TESIS
Oleh:
SUKRON ALI IMRON
NIM. F02319086
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2023
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK
DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE INTELLEGENCES DI
KELAS 4 MI AL FITHRAH SURABAYA
TESIS
Diajukan Kepada
Oleh:
NIM. F02319086
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2023
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
NIM : F02319086
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Peneliti,
PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................ii
ABSTRAK...................................................................................................... iii
ABSTRACT.................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................ i
DAFTAR TABEL.............................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... 4
DAFTAR TRANSLITERASI................................................................................5
A. Konsonan...............................................................................................5
B. Vokal......................................................................................................5
C. Ta’ Marbutoh.........................................................................................7
D. Penulisan huruf Kapital.........................................................................7
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................8
A. Latar Belakang Masalah........................................................................8
B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah.........................................16
C. Rumusan Masalah................................................................................17
D. Tujuan Penelitian......................................................................................17
E. Kegunaan Penelitian.................................................................................17
F. Kerangka Teoritik.....................................................................................18
G. Penelitian Terdahulu................................................................................20
H. Metode Penelitian................................................................................24
I. Sistematika Pembahasan............................................................................34
BAB V PENUTUP......................................................................................... 95
A. Kesimpulan...........................................................................................95
B. Saran....................................................................................................96
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................98
LAMPIRAN.........................................................................................................102
DAFTAR TABEL
3
4
DAFTAR GAMBAR
Akhlak)
Surabaya)
A. Konsonan
5
6
ــــــِــــــ Kasrah I
ــــــــــــ
ُ ḍammah U
Catatan: Khusus untuk hamzah, penggunaan apostof hanya
berlaku jika hamzah berḥarkat sukun atau didahului
oleh huruf yang berḥarkat sukun.
Tanda dan
Nama Indonesia Keterangan
huruf arab
ــــــ
َ fatḥah dan ya‟ Ay a dan y
ْۑ
fatḥah dan wawu Aw a dan w
ـٛ ْ ـــَــــ
Contoh: Bayna (ث ٍٓ )
ٛ ِٛ )
‟mauḍṻ (ضع
Tanda dan
Nama Indonesia Keterangan
huruf arab
ـــــــأ
َ fatḥah dan alif ā a dan garis di atas
ــــــۑ
ِ kasrah dan ya‟ ĭ i dan garis di atas
: yadūru (ٌ)ذسٚ
C. Ta’ Marbutoh
8
9
4
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelligences
di Indonesia (Bandung, Kaifa Mizan Pustaka, 2009), 64.
12
5
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2010), 13.
13
7
Zakiyah Darajat dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. VIII; Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2009) 86.
8
Imam Tholkhah, Mereka Bicara Pendidikan Islam (Sebuah Bunga Rampai)
(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), 111.
16
Batasan Masalah
B. Teori Bruner
G. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, penulis mengevaluasi hasil
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan subjek
penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk membantu
penulis memecahkan masalah dan menentukan tujuan
penelitian yang akan dicapai.
Wahyudi, Dedi. (2016), Mempelajari Implementasi
Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligence Pada
Mata Pelajaran Agama Islam. Jurnal Direktorat, Jurnal
Riset Pendidikan Islam, Volume 8. No. 2 Desember 2016.
Dalam artikel ini, penulis menggunakan metodologi
pendekatan kualitatif deskriptif, yang dapat diartikan sebagai
prosedur pemecahan masalah yang menggambarkan atau
21
2. Sumber data
Sumber data juga mencakup sumber data berupa
kata-kata, tindakan atau perilaku, diperkuat dengan
dokumen, dll.10 Sumber data yang dikumpulkan selama
penelitian ini dapat digunakan untuk menafsirkan,
9
Iqbal Hasan, Analisis Penelitian dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara,
2004), 19.
10
Moleong, Metode Penelitian Kuantitatif, 63.
26
3. Sumber Sekunder
a. Observasi
Observasi adalah seni mengumpulkan informasi
atau data dengan melakukan berbagai pengamatan
tentang kegiatan yang akan diliput. Untuk melakukan
observasi, kita sebagai peneliti perlu merekam dan
mendokumentasikan beberapa peristiwa informasi
dan tindakan yang terjadi dalam situasi tertentu secara
berurutan. Para ilmuwan mengamati fasilitas
penelitian bernama MI Al Fithrah Surabaya melalui
pemantauan dan memperoleh beberapa data antara
29
11
Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep Dan
Penerapan (Jakarta: Alim‟s Publishing, 2017). 74.
12
Chritine Daymon and Immy Holloway, Metode-Metode Riset Kuantitatif
Dalam Public Relations & Marketing Communications (Yogyakarta: Bentang,
2008). 40.
30
Data
Studi lapangan display
(Penyajian
data
Penarikan
Kondensasi
Kesimpulan
data
14
Hari Wijayta and Jailani, Tehnik Penulisan Sikripsi Dan Tesis (Yogyakarta:
Hangar Creator, 2008). 29.
33
15
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, Seklah Berbasis Multiple Intelligences di
Indonesia (Bandung : Kaifa, 2013), 132
36
37
16
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, Seklah Berbasis Multiple Intelligences
di Indonesia (Bandung : Kaifa, 2013), 132
38
17
Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelligences.,
74-78.
18
Thomas Armstrong, Multiple Intelligences In The Classroom (Virginia :
ASCD, 2009), 27.
19
Muhammad Yaumi, Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences
(Jakarta : Dian Rakyat 2012), 12-14.
39
21
Muhammad Yaumi, Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences., 15.
42
22
Radno Harsanto, Pengelolaan Kelas Yang Dinamis (Yogyakarta : kanisius,
2007), 27.
45
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal, juga dikenal sebagai
kecerdasan sosial atau kecerdasan emosional, adalah salah satu
dari beberapa jenis kecerdasan yang diusulkan oleh teori
kecerdasan majemuk Howard Gardner. Kecerdasan ini
melibatkan kemampuan seseorang dalam memahami dan
berinteraksi dengan orang lain secara efektif, serta memiliki
kepekaan terhadap perasaan, motivasi, dan niat mereka.
Berikut adalah beberapa karakteristik dan kemampuan yang
terkait dengan kecerdasan interpersonal:
a. Empati: Orang dengan kecerdasan interpersonal yang tinggi
cenderung memiliki kemampuan untuk memahami dan
merasakan perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain.
Mereka dapat melihat situasi dari perspektif orang lain dan
46
7. Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal, juga dikenal sebagai
kecerdasan diri atau kecerdasan introspektif, adalah salah satu
dari beberapa jenis kecerdasan yang diusulkan oleh teori
kecerdasan majemuk Howard Gardner. Kecerdasan ini
melibatkan pemahaman dan penghargaan yang mendalam
terhadap diri sendiri, termasuk kesadaran diri, pengaturan
emosi, refleksi, dan pengembangan diri. Berikut adalah
beberapa karakteristik dan kemampuan yang terkait dengan
kecerdasan intrapersonal:
a. Kesadaran Diri: Kecerdasan intrapersonal melibatkan
kemampuan seseorang untuk memiliki pemahaman yang
mendalam tentang diri sendiri, termasuk nilai-nilai,
kekuatan, kelemahan, minat, dan tujuan hidup. Individu
dengan kecerdasan ini dapat mengidentifikasi dan
memahami kebutuhan, preferensi, dan motivasi mereka
sendiri.
b. Pengaturan Emosi: Kecerdasan intrapersonal melibatkan
kemampuan seseorang dalam mengenali, memahami, dan
mengatur emosi mereka sendiri dengan baik. Individu
dengan kecerdasan ini dapat mengelola stres, mengatasi
tantangan emosional, dan menjaga keseimbangan emosional
dalam berbagai situasi.
c. Refleksi Diri: Kecerdasan intrapersonal juga melibatkan
kemampuan seseorang untuk melakukan refleksi diri yang
mendalam. Individu dengan kecerdasan ini dapat
memeriksa pemikiran, perasaan, dan tindakan mereka
sendiri, serta belajar dari pengalaman dan menerima umpan
balik untuk pertumbuhan pribadi.
d. Pengembangan Diri: Kecerdasan intrapersonal melibatkan
komitmen terhadap pengembangan diri. Orang dengan
kecerdasan ini cenderung memiliki kesadaran yang tinggi
tentang potensi diri mereka sendiri, serta mampu mengatur
dan merencanakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan
pribadi dan pengembangan karier.
e. Pemahaman Nilai dan Etika: Kecerdasan intrapersonal
melibatkan pemahaman nilai-nilai dan etika diri sendiri.
Individu dengan kecerdasan ini memiliki pandangan moral
dan etika yang jelas, serta mampu mengambil keputusan
berdasarkan pada prinsip-prinsip yang konsisten dengan
nilai-nilai pribadi mereka.
f. Motivasi Diri: Orang dengan kecerdasan intrapersonal yang
kuat memiliki kemampuan untuk memotivasi diri sendiri
secara internal. Mereka mampu menetapkan tujuan yang
bermakna, mempertahankan motivasi dalam menghadapi
tantangan, dan mengarahkan diri sendiri untuk mencapai
48
23
Muhammmad Yaumi, Pembelajaran berbasis Multiple Intellengences, 232.
52
24
Ahmad jayadi & Abdul majid, tadzikirah pembelajaran pendidikan agama
islam, (PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 26
53
25
Rustana Adiwinata, perencanaan pengajaran, (Dirjen pembinaan
kelembagaan agama islam : 2000), h. 3
26
Abdul Azis dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta : 2006), Cet. 7. h. 78
54
BAB III
HASIL PENELITIAN
1. Latar Belakang
mengajar di lembaga
Ada beberapa tenaga
pengajar merangkap
a. TPQ Al Fithrah ±100 - ±1
lain di lingkungan
Pondok Pesantren
00
b. Madrasah Diniyah ±100 - ±1
Al Fithrah 5
c. RA Al Fithrah - 100 10
d. MI Al Fithrah 250 225 25
e. MTS Al Fithrah 302 235 68
f. MA Al Fithrah 402 - 26
3. Lembaga Formal
A. Kegiatan Harian
B. Kegiatan Mingguan
C. Kegiatan Bulanan
a. Perencaanaan pengjaran
b. Pengajaran materi pelajaran
c. Pembimbingan siswa
d. Penilaian dan Evaluasi
e. Pengembangan materi pembelajaran
f. Pembinaan dan pengembangan diri dalam meningkatan
kualitas
g. Kalaborasi dengan rekan guru dan staf sekolah
h. Komunikasi dengan orangtua siswa
D. Hasil Penelitian
Deskripsi penelitian Kelas 4 di Al Fithrah Surabaya ada dua,
yaitu mengenai proses dan efektivitas pembelajaran menggunakan
pendekatan Multiple Intelengences dalam mata pelajaran aqidah
akhlak di MI Al Fithrah Surabaya.:
1. Identifikasi
2. Tahap Diagnosis
3. Tahap Prognosis
4. Tahap Treatment
Tahap treatment atau perlakuan dalam konteks Multiple
Intelligences merujuk pada cara-cara untuk mengintegrasikan dan
mengembangkan kecerdasan yang berbeda dalam proses
pembelajaran. tahap perlakuan Multiple Intelligences antara lain:
1. Rancang Kurikulum Inklusif: Dalam perencanaan kurikulum,
pastikan untuk menyertakan berbagai jenis kecerdasan dalam
materi pembelajaran. Sediakan kesempatan bagi siswa untuk
mengembangkan dan menunjukkan kecerdasan mereka melalui
berbagai jenis aktivitas dan tugas.
2. Berbagai Strategi Pengajaran: Gunakan berbagai strategi
pengajaran yang melibatkan berbagai jenis kecerdasan.
Misalnya, jika Anda mengajar tentang sejarah, selain
memberikan penjelasan verbal, pertimbangkan juga
menggunakan gambar, video, musik, atau simulasi untuk
melibatkan kecerdasan visual-ruang, musikal, atau kinestetik-
tubuh siswa.
3. Timbal Balik Individual: Berikan umpan balik yang berfokus
pada kecerdasan dominan siswa. Pujilah dan berikan
penghargaan kepada siswa ketika mereka menunjukkan
kecerdasan tertentu dalam karya atau tugas mereka. Ini akan
memperkuat kepercayaan diri dan motivasi siswa dalam
mengembangkan kecerdasan yang mereka miliki.
4. Proyek Kolaboratif: Sediakan kesempatan untuk kolaborasi
dalam proyek-proyek kelompok yang melibatkan kecerdasan
yang berbeda. Misalnya, siswa dengan kecerdasan interpersonal
dapat bekerja sama dengan siswa yang memiliki kecerdasan
logika-matematis atau kinestetik-tubuh. Hal ini memungkinkan
siswa untuk saling belajar dan saling menggabungkan
kecerdasan mereka untuk mencapai tujuan bersama.
5. Dukungan Individual: Kenali kecerdasan dominan siswa dan
berikan dukungan individual yang sesuai. Jika siswa memiliki
kecerdasan musikal yang kuat, berikan kesempatan untuk belajar
melalui musik atau menggunakan metode pembelajaran yang
86
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data di kelas IV dilakukan
dengan menggunakan uji levene SPSS for windows
versi 17.0 dengan kriteria pengujian apabila nilai
signifikansi > 0,05 maka data homogen, sedangkan jika
signifikansi < 0,05 maka data tidak homogen. Hasil uji
homogenitas hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel
berikut:
Perhitungan Hasil Sig* Keterangan
Belajar
Tes Hasil Belajar 0,212 Homogen
*
Level Signifikansi 0,05
Tabel menunjukkan hasil uji homogenitas pada level
signifikansi 0,05 bahwa skor pretest, dan posttest pada
kelas IV adalah homogen karena perhitungan
menunjukkan nilai signifikansi > 0,05 yaitu dengan nilai
signifikansinya 0,212 < 0,05.
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis adalah uji yang digunakan untuk
menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan
menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak
pernyataan dari hipotesis yang dibuat. Setelah diperoleh
data hasil belajar siswa dengan distribusi normal dan
homogen, hipotesis dapat diuji menggunakan uji statistik
parametrik (Paired sample T Test) dengan kriteria
pengujian apabila nilai signifikansi > 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika signifikansi <
0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil uji
hipotesis motivasi belajar siswa pada materi gerak lurus
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Siswa
Perhitungan Hasil Sig* Keterangan
Belajar
Tes Hasil Belajar 0,001 Ada perbedaan
signifikan
*
Level Signifikansi 0,05
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengimplementasikan pendekatan ini dalam sistem pendidikan
yang lebih tradisional bisa menjadi tantangan dalam hal sumber daya,
kurikulum, dan evaluasi. Kesimpulan dari implementasi
pembelajaran dengan pendekatan Multiple Intelligences adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa: Dengan
mengakui dan menghargai keberagaman kecerdasan, siswa
merasa diakui dan dihargai. Hal ini dapat meningkatkan
motivasi mereka untuk belajar dan mengembangkan minat yang
lebih tinggi terhadap materi pembelajaran.
2. Pembelajaran yang beragam dan inklusif: Pendekatan Multiple
Intelligences memungkinkan variasi metode pengajaran yang
mengakomodasi gaya belajar dan preferensi siswa. Dengan
melibatkan berbagai jenis kecerdasan, pembelajaran menjadi
lebih beragam, menarik, dan relevan bagi semua siswa.
3. Pengembangan potensi individu: Dengan mengidentifikasi dan
mengembangkan kecerdasan dominan siswa, pendekatan ini
memungkinkan siswa untuk mengoptimalkan potensi mereka di
berbagai bidang. Siswa dapat menemukan dan mengembangkan
bakat mereka yang unik, sehingga meningkatkan kepercayaan
diri dan kepuasan diri mereka.
4. Kolaborasi dan pemecahan masalah tim: Melibatkan siswa
dalam proyek kolaboratif yang memanfaatkan kecerdasan yang
berbeda merangsang kerja sama tim dan keterampilan
pemecahan masalah. Siswa belajar untuk bekerja bersama dan
saling menghargai kontribusi masing-masing.
5. Lingkungan inklusif dan penghargaan terhadap perbedaan:
Implementasi pendekatan Multiple Intelligences menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inklusif, di mana semua siswa
dihargai dan diakui atas kecerdasan yang berbeda-beda. Hal ini
membantu menciptakan atmosfer yang positif dan membangun
sikap penghargaan terhadap perbedaan individu.
96
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1
Dokumentasi Penilitian
Lampiran 2
Pedoman Wawancara 1:
Pedoman Wawancara 2:
Ditujukan untuk:
Pedoman Wawancara 3:
Pedoman Wawancara 4:
Allah ?