SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S. Pd. I) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
AWALUDDIN
28 19 2199
Nim : 28 19 2199
Muhammadiyah Makassar.
4 Ramadhan 1434 H
Makassar,
12 Juli 2013 M
Di setujui oleh
Pembimbing I Pembimbing II
2
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya peneliti sendiri.
Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan,
plagiat dibuat atau dibantu secara keseluruhan, maka skripsi dan gelar
4 Ramadhan 1434 H
Makassar,
12 Juli 2013 M
Peneliti
Awaluddin
3
PRAKATA
ﺑﺳـــــــــم ﷲ اﻟــرﺣﻣــن اﻟــرﺣـــــــﯾم
و َ ﻋ َ ﻠَﻰ4ٍد4ﻣﱠ
َاِﻟﮫ . 4ُ ْ د4ﻌ4َﺑ4ﺎ4ﻣﱠ. َ َا4ن4ْ ِﯾ4ﻌ4َ َاﺟ ْ ﻣ4ِ ﺣ َ ﺎِﺑﮫ4ْو َ َاﺻ
Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah rabbul alamin atas
segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, serta salawat dan salam
atas junjungan Nabiullah Muhammad Saw.
Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Pengelolaan
Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan Ajar Di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Bontomanai Desa Bonea Makmur Kecamatan
Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar” penulis tidak dapat
menyelesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, melalui kesempatan
ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas bantuan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Banyak kendala yang dihadapi oleh penulis dalam rangka
penyusunan skripsi ini, tetapi berkat bantuan berbagai pihak maka skripsi
dapat penulis selesaikan pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada yang terhormat:
1. Kedua orang tua penulis, Ayahanda H Daeng Massare dan Ibunda
Dg. Jimase yang tercinta telah mengasuh dan mendidik peneliti
dengan kasih sayang, dan tak kenal lelah serta pengorbanan apapun
sehingga penulis sampai kejenjang pendidikan S1 (Strata satu),
kepada keduanya penulis senantiasa memanjatkan do’a semoga Allah
Swt. mengasihi dan mengampuni dosa-dosa keduanya dan
menentramkan kehidupannya di dunia dan di akhirat.
2. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah membina universitas ini dengan sebaik-baiknya.
3. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd. I Dekan Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dra. Mustahidang Usman, M.Si Ketua Jurusan Pendidikan Agama
4
Islam Unismuh Makassar.
5. Ibu Dra. Hj. St, Maryam, M. Th.I dan Ibu Dra. Mustahidang Usman,
M.Si sebagai pembimbing I dan II dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak/Ibu para dosen yang telah mendidik dan memberikan Ilmu
Pengetahuan selama ini kepada penulis.
7. Bapak Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai
Desa Bonea Makmur Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan
Selayar beserta seluruh jajarannya yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian, serta seluruh responden
yang telah memberikan informasinya yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
8. Kepada saudara-saudara penulis yang telah memberikan bantuan
moral maupun materil selama penulis masih dalam jenjang
pendidikan.
Akhirnya kepada Allah Swt kami memohon semoga semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya senantiasa
memperoleh balasan disisi-Nya, Amin.
4 Ramadhan 1434 H
Makassar,
12 Juli 2013 M
Peneliti
5
ABSTRAK
6
DAFTAR TABEL
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI........................................................iii
PRAKATA...................................................................................................iv
ABSTRAK...................................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................vii
DAFTAR ISI..............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................4
C. Tujuan Penelitian................................................................5
D. Manfaat Penelitian..............................................................5
8
BAB IV METODE PENELITIAN..........................................................28
A. Selayang Pandang Sekolah Menengah Pertama
Negeri 2 Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar......41
B. Pengelolaan pembelajaran dan pengembangan
bahan ajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Bontomanai Desa Bonea Makmur Kecamatan
Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar.....................47
C. Faktor-Faktor Yang Menghambat Pengelolaan
Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan Ajar Di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai
Desa Bonea Makmur Kecamatan Bontomanai
Kabupaten Kepulauan Selayar.........................................56
D. Pengembangan Bahan Ajar Dalam Pengelolaan
Pembelajaran Di Sekolah Menengah Pertama Negeri
2 Bontomanai Desa Bonea Makmur Kecamatan
Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar.....................61
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................70
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
faktor yang fisik maupun non fisik misalnya berbagai interaksi yang ada
didalamnya, guru dengan guru, guru dengan siswa, siswa dengan siswa,
guru dengan kepala sekolah, siswa dengan kepala sekolah, guru dan
10
pembelajaran yang baik akan melahirkan proses pembelajaran yang baik
pula.
baik itu membutuhkan perencanaan yang baik pula dari guru. Bagi
disebabkan oleh tidak adanya perencanaan yang baik dari guru yang akan
mengajar. Guru menganggap bahwa dirinya sudah tau tentang apa yang
ingin disampaikannya kepada siswa, dan siswa dianggap tidak tau apa-
mengemukakan bahwa:
harus diisi air. Sementara dirinya adalah yang paling pandai di kelasnya.
Perasaan ini pulalah yang dalam kasus tertentu membuat guru tidak
11
Selain dari pada itu faktor terpenting yang juga harus dimiliki oleh
ada bahan ajar yang baik dan ada pula bahan ajar yang kurang baik.
baik yakni memiliki enam kriteria yang harus dipenuhi antara lain misalnya
12
ada tiga hal yang saling terkait dalam pengelolaan pembelajaran dan
Kepulauan Selayar.
B. Rumusan Masalah
Selayar ?
Kepulauan Selayar ?
13
C. Tujuan Penelitian
Kepulauan Selayar
Kepulauan Selayar
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan praktis
14
Bontomanai Desa Bonea Makmur Kecamatan Bontomanai Kabupaten
Kepulauan Selayar.
Kepulauan Selayar.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengelolaan Pembelajaran
(2008 : 107) istilah pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yakni kata
dan Zaini dalam Swardi (2008 : 108) secara sederhana berarti “kegiatan
16
untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan
dikemukakan oleh para ahli seperti yang ditulis oleh Suharsimi Arikunto
17
suasana belajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi
murid untuk belajar dengan baik. Hal ini memberikan penekanan bahwa
pembelajaran diperlukan karena dari hari ke hari dan bahkan dari waktu
ke waktu tingkah laku dan perbuatan anak didik selalu berubah. Hari ini
anak didik dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi besok belum
di masa mendatang boleh jadi persaingan itu kurang sehat. Karena itu,
kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap mental, dan
dapat tercapai.
18
yang terbaik sesuai dengan hakekat masalahnya. Oleh karena itu,
a. Pendekatan kekuasaan
Ciri utama pada pendekatan ini adalah ketaatan pada aturan yang
ancaman, sangsi, hukuman dan bentuk disiplin yang ketat dan kaku.
b. Pendekatan kebebasan
yang disepakati guru dan murid berkaitan dengan apa yang harus dan
tidak boleh dikerjakan guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi
yang terjadi di kelas dan aturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan
d. Pendekatan belajar
19
Pendekatan ini menghendaki lahirnya peran guru untuk mencegah
proses pembelajaran.
positif dalam kelas. Suasana hati yang saling mencintai agar guru-murid
pembelajaran.
f. pendekatan kombinasi
lingkup seorang guru bidang studi untuk mengatasinya. Hal ini berarti
20
bahwa seorang guru bidang studi dituntut untuk dapat menciptakan,
lembaga pendidikan
antara lain pembagian ruangan yang adil untuk setiap tingkat atau
jurusan, pengaturan upacara bendera pada hari senin dan bila pada hari
tersebut turun hujan lebat, menegur peserta didik yang tidak mau
c. Masalah yang ada di luar wewenang guru bidang studi dan sekolah
sebagainya.
masalah pengelolaan kelas jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang
21
dilakukan oleh peserta didik misalnya minum-minuman keras di luar
Masalah semacam ini sudah berada di luar jangkauan guru dan sekolah,
dan kompleks. Oleh karena itu, khusus untuk melakukan refleksi atas
22
masalah pengelolaan kelas kemudian dijadikan bahan diskusi kelas untuk
b. Berkelanjutan (continuous)
c. Didaktis
maupun non tes harus dirancang baik isi, format maupun tata letak (lay
d. Menggali informasi
yang cukup bagi guru untuk mengambil keputusan dan umpan balik.
23
Pemilihan metode, teknik dan alat penilaian yang tepat sangat
menentukan jenis informasi yang ingin digali dari proses pengeloaan kelas
terhadap hasil penilaian dan kerja siswa secara seksama untuk melihat
melihat hal-hal positif yang diberikan siswa. Mislnya jawaban benar yang
diberikan siswa diluar perkiraan atau cakupan yang ada pada guru.
Demikian juga melihat pola kesalahan yang umum dilakukan siswa dalam
Bermakna
dua yakni prinsip umum dan prinsip khusus. Dimana pada prinsip umum
24
siswa untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui dan pahami, serta
efektif dan pekerja yang produktif. Belajar akan efektif jika suasana
paling efektif pada saat mereka sedang bermain atau melakukan sesuatu
yang mengasyikkan.
25
Lebih jauh Darwyn Syah, dkk (2007 : 303-308) mengemukakan
lain:
siswa untuk bekerja lebih baik dan dapat menimbulkan inspirasi bagi
2. Pengelolaan siswa
adalah sang guru harus dapat memahami sifat dan karakterestik setiap
individual siswa.
26
belajar.Penyediaan tugas menantang, hendaknya menggunakan
sumber daya yang ada di sekolah dan melibatkan orang-orang yang ada
27
C. Bahan Ajar
Menurut sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi (2010 : 159) bahwa:
terpadu.
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis
28
b. Kompetensi yang akan dicapai
c. Informasi pendukung
d. Latihan-latihan
f. Evaluasi
siswa.
guru:
berbagai referensi,
29
tercipta lingkungan / suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan
baik.
a. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan
b. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk,
film.
disk interaktif.
Jenis bahan ajar cetak yaitu handout, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto / gambar, model / maket Bahan cetak
dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak tersusun
pindahkan.
30
5) Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca dimana saja.
bernilai besar.
bahasa atau pembelajaran musik. Bahan ajar kaset tidak dapat berdiri
sendiri,
2) Radio
sebagai bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belajar sesuatu.
dapat dirancang sebagai bahan ajar, misalnya pada jam tertentu guru
31
mendengarkan berita siaran langsung suatu kejadian/fakta yang sedang
berlangsung.
1) Video / film
bantu pandang dengar (audio visual aids/ audio visual media). Umumnya
akhir dari penayangan video siswa dapat menguasai satu atau lebih
diperbesar.
32
e) Memungkinkan pula untuk membandingkan antara dua adegan
berproses.
memerlukan waktu relatif lama dan biaya besar. Namun demikian jika
diproduksi oleh organisasi tertentu dan dalam jumlah yang besar, maka
dibandingkan dengan video. Saat ini film sudah jarang digunakan bahkan
ajar yang dapat dipandang dan didengar, karena dengan orang seseorang
bahan belajar, bahkan seorang guru dapat dijadikan sebagai bahan ajar.
Agar orang dapat dijadikan bahan ajar secara baik, maka rancangan
baik akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Dengan demikian,
33
dalam menggunakan orang sebagai bahan ajar tidak dapat berdiri sendiri
(audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya
hingga penilaian.
foto. Bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam bentuk compact disk
(CD).
a. prinsip relevansi,
b. konsistensi,
c. kecukupan.
34
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan
maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.
harus dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Kepulauan Selayar dengan obyek penelitian para guru dan siswa sebagai
informen.
C. Variabel Penelitian
maupun tingkatannya.
36
Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2004 : 118)
D. Definisi Operasional
37
2. Bahan ajar siswa adalah seperangkat materi yang disusun secara
1. Populasi
bahwa:
38
kejadian, atau hal-hal yang ada kaitannya dengan pengelolaan
penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru dan siswa. Untuk lebih
jelasnya keadaan populasi guru dan siswa dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 1
Keadaan populasi siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Bontomanai Desa Bonea Makmur Kecamatan Bontomanai Kabupaten
Kepulauan Selayar tahun ajaran 2012 / 2013
Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 VII A 7 7 14
B 7 7 14
2 VIII A 7 5 12
B 11 6 17
3 IX A 7 5 12
B 6 7 13
Jumlah 45 37 82
Sumber data: Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai Desa
Bonea Makmur Kecamatan Bontomanai Kabupaten
Kepulauan Selayar tahun ajaran 2012 / 2013
39
Tabel 2
Keadaan Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai
Kabupaten Kepulauan Selayar
Jenis Kelamin Jumlah
No Guru Laki-laki Perempuan
1 Guru 7 22 29
Jumlah 7 22 29
Sumber data : Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai
Kabupaten Kepulauan Selayar
Tabel di atas menunjukkan bahwa populasi dari guru di Sekolah
2. Sampel
Indonesia
yaitu:
40
Negeri 2 Bontomanai Desa Bonea Makmur Kecamatan Bontomanai
Tabel 3
Keadaan sampel guru dan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar
No Guru / Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Kelas VII 2 2 4
2 Kelas VIII 2 2 4
3 Kelas IX 2 2 4
Jumlah 6 6 12
Tabel di atas menunjukkan bahwa sampel guru dan siswa di
orang.
F. Instrumen Penelitian
penelitiannya, harus relevan dengan masalah dan aspek yang diteliti agar
1. Observasi
41
Observasi langsung adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap segala yang banyak pada objek penelitian,
pengamatan dan pencatatan yang di lakukan terhadap objek tempat
terjadi atau berlangsungnya peristiwa sehingga observasi berada
bersama obyek yang di selidiki, sedangkan observasi tidak langsung
adalah pengamatan yang di lakukan tidak pada saat berlangsungnya
peristiwa yang akan diselidiki, misalnya diamati melalui film,
rangkaian slide atau rangkaian foto.
pendidik, serta sarana dan prasarana yang meliputi jumlah dan kondisi.
2. Wawancara
42
Dalam hal ini peneliti akan melakukan percakapan langsung
3. Angket
siswa.
Angket adalah kuesioner atau tidak lain dari sebuah pertanyaan yang
secara logis berhubungan dengan masaalah penelitian dan
pertanyaannya merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai
makna dan menguji hipotesa.
43
4. Dokumentasi
bahan tertulis baik berupa buku, majalah, jurnal yang dianggap penting.
maupun film yang bersifat dokumen pribadi maupun dokumen resmi”. Dari
sebagai berikut:
aslinya.
44
hal ini di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai Desa
a. Observasi
b. Wawancara
c. Angket
45
2 Bontomanai Desa Bonea Makmur Kecamatan Bontomanai
d. Dokumentasi
berikut:
46
Bonea Makmur Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan
Selayar.
hal yang bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat khusus atau
kesimpulan.
47
BAB IV
1. Profil Sekolah
Tabel 4
Nama kepala sekolah yang pernah memimpin Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar sampai
sekarang
48
6. Melaksanakan pengembangan kelembagaan
dan manajemen sekolah
7. Melaksanakan program penggalangan
pembiayaan sekolah
8. Menata lingkungan sekolah dengan baik
9. Mengoptimalkan kegiatan-kegiatan
keagamaan dengan baik
10.Menumbuhkan minat baca, bakat dan
kreatifitas siswa.
c. Tujuan sekolah : 1. Menciptakan siswa yang beriman,
bertakwa dan memiliki ilmu
pengetahuan
2. Menciptakan siswa yang berbudi pekerti
luhur, cerdas, terampil dan berbudaya
3. Menciptakan siswa yang mampu hidup
dalam lingkungan yang harmonis dan
mandiri.
4. Menghasilkan peserta didik yang
mampu melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi. (sumber data: Profil Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2
Bontomanai Kabupaten Kepulauan
Selayar, 2011 : 2)
3. Keadaan guru, siswa dan sarana prasarana Sekolah Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai Kabupaten Kepulauan
Selayar
a. Keadaan guru
didukung oleh tiga hal yaitu siswa sebagai peserta didik, guru sebagai
menghasilkan alumni yang bermutu, baik dari segi kualitas lebih-lebih dari
49
segi kuantitas, salah satu kunci untuk mencapai tujuan itu adalah harus
berikut:
Tabel 5
Keadaan Guru/Pegawai Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Ajaran 2012/2013
Bidang studi yang
No Nama Status / Jabatan
diajarkan
1. Mana, S.Pd Kepala Sekolah Matematika
2. Bahtiar, S.Ag Wakasek Pendais
3. Sainuddin Guru BK
4. Hasan Guru PKN/MAT
5. Saturia Guru Bahasa Indonesia
6. Muliati, S.Pd Guru Keterampilan
7. Husain Guru Seni Budaya
8. Bau Daeng, S.Pd Guru IPA Fisika
9. Dahlia, S.Pd Guru IPA Biologi
10. Nur Fatmawati, S.Pd Guru IPS Geografi
11 Ummiaty, S.Pd Guru IPS Sejarah
12 Drs. Sellek Guru PKN Penjas
13 Nur Mala, S.Pd Guru Bahasa Inggris
14 Andi Irmayani, S.Pd Guru Ekonimi IPS
15 Darman, S.Ag Guru TIK
16 Nur Fatmawati, S.Ag Guru Agama
17 Nur Faida, S.Pd GTT Kimia
18 Hasniati, S.Ag Guru Kontrak Pengajian Dasar
19 Nur Wahida, S.Pd GTT Bahasa Indonesia
20 Kasmawati, S.Ag GTT Seni Budaya
21 Anna Lousiana Ekonomi
Guru Kontrak
Purnawati Anhar, SE
22 Nur Fitra TU -
23 Mawarti PPT -
24 Muh. Arfa Satpam -
Sumber Data: Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai
Kabupaten Kepulauan Selayar
50
b. Keadaan Siswa.
Tabel 6
Keadaan Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Ajaran 2012/2013
Jenis Kelamin
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VII 11 9 20
2 VIII 13 11 24
Jumlah 24 20 44
Sumber data: Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai
Kabupaten Kepulauan Selayar
pengajar dan siswa, tetapi harus didukung pula oleh sarana dan
yang dapat memberi suasana edukatif. Karena itu, masalah sarana dan
fasilitas ini, tetap menjadi bagian dari objek penelitian dalam setiap
kegiatan meneliti.
51
Keadaan sarana pendidikan dan fasilitas belajar Sekolah
Tabel 7
Sarana Fasilitas Belajar Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun Ajaran 2012/2013
manajemen berbasis sekolah yang baik sehingga guru dapat lebih kreatif
52
B. Pengelolaan pembelajaran dan pengembangan bahan ajar di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai Desa Bonea
Makmur Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar
Tabel 8
Tanggapan Siswa tentang efektifitas pengelolaan kelas di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai Desa Bonea Makmur
Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1. Sangat efektif 4 35%
2. Efektif 6 47%
3. Kurang efektif 2 18%
4. Tidak efektif 0 0%
Jumlah 12 100%
Sumber data : hasil angket siswa item no 1
Dari 17 siswa yang dijadikan sebagai responden, terdapat 4 atau
53
efektif pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dalam mengajar, 2
dilakukan oleh guru dalam mengajar dan tidak ada siswa yang
atau 0%.
berikut :
tujuan yang telah ditetapkan yaitu mengelola kelas dengan baik yaitu
54
Tabel 9
Tanggapan Siswa tentang strategi pengelolaan kelas yang dilakukan oleh
guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai Desa Bonea
Makmur Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar
kelas yang dilakukan oleh guru dalam mengajar, 7 atau 57.5% yang
pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dalam mengajar, dan tidak
ada siswa yang menyatakan tidak baik strategi guru dalam mengelola
dalam pengelolaan kelas, juga harus dipilih strategi yang memiliki ciri-ciri
kreatifitas siswa.
55
belajar yang efektif mempunyai ciri yang penting dan perlu dipahami dan
digunakan.
yang merupakan salah satu syarat bagi kegiatan belajar mengajar yang
optimal.
dalam belajar agar siswa dapat berminat untuk belajar. Data tersebut
berasal dari 30 orang siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini
untuk lebih jelasnya, hasil angket tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 10
Tanggapan Siswa tentang pengelompokan siswa berdasarkan nilai
terhadap minat belajar siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Bontomanai Desa Bonea Makmur Kecamatan Bontomanai Kabupaten
Kepulauan Selayar
56
kemudian 8 atau 17% menyatakan kurang senang dikelompokkan
dan memahami berbagai materi yang telah diajarkan oleh setiap guru.
kreatifitas dalam mengelola kelas. Pada saat proses belajar dan mengajar
terjadi pada saat berlangsung interaksi antara guru dan siswa untuk
57
unsur tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kegiatan belajar mengajar,
Tabel 11
Hubungan efektifitas mengelola kelas dengan prestasi belajar
58
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa dengan efektifitas
Sebab, belajar yang efektif itu mempunyai ciri yang penting dan perlu
Tabel 12
Efektifitas pengelolaan pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
orang atau 60% siswa yang menyatakan termotivasi belajar, 4 orang atau
beda, ada yang tinggi, sedang dan ada pula yang rendah. Kondisi
59
berbeda memiliki intelegensi yang berbeda-beda pula. Dengan demikian,
dalam menerima pelajaran ada yang cepat dan ada yang lamban dan ada
sebagai berikut:
dan kreatif, juga harus dipilih prinsip yang memiliki ciri-ciri yang baik,
60
kemauan siswa untuk belajar. Sebab, belajar yang kreatif itu mempunyai
meningkat.
61
Dalam proses belajar, perubahan tingkah laku yang diinginkan,
1. Faktor Guru
informator, dan konselor bagi siswanya. Olehnya itu, tanggung jawab guru
dan melatih siswanya. Jadi, tanggung jawab guru tidak hanya terbatas
pada kegiatan di kelas, akan tetapi pada dirinya telah terpikul tugas suci
yang kompleks. Artinya kegiatan guru tidak hanya terbatas pada kegiatan
ajarkannya.
62
Mengenai faktor guru sebagai satu faktor penghambat dalam
2. Fasilitas Pengajaran
belajar pada suatu sekolah, semakin kurang pula pengaruh belajar yang
63
yang berhubungan dengan materi pelajaran sangat dibutuhkan. Karena di
bahwa :
dipergunakan juga dari sisi kemampuan para guru siswa dalam kelas
tertentu.
3. Siswa
64
Sebagaimana telah penulis kemukakan pada uraian terdahulu
terhadap setiap mata pelajaran, akan tetapi adalah faktor siswa juga.
setiap bidang studi yang telah diajarkan, maka siswa tersebut menjadi
termotivasi dari dalam diri siswa itu sendiri. Sebaliknya jika siswa kurang
itu minat sangat besar pengaruhnya dalam belajar, misalnya guru dalam
bahwa berbagai faktor yang dihadapi, baik oleh guru maupun siswa dalam
65
pembelajaran bagi guru, serta kurangnya media pembelajaran sebagai
tercapai jika guru mampu mengatur murid dan sarana pengajaran serta
efektif.
Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru adalah
66
maka dari itu sebagai guru sangat dibutuhkan dalam mendidik siswanya
dan dapat memberi suatu motivasi belajar yang baik demi tercapainya
hari, untuk itu pada pendidik harus dapat membangkitkan minat dan
pendapat secara terbuka merupakan modal dasar bagi peserta didik untuk
siswa, kita perlu guru yang demokratis, jujur dan terbuka, serta siap di
67
motivasi siswa. Untuk kepentingan tersebut, guru merupakan faktor
kondisinya tidak jauh berbeda, siswa memiliki rasa ingin tahu, dan
memiliki potensi untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Oleh karena itu,
ingin tahu siswa agar tumbuh minat dan motivasinya untuk belajar.
bahwa:
kondusif, serta dapat membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik. Dan
bahan sesuai dengan urutan buku teks, tetapi yang paling penting
68
bangkit rasa ingin tahunya dan terjadilah proses belajar yang tenang dan
pada mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris padahal itu yang
diujikan dalam ujian nasional. Oleh karena itu, guru dituntut untuk
mengatur lingkungan. Ini penting dipikirkan oleh guru dan ahli pendidikan,
tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Dengan motivasi akan tumbuh
tujuan.
sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk
69
pengetahuan tentang kejiwaan anak yang berhubungan dengan masalah
kepada peserta didik sehingga mau dan mampu belajar dengan sebaik-
baiknya.
dan cita-cita mereka di masa yang akan datang. Hal ini penting, karena
siswa tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam
antara satu siswa dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat
mendasar.
rasa bosan.
70
Iklim belajar yang kondusif harus ditunjang oleh berbagai fasilitas
peserta didik dengan guru dan di antara para peserta didik itu sendiri,
kaitan ini, sedikitnya terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan, yaitu
71
mengelola kelas, sehingga kegiatan belajar dan pembelajaran dapat
sekolah yang aman, nyaman dan tertib, optimisme dan harapan yang
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
belajar di rumah.
yang aman, nyaman dan tertib, optimisme dan harapan yang tinggi
73
membangkitkan nafsu, gairah dan semangat belajar sehingga prestasi
B. Saran
berikut ini penulis ajukan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna
74
DAFTAR PUSTAKA
Al quran
75
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan
Standar Kompetensi Guru. Cet IV. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
76
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 BONTOMANAI
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
I. Petunjuk Wawancara
1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan,
terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah tersedia.
2. Jawablah tes wawancara ini dengan jujur dan penuh ketelitian
karena jawaban Bapak/Ibu akan sangat membantu kelengkapan
data yang penulis butuhkan. Dan sebelumnya tak lupa kami
ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuannya.
Jazakumullah Khairan Katsiran
77
3. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan
bahan ajar dalam pengelolaan pembelajaran di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Bontomanai Desa Bonea Makmur Kecamatan
Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar ? Sebutkan minimal 10
upaya !
4. Bahan ajar apa saja yang dikembangkan dengan baik di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai Desa Bonea Makmur
Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar ! Sebutkan
minimal 5 bahan ajar !
5. Sebutkan indikator-indikatornya bahwa perkembangan bahan ajar
yang baik meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai Desa Bonea Makmur
Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar !
78
PEDOMAN ANGKET UNTUK GURU DAN SISWA
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 BONTOMANAI
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
I. Keterangan Angket
1. Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data obyektif dari guru
dan siswa dalam rangka penyusunan skripsi.
2. Dengan mengisi angket ini, berarti telah ikut serta membantu kami
dalam penyelesaian studi.
79
IV. Daftar Pertanyaan
1. Menurut Anda bagaimana efektifitas pengelolaan pembelajaran di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomanai Desa Bonea
Makmur Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar?
a. Sangat efektif c. Kurang efektif
b. efektif d. Tidak efektif
80