SKRIPSI
OLEH:
ARSY JAYA DIMAS
NPM. 21801011337
SKRIPSI
Oleh:
Arsy Jaya Dimas
NPM. 21801011337
Ketua, Sekertaris,
Penguji Utama,
Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Prodi PAI Dekan Fakultas Agama Islam
NPM : 21801011337
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar – benar
tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi/falsifikasi/fabrikasi baik sebagian atau
seluruhnya.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
plagiasi/falsifikasi/fabrikasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 22 September
2023
Yang membuat pernyataan,
NPM. 2180101133
7
ABSTRAK
Arsy Jaya Dimas. NIM. 21801011337, 2023. Upaya Guru Pendidikan Agama
Islam Dalam Peningkatan Kecerdasan Emosional dan Spiritual Siswa
Kelas IX Di DMP Modern Al-Rifa’ie Skripsi, Jurusan Agama Islam,
Fakultas Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Malang.
Pembimbing I, Drs. Sami’uddin, M.Si. Pembimbing II, Drs. Junaidi,
M.Pd.I.
Kata Kunci: Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dan Peningkatan Kecerdasan
Emosional dan Spiritual.
Pendidikan Agama Islam merupakan bagian pendidikan yang amat penting
yang berkenaan dengan aspek-aspek sikap dan nilai, antara lain akhlak dan
keagamaan. Kecerdasan emosional adalah sebuah kemampuan yang dimiliki oleh
sesorang dalam mengendalikan emosi dengan baik untuk enjalankan interaksi
dengan orang lain. Kecerdasan spiritual sebagai bagian dari psikologi memandang
bahwa seseorang taat beragama belum tentu memiliki kecerdasan spiritual.
MOTTO
ALLAH Memberikan Apa Yang Kita Butuhkan Bukan Apa Yang Kita Inginkan.
(Tere Liye)
9
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan basmallah dan hamdallah, rasa syukur kepada sang khalik
Allah SWT atas segala nikmat dan kesehatan yang telah diberikan sehingga penulis
mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Salawat serta salam kami haturkan kepada
baginda kita Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Terimakasih tak terhingga kepada kedua orang tua Bapak Hariyadi Ibu Umrotul
Mufidah yang telah mendidik, membimbing, mengawasi, menasehati,
memfasilitasi, mendoakan dan meridhoi setiap langkah dan perjuanganku, serta
telah mencurahkan daya dan upayanya demi pendidikanku, begitupun dengan
tetesan keringat yang telah menghidupi saya dan adik-adik, semoga karya kecil ini
bisa membuat beliau berdua tersenyum bahagia dan mampu mewujudkan sedikit
dari banyaknya harapanku.
Dan untuk seluruh teman- teman, hanya do’a dan harapan yang terucap pada benak
ini, semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan kalian, Jazakumullah
khoiron kastiron. Semoga segala harapan dan cita-cita senantiasa Allah wujudkan
dan ridhoi disetiap langkah dan perjuangan kita sebagai hamba Allah yang dapat
bermanfaat bagi agama, umat, bangsa dan negara. Aamiin.
10
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT tuhan sekalian alam yang
para hamba-Nya, kepada Nabi Muhammad Saw, penyeru Umat yang dijuluki
sebagai Rahmatan lil ‘alamin. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi
sebagian syarat dalam rangka menyelesaikan studi pada Fakultas Agama Islam
Banyak bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak dalam rangka
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
1. Dr. KH. Ahmad Muflih Zamascary, S.E., M.M. selaku pengasuh Pondok
2. Abah dan Umiku tercinta yang dengan penuh ketulusan hati memberikan
4. Bapak Drs. Anwar Sa’dullah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam
7. Bapak dan Ibu dosen Universitas Islam Malang yang telah memberikan
8. Dr. H. Syaiful Alim, Lc., M.Pd., M.H. selaku Kepala SMP Modern Al-
menyusun sehingga keberadaan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karenanya kritik dan saran sangat penulis harapkan dari segenap budiman dan
Amin.
12
DAFTAR ISI
Halaman sampul...................................................................................................... i
Halaman judul .......................................................................................................... ii
Halaman persetujuan pembimbing ........................................................................... iii
Halaman Pengesahan ................................................................................................ iv
Halaman Pernyataan Keaslian .................................................................................. v
Abstrak ...................................................................................................................... vi
Halaman Moto dan Persembahan ............................................................................. vii
Kata Pengantar .......................................................................................................... vii
Daftar Isi ................................................................................................................... ix
Daftar Lampiran ........................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Konteks Penelitian......................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian............................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian........................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian......................................................................................... 5
E. Definisi Istilah................................................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................... 8
A. Guru Pendidikan Agama Islam...................................................................... 8
1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam.............................................. 8
2. Tugas Guru Pendidikan Agama Islam..................................................... 9
3. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam..................................................... 11
B. Kecerdasan Emosional................................................................................... 14
1. Pengertian Kecerdasan Emosional........................................................... 14
2. Ciri-ciri Kecerdasan Emosional............................................................... 14
3. Manfaat Kecerdasan Emosional............................................................... 16
4. Faktor-Faktor yang Mampu Mempengaruhi Kecerdasan Emosional...... 17
5. Kecerdasan Emosional Dalam Bentuk Kecerdasan Pribadi..................... 19
C. Kecerdasan Spiritual...................................................................................... 22
1. Pengertian Kecerdasan Spiritual.............................................................. 22
2. Ciri-ciri Kecerdasan Spiritual.................................................................. 23
13
A. Paparan Data.................................................................................................. 36
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Modern Al-Rifa’ie.............................. 36
2. Visi dan Misi SMP Modern Al-Rifa’ie.................................................... 36
3. Profil Sekolah SMP Modern Al-Rifa’ie................................................... 37
4. Struktur Organisasi SMP Modern Al-Rifa’ie.......................................... 38
6. Guru dan Karyawan................................................................................. 38
7. Sarana dan Parasarana SMP Modern Al-Rifa’ie...................................... 40
B. Hasil Penelitian.............................................................................................. 41
1. Bentuk Pelaksanaan Peningkatan Kecerdasan Emosional dan Spiritual. 41
2. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kecerdasaan
Spiritual dan Emosional Siswa di SMP Modern Al-Rifa'ie Gondanglegi
..............................................................................................................45
3. Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan Kecerdasan Emosional dan Spiritual di
SMP Modern Al-Rifa'ie Gondanglegi Malang........................................ 47
4. Hasil Pelaksanaan Peningkatan Kecerdasan Emosional dan Spiritual di
SMP Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang........................................ 49
14
A. Kesimpulan.................................................................................................... 58
B. Saran............................................................................................................... 59
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................... 38
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
15
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Dalam kamus besar bahasa indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar
proses pengubahan dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
perluasan, dan cara mendidik. Pendidikan adalah sebuah terobosan untuk anak
berkualitas yang mampu bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur, dan moral
adalah pendidik, yang menjadi tokoh panutan dan identifikasi bagi para peserta
didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas
17
memahami nilai norma, moral, dan sosial serta berusaha berperilaku dan
penting yang berkenaan dengan aspek-aspek sikap dan nilai, antara lain akhlak
dan keagamaan. Oleh karena itu pendidikan agama juga menjadi tanggung
yang akan kita bahas di adalah tentang kecerdasan emosional dan spiritual.
dengan orang lain. Dengan kata lain, kecerdasan ini lebih dibutuhkan untuk
mengenali perasaan yang ada dalam diri sendiri, agar lebih mudah dalam
keterampilan sosial. Kesadaran diri berarti mengetahui apa yang kita rasakan
18
diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan
kecerdasan emosional itu juga ada di dalam tasawuf. Seperti contoh kesadaran
dan buruk yang pernah dilakukan. Tujuannya adalah mengurangi atau kalau
dalam perbedaan dan penuh toleran. Hal itu menunjukkan bahwa makna
sekolah yang berbasis agama Islam di mana para siswa memerlukan bimbingan
terjerumus di jalan yang salah, serta dapat mengontrol diri mereka sendiri dan
emosional dan spiritual siswa. Kemudian yang menarik dari sekolah ini adalah
sekolah berbasis islami dan banyak melakukan kegiatan keagamaan, dan juga
peningkatan mutu dari tiap tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
prestasi yang didapat oleh para siswa. Berdasarkan beberapa pemikiran di atas
B. Fokus Penelitian
maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan konteks dan fokus yang peneliti uraikan diatas, maka tujuan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Al-Rifa’ie Gondanglegi.
lainnya.
21
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Guru
b) Bagi Pembaca
c) Bagi Peneliti
E. Definisi Istilah
ini.
1. Upaya Guru
Oleh karena itu, guru sebagai sosok yang sangat dibutuhkan oleh
latihan. PAI yang pada hakikatnya adalah sebuah proses bagi siswa atau
dikehidupannya nanti.
3. Kecerdasan Emosional
yang kita rasakan pada suatu saat dan menggunkannya untuk memandu
pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas
4. Kecerdasan Spiritual
manusia. Ibaratkan seperti intan yang belum terasah, yang dimiliki oleh
23
kebahagiaan abadi.
KAJIAN PUSTAKA
memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengantarkan peseta didik kearah
mereka yang memilih untuk mendidik. Mereka adalah manusia dewasa yang
Manusia secara hakikatnya adalah makhluk yang Allah berikan beban yang
harus dijalani oleh masing-masing individu, salah satunya adalah mengajar atau
sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk individu, yang sanggup berdiri sendiri
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu
sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT.
9
10
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan
Pendnas, 2003).
Guru memiliki banyak tugas yang harus dilaksanakan, baik dalam rangka
mengembangkan diri siswa. Ada beberapa tugas yang sejak dulu memang lekat
mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik dari potensi afektif (rasa),
diperhatikan oleh seorang guru yang juga sebagai seorang pendidik, yaitu:
mereka.
6) Jangan menimbulkan rasa benci pada anak didik mengenai cabang ilmu
7) Kepada anak didik dibawah umur, diberikan penjelasan yang jelas dan
pantas buat dia, dan tidak perlu disebutkan padanya rahasia-rahasia yang
menggelisahkan pikirannya.
b. Tugas Kemanusiaan
Guru harus mampu menjadi orang tua kedua pengganti orang tua
yang berada dirumah. Tugas ini berkaitan erat dengan tugas guru yang
manusia untuk lebih dekat dengan Allah SWT. Pentingnya seorang pendidik
Guru selalu berupaya dalam proses Pendidikan pada peserta didik yang
selalu menjadi pendamping bagi peserta didiknya. Guru juga membantu peserta
dimilikinya.
Menurut Syaiful Bahri dalam bukunya yang berjudul “Guru dan Anak
Didik dalam Interaksi Edukatif” menulis bahwa guru memiliki peranan sebagai
berikut:
a. Korektor, artinya guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik, dan
b. Inspirator, dalam artian guru harus bisa memberikan ilham yang baik
Dalam sebuah Pendidikan, guru sangat besar peran dan kontribusi bagi
peserta didik, karena guru menjadi panutan bagi peserta didiknya yang selalu
dianut dan diikuti. Oleh karen itu, guru juga harus mempunyai kemampuan dalam
13
umumnya.
tergantung dengan kualitas yang dimiliki oleh guru. Menurut Supardi, guru
a. Guru adalah seorang pendidik, yaitu panutan, teladan, dan tokoh yng akan
b. Guru sebagai pengajar, artinya guru adalah fasilitator dan mediator dalam
melaksanakan pembelajaran.
siswa.
f. Guru sebagai model atau teladan, artinya guru harus bisa menjadi contoh
berpenampilan.
g. Guru sebagai korektor, artinya guru harus mampu membedakan mana yang
belajar.
B. Kecerdasan Emosional
orang lain melalui pengaturan dan penggunaan emosi (Hidayati, 2013). Jadi,
berkomunikasi dengan baik terhadap orang lain yang ada disekitarnya dengan
bijak dan santun Ketika berhadapan dengan siapapun yang berada didepannya.
mengatur dan mengatasi emosinya atas suatu keadaan tertentu. Pada lingkungan
karena setiap perasaan mempunyai nilai dan makna tertentu bagi kehidupan
manusia.
orang lain, berpikir dengan sudut pandang orang lain dan menghargai
kesadaran diri, semakin terbuka kepada emosi diri sendiri maka makin
d. Motivasi. Motivasi adalah menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk
baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca
(Goleman, 2010).
a. Mengatasi stres. Stres merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup
dan dapat dialami oleh siapa saja. Toleransi terhadap stres merupakan
hidup dengan kepala tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang
marah kepada orang yang tepat, tingkat yang tepat, waktu, tujuan dengan
cara yang tepat hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang cerdas secara
emosi.
17
merupakan salah satu seni bersabar dan menukar rasa sakit atau kesulitan
saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih besar dimasa yang akan dating.
cenderung sangat produktif dan efektif dalam hal apapun yang dihadapi. Ada
begitu banyak cara dalam memotivasi diri sendiri antara lain dengan banyak
e. Mampu memahami orang lain. Menyadari dan menghargai orang lain adalah
hal terpenting dalam kecerdasan emosi. Hal ini disebut dengan empati.
Keuntungan yang didapatkan dari memahami orang lain adalah kita lebih
banyak pilihan tentang cara bersikap dan memiliki peluang lebih baik untuk
orang lain.
a. Usia
usia maka bentuk pengelolaan emosi dari yang bersifat interpersonal (lebih
kognitif).
b. Jenis Kelamin
c. Aspek Sosial
dipengaruhi oleh teman sebaya dan keluaraga. Teman sebaya memiliki peran
dilingkungan setempat.
e. Pembawaan
19
f. Pembentukan
g. Kebebasan
memiliki kepekaan yang tajam atas apa yang ia rasakan dan mampu
resiko. Mengenali emosi dapat diartika sebagai kesadaran diri (Tokan, 2016)
Dalam islam hal ini sering disebut dengan Muraqabah yaitu suatu
proses dalam diri manusia saat mengawasi amal perbuatannya dengan mata
yang tajam, dan Muhasabah yaitu menilai dan menimbang kebaikan serta
keburukan yang telah diperbuat oleh diri. Hal ini menjadi ladang koreksi diri
20
bagi kehidupan seorang muslim karena sebagai alat untuk mengetahui baik
b. Mengelola Emosi
mengendalikan perasaan yang ada dalam diri individu tersebut yang mana
tersebut berhasil melakukannya maka tidak akan ada akibat yang harus ia
diri disebut sabar. Orang yang paling sabar adalah orang yang paling tinggi
mengingat Allah SWT seperti dalam QS. Ar-Ra’du ayat 28: (Hamda, 2017).
Dari ayat diatas menjelaskan bahwa salah satu cara yang diajarkan
dalam islam untuk mengelola emosi dalam diri yaitu dengan mengingat
marah, sedih, maupun kecewa hati nya menjadi lebih tenang. Jika hati dan
pikiran tenang maka emosi tersebut mampu berubah menjadi hal yang lebih
positif, bahkan sebaliknya jika tidak ada ketenangan maka emosi yang ada
dalam diri akan berubah menjadi negatif. Allah sangat menyukai orang-
21
orang yang mengingatNya dan Allah juga akan memberikan jalan keluar
c. Memotivasi Diri
semangat untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat. Unsur
yang ada dalam memotivasi diri adalah sebuah harapan dan optimisme.
orang lain sehingga orang itu akan merasa senang karena orang lain
berempati karena hanya dimiliki oleh orang yang mampu menangkap pesan
apa yang dirasakan oleh orang lain layaknya mereka dalam satu tubuh.
Berikut ini hadits yang diriwayatkan Muslim dan Ahmad yang menyatakan
hal tersebut: ”Perumpamaan orang- orang mukmin dalam hal saling rasa
cinta dan kasih sayang mereka adalah seperti satu tubuh yang apabila ada
e. Membina Hubungan
lebih luas, sehingga dalam menjalin hubungan lebih baik dan memiliki
C. Kecerdasan Spiritual
yang dimiliki oleh semua orang sejak manusia dilahirkan sehingga manusia dapat
tidak pernah merasa sia-sia. Jadi, kecerdasan spiritual dapat membantu seseorang
Sehingga segala sesuatu yang dijalani tidak hanya tentang rasio saja, melainkan
manusia dan sebuah kecerdasan yang dapat menghasilkan sebuah kreatifitas dan
karya diberbagai bidang kehidupan karena adanya usaha manusia yang suci
kecerdasan lainnya, karena hal ini menjadi sumber mudahnya bimbingan pada
a. Kesadaran diri
e. Mudah memaafkan.
Menurut Khavari terdapat tiga bagian yang dapat kita lihat untuk menguji tingkat
a. Spiritual Keagamaan
spiritual kita dengan sang pencipta dan dalam hal ini tolak ukur yang dijadikan
dengan tuhannya. Semuanya bisa dilihat dari kehidpan keseharian kita yang
berhubungan dengan sang pencipta, mulai dari cinta, doa, syukur kepada Nya.
b. Sosial-Keagamaan
peka terhadap kesejahteraan orang lain dan makhluk hidup lain, bersikap
kecerdasan spritual yang ada dalam diri individu akan termanifestasi dalam
perilakunya.
c. Etika-Sosial
Pandangan ini, sebagai gambaran tolak ukur seberapa baik tingkat etika sosial
tinggi tingkat kecerdasan spritualnya semakin tinggi pula etika sosialnya. Hal
ini tercermin dari ketaatan seseorang pada etika dan moral, jujur, dapat
spritual maka individu dapat menghayati arti dari pentingnya sopan santun,
toleran, dan beradap dalam hidup (Djaenudin, Djudjun & Artike, 2014).
perkembangan otak di bagian frontal lobe supaya kita bisa menggunakan bahasa.
Perkembangan pada bagian ini memungkinkan kita menjadi kreatif, visioner dan
a. Ketika kita berhadapan dengan masalah eksistensi, seperti pada saat terkena
memberikan kita suatu rasa yang berkaitan dengan perjuangan hidup dalam
kecerdasan emosional. Namun, ada beberapa tanda yang dapat dirasakan ketika
yang dapat meningkatkan komunikasi dengan dirinya sendiri. Selain itu hal
sakit yang ia derita saat ini adalah akbat dari apa yang dilakukan sebelumnya.
e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai, artinya seseorang yang
f. Menjadi sebagai seseorang apa yang disebut para psikolog sebagai “bidang-
sesorang yang lebih bertanggung jawab. Dia selalu melakukan sesuatu sesuai
dengan visi dan nilai yang lebih tinggi untuk orang lain. Dalam hal ini bisa
26
dikatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan spiritual yang tinggi
Langkah pertama: menyadari emosi anak. Dalam langkah ini orang tua atau
guru sadar terhadap emosi mereka sendiri sehingga memiliki kepekaan terhadap emosi
anak atupun siswa. Langkah kedua: mengakui semosi sebagai kesempatan. Disini
guru melihat situasi sebagai kesempatan untuk menjalin dan membantu memecahkan
pendengar dengan empati mengguankan mata mereka untuk mengamati dan hati
mereka memberi nama emosi yang telah dirasakan. Semakin siswa dapat
mengungkapkan perasaan lewat kata- kata maka akan semakin baik mereka
memahami emosi yang dirasakan. Misal, apabila siswa sedang marah bisa jadi mereka
Guru membantu siswa dalam proses pemecahan masalah sehingga siswa tidak merasa
kesulitan dalam mencari solusi. Langkah keenam: jadilah teladan. Guru harus bisa
menjadi teladan bagi para siswanya karena keteladanan dapat mempengaruhi perilaku
tanpa banyak kata dan siswa lebih suka melihat teladan dari pada harus
kegundahan yang dialaminya baik suka maupun duka. Misalnya di sekolah anak
27
mengikuti ulangan, apapun hasil yang dicapai dari ulangan anak akan
mengungkap perasaanya apakah itu senang, susah, atau malah biasa-biasa saja.
c. Mengajak anak menunjukkan empati, seperti: memberi kasih sayang yang cukup,
d. Mengajak anak mampu memecahkan masalah yang terjadi: seorang anak remaja
yang menemui permasalahan akan mencari solusi yang tepat untuk dilakukan dan
hendaknya diberi ruang dan mengawasi dari jarak jauh, dan dapat mendekat ketika
e. Mengajak anak mementingkan hubungan dengan orang lain: anak diberi kesadaran
bahwa manusia sebagai makhluk sosial hendaknya peduli kepada semua orang.
2010).
a. Tawakkal
Tawakal berarti sikap penyerahan diri secara total kepada kebenaran. Namun
penyerahan diri secara total tersebut tetap menuntut dukungan berupa upaya
memadai. Karena itu, pemilik sifat spiritual tawakal benar yakin bahwa kebenaran
b. Ikhlas
Ihklas merupakan sikap tulus karena Allah swt. Sikap spiritual ikhlas yang benar
tentu saja harus di dasarkan pada pengetahuan dan pemikiran yang benar, dan
28
kemungkaran.
c. Taqwa
Makna takwa secara spiritual di sini yaitu rasa takut akan kehilangan cinta kepada
Allah swt, rasa dengan Allah swt dan cinta Allah swt. Orang yang bertakwa pada
tingkat ini manaati perintah peritah Allah swt dengan senang., bukan karna akan
juga menegaskan bahwa orang bertakwa akan sukses dan berhasil serta
memeroleh rahmat dari Allah swt. Kesuksesan dan keberhasilan itu memiliki dua
bentuk, yakni pertama: kesuksesan dan keberhasilan fisik duniawi; dan kedua:
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
yaitu jenis penelitian yang menggambarkan atau meguraikan atas suatu keadaan sejernih
mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti (Kontur, 2009).
dalam suatu bidang tertentu untuk mendapakan fakta- fakta atau pinsip-prinsip baru
yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu
sedangkan untuk meneliti pada objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
(gabungan). Analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian lebih
penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang
sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar terihat, terucap,
tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut
(Sugiono, 2006).
lain.
32
33
yang ada. Pada umumnya penelitian deskriptif tidak membutuhkan hipotesis terlebih
upaya guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual peserta
B. Kehadiran Peneliti
penafsiran data, dan juga sebagi pelapor hasil penelitian. Karena tugas yang sangat
Sebelum datang ke lapangan, peneliti akan menyiapkan surat izin resmi dari
(2) Peneliti datang ke lapangan untuk memperkenalkan diri kepada pihak sekolah
serta menyampaikan maksud dan tujuan dari kedatangan peneliti; (3) Menyiapkan
Menentukan jadwal penelitian sesuai kesepakatan antara pihak peneliti dan juga
pihak yang diteliti; (5) Melaksanakan penelian untuk mengumpulkan data sesuai
C. Lokasi Penelitian
dan karakter siswa agar menjadi lebih baik lagi; (2) Di SMP Modern Al-Rifa’ie
meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual yang dilalui dari keteladanan para
D. Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2011).
Ada dua jenis data dalam penelian kualitatif, yaitu data primer dan datat sekunder.
Data primer adalah adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui
sumber utama. Dalam hal ini data primer yang digunakan adalah hasil observasi dan
wawancara yang terkait dengan peningkatan kecerasan spiritual di SMP Modern Al-
Rifa’ie Gondanglegi. Adapun data sekunder adalah data penunjang dari dari data
primer sebagai pelengkap yang biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-
suatu lembaga, dan lain-lain. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai data
sekunder adalah literatur yang berhubungan dengan objek penelitian serta dokumen-
Pengumpulan data merupkan salah satu tahap penting dalam sebuah penelitian.
Oleh karena itu peneliti harus benar-benar memahami berbagai hal yang berkaitan
dengan pengumpulan data, terutama paradigma dan jenis-jenis penelitian yang sedang
1. Observasi
2003). Dalam hal ini, peneliti melakukan pengamatan serta turut serta dalam
kegiatan atau situasi yang dilakukan observasi. Hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan observasi terhadap penelitian ini adalah apa yang dilakukan
2. Wawancara
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari orang lain dengan
2010).
pokok masalah yang menjadi bahan wawancara; (3) Mebuka alur wawancara;
3. Dokumentasi
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, leger, agenda
(Arikunto, 2011).
Adapun data yang ingin diperoleh melalui metode ini antara lain adalah
F. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga
mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugioni,
ke dalam pola, memilah mana yang penting dan perlu dipelajari, dan terakhir adalah
1. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara mencatat dari
wawancara yang dilakukan kepada pihak kesiswaan dan sampel dari beberapa
2. Kondensasi Data
pengabstraksi dan tranformasi data yang terdapat pada catatan lapangan maupun
a) Selecting
Menurut Miles dan Huberman (2004) peneliti harus bertindak selektif, yaitu
b) Focusing
37
pra analisis. Pada tahap ini, peneliti memfokuskan pada data yang
c) Abstracting
3. Penyajian Data
Dalam penelitian ini langkah kedua dari proses analisis data adalah
penyajian data. Dalam hal ini Miles dan Huberman mengatakan bahwa hal yang
paling sering digunakan dalam menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat
bahwa data yang ditemukan dari penelitian yang telah dilakukan merupakan
1. Triangulasi
dengan hasil wawancara, serta melihat dengat cermat hubungan dari berbagai
A. Paparan data
Muflih Zamachsyari, SE., MM. merupakan Lembaga kedua yang berdiri setelah
SMK Modern Alrifa’ie. Di awal berdirinya masih membuka untuk santri putri
saja yang berjumlah 48 santri SMP hingga data terbaru tahun ajaran 2022/2023
Sekolah yang di kepalai oleh H. Syaiful Alim, Lc., M.Pd., M.H. ini
untuk jenjang kelas 7 serta sejak awal berdiri sudah diintegrasikan dengan
kurikulum diniyah. Dengan demikian, dalam 1 hari peserta didik dapat memiliki
Adapun visi dan misi dari SMP Modern Al-Rifa’ie adalah sebagai berikut:
Visi
Misi
38
39
telah berdiri sejak tahun 2012 dengan tanda diterimanya izin operasional dengan
M.Pd., M.H yang lahir di Sidoarjo pada tanggal 6 Juli 1984 dengan jenjang
Pendidikan terakhir S3 di UIN Malang dan berdomisili di Jl. Suropati 1/39 RT.
B. Hasil Penelitian
Langkah peneliti dalam sebuah penelitian pada upaya guru Pendidikan agama
islam dan para guru lainnya tentang kegiatan dan keadaan personal siswa
kelas IX saat proses belajar mengajar di sekolah dan di asrama, karena siswa
keadaan siswa dan kegiatan yang dilaksanakan oleh para guru siswa kelas IX
dengan detail sehingga menjadi tolak ukur berhasil dan tidaknya guru
kegiatan siswa didalam kelas dan diluar kelas dengan tujuan mencari
wawancara kepada informan dari guru Pendidikan agama islam, staf sekolah
dan beberapa sampel siswa untuk mencari informasi tentang penelitian yang
dilakukan.
a. Sesi I
kelas IX SMP Modern Al-Rifa'ie. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara
sebagai berikut :
membaca al-qur'an untuk kelas VII dan membaca doa bersama sebelum
bentuk sikap dan akhlak yang baik untuk masa depan mereka"
SMP Modern Al-Rifa'ie Gondanglegi Bpk. Fathul Ulum, S.Pd pada tanggal
religius dalam diri siswa agar memberikan pengaruh kepada perilaku dan
dan motivasi saat apel pagi yang dilakukan setiap hari. ".
juga mewawancara Bpk. Thoriqul Aziz selaku kesiswaan kelas VII SMP
diberlakukan lebih spesifik dalam penanaman moral dan sikap agar lebih
baik. Setiap pagi kami selaku guru yang diamanahi menangani siswa
dan mengajari siswa untuk bersaliman dengan kami. Semua ini kami
harapkan dapat memberikan pengaruh baik bagi akhlak dan sikap mereka,
dan ada juga yang low. Nah, yang low dan over ini nanti akan masuk dalam
emosional itu memang sangat diperlukan oleh setiap individu dan itu salah
Haris, S.PdI selaku guru PAI, pada tanggal 15 Agustus 2023, dengan hasil
guru yang menjaga dari kesiswaan atau kurikulum atau guru piket agar siswa
siswa untuk membaca do'a-doa yang sudah di ijazah kan oleh Kyai".
kajian kitab kuning pada tanggal 17 Agustus 2023, dengan hasil sebagai
berikut:
meningkatkan minat dan daya baca untuk memahami agama melalui Kitab
ketika membaca Kitab klasik, seperti fiqih, tasawwuf dan yang lainnya.
agama, ketika sudah banyak tahu tentang ilmu agama, maka mereka akan
dengan sesama temannya, dan saat mereka menerima punisment dari saya
berproses, apalagi seusia mereka masih selalu berproses dan masih belum
matang. Untuk kecerdasan emosional nya kami anggap sudah bagus, kami
bagaimana dia bisa menyelesaikan masalah yang dia hadapi dan ini menurut
kami sudah baik dan menjadi catatan hasil dari pembelajaran mereka
Bpk. Fanani, S.Pd pada tanggal 21 Agustus 2023 sebagai bentuk informasi
menjalankan minat dan bakat siswa dalam hal olahraga, kesenian dan
mendapatkan juara di tahun terakhir ini. Dengan ini kami bisa memberikan
motivasi dan masukan kepada siswa, agar mereka selalu semangat dalam
kami sampaikan kepada mereka. Disamping itu, kami juga selalu membuka
45
beberapa siswa-siswi lainnya. Karena menurut kami itu akan menjadi awal
23 Agustus 2023.
sebagai berikut :
Ketika saya mulai belajar di SMP Modern Al-Rifa’ie, saya mulai lebih
senang mengkaji kitab kuning terutama nahwu dan shorrof karena menurut
Sulthon.
"Kalau saya pelajaran PAI senang, karena ada praktek yang ada di
kegiatan belajar dan tidak mudah bosan belajar dikelas. Saya lebih suka pada
kegiatan yang ada prakteknya dari pada selalu materi yang ada" disampaikan
oleh Syahrul.
"Kalau saya Ustadz lebih suka futsal, karena memang saya hobi
sepakbola dan saya diikutkan lomba dan sparing antar sekolah. Saya sangat
oleh Yazid.
46
sekolah berupa sholat Dhuha serta mengaji Al-Quran dan kitab. Bentuk
basket dan lainnya, sehingga siswa yang merasa senang pada pelajaran atau
b. Sesi II
dilaksanakan dalam setiap hari. Dari beberapa pihak yang mempunyai peran
penting dalam pelaksanaan ini adalah guru Pendidikan Agama Islam, karena
mereka.
pembina apel juga selalu memberikan motivasi agar para siswa-siswi selalu
uswah yang baik kepada siswa, baik dalam kegiatan maupun diluar kegiatan
sekolah ".
" Peran pembina apel juga memberikan pengaruh besar kepada siswa
diusulkan oleh guru PAI kami yang sudah berinisiatif mengisi beberapa
dalam belajar. Setelah pelaksanaan apel, guru PAI dan Kesiswaan kami
bersalaman dengan siswa guna melatih smosional dan spiritual siswa ".
48
wawancara yang dilakukan oleh Bpk. Thoriq Aziz, S.Pd selaku guru
melalui ekstra futsal. Dengan adanya kegiatan ini, beberapa siswa merasa
apa yang selama ini telah mereka inginkan mulai terealisasi, sehingga
emosional mereka selalu tertata dengan baik. Disinilah maksud dari program
sekolah yang selama ini menjadi salah satu target utama dalam
perilaku sehari-hari, mulai dari yang kurang baik dan yang baik. Dari hasil
dan reward. Karena itu sangat berpengaruh kepada psikis maupun emosional
siswa-siswi itu sendiri. Ketika ada anak yang melanggar peraturan, maka
akan mendapatkan poin sesuai dengan ketentuan tatib yang berlaku, yang
penanganan nya secara bertahap, mulai dari nasehat, pemanggilan orang tua
maupun pembinaan dari kepala maupun pengasuh. Tapi jika siswa ada yang
berprestasi dan memberikan hal yang positif untuk diri siswa itu sendiri dan
bahkan untuk sekolah, maka kami memberikan reward bagi mereka dalam
berbagai bentuk".
49
c. Sesi III
keagamaan yang didukung oleh para guru serta pendampingan oleh para
hidup dan pembelajaran yang mereka peroleh untuk masa depan mereka
masing-masing.
sebagai berikut:
macam latar belakang orangtua siswa yang berasal dari kalangan kaum
pengkondisian siswa yang latar belakang orangtua yang awwam dan tidak
mendapatkan efek jera dan berubah lebih baik lagi. Dalam pelaksanaan
asrama siswa sendiri, sehingga waktu lebih efisien. Tapi itu bukan menjadi
kegiatan tersebut agar menjadi kebiasaan positif yang tertanam dalam diri
dan menjalankan ibadah yang lainnya dan sekarang tidak lagi merasa berat
melaksanakan itu semua. Saya juga merasa lebih nyaman dan lebih
diperhatikan oleh guru dan orang yang ada di lingkungan sekolah karena
setiap hari diberikan nasehat saat apel pagi dan diarahkan dalam kegiatan
sehari-harinya”
ketiak di rumah jarang melakukan sholat Dhuha dan ibadah Sunnah lainnya,
pemahaman siswa yang dari latar belakang orangtua yang berbeda-beda dan
terhadap hukuman yang diberikan oleh pihak sekolah kepada anak mereka
masing-masing.
jarak yang normal antara asrama, kelas dan tenpat ibadah dan kegiatan
bahwa dirinya lebih nyaman dan lebih baik setelah beberapa hari kemudian
Tahajjud dan kegiatan rutin lainnya yang bersifat pembinaan dan pengarahan
Ada juga beberapa hasil temuan yang ada di lapangan terkait pelaksanaan
peningkatan kecerdasan emosional yaitu siswa yang awalnya sering berbuat tidak
baik kepada teman sebayanya lalu setelah beberapa bulan sudah berkurang dan
bahkan hampir hilang budaya itu. Begitu pula dalam pelaksanaan peningkatan
kecerdasan spiritual yaitu siswa yang dalam kelas tidak mengerti tentang manfaat
52
belajar untuk masa depannya, tidak mengerti tentang berbakti kepada orangtua
dan guru, malas dalam beribadah, lalu setelah melakukan kegiatan yang
dilaksanakan oleh sekolah sudah semakin mengerti tentang arti semua itu dengan
bukti sudah muncul sifat kedewasaannya sebagai siswa atau santri yang
semestinya dan menjadi siswa yang teladan di lingkungan kelas dan sebagian di
sekolah.
BAB V
PEMBAHASAN
dari hasil penelitian tentang "Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan
sebagai berikut :
Kegiatan keagamaan adalah salah satu kegiatan yang diikuti oleh semua
shalat dhuha berjamaah, shalat wajib berjamaah dan memperingati hari besar
islam.
51
52
2) Mengaji Al-Qur’an
sendiri, yakni menjaga kedisiplinan siswa, karena dengan itu para siswa
bisa terlatih untuk bangun tepat waktu dan mengatur waktu rutin mereka
Al-Quran para siswa akan selalu ingat kepada Allah SWT, dengan begitu
muncullah kesadaran bahwa manusia itu hanya hamba Allah yang selalu
diketahui gerak gerik dan tingkah lakunya. Dalam hal ini pula siswa
Rifa'ie dan guru pendamping. Kegiatan ini dilakukan setelah mengaji Al-
Quran dan sebelum masuk kelas dan kegiatan ini diakhir dengan motivasi
dengan ini siswa dapat menyadari bahwa Allah Dzat yang memberikan
4) Apel Pagi
satu atap dan lingkungan, sehingga arahan dan motivasi tersebut dapat
menghormati guru dan juga terdapat kesan baik yang akan dibaca oleh
kasih sayang sehingga siswa merasa ada yang melindungi mereka selama
pembelajaran di dalam kelas merupakan cara yang tepat dan efektif dikarenakan
1) Jumlah siswa lebih sedikit daripada kegiatan lainnya seperti sholat dhuha
pemahaman agama yang meliputi materi dan praktik. Hal ini juga
siswa, sehingga apabila banyak ilmu yang diserap oleh mereka, maka lebih
Pada Proses pembelajaran guru memiliki peran yang sangat sentral yang
tidak dapat digantikan oleh siapapun selain guru itu sendiri, oleh karena itu proses
dilaksanakan jika ada interaksi antara guru dan siswa. Selain itu tugas guru adalah
menyampaikan materi yang telah disampaikan oleh bidang kurikulum sekolah guna
tersampaikannya ilmu tersebut dan guru mempunyai metode dan strategi tertentu
dalam penyampainnya agar siswa bisa mengikuti pembelajaran lebih efektif dan
tersebut dilaksanakan setiap hari, mulai dari kegiatan keagamaan diluar dan di
55
dalam kelas, maka peran guru agama islam disini sangat diperlukan untuk
mensupport semua kegiatan tersebut. Peran guru agama islam dalam hal ini adalah:
a. Pengajar
untuk memahami materi yang akan diajarkannya agar tidak terjadi salah
Qur’an, pembelajaran di dalam kelas dan motivasi ketika apel. Dalam kegiatan
islam yang baik tentang hukum islam dan tatakrama kepada sesama manusia
b. Pembimbing
Guru pendidikan agama islam memiliki peran untuk membina siswa untuk
dibimbing.
Pada peran guru sebagai pembimbing dilaksanakan dalm bentuk kegiatan dan
agar paham dan terbiasa terhadap tugas dan kewajiban mereka di sekolah dan
pengembangan pola pikir dan perilaku yang sesuai dengan ajaran syariat
islam. Guru juga berperan sebagai motivator dalam pengembangan bakat dan
ekstrakurikuler dan lomba. Dalam hal ini sekolah juga menerapkan sistem
poin dalam sebuah pelanggaran dan reward bagi siswa yang berprestasi.
dalam semua hal, mulai dari sikap, perilaku dan cara bertutur kata karena
istilah guru (di gugu dan di tiru) akan selalu melekat pada seorang guru yang
akan dijadikan panutan oleh siswanya. Oleh karena itu, teladan baik harus
dimiliki oleh seorang guru khususnya guru agama islam dalam peningkatan
Gondanglegi Malang.
Dalam wawancara yang dilakukan bersama guru agama islam, beliau bergerak
membina siswa bersama guru-guru yang lainnya dalam hal memberikan teladan yang
baik dengan memberikan materi menggunakan bahasa yang baik dan santun,
berkomunikasi dengan siswa menggunakan bahasa yang baik sopan. Hal ini bertujuan
agar siswa terbiasa mendengarkan dan berinteraksi dengan sesama menggunakan bahasa
yang baik seperti yang dicontohkan oleh guru mereka di sekolah. Dengan demikian,
siswa mendapatkan bimbingan dan arahan yang baik dan benar sehingga mampu
Guru agama islam selalu berusaha memberikan teladan dan contoh bagi siswa
dilihat dari cara beninteraksi dengan siswa didalam kelas dan diluar kelas yang langsung
diamati oelh peneliti saat observasi terjun lapangan. Perilaku teladan guru akan selalu
menjadi tolak ukur berhasil dan tidaknya sebuah pendidikan dan proses pembentukan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paparan data, analisis dan hasil temuan sebelumnya perihal peran guru
agama islam dan beberapa guru pembina untuk memperoleh data sementara
informan terkait.
pembelajaran materi dan praktik oleh guru agama islam serta kegiatan di luar
kelas berupa apel pagi dan ekstrakurikuler yang dilakukan setiap hari. Bentuk
bimbingan dan motivasi kepada para siswa sehingga secara tidak langsung
xii
59
nasehat serta mengingatkan siswa ketika ditemukan tindakan yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai dan norma agama islam dan sebagai motivator yang
umur masing-masing siswa itu sendiri. Peran guru agama islam dalam
siswa selama belajar di sekolah itu sendiri, karena kegiatan yang dilakukan
B. Saran
kecerdasan emosional dan spiritual siswa yang harus ditingkatkan dan selalu
3. Kepada Siswa
Untuk siswa diharapkan selalu mengikuti semua peraturan sekolah dan selalu
taat kepada guru serta selalu menjaga nilai-nilai islam khususnya adab
4. Kepada Pembaca
xii
60
DAFTAR RUJUKAN
Al. Tridhonanto. (2010). Meraih Sukses dengan Kecerdasan Emosional, Jakarta: Kompas
Gramedia.
xii
61
xii
62
Lampiran 1
NO NAMA JABATAN
1 H. SYAIFUL ALIM, Lc., M.Pd., M.H. KEPALA SEKOLAH
2 SYAHRUL FANANI, S.Pd. WAKA KURIKULUM
3 SAIFUL ANWAR, S.Pd. WAKA SARANA DAN PRASARANA
4 JAMILATUL LAILI, M.Pd. WAKA KESISWAAN PUTRI
5 KHALISHAH DYAH CAPRATIN, S.Pd. STAF WAKA KESISWAAN
6 MUHAMMAD THORIQ AZIZ, S.Pd., M.Pd. WAKA KESISWAAN PUTRA
7 M. SOFIYULLOH, S.Pd. WAKA KESISWAAN PUTRA
8 FATCHUL ULUM, S.Si WAKA KESISWAAN PUTRA
9 LISANA SIDQIN ALIYYA, S.Pd. BENDAHARA SEKOLAH
10 ARIF ACHMAD SYAIKHU, S.Pd. KEPALA ADMINISTRASI
MATA
NO NAMA
PELAJARAN
Muhafadzah &
6
HILYAH MAWADDAH, S.Pd. PAI
Bahasa
14
LISANA SIDQIN ALIYYA, S.Pd. Indonesia
Bahasa
17 M. SOFIYULLOH, S.Pd.
Indonesia
English
33
THUFEIL ABDUL QODIR, S.S. Conversation
English
36
RIZKI BA'DA MAULUDIYAH, S.Pd., GR. Conversation
64
Bahasa
39
SUPADI NOVAL EKA PRASETYO, S.Pd. Indonesia
41 M. AMIRUDDIN Muhafadzah
Muhafadzah &
44 MUKHAMMAD IMAM TURMUDZI
Nahwu
MQK &
51 MUHAMMAD RIJALULLOH AL KAROMI
Muhafadzah
54 SYIFAUZZAHRO, S.Psi. BK
Bahasa
55
HERMIN KUSTIANINGSIH, S.Pd. Indonesia
Lampiran 2
Instrumen
No. Hasil Wawancara
Wawancara
Bagaimana cara Upaya kami dalam meningkatkan kecerdasan
sekolah spiritual siswa-siswi SMP Modern Al-Rifa'ie,
adalah dengan mengadakan beberapa kegiatan
meningkatkan
religius berupa Shalat Dhuha berjamaah sebelum
kecerdasan siswa masuk kelas, bimbingan membaca al-qur'an untuk
1. di SMP Modern kelas VII dan membaca doa bersama sebelum
masuk kelas yang diharapkan dapat membangun
Al-Rifa’ie?
kecerdasan siswa dalam bentuk sikap dan akhlak
yang baik untuk masa depan mereka.
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
72
Denpasar-Bali pada tanggal 12 Januari 2000, merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Dan bertempat tinggal di Jl. Kebo Iwa Utara Gg VI desa Ubung
Universitas Islam Malang Fakultas Agama Islam pada Progam Studi Pendidikan
Agama Islam. Peneliti menyelesaikan Pendidikan strata satu (S1) pada tahun
2023.
73