SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
Priyo Atmono
71111026
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
NOTA PEMBIMBING
Kepada Yth.
Dekan Fakultas
Dakwah
IAIN Walisongo
Semarang
Di Semarang
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana
mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara :
Nama : Priyo Atmono
Nim : 071111026
Fakultas/Jurusan : Dakwah / BPI
Judul Skripsi : Pelaksanaan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja
dalam Upaya Penanggulangan Seks Bebas Pada
Remaja di Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang
Telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian atas perhatiannya
diucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 13 Juni 2012
Pembimbing,
Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi dan Tata tulis
ii
SKRIPSI
PELAKSANAAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
DALAM UPAYA PENANGGULANGAN SEKS BEBAS PADA REMAJA
DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG
Disusun oleh
Priyo Atmono
071111026
iii
MOTTO
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(Q.S Al Insyirah :5-6)
iv
PERSEMBAHAN
Penulis
Priyo Atmono
v
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya
sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum
atau tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dari daftar pustaka.
Priyo Atmono
NIM. 071111026
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta Alam yang
selalu memberikan rahmat dan hidayahnya kepada hambanya.
Shalawat dan salam semoga selalu terucapkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang menjadikan dunia ini penuh dengan pengetahuan dan ke
ilmuan.
Hanya nikmat dan rahnat Allah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sebagaimana luapan semua rasa gembira dengan terselesaikannya penyusunan
skripsi yang berjudul “PELAKSANAAN KONSELING KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA DALAM UPAYA PENANGGULANGAN SEKS
BEBAS PADA REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN
PEMALANG”, yang disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Program studi Strata Satu (S.I) dalam ilmu dakwah
di Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Bimbingan Penyuluhan
Islam (BPI).
Penulis merasa yakin skripsi ini tidak dapat diselesaikan secara baik tanpa
pertolongan dan hidayah dari Allah SWT. Terselesainya penyusunan skripsi ini,
penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, saran-saran serta motivasi dari
berbagai pihak. Suatu keharusan bagi pribadi penulis untuk menyampaikan terima
kasih yang tiada terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Bapak Dr. Muhammad Sulthon, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang beserta para pembantunya.
3. Ibu Hj. Mahmudah, S.Ag, M.Pd dan Bapak Safrodin Halimi M.Ag, selaku
ketua dan sekretaris jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas
Dakwah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan izin penulisan
skripsi ini.
vii
4. Ibu Dra. Maryatul Qibtiyah, M.Pd dan Bapak Safrodin Halimi M.Ag, selaku
dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
untuk memberi bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, atas
segala kesabaran dan keikhlasannya untuk memberikan ilmu-ilmunya kepada
kami. Seluruh karyawan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, terima
kasih atas pelayanannya.
6. Pemerintah Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang yang telah mengizinkan
penulis untuk melakukan penelitian di tempat tersebut dan telah bersedia
memberikan data untuk kepentingan penulis skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan untuk cepat
menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Sahabat-sahabat BPI 2007, serta keluarga besar IMPP Komisariat Walisongo
Semarang, teruslah bersemangat dalam mengasah kemampuan dan keahlian
dalam berbagai bidang.
Penulis berdo’a semoga Allah SWT selalu menerima amal shaleh dan
membalas dengan pahala yang berlipat ganda. Amin.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini terlalu masih jauh
dari kesempurnaan, baik dalam segi bahasa, analisis, maupun materi kajian,
maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif
demi sempurnanya skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua, terutama dalam bidang Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI).
Priyo Atmono
NIM. 071111026
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii
MOTTO .............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................... v
PERNYATAAN ................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
TRANSLITERASI .............................................................................................. xii
ABSTRAKSI ...................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 7
D. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 8
E. Kerangka Teoritik ............................................................................. 12
F. Metode Penelitian ............................................................................. 16
G. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................................... 21
ix
BAB III PELAKSANAAN DAN DAMPAK KONSELING KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI
KABUPATEN PEMALANG ............................................................. 52
A. Gambaran Umum Kabupaten Pemalang ........................................ 52
B. Gambaran Umum Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja di
Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang .................................... 54
C. Pelaksanaan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja di
Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang .................................... 59
D. Dampak Pelaksanaan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja
di Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang ................................ 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA
x
DAFTAR TABEL
xi
TRANSLITERASI
xii
ABSTRAKSI
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kanak yang penuh kebergantungan dengan masa dewasa yang matang dan
berdiri sendiri (Daradjat, 2005: 85). Masa remaja merupakan masa transisi
dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan berbagai
Seksual (PMS) makin banyak terjadi pada remaja. Bahkan perilaku hubungan
seksual sebelum menikahpun makin sering dilakukan oleh para remaja, dan
sangat disayangkan tidak sedikit remaja yang melakukan tindakan aborsi atau
pengguguran kandungan yang mencapai angka 28,4% dari kasus aborsi yang
sehingga tidak merugikan dirinya maupun masa depannya. Salah satu upaya
menginjak masa remaja. Oleh karena itu remaja harus mendapatkan pelayanan
komunikasi dua arah antara konselor dan klien dalam memecahkan masalah
disekolah dilakukan satu kali setiap satu semester, sedangkan pada remaja
reproduksi remaja ini adalah para guru, tokoh agama dan tokoh masyarakat
konseling kesehatan reproduksi remaja adalah remaja dengan batasan usia 10-
19 tahun dan belum menikah sesuai dengan batasan usia remaja oleh Depkes
RI.
untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan diri dan
umum dan khusus. Topik umum merupakan topik yang menjadi kepedulian
bersama anggota kelompok seperti bahaya dari seks bebas, sedangkan topik
yang intensif dan konstruktif yang diikuti oleh semua anggota kelompok di
Apresiasi Islam mengenai seks salah satunya terdapat pada surat Ar-
Rum: 21
ًوَ ِهيْ ءَايَاتِهِ َأىْ خَلَقَ لَكُن ِهيْ أًَفُسِكُنْ أَزْوَاجًا لِتَسْكٌُُىا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيٌَْكُن هَىَّدَة
berdua-duan antara pria dan wanita selain muhrim, menggunakan parfum yang
preventif dalam menghindari seks bebas. Hal ini mengacu pada firman Allah
surat Al-Isra’: 32
Zina adalah hubungan seksual antara pria dengan wanita yang tidak
terikat oleh perkawinan yang sah yang dilakukan secara sengaja (Dahlan,
zina merupakan hal mutlak yang harus dipahami umat Islam agar tidak
zina, yang berarti pelarangan zina bukan sekedar koitus yang tidak sah tetapi
tempat pelaksanaan pemilihan karena di wilayah ini sering terjadi kasus seks
bebas pada remaja dan terdapat tempat porstitusi yang beberapa pelakunya
berusia remaja.
Kabupaten Pemalang.
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Pemalang.
8
D. Tinjauan Pustaka
masalah reproduksi, narkoba, HIV/ AIDS, dan lain-lain. Salah satu solusinya
Miftahussa’adah Mijen Semarang dapat terlaksana dengan baik, hal ini karena
pendidikan. Walaupun sudah berjalan dengan baik, tetapi masih ada beberapa
kesehatan reproduksi dan masih adanya sikap yang menganggap tabu untuk
yang peneliti susun terletak pada objek dan tujuan penelitan. Dalam penelitian
meliputi onani, masturbasi, lesbian dan homoseksual. Hal ini berbeda dengan
objek dan tujuan dari penelitian yang peneliti susun, objek penelitiannya ialah
mendapatkan respon yang positif dari peserta didik utamanya saat kegiatan
penelitian yang peneliti susun terletak pada model dan tujuan dari pemberian
lesbian dan homoseksual. Hal ini berbeda dengan model dan tujuan dari
penelitian yang peneliti susun, model yang digunakan ialah konseling yang
hanya saja include dalam wacana fiqih. Fiqih sebagai tuntunan dan pedoman
umat Islam dalam berperilaku dan bermasyarakat dipandang dari sudut hukum
larangan hubungan seksual saat isteri sedang haid, dan lainnya. Selain itu
antara lain berupa perintah mandi, khitan, dan lainnya. Sasaran pendidikan
Selain itu juga menempuh cara edukatif yakni dengan persuasif, himbauan,
reproduksi.
fiqih yang berisi tuntunan dan pedoman umat Islam dalam berperilaku dan
12
E. Kerangka Teoritik
Berikut ini adalah penegasan istilah yang di dalamnnya berisi teori-teori yang
1. Konseling
sebagai berikut:
dihadapi klien.
13
masalah yang dihadapi klien (Prayitno dan Erman Amti, 1995: 105).
masalah.
Islam baik Al-Qur’an dan Hadits dapat dijadikan sebagai landasan untuk
umum, juga harus memahami tentang Islam itu sendiri, yaitu sebagai
di dunia dan akhirat. Atas dasar ini, keberadaan aktifitas konseling sangat
2008: 55). Menurut Arifin (1977: 17) dakwah adalah suatu kegiatan ajakan
baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan sebagainya yang
lain baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya timbul
Allah yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah,
1992: 5).
2. Kesehatan Reproduksi
sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
keadaan sehat yang menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental dan social
dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang
itu sendiri.
15
3. Remaja
dan psikis (Panuju, 1999: 22). Menurut Depkes RI batasan usia remaja
adalah antara usia 10-19 tahun dan belum menikah (Widyastuti, dkk,
2009: 11).
memiliki indikator sehat secara fisik, sosial dan rohani. Sehat secara fisik
4. Seks Bebas
regulasi seks yang ada dalam masyarakat, yaitu dilakukan diluar ikatan
pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi (Kartono,
2009: 231).
pernikahan.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Definisi Operasional
komunikasi dua arah yang dilakukan antara dua pihak. Pihak pertama
b. Remaja
laki yang berada pada usia antara anak-anak dan dewasa. Menurut
18
kisaran usia 10-19 tahun, sementara itu menurut United Nations (UN)
(BKKBN, 2003: 19). Batasan usia remaja dalam penelitian ini ialah
c. Seks Bebas
keadaan.
a. Observasi
b. Wawancara
pihak-pihak yang sengaja dipilih dengan maksud dan tujuan agar dapat
c. Dokumentasi
Pemalang.
metode analisis SWOT yaitu suatu alat analisa yang bertujuan untuk
kelemahan dan ancaman yang ada secara bersamaan. Pada penelitian ini,
Pemalang.
Kabupaten Pemalang.
Pemalang.
untuk menyusun dan mengolah hasil penelitian dari data dan bahan yang
penulisan.
lampiran-lampiran.
22
BAB II
KONSELING ISLAM
A. Kesehatan Reproduksi
tahun 1995, di Haque tahun 1999, di New York tahun 2000, menyepakati
dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta
sehat dari sistem, fungsi dan proses alat reproduksi. Pengertian tersebut
tidak semata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga
secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,
dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi
dan prosesnya
2001: 6) meliputi:
23
apabila tidak ditangani dengan baik maka akan berakibat buruk bagi masa
berikut:
KONSEPSI
USIA BAYI &
LANJUT ANAK
USIA REMAJA
SUBUR
Apresiasi Islam pada seks salah satunya terdapat pada surat Ar-
rum: 21
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (Depag, 1971: 366)
dunia.
Syahwat sama normalnya dengan nafsu makan dan minum. Seperti hasrat-
25
hasrat lain yang Allah ciptakan pada manusia, hasrat seksual sangatlah
kuat dan dapat menguasai manusia yang lemah. Allah SWT berfirman
dipenuhi dengan cara yang halal maupun yang haram. Adalah haram untuk
hewan ataupun dengan orang mati . Firman Allah SWT surat al-A’raf: 81
Artinya: ”Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan
nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu
ini adalah kaum yang melampaui batas.”(Depag, 1971: 146)
26
merupakan suatu bentuk komunikasi dua arah yang dilakukan antara dua
pihak. Pihak pertama adalah konselor, membantu pihak lainnya yaitu klien
lebih dikenal dengan client centered. Hal ini menekankan peran klien
2009: 3).
berbeda. Istilah bimbingan berasal dari kata guidance yang berasal dari
Sementara istilah konseling menurut asal kata dari bahasa latinnya, berasal
dari kata consilium yang berarti “dengan” atau “bersama yang dirangkai
their world. Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), istilah tersebut
dan Surya (1975: 15) juga berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu
goals dan values for future behaviour. Menurut Prayitno dan Erman Amti
bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang
bimbingan untuk membantu klien secara tatap muka dengan tujuan agar
persoalan.
masyarakat.
oleh Allah (Sutoyo, 2007: 24). Dengan demikian bahwa bimbingan dan
sesuai dengan tuntunan Allah agar mereka selamat dunia dan akhirat. Oleh
27).
klien, sehingga dia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan Al-
merupakan salah satu dari berbagai tugas manusia dalam membina dan
amanat yang diberikan Allah kepada semua rasul dan Nabi-Nya. Dengan
bimbingan dan konseling Islam adalah proses komunikasi dua arah antara
32
konselor dan klien yang bertujuan klien dapat hidup selaras dan sesuai
oleh umat Islam dengan tanpa paksaan agar hidupnya bahagia di dunia dan
ُعَنْ مَانِك أَّنَهُمْ بَهَغَهُمْ أَّنَ رَسُىلَ هللِ صَهًَ اهللُ عَهَيْهِ وَسَهَّمَ قَالَ تَرَ ْكت
ِفِيكُمْ أَمْرَيْنِ نَنْ َتضِهُىااَبَدًامَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اهللِ وَسُّنَتَ ّنَبِيِه
Artinya: “Dari Malik sesungguhnya Rasulullah bersabda: Aku tinggalkan
untuk kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat salama-
lamanya, selama kalian berpegang teguh kepadanya, kitabullah
dan sunnah rasul.”(HR. Muslim, 1975: 35)
berikut:
34
Artinya: “(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-
tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan
Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh
umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al
Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta
rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri.” (Depag, 1971: 250)
dan al-syifa (obat atau penawar), sebagaimana firman Allah surat al-Isra’:
82
Artinya: “dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian.” (Depag, 1971: 262)
orang lain berupa nasehat, pendapat atau petunjuk agar dirinya mampu
kesalahan yang dilakukan dengan pemberian nasehat yang baik dan arahan
إذَا أَكَمَ أَحَدُ كُمْ فَهْيَأْ كُمْ بِيَمِيّنِهِ فَإِّنَ انّشَيْطَاّنَ يَأْكُمُ بِّشِمَانِه
mengerti apa yang harus dilakukan agar mampu keluar dari setiap
bantuan dari orang lain yang lebih ahli sangat diperlukan dan sangat
ahlinya, jika diri sendiri tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap
suatu persoalan (Komarudin dkk, 2008: 93) . Allah berfirman dalam surat
an-Nahl: 43-44
هلل صَهًَ اهللُ عَهَيْهِ وَسَهَمَ مُرُواأَوْنَادَكُمْ بِانّصَهَاةِ وِهُ ْم ِ قَالَ رَسُىلُ ا
ْأَبّْنَاءُسَبْعِ سِّنِينَ وَاضْرِبُىهُمْ عَهَيْهَا وَهُمْ أَبّْنَاءُ عَّشْرٍ َوفَ ّرِقُىا بَيّْنَهُم
فِيي
ِانْ َمضَاجِع
36
menggunakan cara kekerasan apabila dirasa cara yang lebih ringan sudah
manusia. Cara pukulan atau hukuman ini baru bisa digunakan apabila
tidak ada lagi cara yang efektif. Islam menetapkan metode ini dengan
pada tempat yang sensitif, pukulan tidak boleh menyakiti serta jangan
aqliyah adalah filsafat dan ilmu, dalam hal ini filsafat Islam dan ilmu atau
berlandaskan pula pada berbagai teori yang telah tersusun menjadi ilmu.
Ilmu-ilmu tersebut adalah: ilmu jiwa; ilmu hukum Islam; dan ilmu-ilmu
berlandaskan pada al-Qur’an dan Hadits serta landasan filsafat dan ilmu.
b. Asas fitrah
bimbingan dan konseling dengan ikhlas dan rela pula, karena semua
pihak merasa bahwa semua yang dilakukan adalah karena dan untuk
dikandung badan.
merasakan atau menghayati dan kehendak atau hawa nafsu, serta juga
potensial rohaniahnya.
rasa aman, penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain, rasa
sendiri.
manusia berlaku adil terhadap hak dirinya sendiri, hak orang kain, hak
n. Asas musyawarah
baik, satu sama lain tidak saling mengdiktekan, tidak ada perasaan
o. Asas keahlian
untuk mencapai suatu nilai tertentu dan cita-cita yang hendak dicapai yang
42
potensi fisik dan psikis yang ada di dalam dirinya, untuk menghadapi dan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi
43
sedang dihadapinya.
mengembangkan keadaan yang telah baik agar tetap baik atau menjadi
pada dirinya maupun dorongan dari kekuatan iman dan takwa kepada
Allah.
bimbingan dan konseling Islam adalah aktivitas relasi antara manusia yang
sehat dan kondusif antara konselor dan klien. Sedangkan landasan etika al-
pendapat klien yang lebih baik atau yang membuat klien itu sendiri
bimbingan dan konseling Islam dinilai sangat tepat karena antara konselor
45
agama dan klien dapat bertemu dan bertukar pikiran secara langsung, hal
ini akan memberikan dampak yang positif bagi klien karena dapat
1996: 219).
D. Remaja
1. Pengertian Remaja
menikah (KBBI, 2005: 944). Remaja adalah individu baik baik perempuan
maupun laki-laki yang berada pada usia antara anak-anak dan dewasa.
Batasan usia dalam hal ini adalah usia 10-19 tahun menurut klasifikasi
(UN) menyebutnya sebagai anak muda (youth) untuk usia 15-24 tahun
matang dan berdiri sendiri. Masa remaja merupakan masa transisi yang
ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis (Widyastuti dkk,
2009: 11).
remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa dimana
yang khayal
masing-masing.
lainnya.
dipertanggungjawabkan.
sangat erat antara lingkungan kehidupan sosial dan tugas-tugas yang harus
E. Seks Bebas
seksual yang dilakukan diluar sistem regulasi seks yang ada dalam
masyarakat, yaitu dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka
atau dalam dunia prostitusi. Sementara itu menurut Hawari (1998: 91) seks
didahului pernikahan.
(PKBI) menyatakan bahwa pada tahun 2011 15% remaja Indonesia yang
b. Lemahnya keimanan
c. Tidak adanya pendidikan seks yang benar, tepat dan dilandasi nilai-nilai
agama
penampilan dan tingkah lakunya dapat merangsang nafsu seksual. Hal ini
sebagai langkah preventif dalam menghindari seks bebas. Hal ini mengacu
tidak terikat oleh perkawinan yang sah yang dilakukan secara sengaja
mendekati zina merupakan hal mutlak yang harus dipahami umat Islam
sekedar koitus yang tidak sah tetapi segala hal yang mendekatinya juga
Artinya: “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena
itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Depag, 1971: 285)
preventif untuk menghindari seks bebas. Hal ini sejalan dengan kaidah
fiqih:
dengan segala daya upaya yang mungkin dapat diusahakan (Mu’in dkk,
1986: 200). Dalam hal ini segala hal yang mendekati seks bebas harus di
hindari.
52
BAB III
PEMALANG
Jawa Tengah yang terletak di pantai utara Pulau Jawa. Secara astronomis
Kabupaten Pemalang terletak antara 1090 17′ 30″ – 1090 40′ 30″ BT dan
dengan kendaraan darat memakan waktu lebih kurang 2-3 jam. Kabupaten
Tegal.
11.32/Km2.
kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat
11 April 2012).
54
Tabel. 1
KECAMATAN KASUS
Pemalang 13
Taman 11
Petarukan 13
Bantarbolang 3
Randudongkal 9
Moga 5
Warungpring 4
Belik 3
Pulosari 4
Watukumpul 4
Ampelgading 9
Bodeh 10
Comal 14
Ulujami 16
Sumber: Bapermas Pemalang
pada remaja, maka pada tahun 2004 atas inisiatif Kusdiono Camat Ulujami
Kecamatan Ulujami.
Keluarga Sejahtera.
Kualitas Anak.
Kesehatan Reproduksi
reproduksi.
Penasehat:
1. Camat Ulujami
Pembina:
2. Koordinator PKB
3. Penyuluh KB
4. Puskesmas
5. KUA
Struktur Pengurus
1. Ketua : Maskur
3. Sekretaris : Fathana
4. Bendahara : Masrurotun
VISI:
MISI:
Kabupaten Pemalang.
Kecamatan Ulujami adalah para guru, tokoh agama, tokoh masyarakat dan
bimbingan dan konseling Islam, menurut Tabrani (17 April 2012) seorang
dan benar, agar klien mampu mengenali dan memahami kondisi serta
memecahkan permasalahannya.
empati kepada klien dengan mengerti dan dapat merasakan apa sedang
dialami klien.
b. Bersikap atentif.
kegiatan lain saat proses konseling. Tingkah laku yang atentif ini dapat
tertutup.
yang singkat atau bisa dijawab dengan “ya” atau “tidak”, biasanya
usia anda?”.
Tabel. 2
PENDIDIKAN
NO NAMA ALAMAT PEKERJAAN
TERAKHIR
1 Achmad Sofyan Sukorejo Wiraswasta SLTA
2 Marzuki Sukorejo Guru Diploma
3 Nok Domah Botekan Guru Diploma
4 Fuad Hasan Botekan Pemuka Agama SLTA
5 Siti Barokah Rowosari Wiraswasta SLTA
6 Rusdiono Rowosari Wiraswasta SLTA
7 M. Irham Ambowetan Wiraswasta SLTA
8 Sulis Widianto Ambowetan Wiraswasta SLTA
9 Misrinah Ambowetan Guru Sarjana
10 Ratna Arum Sari Wiyorowetan Bidan Diploma
11 Abdul Ghoni Samong Guru Sarjana
12 M. Zaenudin Samong Guru Diploma
13 Masrurotun Tasikrejo Penyuluh KB SLTA
14 Nurjanah Bumirejo Bidan Diploma
15 Muslih Bumirejo Penyuluh KB Diploma
16 Mashuri Kaliprau Guru Diploma
17 Firdaus Kertosari Pemuka Agama Sarjana
18 Fathana Kertosari Guru SLTA
19 Tamaria Pamutih Bidan Diploma
20 Darwati Padek Guru Diploma
21 Maskur Blendung Perangkat Desa Sarjana
22 Tabrani Blendung Pemuka Agama Sarjana
23 Ruyati Blendung Penyuluh KB SLTP
24 Taruno Ketapang Pemuka Agama SLTA
25 Suwarni Limbangan Guru Diploma
26 Sriyati Mojo Penyuluh KB SLTA
27 Rozikin Pesantren Pemuka Agama SLTA
28 Subhan Pagergunung Penyuluh KB Diploma
(Dokumentasi, 2010)
63
batasan usia 10-19 tahun dan belum menikah sesuai dengan batasan usia
remaja oleh Depkes RI. Remaja yang menjadi klien konseling kesehatan
rinciannya:
Tabel.3
NO MASJID ALAMAT PESERTA
1 Masjid Assyuhada Sukorejo 12
2 Masjid Al-Azhar Botekan 15
3 Masjid Baiturochman Rowosari 19
4 Masjid Nurul Huda Ambowetan 13
5 Masjid Al Ikhsan Pagergunung 15
6 Masjid At-Taqwa Bumirejo 10
7 Masjid Nurul Islam Wiyorowetan 12
8 Masjid Baituttaqwa Samong 21
9 Masjid Nurul Iman Tasikrejo 16
10 Masjid Darussalam Kaliprau 15
11 Masjid At-Taqwa Kertosari 15
12 Masjid Al-Azhar Blendung 12
13 Masjid Baitussalam Pamutih 18
14 Masjid Miftahkhul Huda Padek 17
15 Masjid Al-Ikhlas Ketapang 14
16 Masjid Baiturahman Limbangan 12
17 Masjid Al-Hidayah Mojo 19
18 Masjid At-Taqwa Pesantren 20
(Dokumentasi, 2010).
64
Tabel.4
NO SEKOLAH ALAMAT PESERTA
1 SMA N 1 Ulujami Pamutih 30
2 SMK Muhammadiyah Ulujami Rowosari 12
3 SMP N 1 Ulujami Ambowetan 26
4 SMP N 2 Ulujami Pamutih 25
5 SMP N 3 Ulujami Limbangan 20
6 SMP N 4 Ulujami Tasikrejo 18
7 SMP N 5 Ulujami Botekan 15
8 SMP Muhammadiyah Kaliprau Kaliprau 15
9 SMP Muhammadiyah Ulujami Rowosari 18
10 SMP PGRI Ulujami Ambowetan 12
11 Mts Nurul Ulum Blendung Blendung 10
12 MTs Walisongo Ulujami Ambowetan 18
(Dokumentasi, 2010).
Kabupaten Pemalang
anggota kelompok seperti bahaya dari seks bebas, sedangkan topik khusus
yang intensif dan konstruktif yang diikuti oleh semua anggota kelompok di
berikut:
kelompok
kelompok
b. Penstrukturan.
Tahapan ini untuk mengetahui masalah dan solusi apa yang telah
tidak bisa dipecahkan melalui konseling seperti depresi dan hal yang
konseling.
di sekolah satu kali setiap satu semester, sedangkan pada remaja masjid
Dalam hal ini konselor bisa memposisikan diri sebagai juru dakwah.
Dampak psikologis yang dialami pelaku seks bebas adalah kecemasan dan
susila dan norma agama yang berakibat dikucilkannya pelaku seks bebas
April 2012).
68
seks bebas setelah mengikuti konseling kesehatan reproduksi remaja. Hal ini
seperti diungkapkan oleh Risqon (23 April 2012) siswa SMK Muhammadiyah
yang membuatnya menjauhi pergaulan seks bebas, sebelumnya dia kerap kali
melakukan ciuman dengan pacarnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Yanto
dapat menjadi rambu-rambu bagi remaja agar selalu waspada dalam bergaul
dengan lawan jenis dan menjauhi seks bebas. Disamping itu konseling
jenis. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Rini, remaja berusia 19 tahun ini
berada pada pergaulan seks bebas, dimana keduanya sering melakukan kissing
reproduksi dan takut akan ancaman dosa bagi pelaku seks bebas, keduanya
memutuskan untuk tidak lagi melakukan ciuman dan pelukan dengan lawan
jenisnya.
ini terjadi karena pergaulan remaja tersebut tetap berada pada lingkungan yang
Dani (21 April 2012) orang tuanya sangat sibuk dengan pekerjaan dan hampir
orang tua yang kurang ini memberikan kesempatan kepada Dani untuk
remaja berusia 17 tahun yang duduk di kelas tiga di sebuah sekolah menengah
atas di Kecamatan Ulujami ini tengah hamil akibat perilakunya dengan teman
laki-lakinya. Susi tinggal bersama nenek dan adiknya karena orang tuanya
kegiatan yang mengarah pada seks bebas. Disamping itu teman laki-lakinya
kehamilan dan kehilangan masa depan karena Susi di drop out dari sekolah
(wawancara dengan Susi 21 April 2012). Menurut Slamet (22 April 2012),
pacar Susi, hubungan seksual yang dilakukannya dengan Susi disebabkan oleh
kemudahan dia dalam mengakses pornografi serta kondisi rumah Susi yang
sering sepi sehingga muncullah niat untuk berhubungan seksual dengan Susi.
Menurut Karsi (21 April 2012), nenek Susi, dirinya kurang mampu
orang tua Susi hidup di Jakarta sehingga Susi teramat bebas untuk melakukan
Tabel.5
TAHUN KASUS
2008 4
2009 5
2010 4
2011 3
Sumber: Bapermas Pemalang
71
BAB IV
Harvard dari pelajaran Bisnis Policy yang kemudian dipopulerkan oleh Albert
Humphrey pada tahun 1970 sebagai analisis SWOT yang terdiri atas factor
dalam upaya preventif perilaku seks bebas remaja. Kekuatan yang ada
menjauhi larangan-Nya.
b. Weakness (kelemahan)
dicerna klien.
Ulujami.
islami.
konselor dan klien serta tidak ada rasa kepercayaan pada diri klien
terhadap konselor.
a. Opportunity (peluang)
b. Threath (ancaman)
Kecamatan Ulujami.
75
Tabel.5
IFAS Strenght (S) Weakness (W)
EFAS
Opportunity (O) Strategi S-O Strategi W-O
Threat (T) Strategi S-T Strategi W-T
sebagai berikut:
1. Strategi S-O
2. Strategi S-T
ini bertujuan pada kesadaran pribadi bahwa segala perilaku dan amal
3. Strategi W-O
yang ada. Semua remaja yang menjadi klien beragama Islam, sehingga
desa.
4. Strategi W-T
berikut:
b. Weakness (kelemahan)
agama dan norma susila, begitu juga sebaliknya iman yang lemah
a. Opportunity (peluang)
b. Threath (ancaman)
Threath adalah faktor yang berasal dari luar diri remaja yang
sebagai berikut:
1. Strategi S-O
2. Strategi S-T
3. Strategi W-O
4. Strategi W-T
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
semakin masuk ke dalam pergaulan seks bebas yang lebih jauh, maka di
Kecamatan Ulujami adalah para guru, tokoh agama dan tokoh masyarakat
tahun dan belum menikah sesuai dengan batasan usia remaja oleh Depkes
RI yang terbagi dalam remaja masjid dan siswa-siswa SLTA dan SLTP se-
Kecamatan Ulujami.
masuk ke dalam pergaulan seks bebas yang lebih jauh, namun beberapa
remaja ada yang masih cenderung semakin masuk lebih jauh ke dalam
seks bebas tanpa didukung peran serta dari semua anggota masyarakat.
B. Saran
SWT pada diri remaja, serta menjauhi segala perbuatan yang dapat
C. Penutup
skripsi ini. Penulis meyakini ada banyak kekurangan dalam penelitian ini, baik
kerendahan hati, penulis sangat menerima kritik dan saran yang konstruktif
Selain itu ucapan terima kasih tak luput penulis sampaikan kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Atas
penulis dan segala kebenaran adalah milik Allah. Harapan penulis, semoga
skripsi ini membawa manfaat bagi kita semua. Amin ya robbal alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Pemalang
Pemalang
Kabupaten Pemalang?
konseling?
4. Manfaat apa saja yang anda peroleh dari konseling kesehatan reproduksi
remaja?
1. Apakah Anda mengetahui hal apa yang dilakukan anak Anda dengan
2. Hal apa saja yang Anda lakukan dalam membentengi perilaku anak Anda
NIM : 071111026
Kabupaten Pemalang
Email : atmonopriyo@yahoo.co.id
Pendidikan :
Pengalaman Organisasi:
Semarang