilaku Mulia :


1) Segera mengunjungi keluarga yang terkena musibah, mendoakan mayat,
mengcapkan turut berduka kepada keluarga yang ditinggalkan
2) Membantu persiapan pengurusan jenazah seperti memandikan, mengafani,
menyalati, dan menguburkan.
3) Memberikan bantuan kepada keluarga korban untuk memperingati bebannya
sesuai kemampuan kita.
4) Menghibur keluarga korban dengan ungkapan-ungkapan optimis dan nasihat
tentang kesabaran dan ketabahan.

Anda mungkin juga menyukai