SKRIPSI
Oleh
Nurul Hidayah
NIM. 07140085
FAKULTAS TARBIYAH
2010
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
PADA SISWA KELAS IV SDN MADYOPURO I DI MALANG
SKRIPSI
Oleh
Nurul Hidayah
NIM. 07140085
FAKULTAS TARBIYAH
2010
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh:
Nurul Hidayah
07140085
Dosen Pembimbing
Mujtahid M.Ag
Mengetahui,
SKRIPSI
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia ciptakan? Dan
langit, bagaimana ia tinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia tegakkan?
Dan bumi bagaimana ia hamparkan?” (QS.al-Ghaasyiyah, ayat 17-20)
Mujtahid, M.Ag
NIP. 150 368 789
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Nurul Hidayah
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
B. Vokal Panjang
Vokal (a) panjang =â
= ay ! = iˆ
KATA PENGANTAR
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita pada jalan dan agama yang
mutlak kebenarannya yaitu Agama Islam.
Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Lampiran Hal
Lampiran 12: Lembar Kegiatan siswa Siklus II Pertemuan I. ....... ………… 133
Lampiran 23: Bagan Struktur Organisasi Komite Dewan Sekolah .............. 155
B. Kajian Terdahulu……………………………………………...…... 6
F. Definisi Oprasional………………………………………….… 11
A. Pendekatan …………………………………………….…. 39
B. Jenis Penelitian ………………………………………..……….. 41
C. Kehadiran Peneliti …………………………………...…………... 43
D. Lokasi Penelitian …………………………………..……………. 44
E. Sumber Data…… ………………………………..……………… 45
F. Prosedur Pengumpulan Data …………………………………….. 46
G. Analisis Data ………….………………………….……………... 50
H. Pengecekan Keabsahan Data …………………………………….. 52
I. Tahapan-tahapan Penelitian …………………………………… 54
BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN ………………………………. 56
A. Kesimpulan .…………………………………………………… 97
B. Saran ………….……………………………………………….. 99
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………….
ABSTRAK
PENDAHULUAN
yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman sekarang. Oleh sebab itu
oleh Allah Swt. Pematangan potensi jasmani dan rohani dapat dicapai melalui
negara 1
1
UU.RI.No.20.Tahun 2003, Tentang System Pendidikan Nasional Beserta
Penjelasannya (Bandung: CV. Citra Umbara), hal.72
Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan.
nasional.
tentang Guru dan Dosen Pasal 10, dinyatakan bahwa kompetensi guru
dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Baik itu secara
teknis maupun nonteknis. Tidak hanya guru dan murid yang berperan dalam
keberhasilan pendidikan akan tetapi lebih dari itu juga harus ditunjang aspek
lain. Salah satu aspek yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan
psikologis maupun jasmani dan untuk itu diperlukan kejelian seorang guru
berlangsung. Jika guru kurang jeli dalam memilih metode mengajar maka
siswa terhadap materi. Oleh karena itu menghindari keadaan seperti itu maka
harus diambil sesuatu hal yang baru yaitu, dengan menerapkan sebuah
mengajar tersebut tidak ada satupun yang merupakan metode mengajar yang
terbaik. Karena hal ini tergantung dari kondisi siswa itu sendiri pada
keaktifan belajar dari semua komponen maka dari itu dalam penilaian metode
hanya meliputi siswa datang, duduk, menulis materi yang telah dituliskan
pemahaman materi yang dijelaskan, peneliti dan guru bidang studi mencoba
sehingga dalam penelitian tindakan kelas ini coba kami paparkan dan bahas
mengikuti ceramah guru melihat guru menulis dipapan tulis, lalu mengingat
atau bahkan mengkopi apa adanya segala informasi yangt dipresentasikan
oleh guru.
matematika ini adalah siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang
karena guru dianggap sebagai sumber utama, ceramah sebagai pilihan utama
materi pelajaran.
diperoleh yang bermakna perlu diciptakan lingkungan yang alami dan dekat
dengan dunia nyata siswa. Oleh sebab itu pembelajaran matematika perlu
cara yang bersifat umum dan khusus. Keduanya harus mencakup hakekat
oleh ilmu pengetahuan tersebut kepada orang lain. Karena pada dasarnya,
pembelajaran adalah proses menjadikan orang lain paham dan mampu
membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan dunia nyata dan
kaitkan dengan ungkapan filosofis besar cina Konfusius yakni “apa yang saya
dengar, saya lupa; apa yang saya lihat, saya ingat; apa yang saya lakukan,
Berpijak dari latar belakang di atas maka perlu kiranya diadakan suatu
penelitian tindakan kelas (PTK), dalam hal ini penulis akan mengangkat suatu
MALANG”.
baru dalam belajar, yakni pembelajaran diluar kelas, pengalaman belajar sama
pengetahuannya.
dan sanggahaan. Hal ini dinilai dari hasil kerjasama kelompok, yang
(2) setelah diterapkan pendekatan CTL pada siklus 2 dan siklus 3 selama
proses belajar mengajar berlangsung cukup berhasil hal ini tampak pada
pembagian.
And Learning) dan tanya jawab dalam penelitian ini karena materi-materi
dengan pendekatan CTL dan ini menjadi motivasi bagi guru dalam
maka peneliti dapat simpulkan bahwa rumusan masalah yang diajukan dalam
Madyopuro I di Malang?
D. Tujuan Penelitian
1. Bagi Guru
pembelajaran.
2. Bagi Siswa
sehari-hari.
3. Bagi Sekolah
4. Bagi peneliti
Learning) di lapangan secara langsung yang selama ini hanya berupa teori
saja.
F. Penegasan Istilah
dari judul penelitian ini, peneliti perlu memberikan penegasan istilah sebagai
berikut:
a. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam melakukan
usaha belajar, atau bisa diartikan sebagai bentuk hasil belajar yang berupa
sehari-hari.
ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran,
lingkup dari penelitian ini adalah berkisar pada peningkatan prestasi belajar
H. Sistematika Pembahasan
bab ini.
BAB VI : Bab ini merupakan akhir dari tahap penulisan skripsi, dimana
pertimbangan.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Prestasi Belajar
tingkat keberhasilan dari usaha yang dilakukan. Jika dikaitkan dengan konsep
Menjelaskan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai siswa yang
dilakukan melalui tes, prestasi hasil belajar yang bertujuan untuk memperoleh
gambaran daya serap siswa untuk menerapkan tingkat prestasi atau tingkat
atau prestasi belajar siswa. Dengan mengetahui prestasi belajar siswa, akan
diketahui pula kedudukan siswa di dalam kelas. Prestasi belajar ini biasanya
dinyatakan dengan bentuk angka, huruf, atau simbol dalam buku raport.
Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu “prestasi dan belajar”.
yang berasal dari kata achieve yang berarti meraih, sedangkan achievement
diartikan hasil atau prestasi.3 Dalam kamus bahasa Indonesia, prestasi artinya
hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan).4 Menurut
Mas’ud Khasan Abdul Qahar, prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan,
hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
3
Peter Salim, The Contemporary English-Indonesia Dictionary (Jakarta: Modern
English Press, 1986), hlm. 18
4
Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 1989), hlm. 787
5
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994), hlm. 20-21
6
Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia, op.cit., hlm. 16
3. Howard L. Kingskey mengemukakan bahwa belajar adalah proses dimana
tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek
atau latihan.7
belajar jika dapat diasumsikan dalam diri seseorang terjadi suatu perubahan
tingkah laku. Perubahan tingkah laku inilah yang disebut prestasi belajar.9
Jadi hakikat belajar adalah perubahan, tapi tidak semua perubahan dapat
dikatakan hasil belajar seperti perubahan tingkah laku akibat mabuk karena
7
Syaiful Bahri Djamarah, op.cit., hlm. 12-13
8
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 90
9
Hudojo, Mengajar Belajar Matematika (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 1
dicapai oleh siswa terhadap materi yang diajarkan. Baik berupa pengetahuan,
Prestasi belajar dapat diketahui melalui tes prestasi belajar. Dari tes ini akan
didapatkan skor hasil tes yang dapat mengambarkan sejauh mana siswa
tercapai.
2. Pengertian Belajar
kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu
maka diperlukan penjelasan secara terminologis. Dalam hal ini banyak ahli
10
Baharuddin dan Wahyuni. Teori Belajar dan Pembelajaran.(Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media. 2007), hal. 13
pengalaman.11 Dengan pengalaman tersebut pelajar menggunakan seluruh
belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai
hasil latihan atau pengalaman.12 Pernyataan ini sesuai dengan yang telah
reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi
kesamaan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli psikologi maupun ahli
yang dapat dilihat dan tidak peduli apakah hasil belajar tersebut menghambat
proses perubahan manusia ke arah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi
dirinya maupun orang lain. Dengan demikian, terlihat bahwa para ahli
psikilogi lebih netral dalam memandang perubahan yang terjadi akibat adanya
proses belajar, tidak peduli apakah positif atau negatif. Sedangkan para ahli
11
Ibid., hal 13
12
Ibid., hal 14
pendidikan memandang perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan
disadari kepada apa yang telah diketahui orang itu. Karena itu untuk
matematika.
atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan usaha sadar dan aktif yang
lama.
sadar dan aktif yang dilakukan seseorang secara bertahap dan berurutan serta
13
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hal. 15
14
Winkel, Psikologi Pembelajaran (Jakarta: Gramedia, 1987), hal. 12
perubahan perilaku, pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap yang
lama.
Oleh karena itu seseorang yang belajar matematika pasti melakukan kegiatan
metode mengajar yang digunakan oleh guru sebagai pendidik yang dimaksud
dengan metode mengajar matematika adalah suatu cara atau teknik mengajar
yang disusun secara sistematik dan logis. Ini ditinjau dari segi hakikat
15
Hudojo. Strategi Mengajar Belajar Matematika (Malang: IKIP, 1990), hal 117
3. Pengertian Matematika
(Itali), berasal dari kata latin mathematike yang mulanya diambil dari
itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu,
berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam
yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Pada tahun awal
diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan sintesis dengan
matematika yang telah terbentuk itu dapat dipahami orang lain dan dapat
dengan mudah dimanipulasi secara tepat, maka digunakan notasi atau istilah
16
Suherman Erman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer
(Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 15
yang cermat yang disepakati secara global (universal) yang bisa dikenal
diajar. Oleh karena itu, perlu memperhatikan beberapa sifat atau karaktristik
yaitu dimulai dari hal yang konkrit dilanjutkan pada perkara yang abstrak,
dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks. Dengan kata lain, dari
Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari, dan
17
Ibid., hal 16.
18
Ibid., hal 68.
matematika. Motede spiral bukanlah mengajarkan konsep hanya dengan
dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas
tersebut mempunyai nilai yang sangat tinggi dan amat penting unuk
terhadap bilangan, bangun ruang, dan waktu. Pada usia dini siswa sangat
yang sama.19
a. Konsep dasar
19
Karso, Pendidikan Matematika 1(Jakarta: Depdikbud, 1998), hal. 137
eksperimen. Namun dalam matematika mencari kebenaran itu bisa dimulai
dengan cara induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar untuk semua
sebagai ilmu deduktif. Ini berarti proses pengajaran matematika harus bersifat
berfikir secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, dan efektif. Kesemuaannya
akan didapat jika para siswa terus dilatih untuk aktif berbuat, bertindak, dan
berfikir.
20
Suherman Erman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer
(Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 19
21
Ibid., hlm. 58
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
22
Nurhadi, dkk , pembelajaran konstektual dan penerapannya dalam KBK (Malang:
Universitas Negeri Malang, 2004), hal,. 12
B. Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning)
1. Pengertian CTL
23
Ibid., hlm. 4.
24
Ibid., hlm. 12
pengetahuan, dan keterampilan akademiknya dalam berbagai latar sekolah
keterampilan dari kontek yang terbatas, sedikit-demi sedikit, dan dari proses
25
Ibid., hlm. 12
26
Ibid., hlm. 31
a. Konstruktivisme (Constructivism)
manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
b. Bertanya (Questioning)
berfikir siswa. Dan bagi siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian penting
c. Menemukan (Inquiry)
27
Ibid., hlm. 33
28
Ibid., hlm. 45
fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus merancang kegiatan
yang diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari
shering antar teman, antar kelompok, antar mereka yang tahu, ke mereka
siswa yang lemah, dan yang tahu memberi tahu yang belum tahu. Masyarakat
e. Pemodelan (Modeling)
siswa-siswanya melakukan.
29
Fatah Yasin, Dimensi – Dimensi Pendidikan Islam (Malang: UIN – Malang Pres
2008), hlm. 166.
30
Ibid., hlm. 166-167
Dalam pembelajaran kontekstual guru bukan satu-satunya model.
Model dapat dirancang melibatkan siswa. Seorang siswa bisa ditunjuk untuk
f. Refleksi (Reflection)
kontekstual. Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari
atau berfikir kebelakang tentang apa yang sudah kita lakukan di masa yang
baru saja diterima. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai
struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari
31
Nurhadi, dkk , pembelajaran konstektual dan penerapannya dalam KBK (Malang:
Universitas Negeri Malang, 2004), hal. 49
32
Fatah Yasin, Dimensi – Dimensi Pendidikan Islam (Malang: UIN – Malang Pres
2008), hlm. 167
Penilaian yang autentik dilakukan secara terintegrasi dengan proses
Menurut Wina Sanjaya ada tiga hal yang harus kita pahami sebagai
berikut:
Materi pelajaran dalam konteks CTL bukan hanya ditumpuk di otak dan
kehidupan nyata.34
Siswa dapat mengatur diri senidri sebagai orang yang secara aktif dalam
sendiri atau bekerja dalam kelompok, dan orang yang dapat belajar sambil
34
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Kompetensi
(Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 109-110
c. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning). Siswa melakukan
berkomunikasi.
e. Berfikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking). Siswa dapat
mengunakan tingkat berfikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif dan
sekarang ini.
mengoreksi.
disimulasikan
jelek karena dia sadar hal itu jelek karena dia takut hukuman
keliru dan merugikan
pembelajaran
pengalamannya
berkembang.
mengembangkan pembelajaran
mereka masing-masing
diutamakan
intrinsic ekstrinsik
menyenangkan.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.35
35
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 5
36
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 36
menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang –
orang dan perilaku yang dapat diamati. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
kualitatif mempunyai karakteristik antara lain: (1) latar alamiah, (2) manusia
sebagai alat (instrumen), (3) metode kualitatif, (4) analisis data secara
induktif, (5) lebih mementingkan proses daripada hasil, dan (6) desain yang
bersifat sementara.38
37
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan ( Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2007), hlm. 60
38
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 8-13
dikelompok-kelompokkan. Dalam penelitian ini, peneliti mengutamakan
yang bersifat sementara, maka pendekatan yang sesuai dengan penelitian ini
2. Jenis Penelitian
penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang
permasalahan praktis yang ada di kelas, penelitian melalui refleksi diri, fokus
39
Arikunto (dkk), Peneltian Tindakan Kelas (Jakarta:Bumi Aksara, 2006), hlm. 105
40
Wardani, I.G.A.K., dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2003), hlm. 13
berdasarkan pada karakteristik penelitian tindakan kelas yang dinyatakan di
karena tujuan penelitian ini sesuai dengan karakteristik PTK, yaitu ingin
B. Kehadiran Peneliti
41
Ibid., hlm. 13
42
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 168
sesudah penelitian. Sebab hal itu menjadi kunci utama dalam kesuksesan
C. Lokasi Penelitian
karena sekolah ini adalah sekolah yang baik dan terakreditasi A. Sekolah ini
data diperoleh.43 Sedangkan menurut Lofland, yang dikutip oleh Moleong, sumber
data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata atau tindakan, selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Adapun data dan informasi
1. Data Primer
Data primer adalah data yang bersumber dari informan secara langsung
bahwa kata-kata atau ucapan lisan dan perilaku manusia merupakan data
2. Data Sekunder
Data kedua adalah data skunder, yaitu data yang dimaksudkan untuk
melengkapi data primer dari kegiatan penelitian. Data skunder berasal dari
sumber data penting lainnya adalah berbagai sumber tertulis seperti buku,
evaluasi, buku harian dan lain-lain. Selain itu foto dan data statistik juga
43
Suharsmi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Rineka
Cipta: Jakarta, 2002), hlm. 107
44
Lexy J. Moelong, Op.Cit hal. 112.
45
Ibid., hlm. 113-116
Data sekunder yang diperoleh penulis adalah data yang diperoleh
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: (1) hasil
tes siswa dalam mengerjakan soal-soal tes awal dan tes akhir, (2) hasil
wawancara terhadap subjek penelitian, (3) hasil observasi guru dan siswa
selama kegiatan pembelajaran, (4) hasil catatan lapangan, (5) hasil angket
siswa.
Subjek dalam penelitian ini adalah satu kelas dari siswa kelas IV SDN
tes awal dan pertimbangan dari guru mata pelajaran matematika seperti
mudah diajak berkomunikasi dan bekerja sama. Keenam siswa ini terdiri dari
1. Tes yang akan dilakukan yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal
disajikan dalam tes awal adalah operasi hitung bilangan. Tes awal ini juga
penguasaan siswa terhadap konsep operasi hitung bilangan. Tes akhir ini
secara langsung dan sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
peneliti terjun langsung ke lapangan yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti
46
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II (Yogyakarta: Andi Offset, 1984), hlm. 126
Penulis menggunakan metode ini untuk memperoleh data tentang
terhadap pelajaran dan sikap atau prilaku siswa setelah menerima pelajaran.
tujuan penyelidikan.47
oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan yang
47
Ibid., hlm. 193
48
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm. 135
juga dilakukan untuk mengetahui respon subjek terhadap pembelajaran yang
peneliti.
daftar guru dan pegawai dan daftar siswa di SDN I Madyopuro Malang dan
pembelajaran.
49
Sutrisno Hadi, op.cit, hlm: 131
F. Analisis Data
mengurutkan data ke dalam pola kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditentukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
Data yang terkumpul akan terdiri dari hasil tes, observasi, wawancara,
catatan lapangan, dan angket. Analisis data akan dilakukan setiap kali setelah
pemberian suatu tindakan. Teknik analisis data yang akan digunakan adalah
model alir (flow model) yang dikemukakan Miles dan Huberman (1992:18)
yang meliputi kegiatan (1) mereduksi data, (2) menyajikan data, dan (3)
1. Mereduksi Data
50
Nana Sudjana, Awal Kusumah, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi
(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000), hlm. 89
51
Lexy J. Moleong, op. cit., hlm. 103.
jelas sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Penyajian Data
penafsiran dan evaluasi dapat berupa (a) perbedaan antara jenis penelitian
tindakan yang dianggap tepat, (d) persepsi peneliti, guru, dan teman
yang ditemukan.
Pengelolaan data atau analisis data merupakan tahap yang penting dan
(confirmability).52
Untuk mendapat data yang lebih relevan dan urgen terhadap data yang
a. Ketekunan Pengamatan
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang
sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara
rinci. Hal ini berarti bahwa peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti
52 52
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm. 173
b. Triangulasi.
sejawat.
yang tidak sesuai dengan pola dan kecendrungan informasi yang telah
e. Kecukupan referensial
f. Pengecekan anggota
Hal ini dilakukan dengan mengecek data, para anggota yang terlibat
H. Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap Persiapan
penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
penelitian ini terdiri dari dua siklus yang dilaksanakan selama empat
kali pertemuan.
studi.
53
Ibid., hlm. 175-181
c. Menggali data penunjang melalui dokumen-dokumen yang diperlukan,
pengelolaan data dilakukan dengan cara data yang diperoleh dari hasil
3. Tahap Penyelesaian.
yang berwenang.
BAB IV
dan hasil paparan data ketika proses belajar mengajar berlangsung, yaitu ketika
bahasan operasi hitung bilangan yang telah peneliti terapkan di kelas IV SDN
2009. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, dan satu siklus selama
peningalan pada zaman Belanda, yang dulunya disebut sekolahan rayat (SR),
atau “sekolah ongko loro” karena cuma memiliki dua lokasi/dua kelas saja.
beruba menjadi sekolah dasar yaitu 6 tahun, akhirnya menamba 4 lokal yaiu
ruang kelas II, IV, V, VI. Dimana dahulu dana untuk membangun adalah
adalah SD Madyopuro I dan II tetapi pada tahun 1973 ada impres 10 sepuluh
tetap, sedangkan SDN II berubah menjadi SDN Madyopuro IV, lalu SDN
Madyopuro V berubah menjadi SDN Madyopuro II. Pada tahun 2000 SDN
satu lembaga, dari dua kepala sekolah menjadi satu kepalah sekolah, dan dari
1. Penyempitan lokasi
biaya pendidikan
bambu runcing yang menunjukan sejarah rakyat membela tanah air, yang
VISI
Mewujudkan manusia yang menguasai IPTEK dan IMTAQ serta berbudi luhur
MISI
2. Seni budaya
3. Berwatak demokrasi
5. Denah Lokasi
1. Bidang Keagamaan
b. Sholat dhuha
c. Sholat gerhana
d. Sholat rawatib
e. Tartil Al-Qur’an
2. Pembinaan pramuka
b. Perkemahan
3. Bidang kesenian
a. Seni membaca
b. Seni kaligrafi
c. Seni dekorasi
d. Seni tari
4. Bidang kemasyarakatan
a. Bakti sosial
c. Pemberian santunan
5. Lain-lain
Studi banding.
B. Paparan Data
belajar siswa tentang operasi hitung bilangan pada siswa kelas IV SDN
1. Observasi Awal
pembelajaran tradisional, adapun metode yang dipakai sampai saat itu adalah
ceramah, tanya jawab, dan hafalan. Dari hasil pantauan peneliti, belum ada
ditunjukkan pada hasil nilai rapot yang diperoleh siswa kelas IV pada semester
peneliti mendapat izin dari pihak fakultas dan kepala sekolah SDN Madyopuro
dilaksanakan.
2. Pre-Tes
a. Rancangan Pre-Tes
salam penutup.
b. Pelaksanaan Pre-Tes
pre tes dilaksanakan selama 2 x 35 menit jam pelajaran. Suasana di kelas mulai
agak gaduh setelah peneliti membagikan soal yang akan dijawab oleh peserta
didik, banyak peserta didik yang bertanyak kepada teman sebelahnya untuk
memperoleh jawaban yang sesuai. Bahkan ada yang jalan-jalan untuk mencari
peserta didik dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru atau peneliti.
kurang antusias untuk mengerjakannya, banyak peserta didik yang putus asa
dengan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat dari ketidaksiapan
mereka dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. dilihat dari prestasi/nilai
cenderung rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa metode ceramah saja kurang
motivasi, kurang aktif, dan rendanya prestasi adalah banyak siswa yang
cenderung tidak peduli dengan jawabannya, apakah salah atau betul, tidak
diam, tidak peduli dengan perolehan hasil yang mereka dapatkan. Itulah
dampak karena siswa tidak diikutsertakan untuk berperan aktif pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Pada saat mengerjakan pre tes, peserta didik kurang begitu semangat,
dan isi jawabannya masih ada yang kosong atau hanya separuh yang dijawab,
tidak secara keseluruhan. Hasil nilai pre tes dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1
1. 96-100 7 Lulus
2 71-75 5 Lulus
8. 61-65 4 Lulus
9. 56-60 3 Lulus
Jumlah 47
siswa dalam satu kelas adalah 40,43 % yakni dari 47 peserta tes, yang
atau sebesar 59,57 %, dan di bawah standar kelulusan. Sembilan orang izin
tidak masuk karena ada kepentingan, sakit. Ini semua menunjukkan bahwa
tradisional dengan metode ceramah saja, kurang mengena dan kurang cocok
kurang semangat dan antusias dalam belajar, nampak pada raut wajah peserta
didik yang malas-malasan dalam menjawab soal pre tes yang diberikan oleh
prestasi belajar siswa. Dengan metode ceramah ini, peserta didik hanya
mengandalkan informasi dari guru saja, padahal materi yang disajikan, dapat
dengan pertanyaan)
a. Perencanaan Tindakaan
tujuan yang akan dicapai atau dikuasai peserta didik dalam proses
pembelajaran.
tertentu.
5) Melaksanakan kuis antar kelompok, dengan beberapa pertanyaan
tentang perkalian satu angka dengan dua atau tiga angka yang
terlampir).
kualitas dapat dilihat dari aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran,
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan peneliti
2008/2009. 54
learning start with question (belajar di mulai dengan pertanyaan), cerama, dan
54
Pengumpulan data yang peneliti peroleh pada tanggal 03 Agustus2009.
diskusi. Strategi ini diupayakan agar siswa mempunyai prestasi, motivasi yang
tinggi dan mampu berperan aktif dalam belajar di kelas serta terlibat aktif
dalam kerjasama antar siswa sehingga prestasi belajar mereka meningkat. Hal
sendiri, seperti bermain, membuka buku mata pelajaran selain matematika, dan
mau berfikir sendiri serta tanggap dengan berbagai macam perintah guru yang
140 menit, yang dilaksanakan pada tanggal 03 dan 04 Agustus 2009. Kegiatan
kepada peserta didik tentang bagaimana cara yang efektif dan efisien untuk
memberikan waktu bagi siswa untuk mengerjakan soal dan diskusi bersama
teman sekelompolnya.
sebanyak- banyaknya soal tentang perkalian dua, tiga angka dikalikan dengan
membuat soal beserta jawabannya, maka setiap kelompok menunjuk salah satu
dilakukan.
Wawancara dengan Elsa M siswa kelas IV,( 4 Agustus 2009, Jam 08.30- 08. 45.
di ruang kelas IV)
Wawancara dengan Bella S siswa kelas IV,( 4 Agustus 2009, Jam 08.30- 08. 45.
di ruang kelas IV)
57
Wawancara dengan Diyas siswa kelas IV,( 4 Agustus 2009, Jam 08.30- 08. 45. di
ruang kelas IV)
Hasil Wawancara responden Guru:
c. Hasil Observasi
menimbulkan peningkatan yang lebih baik dari pada sebelum siswa belajar
tidak hanya berdiam diri pada bangku mereka masing-masing akan tetapi
dalam kelompok. Hal ini terlihat dari pertemuan pertama, siswa terlihat mampu
metode ini. Ada juga siswa yang sulit di arakan, banyak juga siswa yang
58
Wawancara dengan Bapak Slamet Guru bidang studi matematika kelas IV, (4
Agustus 2009, Jam 09.30- 09. 45. di ruang guru)
Tabel 2
Tabel 3
1. 11 2 28,6
2. 12 15 31,9
3. 16 11 23,4
4. 18 2 4,3
5. 22 2 4,3
6. 23 3 6,4
7. 24 6 12,8
Pengolahan data hasil penilaian proses pengamatan sikap selama proses
F
P= x 100%
N
Keterangan:
lapangan.
59
Arikunto, Prosedur Penelitian Jakarta: PT Rineka Cipta,( 2002),hlm 246
dalam berdiskusi, 2 siswa memperoleh skor 11 (28,6 %), 15 siswa
memperoleh skor 18 (4,3 %). Dan untuk siswa yang diyatakan lulus 29
siswa dengan skor 100-56 (61,70%), siswa yang tidak lulus 18 siswa
a. Perencanaan tindakan
dilakukan.
b. Pelaksanaan Tindakan
dilaksanakan pada hari selasa tanggal 5 Agustus 2009, pada kegiatan awal
tujuan pembelajaran materi pada pertemuan kali ini, menanyakan pada siswa
hasil diskusinya, kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi yang sudah
dibacakan.
yang belum dipahami dan memberitahukan materi yang akan dipelajari, guru
60
Wawancara dengan Fatimah siswa kelas IV,( 5 Agustus 2009, Jam 09.30- 09. 45.
di ruang kelas IV)
61
Wawancara dengan Yeni siswa kelas IV,( 5 Agustus 2009, Jam 09.30- 09. 45. di
ruang kelas IV)
62
Wawancara dengan Samsul siswa kelas IV,(5 Agustus 2009, Jam 09.30- 09. 45. di
ruang kelas IV)
63
Wawancara dengan Wildan siswa kelas IV,( 5 Agustus 2009, Jam 09.30- 09. 45.
di ruang kelas IV)
tertarik untuk memperhatikan materi yang di jelaskan, penerapan
pembelajaran kontekstual (CTL) dapat meningkatkan pemahaman
konsep operasi hitung bilangan dengan menggunakan pendekatan
CTL siswa akan lebih bersemangat dan faham dalam pembelajaran
matematika ini”.64
c. Hasil Observasi
yang direncanakan dalam RPP dapat terlaksana walaupun ada sebagian yang
pembelajaran dengan baik. Sosialisasi siswa dalam diskusi sudah cukup baik.
kelompok. Akan tetapi masih ada anak yang bermain sendiri seperti memukul-
aktif dalam kerja kelompok dan mereka cukup mudah menjalin partisipasi
belajar dengan siswa lain, mereka terlihat tidak tertekan dalam menjalankan
64
Wawancara dengan Bapak Slamet Guru bidang studi matematika kelas IV, (5 Agustus 2009,
Jam 10.00- 10. 15. di perpustakan)
proses belajar mengajar. Tatapi ada satu kelompok yang terlihat canggung
dalam kelompok,
Tabel 4
Tabel 5
tindakan menunjukkan bahwa (1) siswa tidak lagi kesulitan dalam membentuk
pertama. (2) terdapat beberapa siswa kelompok bagian belakang yang kurang
memperhatikan penjelaskan dari guru ketika menerangkan. (3) dilihat dari hasil
pertama yaitu dari 47 siswa ada 11 siswa yang kurang antusias dalam proses
(4,3%). Dan untuk siswa yang lulus 43 dengan sekor 100-56 (91,50%), yang
tidak lulus 4 siswa skor yang diperoleh 55-00 (8,50%), dan dua tidak masuk
karena sakit.
3. Paparan Data Siklus II Pertemuan I
a. Perencana Tindakan
Secara rinci rencana pembelajaran pada siklus kedua yang terdiri dari dua
learning)
Pada siklus kedua, peneliti dan guru bidang studi menetapkan dua
kepada para siswa tentang pembagian dengan sisa dan tampa sisa.
b. Pelaksanaan Tindakan
dilaksanakan pada hari senin tanggal 10 Agustus 2009, pada kegiatan awal
tujuan pembelajaran materi pada pertemuan kali ini, menanyakan pada siswa
yang akan dipelajari. Untuk memberikan semangat dan motivasi kepada siswa
seperti: pensil, kelereng, dan alat hitung lainnya, semua alat sudah siap semua
hasil diskusinya, kelompok yang lain menanggapi hasil diskusi yang sudah
dibacaka
c. Hasil Observasi
siswa pada saat itu tenang karena memperhatikan setiap detail keterangan yang
karena mereka merasa kesulitan dengan materi yang di bahas pada waktu itu,
bahkan banyak siswa yang terangsang untuk bertanya atas hal-hal yang belum
diberikan guru, ini dibuktikan tidak ada satupun dari siswa yang merasa
Wawancara dengan Novia siswa kelas IV,( 10 Agustus 2009, Jam 08.30- 08. 45.
di ruang kelas IV)
Wawancara dengan Stefani siswa kelas IV,( 10 Agustus 2009, Jam 08.30- 08. 45.
di ruang kelas IV)
Wawancara dengan Dwi K siswa kelas IV,( 10 Agustus 2009, Jam 08.30- 08. 45.
di ruang kelas IV)
Wawancara dengan Sulistiyo siswa kelas IV,( 10 Agustus 2009, Jam 08.30- 08.
45. di ruang kelas IV)
keberatan dan protes, pada waktu peneliti memerintahkan membuat contoh soal
guru.
didik sudah mencapai indikator yang harus dicapai, hal ini dapat ditunjukkan
tergerak untuk selalu belajar dan melakukan pekerjaan sesuai dengan minatnya,
terhadap sesuatu, mengikuti KBM dengan senang dan tidak merasa jenuh
dengan pelajaran, selalu merasa penasaran dan bertanya untuk mencari tahu.
Tabel 6
2. 14 – 19 (cukup antusias) 8 17
1. 12 2 4,3
2. 13 2 4,3
3. 16 6 12,8
4 18 2 4,3
5 23 10 21,3
6 24 23 48,9
d. Refleksi Tindakan
bidang studi tidak bisa hadir secara penuh dalam pembelajaran siklus II
pelaksanaan tindakan menunjukkan bahwa (1) siswa tidak lagi kesulitan dalam
pertemuan pertama. (2) terdapat beberapa siswa dari salah satu kelompok yang
melakukan kegiatan tidak sesuai dengan petunjuk kerja, hal ini dikarenakan
kurang kerja sama antar individu dalam kelompok. (3) ada 7 kelompok yang
peningkatan dari siklus II pertemuan I yaitu dari 47 siswa, ada 4 siswa yang
(4,3%). Untuk siswa yang kurang antsias 2 siswa memperoleh skor 12 (4,3%)
2 siswa memperoleh skor 13 (4,3%). Siswa yang lulus menjadi 42 dan skor
yang diperoleh 100-56 (89,36%) sedangkan siswa yang tidak lulus 5 siswa skor
a. Perencanaan Tindakan
dasar.
Untuk mengetahui hasil pembelajaran pada pertemuan kedua ini
b. Pelaksanaan Tindakan
dilaksanakan pada hari tangal 12 Agustus 2009, pada kegiatan awal seperti
pada pertemuan kali ini, menanyakan pada siswa tentang pelajaran pada
Untuk memberikan semangat dan motivasi kepada siswa di minta untuk berdiri
pada kegiatan ini, guru menjelaskan materi pembelajaran pada pertemuan kali
yang belum dipahami dan memberitahukan materi yang akan dipelajari, guru
c. Hasil Observasi
ditemukan pada siklus I. Pada tahap ini, peneliti juga memberikan evaluasi
proses pembelajaran.
Hasil pegamatan yang peneliti peroleh pada tahap ini adalah, pada
waktu siswa melaksanakan evaluasi suasana kelas sepi, tidak ada yang
menjawabnya sendiri. Bahkan tidak ada satupun siswa yang bertanya kepada
Wawancara dengan Bagus siswa kelas IV,( 12 Agustus 2009, Jam 09.30- 10. 00.
di ruang kelas IV)
Wawancara dengan Alfan siswa kelas IV,( 12 Agustus 2009, Jam 09.30- 10. 00. di
ruang kelas IV)
Wawancara dengan Luluk siswa kelas IV,( 12 Agustus 2009, Jam 09.30- 10. 00.
di ruang kelas IV)
guru terkait dengan soal-soal yang diberikan oleh peneliti, Keadaan ini
seluruh peserta didik faham dengan apa yang dimaksudkan dalam soal
tersebut.
peningkatan prestasi siswa jika dibandingkan antara hasil pre tes, Pos tes
didik dari setiap pertemuan terus meningkat. Mulai dari tingkat keberhasilan
pre test sebesar 40,43% menjadi 91,50% dan kemudian pada siklus II
Tabel 9
1. 20 – 24 (antusias sekali) 39 83
3. 8 – 13 (kurang antusias) 0 0
Tabel 10
1. 16 4 8,5
2. 18 1 2
3 19 1 2
4 23 8 17
5 24 31 66
pembelajaran ada peningkatan dari siklus kedua pertemuan kedua yaitu dari
diperoleh 24 (66%), 8 siswa skor yang diperoleh 23 (17%) untuk siswa yang
siswa skor yang diperoleh 18 (2%) 1 siswa skor yang diperoleh 19 (2%).
Sedang untuk siswa yang diyatakan lulus ada 47 siswa, skor yang diperoleh
80-100 (100%).
BAB V
pertemuan, siklus pertama terdiri dari dua kali pertemuan yang dirancang
oprasi hitung bilangan. Siklus kedua juga terdiri dari dua kali pertemuan yang
Madyopuro I di Malang
a. Perencanaan Pembelajaran
Pada siklus pertama, peneliti dan guru bidang studi menetapkan dua
b. Pelaksanaan Pembelajaran
pembelajaran materi pada pertemuan kali ini, menanyakan pada siswa tentang
pelajaran pada pertemuan sebelumnya dan dikaitkan dengan materi yang akan
dipelajari.
setiap kelompok. Setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan di atas meja
masing-masing. Untuk melakukan percobaan semua siswa diharap ikut
berpartisipasi
c. Refleksi Pembelajaran
dan hasil kerja individu, evaluasi ini dilakukan pada tiap pertemuan setelah
a. Perencanaan Pembelajaran
140 menit sama seperti pada siklus pertama, kegiatan pembelajaran pada
pembelajaran materi pada pertemuan kali ini, menanyakan pada siswa tentang
pelajaran pada pertemuan sebelumnya dan dikaitkan dengan materi yang akan
dipelajari.
menyiapkan alat dan bahan diatas meja masing-masing, dan semua siswa
c. Refleksi Pembelajaran
seperti pada siklus pertama yaitu dengan cara melakukan pengamatan untuk
Madyopuro I di Malang
mengembangkan keterampilan proses untuk siswa. Hal ini bisa dilihat selama
menjalankan kegiatan, yang meliputi merumuskan masalah, mengamati atau
menyimpulkan. Interaksi antara guru dan siswa lebih bermakna yaitu guru
mempunyai kelebihan yang sangat terlihat jelas, yaitu situasi proses belajar
sumber belajar yang ada, mendorong untuk berfikir dan bekerja atas inisiatif
sendiri, siswa memiliki konsentrasi yang lebih baik dari pada siswa menerima
dapat dijumpai secara langsung oleh siswa dalam kegiatan ini, seperti siswa
pendekatan CTL ini prestasi siswa meningkat, siswa lebih mudah dalam
membangun pemahaman suatu materi pelajaran dalam kegiatan belajar
belajar matematika.
Dari hasil evaluasi dapat diketahui bahwa tingkat prestasi siswa kelas
IV SDN Madyopuro I masih rendah yaitu hanya mencapai nilai rata kelas 67.
Pada pertemuan pertama prestasi siswa masih belum meningkat dilihat dari
nilai individu selama proses pembelajaran. dari 47 siswa ada, 11 siswa sangat
memperoleh skor 23 (6,4 %), 6 siswa memperoleh skor 24 (12,4 %). 17 siswa
yang kurang antusias dalam berdiskusi, 2 siswa memperoleh skor 11 (28,6 %),
15 siswa memperoleh skor 12 (31,9 %). 13 siswa yang cukup antusias dalam
18 (4,3 %). Dan untuk siswa yang diyatakan lulus 29 siswa dengan skor 100-56
(61,70%), siswa yang tidak lulus 18 siswa dengan skor 55-00 (38,30%).
mulai meningkat, dari 47 siswa ada 11 siswa yang kurang antusias dalam
(4,3%). Dan untuk siswa yang lulus 43 dengan sekor 100-56 (91,50%), yang
tidak lulus 4 siswa skor yang diperoleh 55-00 (8,50%), dan dua tidak masuk
karena sakit.
pertemuan pertama dari 47 siswa ada 4 siswa yang kurang antusias dalam
Untuk siswa yang cukup antusias menjadi 8 siswa, 6 siswa memperoleh skor
(4,3%). Siswa yang lulus menjadi 42 dan skor yang diperoleh 100-56 (89,39)
sedangkan siswa yang tidak lulus 5 siswa skor yang diperoleh 55-00 (10,64%).
Pada siklus kedua pertemuan kedua yaitu dari 47 siswa tidak ada yang
menjadi 39 siswa, 31 siswa skor yang diperoleh 24 (66%), 8 siswa skor yang
diperoleh 23 (17%) untuk siswa yang cukup antusias menjadi 6 siswa, 4 siswa
skor yang diperoleh 16 (8,5%) 1 siswa skor yang diperoleh 18 (2%) 1 siswa
skor yang diperoleh 19 (2%). Sedang untuk siswa yang dinyatakan lulus ada
mendalam dalam diri siswa apabila siswa hanya diberi pengetahuan dengan
penguasaan suatu materi. Selain itu proses belajar mengajar akan lebih
ini siswa yang terbagi dalam kelompok harus aktif melakukan pengujian
A. Kesimpulan
dan tahap refleksi. (1) tahap perencanaan yaitu persiapan yang dilakukan
yang telah disusun. Pada kedua siklus di kegiatan awal guru menyampaikan
adalah sebagai berikut: Pada saat peserta tes, yang dinyatakan lulus
sebanyak 19 siswa atau sebesar 40.43%, sedangkan siswa yang tidak lulus
untuk siswa yang diyatakan lulus 29 siswa (61,70%), siswa yang tidak
pertemuan kedua untuk siswa yang lulus 43 (91,50%), yang tidak lulus 4
siswa (8,50%), dan dua tidak masuk karena sakit. Nilai rata-rata 76,5. Pada
siklus kedua pertemuan pertama Siswa yang lulus menjadi 42 atau (89,36%)
sedangkan siswa yang tidak lulus 5 siswa (10,64%), nilai rata-rata 88,3.
Siklus kedua pertemuan kedua untuk siswa yang diyatakan lulus ada 47
siswa, skor yang diperoleh 80-100 (100%). Dengan nilai rata-rata 91.
adanyah peningkatan prestasi, dari pre tes ke siklus satu pertemuan pertama
21,27%. Dari siklus satu pertemuan satu kepertemuan dua naik 29,8%. Dari
siklus satu pertemuan dua kesiklus dua pertemuan satu naik 2,14%. Dari
siklus dua pertemuan satu kepertemuan dua naik 10,64%. Sehinga dapat
disimpulkan bahwa dengan pendekatan CTL siswa dapat lulus 100% padahal
1. Bagi siswa
kerjasama dan komunikasi yang baik dalam kelompok untuk dapat bertukar
2. Bagi guru
memilih media dan sumber belajar yang sesuai dengan materi yang
bilangan.
Penelitian ini masih terbatas pada tema tertentu untuk itu perlu ada
penelitian lebih lanjut dengan tema dan pembahasan yang lebih luas. Selain
itu, media yang ada di lingkungan siswa khususnya di kelas yang dekat
Arikunto, S., dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
UU. RI, No. 20. Tahun 2003, Tentang System Pendidikan Nasional Beserta
Penjelasannya. Bandung: CV Citra Umbara.
A. Standar Kompetensi
• Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
• Siswa diharapkan mampu melakukan dan menggunakan sifat-sifat
operasi hitung bilangan dalam pemecaha masalah
• Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung
bilangan perkalian
C. Indikator Keberhasilan Siswa
• Siswa mampu mengalikan bilangan tiga angka dengan bilangan satu
angka
• Siswa mampu mengalikan bilangan tiga angka dengan bilangan satu
angka dengan cara bersusun pendek
• Siswa mampu mengidentifikasi dan menyeselesaikan soal cerita dengan
perkalian
D. Materi Pembelajaran
Perkalian
E. Metode Pembelajaran
• Bermain jawaban dan learning start with question (belajar di mulai
dengan pertanyaan)
• Ceramah
• Diskusi
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
No Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu Fokus
1 Kegiatan Awal (Apersepsi) 10 menit Apersepsi
• Salam, basmalah dan berdoa serta
menanyakan keadan siswa dan memberi
motivasi belajar.
• Guru memberitahuakn kepada siswa
tujuan pembelajaran materi pada
pertemuan kali ini.
• Guru bertanya tentang pelajaran pada
pertemuan sebelumnya dan di kaitkan
dengan materi yang akan di pelajari.
• Untuk mengetahui penegtahuan siswa
tentang perkalian guru memberikan soal
pre-tes (learning start with question)
2 Kegiatan Inti 50 menit Penanaman
• Siswa mendengarkan penjelasan materi Konsep
yang dijelaskan guru tentang perkalian tiga
angka dengan satu angka.
• Guru membagi siswa menjadi sepulu
kelompok, masing-masing kelompok
membuat soal dan jawabannya dari materi
yang telah dijelaskan.
• Setiap wakil kelompok maju kedepan atau
berdiri ditempat untuk membacakan
pertanyaan dan hasil jawabannya,
kelompok yang lain mencocokannya.
• Guru mengulas kembali dengan jawaban
yang tepat.
• Siswa mengerjakan soal cerita sehari-hari
yang berhubungan dengan perkalian.
3 Penutup 10 menit Penutup
• Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya mengenai materi
yang sudah dibahas dan yang belum di
pahami.
• Guru memberitahuakn kepada siswa
tentang materi yang akan dipelajari pada
pertemuan yang akan datang.
• Guru mengakhiri pelajaran dengan
salam.
G. Alat dan Sumber Belajar
• Buku Matematika Kelas 1V Terbitan Erlangga Halaman 22-23
• Buku Matematika Kelas IV Buku Sekolah Elektronik Terbitan
Departemen Pendidikan Nasional Halaman 19
• Buku Matematika Idolaku Kelas IV Terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri
• Buku PR SD Kelas IV Halaman 10-11
• Kurikulum dan Standar kompetensi mata pelajaran umum
H. Penilaian
1. Jenis penilaian
• Tes tertulis
• Tes lisan
• Diskusi kelompok
2. Rubrik penilaian
Format Penilaian Individu
No Aktivitas Kriteria
1. Keaktifan siswa dalam 1. Kurang 2. Cukup 3. Aktif
menjawab dan mengerjakan aktif aktif sekali
soal dalam satu kelompok
2. Keaktifan masing – masing 1. Kurang 2. Cukup 3. Aktif
siswa dalam berkelompok aktif aktif sekali
3. Keberanian siswa dalam 1. Kurang 2. Cukup 3. Berani
mengerjakan soal dalam satu berani berani sekali
kelompok
4. Kemampuan menjawab 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik
pertanyaan dari guru usaha usaha sekali
usahanya
5. Kerjasama siswa dengan 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik
temannya dalam kegiatan sekali
kelompok
6. Kemampuan siswa dalam 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik
membuat kesimpulan dari
pekerjannya
7. Rasa keingintahuan siswa 1. Kurang 2. Cukup 3. Besar
dalam pembelajaran sekali
8. Minat siswa dalam 1. Kurang 2. Cukup 3. Berminat
pembelajaran minat berminat sekali
4 : Sangat baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Soal
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!
1. 212 2. 205 3. 345
4x 6x 7x
4. 896 5. 975
4x 3x
Nama : ………………………….
No.Absen : ………………………….
Kelas : ………………………….
Standar kompetensi
4. 896 5. 975
4x 3x
1…………………………………………….
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………
4. ……………………………………………
5. …………………………………………….
Jawaban B
1. …………………………………
2. …………………………………….
Lampiran 3
A. Standar Kompetensi
• Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
• Siswa diharapkan mampu melakukan dan menggunakan sifat-sifat
operasi hitung bilangan dalam pemecaha masalah
• Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung
bilangan perkalian, dan pembagian.
C. Indikator Keberhasilan Siswa
• Siswa mampu membagi bilangan dua angka dengan bilangan satu angka.
• Siswa mampu membagi bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka
dengan cara bersusun kebawah.
• Siswa mampu mengidentifikasi dan mennyeselesaikan soal pembagian
dua bilangan tanpa sisa.
D. Materi Pembelajaran
Pembagian
E. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Inquiry
• Tanya jawab
• Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
No Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu Fokus
1 Kegiatan Awal ( Apersepsi ) 10 menit Apersepsi
• Salam, basmalah dan berdoa serta
menanyakan keadan siswa dan memberi
motivasi belajar.
• Guru memberitahuakn kepada siswa tujuan
pembelajaran materi pada pertemuan kali
ini.
• Guru bertanya tentang pelajaran pada
pertemuan sebelumnya dan dikaitkan
dengan materi yang akan dipelajari.
No Aktivitas Kriteria
1. Keaktifan siswa dalam 1. Kurang 2. Cukup 3. Aktif
menjawab dan mengerjakan aktif aktif sekali
soal dalam satu kelompok
2. Keaktifan masing – masing 1. Kurang 2. Cukup 3. Aktif
siswa dalam berkelompok aktif aktif sekali
3. Keberanian siswa dalam 1. Kurang 2. Cukup 3. Berani
mengerjakan soal dalam satu berani berani sekali
kelompok
4. Kemampuan menjawab 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik
pertanyaan dari guru usaha usaha sekali
usahanya
5. Kerjasama siswa dengan 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik
temannya dalam kegiatan sekali
kelompok
6. Kemampuan siswa dalam 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik
membuat kesimpulan dari
pekerjannya
7. Rasa keingintahuan siswa 1. Kurang 2. Cukup 3. Besar
dalam pembelajaran sekali
8. Minat siswa dalam 1. Kurang 2. Cukup 3. Berminat
pembelajaran minat berminat sekali
4 : Sangat baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Soal
A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. 54 : 6 =………….
2. 36 : 4 =………..
3. 63 : 9 =……………..
4. 48 : 6 =………………
5. 76 : 4 =……………
B. Kerjakan dengan cara bersusun!
1. 175 : 7 =
2. 240 : 6 =
3. 936 : 9 =
4. 76 : 4 =
5. 30 : 7 =
Kunci jawaban
A. 1. 9 2. 9
3. 7 4. 8
5. 19
B. 1. 25
2. 40
3. 140
4. 19
5. 4,28
Nama : ………………………….
No.Absen : ………………………….
Kelas : ………………………….
Standar Kompetensi
• Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
• Siswa diharapkan mampu melakukan dan menggunakan sifat-sifat
operasi hitung bilangan dalam pemecaha masalah
• Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung
bilangan perkalian, dan pembagian.
Soal
A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. 54 : 6 =………….
2. 36 : 4 =………..
3. 63 : 9 =……………..
4. 48 : 6 =………………
5. 76 : 4 =……………
B. Kerjakan dendan cara bersusun!
1. 175 : 7 = 2. 240 : 6 = 3. 936 :
9=
4. 76 : 4 = 5. 30 : 7 =
Lampiran 8
A. Standar Kompetensi
• Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
• Siswa diharapkan mampu melakukan dan menggunakan sifat-sifat
operasi hitung bilangan dalam pemecaha masalah
• Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung
bilangan perkalian, dan pembagian.
C. Indikator Keberhasilan Siswa
• Siswa mampu membagi bilangan dua angka dengan bilangan satu angka.
• Siswa mampu membagi bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka
dengan cara bersusun kebawah.
• Siswa mampu mengidentifikasi dan mennyeselesaikan soal pembagian
dua bilangan tanpa sisa.
D. Materi Pembelajaran
pembagian
E. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Inquiry
• Tanya jawab
• Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
No Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu Fokus
1 Kegiatan Awal (Apersepsi) 10 menit Apersepsi
• Salam, basmalah dan berdoa serta
menanyakan keadan siswa dan memberi
motivasi belajar.
• Guru memberitahuakn kepada siswa
tujuan pembelajaran materi pada
pertemuan kali ini.
• Guru bertanya tentang pelajaran pada
pertemuan sebelumnya dan di kaitkan
dengan materi yang akan di pelajari.
2 Kegiatan Inti 50 menit Penanaman
• Guru memberikan sedikit pengantar Konsep
materi kemudian mengajukan pokok
masalah untuk dibuktikan dan
dikerjakan melalui percobaan.
• Siswa melakukan percoban dengan
mengerjakan soal cerita.
• Guru membagi dan membentuk
kelompok diantara siswa menjadi
duabelas kelompok (tiap kelompok
terdiri dari 3 siswa)
• Tiap kelompok melakukan 2 percobaan
untuk melakuakan pembuktian terhadap
operasi hitung bilangan pembagian.
• Setelah melakukan pembuktian melalui
percobaan, tiap siswa mengerjakan LKS
yang kemudian di diskusikan dengan
dicocokan bersama-sama.
• Guru dan siswa membuat kesimpulan
dari hasil pembuktian masing- masing
kelompokn yang dilakukan melalui
percobaan.
3 Penutup 10 menit Penutup
• Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya mengenai materi
yang sudah dibahas dan yang belum di
pahami.
• Guru memberitahuakn kepada siswa
tentang materi yang akan dipelajari pada
pertemuan yang akan datang.
• Guru mengakhiri pelajaran dengan
salam.
No Aktivitas Kriteria
1. Keaktifan siswa dalam 1. Kurang 2. Cukup 3. Aktif
mengemukakan pendapat aktif aktif sekali
2. Keaktifan siswa dalam menanggapi 1. Kurang 2. Cukup 3. Aktif
pendapat teman aktif aktif sekali
3. Keberanian siswa dalam 1. Kurang 2. Cukup 3. Berani
mengajukan pertanyaan kepada berani berani sekali
teman jika ada hal yang kurang jelas
4. Usaha siswa dalam menyelesaikan 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik
masalah usaha usaha sekali
usahanya
5. Kerjasama siswa dengan temannya 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik
dalam kegiatan kelompok sekali
6. Keaktifan siswa dalam mengerjakan 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik
tugas
7. Rasa keingintahuan siswa dalam 1. Kurang 2. Cukup 3. Besar
pembelajaran sekali
8. Minat siswa dalam pembelajaran 1. Kurang 2. Cukup 3. Berminat
minat berminat sekali
Format Penilaian Kelompok
Aspek yang dinilai
No Nama Kelompok Keaktifan Kerjasama Prestasi
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Pemberian kriteria penilaian pada pembelajaran ini adalah setiap anak
minimal mendapat nilai satu (1) kriteria dari 3 kriteria yang ditentukan.
Nilai : 1. Antusias
2. Cukup antusias
3. Antusias sekali
Keterangan:
4 : Sangat baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Soal
1. Sebuak kereta api terdiri dari 9 gerbong. Kereta tersebut dapat menampung
432 penumpang. Berapa penumpang yang dapat ditampung di setiap
gerbong?
2. Ibu membeli 7 bua kue serharga Rp 2.625,00. Berapa harga setiap kue?
3. Ayah mempunyai 3666 ekor ikan emasyang disebar secara merata kedalam 6
kolam ikan. Berapa ekor ikan emas yang dapat ditampung dalam satu kolam
ikan?
4. Seorang pembuat batu bata dapat membuat 5.994 buah bata setiap mingunya.
Jika ia berkerja 6 hari dalam seminggu, berapa buah bata yang dapat
dikerjakan rata-rata dalam setiap hari?
5. Sebanyak 3.600 peserta ujian akan menempati 90 ruangan. masing-masing
ruangan berisi peserta sebanyak. Berapa banyak peserta dalam setiap
ruangan?
3. 672 : 3 = ………….
Jawaban A
1. 48
2. 375,00
3. 611
4. 999
5. 40
Jawaban B
1. 25
2. 180
3. 224
4. 516
5. 459
Nama : ………………………….
No.Absen : ………………………….
Kelas : ………………………….
Standar Kompetensi
• Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
• Siswa diharapkan mampu melakukan dan menggunakan sifat-sifat
operasi hitung bilangan dalam pemecaha masalah
• Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung
bilangan perkalian, dan pembagian.
Soal
A. Kerjakan soal cerita dibawah ini dengan benar dan jelas!
6. Sebuak kereta api terdiri dari 9 gerbong. Kereta tersebut dapat menampung
432 penumpang. Berapa penumpang yang dapat ditampung di setiap
gerbong?
7. Ibu membeli 7 bua kue serharga Rp 2.625,00. Berapa harga setiap kue?
8. Ayah mempunyai 3666 ekor ikan emasyang disebar secara merata kedalam 6
kolam ikan. Berapa ekor ikan emas yang dapat ditampung dalam satu kolam
ikan?
9. Seorang pembuat batu bata dapat membuat 5.994 buah bata setiap mingunya.
Jika ia berkerja 6 hari dalam seminggu, berapa buah bata yang dapat
dikerjakan rata-rata dalam setiap hari?
10. Sebanyak 3.600 peserta ujian akan menempati 90 ruangan. masing-masing
ruangan berisi peserta sebanyak. Berapa banyak peserta dalam setiap
ruangan?
B. kerjakan pertanyaan di bawah ini dengan benar!
3. 672 : 3 = ………….
Lampiran 13
9 ACHMAD BAGUS D S 3 3 3 3 3 3 3 3 24 AS
A. Standar Kompetensi
• Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
• Siswa diharapkan mampu melakukan dan menggunakan sifat-sifat
operasi hitung bilangan dalam pemecaha masalah
• Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung
bilangan perkalian, dan pembagian.
INSTRUMENT OBSERVASI
INSTRUMENT DOKUMENTASI
ANGKET GURU
Kelas : IV
Nama Guru : ……
A. Berilah tanda (v) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda!
1. Apakah anda telah menerapkan KTSP dalam pembelajaran di kelas?
Sudah Belum
2. Perangkat pembelajaran apa yang telah anda buat:
a. Program Tahunan
b. Program Semester
c. Silabus
d. RPP
c. Analisis
3. Apakah sarana dan prasarana di kelas mendukung kelancaran dalam
kegiatan belajar mengajar?
Ya Tidak
4. Apakah dalam pembelajaran anda menggunakan media pembelajaran?
Ya Tidak
5. Metode pembelajaran apakah yang anda gunakan selama ini?
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
d. Penugasan
e. Lainnya sebutkan …
PANDUAN WAWANCARA
RESPONDEN SISWA
Siklus ke :
Kelas : IV
Hari/Tanggal :
Pukul :
1. Kemukakan alasanmu suka atau tidak suka dengan cara guru mengajar
(menggunakan metode CTL) yang baru saja kalian ikuti!
a. Saya menyukai metode ini karena .......................................................
b. Saya tidak menyukai metode ini karena ..............................................
2. Bagaimana menurut pendapatmu tentang cara guru menerangkan/menjelaskan
materi pelajaran? Jelaskan! ......................................................................
3. Apakah kamu dapat memahami materi yang baru kamu ikuti? Jelaskan!
.................................................................................................................
4. Apakah kesulitan yang kamu alami selama kegiatan pembelajaran
berlangsung?
.................................................................................................................
5. Apa saran untuk kegiatan pembelajaran yang akan datang?
Lampiran 23
BADAN STRUKTUR ORGANISASI KOMITE / DEWAN SEKOLAH
# # # # & # & #
!$ % ! '
! " !
! ! )
! ! ! ) ! )
( !
( ( ( ( ( ( (
!
KETERANGAN.
………… Garis Koordinasi
----------- Garis Komando.
Lampiran 24
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
* &+
& #
&
DOKUMENTASI PENELITIAN
Lampiran 26