Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LARANGAN PERGAULAN BEBAS DAN ZINA

Pembimbing : Moh. Yusuf M.Pd.

Disusun Oleh :
Qurrotu ‘Aini (09)
Riski Nur Azizah (10)

XII IPA 5
SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPP-Teknologi Jombang
2015/2016
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugrahkan nikmat kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Tafsir Hadist dengan judul “Larangan Pergaulan Bebas dan
Zina”.

Dalam proses penulisan makalah ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan campur
tangan pihak lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua penulis yang sampai saat ini masih diberikan nikmat umur sehingga masih setia
mendidik penulis dengan cinta kasihnya yang sangat besar. Dengan ikhtiarnya yang luar
biasa disertai kesabarannya yang tak terhingga penulis bisa berada di posisi yang sekarang
sedang dijalaninya.
2. Bapak Moh. Yusuf, M.Pd yang senantiasa berbagi ilmu sehingga penulis dapat mengerjakan
tugas makalah ini.
3. Teman-teman seperjuangan yang bersedia 'direpotkan' oleh penulis dalam pencarian bahan-
bahan makalah ini.
4. Pihak lain yang juga ikut serta memotivasi penulis, yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu dalam lembaran kertas ini.

Kami menyadari dalam penulisan maupun penyajian makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu kami memohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
makalah-makalah selanjutnya.

Kembang kerang daya , 20 Januari 2023

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................

BAB I PEMBAHASAN.............................................................................
A. Pengertian keikhlasan dalam beribadah.......................................................
B. Faktor – faktor yang menyebabkan Pergaulan Bebas dan Zina……...
C. Ayat Pokok Tentang Pergaulan Bebas dan Zina .........................................
a. QS. An - Nur ; 2...............................................................................
1. QS. QS. An - Nur ; 2
2. Tafsir QS. An - Nur ; 2
b. QS. Al – Isra’ : 32
1. QS. Al – Isra’ : 32
2. Tafsir QS. Al – Isra’ : 32
D. Hadist Tentang Larangan Pergaulan Bebas dan Zina
1. HR Ibnu Majah
2. HR Muslim
E. Sikap Menjauhi Pergaulan Bebas dan Zina
BAB II PENUTUP.....................................................................................
A.    Kesimpulan................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat
juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia
sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak
lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang
positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang
positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang
harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini
biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin
mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.  

Zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami isteri di luar tali pernikahan yang
sah. Bisa juga dikatakan sebagai tindakan menyalahgunakan kesucian alat kemaluan. Zina
merupakan penghinaan terhadap hakikat jati diri manusia, dan dibenci serta dilaknat oleh Allah
karena termasuk perbutan keji dan dosa besar. Dalam pandangan Islam, zina merupakan
perbuatan kriminal (jarimah) yang dikatagorikan hukuman hudud, yakni sebuah jenis hukuman
atas perbuatan maksiat yang menjadi hak Allah SWT

B. Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Pergaulan Bebas Dan Zina


 Faktor Internal :
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa
integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima
dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi
mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. 
 Faktor eksternal:
1. Keluarga
Broken home adalah salah satu faktor bisa memicu perilaku negatif pada remaja.
Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman dan Komunitas Tempat Tinggal yang Kurang Baik
Teman juga salah satu faktor penyebab kenakalan remaja yang dapat menjerumus ke
dalam pergaulan bebas, rokok, narkoba, dan seks bebas.

C. Ayat Tentang Pergaulan Bebas dan Zina

1. An – Nur ayat 2
         
            
     
perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya
seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.(QS. An-
Nur: 2)

2. Tafsir An – Nur ayat 2

Isi kandungan QS An-Nur  ayat 2 adalah :

a. Perintah Allah SWT untuk mendera pezina perempuan dan pezina laki-laki masing-
masing seratus kali
b. Orang yang beriman dilarang berbelas kasihan kepada keduanya (orang yang melakukan
zina) untuk melaksanakan hukum Allah
c. Pelaksanaan hukuman tersebut disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.

Perbuatan zina dikategorikan menjadi 2 macam :

1)      Muhsan, yaitu pezina sudah baligh, berakal, merdeka, sudah pernah menikah. Hukuman
terhadap zina muhsan adalah didera seratus kali dan rajam (dilempari dengan batu sederhana
sampai meninggal).

2)      Ghairu Muhsan, yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah. Hukumannya
adalah didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.

3. Al - Isra’ ayat 32
         
dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra’:32)

4. Tafsir Al-Isra’ ayat 32

Secara umum QS Al Isra’ ayat 32 mengandung pesan – pesan sebagai berikut :


a. Larangan mendekati zina
b. Zina merupakan perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk

Zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami isteri di luar


tali pernikahan yang sah. Rasululah saw telah memberikan peringatan bahwa
merebaknya perzinahan merupakan salah satu tanda kehancuran peradaban
manusia dan merupakan tanda-tanda datangnya kiamat

Ditegaskan oleh Allah bahwa dalam  QS Al-Isra’ ayat 32 bahwa zina dikategorikan
sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk. Tegas sekali Allah telah memberi predikat
terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai perbuatan yang merendahkan harkat,
martabat, dan kehormatan manusia. Karena demikian bahayanya perbuatan zina, maka
sebagai langkah pencegahan maka Allah juga melarang perbuatan yang mendekati atau
mengarah kepada zina.

Tafsir Perkata :
 "Dan janganlah kalian mendekati zina"

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Allah subhanahu


wata’ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina
dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-
pendorongnya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)

 "Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji"

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah dosa yang sangat


besar.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)

Asy-Syaikh As-Sa’di berkata, “Allah subhanahu wata’ala menyifati perbuatan ini dan


mencelanya karena ia (ً‫اح َشة‬
ِ َ‫ف‬  َ‫) َكان‬ adalah perbuatan keji.

Maksudnya adalah dosa yang sangat keji ditinjau dari kacamata syariat, akal sehat, dan fitrah
manusia yang masih suci. Hal ini dikarenakan (perbuatan zina) mengandung unsur
melampaui batas terhadap hak Allah dan melampaui batas terhadap kehormatan wanita,
keluarganya dan suaminya. Dan juga pada perbuatan zina mengandung kerusakan moral,
tidak jelasnya nasab (keturunan), dan kerusakan-kerusakan yang lainnya yang ditimbulkan
oleh perbuatan tersebut.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)

 "dan (perbuatan zina itu adalah) suatu jalan yang buruk"

Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah mengatakan, “Dan zina merupakan sejelek-jelek jalan,


karena ia adalah jalannya orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah subhanahu
wata’ala, dan melanggar perintah-Nya. Maka jadilah ia sejelek-jelek jalan yang menyeret
pelakunya kedalam neraka Jahannam.” (Tafsir Ath-Thabari, 17/438)

D. Hadist Tentang Larangan Pergaulan Bebas dan Zina

Dan di antara akibat tersebarnya perbuatan zina yang keji ini adalah timbulnya berbagai macam
penyakit, sebagaimana disinyalir dalam hadits:

‫م‬Tْ ‫الَفِ ِه‬T ‫أس‬ ْ T‫ض‬


ْ ‫ت فِي‬ ُ ‫م َحتَّى يُ ْعلِنُوا بِهَا إالَّ فَ َشى فِي ِه ِم الطَّا ُعونَ َواألوْ َجا‬Tٍ ْ‫اح َشةُ فِي قَو‬
َ ‫ع الَّتِي لَ ْم تَ ُك ْن َم‬ ْ ‫((لَ ْم ت‬
ِ َ‫َظهَ ِر الف‬
))‫ضوا‬ َ ‫الَّ ِذينَ َم‬

“Tidaklah nampak suatu perbuatan fahisah (zina) pada suatu kaum hingga mereka
mengumumkannya kecuali mereka akan ditimpa penyakit menular dan penyakit-penyakit lain
yang belum pernah ada pada orang-orang dulu sebelum mereka.” [H.R. Ibnu Majah]

Allah memerintahkan untuk menahan pandangan karena memandang kepada orang yang
diharamkan termasuk bagian dari zina, sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
E. SIKAP MENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA:

      Menjaga pergaulan yang Islami dan sehat


      Menjaga aurat dan kesucian kemaluan
      Menjaga pandangan dari yang bukan mahrom
      Menjaga kehormatan
      Meningkatkan aktivitas ibadah
      Rajin berpuasa

BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pergaulan bebas dan zina itu saling berkaitan karena pergaulan bebas itu mendekati zina. Berbuat
zina adalah perbuatan keji sekali, kerana dari kejahatan itu terjadi bencana dan kemelaratan, seumpama
"penyakit perempuan" dan lainnya. Dan akibat perzinaan itu, apabila lahir anak dari perbuatan zina itu,
maka tidaklah tahu siapakah waris sebenar anak itu dan teranglah akan rusak pewaris yang sebenar-
benarnya. Memanglah perbuatan zina itu sangat kotor, sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala
memerintahkan kepada Daulah Islamiah, kepada sesiapa yang berzina itu dijatuhkan hukuman 100 kali
sebatan.

Oleh karena itu kita sebagai umat muslim harus menjaga diri atau menjauhi diri dari segala
perbuatan yang menyimpang dari syariat islam seperti pergaulan bebas dan zina.
DAFTAR PUSTAKA

http://anisahpratiwi.blogspot.com/2014/11/analisis-isi-kandungan-qs-al-isra-1732.html

http://a-jay37.blogspot.co.id/2014/02/kajian-al-quran-qs-al-isra-32-dan-qs.html

Anda mungkin juga menyukai