Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGEMBANGAN KURIKULUM BAHASA ARAB

DI INDONESIA

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum BA

DOSEN PENGAMPU:

Midyan Surya Ishak, S.Ag., M.Pd.

DISUSUN OLEH:

Salis Hilda Yoviyani ( 11612005 )

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) PONTIANAK

2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Indonesia” ini dengan lancar.

Makalah ini disusun untuk memudahkan mahasiswa dalam mempelajari mata


kuliah Pengembangan Kurikulum BA, khususnya pada bab tersebut. Tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada Ibu Midyan Surya Ishak, S.Ag., M.Pd. selaku dosen
pengampu yang telah membimbing dan mengarahkan kami selama ini, dan juga
kepada teman-teman yang ikut serta dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca semua
dan dapat bermanfaat bagi kita.

Pontianak, Juli 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3

BAB 1 – PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
C. Tujuan Makalah ...................................................................................... 5

BAB 2 – PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Kurikulum.................................................... 6
B. Aspek-aspek Pengemangan Kurikulum....................... .......................... 8
C. Pengembangan Kurikulum BA di Indonesia ......................................... 9

BAB 3 – PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005) Kurikulum merupakan niat dan


harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang
dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat dan rencana,
sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam
proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.

Dalam dunia pendidikan, Indonesia saat ini telah menerapkan kurikulum


terbaru yaitu kurikulum 2013 yang berbasis pendidikan karakter. Sebelumnya
Indonesia sudah beberapa kali mengganti dan merevisi kurikulum pendidikan.
Kurikulum yang sudah ditetapkan pemerintah tentunya tidak bersifat statis tanpa
adanya pengembangan sama sekali. Pengembangan kurikulum merupakan jawaban
dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan sosial masyarakat, dan
perkembangan global serta dilakukan secara periodik. Dalam melaksanakan
pengembangan kurikulum tentunya juga harus memperhatikan beberapa aspek yang
akan dibahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Kurikulum?


2. Apa saja aspek-aspek yang menjadi landasan pengembangan kurikulum?

4
3. Bagaimana analisis pengembangan kurikulum mata pelajaran bahasa Arab
di Indonesia?

C. Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan ditulisnya makalah ini


adalah untuk:

1. Menjelaskan pengertian Pengembangan Kurikulum.


2. Memaparkan aspek-aspek yang menjadi landasan pengembangan
kurikulum.
3. Menjelaskan bagaimana pengembangan kurikulum mata pelajaran bahasa
Arab di Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum merupakan suatu keniscayaan, sesuai dengan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan sosial masyarakat, dan
perkembangan global, serta dilakukan secara periodik. Rekonstruksi atau redesain
kurikulum adalah sebagai upaya pembekalan basic akademik serta untuk
pengembangan pendidikan karakter bangsa.1

Menurut Audrey Nicholls dan Howard Nicholls, dalam buku yang ditulis
Oemar Hamalik, pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-
kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa peserta didik ke arah
perubahan yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan itu terjadi pada diri
peserta didik. Pengembangan kurikulum tidak hanya abstraksi saja, tetapi
mempersiapkan berbagai contoh dan alternatif untuk tindakan yang merupakan
inspirasi dari beberapa ide dan penyesuaian lain yang dianggap penting.2

Jadi, kurikulum tidak hanya bersifat abstraksi saja namun harus dilakukan
pengembangan-pengembangan yang sesuai dengan perkembangan iptek, sosial,
budaya dan psikologi peserta didik. Pengembangan ini harus dilakukan secara
periodik atau dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu atau menyesuaikan dengan
kondisi sekitar. Tentu saja harus memperhatikan landasan-landasan pengembangan
kurikulum yang diungkapkan oleh Nana Syaodih Sukmadinata, dia mengatakan

1
Muhajir. 2017. Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: FTIK UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Hlm 168.
2
Oemar Hamalik. 2010. Manajemen Pengembangan Kurikulum.Cet. Ke-4.Bandung: Remaja
Rosdakarya. Hlm 90.

6
bahwa ada empat dasar/ landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu;
landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya dan landasan ilmu
pengetahuan dan teknologi.3

Pengembangan kurikulum di Indonesia tidak bisa lepas dari tujuan pendidikan


nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan
Nasional tahun 2003 (UU Sisdiknas) pasal 3 : “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis secara bertanggung
jawab.”4

Selain memperhatikan tujuan pendidikan nasional, tujuan pengembangan


kurikulum juga memperhatikan tujuan institusional (tujuan lembaga atau satuan
pendidikan), tujuan kurikuler (tujuan bidang studi) dan tujuan instruksional (tujuan
pembelajaran). Semuanya perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan kurikulum.
Di sisi lain dapat ditegaskan bahwa tujuan pengembangan kurikulum tidak dapat
lepas dari tujuan pendidikan itu sendiri, karena kurikulum merupakan ujung tombak
ideal dari visi, misi dan tujuan pendidikan sebuah bangsa. Secara makro, jika di lihat
dari beberapa landasan pengembangan kurikulum pada dasarnya tujuan
pengembangan kurikulum mengacu kepada paradigma pergeseran filsafat pendidikan,
perubahan dan pergeseran sosial dan pengembangan pengetahuan seperti
pengembangan sains dan teknologi.

Dari penjelasan tersebut dapat ditarik benang merah bahwa tujuan


pengembangan kurikulum yaitu untuk merekonstruksi kurikulum sebelumnya,
membuat inovasi, beradaptasi dengan perubahan sosial dari segi positif, dan
mengeksplorasi kemampuan yang masih tersembunyi sesuai dengan tujuan
3
Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosda Karya, 1997. Hlm 56.
4
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional. Jakarta.

7
pendidikan nasional. Pengembangan kurikulum harus tetap berpegang teguh pada
falsafah bangsa namun tetap dapat mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.

B. Aspek-aspek Pengembangan Kurikulum


1. Aspek Filosofis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pengembanagn kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,
kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa dimasa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan
keunggulan budaya dimasa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan
menjadi budaya dirinya, masyarakat dan bangsa yang sesuai dengan zaman
dimanan perserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Oleh karena itu,
konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi besar bangsa
dimasa lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang pada masa kini dan akan
berkelanjutan kemasa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu,
teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politil yang dihadapi masyarakat, bangsa dan
umat manusia dikemas sebagai konsep pendidikan.
2. Aspek Ekonomi
Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jur dan mandiri,
sangat diperlukan untuk memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dimasa
depan. Kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia yang mampu
menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jati diri
sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai
satu entitas bangsa Indonesia. penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system
Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses perkembangannya
kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa dimasa depan, yang

8
diuyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan
negara Indonesia sepanjang jaman.
3. Aspek Teoritis
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar
nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap
kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi
Lulisan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan
suatu jenjang atau satuan pendidikan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan ( PP nomor 19 tahun 2005). Standar Kompetensi Lulusan
dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu
SKL SD, SMP, SMA, SMK. Standar Kompetensi Lulusan satuan pendidikan
berisikan tiga komponen yaitu kemampuan proses, konten, dan ruang lingkup
penerapan komponen proses dan konten. Komponen konten adalah dimensi
kemampuan yang menjadi sosok manusia yang dihaasilkan dari pendidikan
sedangkan kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas
disekolah, masyarkat. Dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi.
Hasil pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang
menggambarkan manusia dengan kulitas yang dinyatakan dalam SKL. 5

C. Analisis Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Indonesia

Pengembangan kurikulum BA di Indonesia sudah mulai terlaksana. Berikut


ini paparan singkat tentang proses pengembangan kurikulum BA di Indonesia:

1. Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter pada Mata Ajar BA


2. Program Pengembangan Diri
3. Meluruskan Kembali Paradigma Tujuan PBA

5
Muhajir. 2017. Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab. Hlm 168-174.

9
Rumusan tujuan PBA di Madrasah telah diatur dalam Permenag No.
912 Tahun 2013 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan BA. Di
dalam Permenag tersebut disebutkan bahwa mata pelajaran BA di Madrasah
Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah, termasuk peminatan ilmu-ilmu
keagamaan, memiliki tujuan sebagai berikut: Pertama, Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dalam BA, baik lisan maupun tulis, yang
mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istimâ’), berbicara
(kalâm), membaca (qirâ’ah) dan menulis (kitâbah).Kedua, Menumbuhkan dan
mengembangkan kesadaran tentang pentingnya BA sebagai salah satu bahasa
asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-
sumber ajaran Islam; Ketiga, Mengembangkan pemahaman tentang saling
keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya.
Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya
dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
4. Penambahan Jam Pelajaran BA
5. Penyusunan Materi PBA yang Sarat dengan Nilai-nilai Karakter
6. Penerapan Pendekatan, Metode dan strategi yang bervariasi
7. Pemilihan dan penerapan Evaluasi yang lebih kepada aspek efeksi anak didik.

Pengembangan Kurikulum BA berbasis karakter dilakukan dengan: (1)


memanfaatkan bahan ajar dari teks-teks yang sarat dengan nilai-nilai karakter, (2)
memaksimalkan pembelajaran mahfuzhat, (3) menyelenggarakan kegiatan rutin ber-
BA, (4) memberikan keteladanan, dan (5) menyelenggarakan pengkondisian.6

Menurut pendapat pribadi penulis, pengembangan kurikulum BA di Indonesia


sudah sangat baik. Dimulai dari adanya pengintegrasian nilai-nilai karakter pada mata
pelajaran BA, peserta didik harus ditanamkan nilai karakter sejak awal sesuai dengan
yang tertera dalam Kompetensi Dasar (KD). Pendidik harus berperan aktif
menyampaikan nilai-nilai moral yang bisa diambil dan dihubungkan dengan mata
6
sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/11/3.-sakholid-layout-2.pdf

10
pelajaran bahasa Arab. Kemudian pengembangan diri peserta didik harus lebih
ditingkatkan dengan menambahkan beberapa inovasi yang mampu meningkatkan
motivasi siswa untuk lebih semangat belajar bahasa Arab. Misalnya dengan
mengadakan Kampung Arab dimana didalamnya siswa harus mencoba berbicara
dengan menggunakan bahasa Arab. Dalam pengembangan diri ini peserta didik
maupun pendidik harus sama-sama berperan aktif demi tercapainya tujuan yang
hendak dicapai. Pengembangan-pengembangan yang telah dilaksanakan sangat
membantu peserta didik dalam belajar bahasa Arab. Namun masih sangat
disayangkan, jam pelajaran mata pelajaran bahasa Arab masih sangat sedikit sekali.
kebanyakan dari sekolah menerapkan 2 jam pelajaran dalam seminggu. Artinya hanya
satu tatap muka dalam satu minggu. Hal ini mungkin perlu digaris bawahi mengingat
betapa pentingnya bahasa Arab untuk siswa khususnya umat Islam.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan kurikulum merupakan suatu keniscayaan, sesuai dengan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan sosial masyarakat, dan
perkembangan global, serta dilakukan secara periodik. Rekonstruksi atau redesain
kurikulum adalah sebagai upaya pembekalan basic akademik serta untuk
pengembangan pendidikan karakter bangsa.

Aspek-aspek pengembangan kurikulum adalah aspek ekonomi, aspek


filosofis, dan aspek teoritis.

Proses pengembangan kurikulum BA di Indonesia: Pengintegrasian Nilai-nilai


Karakter pada Mata Ajar BA, Program Pengembangan Diri, Meluruskan Kembali
Paradigma Tujuan PBA, Penambahan Jam Pelajaran BA, Penyusunan Materi PBA
yang Sarat dengan Nilai-nilai Karakter, Penerapan Pendekatan, Metode dan strategi
yang bervariasi, dan Pemilihan dan penerapan Evaluasi yang lebih kepada aspek
efeksi anak didik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Undang-undang nomor 20 tahun


2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta.
Muhajir. 2017. Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: FTIK UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Nana Syaodih Sukmadinata. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan
Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997.
Oemar Hamalik. 2010. Manajemen Pengembangan Kurikulum.Cet. Ke-
4.Bandung: Remaja Rosdakarya.
sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/11/3.-sakholid-layout-2.pdf (diakses
pada 30 Juni 2018)

13

Anda mungkin juga menyukai