SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Agama Islam
Disus
oleh
BASUKI
NIM 11408264
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2010
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nama Basuki
NIM :11408264
Jurusan : Tarbiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan juplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Yang menyatakan,
Basuki
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Basuki
NIM :11408264
Jurusan : Tarbiyah
”Dan janganlah kalian berjalan di atas bumi ini dengan menyombongkan diri,
karena kalian tidak akan mampu menembus bumi atau menjulang setinggi
gunung” (QS al-Isra-37).
3. Almamater tercinta
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena rahmat, taufik,
berjudul Korelasi Antara Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Sikap
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak . Oleh sebab
2. Para Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga yang telah
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
Penyusun
ABSTRAKS
Halaman judul……………………………………………….……………………i
Halaman Persetujuan Pembimbing……………………….………………………ii
Halaman Pengesahan…………………………………………………………….iii
Halaman Motto dan Persembahan ………………………………………………iv
Kata Pengantar ………………………………………….………………………..v
Daftar Isi …………………………………………………………………...……vii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….…….. 1
A. Latar belakang masalah…………………………………………….…… 1
B. Rumusan masalah…………………………………………………….…. .5
C. Tujuan penelitian………………………………………………….………5
D. Hipotesis penelitian……………………………………………… ....……6
E. Keguanaan penelitian…………………………………………….……….7
F. Definisi operasional………………………………………………. .……7
G. Metode penelitian………………………………………………………..10
H. Sistematika penelitian……………………………………………………15
BAB II PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN
SIKAP TAWADUK SISWA………………………………………….. 16
A. Pengertian Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam……...……………16
1. Pengertian belajar……………………………….……………………16
2. Pengertian prestasi belajar……………………………………………18
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar……..……………………19
B. Pendidikan Agama Islam……………...…………………………………26
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam…………………...……………26
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam………...…………………………..27
C. Sikap Tawaduk…………………………………………...………………29
1. Pengertian tawaduk…………………………………..………………29
2. Pembagian tawaduk………………………………….………………31
BAB III HASIL PENELITIAN …………………………………………………33
A. Gambaran Umum SD Negeri Pingit I Kec. Pringsurat………………….33
1. Letak geografis………………………………………………………33
2. Keadaan guru dan karyawan………………………………...……….33
3. Sarana dan prasarana……………………………………..………….34
B. Pelaksanan Pendidikan Agama Islam di SD Negeri I Pingit……..……...34
1. Kurikulum…………………………...……………………………….34
2. Metode pembelajaran………………………...………………………35
3. Evaluasi pembelajaran………………………………...……………..36
C. Data tentang prestasi Pendidikan Agama Islam dan Data Angket
Siswa tentang Tawaduk……………………………………………….. ..38
1. Data nilai prestasi siswa……………………………………………...38
2. Data sikap tawaduk…………………………………………………..41
BAB IV ANALISIS DATA……………………………………………………...46
A. Analisin Pendahuluan……………………………………………………46
B. Analisis Lanjut…………………………………………………………..50
C. Analisis Uji Hipotesis……………………………………………………52
BAB V PENUTUP………………………………………………………………54
A. Kesimpulan………………………………………………………………54
B. Saran……………………………………………………………………...55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
peserta didik dalam meyakini, memahami, dan menghayati agama Islam melalui
bimbingan dan latihan. Setiap akhir dari proses belajar mengajar, selalu ada hasil
belajar yang telah dicapai oleh siswa yang disebut dengan prestasi belajar. Melalui
hasil belajar ini dapat diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang
beberapa hal antara lain tauhid (keyakinan pada tuhan yang mantap), syariah
(pengamalan ibadah sebagai bentuk manifestasi dari tauhid) dan akhlakul karimah
manusia adalah makhluk yang paling mulia di dunia ini. Salah satu tanda
pendidikan yang paling luhur bagi manusia, sebagai dasar bagi kehidupan
manusia yaitu akhlak. Hal ini dapat difahami, sebagaimama tugas utama
berbunyi :
2
karimah (berakhlak mulia) sesuai dengan ajaran agama yang telah diperolehnya.
Salah satu akhlakul karimah (akhlak mulia) ditanamkan pada siswa dalam
Pendidikan Agama Islam pada tingkat sekolah dasar adalah sifat tawaduk.
lebih dalam adalah kalau kita tidak melihat diri kita memiliki nilai lebih
orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah
sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain,
tidak merasa bangga dengan potensi dan prestasi yang sudah dicapainya.
Pengertian yang lebih dalam adalah kalau kita tidak melihat diri kita
memiliki nilai lebih dibandingkan hamba Allah yang lainnya. Orang yang
bersumber dari Allah SWT. Yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak
pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik
dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potensi dan prestasi yang sudah
dicapainya
ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawaduk dan kasih sayangnya. Dan
semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan
3
bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan
bersikap rendah hati kepada mereka. Ini karena orang yang tawaduk menyadari
akan segala nikmat yang didapatnya adalah dari Allah SWT, untuk mengujinya
"Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia." (QS.
An Naml: 40). Soenaryo (1971: 598)
Pada ayat Al Quran yang lain ditegaskan perintah Allah SWT untuk
”Dan janganlah kalian berjalan di atas bumi ini dengan menyombongkan diri,
karena kalian tidak akan mampu menembus bumi atau menjulang setinggi
gunung” (QS al-Isra-37). Soenaryo (1971: 429)
4
Pada era globalisasi yang serba materialistik dan hedonistik saat ini,
kesombongan dan keangkuhan telah menggejala dalam semua aspek dan sendi-
sendi kehidupan bahkan telah menjadi “pakaian” yang dikenakan banyak orang.
Sikap seperti suka membanggakan diri, merasa tinggi melebihi orang di sekitarnya,
tidak mau menyapa lebih dahulu, menjadi fenomena yang mudah dilihat dimana-
Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan,
walaupun seberat biji sawi (HR. Muslim).
Islam yang selama ini diajarkan dan ditanamkan oleh guru Agama Islam benar-
mengetahui apakah prestasi belajar dalam Pendidikan Agama Islam yang dicapai
siswa selama ini berbanding lurus dengan pengamalan agama siswa terutama
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
pelajaran 2009/2010 ?
5
Pendidikan Agama Islam dan sikap tawaduk siswa Sekolah Dasar Negeri I
2009/2010 ?
C. Tujuan Penelitian
pelajaran 2009/2010.
Pendidikan Agama Islam dan sikap tawaduk siswa Sekolah Dasar Negeri I
2009/2010 .
D. Hipotesis Penelitian
Suharsimi Arikunto(1998: 67) Adapun hipotesis yang diambil oleh penulis dalam
“ Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam dan sikap tawaduk siswa Sekolah Dasar Negeri I Pingit Kecamatan
semakin tinggi prestasi belajar Pendidikan Agama Islam maka akan semakin
E. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini antara
lain :
Pendidikan Agama Islam dan sikap tawaduk siswa Sekolah Dasar Negeri I
2009/2010.
F. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar
Setiap akhir dari proses belajar mengajar, selalu ada hasil belajar yang telah
dicapai oleh siswa yang disebut dengan prestasi belajar. Melalui hasil belajar ini
7
dapat diketahui taraf penguasaan anak terhadap materi yang diberikan dalam
Oemar Hamalik (2001: 45) mengemukakan bahwa : Prestasi belajar itu adalah
baik dalam diri(internal) maupun luar diri (eksternal) individu. Pendapat lain
nilai pengetahuan dan keterampilan dasar dalam berbagai bidang ilmu. Kemudian
segala prilaku dimiliki siswa sebagai akibat dari proses belajar yang telah
ditempuhnya. Batasan tersebut cukup luas meliputi semua akibat dari proses
belajar yang berlangsung di sekolah, atau di luar sekolah, belajar bersifat kognitif,
belajar atau hasil belajar adalah suatu keadaan hasil yang dicapai baik berupa
anak didik/siswa agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan
(jalan hidup).
(2008: 23) adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan
pengalaman.
yang sama meskipun susunan bahasanya berbeda oleh karena itu beberapa
bimbingan dan usaha yang diberikan pada seseorang dalam pertumbuhan jasmani
dan usaha rohani agar tertanam nilai-nilai ajaran agama Islam untuk menuju pada
Islam adalah :
b. Mengajarkan Agama Islam dari sumbernya yang asli yaitu Al-Qur’an dan
Assunah
c. Melakukan bimbingan kepada anak didik agar menjadi insan yang kamil
3 Sifat tawaduk
lafadz Adl-Dla’ah yang berarti kerelaan manusia terhadap kedudukan yang lebih
rendah, atau rendah hati terhadap orang yang beriman, atau mau menerima
kebenaran, apapun bentuknya dan dari siapa pun asalnya. Pengertian yang lebih
dalam adalah kalau kita tidak melihat diri kita memiliki nilai lebih dibandingkan
hamba Allah yang lainnya. Orang yang tawaduk adalah orang menyadari bahwa
semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT. Yang dengan
kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan
potensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah diri dan selalu
menjaga hati dan niat segala amal shalehnya dari segala sesuatu selain Allah.
Adapun indikator sifat tawaduk yang ingin diteliti dalam penelitian ini
adalah :
menjauhi laranganNya.
3. Sikap tawaduk pada orang tua dengan berusaha menghormati dan berbakti
4. Sikap tawaduk pada guru dan orang yang lebih tua dengan menghornati
danh memuliakannya.
5. Sikap tawaduk pada teman sebaya dan orang yang lebih kecil dengan
G. Metode Penelitian
deskriptif kuantitatif, yaitu data yang dapat diuraikan dan dihitung secara
langsung karena berupa angka. Data ini meliputi data yang berhubungan dengan
jumlah siswa, pendidik, sarana prasarana dan data-data lain yang berupa angka.
adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga
penelitian ini berusaha untuk menemukan ada tidaknya pengaruh prestasi belajar
gambaran tentang variabel yang diteliti dan bersifat korelasi karena penelitian ini
11
yang positif dan signifikan antara prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan
sebagai variabel bebas (X) dan prestasi belajar sebagai Pendidikan Agama Islam
direncanakan pada bulan Mei 2010 sampai dengan bulan Agustus 2010.
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6 Sekolah
Adapun data jumlah siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
JUMLAH SISWA
KELAS MUSLIM NON MUSLIM TOTAL
JUMLAH JUMLAH
L P L P
1 18 13 31 2 1 3 34
2 20 15 35 1 - 1 36
3 16 9 25 - - - 25
4 16 18 34 - - - 34
5 8 12 20 1 - 1 21
6 15 8 23 1 - 1 24
JUMLAH 93 75 168 5 1 6 174
12
atau bagian populasi yang akan diteliti. Teknik pemilihan dan pengambilan
adalah:
a. Tes
b. Pedoman Dokumentasi
catatan, buku, dan lain-lain. Instrumen ini digunakan untuk mencari data-data yang
c. Angket / kuesioner
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
menurut likert, dimana penyusunan angket ini dalam bentuk pilihan ganda dengan
13
3 pilihan ganda, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jumlah
jawaban yang telah disediakan. Pemberian skor terhadap alternatif jawaban yang
Dari skor yang diperoleh siswa tersebut kemudian dibuat kategori bagus,
a. Metode Test
Soal-soal tes yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui sikap tawaduk siswa. Soal berbentuk objektif dengan empat
alternatif pilihan.
b. Metode Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan memeriksa dan mencatat dokumen sekolah yang
berupa dokumen prestasi belajar siswa. Metode ini penulis gunakan untuk
memperoleh data prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dari
dijawab dengan jujur oleh subjek yang akan diteliti. Metode ini digunakan untuk
6. Analisis Data
a. Analisis Pendahuluan
110)sebagai berikut :
∑x'y'2 - (Cx’)(Cy’)
N
r xy =
(SDx’) (Sdy’)
Keterangan :
XY : Perkalian X dan Y
N : Jumlah sampel
c. Analisis Lanjut
H. Sistematika Penulisan
15
BAB II Kajian Pustaka berisi tentang prestasi belajar pendidikan Agama Islam
BAB III Hasil Penelitian berisi gambaran umum Sekolah Dasar Negeri I Pingit
BAB IV Analisis data berisi analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis, dan
analisis lanjut
BAB II
1. Pengertian belajar
mengikuti petunjuk/arahan.
Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa
sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami
yang dilakukan oleh seorang idnividu dapat dijelaskan dengan rumus antara
perubahan yang relative tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari
yakni belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
lain. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di dalam proses belajar.
dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi
18
internal dan eksternal. Kondisi internal dalah kondisi atau situasi yang ada dalam
eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang
belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi
Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar
yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud
Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap
oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia.
Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi
Yang bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar
harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli
mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik
memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang
Selanjutnya Winkel (996: 162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu
seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna
apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya
dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari
siswa.
antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang
20
terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri,
1) Kecerdasan / inteligensia
anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah
sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal
Menurut Kartono (1995: 17) kecerdasan merupakan “salah satu aspek yang
penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang
murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara
Slammeto (2003: 56) mengatakan bahwa “tingkat intelegensi yang tinggi akan
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan
yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak dalam usaha
belajar.
2. Bakat
kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Ngalim Purwanto(1987: 28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya
melalui belajar “.
studi tertentu.
22
peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi
seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang
tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.
3. Minat
yang disertai dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996: 24) minat adalah
yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atai arti sementara situasi yang
terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih
mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk
belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat
23
terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa
4. Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut
Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar
sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
Nasution (1986: 73) mengatakan motivasi adalah “segala daya yang mendorong
dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang
luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan
belajar.
kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu.
Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan
24
supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar
secara aktif.
b. Faktor Ekstern
1) Keadaan keluarga
Slammeto (2003: 57) bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan
utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat
menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.”
Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang
dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar
secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar
lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-
keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak
Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai
baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil
belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus
menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian
orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat
belajardengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang
2) Keadaan Sekolah
dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang
baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi
cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan
kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi
hasil-hasil belajarnya.
bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam
mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran
3) Lingkungan masyarakat
26
Disamping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak
hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.
Dalam hal ini Kartini Kartono (1999: 55) berpendapat bahwa lingkungan
belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya
anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan
seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar
maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya,
Islam meliputi tiga kerangka dasar ajaran Islam yaitu akidah, syariah dan akhlak.
Sehubungan dalam penelitian ini lebih difokuskan pada hubungan dengan prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam dengan sikap tawaduk siswa, maka penulis
27
mengambil salah satu pendekatan yang berhubungan erat dengan sikap tawaduk
yaitu Akhlak.
adalah berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik/siswa agar kelak setelah
agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,atau moral sebagai
yang sama meskipun susunan bahasanya berbeda oleh karena itu beberapa
bimbingan dan usaha yang diberikan pada seseorang dalam pertumbuhan jasmani
dan usaha rohani agar tertanam nilai-nilai ajaran agama Islam untuk menuju pada
kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa , berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,
tanggung jawab yang besar bagi kepentingan bangsa dan negara bila
pendidikan di Indonesia, baik bagi peserta didik maupun pengaruhnya bagi bangsa
dan negara. Hal ini karena Pendidikan Agama memiliki kekuatan rohani yang
mengikat bagi pemeluknya. Fungsi Pendidikan Agama menurut Tim pengarah dan
yang percaya dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
pendidikan agama Islam anak didik akan menjadi manusia yang beriman,
bertakwa, dan akan menjadi manusia yang berakhlak mulia dan mempunyai rasa
29
cinta tanah air dan dapat memberikan manfaat dan kemaslakhatan bagi dirinya
berupa kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Fungsi
tersebut merupakan hal yang mendasar. Oleh karena itu apabila dilaksanakan
dengan baik, maka cita-cita nasional dan kondisi ideal yang diharapkan oleh
Agama Islam adalah bagi diri pribadi seorang muslim membentuk insan yang
beriman , bertaqwa dan juga fungsi rahmatan lil „alamin bagi alam dan lingkungan
sekitarnya
C . Sikap Tawaduk
1. Pengertian Tawaduk
Secara bahasa Syaikh Salim bin Ied Al Hilali, (2007: 54) mengungkapkan
orang lebih baik, lebih benar dan lebih mulia. Penghargaan dan pengagungan yang.
30
kebenaran dari siapapun datangnya, atau siap menerima kebenaran tanpa melihat
siapa yang berbicara. Jadi tawaduk adalah: “melebur dan merendahkan diri di
untuk dihormati, dan diperlakukan sama dengan pihak lainnya. Sehingga bila ada
seseorang yang selalu berhias dengan sikap tawaduk, menghormati orang lain,
memperlakukan sama bahkan bisa lebih dari itu. Hal ini merupakan suatu realita
yang dapat disaksikan dalam kehidupan ini. Seseorang yang memiliki sifat mulia
ini akan menempati kedudukan yang tinggi di hadapan manusia, akan disebut-
sebut kebaikannya dan akan dicintai oleh mereka. Berbeda dengan orang
menganggap orang lain rendah, tidak akan disebut-sebut kebaikannya dan orang-
“Tidak akan berkurang suatu harta karena dishadaqahkan, dan Allah tidak
akan menambah bagi seorang hamba yang pemaaf melainkan kemuliaan dan
tidaklah seseorang merendahkan hatinya karena Allah, melainkan Allah angkat
derajatnya.” Shabir, (1981: 496)
manusia secara sosial. Sedangkan Ikhlas, lebih bersifat vertikal, langsung kepada
Alloh, tawaduk bukan berarti menghinakan diri. Tapi tawaduk adalah bentuk
2. Pembagian Tawaduk
Allah SWT. itu merasa bahwa dalam ketaatan dan ibadahnya masih sangat
besar/banyak dalam maksiat. Artinya, seorang yang tawaduk kepada Allah SWT.,
tidak pada diri sendiri. Tidak menuntut hak kepada Alloh, tetapi berorientasi pada
BAB III
HASIL PENELITIAN
Kabupaten Temanggung
1. Letak Geografis
Lokasi sangat strategis karena dapat dijangkaun dengan mudah dari segala arah
dan dekat dengan pasar Pingit yang merupakan pasar besar di Kecamatan
Pringsurat.
mempunyai 10 orang guru dan seorang penjaga sekolah. Adapun keadaan guru
-Musholla : 1 buah
1. Kurikulum
Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas
IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan
tabel stuktur kurikulum SD/MI berdasarkan peraturan diatas dapat dilihat sebagai
berikut :
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika 4
5. Ilmu Pengetahuan Alam 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
7. Seni Budaya dan Keterampilan 4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 2
B. Muatan Lokal 2
C. Pengembangan Diri 2*)
Jumlah 26 27 28 32
2. Metode Pembelajaran
btersebut dalam memilih dan menggunakan metode pengajaran yang tepat atau
sesuai dengan materi, tujuan, situasi dan kondisi serta perkembangan anak.
a. Metode Ceramah
cara penuturan dan penerangannya secara lisan pada materi yang bersifat teoritis
evaluasi dengan tujuan mengetahui sejauh mana daya serap siswa terhadap materi
c. Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk menyampaikan suatu masalah, agar siswa dapat
d. Metode Resitasi
Metode ini digunakan dengan cara memberi tugas kepada siswa untuk
e. Metode Demonstrasi
f. Metode Drill
sebagai latihan.
sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan
kemampuan belajar.
a. Evaluasi Formatif
Adalah evaluasi yang memberikan umpan balik kepada guru sebagai sarana
kepada siswa.
Evaluasi ini diberikan setiap selesai mengadakan proses belajar mengajar yang
sering disebut dengan evaluasi harian, evaluasi ini dapat diberikan baik secara
standar kompetensi yang telah diajarkan pada siswa guna mengetahui hasil
c. Evaluasi Sumatif
Evaluasi ini dilakukan pada akhir semester, guna untuk mengetahui hasil
belajar siswa selama semester itu. Hasil evaluasi ini dikomulatifkan dengan nilai
Evaluasi ini dilaksanakan apabila siswa sudah kelas VI. Evaluasi ini untuk
mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah didapatkan selama 6
C. Data tentang Prestasi Belajar PAI dan Data Angket Sikap Tawaduk
Siswa
Data nilai prestasi Pendidikan Agama Islam yang ada dalam penelitian ini
diambil dari data nilai ulangan tengah semester (UTS) genap tahun pelajaran
25 Dian Ambarwati 3 72
26 Eka Yuli Khosyyatillah 1 75
27 Eko Fibriyanto 1 78
28 Eko Yulianto 1 70
29 Elin Yuliastanti 2 69
30 Enjang Kiryawan 2 71
31 Erlinda Akmalia 2 70
32 Ernia 2 74
33 Ervina Laelly A. 3 78
34 Eva Atul Munawaroh 3 73
35 Fahma Rofiyana 1 70
36 Fajah Al Ichwan 1 75
37 Fandi Bagas Aji 1 70
38 Farid Masudi 1 74
39 Farida Rahmatun Habithoh 1 78
40 Fathihatul Muyasaroh 1 73
41 Fendi Setioko 2 70
42 Fera Ita Ningrum 2 72
43 Feri Kurniawan 2 75
44 Fida Ulfa Sholihah 3 75
45 Fitri Handayani 3 74
46 Fitriana Yulaichah 3 78
47 Hafid Riyanto 4 73
48 Hanum Fatikhatun Ulifah 4 69
49 Hegmah Yuliyani 4 72
50 Hoirul Anam 4 75
51 Ichda Kunnairoh 5 73
52 Iin Anggraeni 5 68
53 Imailatul Sholekhah 5 78
54 Irfan Yudianto 5 69
55 Isna Rhomadhani 1 77
56 Jazilatul Mutaalimah 1 71
57 Jazimatul Aliyah 2 77
58 Joko Tri Nugroho 2 68
59 Khamid Azwar Syarif 2 78
60 Khasanah 2 77
40
61 Kholisyatur Rofiah 6 68
62 Kurniawan Agung Putra 1 71
63 Lia Listiyani 1 77
64 Linda Liliani A. 6 69
65 Listiana Khasanah 6 78
66 Lusia Hikmah Yuliani 6 75
67 Lutfi Abdurohman 6 73
68 Lutfi Maulana 1 71
69 M. S. Bintoro Kabul K. 1 77
70 M. Samsul Ma'arif 1 70
71 M. Syahrudin Falah 2 76
72 Muchamad Rouf 2 78
73 Muhamad Masngud 2 68
74 Muhammad Malikul Aziz 3 70
75 Muhammad Misbahudin 3 75
76 Muhammad Rozin Muhafidz 3 76
77 Muhammad Safrudin 3 73
78 Mukhamad Andy Santoso 6 71
79 Nadya Veronika 5 77
80 Nafisatul Khifdhiyah 5 72
81 Najib Sonny Sugeng 5 76
82 Nanang Fauzin 5 78
83 Nur Fatih Hidayanti 6 74
84 Nur Rizal Al Aziz 6 71
85 Nurul Atika 6 77
86 Nurul Fajriyah 6 75
87 Pratiwi Wulandari 2 75
88 Rafa Fadhilah Uchfani 2 68
89 Rahayu Styaningsih 2 72
90 Ridha Fatma Wardhani 2 70
91 Ridhwan Abdul Wakhid 4 75
92 Risani Nur Khasanah 4 77
93 Robi Adi Setiawan 4 69
94 Romaniyah 4 71
95 Sintia Laras Pratiwi 1 77
96 Siti Chafsach 1 75
41
97 Siti Yulaehoq 1 75
98 Siti Zunurrohmah 4 70
99 Slamet Ma'inah 4 75
100 Sri Nurjanah 4 70
101 Sri Wahyuni 4 75
102 Suci Nurmayanti 4 70
103 Sulton Basori 4 69
104 Tanjung Wijayanto 4 75
105 Tiara Nurul Latifah 4 73
106 Titin Widiyati 4 70
107 Tri Imawati 6 75
108 Ultah Asmaul Chusna 6 76
109 Uswatun Khasanah 6 68
110 Wahyu Anugrah Jati 2 70
111 Wahyu Aziz SA 2 75
112 Wahyu Budiyanto 2 72
113 Wihar Tatik 2 70
114 Yayang Oktaviani 4 75
115 Yhogi Pembayun 4 70
116 Yogi Septian 4 74
117 Zaenatul Ifron 4 71
118 Zulfa Prastika 6 70
Jumlah 8618
Rata-rata 73,0339
Angket tentang sikap tawaduk siswa yang penulis sampaikan kepada siswa
terdiri dari 10 item pertanyaan. Tiap item pertanyaan diberi 4 alternatif jawaban
Penilainnya berdasarkan jawaban yang diberikan oleh siswa dari 4 alternatif pada
Adapun hasil nilai siswa dari angket yang penulis sampaikan adalah sebagai
berikut :
22 Avia Cahyanti B A A C A A A D A A 34
23 Dewi Ayu Suryani B B A A C A C D B A 30
24 Dia Sudiyarti A B C A D D A B B D 26
25 Dian Ambarwati A B A C A D A C D A 29
26 Eka Yuli Khosyyatillah A B A A C B A B B D 31
27 Eko Fibriyanto B A A A A A C A A C 35
28 Eko Yulianto A A C D A B B B A A 32
29 Elin Yuliastanti A A A B C A B D B A 32
30 Enjang Kiryawan A B B A A C D C A B 30
31 Erlinda Akmalia A B A C A B B A D A 32
32 Ernia A A B B A A C D A A 33
33 Ervina Laelly A. A A C A B A A A C A 35
34 Eva Atul Munawaroh A A B C A C B B A D 30
35 Fahma Rofiyana A B A A D B B A C B 31
36 Fajah Al Ichwan A A B C A A D D A C 29
37 Fandi Bagas Aji A A B B A C D A B B 31
38 Farid Masudi A B A C D A B C B A 30
39 Farida Rahmatun H. A A B A A C A A C A 35
40 Fathihatul Muyasaroh A C A B A B A A D B 32
41 Fendi Setioko A D C A C B A C B B 28
42 Fera Ita Ningrum A A A B B C D A A B 32
43 Feri Kurniawan B A C A B A D B A B 31
44 Fida Ulfa Sholihah A A B A A C A A D A 34
45 Fitri Handayani A C A B B A C A D B 30
46 Fitriana Yulaichah A B C A B A B A B D 31
47 Hafid Riyanto A B A C A C D A A D 29
48 Hanum Fatikhatun Ulifah A B B A C B A D D D 26
49 Hegmah Yuliyani C A B A D A A C B B 30
50 Hoirul Anam A B A A C B A A B D 32
51 Ichda Kunnairoh A A B B C A A B D A 32
52 Iin Anggraeni B A B C D C B A D A 27
53 Imailatul Sholekhah A C D A A B A A B B 32
54 Irfan Yudianto B A B B C A B D A A 31
55 Isna Rhomadhani A B A A C A A A D A 34
56 Jazilatul Mutaalimah A A C A D A B B B A 32
57 Jazimatul Aliyah A A B B A C A B A D 31
58 Joko Tri Nugroho A C A B C A B B C D 28
59 Khamid Azwar Syarif A A B A B A C D A A 33
60 Khasanah A A C D A B B A B B 31
44
61 Kholisyatur Rofiah B A C B A C A B D D 27
62 Kurniawan Agung Putra A A C A B B B B D A 31
63 Lia Listiyani B A B B A C A D C C 28
64 Linda Liliani A. A C B A D A C B A B 30
65 Listiana Khasanah A A B A D A A A A C 35
66 Lusia Hikmah Yuliani B A C A A A B B D A 32
67 Lutfi Abdurohman A C A B A A D B A B 31
68 Lutfi Maulana A D A B A A B B C C 30
69 M. S. Bintoro Kabul K. B A A C B A C B D A 30
70 M. Samsul Ma'arif A B A B A C A D B B 31
71 M. Syahrudin Falah A B A C A D C A D A 29
72 Muchamad Rouf A A B A B C D B A B 31
73 Muhamad Masngud A A C B C A D B B A 30
74 Muhammad Malikul Aziz C B A D A B A A B A 32
75 Muhammad Misbahudin A A B B B A A C A D 32
76 M. Rozin Muhafidz A D B A C A C A B B 30
77 Muhammad Safrudin A A B A C B A B D A 32
78 Mukhamad Andy Santoso D A B A A C B A A B 31
79 Nadya Veronika A A A B A A C D A A 34
80 Nafisatul Khifdhiyah A A B B A C B A B D 31
81 Najib Sonny Sugeng A B A C A A D A A A 34
82 Nanang Fauzin C A A B B B A D A A 32
83 Nur Fatih Hidayanti A A B B A A A B C D 32
84 Nur Rizal Al Aziz A A B C A B A B C D 30
85 Nurul Atika A A B A A C D A A A 34
86 Nurul Fajriyah A A B B A A B C B D 31
87 Pratiwi Wulandari B A A C A D B A C B 30
88 Rafa Fadhilah Uchfani A B A A C C A D A D 29
89 Rahayu Styaningsih C A A B B B A C D C 28
90 Ridha Fatma Wardhani A A C D A A B A B B 32
91 Ridhwan Abdul Wakhid A A A B B B A C A D 32
92 Risani Nur Khasanah A B B C C A A A B D 30
93 Robi Adi Setiawan A C C D A B D A A A 29
94 Romaniyah A A B B C A A B B D 31
95 Sintia Laras Pratiwi A B A A C A B B A D 32
96 Siti Chafsach A A A A A B A C A D 34
97 Siti Yulaehoq A A B A B A C A D A 33
98 Siti Zunurrohmah D A A C B B A A B A 32
99 Slamet Ma'inah A B A C B A D A A A 33
45
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan
antara prestasi bidang studi Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar Negeri I
Nilai prestasi bidang studi Pendidikan Agama Islam dan nilai sikap tawaduk
Tabel 5. Data Prestasi Pendidikan Agama Islam dan Sikap Tawaduk Siswa
NOMOR NOMOR
KELAS NILAI KELAS NILAI
RESPONDEN RESPONDEN
1 1 70 1 1 30
2 1 75 2 1 31
3 1 70 3 1 31
4 1 74 4 1 32
5 2 73 5 2 30
6 2 78 6 2 33
7 3 76 7 3 33
8 3 72 8 3 30
9 3 71 9 3 32
10 3 68 10 3 26
11 3 76 11 3 28
12 3 70 12 3 27
13 3 70 13 3 31
14 4 75 14 4 32
15 4 77 15 4 31
47
16 5 68 16 5 25
17 5 75 17 5 32
18 5 74 18 5 33
19 5 71 19 5 30
20 6 70 20 6 32
21 6 74 21 6 31
22 6 78 22 6 34
23 1 73 23 1 30
24 1 68 24 1 26
25 3 72 25 3 29
26 1 75 26 1 31
27 1 78 27 1 35
28 1 70 28 1 32
29 2 69 29 2 32
30 2 71 30 2 30
31 2 70 31 2 32
32 2 74 32 2 33
33 3 78 33 3 35
34 3 73 34 3 30
35 1 70 35 1 31
36 1 75 36 1 29
37 1 70 37 1 31
38 1 74 38 1 30
39 1 78 39 1 35
40 1 73 40 1 32
41 2 70 41 2 28
42 2 72 42 2 32
43 2 75 43 2 31
44 3 75 44 3 34
45 3 74 45 3 30
46 3 78 46 3 31
47 4 73 47 4 29
48 4 69 48 4 26
49 4 72 49 4 30
50 4 75 50 4 32
51 5 73 51 5 32
48
52 5 68 52 5 27
53 5 78 53 5 32
54 5 69 54 5 31
55 1 77 55 1 34
56 1 71 56 1 32
57 2 77 57 2 31
58 2 68 58 2 28
59 2 78 59 2 33
60 2 77 60 2 31
61 6 68 61 6 27
62 1 71 62 1 31
63 1 77 63 1 28
64 6 69 64 6 30
65 6 78 65 6 35
66 6 75 66 6 32
67 6 73 67 6 31
68 1 71 68 1 30
69 1 77 69 1 30
70 1 70 70 1 31
71 2 76 71 2 29
72 2 78 72 2 31
73 2 68 73 2 30
74 3 70 74 3 32
75 3 75 75 3 32
76 3 76 76 3 30
77 3 73 77 3 32
78 6 71 78 6 31
79 5 77 79 5 34
80 5 72 80 5 31
81 5 76 81 5 34
82 5 78 82 5 32
83 6 74 83 6 32
84 6 71 84 6 30
85 6 77 85 6 34
86 6 75 86 6 31
87 2 75 87 2 30
49
88 2 68 88 2 29
89 2 72 89 2 28
90 2 70 90 2 32
91 4 75 91 4 32
92 4 77 92 4 30
93 4 69 93 4 29
94 4 71 94 4 31
95 1 77 95 1 32
96 1 75 96 1 34
97 1 75 97 1 33
98 4 70 98 4 32
99 4 75 99 4 33
100 4 70 100 4 30
101 4 75 101 4 32
102 4 70 102 4 31
103 4 69 103 4 27
104 4 75 104 4 34
105 4 73 105 4 30
106 4 70 106 4 32
107 6 75 107 6 33
108 6 76 108 6 35
109 6 68 109 6 25
110 2 70 110 2 30
111 2 75 111 2 33
112 2 72 112 2 32
113 2 70 113 2 30
114 4 75 114 4 33
115 4 70 115 4 31
116 4 74 116 4 33
117 4 71 117 4 31
118 6 70 118 6 30
Jumlah 8618 Jumlah 3658
Rata-rata 73,03 Rata-rata 31
B. Analisis Lanjut
34 20 12 48 20 8 4 32 128 104
33 6 30 9 30 10 3 30 90 75
32 -8 -42 -8 -4 0 6 28 8 20 28 2 56 112 0
31 -4 -21 -8 -1 0 1 8 12 10 24 1 24 24 -3
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 0 0 0 0
29 5 4 1 0 -2 -3 6 -1 6 6 5
28 10 6 2 -6 -8 5 -2 20 20 4
27 30 12 9 4 -3 36 36 51
26 40 16 3 -4 48 48 56
25 50 2 -5 50 50 50
N = 118
∑fx' =6
∑fy' = 111
∑fx'2 = 1142
∑fy'2 = 639
∑x'y'2 = 457
Maka
N 118
N 118
N N
2
= 1√ 1142 _ 6
118 118
= 1√ 9,678 - 0,0026
= 1√ 9,675
=1 x 3,110
= 3,110
52
N N
2
= 1√ 639 _ 111
118 118
= 1√ 5,415 - 0,883
= 1√ 4,531
=1 x 2,129
= 2,129
∑x'y'2 - (Cx’)(Cy)
N
r xy =
(SDx’) (Sdy’)
= 118
( 3,110 ) ( 2,129 )
= 3,872 - 0,048
6,621
= 3,824
6,621
= 0,577
53
signifikan antara prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan sikap tawaduk
= 118 – 2 = 116. Karena dalam tabel df 116 tidak ada, maka dipakai df 125,
terdapat 0,230. Maka r xy sebesar 0,577 jauh lebih besar dari 0,176 maupun
0,230, karena itu dapat kita simpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan Terdapat
korelasi yang signifikan antara prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pertanyaan dan empat alternatif jawaban dengan skor ideal sebanyak 40.
Agama Islam dengan sikap tawaduk siswa Sekolah Dasar Negeri I Pingit
Dengan kata lain semakin tinggi nilai prestasi belajar Pendidikan Agama
Islam siswa, maka akan semakin tinggi pula tingkat tawaduk siswa. Hal
tabel 0,176 pada tingkat signifikasi 5 % ternyata jauh lebih besar dari r
tabel.
55
B. Saran
1 Kepada penyelenggara pendidikan dalam hal ini pihak sekolah, dengan melihat
prasarana yang menunjang prestasi belajar siswa terutana sarana dan prasarana
2. Kepada para siswa diharapkan untuk lebih meningkatkan prestasi belajar dan
lain karena banyak sekali factor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Sadirman, AM. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Winataputra, H. Udin S., dkk. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas
Terbuka ...
Purwanto, Ngalim. 1987. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Cet.II; Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Muhibbin Syah, 1999, Psikologi Belajar Jakarta: Logos Wacana Ilmu.. ...
AM, Sardiman, 1992, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press