SKRIPSI
Oleh :
NIM. 16140014
Desember,2020
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS STEAM
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S,Pd)
Oleh :
Beatrica Aulia Rahmawati
NIM. 16140014
Desember,2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS STEAM
DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
DI SD MY LITTLE ISLAND MALANG
SKRIPSI
Oleh:
Beatrica Aulia Rahmawati
NIM. 16140014
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
ii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
dipersiapkan dan disusun oleh:
Beatrica Aulia Rahmawati (16140014)
telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 18 Desember 2020 dan
dinyatakan
LULUS
serta diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Ketua Sidang
Muh. Zuhdy Hamzah, S.S., M.Pd :
NIP. 19801211 201503 1 001
Sekretaris Sidang
Dr. M. Zubad Nurul Yaqin, M.Pd :
NIP. 19740228 200801 1 003
Pembimbing
Dr. M. Zubad Nurul Yaqin, M.Pd :
NIP. 19740228 200801 1 003
Penguji Utama
Dr. Hj Sulalah M,Ag :
NIP. 19651112 199403 2 002
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Puji Syukur kehadirat Allah SWt yang telah melimpahkan rahmat serta karunia
Nya kepada saya. Shalawat dan salam saya panjatkan kepada Nabi Muhammady
SAW. dengan ridho Allah SWT saya persembahkan skripsi ini kepada:
Kedua orang tuaku Bapak dan Ibu ( H. Sugeng Sudarsono, M.Pd dan Hj.Istianah)
Telah mengajarkan serta membimbing saya dengan tulus danikhlas untuk terus
mencari ilmu serta berkat doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT yang
mengiringi disetiap perjalanan hidup saya hingga saat ini dan seterusnya.
Terimakasih atas pengerobanan yang diberikan sehingga dapat menjalani
kehidupan hingga saat ini.
Kepada ke dua saudaraku, Dhimas Fajdar Adhi Nugraha dan Dimas Firdaus Putra
Iswara yang telah memberi semangat dalam hidup ini. Terimaksih atas doa yang
telah dipanjatkan dan dukungan yang diberikan.
Terakhir untuk diriku sendiri yang telah berjuang untuk menghadapi segala
permasalahan dan kebahagiaan kehidupan di masa yang lalu hingga masa yang
akan datang.
iv
HALAMAN MOTO
(۹۱۱ :(األعراف َض َع ِن ْالجٰ ِه ِليْن ِ ُخ ِذ ْالعَ ْف َو َوأْ ُم ْر بِ ْالعُ ْر
ْ ف َواَع ِْر
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan
pedulikan orang-orang yang bodoh”. (QS. al-A’raf: 199)1
1
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahannya Dilengkapi dengan Asbabun
Nuzul dan Hadits Shahih (Bandung: PT. Sygma Examedia Arkanleema, 2011), hlm. 176
v
Pembimbing : Dr. M. Zubad Nurul Yaqin, M.Pd
Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Yang Terhormat,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang
di
Malang
Assalamualaikum Wr.Wb
Setelah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini:
Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Waasalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing,
vi
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat serta hidayah-Nya, tiada kata yang pantas selain kata syukur atas berkah
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang memberikan jalan terang
dan mengajarkan agama Allah SWT yakni agama islam. Semoga kita mendapatkan
syafaat di akhirat kelak sebagai orang-orang yang beriman dijalan Allah SWT.
1. Prof. Dr. H. Abd. Haris, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri
viii
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal ibadah yang diterima di sisi
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada skripsi ini, maka
kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki karya tulis
ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sehingga
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 tahun 1987 dan No. 0543
A. Huruf
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran V : RPP
Lampiran VI : Dokumentasi
xiii
DAFTAR ISI
A. Konteks Penelitian..................................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 10
E. Originalitas Penelitian ............................................................................ 12
F. Definisi Istilah ........................................................................................ 20
G. Sistematika Pembahasan.......................................................................... 21
BAB II PRESPEKTIF TEORI ................................................................. 24
A. Landasan Teori ....................................................................................... 24
1. Konsep Pembelajaran ...................................................................... 24
a. Pembelajaran Berbasis STEAM ............................................ 26
2. Berpikir Kritis .................................................................................. 30
B. Kerangka Berpikir ................................................................................... 36
xiv
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 38
xv
ABSTRAK
Rahmawati, Beatrica Aulia. 2020. Implementasi Pembelajaran Berbasis STEAM dalam
Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis di SD My Little Island Malang.
Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing
Skripsi : Dr. M. Zubad Nurul Yaqin, M.Pd.
Keterampilan merupakan suatu hal yang penting dimiliki peserta didik di era
modern. Salah satu keterampilan yang dapat di tumbuhkan yakni keterampilan berpikir
kritis. Keterampilan berpikir kritis memiliki peran penting bagi peserta didik berkembang
di era modern. Pembelajaran merupakan wadah yang tepat dalam membantu guru
menumbuhkan keterampilan berpikir kritis pada peserta didik. Salah satu pembelajaran
yang dapat digunakan yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STEAM atau
dapat disebut pembelajaran berbasis STEAM.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) pelaksanaan pembelajaran
berbasis STEAM dalam menumbuhkan keterampilan berpikir kritis di SD My Little Island
Malang, (2) Problematika dan solusi pelaksanaan pembelajaran berbasis STEAM dalam
menumbuhkan keterampilan berpikir kritis di SD My L0ittle Island Malang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.
Peneliti sebagai intrumen dari penelitian ini, dengan menggunakan teknsik pengumpulan
daa wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data
yang tidak diperlukan, serta menyajikan data dan menarik kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Pembelajaran berbasis STEAM
di SD My Little Island diterapkan pada subject mata pelajaran yang menggunakan
Cambridge Curriculum yakni pada mata pelajaran Science, English, dan Mathematics.
Pembelajaran berbasis STEAM dilaksanakan dengan baik karena materi yang di gunakan
tidak semua namun hanya materi pembelajaran tertentu sehingga hasil dari pembelajaran
tersebut maksimal. Selain pemilihan materi yang sesuai hubungan antar guru dibangun
dengan baik. Sehingga diskusi dan kerja sama antar guru digunakan dalam mempersiapkan
pembelajaran berbasis STEAM ini. Penerapan pembelajaran bebasis STEAM ini
membantu guru dalam menumbuhkan keterampilan berpikir kritis pada peserta didik.
Ditunjukkan dengan peserta didik melaksanakan setiap komponen pada STEAM dalam
satu waktu sehingga melatih siswa untuk berpikir lebih dalam melaksanakan pembelajaran.
Melatih siswa untuk membantuk pengetahuannya sendiri serta pemecahan masalah selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. (2) Kendala yang dialami guru yakni lama waktu yang
dibutuhkan dalam pembelajaran tidak sesuai dengan yang di rencakan, namun kendala
tersebut dapat diatasi dengan menyampaikan waktu pengerjaan project lebih singkat pada
peserta didik dan guru telah menyiapkan waktu lebih apabila terjadi kekurangan waktu.
Guru juga melakukan diskusi dengan guru yang lain untuk menggunakan waktu yang lebih
pada mata pelajaran lain.
xvi
ABSTRACT
Rahmawati, Beatrica Aulia. 2020. Implementation of science, technology, engineering, art.
Based Learning in Developing Critical Thinking Skills at Elementary school My
Little Island Malang. Thesis, Department of Teacher Education at elementary school
, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Islamic University of Maulana Malik
Ibrahim Malang. Thesis Advisor: Dr. M. Zubad Nurul Yaqin, M.Pd.
Skill is important thing that students have in the modern era. One of the skills that
can be cultivated is critical thinking skills. Critical thinking skills have an important role
for students to develop in the modern era. Learning is the right place to help teachers foster
critical thinking skills in students. One of the lessons that can be used is learning using the
science, technology, engineering, art. approach or it can be called STEAM-based learning.
This study aims to describe: (1) the implementation of science, technology,
engineering, art. based learning in developing critical thinking skills at Elementary school
My Little Island Malang, (2) Problems and solutions for implementing science, technology,
engineering, art.based learning in developing critical thinking skills at Elementary school
My Little Island Malang.
This study uses a qualitative approach using descriptive methods. The researcher
as the instrument of this research, using the techniques of collecting interview data and
documentation study. Data analysis was performed by reducing unnecessary data,
presenting data and drawing conclusions.
The results of this study indicate that: (1) science, technology, engineering,
art.based learning at Elementary school My Little Island is applied to subjects using the
Cambridge Curriculum, namely Science, English, and Mathematics. science, technology,
engineering, art.based learning is carried out well because not all materials are used but
only certain learning materials so that the results of the learning are maximized. In addition
to selecting the appropriate material, the relationship between teachers is well developed.
So that discussions and cooperation between teachers are used in preparing for this science,
technology, engineering, art. based learning. The application of science, technology,
engineering, art.based learning helps teachers foster critical thinking skills in students. It
was shown by students implementing each component of science, technology, engineering,
art. at one time so as to train students to think deeper in implementing learning. Train
students to help their own knowledge and solve problems during learning activities. (2)
The constraint experienced by the teacher is that the length of time required for learning is
not in accordance with what was planned, however, this obstacle can be overcome by
conveying that the project time is shorter to students and the teacher has prepared more
time if there is a shortage of time. The teacher also holds discussions with other teachers to
spend more time on other subjects.
Keywords: Critical Thinking Skills, science, technology, engineering, art.
xvii
ملخص
رحمواتي ,بياتريجا أوليا .2222 ..تنفيذ التعلم القائم على العلوم و التكنولوجيا و
التقنية و الفن في تطوير مهارات التفكير النقدي في المدرسة األبتدائية مي
ليتل إس الالالالالالند ما ن .البحث العلمي .قس الالالالالم التعليم المعلمين بالمدرس الالالالالة
اإلبتدائية ,كلية التربية والتعليم ,الجامعة اإلسالالالالمية مو نا مالك إبراهيم
م الالا ن .مشالالالالالالرف البح الالث العلمي :ال الالدكتوو محمالالالد بيالالالد نور اليقين
الماجستيىر.
xviii
التعلم القائم على العلوم و التكنولوجيا و التقنية و الفن .يسالالاعد تطبيق التعلم القائم
على العلوم و التكنولوجيا و التقنية و الفن المعلمين على تعييي مهارات التفكير
النقدي لدو الطالص .تم عرضالالم من قبل الطالص الذين قاموا بتنفيذ كل مكو من
مكونات العلوم و التكنولوجيا و التقنية و الفن في وقت واحد لتدري الطالص على
التفكير بشالالكل أعمق في تنفيذ التعلم .تدري الطالص على مسالالاعد معارفهم وحل
المش الالكالت أثنا أنش الالطة التعلم (2.القيد الذي يواجهم المعلم هو أ طون الوقت
المطلوص للتعلم يتوافق مع ما تم الت طيط لم ،ومع ذلك ،يمكن التغل على
هذه العقبة من خالن إيثالان أ وقت المشالرو أقثالر للطالص وأ المعلم قد أعد
المييد من الوقت إذا كا هناك نقص في الوقت .يعقد المعلم أيضالالا مناقشالالات مع
مدرسين آخرين لقضا المييد من الوقت في مواضيع أخرو.
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Kegiatan belajar lebih cenderung pada aktivitas yang dilakukan oleh siswa,
guru. Adanya suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada siswa agar
2
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2013), hlm. 19.
3
Ibid, hlm. 20.
1
2
lebih lebih berperan aktif, sedangkan siswa hanya mendengarkan apa yang
disampaikan oleh guru. Kegiatan belajar mengajar seperti ini membuat siswa
diam, dan tidak kritis. Mengajar adalah suatu aktivitas membimbing atau
penghargaan (appreciation).4
pelaksanaan pembelajaran sebagi moderator atau alat bantu bagi siswa dalam
tidak hanya fokus pada penerimaan ilmu pengetahuan saja, siswa juga
yang sesuai kehidupan pada masa sekarang, karena kita telah hidup dimasa
pembelajarannya disini guru sebagai moderator dan pengarah bagi siswa saat
4
Ibid, hlm. 21.
3
keterampilan ini pada diri siswa, dapat mempersiapkan siswa dalam menjalani
Berpikir kritis adalah suatu kegiatan melalui cara berpikir tentang ide atau
gagasan yang berhubungan dengan konsep yang diberikan atau masalah yang
dipaparkan. 5 kegiatan yang dapat dipahami dalam berpikir kritis ini yakni
yang lebih baik. Berdasarkan kegiatan tersebut akan membuat siswa tidak
mudah menerima informasi yang diberikan begitu saja, perlu adanya perlakuan
kritis yang akan menumbuhkan keyakinan siswa terhadap suatu informasi yang
penjelasan lanjut, mengatur strategi dan taktik. 6 Apabila siswa telah memenuhi
Melatih berpikir kritis pada siswa dapat diterapkan melalui kegiatan proses
5
Op.cit., hlm. 121.
6
Ibid, hlm. 125.
4
dilakukan oleh setiap jenjang sekolah dasar, namun level kesulitan disetiap
bermakna bagi siswa. Maksud dari bermakna yaitu siswa peka terhadap
dari informasi dan mengapa siswa harus percaya dengan informasi tersebut.
Hal ini membuat siswa mengetahui tindakan apa yang harus siswa lakukan dan
gegabah serta tidak salah dalam mengambil suatu keputusan, karena sebelum
7
Ibid, hlm. 129.
5
pembelajaran.
untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis pada diri siswa. Dimana pada
dengan adanya pembelajaran dalam bentuk nyata yang mana siswa melihat dan
8
Siti Zubaidah, “STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics):
Pembelajaran untuk Memberdayakan Keterampilan Abad ke-21”, Conference Paper, 2019, FMIPA
Universitas Negeri Malang, hlm. 8
6
dilakukan oleh siswa secara langsung, maka dengan begitu siswa akan
banyak hal yang hanya bisa terlihat jika dilakukan secara praktik tidak dengan
suatu proses interaksi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik untuk
mencapai tujuan peserta didik mau belajar dan dalam suatu keadaan tertentu.
bagaimana suatu itu bekerja. Technology pada STEAM dilihat dari bagaimana
9
Ibid, hlm. 8.
7
juga dapat dilihat kemampuan siswa dalam merangkai suatu bentuk, namun
dikemas dengan berbagai disiplin ilmu ini menjadi suatu daya tarik tersendiri
menemukan keterkaitan disiplin ilmu satu dengan yang lainnya, dengan begitu
pada guru sekolah dasar. Hasil obersevasi yag dilakukan peneliti, sekolah yang
mana terfokuskan pada mata pelajaran Sains, Bahasa Inggris dan Matematika
10
Muniroh Munawar, dkk, Implementasi of STEAM (Science, Techlogy, Engineering, Arts, and
Mathematics)- Based Early Childhood Education Learning in Semarang City. Jurnal Ceria. No. 5
Vol. 2, September 2019, hlm. 282.
8
STEAM tidak diterapkan pada semua mata pelajaran, namun di terapkan pada
bidang studi Sains, Bahasa Inggris, dan Matematika saja. Pada pembelajaran
2013.
kelima dari ilmu tersebut. Apabila dalam pembelajaran sulit sekiranya dalam
terdapat suatu team atau guru-guru tertentu saja yang memahami pembelajaran
Little Island memiliki Team Teaching, dimana terdapat sekumpulan guru yang
mulai jenjang kelas 1 hingga kelas 6 SD, hanya saja dalam pelaksanaannya
Malang”.
10
B. Fokus Penelitian
sebagai berikut.
Malang ?
C. Tujuan Penelitian
berikut.
Malang
Malang.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
terkait dalam penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara
11
2. Bagi Guru
3. Bagi Siswa
berpikir kritis.
4. Bagi Peneliti
E. Originalitas Penelitian
11
Luthfiyatul Hasanah, “Pengembangan Modul Bioteknologi Berbasis STEAM (Science,
Technology, Engineering, Arts, and Mathematics)”, Tesis Jurusan Pendidikan MIPA// dan Program
Studi Magister Pendidikan IPA Universitas Negeri Jember, 2016.
13
berbasis STEAM yang dilengkapi dengan animasi flash ini efektif dalam
(27.51). berdasarkan hasil posttest dan hasil pretest tersebut dapat diketahui
berlangsung.
penelitian tersebut dengan penelitian ini juga terdapat perbedaan, yaitu fokus
Kedua penelitian skripsi dari Choirul Anam, dari Universitas Islam Negeri
12
Choirul Anam, “Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa terhadap Implementasi Kurikulum
2013 pada Pembelajaran Tematik kelas VI di MIN Bojonegoro”, Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,
2019.
14
berpikir yang terlihat yakni dengan aktifnya siswa pada sat pembelajaran,
factor yang kurang dominan dari MIN Bojonegoro yakni terdapat beberapa
penelitian ini juga terdapat perbedaan, yaitu fokus pada pembelajaran tematik
Island Malang.
Ketiga penelitian skripsi dari Yusuf Ahmadi, dari Universitas Islam Negeri
Berpikir Kritis Matematika Siswa pada Materi Segitiga (Penelitian pada SMP
Kharisma Bangsa).13 Penelitian ini di latar belakangi dengan kasus siswa yang
13
Yusuf Ahmadi, “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa pada Materi Segitiga
(Penelitian pada SMP Kharisma Bangsa)”, Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jarakta, 2016.
15
siswa yang dikategorikan rendah sebanyak 20,83 %untuk kategori sedang, dan
22,9% untuk kategori tinggi. Ditemuka beberapa faktor yang sama yang
menentukan skor hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada setiap indikator.
ini memiliki perbedaan, yaitu objek penelitian pada siswa SMP, serta fokus
Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2019, dengan judul: Efektivitas Model
14
Rifqah Humairah Amir, “Efektivitas Model Pembelajaran STEAM (Science,Technology,
Engineering, Arts, and Mathematics) dalam Pembalajaran IPA Konsep Sumber Energi pada Siswa
16
keefektifan yaitu hasil belajar, aktivitas siswa, serta respon siswa yang
skor rata-rata 31,25 dan devisi standar 8,79. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
31 siswa atau 100% siswa memperoleh skor dengan kategori sangat rendah.
Kelas IV SD Pertiwi Makassar”, Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2019.
17
Dasar dan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia tahun 2020 dengan
menghadapi abad 21. Selain penerapan pendekatan yang tepat, bahan ajar juga
satunya yakni lembar kerja siswa (LKS). Berdasarkan hasil wawancara, guru
15
Haifaturrahman, Roni Hidayatullah, Sri Maryani, dan Nurmiwati, “Pengembangan Lembar Kerja
Siswa Berbasis STEAM untuk Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Penelitian Program Studi Pendidikan
Sekolah Dasar dan Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Mataram, 2020.
18
menyusun LKS sendiri yang digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu
siswa.
STEAM ini sangat baik. Hasil uji coba validasi ahli ke SD-an dengan rata-rata
4,28 dan kriteria sangat baik serta layak digunakan. Kemudian hasil uji coba
pengguna pada guru dan siswa mendapatkan rata-rata skor sebesar 4,55 dan
Tabel 1.1
Originalitas Penelitian
Nama Peneliti,
No. Judul,Bentuk, Originalitas
Persamaan Perbedaan
Penerbit, dan Penelitian
Tahun Penelitian
1 Luthfiyatul Sama-sama Objek penelitian Penelitian ini
Hasanah, menggunakan siswa SMA/MA meneliti
Pengembangan pendekatan STEAM Penelitian mengenai
Modul berbentuk tesis Implementasi
Bioteknologi Menggunakan Pembelajaran
Berbasis STEAM metode Berbasis
(Science, pengembangan STEAM dalam
Technlogoy, Menumbuhkan
Engineering, Arts, Keterampilan
and Mathematics) Berpikir Kritis
dilengkapi di D My Little
Animasi Flash Island Malang
untuk
Pembelajaran
Bioteknologi di
SMA/MA, Tesis,
Universitas Negeri
Jember, 2019
2 Choirul Anam, Sama-sama meneliti Penelitian berfokus Penelitian ini
Deskripsi kemampuan berpikir pada pembelajaran meneliti
Kemampuan kritis tematik mengenai
Berpikir Kritis Sama-sama Implementasi
Siswa terhadap menggunakan Pembelajaran
Implementasi metode penelitian Berbasis
Kurikulum 2013 kualitatif STEAM dalam
pada Pembelajaran Menumbuhkan
Tematik kelas VI Keterampilan
di MIN Berpikir Kritis
Bojonegoro, di D My Little
Skripsi, Island Malang
Universitas Islam
Negeri Maulana
Malik Ibrahim
Malang, 2019
3 Yusuf Ahmadi, Sama-sama meneliti Objek penelitian Penelitian ini
Analisis mengenai berpikir siswa SMP meneliti
Kemampuan kritis Fokus penelitian mengenai
Berpikir Kritis pada mata pelajaran Implementasi
Matematika Siswa matematika Pembelajaran
pada Materi Berbasis
Segitiga STEAM dalam
(Penelitian pada Menumbuhkan
SMP Kharisma Keterampilan
Bangsa), Skripsi, Berpikir Kritis
Universitas Islam di D My Little
Negeri Syarif Island Malang
20
Hidayatullah
Jakarta, 2016
4 Rifqah Humairah Sama-sama Fokus penelitian Penelitian ini
Amir, Efektivitas menggunakan meningkatkan meneliti
Model pendekatan STEAM keefektivan mengenai
Pembelajaran atau berbasis pembelajaran Implementasi
STEAM (Science, STEAM Penelitian Pembelajaran
Technology, Objek penelitian menggunakan Berbasis
Engineering, Arts, dilaksanakan metode penelitian STEAM dalam
and Mathematics) padajenjang sekolah kuantitatif Menumbuhkan
dalam dasar (SD) Keterampilan
Pembelajaran IPA Berpikir Kritis
Konsep Sumber di D My Little
Energi pada Siswa Island Malang
Kelas IV SD
Pertiwi Makassar,
Skripsi,
Universitas
Muhammadiyah
Makassar, 2019
5 Haifaturrahman, Sama-sama Penelitian Penelitian ini
Roni Hidayatullah, menggunakan menggunakan meneliti
Sri Maryani, pendekatan STEAM metode penelitian mengenai
Nurmiwati,Jurnal, atau berbasis Reserch and Implementasi
Universitas STEAM Development Pembelajaran
Muhammadiyah Objek penelitian (RnD) Berbasis
Mataram, padajenjang STEAM dalam
Pengembangan sekolahdasar (SD) Menumbuhkan
Lembar Kerja Keterampilan
Siswa Berbasis Berpikir Kritis
STEAM untuk di D My Little
Siswa Sekolah Island Malang
Dasar, 2020
F. Definisi Istilah
1. Pembelajaran STEAM
2. Berpikir Kritis
Pada penelitian ini, maksud dari berpikir kritis yaitu siswa mampu
tersebut hadapi.
3. Sekolah Dasar
Sekolah Dasar atau biasa di sebut dengan SD yaitu pendidikan formal pada
hingga kelas 6.
G. Sistematika Pembahasan
yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, agar tidak terjadi kesalah
dari penelitian.
Isi dari prespektif teori yaitu penjabaran dan pembahasan penelitian menurut
para ahli yang dikutip dari buku dan literatur. Buku dan literature yang
digunakan berkaitan dengan yang diteliti. Dalam penelitian ini, prespektif teori
yang digunakan terdapat tiga poin yang dibahas, yaitu Kurikulum Cambridge,
berfikir penjelasan secara singkat arah dari penelitian yang dilakukan dalam
bentuk bagan.
lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data,
strategi yang digunakan serta dilakukan peneliti dalam memperoleh data yang
penelitian yang dilaksanakan. Paparan data ini didapatkan dari data yang
diteliti. Hasil penelitian ini didapatkan dari narasumber yang sesuai dengan
fenomena yang diteliti. Paparan dan hasil penelitian diapatkan dari pihak
Penafsiran hasi penelitian ini didapatkan dari paparan data dan hasil penelitian
juga menjawab fokus penelitian dan fenomena yang terdapat disekolah yang
bersangkutan.
jawaban singkat dari fokus penelitian serta poin penting yang berkaitan dengan
PERSPEKTIF TEORI
A. Landasan Teori
1. Konsep Pembelajaran
antara guru dan siswa. Dalam kata lain dapat diartikan perpaduan atau
bentuk singkat dari dua kegiatan, yaitu kegiatan belajar dan mengajar.
mau belajar.16
16
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2013), hlm. 86
24
25
bermain, memiliki rasa ingin tahu yang besar, mudah terpengaruh oleh
mengajar yang sesuai kehidupan pada masa sekarang, karena kita telah
17
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2013), hlm. 86
26
pendekatan STEAM.
18
Loc.cit.
27
1) Science
2) Technology
lainsebagainya.
3) Engineering
4) Arts
5) Mathematics
19
Muniroh Munawar, Fenny Roshayanti, dan Sugiyanti, Implementation of STEAM (Science
Technology Engineering Art Mathematics) – Based Early Childhood Education Learning in
Semarang City. Jurnal Ceria. No. 5. Vol 2. September 2019.
29
minimal dua atau lebih bidang dari Sains, Teknologi, Teknik, Seni,
tahapan yakni:
1) Eksploration
melakukan invitasi.
2) Extend
dunia sekitarnya.
3) Engage
main.
4) Evaluate
serta guru.20
20
Ibid, hlm. 282
Siti Zubaidah, “Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat Dikebangkan
21
melalui Pembelajaran Sains ”, Conference Paper, Umiversitas Negeri Malang, 2010, hlm. 3.
31
dari berpikir kritis yaitu berpikir secara logis atau masuk akal dalam
meliputi:
masalah, jawaban.
jawab.
tidak .
observasi.
22
Agung W. Subianto dan Bahrudin Fatkurohman, “Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam
Pembelajaran Biologi Menggunakan Media Koran”, Artikel, Jurdik Biologi FMIPA UNY, hlm. 1.
32
meliputi:
tersebut.
2) Mengidentifikasi asumsi.
penentuan keputusan. 23
berikut:
argumen.
Nur Fitri Amalia dan Emi Pujiastuti, “Kemampuan Berpikir Kritis dan Rasa Ingin Tahu melalui
23
Model PBL”, Conference Paper, FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2016, hlm. 3.
33
sebenarnya.
disimpulkan. 24
24
Salvina Wahyu Prameswari, Suharno, Sarwanto “ Inculcate Critical Thinking Skills in Primary
Schools”, Conference Paper. Universitas Sebelas Maret. 2018. hlm. 746
34
pembelajarannya.
1) Latihan terbimbing
2) Latihan bebas
a. Kondisi Fisik
25
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Prenamedia Grup,
2013), hlm. 130-131.
35
b. Motivasi
c. Kecemasan
d. Perkembangan Intelektual
kematangan proses.
36
e. Interaksi
B. Kerangka Berfikir
kritis. Maka dari itu pendidikan perlu mewadahi melalui pembelajaran yang
26
Op, cit. hlm. 746
37
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Berpikir Kritis
METODE PENELITIAN
Malang.
B. Kehadiran Peneliti
bertutur kata, karena terdapat warga sekolah pada lokasi penelitian seperti
suasana yang baik serta berkomunikasi dengan baik agar penelitian berjalan
38
39
pada penelitian ini yaitu peneliti yang mana sebagai pengamat dalam
penelitian
C. Lokasi Penelitian
Sukun Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. SD My Little Island Malang ini
berada dalam satu lokasi dengan Playgroup Mighty Room dan TK My Little
Island.
dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data
yaitu Waka Kurikulum dan Guru Mata Pelajaran Sains, Bahasa Inggris dan
Maka dari itu sumber data harus dipilih dengan tepat agar mendapatkan data
data dapat dibagi menjadi dua yaitu subjek penelitian atau informan
penelitian dan sumber data beruba benda seperti foto ataupun tulisan yang
E. Teknik Penelitian
suatu hal yang penting. Maka dari itu untuk mendapatkan data tersebut
yaitu:
1. Teknik Observasi
2. Teknik Wawancara
semi terstruktur agar data yang diapatkan lebih terbuka dan luas. Dalam
dibutuhkan.
yakni guru pada mata pelajaran Sains, Bahasa Inggris, dan Matematika
form.
F. Analisis Data
1. Reduksi Data
agar data yang didapatkan jenuh. Pada proses reduksi data harus
2. Penyajian Data
disajikan dalam bentuk teks atau narasi. Penyajian data yang baik akan
penelitian.
3. Verifikasi
fungsinya sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dan berbagai cara
1. Triangulasi Sumber
proses pembelajaran, yaitu guru mata pelajaran IPA, Bahasa Inggris dan
45
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik ini untuk melihat hasil dari sumber data dengan
berbeda tersebut harus menghasilkan data yang valid satu dengan yang
H. Prosedur Penelitian
proposal penelitian.
b. Mengurus Perizinan
c. Melakukan Observasi
penelitian.
penelitian terjawab.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
secara tertulis.
BAB IV
A. Objek Penelitian
Little Island Malang pada tahun 20016. Nama My Little Island pada
sekolah ini diambil dari bahas inggris yang memiliki arti “Pulau
49
50
Malang:
lain.
4.0 .
51
lulusan yang : (1) menyadari dan mencapai batas maksimal dari potensi
yang dimiliki untuk keluarga, negara, dan Tuhan; (2) dapat menemukan
identitas diri mereka sebagai pribadi yang diciptakan dengan indah; dan
pembelajarannya.
a. Visi Sekolah
b. Misi Sekolah
Misi sekolah ini untuk mewujudkan visi dari sekolah. adapun misi
norma-norma Pancasila.
c. Tujuan Sekolah
masyarakat sekitar.
3. Profil Sekolah27
Akreditas :A
Identitas Sekolah
NPSN : 20540190
Data Lengkap
27
http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/00bd8f7c-8d18-e111-9680-
4312beaeee32 diakses pada tanggal 20 November 2020.
54
Data Rinci
membuat filter air. Untuk membuat filter air maka siswa harus
ataupun ukuran dari bahan yang digunakan. Setelah membuat filter air
dipaparkan oleh Miss Berlian selaku Guru Mata Pelajaran Sains dalam
Seperti yang dipaparkan oleh Miss Nita selaku Guru Mata Pelajaran
Miss Berlian selaku Guru Mata Pelajaran Sains dalam hasil wawancara
sebagai berikut:
56
bertanya kepada guru hingga siswa merasa bahwa dia telah benar-benar
mana keputusan yang benar dan salah. Dengan begitu pula siswa tidak
yang sedang mereka pelajari atau yang mereka dapat dari kegiatan
Tabel 4.1
Keterampilan Berpikir Kritis di SD My Little Island Malang
Malang
akan dibawa atau disiapkan oleh siswa ketika bahan tersebut mudah
sekolah dalam jaringan atau sekolah daring ini, orang tua akan
membuat produk itu. Hanya saja untuk kelas 4,5, dan 6 kita
kasih masalah mereka cari ide di STEAM kan. Misalkan ada
permasalahan ini. Ini ada sungainya kotor kalian punya ide
bagaimana kemudian nanti mereka akan berpikir kasih ide.
Oh ya miss membuat filter ini begitu. kemudian bagaimana
cara kamu membuatnya apa yang harus dipersiapkan, nah itu
dengan begitu sudah masuk procedural text. Kemudian
untuk air kamu harus menggunakan bahan yang seperti apa.
Itu dia sudah belajar sains. Jadi STEAM itu bagus untuk
semuanya hanya saja level kesulitannya disesuaikan”
Dalam pelaksanaannya STEAM di SD My Little Island
oleh Guru Mata Pelajaran Sains Miss Itha dalam hasil wawancara
sebagai berikut:
yang telah dijaga oleh guru yang bertugas. Seperti yang dipaparkan
berikut:
Seperti yang dipaparkan oleh guru Bahasa inggris Miss Mita dalam
siswa untuk tidak takut salah. Namun perlu adanya peran guru untuk
sebagai berikut:
mencoba mereka kreatif dan rasa ingin tahu nya semakin ada
begitu. Nanti di akhir saya luruskan saya coba minta mereka
koreksi kira-kira salahnya dimana begitu”
Menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dengan
sama. Melatih siswa memikirkan dari segala sisi yang ada pada
oleh Miss Berlian selagu Guru Mata Pelajaran Sains. Dalam hasil
sama ini. Itu juga bisa masuk math, siapkan yang panjang
20, mereka hitung sendiri 20. Kadang juga bisa seperti kita
kasih masalah terus nanti mereka cari ide dari ide itu kita
STEAM kan, seperti misalnya. Sungai disini kotor, kamu
sebaiknya bagimana, apa yang harus kamu lakukan. Oh
membuat filter ini miss. Nah kalau kamu ingin membuat
filter ini kamu membutuhkan apa?. Kita sudah masuk
procedural text. Kalau untuk air bahan yang paling bagus
apa, sudah masuk science property, seperti begitu. Kalau
untuk kelas kecil 1dan 2 begitu bisa seperti membuat baling-
baling itu sudah sangat sederhana. Pasti nanti mereka
berpikir bagaimana bisa nempel begitu.”
Selain keterampilan berpikir kritis, dengan menerapkan
pendekatan STEAM.
Island Malang
yang ditemukan dan pihak sekolah telah mewadahi untuk solusi yang
penyusunan lesson plan terkadang tidak sesuai dengan yang telah terjadi
yang diberikan pada siswa kurang dari waktu yang telah di rencakan.
Seperti yang dipaparkan oleh Miss Itha Guru Mata Pelajaran Sains.
yang lain atau guru yang memiliki jam pelajaran lebih. Seperti yang
dipaparkan oleh Miss Nita Guru Mata Pelajaran Sains. Dalam hasil
yang menjadi solusi dalam kendala ini. Jadi guru di SD My Little Island
matematika dan lain sebagainya. Kerja sama dan hubungan antar guru
teaching yang lain. Seperti yang dipaparkan oleh Miss. Berlian guru
berikut:
bahwa tidak terdapat kendala yang serius bagi guru dalam menerapkan
terjadi juga dapat diatasi atau telah mendapatkan solusi dengan adanya
oleh guru diskusikan dengan guru laindan diapatkan solusi dari guru-
PEMBAHASAN
berpikir kritis. Sikap siswa dalam memilah keputusan atau suatu tindakan
mana keputusan yang benar dan salah. Sikap siswa di SD My Little Island
masalah, jawaban.
jawab.
yang meliputi:
observasi.
81
82
tersebut.
b. Mengidentifikasi asumsi.
yang meliputi:
penentuan keputusan. 28
masalah jawaban)
Nur Fitri Amalia dan Emi Pujiastuti, “Kemampuan Berpikir Kritis dan Rasa Ingin Tahu melalui
28
Model PBL”, Conference Paper, FMIPA Universitas Negeri Semarang, 2016, hlm. 3.
83
5. Menarik kesimpulan
sesuatunya.
7. Mengidentifikasi asumsi
atau hasil pekerjaan dari temannya. Dengan begitu siswa tersebut dapat
keputusan
Malang
dari kegiatan tersebut. Sebagai mana yang dijelaskan oleh salah satu
guru di SD My Little Island Malang bahwa pada jenjang kelas 1-2 harus
ada pengulangan agar anak terbiasa dan paham. Kemudian pada jenjang
29
IIk Nurhikmayati, Implementasi pembelajaran STEAM dalam Pembelajaran Matematika, Jurnal
Didactical Mathematics Vol. 1 No. 2. Hal. 45
86
dapat berjalan dengan baik karena hubungan antar guru dibentuk dengan
pelajaran yang sama. Setiap team teaching pasti akan melakukan rapat
juga akan mendiskusikan dengan guru pada team teaching lain untuk
lain. Seperti contoh ketika guru ingin mengenatahui dengan materi ini
antar guru tersebut. Hubungan guru yang baik merupakan salah satu
ini. Minta bantuan lebih awal dan lebih sering. Jangan ragu meminta
sekolah yang berbeda, dan tentu saja kepada pimpinan sekolah. jangan
30
Siti Zubaidah, STEAM (Science, Technology,Engineering, Arts,and Mathematics): Pembelajaran
untuk Memberdayakan KeterampilanAbad ke-21, Artikel, Hlm. 7.
88
STEAM ini dilakukan tidak di semua materi, materi yang dipilih benar-
31
Ibid, Hlm. 7
89
komponen sains, seni, bahasa inggris, dan matematika. Maka nilai akhir
akan disusun oleh guru matematika, seni dan bahasa inggris yang
mata pelajaran yang lain dalam waktu yang bersamaan. Kemudian akan
sistem both dan dijadwal. Seperti contoh pada jam segini terdapat lima
both untuk kelas satu hingga kelas 3. Maka kelas satu hingga kelas 3
dengan lembar kerja yang telah disediakan guru. Siswa berjalan menuju
tersebut.
tersebut siswa belajar dalam pemecahan suatu masalah dan kerja sama
tim.
sedang dilakukan. Seperti contoh saat siswa ingin membuat suatu filter
gunakan. Secara tidak langsung dari segi sains siswa telah menentukan
bahan yang tahan akan air. Hal-hal yang seperti itu siswa dapat terapkan
argument
32
Mira Azizah, joko Sulianto,dan Nyai Cintang, Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah
Dasar pada Pembelajaran Matematika Kurikulum2013, Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 35 No.
1. Hlm. 62
93
Island Malang
dapat diatasi oleh guru dengan wadah yang telah diberikan sekolah untuk
dengan guru mata pelajaran lain. Salah satu kendala yang sering dialami
guru adalah mengenai waktu yang terkadang tidak sesuai dengan yang
murid.
33
Op.cit, Zubaidah. Hlm.8
94
pendekatan STEAM. Guru tersebut harus terlebih dahulu kreatif dan berpikir
yang lainnya, atau dengan melihat di youtube atau buku bacaan lainnya.
pembelajaran tersebut.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
sama tim antar guru yang dibentuk dengan baik. Hubungan antar
guru dan kerja sama tim yang baik akan memudahkan setiap guru
kritis. Selain gaya atau cara guru dalam mengajar,tentu saja dengan
95
96
B. Saran
Karena dengan tujuan agar mudah dipahami dengan orang lain jika
Amalia, Nur Fitria dan Eni Pujiastuti. 2016. Kemampuan Berpikir Kritia dan Rasa
Ingin Tahu melalui Model PBL. Conference Paper. FMIPA Universitas
NegeriSemarang.(https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/arti
cle/view/21571), diaskses 21 November 2019, pukul 18. 11. WIB.
Azizah, Mira, Joko Suliato, Nyai Cuilang. 2018. Analisis Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa Sekolah Dasar pada Pembelajaran Matematika Kurikulum
2013. Jurnal Penelitian Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Semarang.
98
99
http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/00bd8f7c-8d18-
e111-9680-4312beaeee32 . diaskes pada 14 November 2019, pukul 19.
31. WIB.
Rahim, Fathur. 2019. How to STEAM Your Class. DPP Asosiasi Guru Teknologi
Informasi.
100
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Zubaidah, Siti. 2010. Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang
Dapat Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains. Conference Paper.
Universitas Negeri Malang. (Online).
(https://www.researchgate.net/publication/318040409_Berpikir_Kritis
_Kemampuan_Berpikir_Tingkat_Tinggi_yang_Dapat_Dikembangkan
_melalui_Pembelajaran_Sains). Diakses pada tanggal 20 November
2019, pukul 16.00. WIB.
10.15 - 10.50
Mandarin (Ms. Ling) Science (Ms. Vivian) PPKn (Ms. Ari) Religion Science (Ms. Vivian)
10.50 - 11.25
11.25 - 11.45 Closing
11.45 - 12.15 Lunch
12.15 - 12.50
Reading & Writing Reading & Writing Art (Ms. Ari)
12.50 - 13.25
13.25 - 13.45 Daily Report
Schedule of Home Based Learning
My Little Island Primary School
2020 - 2021
P-1B
Day
Time
Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday
07.00 - 07.20 Daily Bread
07.20 - 07.30 Open Room
07.30 - 08.00 Greeting
08.00 - 08.15 Daily CSI
08.15 - 08.50
Mandarin (Ms. Ling) Science (Ms. Vivian) Bahasa Indonesia PPKn (Ms. Ari)
08.50 - 09.25 English (Ms. Irene)
(Ms. Ari)
09.25 - 10.00 Science (Ms. Vivian) Maths (Ms. Yulia) CSI (1JP)
10.00 - 10.15 Tea Time
10.15 - 10.50
Science (Ms. Vivian) Maths (Ms. Yulia) English (Ms. Irene) Religion Maths (Ms. Yulia)
11.25 - 11.45
11.45 - 12.15 Closing
11.25 - 12.15 Lunch
12.15 - 12.50
Reading & Writing Reading & Writing Art (Ms. Yulia)
12.50 - 13.25
13.25 - 13.45 Daily Report
Schedule of Home Based Learning
My Little Island Primary School
2020 - 2021
P-1C
Day
Time
Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday
07.00 - 07.20 Daily Bread
07.20 - 07.30 Open Room
07.30 - 08.00 Greeting
08.00 - 08.15 Daily CSI
08.15 - 08.50 CSI (1JP)
Maths (Ms. Bahasa Indonesia
08.50 - 09.25 English (Ms. Gloria) Science (Ms. Yesika)
Wanda) (Ms. Debi) Maths (Ms. Wanda)
09.25 - 10.00
10.00 - 10.15 Tea Time
10.15 - 10.50 Mandarin (Ms.
Science (Ms. Yesika) English (Ms. Gloria) Religion PPKn (Ms. Debi)
10.50 - 11.25 Ling)
11.25 - 11.45 Closing
11.45 - 12.15 Lunch
12.15 - 12.50 Reading &
Reading & Writing Art (Ms. Yesika)
12.50 - 13.25 Writing
10.15 - 10.50
PPKn (Ms. Debi) English (Ms. Gloria) Science (Ms. Yesika) Religion Maths (Ms. Wanda)
10.50 - 11.25
11.25 - 11.45 Closing
10.15 - 10.50
Maths (Ms. Tika) Art PPKn (Ms. Desi) IT Religion
10.50 - 11.25
10.15 - 10.50
PE Art Science (Ms. Itha) PPKn (Ms. Desi) Religion
10.50 - 11.25
(Ms.Wiwin)
11.25 - 12.15 Lunch
12.15 - 12.50
Science (Ms.Rere) Religion English (Ms. Mitha) Maths (Mr. Taufik) Musik
12.50 - 13.25
13.25 - 13.45 Daily Report
Schedule of Home Based Learning
My Little Island Primary School
2020 - 2021
P-3B
Day
Time
Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday
07.00 - 07.20 Daily Bread
07.20 - 07.30 Open Room
07.30 - 08.00 Greeting
08.00 - 08.15 Daily CSI
08.15 - 08.50
Bahasa Indonesia PE Maths (Mr. Taufik) Maths (Mr.
08.50 - 09.25 Science (Ms.Rere)
(Ms.Wiwin) Taufik)
09.25 - 10.00 English (Ms. Mitha) CSI (1JP)
10.00 - 10.15 Tea Time
10.15 - 10.50
Science (Ms.Rere) English (Ms. Mitha) Soc. Study (Ms.Wiwin) Mandarin (Ms. Ling) Musik
10.50 - 11.25
11.25 - 12.15 Lunch
12.15 - 12.50
English (Ms. Mitha) Religion Art PPKn (Ms. Desi) IT
12.50 - 13.25
10.15 - 10.50
Art Religion English (Mr. Rizal) English (Mr. Rizal) Maths (Ms. Flo)
10.50 - 11.25
10.15 - 10.50
PPKn (Ms.Vita) English (Mr. Dino) PE Maths (Ms.Rina) Mandarin (Ms. Ling)
10.50 - 11.25
Pertanyaan Jawaban
STEAM itu sesuatu yang baru Pertama STEAM itu Science Technology Engineering Art and
di Indonesia, di Malang hanya Mathematics. Jadi kalo kita mengenal pembelajaran tematik
disini yang pake STEAM. pada kurikulum 2013 itu kan menggabungkan antara
STEAM itu gimana ya pak Matematika, IPA, Seni budaya, dsb. Ini cakupannya hampir
sebenernya? sama seperti itu hanya saja ranahnya lebih luas. Kalo kita
sekarang membuat project tidak lagi fokus “ oh ini project
science” tetapi bagaimana hal tersebut dikemas menjadi satu
pembelajaran. Contoh yang real sekarang anak-anak membuat
namanya save our plant project/SOP.
Menggabungkan secara teknologi anak-anak membuat
hidroponik, secara science mereka mengamati tentang sayuran,
secara art mereka belajar bagaimana cara membuat secara baik
dan benar. Itulah pembelajaran secara STEAM yang ingin kita
lakukan.
Sejak kapan STEAM itu ada di Secara planning tahun 2018, mencari referensi bagaimana
My little island? STEAM akan diadopsi di Indonesia, 2019 juli , 2018 secara
resmi STEAM di adopsi di My little island.
Kenapa menggunakan Secara konsep visi adalah jamannya generasi milenial, kalo
pembelajaran STEAM? dulu anak-anak cita-citanya jadi dokter,astronot atau tentara,
sekarang bayangkan anak-anak cita-citanya jadi
youtuber,influencer oleh karena itu pendekatan klasikal itu
mulai kita tinggalkan. STEAM ini kan inovasi dalam hal untuk
peningkatan di twenty first generation, kita tidak bisa
mengubah 1+1=2 tapi bagaimana mengolah ini.
Bagaimana ketika pengajaran STEAM anak-anak berkendara
secara aplikatif dalam kehiduan sehari-hari. Anak-anak ketika
berkendara dari rumahnya mereka akan paham jarak dari
rumahnya ke sekolah. Itu kenapa secara aplikatif STEAM kita
canangkan agar inovasi dalam pendidikan tidak berhenti pada
pendidikan secara klasikal tetapi kita akan menjawab tantanan
twenty first generation yang saat ini mulai di negara-negara
eropa, amerika bahkan di indonesia sudah beberapa masuk.
STEAM dengan tematik Berdasarkan dengan kurikulum dulu My little island
hampir sama hanya saja mengadopsi 2 kurikulum, yang pertama kurikulum Cambridge
STEAM lebih luas yang notabennya kita adopsi langsung dari UK, kita secara
cakupannya, namun kenapa di lisensi resmi My little island bekerja sama dengan Cambridge
My little island STEAM tidak International Examination yang ada di Cambridge UK. Yang
diterapkan pada pembelajaran kedua kami juga menerapkan kurikulum 2013. Nah sejak ada
tematik namun dipisah? nya 2 kurikulum ini yang di blending menjadi satu maka kita
tidak bisa purely ambil tematik, karna bagaimanapun yang kita
terapkan memang untuk matematika sendiri, science dan juga
bahasa inggris itu purely kita ambil dari Cambridge, yang ini
kalo notabene ada di kurikulum 2013 itu kan ranahnya juga
berbeda karena bahasa inggris tidak ada di kurikulum 2013.
Sehingga ketika itu pembelajaran yang cakupannya dalam
STEAM maka kita purely tentang STEAM tetapi ketika itu
pembelajaran tentang budaya, seni, sejarah, wawasan
kebangsaan maka kita ambil dari kurikulum 2013. Kenapa kok
tidak pakai tematik? Kita pidahkan aspeknya. Kalo STEAM
pure tentang STEAM. Kalo tentang keagamaan, pkn, maka
2013 kita ambil.
Tematik kan kita pake tema, Kita mata pelajarannya adalah subjective ya, misal
kalo STEAM itu gimana? Apa pembelajaran pada pagi hari kita mempelajari tema 1 tema 2 itu
dari pihak sekolah membuat terjadi taun 2017-2018 setelah itu kita subjective. Pagi Science,
rencananya sendiri atau jam 9-12 English, tetapi antara satu pelajaran dan lainnya ini
disesuaikan permata pelajaran saling berintegrasi artinya dalam bahasa inggris pun kita
atau bagaimana? mengadopsi tematik. Masih dimasukkan tematiknya tapi tidak
dengan kurikulum 2013. Kurikulum dalam bentuk Cambridge
namun isinya ada tematik.
Bagaimana proses pemilihan Pelaksanaan STEAM tidak bisa purely harus dalam setiap
materi dalam penyampaian pembelajaran menggunakan sistem tetapi memang STEAM
perencanaan STEAM? bisa diaplikasikan secara terapan maupun project. Dalam artian
secara scoop keseluruhan kita rangkum dalam satu wadah yang
dinamakan STEAM tetapi memangg secara pembelajaran kita
bisa melaksanakan secara terpisah. Artinya terpisah itu bukan
namanya STEAM tetapi Science muatannya ada STEAM-nya,
English muatannya ada STEAM- nya.
STEAM-Day itu dilakukan STEAM-Day itu akumulasi dari pembelajaran STEAM yang
pada saat tertentu atau setiap sudah dilakukan anak-anak. Ini lho saatnya show off, salah satu
pembelajaran ada atau menunjukan hasilnya, kelas 2 ke kelas 3, kelas 3 ke kelas 4 dst.
STEAM-Day itu ada khusus Jadi mereka menunjukan project mereka tapi secara
sendiri ada yang diperlihatkan pembelajaran seperti yang saya katakan tadi bahwa muatannya
sendiri gitu? (8.50) english tetapi ada STEAM-nya.
Di indonesia pengggunaan Sejak My little island mengadopsi kurikulum Cambridge yang
STEAM masih sedikit ,saya notabene negara-negara Eropa maupun sebagian di Amerika itu
juga reverensi bacaannya meraka kan pembelajarannya sejak lama sudah STEAM, kalo
masih sedikit, hanya jurnal trus di negara eropa kan sangat trending. Nah darisana kita lebih
acuan dalam pembuatan acuan mudah karena satu pembelajaran dengan pembelajaran lain
pembelajaran STEAM itu sudah korelasinya antar STEAM kita sudah tidak terlalu
gimana? Tentu kan dalam banyak memilih hanya saja jika kita pribadi atau sekolah
pembelajarannya ada silabus, menginginkan ada suatu pengembangan STEAM yang lain
RPP, itu gmn pak? Ata maka akan kita masukkan dalam kurikulum maupun
mengacu K13 cuman silabusnya. Jadi secara garis besar kita sudah ada pakemnya
dimodifikasi dalam bentuk silabusnya kurikulum. Kalo kita namakan adalah kurikulum
STEAM atau gmn? framework, kemudian silabusnya sudah turun, tinggal kita
mengembangkan lesson plannya. Bagaimana pelaksanaannya,
jadi secara keseluruhan STEAM itu sudah terangkum.
Setelah hampir setaun Kalo dari penerapan kita lebih banyak PBL (project base
menggunakan STEAM ada learning) karena STEAM mengharuskan PBL anak-anak lebih
perbedaan tidak jika dilihat banyak mencoba, experiment daripada pembelajaran secara
dari siswa? konsep. Kalo secara konsep mungkin anak-anak terpaku pada
konsep saja, terbatas dengan apa yang mereka dapatkan tanpa
adanya experiment kalo secara STEAM anak-anak bisa
meneliti hasil yang mereka kerjakan langsung.
Kalo dari STEAM penilaian Hampir sama penilaiannya, ada penilaian observasi kemudia
nya gimana? penilaian secara aspek kognitif tergantung bagaimana kita
kemas sendiri, misalnyanya di k13 ada sikap spiritual nah maka
sikap spiritual itu kita ambil sebagai satu nilai tetapi bukan atas
dasar sikap spiritual pada STEAM, jadi emang kita ada
observasi untuk anak-anak tetap ada tetapi tidak kita namakan
bahwa ini ranah kognitif, ranah psikomotor, ataupun ranah
aspek sosial. Misalnya si A dalam keseharian nilainya secara
konsisten 80, kita lihat nilai projectnya kemudian kita liat nilai
ulangannya. Dan itu tidak dijadikan dalam 1 STEAM, nilai
dipisahkan secara korelasi kita liat anak kuat dimana. STEAM
menyeluruh kita liat dari project
Selama ini kira-kira Kendalanya terbatas source, dalam artian untuk
kendalanya apa? pengembangan, kalo untuk dasar kita sudah punya dari
Cambridge. Artinya kalo kita mau sharing dengan sekolah yang
juga mengunakan STEAM itu masih susah karena tidak semua
sekolah menerapkan STEAM.
Narasumber : Mr. Dino
Tanggal Wawancara : 12 November 2019
Pertanyaan Jawaban
Bagaimana pelaksanaan Ini kombinasi antara K13 dan kurikulum Cambridge yang kita
STEAM di SD My Little namakan kurikulim MLI namanya adalah MINE, jadi ini
Island, karena di sekolah emamg kalo kita tarik mundur ke beberapa taun lalu dulu
inimenggunakan sempat trending yang namanya KTSP. Sebenernya MINE ini
duakurikulum adalah KTSP pada dasarnya tetapi tidak menjadi kurikulum
dari satuan pendidikan itu sendiri. Jadi ga purely K13 diambil,
Cambridge ga purely diambil. Kalo secara garis besar memang
2 ini langsung diadopsi tapi memang sesuai dengan kebutuhan
dari sekola sendiri. Kemudian dalam perjalanannya kita bagi
karena di My little island tidak ada tematik sehingga setiap
mata pelajaran memiliki muatan sendiri, pada
mengaplikasiannya tentang kurikulum MINE ini dengan
metode pembelajaran STEAM. STEAM disini bukan
kurikulum tapi sebagai pendekatan. Semua buku yang diadopsi
oleh anak-anak untuk pelajaran dari cambridge itukan
sebenarnya menggunakan bahasa inggris, dari Science ini kita
kuatkan dengan “E” nya english, E nya kan sebenernya
engineering cuman kalo anak SD sih kita bilang engineering
yang terlalu komplex susah, kita bilang ini yang sederhada kita
kolaborasikan dengan IT di teknologinya, E nya kita gantingan
dengan English, sehingga English nya ini menjadi acuan untuk
science. Itu korelasi sederhananya. Contoh yang kedua ,
project anak-anak. Itu nanti mereka akan panen. Memang mata
pelajarannya science dan mereka akan jual itu, korelasi T nya
(teknologi) mereka membuat design logisendiri. E nya secara
pemasaran, dipasarkan menggunakan English, Art nya anak-
anak menyusun sesuatu yang artistik, Math nya itu tentang
berapa banyak laba yang dihasilkan dari penjualan.
Subject science, math, english Khusus social study kita buat bahan ajar kita sendiri, karena
itu kan pake bahan ajar dari melihat kompleksitas pelajaran IPS punyanya kurikulum dinas
Cambridge, kalo PkN itu yaitu korelasinya pada pelajaran tematik, itu agak susah karena
bahan ajarnya gmn? setiap tema berubah. Kalo sosial study itu anak-anak tiap
semester hanya belajar 1 tema.
Kalo PkN sama B. Indo? Pkn sama indo kita gabung itu kita combine namanya CSI
(Caracter Solution International) pada umumnya orang
bilangnya Bk, materi tetap dari k13 namun pengembangan kita
sendiri.
Mata pelajaran diluar cambridge (pkn,ips,indo) KIKD diambil
dari tematik tapi indikatornya dibuat sesuai kebutuhan sekolah.
Buku pegangan siswanya kita buat sendiri.
Narasumber : Mr. Dino
Tanggal Wawancara :14 September 2020
Pertanyaan Jawaban
Ini lesson plan kami, memang tidak sedetail lesson plan yang
disini karena sifatnya adalah project. Cuman secara fisitis kami
sangat jelas, ada step by stepnya. Activitiesnya apa, learning
pointnya apa, tujuan pembelajarannya apa, itu sudah sangat
jelas. Dari aktivitas ini, ini sangat kompleks, berbeda dengan
lesson plan pada umumnya, khusus untuk lesson plan STEAM,
secara keseluruhan ini aspeknya ada yang seperti ini. Ada yang
kita namakan dengan konsenform. Jadi dengan adanya
konsenform ini itu juga meliputi persetujuan dari orang tua.
Misalnya kelas 1 di kampung sapi nah jadi keterlibatan dari
orang tua itu kamu juga libatkan dalam hal ini termasuk juga
perizinan. Jadi outing class kami seperti apa sih aktivis kami,
itu 3 hal yang berlangsung di sekolah tapi juga diluar sekolah.
Kalo outing class itu rutin Kalo cyclesnya untuk STEAM ya, itu kita tidak tentu. Artinya
dilaksanakannya setiap berapa bisa 2 bulan 1 kali, bisa dalam misalnya 4 bulan 1 kali. Kenapa?
bulan sekali? Kita tergantung dengan chapter yang mereka pelajari. Ketika
mereka sudah mencapai ditahapan ini sama akademik baru kita
membuat suatu design pembelajaran, anak-anak kita ajak
keluar untuk outing. Bisa saja projectnya kita begitu besar atau
bahkan project yang sebenarnya bisa mereka lakukan di
sekolah. Jadi tergantung dari indikator pencapaian keberhasilan
siswa, kemudian learning goals, itu mereka sudah mampu atau
tidak. Jadi gak harus bulan ini harus kesini, kemudian bulan
segini harus kesini, tidak ada. Disesuaikan.
Kalo yang di kebun teh Mengobservasi dibatasi dengan radius 1 meter persegi. Jadi
projectnya apa ya? setiap anak punya petaknya sendiri. Disitu anak-anak mencari
living things dan non living things. Misalkan belalang, rumput,
batu, tanah, dll. Yang ke 2 adalah note-taking dan menambah
vocabullary. Teknologi, anak-anak langsung ke pabrik. Art,
anak-anak membuat sketsa panorama bebas setelah selesai
kegiatannya.
Yang english kan mereka cari Dipandu dan membentuk group setelah itu mereka mencari
vocab sendiri atau diberitahu tahu dengan dibantu deskripsi.
teacher?
Kalo math kan tadi mengukur Kalo math, mengukur perpos mengukur mengggunakan
jarak, bagaimana cara mereka langkah, seperti anak pramuka begitu. Karena temanya waktu
mengukur jarak? itu numbers from 50-200. Jadi kita berikan mereka pos dan
guru sudah bisa memperkirakan dari pos A ke pos B kira-kira
125. Nah kita lihat dari jawaban anak-anak apakah jawaban
mereka mendekati range ini atau ada yang sangat jauh seperti
70 atau bahkan ada yang terlampau sampai ke 300. Nah disitu
kita investigasi ke anak-anaknya kenapa kok bisa banyak,
kenapa? Begitu.
Ini project ke 2 untuk anak kelas 3, mereka di aktivitas ini
science, characteristic of animals dan fokusnya ke sapi si,
habitatnya. Mathnya pengukuran selisih cc dan milimeter saat
itu. English mereka belajar descriptive text dan procedure.
Procedure ini mereka tentang pengelolaan susu, descriptivenya
itu adalah tentang milk itu sendiri. Engineering, mereka tools
and their function seperti freezer jenis-jenisnya apa. Ini
kegiatannya lalu edisi experience ini ada value yang mereka
dapatkan. Nilai yang tidak bisa mereka dapatkan disekolah.
Misalkan saat ke pabrik, ada batas-batasan yang lebih strict
dibandingkan di sekolah seperti ada garis kuning, garis merah,
dll. Itu kan selalu ada artinya. Kalo di sekolah mereka hanya
kalo naik tangga di sisi kiri, mengantri, dsb.
Ini contoh kegiatannya, detail aktivitasnya seperti apa,
kemudian subject yang related ada math, science, sosial study,
english, indonesian, engineering. Ini yang mereka dapatkan di
kelas kemudian ini subject yang tidak mereka dapatkan. Yang
tidak mereka dapatkan adalah poin pentingnya.
Teknologinya yang mana? Sebenarnya ini kan di teknologi, engineering ini. Kenapa?
Karena kan STEAM kita sebenernya di english. Jadi memang
tidak semua aktivitas kita bisa memaksakan untuk dibuat
STEAM. Mungkin ada mathnya tapi tidak bisa dicapai,
dipaksakan. Tapi overall, rangkumannya tetap kita lakukan
STEAM.
Setiap teacher membuat Iya. Ini contohnya ketika di kebun teh. Contohnya sesimpel ini.
kegiatan masing-masing Misalkan apa yang mereka jumpai, misalkan ketemu keong
disana, berarti nanti siswanya atau laba-laba, dll. Ketika mereka menemukan itu, dimana,
membuat laporan disana? Dan apakah kondisinya terbang, nempel di rumput. Fokus kita
apakah laporannya dipisah sebenarnya mereka belajar outing tanpa terbebani dengan work
atau jadi 1? sheet. Jangan sampai mereka saat jalan sambil sibuk. Jadi kita
sesederhana mungkin agar anak-anak nyaman. Ini contoh work
sheetnya. Nah dari sini mereka sudah punya pos masing-
masing. Jadi guru yang bersangkutan sudah packing, ada
sciene, math dan itu dikerjakan tidak dalam 1 waktu. Jadi
misalkan pos 1 khusus science saja, pos 2 math saja.
Kenapa STEAM–D lebih Karena tidak semua chapter bisa mencakup STEAM. Misalkan
lengkap? saya kebetulan mengajar english. Pertemuan 1 dengan
pertemuan 2 belum tentu ada STEAMnya. Baru pertemuan ke
3, ke 4 baru ketemu STEAM. Karena kita juga tidak bisa
memaksakan. Saya bisa memasukan math di dalamnya, tapi apa
bisa masuk science, jadi tidak bisa dipaksakan.
Ini contoh project mereka ketika di kelas, tentang tools,
kemudian mereka presentasi juga, tentang beans. Jadi mereka
mempelajari tentang pertumbuhan kacang, segala macam
kacang atau biji. Kemudian ini kecambah, di lab science.
Artnya mereka menggunakan teknik pewarnaan sablon. Ini
contoh-contoh kegiatan STEAM kita, ini discussion di kelas.
Ini presentasinya. Ini STEAM Day kita, presentasi ya.
STEAM-Day gak hanya buat Mostly presentasi. Kita buat beberapa group untuk mewakili
project aja? dan mempresentasikan ke siswa lainnya.
STEAM-Day ada beberapa Praktek mereka bisa berbeda ataupun sama dengan yang
kelompok anak yang mereka presentasikan. Ini bisa kita katakan stimulus. Jadi anak
presentasi apakah prakteknya kelas 1 gak mungkinlah mereka presentasi digital music gitu.
sama? Jadi kelas 1 apa yang bisa mereka presentasikan.
Secara keseluruhan kita memang tidak ada yang tertulis itu
STEAM. Cuman nanti secara rapor, kalo kita bicara lapor, itu
STEAMnya akan tertata sendiri. Saya berikan contoh rapornya
ya. Jadi misalkan kayak outing class itu masuknya ke project.
Afirmasinya dari mana, dari nilai harian, project, itu udah jelas
disitu. Science, IT, dapat berbentuk nilai harian atau project.
Nilainya walaupun STEAM sudah termasuk semuanya, project
di kelas maupun di luar kelas dan juga nilai harian mereka.
Disini pun kita sangat menghargai proses berkembangnya
anak. Artinya kita tidak memberikan ketentuan yang besar di
nilai akhir. 40%nya adalah nilai keseharian. Project 20%, 20%
sisanya nilai ulangan harian, dan 20% lagi dari BPTP PAS. Jadi
60% nilai harian. Baik kegiatan yang kita design secara khusus
tentang STEAM maupun pembelajaran yang melingkup
STEAM didalamnya.
Designnya apa sih? Ini 6 cakupan yang ingin kita kebangkan
kepada anak-anak. Kolaborasi, lebih kepada pengumpulan
informasi, fakta, data. Komunikasi, salah satu caranya
presentasi, diskusi. Pengembangan critical thinking. Creativity.
Research. Problem solving, ini adalah tujuan akhir.
LAMPIRAN IV
Transkrip Wawancara Guru Mata Pelajaran
Narasumber : Miss. Yessica (Guru Mata Pelajaran Sains)
Tanggal Wawancara : 4 Juni 2020
Pertanyaan Jawaban
Jadi pendekatan STEAM itu Kalau menurut saya yang membedakan pendekatan STEAM
gimana sih? Maksudnya apa dengan pendekatan lain kalo STEAM itu kan lebih STEAM nya
yang bedain STEAM sama aja sudah punya arti masing-masing ya jadi di setiap
pedekatan yang lain? pembelajaran itu pasti apa nggak lepas, pasti itu adalah satu
kesatuan yang gak lepas gitu jadi setiap ada misalnya kita
belajar science gitu saya sih nggak hanya science kita juga
belajar tentang math, kita juga belajar teori tentang IT, dsb. Jadi
lebih apa ya lebih lengkap lah gitu jadi pendekatan yang
memicu kreativitas anak, menstimulus daya pikir mereka jadi
STEAM itu lebih ke kaya apa sih critical thinking gitu, dilatih
ke critical thinking nya, itu sih. Gak yang text book, gak yang
apa gitu.
Kalo ciri khas yang paling Kegiatan yang paling menonjol pastinya adalah bukan
menonjol dari kegiatan pembelajaran yang di kelas menurut saya ya jadi lebih ke
pemelajaran STEAM itu apa? pembelajaran yang dikit-dikit experiment dikit-dikit apa itu
sudah dari kelas 1 sering banget experiment sering banget
explore sering observasi dan lain sebagainya gitu jadi bukan
yang di kelas terus ada buku tebel gitu kan terus ya anak-anak
hari ini belajar ini baca ini sampe ini gak gitu jadi kita bagimana
caranya kita ngajak anak itu keluar gitu bahkan tema-temanya
mendukung ya untuk itu, mendukung untuk anak lebih berpikir
kritis kita juga dikit-dikit experiment dikit-dikit mencoba hal
baru dikit-dikit projek gitu sih yang sangat membedakan yah
menurut saya.
Apa semua STEAM itu nanti tergatung sih, tergantung jadi apa namanya ada yang memang
bakal, maksudnya setiap kita hasilnya harus menghasilkan produk tertentu ada yang memang
melaksanakan pendekatan hasil pikiran anaknya sendiri itulah yang jadi produk atau
STEAM itu apa harus ada dipresentasikan gitu jadi nggak melulu produk yang ada
produknya atau kita bisa pake bentuknya gitu kadang juga produk yang gak keliatan kalo anak
STEAM tanpa ada produk itu gak ditanya gitu maksudnya mungkin kita menilainya
gitu? produk akhirnya adalah anak ini sejauh apa berpikir tentang bab
ini misalnya gitu, jadi dia melalui kita tanya melalui dia
presentasi ya jadi STEAM itu memang sekecil mungkin itu
anak-anak sudah bisa gitu lho, untuk presentasi bahkan untuk
kelas 1 itu udah biasa gitu presentasi ke depan kelas apa yang
kamu pikirkan dari yang kita sudah lakukan tadi kaya gitu. Jadi
kadang juga bikin sesuatu bikin produk yang bener-bener ada
keliatan gitu, keliatan hasilnya keliatan karyanya lah gitu
karena kan STEAM juga ada art nya ya. Jadi itu, gitu si.
Kegiatan STEAM yang seperti Jadi kalo saya, saya itu kan megang science di kelas satu ya,
bagaimana dapat gitu jadi kalo saya biasanya menerapkan pola STEAM itu
menumbuhkan berfikir adalah gini misalnya anaknya belajar tentang suara. Contoh ya
kritisnya siswa miss? misalnya anaknya belajar tentang suara, maka hari itu saya akan
bawa anak-anak keluar dan saya suruh gitu mereka coba kalian
cari suara-suara yang kalian dengar, misalnya gitu. Suara-suara
apapun yang kalian dengar, nah trus habis itu setelah mereka
keliling-keliling dan lain sebagainya kan pasti dapet ya oh aku
denger suara ini suara ini kadang kalo kita tanya tu ada anak
yang “aku denger lho miss suaranya itu, suaranya jam
berdetak. Jam apa tektektektek gitu dia denger gitu” wah kan
itu sesuatu yang menurut saya kritis loh anaknya, kenapa?
Karena itu gak, kita gak bisa kepikiran kadang kita kalo
misalnya ditanya “kamu denger suara apa ya?” ya sudah yang
kedengeran aja gitu, gak yang suara detail-detail. Kadang “itu
miss ada suara orang jalan” gitu bunyi tapak kakinya bunyi
itukan sudah menstimulus mereka untuk berpikir lebih gitu.
Ini mungkin ada yang Kalo saya, saya sejauh ini ngajarnya science aja ya, udah berapa
menbedakan gak langkah- lama science jadi saya menganut STEAM tapi kalo untuk
langkah pembelajaran yang ngajar yang lain ya kaya bahasa Indonesia dll itu saya kurang
dilakuakn saat miss bisa untuk pake STEAM nya kapan, bahasa Indo lebih kan
menggunakan pendekatan lebih ke textbook dan lain sebagainya. Itu bedanya sih di situ
STEAM sama gak melakukan sih yang paling saya soroti makanya saya bilang dari awal beda
pendekatan STEAM? Kalo banget STEAM sama pelajaran biasa karena kita ya kalo kamu
misalnya emang ada, letak pernah lihat itu bukunya Cambridge yang dipake anak-anak,
bedanya itu dimana gitu miss? science dan lain sebagainya itu bener-bener tipis, tipis banget
gitu bukunya bahkan 1 bab itu cuman 2 halaman, cuman 2
halaman dan itu bener-bener gambarmya itu 80% teksnya
cuman 20% di setiap halaman jadi itu si yang sangat
menbedakan, jadi STEAM itu memang gak hanya untuk
muridnya berfikir ya gurunya pun juga mikir gitu buat apa coba
supaya anak-anak ini bisa terstimulus lah critical thinking nya
gitu, dan lebih tanyain, kalo misalnya STEAM itu lebih tanyain
ke mengapa bukan apa. Jadi kaya misalnya anak-anak tadi
denger, bukan denger sih, dia bilang misalnya tangga yang
turun pegangannya itu terbuat dari besi. Tak tanya lho kenapa
kamu bilang itu dari besi? Kan dia mikir, oh mungkin ini miss
karena kalo besi itu biasanya dingin kalo dipegang agak-agak
cold gitu.
Saat pembelajaran STEAM Kalo di STEAM menurut saya perantara itu saya hanya kasi tau
Miss langsung menyampaikan bahwa hari ini kita akan belajar misalnya tentang suara, oke
materi atau dengan miss akan kasi guide misalnya kalian kita akan keluar kalian
perantaraterlebih dahulu? harus cari blablabla, jadi aku gak ngasi materi sama sekali jadi
ketika semua hal itu telah selesai maka aku cuman menguatkan
aja gitu bahwa suara itu kenapa sih kita bisa dengar suara, oh
karena kita punya telinga kita punya blablablablabla dan lain
sebagainya gitu. Jadi materi misalnya dari 1 bab gitu aku paling
kasi materi cuman 20-30% aja sisanya anak-anak bener-bener
ngerjain sama temen-temennya kalo aku suruh perkelompok.
Gitu-gitu sih. Itu jadi beda.
Mungkin selain keterampilan Menurut aku sih kerja sama sih juga karena kadang mereka itu
berpikir kritis dan creative ada kalo mikir yang aneh-aneh itu kadang juga bisa discuss ke
gak keterampilan yang lain temennya gitu “eh coba deh kamu liat yang ini, kok ini kaya
yang bisa ditumbuhkan dari gini ya?” akhirnya temennya juga mikir “oh iyaya kok bisa
pembelajaran yang kaya gitu ya, mungkin gini mungkin gini” nanti yang lain kepo
mengggunakan pendekatan pada ikutan gitu. Jadi apa ya 1 orang yang, STEAM itu gak
STEAM? hanya critical thinking dan kreativitas itu juga berpengaruh sih
lebih ke apa ya nular lah kerja samanya itu nular banget kalo di
STEAM terutama apalagi untuk project, kalo saya kelas 1
mungkin masih gampang ya kalo misalnya kelas-kelas atas gitu
dia sudah buat hal-hal yang besar, presentasi yang besar itu
pasti gak mungkin deh gurunya ngurusinnya kasi dia sendirian
itu gak mungkin banget pasti lebih ke team work gitu, gitu sih
yang paling utama.
Selama miss apa namanya, STEAM itu cocok lah bahkan dari TK menurut saya udah pas
mengaplikasikan pembelajaran banget, apalagi itu lebih ke kreativitas lebih ke critical thinking
STEAM, STEAM di terapkan lebih ke sesuatu yang fun learning lah, STEAM itu fun learning
padajenjang SD terlalu dini banget buat anak-anak, jadi menurut saya sampe anak itu SMA
atau tidak? pun kalo misalnya bisa pake gitu why not? Karna itu support
banget apalagi di MLI kan pake curriculum Cambridge nah itu
sangat support banget sistem karena memang apa ya,
kreativitas gurunya dan ya itu sih tema- tema yang personally
saya gak temukan di sekolah negeri, gitu kan kalo missal
belajar IPA, ikan bernafas dengan apa langsung semua gitu.
Kalo di science nya Cambridge gak pernah belajar kaya gitu,
bener-bener hal yang simple yang sekeliling mereka tapi
mereka bisa mikir itu dari situ. Itu si yang saya dapet.
Untuk penyusunan seperti Jadi selama saya kuliah kan belajarnya RPP ya tapi masuk MLI
perangkat pembelajarannya jadinya namanya lesson plan itu beda si, kalo misalnya RPP itu
miss kaya silabus trus RPP, ya jujur aja ribet banget sampe detail banget, alatnya harus apa
urutannya bagaimana? trus dipembukaan gurunya harus ngapain ya kan ya, harus
malah ditulisin kaya guru menstimulus anak untuk blablabla
kaya ngapain gitu kan. Kalo selama ini saya nyusun lesson plan
di MLI itu ringkes banget si jadi kayak cuman ya basic lah ya,
tanggal itu semua pasti harus, sub tema dan lain sebagainya itu
pasti wajib gitu kan, cuman kalo dikita lebih ke lesson objective
sih jadi ke tujuan pembelajaran yang bener-bener itu apa trus
habis itu yaudah singkat aja, secara singkat trus misalnya
pembukaan awal pembelajaran itu gurunya ngapain. Itu-itu aja
sih misalnya gini di pembukaan gurunya ingin mengenalkan
atau menginformasikan bahwa hari ini kita belajar ini trus guru
membagi kelompok atau apa-apa itu yasudah cuman gitu doang
trus ada waktunya berapa menit gitu. Jadi gak yang per
pergerakan guru dicatat gitu enggak. Jadi lesson plan biasa aku
1 lembar cukup.
Adakan keterangan kegiatan Kalo kaya gitu sih gak ada, kalo di lesson plan. Jadi kita gak
disetiap komponen ada tulis bahwa science nya tu kita ngelakuin ini, untuk artnya kita
STEAMyang digunakan? ngelakuin ini, itu enggak. Jadi kayak ya langsung aja si tulis aja
gitu gak yang detail banget.
Bagaimana mengembangkan Kita kalo mengembangkan indikator tergantung lagi sama
indikator yang diseuaikan kegiatannya kan ya, cuman kalo indikator sih 122amper sama
dengan pembelajaran dengan Kurikulum K13 hampir sama kok yang kaya apa si ada
STEAM? skalanya atau pake dulu saya di TK soalnya jadi pake bintang,
sama aja sih cuman bedanya dalam bahasa Inggris gitu aja.
Untuk pedoman penyusunan Iya dapet dari kurikulum Cambridge nya, dapet bukunya.
rpp dapat dari pihak
kurikulumcambridge?
Apakah saat menerapkan Seperti saya bilang di awal STEAM itu kan memang sudah satu
pendekatan STEAMkita harus serangkai ya, memang sudah 5 itu jadi kalau misalnya ada
mengggunakan kelimab orang cuman pake menghubungkan misalnya, menghubungkan
kompone ntersebut? antara science sama art aja gitu trus math nya gak kesentuh
menurut saya sih bukan STEAM ya. STEAM yang sebenarnya
ya yaudah lah udah dibuat seperti itu, itu udah yang baik banget
ngapain di copot-copot cuman sedikit gitu mending gak usah.
Selama miss ngajar pake Kalo misalnya, ini saya ngomong dari sisi kelas 1 ya, kalo kelas
pendekatan STEAM itu miss 1 kan gak jauh-jauh beda ya sama TK cuman lebih bisa duduk
pernah gak mencontohkan diam gitu, jadi kalo gak ada contoh sama sekali itu juga gak
dulu media maksudnya benar menurut saya, karena ya namanya anak kelas 1 gak bisa
produknya yang mau dibuat itu juga di cul gitu juga gak bisa, jadi seperti yang saya bilang tadi
kayak gimana gitu miss apa saya cuman menjelaskan dari 1 pelajaran 20 – 30% aja itu
pokoknya buat gini terserah, berarti saya, misalnya anak-anak akan membuat poster gitu
miss ngasi kebebasan saya akan contohkan gak contohkan semua ya, saya cuman
kesiswanya terserah mau bawa poster yang anak-anak itu misalnya seragam buatnya
dibuat kayak gimana atau miss berapa kali berapa misalnya saya udah bawa kertasnya dan saya
mencotohkan terlebih dahulu? udah tulis 1 contoh aja misalnya anak itu akan ngerjain 6/5 saya
sudah kasi contoh 1, satu tok. Misal contohnya 1 tulisan metal
dikasih tulisan garis-garis gitu trus mereka gambar hal apa yang
terbuat dari metal atau besi. Udah gitu aja, nanti untuk yang
lainnya ya terserah anaknya mau ngerjainnya gimana, mau
hiasnya gimana, itu terserah kalian sekreatif-kreatifnya kalian.
Itu sih, tapi kalo untuk kelas atas itu sepertinya pure sih
anaknya jadi gurunya gak ngasi contoh misalnya kaya kalian
akan buat diorama udah kalian cari aja di google diorama itu
seperti apa nanti kan pasti muncul. Gitu.
Selain textbook yang dari Experiment dari Camridge sudah cukup tambahannya mungkin
Cambridge mungkin miss sesuatu yang gak bisa kita observasi saat itu contohnya anak-
pernah gak pake sumber anak belajar tentang animal kan gak mungkin semua animal
belajar yang lain atau cukup kita bawa ke sekolah itu saya pasti pake video di YouTube,
pake textbook yang dari mostly YouTube si yang saya pake. Sumber dari teacher
Cambridge itu aja? guidenya sendiri sudah lengkap menurut saya.
Selama miss ngajar pake Kendala saya kendalanya adalah karena enggak textbook ya,
pendekatan STEAM dan satu sisi kita tu kalo lagi mumet gak ada ide bikin ngapain itu
nyusunnya kan pake sesuai susah banget untuk melaksanakan pelajaran. Karena anak gak
RPP yang di Cambridge, ada bisa belajar apa-apa kalo missal cuman dari textbook karena
gak si kendala atau kan cuman 2 halaman doang. Kalo kita yang prepare dengan
kesulitannya miss selama baik apalagi kalo idenya pas lagi buntung, nah itu susah banget
ngajar nusun RPP pake sih. Jadi kaya STEAM itu gak bisa h-1 h-5 menit kita ngajar
Cambridge itu miss? baru kita bikin itu gak bisa. At least kalo saya sebulan dua bulan
sebelum saya ngajar itu harus sudah siap sudah mulai
merancang, kendalanya lebih ke anu sih kendalanya apa ya
kendalanya lebih ke kreativitas yang kadang mampet gitu aja
sih. Karena kan gak gampang ya STEAM ini, satu sisi gak
gampang tapi hasilnya bagus cuman butuh perjuangan dan
kerja keras gurunya.
Saat miss menggunakan Kalo yang hubungkan gitu enggak si, maksudnya gini.
pendekatan STEAM itu apa Maksudnya STEAM itu kalo menurut saya misalnya kita
ada maksudnya ada nilai-nilai, belajar science tapi gak lepas dari math, gak lepas dari IT, gak
maksudnya dalam menilai lepas dari art, tapi kalo penilaiannya ya itu tergantung penilaian
kegiatannya gitu ada tertentu saya gitu kan. Beda lagi kalo misalnya math, math kan juga ada
gak miss. Misalnya STEAM dalam STEAM nya. Math kita belajar math ya math itu gak bisa
itu kan bisa menumbuhkan lepas jauh dari IT, gak bisa lepas jauh dari science dan lain
keterampilan berfikir kritis trus sebagainya. Tapi penilaian itu masuk math, gitu. Kecuali ya
kreativitas kolaborasi kayak kecuali kalo projek tertentu misalnya kita kolaborasi nih
tadi itu, itu dimasukkan ga sih? mumpung materinya sangat related misalnya, related sama ini
Maksudnya digabungkan gak sama ini di luar dari STEAM yang sudah dibuat, ini kolaborasi
ke instrument penilaian siswa gitu pasti nilainya ya sama-sama gitu. Ya kolaborasi nilainya,
dan keseharian gitu atau misalnya kayak oh dia bisa ini, bisa ini, bisa ini.
enggak gitu? Kayak tadi
STEAM kan ada 5 komponen
itu atau siswa tu ada nilainya
sendiri. Kayak siswa itu
misalnya namanya Meli nah
Meli ini dalam science itu
keliatan banget atau dalam
math gini gini itu dikasi gak si
gitu?
Ada kendala gak selama Instrument penilaian? Kalo kendala sih gak begitu ya, gak yang
nyusun instrumennya itu miss? gimana-gimana. Kendala terberat yang kayak tadi saya bilang
sih waktu nyusun RPP, lesson plan paling ruwet. Kalo
instrumentnya kan yang penting kita udah tau mau belajar apa
anak itu diukurnya darimana itukan sudah ada lesson
objectivenya ya, udah ada tujuan pembelajaran di teacher slide
nya itu lah yang kita nilai.
Tadi kan katanya biasanya Oke biasanya sih sharing ya ke teman-temen saya, jadi di
kesulitan atau kendalanya sekolah di MLI itu setiap pelajaran itu ada department nya
dalam menyusun RPP kan sendiri jadi kayak misalnya department English, department
dalam mencari ide-ide buat math, department science gitu jadi seluruh guru yang ngajar
STEAM nya itu di buat gimana science itu jadi satu ada perkumpulannya dan setiap minggu
gitu pelajarannya gitu kan setiap 1 minggu sekali memang kumpul untuk bahas kendala-
miss, nah biasanya kalo miss kendala apa yang terjadi dalam pembelajaran, saran atau kritik
lagi buntu itu solusinya gimana apa dari temen-temen lain buat kita. Disitu sih digunakan
sih miss biar ada ide itu, apa sebagai ajang aduh ngajar apa lagi ya kalo kaya gini, mungkin
miss biasanya buka-buka ada miss-miss yang lain yang pernah ngajar dikelas 1 oh gini
YouTube dulu nyari referensi aja dulu aku pernah gini gini gini, oh yaudah dijadikan
atau gimana gitu miss? alternative lah kalo lagi buntu. Jadi pertemuan itu sangat
dimanfaatkan sih.
Bagaimana worksheet yang Kalo di pendekatan STEAM itu saya kalo ngasi worksheet ke
digunakansaat menerapkan anak-anak itu gak pernah yang nomer 1 ini pertanyaannya
pendekatan STEAM? pilihannya a b c d enggak. Kalo di STEAM itu mostly saya pasti
menggunting nempel bikin sesuatu gambar nah itu tuh sih yang
paling, jadi saya gak pernah ngasi soal ke anak-anak nomer satu
apa jawabannya a b c d, gak pernah sama sekali. Jadi lembar
kerjanya anak-anak itu seperti itu, kayak TK sih sebenernya
cuman lebih ribet-ribet ya secara pertanyaan dan lain
sebagainya. Apa yang harus mereka kerjakan intruksi dan lain
sebagainya pasti leih naik lah levelnya daripada TK.
Trus selama miss udah Menurut saya kendalanya itu guru harus well-preapared saat
setaunan lah ini ya pake mengajar, karena terkadang ketika kita menstimulus berfikir
pembelajaran pendekatan anak tiba-tiba muncul 1 2 pertanyaan yang bahkan kita sendiri
STEAM biasanya dari kaya ih iyaya kok bisa gitu ya. Jadi apa ya makanya saya sering
keseluruhan miss janji ke anak-anak kalo misalnya saya tidak bisa menjawab
melaksanakan pendekatannya saya juga gak berani jawab, saya bilang nanti miss akan jawab,
itu ada kesulittan gak miss? miss cari tau dulu jawabannya gitu karena kadang kita tu kayak
Maksudnya biasanya gak nyentuh bagian itu tiba-tiba anak itu kepikiran nyentuh
kendalanya apa selain dari bagian itu. Itu sih yang muncul banget kalo di STEAM. Jadi
yang tadi selain menyusun pertanyaan-pertanyaan seperti itu kan pertanyaan riskan ya kalo
RPP. Ini kan secara kita jawab salah dia akan pegang itu selamanya. Jadi yang
keseluruhan nah itu biasanya susah yang jadi kendala menurut saya sih disitu, itu sebenenrya
kendalanya apa yang pernah positif ya positif yang bisa jadi disaster lah buat saya kalo dapet
miss rasakan? pertanyaan kaya gitu.
Selama miss melakukan Kalo kesusahan pasti ada di 1 kelas itu pastilah 1-2 anak yang
pendekatan STEAM ini miss gak nyantol-nyantol itu pasti ada, cuman kalo di MLI itu
pernah gak maksudnya sesuai namanya ada pelajaran extra lesson jadi ketika anak itu setelah
pengamatan miss ke siswanya beberapa kali pelajaran kok kayaknya gak nyantol-nyantol gitu
miss itu siswanya pernah gak kan apapun gak bisa gitu mungkin ngerjain yang masalah fun-
kaya mengalami kesulitan fun nya bisa lah cuman dia fun aja, misalnya kita suruh gambar
dalam pembelajarannya apa kayak tadi gambar benda yang terbuat dari plastik gitu dia
have fun terus karena kan seneng aja gambar tapi kan salah. Dia nulisnya mungkin pintu,
kegiatanya pasti seru karena pintu mana yang dari plastik di sekolah misalnya gitu, gak ada
gak ngebosenin kayak cuman pintunya itu dari kayu gitu kan. Akhirnya itu kan menjadi salah
mendengarkan kayak gitu-gitu padahal dia fun aja ngerjain sambil warnain itu kan fun tapi dia
aja miss? salah konsep nah itu kalo di MLI khusus yang kelas 1 itu ada
extra lesson jadi ketika anak itu beberapa kali gak bisa maka
akan didiskusikan dengan orang tua untuk meminta waktu
tambahan pelajaran setelah dia pulang sekolah mungkin
setengah jam sampai 1 jam itu kita ngajarin dia secara private.
Gitu jadi di pastikan dia gak salah konsep, gak cuman fun aja
tapi memang dia tau gitu.
Di extra lessonnya itu miss Nah kalo di extra lesson saya mostly lebih ke materi karena gini
kayak lebih menekankan refleksi lah kan misalnya kalo tindakan yang fun kita udah
meluruskan konsepnya, ngelakuin misalnya observasi bareng kan kita udah sama-sama
maksudnya kayak memberikan dikelas gitu. Nanti saya cuman Tanya feedback nya aja loh
materi atau tetep ngulang menurut kamu tadi kita kesana itu kamu ngeliat apa, jadi dari
kegiatan yang tadi itu miss? situ kan kita tau gitu cara berfikir dia yang salah habis itu kita
lurusin pelan-pelan. Itu kalo lebih ke materi ya karena gak bisa
kalo misalnya kita juga dikejar waktu ya karena gak mungkin
juga ngasi extra lesson lama-lama gitu kan karena biasanya
anak yang gak bisa itu diberapa pelajaran lain juga gak bisa.
Karena apa, seperti yang saya bilang tadi STEAM itu kan
logical thinking ya, rata-rata pembelajaran di MLI logical
thinking iya kan, kalo anaknya biasanya gak bisa di satu
pelajaran gak bisa di science pasti dia terkendala di math pasti
dia terkendala di English itu pasti. Jadi gak hanya satu yang
bermasalah. Itu juga sih kekurangannya ya bener,
kekurangannya gitu karena banyak daerah yang dikuasai ketika
kita menerapkan STEAM jadi anak itu kaya ketahuan gitu lho,
yah ini science nya gak bisa pasti yang ini gak bisa. Biasanya
gitu. Proses benerinnya juga lama karena ya itu kita all in one
gitu kan jadi ketauan udah. Biasanya science nya gak bisa math
pasti gak bisa, englishnya juga gak bisa karna lebih ke bahasa
itu juga susah. Jadi rentet gitu.
Di MLI itu khusus cuman Saya cuman science aja
ngajar science aja atau pernah
ngajar pembelajaran yang lain
miss?
Apakah ada perbedaan respon Menurut saya si secara interest ya, interest nya pasti beda. Kalo
siswa saat pembelajaran yang textbook dengan mereka baca kerjain nomer 1 apa itu ya
menggunakanpendekatan beda sih ke anak-anaknya. Tapi kalo kita udah bawain materi
STEAMatau tidak? science kita keluar kelas nah itu sudah girang deh anak-anak.
Mempresentasikan hasil 1 sekolah. Jadi apa namanya, tiap acara beda-beda ya jadi
project dari kegiatan STEAM pokoknya pengaturannya kaya sistem booth gitu kadang.
disampaikan dalamlingkup Misalnya kelas 1 gitu akan tampil dari jam 8 sampai setengah
kelasatau bagaimana ? 9 di lantai 1 dengan booth nya sendiri-sendiri sesuai
kelompoknya sendiri, nanti jam 9 keatas gantian kelas 2
semuanya bisa liat. Kadang juga orang tua bisa liat, ada
beberapa acara yang parent nya boleh liat ada yang memang
khusus internal anak-anaknya aja, jadi gak tentu juga kadang
misalnya ada yang cuman lower grade lower grade itu kelas 1
sama 2 aja yang bulan itu kayak presentasi. Kaya gitu gitu sih.
Dalam menentukan Jadi seperti yang saya bilang ada kadang ada materi yang
pendekatan STEAM misalnya mungkin gak seluruhnya bisa STEAM karena materinya sangat
materi kayak tadi materi suara lingkupnya kecil yang gitu-gitu kan, jadi terserah gurunya sih.
pake pendekatan STEAM itu
dari pihak sekolah sudah
menentukan materi ini yang
pake STEAM atau terserah
gurunya materi apa aja yang
mau digunakan dengan
pendekatan STEAM atau
semua BAB atau materi yang
di Cambridge itu semuanya
pake pendekatan STEAM?
Sebelum prosesnya bisa Saya belum setahun di MLI, jadi saya belum dikasi pembekalan
melakukan pendekatan seperti itu, tapi kalo guru-guru lama mungkin dikasi. Saya
STEAM itu di MLI apakah ada hanya belajar dan dapat bimbingan dari Pak Dino dan teman-
buku khusus tentang STEAM teman science.
yang diberikan kepada guru
atau sebelumnya ada
pelaksanaan STEAM itu dikasi
pelatihan beberapa bulan dulu
gitu miss?
Narasumber : Miss. Nita (Guru Mata Pelajaran Sains)
Tanggal Wawancara : 15 Juli 2020
Pertanyaan Jawabann
menurut Miss sesuai dengan Kalau yang saya tahu STEAM itu lebih ke , ini sih lebih banyak
yang Miss tahu pendekatan prakteknya jadi anak-anak juga pengenalannya itu lebih real
STEAM itu apa ya Miss ya?
Gimana gitu?
STEAM itu kan singkatan dari Selain 5 bidang itu sih cirri khususnya biasanya lebih ini lebih
Science, Technology, ke memunculkan benda real apa ya kaya ada realianya ada
Engineering , Arts, dan benda contohnya atau lebih ke praktek soalnya kan biasanya
Mathematics nah selain dari kalo dipisah-pisah kalau mapelnya sendiri-sendiri gitu kan ga
cangkupan 5 bidang tersebut selalu ada contoh bendanya. Kalo STEAM ini kaya
apakah ada ciri khas lain dari stimulusnya itu lebih ada, di awal itu stimulusnya lebih ke
pendekatan STEAM itu sendiri bendanya yang real atau contoh realitanya
gitu?
STEAM itu kan juga ada yang Bisa banget, bisa banget soalnya anak-anak bekreasinya itu
menghasilkan projek gitu kan justru lebih kadang itu lebih baik dari ekspetasi kita
Miss ya nah berart kan dalam
melakukan atau melaksanakan
pendekatan STEAM itu pati
kita kaya melatih keterampilan
kreativitasnya siswa kaya gitu
gitu Miss nah menurutnya
Miss Nita dengan menerapkan
pendekatan STEAM itu bisa ga
sih melatih atau menumbuhkan
ketrampilan berpikir kritisnya
siswa?
Mungkin bisa kasih salah satu Biasanya sih kalo di Science kita kasih kita mau belajar ini nih
contoh maksudnya gimana sih hari ini eee kita belajar peredaran darah gitu terus yang kalian
caranya biasanya Miss seperti tahu tentang peredaran darah itu apa udah setelah ditanya
menstimulus siswa agar mereka ini loh eee kita kasih video atau kita kasih bentuk apa
menumbuhkan berpikir model tubuhnya it uterus mereka suruh mengamati baru mereka
kritisnya akan, menurutmu apa yang terjadi dari video itu pendapatmu
apa jadi mereka akan lebih, kalo menurutku biasanya mereka
aku litany yang ini Miss yang satunya aku lebih focus ke yang
ini Miss nah dari situ terus kita duskusi bareng mereka idenya
jauh lebih banyak apalagi kalo kita pas mau bikin projek kayak
mau bikin trans model atau apa gitu kta punya bahan ini jadi
kita sediain aja bahannya terus kira-kira eee dikasih bahannya
aja belom, kita ga kasih langsung caranya jadi kita mau ngapain
sih Miss menurutmu kita mau ngapain jadi biar mereka mikir
dulu nanti terus kita mau bikinnya ini caranya gimana coba
crania seperti apa. Jadi mereka akan mencoba duu baru setelah
itu mungkin ya salah sana sininya itu baru dibetulkan di
akhirkan dengan mereka mencoba kreativitasnya akan semakin
ini terus mereka akan semakin tahu
Nah setelah tadi itu berbicara Mereka bisa lebih percaya diri, apa ya kayak sosialnya itu juag
tentang STEAM kan eee bisa karakternya juga bisa keluar. Kalo pas individu eee
ternyata STEAM itu bisa percaya dirinya tumbuh tapi kelas berkelompok itu juga eee
menimbulkan ketrampilan leadershipnya, karakternya kayak saling membantu macem itu
berpikir kritis terus kreativitas pasti akan keluar
juga. Menurut Miss Nita selain
kedua ketrampilan itu apa aja
yang bisa kita tumbuhkan dari
siswa-siswa tersebut dengan
menggunakan pendekatan
STEAM ini?
Umm ya ya. Nah terus itu Miss Yang saya tahuitu kombinasi. Jadi ga selalu whole kelima
kan STEAM itu dari terdiri limanya dipake tapi ada 2 atau 3 itu udah bisa dikatakan
dari 5 komponen Miss ya STEAM
kayak Science Engeenering,
Arts dan Mathematics nah eee
ada ga sih syarat tersendiri
misalnya nih saya mau pake
STEAM gitu Miss ya nah saya
itu bisa dikatakan sudah
mengunakan pendekatan
STEAM saat saya sudah
menggunakan 5 komponen
tersebut atau hanya beberapa
saja atu harus berupa projek
atau engga kayak gitu Miss
Apa pembelajaran berbasis Ga harus projek sih, jadi selama kita ga langsung menjelaskan
STEAMitu harus jadi selama masih kayak apa ya kayak kasih pancingan ya
menghasilkan suatu project? istilahnya jadi persepsinya bentuknya real kayak lebih ke lebih
mengena ke anak-anak itu udah masuk STEAM ga selalu harus
bentuknya harus ada projeknya gitu ga selalu
Mungkin Miss pernah Yang ga pake projek kemarin itu saya pake peredaran darah
maksudnya bisa kasih contoh karena peredaran darah itu kebetulan kan pas peredaran darah
selama mengajar pake STEAM itu nenek di rumah jadi pas habis HBL jadi mereka ga pake
materi apa yang pernah Miss projek cuman merek aharus membuat bagian peredaran darah,
ajar maksudnya dengan menuliskan bagian peredaran darah itu dari video yang mereka
menggunakan STEAM tapi lihat jadi say ga jelasin dulu saya kasih video dulu terus dari
tidak ada projeknya video itu yang kamu tangkep tentang peredaran darah apa terus
mereka harus buat eh iya mereka buat video feedbac k, jadi
kaya model wawancara tapi mereka sendiri yang ngomong dari
video tadi aku taunya ini loh gambar peredaran darahnya kayak
gini terus menurutku peredaran darah itu seperti ini kan ga pake
projek benda ya mereka cuman kayak retell
Apa yang membedakan Lebih ke aplikasi sih menurut saya. Anak-anak itu bener-bener
STEAM dengan mengalami dulu baru mereka dapet materi engga kita jelasin
pendekatanyang lain? dulu baru mereka, jadi lebih ke mereka bener-bener mengerti
coba dulu baru mereka tahu itu intinya apa itu lebih ke STEAM
kalau yang lain kan biasanya mereka kasih materi terus baru
mereka mengerjakan
Apakah menerapkan Cocok sih sebetulnya soalnya STEAM itu juga bisa dipake
pendekatan STEAM mulai dari anak TK kebetulan kita di sini dari playgroup itu
padajenjang SD masih terlalu udah pake pendekatan STEAM. Lebih apa ya karna lebih
dini? aplikatif jadi anak-anak itu lebih paham cuman memang eee
setiap jenjang itu tahapan sama aplikasinya beda disesuaikan
sama usianya anak
Kalau yang tahapannya buat d Kalau yang di Sd kalo yang di kelas 1, 2 itukan mereka karena
SD itu gimana Miss? mereka baru di SD komunikasi juga ini kalo yang di kelas 1, 2
itu mereka lebih diulang-ulang lebih ke ketika kita praktek
sama diulang-ulang keyword jadi anak anak itu lebih hafal,
lebih bukan hafal sih sebetulnya lebih paham karna kan kalo
anak kecil ga diulang mereka juga akan yaudah hilang kalau
yang di kelas 3, 4 mereka sudah mulai membuat kesimpulan
sendiri tapi masih dibantu kalo kelas 5, 6 mereka sudah ini
sudah analisis mulai analisis problem
Kalau analisis problem itu Analisis problemnya kayak kalo di kelas 5 kita ada like sama
contoh materinya gimana ya movement, jadi kayak misalnya kita kan tinggal di khatulistiwa
Miss? kenapa kita ga punya apa 4 musim kayak negara yang lain terus
coba sih kamu pake ini ada kertas inia das enter, coba kamu
senterin kertasnya kamu litany apa. Sekarang kertasnya yang
kamu puter di kertas itu kelihatannya kayak apa yang ini begini
Miss yang ini begini. Bener ga kertasnya yang kamu puter itu
yang kamu puter itu bukan senternya gitu. Sama ga hasilnya,
kalau ga sama terus kita diskusi terus mereka udah jawab kita
kasih eee globe atau videonya ini loh coba kalian liat sama kan
ketika kalian puter senternya itu matahari teru posisi kertasnya
itu posisi bumi. Waktu kamu kasih senternya lurus kertasnya
semua dapet sinar selalu dapet sinar kan tapi ketika senternya
berputar ga semuanya dapet sinar kan itu sama dengan posisi
bumi, kalo buminya yang di tengah selalu dapet sinar makanya
kita cuman punya 2 musim sedangkan yang di atas ga selalu
dapet sinar makanya ga punya 2 musim punyanya 4 musim jadi
mereka ditanya terus mereka oh iya ya jadi bener ya jadi kalo
begini gimana ya, mereka bakal punya pertanyaan balik gitu
biasanya
Apa yang membedakan RPP Iya, seperti kegiatan intinya itunya aja yang berbeda. Kalo
saat menggunakan pendekatan templatenya masih sama karna kan kita satu sekolah pasti
STEAM dengan tidak disamakan templatenya
menggunakan pendekatan
STEAM
Berarti yang membedakan Engga, diapake yang terinci harus ini Technologynya apa itu
susunan kegiatannnya kalo branding cuman lebih ke kegiatan aplikatifnya itu lebih
yang STEAM begini apa kelihatan kalo yang di sini
dijelasin kegiatannya misalnya
kayak STEAM ka nada 5 itu
misalnya di lesson plannya itu
kayak Miss bisa jelaskankah
atau engga eee dia tu belajar
Science dari mana ,
Technologynya daet dari sini
Berarti pedoman RP nya Iya, kita dapet dari Cambirdge nya itu dikolaborasi dengan
emang pake lesson plan yag templatenya sekolah
apet dari Cambridgenya Miss
ya?
saat Miss mengembangan Indokatornya kan emang kita buat sendiri jadi indikatornya itu
indicator di lesson plan itu memang kita sesuaikan di situ tertulis gitu loh, siswa mampu
gimana caranya kayak, menganalisa siswa lebih apa ya saya ga bawa sih (tertawa)
maksudnya gini indokatornya gimana ya jelasinnya aplikatifnya itu lebih kelihatan gitu loh,
saat Miss menggunkan jadi ini indikatornya
pendekatan STEAM sama
engga kan pasti beda Miss,
gimana caranya Miss bisa
mengembangkan indikatornya
itu kayak lebih menonjol ke
menghasilkan pendekatan
STEAM itu Miss?
Biasanya kita selain Kebetulan kalau Science saya sering pake WBT sama ini
menggunakan pendekatan diskusi
pake kayak strategi, nah
biasanya menurut Miss selama
Miss ngajar gitu yang sering
Miss gunakan saat
mengunakan pendekatan
STEAM itu juga menggunakan
strategi atau metode apa sih
yang pas dengan pendekatan
STEAM?
Kalo yang WBT itu yang WBT itu yang kalo brand teaching jadi eee kita melakukan
gimana? pergerakan ama mengulang ee contoh kalo misalnya menghafal
organ-organ pencernaan gitu kan namanya anak SD kadan
sering lupa jadi kita sambil bergerak kayak kalo di kelas terus
membuat anak-anak focus itu kan kalo di sini kita pakeknya
WBT class class mereka akan jawb yes yes nah mereka udah
focus sama kita, kita bilang “eyes on me” mereka akan
menghadap kita terus kita bilang “mirrored” mereka akan
otomatis begini okay ketika mirroring mereka akan mengulang
apa yang kita lakukan, itu lebih ke gerakan agar anak-anak
lebih mengingat missal eee organ-rgan perncernaan gitu, mulut,
enzim, amilase mengubah zat teput menjadi eh menjadi zat gula
gitu, gerakan apa gitu, meraka akan ngulangin. Nah setelah
mereka ngulang eee kita akan bilang eee okay now face to your
friend repeat dengan mengulang itu, sering kali mengulang itu
dengan bergerak mereka akan lebih inget daripada cuman
melihat dan menulis dan menghafalkan gitu kalo di Science
saya lebih sering pake itu
Berarti kan seperti yang tadi Kalo yang kelas besar saya ga kasih tau saya kan kasih
Miss jelaskan pendekatan contohnya di akhir, kalo yang kelas kecil emang di awal
STEAM juga biasanya pake pembelajaran itu kan kita selalu ada nanti kita aka nada materi
globe kayak gitu gitu kan ini ini ini itu kita kasih contoh dulu kalo yang kelas besar udah
berarti Miss dalam memilih engga, kalo yang kelas kecil kan memang mereka perlu tahu
media yang bisa mendukung dulu ya
pendekatan STEAM itu kan
berarti udah sesuai dengan
lesson plannya gitu ya Miss ya.
Nah itu biasanya pernah ga
kayak misalnya kayak yang
bikin bagan itu ka eee Miss
bilang ke siswanya hari ini kita
bikin bagan ini nah setelah itu
baru Miss siswa terserah
gimana pokoknya bikin bagan
nah itu biasanya Miss selalu
bikin bagannya terlebih dahulu
ditunjuk bagan tuh kayak gini
loh atau ga misalnya dia emang
suruh cari tahu sendiri bagan tu
kek mana gitu
Selain buku, kalo Science pake Ada sih, di sini kita ada buku my house terus pake eee internet
buku Cambridge ya nah selain juga, terus kayak yang buku-buku Science lainnya yang support
pake buku Cambridge itu ada ensiklopedi juga
sendiri biasanya eee Miss pake
sumber belajar selain
Cambridge itu apa?
Selama Miss pernah Biasanya sih ini, kadang kan kelas kan perlu hal yang real
menggunakan pendekatan kadang itu ga selalu bisa dapetin kayak bendanya yang real eee
STEAM itu ada menurutnya kalo yang simple-simple mungkin bisa kayak contohnya eee
Miss kendala apa yang Miss alat pengukur gaya , terus pengukur intensitas cahaya itu-itu aja
alami selama ngajar terus kek sih semacam itu sama kalo misalnya kita perlu ke tempat yang
selama Miss nyusun lesson missal gini belajar planet itu kan ga ada benda realnya yang bisa
plan kayak gitu Miss di tunjukkan gitu planet kayak mau ke tempat yang ada
teleskopnya kan juga ada jauh yah hal–hal semacam itu sih
biasanya kendala
Berarti eee instrumennya sama Pilihan itu sudah jarang banget kita gunakan sih terutama kalo
aja kayak mata pelajaran saya memang sudah bnar-benar saya eliminir sudah beberapa
biasanya Mis ya dan kalo ini tahun ini saya ga pernah pake pilihan ganda
soal-soalnya lebih kayak
menurut pendapat si siswanya
alasan terbuka gitu kan ga ada
kayak pilihannya engga Miss
ya?
Berarti untuk soal dan Engga sih lebih ke model soal Cambridge kalo kita
instrument penilaiannya ga ada
kayak khususnya khasnya dari
STEAM itu ga kelihatan gitu
Miss ya?
Kalo soalnya gitu? Nah terus Ya emang kaoo selama ini cuman dari Science cuman kalau
kalo soalnya Miss nya kan kayak penilaian ketika mereka diskusi, mengerjakan projek,
guru Science nah saat Miss itukan ada rubriknya itu biasanya di rubriknya ada masuk kayak
melakukan penilaian kan pasti nilai-nilai Artnya memang masuk jadi kayak ketepatan mereka
ga kayak soal aja dalam kayak Engineering juga Technology sebagian juga masuk tapi
kegiatannya kan juga dinilai gak tertera di situ oh ini technology engga rubrinya itu
juga nah itu tu waktu Miss nilai bentuknya kaya misalnya ketepatan mereka menggunakan
Miss ada ga kayak eee murni bahan, terus eee kerapiannya mereka, itukan juga itu kita nilai
nilainya itu dari Science atau juga
Miss kasih nilai dari STEAM
nya itu kalo misalnya saya
technology Arts oh anak ini di
Science gini di Arts nya kayak
gini terus dari Mathematics
keliatannya gini, ada ga apa
yaudah Sciencenya gini gitu?
Kalo misalnya kayak di sini di Umm dulu sebelum kita pake Cambridge emang kita ada LKS
My Little Island ada ga kayak kayak dari dinas gitu tapi kalo sekarang kita udah ga pernah
kalo di SD mungkin kayak pake itu jadi kita bentuknya ya bener-bener cuman activity
LKS gitu gitu Miss? book sama worksheet nya itu kita bikin sendiri
Kalo activity book itu yang Jadi buku Cambridge itu kan ada 2 kayak ada teks booknya gitu
kayak gimana Miss? itu yang kita sebut learners book di situ juga tetep ada soalnya
cuman lebih ada ke materinya terus kalo yang di activity book
itu lebih ke kayak worksheet terstruktur hampir seperti LKS
cuman ada kayak ada misalnya ada eksperimen juga masuk di
situ itu yang dari Cambridegnya kita juga punya worksheet
sendiri jadi kalo misalnya mereka observb sesuatu kita juga ada
lembar kita buat sendiri dalam bentuk LKS yang dibukukan
Berarti disesuaikan dengan Fokusnya emang kalo di Science lebih ke Science cuman
kayak ada yang dapet dari memang untuk yang lain itu kayak masuknya kayak
Cambridge ada yang Miss buat terintergrasi gitu kayak memang ga terpampang jelas tapi
sendiri. Saat Miss masuk
menggunakan pendekatan
STEAM itu Miss ada ga kayak
eee worksheetnya ada bedanya
ga sama yang lain maksudnya
kemabli lagi sih kayak lebih
kelima itu atau yaudah tentang
pengetahuan Science aja karna
kita kan belajarnya Science
gitu atau ada diselipin?
Kalau ada siswa yang belum Biasanya itu ga selalu semua anak ya biasanya kalo anak
selesai mengerjaikan project tertentu aja itu biasanya eee kita kasih tambahan waktu tapi eee
bagaimana ? didiskusikan dengan guru mape yang lain sama guru kelasnya
juga bisa kita ambil di jam pulang sekolah atau bisa kita ambil
ketika ada maple lain yang emang ada sedikit kelebihan jam
gitu
Berarti siswanya Iya jadi misalnya ada saya sekarang Science setelah jam saya
menyelesaikan tugasnya itu itu ada Bahasa Indonesia kebetulan Bahasa Indonesia itu punya
hasilnya itu dari ngambil spare waktu 5 menit apa berapa gitu itu saya konsultasikan dulu
waktu-waktu lain gitu ya Miss boleh ga saya ambil kalo ga bisa biasanya kita selesaikan
ya pulang sekolah jadi di jam pulang sekolah jadi anaknya pulang
agak sedikit terlambat
Oh ya Miss mau tanya di Iya. Kalo templatenya itu kan template umum ya itu sama lah
lesson plannya itu ada ga kayak yang Cambridge
keterangan kayak misalnya
kegiatan inti, penutup, nah itu
ada komulasi waktunya juga
Nah selama Miss Apa ya, umm kalo STEAM nya sendiri sebetulnya membantu
menggunakan pendekatan banyak jadi kendalanya itu ga terlalu banyak sih sebetunya
STEAM ada ga kendaka- cuman memang ya kadang pas ga sesuai dengan prediksi atau
kendala lain selain yang tadi yang namanya anak kadang ada yang pas moddy atau segala
tapi yang ini selama macem itu aja sih ketika mereka ga focus ada beberapa anak
menggunakan atau yang ga focus akhirnya eee kondisi STEAM nya ga tercapai itu
melaksanakan pernah sih jadi misalnya tiba-tiba ada yang merasa bad mood
pembelajarannya gitu Miss terus ketika kita ngerjain projek akhirnya jadinya ga selesai.
Setelah itu kan setelah anaknya sudah dikondisikan lagi itu kita
bisa melanjutkan memang akhirnya jadi misal seharusnya
selesai satu kali pertemuan jadi selesai dua kali pertemuan
Berarti kalo misalnya itu Miss Kalo yang kemarin maksudnya yang video yang sebelum tahun
tetep ngajar seperti biasa ke ajaran baru ini itukan karena kita mendadak kondisi darurat jadi
siswanya kalau misalnya pake ada yang saya pake video ada yang saya lansgung ngajar
video ya Miss ya tetep nagjar langsung dengan pake saya siapin gitu ada papan tulisnya gitu
kayak biasanya oh ini belajar kayak ngajar di kelas. Terus kalau yang video yang itu kayak
tentang ini terus tapi sebelum saya menjelaskan kayak di kelas terus itu videonya yang saya
itu Miss sudah suruh siapnya kirimkan. Nah yang tahun ajaran baru ini kan kita juga
apa kayak projeknya ini berarti memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sebelumnya misalnya
siswa tetep di rumah kayak kadang ka nada anak yang miss kalo yang pas kita Zoom atau
sama lah kayak di kelas cuman apa gitu jadi pagi mereka akan tetep ada Zoom meetingnya dulu
Miss mantaunya dari sini setelah itu baru kita kayak ngajar di eklas tapi bentuknya lebih
kayak gitu atau gimana gitu? ke engga yang seharian penuh itu pake Zoom meting gitu jadi
introductionnya kita memang tatap muka terus setelah tatap
muka online it uterus kita kasih video kita kasih slideshow kuta
kasih penugasannya setelah itu nanti di akhir jam itu kita Zoom
meeting lagi untuk refleksi
Kalo misalnya kayak siswanya Yang kemarin sebelum tahun ajaran baru ini yang kelas 3 saya
bikin projek pernah ga selama minta mereka buat projek dari bahan daur ulang tentang
daring gini Miss ya disuruh materiil jadi mereka boleh berkresi baut apapun dengan bahan
yang ada di rumah mereka terus alasannya kenapa mereka pilih
bikin projek gitu pake bahan itu jadi ada yang bikin kotak pensil dari kardus alasannya
pendekatan STEAM? karna mudah ditemukan, terus ada yang bikin dari plastic
kemudian dihias pake lem tembak segala macem itu karna
menurut dia itu kalau dua kali dibuat seperti ini itu lebih kuat
Jadi langsung tau saat siswa Ada sih kadang anak-anak di sini sangat kommunikatif mereka
menjelaskannnya kayak itu kalau misalnya ada yang ga bisa mereka akan lansgung
gimana gitu. Nah itu terus tanya, Miss kok aku ga bisa seperti itu kan ketika mereka kok
selama Miss menggunakan punya temenku begitu kok punya temenku begini mereka juga
pendekatan STEAM ini akan mengkomunikasikan, jadi biasanya walaupun di rumah
menurut Miss yang penting mereka juga akan tetap mengkomunikasikan kok ga bisa akses
yang harus diamati itu kira-kira yang ini aku buatnya yang seperti ini kok jadinya punyaku
ada ga sih kendala yang begini, ini kenapa Miss yang ini mereka akan selalu
dialami sama siswanya Miss komunikasiin jadi adalah pasti ada namanya anak-anak ga bisa
sat belajar gitu apa ya ga bisa seperti orang dewasa yang ngerti kan pasti ada
tapi mereka selalu komunikasikan kita selalu ada solusi
bersama
Berarti kendalanya lebih kayak Engga cuman hasil capaian sih kadang terutama kalau kels
hasil capai siswananya itu besar kan mereka melakukan dulu baru kita refleksi kan itu
kayak berasa kok beda sih mereka akan mengungkapkan tadi aku mengerjakannya
sama punya temenku kayak prosesnya seperti ini terus kan yang lain loh aku begini, itu
gitu ya Miss ya selama proses itu kan juga kadang anak-anak ada yang berbeda
itu juga pasti adalah
Biasanya dengan kendala- Kita diskusikan, tadi punyamu salahnya di mana tadi aku begini
kendala seperti itu caranya nah ayo kita lihat lagi tahapannya kan kita harusnya
Miss menanggapinya itu melakukannya seperti ini seperti ini gitu Missnya gimana oh
gimana Miss? berarti aku mereka sudah bisa menganalisa sendiri berarti
salahku tadi mungkin salahku di bagian ini atau mungkin oh
yang ini aku kurang tepat kurang ini mereka bisa menganalisa
dari diskusinya itu mereka bisa dapet solusi sendiri ga dari
sayanya kan kalau di STEAM kan maunya emang begitu kita
cuman fasilitatornya bukan kita yang (50:41) dengan anak anak
Selama Miss ngajar itu kan Kalo ga pake STEAM itu biasanya kan karna kalo STEAM itu
Miss pasti pernah kayak ga kan lebih aplikatif ya anak-anak itu pasti akan gini, Miss ini kok
melulu harus pake STEAM begini ya masih belum paham agak apa ya merka kan lebih suka
terus nah kan saat Miss yang lebih aplikatif kan. Mereka pasti namanya anak kecil kalo
mengajar ga menggunakan ga pake STEAM itu cenderung menurut mereka itu
STEAM ada perbedaannya ga membosankan karna kan kalo kita modelnya lecturing mereka
Miss dari kondisi siswanya ? pasti bosen
Berarti Miss sering ga pake Sering sih cuman kadang kalo kayak pas kita perlu materi yang
pendekatanSTEAM atau anak-anak perlu diulang itu kan memang ada yang ga pake
emang selalu pake? STEAM bener- bener menjelaskan itu ada tapi ga sesering
lebih ke STEAM nya
Nah menurutnya Miss kan Materi-materi yang lebih membutuhkan contoh nyata gimana
pasti adalah kayak tadi yang ga ya umm yang ada contoh nyatanya yang bisa kita dapatkan di
bisa digunakan dengan
pendekatan STEAM
menurutnya Miss materinya kehidupan sehari-hari itu yang sangat cocok banget pake
yang kayak gimana sih yang STEAM
cocok buat pendekatan
STEAM?
Berarti ga semua bisa gitu ya Sebetulnya sih semua bisa cuman kadang kayak kalo kita pake
Miss ya tapi materi-materinya misalnyakan contoh kalo kelas 5 kita ada sistem tubuh. Kalo di
yang bisa STEAM kita emang lebih aplikatif nah kayak misalnya system
tubuh, ketika kita belajar system tubuh kan anak-anak juga
benda nyatanya kayak model tubuh kita kan ada anak-anak bisa
melihat secara langsung cuman kan kalo belajar begitu saja
mereka namnya anak-anak ya jadi ketika perlu pengulangan
alurnya harus begini begini begini itu ketika mengulang
memang saya ga pake STEAM lebih ke yang bener-bener butuh
mereka harus bener-bener paham penjelasannya kenap sih ini
begini kenapa sih ini begini
Jadi sebenernya bisa tapi kayak Kurang maksimal jadi harus ada penambahn gitu loh nah ketika
hasil akhirnya yang dicapai itu pengulangannya itu
Menurutnya Miss yang di sini Cuman mungkin kalo materi itu ga semua ya tidak seperti
yang dipake pendekatan Sciencetific Metariil seperti kayak PPK nada yang memang
STEAM lebih ke mapel yang benar-benar butuh pemahaman itu mungkin tidak semua bisa
di Cambridge nya Miss ya pake pendekatan STEAM
kayak English, Science, sama
Matematika nah kalau
misalnya pelajaran yang lebih
umum kayak
Kewarganegaraan terus
Bahasa Indonesia, Agama itu
tu bisa ga sih Miss menurutnya
Miss diterapin pendekatan
STEAM?
Sepengetahuan Miss di sini Saya pernah tanya di kelas 3 itu Miss Wiwin itu menurut saya
pernah ga sih pelajaran selain lebih sering menggunakan pendekatan STEAM entah itu
di Cambridge yang pake memang dituliskan secara langsung atau tidak langsung saya ga
STEAM ? tau tapi kayak lebih mereka belajar seperti PPKn gitu jadi lebih
ada storynya dulu terus garis ceritanya mereka ambil apa itu tu
menurut saya udah pendekatan STEAM
Kan di My Little Islan pake Kita dikasih introduction sih kalau yang primary jadi kita
STEAM hampir setahunan ya dikasih introduction sama Mr. Edward putranya Mr. Agus yang
Miss ya nah itu awal-awal pake punya sekolah. Nah saat dia memberikan introduction jadi
STEAM itu sebenernya kayaks emacam introduction pelatihan singkat itu ketika dia
dikasih pelatihan dulu atau menjelaskan oh ternyata kita udah pake ya cuman kita ga tahu
gimana gitu Miss atau kita itu namanya STEAM akhirnya kita ebih emngembangkan,
belajar murni belajar sendiri? memang ada introduction
Itu dari Mr. Edward ngasih Setahu saya sih yang kemarin itu yang saya dapet cuman
kayak pedoman STEAM itu pengenalan-pengenalan aja sih sama contoh-contoh bukan
kayak gini gitu Miss atau pedoman tertulis sih ga ada. Sebenernya sepertinya aka nada
pelatihan lagi cuman kita belm tahu karna jadwalnya juga
murni hanya pengenalan- masih nyari schedule. Kalo yang TK playgroup mereka lebih
pengenalan? sering mendapatkan pelatihan
Narasumber : Miss. Berlian
Tanggal Wawancara : 15 Juli 2020
Pertanyaan Jawaban
Menurut Ms. Berliana apa itu Cara pembelajaran, pembelajaran science yang saya kaitkan
pendekatan STEAM? dengan Art, Technology, sama Engineering.
Ciri khas STEAM seperti apa? Science kelas 4 sudah menggunakan STEAM mulai setahun yang
Apa yang membedakan lalu. Untuk mengajarnya memang science, cuman dalam produk,
dengan metode-metode yang yang membedakan itu produknya. Produknya pada saat jadi bisa
memakai project? gak seperti science. Jadi contohnya art. Beda projectnya science
dengan produknya STEAM itu adalah hasil akhirnya. Tidak
kelihatan sebenernya itu lesson apa sih.
Apakah langkah saat Beda, jauh lebih susah STEAM karena kita harus koordinasi
pembelajaran menggunakan dengan teacher yang kita ajak kerja sama misalnya guru Math
pendekatan STEAM dan tidak ingin membuat pecahan, ia ingin membuat pizza ia harus
itu sama? koordinasi dengan guru Art baiknya bagaimana. Jadi STEAM
lebih ribet karena kita harus berkoordinasi dengan guru yang lain.
Kita harus menyamakan tugas.
Bagaimana langkah-langah Kalo ke siswa kita harus tetap belajar dari sisi Science. Misalnya
pembelajaran STEAM ke kemarin belajar tentang rangka, rangka itu apa aja sih ini bones-
siswa dan ke guru? nya. Mereka memberi simbol secara Science dengan jumlah
tulang yang benar, dengan letak yang benar. Setelah itu diberikan
ke mata pelajaran Art untuk diberikan warna biar bagus. Jadi
pelengkapan produk dipakai dengan mata pelajaran lain yang di
STEAM.
Apakah dengan menerapkan Sangat bisa dan juga dari adanya masalah mereka jadi berpikir
STEAM bisa menumbuhkan untuk mencari solusi. Jadi STEAM sangat bagus untuk
cara berpikir kritis anak? menstimulus otak mereka.
Apa salah satu contoh Contohnya membuat rangka manusia dari cotton buds . Saya
pembelajaran menggunakan berikan 3 size, size full dengan 20 sticks, size setengah dengan 10
STEAM? sticks, seperempat dengan 20 sticks. Jadi mereka akan berpikir
yang panjang di kaki yang pendek di tagan, paling pendek jari-
jari. Mereka cuman saya kasi bahannya saja dan saya tidak
memberi tahu mereka sebelumnya kalau mau buat rangka
posisinya seperti apa. Kalau sudah jadi produknya baru saya kasih
tau yang benar. Setelah itu saya kasih ke Art untuk memberikan
lebel ini tulang kepala fungsinya apa. Untuk dekorasi kita kasih
ke Art. Itu juga termasuk Math karena ada menghitung jumlah
sticks.
Selain membuat anak berpikir Komuniksi, teamwork karena kebanyakan STEAM itu kan
kritis apa lagi yang bisa diasah mereka kerja team, pasti ada ributnya, nangisnya. Misalnya ada
dari pendekatan STEAM? yang tidak mau minjemin glue, sebagai group itu mereka harus
atasi sendiri bagaimana agar projeknya selesai, guru tidak ikut
campur itu masalahmu gitu. Sebelumnya anak-anak dikasih rubric
dulu untuk diberitahu apa saja yang akan dinilai. Dari bertengkar
mereka juga mendapatkan ilmu.
Apa ada syarat tertentu untuk Sebenarnya tidak, bagus jika semunaya mencakup kelima
mengunakan pendekatan komponen tapi karena keterbatasan waktu, guru, dan pikiran juga
STEAM? Apa harus jadi 2 -3 saja okelah nanti komponen yang lain pasti akan
kelimanya? mengikuti bisa dihubung-hubungkan. Misalkan project besarnya
math, art dan science. Nanti technologynya dicari-cari aja gitu.
Untuk di MLI sendiri E pada STEAM bukan Engineering namun
English. Itu dikarenakan Engineering terlalu sulit untuk anak SD.
Untuk English biasanya diaplikasikan saat presentasi. Jadi saat
mereka mempresentasikan produk, mereka ngomong dalam bahas
inggris, ya udah. Tinggal cari T nya aja.
Apakah STEAM cocok Sebenarnya cocok dari kelas kecil cuman mungkin tingkatannya
diterapkan di SD? Atau lebih yang disesuaikan untuk kelas 1, 2, 3 gurunya yang memberikan
cocok ke SMP atau SMA? contoh produk terlebih dahulu, sedangkan kelas 4, 5, 6 kita kasi
masalah, mereka mencari ide dan di STEAMkan. Misalnya sungai
ini kotor, apa yang kamu harus lakukan? Apa yang harus kamu
lakukan? Oh harus buat filter ini miss, dsb. Nah kalo buat filter itu
apa saja yang kamu butuhkan? Kalo untuk air bahan yang bagus
apa? Ini sudah masuk science, property. Menurut aku STEAM
bagus untuk semuanya, cuman tingkat kesulitannya saja yang
harus disesuaikan. Misalkan kelas 1 2 3, kita mau buat baling-
baling air, kan itu gampang. Dari sendok, nah mereka mikir, kok
bisa nempel ya sendoknya. Bahkan di sini di MLI sejak TK sudah
diterapkan pendekatan STEAM.
Apakah ada perbedan lesson Selama ini tidak tapi bisa jadi disana letak kekurangannya, susah
plan berdasarkan kurikulum memasukkan STEAM. Misalkan dibagian main idea, siswa akan
Cambridge dengan kurikulum membuat ini, aku kasi tanda kurung “(collaborate math and art)”
yang biasa? gitu. Jadi tak masukannya begitu, bukan untuk math tugasnya
begini, art begitu. Jadi sebagai reminder aja.
Apakah ada pedoman khusus Seharusnya ada. Sudah diberikan contoh, tapi jujur saya sendiri
menyusun RPP pembelajaran belum ada. Dalam RPP itu semuanya sudah menjadi satu seperti
STEAM? tugas guru, siswa, dan parent. Jadi di RPP ini, guru memberikan
probem, siswa bagian solving dan parents menyediakan media.
Ada peran siswa ngapain, guru ngapain, orang tua ngapain.
Apakah ada pengembangan Indikatornya sendiri dari kurukulumnya, kebanyakan dari buku
khusus indikator STEAM? Cambridge diberikan indikator 3 yaitu seperti bisa mengukur
secara tepat, dll. Sedangkan di STEAM berkurang hanya
diberikan 1 atau 2 yang bisa terpenuhi jadi itu disesuaikan. Jadi
yang sisanya bisa saya cari di lesson lainnya.
Apakah pernah Pasti, seperti lecturing, discuss, video problem nanti mereka pikir
mengkombinasikan STEAM sendiri. Jadi di combine. Presentasi juga pasti.
dengan motode yang lain?
Apakah perlu menyiapkan Iya, karena selama ini aku masih mengajar kelas 3 dan 4, pasti ada
media sebelum medianya. Contohnya skeleton itu. Aku kasi tau dulu mereka
mengaplikasikan STEAM? harus gimana, baru aku tunjukan produknya.
Selain Cambridge apakah ada Pasti, Cambridge hanya memberikan materi, kadang idenya saya
mengunakan sumber lain dapat dari buku lain atau dari media yang lain bisa youtube,
dalam menerapkan pendekatan pinterest, google, dll. Kalo literature pasti kita butuh yang lain.
STEAM?
Apakah ada kendala dalam Waktu, karena susah menyesuikan dengan guru mata pelajaran
penyusunan RPP untuk yang lain. Contohnya saya perlu guru Art untuk mengambarkan
STEAM? segitiga namun kurikulum dia belum sampai disana. Tapi
kebetulan disini fleksibel, cuman masih susah untuk
menggabung-gabungkan.
Apa lembar penilaiannya Idelnya memang harus membuat rubric, karena STEAM itu
disesuaikan dengan menilainya bukan kuantitaif tapi kualitatif, jadi untuk STEAM ini
pendekatan STEAM dari 5 saya kebanyakan menilai dari rubric. Kalau workbook science
komponen? saja, jadi gak jadi satu.
Apa rubric disusun dari 5 Rubric dibuat sendiri-sendiri seperti art sendiri, yang mau dinilai
komponen STEAM? apa, scince juga sendiri. Misalnya dari sisi science apa benar
labelnya dengan tulangnya, art proporsi warnanya dan juga
bentuk, math benar tidak membagi pecahan cotton buds. Setiap
lesson beda rubic tapi menilai produk yang sama.
Apakah Ms. Berliana Sendiri, karena aku yang menentukan indikator rubricnya. Jadi
menyusun rubric sendiri atau tergantung setiap guru, mereka mau menilai apanya.
disiapkan dari kurikulum?
Apa kendala saat menyusun Penyesuaian ekspektasi kita saat membuat dengan yang terjadi di
rubric? lapangan seperti “kok gak sesuai sama rubric”. Namun
sebenarnya mudah jika yang membuat detail dan jelas, karena
saya kurang detail jadi agak sulit.
Apakah kalau soal Science Murni Science. Untuk soal aku ambil yang mencakup science
murni tentang Science atau ada saja.
komponen dari STEAMnya
lagi?
Bagaimana bentuk soalnya? Kalo untuk project biasanya instruksi atau produk. Kalau untuk
assessment ada lembar penilaian yang beda seperti quiz.
Apakah ada pedoman untuk Tidak, itu dari guru sendiri. Disesuaikan sendiri dengan
instruksi? teachernya, Namun dari pihak sekolah ada templatenya tapi
teachernya bisa mengadaptasikannya lagi.
Apakah ada kendala saat Waktu, saya pribadi susah di waktu karena saya bukan hanya guru
menyusun instrument tersebut subject, saya juga wali kelas. Jadi kalau saat project aku mengajar
seperti instruksi dan lain-lain? di kelas lain. Ada waktu cuman sedikit. Waktu untuk memikirkan
penilaiannya on the spot langsung di lapangan, itu pribadi saya
belum tertata.
Apa saja persiapan sebelum Melihat tujuan pembelajaran dulu baru ide, apakah ide masuk ke
mengajar dengan pendekatan tujuan tersebut.
STEAM?
Apa ide bisa menjadi kendala? Untungnya disini ada teaching team khusus perkomponen seperti
Science jadi bisa saling berbagi ide.
Apa kendala dalam proses Team worknya anak-anak, karena kadang ada anak yang tidak
pembelajaran pendekatan mengerti instruksi sehingga menjelaskan lagi, memakan waktu
STEAM? lebih lama. Mengerjakannya juga pasti ada konfliknya sampai
nangis, memakan waktu lagi, selesai hasilnya tidak puas, minta
diulang namun tidak ada waktu lagi. Kendalanya ya disitu.
Bagaimana cara menanggapi Saat akhir ada presentasinya jadi itu perkelompok digilir,
hal tersebut? misalkan project 1 kelompok 1 yang presentasi, nanti project 2
kelompok 2 yang presentasi, jadi giliran. Dan dipresentasipun
juga kadang ada masalah. Walaupun di RPP dibuat semua anak
mempresentasikan, namun di lapangan hanya satu kelompok saja
karena keterbatasan waktu.
Apa kendala yang dialami oleh Karena mereka belajarnya bareng-bareng, all in once jadi mereka
siswa saat belajar tidak tahu mana itu Science atau Math atau Art. Jadi untuk
menggunakan pendekatan mendapatkan indikatornya susah. Namun bagusnya anak jadinya
STEAM? tidak mengkotak-kotakkan komponen tersebut.
Apa perbedaan yang dirasakan Anak-anak lebih senang jika diberikan projek bersama teman-
anak-anak saat belajar temannya dan guru.
menggunakan STEAM dan
tidak?
Kalau dari segi Kita sebagai guru harus kerja extra lagi, menjelaskan yang kita
pemahamannya bagaimana? mau, kita harus ada extra waktu untuk menjelaskan kalau mereka
belum mengerti. Menjelaskan learning objectivenya.
Apakah siswa lebih mengerti Iya, namun tidak semua indikator yang kena.
menggunakan STEAM atau
tidak?
Menurut Ms. Berliana apakah Kalau mikirnya secara scientist harusnya bisa, seperti Pancasila
STEAM bisa diaplikasikan ke sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagaimana
mata pelajaran yang bukan caranya kamu berlaku adil? Jika kamu punya permen 5 dan 3
Cambridge seperti bahasa teman, gimana kamu caranya adil? Jadi ke sana berpikir, Math.
Indonesia, Pkn atau agama? Namun memang agak susah tidak semua bisa diaplikasikan
STEAM.
Apakah selama sekolah daring Tidak, itu yang susah. Saya lebih ke project science, masih belum
tetap menggunakan STEAM? berani STEAM. STEAM juga butuh teamwork kalau daring susah
sekali. Kalau anak SMP kan bisa buat zoom sendiri, kalau SD kan
susah mereka.
Disini memakai STEAM 2 2 tahunan, cuman aku baru jalaninnya tahun lalu.
tahun atau setahun?
Apakah di MLI sejak awal Ada pelatihan. Ada sekolah provide untuk pelatihan, kalau buku
diberikan buku pedoman atau kita sendiri yang menyimpulkan. Jadi dari pelatihan saja.
pelatihan?
Narasumber : Miss. Itha
Tanggal Wawancara : 21 Juli 2020
Pertanyaan Jawaban
Menurut Miss pendekatan Steam itu sudah satu rangkaian dan uji pembelajarannya sudah
steam itu apa sih? menurut saya untuk anak-anak itu lebih gampang karena kan
science, teknologi, engineering, art sama mathematic jadi satu
gitu. Jadi pendekatannya lebih terarah kalo ke anak-anak jadi
gak keliatan ini pelajaran science, ini pelajaran teknologi, itu
gak keliatan jadi sudah terintegrasi jadi satu. Jadi kesatuan
pembelajaran buat anak anak itu lebih interaktif.
Apa yang membedakan steam Kalo steam itu yang jelas menghasilkan produk. Ya memang
dengan metode lain atau ciri gak harus project sih tapi pasti ada produknya yang kelihatan.
khasnya dari steam itu sendiri Jadi anak-anakku juga seneng, ini aku bikin seperti ini, tanpa
yang bener-bener bisa kita disadari mereka itu sudah belajar banyak. Padahal kan cuman
lihat? satu produk yang digunakan. Itu aja. Jadi produknya yang
kelihatan banget kalo itu steam, seperti itu. Ciri khas
pendekatannya adalah produk dari projectnya sendiri.
Apakah kita bisa melihat saat Enggak, kalo di My Little Island sendiri, steam itu sudah ada.
siswa membuat suatu produk Semacam waktunya sendiri. Jadi kita itu memang menarik dari
dan kita menilai metode yang guru-guru untuk membuat project steam. Jadi memang steam
digunakan adalah steam? ini kita jadikan salah satu unggulan di sekolahnya kita. Bukan
anak-anak ada project trus mereka milih pake steam sendiri gak
seperti itu, tapi memang steam ini ada satu event yang memang
untuk semua kelas begitu.
Selain event steam itu sendiri, Pembelajarannya selalu pake steam, tapi emang ada event
kadang pernah gak pake steam sendiri kayak nunjukin ini steamnya MLI kek gitu. Kalo setiap
pembelajarannya gitu? pembelajaran, science sih terutama itu pasti menggunakan
steam.
Apa saja langkah-langkah Sama aja sih sebenernya, cuman penyampaiannya aja sih yang
pembelajaran steam selama berbeda. Jadi misalnya kayak tadi, kita kan belajar tentang the
HBL dan dikelas? earth and the sun, disitu ada revolution sama rotation. Aku gak
jelasin rotation itu apa, revolution itu apa, gak seperti itu. Jadi
aku kasi dulu, Miss have a paper, and you may colour it, colour
the earth and the sun. Pokoknya kita udah kasi template seperti
itu. Trus akhirnya kita kasi instruction. Instructionnya apa gitu,
jadi cuman ngasi instruction aja. Jadi ini stepnya seperti ini
mereka sudah kerja sendiri.
Nah selain berfikir kritis, Kalo untuk kelas 1 dan 2 itu melatih motorik. Karena kan anak-
menurut Miss keterampilan anak ini pembentukan motoriknya ini sampe kelas 3, bisanya
apa aja lagi yang bisa dibentuk nulis halus, gunting-gunting. Namanya anak kelas 1, 2 masi
dari menggunakan pendekatan kepengen main-main, kalo kita kasi ini bacaan habis itu minggu
steam ini? depan kita ulangan, kayaknya udah gak jaman gitu. Motoriknya
jalan, otaknya juga oke, mereka juga merasa senang kayak gitu.
Ada syarat tertentu kah jika Sebenernya kalo menurut saya, art, science, math sama
saya ingin dikatakan memakai technology itu gak harus jadi 1. Misalnya cuman science sama
steam? Misalnya ikut technology aja, itu sudah stem kok. Gak harus, tapi kan
mencakupi 5 bidang ilmu ini memang kalo project besar, kayak yang eventnya kita steam itu
semua atau cukup pake 1 aja? memang harus 5-5 nya tercakup. Tapi kalo untuk yang dikelas,
Atau 2 aja? 2 aja itu sudah termasuk pendekatan steam.
Untuk eventnya itu dibikin Per kelompok. Jadi kalo steam di kita, kalo misalnya kelas 1 2
projectnya itu per kelas apa 3 4 5, kan ada satu bahasan yang mau diangkat sama gurunya.
gimana ya Miss? Jadi misalnya kelas 1 kemarin itu, food colouring. Trus kelas 2
itu make a natural playdoh, itu sudah termasuk steam juga sih.
Jadi tingkatannya juga tergantung kelasnya.
Menurut Miss selama Enggak sih kalo menurutku, mulai dari TK pun itu sudah pantes
memakai steam untuk jenjang dan cocok karena memang lebih ke project jadi gak yang
SD itu cocok gak sih? Sudah monoton belajar. Jadi meskipun masih kecil itu sudah cocok.
bagus diterapin steam apa Meskipun gak yang ribet, steam kan macem macem tuh,
masih terlalu dini? kadang kan orang mikirnya kalo steam itu harus robot. Enggak
kok, hanya simple, itu sudah steam gitu.
Apakah ada perbedaan RPP Gak ada deh, pedoman lesson plannya sama aja. Dan
waktu kita pakai pendekatan pedomannya lesson plannya pakai yang Cambridge.
steam dan enggak?
Bagaimana pengembangan Kalo indikatornya sih lebih berat sih sebenernya karena kan
indikator saat menggunakan kita sudah ke C3 dan C4. Jadi memang biasanya kalo ada di
pendekatan steam? IKDnya itu kadang memang biasanya kita diatasnya itu. Karena
disitu biasanya cuman mengetahui, itu sudah lewatlah,
maksudnya kalo anak-anak pake steam otomatis sudah
identifikasi trus membandingkan. Jadi otomatis indikatornya
berbeda. Apa yang kita capai kan juga beda. Kebanyakan
indikatornya lebih mengembangkan ke C3 dan C4. Lebih berat
sih memang sebenarnya tapi jatuhnya lebih ringan ke anak-
anak enggak yang mikir hafalan gitu gak bikin otak capek.
Biasanya metode atau strategi Disebutnya sih pake metode stem jadi lebih ke project gitu.
yang Miss pake waktu
pendekatan steam itu apa?
Apakah ada kegiatan intinya Kalo di RPPnya jelas, ada. Jadi misalnya artnya apa, itu ada
yang dari lesson plan yang disitu. Mewarnai, atau buat apa. Trus teknologinya apa,
detail ini menggunakan steam, printing misalnya. Memang ada kegiatan jelasnya, jadi
sciencenya ini, technologynya memang kita kan ada 5 pelajaran itu kita kerjasama gitu,
ini, kayak gitu di RPPnya? misalnya dari art aku mintanya ini, ini yang tak ambil. Tapi
biasanya, sebagian besar pokok bahasannya dari science.
Tinggal artnya mengikuti, teknologi mengikuti gitu.
Saat akan membuat project Kalo kelas 2 kebetulan memang aku kan ngasi contoh dulu kita
gitu biasanya Miss sudah mau bikin kayak gini loh, tapi gak aku jelaskan cara buatnya
menyiapkan medianya atau gimana, karena memang akan ada nanti, mereka juga sudah
langsung? belajar, ada instructionnya. Nah kalo misalnya salah, gak sesuai
sama yang punyaku, berarti kan ada something wrong.
Kalo misalkan ada yang salah, Iya, kalo memang dia ngomong miss kok beda ya. Saya coba
apa Miss ngasi tau gak kamu ngarahkan sih, coba di step yang ke sekian di cek lagi, kan
itu salahnya disini, dll? kelihatan biasanya. Misalkan dia guntingnya salah, itu kan
keliatan. Teachernya juga harus bener-bener ngerti
instructionnya jadi biasanya aku kasi contoh, jadi ini kita mau
bikin seperti ini sudah gitu aja. Nih instructionnya, cuman
dikasi itu, nanti begitu kelihatan gak sama mereka akan
respond.
Biasanya waktu Miss Pakai. Jadi biasanya buku science yang lain karena kita
melakukan pembelajaran, memang ada buku steam sendiri, jadi ada 1 pack bundle itu
selain buku dari Cambridge, steam semua, jadi kita bisa liat disitu. Pengen bikin apa, ada
Miss pakai bantuan buku-buku disitu semua.
yang lain gak?
Apakah ada kendala saat akan Gak ada sih ya, ngarasa nyaman, ngerasa lebih enak juga sih
menyusun RPP pendekatan pake steam. Biasanya kalo kita bikin RPP yang panjang gitu
steam? kan bingung menuangkan gitu. Kalo pake steam ya udah jalan
aja, soalnya kan udah ngerti langkah-langkahnya.
Trus kalo misalnya mau Ada aja sih, mengalir, karena kan biasanya diperbanyak sama
memunculkan idenya ini nanti baca buku, trus lihat di Tiktok itu banyak banget sih, di Tiktok
dibuat apa gitu, gimana Miss? itu sebenernya banyak sekali steam, trik-trik itu kan banyak, itu
juga udah termasuk steam. Jadi banyak sekali, di Tiktok itu
cukup banyak, di Youtube malah lebih banyak lagi. Pokoknya
cari yang aplikatif ajalah yang kehidupan sehari-hari, yang
mudah.
Saat menilai, itu cukup ini nilai Ada semua, kita selalu di RPP itu tercantum, misalnya,
sciencenya. Atau mencakup penilaiannya itu sudah ada. Artnya yang mau dinilai apa aja,
dari sciencenya, trus indikatornya apa aja, itu sudah ada. Jadi kita sebelum masuk ke
technologynya gitu? pembelajaran di RPPnya sudah ada. Kalo yang di kelas 2 loh
ya. Misalkan di art yang mau dinilai ini indikatornya ini.
Technology, itu apa, itu sudah ada semua. Science nanti masuk
ke sini, math masuk kesini.
Apa masih diterapin ke Miss Harusnya menerapkan karena itu sudah aturan dari kurikulum.
sendiri atau guru lain gak? Jadi kita setiap kali steam selalu ada penilaian begitu.
Kalo pedoman nulis steamnya Iya, tapi kita menambahi juga sih, yang pengen dicapai apa,
berarti emang dari buku yang balik ke indikatornya yang awal tadi.
ada itu, kayak nilainya gimana
gitu?
Ada kendala gak Miss kalo Selama ini belum ada sih. Jadi memang lebih enak aja gitu, kalo
nyusun penilaian kek gitu? kita indikatornya ini ya sudah berarti sudah terukur, harus
sudah terukur, gak mungkin kita mau bikin stem tapi belum
terukur. Jadi otomatis misalnya kalo anak gunting lurus,
guntingnya agak miring itu sudah ada nilainya begitu. Dari guru
artnya juga sudah ngasi pedomannya. Jadi nanti dia sendiri
yang nilai tapi kita kan juga mengarahkan biar nilainya juga
bagus. Guru art itu sudah ngasi nilai ke kita, instrument
penilaiannya. Apa-apa saja yang mau dinilai dari art, gitu
misalkan.
Worksheet untuk steam itu ada Ada. Tapi yang biasanya ditambah worksheetnya itu science
sendiri? karena kan kalo ini misalkan bikin steamnya kan medianya
science. Trus misalnya kalo stemnya medianya math berarti
worksheet stemnya yang tadi ditambah mathnya.
Untuk worksheet, Miss yang Tetep team worknya, dari stem itu tadi. Dari guru kelas,
susun sendiri atau team begitu? misalkan yang ngajar teknologi itu siapa, yang ngajar art siapa,
yang ngajar math siapa. Awal tahun pelajaran itu kita kan sudah
ngerti yang dipake steam apa aja, jadi nanti yang guru science,
teknologi, art, math itu langsung, otomatis gitu.
Biasanya ada kendala dalam Kendala waktu aja sih, jadi misalnya kita nih mau meeting
menyusun worksheet? tentang steam ini, yang ini belum bisa, yang ini belum bisa,
akhirnya nyamain waktu dulu.
Apakah Miss menemukan Di waktu sih, kadang molor. Jadi biasanya di RPP nya, lesson
kendala saat pembelajaran full plan kita itu kita tulis misalkan 3x JP untuk steam. Tapi
dari awal sampai akhir? ternyata, kalo itu kita yang ngerjain pasti bisa 3 JP, misalnya
ya. Tapi kalo anak-anak pasti otomatis mundur. Karena
memang anak-anak juga kan cara pikirnya beda sama kita, cara
kerjanya juga beda. Itu sih waktunya aja, mungkin selalu agak
molor. Tidak sesuai dengan lesson plan.
Biasanya kalo Miss punya Kita itu sudah punys strategi sebenernya, ngomongnya ke anak-
kendala waktu, cara anak itu udah ya ini 2 minggu, padahal kita sudah punya spare
menanggapinya itu gimana? time 1 minggu untuk penyelesaian. Jadi sebenernya 3 minggu
tapi yang diomongkan ke anak-anak ini 2 minggu. Jadi anak-
anak kan ada target, 2 minggu udah selesai, nanti kan yang 1
minggu ini bisa untuk definisi gitu.
Biasanya selama Miss ngajar Kendalanya untuk keterampilan anak ini kan beda-beda jadi
pake steam itu apa sih biasanya memang kalo yang project pribadi itu saya gak masang standar
yang Miss perhatikan dari yang tinggi. Tapi untuk yang kelompok, kan steam itu ada 2
peserta didiknya itu? macem ya, ada yang individu ada yang kelompok, yang untuk
kelompok ini menyiasati anak yang memang misalnya nih 4
kelompok, 1 anak ini pasti ada yang up, trus 1 pasti saya kasi
yang agak kurang gitu, ada 1 yang seneng gunting gunting, ada
yang 1 seneng mewarnai. Jadi kita juga harus memahami
karakter anak-anak. Oh anak ini kurang dalam mewarnainya,
misalnya anak ini lebih pinter gunting, jadi kita jadikan 1. Kalo
yang individu saya gak pernah bikin steam yang berat. Karena
disesuaikan dengan komposisi anak kan beda-beda cara
kerjanya juga beda.
Berarti yang bentuk kelompok Iya, gak pernah saya membiarkan kalo untuk steam
itu Miss sendiri ya? membiarkan anak-anak itu memilih kelompoknya sendiri. Atau
gak biasanya saya pilih leadernya, saya gandengkan siapa, trus
kerena itu sudah up sama yang kurang kan, nanti yang 2 boleh
pilih sendiri.
Narasumber : Mr. Taufik (Guru Mata Pelajaran Matematika)
Tanggal Wawancara : 22 Juli 2020
Pertanyaan Jawaban
Menurut Mr, pendekatan Menurut saya pendekatan steam itu mengajarkan kombinasi.
steam itu apa? Contohnya seperti saya mengajar math dan bagaimana math itu
bisa teraplikasikan di mata pelajaran lain seperti science, art,
technology dan English.
Apa sih yang membedakan Menurut saya metode pembelajaran itu kan ada banyak ya
steam dengan pendekatan yang seperti PPL, PJBL, Discovery, dll. Nah kalo steam ini tidak
lain seperti project walaupun hanya berbasis project tapi teachernya juga menjelaskan seperti
steam juga sama-sama membuat matematika pecahan tetapi terdapat unsur artnya juga,
melakukan project? Ciri khas atau ada teknologinya juga. Intinya dalam pendekatan ini harus
steam itu apa? lengkap semuanya S.T.E.A.M nya. Kalo PPL kan ya sudah
project saja seperti itu. Kalo steam kita lebih mengharapkan
setiap siswa itu memiliki kemampuan kecakapan dalam bidang
teknologi, matematika dan juga seni, dll.
Ada perbedaan kah saat Mr Kalo steam lebih kompleks ya. Kalo stepnya itu basic sih, jadi
melakukan pendekatan steam untuk merangsang pikiran anak-anak itu harus ke tujuan
ataupun tidak? Dilihat dari segi pembelajarannya, hari ini itu tentang apa sih gitu. Kalo
langkah pembelajarannya. misalkan math gak langsung ke mathnya sih, bisa dari kegiatan
sehari-hari dulu.
Setiap lesson plan kan ada metode pembelajarannya sendiri,
kalo steam itu kita persiapannya lebih matang dan lebih detail
seperti sebulan atau 2 bulan sebelumnya.
Dengan menerapkan Pasti sih, kalo dibandingkan dengan project bisa ya. Kalo steam
pendekatan steam apa bisa itu kan bagaimana mereka bisa mengaplikasikan 5 hal tersebut
menumbuhkan tingkat berfikir dalam 1 pekerjaan. Contohnya seperti kegiatan cooking class,
kritisnya siswa? jadi steamnya itu seperti proses pembekuan es batu, gimana sih
biar air itu bisa beku. Trus kok lama-lama udah gak membeku
lagi dan akhirnya jadi cair. Itu sciencenya. Nah kalo
mathematicnya gimana mereka bisa membuat resep atau
komposisi itu dengan rasa yang pas, misalkan buat es buah,
susunya berapa, perbandingan sirup sama susunya, seperti itu.
Kalo artnya misalkan gimana mereka bisa decorate makanan
tersebut biar interesting gitu. Kalo IT nya mungkin kayak
mereka bisa bikin pamphlet untuk promosi supaya esnya
menarik.
Apa ada syarat tertentu jika Sebenarnya menggunakan 2 atau 3 itu sudah disebut
misakan saya ingin melakukan pendekatan steam. Steam itu sebenarnya tanpa disadari kita
pendekatan steam? Apa harus sudah menggunakan ke 5-5 nya. Contohnya misalkan pake
memakai 5 bidang ilmu crayon mungkin kita bisa ganti ke paint jadi itu termasuk IT.
tersebut atau bisa hanya 2 atau Tinggal teachernya saja sih yang mengintegrasikannya mana
3? yang sciencenya, mana yang math, mana yang engineering dan
mana yang artnya.
Selain keterampilan berfikir Banyak, seperti literasi sains, creative thinking, dan
kritis, keterampilan apa saja komunikasi.
sih yang bisa kita temukan saat
menggunakan pendekatan
steam?
Selama membuat lesson Di steam sendiri itu untuk pendekatan indikatornya itu pasti
plannya itu, untuk pendekatan ada. Tapi kembali lagi karena tidak semua di steamkan begitu.
steamnya, pengembangan Setiap guru itu tau mana sih yang lebih maksimal untuk project
indikatornya seperti apa sih? dan mana sih yang tidak usah menggunakan project, jadi guru
itu sudah tau mana yang harus di steam kan. Untuk pendekatan
indicator, itu sudah pasti, tidak hanya steam saja. Ketika kita
tidak membuat steam itu pasti akan tujuannya itu minimal
indicator kompetensinya tercapai. Jadi tetap dikembangkan.
Biasanya strategi atau metode Kalo aku sih problem, PPL. Kalo saya sendiri punya kepuasan
apa sih yang Mr satukan ketika siswa itu bisa melihat pertanyaannya sendiri.
dengan pendekatan steam?
Yang paling cocok itu yang
mana?
Untuk kelas kecil dan kelas Kalo di kelas 6, mereka harus membuat 3D shape, itu saya
atas kan biasanya berbeda ya, cuman kasi ide aja, tapi saya gak kasi contoh 3Dnya seperti apa.
kalo membuat project gitu Mr Jadi saya suruh mereka mengembangkan kreativitas mereka.
sudah menyiapkan contohnya Jadi mereka harus berfikir dari 0 saya cuman memberi ide ini,
atau murni aja gitu? ini, ini, begitu. Kalo dikelas tinggi memang harus dirangsang
agar lebih kreatif.
Kalo dikelas kecil mungkin harus dikasi contohnya ya, tapi
untuk menghiasnya sekreatifitas mereka. Dan dikelas math ini
kita punya perayaan matematika sendiri. Jadi kita
menghadirkan produk dari siswa dan guru dan itu juga
diperlihatkan ke sekolah-sekolah lain.
Untuk instrument penilaian Kalo kelas saya menilainya itu dari rubric, penilaiannya itu
apakah dibagi science, math, semuanya. Ketika saya modern art misalkan warnanya berapa
dll atau murni nilai matematika nilainya, keserasiannya, meskipun tidak sciencenya berapa
gitu? teknologinya berapa, itu kita pasang dulu rubricnya. Apakah
kita melihat dari komunikasi, keaktifan, seni dan gradasi warna.
Dan itu yang menilai bukan saya sendiri, kalau gradasi warna,
saya komunikasi dengan guru artnya.
Kalau di kelas 1, karena kebetulan IT sama art kan dipegang 2
kelasnya juga ya, jadi itu bisa sekalian kita nilai juga jadi lebih
gampang untuk menilainya.
Selama Mr menggunakan Waktu sih ya. Karena kalau menggunakan steam memang
pendekatan steam, ada gak sih harus konsen dan relate gitu. Sebenernya kalo 1 steam
kesulitan dalam menyusun semuanya harus steam biar bisa memadupadankan waktu dan
penilaian, RPPnya gitu? kerjasamanya gitu.
Worksheetnya ada gak sih? Bisa, kita gak mengklasifikasi ini math, math aja gitu, tapi
Misalkan kayak math, ya digabung. Saat saya mengajar kelas 1 jadi disitu ada mewarnai,
soalnya math aja atau kita bisa jadi disitu ada bunga, misalkan perkalian yang hasilnya 20
buat soal yang bisa ada steam diwarnai biru, seperti itu. Jadi steam itu bukan hanya
gitu? dipembelajaran tapi untuk dibuat soal-soal juga bisa. Ataupun
project berbasis prosedur, kalo misalkan project kan kita
disekolah, kalo dirumah bisa banget, jadi kita sudah
menyiapkan modul. Kita susun alatnya seperti ini, bahannya
seperti ini, lalu langkah-langkah kerjanya seperti apa. Jadi nanti
anak-anak saya suruh mengeksekusi kerjanya dan diakhirnya
ada pertanyaan juga bisa seperti itu.
Kendala selama menyusun Menghubungkan supaya tetap integrated dan dipahami anak-
worksheet itu apa sih? anak gitu. Pertanyaan dan jawaban yang seperti apa yang kita
mau. Dan ekstimasi waktu juga, jadi misalkan kayak outing, itu
sudah pulang jam berapa nah jadi kita mengekstrak
pertanyaannya, jadi misalkan pertanyaannya itu 5 tapi
bagaimana 5 ini bisa represent ke materi yang akan kita
sampaikan.
Kalau di kelas kecil apa tetap Disini kalo dari kelas 1 sih udah pasti ya aka nada stem. Sama
dibuat steam atau bagaimana? sih sebenernya kayak kelas-kelas besar, kita harus konsultasi
dulu dengan guru science, art, dll. Cuman pertanyaannya gak
serumit di kelas besar sih, masih basic gitu. Untuk pembuatan
soal-soal gitu guru matematikanya membuat, lalu nanti ke
HOD, jadi disana di cek grammarnya, apanya gitu. Kalau sudah
benar nanti kita tanya ke guru bahasa Inggris udah benar atau
belum grammarnya, jadi dari kebahasaannya juga.
Selama mempersiapkan media Enggak sih ya. Karena kita juga gak maksain misalkan ini
ada kendala gak? Seperti susah memang tidak bisa disteamkan, ya udah enggak gitu. Kita akan
mencari bahan? ambil yang memang terhubung begitu. Tapi tetap kemampuan
literasi, creative thinking anak-anak tercapai.
Ada kendala saat mengajar Kendala mungkin karena kemampuan anak-anak kan beda ya,
pendekatan steam? jadi misalkan yang 1 paham, tapi yang lagi 1 gak ngerti disuruh
ngapain. Nah jadi kita harus menjelaskan lebih biar dia itu lebih
nangkap maksudnya, steam dihari itu apa sih begitu. Kalo dari
waktu sih lumayan lama ya, 8 jam seminggu.
Pernah kekurangan waktu saat Tetap sisa. Karena kita sudah ada time tablenya, misalkan oh
membuat project? matematika ini susah jadi kita ambilnya satu bulan misalkan,
atau kalo gampang 1-2 minggu saja cukup. Jadi gak yang 1
lesson ada yang lama, ada yang sebentar, tergantung projectnya
dan tingkat kesulitannya.
Kalau di kelas 1 sama aja sih, cuman lebih rewel, karena anak-
anak takut salah.
Pernah gak Mr kesulitan dalam Ya sering sih ya. Untuk membuat kalimat untuk
mencari ide untuk project? menggabungkan ke 5-5nya itu. Kadang misalkan sama science
udah cocok nih, eh tapi ternyata sama teknologinya belum
cocok.
Selain buku Cambridge, ada Kalo buku khusus steam sih gak ada ya, pinter-pinter gurunya
gak sih buku lain? Seperti buku aja untuk memperkaya literasi. Kalau buku lain ada sih seperti
khusus steamnya sendiri? buku pembelajaran dan worksheet gitu tapi yang dibuku.
Steam disini baru 2 tahun ya, Ada pelatihannya tapi internal. Kalo dari luar itu belum, cuman
awal mulanya itu sampai guru- kalo internal dari sekolah udah. Dan kebetulan juga beberapa
guru tau ada steam itu apakah guru sudah tau steam itu apa gitu.
diberi pelatihan dulu atau
gimana?
Kalau misalkan ada guru baru Kalau saya kemarin, saya kan guru baru, jadi kemarin itu lewat
apakah pelatihannya zoom karena jauh kan. Itu ya ditanya udah tau steam belum,
disendirikan atau belajar dari gitu.
guru-guru yang sudah
mengikuti pelatihan?
Narasumber : Miss. Rina (Guru Mata Pelajaran Matematika)
Tanggal Wawancara : 22 Juli 2020
Pertanyaan Jawaban
Menurut yang Miss tau, Steam itu pengajaran lewat project, tapi tidak hanya untuk math
pendekatan steam itu apa sih tapi gabungan dari beberapa mapel trus dijadikan 1 project
Miss? seperti itu.
Apa sih yang membedakan Steam itu project dari beberapa mapel yang saya lihat. Project
steam dengan metode-metode itu kan ada 2, project besar dan kecil. Nah kalo yang kecil itu
lainnya? setiap mapel, nah kalo yang steam ini project besar jadi
kebanyakan menggaet mapel yang lain seperti science, art, dll.
Langkah-langkah apa yang Sebenernya sih sama aja ya, mungkin kalau steam lebih
dilakukan saat akan memulai complete ya. Kalo misalkan pembelajaran biasa kan kadang ada
pembelajaran dengan yang bisa kelewat. Tapi kalo steam itu harus terurut, kalo gak
menggunakan pendekatan terurut bukan student center jadinya.
steam?
Kalo steam kan lebih ke Kelompok. Dan itu secara tidak langsung melatih siswa untuk
project, itu pengerjaannya kerjasama, kayak gitu.
individu atau kelompok?
Selain kerjasama apa kita bisa Bisa. Itu bisa kita lihat ketika kita mulai steam, kita sudah
menumbuhkan keterampilan memiliki runtutannya gitu kan, langkahnya mulai darimana.
berfikir kritis siswa dari Biasanya kalo kita sudah memberikan ke anak-anak mereka
menggunakan pendekatan sudah langsung punya ide. Misalkan mereka sudah mempunyai
steam? ide menghiasnya seperti apa.
Selain kolaborasi dan berfikir Komunikasi. Soalnya kalo disini cenderung anak-anaknya
kritis, keterampilan apa lagi punya temperamen tinggi ya. Kalau berkelompok kan lebih
yang bisa kita tumbuhkan? bisa berkomunikasi, soalnya umur-umur segitukan banyak
egoisnya. Kalo berkelompok kan gak bisa. Nah jadi mereka
harus bisa berkomunikasi yang baik biar ide itu berkembang.
Apa harus menggunakan 5 Minimal 2 sih bisa. Cuman kalo 1 mapel sih belum pernah.
bidang ilmu dalam pendekatan
steam atau bisa hanya
menggunakan 2 atau 3?
Steam itu kan diterapin di SD Kalau secara kemampuan sudah waktunya, malah harus ya.
dan TK. Apakah cocok Cuman kita bentroknya dengan kurikulum di sekolah juga.
pendekatan steam ini Yang kemarin-kemarin kan masih nilai oriented gitu, jadi
dilakukan di SD? misalkan 1 semester harus selesai 5 BAB gitu. Tapi kalau ada
steam pasti akan berkurang. Apalagi kalo yang kelas atas, 5 dan
6. Kelas 5 dan 6 kan mengejar materi ya, nah steam ini juga
harus berjalan, masalahnya steam ini kan butuh waktu juga gak
cuman sehari, 2 hari saja.
Dalam penyusunan lesson Ada, karena steam kan punya lesson plannya sendiri ya, jadi
plan, ada gak keterangan detail kalo meeting harian biasa itu ada, tapi kalo mau mengadakan
tentang steam? steam juga ada, individual map namanya.
Pedoman saat membuat RPP Kalau dari template ya dari sekolah, karena berurusan dengan
bagaimana? Apakah mencari dana juga, jadi sebelum kita mengajukan dana, materian untuk
sendiri atau dapat dari sekolah? steam, sekolah harus tau tujuannya apa, prosesnya bagaimana,
mungkin kalo ada referensi dari tempat lain dilampirkan
fotonya, hasilnya akan seperti apa, dll.
Contoh indikator saat Indikator itu disesuaikan sama projectnya seperti apa dan mau
melakukan pendekatan steam dikembangkan bagaimana begitu.
itu seperti apa?
Saat melakukan pembelajaran Gak mesti sih ya, kadang ya steam aja. Kadang kalo emang
kan ada beberapa metode agak sulit dikasi problem solving. Gak semua sih, biasanya
seperti metode project, cuman beberapa kelompok yang saya beri problem solving.
problem solving, dll. Nah kalo Kan setiap kelompok punya kemampuan yang beda-beda.
Miss biasanya pake metode
apa?
Sebelum Miss mulai Kalau saya sebenernya tergantung dari siswanya. Soalnya
pembelajaran, Miss sudah setiap siswa itu berbeda. Kalau rata-rata anak-anaknya sudah
menyiapkan projectnya itu mandiri, saya hanya memberikan petunjuk. Tapi kalau sebagian
seperti ini dan selanjutnya besar masih belum mandiri, biasanya saya arahkan dan berikan
terserah kalian atau Miss contoh. Jadi tergantung rata-rata kemampuan anaknya.
memberikan contoh terlebih
dahulu?
Apakah ada kendala saat Ada. Kendalanya biasanya waktu. Menempatkan waktu ini
menyusun lesson plan? dimana itu yang kadang susah.
Rubric penilaian Iya, tiap-tiap pelajaran juga. Misalkan science tentang tulang,
menyesuaikan sesuai nanti dia mengerti apa tentang tulang. Ketika kita membuat
projectnya? tulang mungkin kita bisa masukkan mapnya berat gitu. Itu nanti
ada sendiri rubricnya. Trus artnya rapi atau tidak, itu juga ada
rubricnya. Jadi setiap mapel ada rubricnya sendiri.
Saat menyusun rubric Waktu menyusun rubric sih gak ada kendala. Waktu
penilaian ada kendala gak sih menilainya sih biasanya saat waktunya mepet, kan ada batas
Miss? waktunya. Dan disaat seharusnya udah selesai tapi ternyata ada
yang belum selesai, kita pasti bantu yang gak selesai itu kan,
jadi kadang terlupakan rubric kelompok ini nilainya apa ya,
soalnya di proses kan juga ada penilaian gak cuman di akhir
saja.
Kalau di worksheet itu keliatan Iya, ada. Tapi porsinya setiap lesson. Jadi sciencenya sendiri,
sciencenya, technology, art, math sendiri. Ada templatenya juga, kayak math soalnya apa,
dll? science soalnya apa. Walaupun belajarnya lagi math begitu.
Bagaimana cara Miss Iya, diskusi. Sebelum kita melakukan steam, guru-guru
menyusun worksheetnya? meeting bareng gitu, kita menentukan pelajaran apa yang cocok
Apakah individu atau diskusi? sama math misalkan. Itu termasuk rubric, soal, semuanya gitu.
Kendala dalam Kalau untuk matematika untuk mencari ide sebenarnya sulit,
mempersiapkan bahannya apa kalau science kan banyak ya. Dan umumnya, biasanya
aja? matematika ngikut, bukan headnya. Kecuali kelas 6 ya, kalo
kelas 4 itu biasanya ngikut.
Saat mengajar apa Miss Kalau saya sih materi dulu baru project ya, supaya lebih lancar.
melakukan project terlebih
dahulu atau menjelaskan
terlebih dahulu?
Selama proses pembelajaran Kalau anak-anak sudah stuck ide. Dan kadang ada beberapa
berlangsung, kedala yang anak yang kurang menangkap materinya, itu jadi gak ngerti
pernah Miss alami itu seperti harus ngapain. Otomatis itu kan idenya gak berkembang,
apa? intinya begitu sih. Dan hasilnya gak sesuai harapan.
Kalau terjadi kendala seperti Biasanya saya selalu memberikan pancingan ide sih ya, setiap
itu, cara Miss menanggapinya kelompok itu pasti. Cuman gak setiap kelompok bisa
seperti apa? terpancing dan itu gak papa sebenarnya. Dan itu proses kan ya,
jadi terlihat sejauh mana kemampuan siswa.
Apakah ada perbedaan Sebenarnya lebih mudah menggunakan steam sih ya. Kalau ada
pemahaman siswa saat Miss siswa yang masih belum paham sih ya pasti dilain waktu kita
menggunakan steam dan akan mengulang lagi. Biasanya kalo ada sangat amat butuh
tidak? pengertian lebih, atau exercise lebih bisa ada intensive care
gitu, semisal sepulang sekolah dikasi tambahan.
Selama proses pembelajaran, Kalau yang saya lihat sih kesulitan dengan temannya.
apa aja kendala yang dialami Kerjasamanya gitu. Saya menanggapinya sih dengan
oleh para siswa saat sedang consequences, kalau tidak ikut bantu, apa konsekuensinya.
membuat project?
Selain menggunakan buku Iya, biasanya untuk steam itu kita mencari sendiri.
Cambridge apakah Miss
menambahkan buku-buku
lain? Itu didapat dari sekolah
atau mencari sendiri?
Untuk mapel lain seperti PKN, Bisa, kayak IPS misalkan, tentang keragaman budaya itu juga
IPS itu apakah bisa bisa.
menggunakan steam?
LAMPIRAN V
Lesson Plan
School
Subject
Grade/ Semester
Time Allocation
Unit/ Lesson
Lesson Objectives
Indicators
Key Words
Expected Character
Teaching Methods
Sources
Teaching Media
Assesment
Pre - Teaching
Post - Teaching
School Activities
Venue
Grade
Activity details:
Additional Expereience:
Science
Technology
English b
Math
Art
Mata pelajaran di
luar STEAm apabila
ada contoh : PPKn
dll
LAMPIRAN VI
BIODATA PENULIS
NIM : 16140014
E-mail : beatricaar45@gmail.com
Riwayat Pendidikan :