2) Jenazah Perempuan
Kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari 5 lembar kain, urutannya
sebagai berikut:
a) Lembar 1 serong ke kanan.
b) Lembar 2 serong ke kiri.
c) Lembar 3 sebagai baju kurung
d) Lembar 4 menutup pinggang hingga kaki.
e) Lembar 5 sebagai kerudung kepala.
Adapun tata cara mengafani jenazah perempuan adalah sebagai berikut:
a) Menaruh 5 tali di tempat yang sudah disediakan.
b) Susun kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian
dengan tertib. Lalu, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan
letakkan di atas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau
dengan kapur barus.
c) Kedua ibu jari diikat, dan tangan jenazah disedekapkan.
d) Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan
kapas.
e) Tutupkan dengan kain kafan sesuai urutan di atas.
f) Keluarkan kain penutup yang awal.
g) Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan.
3. Menyalatkan
a. Pihak yang paling utama menyalatkan jenazah
1) orang yang diwasiatkan oleh si jenazah dengan syarat tidak fasik atau tidak ahli bid’ah
2) ulama atau pemimpin terkemuka di tempat tinggal jenazah
3) orang tua si jenazah dan seterusnya ke atas
4) anak-anak si jenazah dan seterusnya ke bawah
5) keluarga terdekat
6) kaum muslim seluruhnya.
ُ َها َوا ْع/ َها َو َعافه/ ُ لَ َها َو ْار َح ْمه/ ُاَل ٰلِّ ُه َّم ا ْغف ْر لَه
َوَو ِّس ْع، َها/ ُ َوأَ ْْرْْ نُـ ُُلَه، َها/ ُف َع ْنه
بَ ت الثـ َّْو َ َها م َن ال/ َونَـ ِّقه، َها بال َْماء َوالثَّـلْج َوالْبَـ َرد/ ُ َوا ْغسلْه، َها/ َُم ْد َخلَه
َ ْخطَايَا َْ َما نَـ َق ْي
َّ ض م َن
َوَزْو ًجا، َها/ َواَ ْه ًًل َخ ْيـ ًرا م ْن اَ ْهله، َها/ َها َد ًارا َخ ْيـ ًرا م ْن َداره/ ُ َوأَبْدلْه،الدنَس َ َْاْلَبْـي
َها م ْن َع َذاب الْ َق ْبر َو م ْن َع َذاب النَّار/ ُْجنَّةَ َوأَع ْذه
َ َها ال/ ُ َها وأَ ْدخلْه/ َخ ْيـ ًرا م ْن َزْوجه
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia.
Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju,
dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju
yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia),
keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari
pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa
kubur dan siksa neraka."
5) Lanjutkan takbir yang keempat, yang diiringi dengan doa:
لَ َها/ ُ َها َوا ْغف ْر لَنَا َولَه/ ُ َها والتَـ ْفتنَّا بَع َده/ َُج َره ٰ
ْ اَللِّ ُه َّم التَحرْمنا أ
Artinya: “Ya Allah ampunilah ia, rahmatilah ia, selamatkanlah ia, maafkanlah ia,
muliakanlah ia, lapangkanlah tempatnya, dan jadikan surga sebagai tempat
kembalinya.”
Keterangan: Bacaan doa setelah takbir ketiga dan keempat, ada sedikit perbedaan,
yakni dhamir )ه/ (لهjika jenazah laki-laki, dan )لﻬﺎ/ (ﻫﺎuntuk jenazah perempuan, dan
begitu pula untuk bacaan seterusnya.
6) salam
4. Menguburkan
a. Sunnah menguburkan
1) Menyegerakan mengusung/membawa jenazah ke pemakaman, tanpa harus
tergesa-gesa.
2) Pengiring tidak dibenarkan duduk, sebelum jenazah diletakkan.
3) Disunnahkan menggali kubur secara mendalam agar jasad jenazah terjaga dari
jangkauan binatang buas, atau agar baunya tidak merebak keluar atau seukuran
tinggi badan orang dewasa dan tangannya ketika diangkat atau setara dengan 1,6
m – 2,1 m.
4) Lubang kubur yang dilengkapi liang lahat kalau tanahnya tidak mudah longsor,
atau syaq kalau tanahnya mudah longsor. Syaq adalah liang yang dibuat khusus di
dasar kubur pada bagian tengahnya. Berikut ini bentuk dari keduanya:
5) Disunnahkan memasukkan jenazah ke liang lahat dari arah kaki kuburan, lalu
diturunkan ke dalam liang kubur secara perlahan.