SKRIPS
Oleh :
AMIRUL HIKAM_
NIM : G 000 070 103
2009
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan. Kartasura Telp (0271) 717417. 719483 Fax 715448 Surakarta 57102
Kepada Yth.
di Surakarta
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun
teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini:
Jurusan : Tarbiyah
Pembimbing I Pembimbing II
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan. Kartasura Telp (0271) 717417. 719483 Fax 715448 Surakarta 57102
PENGESAHAN
Panitia Ujian
Penguji I Penguji II
Penguji III
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Assalamu’alaikum Wr.Wb
NIM : G000070103
Jurusan : Tarbiyah
benar-benar merupakan hasil karya sendiri, kecuali kutipan dan ringkasan yang
hari ada ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya siap bertanggung jawab.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Yang Menyatakan
Amirul Hikam
iv
MOTTO
Ïä!$tãߊz @
4ö ¬6s)s?ur $oY-/u‘ ÓÉL-ƒÍh‘èŒ `ÏBurÍo4qn=¢Á9$#OŠÉ)ãB ÉÓÍ_ù=yèô_$# >u‘
œ Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan sholat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku
(Q.S.Ibrahim: 40).
v
PERSEMBAHAN
fasilitasnya.
5. Almameterku.
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
sekolah atau taman pendidikan saja, namun juga terletak pada pendidikan orang
tua. Sebagaimana diketahui bahwa anak lebih banyak berinteraksi dan lebih besar
ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada
berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu, ungkapan
1. Drs. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Agama Islam
viii
2. Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag, selaku Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam
4. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha Fakultas Agama Islam Universitas
5. Bapak. Rochmat Hernowo, ST. Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
7. Bapak dan Ibu tercinta yang tak henti-hentinya memberikan yang terbaik
penulis.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa ditulis disini satu
persatu.
ix
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis mohon balasan atas amal baik
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Dengan iringan
doa semoga Allah SWT membalas amal baik mereka dengan balasan yang
terbaik. Dan dengan penuh harap semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukannya.
Penulis
Amirul Hikam
x
DAFTAR TABEL
Tabel VII Hasil Kerja Uji Beda Bimbingan Pendidikan Orang Tua Dengan
xi
BAB I
PENDAHULUAN
penting, karena anak merupakan amanah dan tanggung jawab dari Allah SWT
yang harus dibimbing dan dididik dengan sebaik mungkin agar menjadi
generasi yang sholeh dan memiliki akhlak yang mulia. Dari rumah tangga pula
tuanya. Tugas seorang ayah dan ibu adalah sebagai guru dan pendidik utama
( )
"Tidaklah anak dilahirkan itu kecuali telah membawa fitrah
(kecenderungan untuk percaya kepada Allah). Maka kedua orang tuanyalah
yang menjadikannya beragama Yahudi, Nasrani ataupun Majusi" (H.R.
Bukhori).
1
Dalam riwayat lain Rasulullah juga bersabda :
,
( )
"Seorang laki-laki adalah pemimpin di dalam keluarganya dan ia
bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Dan seorang wanita adalah
pemimpin di dalam rumah suaminya dan ia bertanggung jawab terhadap yang
dipimpinnya itu." (HR. Bukhari dan Muslim). (dalam Abdullah Nashih Ulwan,
1981:144)
peranan orang tua dalam mendidik anak di dalam keluarga, sebab orang tua
sebagai tokoh utama dan menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya. Hal ini
dikarenakan proses interaksi pertama kali terjadi pada anak adalah dengan
"Alam keluarga itu buat tiap-tiap orang adalah alam pendidikan yang
permulaan. Pendidikan di situ pertama kalinya bersifat pendidikan dari orang
tua yang berkedudukan sebagai guru, sebagai pengajar dan sebagai suri
tauladan (pemberi contoh). Kepala keluarga dengan bantuan anggotanya
mempersiapkan semua atau sebagian yang diperlukan dalam keluarga
tersebut, dimana pendidikan dan bimbingan terhadap anak-anak dari segi
agama, pekerjaan dan sosial terpikul atas pundak keluarga atau atas pundak
orang-orang yang berhubungan erat dengan mereka."
2
pendidikan harus dapat mencerminkan kehidupan secara Islami. Hal ini bisa
penerus yang sholeh dan sholehah, tumbuh dengan baik menjadi anak yang
berkualitas dan berprestasi ditengah-tengah masyarakat. Hal ini tidak akan bisa
Rasulullah bersabda :
.( )...
pada diri seseorang, bisa dikatakan seseorang itu tidak akan menjadi baik
kecuali dengan agama. Untuk itu pendidikan dasar yang harus ditanamkan
kepada anak sejak dini adalah pendidikan agama Islam, sehingga adanya anak
yang belajar agama Islam tidak hanya sebatas untuk pengetahuan saja, namun
agam Islam anak dalam rangka meningkatkan prestasi belajar anak, bisa
3
belajar dan juga bimbingan dan perhatian pada hal-hal yang berkaitan dengan
rumah akan menjadi terbimbing dan terarah, hal ini akan mempengaruhi sikap
belajar anak di sekolah. Sebab dengan adanya bimbingan dari orang tua,
anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu
bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan
tetapi orang tuanya pun demikian. Sebab baik buruknya prestasi yang
pendidikan selanjutnya.
dimiliki anak akan memberi makna dan nilai terhadap pengetahuan yang
yang kurang dapat memberikan waktu dan perhatiannya secara penuh kepada
cukup melimpahkan urusan pendidikan anak kepada pihak lain, sekolahan atau
terletak pada pendidikan di sekolah atau taman pendidikan saja, namun juga
4
hal ini di dalam kehidupan keluarganya, atau lebih spesifik lagi anak lebih
lingkungan tempat anak tinggal, karena kita tahu bahwa pendidikan itu
berlangsung dalam tiga lingkungan atau bisa juga disebut dengan Tri Pusat
atau pendidikan luar sekolah yang paling awal dan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab orang tua. Islam memandang keluarga sebagai salah satu
pendidikan. Anak berperan sebagai peserta didik dan orang tua sebagai
pendidik. Hubungan interaksi anak dan orang tua inilah proses kependidikan
terikat kapada tata aturan formal dan berprogram yang memiliki fungsi untuk
5
sebagaimana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai akibat dari
perkembangan dan tantangan zaman, ilmu dan teknologi serta semakin jauhnya
anak didik dari ajaran Islam ditambah dengan terbatasnya waktu dan semakin
sibuknya orang tua dalam pekerjaanya sehingga tidak mempunyai waktu lagi
orang tua akan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari guru
pendidikan Islam non formal atau pendidikan luar sekolah, seperti Diniah, TPA
(Taman Pendidikan Al-Qur’an) atau TPQ yang ada di mushola atau masjid-
6
masjid di masyarakat, yang darinya anak didik bisa mendapatkan penjelasan
diperlukan orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Hal ini untuk memperkuat
kepribadian orang tua sebagai seorang pendidik yang dapat juga sekaligus
yaitu sebagai hamba Allah swt dimanapun dia berada, baik dirumah, disekolah
maupun di masyarakat.
pengembangan diri yang wajib dilakukan oleh setiap siswa diluar KBM yang
meliputi: manasik haji, kunjungan belajar, out bond dan renang serta
memberi salam, rapi dan bersih serta berjabat tangan, yang semuanya itu
7
sekolah, sehingga terbentuklah siswa yang berkepribadian Islam yang
sholeh dan sholehah sangatlah penting bagi orang tua. Namun tak kalah
pentingnya bahwa disamping sekolah yang Islami orang tua juga harus selalu
anak terhadap ilmu yang didapatkanya disekolah, hal ini sebagaimana data
yang diberikan oleh guru bidang studi Pendidikan Agama Islam SDIT
Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten bahwa nilai yang diperoleh dari
para siswa secara umum rata-rata 75-80, hal ini diduga karena para siswa
beberapa orang siswa yang menyatakan bahwa orang tua mereka suka
8
mengarahkan mereka dalam memahami dan menerapkan pendidikan agama
Agama Islam yang dicapai oleh siswa SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar
belajar siswa terutama dalam perhatian dan pengarahan orang tua terhadap
Pada Siswa SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten Tahun Pelajaran
2009/2010.
B. Penegasan Judul
Agama Islam Pada Siswa SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten
1. Pengaruh
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk
9
2. Bimbingan Orang tua
asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya, anak
menjaga fitrah agama pada anak didik dengan bimbingan dan pengenalan
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari dari dua kata yaitu “prestasi” dan
10
Adapun prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru (Kamus
belajar adalah suatu hasil yang dicapai dari proses perubahan tingkah laku
pada mata pelajaran agama Islam siswa SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar
Cawas Klaten yang ditunjukkan dengan nilai dari hasil Ujian Semester
suatu usaha dalam bentuk bimbingan jasmani dan rohani secara sistematis
11
5. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam adalah suatu hasil dari usaha
yang wajib dilakukan oleh setiap siswa diluar KBM yang meliputi:
manasik haji, kunjungan belajar, out bond dan renang serta pembiasaan
bernuansa Islam.
12
Dari penegasan istilah di atas, maka maksud dari judul penelitian
Sinar Fajar Cawas Klaten atas peran orang tua dalam membantu belajar
C. Rumusan Masalah
atas maka penulis bisa mengambil satu rumusan masalah yang akan
dilakukan, yaitu:
1. Apa usaha yang dilakukan orang tua terhadap anaknya dalam mencapai
belajar pendidikan agama Islam di SDIT Sinar Fajar Cawas Klaten tahun
pelajaran 2009/2010 ?
D. Tujuan Penelitian
13
2. Untuk mengetahui pengaruh bimbingan pendidikan Islam orang tua
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Sebagai tambahan informasi bagi sekolah dan guru serta Orang tua
dasar lainnya.
3. Bagi penulis
Muhammadiyah Surakarta.
14
F. Tinjauan Pustaka
belajar.
rendahnya bimbingan orang tua dan motivasi belajar siswa; 2). bimbingan
15
terhadap prestasi belajar PPKn. Maka perlu diupayakan untuk
jawab yang terbesar bagi orang tua adalah bagaimana orang tua bisa
sholeh yang sesuai dengan fitrahnya yaitu sebagai hamba Allah SWT.
Berdasarkan uraian dan hasil penelitian, baik karya ilmiah maupun karya
tulis yang tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan
bisa menjadi pendorong atau motivasi baginya untuk giat belajar dan
Agama Islam.
16
Jadi dapat dikatakan bahwa bimbingan pendidikan Islam orang tua
pendidikan agama Islam. Dengan kata lain bahwa semakin baik bimbingan
orang tua terhadap belajar seorang siswa, maka semakin baik pula prestasi
G. Metode Penelitian
tersusun secara sistematis, dengan tujuan agar data yang diperoleh benar
keabsahanya sehingga penelitian ini layak untuk diuji kebenaranya dan dapat
dipertanggung jawabkan.
spesifik dan realis tentang apa yang terjadi (Mardalis, 1995: 28) dalam hal
17
menemukan persamaan dan perbedaan tentang benda, tentang orang,
terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja (Sudijono, 1992: 260).
Bimbingan orang tua dan Variabel Y : Tingkat prestasi belajar siswa mata
114) yang dimaksud degan sumber data dalam penelitian ini adalah subjek
dari mana data diperoleh, adapun data-data yang diperoleh melalui kajian
a. Populasi
115) adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa-
b. Sampel
(Arikunto, 1998: 117). Apabila subjek kurang dari 100 alangkah lebih
18
penelitian populasi. Sebaliknya jika jumlah subjek lebih besar, maka
dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 1998:
120).
tua di rumah.
rumah.
19
dan 16 siswa mendapatkan bimbingan pendidikan Agama Islam orang
pokok yaitu:
a. Metode Angket
di rumah.
b. Metode Interview
20
dengan sistematika dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (2007:
218).
dari kepala sekolah yang berkaitan dengan SDIT Sinar Fajar dan untuk
mengetahui usaha-usaha apa yang dilakukan orang tua dan guru dalam
Klaten.
c. Metode Observasi
d. Metode Dokumentasi
21
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen,
Sinar Fajar Cawas Klaten yang meliputi sejarah berdirinya, sarana dan
4. Analisis Data
menganalisa data ini penulis menggunakan rumus statistik teknik “t” tes
MD
“t” tes : t0 =
SEM D
Keterangan:
to = thitung
22
F. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang skripsi ini, maka dapat
Bab II. Bimbingan Pendidikan Agama Islam Orang Tua, yang terdiri dari
Pengaruh bimbingan orang tua dan Prestasi belajar pendidikan agama Islam
pendidikan agama Islam serta Pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi
bimbingan pendidikan agama Islam orang tua dan prestasi pendidikan agama
23
Bab IV. Analisa data, yang membahas tentang pengaruh bimbingan
pendidikan agama Islam orang tua terhadap prestasi belajar pendidikan agama
penutup.
24
BAB II
Saleh (1976: 106). adalah “usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap
menjaga fitrah agama pada anak didik dengan bimbingan dan pengenalan
agar anak memiliki keyakinan dan pengetahuan agama secara khusus, kuat
kemajemukan masyarakat.
25
25
2. Pentingnya Bimbingan Pendidikan Agama Islam Orang Tua
berikut:
beriman diperintahkan untuk menjaga diri dan keluarganya dari siksa api
26
Anak merupakan salah satu bagian dari keluarga yang sejak kecil
rangka menjaga anak dari perbuatan yang dilarang agama. Disadari atau
waktu dewasanya kelak. Untuk itu amatlah penting pendidikan agam Islam
bagi anak, dalam rangka membentuk anak supaya berakhlak Islam, taat
kebenaran.
dalam kandungan, setelah lahir anak terus menerus dikenalkan akan tuhan
yang taat beragama, maka keberagamaanya tidak terlalu berbeda pada saat
berada di lingkungan sekolah, dia akan taat dengan agama dan prinsip-
27
berusaha menjadikan Islam sebagai sumber dalam proses penyelenggaraan
yang melekat pada setiap rumah tangga. Pendidikan fase awal dan basis ini
nilai yang positif dan sesuai dengan ajaran Islam, juga dalam memberikan
secara Islami. Hal ini bisa dicapai melalui kesadaran dalam mengarahkan
anak demi terwujudnya tujuan keluarga muslim itu sendiri (Buseri, 1990:
3-5).
dimiliki anak akan memberi makna dan nilai terhadap pengetahuan yang
28
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi
hal, yaitu: (a) ketakwaan kepada Allah SWT atau aspek keagamaan, (b)
kecerdasan, (c) rasa dan sikap budi pekerti, dan (d) keterampilan (Faqih,
2004: 98).
29
a. Ketakwaan (rasa keagamaan)
( )
"Tidaklah anak dilahirkan itu kecuali telah membawa fitrah
(kecenderungan untuk percaya kepada Allah). Maka kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya beragama Yahudi, Nasrani ataupun
Majusi" (H.R. Bukhori).
b. Kecerdasan (intelektual)
aspek kecerdasan ini, selain daya cipta atau kemampuan berpikir, juga
(#qä9'ré& ã•©.x‹tGtƒ $yJ¯RÎ) 3 tbqßJn=ôètƒ Ÿw tûïÏ%©!$#ur tbqçHs>ôètƒ tûïÏ%©!$# “ÈqtGó¡o„ ö@yd ö@è%
ÇÒÈ É=»t7ø9F{$#
30
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran .(Q.S:Az-Zumar: 9).
Aspek rasa, sikap dan budi pekerti, termasuk aspek yang sangat
( )
Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak(budi pekerti) yang mulia
(H.R. Ahmad dan Tabrani).
d. Keterampilan
Salah satu contoh yang diajarkan Nabi SAW adalah suruhan mendidik
( ).
Hak seorang anak terhadap orang tua (bahwa orang tua itu
wajib) memberinya pelajaran tulis baca, berenang, memanah dan
jangan sekali-kali memberi makanan selain yang baik/halal (H.R.
Baihaqi).
dilakukan oleh orang tua, kakak, kakek, nenek atau orang yang lebih
digunakan tidak terartur dan tidak disertai dengan arahan yang jelas dan
31
ketat. Menurut Nurcholis Madjid (2000: 95), pendidikan agama dalam
agama akan lebih berkesan, berhasil, berguna dan berdaya apabila seluruh
Sehingga dengan adanya arah pendidikan yang dilalui anak dalam usia
anak.
fungsi ini mengharuskan orang tua sebagai tokoh inti dan panutan dalam
adalah orang tua. Dalam pendidikan agama orang tua adalah pendidik
utama dan pertama dalam keluarga. Bagi anak orang tua adalah model
yang harus ditiru dan diteladani. Sebagai model seharusnya orang tua
memberikan contoh yang terbaik bagi anak dalam keluarga. Sikap dan
32
perilaku orang tua harus mencerminkan akhlak yang mulia. Oleh karena
itu Islam mengajarkan kepada orang tua agar selalu mengajarkan sesuatu
sempurna kecuali jika diarahkan, dibina dan dibimbing dari segala aspek.
kesucian dan fitrah, dimana pada masa ini seorang pendidik atau orang tua
bisa memanfaatkan untuk menanamkan di dalam jiwa anak apa saja yang
Maka perilaku mulia yang mungkin orang tua harus terapkan kepada
a. Mendidiknya agar terbiasa berwudhu setiap kali bangun dari tidur dan
zakat.
saudarinya.
33
e. Mendidiknya agar terbiasa makan tiga kali sehari sesuai dengan waktunya,
keteladanan akhlak orang tua yang harus dicontohkan kepada anak misalnya
sebagai berikut :
a. Thoharoh (bersuci), prinsip utama yang harus dipelajari oleh anak adalah
b. Menghormati orang lain, yakni hormat kepada orang tua, kakak, nenek,
kerabat, guru, orang yang usianya lebih tua dan manusia pada umumnya.
c. Shalat, shalat adalah ajaran yang tepat dalam kehidupan bagi anak, tak
e. Adab (tata karma), berkata dengan akhlak yang baik, kepribadian dan
g. Keramahtamahan.
h. Taktis, artinya orang tua harus waspada terhadap perilaku dan ucapan
34
Sedangkan menurut Zakariya Daradjat (dalam Rahmat dan Atmaja, 1994:
58) bahwa pendidikan yang harus dilakukan oleh orang tua adalah seperti
hamba dengan sesama. Itu semua tertuang dalam bait-bait ayat yang telah
jawab.
akan ditiru anak sejak kecil. Orang tua perlu membimbing dan
perkembangan kepribadianya.
35
c. Pembinaan akhlak
sikap orang tua tidak baik dalam mendidik anak tidak adil dan kurang
kasih sayang maka boleh jadi perilaku anak bertentangan dengan yang
diharapkan oleh orang tua, sebaliknya jika anak dibina akhlaknya dengan
keluarga. Kegiatan ibadah yang dilakukan orang tua akan ditiru anaknya
jika dibiasakan sejak kecil. Anak-anak yang biasa diajak kemasjid oleh
ramadhan akan tertanam pada jiwa anak dan menjadi suatu pengalaman
Islam baik secara rohani dan jasmani yang wajib ditunaikan orang tua kepada
36
a. Pembinaan Iman atau aqidah.
petunjuk dan pendidikan ini, ia hanya akan mengenal Islam sebagai din-
dan teladanya.
Al-Qur’an.
dasar moral dan keutamaan perangai, tabi’at yang harus dimiliki dan
37
merupakan salah satu buah iman yang mendalam, dan berkembang
anak yang bisa dilakukan dalam keluarga dan sekolah dalam pendidikan
sosialnya.
amat besar pengaruhnya dalam membentuk anak menjadi orang baik atau
diri dari perbuatan yang tidak baik, maka anak tentu akan terdidik pada
pula.
kerusakan akhlak atau moral, setidaknya setiap orang tua atau pendidik
harus menanamkan dalam diri anak lima pilar yang telah diajarkan oleh
3. Menjaga rahasia.
4. Sifat amanah.
38
c. Pembinaan Fisik atau Jasmani
Pembinaan dan melatih fisik atau jasmani anak sejak usia dini
sangatlah penting bagi orang tua karena yang demikian itu agar anak-anak
tumbuh dewasa dengan kondisi fisik yang kuat, sehat dan bersemangat.
...
Orang mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih disukai oleh
Allah dari pada orang mukmin yang lemah (H.R. Muslim).
berolah raga sehingga kelak ketika tumbuh dewasa anak tersebut akan
menjadi seorang mukmin yang sehat dan kuat yang bisa mandiri dan tidak
d. Pembinaan Intelektual
39
1. Menanamkan kecintaan kepada ilmu dan adab-adabnya kepada anak.
Hadits.
bagaimana orang tua membentuknya dan tentunya hal ini akan sangat
dibina secara seimbang, maka kelak ia akan menjadi anak yang lurus
hangatnya perasaan dan juga kenikmatan kasih sayang dari seorang ibu
dan ayah. Dalam pembinaan perasaan atau psikhis ini, orang tua bisa
40
f. Pembinaan Sosial.
sejak kecil agar terbiasa menjalankan adab sosial yang baik dan dasar-
sebayanya dengan pergaulan dan adab yang baik dan bisa mempunyai
peran yang positif, keseimbangan akal yang matang dan tindakan yang
bijaksana.
g. Pembinaan Seksual
berkenaan dengan seks, naluri dan perkawinan. Sehingga, jika anak telah
hedonisme.
mendapatkan perhatian secara khusus dari para orang tua dan pendidik,
pubertas). Pada masa ini, anak diberi pelajaran tentang etika minta
41
izin ketika masuk kamar orang tua dan membiasakan agar
peralihan atau pubertas). Pada masa ini anak dijauhkan dari berbagai
Jika anak sudah siap untuk menikah, maka pada masa ini anak diberi
masa ini anak diberi pelajaran tentang adab (etika) melakukan isti faf
dalam pendidikan adalah bagian dari sejumlah metode yang paling ampuh
42
spiritual dan sosial. Sebab seorang pendidikan merupakan contoh ideal
dalam pandangan anak, yang tingkah laku dan sopan santunya akan ditiru.
Disadari atau tidak bahwa semua keteadanan itu akan melekat pada diri
dan perasaan baik dalam bentuk ucapan, perbuatan dan hal yang bersifat
harkat dan martabat yang luhur, menghiasi dengan akhlak yang mulia serta
x8÷ŽÅe³9$# žcÎ) ( «!$$Î/ õ8ÎŽô³è@ Ÿw ¢Óo_ç6»tƒ ¼çmÝàÏètƒ uqèdur ¾ÏmÏZö/ew ß`»yJø)ä9 tA$s% øŒÎ)ur
43
Ayat diatas menjelaskan akan pentingnya sebuah nasehat bagi orang
tua atau pendidik kepada anak-anaknya, belajar dari kisah Luqman, dalam
mendidik tentulah harus diawali dengan sebuah nasehat. Tutur kata yang
menguasai akal dan hati anak sehingga ia dapat dengan mudah diterima
oleh anak apa-apa yang dinasehatkan orang tua terutama dalam hal belajar
anak.
3. Mengatasi dengan bertahap dari sanksi yang paling ringan kepada yang
44
Sedangkan Muhammad Suwaid (2003: 407) menambahkan beberapa
semangat pada diri anak serta bisa membangkitkan rasa keislaman yang
pengaruh yang sangat dominan terhadap dirinya, sehingga hal itu akan
menjadi ringan dan juga senang dengan pujian ini untuk kemudian
semakin aktif.
anak untuk lebih giat dan semangat belajar dan beramal serta terus maju
kedepan.
45
d. Targhib dan Tarhib (mendorong dan menakuti)
kepada orang tua. Hal ini tidak lain bertujuan agar anak mendapatkan
Pemilihan waktu yang tepat oleh kedua orang tua dalam memberikan
dalam melakukan kegiatan mengajar. Yang mana hati itu selalu saja berubah-
ubah dan berbolak-balik. Jika kedua orang tua mampu memilih waktu yang
tepat, di mana anak mudah menerima bimbingan orang tuanya, maka ketika
itu orang tua akan merealisasikan keuntungan yang besar dalam melaksanakan
yang sesuai dalam membimbing anak. Beliau pandai mengambil faidah dari
46
yang lurus dan benar. Nabi SAW memberikan tiga waktu yang tepat untuk
Persi) pernah membrikan hadiah seekor baghal kepada Nabi SAW lalu
bersabda :
( )....
Peliharalah (hak-hak) Allah, niscaya Dia akan selalu menjagamu
(H.R. Tirmidzi).
karena dalam waktu seperti itu, anak mudah mendapatkan pengaruh dari
2. Waktu Makan
Pada waktu makan, seorang anak akan mulai membentuk perangai dan
tindakan yang tercela. Jika kedua orang tua tidak menemaninya ketika
berperangai yang tidak baik. Di samping itu jika orang tua tidak mau duduk
47
menemani anak mereka ketika sedang makan, maka mereka akan
denga cara yang sangat bijak. Hal ini memberikan pengaruh yang sangat
dominan terhadap akan dan jiwa anak agar bisa memperbaiki dan
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah
( )
“Ketika aku masih kecil, aku pernah berada di pangkuan Nabi SAW
ketika tanganku hendak menyentuh piring, maka beliau bersabda kepadaku:
Nak, sebutlah dulu nama Allah (bacalah basmalah), lalu makanlah
dengan tangan kananmu dan ambillah makanan yang terdekat darimu .
Demikianlah selanjutnya yang saya lakukan dalam makan” (H.R. Bukhori
dan Muslim).
Dalam riwayat ini kita dapatkan ajakan Nabi SAW kepada anak untuk
makan bersama beliau. Hal itu dilakukan beliau dengan penuh kelembutan,
adabnya.
Sakit bisa membuat lentur hati orang yang dewasa yang kasar, lalu
bagaimana halnya dengan anak-anak yang hati mereka masih penuh dengan
48
kelembutan dan mudah menerima sesuatu yang masuk padanya. Seorang
anak yang sakit berarti punya dua kelembutan, yaitu kelembutan fitrah
keanakan itu sendiri dan juga fitrah kelembutan hati dan jiwa ketika ia
agar masuk Islam. Kunjungan beliau itu ternyata merupakan kunci masa
cahaya bagi anak tersebut karena dengan kunjungan beliau anak Yahudi
Maka dari itu, hendaknya setiap orang tua atau pendidik selalu
dan tabah dalam berdakwah sampai akhirnya tiba saatnya waktu yang tepat
tujuan hidup.
Orang tua dalam mendidik anaknya karena kewajiban dan karena kodrat,
selain itu karena cinta, secara sederhana tujuan bimbingan pendidikan agama
Islam kepada anak dalam keluarga adalah agar anak itu menjadi anak yang
sholeh yang berbakti kepada orang tuanya, tujuan lain adalah sebaliknya, yaitu
49
agar kelak anak tidak menjadi musuh orang tuanya, yang akan mencelakakan
ajaran Islam.
kebahagian hidup di dunia dan di akherat, seperti tercemin dalam do’a setiap
z>#x‹tã $oYÏ%ur ZpuZ|¡ym Íot•ÅzFy$# ’Îûur ZpuZ|¡ym $u‹÷R‘‰9$# ’Îû $oYÏ?#uä !$oY-/u‘ ãAqà)tƒ `¨B Oßg÷YÏBur
ÇËÉÊÈ Í‘$¨Z9$#
Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami
dari siksa neraka" (Q.S: Al-Baqarah:201).
psikologik dan psikofisik) manusia ke arah yang baik, sebab hanya dengan
perkembangan yang baik itu sajalah tujuan hidup manusia bisa tercapai.
Dengan kata lain, jika dirumuskan secara khas, tujuan yang akan atau
baik. Ukuran baik dan tidak baiknya perkembangan kepribadian manusia itu
dilihat dari norma yang ada. Karena pada fitrahnya manusia itu beragama
Islam, maka sebenarnya norma itu haruslah norma agama Islam. Namun
yang tidak beragama Islam, maka dibatasi untuk mengatakan bahwa bagi
orang Islam norma yang dijadikan pegangan adalah norma (ajaran) Islam.
50
Oleh karenanya maka tujuan bimbingan pendidikan agama Islam itu dapatlah
sesuai dengan ketentuan dan peraturan Allah SWT. Dalam bahasa “Qur’ani”
sesuai dengan ketentuan dan peraturan Allah itu sepadan dengan istilah “ila
sabili rabbika” dalam ayat yang menyebut “ud u ila sabili rabbika bil
hidup dan kehidupannya sesuai dengan ketentuan dan pedoman Allah SWT.
itu dalam istilah agamis disebut dengan insan kamil (manusia sempurna,
hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan alam semesta,
51
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Islam.
sehingga tujuan dari belajar dapat dicapai dengan baik. Faktor-faktor yang
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa) yakni keadaan atau kondisi
sekitar siswa.
didalam diri seseorang. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa
52
a) Aspek Fisiologis
b) Faktor Psikologis
1. Intelegensi Siswa
53
2. Sikap Siswa
3. Bakat Siswa
4. Minat
54
pelajaran yang dipelajarinya, maka ia akan memusatkan
5. Motivasi
137).
materi tersebut.
55
a) Lingkungan Sosial
siswa.
56
3) Lingkungan Sekolah
menyenangkan.
57
mengalami perlakuan-perklakuan yang kurang
kemampuan anak.
yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana umum untuk kegaiatn
58
c) Faktor Pendekatan Belajar
proses pembelajaran.
dalam kehidupan keluarganya, atau lebih spisifik lagi anak lebih besar
gurunya di sekolah.
konsekuwensi pengalaman. Dengan kata lain hasil belajar agama tidak hanya
dilihat dari aspek kognitif (pengetahuan intelektual) saja, namun lebih dari itu
adalah apa akibat dari setelah belajar agama, yaitu segi afektif (sikap
Oleh karena itu sikap beragama dan pola hidup yang mencerminkan
bagian dari prestasi belajar pendidikan agama, maka semakin baik sikap
pula prestasi belajar pendidikan agama yang dicapai siswa, artinya tujuan
59
Dan oleh karena prestasi belajar pendidikan agama juga dilihat dari aspek
agama di rumah oleh kedua orang tua sangat berperan penting, apalagi
(yang sesuai dengan ajaran agama) maka semakin banyak unsur agama, maka
sikap, tindakan, kelakuan dan cara menghadapi hidup akan sesuai ajaran
fundamental dalam membentuk anak, baik dalam segi agama maupun akhlak.
Anak tidak melihat kecuali arang-orang disekitarnya, dan tidak meniru kecuali
yang bisa dilakukan dalam keluarga dan sekolah adalah dengan keteladanan.
60
Abdullah Nashih Ulwan berkata didalam bukunya Tarbiyat al Aulaad
Berangkat dari sini, maka sosok teladan merupakan faktor yang amat
besar pengaruhnya dalam membentuk anak menjadi orang baik atau buruk.
Jika pendidik berakhlak baik, amanat, pemberani dan memlihara diri dari
perbuatan yang tidak baik, maka anak tentu akan terdidik pada kebenaran,
Secara kejiwaan, dalam hal ini anak-anak di usia sekolah dasar dalam
pada saatnya anak akan mengerti sendiri betapa pentingnya agama dalam
perkembangan psikologinya.
Untuk itu, kembali orang tua sebagai pendidik pertama dan utama dalam
Orang tua juga harus memberikan perhatian dan bimbingan kepada anak
belajar tentang agama anak, khususnya pada materi pendidikan agama Islam,
pengawaasan kepada anak memang harus begitu ekstra, apalagi kalau anak
mulai mau berinteraksi dengan orang-orang diluar keluarga. Hal ini akan
61
berpengaruh terhadap prestasi belajar di sekolah, khususnya pendidikan agama
Islam.
Selain itu, orang tua harus senantiasa menjaga hubungan yang harmonis
dengan anak, karena orang tua merupakan pusat rohani bagi anak dan sebagai
penyebab berkenalanya dengan alam luar, anak setiap reaksi emosi dan
mempunyai hubungan, sikap dan akhlak yang baik dengan orang tua, maka
anak.
Padahal peran orang tua dalam membina akhlak Islami sejak dini sangat
yang bersifat abstrak atau agama, jika tidak dibiasakan sejak dini, maka
oleh orang tua baik lewat keteladanan, pembiasaaan, nasehat yang baik dan
sesuai dengan ajaran Islam tentunya anak akan lebih banyak mempunyai
62
sehingga akan menjadi pedoman dan arahan dalam menjalankan aktifitas dan
kegiatanya, sehingga akan sejalan denga ajaran Islam baik dalam hal
beribadah anak yang didapatkannya dari bimbingan dan arahan orang tuanya
ketika dirumah, baik secara langsung mapun tidak langsung, baik ketika sadar
dengannya anak akan tahu hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk, sesuatu
yang terpuji dan yang tercela. Sehingga hal itu akan membantu anak dalam
63
BAB III
a. Sejarah berdiri
dikelola oleh LPA (Lembaga Pendidikan Anak Sinar Fajar), yang sampai
Bp. Rochmat Hernowo, ST. tepatnya pada tahun 2002. Pemuda Cabang
64
64
pada tahun 2004, dan pada tahun 2005 Pemuda Cabang Muhammadiyah
Cawas kembali membentuk (Pokja) Kelompok Kerja yang pada saaat itu
diketuai oleh Bp. Rochmat Hernowo, ST. yang tidak lain adalah kepala
sekolah SDIT Sinar Fajar sampai saat ini. Untuk membuat lembaga
oleh permintaan dan harapan orang tua dan wali siswa TK yang
yang diikuti oleh para siswa taman kanak-kanak yang ada di daerah
Muhammadiyah Cawas.
65
Pertengahan tahun yang ke dua Tahun Pelajaran 2007/2008 SDIT
bantuan sosial dari Australia yang terletak di Jln. Raya Cawas – Bayat
lancar sampai saat ini dengan perkembangan yang sangat baik dari tahun
ke tahun.
(Hasil wawancara dengan Bp. Rochmat Hernowo, ST. Kepsek SDIT Muh.
Sinar Fajar pada tanggal 15 Mei 2010).
b. Letak Geografis.
1. Visi
terampil.
66
2. Misi
dan ketrampilan
3. Tujuan
karimah
67
Adapun materi kurikulum pembelajarn SDIT Muhammadiyah
Sinar Fajar Cawas Klaten meliputi materi umum, materi khusus dan
c. Mapel iptek
d. Mapel estetika
a. Tadarus Al Qur’an
b. Shalat berjama’ah
c. Shalat dhuha
4. Kegiatan ekstrakurikuler
68
d. Bahasa (Inggris, Arab)
e. Khot
f. Tahfidzul Qur’an
a. Manasik haji
b. Renang
c. Kunjungan belajar
d. Outbound
e. Olimpiade
f. Pesantren ramadhan
a. Memberi salam
c. Berjabat tangan
69
7. Siswa memiliki kesiapan mental spiritual, emosional, intelektual dan
f. Struktur Organisasi.
Tabel 1
LPA Dikdasmen
BK Wali Kelas
Keterangan :
Garis Komando
Garis Koordinasi
(Dokumentasi SDIT Muh. Sinar Fajar pada tanggal 24 April 2010)
70
g. Sarana dan Prasarana
3. Luas kebun :-
5. Luas taman :-
8. Lantai : 1 lantai
9. Jumlah Ruang
d. Ruang TU : 1 ruang
e. Ruang BP/BK :-
j. Mushola :-
k. Tempat Parkir :-
71
m. Gudang : 1 ruang
n. Koperasi : 1 ruang
o. Dapur : 1 ruang
b. Perlengkapan Meubelair
4. Almari : 12 buah
semuanya termasuk GTY yaitu Guru Tetap Yayasan dan dibantu dengan
3 karyawan.
72
Tabel 2
Keadaan Guru SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten
73
Tabel 3
Keadaan Karyawan SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten
Pendidikan Lama Mengajar
No Nama Jabatan Status
Terakhir TH BLN
1.
Seno Widodo Administrasi SMK KTY 2 5
2.
Narso Diharjo Penjaga STM KTY 2 2
3.
Sukisno Penjaga SLTA KTY 0 7
(Dokumentasi SDIT Muh. Sinar Fajar pada tanggal 24 April 2010)
i. Keadaan Siswa
Siswa SDIT Sinar Fajar dari kelas 1 sampai kelas 4 berjumlah 154
siswa yang terdiri dari 7 rombel, adapun lebih jelasnya bisa di lihat pada
tabel berikut:
Tabel 4
Keadaan Siswa SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten
Tahun Pelajaran : 2009/2010
orang tua pada siswa SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten,
74
instrumen yang penulis gunakan adalah dengan menyebar angket kepada
responden yaitu orang tua berupa surat pernyataan yang harus diisi oleh
Islam kepada anaknya ketika dirumah. Adapun hasil perolehan angket dari
Tabel 5
Distribusi Bimbingan Agama Islam oleh Orang Tua
2. Tidak 16 47,1
telah dilakukan oleh orang tua diketahui bahwa dari 34 siswa kelas 3 SDIT
75
pendidikan agama Islam yang berasal dari Diknas adalah sebagai
Islam.
(Wawancara dengan Ust. Sigit Trihariyanto, S.Pd.I, guru PAI SDIT Muh.
Sinar Fajar pada tanggal 15 Mei 2010).
Metode yang tepat sangat diperlukan oleh guru dan juga siswa
metode yang tepat termasuk faktor pendekatan belajar siswa yang bisa
76
strategi yang bisa menunjang keefektifan dan efesiensi dalam proses
sebagai fasilitator dalam proses belajar, namun bagi penulis metode ini
seorang guru harus lebih bisa memilih metode yang tepat dan efektif
yang bisa diterima oleh semua siswa, seperti: ceramah, tanya jawab,
Sinar Fajar diadakan setiap selesai belajar pokok bahasan, mid semester
dan semester dengan menggunakan tes tulis, lisan dan praktek yang
Pendidikan Agama Islam baik dari ujian lisan, tulisan dan praktek
77
yaitu: Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan
Islam.
Tabel 6
Subyek (X)
Siswa yang tidak mendapat
No
Nama Siswa bimbingan Pendidikan Islam
orang tua di rumah
1. Agniya Abidina R 67
2. Buntara Eka Candra 84
3. Daffa adib G 84
4. Daneil Bayu Aji 73
5. Faris eka Farosi 75
6. Hafidz Nur Ihsan A 78
7. Ichsan CHS 67
8. Kresnadi WK 72
9. Muh. Ali Romdhoni 89
10. Mukhlis Nur Hudaf 84
11. Nafisa Anggaeni PNM 77
12. Nataya Yusita E 78
13. Nessya Zafira 70
14. Rani Noor Azizah 71
15. Salma Oktaria K 74
16. Vera Silfana R 68
JUMLAH 1360
RATA-RATA 75,55
Subyek (Y)
No Siswa yang mendapat bimbingan
Nama Siswa
Pendidikan Islam orang tua di rumah
1. Aflah Bening K 91
2. A. Satria Bagaskara 88
3. Aprilia Widyaningrum 72
4. Ardhan Aji Nugroho 67
5. Arinta Afra Pradana 81
78
6. Della N Yoga A 76
7. Dhanni Alvianto RS 85
8. Faiz Sultoni 82
9. Farrel Atalla MD. 67
10. Hafisya Citra G 67
11. Muh. Lutfi S 67
12. Shinta Putri Yolanda 84
13. Taufik Ahmad Y. 75
14. Yurinto Waskitho N 76
15. Zaenab Zakiyatun Q 90
16. Ayu Kusumayanti 73
JUMLAH 1241
RATA-RATA 77,56
(Dokumentasi SDIT Muh. Sinar Fajar pada tanggal 24 April 2010)
79
BAB IV
Islam orang tua terhadap prestasi pendidikan agama Islam SDIT Muhammadiyah
Sinar Fajar, maka data yang telah diperoleh akan di analisis dengan analisis
statistik. Adapun untuk mengolah data tersebut penulis menggunakan rumus ‘t’
MD
t0 =
SEM D
Keterangan :
∑D
3. Mencari Mean dari Difference, dengan rumus M D =
N
81
80
4. Menguadratkan D : setelah itu lalu dijumlahkan sehingga diperoleh
∑ D2
∑ D 2 (∑ D) 2
SDD =
N (N )
SDD
mengunakan rumus: SEM D =
N −1
MD
7. Mencari to dengan menggunakan rumus: to =
SEM D
9. Perumusan Hepotesis
Hasil penyebaran angket pada siswa kelas 3 yang berjumlah 34, diketahui
kemudian dilakukan kerja uji beda antara prestasi belajar pendidikan agama
81
Islam siswa yang mendapatkan bimbingan dan yang tidak mendapatkan
berikut:
Tabel 7
Tabel Kerja Uji Beda antara Prestasi Belajar Agama Islam Siswa yang
Mendapatkan Bimbingan dan Tidak Mendapatkan
Bimbingan Orang Tua
No X Y D = (X-Y) D2 = (X-Y)2
1 67 91 -24 576
2 84 88 -4 16
3 84 72 12 144
4 73 67 6 36
5 75 81 -6 36
6 78 76 2 4
7 67 85 -18 324
8 72 82 -10 100
9 89 67 22 484
10 84 67 17 289
11 77 67 10 100
12 78 84 -6 36
13 70 75 -5 25
14 71 76 -5 25
15 74 90 -16 256
16 68 73 -5 25
Jumlah - - -30 2476
5. SDD
SDD =
∑D 2
−
(∑ D) 2
N (N )
2.476 (− 30)
2
= −
16 (16)
= 154,75 − 3,5
= 151,25
= 12,298
82
6. SEMD
SD D
SEMD =
N -1
12,298
=
16 - 1
12,298
=
15
12,298
=
3,872
= 3,176
7. MD
MD =
∑D
N
− 30
=
16
= -1,875
MD
8. to =
SE M D
- 1,875
=
3,175
= -0,590
9. Perumusan Hipotesis
83
Ho : Tidak ada (tidak terdapat) perbedaan prestasi belajar agama
Ternyata dengan df sebesar 15 itu diperoleh harga kritik t atau ttabel pada
perhitungan (to= -0,590) dan besarnya ttabel (ttabel 5% = 2,13 dan ttabel 1% =
2,95) maka dapat diketahui bahwa thitung adalah lebih kecil dari ttabel; yaitu:
Karena thitung lebih kecil dari ttabel maka Ha ditolak dan Ho diterima,
agama Islam siswa SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten yang
sedikit lebih tinggi dari siswa yang tidak mendapatkan bimbingan yaitu
77,56 > 75,55 berarti bahwa adanya bimbingan orang tua sedikit
84
memberikan pengaruh terhadap prestasi pendidikan agama Islam siswa
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang masih kurang atau juga
85
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Materi bimbingan pendidikan Islam yang dapat diberikan orang tua kepada
dengan df sebesar 15 itu diperoleh harga kritik “t” atau ttabel pada taraf
diperoleh dalam perhitungan (to= -0,590) dan besarnya ttabel (ttabel 5% = 2,13
87
86
dan ttabel 1% = 2,95) maka dapat diketahui bahwa thitung adalah lebih kecil
Karena t hitung lebih kecil dari ttabel maka Ha yang diajukan ditolak dan Ho
tua di rumah.
B. SARAN-SARAN
mengarahkan anak agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang
diberikan orang tua akan berkesan dan mengena kepada diri anak,
87
kehidupannya baik dalam hal keyakinan, ibadah, dan akhlak sehari-
hari.
nasehat orang tua, khususnya pada perintah orang tua untuk shalat dan
belajar agama.
c. Amalkan ilmu dan nilai-nilai agama yang sudah difahami karena akan
a. Sekolah melalui guru agama dan guru yang lainnya hendaknya selalu
tentang pelajaran agama Islam dan juga memberikan teladan yang baik
wajib berjam’ah, shalat dhuha, berkata jujur, sopan santun dan hormat
88
b. Sekolah diharapkan bisa bekerja sama dengan orang tua, agar orang
atau wali siswa agar mereka lebih faham tugas-tugas dan kewajiban-
C. PENUTUP
karena itu, dengan kekurangan-kekurangan yang ada dalam skripsi ini penulis
mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
Penulis,
Amirul Hikam
89
DAFTAR PUSTAKA
Ainur Rahim Faqih. 2001. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta:
UUI Press.
Dewa ketut sukardi. Drs. 1983. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah.
Surabaya: Usaha Nasional.
Jamaluddin Mahfuzh. 2001. Psikologi Anak dan Remaja Muslim. Jakarta: Pustaka
Al Kautsar.
Masykoer Alie Imam, dkk. 2001. Modul Pendidikan Agama dalam Keluarga.
Jakarta: Departemen Pendidikan RI. Tidak Diperjual Belikan.
91
90
Mudjab Mahali. 1994. Hubungan Timbal Balik Orang Tua Anak. Solo:
Ramadhani.
Muhammad Suwaid. 1993. Mendidik Anak Bersama Nabi. Solo: Pustaka Arafah.
Ngalim Purwanto. 1987. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Norman Tarazi. 2001. Wahai Ibu Kenali Anakmu. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Sudarsono. 1989. Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
91
PENGANTAR ANGKET
Kepada Yth.
Bp/Ibu SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar
Di tempat.
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Amirul Hikam
92
SURAT PENYATAAN ORANG TUA
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : .……………………….
Kelas : ………………………..
ketika di rumah.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
___________________
nama orang tua & tanda tangan
93
Struktur Organisasi SDIT Muh. Sinar Fajar Cawas Klaten
LPA Dikdasmen
BK Wali Kelas
Keterangan :
Garis Komando
Garis Koordinasi
(Dokumentasi SDIT Muh. Sinar Fajar pada tanggal 24 April 2010)
94
Keadaan Guru SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten
95
Keadaan Karyawan SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten
Pendidikan Lama Mengajar
No Nama Jabatan Status
Terakhir TH BLN
1.
Seno Widodo Administrasi SMK KTY 2 5
2.
Narso Diharjo Penjaga STM KTY 2 2
3.
Sukisno Penjaga SLTA KTY 0 7
(Dokumentasi SDIT Muh. Sinar Fajar pada tanggal 24 April 2010)
96
Keadaan Siswa SDIT Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas Klaten
Tahun Pelajaran : 2009/2010
97
Distribusi Bimbingan Agama Islam oleh Orang Tua
2. Tidak 16 47,1
98
Daftar Nilai Prestasi Siswa pada Pendidikan Agam Islam
Subyek (X)
Siswa yang tidak mendapat
No
Nama Siswa bimbingan Pendidikan Islam
orang tua di rumah
1. Agniya Abidina R 67
2. Buntara Eka Candra 84
3. Daffa adib G 84
4. Daneil Bayu Aji 73
5. Faris eka Farosi 75
6. Hafidz Nur Ihsan A 78
7. Ichsan CHS 67
8. Kresnadi WK 72
9. Muh. Ali Romdhoni 89
10. Mukhlis Nur Hudaf 84
11. Nafisa Anggaeni PNM 77
12. Nataya Yusita E 78
13. Nessya Zafira 70
14. Rani Noor Azizah 71
15. Salma Oktaria K 74
16. Vera Silfana R 68
JUMLAH 1360
RATA-RATA 75,55
99
Subyek (Y)
No Siswa yang mendapat bimbingan
Nama Siswa
Pendidikan Islam orang tua di rumah
1. Aflah Bening K 91
2. A. Satria Bagaskara 88
3. Aprilia Widyaningrum 72
4. Ardhan Aji Nugroho 67
5. Arinta Afra Pradana 81
6. Della N Yoga A 76
7. Dhanni Alvianto RS 85
8. Faiz Sultoni 82
9. Farrel Atalla MD. 67
10. Hafisya Citra G 67
11. Muh. Lutfi S 67
12. Shinta Putri Yolanda 84
13. Taufik Ahmad Y. 75
14. Yurinto Waskitho N 76
15. Zaenab Zakiyatun Q 90
16. Ayu Kusumayanti 73
JUMLAH 1241
RATA-RATA 77,56
(Dokumentasi SDIT Muh. Sinar Fajar pada tanggal 24 April 2010)
100
Tabel Kerja Uji Beda antara Prestasi Belajar Agama Islam Siswa yang
Mendapatkan Bimbingan dan Tidak Mendapatkan
Bimbingan Orang Tua
No X Y D = (X-Y) D2 = (X-Y)2
1 67 91 -24 576
2 84 88 -4 16
3 84 72 12 144
4 73 67 6 36
5 75 81 -6 36
6 78 76 2 4
7 67 85 -18 324
8 72 82 -10 100
9 89 67 22 484
10 84 67 17 289
11 77 67 10 100
12 78 84 -6 36
13 70 75 -5 25
14 71 76 -5 25
15 74 90 -16 256
16 68 73 -5 25
Jumlah - - -30 2476
11. SDD
SDD =
∑D 2
−
(∑ D ) 2
N (N )
2.476 (− 30)
2
= −
16 (16)
= 154,75 − 3,5
= 151,25
= 12,298
12. SEM D
SD D
SEMD =
N -1
12,298
=
16 - 1
12,298
=
15
101
12,298
=
3,872
= 3,176
13. MD
MD =
∑D
N
− 30
=
16
= -1,875
MD
14. to =
SE M D
- 1,875
=
3,175
= -0,590
102
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai to sebesar -0,590. Ternyata
dengan df sebesar 15 itu diperoleh harga kritik t atau t tabel pada taraf signifikansi
2,95.
(to= -0,590) dan besarnya ttabel (ttabel 5% = 2,13 dan ttabel 1% = 2,95) maka dapat
Karena t hitung lebih kecil dari ttabel maka Ha ditolak dan Ho diterima, ini
berarti bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar pendidikan agama Islam
bimbingan pendidikan agama Islam orang tua dengan yang tidak mendapatkan
bimbingan pendidikan agama Islam orang tua di rumah, namun dengan nilai rata-
rata prestasi belajar siswa yang mendapatkan bimbingan pendidikan agama Islam
dari orang tua di rumah sedikit lebih tinggi dari siswa yang tidak mendapatkan
bimbingan yaitu 77,56 > 75,55 berarti bahwa adanya bimbingan orang tua sedikit
pendidikan agama Islam orang tua dengan yang tidak mendapatkan bimbingan
pendidikan agama Islam orang tua di rumah. Hal ini kemungkinan bisa
103
Agama Islam yang masih kurang atau juga mungkin kurang memperhatikan para
siswa ketika belajar serta dikarenakan adanya perbedaan kecerdasan siswa dalam
104
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan:
105