PROPOSAL
OLEH
Girliansyah
NIM C-793.2021.01.021
i
ii
ANALISIS PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI SISWA
UNTUK SEMANGAT BELAJAR MENGGUNAKAN METODE
DISKUSI
PROPOSAL
Diajukan kepada
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Yapis Dompu
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S-1)
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH
Girliansyah
NIM C-793.2021.01.021
iii
Proposal oleh Girliansyah ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Jama’ah, M.Pd.
NIDN. 0812057501
Jama’ah, M.Pd.
NIDN. 0812057501
Mengetahui/Mengesahkan
Prodi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar
Ketua,
ii
Skripsi oleh Girliansyah ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada
Dewan Penguji:
Ketua,
Jama’ah, M.Pd.
NIDN. 0812057501
Anggota I,
Jama’ah, M.Pd.
NIDN. 0812057501
Anggota II,
Jama’ah, M.Pd.
NIDN. 0812057501
Anggota III,
Jama’ah, M.Pd.
NIDN. 0812057501
Mengetahui/Mengesahkan
Prodi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar,
Ketua,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Atas Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya kepada kita sekalian, dan tak lupa juga saya ucapkan terimakasih untuk
pembimbing saya yaitu bapak Jama’ah, M.Pd sehingga saya dapat menyelesaikan
proposal/skripsi Analisis peran guru dalam memotivasi siswa untuk semangat
belajar menggunakan metode diskusi Proposal/Skripsi ini merupakan salah satu
syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Progran Studi S1 PGSD yang
Penulis tempuh di STKIP Yapis Dompu. Penulis menyadari bahwa dalam proses
penulisan proposal/skripsi ini tidak terlepas dari peran, dorongan, dukungan,
arahan, dan saran dari berbagai pihak.
Terima kasih yang tidak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada …. (nama) Ketua Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Dompu …. Terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada Dr.
Dodo Kurniawan, S.E,M.E Ketua STKIP Yapis Dompu yang telah Memberikan
saya kesempatan Kuliah di Kampus tercinta STKIP YAPIS (Dompu),Terima
kasih penulis sampaikan kepada …. (nama) Waket I Bidang Akademik yang telah
…. Terima kasih penulis sampaikan kepada …. (nama) Waket II Bidang
Administrasi dan Keuangan yang telah …. Terima kasih penulis sampaikan
kepada …. (nama) Waket III Bidang Kemahasiswaan yang telah ….dan
seterusnya
Akhirnya, dengan segala keterbatasan dan kelebihannya, semoga
proposal/skripsi ini dapat memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
HALAMAN LOGO.................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL.................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ............................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pada Bab ini akan dibahas mengenai: 1.1. Latar belakang, 1.2. Batasan
Masalah, 1.3. Rumusan Masalah, 1.4. Tujuan Penelitian, 1.5. Manfaat Penelitian,
1.6. Istilah Operasional Variabel.
1.1. Latar Belakang
1
perubahan perilaku peserta didik sehingga ia memperoleh perilaku yang baru,
menetap, fungsional, positif, dan sebagainya. Perubahan perilaku sebagai hasil
pembelajaran atau prestasi belajar adalah perilaku secara keseluruhan yang
mencakup sebagai aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hamdani
mengemukakan prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari
pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan
psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan
menggunakan instrument tes atau instrumen yang relevan. Jadi, prestasi
belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan
dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang
sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu
Metode diskusi memberikan ruang bagi interaksi antara guru dan siswa
serta antar siswa. Diskusi memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran, membangun pemahaman yang lebih mendalam, dan
mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Namun, efektivitas metode
diskusi sangat tergantung pada peran guru dalam mengelolanya. Guru harus
mampu memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memfasilitasi diskusi
dengan baik, dan menciptakan lingkungan yang mendukung motivasi belajar.
2
lebih mendalam tentang bagaimana peran guru dapat secara efektif
memotivasi siswa melalui penerapan metode diskusi.
Melalui analisis peran guru dalam konteks ini, diharapkan penelitian ini
dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para pendidik, peneliti, dan
pengambil kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah. Peningkatan motivasi belajar siswa melalui metode diskusi
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap prestasi akademis
dan pengembangan pribadi siswa.
3
Dalam menghadapi kondisi ini, peran guru menjadi sangat penting
dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang memotivasi siswa.
Penelitian ini akan mengeksplorasi secara mendalam bagaimana guru dapat
meningkatkan semangat belajar siswa melalui penerapan metode diskusi.
4
mempengaruhi efektivitas peran guru dan penerapan metode diskusi
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SDN 17 Woja
5
penelitian dapat memberikan wawasan baru tentang faktor-faktor yang
memengaruhi semangat belajar siswa.
6
e. Pemahaman Lebih Lanjut tentang Tantangan Sekolah: Penelitian
ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap
tantangan khusus yang dihadapi oleh SDN 17 Woja. Hal ini dapat
membantu pihak sekolah dan pengambil keputusan untuk merancang
solusi yang lebih sesuai dengan konteks sekolah tersebut.
7
2. Variabel Dependan: Tingkat Semangat Belajar Siswa dengan Metode
Diskusi
8
terhadap metode pembelajaran dengan diskusi, melibatkan aspek-aspek
seperti minat, pemahaman materi, dan keterlibatan dalam pembelajaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab ini akan dibahas mengenai: 2.1. Kajian teori, 2.2. Kerangka
Berpikir, dan 2.3. Hipotesis Penelitian.
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Peran Guru
Seorang pendidik atau guru mempunyai dua pengertian, arti
yang luas dan arti yang sempit. Pendidik dalam arti yang luas
adalah semua orang yang berkewajiban membina anak-anak.
Secara alamiah semua anak, sebelum mereka dewasa menerima
pembinaan dari orang-orang dewasa agar mereka dapat
berkembang dan bertumbuh secara wajar. Sebab secara alamiah
anak manusia membutuhkan pembimbing sperti itu karena ia
dibekali insting sedikit sekali untuk mempertahankan hidupnya.
Pendidik dalam arti sempit adalah orang-orang yang disiapkan
secara sengaja unuk menjadi guru atau dosen. Kedua jenis
pendidik ini diberi pelajaran tentang pendidikan dalam waktu
relatif lama agar mereka menguasai dan terampil melaksanakan di
lapangan. Pendidik ini tidak cukup belajar diperguruan tinggi saja
sebelum diangkat menjadi guru atau dosen, melainkan juga belajar
dan diajar selama mereka bekerja, agar profesionalisasi mereka
semakin meningkat.
Sedangkan dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional menegaskan bahwa: guru merupakan tenaga
professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan, pelatihan serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.2 Sedangkan ada pendapat lain mengatakan, guru
9
adalah pendidik professional karena secara implisit ia telah
merelakan dirinya menerima dan memikul sebagai tanggung
jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua.
Islam memandang guru merupakan sebuah profesi yang amat
mulia, karena pendidikan adalah salah satu tema sentral Islam.
Nabi Muhammad SAW sendiri sering disebut sebagai pendidik
kemanusiaan. Seorang guru bukan hanya sebagai seorang tenaga
pengajar, tetapi sekaligus adalah pendidik. Karena itu dalam Islam
seseorang dapat menjadi guru bukan hanya karena ia telah
memenuhi kualifikasi keilmuan dan akademisnya saja, tetapi lebih
penting lagi ia harus terpuji akhlaknya.4 Dengan demikian seorang
guru bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan , tetapi lebih
penting pula membentuk watak dan pribadi anak didiknya dengan
akhlak dan ajaran – ajaran Islam.
10
Informator Sebagai informator, guru harus dapat memberikan
informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain
sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah
diprogramkan dalam kurikulum
b. Guru Sebagai Organisator
Organisator Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang
diperlukan dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan
pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah,
menyusunkalender akademik, dan sebagainya.
c. Guru Sebagai Pengarah
Menurut Willis (2003) peran guru sebagai pembimbing adalah
membantu siswa yang mengalami kesulitan (belajar, pribadi,
sosial), mengembangkan potensi siswa melalui kegiatan-kegiatan
kreatif di berbagai bidang (ilmu, seni, budaya, olah raga)
Guru sebagai Pengarah Guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang
dicita-citakan.
d. Guru Sebagai Inisiator
Sebagai inisiator, guru hendaknya mampu memilih dan
mengembangkan bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Kemudian guru juga harus mengkaji
strategi atau metode pengajaran dan berlatih mengembangkannya
sehingga sesuai dan tepat bagi peserta didiknya.
Inisiator Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam
proses belajar. Sudah barang tentu ide-ide itu merupakan ide-ide
kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya
e. Guru Sebagai Transmiter
Peran guru sebagai transmitter. Dalam hal ini guru bertindak selaku
penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuandengan cara
mentransfer ilmu kepada siswa melalui pembelajaran sosiologi.
Peran guru sebagai fasilitator cukup menarik.
11
Karena menjadi seorang Guru hakekatnya adalah menjadi seorang
transformer yang menemani siswa-siswa agar mereka bisa
bertransformasi, menjadi lebih matang, lebih dewasa dalam cara
berpikir dan cara bertindak
f. Guru Sebagai Fasilitator
Guru sebagai fasilitator bertugas memberikan kemudahan belajar
(facilitate of learning) kepada seluruh peserta didik, agar mereka
dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh
semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara
terbuka Mulyasa (2008:53)
Sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan
termasuk ketersediaan fasilitas guna memberi kemudahan
dalam kegiatan belajar bagi peserta didik. Lingkungan belajar
yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang kurang
kondusif dan mendukung menyebabkan minat belajar peserta didik
menjadi rendah.
g. Guru Sebagai Mediator
Peran guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah
dalam kegiatan belajar siswa, misalnya menengahi atau
memberikan jalan keluar dalam kegiatan diskusi siswa.
Mediator juga diartikan penyedia media. Dalam hal ini guru hanya
menggunakan buku paket dalam penyampaian materi.
h. Guru Sebagai Fasiliator
Guru sebagai fasilitator bertugas memberikan kemudahan belajar
(facilitate of learning) kepada seluruh peserta didik, agar mereka
dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh
semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara
terbuka Mulyasa (2008:53)
Sebagai fasilitator guru berperan dalam memberikan pelayanan
untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses
pembelajaran. fasilitator, guru berperan sebagai pembantu dalam
pengalaman belajar, membantu perubahan lingkungan, serta
12
membantu terjadinya proses belajar yang serasi dengan kebutuhan
dan keinginan
2.1.2. Motivasi Belajar Siswa
a. Pengertian Motivasi Belajar
13
dikehendaki dapat tercapai.
14
mempengaruhi motivasi belajar yaitu:
(a) Cita-cita dan aspirasi siswa. Cita-cita akan memperkuat
motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab
tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi
diri.
(b) Kemampuan siswa. Keinginan seorang anak perlu
dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan
mencapainya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
(c) Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi
jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar.
Seorang siswa yang sedang sakit, lapar atau marah-marah
akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang
siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan memusatkan
perhatian pada penjelasan pelajaran. Dengan demikian,
kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada
motivasi belajar.
(d) Kondisi lingkungan siswa. Lingkungan siswa dapat
berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai
anggota masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh
lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang
kumuh, perkelahian antar siswa akan mengganggu
kesungguhan belajar. Sebaliknya, kampus sekolah yang
indah, pergaulan siswa yang rukun akan memperkuat
motivasi belajar. Dengan lingkungan yang aman, tentram,
tertib dan indah, maka semangat dan motivasi belajar
mudah diperkuat.
(e) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Lingkungan belajar dan pergaulan siswa mengalami
perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa televisi
15
dan film semakin menjangkau siswa. Kesemua
lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar.
Guru profesional diharapkan mampu memanfaatkan
sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar
siswa.
(f) Upaya guru membelajarkan siswa. Adalah upaya guru
dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa
mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikan materi,
menarik perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar
siswa. Bila upaya guru hanya sekedar mengajar, artinya
keberhasilan guru yang menjadi titik tolak, besar
kemungkinan siswa tidak tertarik untuk belajar sehingga
motivasi siswa menjadi lemah atau kurang.
2.1.3. Diskusi
a. Pengertian Diskusi
Metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti,
16
metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan
(Sanjaya, 2006:147).
Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditetapkan
(Ramayulis, 2013:191).
Metode adalah cara-cara atau langkah-langkah yang digunakan
dalam menyampaikan sesuatu gagasan, pemikiran atau wawasan yang
disusun secara sistematik dan terencana serta didasarkan pada teori,
konsep dan prinsip tertentu yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu
terkait, terutama ilmu psikologi, manajemen, dan sosiologi (Nata,
2009:176)
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan diskusi sebagai
perundingan, bertukar pikiran, dan pembahasan suatu masalah. Diskusi
merupakan sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih.
Diskusi dapat dilakukan sepanjang ada topik yang menjadi sentral
komunikasi (Said dan Andi Budimanjaya, 2015:37).
17
ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
penyusunan berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah
(Suryosubroto, 2009:167).
b. Dasar – Dasar Metode Diskusi dalam Al-Qur’an
18
c. Macam – Macam Diskusi
1) Diskusi informal
2) Diskusi formal
19
Karakteristik guru mencakup aspek-aspek seperti keahlian
mengajar, kemampuan komunikasi, kreativitas dalam pengajaran, dan
kemampuan memotivasi siswa. Karakteristik ini dianggap sebagai
faktor awal yang dapat mempengaruhi efektivitas penerapan metode
diskusi.
20
H1 (Hipotesis Alternatif): Terdapat pengaruh signifikan antara
karakteristik guru dan penerapan metode diskusi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada Bab ini akan dibahas mengenai: 3.1. Jenis Penelitian, 3.2. Populasi dan
Sampel, 3.3. Teknik Pengumpulan Data, 3.4. Instrumen Penelitian, 3.5. Teknik
Analisa Data.
21
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini
dipilih untuk mengukur dan menganalisis secara statistik hubungan antara
variabel-variabel yang diteliti, yaitu karakteristik guru, penerapan metode
diskusi, dan motivasi belajar siswa.
3.2.1. Populasi
3.2.1. Sampel
Sebanyak 10 siswa dari kelas 4 dipilih secara acak sebagai sampel. Pemilihan
sampel ini dilakukan dengan memperhatikan variasi karakteristik siswa.
22
Data dikumpulkan melalui:
3.3.1. Observasi
3.3.2. Kuesioner
23
Rumus Kuantitatif
Y=β0+β1X1+β2X2+εY=β0+β1X1+β2X2+ε
Jadi, dalam konteks ini, motivasi belajar siswa (YY) diharapkan dipengaruhi oleh
karakteristik guru (X1X1) dan penerapan metode diskusi (X2X2). Dengan
mengukur koefisien regresi (β1β1 dan β2β2), kita dapat menilai sejauh mana dan
seberapa signifikan pengaruh keduanya terhadap motivasi belajar siswa.
24
DAFTAR RUJUKAN
https://ascarya.or.id/batasan-masalah/
https://penerbitdeepublish.com/definisioperasional/
#1_Contoh_1_Motivasi_berprestasi
http://bdkpalembang.kemenag.go.id/artikel/peran-guru-dalam-pendidikan
http://etheses.iainkediri.ac.id/171/3/7.BAB%20II.pdf
https://jurnal.umko.ac.id/index.php/elsa/article/download/101/80/160
http://repository.uin-suska.ac.id/13939/7/7.%20BAB%20II_2018900PIPS-E.pdf
http://repositori.unsil.ac.id/618/4/BAB%20II.pdf
http://repository.stei.ac.id/1653/4/BAB%203.pdf
file:///C:/Users/ali%20yusril/Downloads/9958-32768-2-PB.pdf
file:///C:/Users/ali%20yusril/Downloads/BAB%20I.pdf
file:///C:/Users/ali%20yusril/Downloads/43879-113584-1-PB.pdf
file:///C:/Users/ali%20yusril/Downloads/347326-dampak-keluarga-broken-home-
tehadap-peri-31d8fffe.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-remaja/#Pengertian_Remaja
https://an-nur.ac.id/broken-home-pengertian-ciri-penyebab-dan-cara-
mengatasinya/
http://repository.umpri.ac.id/id/eprint/976/3/PUTRY%20FERA%20FEBRY
%20YANTI_18060120_PGSD_SKRIPSI_3.pdf
https://deepublishstore.com/blog/contoh-hipotesis-penelitian/
#Contoh_Hipotesis_Penelitian_Kualitatif
25
26
1
KARTU KEIKUTSERTAAN SEMINAR
NIM : C722201901001
SEMESTER : VIII
KETUA DEWAN
NAMA WAKTU DAN PENGUJI
No PRODI
PEMAKALAH TEMPAT TANDA
NAMA
TANGAN
1 Rosmiati 14.00-16.00 P-SJ Nurjanah, M. Pd.
NIM C722201901001 WITA / R.3
3 dst…………… dst…………… dst…….. dst…………… dst…………
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Mengetahui/Mengesahkan
Program Studi Pendidikan
Sejarah,
Ketua,
Sumiyati, M. Pd.
NIDN. 082828078802
1
BERITA ACARA PEMBIMBINGAN (BAP)
PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
Pas Foto
Nama : Muhammad Faqih Warna
Semester : VIII
Tanggal,
Tanda Tangan
No. Bulan & Materi Bimbingan
Pembimbing
Tahun
1
dst.
2
LEMBAR PERBAIKAN PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
Nama : ………………..
NIM : ………………..
Judul Penelitian :
1.
2.
3.
dst.
*
) pilih yang sesuai
Dompu, 12 November 2020
Mengetahui,
Penguji I/II/III/IV *)
Sugerman, M. Pd.
NIDN 0812118603
3
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang Saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya Saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang Saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran Saya
sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
maka Saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
materai 6000
Muhammad Faqih
NIM C743202001005
4
RIWAYAT HIDUP