SKRIPSI :
OLEH :
NPM. 21901011334
AL-RIFA’IE
SKRIPSI
Oleh:
Dimas Fajar Tris Tiawan
NPM. 21901011334
ii
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
iii
PENGESAHAN
TIM PENGUJI SKRIPSI
Dewan Penguji,
Ketua, Sekertaris,
Penguji Utama,
Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Prodi PAI Dekan Fakultas Agama Islam
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NPM : 21901011334
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar – benar
tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi/falsifikasi/fabrikasi baik sebagian atau
seluruhnya.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
plagiasi/falsifikasi/fabrikasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 02 September
2023
Yang membuat pernyataan,
NPM. 21901011334
v
ABSTRAK
Tiawan, Dimas Fajar Tris. 2023. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Pembentukan Akhlak Siswa di SMP MODERN AL-RIFA’IE. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas
Islam Malang. Pembimbing 1: Dr. Moh. Muslim, M.Ag. Pembimbing 2: Ari
Kusuma Sulyandari, M.Pd.
Kata Kunci :
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana sebaiknya akhlak itu harus
terwujud. Konsep atau seperangkat pengertian tentang apa dan bagaimana
sebaiknya akhlak itu, disusun oleh manusia di dalam sistem idenya. Akhlak atau
sistem prilaku dapat dididikan atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya dua
pendekatan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif meliputi
reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Pengecekan keabsahan data
dengan melibatkan orang lain, perpanjang waktu dan triangulasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru Pendidikan
agama islam dalam pembentukan akhlak di SMP Modern Al-Rifa’ie kecamatan
Gondanglegi kabupaten Malang, dengan fokus penelitian yang terdiri atas: 1)
Bagaimana perencanaan guru PAI dalam pembentukan akhlak di SMP Modern
Al-Rifa’ie ; 2) Bagaimana pelaksanaan guru PAI dalam pembentukan akhlak di
SMP Modern Al-Rifa’ie ; 3) Bagaimana hasil guru PAI dalam pembentukan
akhlak di SMP Modern Al-Rifa’ie.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Dalam melakukan pembinaan
akhlak peserta didik, guru menggunakan pendekatan individual dan kelompok.
Pendekatan secara individual dengan menumbuhkan kebiasaan berakhlak baik.
Sedangkan pendekatan kelompok dengan adanya shalat berjama’ah, peringatan-
peringatan Hari Besar Islam, kultum ramadhan, serta peraturan tentang
kedisiplinan dan tata tertib sekolah (2) Metode yang digunakan dalam pembinaan
akhlak peserta didik yaitu dengan menggunakan metode keteladanan, pembiasaan,
cerita, nasehat, dan ganjaran (3) Dari hasil pembentukan akhlak siswa ini sudah
ada perkembangan yang dialami oleh siswa berkat program-progam yang
dilakukan oleh guru yang ada disekolah serta adanya pengawasan dari guru
sekolah dan juga pengawasan dari pengurus yang ada diasrama.
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan basmallah dan hamdallah, rasa syukur kepada sang khalik
Allah SWT atas segala nikmat dan kesehatan yang telah diberikan sehingga
penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Salawat serta salam kami haturkan
kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini penulis persembahkan
untuk:
Terimakasih tak terhingga kepada kedua orang tua Ayah Sutrino Ibu Suyatin yang
telah mendidik, membimbing, mengawasi, menasehati, memfasilitasi, mendoakan
dan meridhoi setiap langkah dan perjuanganku, serta telah mencurahkan daya dan
upayanya demi pendidikanku, begitupun dengan tetesan keringat yang telah
menghidupi saya dan adik-adik, semoga karya kecil ini bisa membuat beliau
berdua tersenyum bahagia dan mampu mewujudkan sedikit dari banyaknya
harapanku.
Dan untuk seluruh teman- teman, hanya do’a dan harapan yang terucap pada
benak ini, semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan kalian,
Jazakumullah khoiron kastiron. Semoga segala harapan dan cita-cita senantiasa
Allah wujudkan dan ridhoi disetiap langkah dan perjuangan kita sebagai hamba
Allah yang dapat bermanfaat bagi agama, umat, bangsa dan negara. Aamiin.
viii
KATA PENGANTAR
َرِض ْيُت ِباِهللا َر َّبا.َر ِّب اْش َـرْح ِلي َص ـْد ِر ْي َو َيِّسْر ِلي َأْمِـرْي َو اْح ُلْل ُع ْقـَد ًة ِم ْن ِلَس ـاِني َيْفَقـُه َقـْو ِلي
َر ِّب ِزْد ِني ِع ْلًم ا َو اْر ُز ْقِنْي َفْهًم ا َو اْج َع ْلِنْي ِم َن الَّصاِلِح ْيَن.َو ِباِاْل ْس َالِم ِد ْيَنا َو ِبُمَحَّمٍد َنِبًّيا َو َر ُسْو ًال.
Segala puji syukur bagi Allah SWT, Yang Maha Kuasa atas segala
berkah, rahmat, kasih sayang dan karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan
lahiriyyah dan bathiniyyah serta inspirsi yang terbaik, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Peran Guru Pendidikan Agama
Shalawat serta salam tak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari masa jahiliyyah menuju
masa yang bergelimang ilmu yaitu agama islam, sekaligus beliau yang telah
Islam Malang sebagai wujud serta partisipasi penulis dalam mengembangkan dan
kuliah.
penulisan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
1. Kedua orang tua tercinta Ayah Sutrino Ibu Suyatin beserta segenap keluarga
ix
yang tiada henti-hentinya mengiringi do’a, kasih sayang dan memberikan
3. Bapak Drs. Anwar Sa’dullah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam
4. Bapak Moh. Sulistiono, S.PdI, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan
5. Bapak Dr. Drs. Rosichin Mansur, M.Pd. dan Ibu Ika Anggraheni, S.Pd, M.Pd.
6. Bapak dan ibu dosen Universitas Islam Malang yang telah memberikan
7. Segenap teman fillah, teman seperjuangan serta seluruh santri Yayasan Pondok
Pesantren.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna.
Begitu juga penulisan skripsi ini, yang tidak luput dari kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat kontruktif demi
Wassalamualaikum Wr.Wb.
x
Malang, 05 Juli 2023
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Judul
Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman Pengesahan
Halaman Pernyataan Keaslian
Abstrak
Halaman Motto
Halaman Persembahan
Kata Pengantar........................................................................................................ix
Daftar Isi.................................................................................................................xi
Daftar Tabel..........................................................................................................xiii
Daftar Lampiran....................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Konteks Penelitian.......................................................................................1
B. Fokus Penelitian...........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................6
E. Definisi Operasional.....................................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................9
A. Peran Guru....................................................................................................9
1. Pengertian Peran........................................................................................9
2. Pengertian Peran Guru PAI......................................................................10
B. Pembentukan Akhlak .................................................................................15
1. Pengertian Akhlak.......................................................................................15
2. Metode Pembinaan Akhlak.........................................................................17
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak.........................18
4. Pendidikan Akhlak......................................................................................20
5. Karakteristik Akhlak dalam Ajaran Islam..................................................22
6. Indikator Akhlak Terpuji dan Akhlak Tercela............................................23
xi
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................26
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................................26
B. Kehadiran Peneliti......................................................................................27
C. Lokasi Penelitian........................................................................................28
D. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................30
E. Teknik Analisis Data..................................................................................34
F. Pengecekan Keabsahan Data.....................................................................36
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN..............................39
A. Paparan Data..............................................................................................39
1. Perencanaan Guru PAI dalam Pembentukan Akhlak Siswa..................39
2. Pelaksanaan Guru PAI dalam Pembinaan Akhlak Siswa......................46
3. Hasil Guru PAI dalam Pembinaan Akhlak............................................56
B. Temuan Peneliti.........................................................................................60
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................................62
A. Perencanaan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlak
di SMP Modern Al-Rifa'ie Gondanglegi Malang......................................62
B. Pelaksanaan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak di
SMP Modern Al-Rifa'ie Gondanglegi Malang .........................................64
C. Hasil Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak di SMP
Modern Al-Rifa'ie Gondanglegi Malang ..................................................70
BAB VI PENUTUP...............................................................................................74
A. Kesimpulan................................................................................................74
B. Saran...........................................................................................................75
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................76
RIWAYAT HIDUP PENULIS..............................................................................77
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
disebut dengan khalq, dan citra batiniah yang disebut dengan khulq. Khalq
namun ada juga yang hanya terpendam di dalam batin dan tidak
dari pengertian diatas akhlak ialah segala tingkah laku seseorang yang
lahir dari dalam bathin seseorang. Atau untuk lebih mudah dipahami
akhlak adalah wujud baik, buruk tingkah laku seseorang, yang berawal
Akhlak atau sistem perilaku ini terjadi melalui satu konsep atau
manusia adalah selalu cenderung berbuat baik, akan tetapi itu kembali lagi
berakhlak baik akan disegani dan juga mendapat penilaian baik dimata
semua orang, akan tetapi seorang anak juga bisa dicela, dan dijauhi apabila
yaitu sekolah, masyarakat dan keluarga. Oleh karena itu upaya untuk
upaya sadar yang dilakukan oleh mereka yang memiliki tanggung jawab
yang dimiliki anak agar mereka dapat berfungsi dan berperan sebagaimana
penjelasan diatas adalah orang tua. Sedangkan guru dan pendidik lainnya
hanya sebagai penyambung dari tanggung jawab orang tua yang juga
potensi yang dimiliki anak agar mereka menjadi pengabdi Allah yang taat
dan setia, sesuai dengan hakikat penciptaan manusia dan juga dapat
peran kedua orang tua sebagai teladan yang terdekat kepada anak telah
diakui dalam pendidikan Islam. Jadi baik buruknya sikap kedua orang tua
akan ikut mempengaruhi sikap keagamaan pada anak. Begitu juga guru,
segala gerak-gerik ataupun sikap seorang guru secara tidak langsung akan
sebagai khalifah fil al-ardh maupun khalifah fi’abd) sesuai dengan nilai-
nilai ajaran agama Islam. Maka guru pendidikan agama Islam adalah guru
dan segala yang dilakukan ketika dikelas akan secara langsung dilihat oleh
peserta didik.
rumah(Hasibuan, 1994).
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
saja pada kehidupan bangsa saat ini tetapi juga masa yang akan datang.
yang beralamat di Jl. Raya Ketawan No 2. Madrasah ini juga adalah salah
siswa. Disini peneliti melihat bahwa adanya siswa yang merunduk ketika
ada seorang guru yang melewatinya, dan tidak jarang juga siswa bercium
tangan antara siswa putra dan guru putra begitu juga sebaliknya. Peneliti
juga melihat siswa pada saat diluar kelas pun entah itu dikantin,di area
sebaya, siswa cukup menggunakan kata yang sopan saat diluar kelas sekali
pun. Kemudian disini juga peneliti melihat siswa yang ada di SMP
ditanamkan dalam diri siswa. Karena saya ingin mengatahui lebih lanjut,
maka dari itu saya melakukan wanwancara singkat oleh salah satu siswa
disana mengapa akhlak siswa disini bisa dibilang cukup baik. Dia
hal yang harus diperhatikan orang tua, guru dan masyarakat guna
pengetahuan.
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
penelitian adalah:
D. Kegunaan Penelitian
Dari rumusan dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan di atas maka
penulis sendiri.
1. Secara Teoritis
2. Secara praktis
manfaat kepada :
a. Guru
siswa ber akhlakul karimah dan dapat juga digunakan untuk bahan
keprofesionalitasan.
b. Siswa
c. Peneliti selanjutnya
Nantinya, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk
E. Definisi Operasional
sekolah.
2. Pembentukan Akhlak
siswa adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh guru
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertrian Peran
2014).
merupakan fungsi dari lembaga tersebut. Peran itu ada dua macam
yaitu peran yang diharapkan (expected role) dan peran yang dilakukan
suatu peranan.
pengertian peran adalah suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh
terutama pada media yang penulis teliti yaitu sripoku.com, peran tidak
memengaruhi orang lain. Bahkan, ada yang cukup rancu dalam bahasa
sekolah umum. Saya kaget dengan dua istilah ini, mengapa sampai di
penjajah dulu. Ya, itu jawaban paling mudah. Kita salahkan saja orang
lain. Memang, menyalahkan orang lain lebih mudah dan enak rasanya.
Saya akan memutuskan bahwa istilah yang tepat untuk menyebut guru
adalah mu’alim.Arti asli kata ini dalam bahasa arab adalah menandai.
Dari uraian diatas, dapat difahami bahwa guru adalah seseorang yang
peserta didik dan menjadikanya dari yang tidak faham menjadi faham,
dari yang tidak tahu menjadi tahu, selain itu istilah guru selalu identik
beriman dan bertakwa kepada allah swt dan berprilaku baik dalam
kehidupan sehari-hari.
dalam kajian buku yang peneliti kutip ini dikemukakan yang paling
Seiring dengan peran dan tugas diatas, bahwa guru harus kreatif,
1) Orang tua yang memiliki rasa kasih sayang pada peserta didiknya.
mencarikan solusinya.
secara wajar.
dalam linkunganya.
8) Mengembangkan kreatifitas
dari kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam
dalam linkunganya.
dari kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam
B. Pembentukan Akhlak
1. Pengertian Akhlak
Ada akhlak yang disebut dengan akhlakul karimah atau akhlak terpuji
dan ada pula akhlak tercela atau akhlak yang buruk. Setiap manusia
berperangai baik atau buruk tergantung dirinya sendiri, karena yang
yang luhur pada umatnya, karenanya tidak hanya menjelaskan hal ini
Kata akhlak adalah bentuk jamak dari kata Khilqun atau Khulqun
segala sesuatu yang menjadi tabiat. Sedangkan secara istilah, kita dapat
yang mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
kehidupan siswa.
islam. Hal in dapat dilihat dalam salah satu misi kerasulan yang utama
pula dilihat dari perhatian Islam terhadap pembinaan jiwa yang harus
ini telah berlangsung lama, maka paksaan tersebut sudah tidak terasa
lestari.
rekreatif dan bermain. Untuk itu ajaran akhlak dapat disajikan dalam
bentuk permainan.
anak itu baik, maka baik lah anak itu. Demikian juga sebaliknya aliran
ini tampak lebih begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oeh
si anak dan faktor dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang
Fitrah dan kecenderungan kearah yang baik yang ada didalam diri
yang ada dalam diri manusia dibina secara intensif melauli berbagai
metode.
dengan serba tidak tau, apabila sreoang tidak mengetahui suatu hal dan
baik lainya. Perasaan yang hebat dapat menimbulkan gerak nafsu dan
2007).
4. Pendidikan Akhlak
yang menuut logat diartikan budi pekerti , perangai, tingkah laku atau
Atas dasar itu akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan baik dan
harus diperbuat.
Ibn Miskawai dan dikutip oleh abudin nata, merupakan upaya ke arah
pendidikan akhlak ini, kriteria benar dan salah untuk menilai perbuatan
b. Adat, yaitu sifat dalam diri yang di upayakan manusian melalui latihan,
masa lalu seperti Ibnu miskawaih ,al-qobisi, ibnu sina, al-ghazali, dan
Karakter positif ini tiada lain adalah penjelmaan siat-sifat mulia tuhan
tetapi juga ada juga yang diterangkan secara mendetail. Dalam konsep
Iman dapat terdeteksi melalui indikator tidak tertibnya ibadah dan sulit
itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu
dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang
sangat setia
akhirat.
harta kekayaan
2003).
didik.
BAB III
METODE PENELITIAN
mendapatkan gambaran atau deskripsi yang objektif, fakta yang akurat dan
orang melalui tulisan atau kata-kata yang diucapkan dan perilaku yang
Gondanglegi Malang.
memanfaatkan buku tulis, bolpoin sebagai alat pencatat data, serta media
B. Lokasi Penelitian
C. Sumber Data
lisan atau kata-kata dalam tulisan yang dicermati serta benda-benda yang
mencermati data yang berupa tulisan dan segala ucapan dari informan
primer dan data sekunder. Data primer merupakan data-data dalam bentuk
data di lapangan langsung. Karena hal inilah data primer disebut sebagai
data pertama atau data mentah dan data lebih valid dan akurat.
Data sekunder merupakan data-data berupa gambar, foto, video,
tabel, gambar, diagram, notulen rapat, chatting, dan lain-lain yang dapat
situs yang berkaitan dengan informasi yang sedang dicari, data yang
lisan dari subjek penelitian, yaitu bersama kepala sekolah, guru mata
data dengan cara peneliti akan dating ke lapangan yaitu melihat peristiwa
yang ada dilokasi. Hal ini sesuai dengan teori nya (Sugiyono, 2018)
berikut:
1.Wawancara/Interview
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab lisan secara sepihak,
terperinci
bagaimana akhlak siswa, dan faktor apa saja yang menjadi pendukung dan
Gondanglegi Malang.
2. Observasi
langsung)
maupun buatan.
yang diteliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah,“mencari data mengenai hal-hal atau
dari data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi
umum.
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
usaha untuk memproses data yang telah dikumpulkan oleh peneliti baik
dokumentasi.
Adapun Langkah-langkah analisis data sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
diperoleh peneliti.
3. Penyajian Data
4. Penarikan Kesimpulan
tentunya akan berimbas terhadap hasil akhir dari suatu penelitian. Penulis
Observasi Wawancara
Dokumentasi
data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Sedangkan
teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama dengan teknik
kepada Guru PAI, Kepala sekolah dan siswa, kemudian dicek dengan
observasi langsung ke SMP Modern Al-Rifa’ie untuk memastikan data
A. Paparan Data
Dalam Temuan penelitian ini akan disajikan atau akan di jelaskan dari
hasil wawancara (wawancara dengan waka kurikulum, guru PAI dan siswa
diperoleh dari hasil penelitian di lapangan yang sesuai dengan judul penelitian
yang berfokus pada Peran Guru PAI di Dalam Pembentukan Akhlak di SMP
Untuk mengetahui sejauh mana guru PAI dalam pembentukan akhak siswa
melakukan wawancara kepada salah satu guru PAI, yaitu Ustad Abdul Haris
perencanaan berupa modul ajar dan media pembelajaran berupa materi yang
Dari observasi yang peneliti lakukan bahwa seorang guru PAI juga
doa awal pembelajaran. Dan tidak jarang juga guru tersebut menanyakan
guru PAI yang saya lihat bahwasanya guru disini telah melakukan apa yang
telah direncanakan.
Tidak hanya itu saja seorang guru PAI di SMP Modern Al-Rifa’ie
Gondanglegi Malang ini sering menegur siswa didalam kelas apabila keadaan
kelas belum kondusif untuk memulai pembelajaran tersebut, maka dari itu
kesekolah pada pukul 09.00 WIB. Peneliti langsung menuju ruang guru untuk
Berdasarakan dari hasil wawancara dengan guru PAI. Ustad Abdul Haris S.Pd.
mengatakan :
materi yang disampaikan seorang guru, serta guru PAI di SMP Modern Al-
disini pengajar putra dan putri dibedakan yang memang sudah ditetapkan oleh
setiap awal tahun pelajaran. Didalam forum tersebut seluruh guru putra dan
meyiapkan dan merencanakan modul ajar dalam setiap mata pelajaran masing-
masing.
4.2 Perencanaan oleh jajaran pendidik dalam musyawarah kerja
Modern Al-Rifa’ie ini bisa menjadi lebih baik khususnya perihal tentang
akhlak dan perilaku siswa. Dan peneliti juga melihat di sekolah ini melakukan
dengan berdoa.
Perencanaan seperti ini memang sebuah anjuran yang dilakukan oleh guru
di sekolah ini karena sesuatu yang diawali dengan kegiatan yang positif maka
akan mendapatkan hasil yang positif juga, seperti perubahan akhlak siswa
positif.
Seperti yang dikatakan Ustad Abdul Haris S.Pd.beliau menyatakan:
“saya melakukan pembiasaan seperti ini ditujukan untuk siswa agar bisa
lebih memahami bagaimana akhlak yang baik dan buruk, serta para siswa
disini bisa mengamalkan dan mempraktekan akhlak yang sudah diajarkan
dan dicontohkan”
Begitu ujar guru PAI yakni, Ustad Abdul Haris S.Pd. karena Pendidikan
akhlak ini tidak hanya diajarkan didalam kelas melainkan juga diluar kelas,
bisa dijadikan pupuk jiwa anak untuk menanamkan akhlak yang baik sesuai
dengan ajaran agama Islam yang telah diterapkan di Pendidikan agama islam.
Jadi keberhasilan dari pembinaan akhlak dapat dilihat dari perubahan tingkah
pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah dapat dikurangi bila
sendiri akan tetapi semua guru ikut serta dalam pembentukan akhlak siswa.
sekolah yang berada di daerah Pondok Pesantren, maka dari itu seluruh
pengajar maupun assatidz ikut dalam pembentukan akhlak siswa. Oleh karena
itu guru di SMP Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang khususnya guru PAI
bukan hanya pengajar saja, melainkan juga sebagai pendidik yang mempunyai
Tidak hanya itu saja, peneliti juga menanyakan waktu dan tempat tentang
Begitu jawaban yang diulaskan oleh guru PAI. Dan dari sini bisa
dikatakan bahwa untuk perencanaan tersebut sudah ada dan dibuat sesuai
dengan apa yang diinginkan, akan tetapi ada beberapa perencanaan yang perlu
dievaluasi.
hasil wawancara dan observasi saya dalam penelitian di SMP Modern Al-
menyiapkan modul ajar dan juga media pembelajaran yang sesuai, serta
melakukan musyawarah kerja diawal tahun ajaran dengan tujuan agar setiap
Faktor yang kedua dari dalam dirinya diantaranya minat, dorongan, serta
minat. Dan tidak hanya itu peneliti juga melakukan observasi tentang
memantau keterlambatan siswa dan tidak sedikit dari mereka harus menerima
Tidak hanya itu saja peneliti juga mengamati ada nya infaq jumat serta
pemberian shodaqoh berupa snack atau makanan ringan pada hari jumat
tentang progam apa saja yang dilakukan guru PAI dalam pembinaan akhlak
siswa.
baik.
menyatakan :
“kami selaku guru waka disekolah ini sangat mendukung program yang
dilakukan guru-guru asalkan itu berupa program positif, karena untuk
seusia smp ini memang butuhnya keterbiasaan baik supaya ketika mereka
sudah lulus kelak bisa tetap melakukan program-program positif yang
mereka pernah lakukan di sekolah ini”.
Dan bisa dilihat dari keseharian siswa di sekolah, di kantin, dan dilapangan.
Seperti yang dijelaskan oleh ustadz Abdul Haris S.Pd. selaku guru PAI
melontarkan :
“kami melakukan program-program seperti itu karena kami ingin melatih
siswa untuk lebih baik kedepannya, tidak mungkin mereka di SMP terus
karena mereka juga butuh Pendidikan yang lebih tinggi, oleh karena itu
selagi masih menginjak SMP kami selaku guru disini ingin membiasahkan
akhlak-akhlak baik melalui program tersebut yang setidaknya bisa
menjadikan kebiasaan baik buat mereka kelak”.
penyataan :
4.6 Program sholat dhuha yang dilakukan siswa setiap pagi bersama
pendidik
diantaranya:
sikap dan tingkah laku peserta didik dalam menanamkan serta menetapkan
jiwa keagamaan dengan harapan agar peserta didik memiliki rasa keimanan
materi-materi yang telah disampaikan di kelas, peserta didik diberi tugas dan
surat pendek, praktik shalat berjamaah, shalat wajib, dan shalat sunnah. Tugas
Menurut hasil dari observasi yang peneliti lakukan yaitu dengan adanya
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ustad Abdul Haris S.Pd., beliau
mengatakan:
akhlak yang baik pada peserta didik karena di dalam kegiatan tersebut juga di
peserta didik.
“saya senang sekali kak dengan program yang dibuat guru-guru disini dari
kegiatan sholat dhuha,infaq jumat, menyapa guru ketika berpapasan,
bersalaman dengan guru, dan dll. Karena itu bisa membuat kita terbiasa
dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan bisa dijadikan perbuatan jangka
Panjang juga buat kami sebagai siswa di SMP Modern Al-Rifa’ie ini”.
terwujudnya moralitas yang baik pada anak didik, hal ini dapat diwujudkan
yang datang dari wali murid atau dari sekolah yang dilaksanakan bersamaan
dengan penerimaan siswa baru atau pada saat pembagian raport hasil sumatif.
akhlak peserta didik agar orang tua peserta didik dapat mengetahui
untuk mencapai tingkat kemanusian yang lebih tinggi. Ini artinya bahwa setiap
Pendidik/guru pada dasarnya memiliki peran yang sangat fital dalam proses
tingkah laku seorang anak karena apabila di dalam keluarga sering terjadi
pertengkaran antara orang tua, anak akan mendapat dampak negatifnya seperti
timbulnya penyakit Broken Home pada anak, yaitu salah satu penyakit dimana
anak selalu tidak kerasan berada di rumah yang membuat anak mencari
Oleh karena itu, untuk terwujudnya tujuan guru PAI dalam pembinaan
yang perlu diperhatikan adalah adanya hubungan interaksi yang baik antara
diungkapkan oleh guru PAI, yaitu Ustad Abdul Haris S.Pd. mengatakan:
a). Metode keteladan, yang mana guru dituntut untuk berperilaku baik
baik karena kebiasaan yang baik dapat menjadikan pribadi yang berakhlak
baik.
c). Metode cerita, yaitu memberikan cerita yang bertemakan islami agar
d). Metode nasehat, yaitu memberi nasehat terhadap peserta didik secara
hukuman.
Data diatas juga didukung oleh hasil wawancara kepada peserta didik:
“Bapak guru disini senantiasa memberikan pengarahan untuk berakhlak
baik dan juga harus menjauhi akhlak tercela, bahkan apabila ada peserta
didik yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan etika keislaman
dan melanggar peraturan-peraturan sekolah bapak guru memberikan
hukuman”.
dari guru PAI itu sendiri, akan tetapi untuk pelaksanaanya tetap dibantu oleh
guru-guru yang lain khususnya dari Waka kesiswaan. Seperti obseravasi saya
dilapangan seorang guru waka kesiswaan akan siap sedia berada di depan
agar selalu berbuat baik, dan semua guru juga ikut serta dalam menjalani
ketertiban ini, akan tetapi masih banyak siswa yang belum bisa memahami
dan belum melakukan nya dengan baik bahkan masih ada siswa yang
“Bentuk pembinaan akhlak peserta didik disekolah ini ada yang bersifat
langsung juga ada yang tidak langsung. Bentuk yang secara langsung
misalnya setiap peserta didik yang keluar masuk dari sekolah selalu
diawasi oleh guru piket. Disini guru piket bertanggung jawab mengenai
kedisiplinan peserta didik dan mengawasi maupun menegur ketika ada
peserta didik yang bajunya tidak dimasukkan dan lainnya, itu merupakan
cotoh kecil dalam pembinaan akhlak peserta didik yang tidak tertulis.
Adapun bentuk pembinaan akhlak peserta didik yang tertulis yaitu
pembinaan di dalam kelas, melelui pelajaran agama islam di kelas, dan
pelajaran PKN yang mengandung nilai-nilai kebaikan”.
Hal senada juga diungkapkan oleh guru PAI yaitu Ustad Abdul Haris
“Selama ini kita disiplinkan peserta didik misalnya apabila rambut panjang
harus dipotong, apabila bertemu guru harus menyapa, bersalaman dan
memberi salam, mungkin sekolah lain itu menganggap hal-hal yang
semacam itu hal kecil, tapi sekolah ini menganggap bahwa hal-hal
tersebutlah yang sangat mudah dilakukan dalam rangka pembinaan akhlak
peserta didik, dan sekolah kami juga mengharuskan anak didiknya tahu
sopan santun kepada siapapun dan menghaluskan atau melembutkan
hatinya. Dengan semua itu kita berharap semoga dari hal yang kecil
tersebut lambat laun akan menjadikan pengaruh dalam pembinaan akhlak
peserta didik di sekolah ini”.
Hal di atas dipertegas oleh guru PAI bahwa yang paling penting dalam
3). Melalui pelajaran dalam kelas dengan cerita yang bernafaskan Islami.
6). Mengajarkan sopan santun atau akhlak yang baik kepada orang yang lebih
Hasil pembentukan akhlak siswa bisa lihat dari perubahan sikap dan
tingkah laku yang dialami siswa selama masa Pendidikan di SMP Modern Al-
perubahan sikap dan tingkah laku tersebut sehingga dapat dikatakan sebagai
akhlak karimah. Akan tetapi, sedikit bisa digambarkan perubanhan sikap dan
PAI telah melakukan upaya untuk membentuk akhlak siswa agar mejadi lebih
peserta didik yang bisa dibilang cukup baik, dari beberapa yang peneliti amati
Berutur kata jujur dan sopan kepada guru dan teman akan menjadi
lingkungan sekolah
b. Bertanggung jawab
melanggarnya dan selalu mengerjakan segala tugas yang diberikan oleh pihak
guru atau pihak sekolah lainnya. Juga bertanggung jawab atas tugasnya selama
di organisasi sekolah baik itu pramuka ataupun ekstra kurikuler yang lainnya.
c. Kebiasaan 5S
( Senyum, sapa, salam, sopan, dan santun). Apabila siswa bertemu dengan
guru atau staf di sekolah mereka awali dengan 5S tersebut. Namanya hasil
tentu beragam, ada yang dikatakan bisa sukses ada mungkin sekian persen
yang tidak sukses permasalahan tetap ada karena memang latar belakang anak
itu beda-beda mungkin di sekolah di biasakan seperti ini, diajar ini, tapi kalau
mungkin, memang kegagalan tetap ada satu atau dua orang anak yang tetap
tidak bisa berakhlak baik karena pembentukkan akhlak tidak hanya dari
sekolah.
Dampak positif tidak dari sekolah dan pesantren saja melainkan walikamar
juga ikut serta dalam membina akhlak karena peserta didik lebih lama
melakukan pengawasan terhadap akhlak peserta didik ini dilakukan oleh guru-
guru yang ada disekolah hanya dari masuk sekolah hingga pulang, akan tetapi
tidak hanya itu saja karena sekolah yang ada dibawah naungan Yayasan
pondok Modern Al-Rifa’ie 2 ini menyediakan asrama untuk peserta didik nya,
maka dari itu untuk mengawasi akhlak siswa yaitu dengan saling ber
konfirmasi dengan wali kamar yang berada diasrama, karena para walikamar
pemgurus asrama yang ada dipondok, maka dari itu pentingnya komunikasi
antara guru dan juga walikamar guna melakukan pengawasan terhadap akhlak
siswa.
“untuk hasil akhlak siswa yang kami dapatkan kami melihat akhlak siswa
langsung melalui kegiatan siswa di dalam kelas dan diluar kelas, dan kami
bisa melihat hasil rapot semester untuk mengetahui lebih pasti dengan data
tersebut”.
4.8 Pemberian apresiasi kepada siswa teladan
tersebut dapat diketahui melalui raport peserta didik yang diperoleh setiap
akhir semester. Selain melalui raport hasil pembinaan akhlak juga bisa
B. Temuan Penelitian
No Fokus Temuan
1 Perencanaan Guru PAI dalam a. Dalam melakukan pembinaan akhlak
Pembentukan Akhlak di SMP peserta didik, guru menggunakan
Modern Al-Rifa’ie pendekatan individual dan kelompok.
Gondanglegi Malang Pendekatan secara individual dengan
menumbuhkan kebiasaan berakhlak baik.
Sedangkan pendekatan kelompok dengan
adanya shalat berjama’ah, peringatan-
peringatan Hari Besar Islam, kultum
ramadhan, serta peraturan tentang
kedisiplinan dan tata tertib sekolah.
b. Sekolah mempersiapkan beberapa
program pendukung dalam pembinaan
akhlak peserta didik yaitu dengan adanya
pelajaran diniyah yang dimasukkan
kejadwal mengajar (pembinaan ibadah
peserta didik). Ada juga program harian,
mingguan dan tahunan. Program harian
misalnya setiap pagi jam pertama berdo’a
kemudian ada sholat duha, Kemudian
yang mingguan itu ada sholat jum’at, ada
infaq berkah jum’at, ada konsumsi berkah
setiap jumat. Kemudian setiap satu tahun
sekolah mengadakan reward untuk siswa,
peringatan hari-hari besar Islam dan ada
program keagamaan lainnya.
2 Pelaksanaan Guru PAI dalam a. Metode yang digunakan dalam
Pembentukan Akhlak di SMP pembinaan akhlak peserta didik yaitu
Modern Al-Rifa’ie dengan menggunakan metode
Gondanglegi Malang keteladanan, pembiasaan, cerita, nasehat,
dan ganjaran.
b. Pelaksanaan pembinaan akhlak peserta
didik dilakukan secara langsung dan tak
langsung. Bentuk pembinaan secara tak
langsung/tidak tertulis misalnya selalu
berpakaian rapi, berperilaku sopan santun
kepada orang yang lebih tua, mematuhi
tata tertib sekolah, dll. Sedangkan bentuk
pembinaan secara langsung/terrulis yaitu
dengan pembinaan di dalam kelas,
melelui pelajaran agama islam di kelas,
dan pelajaran yang mengandung nilai-
nilai kebaikan.
3 Hasil Guru PAI dalam a. Dalam hasil guru dalam pembentukan
Pembentukan Akhlak di SMP akhlak siswa ini sudah ada perkembangan
Modern Al-Rifa’ie yang dialami oleh siswa berkat program-
Gondanglegi Malang progam yang dilakukan oleh guru yang
ada disekolah serta adanya pengawasan
dari guru sekolah dan juga pengawasan
dari pengurus yang ada diasrama. Dan
sudah ada beberapa akhlak baik yang
diterapkan oleh siswa seperti: berkata
jujur dan sopan kepada guru dan teman,
bertanggungjawab, dan kebiasaan 5S
(senyum,sapa,salam,sopan dan santun)
b Hasil guru yang didapatkan melalui
raport peserta didik yang didapatkan
ketika akhir semester dan juga
pengawasan yang dilakukan sehari-hari.
BAB V
PEMBAHASAN
` Dalam bab IV telah dipaparkan data dan temuan penelitian. Sehingga pada
bab ini temuan itu akan dianalisis untuk merekonstrukisakan konsep yang
dengan fokus penelitian meliputi: (1) Bagaimana perencanaan guru PAI dalam
Malang; (2) Bagaimana Pelaksanaan guru PAI dalam pembinaan akhlak siswa
guru PAI dalam pembentukan akhlak siswa kelas di SMP Modern Al-Rifa’ie
Gondanglegi Malang.
penelitian tersebut dapat digunakan sebagai hasil temuan, Sesuai dengan fokus
Peran Guru PAI dalam pembentukan akhlak siswa kelas di SMP Modern Al-
umum perencanaan guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik dengan
menggunakan pendekatan individual dan kelompok, hal ini dapat dilihat dari
akan berarti apa-apa tanpa kehadiran guru. Apapun model kurikulum dan
Kerjasama pihak sekolah, orang tua, dan pengurus yang ada dipondok
Mengingat komite sekolah atau orang tua berperan penting dalam membantu
Satori yang dikutip oleh Baharudin dan Moh. Makin yang menyatakan bahwa:
2010).
potensi murid atau peserta didik ke arah yang lebih baik (Muchtar,
2005).
Perencanaan dilakukan agar setiap kegiatan memiliki tujuan yang jelas dan
ada cara yang paling tepat dan efisien untuk mencapai tujuan tersebut. Prinsip
dahulu membuat Planning (perencanaan). Bahkan ketiga hal itupun harus juga
perangai-perangai yang baik dan menjauhkan diri dari perangai yang jahat
(Mary’ari, 1990).
mungkin agar antar keduanya saling berkaitan dan jelas arahnya yang ingin
adanya program-program rutin yang dilakukan guru juga diikuti oleh peserta
kegiatan yang mengarah pada peningkatan kualitas iman dan taqwa peserta
didik guna menjadikan mereka memiliki akhlak yang baik atau berakhlakul
karimah.
dilakukan sesekali saja maka tidak dapat disebut akhlak. Misalnya, pada
kepada orang lain karena alas an tertentu. Dengan demikian ini ia tidak
dapat disebut murah hati atau berakhlak dermawan karena hal ini tidak
b) Perbuatan itu timbul dengan mudah tanpa dipikirkan atau diteliti lebih
sekolah oleh karena itu tugas guru tersebut harus dilaksanakan secara
maksimal untuk menghasilkan siswa yang berakhlak baik yang sesuai dengan
visi dan misi yang telah dibentuk oleh SMP Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi
Malang.
yang dilakukan untuk meningkatkan sikap dan keterampilan anak yang sesuai
didik. Dengan demikian siswa akan paham dan mengerti bahwa perbuatan
didik, diantaranya:
adalah Rasulullah SAW, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-
َّلَقْد َك اَن َلُك ْم ىِف َرُس وِل ٱلَّلِه ُأْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ن َك اَن َيْر ُج و۟ا ٱلَّلَه َو ٱْلَيْو َم ٱْل َءاِخ َر َو َذَك َر ٱلَّلَه َك ِثًريا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
Umum Bahasa Indonesia, biasa artinya lazim atau umum, seperti sediakala,
Imam alGhazali: “Seorang anak adalah amanah (titipan) bagi orang tuanya,
hatinya sangat bersih bagaikan mutiara, jika dibiasakan dan dianjarkan sesuatu
Oleh karena itu, kebiasaan yang baik dapat menempa pribadi yang
Kata Mau’izhah berasal dari kata wa’zhu, yang berarti nasehat yang
ۗ َو ِإَذا َطَّلْق ُتُم ٱلِّنَس ٓاَء َفَبَلْغَن َأَج َلُه َّن َفاَل َتْع ُض ُلوُه َّن َأن َينِكْح َن َأْز َٰو َجُه َّن ِإَذا َتَٰر َض ْو ۟ا َبْيَنُه م ِب ٱْلَم ْع ُر وِف
“Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, Maka janganlah
kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya, apabila
telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma'ruf. Itulah yang
dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu kepada Allah dan hari
kemudian. itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak
terlebih dahulu apa yang dinasehatkan tersebut, kalau tidak demikian, maka
bagaimana terjadinya sesuatu hal baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya
rekaan saja. “Dalam pendidikan Islam, cerita yang bersumber dari Al-Qur’an
cerita dalam Al-Qur’an dan Hadits selalu memikat, menyentuh perasaan, dan
mendidik perasaan keimanan”, contoh QS. Yusuf, QS. Bani Israil, dan lain-
lain.
membuka kesempatan bagi anak didik untuk bertanya, setelah itu menjelaskan
Al-Qur‟an dan Hadits untuk mewujudkan akhlak mulia. Allah SWT berfirman
“Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, Maka setelah api
itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan
membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat”. (QS. Al-Baqarah: 17)
petunjuk yang datang dari Allah, karena sifat-sifat kemunafikan yang bersemi
dalam dada mereka. Keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat
tersebut di atas.
tinggi seperti jerapah, orang yang berani seperti singa, orang gemuk seperti
gajah, orang kurus seperti tongkat, orang ikut-ikutan seperti beo, dan lain-
lain”.
dan hukuman sama artinya dengan reward and punisment dalam pendidikan
Barat. Hadiah bisa menjadi dorongan spiritual dalam bersikap baik, sedangkan
Namun di negeri ini, terjadi hal yang dilematis, menjewer telinga anak
polisi, dan sang guru masuk sel. Oleh karena itu, perlu pula dibuat Undang-
Dan selanjutnya agar akhlak generasi muda semakin baik, dan akhlak
mulia dapat pula terwujud, maka orang tua, guru, pemimpin formal dan non-
ganjaran. Dengan tujuan agar dapat mendapatkan hasil yang positif terhadap
sopan santun kepada orang yang lebih tua, mematuhi tata tertib dll. Sedangkan
bentuk pembinaan secara langsung/terrulis yaitu dengan pembinaan di dalam
kelas, melelui pelajaran agama islam di kelas, dan pelajaran yang mengandung
nilai-nilai kebaikan.
penanaman nilai karakter disiplin bagi peserta didik, pastinya ada tujuan yang
ingin dicapai sebagai hasil dari pelaksanaan tersebut. Namun tidak semua
berjalan sesuai apa yang diharapkan. Tetapi paling tidak, ada karakter disiplin
minimal yang telah peserta didik tunjukkan dalam sikap dan perilaku sehari-
diri peserta didik di SMP Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang, hal itu
disiplin.
Nilai karakter disiplin yang tercermin pada peserta didik, seperti datang ke
Madrasah tepat waktu, dan bersalaman kepada guru dan kemudian masuk ke
(senyum, salam, sapa, sopan, dan santun), dan sholat berjama’ah. Namun yang
perlu diperhatikan dan dipahami jangan sampai nilai karakter disiplin minimal
Berdasarkan program dan metode yang diterapkan oleh guru PAI di SMP
menanamkan amalan pada setiap orang, apalagi saat masih duduk di bangku
sekolah.
Maka dari itu bimbingan mengenai tata krama apa saja yang harus dipatuhi
b. Bertanggung jawab
Dengan kata lain, tanggung jawab belajar merupakan suatu kewajiban yang
Bagi siswa yang memiliki tanggung jawab belajar akan memberi manfaat
diluar pengawasan guru. (3) dapat membina tanggung jawab dan disiplin
c. Kebiasaan 5S
bentuk upaya yang dilakukan dalam penanaman Pendidikan karakter dan budi
pekerti di lingkungan sekolah. (1) senyum; gerak tawa tanpa suara yang
tercermin pada bibir yang mengembang sedikit. (2) salam; pernyataan hormat,
mengkomunikasikan rasa hormat kita atas kehadiran orang lain. (3) sapa;
perilaku sederhana memiliki kata-kata untuk menegur. (4) sopan; rasa hornat,
takzim, dan tertib menurut adab yang kita lakukan terhadap orang lain. (5)
berakhlak mulia.
ukur dengan alat ukur tes belajar, yang diberikan di akhir pembelajaran atau di
akhir semester. Hasil belajar yang dapat dihasilkan oleh siswa tergantung pada
proses belajarnya. Hasil belajar adalah kemampuan atau prestasi siswa yang
siswa capai setelah melalui proses belajar mengajar. hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
Hasil belajar merupakan suatu bukti bahwa seseorang telah belajar, yang
dilihat dari perubahan tingkah laku pada orang tersebut dari tidak tahu
menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2014). Hasil
belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang yang
menerima pembelajaran, dari kondisi tidak tahu dan tidak mengerti akan
Penerapan pelaksanaan yang dilakukan oleh guru dan juga staf di SMP
juga mendapatkan beberapa hasil guru PAI dalam pembinaan akhlak ini
yang dilakukan oleh guru. Serta guru bisa mendapatkan hasil tertulis melalui
hasil rapot siswa yang ada di setiap semester dan juga untuk hasil tidak tertulis
sehari-hari.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Hasil dari guru PAI dalam pembinaan akhlak peserta didik di SMP
peserta didik saat didalam kelas maupun diluar kelas dan itu berada
berakhlak yang baik. Dan juga hasil dari pengawasan bisa didapatkan dari
B. Saran
Penelitian ini memang masih jauh dari kata baik, untuk itu penulis
2. Bagi Pengajar
3. Bagi Siswa
apaun dalam belajar, karena tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat
kecuali ilmu sesat dan sirik, sehingga tugas kita sebagai manusia
pembelajar harus ditegakkan.
DAFTAR RUJUKAN