Anda di halaman 1dari 7

Doa Ziarah Kubur

Tujuan dari ziarah adalah mendoakan kerabat yang sudah meninggal. Doa ini tentunya
dikhususkan bagi mereka yang sudah meninggal. Berikut adalah doa ziarah kubur.

A’udzubillahi minasyaithaanir rajim. Bismillahirrahmannirrahim.

Alhamdullilahi rabbil ‘alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa’imiin, hamdan yuwaafiini’amahu


wayukaafii mazidah, yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa’adzimi
sultanik, allahumma shaalli wasalim ‘ala sayyidina muhammad wa’ala alii sayyidina
muhammad.

Allah humma taqabal wa ausil sawaaaba maa qara, nahu minal qur’anil ‘adzim, wa maa
halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa shalaina ‘atsayyidina muhammad
sallallahu’alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warahmatan najilatan wa barakatan samilatan
ilaa hadarati habibina wasafi’ina waqurati a’ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin
sallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ila jami’ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal
auliyaai, wassuhadai, wassalihina, wassahabati wattabi’ina wal’ulamail ‘alimina wal
mushannafiinal mukhlisiina wa jami’il mujaa-hidiina fi sabilillahi rabbil ‘alaminn, wal
malaikatil muqarrabina khusushan ila sayyidina syaih abdul qadir zailanii.

Summa ilaa jami’i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati,
min masaarikil ardhi ila magaaribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa
tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam’anaa hahunaa bisababihi waliajlihi.

Allah hummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu anhu wa akrim nujulahu wawasi’ madhalahu,
waghsilhu bilmai wassalji wal baradi wanaqihi minal khataaya, kama yunaqqa saubul abyadu
minaddannasi wa abdilhu, darran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa jaujan
khairan min jauzihi wa adhilhul jannata wa ‘aidhu min ‘adzabil qabri wa fitnatihi wa min
‘adzabinnar, allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ghaniina washagiirana
wa kaabirana wadakirona wa ansana, allahumma man ahyaitahu minna fa ahyihi ‘alal islami
wa man tawafaitahu minna fatawafahu alal iiman allahumma la tuhrimna azrahu wa laa
tudillanaa ba’dahu birahmatikayaa arhamaraahimiin, wal hamdu lillahi rabbil ‘aalamiin.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan nama Allah
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta,
sebagaimana orang-orang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan
memuji-Nya. Dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan
pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanya untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan
kemuliaan zat-Mu dan keagungan dan kuasa-Mu. Ya Allah limpahkan kesejahteraan dan
keselamatan kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga beliau.

Ya Allah terimalah dan sampaikan pahala Al Quran yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami,
istighfar kami dan selawat kami kepada Nabi Muhammad sebagai hadiah yang menjadi
penyambung. Sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih
kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad
SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali,
para syuhada, orang-orang saleh, para sahabat, para tabiin, para ulama yang mengamalkan
ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan
semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya ditujukan kepada Syekh
Abdul Qadir Jailani.

Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang Islam laki-laki dan
perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut
dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, lebih
utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini.

Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskan dia. Muliakanlah tempat tinggalnya
dan luaskanlah. Muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan
air jernih dan sejuk. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari
kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya,
dan keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkannya, serta suami/istri yang lebih baik dari
yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungilah dia dari siksa kubur
dan fitnahnya serta siksa api neraka. Ya Allah berikanlah ampun bagi kami yang masih hidup,
dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang gaib, kami yang kecil, kami
yang dewasa, kami yang pria atau wanita. Ya Allah siapa pun yang Engkau hidupkan dari kami
maka hidupkanlah dalam keadaan iman. Ya Allah janganlah Engkau menghalangi kami akan
pahala beramal kepadanya. dan janganlah Engkau menyesatkan kami setelah peninggalannya
dengan mendapat rahmat-Mu Yang Maha Pengasih. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta
Alam.”

Adab dalam Ziarah Kubur


Dalam mengunjungi makam kerabat atau disebut dengan ziarah tentunya ada adab yang harus
kita lakukan ketika berziarah. Ziarah sama saja seperti bertamu, di mana tamu seharusnya
memiliki adabnya, jangan sampai membuat pemilik rumah merasa terganggu. Apalagi kuburan
adalah tempat peristirahatan manusia yang telah wafat, kita harus menghormatinya. Berikut
adalah adab dalam ziarah kubur.

1. Berwudu Sebelum Ziarah

Seperti saat ingin beribadah, berziarah juga harus berwudu terlebih dahulu sebelum kalian masuk
ke pemakaman tempat kerabat kalian beristirahat. Hal ini dikarenakan saat berziarah kita akan
membaca Al Quran, dan membacakan doa-doa untuk kerabat yang sudah meninggal.

Dalam membaca doa dan Al Quran tentunya diharuskan untuk berwudu agar tubuh kita jauh dari
hadas besar dan hadas kecil untuk menjaga kesucian. Kesucian adalah hal yang utama yang kita
terapkan sebelum melakukan hal-hal yang menjurus pada keagamaan.

2. Mengucapkan Salam
Pemakaman juga merupakan tempat tinggal bagi mereka yang sudah wafat. Setiap pemakaman
juga pastinya dijaga oleh para malaikat. Sebagai makhluk yang beragama, tentunya kita memiliki
adab jika memasuki tempat tinggal orang lain, termasuk pemakaman. Untuk memasuki
pemakaman tentunya kita harus mengucapkan salam kepada penghuni makam. Ucapan salam
untuk ziarah kubur berbunyi seperti:

َ‫َار قَ ْو ٍم ُمْؤ ِمنينَ َوأتا ُك ْم ما تُو َعدُونَ َغداً ُمَؤ َّجلُونَ َوإنَّا إنْ شا َء هَّللا ُ بِ ُك ْم الحقُون‬
َ ‫سال ُم َعلَ ْي ُك ْم د‬
َّ ‫ال‬

Assalamu’alaìkum dara qaumìn mu’mìnîn wa atakum ma tu’adun ghadan mu’ajjalun, wa ìnna


ìnsya-Allahu bìkum lahìqun.

Artinya: “ Assalamualaikum, wahai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada
kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan menyusul
kalian.”

3. Menghadap Kiblat

Saat kita berziarah ke makam kerabat pastinya kita mendoakan mereka agar mereka diterima di
sisi Allah dan dilebarkan ruang kuburnya, kita juga membacakan surat-surat pendek di dalam Al
Quran, serta membacakan tasbih, tahmid, takbir, dan juga zikir. Oleh karena itu disunahkan oleh
Rasulullah SAW bahwa saat berdoa kita harus menghadap ke arah kiblat.
Ebook Doa dan Zikir Makbul ini hadir karena ikatan kita dengan Allah bisa diperkuat melalui
doa-doa tepat yang diucapkan dengan ketulusan dan penuh pengharapan. Ada juga panduan
lengkap untuk mendirikan salat istisqa, salat gaib, dan salat gerhana, juga contoh pidato dalam
bahasa Arab. Siapa pun bisa menggunakan buku ini sebagai bahan rujukan, baik untuk keperluan
pribadi maupun kegiatan kemasyarakatan.

4. Membaca Doa Ziarah

Setelah berzikir, membaca tasbih, tahmid, dan juga tahmid maka kamu bisa membacakan doa
ziarah khusus untuk kerabatmu yang sudah meninggal. Doa ini secara garis besar memohon
kepada Allah agar dosa almarhum dapat diampuni, dilapangkan kuburnya, dan masuk ke dalam
surga. Doa ziarah tersebut sudah dicantumkan pada awal artikel ini.

5. Membaca Surat-Surat Pendek

Setelah selesai membaca doa ziarah maka dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek di Al
Quran. Adapun surat-surat pendeknya meliputi, Al-Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, dan Al-Ikhlas.

Pembacaan surat-surat pendek tersebut diawali dengan surat Al-Fatihah, hal tersebut karena Al-
Fatihah adalah surat pembuka. Setelah membaca Al-Fatihah, selanjutnya membaca surat-surat
pendek seperti yang sudah disebutkan. Kemudian, setelah surat-surat pendek dibaca, Rasulullah
SAW. mengajarkan bahwa setelah selesai membacakan surat untuk almarhum maka sebaiknya
ditutup dengan Al-Fatihah lagi.
Perlu diketahui bahwa dengan membaca surat-surat pendek saat melakukan ziarah kubur akan
menjadikan bacaan surat-surat tersebut menjadi pahala bagi almarhum yang dibacakan surat
tersebut.

Hadits membaca surat pendek ini telah diriwayatkan oleh Al-Mawarzi dari Rahmad bin Hanbal
yang mengatakan bahwa:

“Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan) maka bacalah Al-Fatihah, surat Al-Ikhlas
dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat
kuburan tersebut, karena sesungguhnya pahalanya sampai ke mereka.

6. Jangan Duduk atau Menginjak Kuburan

Jika sudah melakukan semua tata cara dan adab-adab ziarah kubur dengan membacakan doa-doa
untuk kerabat yang sudah almarhum, maka kita juga perlu memiliki adab untuk menghormati
rumah terakhir atau tempat istirahat kerabat yang sudah meninggal.

Cara menghormatinya yaitu dengan tidak menduduki atau menginjak kuburan-kuburan yang ada
di sekitarmu. Perhatikan langkahmu baik-baik saat berziarah ke tempat makam. Bahkan jangan
sampai kamu melangkahi kuburan, karena itu juga  termasuk tidak sopan. Kita harus selalu
menghargai dan menghormati orang yang sudah meninggal.

Hal ini telah sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa:

“Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR.
Muslim).

7. Jangan Berkata Tidak Sopan

Perkataan kasar dan tidak sopan memang sebaiknya dihindari saat di mana pun kita berada. Kita
harus menghormati lingkungan sekitar kita dengan bicara yang baik-baik. Seperti halnya saat
kita berziarah, sebagai tamu tentu kita harus berkata yang sopan dan hindari perkataan yang tidak
sopan dan kasar. Hal seperti ini sudah dijelaskan oleh Imam Al-Nawawi bahwa, tidak baik jika
di dalam sebuah pemakaman berkata hal yang batil atau tidak sopan.

8. Jangan Berlebihan

Perilaku berlebihan memang tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Seperti halnya ketika kita
berziarah ke makam sebaiknya jangan melakukan hal-hal yang berlebihan. Hal ini dikarenakan
kuburan adalah tempat untuk melakukan ritual seperti mendoakan orang meninggal, mengajikan
orang meninggal, dan juga bertasbih untuk mereka agar semua kegiatan itu menjadi pahala bagi
mereka yang sudah meninggal.

Ziarah kubur seharusnya digunakan untuk meningkatkan iman kalian karena kalian juga akan
mengingat tentang kematian. Jika kalian berlebihan akan khawatir jika kalian menimbulkan hal-
hal di luar aturan berziarah dan menjadi dosa.
Amalan dalam Berziarah
Selain adab, ada juga beberapa amalan yang harus diterapkan ketika kita berziarah di taman
makam. Berikut adalah beberapa amalan dalam berziarah.

1. Menabur Bunga, Kerikil, dan Tumbuhan, serta Menyiram Air

Perlakuan amalan seperti itu diriwayatkan dalam hadi dari Ja’far dan ayahnya berkata bahwa,
“sesungguhnya Nabi Muhammad menyiram air di atas kuburan Ibrahim anaknya dan, ia juga
meletakkan kerikil di atasnya.” (HR. Baihaqi).

Hadis tersebut mengartikan bahwa Nabi Muhammad menyiramkan air dan meletakkan kerikil di
kuburan anaknya, yaitu Ibrahim. Karena perlakuan Rasul tersebut, para umatnya mengikuti apa
yang telah dilakukan oleh Rasul. Namun sebagian ulama juga melarang, karena menganggap
hanya Rasul yang dapat melakukan hal tersebut.

2. Mengingat Kematian

Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda:

“Berziarahlah kalian ke kuburan, karena sesungguhnya hal itu dapat mengingatkan kalian pada
kehidupan akhirat.” (HR. Ibnu Majah).

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa berziarah memiliki tujuan untuk mengingatkan kita akan
datangnya kematian dan kehidupan di akhirat. Dengan mengingat hal tersebut, tentunya kita
dapat termotivasi untuk mempersiapkan amal-amal saleh sebelum hari kematian dan kehidupan
akhirat tiba.

Hal seperti ini diperbolehkan dalam agama. Dunia ini hanya sementara, kita harus menyiapkan
amal saleh untuk bekal kita di hari kiamat nanti. Karena orang cerdas adalah orang yang
mengingat tentang kematian.

3. Motivasi Untuk Menambah Amal Kebaikan

Seperti pada amalan mengingat kematian, motivasi untuk menambah amal kebaikan juga salah
satu hal yang dapat diingat ketika kita sedang berziarah ke kuburan. Rasulullah SAW. telah
mengajarkan kepada kita mengenai amal-amal saleh yang harus kita penuhi sebagai bekal hari
akhir.

Rasulullah SAW. juga mengajarkan mengenai amalan sunah yang bisa kita lakukan untuk
menambah amal kebaikan kita. Salah satunya adalah berziarah. Berziarah tentunya dapat
memberikan keberkahan bagi kedua belah pihak. Antara peziarah dan yang diziarahi akan sama-
sama mendapat pahala dari Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai