Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

STUDI ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN

Dosen Pengampu : Dr.Asep Daud K ,M.Ag

OLEH :

Endang Nurhidayati : 2220110083

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN DASAR


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Studi
Islam dan Kemuhammadiyahan ini.

Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban kami
sebagai mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Dalam tugas ini kami akan membahas mengenai “Srategi Pengembangan Pendidikan
Muhammadiyah”.

Dengan ini tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :

1. Ketua Program Studi S2 Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah


Purwokerto

2. Dosen mata kuliah Studi Islam dan Kemuhammadiyahan kelas C Universitas


Muhammadiyah Purwokerto

3. Serta kepada semua pihak yang tentunya begitu banyak membantu hingga
terselesaikannya penulisan makalah ini.

Sebagaimana hadis Rosullulloh, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Kami
sadari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat
memperbaiki kesalahan kami.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga tugas ini bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.

Purwokerto, 3 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

           
Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 1
C. Tujuan Makalah ……………………………………………………. 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Strategi dalam Mengembangkan Pendidikan ………………………. 2
B. Strategi Muhammadiyah di Bidang Pendidikan ……………………. 5
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 7
A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 7
B. Saran ………………………………………………………………… 7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat Belanda menjajah nusantara, pendidikan Islam tersebar luas


dalam wujud “pondok pesantren”, di mana Islam diajarkan di
mushola/langgar/masjid. Sistem yang digunakan seperti sistem sorogan,
bandongan, dan wetonan. Sorogan adalah sistem pendidikan di mana secara
perorangan menghadap kyai dengan membawa kitab, kyai membacakan dan
mengartikan kemudian sabtri menirukannya. Bandongan atau wetonan adalah
kyai membaca, mengartikan dan menjelaskan maksud teks kitab tertentu dan
sang santri hanya mendengarkan penjelasannya.

Sistem pendidikan di masa itu hanya beorientasi pada hafalan teks


semata, sehingga tidak merangsang santri untuk berdiskusi. Cabang ilmu yang
diajarkan juga hanya sebatas tentang ilmu keagamaan dan akhlak. Dan pada
saat itu pendidikan Islam tidak pernah diajarkan di sekolah Belanda sehingga
perilaku dan cara berfikir masyarkat pada jaman itu banyak yang menyimpang
dari ajaran Islam. Melihat kenyataan tersebut K.H Ahmad Dahlan beserta para
tokoh bertekad untuk memeperbarui pendidikan bagi umat Islam. Pembaruan
yang dimaksud meliputi dua segi yaitu segi cita-cita dan segi tekhnik. Segi
cita-cita bertujuan untuk membentuk manusia muslim yang berakhlaqul
karimah, alim, luas pandangan dan paham terhadap masalah keduniaan, cakap,
serta bersedia berjuang untuk kemajuan Islam. Sedangkan segi tekhnik
berkaitan dengan cara-cara penyelenggaraan pendidikan modern terutama
model pembelajaran yang diterapkan selama pelaksanaan pendidikan.

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi berbasis Islam di


Indonesia yang cukup besar dan mempunyai andil dalam perkembangan dunia
pendidikan. Sejak awal didirikannya pada November 1912 Muhammadiyah

1
telah berkomitmen untuk melakukan pembaruan Islam di Indonesia dengan
menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk sekolah. Proses pendidikan Islam
yang selama ini dilakukan secara tradisional, tidak mengenal sistem kelas dan
batasan waktu kemudian diperbarui dengan model pendidikan kelas yang
dilengkapi dengan meja dan kursi, serta ada pembatasan waktu serta jenjang
pendidikan.

Dalam kesempatan ini kami akan menjelaskan tentang pembaruan


Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dan strategi yang dilakukan
Muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikan.

B . Rumusan Masalah

1. Cita-cita Pendidikan Muhammadiyah


2. Strategi Muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikan.

C. Tujuan Makalah

Mahasiswa memahami tentang Strategi Pengembangan Pendidikan


Muhammadiyah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Cita-cita Pendidikan Muhammadiyah


Cita-cita pendidikan yang digagas Kyai Dahlan adalah lahirnya
manusia- manusia baru yang mampu tampil sebagai "ulama-intelek" atau
"intelek-ulama", yaitu seorang muslim yang memiliki keteguhan iman dan
ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani. Dalam rangka mengintegrasikan
kedua sistem pendidikan tersebut, Kyai Dahlan melakukan dua tindakan
sekaligus; memberi pelajaran agama di sekolah-sekolah Belanda yang
sekuler, dan mendirikan sekolah- sekolah sendiri di mana agama dan
pengetahuan umum bersama-sama diajarkan. Kedua tindakan itu sekarang
sudah menjadi fenomena umum; yang pertama sudah diakomodir negara
dan yang kedua sudah banyak dilakukan oleh yayasan pendidikan Islam
lain. Namun, ide Kyai Dahlan tentang model pendidikan integralistik yang
mampu melahirkan muslim ulama-intelek masih terus dalam proses
pencarian. Sistem pendidikan integralistik inilah sebenarnya warisan yang
musti kita eksplorasi terus sesuai dengan konteks ruang d waktu, masalah
teknik pendidikan bisa berubah sesuai dengan perkembang ilmu pendidikan
atau psikologi perkembangan.Dalam rangka menjarr kelangsungan
sekolahan yang ia dirikan maka atas saran murid-muridnya K' Dahlan
akhirnya mendirikan persyarikatan Muhammadiyah tahun 1912. Meto
pembelajaran yang dikembangkan Kyai Dahlan bercorak kontekstual melaI
proses penyadaran. Contoh klasik adalah ketika Kyai menjelaskan surat al-
Ma'i kepada santri-santrinya secara berulang-ulang sampai santri itu
menyadz bahwa surat itu menganjurkan supaya kita memperhatikan dan
menolong fal miskin, dan harus mengamalkan isinya. Setelah santri-santri
itu mengamalk. perintah itu baru diganti surat berikutnya. Ada semangat
yang me dikembangkan oleh pendidikan Muhammadiyah, yaitu

3
bagaima merumuskan sistem pendidikan ala al-Ma'un sebagaimana
dipraktekkan KH Ahmad Dahlan.
Dalam konteks pencarian pendidikan integralistik yang mampu
memproduksi ulama-intelek-profesional, gagasan Abdul Mukti Ali menarik
disimak. Menurutnya, sistem pendidikan dan pengajaran agama Islam di
Indonesia ini yang paling baik adalah sistem pendidikan yang mengikuti
sistem pondok pesantren karena di dalamnya diresapi dengan suasana
keagamaan, sedangkan sistem pengajaran mengikuti sistem
madrasahsekolah, jelasnya madrasahsekolah dalam pondok pesantren adalah
bentuk sistem pengajaran dan pendidikan agama Islam yang terbaik. Dalam
semangat yang sama belakangan ini sekolah-sekolah Islam tengah berpacu
menuju peningkatan mutu pendidikan.

B. Strategi Muhammadiyah dalam Mengembangkan Pendidikan

Menurut Johnson and Scholes, strategi adalah arah dan ruang lingkup
sebuag organisasi dalam jangka panjang yang mencapai keuntungan bagi
organisasi melalui konfigurasi sumber daya dalam lingkungan yang
menantang, untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan
pemangku kepentingan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
kata strategi mengandung pengertian rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Setiap organisasi tentunya memiliki ciri khas dalam mengelola dan
mengatur setiap bagiannya. Begitupun dengan Muhammadiyah yang
terkenal dengan konsep keislamannya dalam bidang pendidikan ( Bahtiar,
2019). Muhammadiyah memiliki misi mulia dalam pendidikan
diantaranya; menghasilkan kader-kader Muhammadiyah yang bertakwa,
berbudi pekerti yang baik, mandiri, unggul juga mampu berdakwah
sehingga benar-benar siap dalam menghadapi tantangan global. Untuk
dapat mencapai semua itu tentunya diperlukan rencana dan strategi yang
tepat. Dalam menyelenggarakan pendidikan, sekolah-sekolah yang

4
bernaung di bawah yayasan Muhammadiyah memiliki strategi tersendiri.
Hal tersebut menjadikan sekolah-sekolah tersebut tetap menjadi favorit
bagi masyarakat meskipun banyak sekolah-sekolah bagus yang
mengelilinginya. Beberapa strategi yang dimilikinya meliputi: memiliki
kekuatan kebijakan peimpinan sekolah; jelasnya sasaran tahapan yang
dicapai dalam dokumen KTSP; berkualitasnya guru dan karyawan sekolah;
berupaya memperoleh dukungan kuat baik dari wali murid maupun
masyarakat; serta kondusifnya iklim sekolah; peserta didik yang memiliki
harapan tinggi (M.Joko S., 2016: 568 dalam Joko Susilo(2016:569-576)).
Secara lengkap strategi membangun sekolah bermutu dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Penguatan visi, misi, dan tujuan pendidikan
Fungsi dari adanya visi, misi, dan tujuan adalah untuk memperjelas
arah mana yang hendak dituju. Untuk memperjelas arah dan tujuan
dalam mencapai visi dan misi sebaiknya seluruh kegiatan sekolah
mampu menggambarkan visi dan misi yang harus dicapai. Dengan
adanya kegiatan sekolah yang merupakan bentuk dari realisasi visi dan
misi maka setiap elemen sekolah akan paham dan melaksanakan
bersama, hal ini akan memudahkan langkah mewujudkan mutu
Lembaga (Suliswiyadi, 2015).
b. Membuat EDS dan merancang program sekolah.
Mebuat evaluasi diri sekolah artinya sekolah melakukan penilaian
terhadap 8 SNP mulai dari standar: 1) isi, 2) proses; 3) pendidik dan
tenaga kependidikan; 4) kompetensi lulusan; 5) penilaian pendidikan;
6) sarana dan prasarana; 7) pengelolaan; dan 8) pembiayaan.
c. Peningkatan kepemimpinan dan teamwork
Kepala sekolah harus dapat menunjukkan keahliannya dalam
memimpin dan mampu melakukan pengendalian program kegiatan.
Seorang kepala sekolah saat mengambil keputusan selalu berdasarkan
kesepakatan bersama, dan memberikan peluang kepada team untuk:
memberikan laporan tentang semua kegiatan yang telah dijalankan

5
beserta tingkat ketercapaiannya sekaligus hambatan yang terjadi, serta
memberikan tanggapan/gagasan/pendapat yang berkaitan dengan hal-
hal yang telah dilakukan.
d. Peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
Seorang pendidik atau yang umum disebut guru merupaka ujung
tombak kegiatan sekolah karena seorang gurulah yang berada di garda
terdepan yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Jika seorang
guru berhasil mewujudkan keinginan wali murid dan kepasa sekolah
dalam aktivitas hariannya di kelas, maka dia dikatakan guru yang
professional. (Suliswiyadi, 2015). Selain pendidik ada juga tenaga
kependidikan yang perannya juga tidak kalah penting dalam
meningkatkan mutu sekolah. Tenaga kependidikan ini sangat
dibutuhkan Kerjasama dan peran sertanya dalam memberikan
pelayanan yang terbaik terutama saat berhadapan langsung dengan
wali murid.
e. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Mutu sekolah juga ditentukan kemampuan sekolah dalam merancang
aktivitas pembelajaran, baik kokurikuler, kurikuler maupun
esktrakurikuler yang mampu memenuhi espektasi stakeholders ke
dalam rancang bangun Kurikulum Tingkat Satuan Pnedidikan.
(SUliswiyadi, 2015). Salah satu model pendidikan yang saat ini
sedang berkembang dan sudah lama diterapkan sekolah-sekolah
Muhammadiyah adalah sekolah sehari penuh atau yang kita kenal
dengan istilah full day school.
f. Penciptaan lingkungan yang aman dan tertib
Lingkungan sekolah dapat disetting yang aman dan tertib sehingga
kondusif untuk pembelajaran, tidak hanya di dalam kelas akan tetapi
di seluruh area sekolah dapat dijadikan tempat yang cukup strategis
untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh bagi peserta didik.
(Suliswiyadi, 2015).
g. Monitoring dan evaluasi

6
Untuk memantau ketercapaian tujuan dan demi berjalannya program-
program sekolah secara maksimal perlu adanya monitoring dan
evaluasi. Hal ini dilakukan oleh kepala sekolah beserta tim untuk
mengaudit semua unit-unit layanan yang ada di sekolah. Sehingga
harapannya semua bagian unit layanan akan berusaha menjalankan
tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya.

Sepak terjang dan kiprah Muhammadiyah dalam bidang pendidikan


sudah tidak diragukan lagi. Bukti kejayaan Muhammdiyah dalam
mengembangkan pendidikan terlihat dari jumlah Lembaga pendidikannya
yang terus bertambah. Saat ini lembagai pendidikan yang bernaung di
bawah Muhammadiyah tersebar di seluruh penjuru nusantara dari Sabang
sampai Merauku, bahkan saat ini sudah mendirikan Perguruan Tinggi di luar
negeri. Hal ini tentunya dicapai dengan perjuangan dari para kader dan juga
strategi yang diterapkan telah mampu mencapai tujuan organisasi. Abdul
Mu’ti (dalam prolog Mengokohkan Spirit Muhammadiyah) menyatkan
bahwa Muhammadiyah adalah gerakan pembaruan Islam yang bergerak di
bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.
Berikut ini 3 strategi pembaruan yang dilakukan Muhammadiyah
dalam bidang pendidikan, sebagai berikut:
a. Pembaruan Kurikulum
Pendidikan Muhammadiyah mengajarkan ilmu agama dan ilmu umum.
Ilmu agama diajarkan untuk memberikan pondasi keimanan dan
keagamaan yang kokoh sehingga anak mempunyai bekal berdasar
akidah akhlak dan moral yang tercermin dalam perilaku kehidupan
sehari-hari. Sedangkan ilmu umum diajarkan untuk memberikan
pengetahuan tentang kedunaiaan dan alam semesta agar mereka tidak
ketinggalan dengan siswa lainnya.

7
b. Pembaruan Metode
Muhammadiyah melakukan strategi dalam pembaruan dari metode
klasik ke metode modern (Yusra, 2018). Kemajuan dan perkembangan
pendidikan tak dapat dipisahkan dari pembaruan metode pembelajaran
yang digunakan. Dalam mengembangkan pendidikan, Muhammadiyah
senantiasa menggunakan metode modern yang mengikuti
perkembangan jaman dan mulai meninggalkan metode yang bersifat
klasik yang mungkin sudah tidak relevan dengan perkembangan jaman.
c. Pembaruan Institusional
Dalam hal ini Muhammadiyah memadukan sistem pendidikan sekolah dan
pesantren atau yang dikenal dengan istilah boarding school. Saat ini
pendidikan dengan system ini sudah dapat kita temui di berbagai tempat.
System ini dikembangkan Muhammdiyah dengan tujuan untuk menciptakan
lingkungan intelektual yang agamis. Di aman anak didik langsung dapat
memperoleh ilmu agama dan ilmu umum dalam satu tempat yang sama.

BAB III

8
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari urain di atas bisa di simpulkan bahwa Muhammadiyah


mempunyai peranan besar dalam perkembangan dunia pendidikan di
Indonesia. Adapun keberhasilan tersebut terjadi karena Muhammadiyah
melakukan beberapa pembaruan dan strategi yang membuatnya tetap eksis
dan ditunggu-tunggu kehadirannya di masyarakat.

B. Kritik dan Saran.

Sebagai manusia dan mahasiswa kami tak lepas dari kesalaan dan
kekeliruan. Makalah ini kamai ambil dari beberapa buku dan blog serta
narasi yang tidak merubah makna.

DAFTAR PUSTAKA

9
.
https://lensakini.com/opini/strategi-dan-peran-muhammadiyah-dalam-memajukan-
pendidikan-di-indonesia/. Diakses pada 28 September 2022.
https://klikmu.co/strategi-membangun-sekolah-muhammadiyah-yang-bermutu/.
Diakses tanggal 28 September 2022

10

Anda mungkin juga menyukai