Anda di halaman 1dari 83

HUBUNGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SANTRI

DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MADRASAH DINIYAH


ASRAMA AL FALAH DARUL ‘ULUM JOMBANG

SKRIPSI

Disusun Oleh:
ZUMAR MUSH LEKH
NIM 1119110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
2023
I

HUBUNGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SANTRI


DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MADRASAH DINIYAH
ASRAMA AL FALAH DARUL ‘ULUM JOMBANG
SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam


Untuk Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Disusun Oleh:
ZUMAR MUSH LEKH
NIM 1119110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
2023
II

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

NAMA : ZUMAR MUSH LEKH

NIM/NIMKO : 1119110

Program Study : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Fakultas Agama Islam

Perguruan tinggi: Universitas Pesantran Tinggi Darul ‘Ulum

Menyatakan dengan sebenernya bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan

Latar Belakang Pendidikan Santri Dengan Prestasi Belajar Pada Madrasah

Diniyah Asrama Al Falah Darul ‘Ulum Jombang” Ini Secara Keseluruhan

Adalah Hasil Karya Sendiri, kecuali pada bagian-bagian uang dirujuk

sumbernya.

Jombang,02 Agustus 2023

Yang membuat
pernyataan

Zumar Mush Lekh


III

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul : Hubungan Latar Belakang Pendidikan Santri


Dengan Prestasi Belajar Pada Madrasah Diniyah Asrama Al Falah
Ditulis Oleh : Zumar Mush Lekh
NIM/NIMKO : 1119110
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Fakultas Agama Islam
Perguruan Tinggi : Unipdu

Setelah diteliti dan diadakan perbaikan seperlunya, kami dapat


menyetujuinya untuk dipertahankan di depan sidang tim
penguji skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Pesantren
Tinggi Darul Ulum Jombang.

Jombang, 02 Agustus 2023


Pembimbing I Pembimbing II

Drs. HM. Zaimuddin W. As’ad MS Galuh Tisna Widiana, M.Pd


NIPY: 01010901002 NIPY: 11010815302

Mengetahui
Ketua Program Studi

Fakultas Agama Islam


Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Dhikrul Hakim, M.Pd.I


NIY: 11010810160
IV

PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul hubungan latar belakang pendidikan
dengan prestasi belajar Madrasah Diniyah Asrama Al Falah,
telah diujikan dalam Sidang Tim Penguji Skripsi Fakultas
Agama Islam Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum
Jombang pada Hari :
Tanggal :
Dan dinyatakan LULUS dengan prediket:..................

Dekan fakultas agama islam


Universita pesantren tinggi darul ulum

Dr. Muhammad Syafi’i, M.Pd.I


NIY. 11 190710 156…
Tim Penguji:
Nama Tanda Tangan

1. Dr. Muhammad Syafi’i, M.Pd.I


NIY. 11190710156 1.

2. Dr. Muhammad Makmun, M.H.I


NIY. 11010611189 2.

3. Lulus Oktavia kartikasari, S.Pd


3.
NIY.
V

HUBUNGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SANTRI


DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MADRASAH DINIYAH
ASRAMA AL FALAH DARUL ‘ULUM JOMBANG
ZUMAR MUSH LEKH

Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Unipdu Jombang


Pembimbing I : Drs. HM. Zaimuddin W. As’ad MS
Pembimbing II : Galuh Tisna Widiyana, M.Pd.I

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan Latar
belakang pendidikan santri pada prestasi belajar Madrasah Diniyah Asrama Al Falah
Darul Ulum Jombang, peneliti mangambil study kasus di asrama al falah karena belum
pernah ada penelitian yang dilakukan di asrama al falah yang sama dengan judul
tersebut. metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan dokumentasi,
dimana wawancara dilakukan terhadap kordinator pengajian dan ustadz pengajar ngaji.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian ini setelah di teliti
melalui proses yang panjang ternyata terdapat hubugan yang signifikan antara latar
pendidikan sebelumnya yaitu pendidikan Madrasah Ibtidaiyah mendapat nilai rata-rata
383 masuk dalam kategori baik, sementara lulusan dari Sekolah Dasar mendapatkan
nilai rata-rata 374 masuk dalam kategori cukup.

Kata kunci :Pembelajaran, latar belakang pendidikan, santri


VI

MOTTO
Jadilah Sesuatu Yang Berbeda
VII

PESEMBAHAN
Alhamdulillahirobbill alamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan Rahmat, taufiq, hidayah serta karunia-Nya dengan

ketulusan hati peneliti persembahkan karya ilmiah sederhana ini kepada:

1. Terimakasih kepada kedua orang tua Ibu dan Bapak yang teramat saya

cintai, tidak bisa saya hitung tetesan keringat pengorbanan, kasih sayang

serta dukungan yang penuh kepada saya sehingga saya dapat melanjutkan

jenjang Pendidikan hingga ke perguruan tinggi pada saat ini. Setiap detik

waktu yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini merupakan jawaban

dari lantunan doa di sujud malam yang senantiasa dipanjatkan kedua orang

tua saya yang menggetarkan arsy demi kesuksesan saya.

2. Terimakasih kepada kedua dosen pembimbing saya, Bapak Drs. HM.

Zaimuddin W. As’ad MS dan Galuh Tisna Widiana, M.Pd yang sudah banyak

meluangkan waktunya bukan hanya sekedar membimbing saya, tapi juga

mendengarkan semua keluh kesah saya dalam mengerjakan skripsi ini.

3. Terimakasih kepada guru-guru saya yang tidak pernah berhenti memberi

pelajaran, motivasi, dan juga doa baik sehingga dapat mengantarkan saya ke

kehidupan yang insyaallah selalu baik ini.


VIII

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan

penelitian skripsi saya yang berjudul “Hubungan latar belakang Pendidikan santri

dengan prestasi belajar pada madrasah diniyah Asrama Al Falah Darul ‘Ulum

Jombang”

1. Bapak Drs. Zaimuddin Wijaya As’ad Umar, MS. Selaku sekuat Yayasan

Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang.

2. Dr. dr. H. M. Zulfikar As’ad MMR, selaku Rektor Universitas Pesantren

Tinggi Darul Ulum Jombang.

3. Bapak Dr. Muhammad Syafi’i, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama

Islam Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang yang

senantiasa memberikan arahan, bimbingan, serta motivasi kepada kami.

4. Bapak Dr. Dhikrul Hakim, M.Pd.I, selaku ketua prodi Pendidikan Agama

Islam Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum jombang yang telah

memberikan arahan kepada kami.

5. Bapak Drs. Zaimuddin Wijaya As’ad Umar, MS. selaku pembimbing I

yang sangat telaten, sabar, dan banyak meluangkan waktu untuk

membimbing dan mengarahkan dalam menyusun skripsi ini.

6. Ibu Galuh Tisna Widiana, M.Pd selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, serta masukana yang membangun

sehingga penelitian ini cepat terselesaikan.

7. Segenap Dosen Pengajar dan Penguji Fakultas Agama Islam yang


bersedia memberikan ilmu, didikan, dan pengalaman yang sangat
IX

bermanfaat
Peneliti menyadari, bahwa skripsi ini tentu saja jauh dari kesempurnaan,

baik isi maupun tata penulisannya. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman peneliti. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun

kearah perbaikan sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan, saya berharap

semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan semua pihak

yang berkepentingan pada umumnya.

Jombang 02 Agustus 2023

Penulis…………………..
X

DAFTAR ISI

SAMPUL LUAR...............................................................................................................i
SAMPUL DALAM..........................................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................v
ABSTRAK.......................................................................................................................vi
HALAMAN MOTTO....................................................................................................vii
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................................viii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ix
DAFTAR ISI.....................................................................................................................x
TRANSLITERASI.........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
B. Ruang Lingkup Penelitian........................................................................................4
C. Rumusan Masalah....................................................................................................4
D. Tujuan dan Mafaat Penelitian...................................................................................5
E. Hipotesis 6
F. Penelitian Terdahulu.................................................................................................6
G. Sistematika Pembahasan.........................................................................................10

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................12


A.Pengertian Pendidikan……………………………………………….12
B. Pengertian Santri ……………………………………………………12
C. Prestasi Belajar………………………………………………………17
D. Pembelajaran Diniyah………………………………………………20

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................25


A. Desain Penelitian....................................................................................................25
B. Populasi dan Sampel...............................................................................................26
C. Metode Pengumpulan Data....................................................................................28
D. Desain Pengukuran.................................................................................................28
E. Teknik Analisis Data..............................................................................................29

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN.........................31


A. Penyajian Data Hasil Penelitian.............................................................................31
B. Analisis Data Hasil Penelitian................................................................................50
XI

BAB V PENUTUP..........................................................................................................60
A. Kesimpulan………………………………………………………………............60
B. Saran………………………………………………………………………...........61

LAMPIRAN
XII

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Penelitian terdahulu………………………………………………..24

2. Tabel 2 Populasi …………………………………………………………...…27

3. Tabel 3 Jadwal Kegiatan………………………………..……………………39

4 Tabel 4 Daftar Ustadz Al Falah PPDU……………………………...……….43

5. Tabel 5 Santri Asrama Kelas 8……………………....………………………44

6. Tabel 6 Nilai Santri…………………………………….……………………..46

7. Tabel 7 Nilai Santri Sekolah Dasar………………….……………..………..51

8. Tabel 8 Nilai Santri Madrasah Ibtidaiyah………….………………..……..52

9. Tabel 9 Uji Normalitas………………...……………………………………..54

10. Tabel 10 Uji Homogenitas…………………………………..………………55

11. Tabel 11 Uji Indipendent Sampel T Test…………………………………..55

12. Tabel 12 Daftar Santri Kelas Khusus………………………………………57

13. Tabel 13 Daftar Lulusan Santri Kelas Khusus……………………...……..57


XIII

TRANSLITERASI

Untuk transliterasi Arab ke Indonesia menggunakan font Times New

Arabic. Adapun panduan transliterasinya sebagai berikut:

Kosanan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

‫ب‬ Ba´ B Be

‫ت‬ Ta´ T Te

‫ث‬ tha´ Th Te dan Ha

‫ج‬ Jim J Je

‫ح‬ ḥa´ ḥ Ha (dengan titik di bawah)

‫خ‬ Kha´ Kh Ka dan Ha

‫د‬ Dal D De

‫ذ‬ Dhal Dh De dan Ha

‫ر‬ Ra´ R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

‫س‬ Sin S Es

‫ش‬ Syin Sh Es dan ha

‫ص‬ Ṣa d ṣ Es (dengan titik di bawah)

‫ض‬ Ḍad ḍ De (dengan titik di bawah)

‫ط‬ Ṭa´ ṭ Te (dengan titik di bawah)

‫ظ‬ Ẓa ẓ Zet (dengan titik di bawah)


XIV

‫ع‬ ‘ain ‘ koma dibalik di atas

‫غ‬ Ghayn Gh Ge dan Ha

‫ف‬ Fa´ F Ef

‫ق‬ Qaf Q Qi

‫ك‬ Kaf K Ka

‫ل‬ Lam L El

‫م‬ Mim M Em

‫ن‬ Nun N En

‫و‬ Wawu W We

‫ه‬ Ha´ H Ha

‫ء‬ Hamzah ‘ Apostof

‫ى‬ Ya´ Y Ye

Kosanan Rangkap Karena Syiddah ditulis Rangkap

‫عَّد ة‬
ِ Ditulis ´iddah

Ta´ Marbuṭah
1. Bila dimatikan ditulis h

‫هيبة‬ Ditulis hibah

‫جزية‬ Ditulis jizyah

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya).


XV

Jika ta ´ marbuṭah terdapat pada susunan ṣifah-mawsuf/na’t-man’ut, maka ditulis

dengan h.

‫المرأةالصالحة‬ Ditulis Al-Mar‘ah al-Ṣa liḥah

2. Bila ta ´ marbuṭah terdapat pada susunan iḍa fah, maka ditulis t

‫زكاة الفطر‬ Ditulis zaka t al-fiṭr

Vokal Pendek
Tanda Vokal Transliterasi

‫ـــَـ‬ A

‫ـــِـ‬ I

‫ـــُـ‬ U

Vokal Rangkap
Tanda Vokal Transliterasi

‫ـــَـ ْي‬ Ay

‫ـــَـ ْو‬ Aw

Vokal Panjang
Tanda Vokal Transliterasi

‫ـــَـ ا‬ a

‫ـــِـ ْي‬ i

‫ـــُـ ْو‬ u
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia lembaga pendidikan berkembang sangat pesat, selain itu

pendidikan agama Islam juga berkembang. Seperti di ketahui pendidikan

agama Islam dapat di selenggarakan di lembaga pendidikan atas izin

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama. Sekolah

agama tingkat pertama dikenal dengan Madrasah Ibtidaiyah, sekolah umum

tingkat pertama dikenal dengan Sekolah Dasar. Lembaga pendidikan ini

memiliki proses belajar mengajar dan terdapat perbedaan antara keduanya pada

pokok bahasan pendidikan agama Islam.

Satu perbedaan yang sangat mencolok adalah bahwa materi pendidikan

agama Islam diajarkan di Sekolah Dasar, di mana materi tersebut diajarkan

seminggu sekali. Hal ini dikarenakan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

tidak terbagi menjadi beberapa mata pelajaran, tetapi materi yang berbeda

dikemas menjadi satu bab dalam satu pelajaran.

Sebaliknya, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah

Ibtidaiyah dipecah menjadi beberapa mata pelajaran. Madrasah Ibtidaiyah

memiliki jadwal belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mingguan

yang lebih banyak dibandingkan dengan pendidikan Sekolah Dasar.

Pendidikan agama bertujuan untuk membina pertumbuhan jasmani dan

rohani seseorang serta ketaqwaan dan keimanannya kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Sebagaimana dalam UU No.20 Th 2003 pasal 3 yang berbunyi :

1
2

“Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.”1

Pembinaan akhlak seorang santri melalui pembelajaran diniyah secara

signifikan dapat mempengaruhi bagaimana kehidupannya kedepan.

Pembelajaran diniyah dalam hal ini mengacu pada upaya sengaja

mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, dan mengamalkan ajaran Islam dari

sumber utama kitab suci Al-Qur'an dan Al-Hadits melalui instruksi, pelatihan,

dan pengalaman.2

Pengalaman pendidikan formal siswa sebelumnya akan berdampak

besar pada seberapa baik mereka berhasil dalam kegiatan belajar mengajar di

asrama. Santri yang sebelumnya bersekolah di Sekolah Dasar tentunya

memiliki hasil belajar yang berbeda dengan siswa yang bersekolah di

Madrasah Ibtidaiyah, karena yang terakhir menawarkan kurikulum yang lebih

bervariasi dan menantang untuk pengajaran mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam. Karena perbedaan latar belakang pendidikan santri ini, ada

kemungkinan bahwa santri dengan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah akan

tampil lebih baik dalam tugas-tugas pembelajaran awal dibandingkan dengan

mereka yang berpendidikan Sekolah Dasar.

1
Undang-Undang.Republik.Indonesia.No..20 tahun.2003.Tentang Sistem Pendidikan.Nasional.6
2
Ramayulis,.Metodologi.Pendidikan.Agama Islam (Jakarta : Kalam Mulia, 2020), 21.
3

Secara teoritis, siswa yang memiliki pengalaman pendidikan agama

yang lebih kompleks lebih mungkin untuk menerima dan memahami

pembelajaran awal. Santri dengan pendidikan sebelumnya Madrasah Ibtidaiyah

menjadi lebih mudah memahami materi ajar diniyah dibandingkan dengan

siswa dengan pendidikan sekolah dasar sebelumnya.

Tujuan pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran hanya dapat

tecapai jika ada interaksi belajar-mengajar antara guru dengan siswa yang

saling menguntungkan kedua belah pihak agar proses belajar-mengajar dapat

berjalan secara efisien dan efektif. Hanya dengan tujuan pembelajaran yang

baik, tujuan pembelajaran dapat tercapai sehingga siswa mengalami perubahan

prilaku melalui kegiatan belajar.

Sementara di Asrama Al Falah terdapat latang belakang pendidikan

ynag berbeda maka penulis tertarik untuk meneliti apakah terdapat hubungan

latar belakang pendidikan di Asrama Al Falah. Dengan judul skripsi

“Hubungan latar belakang pendidikan santri dengan prestasi belajar pada

Madrasah Diniyah Asrama Al Falah Darul ‘Ulum Jombang”, peneliti akan

melakukan penelitian lebih lanjut.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk melaksanakan penelitian ini, maka terlebih dahulu peneliti akan

menentukan apa sebenarnya yang akan di teliti. Agar sasaran pembahasan ini

dapat tercapai, maka peneliti hanya akan mengungkapkan pembatasan masalah

penelitian, antara lain :

1. Lokasi penelitian di Asrama XV Al Falah PPDU Peterongan Jombang.


4

2. Subyek yang diteliti

a. Koord Pembelajaran Diniyah Asrama XV Al Falah PPDU

b. Ustadz pengajar ngaji diniyah Asrama XV Al Falah PPDU

c. Santri satu tahun pertama tingkat SMP Asrama XV Al Falah PPDU

3. Permasalahan yang diteliti Hubungan Latar Belakang Pendidikan dengan

Prestasi belajar pada Madrasah Diniyah Asrama Al Falah

4. Waktu penelitian dimulai pada bulan Desember 2022 sampai dengan

bulan Agustus 2023

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis memberikan

batasan pokok permasalahan dalam skripsi sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang pendidikan santri satu tahun pertama tingkat

SMP asrama Al Falah Darul ‘Ulum Jombang?

2. Bagaimana prestasi pembelajaran diniyah santri santri satu tahun pertama

tingkat SMP Asrama Al Falah Darul ‘Ulum Jombang?

3. Bagaimana hubungan latar belakang pendidikan santri satu tahun pertama

tingkat SMP dengan prestasi pembelajaran diniyah Asrama Al Falah Darul

‘Ulum Jombang?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian skripsi yang berjudul hubungan latar belakang pendidikan

dengan prestasi belajar pada pembelajaran diniyah Asrama Al Falah Darul

‘Ulum Jombang ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu:


5

1. Untuk mengetahui latar belakang pendidikan santri asrama Al Falah Darul

‘Ulum Jombang.

2. Untuk mengetahui prestasi pembelajaran diniyah santri Asrama Al Falah

Darul ‘Ulum Jombang.

3. Untuk mengetahui hubungan latar belakang pendidikan dengan prestasi

pembelajaran diniyah Asrama Al Falah Darul ‘Ulum Jombang.

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini mampu menyajikan gagasan dan memberikan pengetahuan

baru, khususnya mengenai metode peningkatan prestasi akademik santri di

pondok pesantren. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai sumber literatur

yang berharga dalam bidang pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan

pemecahan masalah belajar santri.

2. Bisa menjadi pedoman penelitian berikunya atau dapat dijadikan bahan

pustaka guna peningkatan wawasan yang relevan dengan hubungan latar

belakang pendidikan dengan prestasi pembelajaran diniyah.

3. Dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat evaluasi untuk meningkatkan

standar pengajaran bagi santri, mentransformasi pesantren yang dikelola

menjadi lembaga pendidikan Islam yang berkaliber tinggi dengan citra

publik yang positif.

E. Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah. Dikatakan sementara karena jawaban yang di berikan baru didasarkan


6

pada teori yang relevan dan belum mengoptik data-data factual empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data.

Ho: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara latar belakang pendidikan

santri dengan prestasi belajar pada pembelajaran diniyah asrama al falah Darul

ulum jombang

Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara latar belakang pendidikan santri

dengan prestasi belajar pada pembelajaran diniyah asrama al falah Darul ulum

jombang.

F. Penelitian Terdahulu

Tinjauan literatur dapat digunakan sebagai dukungan untuk

penyelidikan yang lebih menyeluruh dengan memberikan referensi ke studi

sebelumnya yang sebanding. Ini membantu mencegah plagiarisme dari

penelitian orang lain dalam penelitian ini. Penulis memberikan referensi

berikut sehubungan dengan penelitian ini:


7

Tabel 1
Penelitian terdahulu

Nama Karya
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
Penulis Ilmiah

1 Rizki Studi skripsi Hasilnya Sama-sama Skripsi ini


Nur Tri Komparasi menunjukkan membahas meneliti
Rahayu Kemampuan perbedaan tentang latar pengaruh
Membaca Al- yang jelas belakang terhadam
Qur‟an antara lulusan pendidikan membaca Al-
Berdasarkan MI dan Qur’an
Latar Belakang mereka yang
Pendidikan bersekolah di
Pada Siswa SD
Kelas VIII
MTsN 1
Yogyakarta
2016/2017

2 Setyowat Pengaruh skripsi Hasil Sama-sama Karya


i (2017) Motivasi penelitiannya meneliti ilmiyah ini
Belajar motivasi pengaruh membahas
Terhadap Hasil belajar terhadap pengaruh dari
Belajar Siswa berpengaruh belajar motivasi
Kelas VII secara belajar bukan
SMPN 13 signifikan latar
Semarang terhadap hasil belakang
belajar. pendidikan
Persamaanny
a terletak
pada variabel
Y yaitu hasil
belajar.
Sedangkan
perbedaannya
terletak pada
variabel X
yaitu
8

motivasi3
3 Ayuk Pengaruh Latar skripsi Berdasarkan Sama-sama Membahas
Wahdanf Belakang temuan membahas latar
iari Pendidikan analisis data, latar belakang
Adibah Dan terlihat belakang pendidikan
tahun Pengalaman bahwa pendidikan dan juga
2019 Kerja kompetensi pengalaman
Terhadap Etos profesional kerja.
Kerja guru secara
Karyawan simultan dan
Bank BNI kuat
Syariah Kantor dipengaruhi
Cabang Kediri oleh latar
belakang
pendidikan,
pengalaman
mengajar,
dan etos
kerja4
4 Emilia Pengaruh Latar Jurnal Terdapat Sama-sama Membahas
Graciela Belakang pengaruh membahas latar
Mega Pendidikan langsung latar belakang
Taran Dan Motivasi yang belakang pendidikan
Terhadap signifikan pedidikan dan juga
Kompetensi antara latar motivasi
Profesional belakang terhadap
Guru pendidikan kompetensi
yang dimiliki profesional
seorang guru Guru
terhadap
kompetensi
professional
yang
dimilikinya
Terdapat
pengaruh
langsung
yang
signifikan
antara
motivasi

3
Setyowati, Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13
Semarang, Skripsi mahasiswa Fakultas Ekonomi di Unversitas Semarang ,20017
4
Ayuk Wahdanfiari Adibah, Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan Pengalaman Kerja
Terhadap Etos Kerja Karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Kediri, Skripsi mahasiswa dari
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung (IAIN) Tulungagung,2019
9

yang dimiliki
seorang guru
terhadap
kompetensi
professional
yang
dimilikinya.
5 Diden Pengaruh Latar Jurnal Berdasarkann Sama-sama Membahas
Rosenda Belakang hasil analisis membahas latar
Pendidikan dan latar belakang
Agama Dan pembahasan, belakang pendidikan
Semangat dapat pedidikan dan juga
Wirausaha disimpulkan semangat
Terhadap bahwa m wirausaha
Kinerja Bisnis ahasiswi Terhadap
Mahasiswi yang Kinerja
Muslimah memiliki Bisnis
Enterpreuner latar Mahasiswi
di Kota belakang Muslimah
Bandung pendidikan
agama di
pesantren
mednapatkan
angka
tertinggi
dalam
hubungannya
dengan
peningkatan
kinerja
bisnis, hal
tersebut
karena di
pondok
pesantren
responden
diajakrkan
karakter
seorang
wirausaha
yang
mandiri,
jujur,
disiplin,
pekerja
keras, tidak
10

mudah
menyerah
dan inovatif5

Pemaparan di atas merupakan telaah pustaka yang dijadikan sumber

atau rujukan oleh penulis dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat

melanjutkan penelitian sebelumnya dikarenakan banyak penelitian yang

membahas mengenai korelasi latar belakang Pendidikan dengan hasil belajar

dan sejenisnya. Akan tetapi pada Asrama XV AL Falah PPDU sendiri belum

pernah ada penelitian yang mengangkat judul ini.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan pemahaman isi penelitian ini, maka dalam

pembahasannya penulis menggunakan sistematika pembahasan sebagai

berikut:

BAB I : Pendahuluan menjelaskan beberapa masalah yang meliputi: Latar

belakang, Ruang lingkup penelitian, Rumusan masalah, Tujuan dan

manfaat, Penelitan Terdahulu, Sistematika Pembahsan.

BAB II : Landasan Teori yang meliputi: Pengertian Pendidikan, Pengertian

Santri, Prestasi Belajar, Pembelajaran Diniyah

BAB III : Metode Penelitian meliputi: Desain Penelitian, Sumber data,

Metode Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data.

BAB IV : Penyajian data dan analisis data penelitian

BAB V : Penutup Meliputi: Kesimpulan dan Saran


5
Jurnal Ilmiah Nasional Vol. 3 No. 3 Tahun 2021
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha untuk memelihara dan mengembangkan aspek

jasmani dan rohani manusia. Beberapa ahli memandang pendidikan sebagai

proses pembentukan sikap dan prilaku seseorang atau sekelompok orang

melalui pengajaran dan pelataihan. Kita mungkin menjadi lebih dewasa dengan

pendidikan karena itu berdampak sangat positif bagi kita.

Selain itu, pendidikan dapat mengakhiri buta huruf dan akan memberikan

keterampilan orang, kapasitas mental, dan hal-hal lain. Menurut Undang-

undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha pokok dan terencana

untuk mewujudkan lingkungan belajar dan proses pembelajaran sedemikian

rupa sehingga pesereta didik secara aktif mengembangkan kemampuannya

untuk memperoleh sifat-sifat yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara,

misalnya Agama, kekuatan mental, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan

dan akhlak mulia.6

Sebagai bapak Pendidikan Nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantara

menegaskan bahwa pendidikan merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan

anak-anak yang sedang berkembang, dengan tujuan untuk membimbing semua

kecendrungan fitrah anak-anak tersebut menuju keselamatan dan kebahagiaan.7

Menurut H. Horne, pendidikan adalah suatu proses penyesuaian yang lebih

tinggi secara tetap (abadi) bagi manusia yang telah tumbuh secara intelektual,
6
Muhaimin . Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2019), 34.
7
Ibid., 27

12
13

emosional, dan fisik, yang merdeka, dan yang sadar akan Tuhan. Proses ini

diwujudkan (dimanifestasikan) di lingkungan alam. dari orang. Dunia

pendidikan akan selalu menjadi bagian dari bangsa yang maju. Sumber daya

manusia suatu bangsa akan semakin berkualitas dan mampu maju serta

membanggakan bangsa tersebut dengan semakin baik sistem pendidikannya.8

Menurut Melmambessy Moses pendidikan adalah proses pengalihan

pengetahuan secara sistematis dari seseorang kepada orang lain sesuai standar

yang telah ditetapkan oleh para ahli. Dengan adanya transfer pengetahuan

tersebut diharapkan dapat merubah sikap tingkah laku, kedewasaan berpikir

dan kedewasaan kepribadian ke dalam pendidikan formal dan pendidikan

informal.9

Menurut Teguh Triwiyanto, pendidikan adalah usaha menarik sesuatu di

dalam manusia sebagai upaya memberikan pengalamanpengalaman belajar

terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di

sekolah, dan luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan

optimalisasi kemampuan-kemampuan individu agar di kemudian hari dapat

memainkan peranan hidup secara tepat.10

Pengertian pendidikan ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,

antara lain dari segi psikologis dan sosiologis. Tergantung pada perspektif dari

mana pendidikan dilihat, ada banyak definisi dan pengertian tentang apa yang

dimaksud dengan pendidikan. Akan tetapi, hakikat yang dimaksud dengan

8
Ibid., 29
9
Moses, Melmambessy. "Analisis Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Kerja
terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua." Media
Riset Bisnis & Manajemen 12.1 (2012): 18-36.
10
Teguh Triyanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), hal.23-24
14

pendidikan adalah bahwa pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan

sebagai suatu proses dalam membina individu dan masyarakat secara utuh

sehingga dapat melintasi kesenjangan dalam menjalani kehidupan dan

mencapai kehidupan yang diimpikan oleh setiap orang, yaitu menikmatinya.

keberadaan penuh. Berdasarkan pengetahuan dan kemampuan untuk hidup

nyaman, semua tuntutan dipenuhi dengan munculnya ide-ide orisinal dan

kreatif yang hanya bisa didapat dengan proses mengenyam pendidikan.

Kehidupan sosial sangat difasilitasi oleh pendidikan. Kita mungkin

belajar banyak tentang nilai-nilai, agama, disiplin, dan banyak topik lainnya

dalam pendidikan Indonsia. Dalam pendidikan Indonesia, topik kajian yang

dipelajari melalui pemecahan masalah, mengatasi berbagai madalah,

mengevaluasi sesuatu, dan menarik kesimpulan banyak digunakan untuk

meningkatkan daya pikir di sekolah atau perguruan tinggi.

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya

pendidikan merupakan proses pengalihan pengetahuan secara sadar dan

terencana untuk mengubah tingkah laku manusia dan mendewasakan manusia

melalui proses pengajaran dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan

informal.11

B. Pengertian Santri

Menurut Zamakhsyari Dhofier perkataan pesantren berasal dari kata santri,

dengan awalan pe di depan dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri.

Menurut John E. Kata “santri” berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru

11
Muhammad Irham, et. all., Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses
Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 19.
15

mengaji.12 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia santri adalah seseorang

yang berusaha mendalami agama islam dengan sungguh-sungguh atau serius.

Kata santri itu berasal dari kata “cantrik” yang berarti seseorang yang selalu

mengikuti guru kemana guru pergi dan menetap.13

Istilah pesantren merupakan penggalan kata yang berasal dari istilah

santri dengan menggunakan awalan pe- dan akhiran an yang artinya tempat

tinggal santri, menurut penuturan Zamakhasyari Dhofier. 1 Senada dengan

penuturan itu, John E. menyebut istilah “santri” berasal dari bahasa Tamil,

yang berarti guru ngaji. Istilah santri itu berasal dari kata “cantrik” diartikan

seseorang yang selalu mennyertai guru kemana guru pergi dan menetap.14

Sedangkan Menurut Nurcholish Madjid, asal-usul kata “santri”, dapat

dilihat dari dua pendapat.15 Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa

“santri” berasal dari perkataan “santri”, sebuah kata dari bahasa sanskerta yang

artinya melek huruf. Pendapat ini menurut Nurcholish Madjid agaknya di

dasarkan atas kaum santri adalah kelas literasy bagi orang jawa yang berusaha

mendalami agama melalui kitab-kitab bertulisan dari bahasa Arab. Di sisi lain,

Zamakhsyari Dhofier berpendapat, kata santri dalam bahasa India berarti orang

yang tahu buku-buku suci agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci

12
Muhammad Nurul Huda dan Muhammad Turhan Yani, “Pelanggaran Santri terhadap Peraturan
Tata Tertib Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji Lamongan”, Jurnal Kajian Moral dan
Kewarganegaraan, Vol 02 Nomer 03 Tahun 2015, 740-753,(Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Surabaya, 2015), 743.
13
Ibid,.
14
Muhammad Nurul Huda dan Muhammad Turhan Yani, “Pelanggaran Santri terhadap Peraturan
Tata Tertib Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji Lamongan”, Jurnal Kajian Moral dan
Kewarganegaraan, Vol 2 no 3, 2015, hal 743.
15
Yasmadi, Modernisasi Pesantren, (Ciputat: PT Ciputat Press, 2005), 61.
16

agama Hindu. Atau secara umum dapat diartikan buku-buku suci, buku-buku

agama, atau buku-buku tentang ilmu pengetahuan.

Dari berbagai pandangan tersebut tampaknya kata santri yang di

pahami pada dewasa ini lebih dekat dengan makna “cantrik”, yang berarti

seseorang yang belajar agama (islam) dan selalu setia mengikuti guru kemana

guru pergi dan menetap. Tanpa keberadaan santri yang mau menetap dan

mengikuti sang guru, tidak mungkin dibangun pondok atau asrama tempat

santri tinggal dan kemudian disebut Pondok Pesantren. Berdasarkan pengertian

diatas dapat disimpulkan bahwa santri merupakan seseorang yang sedang

belajar memperdalam ilmuilmu pengetahuan tentang agama islam dengan

sungguh-sungguh.

C. Prestasi Belajar

Setiap proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar

merupakan kegiatan yang paling pokok dimana dengan berjalannya kegiatan

belajar di sekolah dapat mencerminkan berjalannya proses pendidikan.

Penilaian merupakan salah satu cerminan dari hasil kegiatan belajar di sekolah

yang dicapai peserta didik dalam menempuh proses pembelajaran. Prestasi

belajar peserta didik dapat diukur dari pekerjaan peserta didik selama satu

semester, yang pada akhirnya dituangkan dengan nilai yang berbentuk angka-

angka. Angka tersebut merupakan cerminan atau ukuran dari hasil yang dicapai

peserta didik dalam belajar.

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,

dikerjakan, dan sebagainya)”. Mendefinisikan “prestasi belajar adalah


17

penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol,

angka, huruf maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai

oleh peserta didik.16

Menurut Muhibbin Syah, “Prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”. Prestasi itu

tidak mungkin dicapai oleh seseorang selama ia tidak melakukan kegiatan

dengan sungguh-sungguh.17

Prestasi belajar diartikan sebagai penguasaan pengetahuan atau

kemampuan yang dibangun melalui mata pelajaran dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Ini biasanya ditunjukkan oleh hasil tes atau nilai instruktur. Prestasi

adalah hasil yang telah dicapai, menurut Purwodarminto

Menurut Oemar Hamalik, prestasi belajar adalah perubahan sikap dan

tingkah laku setelah mengikuti pelajaran atau setelah belajar. Menurut

Benjamin S. Bloom belajar adalah hasil dari perubahan tingkah laku manusia,

yang meliputi tiga bidang kognitif, yang terdiri dari: pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. 18 Menurut Baharuddin

dan Esa Nur Wahyun, prestasi belajar merupakan hasil belajar dari tahapan

pembelajaran sebelumnya. Prestasi dapat berupa kemampuan melakukan

sesuatu, kemampuan menjawab pertanyaan, dan juga kemampuan

menyelesaikan suatu tugas.19

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari


16
M Fathurohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Teras,2012), 213
17
Muhibbin Syah. (2011), Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), 141.
18
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), 21.
19
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2019),
22.
18

kegiatan belajar karena prestasi belajar merupakan output dari proses belajar

seperti halnya yang dikatakan oleh Tohirin, “Prestasi belajar diperoleh dari

apa yang telah dicapai oleh siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar”.

Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar

siswa yang bersangkutan.20 Menurut Sumadi Suryabrata, prestasi belajar

sebagai nilai, merupakan perumusan akhir yang diberikan oleh guru dalam

hal kemajuan prestasi belajar yang telah dicapai siswa selama waktu

tertentu.21

Dimyati dan Mudjiyono menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah

tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu

kegiatan pembelajaran, di mana tingkat keberhasilan tersebut kemudian

ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol. 22 Nana

Sudjana, berpendapat bahwa prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Pencapaian

prestasi belajar merujuk kepada aspek kognitif, afektif dan psikomotor.23

Indikator dari prestasi belajar yaitu kognitif, afektif, psikomotorik.

Kognitif yaitu Dari aspek kognitif, hal yang diperhatikan dari anak adalah

pengetahuan, pemahaman, penerapan, maupun analisisnya. Afektif yaitu Ranah

afektif dalam indikator prestasi belajar mencakup sikap yang ditunjukkan oleh

anak selama masa pembelajaran. Sementara psikomotorik yaitu Aspek ini

20
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Rineka Cipta, 2008), 151.
21
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), 297.
22
Dimyati dan Mudjiyono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 200.
23
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005),
102.
19

mencakup keterampilan fisik yang ditunjukkan oleh anak-anak selama masa

pembelajaran.

Pandangan ini membawa pada kesimpulan bahwa pengertian prestasi

belajar adalah suatu hasil yang dicapai dalam kurun waktu tertentu yang

diekspresikan oleh setiap siswa dalam bentuk angka atau karakter. Kriteria

penelitian ini yaitu kriteria siswa yang dilihat dari nilai rata-rata siswa yang

telah tertera di rapor berdasarkan hasil belajar siswa, dapat digunakan untuk

menentukan siswa yang memperoleh prestasi tinggi, sedang, dan rendah.

Penilaian prestasi belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, misalnya 9,

8, 7, dan seterusnya. Bisa juga dinyatakan dengan simbol huruf, seperti a, b,

dan c.

D. Pembelajaran Diniyah

Pendidikan berasal dari kata Yunani paidagogia, yang berarti hubungan

dengan anak. Orang Yunani menyebut seorang pemuda yang bekerja sebagai

penjaga atau nelayan sebagai pedagog. kata “pedagogos” sendiri berarti “saya

mengajar”. Instruksi adalah pemberian penjelasan atau arahan dan instruksi.

Sedangkan diniyah berarti berkaitan dengan agama, bersifat religious.

Berdasarkan uraian tersebut, pendidikan diniyah dapat diartikan dalam bahasa

pendidikan sebagai pergaulan atau interaksi yang memberikan penjelasan atau

petunjuk keagamaan kepada anak.

Dalam pandangan Islam, pendidikan didefinisikan dengan istilah

ta'lim, tarbiyah dan ta'dib. Ridha mendefinisikan konsep ta'lim dalam Abdul

Aziz sebagai proses penambahan pengetahuan tanpa batasan atau syarat


20

tertentu. Ini terjadi dalam jiwa individu, sebagaimana disaksikan oleh Nabi

Adam, dan berjalan selangkah demi selangkah saat dia menganalisis nama

yang di ajarkan Allah SWT.24

Pendidikan Islam, seperti yang didefinisikan oleh Moh. Roqib, adalah

pendidikan Islam dari sudut pandang kenabian. Pendidikan kenabian adalah

metode penyampaian ilmu dan nilai-nilai dengan tujuan memahami kosmos

dan mendekatkan diri kepada Tuhan guna mewujudkan masyarakat sosial yang

sempurna (khairul ummah).25

Sistem belajar di madrasah Diniyah merupakan evolusi dari sistem

belajar yang dilaksanakan di pesantren salafiyah, karena pada awalnya dalam

penyelenggaraan pendidikannya dilakukan dengan cara tradisonal. Adapun ciri

khas untuk mempertahankan tradisi pesantren adalah mempertahankan

paradigma penguasaan “kitab kuning” . Sementara pada awalnya, sistem

pembelajarannya menggunakan metode “halaqoh”, yaitu model belajar di mana

guru duduk di lantai di kelilingi oleh santri (murid), dengan mendengarkan

penyampaian ilmu-ilmu agama. Namun model halaqohtersebut mengalami

pergeseran seiring dengan perkembangan zaman. Adapun perubahan yang

dilakukan dengan dari sistem halaqohke sistem klasikal. Perubahan model

tersebut berdampak pada respon masyarakat (Islam) dalam perkembangan

pendidikan Islam di Indonesia.Bergesernya sistem “halaqoh” yang berlaku di

pesantren ke sistem klasikal di Madrasah memberikan situasi baru dalam

24
Abdul Aziz, Filsafat Pendidikan Islam: Sebuah Gagasan Membangun Pendidikan Islam,
(Yogyakarta: Teras, 2019), 8.
25
Moh. Roqib, Filsafat Pendidikan Profetik: Pendidikan Islam Integratif dalam Prespektif
Kenabian Muhammad, (Banyumas: Pesma An-Najah Press, 2018), 35.
21

pembelajaran. Pendidikan agama di madrasah Diniyah digolongkan pendidikan

keagamaan yang tertutup terhadap pengetahuan umum, sehingga model

pendidikan yang seperti ini di sebut dengan “sekolah agama atau sekolah

diniyah”.26

Madrasah Diniyah menerapkan jenjang pendidikan yaitu:

1. Diniyah Awaliyah yaitu Madrasah Diniyah tingkat dasar, masa belajar

selama empat tahun dan jumlah jam belajar 18 jam pelajaran seminggu.

2. Diniyah Wustho yaitu Madrasah Diniyah dalam menyelenggarakan

pendidikan Islam tingkat menengah pertama sebagai pengembangan

pengetahuan diperoleh pada Madrasah Diniyah Awaliyah, masa belajar

selam dua tahun dengan jumlah jam belajar 18 jam pelajaran.

3. Diniyah Ulya yaitu Madrasah Diniyah tingkat menengah atas dengan

melanjutkan dan mengembangkan pendidikan Madrasah Diniyah

Wustho, masa belajar dua tahun dengan jumlah jam belajar 18 jam per

minggu.27

Akan tetapi pembelajaran diniyah di asrama al falah di bagi menjadi

tingkatan yaitu wustho dan ulya masing-masing di tempuh tiga tahun.

26
Nuriyatun Nizah, (Dinamika Madrasah Diniyah Suatu Tinjauan Historis), Edukasia Vol. 11 No.
1, 2016,187
27
Departemen Agama. Pedoman Administrasi Madrasah Diniyah (2003). Republik Indonesia
Jakarta: Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, Dirjen Kelembagaan Agama
Islam.
22

Madrasah Diniyah merupakan bagian dari pendidikan nonformal yang

diselenggarakan berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia

Nomor: 13 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Keagamaan Islam, Bab III Pasal

45 ayat (1) berbunyi Pendidikan diniyah nonformal diselenggarakan dalam

bentuk madrasah diniyah takmiliyah.28

Menurut hal tersebut, maka madrasah diniyah juga bertujuan sebegai

pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka

mendukung pendidikan sepanjang hayat, bagi masyarakat yang memerlukan

layanan pendidikan.29

Tujuan madrasah diniyah tidak lain adalah menambahkan wawasan

keagamaan siswa yang sekolah pagi yang notabenenya kurang mendapatkan

wawasan keagamaan. Sedangkan ditinjau dari segi keberadaannya,

sebagaimana penjelasan dalam TP 73 Pasal 2 ayat 2 s.d 3, Madrasah Diniyah

memiliki beberapa tujuan diantaranya:

1. Melayani warga belajar dapat tumbuh dan berkembangn sedini

mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan

mutu kehidupanya.

2. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan

dan sikap mental yang diperluakan untuk mengembangkan diri,

bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ketingkat dan/atau

jenjang yang lebih tinggi.

28
Moch Djahid, ‘Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Diniyah Taklimiyah Di Ponorogo’, 06.01
(2016).
29
Ibid,.
23

3. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi

dalam jalur pendidikan sekolah.

Secara umum, pendidikan diniyah adalah proses instruksi dan interaksi

metodis yang dirancang untuk memenuhi tuntutan manusia akan pengetahuan

tentang kosmos dan Tuhan sesuai dengan standar akidah dan etika, sehingga

mereka dapat mencapai maksud asli di balik penciptaannya menjadi manusia

seutuhnya. Pendidikan diniyah menawarkan dimensi..batin untuk mengetahui

dan memahami keagungan Allah di samping dimensi dhohir.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang digunakan penulis untuk menyusun skripsi ini adalah pola

penelitian kuantitatif yang bersifat penelitian lapangan. Sebagaimana

dikemukakan Ahmad Tanzeh, jika kajian pengetahuan yang menggunakan

informasi dan nilai-nilai disebut sebagai penelitian kuantitatif, maka penelitian

semacam ini menggunakan metodologi kuantitatif sesuai dengan pendekatan

data.30

Penelitian kuantitatif adalah “suatu penelitian yang pada dasarnya

menggunakan pendekatan deduktif, induktif. Pendekatan ini berangkat dari

suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti

berdasarkan pengalamannnya, kemudian dikembangkan menjadi

permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan

untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) atau penolakan dalam bentuk

dukungan empiris di lapangan.31

Pengertian penelitian kuantitatif menurut Sugiyono, adalah “penelitian

berupa angka-angka dan analisis- analisis menggunakan statistik.32 Menurut

Zen Amiruddin, adalah “penelitian yang dilakukan dengan pengumpulan data

dan menggunakan daftar pertanyaaan berstruktur (angket) yang disusun

berdasarkan pengukuran terhadap variabel yang diteliti yang kemudian

30
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: teras,2009), 59.
31
Tim penyusun buku panduan penulisan skripsi, Pedoman Penyusunan Skripsi, (stain
tulungagung:2012). 19.
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011).45

31
32

menghasilkan data kuantitatif.”33 Dengan kata lain, dalam penelitian

kuantitatif peneliti berangkat dari sebuah teori (menguji sebuah teori) menuju

data dalam bentuk angka dan berakhir pada penerimaan atau penolakan dari

teori yang telah diuji kebenarannya. Penelitian kuantitatif bertumpu sangat

kuat pada pengumpulan data. Data yang dimaksud berupa angka hasil

pengukuran. Karena itu, dalam penelitian ini statistik memegang peran sangat

penting sebagai alat untuk menganalisis jawaban suatu masalah.

Karena penelitian kuantitatif didasarkan pada pengumpulan data berupa

hasil pengukuran, maka penulis melakukan survei penelitian berdasarkan

berbagai gagasan penelitian ini. Teori kemudian diakhiri dengan hipotesis dan

asumsi untuk kerangka kerja operasi, disimpan dalam bentuk analitis, terdiri

dari faktor-faktor yang memungkinkan tanggapan dioperasionalkan. Dengan

kata lain, metode ini menggantikan fakta yang dibahas dengan wawasan

praktis. Mengubah informasi anonim menjadi data yang bermakna sangat

penting dalam analisis kuantitatif.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam

memberikan bantuan tentang pengertian populasi, para ahli mengatakan bahwa

populasi adalah jumlah keseluruhan obyek ( satuan- satuan) atau individu-

individu yang karakteristiknya hendak diduga, dengan kata lain populasi adalah
33
Amiruddin, Statistik Pendidikan, (yogyakarta: teras, 2010),1.
33

seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup atau yang

kita tentukan. 34 Populasi dalam penelitian ini adalah santri satu tahun pertama

tingkat SLTP Asrama XV Al Falah PPDU Jombang yang berjumlah 40 santri.

Tabel 2
Populasi
Kelas Jumlah santri

2 SMP 40

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti. 35 Apabila

responden kurang dari 100, sampel diambil semua sehingga sampelnya

merupakan sampel populasi. Sedangkan responden lebih dari 100 maka

pengambilan sampel 10%, 15%, 20%, dan 25% atau lebih.36

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penelitian yang

dilakukan hanya menggunakan sebagian atau wakil dari populasi. Penelitian

sampel adalah pendekatan penelitian dengan cara menggeneralisasikan hasil

penelitiannya, artinya kesimpulan penelitian diangkat sebagai sesuatu yang

berlaku untuk seluruh populasi.37. Berdasarkan penelitian ini karena jumlah

populasinya tidak lebih besar dari 100 orang responden, maka penulis

mengambil 100% jumlah populasi yaitu sebanyak 4 Santri. Dengan demikian

34
Margono,Metodologi penelitian pendidikan, ( jakarta: rineka cipta, 2003),105.

35
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktek. Edisi revisi. (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), 109.
36
Ibid,.
37
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pndidikan dan Tenaga
Pendidikan, ( Jakarta: Kencana, 2010), 256
34

penggunaan seluruh populasi tanpa harus menarik sampel penelitian sebagai

unit observasi disebut sebagai teknik sensus.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan.38

1. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto, dokumentasi adalah bar ang-barang

tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan

harian dan sebagainya. Dan dokumentasi dalam penelitian ini akan diambil

dari prestasi belajar santri Asrama Al Falah PPDU Jombang.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang menyediakan

komunikasi dengan sumber data . Komunikasi ini berlangsung melalui

dialog (tanya jawab ) secara lisan langsung maupun tidak langsung. 39

Dalam penelitian kali ini wawancara ditujukan kepada Koord pengajian

diniyah dan Ustadz pengajar ngaji diniyah Asrama Al Falah.

D. Desain Pengukuran

Dalam penelitian ini penulis menggunakan rating scale. Menurut

Sugiyono rating scale didefinisikan sebagai berikut: “Skala rating adalah data

38
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: teras,2009), 57.
39
Suharsimi Arikunto , Prosedur Penelitian ( Jakarta : Rineka Cipta , 2010), 270.
35

mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian

kualitatif.40

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah

penelitian selesai mengumpulkan seluruh data yang diperlukan. Adapun

analisis data kuantitatif, yaitu analisis data dalam bentuk angka-angka yang

dihasilkan melalui rumus statistik.

1. Analisis Deskriptif

Data yang didapatkan dari laporan kemudian disajikan dalam

bentuk deskripsi data dari masing-masing variabel. Adapun teknik

analisis data dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis

deskriptif kuantitatif yaitu statistik yang bertujuan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul secara faktual tanpa bermaksud untuk membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.41

Hasil dari kesimpulan tersebut kemudian diterjemahkan dalam

bentuk kata-kata sehingga akan dapat dipahami makna yang

terkandung. Untuk analisis data penulis menggunakan indipendent

sampel t test, yaitu variabel bebas lebih dari satu. Teknik indipendent

sampel t test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

yang signifikan dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat.

40
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatitf, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2010), 97.
41
Ibid,.
36

Variabel yang mempengaruhi ini disebut dengan variabel bebas

(independen) atau dalam kajian regresi disebut prediktor. Selanjutnya,

variabel yang dipengaruhi ini disebut variabel terikat atau disebut juga

sebagai variabel kriterium.42

Teknik analisa statistik ini untuk mengetahui pengaruh antara dua

variabel atau lebih, yaitu variabel latar belakang pendidikan, dan

Prestasi belajar Diniyah dengan menggunakan bantuan software

SPSS.

42
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), 177-178.
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
A. Penyajian Data Penelitian

1. Profil Asrama Al Falah

a. Sejarah Berdirinya Asrama Al-Falah Pondok Pesantren Darul ‘Ulum

Pondok Pesantren sebagaimana lazimnya, merupakan lembaga

pendidikan yang menampung peserta didik dari seluruh penjuru tanah

air yang semata-mata mencari ridho ilahi robby dan merupakan fadhol

Allah SWT. Yang dianugerahkan kepada sang pendiri sebagai imbalan

jerih payah dan perjuanganya pendidikan Agama Islam.

Asrama Al-Falah merupakan salah satu Asrama yang terletak

di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum yang lebih dikenal dengan sebutan

DU, Pondok Pesantren Darul ‘Ulum berdiri pada tahun 1885 yang

didirikan oleh Kyai Tamim Irsyad yang dibantu oleh Kyai Cholil.

Pondok Pesantren Darul ‘Ulum telah melewati beberapa

preodesasi diantaranya adalah Periode klasik yaitu di mulai dari awal

berdiri hingga tahun 1973, periode pertengahan dimulai tahun 1973-

1958, periode baru fase pertama, diakhiri pada tahun 1985 dan prode

frase kedua yang dipimpin oleh KH. Moh As’ad Umar hingga tahun

2010.

Dalam Kepemimpinan KH. Moh As’ad Umar Darul ‘Ulum

mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimulia dari berdirinya

Unipdu (Unuversitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum) satu-satunya

31
32

Universitas yang berlebel pesantren hingga berdirinya SMA DU2 yang

sampai saat ini menjadi buronan peserta didik tingkat SLTA sedrajat.

Perkembangan lembaga pendidikan yang begitu pesat dapat

menarik perhatian peserta didik dari berbagai daerah sehingga tempat

tinggal untuk santri melebihi target, melihat realita tersebut pada tahun

2009 KH. Moh As’ad Umar memutusakan untuk membangun Asrama

yang diberi nama Asrama Al-Falah.

Asrama Al-Falah terletak di sebalah barat MIN Rejoso, depan

Kantor Pusat tempat, pendaftaran siswa baru dan pembayaran keungan

sekolah, Pada tahun ajaran 2009/2010 pertama kali dibukanya

pendaftaran santri baru. Kala itu diikuti 14 santri putra yang dibagi

menjadi 3 kamar. Asrama Al-falah mengalami perkembangan yang

segnifikan hingga pada tahun ajaran 2022-2023sudah memiliki 310

santri yang dibagi menjadi dua Asrama Asrama Al Falah 1 dan Al

Falah 2, Al Falah 2 terletak desebelah utara gelora Unipdu.

Asrama Al Falah ini diasuh langsung oleh KH. Dzulhilmi

As’ad, S.Ag, M.Pd dan Bunyai Arifa Hilmi, S.Psi, M.Kes sebagai

pengasuh harian dan dibantu oleh 9 pembina. Selain belajar kitab dan

Al Qur’an asrama Al Falah juga memiliki mkegitan ektrakulikuler

diantaranya Belajar Musik, Ngaji Digital, Kaligrafi dan beberapa

Cabang Olah Raga.

Dalam memantau perkembangan santri asrama Al Falah sudah

menguunakan aplikasi berbasis adroid, absensi pengajian, kegitan


33

santri, prestasi santri, pelanggaran santri dan pembayaran santri dicatat

di aplikasi e-Santri dan dapat diakses oleh orang tua/wali43

b. Letak Geografis dan Identitas Asrama Al-Falah Pondok Pesantren Darul

‘Ulum

1)Letak Geografis

a) Sebelah utara SMA DU 1

b) Sebelah selatan Sumber Jl KH Romli Tamim

c) Sebelah barat pendopo PPDU Belakan ATM BSI

d) Sebelah timur Secretariat PPDU

2)Identitas Asrama

Nama Asrama : ASRAMA ALFALAH

Alamat Asrama : Pondok Pesantren Darul Ulum

Propinsi : Jawa Timur

Kabupaten/Kota : Jombang

Kecamatan : Peterongan

Desa : Rejoso

Jalan : Jl. Rejoso Peterongan

Kode Pos : 61481

Telpon / Fax : (0321) 872939

Bangunan Asrama : Milik Sendiri

Lokasi Asrama : Strategis

c. Visi dan Misi Asrama Al-Falah Pondok Pesantren Darul ‘Ulum

43
Panduan Santri Asrama Al-Falah (Jombang: Asrama Al-Falah, 2021) 3.
34

Asrama Al-Falah memiliki Visi dan Misi yang sama dengan

Pondok Pesantren Darul ‘Ulum karena Asrama Al-Falah merupakan

bagian kecil dari Pondok Pesantren Darul ‘Ulum.

1) Visi

‫َش ِهَدُهللا َاَّنُه اَل ِاَلَه ِااَّل ُهَو َو اْلَم َلِئَك ُةَو ُاْو ُلوااْلِع ْلِم َقاِئًم اِباْلِقْس ِط اَل ِاَّلَه‬

‫ِااَّل ُهَو اْلَع ِز ْيُز اْلَحِكْيُم‬


Artinya: Allah menyatakan bahwasanya tidak ada tidak ada tuhan

melainkan Dia, yang menegakkan keadilan, para malaikat dan

orang-orang yang berilmu, tidak ada tuhan melainkan Dia yang

lagi maha perkasa dan bijaksana.

2) Misi

‫ُكْنُتْم َخْيَر ُاَّمٍةُاْخ ِر َج ْت ِلَّناِس َتْاُم ُروَن ِباْلَم ْعُر ِف َو َتْنَهْو َن َع ِن‬

‫اْلُم ْنَك ِر َو ُتْؤ ِم ُنوَن باِهلل َو َلْو َء اَم َن َاْهُل اْلِكَتِب َلَك ا َن َخ ْيًر اَّلُهْم ِم ْنُهُم‬

‫اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن َو َاْكَثُر ُهُم اْلَفِس ُقوَن‬

Artinya: Kamu adalah Umat yang terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang

mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman

tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada orang

yang beriman, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang

fasik.
35

Disamping Mempunyai Visi dan Misi Asrama Al-Falah

memiliki Azas, Dasar dan Tujuan Yang diciptakan oleh KH. As’ad

Umar.

3) Azas

Azaz kelembagaan Asrama Al-Falah sebagai wadah

pendidikan kader bangsa, Negara dan Agama adalah pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945.

4) Dasar

Dasar Amaliyah Asrama Al-Falah sebagai lembaga

sosialisasi nilai agama adalah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah dengan

petunjuk konstruktif melalui empat madzhab Maliki. Hanafi,

Syafi’I dan Hambali.

5) Tujuan

a) Membentuk kader muslim yang sejati, aktif dalam

menjalankan Ajaran agama islam dan kosekwensi

terhdap kesaksiannya.

b) Menempatkan ilmu pengetahuan sebagai penegak

agama dan Negara.

c) Membentuk manusia-manusia yang akrab dan selalu

mencintai Allah swt. Lewat kesadaran bahwa hanya

petunjuk-Nya yang sanggup menciptakan kebaikan.44

c. Tata tertib Santri Asrama Al-Falah Pondok Pesantren Darul ‘Ulum

44
Ibid., 5.
36

Tata tertib asrama Al-Falah adalah suatu kebijakan yang sudah

diatur dan disepakati oleh pengasuh KH Dzulhilmi As’ad, S.Ag, M.Pd

Hal ini bertujuan untuk memberikan sesuatu acuan kepada santri

karena didalam tata tertib tersebut diantarannya ada kewajiban,

larangan-larangan dan sanksi tegas yang berlaku untuk semua santri

asrama. Komitmen inilah yang akan menjadikan santri sadar akan

kewajiban dan larangannya selama diasrama. Dengan demikian

seluruh pihak asrama Al-Falah mempunyai peran tanggung jawab

besar khususnya pembina terhadap aturan yang sudah ditetapkan oleh

pengasuh asrama. Berikut ini tata tertib asrama Al-Falah, yaitu:

Pelanggaran Berat :
1) Tidak menjalankan syari’at Islam.

2) Melakukan tindak pidana sebagaimana diatur di dalam

peraturan dan perundang- undangan mengenai hukum

pidana yang merupakan hukum positif Indonesia seperti

: mencuri, mengkonsumsi obat-obatan terlarang

(narkoba), minum-minuman keras, berjudi atau bentuk

pidan lain.

3) Berpacaran dengan lain jenis maupun sesama jenis.

4) Melakukan Perzinaan.

5) Tidak mengikuti pengajian sebagaimana mestinya.

6) Tidak mengikuti pelajaran di sekolah sebagaimana

mestinya.

7) Berkelahi dengan sesama santri atau dengan orang lain.


37

8) Pulang / keluar pondok tanpa izin.

9) Penampilan fisik bertato, bertindik, model rambut

Qoza’ atau mohak.

10) Mengikuti segala bentuk kegiatan bela diri dan tenaga

dalam.

11) Memalak, mengintimidasi dan menghakimi sesama

santri.

12) Memiliki, menyewa dan menggunakan alat transportasi

(sepeda motor dan mobil).

13) Memiliki atau menggunakan alat komunikasi (HP, HT,

Tablet dsb).

14) Cas Laptop, HP, HT dll Tanpa Izin

15) Bermain atau bermalam di kampung sekitar Pondok

Pesantren Darul ‘Ulum.

16) Bermukim atau kos diluar Pondok Pesantren Darul

‘Ulum.

17) Bertindak melawan pembina, petugas KAMTIB, guru

dan karyawan

Pelanggaran Menengah :

1) Memiliki atau menggunakan alat musik (gitar, seruling,

harmonika dsb) dan alat permainan (kartu remi,

monopoli, catur, dll).


38

2) Memanfaatkan atau memakai barang orang lain tanpa

izin (ghosob)

3) Menonton hiburan di luar Pondok Pesantren Darul

‘Ulum (konser, bioskop, bilyard dll).

4) Memiliki dan menyimpan buku-buku, gambar-gambar

yang tidak patut bagi santri (komik, pornografi, dll).

5) Merokok didalam lingkungan Pondok Pesantren Darul

‘Ulum.

6) Memiliki atau menggunakan alat elektronik (radio, tape

dan sejenisnya).

7) Membawa laptop / Notebook ke asrama atau diluar

lingkungan.

8) Memakai pakaian yang bergambar atau bertuliskan

tidak islami.

9) Memakai pakaian lengan pendek dalam kegiatan

Asrama

10) Merusak fasilitas Asrama

11) Santri dilarang keluar Asrama pukul : 17:00-21:00 dan

22:00-06:30

Pelanggaran Ringan
1) Memanggil atau menemui santri lawan jenis diasrama

tanpa surat izin atau ketentuan yang berlaku.


39

2) Bersuara keras yang dapat menimbulkan kegaduhan dan

mengganggu stabilitas lingkungan.

3) Berpenampilan tidak sopan, tidak rapi dan tidak Islami

(rambut, aksesories, topi, pakaian yang tidak patut bagi

santri), kecuali topi resmi.

4) Duduk-duduk atau bergerombol pada tempat tertentu

yang dilarang (rel KA, jembatan, Pendopo Agung, dll)

5) Keluar masuk pondok tidak melewati pintu yang telah

ditentukan (Pos Al-Husna, Pos Queen Al-Azhar dan Pos

depan MAU Pondok Pesantren Darul ‘Ulum)

d. Jadwal Kegiatan Asrama

Tabel 3
Jadwal Kegiatan
NO JAM KEGIATAN
.
1. 03:30-
Sholat Malam, Sholat Jamaah Shubuh, Istighotsah
05:00
Bersama

2. 05:00-
06:00
Pengajian Al-Qur’an
3. 06:00-
06:30 Mandi, Piket Kamar, Persiapan Sekolah

4. 06:30-
13:10 KBM di Sekolah Masing-Masing

5. 13:10-
14:00 Ishoma di Asrama

6. 14:00- KBM di Sekolah Masing-Masing


40

16:00
7. 16:00- Piket Kamar, Piket Asrama, Mandi, Persiapan Jamaah
17:00 Maghrib

8. 17:00-
17:40 Baca Surah Khos Bersama di Mushola

9. 17:40-
19:00 Jamaah Sholat Maghrib, Baca Surat Khos Bersama

10. 19:00-
19:30 Pengajian Kitab Kuning (Jam Ke-1)

11. 19:30-
20:30 Pengajian Al-Qur’an (Jam Ke-2)

12. 20:30-
21:00 Jamaah Sholat Isya’

13. 21:00-
21:30 Makan Malam

14. 21:30-
23:00 Belajar

15. 23:00-
03:30 Istirahat

f. Hak dan Kewajiban Santri Asrama Al Falah

Santri Asrama Al Falah Pondok Pesantren Darul ’Ulum berhak:

1) Mendapatkan pendidikan baik formal maupun nonformal.

2) Mengikuti kegiatan ekstra-kurikuler yang dibenarkan dan atau

yang mendapat persetujuan dari Majelis Pimpinan Pondok

Pesantren Darul ‘Ulum.

3) Memanfaatkan sarana yang diberikan kepada santri.


41

4) Mendapatkan perlindungan hukum sesuai ketentuan hukum

yang berlaku di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum dan peraturan

perundang-undangan di dalam Negara Republik Indonesia.

Santri Asrama Al Falah Pondok Pesantren Darul ’Ulum

berkewajiban:

1) Melaksanakan syariat Islam dengan baik dan istiqomah.

2) Menjaga nama baik diri sendiri dan lembaga Asrama Al Falah

Pondok Pesantren Darul ‘Ulum baik di dalam maupun di luar

pondok.

3) Mengikuti sholat berjama’ah dan wiridan secara tertib.

4) Mengikuti dan melaksanakan pengajian Al-Qur’an dan kitab-

kitab yang ditentukan serta kegiatan-kegiatan asrama.

5) Berpakaian sopan, rapi dan Islami, wajib mengenakan sarung

dan baju lengan panjang serta berkopyah diluar jam sekolah.

Pakaian wajib santri keluar dari pondok mengenakan baju biru

6) Mematuhi segala undang-undang, peraturan dan tata tertib yang

dikeluarkan oleh Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul

‘Ulum.

7) Memenuhi kewajiban pembayaran atas segala fasilitas yang

diterima.
42

g. Struktural

SUSUNAN PENGURUS ASRAMA XVAL FALAH PPDU

PENANGGUNG JAWAB

PON.PES. DARUL ‘ULUM


PENGASUH

HM. DZULHILMI AS’AD, S. AG, M.Pd

SEKRETARIS BENDAHARA

ARIFA RETNOWUNI, S.Psi, M.Kes MAUIDHOTUL KHASANAH,


S.Ak
KOOR. BIDANG

PENGAJIAN KESEHATAN KEBERSIHAN KESRA KEAMANAN

ZAR’AN I ABU RIZAL MAFTUH A KHAERUDIN MUNDZIR


43

h. Daftar Ustadz Asrama XV Al Falah

Tabel 4
Daftar Ustadz Asrama XVal Falah PPDU

N NAMA ALAMAT

A PEMBINA

1 Ustadz Khaeruddin, S.Ag Ngumpul Jogoroto

2 Ustadz Zar’an Irfani, S.Pd.I Jogoroto Jombang

3 Ustadz Munzir, S.Pd Ngumpul Jogoroto

4 Ustadz Muzamilul Muttaqin Sumenep

5 Ustadz Maftuh Amien Inhil-Riau

6 Ustadz Zumar Muslih Inhil-Riau

B PENGAJAR

1 Ustadz M. Ihsan Santoso Ngumpul Jogoroto

2 Ustadz M. Nur Hamid Dsn Pesantren Peterongan

3 Ustadz Yusuf, M.Pd Sumber Mulyo Jogoroto

4 Ustadz Sulaiman, S.Pd.I Ngumpul Jogoroto

5 Ustadz Fajarudin Jogoroto

6 Ustadz Agus Hariadi, M.Pd.I Mancar Peterongan

7 Ustadz Rozikin Mancar Peterongan

8 Ustadz Bakri Ilyas, M.Pd Perum Asumta Jogoroto

9 Ustadz Fajarroeddin Perum Asumta Jogoroto


44

2. Latar belakang pendidikan Santri tingkat SLTP Asrama Al Falah

Berdasarkan data dokumen Asrama Al Falah, santri satu tahun pertama

tingkat SLTP Asrama Al Falah sebagai berikut:

Tabel 5
Santri asrama al falah kelas 8
Latar belakang
No Nama Santri
pendidikan

1 M KHARIS FAHRI A Sekolah Dasar

2 M KHAIRUNNIZAM Sekolah Dasar

3 MUHAMMAD FAHREZI HAKIM Sekolah Dasar

4 MUHAMMAD FARID ARRAMADHAN Sekolah Dasar

5 A.RIDHO F Sekolah Dasar

6 FARHAN DWI MAULANA Sekolah Dasar

7 ABIYYU RIZKY Sekolah Dasar

8 AHMAD KHAIRUL WAFA Sekolah Dasar

9 ARDYANSYAH DWI ANDIKA Sekolah Dasar

10 GALANG MUKHTAR Sekolah Dasar

11 ARIFUL KHAKIM Sekolah Dasar

12 M BADRI FATAHILLAH Sekolah Dasar

13 LUCKY JOVAN Sekolah Dasar

14 GALANG MUKHTAR Sekolah Dasar

15 M. PRADHITA BAGASKARA Sekolah Dasar

16 RASYA DAFA S Sekolah Dasar

17 IMAN NUR DIMAS BAGUS SATRIO Sekolah Dasar


45

18 HAMMAM ABDURRAHMAN BAHY Sekolah Dasar

19 GALIH CAHYO RUSETO Sekolah Dasar

20 ICHO ROMANSYAH CHOLID Sekolah Dasar

21 LUTHFI ATHALLAH WIDYADHANA Sekolah Dasar

22 FAKRI HASAN ASSHIDIQI Sekolah Dasar

23 ABDUL GHANI RAYA AHMAD Sekolah Dasar

24 MUHAMMAD JAMILUL AZMI Sekolah Dasar

25 M. RIZQI SANTOSO Madrasah Ibtidaiyah

26 TOHIR WIJOYO Madrasah Ibtidaiyah

27 M.IQBAL RABBANI Madrasah Ibtidaiyah

28 MIBAH NOOR AZIZI Madrasah Ibtidaiyah

29 AUDZAN FATIR Madrasah Ibtidaiyah

30 ADNAN ABDUL F Madrasah Ibtidaiyah

31 M NAFIS FAISHAL Madrasah Ibtidaiyah

32 M. REHAN AZKA Madrasah Ibtidaiyah

33 MAULANA AZZAKIR Madrasah Ibtidaiyah

34 M.AZZAM ARRAFI Madrasah Ibtidaiyah

35 IZZUL MAHENDRA Madrasah Ibtidaiyah

36 M.ILHAM AL QIANU Madrasah Ibtidaiyah

37 DIMAS ARYO A Madrasah Ibtidaiyah

38 M.TAUFIQURRAHMAN Madrasah Ibtidaiyah

39 RIZKHI AKBAR Madrasah Ibtidaiyah

40 RENO MEIKA A Madrasah Ibtidaiyah


46

Berdasarkan tabel di atas dapat di sebutkan bahwa latar belakang santri

satu tahun pertama tingkat SLTP Asrama Al Falah ada dua latar belakang,

yaitu santri berlatar belakang Madrasah Ibtidaiyah dan berlatar belakang

Sekolah Dasar.

3. Prestasi pembelajaran diniyah Santri SLTP Asrama Al Falah.

Berdasarkan data dokumen Asrama Al Falah, prestasi pembelajaran

diniyah santri satu tahun pertama tingkat SLTP Asrama Al Falah sebagai

berikut:

Tabel 6
Nilai santri
No Nama Nilai
Rapor
1 M KHARIS FAHRI A 360
2 M KHAIRUNNIZAM 365
3 MUHAMMAD FAHREZI KHAKIM 375
4 MUHAMMAD FARID ARRAMADHAN 380
5 A.RIDHO F 365
6 FARHAN DWI MAULANA 370
7 ABIYYU RIZKY 370
8 AHMAD KHAIRUL WAFA 365
9 ARDYANSYAH DWI ANDIKA 375
10 GALANG MUKHTAR 380
11 ARIFUL KHAKIM 375
12 M BADRI FATAHILLAH 370
47

13 LUCKY JOVAN 375


14 GALANG MUKHTAR 390
15 M. PRADHITA BAGASKARA 385
16 RASYA DAFA S 375
17 IMAN NUR DIMAS BAGUS SATRIO 370
18 HAMMAM ABDURRAHMAN BAHY 370
19 GALIH CAHYO RUSETO 375
20 ICHO ROMANSYAH CHOLID 380
21 LUTHFI ATHALLAH WIDYADHANA 375
22 FAKRI HASAN ASSHIDIQI 380
23 ABDUL GHANI RAYA AHMAD 385
24 MUHAMMAD JAMILUL AZMI 380
25 M. RIZQI SANTOSO 390

26 TOHIR WIJOYO 370

27 M.IQBAL RABBANI 380

28 MIBAH NOOR AZIZI 375

29 AUDZAN FATIR 380

30 ADNAN ABDUL F 380

31 M NAFIS FAISHAL 385

32 M. REHAN AZKA 380

33 MAULANA AZZAKIR 375

34 M.AZZAM ARRAFI 385

35 IZZUL MAHENDRA 375

36 M.ILHAM AL QIANU 370

37 DIMAS ARYO A 375

38 M.TAUFIQURRAHMAN 390

39 RIZKHI AKBAR 390


48

40 RENO MEIKA A 380

Berdasarkan tabel di atas bahwa hasil prestasi belajar santri satu tahun

pertama tingkat SLTP Asrama Al Falah menggunakan nilai rapor dan angka

sebagai hasilnya.

Penulis juga mewawancarai koord bidang pengajian Asrama Al Falah

Zar’an Ifani sebagai kordinator pengajian diniyah Asrama Al Falah diperolah

hasil wawancara mengenai prestasi belajar santri satu tahun pertama Asrama Al

Falah.

Menurut Ustadz Zar’an Irfani:

“nggeh kalau prestasi belajar disini kan santri tiap tahun ada ujian diniyah,
terus hasil dari ujian diniyah itu direkap di masukkan rapor, terus mangke
setelah di masukkan rapor di tunjukkan ke wali santri pas penjemputan
santri mau pulang liburan. Nanti juga wali santri tanda tangan di rapor itu
terus dilihat hasil diniyahnya setelah itu rapornya di kembalikan ke pihak
asrama buat dokumen, lagian juga kalau rapornya di bawa nnti hilang juga
ga di kembalikan lagi. Nggeh itu sebagai prestasi belajarnya kerena juga
ujian itu untuk menguji pembelajaran madrasah diniyah selama setahun”45
Dari wawancara dengan kordinator pengajian diniyah asrama al falah

mengutarakan bahwa prestasi belajar di asrama al falah menggunakan nilai

rapor. Nilai tersebut berdasarkan hasil ujian diniyah. Ujian diniyah yang di

ujikan tersebut tersebut mencakup pembeajaran diniyah selama satu tahun

terakhir.

45
Zar’an Irfani, Wawancara, 28 Juli 2023.
49

4. Hubungan latar belakang pendidikan dengan prestasi belajar Santri satu tahun

pertama tingkat SMP Asrama Al Falah.

Untuk mendapatkan informasi hubungan latar belakang pendidikan

dengan prestasi belajar santri satu tahun pertama tingkat SMP Asrama Al Falah

penulis mewawancarai salah satu Ustadz pengajar diniyah kelas khusus.

Informasi dari Ustadz Muzammil sebagai Ustadz pengajar diniyah kelas

khusus kelas 2 SMP diperoleh hasil wawancara mengenai hubungan latar

belakang pendidikan terhadap prestasi belajar pada madrasah diniyah Asrama

Al Falah.

Menurut Ustadz Muzammilul Muttaqin:

“ya sebenarnya kalau hubungan latar belakang pendidikan itu kalau kelas
2 SMP kan ada dua SD sama MI, bukan maksud membeda-bedakan ya
tapi memang kebetulan kan saya ngajar di kelas khusus, kelas khusus itu
isinya santri yang baca al qur’anya belum lancar, terus belum bisa nulis
pegon, terus kayak bacaan-bacaan sholat itu belum hafal, pokoknya isinya
itu santri yang harus dituntunlah istilahnya. Dan dari santri yang masuk
kelas khusus itu ada 12 santri, dari 12 santri itu rata-rata dari lulusan SD
semua, bahkan anak MI nya hanya 1”46
Dari hasil wawancara tersebut Ustadz muzammil mengajar di kelas khusus

dimana kelas khusus tersebut isinya santri yang harus mendapatkan binaan

khusus. Kelas tersebut diisi 12 santri, dimana dari 12 santri tersebut 11 santri

berlatar belakang pendidikan Sekolah Dasar dan 1 santri berasl dari pendidikan

Madrasah Ibtidaiyah.

B. Analisis Data Penelitian

46
Muzammilul Muttaqin, Wawancara, 28 Juli 2023.
50

Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian,

untuk lebih akuratnya hasil dari penelitian ini semua data harus diperoleh dari

data permasalahan yang sebenarnya, jadi dengan demikian data tersebut harus

dianalisis dengan menggunakan rumus “ t-tes” dan hipotesis yang dimaksud

dalam hal ini adalah diajukannya dalam bentuk hipotesis alternatif ( Ha ) yaitu:

Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi belajar pendidikan

agama islam dari santri lulusan Sekolah Dasar dengan santri lulusan Madrasah

Ibtidaiyah. Hipotesis tersebut dinyatakan dalam bentuk : Ha 𝜇1 G 𝜇2.

Sedangkan lawan dari hipotesis alternatif disebut hipotesis nihil atau

nol ( Ho ) yaitu: Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara prestasi

belajar pada pembelajaran Diniyah Asrama Al Falah dari santri lulusan

Sekolah Dasar dengan santri lulusan Madrasah Ibtidaiyah. Hipotesis tersebut

dinyatakan dalam bentuk 𝜇1 = 𝜇2.

1. Analisis data prestasi pembelajaran Diniyah Asrama Al Falah Lulusan

Sekolah Dasar

Analisis data perbandingan prestasi belajar dalam hal ini adalah upaya

untuk mengolah data apakah ada atau tidak adanya perbedaan antara prestasi

belajar Pembelajaran Diniyah santri lulusan Madrasah Ibtidaiyah dengan

santri lulusan Sekolah Dasar. Analisis data ini dilakukan untuk mengetahui

prestasi belajar siswa lulusan Sekolah Dasar pada Pembelajaran

Diniyah(variabelX1) yang dilakukan dengan cara mengumpulkan nilai rapor

hasil belajar Santri Asrama Al Falah tahun pertama. Selanjutnya data hasil

penulis susun sebagai berikut:


51

Tabel 7
Nilai santri Sekolah Dasar
No Nama Nilai
Rapor
1 M KHARIS FAHRI A 360
2 M KHAIRUNNIZAM 365
3 MUHAMMAD FAHREZI KHAKIM 375
4 MUHAMMAD FARID ARRAMADHAN 380
5 A.RIDHO F 365
6 FARHAN DWI MAULANA 370
7 ABIYYU RIZKY 370
8 AHMAD KHAIRUL WAFA 365
9 ARDYANSYAH DWI ANDIKA 375
10 GALANG MUKHTAR 380
11 ARIFUL KHAKIM 375
12 M BADRI FATAHILLAH 370
13 LUCKY JOVAN 375
14 GALANG MUKHTAR 390
15 M. PRADHITA BAGASKARA 385
16 RASYA DAFA S 375
17 IMAN NUR DIMAS BAGUS SATRIO 370
18 HAMMAM ABDURRAHMAN BAHY 370
19 GALIH CAHYO RUSETO 375
20 ICHO ROMANSYAH CHOLID 380
21 LUTHFI ATHALLAH WIDYADHANA 375
22 FAKRI HASAN ASSHIDIQI 380
23 ABDUL GHANI RAYA AHMAD 385
24 MUHAMMAD JAMILUL AZMI 380

2. Analisis data prestasi pembelajaran Diniyah Asrama Al Falah Lulusan


52

Sekolah Madrasah Ibtidaiyah

Analisis data perbandingan prestasi belajar dalam hal ini adalah upaya

untuk mengolah data apakah ada atau tidak adanya perbedaan antara prestasi

belajar Pembelajaran Diniyah santri lulusan Madrasah Ibtidaiyah dengan

santri lulusan Sekolah Dasar. Analisis data ini dilakukan untuk mengetahui

prestasi belajar siswa lulusan Madrasah Ibtidaiyah pada Pembelajaran

Diniyah (variabelX2). yang dilakukan dengan cara mengumpulkan nilai

rapor hasil belajar Santri Asrama Al Falah tahun pertama Selanjutnya data

tersebut penulis susun sebagai berikut:

Tabel 8
Nilai Santri Madrasah Ibtidaiyah
No Nilai
Nama
Rapor

1 M. RIZQI SANTOSO 390

2 TOHIR WIJOYO 370

3 M.IQBAL RABBANI 380

4 MIBAH NOOR AZIZI 375

5 AUDZAN FATIR 380

6 ADNAN ABDUL F 380

7 M NAFIS FAISHAL 385

8 M. REHAN AZKA 380

9 MAULANA AZZAKIR 375

10 M.AZZAM ARRAFI 385

11 IZZUL MAHENDRA 375

12 M.ILHAM AL QIANU 370


53

13 DIMAS ARYO A 375

14 M.TAUFIQURRAHMAN 390

15 RIZKHI AKBAR 390

16 RENO MEIKA A 380

Dari hasil di atas dapat disimpulkan dari tabel di atas bahwa skor dari

hasil dokumen santri yang berlatar belakang Madrasah Ibtidaiyah lebih

tinggi dari santri berlatar belakang Sekolah Dasar

3. Uji Hipotesis

Tahap selanjutnya melakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik

analisis uji Independent Sample T Test dengan bantuan program SPSS.

a. Sajian Data

Berdasarkan melakukan metode penelitian serta penyajian data

yang telah dipaparkan penulis diatas. Pada sub bab kali ini penulis

akan memaparkan dan menganalisa data untuk menguji hipotesis pada

rumusan masalah dengan menggunakan uji Independent Sample T

Test, sebagai berikut.

b. Analisis Data

Adapun untuk analisis data menggunakan uji Independent Sample

T Test, analisis dengan membandingkan taraf signifikansi dengan

galatnya, Jika sig 2-tailed > 0.05, maka Ho diterima, dan Jika sig2-
54

tailed < 0.05, maka Ho ditolak.47 Sebelum di uji dengan uji indipendent

sampel t test maka data harus di uji normalitas dan homogenitas.

Uji Normalitas

Untuk menguji data normalitas penulis menggunakan SPSS. Jika sig lebih besar

dari 0,05 maka data di nyatakan normal.

Tabel 9

Tests Of Normality

lulusan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
sekolah

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

hasil sd .148 24 .187 .963 24 .510


belajar
santri

mi .209 16 .060 .912 16 .123


dimension1

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel di atas ditunjukkan bahwa sig > dari 0,05, maka dari itu data dinyatakan

normal.

Uji homogenitas

Untuk menguji data homogenitas penulis menggunakan SPSS. Jika sig lebih besar

dari 0,05 maka data di nyatakan homogenitas.

47
Abdul muhid, analisis statistik, (Sidoarjo: zifatma, 2012), 39.
55

Tabel 10
Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

hasil belajar Based on Mean .026 1 38 .872


santri

Based on Median .006 1 38 .938

Based on Median and with .006 1 34.141 .938


adjusted df

Based on trimmed mean .030 1 38 .864

Dari tabel di atas ditunjukkan bahwa sig > dari 0,05, maka dari itu data si
nyatakan homogen.

Uji indipendent sampel t test

Tabel 11
Uji Indipendent sampel t test

Group Statistics

lulusan
sekolah

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

hasil belajar sd 24 374.5833 7.21060 1.47186


santri
mi 16 383.4375 6.25000 1.56250
dimension1
56

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference

Std.
Mean Error
Sig. (2- Differenc Differenc
F Sig. t df tailed) e e Lower Upper

hasil Equal variances .026 .872 -4.006 38 .000 -8.85417 2.21003 - -4.38019
belajar assumed 13.3281
santri 4

Equal variances -4.125 35.303 .000 -8.85417 2.14657 - -4.49773


not assumed 13.2106
0

Berdasarkan tabel diatas nilai signifikansi tailed menunjukkan bahwa

lebih kecil dari taraf signifikansi = 0,000<0,05 (taraf signifikansi 5%). Dengan

demikian dapat disimpulkan jika terdapat hubungan hasil prestasi belajar

pembelajaran Diniyah Asrama Al Falah antara santri dengan latar belakang

pendidikan SD dan latar belakang pendidikan MI, yang berarti bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara santri dengan latar belakang pendidikan SD dan

MI hasil prestasi belajar pembelajaran Diniyah Asrama Al Falah. Hal ini selaras
57

dengan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan salah satu Ustadz

pengajar ngaji khusus yaitu Ustadz Muzammil. Dari hasil wawancara tersebut

Ustadz muzammil mengutarakan bahwa kelas khusus tersebut di isi oleh santri

yang belum mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar, belum bisa menulis

pegon dan belum mampu melaksanakan amaliyah-amaliyah wajib seperti Sholat

dan sebagainya.48 Adapun kelas khusus ini di isi oleh nama-nama santri sebagai

berikut:

Tabel 12
Daftar santri kelas khusus
No Nama santri

1 M KHARIS FAHRI A

2 M KHAIRUNNIZAM

3 A.RIDHO F

4 AHMAD KHAIRUL WAFA

5 HAMMAM ABDURRAHMAN BAHY

6 IMAN NUR DIMAS BAGUS SATRIO

7 M BADRI FATAHILLAH

8 ABIYYU RIZKY

9 LUTHFI ATHALLAH WIDYADHANA

10 GALIH CAHYO RUSETO

11 LUCKY JOVAN

12 TOHIR WIJOYO

48
Hasil wawancara, muzammilul muttaqin
58

Dari nama santri yang masuk ke kelas khusus penulis menyesuaikan dari data

dokumentasi latar belakang sekolahnya. Setelah di sesuaikan hasilnya sebagai

berikut:

Tabel 13
Lulusan santri kelas khusus
No Nama santri lulusan

1 M KHARIS FAHRI A SD

2 M KHAIRUNNIZAM SD

3 A.RIDHO F SD

4 AHMAD KHAIRUL WAFA SD

5 HAMMAM ABDURRAHMAN BAHY SD

6 IMAN NUR DIMAS BAGUS SATRIO SD

7 M BADRI FATAHILLAH SD

8 ABIYYU RIZKY SD

9 LUTHFI ATHALLAH WIDYADHANA SD

10 GALIH CAHYO RUSETO SD

11 LUCKY JOVAN SD

12 TOHIR WIJOYO MI

Dari data tersebut terlihat bahwa ada 11 santri lulusan SD yang masuk ke

kelas khusus dan hanya ada 1 santri dari lulusan MI yang masuk kelas khusus Hal

ini semakin memperjelas bahwa terdapat hubungan antara latar belakang

pendidikan dengan prestasi belajar pada Madrasah Diniyah Asrama Al Falah.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

penulis meneliti hubungan latar belakang pendidikan terhadap prestasi belajar

pada madrasah diniyah Asrama Al Falah untuk mencari tahu apakah terdapat

hubungan antara belakang pendidikan terhadap prestasi belajar pada

madrasah diniyah Asrama Al Falah.

1. Latar belakang pendidikan Santri Asrama Al Falah tingkat SLTP ada dua

latar belakang yaitu Sekolah Dasar dan Maadrasah Ibtidaiyah. Dari dua latar

belakang tersebut lulusan Sekolah Dasar lebih banyak daripada sekolah

Madrasah Ibtidaiyah.

2. Presrasi belajar Madrasah Diniyah lulusan madrasah ibtidaiyah santri satu

tahun pertama asrama Tingkat SMP Asrama Al Falah berdasarkan nilai rapor

dan di uji dengan indipendent sampel t test mendapat nilai rata-rata 383.

Presrasi belajar Madrasah Diniyah lulusan Sekolah Dasar santri satu tahun

pertama Asrama Al Falah Tingkat SLTP masuk dalam kategori cukup.

berdasarkan nilai rapor dan di uji dengan indipendent sampel t test mendapat

nilai rata-rata 374 masuk dalam kategori baik.

3. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan antara

santri lulusan madrasah ibtidaiyah dengan lulusan sekolah dasar, dibuktikan

dengan uji indipendent samel t test. Hasil yang di dapat pada taraf signifikansi

5% maupun pada taraf signifikansi 1% adalah 0,000<0,05 (taraf signifikansi

60
61

5%). Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan jika terdapat hubungan hasil prestasi belajar pembelajaran

Diniyah Asrama Al Falah antara santri dengan latar belakang pendidikan

Sekolah Dasar dan latar belakang pendidikan Madrash Ibtidaiyah.

B. Saran

Berdasarkan pemaparan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang

penulis paparkan diatas, pemikiran penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Asrama

a. Pihak asrama sekiranya memperhatikan dan selalu memantau keadaan santri

dengan senantiasa memberikan fasilitas pembelajaran Diniyah yang

menyenangkan agar santri merasakan kenyamanan dalam mengaji.

b. Pihak asrama sekiranya menjamin dan meningkatkan mutu pengajian yang

lebih baik tercapainya situasi belajar yang menyenangkan didalam

lingkungan asrama

c. Pihak asrama sekiranya mempertegas terhadap santri yang tidak mengikuti

pembelajaran diniyah agar dapat mempergunakan waktu secara efektif

selama di pondok pesantren

2. Bagi ustadz pengajar

a. Ustadz sekiranya meningkatkan kreativitas dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang bervariasi agar

santri tidak merasa bosan saat terjadinya proses pengajian berlangsung.


62

b. Ustadz sekiranya selalu mendoakan santri-santrinya agar santri selalu

mendapat ridho dari Allah dalam menuntut ilmu

3. Bagi Santri

a. Santri sekiranya lebih semangat selama pembelajaran berlangsung guna

mendapatkan hasil belajar yang diinginkan.

b. Santri sekiranya menjaga kondisi fisik agar mampu menerima materi

pembelajaran dengan baik.

c. Santri sekiranya selalu ta’zim dan hormat kepada pengasuh, pembina,

ustadz pengajar agar mendapat ridho dari Allah dalam menuntu ilmu

d. Santri sekiranya memanajemen waktu dengan baik, harus bisa

membedakan waktu bermain, waktu istirahat, dan waktu belajar atau

mengaji.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, Filsafat Pendidikan Islam: Sebuah Gagasan Membangun Pendidikan

Islam, (Yogyakarta: Teras, 2019).

Departemen Agama. Pedoman Administrasi Madrasah Diniyah (2003). Republik

Indonesia Jakarta: Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok

Pesantren, Dirjen Kelembagaan Agama Islam.

Dimyati dan Mudjiyono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,

2009).

Jurnal Ilmiah Nasional Vol. 3 No. 3 Tahun 2021

M Fathurohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta :

Teras,2012).

Margono,Metodologi penelitian pendidikan, ( jakarta: rineka cipta, 2003).

Moch Djahid, ‘Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Diniyah Taklimiyah Di

Ponorogo’, 06.01 (2016).

Moh. Roqib, Filsafat Pendidikan Profetik: Pendidikan Islam Integratif dalam

Prespektif Kenabian Muhammad, (Banyumas: Pesma An-Najah Press,

2018).

Moses, Melmambessy. "Analisis Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, dan

Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Papua." Media Riset Bisnis &

Manajemen 12.1 (2012).

Muhaimin . Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2019), 34.

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009).


Muhammad Irham, et. all., Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam

Proses Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013).

Muhammad Nurul Huda dan Muhammad Turhan Yani, “Pelanggaran Santri

terhadap Peraturan Tata Tertib Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah

Kranji Lamongan”.

Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Vol 02 Nomer 03 Tahun 2015.

(Surabaya: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya, 2015).

Muhammad Nurul Huda dan Muhammad Turhan Yani, “Pelanggaran Santri

terhadap Peraturan Tata Tertib Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah

Kranji Lamongan”, Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Vol 2

no 3, 2015.

Muhibbin Syah. (2011), Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2005)

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya,2019).

Nuriyatun Nizah, (Dinamika Madrasah Diniyah Suatu Tinjauan Historis),

Edukasia Vol. 11 No. 1, 2016,187

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018).

Panduan Santri Asrama Al-Falah (Jombang: Asrama Al-Falah, 2021).

Ramayulis,.Metodologi.Pendidikan.Agama Islam (Jakarta : Kalam Mulia, 2020).


Setyowati, Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII

SMPN 13 Semarang, Skripsi mahasiswa Fakultas Ekonomi di

Unversitas Semarang ,20017.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatitf, Kuantitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2010).

Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktek. Edisi revisi.

(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002).

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006).

Tanzeh Ahmad, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: teras,2009)

Teguh Triyanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014).

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:Rineka Cipta,

2008).

Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi

Pndidikan dan Tenaga Pendidikan, ( Jakarta: Kencana, 2010).

Undang-Undang.Republik.Indonesia.No..20 tahun.2003.Tentang Sistem

Pendidikan.Nasional.

Wahdanfiari Adibah Ayuk, Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan

Pengalaman Kerja Terhadap Etos Kerja Karyawan Bank BNI Syariah

Kantor Cabang Kediri, Skripsi mahasiswa dari Institut Agama Islam

Negeri Tulungagung (IAIN) Tulungagung,2019

Yasmadi, Modernisasi Pesantren, (Ciputat: PT Ciputat Press, 2005), 61.


Kriteria nilai

Baik sekali 390-400

Baik 380-389

Cukup 370-379

Kurang 360-369
Pedoman wawancara

Nama asrama : Asrama Al Falah

Nama ustadz : Zar’an Irfani

Tanggl wawancara : 28 juli 2023

No Pertanyaan Jawaban
1 1. Bagaimana prestasi “nggeh kalau prestasi belajar disini kan
santri tiap tahun ada ujian diniyah, terus
pembelajaran diniyah hasil dari ujian diniyah itu direkap di
masukkan rapor, terus mangke setelah
santri santri satu tahun di masukkan rapor di tunjukkan ke wali
santri pas penjemputan santri mau
pertama tingkat SMP pulang liburan. Nanti juga wali santri
tanda tangan di rapor itu terus dilihat
Asrama Al Falah Darul hasil diniyahnya setelah itu rapornya di
kembalikan ke pihak asrama buat
‘Ulum Jombang? dokumen, lagian juga kalau rapornya di
bawa nnti hilang juga ga di kembalikan
lagi. Nggeh itu sebagai prestasi
belajarnya kerena juga ujian itu untuk
menguji pembelajaran madrasah
diniyah selama setahun
Pedoman wawancara

Nama asrama : Asrama Al Falah

Nama ustadz : Muzammilul Muttaqin

Tanggl wawancara : 28 juli 2023

No Pertanyaan Jawaban
1 1. Bagaimana hubungan latar “ya sebenarnya kalau hubungan latar
belakang pendidikan itu kalau kelas 2
belakang pendidikan santri SMP kan ada dua SD sama MI, bukan
maksud membeda-bedakan ya tapi
satu tahun pertama tingkat memang kebetulan kan saya ngajar di
kelas khusus, kelas khusus itu isinya
SMP dengan prestasi santri yang baca al qur’anya belum
lancar, terus belum bisa nulis pegon,
pembelajaran diniyah terus kayak bacaan-bacaan sholat itu
belum hafal, pokoknya isinya itu
Asrama Al Falah Darul santri yang harus dituntunlah
istilahnya. Dan dari santri yang masuk
‘Ulum Jombang? kelas khusus itu ada 12 santri, dari 12
santri itu rata-rata dari lulusan SD
semua, bahkan anak MI nya hanya 1

Anda mungkin juga menyukai