Anda di halaman 1dari 22

PELAKSANAAN

TATA CARA
PENYELENGGARAAN
JENAZAH
Made by kelompok 5
INTI PEMBAHASAN:

01 02
Pengurusan Tata cara
jenazah penyelenggaraan
jenazah
03 04
Ta’ziyah Ziarah
kubur
01
Pengurusan
jenazah
1. Pengertian pengurusan
jenazah

Pengurusan jenazah
adalah perilaku mengurus
jenazah mulai dari
memandikan mengafan,
menyalatkan, dan
memakamkan.
2. Hukum pengurusan jenazah

Pengurusan jenazah hukumnya fardhu


kifayah. Yang dimaksud dengan fardhu
Kifayah adalah kewajiban yang ditujukan
kepada orang banyak, apabila sebagian
dari mereka telah mengerjakannya, maka
yang lain terlepas dari kewajiban itu. Akan
tetapi jika tidak ada seorang pun yang
mengerjakannya, maka mereka semu
berdosa.”
02
Tata Cara
Penyelenggaraan
Jenazah
Tata Cara Penyelenggaraan
Jenazah

Syari'at Islam telah mengajarkan bahwa


setiap kaum muslimin yang meninggal
dunia, maka orang yang masih hidup
harus menyelenggarakan empat
perkara, yaitu: memandikan, mengafani,
menyalatkan, dan memakamkan.
1. Memandikan jenazah
Hukum memandikan jenazah menurut beberapa ulama ahli fiqih hukumnya
fardhu kifayah, yang lainnya berpendapat bahwa hukum memandikan jenazah
adalah sunnah kifayah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memandikan jenazah yaitu :
a. Syarat-syarat jenazah yang dimandikan yaitu:
1) Jenazah harus beragama Islam
2) Jenazah tidak dalam keadaan mati syahid
3) Didapati tubuhnya walaupun hanya Sebagian
b. Orang yang berhak memandikan jenazah
1) Keluarga (mahram, suami, istri)
2) Petugas dan petugas yang memandikan jenazah harus mampu menutupi aib
jenazah
*jika dari kedua poin di atas tidak ada, maka jenazah cukup ditayamumkan saja.
2. Tata cara memandikan jenazah
Adapun hal-hal yang harus dilakukan ialah:
a) Jenazah yang akan dimandikan sudah jelas bahwa ia telah meninggal dunia
b) Tempat untuk memandikan jenazah harus jauh dari keramaian, sepi, dan aman dari lalang oranf
banyak
c) Jenazah harus diberi pakaian basah untuk menutupi auratnya
d) Kotoran yang ada pada mulut, kuku tangan, kuku kaki, kubul, dubur dan yang lainnya termasuk
pada gigi, hendaknya dibersihkan dengan sempurna
e) Jenazah agak diangkat sedikit, kemudian seseorang menekan perut jenazah dan perut diurut ke
arah bagian bawah, agar kotoran yang masih tersisa di dalam perut keluar, kemudian dibersihkan
f) Kotoran dan najis yang masih melekat pada badan hendaknya dibersihkan hingga tidak ada lagi
tercium bau yang tidak enak
g) Jenazah dimiringkan ke kanan dan ke kin, kemudian disiram dengan air yang telah dicampur
dengan sabun, setelah itu disiram kembali dengan air bersih sampai sempurna
h) Seluruh tubuh jenazah harus disiram dengan air dan ujung rambut hingga ujung jari jemari kaki
i) Setelah selesai dimandikan, jenazah diwudhukan dan terakhir disiram dengan air yang telah
dicampur dengan kapur barus.
3. Mengafani Jenazah
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengafani
jenazah yaitu:
a. Mayat laki-laki, dengan menggunakan tiga lapis kain, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) lapisan pertama digunakan sebagai kain sarung yang akan menutupi tubuh jenazah yaitu
antara antara pusat sampai kedua lutut.
2) lapisan kedua digunakan untuk menutup anggota badan antara leher sampai mata kaki.
3) lapisan ketiga digunakan untuk menutupi anggota badan seluruhnya sebagai
pembungkus.
b. Mayat perempuan, dengan menggunakan lima lapis kain, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) lapisan pertama digunakan untuk pakaian sarung
2) lapisan kedua digunakan untuk menutup kepala
3) lapisan ketiga digunakan sebagai baju atau baju sarung
4) lapisan keempat dan kelima digunakan sebagai pembungkus anggota badan jenazah.
4. Menyalatkan Jenazah
Syarat-syarat melaksanakan shalat jenazah, yaitu:
a) Menutup aurat
b) Suci dari hadas besar dan hadas kecil
c) Bersih badan, pakaian, dan tempat dari segala Najis
d) Menghadap ke arah kiblat
e) Jenazah telah dimandikan dan dikafani
f) Letak jenazah di depan arah kiblat orang yang menyalatkan.
Adapun rukun shalat jenazah, yaitu:
a. Niat dalam hati dan boleh diucapkan dengan lisan
b. Berdiri bagi yang mampu
c. Takbir empat kali
d. Membaca surah Al-Fatihah
e. Membaca shalawat atas Nabi saw.
f. Mendoakan jenazah
g. Mengucapkan kalimat salam
Berikut ini adalah bacaan shalat jenazah yaitu:
a. Takbir pertama membaca surah Al-Fatihah
b. Takbir kedua membaca shalawat atas Nabi saw.
c. takbir ketiga membaca doa untuk ahli hayat
d. takbir keempat membaca doa setelah sebelum salam ke kanan dan ke kiri
5. Memakamkan Jenazah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memakamkan jenazah yaitu:
A. Menyegerakan pemakaman.
B. Adab membawa mayat atau jenazah ke kubur yaitu:
1. Jenazah hendaknya ditutup dengan kain putih
2. orang-orang yang mengantarkan jenazah hendaknya berjalan mengiringi
3. dilarang membawa kemenyan
4. orang yang melihat jenazah, hendaknya berdiri dan berdoa, ketika jenazah sedang dibawa ke kubur
C. Tata cara menguburkan jenazah
1) Memasukkan jenazah ke dalam kubur hendaknya dimulai dari kepala terlebih dahulu dan dilakukan
lewat arah kaki.
2) Di dalam liang lahad, jenazah diletakkan dalam posisi miring di atas lambung kanan bagian bawah,
menghadap kiblat, atau dengan memakai ganjal dari batu/tanah.
3) Pipi dan kaki jenazah ditempelkan ke tanah dengan membuka kain kafannya. Begitu pula tali-tali
pengikatnya turut dilepas setelah jenazah berada di liang lahad.
4) Setelah liang lahad ditutup, dianjurkan kepada pengantar untuk mulai menimbun kubur, kemudian
dilanjutkan penimbunan.
5) Setelah selesai penguburan, diakhiri dengan doa yang isinya memohon ampunan dan keteguhan.
6) Rasulullah saw, mengingatkan agar tidak membuat hiasan bangunan di atas kuburan tersebut, seperti
diberi marmer atau batu pualam yang mewah dalam rangka memuliakan mayit
03
Ta’ziyah
Pengertian Ta’ziyah
Ta’ziyah berasal dari kata "iza" artinya
"sabra" yang dimaksud ialah
menyebarkan dan menghibur orang yang
ditimpa musibah dengan menyebut hal-
hal yang dapat menghapus duka dan
meringankan penderitaan.
TATA CARA BERTA’ZIYAH :

01 Bersegera untuk mendatangi jenazah,jika mendengarkan


kematian seseorang.

02 Memberikan suatu bantuan kepada keluarga mayit (baik


material ataupun non material)

03 Memberikan nasihat kepada keluarga yang ditinggalkan


agar mereka selalu siap dalam keadaan iman,taqwa kpd
Allah swt,sabar dan tidak berkeluh kesah
TATA CARA BERTA’ZIYAH :

04 Mendoakan mayit agar amal perbuatannya diterima di sisi Allah swt.

05 Tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas untuk dilakukan

06 Ikut menyalatkan dan mengantarkan jenazah ke kubur


04
ZIARAH KUBUR
Pengertian ziarah kubur

Ziarah kubur ialah mengunjungi


makam orang dengan tujuan
untuk mengingat kematian dan
kehidupan di akhirat kelak.
Tata cara dalam ziarah
kubur,yaitu :

1 Mengucapkan salam

2 Mendoakan mayit agar diampuni dosanya

3 Diharamkan untuk meminta sesuatu kepada orang yang telah meninggal


APAKAH ADA
PERTANYAAN?
TERIMA KASIH
Made by kelompok 3
KELOMPOK 3
Ketua kelompok : Prakoso andrian(25)
Anggota kelompok :
1. Atiqotul muna (01)
2. Arya satria nugraha (03)
3. Daffa febryosa harlino (05)
4. Muhammad nathan abizard (19)
5. Silfiani (29)
6. Vicky nur'aiman ananda suseno (34)

Anda mungkin juga menyukai