DI INDONESIA
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab di Indonesia” ini dengan lancar.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca semua
dan dapat bermanfaat bagi kita.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB 1 – PENDAHULUAN
BAB 2 – PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Kurikulum.................................................... 6
B. Aspek-aspek Pengemangan Kurikulum....................... .......................... 8
C. Pengembangan Kurikulum BA di Indonesia ......................................... 9
BAB 3 – PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah:
4
3. Bagaimana analisis pengembangan kurikulum mata pelajaran bahasa Arab
di Indonesia?
C. Tujuan Makalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengembangan Kurikulum
Menurut Audrey Nicholls dan Howard Nicholls, dalam buku yang ditulis
Oemar Hamalik, pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-
kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa peserta didik ke arah
perubahan yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan itu terjadi pada diri
peserta didik. Pengembangan kurikulum tidak hanya abstraksi saja, tetapi
mempersiapkan berbagai contoh dan alternatif untuk tindakan yang merupakan
inspirasi dari beberapa ide dan penyesuaian lain yang dianggap penting.2
Jadi, kurikulum tidak hanya bersifat abstraksi saja namun harus dilakukan
pengembangan-pengembangan yang sesuai dengan perkembangan iptek, sosial,
budaya dan psikologi peserta didik. Pengembangan ini harus dilakukan secara
periodik atau dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu atau menyesuaikan dengan
kondisi sekitar. Tentu saja harus memperhatikan landasan-landasan pengembangan
kurikulum yang diungkapkan oleh Nana Syaodih Sukmadinata, dia mengatakan
1
Muhajir. 2017. Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: FTIK UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Hlm 168.
2
Oemar Hamalik. 2010. Manajemen Pengembangan Kurikulum.Cet. Ke-4.Bandung: Remaja
Rosdakarya. Hlm 90.
6
bahwa ada empat dasar/ landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu;
landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya dan landasan ilmu
pengetahuan dan teknologi.3
7
pendidikan nasional. Pengembangan kurikulum harus tetap berpegang teguh pada
falsafah bangsa namun tetap dapat mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.
8
diuyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan
negara Indonesia sepanjang jaman.
3. Aspek Teoritis
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar
nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap
kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi
Lulisan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan
suatu jenjang atau satuan pendidikan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan ( PP nomor 19 tahun 2005). Standar Kompetensi Lulusan
dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu
SKL SD, SMP, SMA, SMK. Standar Kompetensi Lulusan satuan pendidikan
berisikan tiga komponen yaitu kemampuan proses, konten, dan ruang lingkup
penerapan komponen proses dan konten. Komponen konten adalah dimensi
kemampuan yang menjadi sosok manusia yang dihaasilkan dari pendidikan
sedangkan kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas
disekolah, masyarkat. Dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi.
Hasil pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang
menggambarkan manusia dengan kulitas yang dinyatakan dalam SKL. 5
5
Muhajir. 2017. Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab. Hlm 168-174.
9
Rumusan tujuan PBA di Madrasah telah diatur dalam Permenag No.
912 Tahun 2013 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan BA. Di
dalam Permenag tersebut disebutkan bahwa mata pelajaran BA di Madrasah
Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah, termasuk peminatan ilmu-ilmu
keagamaan, memiliki tujuan sebagai berikut: Pertama, Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dalam BA, baik lisan maupun tulis, yang
mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istimâ’), berbicara
(kalâm), membaca (qirâ’ah) dan menulis (kitâbah).Kedua, Menumbuhkan dan
mengembangkan kesadaran tentang pentingnya BA sebagai salah satu bahasa
asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-
sumber ajaran Islam; Ketiga, Mengembangkan pemahaman tentang saling
keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya.
Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya
dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
4. Penambahan Jam Pelajaran BA
5. Penyusunan Materi PBA yang Sarat dengan Nilai-nilai Karakter
6. Penerapan Pendekatan, Metode dan strategi yang bervariasi
7. Pemilihan dan penerapan Evaluasi yang lebih kepada aspek efeksi anak didik.
10
pelajaran bahasa Arab. Kemudian pengembangan diri peserta didik harus lebih
ditingkatkan dengan menambahkan beberapa inovasi yang mampu meningkatkan
motivasi siswa untuk lebih semangat belajar bahasa Arab. Misalnya dengan
mengadakan Kampung Arab dimana didalamnya siswa harus mencoba berbicara
dengan menggunakan bahasa Arab. Dalam pengembangan diri ini peserta didik
maupun pendidik harus sama-sama berperan aktif demi tercapainya tujuan yang
hendak dicapai. Pengembangan-pengembangan yang telah dilaksanakan sangat
membantu peserta didik dalam belajar bahasa Arab. Namun masih sangat
disayangkan, jam pelajaran mata pelajaran bahasa Arab masih sangat sedikit sekali.
kebanyakan dari sekolah menerapkan 2 jam pelajaran dalam seminggu. Artinya hanya
satu tatap muka dalam satu minggu. Hal ini mungkin perlu digaris bawahi mengingat
betapa pentingnya bahasa Arab untuk siswa khususnya umat Islam.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13