SKRIPSI
Oleh:
SOFYAN Al MUNAWARA
10519190813
NIM : 10519190813
Kelas :D
Sofyan Al-Munawara
Nim : 10519190813
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
This study aims to analyze and examine the extent to which the role
of a TPA teacher in Al-Qur'an reading and writing guidance on the ability
of students to read and write al-Qur'an at Nurul amin Borongunti
Kindergarten / TPA.
vi
KATA PENGANTAR
الرحِ ْي ِم
َّ الرحْ مٰ ِن ِ ِبس ِْم ه
َّ ّٰللا
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini,
dalam menuntut ilmu. Tidak lupa juga penulis penulis berterima kasih
kepada:
Muhammadiyah Makassar
vii
2. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, Selaku Dekan Fakultas
Agama Islam
4. Ibu Dra. St. Rajiah Rusydi M. Pd. I selaku dosen pembimbing I dan
skripsi ini.
kepada Allah SWT, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan membantu
Sofyan Al Munawara
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB IV : HASIL PENELITIAN ............................................................. 41
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 41
B. Deskripsi Pola Pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an Di TK/TPA
Nurul Amin Borongunti ............................................................ 45
C. Peran Guru TPA dalam Pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an ....... 53
D. Faktor Pendukung dan Penghambat pembinaan Baca Tulis
Al-Qur’an TK/TPA Nurul Amin Borongunti ............................... 60
BAB V : PENUTUP ............................................................................ 63
A. KESIMPULAN ......................................................................... 63
B. SARAN ................................................................................... 65
DAFTARPUSTAKA............................................................................. 67
LAMPIRAN ......................................................................................... 70
x
BAB I
PENDAHULUAN
serta memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Guru tidak hanya
sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi seluruh
hanya didasari oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan merupakan
pilihan terakhir setelah tidak dapat berprofesi di bidang yang lain, tidak
oleh sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan para siswa sebagai
Qur’an (TPA).
mata hanya mendidik anak-anak agar bisa mengaji dan berakhlak mulia,
1
2
TPA, anak didik berjiwa berani, terpuji, jujur, rajin belajar, pandai
membaca Al Qur’an, dan memiliki jiwa tauhid yang tinggi. Anak adalah
TPA sangat diperlukan. Jika anak berhasil di TPA, maka tidak mustahil
sumber nilai dan inspirasi yang dapat memotivasi umat islam untuk maju
dan berkembang pesat. Karena itu, generasi muda islam harus didorong
akhirat.
1
Abu AhmadidanNurUbiyati, IlmuPendidikan, (Jakarta: RinekaCipta, 1991),
hlm. 241
3
Sementara itu generasi muda kini mulai jauh dari ajaran-ajaran Al-
Qur’an dan tidak sedikit yang belum fasih membaca al-Qur’an yang
Pasal 24:
hambatan yang sering di temui entah itu dari santri, guru, atau pun dari
sehingga berjalan sesuai tujuannya hanya guru di TPA itu sendiri, maka
penelitian lebih lanjut dengan judul “Peran Guru Taman Pendidikan Al-
B. Rumusan Masalah
Amin Borongunti ?
Borongunti ?
C. Tujuan Penelitian
Amin Borongunti
Borongunti.
5
D. Manfaat Penelitian
pendidikan.
KAJIAN PUSTAKA
siswa di dalam kelas. Guru lah yang memegang peranan yang sangat
3
Undang-undang No. 14 Pasal 1Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, hlm. 2
4
Pupuh Fathurrohman dkk, Guru Profesional, (Bandung : PT Refika Kurniawan,
Juni 2012), Cet ke 1, hlm. 6
5
Ibid, hlm.13
6
7
islamiah.7
wahyu pertama.
Kata iqra’ yang terambil dari kata qara’a pada mulanya berarti
6
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam islam, ( Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2005) hlm.134
7
Hatta Abdul Malik, Pemberdayaan Taman Pendidikan Al-Quran, ( Semarang:
Dimas Vol.3, 2013) hlm. 391
8
atau, dalam bahasa Al-Qur’an, qara’atahu qiratan. Arti asal kata ini
melihat tulisan dan mengerti atau melisankan apa yang tertulis itu
tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, tujuan dari pembinaan atau
8
Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an(Bandung: Mizan Pustaka 2007) hal.
260-261
9
Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka1986)hal. 71
9
Mendidik bukan sekedar transfer ilmu saja tapi lebih dari itu
yaitu memberikan nilai-nilai terpuji pada orang lain dalam hal ini
1) Materi pokok
2) Materi Tambahan
a) Ilmu Tajwid
dan nadanya serta titik komanya sesuai dengan yang telah diajarkan
b) Praktek Shalat
10
Sie. H. Tombak Alam, Ilmu Tajwid Popular 17 Kali Pandai, (Jakarta: bumi
aksara, 1995), h. 15
11
c) Hafalan
kehidupan sehari-hari.
kiri
diakhir rangkaian
diawal rangkaian
1) Metode Baghdadiyah
tarik tersendiri.
langkah.
pengalaman siswa.
2) Metode Iqro’
Iqro’ adalah :
a) Bacaan langsung.
b) CBSA
c) Privat
d) Modul
e) Asistensi
14
f) Praktis
h) Variatif
i) Komunikatif
j) Fleksibel
a) TK al-Qur'an
b) TP al-Qur'an
3) Metode Qiro’ati
diperluas. Kini ada Qiraati untuk anak usia 4-6 tahun, untuk 6-12
11
Cece Wijaya. dkk, Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan
Pembaharuan dan Pengajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h. 107-108.
17
kemudian hari.
12
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, h. 99.
18
yang disusun oleh guru. Oleh sebab itu kepiawain seorang guru
13
Darmawang, dkk. Strategi Pembelajaran Kejuruan, h. 12.
19
peranan guru pada peserta didiknya bisa dibagi menjadi dua jenis
Tulis Al-Qur’an
1) Faktor siswa/murid
2) Faktor guru/ustadz
20
pangkal keberhasilan.
sebagainya.14
(KBM), juga perlu dipupuk sikap anak dalam bentuk belajar yang
14
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan Konseling, (Bandung: Bina Aksara, 1988), h.
61
22
mereka.
dipelajari
modal dasar yang harus dimiliki setiap murid yang sedang belajar,
Qur’an.
15
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), h. 15
24
lainnya.
dan lain-lain
suci Al-Qur’an, ruang belajar yang lengkap dengan kursi meja serta
d. Faktor Lingkungan
anak.
16
Ibid., h.28
25
yang bersifat positif atau sesuai ajaran Al-Qur’an dan ada juga yang
sesuai dengan kaidah yang baik dan benar yang diterapkan pada
17
Suharso dan Ana retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang:
CV. Widya Karya, 2009), h. 386
26
santri kelas rendah yaitu santri kelas I,II dan III pada TPQ. Dari
pendidikan muncul dua pola dasar yang diberi nama sebagai berikut: 18
khusus dalam rangka suatu kursus bimbingan. Segi positif dari pola
akademik.
18
http://ilhampranataputra.blogspot.co.id // pola-belajar-yang-baik, diakses 1
Desember 2019
27
ilmu tajwid.
19
https://benramt.wordpress.com// pola-pembelajaran-baca-quran-luar-sekolah-
di-kota- malang , diakses tanggal 1 Desember 2019
28
2. Pusat Pembelajaran
rumah.
ada papan tulis, meja, bangku, alat peraga dan sebagainya. Ini
dapat dilihat pada TPA Nurul Amin yang memiliki ruang kelas di
(active learning).
ayat al-Qur'an.
berikut:
Al-Qur'an adalah sebuah kitab suci yang sakral. Tidak ada satu
kitab pun di dunia ini yang dihapal di luar kepala jutaan orang, selain al-
tujuan yang paling utama dan jalan yang paling lurus. Firman Allah dalam
20
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Toha Putra,
1989)
31
Makna ayat:
yang telah Dia perjalankan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha,
untuk memberi petunjuk dari apa yang terjadi di dalamnya berupa: bukti
(hujjah), syariat, dan nasehat menuju jalan yang lebih lurus dari jalan-jalan
yang ada. Jalan itu adalah Islam; jalan kebahagiaan dan kesempurnaan di
b) Janji dan ancaman, kabar gembira bagi mukmin yang beramal saleh
21
https://tafsirweb.com/4613-quran-surat-al-isra-ayat-9.html, di akses tanggal 16 juli
2020,jam 20.00.
32
agar ilmu yang telah diperoleh dapat bermanfaat bagi orang lain. Ketika
dua unsur itu sudah terpenuhi, maka dari segi ini persyaratan untuk
22
Opcit, Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya...
23
https://tafsirweb.com/8515-quran-surat-shad-ayat-29.html
33
َ ع ْن أ َ ِبي
ع ْب ِد َ َ ع َب ْي َدة َ ع ْلقَ َمةُ ْب ُن َم ْرث َ ٍد
َ ُس ِم ْعت
ُ َس ْع َد بْن َ َح َّدثَنَا َحجَّا ُج ْب ُن مِ ْن َها ٍل َح َّدثَنَا شُ ْع َبةُ قَا َل أ َ ْخ َب َرنِي
الر ْح َم ِن فِي ِإ ْم َرةِ عُثْ َمانَ َحتَّى َكانَ ا ْل َحجَّا ُج قَا َل َوذَاكَ الَّذِي أ َ ْق َع َدنِي َم ْق َعدِي َهذَا َ علَّ َمهُ قَا َل َوأ َ ْق َرأ َ أَبُو
َّ ع ْب ِد َ َو
Artinya:
“Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al
24
Shahih al-Bukhari, kitab fadhail al-Qur'an, bab khairukum man ta’alam al-
Qur'an,hadis No. 4639.
25
Al Hafiz Ibnu Katsir, Kitab Fadhail Qur’an, h. 126-127
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Borongunti
Sementara itu, jika dilihat dari sifat datanya, karena data yang
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati." Sementara itu, Miles &
34
35
tersebut
C. Fokus Penelitian
dengan baik.
58
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 4.
36
E. Sumber Data
1. Data primer
data primer merupakan data utama yang di dapatkan langsung dari apa
2. Data Sekunder
yang di hasilkan dari objek yang mendukung statement data primer yaitu
F. Instrumen Penelitian
59
Sugiono, Metode Penelitia Administrasi, (Bandung, Alfabet: 2006), hlm 105
60
Ibid, hlm 108
37
ditentukan.61
data dan fakta terperinci yang di butuhkan mengenai upaya guru TK/TPA
1. Observasi
interaksi kelompok.62
2. Wawancara
masalah peneliti.
3. Dokumentasi
penting dapat disajikan dalam bentuk kutipan utuh. Perlu dicermati juga
63
Ibid, hlm. 77
39
menunjang penelitian.
keadaan pada saat proses penelitian dari objek penelitian yaitu guru
4. Catatan Lapangan
para ahli.64
64
Lexy J.,Op.cit., hlm. 17
40
berikut:
1. Reduksi data
analisis.
2. Paparan data
3. Penyimpulan
HASIL PENELITIAN
Tangkebajeng.74
aplikasi dari perda Sulsel. TK-TPA ini dirintis oleh seorang Ustadz
74
Proposal pembangunan TK-TPA Nurul Amin Borongunti
41
42
a) Visi
Qur’ani
b) Misi
dan benar
gemilang
akhlakul karimah76
dan prasarana yang ada di TK-TPA Nurul Amin berjumlah 17 jenis dan
dalam keadaan baik. Sarana dan prasarana nya dapat dilihat pada
tabel berikut:
75
Proposal pembangunan TK-TPA Nurul Amin Borongunti
76
Ibid.
43
No Kelas Jumlah
1 Iqra’ 65
2 Tadarrus 60
Jumlah 125
Tabel 4.3. Sumber: Wawancara Kepala Unit TPA Nurul Amin Borongunti78
77
Wawancara Kepala Unit TPA Nurul Amin Borongunti , tanggal 19 Februari
2020.
78
Wawancara, Kepala Unit TK-TPA Nurul Amin Borongunti, dicatat tanggal 19
Februari 2020.
45
rasulullah
1) Iqra’ 1
(c) Hafalan do’a harian: do,a ketika belajar, do’a tidur dan bangun
2) Iqra’ 2
(c) Hafalan do’a harian: do’a masuk dan keluar masjid, do’a masuk
3) Iqra’ 3
tasydid
81
Zainal S.Pd. i. Kepala Unit TK-TPA Nurul Amin Borongunti, wawancara
oleh penulis pada hari Sabtu 19 Februari 2020 pukul 16:33 WITA.
47
4) Iqra’ 4
5) Iqra’ 5
6) Iqra’ 6
1) Kelas tadarrus C
samapai ad-dhuha
2) Kelas tadarrus B
3) Kelas tadarrus A
(e) Imla’
sumber materi Ajar yakni Buku Iqra, Buku materi Hafalan dan Al-Quran.
berikan secara bertahap sehingga tidak terlalu membebani para santri dan
menulis al-qur’an.
belajar baca tulis Al- Qur'an dengan baik dan benar. Seperti apa yang
berikut:84
b. CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), berarti yang belajar adalah santri
82
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran
Pendidikan Islam, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), h. 29.
83
Hj. Nurwahyuniyanti, SE. Sekretaris TK-TPA Nurul Amin Borongunti,
wawancara oleh penulis pada hari Sabtu 20 Februarii 2020 pukul 16:50 WITA
84
KH As’ad Humam, Buku Iqro’: Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur’an,
(Yogyakarta, Balai Litbang LPTQ Nasional team Tadarrus “AMM’: 1990).
50
rendah
h. Variatif, yaitu buku Iqra‟ disusun secara berjilid dan warna sampul
yang berwarna warni, untuk membedakan antara jilid yang satu dengan
yang lain
sekolah TK, SD, SMP, SMA, Mahasiswa serta orang tua (manula).
tanda fathah, dhommah, atau kasroh. Bagi santri yang dianggap mampu
dan menguasai bacaan huruf Al-Qur‟an dengan baik dan benar, maka
diterapkan pada sistem privat dimana tiap kelas ditangani oleh beberapa
10 santri. Dengan demikian sistem modul yang juga menjadi bagian dari
Dalam hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh kepala Unit
85
Wawancara,Zainal S.Pd.I, Kepala Unit TK-TPA Nurul Amin Borongunti,
Tanggal 19 Februari 2020.
52
berikut:
Qur’an.
86
Wawancara Ustadz Zainal S.Pd.I, dicatat tanggal 19 Februari 2020
87
Ibid,
88
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
(Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009), h.3.
53
evaluasi yang di bagi menjadi 2 tahap sepaerti yang di ungkap oleh ustadz
LPPTKA BKPRMI.
peneliti kepada Kepala Unit dan guru-guru TPA Dalam pembinaan baca
1. Demonstrator
Nurul Amin Borongunti punya salah satu sifat yakni praktis dimana
peneliti:
ajarkan membaca dan menulis al-Qur’an saja tapi juga dinul islam
91
Wawancara, Hj. Nurwahyuniyanti, SE, dicatat tanggal 20 Februari 2020
55
dengan baik.
di paparkan oleh ustadz Zainal selaku Kepala Unit TK/TPA Nurul Amin
Borongunti:
92
Wawancara, Hardianti, di catat tanggal 20 Februari 2020
93
Wawancara, Zainal S.Pd.i, di catat pada tanggal 19 Februari 2020.
56
kanan dan santri perempuan dikiri, lalu pada hari kedua peneliti
santri yang sudah mahir mengajar teman nya yang belum mahir ,
harinya.
3. Mediator/ Fasilitator
belajar mengajar.
disediakan untuk setiap santri di TK-TPA ini agar para santri mudah
4. Evaluator
94
Wawancara, Suharni, Guru TPA, di catat tanggal 20 Februari 2020
95
Wawancara, Hardianti, Guru TPA, di catat tanggal 20 Februari 2020
58
belajar siswa.
guru TPA ini dapat menjadi suatu tolak ukur dalam mengukur
keberhasilan guru dan santri dalam proses pembinaan baca tulis Al-
5. Motivator
96
Wawancara, Hardianti, Dicatat Tanggal 20 februari 2020
97
Wawancara, HJ. Nurwahyunianti, Dicatat Tanggal 20 februari 2020
59
98
Wawancara, Zainal S.Pd.I , Kepala Unit TK/TPA Nurul Amin Boronggunti,
Dicatat Tanggal 19 februari 2020.
99
Wawancara, Hj. Nurwahyunianti, Guru TPA Nurul Amin Borongunti, dicatat
Tanggal 20 Januari 2020
60
1. Faktor Pendukung
berikut:
a. Ruang TPA , yakni 2 ruang TPA untuk Kelas iqra’ dan tadarrus. Yang
mengajar
Borongunti, Baik itu dari Santri maupun guru juga menjadi faktor
membuat santri juga disiplin karena ada teladan yang yang patut untuk di
santri yang antusias menunggu guru nya sebelum jam belajar di mulai,
dan guru pun datang tepat waktu seperti yang telah di tetapkan
sebelumnya.
2. Faktor Penghambat
jumlah santri sebanyak 125 orang, sementara guru pengajar ada 4 orang
bahwa 3 orang guru mengajar santri kelas iqra’ dan kepala unit sendiri
100
Wawancara, Hj. Nurwahyunianti, dicatat tangggal 20 Februari 2020
62
fakta tersebut Kepala Unit TK/ TPA Nurul amin Borongunti mengatakan
bahwa:
Menurut saya faktor penghambat ada pada diri santri itu sendiri
karena masing-masing santri memiliki karakter, dan sifat yang
bebeda-beda, sehingga ada santri yang malas dan ada yang rajin
dalam belajar baca tulis Al-Qur’an, olehnya itu kami sesekali
melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa membuat anak-anak
merasa senang untuk datang ke TPA seperti kegiatan Petuah
(perkemahan sabtu ahad) dan juga ekskul renang. 102
101
Wawancara, Zainal S.Pd.I, dicatat tanggal 19 Februari 2020
102
Wawancara, Hardianti, Guru TPA Nurul Amin, dicatat tanggal 20 Februari
2020
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yakni:
membaca al-qur’an
63
64
terfokus.
Tulis Al-Qur’an
65
a. Faktor Pendukung
1) Ruang TPA , yang cukup yakni 2 ruang TPA untuk Kelas iqra’
dan tadarrus.
Borongunti
b. Faktor penghambat
Dari uraian di atas jelas bagi kita bahwa peran guru TPA
pendidikan islam.
B. Saran
4. Bagi Peneliti
namun disisi lain penulis meyakini bahwa skripsi ini juga dapat
Alam, Sie. H. Tombak, Ilmu Tajwid Popular 17 Kali Pandai, Jakarta: bumi
aksara
Humam, KH. As’ad, 1990. Buku Iqro : Cara Cepat Belajar Membaca Al-
Qur’an, Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional
67
68
Munsy, Abdul kadir, 1981. Metode Diskusi Dalam Dakwah, Surabaya: Al-
Ikhlas
Naim, Ngainun, 2011. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
http://ilhampranataputra.blogspot.co.id // pola-belajar-yang-baik
https://benramt.wordpress.com//pola-pembelajaran-baca-quran-luar-
sekolah-di-kota- malang
70
Lampiran 1
Pedoman Wawancara
Borongunti ?
3. Sarana dan Prasarana Apa saja yang terdapat di TK/ Tpa Nurul amin?
Borongunti ?
8. Media apa saja yang di pakai guru TPA dalam membinna baca tulis
Borongunti ?
10. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat guru TPA dalam
Borongunti ?
71
Lampiran 2
Dokumentasi
Zainal S.Pd.I
Hardianti
Suharti
73
74
75
76
77