Anda di halaman 1dari 149

i

PENGARUH AKHLAK SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII
DI MTS. NEGERI 7 MALANG

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

Oleh :
A.Chandra Kusuma Negara. SM
NIM. 16110025

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

Juni, 2020
ii

PENGARUH AKHLAK SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII
DI MTS. NEGERI 7 MALANG

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

Oleh :
A.Chandra Kusuma Negara. SM
NIM. 16110025

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

Juni, 2020
iii

LEMBAR PENGESAHAN

IMPLEMENTASI BOARDING SCHOOL DALAM MEMBENTUK


KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI MA’HAD AL-MADANY
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTSN) 1 KOTA MALANG

SKRIPSI

Oleh:
A.Chandra Kusuma Negara. SM.
NIM. 16110025

Telah Disetujui pada Tanggal 8 Juli 2020


Oleh Dosen Pembimbing

Dr. Hj. Sulalah, M.Ag


196511121994032002

Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Agama slam

Dr. Marno, M. Ag
197208222002121001
iv
v

HALAMAN PERSEMBAHAN

‫ِب ْسِم ِ لهال الَّر ْْٰح ِن لَّاِرْحيِم‬


Segala puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga atas rahmat dan
hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Pengaruh
Akhlak Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Di
MTs. Negeri 7 Malang.

Shalawat serta Salam kita haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benderang di dalam kehidupan ini. Semoga kita tergolong orang-orang yang
beriman dan mendapat syafaat dari beliau di akhirat kelak. Dengan segala daya
dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun pengarahan dan hasil diskusi dari
berbagai pihak dalam proses penulisan skripsi ini, maka dengan segala
kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada batas
kepada :

1. Ayahanda tercinta Sjamsudin, S.Pd.I dan ibunda tersayang Kusmiati, S.Pd.


yang telah banyak memberikan perhatian, nasihat, doa, dan dukungan baik
moril maupun materil, serta Mas Arik, Mbak Diyah, Nadya Fitri, dan
keluarga besar yang selalu memberi semangat dan motivasi.
2. Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Dr. H. Agus Maimun, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Dr. Marno, M.Ag. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
5. Dr. Hj. Sulalah, M.Ag. Selaku dosen wali dan dosen pembimbing skripsi.
Terimakasih penulis haturkan kepada beliau yang telah memberi bimbingan,
saran, serta motivasi dalam penyusunan penulis hingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
vi

6. Segenap dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam


Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah memberikan pelajaran,
mendidik, membimbing, serta mengamalkan ilmunya dengan ikhlas, semoga
ilmu yang disampaikan bermanfaat dan berguna bagi penulis untuk tugas dan
tanggung jawab selanjutnya.
7. Seluruh staf administrasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah banyak membantu
dalam pelayanan akademik selama menimba ilmu.
8. Teman dan sahabatku dari kelas PAI A, PAI C dan PAI I yang telah banyak
memberikan pengalaman dan semangat belajar di dalam maupun di luar
kelas.
9. Dulur-dulur Organisasi Mahasiswa Jember yang banyak memberikan
pengalaman mengenai mengatur sebuah organisasi dan cara bersosialisasi
langsung dengan warga khususnya di Jember sendiri.
10. Teman-teman PKL dan Guru MTs. Sunan Kalijaga yang telah memberikan
pengalaman menjadi seorang tenaga pengajar profesional.
11. Dulur KKM dan Warga Desa Kedungrejo yang telah memebrikan pelajaran
menjadi manusia berguna yang akan terjun langsung kepada masyarakat dan
memberikan arti sebuah persahabatan dalam sebuah kelompok yang bernama
Kedungrejo Squad.
Akhirnya dengan segala kekurangan dan kelebihan pada skripsi ini,
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi khazanah ilmu pengetahuan,
khususnya bagi pribadi penulis dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, serta
semua pihak yang memerlukan. Untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca demi
sempurnanya karya ilmiah selanjutnya.
vii

MOTTO
‫سئْ• لاوا‬
ُ ْ
‫وال َتْ•ق ُ ف َ س لَ ِ ْعل ٌم إ َّن ال َّس ْم َ َصر َ ْلُاوَف اؤ َد ُُّكل ُأولئ َ ك كَا‬
َ َ
‫َن َم‬ َ‫َع َواْلب‬ ‫ماَ َْلي َك بِو‬
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena

pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan

dimintai pertanggungjawaban.
viii

Dr.Hj. Sulalah, M.Ag


Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim malang

NOTA DINAS PEMBIMBING


Hal : Skripsi A. Chandra Kusuma Negara. SM Malang, 15 Juni 2020
Lamp : 4 (empat) Eksemplar
Yang Terhormat,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
di
Malang
Assalamualaikum Wr. Wb.
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa, maupun
tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini:
Nama :A. Chandra Kusuma Negara. SM
NIM 16110025
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul :PENGARUH AKHLAK SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI MTS. NEGERI
7 MALANG
Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
digunakan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pembimbing,

Dr. Hj. Sulalah, M.Ag.


NIP. 19651112 199403 2 002
ix

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.

Malang, 15 Juni 2020

Yang membuat pernyataan

A. Chandra Kusuma Negara. SM


NIM.16110025
x

KATA PENGANTAR
ْ
‫م ِن ال َّر ِح ْي ِم‬l ‫ِ ب ْس ِم ِهلال ال َّر ح‬
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi


agung, nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya.
Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya, Aamiin allahumma Aamiin.

Dengan mengucap rasa puji syukur alhamdulillah kepada Allah SWT,


yang telah memberikan rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
skripsi untuk memenuhi tugas akhir dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang dengan mengambil judul “ Pengaruh Akhlak Siswa Terhadap
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di MTs. Negeri 7
Malang”.

Sebagai mahluk Allah yang tidak luput dari salah dan dosa, penulis sadar
bahwa skripsi ini tidak akan terseelsaikan tanpa adanya pihak-pihak yang
mendukung, dan memberikan pencerahan bagi penulis. Oleh karena itu dengan
rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan, dukungan, motivasi
dan bimbingan kepada :

1. Prof. Dr. H. Abd. Haris, M.Ag. Selaku Rektor UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang.
2. Dr. H. Agus Maimun, M.Pd. selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Dr. Marno, M.Ag. selaku ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
4. Dr. Hj. Sulalah, M.Ag. Selaku dosen wali dan dosen pembimbing skripsi.
Terimakasih penulis haturkan kepada beliau yang telah memberi
xi

bimbingan, saran, serta motivasi dalam penyusunan penulis hingga skripsi


ini dapat terselesaikan.

5. Bapak dan Ibu guru MTs. Negeri 7 Malang yang telah memberikan waktu
untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah banyak memberikan
ilmunya kepada penulis sejak berada di bangku kuliah.
7. Bapak dan Ibu yang telah memberikan motivasi, doa dan arahan untuk
selalu belajar dan berada di jalan Allah.
8. Terakhir kalinya pada semua teman-teman PAI angkatan 2016,
khususnya keluarga PAI A, PAI C dan PAI I, semoga kebersamaan kita
tetap bisa terjalin di luar sana.
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah
menjadi motivator demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan pada penulis akan dibalas
oleh Allah SWT dengan sebaik-baiknya balasan. Penulis menyadari bahwa
tidak ada sesuatu yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan
senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca


pada umumya. Aamiin.

Malang, 12 Juni 2020

A. Chandra Kusuma Negara. SM


xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN


Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan
pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no.
0543b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut.

Huruf

‫ا‬ = A ‫ز‬ = Z ‫ق‬ = Q

‫ب‬ = B ‫س‬ = S ‫ك‬ = K

‫ت‬ = T ‫ش‬ = Sy ‫ل‬ = L

‫ث‬ = Ts ‫ص‬ = Sh ‫م‬ = M

‫ج‬ = J ‫ض‬ = dl ‫ن‬ = N

‫ح‬ = H ‫ط‬ = th ‫و‬ = W

‫خ‬ = Kh ‫ظ‬ = zh ‫ه‬ = H

‫د‬ = D ‫ع‬ = „ ‫ء‬ = ,

‫ذ‬ = Dz ‫غ‬ = gh ‫ي‬ = Y

‫ر‬ = R ‫ف‬ = f

Vokal Panjang Vokal Diphthong

Vokal (a) panjang = â ‫أ ˚و‬ = Aw

Vokal (i) panjang = î ‫أ ˚ي‬ = Ay


Vokal (u) panjang = û
‫أ ˚و‬ = Û

‫إ ˚ي‬ = Î
xiii

DAFTAR ISI
Halaman Sampul Depan.............................................................................................i

Halaman Sampul Belakang........................................................................................ii

Halaman Persembahan................................................................................................iii

Halaman Motto...........................................................................................................v

Nota Dinas Pembimbing.............................................................................................vi

Surat Pernyataan.........................................................................................................vii

Kata Pengantar............................................................................................................viii

Pedoman Transliterasi Arab Latin..............................................................................x

Daftar Isi.....................................................................................................................xi

Daftar Tabel................................................................................................................xiv

Daftar Lampiran.........................................................................................................xvi

Abstrak........................................................................................................................xvii

Abstrak.......................................................................................................................xviii

Abstrak.......................................................................................................................xx

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian............................................................................................7
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................8
E. Asumsi dan Hipotesis Penelitian....................................................................9
F. Batasan Penelitian...........................................................................................10
G. Orisinalitas Penelitian.....................................................................................11
H. Definisi Operasional.......................................................................................13

I. Sistematika Pembahasan.................................................................................15
xiv

BAB II : KAJIAN PUSTAKA.................................................................................16

A. Akhlak............................................................................................................16
1. Pengertian Akhlak....................................................................................16
2. Landasan dan Kedudukan Akhlak............................................................18
3. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Akhlak...............................................20
4. Ruang Lingkup Akhlak Islam..................................................................23
5. Pembagian Akhlak....................................................................................25
B. Hasil Belajar...................................................................................................33
1. Pengertian Hasil Belajar...........................................................................33
2. Indikator Hasil Belajar.............................................................................36
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.....................................37
C. Pendidikan Agama Islam................................................................................38
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam.......................................................41
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam.............................................................42
3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam................................................43
D. Pengaruh Akhlak Siswa Terhadap Hasil Belajar PAI....................................44
E. Kerangka Berpikir..........................................................................................45

BAB III : METODE PENELITIAN.......................................................................46

A. Lokasi Penelitian............................................................................................46
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian.....................................................................46
C. Variabel Penelitian.........................................................................................48
D. Populasi dan Sampel.......................................................................................49
E. Data dan Sumber Data....................................................................................50
F. Instrumen Penelitian.......................................................................................51
G. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................54
H. Uji Validitas dan Reabilitas............................................................................56
I. Analisis Data..................................................................................................59

BAB IV : METODE PENELITIAN........................................................................68

A. Data Umum MTs. Negeri 7 Malang...............................................................68


B. Paparan Data...................................................................................................72
1. Deskripsi Akhlak Siswa...........................................................................72
xv

a. Variabel Akhlak Siswa.......................................................................72


b. Variabel Hasil Belajar........................................................................75
C. Analisis Data..................................................................................................80
1. Uji Asumsi................................................................................................80
a. Uji Normalitas....................................................................................80
2. Uji Hipotesis.............................................................................................82
a. Uji Koefisien Determinan (R Square)................................................82
b. Uji Parsial (Uji T)...............................................................................83
c. Uji Simultan (Uji F)...........................................................................84

BAB V : PEMBAHASAN........................................................................................85

A. Akhlak Siswa Kelas VIII MTs.Negeri 7 Malang...........................................85


B. Hasil Belajar PAI Kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang....................................85
C. Pengaruh Akhlak Siswa Terhadap Hasil Belajar PAI....................................86

BAB VI : PENUTUP................................................................................................89

A. Kesimpulan.....................................................................................................89
B. Saran...............................................................................................................90

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................91

LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian.................................................................................11

Tabel 2.1 Indikator Hasil Belajar...............................................................................36

Tabel 2.2 Kerangka Berpikir......................................................................................45

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian...................................................................................51

Tabel 3.2 Skala Likert................................................................................................53

Tabel 3.3 Variabel Penelitian.....................................................................................54

Tabel 3.4 Kode Jawaban Angket................................................................................62

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Akhlak Siswa Kelas VIII..........................................72

Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Akhlak Siswa Kelas VIII.............................................75

Tabel 4.3 Hasil Belajar PAI Kelas VIII......................................................................76

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PAI Kelas VIII....................................78

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Hasil Belajar PAI Kelas VIII.......................................79

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas...................................................................................81

Tabel 4.7 Hasil Uji Determinan (R Square)...............................................................82

Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial T......................................................................................83

Tabel 4.9 Hasil Uji Simultan (Uji F)..........................................................................84


xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Akhlak Siswa Kelas VIII......................................................75

Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar PAI..................................................................80


xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Bukti Konsultasi......................................................................................96

Lampiran II Surat Penelitian.......................................................................................98

Lampiran III Hasil Belajar Siswa Kelas VIII.............................................................99

Lampiran IV Tabel R.................................................................................................101

Lampiran V Tabel T...................................................................................................103

Lampiran VI Tabel Uji F............................................................................................105

Lampiran VII Angket Penelitian................................................................................107

Lampiran VIII Wawancara Responden......................................................................111

Lampiran IX Dokumentasi Penelitian........................................................................113

Lampiran X Uji Validitas...........................................................................................115

Biodata Mahasiswa.....................................................................................................123
xix

ABSTRAK

A. Chandra Kusuma Negara. SM. 2020. Pengaruh Akhlak Siswa Terhadap


Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Di MTs. Negeri 7
Malang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang. Pembimbing Skripsi: Dr. Hj. Sulalah, M.Ag.

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia sangat penting, baik sebagai


individu maupun sebagai kelompok masyarakat. Begitu pula dalam pendidikan,
akhlak dan moral ada materi wajib yang harus dimiliki secara independen oleh
peserta didik sebagai target pendidikan. Di zaman seperti ini seorang guru, orang
tua dan anak harus bekerja sama untuk menciptakan kebiasaan yang baik agar
dapat berdampak terhadap diri siswa utamanya akhlak. Pergaulan negatif seperti
bolos sekolah, nongkrong, terlambat datang ke sekolah, dll tentu akan berdampak
pada hasil belajar anak disebabkan anak kurang fokus
Tujuan penelitian ini ditulis yakni; (1) menjelaskan bagaimana akhlak
siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang. (2) menjelaskan bagaimana hasil belajar
PAI siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang. (3) menganalisa apakah ada
pengaruh akhlak terhadap hasil belajar PAI siswa kelas VIII MTs. Negeri 7
Malang.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif metode deskriptif penelitian survey. Dan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data yaitu melalui penyebaran dan pengisian
angket kepada siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang, kemudian dari hasil
tersebut diperoleh nilai akhlak siswa yang kemudian diuji dengan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam, yang nantinya akan diketahui pengaruh akhlak siswa
terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam.
Hasil penelitian menujukan bahwa, (1) Akhlak siswa kelas VIII MTs.
Negeri 7 Malang termasuk berada pada kategori sedang, hal ini dibuktikan dari
perhitungan pada interval 57-69 sebanyak 39 siswa dengan prosentase 67,3%. (2)
Hasil belajar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang berada
pada kategori sedang, hal ini dibuktikan dari perhitungan interval 75-88 sebanyak
42 siswa dengan prosentase 40,8%. (3) Adanya pengaruh yang signifikan antar
akhlak siswa dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelas VIII MTs.
Negeri 7 Malang, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai thitung sebesar 3,658
> 1,674 (ttabel) dan nilai sig hasil belajar siswa sebesar 0,001 yang mana 0,001 <
0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti akhlak siswa secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar PAI kelas VIII
MTs. Negeri Malang 7 Malang.

Kata Kunci : Akhlak Siswa, Hasil Belajar PAI


xx

ABSTRACT

A.Chandra Kusuma Negara. SM. 2020. Students ' influence on the achievement of
Islamic religious education in class VIII in MTs. Negeri 7 Malang.
Thesis. Department of Islamic Studies. Faculty of Tarbiyah and teaching
sciences. Islamic State University of Maulana Malik Ibrahim Malang.
Thesis supervisor: Dr. Hj. Sulalah, M.Ag.

The position of morality in human life is very important, both as


individuals and as a community. Likewise in education, morality and moral there
is mandatory material that must be independently owned by learners as an
educational target. In such times as a teacher, parents and children must work
together to create good habits so that they can impact themselves on their primary
students. Negative associations such as school skip, hanging out, late coming to
school, etc. will certainly impact on children's learning outcomes due to less
focused children.
The purpose of this study; (1) explains how the morals of students of class
VIII MTs. Negeri 7 Malang. (2) explains how the learning outcomes of Islamic
Religious Education students of class VIII MTs. Negeri 7 Malang. (3) analyze
whether there is a moral effect on the learning outcomes of Islamic Religious
Education grade VIII MTs students. Negeri 7 Malang.
This research is a field study using a quantitative approach to the method
of research survey. And the technique used to collect data is through the
dissemination and filling of the poll to the students of Class VIII MTs. Negeri 7
Malang, then from the results obtained the value of students who are then tested
with the results of learning Islamic religious education, which will be known to
the influence of students in the learning outcomes of Islamic education.
The results of the study showed that, (1) the morals of VIII grade students
of MTs. Negeri 7 Malang is included in the medium category, this is evidenced
from the calculation at intervals of 57-69 as many as 39 students with a
percentage of 67.3%. (2) Learning outcomes of Islamic Religious Education Class
VIII MTs. Negeri 7 Malang is in the medium category, this is evidenced from the
calculation of the interval 75-88 as many as 42 students with a percentage of
40.8%. (3) There is a significant influence between the morals of students with
learning outcomes of Islamic Religious Education class VIII MTs. Negeri 7
Malang, this is evidenced by obtaining a (tcount) of 3.658> 1.674 (ttable) and the sig
value of student learning outcomes of 0.001 which is 0.001 <0.05 so that Ho is
rejected and Ha is accepted, which means the student's character has a partially
positive and significant effect on the learning outcomes of Islamic Religious
Education VIII MTs. Malang 7 Malang.

Keywords : Morals of Students, Learning outcomes of Islamic Religious


Education
‫‪xxi‬‬

‫جمرده‬
‫امح‪ .z‬ا›د‪.z‬ا‪’ ,‬و‪~.‬و›‪ p‬د ك‪.›,‬ا‪ 7272. .‬أت‪ o.‬ا‪’b.9‬ع ‪ . L> ãs.‬ا‪’٨‬ل‪ , L.‬ا‪’.z:‬إل ام‪~.p9‬ا ص ا‪’w.‬ا ا‪’٨.›p‬‬
‫ص ‪ ẽ~,zp‬ا‪’z‬و‪ ’ẽ‬ام‪ p9~ ẽ‬ام‪>z‬اد‪~٨ :ẽ‬ل‪e d›.p‬د ‪.‬اطرو‪ e.u ,.~ẽ.‬ا‪’z,‬ا‪ ~.›ĩ‬ام‪ .p9.~ .ẽ L’ ẽ‬ا‪’b‬ر ‪.ẽ‬‬
‫ل’وا‪.L‬و‪’٨ ç‬ا‪ .ẽ .~:,z‬ا›‪p‬ل‪ ẽ.‬ا’‪z‬و’‪ ẽ.‬ام~‪ ẽ p9.‬ص ‪..p‬و‪.’›p nd‬را‪ : .‬م‪d›.p , œ‬د ‪.wp .‬طرو ا رد‪ :ẽ..u‬د‪.‬‬
‫ج›’ا ‪›p ›ẽ’9e‬ا ‪~٨‬ا’‪. :z‬‬

‫‪ ṅ:‬و‪. ė‬خ ا ‪’٨ ẽ9.....‬ا ›‪’ .....‬ا ص‪.....w‬ر‪p ẽ:‬ا ‪.....,‬ه‪z.....‬وا‪› ~.....‬ا› ’‪ėí.....‬و¦ راد ’‪٨e‬ج‪٨ . .....e‬وابدل‪ fi.....‬ل ‪’٨‬ا ص‪ , .....L‬خ وا‪ẽ9.....‬‬
‫خ وا ‪.....p ”›.....٨œ ẽ9‬زا’‪ :‬واد‪: ṅ¦ ....i ẽ..... p‬و‪.....‬ك‪L2 ṅ‬و’‪.....w ẽ.....‬ك‪ fi.....٨ẽ .....p fiã٨.....~p fi‬ل‪٨‬ادل‪.....eL‬ه’ ن‪z.....‬ل‪ :‬د‪.....e L‬ا‪.‬‬
‫و¦ وص‪ fi......٨p ĩ›. ẽ‬ادلل‪ ......L> ... .i ›,......L‬ط وا ›اآالب‪ ›......ȧ‬ل’ا‪p fi......e‬ل‪›......> ......L? ›......‬دا‪ ĩ‬ا ‪ :٨......u z......‬ى‪e‬وا‪٨......‬ك ‪......p‬‬
‫‪’٨‬ا ‪¦ ......L> oí‬د‪......~ȧ‬ه‪ ......L> ,‬ادلر ع‪......9‬ط‪ ẽ......Lu‬ا‪z٨ d‬ا‪ .ẽ...... :‬ا?‪e‬ل ‪ ĩ›.....‬ا’~‪ fi......٨p ẽ ٨L......‬خت‪......b‬ادل ا‪......٨ ›ẽ......~,z‬ش‪ ››ã‬ص‬
‫و‪í......٨p........ẽ‬خر ‪ ......p‬ادل ىل‪› :‬ا‪?......‬ا‪ ›ẽ......~,z‬و‪: ›......p‬ود‪ ~......‬م‪’......‬ذ ىل ‪’٨o ......:‬اب ر‪ ......L> z...... ’í‬ل‪’......٨‬ا ‪٨......›:‬د‪’ ,L‬ألط‪›......ȧ‬‬
‫~ط ا ‪: fiẽ¦ ›ȧ٨‬زا ’ر‪.‬‬

‫و‪’ z. ẽ‬ر‪....‬ذ’ا ‪’٨i....œ ....p ġ٨....‬ا ا~‪ (l) ....‬ر‪....‬ش‪....b’ ẽ.... ȧ ’ ,‬ا ع‪’٨....w’9‬ا ا‪ ẽ....~,zp p›....‬ا’‪z‬و’‪ ẽ....‬ام~‪ẽ p9....‬‬
‫ام>‪z‬اد‪. ẽ...:‬ج د ‪. .‬ل‪d›...p e~...٨‬ر‪...‬ش (‪ . )7‬د‪ ẽ... ȧ ’ ,‬ا ‪٨...›:‬د’‪ ...’›b‬ل‪ , L’٨‬ا’‪:z...‬ام إل~‪p9...‬ا ل‪’...٨‬ا‪ ,L‬ص‬
‫ا‬
‫‪ ẽ....~,zp‬ا’‪z‬و’‪ ẽ.....‬ام~‪ ẽ p9....‬ام>‪z‬اد‪....~ ẽ.....:‬ل‪d›.....p e٨‬د ‪: ›.....p fi.... L~٨’ (r) .‬ذا ’‪œ ṅ›. .‬أت ”›‪.....o٨.....‬‬ ‫ا’‪’٨. w‬ا ا‪p›.....‬‬
‫¦خ‪ẽ9‬ا ‪ >L‬د‪ ٨›:‬د‪,‬ا‪ ~ẽ‬ط‪9‬ع ا‪’w‬ا ا‪ ’٨›p‬ص ‪ ẽ~,zp‬ا‪’z‬و‪ ’ẽ‬ام‪ p9~ ẽ‬ام‪>z‬اد‪~٨ :ẽ‬ل‪e d›p‬د ‪.‬‬

‫‪’٨i œ‬ا ا~‪.....œ .....‬ا‪,‬د و~‪z p ẽ.....‬اد ‪~.....٨ ẽ.....‬اب ‪z‬ا‪.....e’ .....ø ç‬ا ’‪b‬ر‪ ẽ.....ã:‬و ‪.‬ا‪’٨~٨.....‬ا ‪~.....,‬ادل‪’٨ ẽ..... ٨ã:‬ا ‪.....‬مج ‪.....œ ĩn›. . .‬ا‬
‫‪ ẽ....~,zp‬ا’‪z‬و’‪ ẽ....‬ام~‪ ẽ p9....‬ام>‪z‬اد‪.ẽ....:‬‬ ‫‪..p‬د ‪....9‬خ‪....w‬و ر‪ ›fi....p‬ا‪....b’ 9b٨....~d‬ا ع‪’٨....w’9‬ا ا‪’٨ p›....‬ا‪p›....‬‬
‫ج د ‪. .‬ل‪d›.....p e~.....٨‬مث › د ‪ .....p‬ا مت ‪’٨٨.....›:‬ا’‪.....w‬و >‪ ẽ.....e ẽ .....L‬ا’‪.....b‬ا ع‪٨٨.....: :i.....’9‬اخ ‪ ,œ,›.....٨,‬ل‪ z.....‬م‪’.....‬ذ ‪.....p‬‬
‫ل‪٨ .›: :‬د ‪ ,.....L‬ل‪’٨‬ا‪ , .....L‬ا’‪:z.....‬ام إل~‪p9.....‬كو‪ ~.....٨‬ي‪’.....‬وا ›ا‪p ṅ‬لرو‪ oí.....٨’ ẽ....ė‬ا’‪.....b‬ص ع‪n 9‬را‪ ĩ›.....‬ل‪’.....٨‬ا‪ .....p ,L‬ل‪’٨‬ا‪, .....L‬‬
‫ام~‪p9‬ا‪.‬‬

‫‪ ẽ....~,zp‬ا’‪z‬و’‪ ẽ....‬ام~‪ ẽ p9....‬ام>‪z‬اد‪....~ ẽ....:‬ل‪e٨‬‬ ‫ش¦و ‪ ĩ,›.‬ا ‪٨....›:‬د’‪,z‬ا~‪: ẽ....‬ىل ¦‪ (l)ṅ‬ا ع‪....9‬ط’‪’٨....w‬ا ا‪p›....‬‬
‫‪d›. p‬د ‪ ›....c‬و‪ ’....‬م‪’....‬ذ ص‪ ,ø‬ص ‪ ẽ.... ė‬و‪٨‬ادل~‪ › ẽb....‬و‪i....œ‬ا ‪....œ‬د و’ ‪ ....L> fi....‬م‪’....‬ذ ‪ ....p‬ع›‪’~....‬ا >‪....ė ....L‬اً‪-oN ĩ‬‬
‫‪›’٨ re ,z...ã ze‬ط‪~...٨ ...p ›...‬د‪ p ẽ‬و‪ .٪zN.r ẽ...:‬ا‪,‬د ‪٨...›:‬د (‪ ...p ẽ...~)7‬ل‪’٨‬ا‪ , ...L‬ا’‪:z...‬ام إل~‪p9...‬ا ‪’٨ ẽ... ė‬ا‪p›...‬‬
‫‪.‬ص و ‪ ẽ.... ė‬ا‪:٨‬و ›&‪~....‬و‪٨‬ادل‪›....~u ....p ,....‬ا ع’‪fi....e›ȧ‬‬ ‫‪d›.‬د‬ ‫‪ ẽ ~,zp‬ا’‪z‬و’‪ ẽ....‬ام~‪ ẽ p9....‬ام>‪z‬اد‪....~ ẽ....:‬ل‪e٨‬‬
‫‪œ‬‬ ‫‪p‬‬
‫‪›’٨: fi......w: ›. p nn-No‬ط ›‪ 7‬ىل‪~......٨ ......p ›......‬د‪ p ẽ‬و‪œ (r) .٪›2.n ›œ,z......ẽ ẽ......:‬أت ”›‪’ ......o٨......‬ا ن‪......b’٨...... ......‬ع‪9‬‬
‫ا’‪z‬و’‪ ẽ..‬ام~‪ ẽ p9..‬ام>‪z‬اد‪. ẽ..:‬ج د ‪. .‬ل‪e~..٨‬‬ ‫ل‪’..٨‬ا ‪٨..›:‬ود‪ ẽ.. ė ..p ,L‬ل‪’٨‬ا‪ , ..L‬ام~‪’٨p9..‬ا ا‪p›..’٨ p›..‬‬
‫‪ẽ..~,zp‬‬ ‫ا‬
‫‪d›. p‬م‪’....‬ذ ‪....,‬ا‪:٨‬و › د ‪ ....p‬خ‪ ẽ e ẽ (ttabel) l.zN› < r.zon ....p (thitung) ẽ....e ẽ 9....‬ا‪,‬د~‪ẽ....‬‬
‫و‬
‫‪xxii‬‬

‫دظ ‪ ç›.‬ادلل‪L‬و‪ ĩ›......P‬ذرا?ا‪l ......P ... .’›bL’ ẽ...... ė‬و ‪......œ2.22‬و ‪ :......٨......u 2.2o 2.22l‬ى‪......œ ..... ė, ,‬و و‪››......œ ......L٨ẽ‬‬
‫و‪..œ‬و ‪: ›..P‬ا إل‪..‬ل’‪..b‬ع‪o P 9‬از ر‪..w ›.. :‬ك‪›..i: fi‬ل‪’..٨‬ا ‪٨..›:‬د و‪..‬ل ‪’٨...‬و ل‪ ..P ,L‬ا’‪’٨...w‬ا ا‪’٨ P›..‬ا‪ẽ...~,zP P›..‬‬
‫ا‪’z‬و‪ ’ẽ‬ام‪ P9~ ẽ‬ام‪>z‬اد‪ẽ: d›P‬د ‪~٨‬ل‪e d›P‬د ‪.‬‬

‫ال يم••••••••••ل‪ -‬ال ••••••••••‪ iz‬م‡•••••••••• ا‬ ‫الع ‡••••••••••الع ‪:‬يج••••••••••الراليس ‪:‬ا••••••••••الكلم••••••••••‡ › ‪•••••••••• i‬لم‪•••••••••• -‬ال اال‬
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhlak merupakan dorongan jiwa untuk menghasilkan suatu perbuatan

secara langsung tanpa pemaksaan atau pemikiran, atau dalam kata lain

perbuatan yang lahir atas dorongan jiwa yang menghasilkan sebuah

perbuatan.1 Pada hakikatnya akhlak melekat pada diri seseorang, dan menyatu

dengan perilaku. Apabila perilaku yang terdapat pada seseorang itu buruk,

maka dinamakan akhlak mazmumah yang artinya akhlak yang buruk. Namun,

jika perilaku yang terdapat pada diri seseorang tersebut baik maka dinamakan

akhlak mahmudah.

Disisi lain akhlak juga termasuk perilaku yang nampak atau terlihat

dengan jelas, baik secara kata-kata ataupun perbuatan. Namun, aspek yang

berhubungan dengan pikiran atau sikap batin, seperti akhlak keagamaan yang

berkaitan dengan bentuk perilaku kepada Allah, kepada sesama manusia, dan

perilaku terhadap alam.2

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia sangat penting, baik

sebagai individu maupun sebagai kelompok masyarakat. Karena

kesejahteraan atau sengsaranya bangsa, dipengaruhi oleh bagaimana akhlak

masyarakat dan bangsanya. Apabila baik akhlaknya, maka akan sejahtera

lahir-batinnya begitu pula sebaliknya.

1
Munirah, Akhlak dalam Perspektif Pendidikan Islam, Auladuna. Vol 4. No 2, Desember 2017,
Dari http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/auladuna/article/view/5946.
2
Syarifah Habibah, Akhlak dan Etika dalam Islam , Pesona Dasar. Vol. 1. No. 4, Oktober 2015,
Dari http://jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/view/7527.
2

Selain akhlak, etika dan moral juga memiliki kedudukan yang penting

dalam diri seseorang. Karena etika disini merupakan perbuatan yang diukur

dimana pikiran dan akal seseorang, sedangkan moral adalah perbuatan

manusia yang sudah tertera dalam norma didalam bermasyarakat. Dari ketiga

perilaku manusia yang memiliki tolak ukur sendiri ketiganya memiliki

persamaan yaitu pertama mengacu pada gambaran mengenai perbuatan dan

tingkah laku yang baik, kedua merupakan prinsip positif yang dimiliki oleh

setiap orang.3

Bagi pemuda, agama disini mempunyai makna yang sama pentingnya

dengan moral. Bahkan, seperti yang dijelaskan oleh Aam & Gullotta agama

memberikan sebuah kerangka moral, sehingga membuat seseorang dapat

membandingkan perilakunya. Karena agama dianggap dapat menstabilkan

perilaku dan dapat memberi penjelasan mengenai mengapa dan untuk apa

seseorang berada di dunia ini. Agama dapat memberikan suatu perlindungan,

terutama bagi pemuda atau remaja sedang mencari identitas atau jati dirinya.4

Dengan demikian akhlak, etika serta moral adalah penentu perilaku bagi

kehidupan seorang remaja, untuk memiliki akhlak dan moral berkualitas

harus dibarengi dengan agama sebagai pedoman, contoh pedoman yang sudah

tertera adalah kitab suci al-Quran dan Hadis.

3
Desmita, Psikologi Perkembangan, ( Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 206.
4
Ibid, hlm. 208.
3

Dalam al-Quran surah al-Ahzab: 21 Allah berfirman:

5
‫ْ•ر ُجو اللََّ•و َواْل َيْ•َوم ْاْل َِخر َ َذو ََكر اللََّ•و َك ِثرياا‬iَ ‫ َ اك َن َل ُك ْم ِِف َر ُ ِول اللَّ•ِو ُأ ْ َوةٌ َح ََسنٌج لَِّمن َ اك َن‬z ْ ‫لََّق‬

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah bagi kalian contoh yang baik

bagi orang yang mengharap pertemuan dengan Allah dan hari akhir dan

mengingat Allah dengan dzikir yang banyak.”

Menurut tafsir Al-Muyassar atau Kementrian Agama Arab Saudi Q.S.

Al-Ahzab ayat 21 memiliki artian, hai orang-orang beriman, sesungguhnya

Rasulullah adalah teladan yang baik gahi kalian dalam setiap perkataan,

perbuatan dan tindak tanduknya. Maka wajib meneladaninya bagi orang-

orang yang beriman kepada Allah, yang mengharap pahala dari-Nya dan taku

dari azab-Nya, serta memperbanyak zikir dengan lisan dan hatinya.

Dari tafsir diatas juga sesuai dengan hadis riwayat Muslim dan Bukhari:

6 ِ ‡‫خ‬ ِ
َ ْ ‫الل َا ْاَِل‬ َ ‫ثْ ُ ت‬-ُِ‫َِّإنَا ب‬
‫َُِِلَِّتم‬

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.”

Selain mengawal akhlak remaja melalui agama, pendidikan juga

memeliki peranan dalam proses perkembangan akhlak dan moral remaja.

Pengertian pendidikan sendiri yaitu perbuatan yang dilakukan oleh

masyarajat, keluarga, dan pemerintah, melalui kegiatan penjelasan,

pengajaran serta latihan yang tarjadi di sekolah maupun luar sekolah selama

5
Al-Quran dan Terjemahannya (Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia, 1979), hlm.
670.
6
Ahmad Ali. Kitab Shahih Al-Bukhari dan Muslim, (Semarang: Alita Aksara Media, 2012), hlm.
89.
4

manusia masih hidup, untuk mempersiapkan siswa supaya mampu bermain

peran pada situasi lingkungan dengan benar dan tepat di masa berikutnya.

Pendidikan juga merupakan berbagai pengalaman belajar yang sudah

dirancang dalam bentuk pendidikan formal, non-formal, dan informasi di

sekolah maupun diluar, yang terjadi sepanjang hayat untuk mengoptimalkan

kemampuan seseorang, supaya suatu saat mampu bersosialisasi dan hidup

bersanding dengan masyarakat secara harmonis.7

Menurut UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab II, pasal 3 yang berbunyi:

“ Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakup, kreatif, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab ”.8

Undang-undang diatas juga selaras dengan pendapat Hamalik, menurut

beliau dalam sebuah program pendidikan siswa dapat melakukan kegiatan

belajar sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku, sesuai

dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Dilihat dari undang-undang dan pendapat dari Hamalik tersebut dapat

diambil kesimpulan yaitu melalui pendidikan seseorang dididik,

dikembangkan, dan dibina potensi-potensi yang dimilikinya. Hal tersebut

dilakukan dengan tujuan supaya siswa dapat menjadi manusia berkualitas,

berakhlakul karimah, serta bertangung jawab.

7
Redja Mudiyaharja. Studi Awal Tentang Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan
Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002). Cet ke-2. hlm.11.
8
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003). hlm.56.
5

Peran pendidikan disini sangat dibutuhkan terutama pendidikan agama

dalam membimbing siswa atau peserta didik untuk bertakwa kepada Tuhan

yang Maha Esa. Dalam ajaran Islam tujuannya adalah mengarahkan manusia

untuk berakhlakul karimah, melaksanakan ajaran agama Islam, budi pekerti

luhur, serta memperkuat kepribadian. Pembelajaran atau bimbingan

pendidikan agama islam yang dilaksanakan di sekolah diharapkan mampu

merubah akhlak serta moral yang mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam pada

peserta didik.

Keberhasilan sebuah pembelajaran ditandai ketika hasil yang diperoleh

siswa disekolah telah mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam juga diperlukan keagungan akhlak agar dapat

tercapai tujuan pembelajaran, dan ketika mencapai sebuah tujuan maka

nantinya dikalkulasikan menjadi nilai atau angka atau bisa disebut sebuah

hasil belajar. Kemudian hasil belajar siswa nantinya akan menilai dari

kegiatan belajar mengajar, yaitu mencakup pengetahuan atau kognitif,

perilaku, serta perubahan sikap peserta didik.

Menurut ibu Siti Halimah mengenai akhlak serta hasil belajar di MTs. 7

Malang sangat berpengaruh, karena kebanyakan siswa yang belajar bertempat

tinggal antara desa dan kota (budaya), atau dalam kata lain tempat transisi.

Hal ini yang dapat menyebabkan pergaulan siswa dimasyarakat sangat cepat

berkembang, dan jika tidak diawasi maka akhlak siswa dapat rusak karena

pergaulan yang tidak sehat, seperti bolos sekolah, tidak mengerjakan

pekerjaan rumah, nongkrong di kafe sampai larut malam sehingga terlambat


6

sekolah. Pergaulan negatif yang disebutkan di atas sangat mempengaruhi

kualitas dari hasil belajar siswa, dikarenakan siswa sudah tidak fokus dalam

proses belajar. Jadi akhlak siswa disini seharusnya mendapatkan perhatian

yang lebih jika tidak ada pengawasan dan dibiarkan rusak, maka akan

berakibat kepada hasil belajarnya.9

Dalam pengawasan akhlak siswa yang telah dilaksanakan di MTs. Negeri

7 Malang banyak poin penting yang harus dilakukan agar tujuan dalam

mengawal akhlak siswa dapat tercapai, seperti pendekatan kepada diri siswa

sendiri, kepada orang tua, dan sosialisasi kepada masyarakat. Pendekatan

yang paling sering dilakukan adalah pendekatan kepada diri siswa, karena

siswa sendiri merupakan objek utama dalam proses pengawasan akhlak.

Menurut ibu Siti Halimah banyak model pendekatan yang dilakukan oleh

guru kepada siswa seperti, model pendekatan ibu dan anak, teman dan

sahabat.10

Berangkat dari pemaparan diatas, bahwasannya semakin baik akhlak

peserta didik, maka semakin tinggi hasil hasil belajarnya, karena semakin

mulia akhlak dan baik dalam berpola pikir akan berdampak positif terhadap

hasil belajarnya. Begitu pula sebaliknya semakin jelek akhlak dan pola

pikirnya maka akan berdampak negatif terhadap hasil belajarnya. Dari

fenomena diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian di MTs.

9
Siti Halimah, guru akidah akhlak dan guru tata tertib MTs. Negeri 7 Malang, wawancara pribadi,
MTs. Negeri 7 Malang, 27 Januari 2020.
10
Hasil observasi di MTs. Negeri 7 Malang Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang, (Senin, 27
Januari 2020).
7

Negeri 7 Malang dengan judul “ pengaruh akhlak siswa terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang ”.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada suatu penelitian untuk memudahkan dalam

menganalisis dan mengevaluasi masalah agar dapat lebih terarah dan jelas

sehingga diperoleh langkah-langkah pemecahan masalah yang efektif dan

efisien dengan dibuat suatu perumusan masalah. Berdasarakan latar belakang

yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti mengambil rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana akhlak siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang?

2. Bagaimana hasil belajar PAI siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang?

3. Apakah ada pengaruh akhlak terhadap hasil belajar PAI siswa kelas

VIII MTs. Negeri 7 Malang?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh akhlak terhadap

hasil belajar PAI siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang. Adapun secara

khusus tujuan dari penelitian ini sesuai rumusan malasah diatas adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui akhlak siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang.

2. Untuk mengetahui hasil belajar PAI siswa kelas VIII MTs. Negeri 7

Malang.
8

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh akhlak terhadap hasil belajar

PAI siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang.

D. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian pasti mempunyai suatu manfaat dan kegunaan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan mafaat sebagai berikut:

1. Para ahli atau pengamat pendidikan khususnya di Indonesia sebagai

langkah awal untuk menambah pengalaman dan wawasan baru untuk

mengembangkan pengetahuan dan cakrawala berfikir khususnya dalam

bidang pendidikan.

2. Kepala sekolah, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan

bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu kebijakan untuk

meningkatkan kualitas akhlak baik siswa untuk mencapai hasil yang

optimal dalam pelaksanaan program pendidikan.

3. Bagi para pendidik di lembaga pendidikan dapat menggunakan karya

tulis ini sebagai saran untuk memperluas wacana dan keilmuannya dan

meningkatkan profesionalitas guru serta dapat membimbing akhlak

siswa secara optimal.


9

E. Asumsi dan Hipotesis Penelitian

Asumsi merupakan gagasan primitif, atau gagasan tanpa penumpu yang

diperlukan untuk menumpu gagasan lain yang akan muncul kemudian.

Asumsi diperlukan untuk menyuratkan segala hal yang tersirat. Dengan

penyuratan itu terbentuk suatu konteks untuk mewadahi pemikiran.

Menurut teori Asep Jihad dan Abdul Haris yang mengartikan hasil

belajar adalah kemampuan yang didapat oleh peserta didik melalui kegiatan

belajar disekolah. Belajar sendiri adalah proses dari seseorang yang berusaha

agar mendapatkan sebuah bentuk perubahan perilaku (akhlak) yang relatif

tetap. Didalam kegiatan pembelajaran sendiri guru dapat menentukan tujuan

belajar bagi peserta didik agar memperoleh hasil yang postif dalam proses

pembelajaran dan juga mengalami perubahan perilaku yang baik.11

Dilihat dari teori Asep Jihad dan Abdul Haris diatas dapat menjadi

sebuah landasan teori dalam penelitian ini, karena akhlak disni sangatlah

penting dalam proses tercapainya sebuah tujuan pembelajaran, dan nantinya

hal tersebut akan menentukan hasil hasil belajar dari siswa. Kemudian asumsi

diatas nantinya akan diolah menjadi sebuah hipotesis dalam penelitian ini.

Hipotesis penelitian merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan

teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling

mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis terbagi menjadi

dua jenis yaitu hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak ada pengaruh atau

11
Asep Jihad, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008), hlm. 68.
10

tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan variabel X dan Y, yang

selanjutnya yaitu hipotesis alternatif (Ha) yang menunjukan adanya pengaruh

atau ada hubungan atau ada perbedaan anatar variabel X dan Y.12

1. Hipotesis nol (Ho)

Tidak ada pengaruh yang signifikan dari akhlak terhadap hasil belajar

Pendidikan Agama Islam kelas VIII MTs. Negeri 7.

2. Hipotesis alternatif (Ha)

Ada pengaruh yang signifikan dari akhlak terhadap hasil belajar

Pendidikan Agama Islam kelas VIII MTs. Negeri 7.

F. Batasan Penelitian

Agar mendapat data yang jelas dan akurat serta mengingat keterbatasan

kemampuan peneliti, dari segi waktu, fasilitas, materi dan ilmu, oleh karena

itu peneliti hanya membatasi responden yaitu 52 siswa yang terdiri dari kelas

VIII A sampai VIII C.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang akan diteliti adalah akidah

akhlak, dikarenakan pelajaran tersebut sangat berkaitan erat dengan

perkembangan tingkah laku peserta didik, serta didalamnya mengandung usur

yang membangun karakter dari peserta didik sendiri.

12
Wahidmurni, Cara Mudah Menuis Propoasal dan Laporan Penelitian Lapangan, (UM Press,
Malang, 2008), hlm.20.
11

G. Orisinalitas Penelitian

Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian

No Nama Peneliti, Tahun, Persamaan Perbedaan Orisinalitas


Judul, Bentuk (Skripsi/ Penelitian
Tesis/ Jurnal/ dll)
1 Farisy Taufiqi Zuhafa, Membahas - Siswa yang
2019, Pengaruh Akhlak pengaruh menjadi
Siswa Terhadap Hasil akhlak objek
Belajar Pendidikan siswa penelitian
Agama Islam Kelas X terhadap adalah siswa
MA Mamba’ul Ulum hasil belajar kelas X MA
Tumpang Kabupaten Pendidikan
Malang, Skripsi Agama
Pengaruh
Islam
Akhlak
2 Linda Fatmawati, 2018, Membahas - Variabel
Siswa
Pengaruh Hasil Belajar tentang hasil
dependen
Terhadap
Siswa Terhadap Akhlak belajar (akahlak
Hasil
Siswa Kelas VIII SMP Pendidikan siswa),
Belajar
Negeri 13 Malang, Agama - Sampel
Pendidikan
Skripsi Islam dan penelitian,
Agama
akhlak lokasi
Islam Kelas
siswa kelaspenelitian
IX Di MTs.
VIII dan
Negeri 7
pembahasan
Malang
3 Wilujeng Rahayu, Membahas - Variabel
2019, Pengaruh Akhlak independen (
Pembelajaran PAI siswa dan Pembelajaran
Terhadap Perilaku hasil belajar PAI )
Peserta Didik di SMP Pendidikan -Sampel
Negeri 1 Sunan Kulon Agama penelitian,
Blitar Tahun Ajaran Islam lokasi
2018/2019, Skripsi penelitian.

Pertama, Skripsi yang berjudul “Pengaruh Akhlak Siswa Terhadap

Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas X MA Mamba’ul Ulum

Tumpang Kabupaten Malang” yang ditulis oleh Farisy Taufiqi Zuhafa dari

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini membahas mengenai akhlak siswa

kelas X MA yang mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Agama Islam.


12

Kedua, Skripsi tang ditulis oleh Linda Fatmawati yang berjudul

“Pengaruh Hasil Belajar Siswa Terhadap Akhlak Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 13 Malang” dari Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang ini lebih membahasa mengenai pengaruh yang

ditimbulkan oleh hasil belajar terhadap akhlak siswa.

Ketiga, Wilujeng Rahayu dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

menulisakan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran PAI Terhadap

Perilaku Peserta Didik di SMP Negeri 1 Sunan Kulon Blitar Tahun Ajaran

2018/2019” lebih menekankan pada penelitian pada pengaruh yang

ditimbulkan oleh proses pembelajaran PAI terhadap perilaku peserta didik.

Dari pemaparan di atas, dapat diketahui bahwasannya setiap penelitian

memiliki originalitas tersendiri. Dikarenakan memiliki persamaan yang dapat

menjadi acuan penelitian, perbedaan yang dapat menjadi pembelajaran dan

originalitas penelitian untuk keaslian penelitian yang dilakukan. Hal tersebut

tentunya memiliki karakter serta sifat penelitian masing-masing.

Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada akhlak siswa kelas VIII

yang menjadi variabel independen penelitian dan hasil belajar PAI kelasVIII

sebagai variabel dependen, dan tempat penelitian yang dilaksanakan di MTs.

Negeri 7 Malang.
13

H. Definisi Operasional

Tujuan definisi operasional ini adalah agar penelitian lebih mangarah dan

terfokus pada permasalahan yang akan dibahas, sekaligus untuk menghindari

terjadinya salah presepsi mengenai istilah-istilah yang tertulis. Maka perlu

adanya penjelasan mengenai definisi istilah serta batasanya. Hal ini juga

sangat diperlukan persamaan penafsiran dan terhindar dari kesalahan pada

penulisan penelitian.

1. Pengaruh

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pengaruh ialah daya

yang ada atau timbul dari sesuatu (benda hidup atau mati) yang turut

ikut membentuk, watak, kepercayaan serta perbuatan manusia.

Pengaruh juga suatu kekuatan yang timbul dari sesuatu yang akan

mempengaruhi sebuah objek.

2. Akhlak

Menurut bahasa (etimologi) perkataan akhlak ialah bentuk jama‟

dari Khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau

tabiat. Kalimat Khuluq sangat berhubungan dengan “khalqun” yang

berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan “khaliq” yang berarti

Pencipta dan “makhluq” yang berarti yang diciptakan. 13 Akhlak siswa

ialah akhlak (perangai, tingkah laku, atau tabiat) yang dimiliki oleh

siswa dalam kehidupan sehari-hari

13
Zaharuddin AR, M. Dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, PT . Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2004, hlm. 1.
14

3. Hasil belajar PAI

Hasil belajar ialah sebuah hasil yang didapatkan setelah seseorang

melakukan sebuah proses pembelajaran.14 Hasil belajar PAI ialah

sebuah hasil dari perubahan-perubahan yang terjadi pada seorang

siswa karena adanya pengalaman yang baru dalam proses

pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Didalam

penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi nilai mata pelajaran

akidah akhlak kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang pada UTS semester

genap.

Dalam penelitian ini peneliti fokus terhadap pengaruh yang ditimbulkan

oleh akhlak siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang terhadap hasil belajar

Pendidikan Agama Islam yang diperoleh melalui data angket yang diisi oleh

siswa yang kemudian diuji dengan hasil belajar PAI melalui aplikasi SPSS

dan nantinya akan diketahui hasil dari uji tersebut apakah ada pengaruh yang

signifikan dari akhlak siswa terhadap hasil belajarnya.

14
Dimyati dan Mudjiyono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta dan Depdikbud,
2002), hlm. 250.
15

I. Sistematika Pembahasan

Supaya mempermudah dalam memahami dan menyajikan isi dari

penulisan penelitian ini, maka peneliti akan memaparkan sistematika

pembahasan sebagai berikut:

BAB I : Didalam isi pendahuluan ini berisi latar belakang masalah yang

menjadi alasan mengapa penelitian ini dilakukan, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, asumsi dan hipotesis penelitian, ruang lingkup

penelitian, orisinalitas penelitian, definisi operasional serta sistematika

pembahasan.

BAB II : Pada bab ini berisi mengenai pendahuluan dan teori-teori dari para

ahli sebagai penguat bahwa variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

BAB III : Berisi tentang metode penelitian yang memuat tata cara atau

metode penelitian, dalam pengumpulan data memuat antara lain: lokasi

peneliian, jenis penelitian, pendekatan penelitian, jenis penelitian, data dan

sumber data, populasi dan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data

penelitian, serta analisis data.

BAB IV : Bab ini memuat deskripsi lokasi penelitian, serta penyajiaan data

yang telah diperoleh dari angket yang telah diisi oleh responden.

BAB V: Berisi pembahasan mengenai penemuan penelitian yang

dikemukakan dalam hasil penelitian.


16

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Akhlak

1. Pengertian Akhlak

Dilihat dari sudut pandang bahasa, akhlak merupakan berasal dari

Bahasa Arab, yaitu jama’ dan dari kata khuluqun yang diartikan dengan

budi pengerti, tingkah laku, tata krama, sopan santun, adab, serta

perbuatan. Kata akhlak juga dapat diambil dari kata khalaqa, yang artinya

kejadian, serta burhubungan erat dengan khalid, yang artinya membuat,

perbuatan atau tindakan, sebagaimana terdapat kata al-khaliq yang artinya

pencipta dan makhluq artinnya diciptakan.15

Ibnu Miskawaih, yang terkenal sebagai bapak dibidang akhlak,

mengatakan bahwa akhlak merupakan sifat yang sudah ada di dalam jiwa

manusia yang mendorongnya untuk melakukan sebuah perbuatan tanpa

memerlukan pertimbangan dan pemikiran.16

Ibnu Al-Jauzi juga berkomentar bahwa al-khuluq merupakan

kewajiban moral yang dipilih seseorang. Dinamakan khuluq karena etika

atau moral diibaratkan sebagai khalqoh pada dirinya. Jadi, khuluq adalah

etika yang menjadi pilihan seseorang. Adapun etika yang sudah menjadi

watak seseorang dinamakan al-khaym.17

15
Beni & Hamid, Ilmu Akhlak, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2017), hlm.13.
16
Ibid, hlm.14.
17
Ibnu Al-Jauzi, Zad Al-Masir, (Beirut: Al-Maktab Al-Islamy, 1404, Jilid VIII), hlm. 328.
17

Akhlak juga dikomentari oleh Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa

akhlak adalah watak yang sudah ada dalam jiwa yang menimbulkan

berbagai macam perbuatan dengan jelas, tanpa perlu pertimbangan serta

pemikiran.18

Dari pemaham di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak memiliki dua

artinya, yaitu artian sempit dan luas. Dalam arti sempit Fairuzzabadi

berkata “ Ketahuilah, agama pada dasarnya adalah akhlak. Barang siapa

memiliki akhlak mulia, kualitas agamanya pun mulia. Agama diletakan

diatas empat landasan akhlak utama, yaitu memelihara diri, kesabaran,

keadilan, dan keberanian.”

Dalam arti sempit, akhlak dapat diartikan sebagai berikut:

a. Perhimpunan hukum untuk menunukan jalan yang benar.

b. Petunjuk yang benar untuk menuju kepada akhlak.

c. Sudut pandang akal mengenai baik dan buruk.19

Selanjutnya pengertian akhlak memiliki artian lebih umum

dibandingkan moral atau etika yang digunakan dalam Bahasa Indonesia

karena akhlak melingkupi dari segi jiwa serta watak lahiriah dan

batiniah.20

Arti mengenai akhlak di atas, secara subtansial saling melengkapi

satu sama lain, dan terdapat lima ciri-ciri pokok dari akhlak, yaitu:

18
Beni & Hamid, Ilmu Akhlak, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2017), hlm. 14.
19
M. Syatori, Ilmu akhlak, (Bandung: Lisan, 1987), hlm. 1.
20
Zainuddin & Jamhari, Al-Islam 2 : Muamalah dan Akhlak, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), hlm.
73.
18

a. Akhlak merupakan tingkah laku yang telah ada didalam jiwa

manusia sehingga menjadi kepribadian tersendiri.

b. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan tanpa mengunakan

pikiran. Tidak berarti bahwa saat melakukan perbuatan,

seseorang dalam keadaan tidak sadar seperti, amnesia, tidur,

ataupun tidak waras.

c. Akhlak merupakan sebuah perbuatan yang muncul dari dalam

diri manusia yang melakukannya, tanpa ada paksaan.

d. Akhlak merupakan tingkah laku yang dilakukan oleh

seseorang dengan sungguh-sungguh, bukan bercanda.21

2. Landasan dan Kedudukan Akhlak

a. Landasan Akhlak

Didalam ajaran Islam, yang menjadi acuan yang menyatakan

bahwa manusia memiliki sifat negatif dan postif ialah al-Qur'an dan

Sunnah Nabi Muhammad SAW.22

Semua perbuatan (fi’liyah), ucapan (qauliyah), dan ketetapan

(taqririyah) Rasulullah SAW. baik yang lahir atau batin karena beliau

merupakan panutan dari seluruh manusia. Kepribadi diri Rasulullah

merupakan yang paling baik untuk dijadikan sebagai panutan dalam

membentuk watak akhlakul karimah.

21
Beni & Hamid, Ilmu Akhlak, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2017), hlm. 15.
22
M. Ali Hasan, Tuntunan Akhlak, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), hlm. 11.
19

Allah berfirman dalam Q.S al-Ahzab [33] ayat 21 :

‫•ْر ُجو ا ََّّللَ َواْل َي•ْوَم اْْل ِخَر َوَذ َكَر ا ََّّللَ َك ِثرياا‬iَ ‫ َكا َن َل ُك ْم ِِف َر ُ وِل ا َِّلل ُأ ْ ٌَوة َح َس َنٌج لِ َم ْن َكا َن‬z ْ ‫ََلق‬

"Sunnahnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."23

Selain surah di atas, Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadis

riwayat Ahmad bin Hambal, Imam Al-Hakim, dan Al-Bukhari:

َ ‫ثْ ُ ت َُِلتَِّ م َم َكا َِرم ِاَل ْخ‬-ُِ‫إَِّنَا ب‬


"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang


mulia."

b. Kedudukan Akhlak

Akhlak mempunyai peran penting bagi manusia. al-Qur'an telah

menempatkan nilai-nilai berakhlak mulia. Begitu pula, Sunnah

Rasulullah juga telah memberikan pengertian yang banyak dalam

berakhlak. Hadist yang mengacu pada pentingnya akhlak adalah sabda

Rasulullah SAW dari riwayat Al-Albani: 24

‫َأ ْك مل اْل ْمؤِِمن ْي إَِْْيا ًن َأ ح سن• ه م ُ خُلاقا‬


ْ ُ ُ َ ْ ‫َ ُ ُ َْ ا‬

"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling!


bagus akhlaknya."

23
Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2008).
24
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Silsilah Al-Hadis Ash-Shahihah, Hadist 1531-1533.
20

Berkaitan dengan penempatan akhlak, Ibnu Maskawaih

menerangkan:

23
Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2008).
24
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Silsilah Al-Hadis Ash-Shahihah, Hadist 1531-1533.
21

Islam pada dasarnnya merupakan sebuah aliran etika. Selain

menyebarkan agama, islam juga bertugas untuk memperbaiki perilaku

manusia, sehingga manusia sanggup menjadi anggota masyarakat

yang berguna bagi sesama. Islam telah memberikan pemahaman

mengenai cinta dan kasih sayang didalam diri manusia.

Dari pemaparan di atas dengan gamblang menunjukkan bahwa

tujuan agama islam ialah memberikan edukasi mengenai

kesempurnaan, kebaikan, dan keutamaan dari akhlak. Jadi, sabagai

muslim hal ini merupakan cara terbaik untuk mengimplementasikan

akhlak mulia kepada sesama manusia, sebagaimana dicontohkan

dengan baik oleh Rasulullah SAW.

3. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Akhlak

Pada dasarnya tujuan utama dari akhlak adalah agar umat manusia

diberi budi pekerti. bertingkah laku, dan berwatak baik sesuai dengan

ajaran islam yang tertuang dalam al-Quran dan Sunnah. Pada dasarnya inti

dalam islam mempunyai tujuan untuk membina akhlak manusia. Seperti,

shalat bertujua untuk mencegah seseorang melakukan perbuatan yang

jelek, disisi lain zakat bertujuan menyucikan diri dan harta yang berfungsi

sebagai memupuk kepedulian kepada sesama manusia, lalu puasa

bertujuan mendidik manusia untuk menahan dari berbagai nafsu jelek, dan

haji bertujuan untuk memnculkan toleransi dan nilai kebersamaan dengan

sesama.25

25
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 25.
22

Dari pemaparan di atas, tujuan akhlak dapat dibagi menjadi dua

macam, yaitu berentuk universal dan khusus. Tujuan umum dari

mempelajari akhlak adalah menjadikan kepribadian seorang muslim agar

berakhlak mulia.26

Adapun tujuan akhlak secara khusus adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui Tujuan Utama Diutusnya Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana dijelaskan pada H.R Baihaqi dari Abu Hurairah

Radhiyallahu „Anhu menejelaskan bahwa tujuan utama diutusnya Nabi

Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan perilaku manusia.

َ ‫ث ُت ِلَُتَِّم َم َكا ِرَم‬-


ِ ‡‫ِال ْخ‬ ْ ‫إََِّّنَا ُِب‬

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.”

Setelah mengetahui tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad

SAW. maka akan mendorong manusia untuk menuju akhlak mulia,

sebab akhlak adalah sesuatu yang paling penting dalam beragama. Ada

yang menyebutkan akhlak lebih baik daripada ibadah, karena tujuan

dari ibadah ialah untuk mencapai sebuah kesempurnaan akhlak.27

26
Amr Khalid, Akhlak Al-Mu’min, (Beirut: Dar-Al-Ma‟rifah, 2002), hlm. 17.
27
Rosihon, Op.Cit., hlm. 26.
23

b. Mengimplementasikan Pengetahuan tentang Akhlak Dalam

Kehidupan

Tujuan kedua mempelajari akhlak ialah mendorong seseorang

unuk menjadi manusia yang menerapkan berakhlak mulia dalam

kehidupan bermasyarakat.

Berkenan mengenai manfaat mempelajari akhlak, Ahmad Amin

menjelaskan akhlak tidak bisa menjadikan semua manusia baik.

Kedudukannya hanya sebagai ahli medis. Amin juga menjelaskan

bahwa ahklak tidak dapat menjadikan manusia berperilaku baik atau

buruk. Akhlak tidak berguna jika aturannya tidak diikuti. Tujuan akhlak

tidak hanya untuk mengetahui teori, tetapi juga memengaruhi dan

mendorong manusia agar menjalankan kehidupan yang suci dan

kebaikan yang sempurna.28

c. Menjembatani Kerenggangan antara Akhlak dan Ibadah

Tujuan yang terakhir dalam memperlajari akhlak adalah untuk

menggabungkan antara akhlak dan kegiatan ibadah, atau dalam kata lain

agama dan dunia. Dengan demikian, saat di dalam tempat ibadah dan

diluar tempat ibadah, seseorang tidak memiliki kepribadian ganda.

Usaha untuk menggabungkan ibadah dan akhlak, dengan

bimbingan jiwa yang Allah SWT. ridhai, maka akan terwujudnya akhlak-

28
Ibid, hlm. 25.
24

akhlak yang terpuji, agar setara antara kepentingan dunia dan akhirat dan

terhindar dari perbuatan yang menjerumus pada dosa.29

4. Ruang Lingkup Akhlak Islam

Ruang lingkup dari akhlak islam mencakup dalam berbagai segi

aspek, Abudin Nata mengklasifikasikan ruang lingkup akhlak islam

menjadi tiga yaitu akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia,

dan akhlak kepada lingkungan dan hewan.30 Dari bentuk serta ruang

lingkup akhlak yang demikian di atas sesuai dengan kurikulum yang

diterapkan di MTs. Negeri 7 Malang, pemaparan mengenai akhlak adalah

sebagai berikut:

a. Akhlak kepada Allah

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap yang wajib

dilakukan oleh seseorang sebagai makhluk yang diciptaan Allah.

Sikap tersebut mempunyai ciri-ciri sifat dari perbuatan akhlaqi.

Contohnya adalah dengan menjalankan semua perintah Allah serta

menjauhi semua larangan yang telaj Allah buat. Kemudian,

mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan, menjauhi rasa putus

asa, selalu sabar, sehingga tidak mempunyai prasangka negatif

kepada Allah SWT.31

29
Roihan, Op.Cit., hlm. 26.
30
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 149.
31
Tim Reviewer MKD 2014, Pengantar Studi Islam, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Pers, 2014),
cet.ke-4, hlm. 31-32.
25

Hal di atas merupakan poin penting bagi keberlangsungan hidup

manusia karena nantinya hidup manusia sangat ditentukan oleh Allah

SWT. Jika manusia ingin memiliki kehidupan yang baik, dalam artian

baik kehudpan di dunia ataupun di akhirat kelak, maka seseorang

sepantasnya berhubungan baik dengan pencipnya yaitu Allah.

b. Akhlak terhadap sesama manusia

Manusia disini merupakan makhluk sosial yang artinya tidak bisa

hidup tanpa orang lain. Manusia disini harus dapat hidup

berdampingan dengan masyarakat agar terciptanya kehidupan yang

baik, maka seseorang sewajarnya menjaga sikap sosial dalam menjalin

hubungan dengan masyarakat lainnya.32

Bentuk dari akhlak terhadap sesama manusia adalah menjaga tali

silahturohmi, saling menghargai dan menghormati, saling menasehati,

saling tolong menolong, dan lain sebagainya. Selain itu perkataan dan

juga sikap haruslah dijaga agar tidak menyakiti satu sama lain, dan

juga mengedepankan sikap maaf jika terjadi perselisihan.33

c. Akhlak terhadap binatang dan lingkungan

Pada akhlak lingkungan disini ialah semua yang berada disekitar

manusia, baik itu benda hidup maupun benda mati. Hal yang diajarkan

al-Quran kepada lingkungan bersumber dari fungsi manusia itu

sendiri, yaitu sebagai sebagai khalifah. Kekhalifahan sendiri

32
M. Quraish Shihab, Wawasn Al-Quran, (Ebook: Lacarepa Bugis), hlm. 41.
33
M.Quraish Shihab, Op,Cit., hlm. 41.
26

mengandung arti penganyoman, bimbingan, serta pemeliharaan,

supaya nantinya makhluk dapat mencapai tujuan dari penciptaannya.34

Manusia dituntut untuk menghormati proses-proses yang sendang

berjalan, dan terhadap proses tersebut menuntut manusia untuk

bertanggung jawab,35 dan salah satu bentuknya ialah dengan cara

menjaga kelestarian alam. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

menyadari bahwa manusia sendiri diciptakan dari unsur alam, yaitu

tanah. Dengan demikian kenapa manusia diwajibkan untuk

melestarikan alam, karena manusia sendiri bagian dari alam.36

5. Pembagian Akhlak

Manusia diwajibkan untuk mempunyai akhlak yang baik. Di dalam

kehidupan manusia pasti telah mengenal mengenai akhlak, salah satunya

ialah akhlak terpuji atau akhlak mahmudah. Allah berfirman tentang

akhlak terpuji (mahmudah) di dalam Q.S Al-Baqarah ayat 153:

‫ َن‬i ‫ۚ“ إِ َّن ا َّللَّ َ َم َّ صابِر‬ َّ ‫ينوا ِِبل َّ ص‬-َُِ ْ ‫ َن َآُمنوا ا‬i ‫• َها َّال ِذ‬iُّ ‫َ َي َأ‬
‫َع ا ل‬ َ ‫ِْْب َوال‬
‫ص‬
ِ‫‡ة‬

"Hai orang-orang yang beriman. jadikanlah sabar dan shalat


sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar."

Menurut tafsir Muyassar ayat diatas memiliki arti hai orang-orang yang

beriman kepada Allah dan Rasul-Nya mohonlah pertolongan dari Alah

dengan kesabaran dalam menghadapi musibah, ketaatan, menjauhi


35
Abdudin Nata, Op.Cit., hlm. 158.
36
Tim Reviewer MKD 2014, Op.Cit., hlm 42.
27

34
Muhammad Alim, Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011), cet ke-2, hlm. 157-158.

35
Abdudin Nata, Op.Cit., hlm. 158.
36
Tim Reviewer MKD 2014, Op.Cit., hlm 42.
28

maksiat, dan dengan shalat yang dapat menguatkan hubungan dengan

Allah. Sesunggunya Allah menolong dan memberi taufik kepada orang-

orang yang sabar.

Pembagian akhlak ada dua macam, yaitu akhlak terpuji (akhlak

(mahmudah) dan akhlak tercela (akhlak madzmumah).37

a. Akhlak terpuji (akhlak karimah)

Menurut Abdul Rasyid menyatakan bahwa: “tingkah laku terpuji

yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah.

akhlak karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat yang terpuji”.

Akhlak yang baik akan lahir dari sifat baik. Ketika seseorang

menggunakan salah satu sifat baiknya, misalnya dia selalu menahan

amarahnya, maka seseorang tersebut telah mempunyai akhlak terpuji

yaitu sifat sabar. Berikut merupakan sifat-sifat akhlak terpuji (akhlak

karimah):

1) Sabar

Ada peribahasa yang mengkiaskan bahwa:

“kesabaran itu pahit laksana jadam, namun akibatnya lebih


manis daripada madu.”

Ungkapan di atas menunjukan bahwa hikmah dari kesabaran

sebagai sebuah kemulian.38 Jadi setiap umat islam, diperintahkan

untuk bersabar ketika menghadapi segala ujian yang diturunkan

kepada umatnya. Kaum muslim juga dilarang untuk berputus asa

37
M. Yatim Abdullah, Studi Akhlak dalm Prespektif Al-Quran, (Jakarta: Amzah. 2007), hlm. 39.
38
Ibid, hlm. 41.
29

dalam menanggung musibah serta cobaan yang dierimanya, karena

Allah tidak akan memberikan musibah diluar batas kemampuan

umat-Nya. Allah berfirman dalam Q.S. al-Baqarah [2] ayat 286 :

‫ۚ“ َلا َ ك ْ ت و َعَلْي• َها ما ا ۚ َربَّ•نَا َال‬ ‫•ْ ف اسا إَِّال‬iَ ُ َّ‫ َ ّكلِ ُ ف ا َّلل‬iُ ‫َ ال‬
َ َ َ
‫ْك َ َسبَ ْت‬ ‫ب‬‫س‬
َ َ ‫َما‬ ‫ َ ه ا‬- َ ْ ‫ُو‬

‫ َن‬i ‫على الَّ ِذ‬


َ َ ‫َ َ ْح‬ ِ
َ ْ ‫ۚ“ َربَّ•نَا ََوال ََْت َ ع َْلي•نَا‬ َ ِ iَ ‫ُت•َؤا خ ْ َذًن إِ ْن‬
‫سينا َْأو َأ ْخَع َْأًن‬
‫إ لا ك ْل َُو‬ ‫ِم ْل‬
‫را َما‬

“ۚ ‫ۚ وا ع َ عَّنا َواغِْْفر لََنا َوا ْر َْْحَنا‬ ‫ِ م ْن َق•ْبلِنَا ۚ“ َربَّ•نَا ََوال ََُت ِّْم لنَا َما َال َطاَقَج لَنَا‬
ْ َ
‫ُف‬ ‫ِب و‬

‫ َن‬i ‫َ عَلى اْلَقْوِم اْل َك ِاف ِر‬ iْ‫َأ‬


ُ ‫َت‬
ْ‫ ص‬iْ ‫َْم َوالَ ًن َفا‬
‫رًَن‬

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum
kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa
yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah
kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.

2) Bersifat malu (al-Haya’)

Sifat al-haya’ atau malu merupakan malu terhadap Allah serta

malu kepada diri sendiri dikala melakukan perbuatan dosa

dihadapan Allah. Sifat ini juga dapat menjadi pembimbing manusia

kepada jalan kebaikan dan juga mencegah perbuatan nista.


30

3) Jujur (Shidiq)

Kejujuran disini ialah bagian dari jiwa yang dapat memantulkan

sikap terpuji. Manusia mampu menyatakan sikap dengan


31

transparan, dan terbebas dari segala kepalsuan serta penipuan.

Hatinya selalu terbuka dan selalu bertindak benar. Sehingga

manusia itu sendiri memiliki sebuah keberanian mental yang sangat

kuat.39

Setiap muslim diwajibkan memiliki sifat shidiq ini, baik

memiliki sifat jujur kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.

Karena Allah menyayangi orang-orang yang berperilaku jujur.

Allah berfirman dalam Q.S. at-Taubah ayat 119 :

‫وا َم َع ال َّ اص ِدقِ َْي‬iُ ‫ َن َآم ُنوا َّاتُ•قوا ا ََّّللَ َُوكو‬i ‫• َها َّال ِذ‬iُّ ‫َ َي َأ‬

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah,


hendaknya kamu bersama orang-orang yang benar”

Menurut tafsir Muyassar at-Taubah ayat 119 adalah Allah

berfirman kepada orang-orang beriman agar bertawa kepada-Nya

dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya,

dan senantiasa jujur dalam janji, perkataan dan perbuatan mereka.

Kejujuran merupakan sesuatu yang datang dari dalam jiwa

manusia, hal itu adalah bisikan dari dalam hati yang memberikan

secercah cahaya yang datangnya dari Allah. Sedangkan seseorang

yang tidak berperilaku jujur ialah manusia yang nantinya akan

menipu dirinya sendiri dengan cara menghancurkan semua moral

yang dimilikinya.

39
Toto Tasmara, Membudayajan Etos Kerja Islami, (Jakarta Gema Insani Pers, 2002), hlm. 190.
32

4) Bersifat adil

Akhlak karimah yang berikutnya adalah adil. Setiap muslim

haruslah dapat bersikap adil, dilarang membeda-bedakan antara

golongan satu dengan golongan lainnya. Karena pada dasarnya

semua manusia adalah sama dimata Allah. Dan lawan kata dari adil

adalah dzalim yang artinya tidak dapat bersikap adil dan dalam

memberikan keputusan akan berat sebelah (pilih kasih).

5) Memelihara amanah

Amanah adalah kebenaran, kepercayaan, ketulusan, atau

kejujuran. Lalu lawan kata dari amanah adalah khianat yang

merupakan salah satu gejala munafik (berpura-pura setia). 40 Yang

perlu digaris bawahi disini ialah Allah tidak menyukai orang-

orang yang berperilaku munafik. Contoh dari perbuatan amanah

adalah, apabila ada seseorang yang telah diamanatkan sesuatu,

maka hal tersebut harus dijaga dengan sebaik mungkin.

6) Bersifat kasih sayang

Hakikatnya sifat kasih sayang disini ialah sifat bawaan yang

telah diberikan oleh Allah kepada semua umatnya. Agama Islam

menghendaki sifat ini agar dikembangkan oleh seseorang dengan

sebatas kasih sayang yang normal saja, seperti kasih sayang

kepada orang tua, keluarga, dan yang paling luas ialah sikap kasih

sayang dalam bentuk simpati dan empati kepada sesama.

40
M. Yatimin Abdullah, Op,Cit., hlm. 43.
33

Jika manusia telah memiliki sifat kasih sayang yang sangat

kuat didalam dirinya, maka sifat baik lainnya akan timbul dengan

sendirinya, sifat baik yang timbul antara lain:

a) Pemurah, merupakan sifat yang suka membantu kepada

orang lain yang membutuhkan.

b) Tolong-menolong, merupakan sikap yang suka tolong

menolong orang lain, baik itu dalam bentuk material

(barang) maupun dalam bentuk tenaga dan moril.

c) Pemaaf, adalah sifat yang muncul karena sadar bahwa

manusia mepunyai sifat kurang pengalaman (naif) yang

pastinya tidak akan luput dari kesalahan dan dosa.

d) Damai, orang yang di di dalam jiwanya penuh akan kasih

sayang dapat memancarkan sikap suka terhadap kedamaian.

e) Persaudaraan, dari jiwa yang penuh kasih sayang akan

mudah didapat semangat untuk saling bersaudara.

f) Menghubungkan tali persaudaraan, dengan adanya sifat

kasih sayang ini, maka seseorang tidak mudah untuk

memutuskan sebuah ikatan kekeluargaan dan

persaudaraan.41

7) Bersifat hemat
Hemat (al-Iqtishad) ialah cara menggunakan segala sesuatu,

baik waktu, tenaga, harta dengan takaran yang pas dan tidak

41
Ibid, hlm. 44.
34

berlebihan. Ada juga pepatah yang mengatakan bahwa “hemat

pangkal kaya” sepatutnya pepatah tersebut merupakan sebuah

kebenaran dalam kehidupan, hemat dsini juga dapat diartikan

sebagai berikut:

a) Hemat adalah cara untuk menyimpan sebagian harta setelah

segala kebutuhan utama telah terpenuhi.

b) Hemat sebagai modal investasi untuk kepentingan anak

cucu kelak.

c) Hemat sebagai cara kita untuk mendekatkan diri kepada

Ilahi.

8) Sifat berani

Sifat ini ada yang postif dan negatif. Sifat berani yang negatif

atau tercela adalah ketika manusia berani melakukan perbuatan

dosa dan meninggalkan perintah-Nya, karena sifat sombong setan

ada pada dirinya. Lain halnya dengan sifat pemberani yang baik,

sifat-sifat baik yang jika dilakukan dapat mendatangkan kebaikan

pada diri sendiri, maupun orang lain, misalnya berani menolak

ajakan teman untuk mabuk-mabukan.

9) Menepati janji

Janji merupakan suatu keadaan yang dibuat dan disepakati oleh

seseorang kepada orang lain atau dirinya sendiri agar dilakukan.

Walaupun janji yang telah dibuat sendiri tetapi tidak terlepas


35

42
darinya, maka harus ditepati dan dilakukan. Seseorang yang

telah membuat janji harus ditepati kepada siapapun dan janji

tersebut dilarang untuk diingkari, karena janji adalah hutang dan

hutang wajib dibayar.

10) Kuat (al-Quwwah)

Al-Quwwah juga termasuk kedalam rangkaian fadhillah al-

akhlak al-karimah. Kekuatan pribadi diri manusia dapat dibagi

menjadi tiga macam, yaitu:

a) Kuat jiwa, bersemangat, inovatif, dan inspiratif.

b) Kuat dalam fisik, yaitu kuat jasmani yang merupakan

bagian tubuh.

c) Kuat akal pikiran, cerdas, serta cepat mengambil keputusan

yang tepat.43

b. Akhlak tercela (Akhlak madzmumah)

Dalam kehidupan di dunia perbuatan akhlak yang negatif atau tidak

baik dapat dipantau dari sifat-sifat yang tertanam pada diri seseorang,

baik itu hal yang tidak menyenangkan maupun hal yang merugikan,

seperti perbuatan yang tidak jujur, tidak sopan santun, perbuatan yang

melanggar peraturan agama serta adat istiadat, bahkan ada sifat buruk

yang umum misalnya iri, dengki, angkuh,riya, diskriminasi, dan lain

sebagainya.

42
Moh. Rifa‟i , Akhlak Seorang Muslim, (Semarang: Wicaksana, 1992), hlm. 26.
43
M. Yatimin Abdullah, Op,Cit., hlm 45.
36

Rahmat Djamika mengatakan bahwa akhlak madzmumah ialah

perangai atau tingkah laku pada ucapan yang terlihat pada diri

manusia, hal tersebut cenderung tertanam pada diri dalam bentuk

mengganggu orang lain.44

Akhlak tercela ini bukanlah sifat yang dimiliki manusia sejak

dalam kandungan, karena setiap manusia yang lahir merupakan ibarat

kertas putih bersih yang belum tersentuh kotoran, hingga tergantang

seseorang tersebut dalam memelihara akhlak baiknya, jika tidak

pandai dalam memelihara maka akhlaknya akan berubah menjadi

akhlak madzmumah. Dan hal yang mempengaruhi tersebut terdiri dari

banyak fakor terutama lingkungan, baik lingkungan keluarga atau

lingkungan masyarakat.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Dalam memberikan pengertian tentang hasil belajar maka akan

diuraikan terlebih dahulu dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari dua

suku kata yaitu “hasil dan belajar”. Dalam KBBI hasil adalah apa yang

telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya.

Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yang

44
Ibid, hlm. 56.
37

disebabkan oleh sebuah pengalaman.45 Berikut merupakan pemaparan para

ahli mengenai hasil belajar:

Menurut Poerwodarminto dalam bukunya kamus umum bahasa

indonesia adalah hasil yang dicapai, dilakukan atau dikerjakan. hasil

belajar adalah sesuatu yang telah dicapai dalam belajar, dalam kata lain

hasil belajar adalah hasil pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran yang dinyatakan dalam

bentuk angka atau huruf.

Menurut Oemar Hamalik, hasil belajar atau hasil belajar adalah

perubahan seseorang ketika telah belajar dan terjadi perubahan tingkah

laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak mengerti menjadi mengerti,

dan dari tidak tahu menjadi tahu.46

Purwanton mendefinisikan hasil belajar merupakan perubahan perilaku

siswa akibat belajar yang diupayakan dari adanya proses belajar mengajar

untuk mencapai tujuan pendidikan.47 Sedangkan menurut Nana Sudjana

bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa atau peserta

didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.48

Dari pemaparan para ahli diatas mengenai hasil belajar adalah

perubahan-perubahan yang terjadi pada individu siswa akibat adanya

45
TIM Penyusun Pusat Bahasa (Mendikbud), Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, Ed, 2007), cet 4, hlm. 408 & 121.
46
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 30.
47
Purwanto Ngalim, Prinsip-pinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2008), hlm. 34.
48
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005), hlm. 22.
38

pengalaman baru dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan-

tujuan yang telah ditentukan. Setelah siswa mengalami serangkaian proses

pembelajaran, maka untuk mengetahui apakah proses pembelajaran

tersebut berhasil atau tidak dalam tujuan pembelajaran.

Menurut Chittenden kegiatan penilaian hasil belajar perlu diarahkan

pada empat point penting, yaitu:

a. Penelusuran, penelitian dilakukan untuk menelusuri apakah proses

pembelajaran telah berlangsung sesuai dengan apa yang telah

direncanakan.

b. Pencegahan, yaitu untuk informasi apakah terdapat kekurangan-

kekurangan pada siswa selama proses pembelajaran.

c. Pencarian, hal ini dilakukan untuk menemukan penyebab

kekurangan yang muncul selama proses pembelajaran. Sehingga

guru dapat segera mencari solusi yang dapat mengatasi kekurangan

tersebut.

d. Penyimpulan, untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian

belajar yang didapat peserta didik. Hal ini sangat penting sekali

selain untuk mengetahui perkembangan atau kemajuan peserta

didik sebagai laporan kepada pihak-pihak terkait.49

49
Eko Puto Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Putaka Pelajar, 2009),
hlm. 31.
39

2. Indikator Hasil Belajar

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup tiga kemampuan, yaitu

kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik.50 Dapat dilihat ditabel di

bawah ini:

Tabel 2.1 Indikator Hasil Belajar

No. Jenis Indikator belajar


1 Kognitif:
a. Pengetahuan.  Dapat menjelaskan.
b. Pemahaman.  Dapat mendefinisikan dengan
c. Analisis. lisan sendiri.
d. Sintesis.  Daya memberikan contoh.
e. Evaluasi.  Dapat menggunakan cara
dengan tepat.
 Dapat menguraikan.
 Dapat mengklarifikasi.
 Dapat menyimpulkan.
 Dapat menghubungkan.
2 Afektif
a. Sikap menerima.  Jujur.
b. Memberi respon.  Baik.
c. Nilai.  Perilaku sehari-hari.
d. Organisasi.
e. Karakterisasi.
3 Psikomotorik  Mengkoordinasi gerak badan.
a. Keterampilan.  Berkata.
b. Kecakapan  Membuat mimik wajah.
berekspresi.

Dalam fokus penelitian ini menggunakan ranah afektif khususnya pada

karakterisasi yang nantinya akan bepengaruh kepada akhlak siswa.

50
Agus, Cooperative Learning, (Yogyakarta:Putaka Belajar, 2010), hlm. 6.
40

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum, belajar dapat diartikan dengan suatu proses bagi

seseorang untuk memeproleh keterampilan, kecakapan, pengetahuan, dan

sikap. Dalam prespektif psikologi pendidikan, belajar didefinisikan

sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif

menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman.51

Menurut Cronbach belajar yang baik adalah dengan mengalami dan

dengan hal tersebut siswa dapat menggunakan panca indranya. Sesuai

dengan pernyataan diatas, Harold Spears memperkuat dengan mengatakan

bahwa:

“Learning is to be observe, to read, to imitate, to try something


themselves, to listen, to follow direction”.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ada 3 hal pokok yang

diutarakan oleh Harold, yaitu:

a. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkan kecakapan

baru.

b. Bahwa perubahan itu terjadi karena dengan usaha sendiri.

c. Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral

changes, aktual maupun potensi).52

Menurut Abu Ahmadi aktivitas belajar setiap indvidu, tidak selamanya

dapat berlangsung secara semestinya. Kadanga-kadang lancar, kadang-

51
Zurinal, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasasr-Dasar Pelaksanaan Pendidikan, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), cet. I, hlm. 117.
52
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,2005), hlm. 231-232.
41

kadang juga tidak, kadang-kadang cepat menangkap, kadang-kadang sulit

untukk menangkap. Demikian sering dijumpai dalam kenyataan pada

setiap peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya denan

aktivitas belajar.53

Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi proses dari hasi

belajar siswa disekolah yang secara garis besarnya dapat dibagi menjadi

dua bagian yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor-faktor yang bersasal dari dalam diri siswa atau internal adalah

berupa faktor psikologis dan fisiologis pada diri siswa, sedangkan faktor

yang berasal dari luar siswa atau eksternal terdiri dari faktor lingkungan

dan faktor instrumenal.54

Berikut merupakan faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar

siswa:

a. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun kemampuan

diri sendiri, terdiri atas:

1) Faktor intelektif yang meliputi:

a) Faktor potensial yaitu kecerdasan, bakat, dan minat.

b) Faktor kecakapan nyata yaitu dalam berbagai bidang.

2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribdaian tertentu

seperti kebiasaan, sikap, kebutuhan, motivasi, penyesuaian diri,

53
Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), hlm. 74.
54
Ibid, hlm. 85-90.
42

dan emosi diri. Hal tersebut terdiri dari kematangan psikis

maupun fisik.

b. Faktor jasmaniah atau fisiologis baik yang bersifat bawaan. Yang

termasuk faktor ini misalnya pendengaran, pengelihatan, struktur

tubuh, dan sebagainya yang berkaitan dengan fisik seseorang.

Selanjutnya, yang tergolong faktor dari luar siswa atau faktor

eksternal, adalah:

a. Faktor sosial yang terdiri dari:

1) Lingkungan keluarga.

2) Lingkungan sekolah.

3) Lingkungan masyarakat.

b. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan faktor-faktor yang

saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung,

sehingga dapat mencapai tujuan belajar.

c. Faktor budaya, seperti adat istiadat, teknologi, dan ilmu

pengetahuan.55

Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi sebuah keberhasilan

dalam kegiatan belajar.

Pertama, faktor tujuan. Tujuan adalah merupakan pedoman dan

sekaligus sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Dari

55
Abu Ahmadi, Op.Cit., hlm.130-131.
43

tujuan pendiidkan yang telah dirumuskan hendaknya disesuaikan dengan

ketersediaan waktu, sarana prasarana dan kesiapan siswa.

Faktor yang kedua adalah faktor guru. Guru merupakan pelaku utama

yang merencanakan, mengarahkan, dan yang melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang bertumpu pada tujuan, yaitu memberikan sejumlah

ilmu pengetahuan kepada peserta didik.

Faktor selanjutnya adalah faktor peserta diik. Peserta didik adalah

mereka yang secara khusus diserahkan oleh orang tuanya untuk mengikuti

kegiatan belajar yang diselenggarakan oleh sekolah. Dilihat dari sifta,

watak, dan lainnya, peserta diidk memiliki latar belakang perbedaan antara

satu dengan yang lainnya. Demikian juga dilihat dari segi kepribadiannya.

Berbagai latar belakang keadaan peserta didik tersebut harus dijadikan

acuan dalam melakukan kegiatan pembelajaran serta memberikan

peneliaan terhadap keberhasilan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran.

Faktor terakhir adalah fakor bahan dan alat evaluasi. Sebelum

melakukan kegiatan evaluasi, berbagai komponen yang terkait dengan hal

tersebut harus dirangcang dengan matang berdasarkan ketentuan yang

berlaku, karena sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan pembelajaran.56

56
Abudin Nata, Prespektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,2009), cet.I,
hlm. 314-318.
44

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Bila dilihat pengertian pendidikan dari segi bahasa maka kita harus

melihat kepada Bahasa Arab karena ajaran Islam itu diturunkan dalam

bahasa tersebut. Kata pendidikan yang umum digunakan dalam Bahasa

Arab adalah tarbiyah, dengan kata kerja rabba. Kata pengajaran dalam

Bahasa Arab adalah ta’lim dengan kata kerjanya allama. Pendidikan dan

pengajaran dalam Bahasa Arab tarbiyah wa ta’lim sedangkan Pendidikan

Islam adalah Tarbiyah Islamiyah.57

Menurut H. M. Arifin menyebutkan, bahwa tujuan proses pendidikan

Islam adalah “Idealitas (cita-cita) yang mengandung nilai-nilai Islam yang

hendak dicapai dalam proses kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam

yang bertahap.

Pendapat lain menjelaskan Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai

suatu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk manusia agamais dengan

menanamnkan aqidah keimanan, amaliah, dan budi pekerti atau akhlak

terpuji, untuk menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT.58

Berdasarkan pengertian diatas, arti Pendidikan Agama Islam yaitu

sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia yang

seutuhnya, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta dapat mampu

57
Pyoyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/ IAIN Jakarta, Ilmu
Pendidikan Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 1985), hlm. 25.
58
Asyiruddin Ustman, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm.
4.
45

menunjukan eksistensinya sebagai khalifaah Allah di bumi, yang

berdasarkan kepada ajaran al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.59

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang

selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak serta aktif

membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam

memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti ini

diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan

perubahan yang muncul dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Dalam pendidikan yang diatur sedemikian rupa pastilah ada hal yang

akan dicapai, begitu pula dengan Pendidikan Agama Islam ada beberapa

tujuan yang akan dicapai, beberapa tujuan adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan peserta didik yang taat beragama, berakhlak mulia,

rajin beribadah, produktif, cerdas, jujur, adil, dan etis, santun,

disiplin, toleran, dan mengembangkan budaya Islam didalam

sekolah.

b. Memebentuk peserta didik yang berkarakter melalui pengenalan,

pemahaman, dan pembiasaan norma-norma serta aturan yang

menurut al-Quran dan Sunah dalam hubungannya dengan Allah

SWT, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan secara baik,

59
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
cet I, hlm. 16.
46

dan mengembangkan nalar dan sikap moral yang selaras dengan

nilai islami dalam kehidupan bermasyarakat.60

Tujuan Pendidikan Agama Islam sendiri adalahmempelajari ilmu-ilmu

agama Islam dan mengetahui ilmu-ilmu agama Islam, seta mengamalkan

seperti aqidah akhlak, sejarah kebudayaan islam, fiqh, serta al-Quran dan

Hadis.61

Adapun pendapat lain yang dikatakan oleh Abdul Majid, Pendidikan

Agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbukan dan

meningkatkan keimanan emlalui pemberian dan memupuk pengetahuan

penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga

menjadi manusia yang beriman yang terus berkembang dalam hal

keimanan, ketakwaan, berbangsa, dan bernegara. Serta untuk dapat

melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.62

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam di MTs memiliki pelajaran Pendidikan

Agama Islam dibagi menjadi 4 mata pelajaran, namun secara umum

pelajaran Pendidikan Agama Islam berisi tentan pelajaran yang dibagi

sebagai berikut:

a. Al-Quran dan Hadis.

b. Aqidah Akhlak.
60
Allson, Pengantar Umum Silabus, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2013), hlm. 1.
61
Mahmud Yunus, Pendidikan dan Pengajaran, (Jakarta: Hidakarya Agung, 2006), hlm. 9.
62
Januar Alim, Kompetensi Pedagogik Guru PAI di MTs. Negeri Kecamatan Winong Kabupaten
Pati Tahun Pelajaran 2010/2011, (Semarang: Skripsi pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Wali Songo Semarang, 2010), hlm. 32.
47

c. Fiqih.

d. Sejarah Kebudayaan Islam.

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan dan

keserasaian antara hubunan manusia dengan Allah SWT. hubungan

manusia dengan manusia, dan hubungan antara manusia dengan

lingkungan.63

D. Pengaruh Akhlak Siswa Terhadap Hasil Belajar PAI

Sebagaimana yang telah peneliti paparkan pada bagian terdahulu bahwa

untuk mendapatkan hasil belajar yang baik maka faktor-faktor penentu

tercapainya sebuah hasil belajar haruslah terpenuhi termasuk faktor internal

dari seseorang yakni fisiologi dan psikologi.91

Dari hal tersebut diatas, maka akhlak sangat menentukan sekali terhadap

keberhasilan serta hasil belajar peserta didik sebab akhlak mampu mendorong

atau memotivasi seseorang untuk selalu kreatif dalam menciptakan hal yang

baru, mendorong sifat mandiri atau tidak bergantung pada orang lain,

mendorong sifat optimis terhadap apa yang dikerjakan berdasarkan

pertimbangan yang matang, mendorong sikap dinamis atau berpikir positif

terhadap segala problematika, mendorong sifat aktif dalam merespon keadaan

sekitarnya, mendorong sifat sabar dan tawakkal sehingga akhlak mampu

menciptakan kestabilan mental atau psikologis peserta didik untuk selalu

memiliki semangat berprestasi dan tidak terpengaruh dengan berbagai

63
Allson, Op. Cit., hlm. 2.
48

masalah, tidak hanya itu, bahkan dia mampu menjadi motivator bagi yang

lainnya.

Dengan demikian akhlak sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik,

karena jika seseorang berakhlak baik maka hasilnya akan baik pula,

sedangkan sebaliknya jika akhlaknya buruk maka hasilnya akan jelek.

E. Kerangka Berpikir

Dalam sebuah kerangka berfikir ini akan menjelaskan tentang teori dan

hubungan dengan berbagai faktor yang akan diidentifikasi.

Akhlak Akhlak
Terpuji Hasil Belajar Pendidikan
Tercela
siswa Agama Islam
Siswa

Kerangka berpikir diatas mengacu pada teori Asep Jihad dan Abdul Haris

yang mengartikan hasil belajar adalah kemampuan yang didapat oleh peserta

didik melalui kegiatan belajar disekolah. Belajar sendiri adalah proses dari

seseorang yang berusaha agar mendapatkan sebuah bentuk perubahan

perilaku (akhlak) yang relatif tetap.

Jadi ketika dalam pembelajaran nantinya akan diketahui hasil apakah

akhlak siswa akan berpengaruh kepada hasil belajarnya. Karena menurut

beberapa asumsi jika siswa berperilaku baik maka hasil belajarnya akan baik

pula, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu penelitian ini menganalisis
49

proses yang dilakukan dengan metode analisis kuantitatif untuk mengetahui

pengaruh akhlak siswa terhadap hasil belajar.


50

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan melakukan

penelitian, lokasi penelitiannya adalah MTs. Negeri 7 Malang, terletak di Jl.

Raya Pandanajeng No.25, Bletok, Pandanajeng, Kecamatan Tumpang,

Malang, Jawa Timur Kode Pos 65156 Telpon (0341) 8561108. Dan waktu

pelaksanaan penelitian dilakukan pada semseter genap sekitar 2 bulan, yaitu

bulan Februari sampai Maret 2020.

Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah, karena untuk mengetahui hasil

belajar Pendidikan Agama Islam yang disebabkan karena perilaku akhlak

siswa dan peneliti pernah melaksanakan penelitian dari mata kuliah magang

1 dan kedekatan antara peneliti dan guru PAI di sekolah tersebut, sehingga

memudahkan peneliti untuk melaksanakan penelitian serta memperoleh data

selama penelitian.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian di MTs. Negeri 7 Malang

adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini lebih menekankan pada proses

atau aspek semacam suatu perbuatan yang dilihat dari pendekatan deskriptif,
51

mulai dari pengumpulan data, penampilan penafsiran sampai hasilnya banyak

dituntut menggunakan angka-angka.64

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akhlak siswa

terhadapa hasil belajar Pendidikan Agama Islam di MTs. Negeri 7 Malang.

Berdasarakan tujuan tersebut maka penelitian ini dinamakan penelitian

deskriptif. Dengan menggunakan metode deskriptif penelitian survey, yaitu

bertujuan untuk menjelaskan, meringkas, berbagai kondisi, situasi, atasi

berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian

itu berdasarkan apa yang terjadi.65

C. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel yang mana biasa disebut variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y). Variabel X dalam penelitian ini adalah akhlak siswa

kelas VIII yang dikalkulasikan 52 siswa yang terdiri dari kelas VIII A sampai

VIII C, serta variabel terikat Y adalah hasil belajar PAI. Variabel adalah

objek penelitian atau menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variable stimulus, predictor,

antecendenti merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang

64
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: PT Rineka
Cipta. 2002), hlm. 10.
65
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2006),
hlm. 122.
52

menjadi variabel bebas adalah akhlak siswa kelas VIII MTs. Negeri 7

Malang.

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel terikat, yaitu hasil belajar Pendidikan Agama Islam.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Suharsim Arikanto mengemukakan bahwa “ populasi adalah

keseluruhan subyek penelitian.” Sugiyono juga mengatakan bahwa

populasi bukan hanya sekedar jumlah yang menjadi obyek atau subyek

yang dipelajari, akan tetapi populasi mencakup keseluruhan sifat yang

dimiliki subyek atau obyek itu.66 Yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang yang berjumlah 210

siswa .

2. Sampel

Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari

populasi.67Suharsimi Arikunto mengemukan bahwa “sampel adalah

sebagian atau wakil yang diteliti. Pada penelitian ini teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling, yang

66
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 1999), hlm.72.
67
Sutrisni Hadi, Metodologi Reseach I, (Yogyakarta, cetakan XXIV, 1993), hlm. 143.
53

merupakan penarikan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam populasi tersebut.

Jika populasi terlalu besar maka sampel bisa diambil antara 10%-15%

hingga 20%-25% atau lebih.68 Dikarenakan jumlah siswa yang terlalu

banyak peneliti hanya mengambil 25% dari jumlah keseluruhan siswa

kelas VIII, jadi peneliti mengambil sampel dari 52 siswa yang terdiri dari

kelas VIII A sampai VIII C.

E. Data dan Sumber Data

Data adalah bahan keterangan tentang objek penelitian. 69 Data adalah

keterangan atau bahan nyata mengenai (informasi) suatu hal yang berkaitan

dengan tujuan penelitian dan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berupa

analisis atau kesimpulan. Data yang dikumpulkan dapat berupa data premier,

yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Sedangkan data

sekunder adalah data yang diperoleh dari informasi yang telah diolah oleh

pihak lain, seperti berbentuk dokumen.70

Adapun sumber data yang dapat diperoleh saat penelitian adalah:

1. Data premier

Data premier adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada peneliti.71 Dalam hal ini peserta didik akan diujikan melalui

kuisioner. Data diperoleh langsung dari responden yang bersangkutan

68
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 107.
69
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya: Airlangga University Press, 2001),
hlm. 123.
70
Wahidmurni, Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2006), hlm. 35.
71
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2017), hlm.308.
54

dengan cara membagikan sejumlah kuisioner atau angket penelitian

kepada objek penelitian yang diisi langsung oleh responden.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada peneliti.72 Seperti dokumentasi program pembelajaran dan

bacaan mengenai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, serta

dokumentasi tentang letak geografis, sejarah berdirinya lembaga, dan

struktur organisasi MTs. Negeri 7 Malang.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan salah satu komponen penting dalam

sebuah penelitian mutu data yang digunakan dalam penelitian , sedangkan

data merupakan dasar kebenaran empiris dari kesimpulan atau sebuah

penemuan penelitian, oleh karena itu, instrumen harus dibuat sebaik

mungkin.73 Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah berupa angket sebagai berikut:

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian

No Pernyataan Alternatif Jawaban


Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
1 Saya melaksanakan sholat 5
waktu sehari
2 Saya sholat fardu tepat waktu
3 Selesai sholat, saya berdoa dan
berdzikir
4 Saya meninggalkan sholat 5

72
Ibid, hlm. 309
73
Ine Amirman dan Zainal Arifin, Penelitian dan Statistik Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
1993), cet. ke-1, hlm. 53.
55

waktu
5 Saya mengaji al-Quran setelah
sholat
6 Saya melaksanakan sholat sunnah
(tahajud/ dhuha)
7 Saya melaksanakan puasa
ramadhan karena dipaksa oleh
orang tua
8 Saya melaksanakan puasa sunnah
(senin dan kamis)
9 Saya memberi salam kepada guru
ketika bertemu
10 Saya berkata halus kepada orang
yang lebih tua
11 Saya berbohong kepada orang tua
dan guru
12 Saya membantu teman yang
sedang kesusahan
13 Saya mengejek teman dengan
kata-kata kotor
14 Saya mengerjakan PR yang
diberikan guru
15 Saya menyontek saat ujian
16 Saya mengeluh saat disuruh orang
tua atau guru
17 Saya pandai berterima kasih
kepada orang lain
18 Saya merawat tanaman dirumah
19 Saya membuang sampah
ditempatnya
20 Saya mengurung hewan dirumah

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai titik

ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut digunakan dalam pengukuran dan akan

menghasilkan data kuantitatif.


56

Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa skala likert. Skala likert

ini digunakan untuk mengukur pendapat, sikap dan persepsi seseorang

tentang fenomena sosial.74

Dengan menggunakan skala likert ini, maka variabel akan diukur dan

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut menjadi

acuan untuk menyusun instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan

yang dibuat, kemudian seperangkat instrumen tersebut diberikan kepada

responden untuk kemudian dijawab.75

Metode ini dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan dan

alternatif jawaban yang berkaitan dengan akhlak siswa kelas VIII MTs.

Negeri 7 Malang, alternatif jawaban tersebut memiliki pertanyaan atau

pernyataan dengan tingkatan sangat positif hingga sangat negatif, yang

didalamnya memiliki skor dari setiap pilihan jawaban atas pertanyaan atau

pernyataan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Likert

Jawaban Pernyataan Item Positif (+) Skor


Selalu 4
Sering 3
Kadang-Kadang 2
Tidak Pernah 1

Jawaban Pernyataan Item Negatif (-) Skor


Selalu 1
Sering 2
Kadang-Kadang 3
Tidak Pernah 4

74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 93
75
Ibid, hlm. 142
57

Peneliti menggunakan nilai Ujian Tengah Semester untuk mengetahui data

tentang hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelas VIII MTs. Negeri 7

Malang dan dokumen-dokumen lain yang terkait dengan penelitian.

Adapun jabaran instrumen penelitian yang digunakan peneliti pada

masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Variabel Penelitian

No Variabel Sub Variabel Indikator No


soal

1 Akhlak (X) Akhlak Siswa 1. Akhlak kepada Allah 1-8


2. Akhlak kepada 9-17
manusia
3. Akhlak kepada alam 18-20
2 Hasil Hasil Belajar Nilai Ulangan Tengah
Belajar (Y) Pendidikan Semseter Genap
Agama Islam

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam

penelitian , karena dengan tujuan utama dari penelitian adalah merupakan

data. pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai cara. dalam pengumpulan data dapat diklarifikasikan

dua kategori, yaitu sumber primer yang merupakan sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data atau peneliti, dan sumber

sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data atau peneliti, bisanya lewat orang lain atau lewat dokumen.76

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


76
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), hlm. 193.
58

1. Angket

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan

data secara tidak langsung (peneliti langsung bertanya kepada

responden).77 Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dilakukan

dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis responden untuk

menjawabnya. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tahu variabel yang akan tahu apa yang bisa diharapkan dari

responden.78

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup atau struktur

yaitu sifatnya tegas, konkrit dengan pernyataan tertentu yang menjadi

responden adalah peserta didik.

2. Dokumentasi

Dokumentasi atau dokumen merupakan catatan peristiwa terjadi.

dokumen bisa berupa tulisan, gambar, karya-karya monumental dari

seseorang.79 Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan

metode observasi wawancara dalam sebuah penelitian.

Teknik ini mencari data tentang nilai-nilai akhlak siswa yang sudah

direkam oleh pihak sekolah, kemudian nilai UTS PAI yang menjadi acuan

hasil dari penelitian ini, yang nantinya nilai UTS PAI akan

memperlihatkan pengaruh dari akhlak siswa yang bersangkutan.

77
Nana Syaodih Sukmadimata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 219.
78
Sugiono, Op.Cit., hlm. 199
79
Ibid, hlm. 329.
59

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Didalam menganalisis penelitian, data tentang penelitian ini menggunakan

beberapa uji data penelitian. bagaimana bahwa data merupakan kedudukan

yang sangat penting bagi sebuah penelitian, karena data merupakan gambaran

dari variabel yang diteliti yang berfungsi sebagai alat ukur untuk

membuktikan hipotesis. Oleh sebab itu benar atau salahnya suatu data, sangat

menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian. sedangkan benar atau

salah data, tergantung baik atau tidaknya instrumen pengumpulan data. yang

baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu validitas dan reabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

validitas dan atau sebuah kesahihan sebuah instrumen. langkah yang

harus dilakukan agar instrumen memiliki validitas yang tinggi adalah

dengan cara uji coba instrumen.80

Dari dua macam uji validitas dapat diambil kesimpulan bahwa

instrumen yang valid berarti instrumen yang dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. instrumen yang paling valid arti

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Sebaliknya

instrumen yang tidak valid berarti instrumen yang tidak dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dalam pengukuran data.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu

validitas dan reabilitas yang rendah. Tinggi rendahnya validitas

80
Trianto, Pengantar Penelitian Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Tenaga Kependidikan,
(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 269.
60

instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud. dikatakan memiliki

skor yang valid antara lain:

a. Kurang baiknya desain penelitian.

b. Pertisipan kurang mengerti pertanyaan yang ada di instrumen.

c. Informasi yang didapat bentuk dan kegunaanya kecil.

d. Ketidakmampuan untuk memprediksi manfaat dari skor.

Langkah – langkah untuk mengetahui valid tidaknya sebuah

instrumen, yaitu:

1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada

narasumber.

2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3) Memeriksa kelengkapan data.

4) Membuat tabel untuk menempatkan skor skor pada butir yang

diperoleh, untuk memudahkan perhitungan atau pengelolahan

data selanjutnya.

5) Menghitung koefisien validitas dengan menggunakan koefisien

korelasi produk moment untuk setiap butir.

6) Membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel. jika r hitung >

atau = r tabel butir dikatakan valid. jika r hitung < r tabel maka

butir dikatakan tidak valid.


61

Rumus produk moment :

Keterangan:

rxy = T Hitung
X = Skor-skor pada item ke -1
Y = Jumlah skor yang diperoleh tiap responden
N = Banyaknya responden

2. Uji Reabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliable apabila instrumen tersebut

konsisten atau tetap dalam hasil ukurannya sehingga dapat dipercaya.

Pengujian reabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.

secara eksternal dilakukan dengan test-retest, equavalent, dan gabungan

keduanya. Sedangkan secara internal reabilitas instrumen dapat diuji

menganalisis konsisten butir-butir yang ada pada instrumen dengan

teknik tertentu.81

Menurut rotina sundayana, reliabilitas instrumen penelitian adalah

suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama atau konsisten. Alat

ukur yang reabilitas nya tinggi alat ukur yang reliable. Instrumen yang

reliable apabila dilakukan beberapa kali mengukur objek yang sama akan

81
Sugiono, Op.Cit., hlm. 183.
62

Rumus Spearman-Brown:
menghasilkan data. Berbagai teknik mencari reabilitas yang akan

diuraikan di atas dapat dengan rumus 1


2 𝑥𝑟Spearman-Brown,
1/2 Flanagan, dan
𝑟𝑥𝑦 = 2
𝑟1
lain-lain akan dijabarkan pada rumus
(1dibawah
+ 1/2) ini:
2

Keterangan:

r1= Reabilitas Instrumen

r ½ ½ = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua

belah instrumen

I. Analisis Data

Di tahap analisis data ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari

pengumpulan penelitian yang akan diolah menggunakan metode kuantitatif.

untuk lebih memahami kan tahap analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan:

1. Mencari kelas interval, entang interval serta penajang kelas

a. Kelas interval

Untuk menentukan banyak kelas interval yang mau dibuat dengan

rumus:

K = 1+ 3.3logn

k= kelas interval

n= jumlah data
63

b. Rentang interval

Untuk menentukan jangkauan atau rentang kelas denan rumus

RI = Xmax – Xmin + 1

RI= rentang interval

Xmax = skor data

terbesar Xmin = skor data

terkecil

c. Panjang kelas

Panjang kelas adalah selisih antara data terbesar dengan data

terkecil dibagi dengan banyaknya kelas, dapat dirumuskan sebagai

𝑅𝐼
Pk =
𝑘

Pk = Panjang kelas

RI = Rentang interval

K = Kelas interval

Teknik analisis data adalah proses penyerderhanaan data dalam bentuk

Analisis
yang lebih data
mudahmerupakan proses
dibaca dan mencari dan 82
diinterpretasikan. menyusun secara
Pendekatan ini sistematis
bertujuan

dengan mengorganisasikan,
menjelaskan menjabarkannya
dengan menyederhanakan ke dalam
data. Setelah unit-unit, penyebaran
melakukan melakukan

sintesa, menyusun
angket maka ke dalam
selanjutnya adalahpola, memilih dan menginterpretasikan
menganalisis membuat kesimpulan data
data.

82
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1995), cet ke-2, hlm. 263.
64

yang diperoleh melalui wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain,

mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Didalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah

jelas, yaitu diarahkan untuk rumusan masalah menguji hipotesis yang

dirumuskan dalam proposal. karena data yang digunakan kuantitatif, maka

teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia.

Dalam hal ini, menganalisis data yang bersifat kuantitatif, dalam pengolahan

datanya peneliti menggunakan SPSS 20.0 for Windows dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

2. Analisis dan tabulasi

a. Skoring dan Tabulasi

Data yang dikumpulkan dari jawaban responden masih berupa

data mentah. untuk memudahkan analisis, jawaban-jawaban tersebut

diberi kode. pemberian kode kepada jawaban sangatlah penting

karena dapat mempermudah dengan pengolahan data yang dilakukan

oleh aplikasi komputer, menaruh angka setiap jawaban atau kode

tertentu.

Dalam hal ini, memberikan kode untuk jawaban-jawaban angket

sebagai berikut:
65

Tabel 3.4 Kode Jawaban Angket

No Jenis Pertanyaan Kode Jawaban


Selalu Sering Kadang Tidak
Pernah
1 Positif 4 3 2 1
2 Negatif 1 2 3 4

Setelah data terkumpul, pengolahan data dilakukan dengan

pemberian skor. Kode dari masing-masing jawaban mengikuti tabel

diatas. Setelah kuisioner dan skor setiap responden didapat

selanjutnya skor dijumlahkan.

b. Membuat tabel persiapan analisis

Pada tahap ini, data tentang siswa kelas VIII (variabel X) dan

hasil belajar PAI (variabel Y) yang telah dijadikan skor, disatukan

dalam satu tabel.

c. Uji instrumen Angket

1) Analisis Validitas Angket

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan angket

dalam mengumpulkan data dan dalam hal ini rtabel adalah 0,256.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah:

` Jika nilai rhitung > rtabel tabel nilai pada signifikan 5%, maka

item angket dinyatakan valid dan juga sebaliknya.

Uji validitas dilaksanakan dengan rumus Analyze Correlate

Bivariate Person. uji validitas dalam penelitian ini dengan alat

bantu program SPSS versi 20 apabila kemudian ditemukan item


66

angket yang tidak valid, maka akan dilakukan perbaikan ulang

atau penghapusan item angket agar menjadi valid.

2) Uji konsisten internal

Uji konsisten internal (uji reabilitas) dilakukan dengan

menghitung koefisien Cronbach Alpha dari masing-masing

instrumen dalam suatu variabel. instrumen yang dipakai dalam

variabel tersebut reliable apabila memiliki koefisien Cronbach

Alpha lebih dari 0,60. uji reliabilitas Dalam penelitian ini

dilakukan dengan alat bantu program SPSS versi 20 dengan

rumus Analyze Scale Reliability.

d. Hasil uji instrumen penelitian

1) Analisis validitas angket

Dari hasil perhitungan tes uji validitas angket Setelah

dinyatakan valid dengan prosentase 100%. jadi, tidak

mengadakan analisis validasi lagi sehingga instrument angket siap

untuk diberikan pada responden.

3. Analisis Realibilitas Angket dan Analisis Realibilitas Dokumen

Perhitungan ini dilakukan dengan menghitung koefisien

Cronbach Alpha, dikatakan reliabel apabila memliki koefisien

Cronbach Alpha lebih dari 0,60. Uji reliabilitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan alat bantu SPSS versi 20.

Hasil dari reliabilitas diperoleh nilai Aplha variabel lebih besar

dari 0,60. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa instumen yang
67

digunakan peneliti berupa angket dalam penelitian ini reliabel atau

konsisten dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga dapat

digunakan sebagai instrumen penelitian.

4. Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki kontribusi normal seperti,

diketahui uji t dan uji f mengamsusikan bahwa nilai residual distribuor

mengikuti normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi

tidak valid untuk jawaban sampel kecil. Adapun untuk analisis uji

normalitas menggunakan Analyze Nonparametic Tesis 1-sampel K-S

dengan menggunakan bantuan SPSS 20 untuk menghitungnya.

Apabila ada tidaknya distribusi normal digunakan rumus Rank

Spearman Corelation. Dasar pengambilan keputusan dengan melihat

signifikasi 5% dengan ketentuan:

Probabilitas > 0,05 maka data distribusi normal

Probabilitas < 0,05 maka data distribusi tidak normal

5. Kofisien determinasi R2

Adalah sebuah analisis yang digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan versi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu.

6. Analisis Generalisasi melalui uji t

Analisis ini digunakan untuk menggeneralisasikan kesimpulan

yang berlaku pada sampel dan akan digeneralisasikan pada populasi


68

atau untuk mengetahui secara individual apakah ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependent.

Pada tahap terakhir ini peneliti menggunakan uji t dengan rumus

sebagai berikut:

r√(𝑛−2)
thitung = √(1−𝑟2

Kemudian harga thitung dibandingkan harga, dengan taraf

kesalahan 5% uji du pihak, maka diperoleh t tabel sehingga jika harga

thitung ≥ ttabel dan nilai sig < 0,05, maka hasil yang diperoleh pada

sampel juga dapat diterapkan pada seluruh populasi yang berarti H a

ditolak dan Ho diterima yaitu, tidak adanya pengaruh yang signifikan

antara akhlak siswa terhadap hasil belajar PAI.

7. Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independe atau bebas yang dimaksukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat, untuk

menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria

pengambilan keputusan bila fhitung ≥ ftabel dan nilai sig < 0,05, maka

akan menolak Ho dan menerima Ha pada taraf kesalahan 5%

menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan

signifikan mempengaruhi variabel dependen, menolak H a dan

menerima Ho menyatakan bahwa semua variabel independen secara

serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.


69

Dalam teknik analisis data penelitian ini, menggunakan

perhitungan dengan prosentase dan Person Product Moment. Adapun

rumus prosentase yang dimaksud adalah sebagai berikut:

𝐹
𝑃= 𝑥 100%
𝑁

Keterangan

P : Prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

Uji Pearson Product Moment atau biasa disebut analisis korelasi

adalah teknik analisis untuk mencari hubungan variabel bebas (x)

dengan variabel terikat (y) dan data berbentuk interval dan rasio.

Hubungan antara variabel tersebut bersifat korelasional dan juga dapat

bersifat sebab-akibat atau pengaruh.


70

3. Prosedur Penelitian

Adapun posedur penelitian yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Dalam tahap awal ini menentukan masalah yang akan

diteliti dengan observasi ketempat yang akan diteliti yaitu

di MTs. Negeri 7 Malang

b. Ditahap selanjutnya, peneliti menyebarkan angket kepada

responden, yaitu sebagian siswa kelas VIII MTs. Negeri 7

Malang.

c. Ditahap terkahir ini yaitu, menganalisis dan mengkaji data

kemudian menarik kesimpulan dari data yang diperoleh.


71

BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Data Umum MTs. Negeri 7 Malang

1. Sejarah Madrasah

Bermula dari keinginan yang kuat dari para tokoh NU untuk membangun

Lembaga Pendidikan Islam, maka pada tahun 1984 berdirilah Madrasah

Tsanawiyah Mambaul Ulum yang saat itu masih benaung di bawah kendali

Pondok Pesantren Mambaul Ulum dengan pengasuh Bapak KH. Zainal Arifin

(Almarhum). Keberadaan madrasah ini mendapat antusias masyarakat sehingga

jumlah pendaftaran siswa baru saat itu mencapai 120 orang.

Setahun kemudian pada tahun 1985 MTs Mambaul Ulum berubah status

menjadi MTs Negeri Malang II Fillial II, sehingga sedikit mengurangi beban para

pengurus di bidang pendanaan.

Proses perjalanan panjang dari Fillial menuju ke Negeri penuh tidak semulus

yang diharapkan, karena belum ada kesepahaman antara tokoh masyarakat dengan

pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Agama Kabupaten Malang terkait

dengan tanah calon pendirian bangunan MTs. Berbagai cara ditempuh untuk

melancarkan isu penegrian tersebut, maka keluarlah MOU nota kesepahaman

tentang tanah petak di MTsN Malang II Fillial II ditukar guling dengan Balai Desa

Pandanajeng atas nama hibah.

Maka pada tahun 1997 berdasarkan SK Menteri Agama RI nomor 107 tahun
72

1997 MTs Malang II Fillial II ( SK terlampir ) diresmikan menjadi MTsN dengan

nama MTs Negeri Tumpang, yang beralamat di desa Pandanajeng 6 km sebelah

barat kota Kecamatan Tumpang. Dan pada tahun 2016 MTsN Tumpang berubah

nama menjadi MTs Negeri 7 Malang.

Program unggulan MTs. Negeri 7 Malang yang pertama adalah madrasah

ramah, baik fisik, sosiokultural, sarana dan prasarana, maupun tenaga pendidik

dan kependidikan dengan menerapkan prinsip 5S (senyum, salam, sapa, sopan,

dan santun) dalam mendidik dan melayani siswa, sehingga siswa merasa nyaman

dalam belajar, serta termotivasi dalam belajar dan berprestasi. Melalui program

5S, diharapkan siswa memiliki kepribadian yang baik, dan terjauh dari berbagai

perilaku negatif yang saat ini sedang melanda remaja.

Program unggulan kedua adalah madrasah beriman dan bertaqwa yang

dimaksudkan untuk menguatkan keimanan dan ketaqwaan siswa dan sivitas

madrasah. Program ini mewajibkan seluruh siswa mengikuti semua kegiatan

keagamaan: seperti sholat dhuha, tadarus Al Qur‟an, sholat dhuhur berjamaah,

istighosah setiap hari jum‟at, dan pondok Ramadhan. Untuk meningkatkan

kualitas pelaksanaan pondok Ramadhan, MTsN Tumpang bekerja sama dengan

para ustadz (guru ngaji) di sekitar madrasah. Program ini diharapkan mampu

meningkatkan kualitas pengetahuan agama dan perilaku ibadah siswa.

Program unggulan ketiga adalah madrasah multilingual (multilingual schools).

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan penguasaan bahasa siswa yang

meliputi: bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa.

Penguasaan bahasa Inggris diperlukan untuk menyiapkan siswa berkiprah di


73

tingkat internasional. Penguasaan bahasa Arab diperlukan agar siswa mampu

berijtihat mendalami ajaran agama. Penguasaan bahasa Jawa diperlukan agar

siswa memiliki akar budaya yang kokoh.

2. Visi dan Misi MTs. Negeri 7 Malang

a. Visi

Visi MTs. Negeri 7 Malang adalah “Menjadi Madrasah Berstandar

Nasional yang Unggul, Islami, dan Kompetetif.”

Adapun indikator pencapaian visi adalah:

1) Terpenuhinya standar nasional pendidikan.

2) Unggul dalam prestasi bidang akademik.

3) Unggul dalam prestasi bidang non akademik.

4) Berbudaya islami yang kokoh yang bersumber dari nilai iman dan taqwa

terhadap Allah SWT.

5) Mampu bersaing di tingkat lokal, regional, nasional, dan global.

b. Misi

1) Mengembangkan madrasah sesuai dengan standar nasional pendidikan.

2) Menyelenggarakan pembelajaran yang kontekstual, aktif, kreatif,

berbasis ICT, sehingga dapat mengembangkan kompetensi peserta didik

dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3) Memfasilitasi dan menumbuhkembangkan kemampuan, bakat, dan minat

peserta didik sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal.

4) Mengembangkan dan menguatkan ciri khas islam dalam struktur

penyelenggaraan pendidikan.
74

5) Menumbuhkembangkan kesadaran beribadah bagi seluruh warga

madrasah sesuai dengan ajaran islam.

6) Menumbuhkembangkan kesadaran beribadah bagi seluruh warga

madrasah sehingga membentuk akhlakul karimah.

7) Menumbuhkembangkan sikap dan kepekaan terhadap lingkungan

madrasah baik fisik maupun non fisik sehingga tercipta lingkungan

madrasah yang harmonis, kondusif untuk penyelenggaraan pendidikan

dan pengajaran, bersih, sehat, indah, dan nyaman.

8) Menumbuhkembangkan kebanggaan terhadap prestasi dan budaya kerja

yang bermutu.

3. Tujuan MTs. Negeri 7 Malang

Kurikulum 2013 disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di tingkat satuan pendidikan

khususnya di MTs. Negeri 7 Malang berdasarkan visi dan misi di atas antara lain:

a. Terwujudnya standar madrasah sesuai dengan standar nasional

pendidikan.

b. Tercapainya prestasi dalam bidang akademik.

c. Tercapainya prestasi dalam bidang non-akademik.

d. Terwujudnya ciri khas islam baik secara struktur maupun kultur.

e. Terciptanya lingkungan madrasah baik fisik maupun non-fisik yang

harmonis, kondusif untuk penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran

yang bersih, sehat, indah, dan nyaman.

f. Terwujudnya kebanggaan terhadap prestasi bagi seluruh warga madrasah


75

dan tumbuhkembangnya budaya kerja yang bermutu.

B. Paparan Data

1. Deskripsi Data

a. Variabel Akhlak Siswa Kelas VIII MTs. Negeri 7

Malang

Pada penelitian ini, tingkat akhlak siswa dapat diukur dengan

menggunakan indikator yang sudah ditentukan sebelumnya

melalui angket yang telah disebarkan kepada siswa. dari

indikator tersebut dibuat dua puluh lima pernyataan dengan

skor1-4 dari setiap pernyataan, hal tersebut sesuai dengan

alternatif jawaban pada instrumen penelitian ini. dari kelas

tersebut panjang kelas interval dapat ditentukan melalui selisih

nilai skor tertinggi dikurangi skor terendah dan ditambah dengan

satu, hasilnya dengan banyak kelas interval. perhitungan panjang

kelas interval tersebut adalah sebagai berikut:

1) Rumus mencari kelas interval adalah:


K = 1 + 3.3logn

= 1 + 3.3log52

= 1 + (3.3 x 1.7)

= 1 + 5.79

= 6.79

=7
76

2) Menghitung rentang interval adalah:


R1 = Xmax – Xmin + 1

= 75 – 48 + 1

= 28
3) Menghitung panjang kelas

PK = 𝑅1
𝑘

28
= 7

=4

Data mengenai akhlak siswa kelas VIII yang berhasil

dikumpulkan dari 52 siswa, secara kuantitatif menunjukan

bahwa skor tertinggi adalah 75 dan skor terendah adalah 48.

Hasil analisis frekuensi disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Akhak Siswa Kelas VIII
No Skor Interval Frekuensi Presentase
1 48-51 1 1.9%
2 52-55 4 7.7%
3 56-59 11 21.2%
4 60-63 6 11.5%
5 64-67 19 36.5%
6 68-71 8 15.4%
7 72-75 3 5.8%
Total 52 100%
77

Tingkat hasil belajar diukur dengan tingkat pengukuran yang

sudah ditentukan sebagai berikut:

1) Kategori tinggi > (M + 1SD)

2) Kategori sedang antara (M + 1SD) sampai (M – 1SD)

3) Kategori rendah < (M – 1SD)

Berdasarkan hasil hitung sesuai dengan rumus, diperoleh

perhitungan sebagai berikut:

a) Kategori tinggi

> (M + 1SD)

> (( 1 Xmax + Xmin) + 1SD)


2

> (63 + 6)

> 69

b) Kategori sedang

antara (M + 1SD) sampai (M – 1SD)

antara (63 + 6) sampai (63 – 6)

69 sampai 57

c) Kategori rendah

< (M – 1SD)

< (63 – 6)

< 57

Distribusi hasil belajar Pendidikan Agama Islam dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:


78

Tabel 4.2
Distribusi Tingkat Akhlak Siswa Kelas VIII
Kategori Kelas Interval Frekuensi Presentase
Tinggi 70-82 9 17.3%
Sedang 57-69 35 67.3%
Rendah 45-56 8 15.4%
Total 52 100%

Adapun untuk melihat lebih jelas paparan data diatas dapat

dilihat dalam histogram dibawah ini:

Gambar 4.1
Histogram Akhlak Siswa Kelas VIII

100,00%
90,00%
80,00%
70,00% 67,30%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00% 17,30% 15,40%
10,00%
0,00%
Tinggi Sedang Rendah

nilai ujian tengah semester (UTS) mata pelajaran akidah akhlak

di MTs.
b. Negeri
Variabel 7 Belajar
Hasil Malang, berikut pemaparan data dari hasil

belajar
Padaakidah akhlak
penelitian ini,siswa
hasilkelas VIII:
belajar siswa dapat diukur dengan
79

Tabel 4.3
Hasil Belajar PAI Kelas VIII Objek Penelitian
Nama UTS Nama UTS Nama UTS Nama UTS
S-1 88 S-14 84 S-27 82 S-40 74
S-2 88 S-15 82 S-28 80 S-41 88
S-3 84 S-16 80 S-29 88 S-42 74
S-4 84 S-17 82 S-30 88 S-43 84
S-5 86 S-18 82 S-31 84 S-44 84
S-6 78 S-19 86 S-32 86 S-45 74
S-7 90 S-20 80 S-33 88 S-46 76
S-8 82 S-21 88 S-34 82 S-47 90
S-9 88 S-22 90 S-35 86 S-48 78
S-10 70 S-23 80 S-36 78 S-49 84
S-11 84 S-24 82 S-37 78 S-50 78
S-12 88 S-25 88 S-38 60 S-51 72
S-13 86 S-26 88 S-39 66 S-52 82

(Data diperoleh dari guru PAI mata pelajaran Akidah Akhlak Dra. Siti
Halimah MTs. Negeri 7 Malang)

Pada penelitian ini, hasil belajar siswa dapat diukur dengan

nilai ujian tengah semester, dari nilai ujian tengah semester

tersebut maka kelas interval dapat ditentukan melalui selisih

nilai skor tertinggi dikurangi skor terendah dan ditambah dengan

satu, hasilnya dengan banyak kelas interval. Perhitungan panjang

kellas interval tersebut adalah sebagai berikut:


80

1) Rumus mencari kelas interval adalah:

k = 1 + 3.3logn

= 1 + 3.3log52

= 1 + (3.3 x 1.7)

= 1 + 5.79

= 6.79

=7
2) Menghitung rentang interval adalah:

R1 = Xmax – Xmin + 1

= 90 – 60 + 1

= 31
3) Menghitung panjang kelas

PK = 𝑅1
𝑘

31
= 7

= 4.4

=4
Data mengenai hasil belajar yang berhasil dikumpulkan dari

52 siswa, secara kuantitatif menunjukan bahwa skor tertinggi

adalah 90 dan skor terendah adalah 60.


81

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PAI kelas VIII
No Skor Interval Frekuensi Presentase
1 60-63 1 1.9%
2 64-67 1 1.9%
3 68-71 1 1.9%
4 72-75 4 7.7%
5 76-80 10 19.2%
6 81-84 16 38%
7 85-88 16 38%
8 89-92 3 5.8%
Total 52 100%

Tingkat hasil belajar diukur dengan tingkat pengukuran yang

sudah ditentukan sebagai berikut:

4) Kategori tinggi > (M + 1SD)

5) Kategori sedang antara (M + 1SD) sampai (M – 1SD)

6) Kategori rendah < (M – 1SD)

Berdasarkan hasil hitung sesuai dengan rumus, diperoleh

perhitungan sebagai berikut:

d) Kategori tinggi

> (M + 1SD)

> (( 21 Xmax + Xmin) + 1SD)

> ( 82.15 + 6.3)

> 88.5
82

e) Kategori sedang
antara (M + 1SD) sampai (M – 1SD)

antara (82.15 + 6.3) sampai (82.15 – 6.3)

88.5 sampai 75.85

f) Kategori rendah

< (M – 1SD)

< (82.15 – 6.3)

< 75.85

Distribusi hasil belajar Pendidikan Agama Islam dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5
Distribusi Tingkat Hasil Belajar PAI Kelas VIII
Kategori Kelas Interval Frekuensi Presentase
Tinggi 89-100 3 5.8%
Sedang 75-88 42 80.8%
Rendah 60-74 10 13.4%
Total 52 100%

Adapun untuk melihat lebih jelas paparan data diatas dapat

dilihat dalam histogram dibawah ini:


83

Gambar 4.2
Histogram Hasil Belajar PAI Kelas VIII

90,00%
80,80%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00% 13,40%
5,80%
10,00%
0,00%
Tinggi Sedang Rendah

C. Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pada uji normalitas ini

peneliti menggunakan teknik Kolmogrov-Sminov. Hasil uji

normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:


84

Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual

N 52

Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 5,57156386

Absolute ,141

Most Extreme Differences Positive ,114

Negative -,141

Kolmogorov-Smirnov Z 1,015

Asymp. Sig. (2-tailed) ,255

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dasar Pengambilan Keputusan :

1. Jika nilai signifikansi (sig.) > 0,05 maka data penelitian berdistribusi

normal.

2. Jika nilai signifikansi (sig.) < 0,05 maka data penelitian tidak

berdistribusi normal.

Berdasarkan tabel output SPSS tersebut, diketahui bahwa nilai

signifikansi Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,255 lebih besar dari 0,05.

Maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji

normalitas kolmogorov-smirnov diatas, dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal. Dengan demikian, asumsi atau persyaratan

normalitas dalam model regresi sudah terpenuhi.


85

2. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinan (R Square)

Koefisien determinasi (R Square) menunjukkan seberapa

besar kemampuan variabel bebas yang digunakan dalam model

regresi untuk menjelaskan variabilitas variabel berikutnya. Nilai R

Square berada diantara 0 dan 1, apabila R Square mendekati 1

berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel

terikatnya semakin kuat, sedangkan R Square semakin mendekati 0

berrarti kemampuan untuk menjelaskan tersebut lemah. Berikut

merupakan hasil dari uji koefisien determinasi (R Square) :

Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinan (R Square)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 ,459a ,211 ,195 5,627

a. Predictors: (Constant), Akhlak Siswa

b. Dependent Variable: Hasil Belajar UTS

Berdasarkan output pada tabel di atas, diketahui R sebesar

0,459 dan nilai R Square sebesar 0,211. Hal ini mengandung arti

bahwa prosentase yang menyumbangkan pengaruh akhlak siswa

(X) terhadap hasil belajar PAI (Y) secara simultan adalah 21,1%,

sedangkan 78,9% dipengaruhi faktor lain.


86

b. Uji Parsial (Uji T)

Uji T digunakan untuk mengkaji signifikansi konstanta dan

variabel independen yakni, akhlak siswa terhadap variabel

dependen hasil belajar PAI kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang.

Dimana hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ha: adanya pengaruh akhlak siswa terhadap hasil belajar PAI kelas

VIII MTs. Negeri 7 Malang.

Ho: tidak ada pengaruh akhlak siswa terhadap hasil belajar PAI

kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang.

Tabel 4.8
Hasil Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardize t Sig.


d
Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 90,833 2,498 36,366 ,000

Akhlak Siswa 5,713 1,562 ,459 3,658 ,001

a. Dependent Variable: Hasil Belajar PAI

Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung sebesar 3,658

> 1,674 (ttabel dapat dilihat dilampiran n=52) dan nilai sig hasil

belajar siswa sebesar 0,001 yang mana 0,001 < 0,05 sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima, yang berarti akhlak siswa secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar PAI


87

kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang. semakin baik atau tinggi nilai

akhlak siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar PAI kelas

VIII MTs. Negeri 7 Malang.

c. Uji Simultan (Uji F)

Uji f digunakan untuk mengkaji signifikan antara variabel

independen yakni, akhlak siswa terhadap hasil belajar PAI kelas

VIII MTs. Negeri 7 Malang.

Tabel 4.9
Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 423,611 1 423,611 13,379 ,001b

1 Residual 1583,159 50 31,663

Total 2006,769 51

a. Dependent Variable: Hasil Belajar PAI

b. Predictors: (Constant), Akhlak Siswa

Uji f pada tabel diatas dapat diketahui bahwa f hitung 13,379

> 4,03 ( tabel dapat dilihat dilampiran n=52) dan nilai signya

sebesar 0,001 yang mana 0,001 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan
Ha diterima yang berarti variabel independen yakni akhlak siswa

berpengaruh signifikan terhadap variabel Y dependen yakni hasil

belajar PAI. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

antara akhlak siswa terhadap hasil belajar PAI kelas VIII.


88

BAB V

PEMBAHASAN

A. Akhlak Siswa Kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang

Berdasarkan data akhlak siswa kelas VIII MTs Negeri 7 Malang

perolehan penyebaran angket dapat dikategorikan menjadi tiga

tingkatan yaitu: tinggi, sedang, rendah. Dari keseluruhan sampel

yang berjumlah 52 siswa, jumlah yang paling tinggi terdapat pada

kategori sedang yaitu sebanyak 35 siswa dengan prosentase

67,3%, dilanjutkan dengan 9 siswa berada dalam kategori tinggi

dengan prosentase sebesar 17,3%, sedangkan 8 siswa lainnya

berada pada kategori rendah dengan prosentase 15,4%. Maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa akhlak siswa kelas VIII MTs

Negeri 7 Malang berada pada kategori sedang.

B. Hasi Belajar PAI Kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang

Berdasarkan hasil analisis, hasil belajar PAI kelas VIII MTs.

Negeri 7 Malang dapat dikategorikan menjadi tiga tingkatan yaitu:

tinggi, sedang, rendah. Dari keseluruhan sampel yang berjumlah

52 siswa, jumlah yang paling tinggi terdapat pada kategori sedang

yaitu sebanyak 42 siswa dengan prosentase 80,8%, dilanjutkan

dengan 3 siswa berada dalam kategori tinggi dengan prosentase

5,8 %, sedangkan 10 siswa lainnya berada pada kategori rendah

dengan prosentase 13,4%. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

hasil belajar siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang berada pada
89

kategori sedang.

C. Pengaruh Akhlak Siswa Terhadap Hasil Belajar PAI

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

didalamnya terdapat dua variabel yang diteliti. Variabel tersebut

adalah akhlak siswa (variabel X) sebagai variabel bebas, dan hasil

belajar PAI (variabel Y) sebagai variabel terikat. Untuk mengetahui

pengaruh kedua variabel tersebut, penulis menggunakan bantuan

program analisis data SPSS 20,0 For Windows. Hasil temuan

penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara

akhlak siswa terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelas

VIII MTs. Negeri 7 Malang. Hal ini dibuktikan dengan uji t dan

diperoleh nilai thitung sebesar 3,658 > 1,674 (ttabel) dapat dilihat

dilampiran n=52) dan nilai sig hasil belajar siswa sebesar 0,001

yang mana 0,001 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti akhlak siswa secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap hasil belajar PAI kelas VIII MTs. Negeri 7

Malang. semakin baik akhlak siswa maka semakin tinggi pula hasil

belajarnya.

Berdasarkan uji koefisien determinasi R square didapat nilai R =

0,459 dan R square sebesar 0,211 artinya bahwa prosentase yang

menyumbangkan pengaruh akhlak siswa (x) terhadap hasil belajar

PAI (y) secara simultan adalah 21,1% sedangkan 78,9%

dipengaruhi faktor lain.


90

Berdasarkan uji simultan (uji f) didapat nilai f hitung 13,379 >

4,03 dan nilai sig sebesar 0,001 yang mana 0,001 < 0,05 sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen (x)

yakni akhlak siswa berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (y) hasil belajar PAI kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang.

Hal ini sesuai dengan teori Asep Jihad dan Abdul Haris yang

mengartikan hasil belajar adalah kemampuan yang didapat anak

sekolah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan

proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh sesuatu

bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan

pembelajaran, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa

yang berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil mencapai

tujuan-tujuan pembelajaran.

Dari data yang diperoleh, semakin tinggi akhlak siswa maka

semakin tinggi pula hasil belajar PAI yang dicapai. Siswa yang

memiliki lingkungan yang baik, penuh kasih sayang, pengawasan,

perhatian, akan mempengaruhi dirinya untuk mendapatkan hasil

belajar yng optimal. Sedangkan siswa yang mengalami masalah

dalam lingkungan atau memiliki akhlak buruk, cenderung memiliki

hasil belajar PAI yang rendah. Jadi, dapat disimpulakan bahwa

akhlak sangat berpengaruh terhadap hasil belajar PAI


91

Meskipun demikian, hasil belajar bukan semata-mata hanya

dipengaruhi dari akhlak siswa. Akan tetapi, hasil belajar yang

memiliki nilai tinggi dapat diperoleh dari berakhlak baik kepada guru,

keluarga, dan teman, karena nantinya akhlak akan mencerminkan

bagaimana cara kita untuk belajar terutama didalam kelas.


92

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan oleh peneliti dalam

bab- bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagi

berikut:

1. Akhlak siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang termasuk berada pada

kategori sedang, hal ini dibuktikan dari perhitungan pada interval 57-69

sebanyak 39 siswa dengan prosentase 67,3%.

2. Hasil belajar siswa kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang termasuk berada

pada kategori sedang, hal ini dibuktikan dari perhitungan pada interval

75-88 sebanyak 42 siswa dengan prosentase 80,8%.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara akhlak siswa terhadap hasil belajar

PAI siswa kelas VIII MTs. Nergeri 7 Malang. maka dapat disimpulkan

bahwa Ha diterima Ho ditolak, sehingga secara parsial menunjukkan

bahwa akhlak siswa berpengaruh sisgnifikansi terhadap hasil belajar

PAI kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang. dengan demikian dalam

penelitian ini mengindikasikan bahwa siswa yang memiliki akhlak yang

baik maka siswa juga akan memiliki hasil belajar PAI yang tinggi,

begitu pula sebaliknya, sehingga dengan memiliki akhlak yang baik

maka hal tersebut akan mendorong siswa untuk berfikir positif, dan

siswa akan terdorong untuk belajar mencapai sasaran dan tujuan belajar

karena yakin dan sadar akan kebaikan tentang kepentingan dan


93

manfaatnya belajar.

B. Saran

Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan dalam membuktikan akhlak

siswa terhadap hasil belajar PAI kelas VIII MTs. Negeri 7 Malang peneliti

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, perlunya mempertahankan dan meningkatkan kembali

hasil belajar yang telah diraih siswa dengan meningkatkan kebutuhan

sarana dan prasarana belajar mengajar, baik alat praktek, maupun alat

yang dapat menunjang belajar siswa untuk menambah semangat

sehingga mendapatkan hasil belajar yang optimal.

2. Bagi guru, membimbing siswa agar selalu berperilaku baik kepada

semua makhluk, karena nantinya siswa akan selalu mengingat dan

mempraktekan apa yang telah ia dapat dalam kelas.

3. Bagi siswa, hendaknya siswa bisa mengaplikasikan apa yang telah

diajarkan oleh bapak-ibu guru dengan berakhlak yang baik mulai dari

bertindak, berbicara, dan taat beribadah, sehingga ilmu yang

didapatkan semata-mata tidak hanya diperoleh di dalam kelas saja,

akan tetapi dapat diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari.

4. Bagi orang tua, mengajarkan ilmu kepada anak-anak mengenai

akhlak/perilaku siswa secara lebih dan memberikan pemantauan

pergaulan anak dan lain sebagainya, tujuannya agar siswa tetap

menjadi pribadi yang berakhlak mulia baik di dalam maupun di luar

sekolah.
94

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatim. 2007. Studi Akhlak dalm Prespektif Al-Quran. Jakarta:


Amzah.

Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Alim, Muhammad. 2011. Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian


Muslim. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet ke-2.

Al-Albani, Syaikh Muhammad Nashiruddin. Silsilah Al-Hadis Ash-Shahihah.


Hadist 1531-1533.

Al-Jauzi, Ibnu. Zad Al-Masir. Beirut: Al-Maktab Al-Islamy. Jilid VIII.

Amirman, Ine dan Zainal Arifin. 1993. Penelitian dan Statistik Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara. Cet. ke-1.

Anwar, Rosihon. 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.

Anwar & Zaehudin. 2016. Akidah Akhlak,. Bandung: Pustaka Setia.

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:
Ciputat Press. Cet I.

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.


Yogyakarta: PT Rineka Cipta.

Beni & Hamid. 2017. Ilmu Akhlak. Bandung: CV Pustaka Setia

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga


University Press.

Bungin, M. Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Pertama.


Jakarta: Kencana.

Depag. 1996. Aqidah-Akhlak. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan


Kelembagaan Agama Islam. Cet. Pertama.
Departemen Agama RI. 2008. Al-Quran dan terjemahannya. Bandung:
Diponegoro.

Desmita. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


95

Habibah, Syarifah. 2015. Akhlak dan Etika dalam Islam, Pesona Dasar. Vol. 1,
No. 4, Oktober 2015.

Hasan, M. Ali. 1978. Tuntunan Akhlak. Jakarta: Bulan Bintang.

Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Hadi, Sutrisni. 1993. Metodologi Reseach I. Yogyakarta, cetakan XXIV.

Syatori, M. 1987. Ilmu Akhlak. Bandung: Lisan.Khalid, Amr. 2002. Akhlak Al-
Mu’min. Beirut: Dar-Al-Ma‟rifah.

Mudiyaharja, Redja. 2002. Studi Awal Tentang Dasar-dasar Pendidikan pada


Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Cet ke-2.

Munirah. 2017. Akhlak dalam Perspektif Pendidikan Islam. Auladuna. Vol.4, No


2, Desember 2017.

Masri. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. Cet ke-2.

M, Zaharuddin AR dan Hasanuddin Sinaga. 2004. Pengantar Studi Akhlak,


Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada.

Nata, Abudin. 2003. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ngalim, Purwanto. 2008. Prinsip-pinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran.


Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Pelajar.Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.


Bandung: PT. Suryabrata.

Sumadi. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.Sugiyono. 1999.


Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Pyoyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/ IAIN Jakarta.
1985. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press.
96

Remaja Rosdakarya.Tim Reviewer MKD 2014. 2014. Pengantar Studi Islam.


Surabaya: UIN Sunan Ampel Pers.

Rifa‟i, Moh. 1997. Akhlak Seorang Muslim. Semarang: Wicaksana.Singarimbun.

Shihab, M. Quraish. Wawasn Al-Quran. Ebook: Lacarepa Bugis.Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional 2003. Jakarta: Sinar Grafika.

Sugiyono. 2017. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.Putaka

Tasmara, Toto. 2002. Membudayajan Etos Kerja Islami. Jakarta Gema Insani
Pers.

Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan


Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.

Ustman, Asyiruddin. 2002. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Ciputat


Press.

Wahidmurni. 2008. Cara Mudah Menuis Propoasal dan Laporan Penelitian


Lapangan. Malang: UM Press.

Wahidmurni. 2006. Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widoyoko, Eko Puto. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:

Yunus, Mahmud. 2006. Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: Hidakarya Agung.

Alim, Januar. 2010. Kompetensi Pedagogik Guru PAI di MTs. Negeri Kecamatan
Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2010/2011. Semarang: Skripsi pada
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Wali Songo Semarang.

Zurinal. 2006. Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasasr-Dasar Pelaksanaan


Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press. Cet. I.
97

Zainuddin & Jamhari.1999. Al-Islam 2 : Muamalah dan Akhlak. Bandung:


Pustaka Setia.
98

LAMPIRAN-LAMPIRAN
99

Lampiran I Bukti Konsultasi

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jalan Gajayana 50, Telepon (0341) 552398 Faximile 90341)
552398 Malang http://fitk.uin-malang.ac.id/ email: fitk@uin-
malang.ac.id

BUKTI KONSULTASI SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

Nama : A. Chandra Kusuma Negara. SM

NIM :16110025

Judul : Pengaruh Akhlak Siswa Terhadap Hasil Belajar


Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Di MTs. Negeri 7
No. Tanggal Materi Konsultasi Tanda Tangan
Malang
1. 22 Mei 2020 Konsultasi bab 4 mengenai
hasil dari angket yang diisi oleh
Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Sulalah, M.Ag.
responden

2. 9 Juni 2020 Penguatan mengenai hasil dari


pengaruh akhlak siswa terhadap
hasil belajar PAI

3. 10 Juni 2020 Mereview bab 5, harus sesuai


dengan hasil bab 4

4. 12 Juni 2020 Review seluruh bab hingga


lampiran-lampiran dan revisi
motto

5. 14 Juni 2014 Pengesahan skripsi oleh dosen


pembimbing
10
0

Malang15 Juni 2020


Mengetahui,
Ketua Jurusan PAI,

Dr. Marno, M.Ag


NIP.197008222002121001
10
1

Lampiran II

Surat Penelitian MTs. Negeri 7 Malang

SURAT KETERANGAN
Nomor: 235/Mts.13.35.7/PP.00.5/06/ 2020

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Madrasah Tsanawiyah


Negeri 7 Malang, menerangkan bahwa:

Nama : A. Chandra Kusuma Negara SM


NIM 16110025
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Semester : Ganjil
Tahun Akademik : 2019/2020.

Telah melaksanakan penelitian di lembaga kami sebagai bahan untuk


penyeleseian tugas akhir penyusunan skripsi, yang dilaksanakan pada tanggal:
23 Januari s\d 08 Maret 2020, sesuai permohonan izin penelitian nomor:
3901/Un.03.1/TL 00.1/12/2019, tanggal 06 Desember 2019.

Adapun judul penelitian tersebut adalah Pengaruh Akhlak Siswa


Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di MTs
Negeri 7 Malang.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana


mestinya.

Malang, 03 Mei 2020

K e p a l a,

PONO
102

Lampiran III Hasil Belajar Siswa


NILAI PENGETAHUAN NILAI KETRAMPILAN NILAI
NO NAMA SISWA TENGAH SEMESTER TENGAH SEMESTER
KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6 KD7 KD8 KD9 KD10 KD-1 KD-2 KD-3 KD-4 KD-5 KD-6 KD-7 KD-8 KD-9 KD-10 UTS
1 A. DIAN PENGGALIH 94 88 90 100 90 94 88
2 ACHMAD CHOZINATUL ASSROR 94 100 100 100 75 88 88
3 ADHISTA RAHMADANYA 94 84 90 90 85 88 84
4 ADI RAHMADANI 94 100 80 90 85 88 84
5 ADINDA WAHYUNINGTIYAS 100 91 90 88 90 100 86
6 CHONITA FARDILAH RANI 96 88 90 100 90 94 78
7 DHAVID BISMA EKA MAHENDRA 100 88 90 100 90 100 90
8 DINDA DWI RAHMADANI 82 98 95 100 75 80 82
9 DWI NUR ROHMATUL ADHA 98 98 94 100 90 100 88
10 DZAKY HAFIZH ALFARIS 100 85 92 100 75 100 70
11 FARAH NAWAL AMILIA SAIDAH 100 100 75 100 75 100 92
12 FIBRIANA MAULUDYA 100 100 90 100 90 100 84
13 FIRA NUR ROBIATUL A. 100 100 96 100 90 100 88
14 FITRI AYU AGUSTIN 100 100 92 90 100 86
15 FRANO RIUJI ARDA PRATAMA 100 94 90 100 90 100 84
16 HASBI NUR FAIS 94 88 96 100 90 88 82
17 M. FADHOL LATIFUL MUTAQIN 99 88 92 100 90 100 80
18 MARTHA PUTRI ABADI 97 88 96 100 85 100 82
19 MIFTAKHUL ULA A.F 94 96 90 100 85 88 82
20 NAFILA AISYAH AZ ZHARO 100 94 90 100 90 100 86
21 NAILA TAUFIQURROHMAH 96 88 96 100 94 80
22 NANDA AINUN JUHRIAH 95 89 90 100 90 90 88
23 NANDANA DIASSAHASYKA ATTAYA 94 100 92 100 88 90
24 NATASYA EKA SALSABILA 88 91 92 80 90 80 80
25 NOVELIA EKA SAFITRI 82 96 88 100 80 82
26 PUTRI ANJARWATI 99 100 92 100 90 100 88
27 RANIA FATIMATUS ABIBAH 99 96 98 100 100 88
28 RAYHAN RAFIFA MUHASIBI 93 87 96 80 88 82
29 RIZKI AMINULLOH 100 100 94 88 100 80
30 SELY DWI FEBRIANTI 99 92 92 100 90 100 88
31 TITIN NUR AIDA 100 100 94 100 88
103

Hasil Belajar Siswa


NILAI PENGETAHUAN NILAI KETRAMPILAN NILAI
NO NAMA SISWA TENGAH SEMESTER TENGAH SEMESTER
KD1 KD2 KD3 KD4 KD5 KD6 KD7 KD8 KD9 KD10 KD-1 KD-2 KD-3 KD-4 KD-5 KD-6 KD-7 KD-8 KD-9 KD-10 UTS
1 ABDUL HARIST ALMUHAIMIN 76 76 92 78 88 75 82
2 ADELIA MEYFI MAULIDATUS SAIDAH 80 100 96 78 88 75 84
3 ALISIA SEFIAN ARIYANTI 80 88 98 100 88 75 86
4 ANI PUJI RAHAYU 80 87 98 100 88 75 88
5 BAGUS KURNIAWAN 80 78 88 78 88 75 82
6 CINDY PRAMUDITA 100 80 86 84 88 75 86
7 DELLA INDRIANI 80 100 98 100 82 75 78
8 DELLIA RAMADHANI 80 87 92 84 84 75 78
9 DIAN FEBRI ARIANTO 80 76 94 82 76 75 60
10 DZAKWAN ALFAN FIKRI RUSYDIA 80 87 84 86 88 75 66
11 ELY DWI RAHMAWATI 80 87 88 82 86 75 74
12 ERWIN SANTOSO NUR RIZKY 76 88 68 86 88 75 78
13 FADILLAH NUR JAYAH 80 87 90 100 88 75 88
14 FAULINA YOLANDHA 80 78 88 82 88 75 74
15 JOVICA HATMANTI PUTRI 80 100 94 100 88 75 84
16 LATIFATUL AINI 80 100 92 80 90 75 84
17 MAHARDIKA PRANATA PUTRI 80 87 88 80 86 75 74
18 MAULANA ANDANI APRILIAWAN 80 75 84 88 75 75 76
19 MIRZA KHURIL AINI 80 78 88 88 88 75 90
20 MOCHAMAD DWI ALFARIZZI 88 76 68 78 78 75 78
21 MUH. REZA ZULFIKAR 85 75 92 90 82 75 84
22 MUHAMAD AGUS MUSTOFA 80 87 80 100 82 75 78
23 MUHAMMAD MISBAKHUL MUNIR 100 82 80 100 88 75 72
24 RAMADHANA RADIT PRASETYO 75 87 84 78 78 75 82
25 RENDA ILMA SARI 80 100 80 82 82 75 54
26 SAVIF AFIDA HILMI 80 87 88 82 82 75 78
27 SEFTIA NANDA FAZYRA 78 100 86 80 88 75 82
28 SUSI PATMAWATI 80 87 92 82 88 75 92
29 TITIS ATIM HANDAYANI 80 87 92 88 88 75 90
30 TRI SUCI RAHMADANI CRHISTI 80 75 92 82 88 75 82
104

Lampiran IV

Tabel R
105
106

Lampiran V

Tabel T
107
108

Lampiran VI

Uji F
109
110

Lampiran VII

Angket Penelitian Responden


111
112
113
114

Lampiran VIII

Wawancara Dengan Responden

Hasil Wawancara dengan Guru Akidah Akhlak Kelas VIII

Pertanyaan Jawaban
1. Menurut Bapak/ Ibu bagaimana Akhlak siswa kelas VIII di sekolah ini
akhlak siswa kelas VIII? hampir seluruhnya baik, mungkin
hanya beberapa siswa yang harus
didampingi agar perilaku akhlaknya
menjadi lebih bagus.
2. Bagaimana tingkat prestasi siswa Tingkat prestasi belajar PAI siswa
kelas VIII dalam mata pelajaran kelas VIII ini kebanyakan sudah
PAI? memenuhi dari KKM dan jika ada
siswa yang
kurang akan diberikan remidi dan juga
menjadi bahan evaluasi bagi guru.
3. Apakah siswa selalu aktif dalam Siswa di sini dituntut untuk selalu
mengikuti kegiatan keagamaan di mengikuti kegiatan keagamaan seperti
madrasah? sholat dhuha berjamaah, karena setiap
siswa nantinya akan diabsen dalam
kegiataan tersebut.
4. Apakah siswa kelas VIII menaati Dalam hal ini siswa pastinya akan
peraturan yang ada di madrasah? menaati peratura yang telah dibuat oleh
madrasah, karena hal itu juga demi
kebaikan mereka sendiri, dan jika ada
yang melangkan pihak madrasah akan
memberikan hukuman.
5. Bagaimana cara guru memberikan Ketika guru memberikan
pendampingan kepada siswa? pendampingan ada beberapa cara yang
dipakai, seperti pendampingan sebagai
ibu, teman, atau sahabat, yang
sekiranya membuat siswa tersebut
nyaman bersama kita.

Hasil Wawancara dengan Salah Satu Siswa Kelas VIII

Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda selalu belajar dengan Iya, saya selalu belajar dengan rajin di
rajin di sekolah maupun di rumah? sekolah dan di rumah, karena saya
ingin mewujudkan cita-cita yang saya
impikan.
2. Apakan anda mengerjakan ujian/ Iya, saya mengerjakan dengan jujur,
ulangan dengan jujur? karena saya diajarkan oleh guru untuk
berusaha berperilaku jujur dan bangga
115

akan hasil ulangan sendiri.


116

3. Bagaimana pendapat anda Menurut saya peraturan yang ada di


mengenai peraturan yang berlaku madrasah sangat baik. Karena jika tidak
di madrasah ini? ada maka siswa akan berperilaku
buruk.
4. Bagaimana tanggapan anda Menurut saya hukuman yang diberikan
mengenai guru yang menghukum oleh guru merupakan hasil dari
siswa di madrasah ini? perbuatan siswa yang salah agar
menjadi pelajaran nantinya.
5. Menurut anda bagaimana Pendampingan yang diberikanoleh guru
pendampingan guru terhadap siswa disini sangat baik, saya sangat suka jika
di madrasah ini? diperhatikan oleh guru, karena merka
merupakan orang tua kedua kita di
madrasah.
117

Lampiran IX
Dokumentasi Penelitian

Ibu Dra. Siti Halimah (Guru Mapel Akidah Akhlak Kelas VIII)

Penjelasan Angket Penelitian Kepada Siswa Kelas VIII


118

Pengisian Angket Siswa Kelas VIII

Wawancara Kepada Siswa Kelas VIII


119

Lampiran X

Uji Validitas dan Reliabilitas Angket

Correlations

item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item skor_t
_1 _2 _3 _4 _5 _6 _7 _8 _9 _10 _11 _12 _13 _14 _15 _16 _17 _18 _19 _20 otal

Pearso
n - - - ,968*
1 ,745 ,042 ,186 ,662 ,458 ,140 ,357 ,685 ,721 ,218 *
,782 -,080 -,161 -,102 -,612 ,717
Correla ,218 ,140 ,868
item_
tion
1
Sig. (2-
,148 ,724 ,822 ,057 ,947 ,764 ,223 ,438 ,822 ,555 ,202 ,170 ,724 ,007 ,118 ,898 ,795 ,870 ,272 ,173
tailed)
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - - -
,745 1 ,244 ,470 ,186 ,404 ,000 ,456 ,612 ,537 -,244 ,577 ,609 ,000 -,433 ,000 ,000 ,567
Correla ,685 ,167 ,186
item_
tion
2
Sig. (2- 1,00 1,00 1,00 1,00
,148 ,692 ,425 ,202 ,764 ,789 ,500 ,764 ,440 ,272 ,351 ,692 ,308 ,276 ,466 ,319
tailed) 0 0 0 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
120

Pearso
n - - - - -
,244 1 ,413 ,134 -,871 -,468 -,299 ,367 -,643 -,423 -,134 -,157 -,211 -,535 ,802 -,505
Correla ,218 ,327 ,732 ,670 ,600
item_
tion
3
Sig. (2-
,724 ,692 ,490 ,830 ,591 ,160 ,216 ,285 ,055 ,427 ,625 ,544 ,242 ,478 ,830 ,801 ,733 ,353 ,103 ,385
tailed)
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - - - - -
,470 ,413 1 ,300 ,029 ,557 ,383 -,269 -,183 -,271 ,200 ,572 ,000 ,514 ,514 ,255
Correla ,140 ,035 ,626 ,303 ,560
item_
tion
4
Sig. (2- 1,00
,822 ,425 ,490 ,624 ,955 ,258 ,620 ,326 ,963 ,329 ,524 ,662 ,768 ,659 ,747 ,314 ,375 ,375 ,679
tailed) 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - - - - - -
,134 ,300 1 -,086 -,062 -,280 -,686 ,200 -,791 -,375 ,539 ,593 ,375 ,375 -,371
Correla ,868 ,685 ,408 ,456 ,774 ,153
item_
tion
5
Sig. (2-
,057 ,202 ,830 ,624 ,495 ,440 ,124 ,806 ,891 ,920 ,649 ,201 ,747 ,111 ,534 ,348 ,292 ,534 ,534 ,538
tailed)
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
121

Pearso
n - - - -
,042 ,186 1 ,745 ,692 ,560 ,153 -,228 -,320 -,491 ,000 -,442 -,520 -,807 ,102 ,102 -,028
Correla ,327 ,035 ,408 ,458
item_
tion
6
Sig. (2- 1,00
,947 ,764 ,591 ,955 ,495 ,148 ,195 ,438 ,326 ,806 ,712 ,599 ,401 ,456 ,369 ,099 ,870 ,870 ,965
tailed) 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - - - -
,186 ,745 1 ,808 ,186 ,626 ,000 -,204 -,179 ,000 ,289 -,304 -,537 -,433 ,000 -,456 ,049
Correla ,167 ,732 ,626 ,456
item_
tion
7
Sig. (2- 1,00 1,00 1,00
,764 ,789 ,160 ,258 ,440 ,148 ,098 ,764 ,258 ,742 ,773 ,638 ,619 ,351 ,466 ,440 ,937
tailed) 0 0 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - - -
,662 ,404 ,692 ,808 1 ,241 ,683 ,405 ,330 ,116 ,079 ,699 ,221 -,318 -,466 ,147 -,590 ,538
Correla ,670 ,303 ,774
item_
tion
8
Sig. (2-
,223 ,500 ,216 ,620 ,124 ,195 ,098 ,696 ,204 ,498 ,588 ,853 ,900 ,189 ,721 ,602 ,429 ,813 ,295 ,350
tailed)
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
122

Pearso
n - - - - - -
,458 ,186 ,241 1 ,210 ,153 ,456 ,280 ,873 ,645 ,578 ,280 ,645 ,102 ,496
Correla ,186 ,600 ,560 ,153 ,458 ,919*
item_
tion
9
Sig. (2-
,438 ,764 ,285 ,326 ,806 ,438 ,764 ,696 ,735 ,806 ,440 ,648 ,053 ,239 ,307 ,648 ,239 ,870 ,028 ,395
tailed)
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - -
,140 ,000 ,029 ,560 ,626 ,683 ,210 1 ,729 ,383 -,572 ,413 ,271 ,086 ,269 ,000 ,772 -,514 ,579
Correla ,871 ,086
item_
tion
10
Sig. (2- 1,00 1,00
,822 ,055 ,963 ,891 ,326 ,258 ,204 ,735 ,162 ,524 ,314 ,490 ,659 ,891 ,662 ,126 ,375 ,306
tailed) 0 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - -
,357 ,456 ,557 ,153 ,000 ,405 ,153 ,729 1 ,839 -,294 ,468 ,395 ,583 ,686 ,198 ,875 -,375 ,878
Correla ,468 ,062
item_
tion
11
Sig. (2- 1,00
,555 ,440 ,427 ,329 ,920 ,806 ,498 ,806 ,162 ,076 ,631 ,427 ,510 ,302 ,201 ,750 ,052 ,534 ,050
tailed) 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
123

Pearso
n - - - -
,685 ,612 ,383 ,330 ,456 ,383 ,839 1 ,219 ,598 ,707 ,932* ,658 ,354 ,559 -,559 ,967**
Correla ,299 ,280 ,228 ,204
item_
tion
12
Sig. (2-
,202 ,272 ,625 ,524 ,649 ,712 ,742 ,588 ,440 ,524 ,076 ,723 ,287 ,182 ,021 ,228 ,559 ,327 ,327 ,007
tailed)
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - - - -
,721 ,537 ,367 ,116 ,280 -,572 -,294 ,219 1 -,105 ,620 ,523 -,346 -,155 -,686 -,196 ,132
Correla ,269 ,686 ,320 ,179
item_
tion
13
Sig. (2-
,170 ,351 ,544 ,662 ,201 ,599 ,773 ,853 ,648 ,314 ,631 ,723 ,867 ,264 ,366 ,568 ,803 ,201 ,752 ,832
tailed)
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - - - -
,218 ,200 ,000 ,079 ,873 ,413 ,468 ,598 -,105 1 ,423 ,579 ,681 ,845 ,535 -,802 ,614
Correla ,244 ,643 ,183 ,491
item_
tion
14
Sig. (2- 1,00
,724 ,692 ,242 ,768 ,747 ,401 ,900 ,053 ,490 ,427 ,287 ,867 ,478 ,306 ,205 ,071 ,353 ,103 ,271
tailed) 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
124

Pearso
n ,968 - - -
**
,577 ,000 ,289 ,699 ,645 ,271 ,395 ,707 ,620 ,423 1 ,791 ,000 ,000 ,000 -,791 ,769
Correla ,423 ,271 ,791
item_
tion
15
Sig. (2- 1,00 1,00 1,00 1,00
,007 ,308 ,478 ,659 ,111 ,638 ,189 ,239 ,659 ,510 ,182 ,264 ,478 ,111 ,111 ,129
tailed) 0 0 0 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - - - -
,782 ,609 ,200 ,221 ,578 ,086 ,583 ,932* ,523 ,579 ,791 1 ,523 ,395 ,250 -,583 ,856
Correla ,134 ,375 ,442 ,304
item_
tion
16
Sig. (2-
,118 ,276 ,830 ,747 ,534 ,456 ,619 ,721 ,307 ,891 ,302 ,021 ,366 ,306 ,111 ,366 ,510 ,685 ,302 ,064
tailed)
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - - - - -
,000 ,572 ,539 ,280 ,269 ,686 ,658 -,346 ,681 ,000 ,523 1 ,775 ,784 -,196 ,556
Correla ,080 ,157 ,520 ,537 ,318
item_
tion
17
Sig. (2- 1,00 1,00
,898 ,801 ,314 ,348 ,369 ,351 ,602 ,648 ,662 ,201 ,228 ,568 ,205 ,366 ,124 ,116 ,752 ,330
tailed) 0 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
125

Pearso
n - - - - - -
,000 ,593 ,645 ,000 ,198 ,354 -,155 ,845 ,000 ,395 ,775 1 ,395 -,395 ,256
Correla ,161 ,433 ,211 ,807 ,433 ,466
item_
tion
18
Sig. (2- 1,00 1,00 1,00
,795 ,466 ,733 ,292 ,099 ,466 ,429 ,239 ,750 ,559 ,803 ,071 ,510 ,124 ,510 ,510 ,677
tailed) 0 0 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
n - -
,000 ,514 ,375 ,102 ,000 ,147 ,102 ,772 ,875 ,559 -,686 ,535 ,000 ,250 ,784 ,395 1 -,250 ,608
Correla ,102 ,535
item_
tion
19
Sig. (2- 1,00 1,00 1,00
,870 ,353 ,375 ,534 ,870 ,813 ,870 ,126 ,052 ,327 ,201 ,353 ,685 ,116 ,510 ,685 ,277
tailed) 0 0 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Pearso
-
n - - -
,000 ,802 ,514 ,375 ,102 ,919 -,514 -,375 -,559 -,196 -,802 -,791 -,583 -,196 -,395 -,250 1 -,675
Correla ,612 ,456 ,590
*
item_
tion
20
Sig. (2- 1,00
,272 ,103 ,375 ,534 ,870 ,440 ,295 ,028 ,375 ,534 ,327 ,752 ,103 ,111 ,302 ,752 ,510 ,685 ,211
tailed) 0
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
126

Pearso
n - - - ,967*
,717 ,567 ,255 ,049 ,538 ,496 ,579 ,878 *
,132 ,614 ,769 ,856 ,556 ,256 ,608 -,675 1
Correla ,505 ,371 ,028
skor_t
tion
otal
Sig. (2-
,173 ,319 ,385 ,679 ,538 ,965 ,937 ,350 ,395 ,306 ,050 ,007 ,832 ,271 ,129 ,064 ,330 ,677 ,277 ,211
tailed)
N 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
123

BIODATA MAHASISWA

A. Data Pribadi
Nama : A. Chandra Kusuma Negara. SM

NIM : 16110025

Tempat Tanggal Lahir : Jember, 8 Desember 1997

Fak./Jur./Prog. Studi : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/ Pendidikan


Agama Islam

Tahun Masuk 2016

Alamat Rumah : Jl. Kasian RT/RW 02/15 Ds. Paleran Kec.


Umbulsari Kab. Jember

No. Telepon : 085334101751

Alamat Email : c.kusuma1997@gmail.com

B. Pendidikan Formal

TK Dharma Wanita Sukorejo pada tahun 2004-2006

SDN. Sukorejo 01 pada tahun 2006-2010

MTs. Baitul Arqom pada tahun 2010-2013

MAN 1 Jember pada tahun 2013-2016

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2016

C. Pendidikan non Formal

Ma‟had Sunan Ampel al-Aly

Anda mungkin juga menyukai