Anda di halaman 1dari 128

PENGENALAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

YANG EFEKTIF PADA ANAK PRASEKOLAH


STUDY KASUS PAUD AL MUNAWIRI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

Oleh:
Naning Puji
Astutik
NIMKO: 2019.4.044.0101.1.002619

FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS AL-FALAH AS-SUNNIYYAH
KENCONG JEMBER

MEI 2023
PENGENALAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
YANG EFEKTIF PADA ANAK PRASEKOLAH
STUDY KASUS PAUD AL MUNAWIRI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Al-Falah As-Sunniyyah Kencong Jember


untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:
Naning Puji Astutik
NIMKO: 2019.4.044.0101.1.002619

FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS AL-FALAH AS-SUNNIYYAH
KENCONG JEMBER
Mei 2023

i
PENGENALAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
YANG EFEKTIF PADA ANAK PRASEKOLAH
STUDY KASUS PAUD AL MUNAWIRI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Al-Falah As-Sunniyyah Kencong Jember untuk


memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd)
Fakultas Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Oleh:
Naning Puji Astutik
NIMKO: 2019.4.044.0101.1.002619

Disetujui:

Ketua Program Studi


Pendidikan Agama Islam (PAI) Dosen Pembimbing Skripsi

Nur Jannah, M.Pd. Mukhsin, M.Pd.


NIDN.2125028301
NIDN.2109068402

i
PENGENALAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM YANG EFEKTIF PADA ANAK
PRASEKOLAH STUDY KASUS PAUD AL
MUNAWIRI

SKRIPSI
Telah di uji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Hari : Sabtu
Tanggal : 20 Mei 2023

Tim Penguji

1. M. Nafiur Rofiq, S.Ag., M. Pd. ( )


NIDN.2107057301
2. Khurin In Ratnasari, M. Pd. ( )
NIDN. 2114019203

Ketua Sekretaris

Amak Fadholi, M. Pd. Mukhsin, M. Pd.


NIDN. 2128118701 NIDN. 2109068402

Menyetujui
Dekan Fakultas
Tarbiyah
Kencong Jember

M. Bustanul Ulum, M. Pd.


NIDN. 2106058102

i
Motto

‫ا‬ ‫َِﻃ ﺮًﻳ ﻘﺎ‬ ‫ََوﻣﻦ َ َﻚ َِﻃ ﺮًﻳ ﻘﺎ ُﺲ ِﻋْﻠ َﺳ ﻪﱠﻠﻟا‬


‫َِإ ﱃ َْﳉِﱠﻨ ﺔ‬ ‫ُ َُﻟﻪ ِﻪﺑ‬ ‫َﻳْـﻠَﺘ ِﻤ ِﻓِﻴ ﻪ ًﻤﺎ ﱠﻬ‬ ‫ﺳ‬
‫َﻞ‬ ‫َﻠ‬

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu,


maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR Muslim)

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrokhim, Robb...dengan hati penuh harap rohmad dan ridho,


dengan berucap syukur Alhamdulillahirobbalalamin atas segala karunia dan
kenikmatan yang tiada tara, ku tuang tinta hitam penuh perjuangan sebagai bentuk
kesungguhanku dalam meraih gelar sarjana. Karya ini spesial ku persembahkan
kepada:

1 . Kedua Orang tuaku Ayahanda Hadi Prayitno (Almarhum) dan Ibunda


Sarinah yang selalu memberikan kasih sayang, semangat dan lantunan
do’a kepadaku

2 . Kepada keluarga kecilku mas Agus Salim tercinta, ananda Yasmin


Jihan Asfina dan Yasni Azmia Syazani yang selalu memberikan
kasih sayang, motivasi, dalam suka maupun duka.

3 . Saudara-saudara dan keluarga besarku yang memberiku kasih sayang.

4 . Para Guru dan Dosen yang dengan ikhlas telah mengajarkan


ilmunya kepada saya.

5 . Almamaterku UAS Kencong-Jember.

6 . Sahabat-sahabat seperjuangan khususnya kelas Madin Ekstensi 2019 yang


telah banyak memberi dukungan, motivasi dan kasih sayang.

Ya Allah... terima kasih telah engkau hadirkan orang-orang terbaik di sekelilingku


yang senantiasa memberikan cinta, perhatian, dukungan, nasehat yang tiada henti.
Kepada mereka saya persembahkan karya ini.

v
ABSTRAK

Naning Puji Astutik, 2023 Pengenalan Pendidikan Agama Islam Yang Efektif
Pada Anak Prasekolah Study Kasus PAUD Al Munawiri Karanganyar Tahun
Pelajaran 2022-2023
Pembimbing: Mukhsin, M.Pd.
Kata kunci: pendidikan agama islam, Anak usia dini/prasekolah

Pendidikan merupakan transformasi nilai dari pendidik ke peserta


didik melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian baik secara langsung
maupun tidak langsung. Anak usia dini/ pra sekolah merupakan masa-masa
emas (Golden Age) usia yang paling mudah untuk merespon sesuatu baik
ucapan ataupun ungkapan, panca indra dan pengalaman, sehingga pada usia
tersebut anak dikenalkan ucapan, perilaku yang baik-baik. Pendidikan agama
harus diberikan sejak kecil atau ketika masa kanak-kanak, karena masa
kanak-kanak sebagai salah satu tahap yang dilalui manusia sebelum menjadi
dewasa memiliki potensi yang sangat penting dalam pembentukan pola
kepribadian seseorang.
Fokus masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana
mengenalkan pendidikan akidah pada anak anak pra sekolah di PAUD Al
Munawiri Karanganyar? (2) Bagaimana mengenalkan pendidikan ibadah
pada anak anak pra sekolah di PAUD Al Munawiri? (3) Bagaimana
mengenalkan pendidikan akhlak pada anak pra sekolah di PAUD Al
Munawiri?
Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan pengenalan
pendidikan Akidah yang efektif pada anak Prasekolah di PAUD Al Munawiri
Karanganyar, (2) Untuk mendeskripsikan pengenalan pendidikan Ibadah yang
efektif pada anak Prasekolah di PAUD Al Munawiri Karanganyar, (3) Untuk
mendeskripsikan pengenalan pendidikan akhlak yang efektif pada anak
Prasekolah di PAUD Al Munawiri Karanganyar.
Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif dan Pendekatan
Penelitian dengan jenis Study Kasus melalui Pengumpulan Data yang terdiri
dari : - Observasi - Wawancara - Dokumentasi dan analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Sebagai keabsahan datanya
adalah uji kredibilitas atau uji kepercayaan yaitu Triangulasi Sumber guru
telah berhasil dalam mengenalkan pendidikan agama islam yang efektif pada
anak prasekolah dalam bentuk pendidikan akidah, akhlak dan ibadah hampir
semuanya telah diterapkan di PAUD Al Munawiri.
Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa: (1). Pendidikan Akidah
meliputi iman kepada Allah, Rosulullah, malaikat, kitab-kitab Allah, hari
akhir, qodlo dan qodar. (2) Pendidikan Akhlak meliputi akhlak kepada Allah,
orang tua, guru, teman, lingkungan. (3) Pendidikan ibadah meliputi syahadat,
shalat, puasa, zakat, haji.

v
KATA PENGANTAR

‫ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﲪﻦ ﻟا ﺮﺣﻴﻢ‬


Segala puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. atas segala rahmat,

taufiq serta hidayah-Nya, perencanaan pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai

salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh

karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada :

1. KH. Ahmad Sadid Jauhari selaku ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Falah

Assunniyyah (YPIAA) Kencong Jember, sekaligus Murobbi Ruhina yang

penulis ta’dzimi dan harapkan barokah ilmunya.

2. Bapak Rijal Mumazziq Z, M.HI selaku Rektor UAS Kencong Jember.

3. Bapak M. Bustanul Ulum, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

4. Ibu Nur Jannah, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam

5. Bapak Mukhsin. M.Pd.selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing dan

memberikan arahan kepada saya.

6. Teruntuk seluruh Dosen UAS yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Terima kasih atas didikannya selama perkuliahan ini.

7. Kepada Pengelola PAUD Al Munawiri Karanganyar Ibu Iin Fauziyah, S.Ag

yang telah mengizinkan saya untuk melakukan penelitian. serta membantu dan

memberikan motivasi.

v
8. Pihak-pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah

membantu baik berupa pemikiran, motivasi, dan arahan serta memunculkan

inspirasi hingga selesainya penulisan skeipsi ini. Penulis sampaikan terima kasih

dan semoga amal baik semua pihak mendapat balasan yang berlipat dari Allah

Swt.

Akhirnya dengan sedikit berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat

memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan kepada para pembaca pada

umumnya. Amin.

Jember, 10 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
HALAMAN

HALAMAN JUDUL...................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii
HALAMAN MOTTO.........................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................................v
KATA PENGANTA R........................................................................................vi
ABSTRAK...........................................................................................................viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................ix
PEDOMAN TRANSLITERASI.........................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................I
B. Fokus Penelitian.............................................................................13
C. Tujuan Penelitian...........................................................................14
D. Manfaat Penelitian.........................................................................15
E. Definisi Istilah.................................................................................16
F. Sistematika Pembahasan...............................................................32

BAB II : KAJIAN KEPUSTAKAAN


A. Kajian Penelitian Terdahulu........................................................33
B. Kajian Teori...................................................................................39

BAB III : METODE PENELITIAN


A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian................................................48
B. Lokasi Penelitian...........................................................................53
C. Subyek Penelitian..........................................................................53
D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................54
E. Analisis Data..................................................................................55
F. Keabsahan Data.............................................................................56
G. Tahap-Tahap Penelitian................................................................58

x
BAB IV : PENYAJIAN DATA
A. Sejarah berdirinya PAUD Al Munawiri.......................................60
B. Penyajian Data.................................................................................68
1. Pendidikan Akidah..............................................................70
2. Pendidikan akhlak...............................................................72
C. Analisis Pembahasan Temuan.........................................................78

BAB V : PENUTUP
A. SIMPULAN...............................................................................................83
B. SARAN--SARAN......................................................................................84

BAGIAN AKHIR :
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................87
LAMPIRAN-LAMPIRAN

x
PEDOMAN TRANSLITERASI

Pengalihan huruf Arab-Indonesia dalam naskah ini didasarkan atas Surat

Keputusan Bersama (SKB) Universitas Al-Falah As-Sunniyyah (UAS)

sebagaimana yang tertera dalam buku pedoman Transliterasi Arab UAS

Kencong Jember 2020.1

No Arab Indonesia Arab Indonesia


1 ‫ا‬ ‫ط‬ Ţ
2 ‫ب‬ B ‫ظ‬ Z
h
3 ‫ت‬ T ‫ع‬ ‘
4 ‫ث‬ Ts ‫غ‬ G
h
5 ‫ج‬ J ‫ف‬ F
6 ‫ح‬ H ‫ق‬ Q
7 ‫خ‬ Kh ‫ك‬ K
8 ‫د‬ D ‫ل‬ L
9 ‫ذ‬ Dz ‫م‬ M
10 ‫ر‬ R ‫ن‬ N
11 ‫ز‬ Z ‫و‬ W
12 ‫س‬ S ‫ه‬ H
13 ‫ش‬ Sy ‫ء‬ ,
14 ‫ص‬ Sh ‫ي‬ Y
15 ‫ض‬ Dl
Untuk Mad dan Diftong
‫أ‬ = â (a panjang)

1
Tim Penyusun INAIFAS, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Kencong Jember: INAIFAS
PRESS,2020), 27.

x
‫ﯾﺈ‬ = î ( i panjang)
‫وأ‬ = û (u panjang)

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

................................................................. 3

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia hidup, tumbuh dan berkembang baik fisik maupun

psikisnya secara alamiah melalui proses setahap demi tahap sesuai dengan

hukum alam yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. yang disebut dengan

sunnatulllah. Jadi, tidak seorangpun di dunia ini yang lahir dalam keadaan

dewasa. Akan tetapi, harus melalui tahapan-tahapan yang telah ditentukan

oleh Allah SWT yaitu bayi, anak-anak, dewasa, tua, dan kemudian

meninggal.

Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia,

karenanya setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan

sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status

sosial, status ekonomi, suku, etnis, Agama, dan gender. 2 Karena dengan

adanya pendidikan maka seseorang itu akan mempunyai pengetahuan

tentang suatu wawasan pendidikan. Pendidikan merupakan transformasi

nilai dari pendidik ke peserta didik melalui pengajaran, pelatihan atau

penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 3, bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan bentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat daalam rangka

2
M. Asrorun Ni’am Sholeh, Lutfi Humaidi, Panduan Sekolah dan Madrasah Ramah Anak ,
(Erlangga, 2016), hlm.2

1
2

mencerdaskan kehidupan bangsa.3 Fungsi utama pendidikan yaitu untuk

menumbuhkan kreativitas peserta didik dan menanamkan nilai yang baik.4

Awal pendidikan itu di mulai sejak anak usia dini atau sejak lahir

karena pendidikan usia dini pada dasarnya berpusat pada kebutuhan anak,

yaitu pendidikan yang berdasarkan pada minat, kebutuhan, dan

kemampuan sang anak.

Menurut salah satu pendapat ahli, Ki Hajar Dewantara pendidikan

merupakan tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya

pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-

anak itu, supaya mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat

mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-

tingginya.5Pendidikan juga sebagai upaya membangun, membina, dan

mengembangkan kualitas manusia yang dilakukan terstruktur dan

terprogram serta berkelanjutan.Oleh karena itu pendidikan sebagai proses

belajar harus dimulai sejak dini.

Pendidikan dini usia menurut Departemen Agama yaitu: Bahwa di

dalam pendidikan usia dini dalam pendidikan agama sangat penting sekali

artinya dimulai dari usia 0 tahun. Anak yang baru dilahirkan dengan

memperdengarkan kalimat thaibah pada telinganya yaitu setelah anak

dilahirkan ibunya dan dibersihkan atau dimandikan oleh bidan, lalu bayi

kecil diberikan pada orang tuanya, untuk yang pertama kali orang tuanya
3
Srikantono, Imron Fauzi, Kurikulum dan Bahan Ajar PAUD , (Jember: Superior, 2013), hal.26.
4
Chabib Thoha, Ka pita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1996), Cet. 1,
hlm. 59
5
Hasbullah,2001:4
3

mendengarkan kalimat thaibah (yang baik) yaitu diazankan pada telinga

kanan dan qamat pada telinga kiri, tanpa membedakan apakah anak laki-

laki ataupun perempuan. Hal ini dilakukan dengan maksud bahwa kalimat

yang pertama kali didengar anak dari mulut orang tuanya adalah Allahu

Akbar (kalimat Tauhid). Kalimat tauhid ini diajarkan kepada anak dari dini

dengan maksud akan menuntun anak dikemudian hari kepada yang mulia.

Anak yang baru lahir itu belum tahu apa-apa karena di dilengkapi dengan

pendengaran (telinga) dan kepadanya diperdengarkan kalimat yang baik-

baik.6

Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 78:

‫َواﻟﱠﻠُﻪ َأ ْ َﺧﺮ َﺟ ُﻜ ْﻢ ِﻣ ْﻦ ُﺑُﻄ ِﻮ ن ﱠُأﻣ َﻬﺎﺗِ ُﻜ َﺷ َو َ َﺟ ﻌ َﻞ ﱠﺴ ْﻤ َﻊ‬


‫ْﻢ ﻻَ َﺗـ ْﻌَﻠ ُﻤﻮ َن ْﻴًﺌﺎ َﻟ ُﻜ ُﻢ اﻟ‬
‫َواَﻷﺑْ َ َواَﻷﻓِْﺌ َﺪَة ﻟَ ﻌﱠﻠ ُﻜ ْﻢ َﺗ ْﺸ ُ ُﻜﺮو َن‬
‫ﺼ‬
‫َﺎ ر‬
78(. :‫)اﻟﻨﺤﻞ‬
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut Ibumu dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kamu

pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur”. (Q.S.An-

Nahl:78). 7

Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6

Tahun.8 Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam

6
Depag, 2003:34
7
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 1979: 413
8
4
Srikantono, Imron Fauzi, Kurikulum dan Bahan Ajar PAUD , (Jember: Superior, 2013), hal. 66.
5

pembentukan karakter dan kepribadian anak. Secara umum, Pendidikan

Anak Usia dini bertujuan untuk memberikan stimulasi bagi

perkembangan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, sehat, cakap, kreatif, kritis,

inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab.9

Dalam islam di jelaskan bahwa anak usia dini/ pra sekolah

merupakan usia yang paling mudah atau merespon sesuatu baik itu

ucapan, ungkapan , panca indra dan bahkan pengalaman, sehingga pada

usia tersebut dianjurkan anak dilatih dan dikenalkan ucapan dan

perilaku yang baik-baik.

Karena Pendidikan adalah “merupakan suatu usaha sadar dan

teratur serta sistematis, yang dilakukan oleh Orang-orang yang

bertanggung Jawab, untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan

tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan“. Sebagaimana dikemukakan oleh

lodge, yaitu bahwa “life is education, and education is life, bearti bahwa

seluruh proses hidup dan kehidupan manusia itu adalah proses

pendidikan.10

Maka dari itu sejak Usia Prasekolah anak-anak membutuhkan

pendidikan yang layak terutama Pendidikan Agama Islam. Pendidikan

Agama Islam dalam rangka membentuk manusia yang mempunyai

9
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015), 23.
10
Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: RADAR Jaya Offset, 1995), Cet. 2. hal. 10.
6

kepribadian muslim yakni manusia yang seluruh aspek kepribadiannya

baik tingkah laku, kegiatan-kegiatan jiwa maupun falsafah hidup dan

kepercayaannya sesuai dengan nilai-nilai islam.11 Dalam hal ini harus

melalui proses setahap demi tahap yang dilakukan secara

berkesinambungan. Maksudnya adalah pendidikan Islam yang diajarkan

harus sesuai dengan perkembangan fisik maupun psikis (kejiwaan) peserta

didik.Sedangkan yang dimaksud secara berkesinambungan (terus menerus)

adalah pendidikan Islam tidak hanya diberikan pada tahapan tertentu saja

dan setelah itu selesai, tetapi pendidikan Islam harus diberikan sejak dini

yaitu pendidikan seumur hidup.

Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan lemah, baik fisik maupun

psikisnya.Walaupun demikian, pada dasarnya manusia telah membawa

fitrah beragama. Sebagaimana sabda Nabi Saw:

‫َﻋَْﻠِﻴ ﻪ‬
‫َﻋ ْﻦ أَِ ُ َﻫﺮْﻳـ َر اﷲُ َﻋ ﱠَُاﻧﻪ َﻛﺎ ﻳـَ َﻗﺎ َر اﷲِ َﺻﱠﻠﻰ‬
ُ‫ا‬
‫ﷲ‬ ‫ َل ُ ْﺳ ُﻮ ل‬:‫َن ُ ْﻘ ﻮُ ل‬ ُ‫ﻨﻪ‬ ‫ْﰊ ﺮَة ِﺿ‬
‫َﻲ‬
‫ﺼﺮ َْأو‬َ ‫ُﻳـ أ ﻳُـَﻨ ﱢ‬ ‫ﻋََﻠﻰ ﻓََﺄﺑَـ ﻮا‬ َ‫ َﻣ ِﻣ َ ْﻣ ﻮﻟ ﱠِإﻻ ُْﻳـ ﻮﻟ‬:‫َو َﺳﱠﻠ َﻢ‬
‫اِﻧﻪ‬ ‫ ُﻩ َ ﱢﻬ َﻮداﻧِﻪ و‬.‫اِْﻟ ﻔَْﻄﺮِة‬ ‫ُﺪ‬ ‫ﺎ ْﻦ ٍﻮد‬
(‫ُﳝَ ﱢﺠ َﺴِﺎﻧﻪ ) ُﻣ ْﺴِﻠ ٌﻢ‬
‫َرواُﻩ‬
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a: Rasulullah Saw. Bersabda :

“Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci. Oleh karena itu, kedua orang

tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani ataupun Majusi”.12

11
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: P.T Al-Ma’arif, 1989, Hal 68.
7
12
Al-Hafizh Zaki Al-Din‘Abd Al-‘Azhim Al-Mundzir’’, Ringkasan Shahih Muslim, Diterjemahkan
oleh Syinqithy Djamaluddin et al, Bandung: Mizan, 2002, Hal 1068
8

Anak usia dini diberi bekal tentang pendidikan agama Islam karena

pendidikan agama Islam adalah “usaha sadar yang dilakukan orang dewasa

terhadap anak didik menuju tercapainya manusia beragama (manusia yang

bertaqwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa)”. 13 Memang pada dasarnya

pendidikan agama Islam ditanamkan bagi anak-anak sejak usia kecil atau

usia dini sampai ketika besar nantik agar anak tersebut dapat mengetahui

tentang ajaran-ajaran Islam.

Karena itulah di tengah zaman globalisasi ini di mana informasi-informasi

negatif dari barat yang mempengaruhi anak-anak yang hendak menjauhkan

kita dari Islam tiada henti-hentinya membanjiri Anak-anak Prasekolah,

karena itu untuk mengajak generasi Islami anak usia dini diarahkan anak-

anak kita menjadi generasi yang sholeh yang akan mengembalikan

kejayaan Islam dan yang akan menolong kedua orang tuanya ketika sudah

meninggal dunia.

Sebagaimana disabdakan oleh Rasullulah SAW yang berbunyi:

‫َر َﺻﱠﻠﻰ َﻋﻠَْ َو َﺳﻠﱠ‬ ‫َوَ ﻋ ْﻦ َِا ْﰊ ُ َﻫﺮﻳْـ َر ِﺿ َ ْﻋﻨُﻪ َﻗﺎ َل‬
‫ ِإذَا‬:‫ﷲ ﻴِ ﻪ َﻢ‬
ُ‫ا‬ ‫ﻗَﺎ َل ُ ْﺳ ُﻮ ل‬: ُ ‫ﺮَة َﻲ ا‬
‫ﷲ‬
‫اﷲ‬

‫ﻔ ُﻊ َ و َﻟٍﺪ‬Qَ‫ﻨَﺘـ‬Qْ‫ﻠ ٍﻢ ُﻳـ‬Qْ‫َ ﻣﺎ َت اْﺑ ُﻦ آ َد َم َﻋ َﻤُﻠُﻪ ِاﱠﻻ ِﻣ ْﻦ َﺻ َﺟﺎ ِﻋ‬


‫و‬Qْ‫ﻪ َا‬Qِ‫ﺑ‬ ‫و‬Qْ‫ﺔ َا‬Qٍ‫ﺔ ِرَﻳ‬Qٍ‫َﺛَﻼ ٍث َﺪَﻗ‬ ‫ﻘَﻄ َﻊ‬Qَ‫اْﻧـ‬

(‫ﻮ َﻟُﻪ )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬Qْ‫َﺻﺎِﻟ ٍﺢ َﻳ ْﺪُﻋ‬

13
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: P.T Al-Ma’arif, 1989, Hal 69
9

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah s.aw.

bersabda:“Apabila anak Adam (manusia) itu meninggal dunia maka

terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara yaitu: Shodaqoh

jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang sholeh yang

mendo’akannya”. (HR.Muslim). (Shabir,1981:281).

Pengaruh pendidikan agama memegang peran yang sangat penting,

yaitu kalau mereka mendapatkan pendidikan agama dengan baik maka

mereka akan menjadi orang yang taat dalam beragama. Tetapi, sebaliknya

bila benih agama yang dibawa itu tidak dipupuk dan dibina dengan baik,

maka mereka akan menjadi orang yang tidak beragama ataupun jauh dari

agama. Karena itu potensi yang telah dimiliki itu harus dikembangkan

dengan baik oleh orang yang lebih dewasa melalui bimbingan

pemeliharaan yang mantap sesuai dengan pertumbuhannya.

Masa anak-anak sebagai salah satu tahap yang dilalui manusia

sebelum menjadi dewasa memiliki potensi yang sangat penting, karena

pada tahap ini merupakan dasar dalam pembentukan pola kepribadian

seseorang Hal ini dikarenakan pola dasar tersebut cenderung akan terbawa

terus dalam proses kehidupan selanjutnya.14

Sehingga pendidikan yang diberikan pada masa anak-anak akan

memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup anak,

baik pada saat itu maupun pada masa-masa selanjutnya.

14
Robert W. Crapps, Perkembagan akaepribadian dan Keagamaan. Yogyakarta: Kanisius, 1994,
Hal 10.
1

Banyak ahli psikologi yang sependapat dengan pendapat itu, seperti

pendapat dari Dr. Kolin S. Tanm yang mengatakan bahwa masa anak-

anaklah yang menjadi dasar penting (vital) bagi kelanjutan hidup jasmani

dan rohani anak.15

Dr. Zakiah Darajat berpendapat bahwa pada umumnya agama

seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan-latihan

pada masa kecilnya dahulu. Seseorang yang pada masa kecilnya tidak

pernah mendapat pendidikan agama, maka pada masa dewasanya nanti ia

tidak akan merasakan pentingnya agama dalam kehidupannya.16

Pendidikan Islam dalam rangka membentuk manusia yang mempunyai

kepribadian muslim yakni manusia yang seluruh aspek kepribadiannya

baik tingkah laku, kegiatan-kegiatan jiwa maupun falsafah hidup dan

kepercayaannya sesuai dengan nilai-nilai Islam.17 Dalam hal ini harus

melalui proses setahap demi tahap yang dilakukan secara

berkesinambungan. Maksudnya adalah pendidikan Islam yang diajarkan

harus sesuai dengan perkembangan fisik maupun psikis (kejiwaan) peserta

didik. Sedangkan yang dimaksud secara berkesinambungan (terus

menerus) adalah pendidikan Islam tidak hanya diberikan pada tahapan

15
H.M Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga
Sebagai Pola Pengembangan Metodologi,Jakarta: Bulan Bintang, 1994, Hal 51.

16
Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama,Jakarta: Bulan Bintang, 1996, Hal 35.

17
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: P.T Al-Ma’arif, 1989, Hal
68.
1

tertentu saja dan setelah itu selesai, tetapi pendidikan Islam harus

diberikan sejak dini yaitu pendidikan seumur hidup. Setiap manusia

dilahirkan dalam keadaan lemah, baik fisik maupun psikisnya. Walaupun

demikian, pada dasarnya manusia telah membawa fitrah beragama.

Sebagaimana sabda Nabi Saw:

‫َﻋَْﻠِﻴ ﻪ‬
‫َﻋ ْﻦ أَِ ُ َﻫﺮْﻳـ َر اﷲُ َﻋ ﱠَُاﻧﻪ َﻛﺎ ﻳـَ َﻗﺎ َر اﷲِ َﺻﱠﻠﻰ‬
ُ‫ا‬
‫ﷲ‬ ‫ َل ُ ْﺳ ُﻮ ل‬:‫َن ُ ْﻘ ﻮُ ل‬ ُ‫ﻨﻪ‬ ‫ْﰊ ﺮَة ِﺿ‬
‫َﻲ‬
‫ﺼﺮ َْأو‬َ ‫ُﻳـ أ ﻳُـَﻨ ﱢ‬ ‫ﻋََﻠﻰ ﻓََﺄﺑَـ ﻮا‬ َ‫ َﻣ ِﻣ َ ْﻣ ﻮﻟ ﱠِإﻻ ُْﻳـ ﻮﻟ‬:‫َو َﺳﱠﻠ َﻢ‬
‫اِﻧﻪ‬ ‫ ُﻩ َ ﱢﻬ َﻮداﻧِﻪ و‬.‫اِْﻟ ﻔَْﻄﺮِة‬ ‫ُﺪ‬ ‫ﺎ ْﻦ ٍﻮد‬
(‫ُﳝَ ﱢﺠ َﺴِﺎﻧﻪ ) ُﻣ ْﺴِﻠ ٌﻢ‬
‫َرواُﻩ‬
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a: Rasulullah Saw.

Bersabda : “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci. Oleh karena itu,

kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani ataupun

Majusi”. 18

Pengenalan pendidikan agama memegang peran yang sangat

penting, yaitu kalau mereka mendapatkan pendidikan agama dengan baik

maka mereka akan menjadi orang yang taat dalam beragama. Tetapi,

sebaliknya bila benih agama yang dibawa itu tidak dipupuk dan dibina

dengan baik, maka mereka akan menjadi orang yang tidak beragama

ataupun jauh dari agama. Perkembangan agama pada masa anak usia dini

terjadi melalui pengalaman hidupnya yang didapat sejak kecil, baik dalam

keluarga, lingkungan sekolah, dan dalam lingkungan masyarakat. Semakin

banyak pengalaman yang bernuansa keagamaan, maka sikap, tindakan,


18
1
Al-Hafizh Zaki Al-Din‘Abd Al-‘Azhim Al-Mundzir’’, Ringkasan Shahih Muslim, Diterjemahkan
oleh Syinqithy Djamaluddin et al, Bandung: Mizan, 2002, Hal 1068
1

kelakuan dan caranya menghadapi hidup akan sesuai dengan ajaran

agama.19 Karena itu potensi yang telah dimiliki itu harus dikembangkan

dengan baik oleh orang yang lebih dewasa melalui bimbingan

pemeliharaan yang mantap sesuai dengan pertumbuhannya.

Masa anak-anak sebagai salah satu tahap yang dilalui manusia

sebelum menjadi dewasa memiliki potensi yang sangat penting, karena pada

tahap ini merupakan dasar dalam pembentukan pola kepribadian seseorang.

Hal ini dikarenakan pola dasar tersebut cenderung akan terbawa terus

dalam proses kehidupan selanjutnya.20 Sehingga pendidikan yang diberikan

pada masa anak-anak akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap

kelangsungan hidup anak, baik pada saat itu maupun pada masa-masa

selanjutnya. Banyak ahli psikologi yang sependapat dengan pendapat itu,

seperti pendapat dari Dr. Kolin S. Tanm yang mengatakan bahwa masa

anak-anaklah yang menjadi dasar penting (vital) bagi kelanjutan hidup

jasmani dan rohani anak.21 Dr. Zakiah Darajat berpendapat bahwa pada

umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan

latihan-latihan pada masa kecilnya dahulu. Seseorang yang pada masa

kecilnya tidak pernah mendapat pendidikan agama, maka pada masa

19
Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama. (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996), Cet. hlm.55.

20
Robert W. Crapps, Perkembangan Kepribadian Dan Keagamaan. Yokyakarta: Kanisius, 1994,
Hal 10.
21
.M Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga
Sebagai Pola Pengembangan Metodologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1994, Hal 51.
1

dewasanya nanti ia tidak akan merasakan pentingnya agama dalam

kehidupannya.22

Kemudian berdasarkan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya

pendidikan dimulai sejak anak usia dini yang terbagi ke dalam 4 tahapan

yaitu:

1. Masa bayi usia 0-12 bulan.

2. Masa ‘toddler’ (balita) usia 1-3 tahun.

3. Masa Pra Sekolah usia 3-4 tahun

4. Usia 5-6 tahun

Karena itu di PAUD Al Munawiri inilah Pengenalan Pendidikan

Agama Islam berlangsung, Di tengah zaman globalisasi ini di mana

informasi-informasi negatif dari barat yang mempengaruhi anak-anak yang

hendak menjauhkan kita dari Islam tiada henti-hentinya membanjiri Anak-

anak PAUD, karena itu PAUD yang terletak di Desa Karangrejo Dusun

Karanganyar Kecamatan Gumukmas mengenalkan dan mengajak generasi

Islami anak usia dini diarahkan anak-anak kita menjadi generasi yang

sholeh yang akan mengembalikan kejayaan Islam dan yang akan

menolong kedua orang tuanya ketika sudah meninggal dunia.

Sebagaimana disabdakan oleh Rasullulah SAW yang berbunyi:

22
Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1996, Hal 35.
1

‫ﷲ ﻋََْﻠِﻴ ﻪ‬
ُ ‫َر َﺻﱠﻠﻰ ا‬ ‫َﻗﺎ‬: ُ‫ﷲ َﻋْﻨﻪ‬
ُ ‫َو َﻋ ْﻦ َِا ُ َﻫﺮْﻳـ َر ا‬
.5 ‫َﻗﺎ َل َل ُ ْﺳ ُﻮ ل‬ ‫ْﰊ ﺮةَ ِﺿ‬
‫اﷲ‬ ‫َﻲ‬
‫ َذا َ َت آ َد ْاﻧَـ ﻘَﻄ ﻋَ َﻤُﻠﻪُ ِﻣ َﺛﻼَ َﺻ َﺟﺎ َْاو‬:ِ ‫َو َﺳﱠﻠ َﻢ‬
‫اِﱠﻻ ْﻦ ٍث َﺪٍَﻗﺔ ِرٍَﻳﺔ‬ ‫ﻣ اْﺑ ُﻦ َم َﻊ‬
‫ﺎ‬
ُ‫َﺻﺎِﻟ ٍﺢ َْﻳ ﺪ ُْﻋ ﻮَﻟﻪ‬ َ‫ِﻋْ ﻠ ٍﻢ ﻳُْـﻨﺘَـ ﻔ ُﻊ ِﺑﻪ َْاو َوﻟ‬
(‫)رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫ٍﺪ‬

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah s.aw.

bersabda:“Apabila anak Adam (manusia) itu meninggal dunia maka

terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara yaitu: Shodaqoh jariyah,

ilmu yang bermanfaat, atau anak yang sholeh yang mendo’akannya”.

(HR.Muslim). (Shabir,1981:281).

Dalam bukunya Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Mansur

menyatakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam berarti membentuk

kepribadian muslim yaitu suatu kepribadian dimana seluruh aspeknya

dijiwai oleh ajaran agama Islam yang bertujuan mencapai dunia dan

akhirat dengan ridho Allah.23

Dengan demikian dapat dipahami bahwa tujuan pembelajaran

Agama Islam adalah:

a. Untuk Mengetahui bagaimana mengenalkan akidah pada anak-anak

prasekolah di PAUD Al Munawiri Karanganyar

b. Untuk Mengetahui bagaimana mengenalkan Ibadah pada anak-

anak prasekolah di PAUD Al Munawiri Karanganyar


1
c. Untuk Mengetahui bagaimana mengenalkan Akhlak pada anak-

anak prasekolah di PAUD Al Munawiri Karanganyar

23
Mansur,PendidikanAnakUsiaDinidalamIslam,(Yogyakarta:PustakaPelajar,2005), Cet.1,hlm.333.
1

Sehingga dapat terbentuk pribadi yang beriman dan bertakwa kepada

Allah dan senantiasa meningkatkan keimanannya melalui pemupukan

pengetahuan serta pengalamannya tentang agama Islam sehingga

menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan

dan ketakwaannya dalam berbangsa dan bernegara sehingga tercapai

kebahagiaan di dunia dan diakhirat.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka sudah jelas bahwa

ada hubungan yang signifikan antara pendidikan yang diterima seseorang

pada masa kanak-kanaknya dengan perkembangan kepribadian pada masa

dewasanya kelak. Begitu pentingnya pendidikan agama yang diberikan

pada masa kanak-kanak, ibarat seseorang yang akan membangun sebuah

gedung.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik memberikan judul

penelitian ini “ Pengenalan Pendidikan Agama Islam Yang Efektif Pada

Anak Prasekolah di PAUD Al Munawiri Karanganyar Tahun Pelajaran

202/2023”.Karena di PAUD inilah pengenalan pendidikan dilaksanakan

dengan harapan anak-anak prasekolah menjadi anak yang sholeh sholehah

berkepribadian Islami dan dapat menjunjung tinggi nilai-nilai agama

sehingga bisa menjadi penerus bangsa yang berakhlakul karimah.


1

B. Fokus Penelitian
Dari latar belakang di atas rumusan masalah penelitian ini sebagai

berikut:

1. Fokus Umum

Bagaimana mengenalkan pendidikan Agama Islam yang efektif

pada anak prasekolah study kasus PAUD Al Munawiri Karanganyar

Tahun Pelajaran 2022/2023.

2. Sub Fokus

a. Bagaimana mengenalkan pendidikan Akidah pada pada anak

prasekolah study kasus PAUD Al Munawiri Karanganyar Tahun

Pelajaran 2022/2023?

b. Bagaimana mengenalkan pendidikan Ibadah pada anak

prasekolah study kasus PAUD Al Munawiri Karanganyar Tahun

Pelajaran 2022/2023.

c. Bagaimana mengenalkan pendidikan Akhlak pada pada anak

prasekolah study kasus PAUD Al Munawiri Karanganyar Tahun

Pelajaran 2022/2023.

C. Tujuan Penelitian

Bagaimana mengenalkan pendidikan akhlak pada anak prasekolah di

PAUD Al Munawiri Karanganyar Tahun Pelajaran 2022/2023 Tujuan

Penelitian

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan


1

dituju dalam melakukan penelitian.24Tujuan peneliti harus mengacu

kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan. Adapun tujuan yang

ingin di capai adalah:

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana mengenalkan pendidikan yang

efektif pada anak prasekolah/usia dini di PAUD Al Munawiri

Tahun pelajaran 2022/2023

a. Untuk mengetahui bagaimana mengenalkan akidah pada anak

prasekolah / usia dini di PAUD Al Munawiri Karanganyar Tahun

pelajaran 2022/2023.

b. Untuk mengetahui bagaimana mengenalkan ibadah pada anak

prasekolah / usia dini di PAUD Al Munawiri Karanganyar Tahun

pelajaran 2022/2023

c. Untuk mengetahui bagaimana mengenalkan akhlak pada anak

prasekolah/ usia dini di PAUD Al Munawiri Karanganyar Tahun

pelajaran 2022/2023.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan

diberikan setelah selesai melakukan penelitian.25Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat di antaranya :

1. Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai Pengenalan

pendidikan agama islam yang efektif pada anak prasekolah study

24
INAIFAS, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Kencong: Inaifas Press Kencong Jember, 2020), 42.

19INAIFAS, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Kencong: Inaifas Press Kencong Jember, 2020),
2

kasus PAUD AL Munawiri.

2. Manfaat praktis

a. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas

pelayanan para guru yang mengajar di seklah PAUD Al

Munawiri.

b. Untuk meningkatkan peserta didik agar bisa menjadi seorang

siswa yang berakhlak mulia.

3. Manfaat teoritis

Bagi PAUD, Khususnya PAUD Al Munawiri desa

Karangrejo-Karanganyar agar dapat memberikan sumbangan pemikiran

mengenai pengenalan pendidikan Agama Islam yang efektif pada anak

prasekolah / usia dini.

E. Definisi Istilah
Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting

yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian.26 Untuk

menghindari adanya kesalah pahaman terhadap makna istilah, maka

peneliti perlu memaparkan definisi berbagai istilah yang menjadi fokus

perhatian dalam penelitian. Sehingga diperoleh definisi istilah sebagaiana

berikut :

1. Pengenalan

Menurut KKBI Pengenalan adalah kata dasar “kenal” yang mendapat

awalan pe dan akhiran an yang berarti proses atau cara mengenali

26
INAIFAS, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Kencong: Inaifas Press Kencong Jember, 2020),
2

26
INAIFAS, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Kencong: Inaifas Press Kencong Jember, 2020),
2

atau mengenalkan.27

2. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar dan terencana

seorang pendidik dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati, bertakwa dan berakhlak mulia dalam

mengamalkan Agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-

Hadits.28

3. Anak Prasekolah

Secara filosofis, anak prasekolah adalah anak yamg mempunyai jejak

historis dalam pemikiran para filsuf, baik filsuf Barat maupun

TIMUR, termasuk filsuf Indonesia.29 Anak prasekolah adalah anak

yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia

yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan

kepribadian anak.30 Anak prasekolah merupakan masa emas (golden

age) bagianak- anak. karena pada usia ini pertumbuhan dan

perkembangan fisik dan mental anak-anak sangat luarbiasa, Usia

dini juga menjadi masa terpenting bagi anak, karena merupakan masa

pembentukan kepribadian yang utama.

27
Kemdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring,
https://kkbi.kemdikbud.go.id/entri/Pengenalan. Diakses pada 04 Februarii 2023
28
Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), 22.
29
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini (Bandung: Rosda, 2015), 21.
30
Srikantono, imron fauzi, Kurikulum Dan Bahan Ajar PAUD (Jember: Superior, 2013),
2

F. Sistematika Pemmbahasan

1. Adapun sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur

pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga pada

bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam

bentuk deskriptif naratif, bukan seperti dalam daftar isi.

2. Bab II, berisi tentang kajian kepustakaan, pembahasan dalam bab ini

yang pertama adalah penelitian terdahulu, penelitian terdahulu

digunakan sebagai pembanding perbedaan dan persamaan anatara

penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat

ini. Yang kedua adalah kajian teori.

3. Bab III, berisi tentang metode penelitian, diantaranya yaitu pendekatan

dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik

pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap

penelitian.

4. Bab IV, berisi tentang penyajian data, meliputi gambaran obyek

penelitian, penyajian data, analisis dan pembahasan temuan.

5. Bab V, berisi tentang penutup, meliputi simpulan dan saran. Bagian

akhir memuat tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang

berkaitan dengan penelitian, dan juga sebagai bukti pendukung yang

kuat atas jalannya penelitian ini.


BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Penelitian Terdahulu


Pada bagian ini, peneliti akan mengungkapkan beberapa penelitian

yang telah dilakukan peneliti sebelumnya agar dapat diketahui

orisinalitas Penelitian dan posisinya terkait Pengenalan Pendidian

Agama Islam yang Efektif pada Anak Prasekolah Study Kasus di

PAUD Al Munawiri Tahun Pelajaran 2022/2023. Diantara penelitian

yang berhubungan dengannya adalah Penelitian yang dilakukan Laila

Mauliddiyah, Nikmah Navillah, dan Heni Eliya Fatmawati.

Laila Mauliddiyah. Penelitian yang berjudul “Pentingnya Upaya

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Usia Dini di Taman

Kanak-kanak Attaraqqie Malang” yang dilakukannya hampir senada

dengan peneliti sendiri, adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di TK

Attaraqqie Malang.

2. Untuk mengetahui pembelajaran PAI pada anak usia dini di TK

Attaraqqie Malang

3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat yang

di hadapi dalam upaya pembelajaran PAI di TK Attaraqqie Malang

Sedangkan Fokus penelitian ini adalah mengacu pada Upaya

pembelajaran. Penelitian yang dilakukan di Taman Kanak-kanak

19
2

Attariqie Malang tersebut menunjukkan bahwa pendidikan agama

diajarkan sejak dini agar anak dapat mengetahui tentang ajaran-ajaran

agama Islam seperi tentang membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an seperti

membaca surat Al-Fateha, seperti yang diajarkan di TK Attaraqqie

Malang.

Perbedaan penelitian ini adalah pada fokus penelitiaannya yang

mengacu pada upaya pembelajaran. Penelitian yang di lakukan di

Taman Kanak-Kanak Attariqi Malang tersebut menunjukkan bahwa

pendidikan Agama Islam di ajarkan sejak dini agar dapat mengetahui

tentang ajaran-ajaran Agama Islam.

Nikmah Navillah dalam Penelitiannya yang berjudul “Peran

Guru dalam menanamkan Pendidikan Agama Islam di Prasekolah

Taman Kanak-kanak Roudhotul Athfal NU Gambiran Lumajang”

dalam penelitian ini Tujuan penelitianya adalah:

a. Bagaimana peranan guru dalam mengenalkan Pendidikan Agama

Islam di Taman Kanak-kanak Roudhotul Athfal NU Gambiran

Lumajang

b. Bagaimana peranan guru dalam menanamkan Pendidikan Agama

Islam di Taman Kanak-kanak Roudhotul Athfal NU Gambiran

Lumajang

c. Bagaimana peranan guru dalam membimbing Pendidikan Agama

Islam di Taman Kanak-kanak Roudhotul Athfal NU Gambiran

Lumajang
2

Sedangkan fokus penelitian ini adalah mengacu dalam upaya

bagaimana peranan guru dalam mengenalkan, menanamkan dan

membimbing Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-kanak

Roudhotul Athfal NU Gambiran Lumajang.

Heni Eliya Fatmawati dengan penelitian yang berjudul “Eksistensi

Kelompok Bermain Terhadap Perkembangan Keagamaan Anak” Studi

Kasus di Kelompok Bermain Hajjah Mariyam Kota Batu”.

Permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana upaya kelompok bermain Hajjah Mariyam Batu dalam

mengembangkan keberagamaan anak?

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kelompok bermain Hajjah

Mariyam dalam mengembangkan keberagamaan anak?

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah

a. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan kelompok bermain

Hajjah Mariyam dalam mengembangkan keberagamaan anak.

b. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kelompok

bermain Hajjah Mariyam dalam mengembangkan keberagamaan

anak.

Perbedaan penelitian ini adalah dalam fokus masalah yaitu

upaya kelompok bermain Hajjah Mariyam dalam

mengembangkan keberagamaan anak. Sedangkan penulis fokus

masalahnya adalah bagaimana mengenalkan agama yang

meliputi pendidikan akidah, pendidikan ibadah dan pendidikan


2

akhlak pada anak prasekolah. Sedangkan persamaannya adalah

sama-sama membahas tentang pendidikan Agama.

Setelah membaca penelitian dengan tema yang sama

diatas, ketigannya memiliki pembahasan tentang pendidikan

agama pada anak usia dini. Namun pada penelitian ini lebih

memfokuskan pada pengenalan pendidika Agama Islam yang

mencakup tentang pendidikan akidah, pendidikan ibadah dan

pendidikan akhlak.

Persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu dapat di

lihat dalam tabel berikut:

Tabel I

Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian

terdahulu:

No Nama Judul Persamaan Perbedaan

Peneliti Penelitian

1 Laila Pentingnya Penelitian Yang

Mauliddi Upaya ini sama- membedakan

yah Pembelajaran sama dengan

Pendidikan membahas penelitian

Agama Islam tentang tersebut adalah

pada Anak Pendidikan pada fokus

Usia Dini di Agama penelitian

Taman Kanak- Islam pada mengacu pada


2

kanak Anak Usia Upaya

Attaraqqie Dini pembelajaran.

Malang Penelitian yang

dilakukan di

Taman Kanak-

kanak

Attariqie

Malang

tersebut

menunjukkan

bahwa

pendidikan

agama

diajarkan sejak

dini agar anak

dapat

mengetahui

tentang ajaran-

ajaran agama

Islam
2

Nikmah Peran Guru Penelitian Perbedaannya

2 Navillah Dalam ini sama - ada di fokus

Menanamkan sama penelitian

Pendidikan membahas yaitu:

Agama Islam tentang bagaimana

Di Prasekolah Pendidikan peranan guru

Taman Kanak- Agama dalam

Kanak Islam Di mengenalkan,

Roudlotul Prasekolah menanamkan

Athfal NU dan

Gambiran membimbing

Lumajang) Pendidikan

Agama Islam

Taman

Kanak-kanak

Roudhotul

Athfal NU

Gambiran

Lumajang.

3 Heni Persamaannya Penelitian Penelitian ini

Eliya adalah Sama- ini sama- membahas

Fatmaw sama sama tentang peran


2

ati membahas membahas orang tua

tentang agama terhadap

pendidikan perkembangan

Agama. Jenis

penelitiannya

juga sama-

sama

penelitian

kualitatif.

B. KajianTeori
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan pembahasan teori tentang

Pengenalan Pendidikan Agama Islam Yang Efektif Pada Anak

Prasekolah Study Kasus PAUD Al Munawiri Karanganyar Tahun

Pelajaran 2022-2023. Sebagai landasan dalam melakukan penelitian

tersebut.

Adapun kajian teorinya adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan Pendidikan Agama Islam

a. Definisi Pengenalan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Islam dalam rangka membentuk manusia

yang mempunyai kepribadian muslim yakni manusia yang

seluruh aspek kepribadiannya baik tingkah laku, kegiatan-

kegiatan jiwa maupun falsafah hidup dan kepercayaannya sesuai


2

dengan nilai-nilai Islam.31

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran Agama Islam

dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama

lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama

hingga terwujud kesatuan persatuan bangsa. Pendapat Zakiyah

Darajat seperti yang dikutip oleh Abdul Majid dan Dian

Andayani menyatakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah

suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar

senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu

menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan

serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup Menurut KBBI

Efektif berkaitan dengan kata efek, efektif berarti menimbulkan

akibat, manjur, berhasil dan berlaku. Dari kata tersebut efektif bisa

dibilang sebagai suatu akibat yang mengarah positif dan berhasil.

Namun dalam pengertian umum lainnya, efektif adalah sebuah

usaha untuk mendapatkan tujuan hasil dan target yang di

harapkan dengan tepat waktu. Sehingga bisa disimpulkan bahwa

suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif jika tujuan yang di

tetapkan sebelumnya berhasil untuk dicapai. Dalam hal ini harus

31
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: P.T Al-Ma’arif, 1989, Hal
68.
2

melalui proses setahap demi tahap yang dilakukan secara

berkesinambungan. Maksudnya adalah pendidikan Islam yang

diajarkan harus sesuai dengan perkembangan fisik maupun psikis

(kejiwaan) peserta didik. Sedangkan yang dimaksud secara

berkesinambungan (terus menerus) adalah pendidikan Islam tidak

hanya diberikan pada tahapan tertentu saja dan setelah itu selesai,

tetapi pendidikan Islam harus diberikan sejak dini yaitu pendidikan

seumur hidup. Dari beberapa definisi di atas jika dipadukan

tersusunlah suatu rumusan pendidikan Islam, yaitu:

a. Pendidikan Islam ialah mempersipkan dan menumbuhkan anak

didik atau individu manusia yang prosesnya berlangsung secara

terus-menerus sejak ia lahir sampai meninggal dunia.

b. Yang dipersiapkan dan ditumbuhkan itu meliputi aspek jasmani,

akal, dan ruhani sebagai suatu kesatuan tanpa mengesampingkan

salah satu aspek, dan melebihkan aspek yang lain.32

Menurut Moh.Amin Pendidikan agama Islam yaitu:

1. Pengertian pendidikan

Pendidikan ialah suatu sadar dan teratur serta sistimatis, yang

dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab, untuk

32
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta:PustakaPelajar,2005), Cet.1,
hlm. 335.
2

mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai

dengan cita-cita pendidikan.

2.Pengertian agama Islam

Islam berasal dari kata Aslama Yuslimu, yang berarti

menyelamatkan, mendamaikan dan mensejahterakan. Agama Islam

artinya sistim keselamatan yakni tata kehidupan di dunia bahagia

sampai akhirat. Tegasnya agama Islam adalah satu-satunya

system/tata kehidupan yang pasti bisa membuat manusia menjadi

damai, selamat dan sejahtera untuk selama-lamanya, karena

hidupnya berserah diri pada penciptanya.33

Kemudian pendidikan agama Islam dalam buku Pedoman Pelaksana

Agama Islam yang dikeluarkan Departemen Agama R.I

disebutkan:

a. Pendidikan agama Islam adalah segala usaha yang berupa

pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak

setelah pendidikannya dapat memahami, menghayati dan

mengamalkan ajaran agamanya serta menjadilannya way of life

(jalan kehidupan) sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi

maupun sosial kemasyarakatan.

b. Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar generasi tua untuk

mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan

ketrampilan kepada generasi muda agak kelak menjadi manusia

33
Amin, 1992:1
2

muslim, bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, dan

kepribadian utuh yang memahami, menghayati dan mengamalkan

ajaran agama Islam dalam kehidupannya.

c. Pengertian lain tentang pendidikan agama Islam ialah usaha sadar

yang dilakukan orang dewasa terhadap anak didik menuju tercapainya

manusia beragama (manusia yang bertaqwa kepada Allah Tuhan Yang

Maha Esa).34

Menurut Abdurrahman Al-Bani mengemukakan beberapa kesimpulan

asasi untuk memahami pendidikan yaitu:

1. Pendidikan adalah proses yang mempunyai tujuan, sasaran dan

obyek.

2. Secara mutlak, pendidikan yang sebenarnya hanyalah Allah

pencipta fitrah dan pemberi berbagai potensi. Dialah yang

memberlakukan hukum dan tahapan perkembangan serta

intraksinya, dan hukum-hukum untuk mewujudkan

kesempurnaan, kebaikan serta kebahagiaan.

3. Pendidikan menurut adanya langka-langka yang secara bertahap

harus dilalui oleh berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran,

sesuai dengan urutan yang telah disusun secara sistematis.

34
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta:PustakaPelajar,2005), Cet.1,
hlm. 335.
3

4. Kerja pendidik harus mengikuti aturan penciptanya dan

pengadaan yang dilakukan Allah, sebagaimana harus mengikuti

syara’ dan dien Allah.35

Menurut An-Nahlawi mengemukakan bahwa pendidikan Islam

menjadi suatu tuntutan dan kebutuhan mutlak ummat manusia,

karena:

a. Untuk menyelamatkan anak-anak di dalam tubuh ummat manusia

pada umumnya dari ancaman dan hilang sebagai korban hawa

nafsu orang tua terhadap kebendaan, system matrialistis non

humanistis, pemberian kebebasan yang berlebihan dan pemanjaan.

b. Untuk menyelamatkan anak-anak dilingkungan bangsa-bangsa

sedang berkembang dan lemah dari ketundukan, kepatuhan dan

penyerahan diri kepada kekuasaan kedhaliman dan penjajah.36

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dant erencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani ajaran Agama Islam dibarengi dengan

tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam

hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga

terwujud kesatuan persatuan bangsa.

35
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam,(Yogyakarta:PustakaPelajar,2005), Cet.1,
hlm. 337.
36
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam,(Yogyakarta:PustakaPelajar,2005), Cet.1,
hlm. 339.
3

Pendapat Zakiyah Darajat seperti yang dikuti poleh Abdul

Majid dan Dian Anda yani menyatakan bahwa Pendidikan Agama

Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh pesertadidik

agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh,

lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.37

Menurut Muhaimin 2003, bahwa pendidikan Agama Islam

merupakan salah satu bagian dari pendidikan islam.38 Pendidikan

Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani ajaran Agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk

menghormati penganut agama laindalam hubungannya dengan

kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan persatuan

bangsa. Pendapat Zakiyah Darajat seperti yang dikuti oleh Abdul

Majid dan Dian Andayani menyatakan bahwa Pendidikan Agama

Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik

agar senantiasa dapat memahami ajaran islam secara menyeluruh.Lalu

menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.39 Dengan demikian

37
Abdul Madjid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan
Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosda karya,2004), Cet.1, hlm.130.
38
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam(Depok: PT. Raja Grafindo Persada,
2005), 6.
39
AbdulMadjiddanDianAndayani,PendidikanAgamaIslamBerbasisKompetensiKonsepdanImplement
asiKurikulum2004, (Bandung:PTRemajaRosdakarya,2004),Cet. 1,hlm.130.
3

pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan proses interaksi

antara peserta didik dengan lingkungan belajar yang telah diatur oleh

pendidik yang berguna untuk membina dan mengasuh secara

sistematis dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati, mengimani hingga mengamalkan

ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati

penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar

umat beragama hingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa

melalui ajaran-ajaran agama islam.

Fungsi utama pendidikan yaitu untuk menumbuhkan kreativitas


40

peserta didik dan menanamkan nilai yang baik. Sedangkan fungsi

Pendidikan Agama Islam yaitu:

a. Pengembangan: untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan

peserta didik kepada allah SWT yang telah ditanamkan dalam

lingkungan keluarga.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

c. Penyesuaian mental untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial

dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama

Islam.

40
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996),
Cet.1, hlm. 59.
3

d. Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan, dan kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari –

hari. Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

dirinya dan menghambat perkembagannya menuju manusia

indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara

umum (alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang

memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar dapat

berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan

untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain41

fungsi Pengenalan Pendidikan Agama Islam adalah

untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan

peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan sejak

dini pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia

dan di akhirat. Sedangkan tujuan Pendidikan Agama Islam

yaitu untuk meningkatkan keimanan, pemahaman,

penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang Agama

Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertakwa kepada Allah serta berakhlak mulia dalam kehidupan

41
Abdul Madjid dan Dian Andayani, op.cit., hlm. 134-135
3

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.42

b. Pendidikan Agama Islam terhadap anak prasekolah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin

mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam dunia pendidikan.

Berbagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan Pendidikan

agama Islam adalah usaha mengembangkan fitrah manusia dengan

ajaran agama Islam, agar terwujud (tercapai) kehidupan manusia

yang makmur dan bahagia. Sebagaimana firman Allah dalam surat

Ar-rum ayat 30 yang berbunyi sebagai berikut :

Artinya : Maka hadapkanlah dirimu kepada agama yang benar itu,

yaitu agama ciptan Allah, yang manusia telah di ciptakan

bersesuaian betul denganya.

Pendidikan agama dan spiritual termasuk aspek-aspek

pendidikan yang harus mendapat perhatian penuh oleh pendidik

terutama keluarga.Pendidikan agama dan spiritual ini berarti

membangkitkan kekuatan dan kesediaan spiritual yang bersifat

naluri yang ada pada anak melalui bimbingan agama yang pertama

kali harus di tanamkam kepada anak adalah keimanan yang kuat

kepada Allah dan kepercayaan bahwa semua perbuatan manusia

selalu di bawah pengawasan Allah.

42
Muhaimin, dkk., Pardigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), Cet. 1, hlm. 75.
3

Adapun penanaman pendidikan agama Isalam terhadap

anak prasekolah yaitu :

1. Pendidikan Akidah

Yang di maksud dengan akidah secara etimologi (lughatan)

adalah ikatan, penyajian dan kokoh. Secara terminologis akidah

adalah : Aqoid (bentuk jamak dari akidah) adalah beberapa

mendatangkan ketentraman jiwa menjadi keyakinan yang tidak

bercampur sedikitpun dengan keraguan-keraguan.

Pendidikan akidah terhadap anak prasekolah dapat di

kaitkan dengan Iman kepada Allah

a) Mengucapkan kalimat tauhid

b) Mengenalkan kecintaan pada ALLAH dan RosulNya

Menurut Istilah, aqidah ialah suatu keyakinan bahwa Allah

SWT adalah satu-satunyanya yang wajib adanya, wajib di

sembah dan berkeyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia,

tidak ada sekutu bagiNya, baik dalam sifat zat dan perbuatan.43

Pada kehidupan anak, dasar-dasar akidah harus terus-menerus

ditanamkan pada diri anak agar setiap perkembangan dan

pertumbuhannya senantiasa dilandasi oleh akidah yang benar.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara membiasakan anak

mengucapkan kata- kata yang mengagungkan Allah, tasbih,

43
Mustaghfiri Asror, Bunga Rampai Kultum Ramadhan, (Semarang: Aneka Ilmu, 2003), cet, 1.
hal.59
3

istigfar, sholawat dan do’a- do’a pendek. Anak dilatih

mengulang kata-kata pendek tersebut seperti asma Allah,

tasbih, tahmid, basmalah.

2. Pendidikan ibadah

Secara terminology para ahli mendefinisikan arti ibadah ini,

dengan melihat dari berbagai disiplin ilmunya masing-

masing.Menurut ahli fiqih (fuqaha’) ibadah adalah segala bentuk

ketaatan yang di kerjakan untuk mencapai keridaan Allah dan

mengharap pahala-Nya di akhirat. Sedangkan secara umum

ibadah berarti nama yang mencakup segala perbuatan yang

disukai dan di ridhai Allah, baik berupa perkataan dan perbuatan,

baik terang-terangan maupun yang tersembunyi dalam rangka

mengagungkanNya dan mengharap pahala dari-Nya.

Adapun Ibadah yang di terapkan di pendidikan usia

dini/prasekolah ini adalah:

a. Mengenalkan huruf hijaiyah

b. Mengenalkan wudhu

c. Mengenalkan shalat

d. Mengenalkan puasa

3. Pendidikan Akhlak

Kata akhlak berasal dari bahas arab yaitu merupakan

bentuk jamak dari kata khuluk yang berarti tabiat, budi pekerti,

kebiasaan. Ilmu akhlak yaitu menentukan batas antara baik dan


3

buruk antara yang terpuji dan tercela tntang perkataan atau

perbuatan manusia lahir dan batin. (Muhaimin, 2001 : 306)

Dalam akhlak Islami ada beberapa akhlak yang perlu

di tanamkan terhadap anak prasekolah adalah sebagai berikut :

a. Akhlak terhadap Allah

Akhlak terhadap Allah yang meliputi antara lain :

Bersifat takut (Al-Khauf) yaitu suatu sikap jiwa yang sedang

menunggu sesuatu yang tidak di senangi dari Allah.

1. Bersyukur (As-Syukru) yaitu suatu sikap yang selalu

memanfaatkan dengan se baik- baiknya

2. Bersabar (As-Shabru) yaitu suatu sikap yang betah atau

menahan diri pada kesulitan yang di hadapinya

3. Bertaubat (At-Taubah) yaitu sikap yang menyesalai

perbuatan buruk yanh pernah di lakukanya dan berusaha

menjahuinya serta melakukan perbuatan yang baik.

b. Akhlak terhadap orang tua

ibu dan ayah adalah orang tua yang sangat besar jasanya

kepada anaknya,dan mereka mempunyai tanggung jawab

yang besar terhadap anaknya tersebut.


3

c. Akhlak Terhadap Sesama Manusia

Ahklak terhadap sesama manusia yang meliputi antara lain :

Belas kasih sayang (asy-syafaqoh) yaitu sikap jiwa yang

selalu ingin berbuat baik dan menyantuni orang lain.

Memberi pertolongan (An- nasruh) yaitu suatu upaya untuk

membantu orang lain agar tidak mengalami suatu kesulitan.

d. Akhlak pada Lingkungan

Seseorang muslim memandang alam sebagai milik Allah

yang wajib di syukuri dengan cara mengelolanya dengan baik

agar bermanfaat bagi manusia dan bagi alam itu sendiri.

Pemanfaatan alam dan lingkunganhidup bagi kepentingan

manusia hendaknya disertai sikap tanggung jawab untuk

menjaganya agar tetap utuh dan lestari. Dalam bukunya

Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Mansur

menyatakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam berarti

membentuk kepribadian muslim yaitu suatu kepribadian

dimana seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran agama Islam

yang bertujuan mencapai dunia dan akhirat dengan ridho

Allah.44

44
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005),Cet.1,
hlm. 333.
3

Untuk mengarungi kehidupan dunia dan bekal akhirat, anak

perlu mendapat tiga kelompok materi pendidikan yaitu: Akhlak,

Ibadah dan akidah.

Pertama, materi Akhlak Anak akan mendapatkan sarana

dan prasarana pendidikan dari orang tuanya berupa fasilitas untuk

menyehatkan, menumbuhkan, dan menyegarkan tubuhnya. Untuk

kebutuhan fisik anak, orang tua harus selektif dalam memberikan

pemenuhannya agar ada keseimbangan kebutuhan duniawi dan

akhiratnya. Misalnya memberikan makan harus dengan Akhlaknya

yaitu dengan menjaga mereka dari sifat berlebihan meninggika.45

Dari ketiga komponen pembagian akhlak diatas seharusnya diajarkan

dan dibiasakan pada kehidupan anak sehari-hari agar mereka dapat

terbiasa berlaku baik dalam hidupnya.

3. Tahap Perkembangan anak prasekolah/usia dini

Secara filosofis, Anak Usia Dini (PAUD) mempunyai jejak

historis dalam pemikiran para filsuf, baik filsuf Barat maupun

TIMUR, termasuk filsuf Indonesia.46 Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) pada hakikatnya adalah pendidikan yang di selenggarakan

dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan

anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan

seluruh aspek kepribadian anak.47 Anak usia dini adalah anak yang

45
Aziz Mushoffa,UntaianMutiara BuatKeluarga BekalBagiKeluarga
dalamMenapaki Kehidupan,(Yogyakarta:MitraPustaka,2001),Cet.1,hlm.74-75.
46
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini (Bandung: Rosda, 2015), 21.
47
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini (Bandung: Rosda, 2015), 22
4

baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang

sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian

anak.48 Usiadini/prasekolah merupakan masaemas (golden age)

bagianak- anak. karena pada usia ini pertumbuhan dan perkembangan

fisik dan mental anak-anak sangat luarbiasa, Usia dini juga menjadi

masa terpenting bagi anak, karena merupakan masa pembentukan

kepribadian yang utama. Anak usia dini adalah anak yang baru

dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat

menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak.


49
Usiadini / prasekolah merupakan masa emas (golden age) bagi

anak- anak. karena pada usia ini pertumbuhan dan perkembangan

fisik dan mental anak-anak sangat luarbiasa, Usia dini juga menjadi

masa terpenting bagi anak, karena merupakan masa pembentukan

kepribadian yang utama. Kemudian berdasarkan tingkat pertumbuhan

dan perkembangannya pendidikan dimulai sejak anak usia dini

yang terbagi ke dalam 4 tahapan yaitu:

a. Masa bayi usia 0-12 bulan.

b. Masa ‘toddler’ (balita) usia 1-3 tahun.

c. Masa Pra Sekolah usia 3-4 tahun.

d. Masa Usia 6 tahun.

48
Srikantono, imron fauzi, Kurikulum Dan Bahan Ajar PAUD (Jember: Superior, 2013), 66.
49
Srikantono, imron fauzi, Kurikulum Dan Bahan Ajar PAUD (Jember: Superior, 2013), 66.
4

Konsep pendidikan konsep usia dini di Indonesia, lebih disosialisasikan

atau dikenal dengan pendidikan Pra sekolah. Di mana pendidikan yang

didomisili anak pada usia 0-6 tahun. Beberapa tahun belakangan ini

banyak bermunculan lembaga-lembaga yang menangani pada anak usia

tersebut. Karena pada usia tersebut merupakan awal pertumbuhan dan

perkembangan anak yang nantinya akan membawa dampak bagi

kehidupan anak selanjutnya.

Menurut Hibana S. Rahman memperjelas pemahaman tentang

konsep pendidikan anak usia dini. Konsep dasar pendidikan usia dini,

maka pendidikan anak usia dini adalah upaya yang terencana dan

sistematis yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak, usia 0-8

tahun dengan tujuan agar anak mampu mengembangkan potensi yang

dimiliki secara optimal.

Menurut Soemiarti Patmonodewo menjelaskan, ada beberapa

batasan yang digunakan oleh The National Association for The Education

of Young Children (NAEYC) dan para ahli di dalamnya adalah sebagai

berikut:

1. Yang dimaksud dengan Early Childhood (anak masa awal) adalah anak

yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Hal tersebut

merupakan pengertian baku yang dipergunakan oleh NAEYC. Batasan ini

seringkali dipergunakan untuk merujuk anak yang belum mencapai usia


4

sekolah dan masyarakat menggunakannya bagi berbagai tipe Prasekolah

(preschool).

2. Early Childhood Setting (tatanan anak masa awal) menunjukkan pelayanan

anak sejak lahir sampai dengan delapan tahun di suatu pusat

penyelenggaraan, rumah atau instituti, seperti Kingdergarden, sekolah

dasar, dan berbagai program rekreasi yang menggunakan sebagian waktu

atau penuh waktu.

3. Early Children Education (pendidikan awal masa anak) terdiri pelayanan

yang diberikan pada anak dalm tatanan awal masa anak. Biasanya oleh

pendidik anak usia dini (young children) digunakan istilah early childhood

(anak masa awal) dan early childhood education (pendidikan anak masa

awal).

Pendidikan anak usia dini sama halnya dengan pendidikan

Prasekolah karena pendidikan Prasekolah yaitu: “Suatu program

pendidikan yang sasarannya ialah anak-anak yang belum memasuki usia

sekolah. Di Indonesia usia sekolah dimulai 7 (tujuh) tahun. Berarti sasaran

pendididkan Prasekolah adalah anak-anak yang berusia 0 sampai dengan 7

tahun”.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif (qualitative

research). Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat

nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk

mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi

sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran

data, dan meneliti sejarah perkembangan. 50 Metode ini disebut juga

sebagai metode artistic, karena proses penelitian lebih bersifat seni

(kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data

hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data

yang ditemukan dilapangan.51

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

research) yaitu penelitian yang obyeknya mengenai gejala-gejala

atau peristiwa- peristiwa yang terjadi, sehingga penelitian ini juga

bisa disebut penelitian study kasus (case study) dan bersifat

deskriptif. Penelitian deskriptif yakni penelitian yang menekankan

pada penjelasan berbentuk uraian. Data-data yang dikumpulkan

semuanya berbentuk data uraian kata-kata, gambar, dan sejenisnya,

bukan berbentuk angka, dan tidak akan dikonversikan pada angka.

50
Mamik, Metodologi Kualitatif, (Sidoarjo: Zifatama Publiser, 2014), 3.
51
Sugiyono,MetodePenelitianKuantitatif,Kualitatif,danR&D,(Bandung: Alfabeta,2017),7-8.

43
4

Hasil akhir penelitian adalah kutipan-kutipan dari data untuk

mengilustrasikan dan mensubstansikan pernyataan-pernyataan. Data-

data yang dikumpulkan meliputi catatan hasil wawancara, catatan

lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, memo dan berbagai

catatan ofisial. Dalam proses analisis untuk memahami data tersebut,

peneliti kualitatif tidak dibutuhkan untuk mereduksi data menjadi

angka-angka, karena yang diperlukan adalah penjelasan bukan

generalisasi. Pelaporan akhir penelitian kualitatif adalah laporan

naratif, dan kalimat yang terurai sangat signifikan untuk diseminasi

hasil-hasil penelitian sebagai penjelasan terhadap fenomena yang

menjadi fokus penelitiannya. Sehingga dalam penelitian kualitatif

ini, peneliti berusaha mendeskripsikan sejumlah konsep yang

mengacu pada apa, bagaimana, kapan, dan dimana melalui

pendekatan studi kasus sehingga dapat dideskripsikan fenomena

terkait pengenalan pendidikan agama islam yang efektif pada anak

prasekolah study kasus paud al munawiri tahun elajaran 2022/2023.

B. Lokasi Penelitian

Sekaligus menjawab konsep “dimana” sebagaimana dalam poin sebelumnya,

penelitian ini dilakukan di PAUD Al Munawiri Karanganyar yang

berlokasidi Jl.K.H Abdullah Hanafi No.129 Kecamatan Gumukmas

Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur. Alasan peneliti melakukan

penelitian di PAUD tersebut dikarenakan PAUD tersebut adalah salah

satu PAUD yang mengimplementasikan Pengenalan Pendidikan Agama


4

Islam Yang Efektif Pada Anak Didiknya melalui berbagai program

kegiatan telah dirancang dan dilaksanakan untuk terus menciptakan

terobosan-terobosan baru agar anak didiknya mengenal pendidikan

agama islam dengan baik, terutama dalam segi Akidah, Ibadah, dan

akhlak.

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber darimana data diperoleh.

Sumber data dalam penelitian ini sifatnya beragam (multiplesources

ofdata). Dalam hal ini peneliti biasanya mengumpulkan berbagai

bentuk data, misalnya dengan interview, observasi, dan dokumen.

Kemudian semua data ditinjau, dipahami, dan mengaturnya menjadi

kategori atau tema yang melintasi semua sumberdata. Sumber data

dalam penelitian ini yaitu premier (pengelola PAUD, Pendidik PAUD,

Orang tua) dan data sekunder (dokumentasi dan kepustakaan).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan daata yang diperoleh disesuaikan

dengan fokus penelitian yang telah ditetapkan. Data dikumpulkan

melalui teknik pengumpulan data:

1. Teknik Observasi

Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi dan

kondisi langsung dilapangan melalui pengamatan.

a. Teknik

b. Apa saja hal-hal yang di observasi

1. Kegiatan belajar mengajar (Guru dan siswa) di PAUD Al


4

Munawiri Karanganyar.

2. Interaksi Guru, staf, dan pengelola di PAUD Al Munawiri

Karanganyar

3. Kondisi lingkungan sekolah

PAUD Al Munawiri Karanganyar yang baik dekat dengan

Sekolah SMP satu naungan yayasan qotrotul ulum, dekat

dengan bengkel dan dekat dengan tempat ibadah.

4. Wawancara

Sementara wawancara dilakukan untuk mengetahui fenomena yang

sebenarnya terjadi melalui jawaban dari berbagai Informan. Dalam

hal ini seperti Kepala Madrasah, Guru, dan Siswa.

a. Teknik

b. Wawancara ini dilakukan kepada pengelola/kepala Paud Al

Munaiwiri beserta Pendidiknya.

Wawancara dengan pengelola PAUD Al Munawiri Ibu Iin

Fauziyah, S.Ag

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana cara pembelajaran Dengan cara mengenalkan

Pendidikan Agama Islam di pendidikan akidah,

PAUD Al Munawiri? pendidikan Ibadah dan

pendidikan akhlak

2 Apa saja upaya yang Menjadikan materi agama


4

dilakukan PAUD Al sebagai salah satu

Munawiri dalam mengenalkan pembelajaran utama di

pendidikan akidah, pendidikan PAUD Al Munawiri

Ibadah dan pendidikan

akhlak?

3 Materi apa saja yang di Mengenalkan kalimat

berikan di PAUD dalam tauhid, mengenalkan

mengenalkan pendidikan kecintaan pada Allah dan

akidah? Rosulnya

4 Bagaimana cara mudah Mengenalkan lewat gerak

mengenalkan pendidikan dan lagu misalnya “ Tuhan

akidah pada anak PAUD? saya satu” .

5 Apa saja pokok-pokok Pokok-pokok pendidikan

pendidikan akidah ? akidah terangkum dalam

rukun iman: iman kepada

Allah, iman kepada

malaikat, iman kepada

kitab-kitab, iman kepada

Rosulullah, iman kepada

hari akhir, iman kepada

qodlo’ dan qodar.


4

Wawancara dengan guru PAUD Al Munawiri Ibu Siti Fatonah:

No Pertanyaan Jawaban

1 Mengapa penanaman nilai-nilai Karna pada dasarnya nilai ibadah

ibadah harus diijinkan sejak merupakan realisasi dari akidah

dini? itu sendiri

2 Bagaimana cara pengenalan Diajak melakukan kegiatan

ibadah terhadap anak PAUD di ibadah bersama-sama contohnya

lakukan? seperti yang tertera dalam rukun

islam

3 Penerapan pembelajaran ibadah Mengenalkan huruf hijaiyah,

yang terangkum dalam rukun mengenalkan wudhu,

islam itu apa saja? mengenalkan sholat dan

mengenalkan puasa.

4 Apa saja hambatan-hambatan Ada yang ramai sendiri,

dalam memberikan terkadang ada yang menangis

pembelajaran PAI pada anak dan anak-anak asik dengan

prasekolah? kegiatannya sendiri

5 Berapa alokasi waktu yang 4 Jam dalam satu hari

kegiatan belajar mengajar

dalam satu hari?


4

6 Apakah ada jadwal Ada

pemberian materi yang

digunakan dalam proses

belajar mengajar?

7 Materi apa saja yang Sesuai tema yang sudah

diberikan di PAUD Al dirancang dalam program

Munawiri Karanganyar? pembelajaran yang ada

8 Apa saja lingkup kurikulum NAM, SOSEM, FISIK

pengembangan yang ada di MOTORIK, BAHASA,

PAUD Al Munawiri

Karanganyar?

Wawancara dengan Guru PAUD Al Munawiri Ibu Sri Wahyuni

No Pertanyaan Jawaban

1 Metode apa yang digunakan Pengenalan dan pembiasan

PAUD Al Munawiri

Karanganyar dalam Mengenalkan

Pendidikan Agama Islam?

2 Materi apa saja yang di berikan Mengenalkan akhlak kepada

dalam pendidikan akhlak? Allah, akhlak kepada manusia,

akhlak kepada lingkungan

3 Bisakah anda jabarkan contoh Mengucap syukur, menghafal

pengenalan akhlak kepada Allah do’a-do’a pendek


5

itu bagaimana ?

4 Dalam menanamkan pendidikan Mengenalkan adanya tumbuh-

akhlak, contoh konkrit apa yang tumbuhan, hewan-hewan,

bisa difahami peserta didik dalam yang harus dirawat dan

pembelajaran di PAUD Al dipelihara, dan dengan

Munawiri ? mengenalkan ciptaan Allah

melalui anggota badan.

5 Apa tujuan pendidikan akhlak itu Untuk meningkatkan nilai-

di terapkan di PAUD Al nilai dan norma kepada

Munawiri? masyarakat

5. Dokumentasi.

Adapun dokumentasi adalah sebagai penguat dan bukti-bukti dari proses

Pengenalan Pendidikan Agama Islam Pada anak prasekolah yang

diterapkan di PAUD Al Munawiri Karanganyar itu sendiri. Dokumentasi

itu sendiri berupa:

a. Daftar peserta didik

b. Daftar inventaris sekolah

c. Strutur organisasi

d. Visi, Misi dan Tujuan PAUD Al Munawiri Karnganyar

e. Gambar/ Foto-foto penelitian


5

E. Analisis Data
Karena jenis penelitian ini adalah kualitatif maka analisis data

dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hal ini

sebagaimana yang dipaparkan Miles, Huberman, dan Saldana dalam

gambar berikut ini:

Gambar 1. Analisis data interaktif Model Huberrman dan

Milles teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan model Milles dan Humberrman, yaitu analisis

dalam penelitian dilakukan secara interaktif:

1. Reduksi Data

Peneliti menulis ulang atau merangkum hasil data yang di

dapatkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.


5

2. Penyajian Data

Setelah mereduksi data langkah selanjutnya adalah

melakukan penyajian data. Data yang di peroleh dalam penelitian

ini disajikan dalam bentuk uraian singkat yang bersifat naratif

(dengan teks)

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir dalam analisi data adalah membuat

kesimpulan. Peneliti akan menarik atau membuat kesimpulan

dengan memberikan penjelasan dari kegiatan pengambilan data

melalui observasi wawancara dan di dukung dokumentasi.52

F. Keabsahan Data
Sebagai keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti

memakai uji kredibilitas atau uji kepercayaan. Peneliti melakukan uji

kredibilitas dalam penelitian ini memakai teknik triangulasi.

Sebagaimana teori yang dipaparkan Moleong bahwa triangulasi

merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara

memanfaatkan sesuatu yang lain. Sehingga peneliti memakai tiga

teknik triangulasi yakni:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan dan

cek ulang derajat kepercayaan informasi melalui alat dan waktu yang

berbeda, misalnya membandingkan data hasil observasi dan

wawancara, atau wawancara dengan dokumen yang berkaitan. Dalam

52
Milles, Mattew, Huberman, Qualitatiive Data Analysis, ( Jakarta: UI Press, 2013)
5

penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan dengan pengumpulan data

dari Kepala Madrasah, Guru, dan Siswa untuk kemudian

dideskripsikan, dikategorisasikan di antara pandangan yang sama atau

berbeda, serta apa yang paling spesifik dari sumber-sumber tersebut.

2. Tringulasi Metode

Adapun triangulasi metode dilakukan dengan mengecek

data kembali melalui beberapa teknik pengumpulan data, atau

mengecek beberapa sumber data dengan metode yang sama.

Sementara melalui triangulasi metode dilakukan dengan cek data.

dari sumber yang sama tetapi dengan teknik yang berbeda, yakni

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti juga mengecek

kembali dengan triangulasi sumber sebagai penjelasan banding

(rival explanation).

3. Triangulasi Teori

Sementara triangulasi teori berarti mengecek kembali

dengan membandingkan pada beberapa teori. Selain menggunakan

triangulasi, peneliti juga menggunakan bahan referensi seperti foto dan

dokumen otentik agar penelitian dapat dipercaya orisinalitasnya.

Peneliti juga membuat memberchec kuntuk mengetahui kesesuaian

data yang diperoleh dengan pemberi data.

Keabsahan data yang akan dilakukan peneliti adalah dengan

mengkategorisasikan hasil wawancara untuk diketahui validitasnya.

Selainitu, juga dilakukan pendokumentasian yang otentikserta


5

mengadakan verivikasi melalui member check yang diberikan

kepada narasumber yang telah diwawancarai untuk diketahui bahwa

data serta apa yang dipaparkan peneliti benar-benar sesuai dengan

informasi yang diberikan.

G. Tahap-Tahap Penelitian
Adapun tahap dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui

tiga tahap yakni tahap penelitian pendahuluan atau pralapangan, tahap

pengembangan desain, tahap penelitian sebenarnya, dan tahap

penyelesaian yakni penulisan laporan. Pertama, tahap penelitian

pendahuluan. Dalam tahap ini, peneliti memulai dengan mengamati

sebuah lembaga yang menjadi sasaran lokasi penelitian. Kemudian

untuk diamati permasalahan-permasalahan apa yang sebenarnya ada

dilapangan untuk diketahui solusi permasalahan tersebut, apa yang

menarik untuk diteliti sebagai bahan kajian, dan apa yang menjadi

kekhasan lembaga tersebut sebagai identitas yang membedakannya

dengan yang lain.

Kedua, tahap pengembangan desain. Dalam tahap ini, setelah

peneliti menemukan jawaban dari tahap pertama, peneliti akhirnya mulai

mengembangkan desain penelitian yang hendak dikaji. Mengajukan

judul kepada ketua Program Studi, kemudian kepada Dosen

Pembimbing untuk mendapatkan bimbingan. Selanjutnya, mengajukan

proposal penelitian agar dapat maju ke tahap penelitian yang

sebenarnya.

Ketiga, tahap penelitian sebenarnya. Pada tahap ini, peneliti


5

terjun kelokasi penelitian untuk melakukan pengamatan yang lebih

mendalam, melakukan wawancara, dokumentasi, dan observasi untuk

mengumpulkan data yang diperlukan. Dalam hal ini, tentu dirancang

dengan sistematis terkait schedule dan estimasi penelitian dilapangan.

Sementara wawancara pun demikian telah disiapkan pedoman dalam

wawancar aagar benar-benar siap untuk terjun dilapangan. Sehingga ada

tujuan yang terukur dan ada target yang seharusnya dicapai dalam

waktu tertentu.

Keempat, tahap penyelesaian. Setelah tahap penelitian sebenarnya

telah selesai dilaksanakan dan semua data telah terkumpul, maka

selanjutnya adalah menuangkan data yang telah disaring dalam bentuk

laporan skripsi yang sistematis sesuai pedoman penulisan karyai lmiah di

Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah Kencong Jember agar

mudah dipahami dan dianalisis sehingga temuan penelitian dapat

diinformasikan dengan jelas.


BAB IV

PENYAJIAN

DATA

A. Gambaran Obyek Penelitian


Berdsarkan hasil penngumpulan data melalui observasi,

interview dan dokumentasi, dapat disajikan gambaran umum daerah

penelitian sebagai berikut :

1. Sejarah Berdirinya PAUD Al Munawiri Karanganyar-

Karangrejo

PAUD Al Munawiri adalah salah satu Kelompok Bermain

yang berada di Dusun Karanganyar Desa Karangrejo yang berjarak

40 km dari Kota Kabupaten Jember, sedangkan jarak dari

kecamatan adalah 3 km. Sebagai salah satu lembaga di bawah

naungan Yayasan Pendidikan Qotrotul Ulum, PAUD Al Munawiri

didirikan pada Tahun 2008, Pada waktu itu di lingkungan atau di

Desa Karangrejo khususnya di Dusun Karanganyar belum ada

pendidikan prasekolah khususnya Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) sehingga banyak masyarakat atau orang tua yang ingin

menyekolahkan anak-anaknya agar anak-anak lebih mengenal

dunia pendidikan sejak dini terutama di PAUD. Oleh karena

pertimbangan dan antusias masyarakat yang begitu besar dalam

masalah pendidikan prasekolah, sehingga ada sejumlah tokoh

masyarakat dan segenap kepengurusan Yayasan Pondok Pesantren

Qotrotul Ulum mengadakan pertemuan membahas langkah

56
5

kedepan tentang masalah pendidikan Anak Prasekolah / Pendidikan

anak Usia Dini. berdirinya Kelompok Bermain ini adalah atas

prakarsa tokoh agama dan masyarakat sekitar di ligkunngan dusun

Karanganyar Desa Karangrejo Kecamatan Gumukmas Kabupaten

Jember. Petama kali berdiri PAUD Al Munawiri memiliki siswa

sebanyak 25 Anak dengan tenaga pengajar sejumlah 3 Pendidik

diantaranya Siti Fatonah dan Sri Wahyuni, sebagai Pengelola

pertama di PAUD Al Munawiri adalah Iin Fauziyah, S.Ag.Sampai

sekarang Tahun Pelajaran 2022/2023 di PAUD Al Munawiri

Pengelola masih tetap Ibu Iin Fauziah, S. Ag.

(Dokumentasi, Tgl. 10 Oktober 2022)

2. Letak Geografis Kelompok Bermain PAUD Al Munawiri

Karanganyar

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al Munawiri di Desa

Karangrejo Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember, Tepatnya

40 km ke arah barat daya dari pusat pemeintahan kabupaten jember

dan 3 km dari Kecamatan Gumukmas dengan batas-batas sebagai

berikut :

a. Sebelah Timur : Desa Bagorejo

b. Sebelah Selatan : Desa Mojosari

c. Sebelah Barat : Desa Menampu

d. Sebelah Utara : Desa Bagorejo

3. Profil Sekolah
5

1 Nama Sekolah : KB AL MUNAWIRI

2 NPSN : 69777062

3 Jenjang : KB

Pendidikan

4 Status Sekolah : Swasta

5 Alamat : KH.ABDULLAH 129 -

Sekolah KARANGREJO

RT / RW : 5 / 7

Kode Pos : 68165

Kelurahan : Karangrejo

Kecamatan : Kec. Gumuk Mas

Kabupaten/Ko : Kab. Jember

ta

Provinsi : Prov. Jawa Timur

Negara : Indonesia

6 SK Pendirian : 421.9/150/413/2008

Sekolah

7 Tanggal SK : 2008-01-16

Pendirian

8 Status : Yayasan

Kepemilikan

9 SK Izin : 503/A.1/PAUD.P/0105/35.09.325/2021

Operasional
5

10 Tgl SK Izin : 2021-05-06

Operasional

11 Nomor : 085707833547

Telepon

12 Nomor Fax :

13 Email : paudalmunawiri@gmail.com

14 Waktu : Pagi/6 hari

Penyelenggara

an

( Dokumentasi, Tgl. 10 Oktober 2022 )

4. Jumlah siswa dalam 3 tahun terakhir :

Tabel.5.1

Data Siswa PAUD Al Munawiri selama tiga tahum terakhir

Kelas Jumlah Siswa

2020/2021 2021/2022 2022/2023

A 14 14 15

B1 15 15 13

B2 14 14 15

Jumlah 43 43 43

( Dokumentasi, Tgl. 10 Oktober 2022 )

5. Data Ruang Kelas :


6

a. Kelas A : 1 Ruang

b. Kelas B1 : 1 Ruang

c. Kelas B2 : 1 Ruang

6. Jumlah Rombel :

a. Kelas A : 1 Rombongan Belajar

b. Kelas B1 : 1 Rombongan Belajar

c. Kelas B2 : 1 Rombongan Belajar

7. Data Guru

a. Jumlah Guru : 4 Orang

Tabel. 4.2

Daftar Nama Pendidik PAUD Al Munawiri Tahun Pelajaran

2022/2023

No Nama Pend. Jabatan Tugas

Terakhir Mengajar

1 Iin Fauziyah, SI Pengelola

S.Ag

2 Siti Fatonah SMP Pendidik

3 Sri Wahyuni SMA Pendidik


6

8. Sarana-Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di lembaga pendidikan

memiliki pengaruh yang sangat penting dalam kaitannya dengen

tercapainya tujuan pendidik. Adapun sarana dan prasarana yang

dimiliki oleh PAUD Al Munawiri Kecamatan Gumukmas

Kabupaten Jember adalah sebagai berikut:

a. Gedung

PAUD Al Munawiri Mempunyai gedung yang bukan milik

sendiri status gedung masih pinjam pakai. Gedung ini

merupakan milik Yayasan PonPes Qotrotul Ulum. Gedung

sekolah merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi satu

lembaga pendidikan, karna seluruh kegiatan mengacu pada

pendidikan dan pengajaran, lebih banyak dilakukan

/dilaksanakan di dalam kelas/gedung di banding di luar. Hal ini

menuntut adanya ruang atau gedung sekolah yang cukup untuk

menampung siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang

tanpa adanya gangguan dari luar.

b. Ruang kelas

Dalam meningkatkan tujuan pendidikan nasional

maka Ruang kelas menjadi sangat penting sebagai srana utama

dalam penyampaian pembelajaran. Di Paud Al Munawiri

terdapat 3 Ruang kelas yang terdiri dari sebelah utara ruang


6

kelas A, Tengah ruang kelas BI dan sebelah selatan ruang kelas

B2.

c. Kantor / ruang Guru

Suatu lembaga tanpa adanya kantor/ruang Guru di

pandang masih kurang lengkap. Karena Fungsi dari

kantor/ruang guru itu sendiri adalah sebagai tempat Guru

bekerja dan beristirahat serta menerima tamu baik peserta didik

maupun tamu lainnya. Bisa dikatakan Kantor/Ruang Guru

sebagai sarana utama kunci kerja para dewan Guru.

9. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur Organisasi PAUD Al Munawiri Karangrejo

merupakan salah satu faktor yang harus dimilki setiap lembaga

pendidikan. Hal ini dimaksudkan untuk memperlancar

pelaksanaan program kerja lapangan pendidikan. Adapun struktur

organisasi PAUD Al Munawiri Karanganyar-Karangrejo dapat di

lihat pada gambar berikut:


6

YAYASAN “QOTROTUL ULUM”


PAUD AL MUNAWIRI
Akte Notaris Fathur Rahman, S.H. Nomor : 23/2013
Alamat : Jl. Ahmad Yani No 21 Jember 68137,. Telp
(0331)487139
NPSN 69777062

STRUKTUR ORGANISASI

Penyelenggara

M. SYAMSUL, S.Ag

Kepala Sekolah/Pengelola

IIN FAUZIYAH, S.Ag

Sekretaris Bendahara

SRI WAHYUNI SITI FATONAH

Peserta Didik

(Dokumentasi, Tgl. 10 Oktober 2022)


6

B. Penyajian Data
1. Penyajian Data

Pada bagian ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian

yang berupainformasi mengenai Pengenalan Pendidikan Agama

Islam Yang Efektif Pada Anak Prasekolah Study Kasus PAUD Al

Munawiri Karanganyar Tahun Pelajaran 2022-2023. Dengan

menggunakan metode observasi, interview (wawancara) dan

dokumentasi sebagai alat untuk mengumpulkan data sebanyak

mungkin yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.

Data inilah yang akan dianalisis sesuai analisis data yang

digunakan. Sehingga dari dua data yang dianalisa tersebut dapat

dihasilkan suatu kesimpulan sesuai dengan metode pengumpulan

data yang digunakan pada penelitian ini.Berikut secara rinci

penyajian data mengenai gambaran Pengenalan Pendidikan Agama

Islam Yang Efektif Pada Anak Prasekolah Study Kasus PAUD Al

Munawiri Karanganyar Tahun Pelajaran 2022-2023.adalah sebagai

berikut: Pengenalan Pendidikan Agama Islam Yang Efektif Pada

Anak Prasekolah Study Kasus PAUD Al Munawiri Karanganyar

Tahun Pelajaran 2022-2023.


6

a. Pendidikan Akidah

Islam menempatkan pendidikan Akidah pada posisi yang

paling mendasar, yakni terposisikan pada rukun yang pertama

dari rukun Islam yang lima, sekaligus sebagai kunci yang

membedakan antara orang Islam dan non Islam.53 Pokok- pokok

keyakinan Islam yang terangkum dalam istilah rukun iman.

Pokok- pokok keyakinan ini merupakan arah seluruh ajaran

agama islam, seperti Iman kepada Allah, iman kepada malaikat,

Iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rosulullah, iman

kepada hari akhir, iman kepada qodlo’ dan qodar. Pokok- pokok

keyakinan atau rukun iman ini merupakan akidah Islam.

Menurut Siti Fatonah pendidikan akidah yang berlangsung di

PAUD Al Munawiri adalah

“Pengenalan pendidikan Agama Islam yang mencakup

rukun iman diantaranya Iman kepada Allah, iman kepada

malaikat, Iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rosulullah,

iman kepada hari akhir, iman kepada qodlo’ dan qodar”.54

Dalam pengenalan pendidikan akidah tersebut biasa di

lakukan dalam kegiatan belajar mengajar seperti:

1. Mengucap kalimat Tauhid

Kalimat Tauhid yang berbunyi “Asyhadu alla ilaha illa

53
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, Hal
116.
6

Allah wa asyhadu anna Muhammadar Rosul Allah yang

artinya “aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan aku bersksi

bahwa Muhammad adlah utusan Allah”. Setiap orang Islam

wajib mengucapkan kalimat Tauhid sekurang- kurangnya sekali

seumur hidup.

Menurut Ibu Siti fatonah bahwa kalimat tauhid

perlu dikenalkan karena:

“kalimat syahadat perlu diberikan atau dikenalkan


terhadap anak usia dini, selain itu setiap masuk kelas di
wajibkan untuk membaca dua kalimat syahadat dan juga
memperkenalkan bahwa Tuhan itu satu yaitu Allah
dengan cara memberi contoh- contoh ciptaan- Nya
seperti gunung, matahari, bulan, bintang, bumi, dan lain
sebagainya.55

2. Mengenalkan kecintaan pada Allah dan Rosulnya

Menurut Iin Fauziyah bahwa dalam mengenalkan

iman kepada Allah terhadap anak prasekolah yaitu dengan

cara:

“Memberi contoh- contoh lewat lagu-lagu misalnya


allah Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha pengasih
dan penyayang, Tuhan saya Allah. Selain itu Pendidik
mengenalkan iman kepada Allah dengan caramelafalkan
do’a- do’a yang di baca pendidik dan diikuti anak
prasekolah secara berulang selama kurang lebih 1
minggu.56

Selain mengenalkan iman kepada Allah pendidik juga

mengenalkan tentang iman kepada malaikat terhadap anak

didiknya. Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang

55
Siti Fatonah, interview : Karanganyar.
2022.
6

kedua. Malaikat adalah makhluk ghaib yang tidak dapat di

tangkap oleh panca indra manusia.

Menurut Sri Wahyuni di dalam mengenalkan tentang iman

kepada malaikat terhadap anak prasekolah di PAUD Al Munawiri

dengan cara:

“Membacakan buku cerita sifat- sifat malaikat dan tugas-


tugas dari setiap para malaikat dalam menanamkan iman
kepada kitab- kitab Allah terhadap anak prasekolah dengan
cara mengahafalkan aya-ayat pendek seperti surat Al-Iklas,
surat Al- Ashar dan lain- lain, do’a-doa sehari-hari seperti
do’a mau dan sehabis makan, doa mau dan sehabis tidur,
do’a keluar rumah, doa masuk dan keluar kamar mandi”.57

Sedangkan menurut Siti Fatonah juga menyatakan bahwa


dalam menanamkan iman terhadap Rosulullah dengan cara:

“Bercerita tentang kisah- kisah para rosullah dan


mengahafalkan 25 para Rosulullah dengan cara gerak dan
lagu dan syair-syair. Hal ini dilakukan karna dalam
mengembangkan kemampuan mengafal pada anak- anak
prasekolah merupakan hal yang sangat mudah dilakukan
dalam proses pengenalan pembelajaran Agama islam anak
usia dini.58

Berdasarkan penyajian data di atas menunjukkan bahwa

guru telah berhasil dalam menanamkan pendidikan akidah.Jadi

dari ke enam rukun iman tersebut hampir semuanya telah

diterapkan di sekolah PAUD Al Munawiri Karanganyar-

Karangrejo.

Melihat fenomena di atas dapat diinterprestasikan

penerapan pendidikan akidah di sekolah PAUD Al Munawiri

57
Sri Wahyuni, interview : Karanganyar.
2022.
6

Karanganyar-Karangrejo sudah cukup baik, hal tersebut dapat

dilihat dari adanya berkat kerja sama antara anak didik dan para

guru dalam proses pembelajaran di kelas.

b. Pendidikan Ibadah

Seiring dengan ditanamkannya nilai-nilai akidah pada anak,

maka seiring itu pula pelaksanaan penanaman nilai-nilai ibadah

harus juga di berikan, karena pada dasarnya nilai ibadah

merupakan realisasi dari pada akidah itu sendiri. Pada awalnya

kegiatan ibadah yang paling menarik bagi anak adalah yang

mengandung gerak bukan sesuatu yang bersifat abstrak seperti

ibadah sholat, puasa dan lain-lain. Sehingga jika anak diajak

untuk sholat berjemaah akan menirukan gerakan dalam sholat

tersebut. Demikian pula apabila anak biasa diajak melakukan

puasa bersama, makan sahur dan sholat tarawih bersama, maka

hal tersebut akan memberikan kesan tersendiri bagi anak.

Sehingga untuk masa-masa selanjutnya anak akan senang untuk

mengerjakannya meskipun pada mulanya tidak begitu optimal,

bahkan anak yang sering melihat orang tuanya berzakat atau

bersedekah pada fakir miskin, maka hal itu akan membuat anak

termotivasi untuk selalu menolong orang lain yang memerlukan.

Apa yang dilihat dan ditirukan anak mulai sejak kecil ini seperti

di atas akan membawa dampak yang besar untuk kehidupan

selanjutnya. Di antara perananan keluarga dalam menanamkan


6

nilai-nilai ibadah pada anak antara lain, menegenalkan Alqur’an,

mengenalkan shalat, puasa, zakat, dan haji.

Teori di atas juga dilaksanakan oleh Pendidik PAUD Al

Munawiri Karanganyar - Karangrejo, menurut Ibu Sri Wahyuni

sudah mengajarkan pada anak didiknya tentang hal-hal yang

berkenaan dengan ibadah.59

1. Mengenalkan Al-qur’an ( Huruf Hijaiyah)

Pendidik di PAUD AL Munawiri Karanganyar-

Karangrejo Kecamatan Gumukmas sangat memperhatikan

pengajaran Al-qur’an pada anak-anak didiknya. hal ini sesuai

dengan pernyataan Ibu iin Fauziyah bahwa sejak anak sudah

menginjak usia dini Pendidik sudah mulai mengenalkan pada

anak didiknya tentang Al-qur’an secara bertahap yakni dimulai

dari pengenalan huruf demi huruf sampai pada taraf tatacara

baca yang baik. Untuk memperlancar hal tersebut di PAUD Al

Munawiri pengenalan Al Qur’an melalui hafalan surat-surat

pendek dan baca iqro’ menjadi hal yang wajib dilakukan setiap

harinya.60

2. Pengenalan Sholat

Sholat adalah tiang agama, dalam islam hukumnya

sholat lima waktu itu adalah wajib, di mulai dari anak usia 7

tahun. Maka dari itu di PAUD Al Munawiri mulai

59
Sri Wahyuni, interview : Karanganyar. 2022.
60
Iin Fauziyah, interview : Karanganyar. 2022.
7

mengenalkan sholat kepada anak didiknya. Menurut Ibu Sri

Wahyuni pengenalan sholat pada anak-anak usia dini di

lakukan setiap satu minggu sekali yaitu tiap hari jum’at (Sri

Wahyuni, wawancara, Karanganyar, 10 oktober 2022). Dalam

mengenalkan sholat anak-anak mempraktekkannnya secara

berjama,ah dengan panduan dari Gurunya (Hasil wawancara

dari ibu iin fauziyah, 10 Oktober 2022). Menurut ibu Siti

Fatonah dengan mempraktekkan sholat secara berjamaah dan

stiap sminggu sekali membuat anak tidak bosan dan mudah

mengingat cara mengerjakannya.61

3. Mengajarkan Puasa

Menurut salah satu pendidik di PAUD Al Munawiri

yaitu ibu iin fauziyah juga mengatakan tidak lupa melatih anak

didiknya untuk melakukan puasa di bulan Romadhan. Hal itu

dilakukan manakala anak didiknyamau di beri arahan tentang

puasa.Karna karakter setiap anak berbeda-beda, maka metode

atau cara penerapannya berbeda-beda, sebagian dari mereka

ada yang dilatih untuk puasa setengah hari kemudian tiga

perempat hari sampai mampu melaksanakan puasa sehari

penuh. Latihan yang dilakukan secara gradual ini dilakukan

mengingat kondisi usia anak yang masih dalam tahap latihan.

Dan itupun juga dengan kerjasama dari orang tua juga.

61
Siti Fatonah, interview : Karanganyar.
7

4. Mengajarkan Zakat

Pengenalan zakat juga dilakukan kepada anak

PAUD Al Munawiri. Menurut Ibu Sri Wahyuni bahwa

Pengenalan zakat oleh Pendidik terhadap anak didiknya

dimulai secara teoritis akan pentingnya mengeluarkan zakat.

Selanjutnya pihak orang tua dirumah juga selalu mengenalkan

dan membiasakan pada anak-anaknya untuk selalu bersedekah

dan memberikan bantuan pada orang lain. Hal ini dilakukan

agar anak mempunyai kepribadian untuk selalu menyantuni

orang-orang yang lemah.62

5. Pengenalan Haji

Pengenalan ibadah haji terhadap anak Prasekolah di

PAUD Al Munawiri Desa Karanganyar-Karangrejo

Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember juga menjadi salah

satu hal yanh wajib dilakukan. Lewat cerita, gerak dan lagu

para Pendidik PAUD mengenalkan tentang kewajiban

melaksanakan ibadah haji bagi orang-orang yang mampu.

Namun menurut Siti Fatonah ibadah haji yang di kenalkan

pada anak oleh Pendidik meskipun tidak terlalu maksimal,

minimal anak mengetahui tentang kewajiban ibadah haji bagi

orang-orang yang mampu. Di samping Pendidik memberikan

pengertian dasar dan melatih anak didiknya agar mau

62
Sri Wahyuni, interview : Karanganyar.
7

beribadah secara kontinu, menurut Ibu iin Fauziyah selaku

Pengelola PAUD Al Munawiri De Karanganyar-Karangrejo

Kecamatan Gumukmas KabupatenJember mengatakan,

sebenarnya cara lain yang lebih efektif dan lebih membekas

pada jiwa anak adalah dengan ketauladanan dari orang tua

sendiri. Kalau orang tua sudah melakukan ibadah secara rutin

dan baik, maka anak yang menyaksikannya akan menirukan

pula. Begitu pula sebaliknya, kalau orang tua dalam menjalani

ibadah sudah tidak sungguh-sungguh atau bahkan sama sekali

tidak melakukannya, maka otomatis anak akan menirukan hal-

hal yang dilakukan oleh pihak orang tua.63

Dari pendapat Ibu iin Fauziyah tersebut juga

diungkapkan oleh Bapak Surakyat beliau mengatakan bahwa

dalam mendidik anak agar mau beribadah secara rutin, maka

paling tidak diperlukan juga ketauladanan orang tua.64

Mengenai perlu tidaknya hukuman diberikan pada

anak Ibu Sri Wahyuni Berkomentar bahwa hal itu sebenarnya

juga diperlukan dalam rangka untuk menunjukkan ketegasan

orang tua terhadap anak-anaknya. Namun kata-kata hukuman

mungkin bisa di ganti dengan teguran atau lebih tepatnya

bicara dari hati ke hati, Pendidik dan orang tua tidak harusserta

merta menghukum anak didiknya berdasarkan kekesalan, tapi

63
Siti Fatonah, interview : Karanganyar.
2022.
7

didasarkan atas besarnya kasih sayang pada anak, sehingga

hukuman yang diberikan itu adalah hukuman yang mendidik

bukan hukuman yang mencelakakan.65

Di samping Pendidik memberikan pengertian dasar

dan melatih anak didiknya agar mau beribadah secara kontinu,

menurut Ibu iin Fauziyah selaku Pengelola PAUD Al

Munawiri De Karanganyar-Karangrejo Kecamatan Gumukmas

KabupatenJember mengatakan, sebenarnya cara lain yang

lebih efektif dan lebih membekas pada jiwa anak adalah

dengan ketauladanan dari orang tua sendiri. Kalau orang tua

sudah melakukan ibadah secara rutin dan baik, maka anak

yang menyaksikannya akan menirukan pula. Begitu pula

sebaliknya, kalau orang tua dalam menjalani ibadah sudah

tidak sungguh-sungguh atau bahkan sama sekali tidak

melakukannya, maka otomatis anak akan menirukan hal-hal

yang dilakukan oleh pihak orang tua.66

Dari pendapat Ibu iin Fauziyah tersebut juga

diungkapkan oleh Bapak Surakyat beliau mengatakan bahwa

dalam mendidik anak agar mau beribadah secara rutin, maka

paling tidak diperlukan juga ketauladanan orang tua.

65
Sri Wahyuni, interview : Karanganyar.
2022.
7

Mengenai perlu tidaknya hukuman diberikan pada

anak Ibu Sri Wahyuni Berkomentar bahwa hal itu sebenarnya

juga diperlukan dalam rangka untuk menunjukkan ketegasan

orang tua terhadap anak-anaknya. Namun kata-kata hukuman

mungkin bisa di ganti dengan teguran atau lebih tepatnya

bicara dari hati ke hati, Pendidik dan orang tua tidak harusserta

merta menghukum anak didiknya berdasarkan kekesalan, tapi

didasarkan atas besarnya kasih sayang pada anak, sehingga

hukuman yang diberikan itu adalah hukuman yang mendidik

bukan hukuman yang mencelakakan.67

c. Pendidikan Akhlak

Akhlak islami sejak zaman dahulu telah melekat di dalam

jiwa semua insan, karena itu Rosulullah diperintahkan oleh Allah

di muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak.Akhlak

menempati posisi yang sangat penting dalam ajaran Islam oleh

karena itu dengan akhlak itulah orang dapat melihat hatinya

apakah hatinya baik atau buruk. Sedangakan pendidikan akhlak

yang ada tinjauan teoritis berupa akhlak kepada Allah, akhlak

kepada orang tua, akhlak kepada guru, akhlak kepada sesama

teman, akhlakakepada alam atau lingkungan, akhlak kepada

tetangga.Dalam tinjauan materi yang disebutkan, telah diterapkan

S
Sri Wahyuni, interview : Karanganyar.
7

dan ditanamkan terhadap anak prasekolah secara keseluruhan di

sekolah PAUD Al Munawiri Karanganyar-Karangrejo.

Berbicara masalah pembentukan akhlak sama dengan

berbicara tentang tujuan pendidikan bahwa pembentukan

akhlak.Penanaman akhlak haruslah di terapkan sedini mungkin,

karena akhlak merupakan cerminan di dalam jiwa insan apabila ia

berakhlak baik maka hatinya baik dan begitu sebaliknya apabila

akhlaknya buruk maka hatinya jelek.

Terdapat enam macam akhlak yang perlu ditanamkan

terhadap anak usia dini yaitu:

1. Akhlak kepada Allah

Menurut Siti Fatonah Pendidikan akhlak yang di terapkan

di PAUD Al Munawiri salah satunya adalah akhlak kepada

Allah karena:

“Akhlak kepada Allah merupakan suatu sikap yang

harus dilakukan oleh setiap manusia. Dengan demikian

dunia anak sangat penting untuk di perhatikan. Apabila guru

keliru dalam mendidik akhlak pada anak, bisa jadi anak tidak

mengenal akhlak yang lebih lanjut anak dapat melakukan

perbuatan yang abnormal kriminalitas dan lain sebagainya”.68

Penanaman akhlak kepada Allah, anak prasekolah perlu di

kenalkan dengan adanya ciptaan- ciptaan-Nya yang ada di

68
Siti Fatonah, interview : Karanganyar.
7

dunia maupun di akherat. Selain itu guru menganjurkan pada

anak didiknya untuk membaca do’a- do’a serta menyebut nama

Allah apabila dalam keadaan sedih maupun senang.

2. Akhlak kepada Manusia

Pembinaan akhlak merupakan tumpuhan perhatian

pertama dalam ajaran Islam, hal ini dapat dilihat salah satu misi

Rosulullah yang utama adalah menyempurnakan akhlak seperti

akhlak terhadap sesama teman.Teman merupakan tempat curhat,

tempat bermain, tempat kebersamaan. Karena itu Allah

menciptakan manusia berlainan jenis, bersuku- suku, berbangsa-

bangsa, agar saling mengenal satu sama lainya. Oleh karena itu

manusia tidak bisa hidup sendirian dan berdiri sendiri akan tetapi

manusia banyak membutuhkan bantuan dari orang lain.

Teman adalah orang yang bergaul dengan kita dalam

pergaulan hidup sehari- hari.Anak didik diarahkan agar berbuat

baik kepada sesama teman sepermainan. Untuk itu anak didik

agar tidak boleh mengganggu sesama teman bermain dan

hendaknya saling menghormati dan saling tolong menolong

kepada sesama teman dan bersabat sehingga terwujud kedamaian

dan ketentraman. Manusia diciptakan Allah untuk menjadi

khalifah-Nya di muka bumi. Dalam mengurus dunia

sesungguhnya manusia di uji apakah ia akan melaksanakan

tugasnya dengan baik atau sebaliknya.


7

3. Ahklak Kepada Lingkungan.

Pada dasarnya akhlak yang diajarkan di dalam Al-

Quran terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia

sebagai khalifah.Kekhalifahan menuntut adanya interaksi

antara manusia dengan sesamanya dan manusia dengan

alam.Kekhalifahan berarti pengayoman, pemeliharaan, serta

bimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptan-

Nya.

Menurut Ibu Sri Wahyuni Untuk usia dini dalam

menanamkan pendidikan akhlak terhadap alam atau

lingkungan :

“Guru memberikan contoh- contoh yang konkrit


yang dapat difahami oleh anak didik. Misalnya adanya
tumbuh- tumbuhan, hewan yang dapat dijaga, dirawat,
dipelihara dan lain- lain. Juga memperkenalkan ciptaan
Allah melalui anggota badanya seperti mata ciptaan
Allah, telinga, hidung, mulut dan anggota tubuh lain
semua ciptaan Allah dan tentunya dapat di lihat sendiri
oleh anak.”69

Di lingkungan tempat bermain anak terdapat

tumbuh- tumbuhan dan hewan, dengan demikian melihat

lingkungan sekitar sekolah tersebut guru dapat

memperlihatkan pada anak didik kepada semua ciptaan

Allah.

Ibu Sri Wahyuni menyatakan bahwa akhlak

diterapkan sejak usia dini di sekolah PAUD Al Munawiri

69
Sri Wahyuni, interview : Karanganyar. 2022
7

yang bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai dan norma

dalam bermasyarakat

Dengan demikian dapat diinterprestasikan penerapan pendidikan

akhlak sudak cukup bagus, hal tersebut dapat dilihat adanya kerja

sama antara wali murid dan para guru.

C. Analisis dan Pembahasan Temuan

Setelah data tersebut dipaparkan dan menghasilkan temuan-

temuan yang diperoleh peneliti melalui kegiatan observasi,

wawancara, dan dokumentasi, maka selanjutnya adalah peneliti akan

menganalisis data yang telah terkumpul melalui kegiatan tersebut

dengan teori-teori yang ada sesuai fokus penelitian.

Peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif dari data

yang diperoleh baik observasi, wawancara, dan dokumentasi dari

pihak-pihak yang telah mengetahui tentang data yang dibutuhkan

oleh peneliti. Selanjutnya darihasil penelitian maka peneliti

memperoleh informasi sebagai berikut:

a. Pendidikan Akidah

Adapun pendidikan akidah yang yang tanamkan

terhadap anak prasekolah antara lain iman kepada Allah, iman

kepada malaikat, iman kepada kitab- kitab Allah, iman kepada

Rosulullah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qodlo dan

qodar. Berdasarkan penyajian data di atas menunjukkan bahwa

guru telah berhasil dalam menanamkan pendidikan akidah. Jadi


7

dari ke enam rukun iman tersebut hampir semuanya telah

diterapkan di PAUD Al Munawiri Karanganyar-Karangrejo.

Melihat fenomena di atas dapat diinterprestasikan penerapan

pendidikan akidah di PAUD Al Munawiri Karanganyar-

Karangrejo sudah cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari

adanya berkat kerja sama antara anak didik dan para guru dalam

proses pembelajaran di kelas.

b. Pendidikan Ibadah

Sedangkan pendidikan syariah yang ada dalam

tinjauan teoritik berupa rukun Islam yaitu membaca syahadat,

melaksanakan shalat, membayar zakat, melaksanakan ibadah

puasa, berkunjung ke Baitullah. Dari rukun Islam tersebut

hampir kesemuanya telah ditanamkan dan diterapkan di PAUD

Al Munawiri Karanganyar-Karangrejo. Dengan demikian dapat

di interprestasiakan penanaman dan penerapan pendidikan

syariah sudah terlaksana dengan baik, hal tersebut dapat dilihat

dengan adanya latihan terus- menerus yang berhubungan dengan

pendidikan agama seperti membaca Iqro’, do’a- do’a, dan

praktek shalat dan lain-lain.

c. Pendidikan Akhlak

Sedangakan pendidikan akhlak yang ada tinjauan

teoritis berupa akhlak kepada Allah, akhlak kepada orang tua,

akhlak kepada guru, akhlak kepada sesama teman,


8

akhlakakepada alam atau lingkungan, akhlak kepada tetangga.

Dalam tinjauan materi yang disebutkan, telah diterapkan dan

ditanamkan terhadap anak prasekolah secara keseluruhan di

PAUD Al Munawiri Karanganyar-Karangrejo. Ibu Siti Fatonah

menyatakan bahwa akhlak diterapkan sejak uisa dini di PAUD

Al Munawiri Karanganyar-Karangrejo yang bertujuan untuk

meningkatkan nilai-nilai dan norma dalam bermasyarakat.

Dengan demikian dapat diinterprestasikan penerapan pendidikan

akhlak sudak cukup bagus, hal tersebut dapat dilihat adanya

kerja sama antara wali murid dan para guru.

Dari hasil penelitian tersebut maka peneliti

memperoleh temuan-temuan penelitian yang di sajikan dalam

tabel berikut:

No Observasi wawancara dokumen


tasi
1 Berdasarkan observasi Ibu iin Fauziyah selaku Wawanc
ara foto
pendidikan akidah pengelola PAUD Al kegiatan
Munawiri mengatakan di
yang yang tanamkan lampiran
bahwa Penerapan -
terhadap anak
lampiran
pendidikan akidah di
prasekolah antara lain
PAUD Al Munawiri
iman kepada Allah,
Karanganyar-
iman kepada malaikat,
Karangrejo diterapkan
iman kepada kitab-
dalam proses
8

kitab Allah, iman pembelajaran di kelas

kepada Rosulullah, dengan mengenalkan

iman kepada hari kalimat tauhid,


membaca sholawat dan
akhir, dan iman
lain-lain.
kepada qodlo dan

qodar.

2 pendidikan akhlak Ibu Siti Fatonah Wawanc


ara foto
yang ada tinjauan menyatakan bahwa
kegiatan
akhlak diterapkan sejak di
teoritis berupa akhlak lampiran
uisa dini di PAUD Al -
kepada Allah, akhlak
lampiran
Munawiri Karanganyar-
kepada orang tua,
Karangrejo yang
akhlak kepada guru,
bertujuan untuk
akhlak kepada sesama
meningkatkan nilai-nilai
teman, akhlak kepada
dan norma dalam
alam atau lingkungan bermasyarakat.
akhlak kepada

tetangga. Dalam

tinjauan materi yang

disebutkan, telah

diterapkan dan

ditanamkan terhadap
8

anak prasekolah

secara keseluruhan

di PAUD Al

Munawiri

Karanganyar-

Karangrejo.
3 Pendidikan Ibadah Ibu Sri Wahyuni Wawanc
ara foto
yang ada dalam mengatakan bahwa kegiatan
di
tinjauan teoritik pengenalan lampiran
-
berupa rukun Islam pendidikan Ibadah
lampiran
yaitu membaca dikenalkan dengan

syahadat, cara latihan terus-

melaksanakan shalat, menerus yang

membayar zakat, berhubungan dengan

melaksanakan ibadah pendidikan agama

puasa, berkunjung ke seperti membaca

Baitullah. Iqro’, do’a- do’a, dan

praktek shalat dan

lain-lain.
BAB V

PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang

Pengenalan Pendidikan Agama Islam Yang Efektif Pada Anak

Prasekolah Di PAUD Al Munawiri Tahun Pelajaran 2022/2023

yang telah di kenalkan dan di berikan antara lain pendidikan

akidah, pendidikan ibadah, pendidikan akhlak.

2. Kesimpulan Khusus

Secara parsial masing- masing variabel yang di analisis

dalam penelitian ini dapat di simpulkan sebagai berikut :

a. Pendidikan Akidah di PAUD Al Munawiri Tahun Pelajaran

2022/2023 yang diberikan terhadap anak prasekolah

meliputi meliputi iman kepada Allah, iman kepada

Rosulullah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab

Allah, iman kepada hari akhir, iman kepada qodlo dan

qodar.

b. Pendidikan ibadah juga di brikan terhadap anak prasekolah

meliputi rukun Islam yaitu membaca syahadat,

melaksanakan shalat, melaksanakan puasa, membayar

zakat,melaksanakan haji.

c. Pendidikan Akhlak juga di berikan terhadap anak

prasekolah meliputi akhlak kepada Allah, akhlak kepada

1
2

orang tua, akhlak kepada guru, akhlak kepada teman, akhlak

kepada lingkungan.

B. SARAN- SARAN
Peranan guru dalam mengenalkan pendidikan agama Islam

terhadap anak prasekolah di PAUD Al Munawiri tahun pelajaran

2022/2023 Karanganyar-Karangrejo sugah dilaksanakan,

selanjutnya penulis sampaikan beberapa hal sebagai saran antara

lain :

1. Pengelola PAUD Al Munawiri 2022/2023

Ibu iin fauziyah, S.Ag selaku Pengelola PAUD Al

Munawiriagar dapat mempertahankan dan mengembangkan

lebih baik lagi dalam mengenalkan pendidikan agama Islam

terhadap anak didiknya.

2. Bagi Guru di PAUD Al Munawiri 2022/2023

Sebagai tenaga pengajar hendaklah dapat mempertahankan

sebagai suri tauladan yang baik serta mampu membimbing dan

membina bagi anak didiknya di dalam maupun di luar kelas.

3. Bagi orang tua di PAUD Al Munawiri 2022/2023

Hendaknya orang tua selalu memperhatikan anak terhadap

belajarnya, memperhatikan kekurangan yang dihadapi serta

memenuhi peralatan kebutuhan anak. Dengan perhatian itu di

harapkan dapat menciptakan keluarga yang harmonis dan perlu


3

penyediaan tempat belajar yang khusus agar anak bisa belajar

dengan tenang dan nyaman.

4. Bagi siswa di PAUD Al Munawiri 2022/2023

Diharapkan siswa lebih rajin belajar. Selalu mematuhi perintah

Guru.
4

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hafizh Zaki Al-Din‘Abd, Al-‘Azhim Al-Mundzir. 2002. Ringkasan Shahih


Muslim. Bandung: Mizan.

Arifin. 1994. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah


dan Keluarga Sebagai Pola Pengembangan Metodolog. Jakarta: Bulan
Bintang.

Ni’am Asrorun M, dan Lutfi Humaidi. 2016. Panduan Sekolah dan Madrasah
Ramah Anak , Erlangga.

Baidan, Nashruddin. 2000. Metodologi Penafsiran Al-Qur’an. Yogyakarta:


Pustaka.

Crapps Robert W. 1994. Perkembangan Kepribadian Dan Keagamaan.


Yokyakarta: Kanisius.

Darajat Zakiyah. 1996. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: PT. Bulan Bintang.

Daulay Putra, Haidar. 2014. Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat.


Jakarta: Kencana.

Ghafur, dan Saiful Amin. 2008. Profil Para Mufassir al-Qur’an. Yogyakarta:
Pustaka.

Hadi, Sutrisno. 2002. Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta : Andi Offset.

Hanis Syam, Yunus. 2004. Cara Mendidik Generasi Islami “Sistem dan Pola
Asuh yang Islami”. Yogyakarta: Media Jenius Lokal.

Hartati, Netty, et al. 2005. Islam dan Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Baharits Hasan Shalih, dan Adnan. 1996. Tanggung Jawab Ayah Terhadap Anak
Laki- laki. Jakarta: Gema Insani Press.

Helmawati. 2016. Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja.

INAIFAS. 2020. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Kencong: Inaifas Press


Kencong Jember.

Jalaluddin. 2003. Teologi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.


5

Jamaluddin., Dindin. 2013. Pardigma Pendidikan Anak dalam Islam.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Jarbi, Muktiali. 2021. Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan


Anak. Bandung: Cv. Pustaka Setia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. 2012. Jakarta: PT. Gramedia
Kartono, Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Mandar
Kehidupan.

AL-‘IK Syekh Khalid Bin Abdurrahman. 2012. Kitab Fiqh Mendidik Anak;
Berdasarkan AL- Qur‟an dan Sunnah Rasulullah SAW., Sejak Dari
Kandungan Sampai Besar. Yogyakarta: Diva Press.

Madjid Abdul, dan Dian Andayani. 2024. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Cv Pustaka Setia. Maju.

Makbuloh, Deden. 2012. Pendidikan Agama Islam, Arah Baru Perkembangan


Ilmu dan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Marimba, Ahmad D. 1989. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: P.T


Al-Ma’arif.

Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT


Remaja.

Muchtar Heri Jauhari. 2012. Fikih Pendidikan Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Muhaimin, dkk. 2001. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan


Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Milles B Mattew, and Michael Huberman. 2013. Qualitatiive Data Analysis.


Jakarta: UI Press.

Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam. Depok: PT. Raja


Grafindo Persada.
6

Mushoffa, Aziz. 2018. Untaian Mutiara Buat Keluarga Bekal Bagi Keluarga
dalam Menapaki Kehidupan. Bandung: CV Penerbit Diponegoro.

Nurhidayati, Titin. 2020. Multiple Intelligences System. Malang: CV. Literasi


Nusantara Abadi.

Persada Ilyas, dan Asnelly. 1996. Mendambakan Anak Saleh: Prinsip-prinsip


Pendidikan Anak.

Qarati, Mohsen. 2002. terjemahan tafsire sure-ye Luqman. Tehran: Marka


Farhangge Darsha-ye AzQor’an.

Rachman, Fauzi. 2011. Islamic Parenting. Jakarta: Erlangga.

Raziqin, Badiatul, dkk. 2009. 101 Jejak Tokoh Islam Indonesia. Yogyakarta: e-
Nusantara.

Departemen Agama Republik Indonesia. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya


Rosda Karya.

Salim, Moh. Haitami. 2013. Pendidikan Anak dalam Keluarga. Yogyakarta:


Airlangga.

Shihab, Alwi. 1999. Islam Inklusif Menuju Terbuka dalam Beragama. Bandung:
Mizan.

Supadie, H. Didiek Ahmad, dkk. 2012. Pengantar Studi Islam. Jakarta:


PT Nusantara.

Suyadi, 2015. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Tafsir, Ahmad. 2007. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung:


PT. Rosdakarya.

Taufiqi. 2015. Religious Parenting. Malang: Media Sutra Atiga.

Thalib, Muhammad. 2008. Praktik Rasulullah Mendidik Anak. Jakarta: Pro-


U Media.

Thoha, Chabib. 1996. Ka pita Selekta P endidikan Isla m. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.
7

Wahyu. 2004. Implementasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zuhairini, dkk. 1993. Metodologi Pendidikan Agama. Solo: Ramadhani.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


8

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Naning Puji Astutik

Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 13 Februari 1987

Alamat Lengkap : Dsn. Karanganyar Ds. Karangrejo Kec.

Gumukmas Kab. Jember

NIM/NIMKO : 201944012659/ 2019.4.044.0101.1.002619

Prodi/Jurusan : Pendidikan

Agama Islam (PAI) Fakultas : Tarbiyah

Institusi : UAS Kencong Jember

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini saya buat untuk memenuhi

persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada jurusan

Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Al-Falah As-Sunniyyah (UAS)

Kencong Jember dengan judul Pengenalan Pendidikan Agama Islam Yang

Efektif Pada Anak Prasekolah Study Kasus Paud Al Munawiri

Karanganyar Tahun Pelajaran 2022-2023. Skripsi ini adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri kecuali informasi yang terdapat dalam

referensi yang dijadikan rujukan dalam penulisan skripsi ini.

Jember, 9 Mei 2023


Saya yang menyatakan

Naning Puji Astutik


2019.4.044.0101.1.002619
9

Daftar peserta didik


1

HASIL WAWANCARA

Nama Sekolah : PAUD AL MUNAWIRI

Sumber : Iin Fauziyah, S.Ag ( Pengelola PAUD AL

MUNAWIRI) Tanggal : 02- 12-2022

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana cara pembelajaran Dengan cara mengenalkan pendidikan

Pendidikan Agama Islam di akidah, pendidikan Ibadah dan

PAUD Al Munawiri? pendidikan akhlak

2 Apa saja upaya yang Menjadikan materi agama sebagai salah

dilakukan PAUD Al satu pembelajaran utama di PAUD Al

Munawiri dalam mengenalkan Munawiri

pendidikan akidah, pendidikan

Ibadah dan pendidikan

akhlak?

3 Materi apa saja yang di Mengenalkan kalimat tauhid,

berikan di PAUD dalam mengenalkan kecintaan pada Allah dan

mengenalkan pendidikan Rosulnya

akidah?

4 Bagaimana caramudah Mengenalkan lewat gerak dan lagu

mengenalkan pendidikan misalnya “ Tuhan saya satu” .


1

akidah pada anak PAUD?

5 Apa saja pokok-pokok Pokok-pokok pendidikan akidah

pendidikan akidah ? terangkum dalam rukun iman: iman

kepada Allah, iman kepada malaikat,

iman kepada kitab-kitab, iman kepada

Rosulullah, iman kepada hari akhir, iman

kepada qodlo’ dan qodar.

Karanganyar, 3 Desember 2022


Peneliti

Naning Puji Astutik


1

HASIL WAWANCARA

Nama Sekolah : PAUD AL MUNAWIRI

Sumber : Sri Wahyuni ( Pendidik PAUD AL MUNAWIRI)

Tanggal : 04- 12-2022

No Pertanyaan Jawaban

1 Mengapa penanaman nilai-nilai Karna pada dasarnya nilai ibadah

ibadah harus dilakukan sejak merupakan realisasi dari akidah itu

dini? sendiri

2 Bagaimana cara pengenalan Diajak melakukan kegiatan ibadah

ibadah terhadap anak PAUD di bersama-sama contohnya seperti yang

lakukan? tertera dalam rukun islam

3 Penerapan pembelajaran ibadah Mengenalkan huruf hijaiyah,

yang terangkum dalam rukun mengenalkan wudhu, mengenalkan

islam itu apa saja? sholat dan mengenalkan puasa.

4 Apa saja hambatan-hambatan Ada yang ramai sendiri, terkadang

dalam memberikan ada yang menangis dan anak-anak

pembelajaran PAI pada anak asik dengan kegiatannya sendiri

prasekolah?

5 Berapa alokasi waktu yang 4 Jam dalam satu hari

kegiatan belajar mengajar dalam

satu hari?
1

6 Mencakup hal apa saja dalam Pengenalan tentang sholat, zakat,

pengenalan pendidikan ibadah di puasa dan haji

PAUD Al Munawiri ?

7 Materi apa saja yang diberikan Sesuai tema yang sudah dirancang

di PAUD Al Munawiri dalam program pembelajaran yang

Karanganyar? ada

8 Apa saja lingkup kurikulum NAM, SOSEM, FISIK MOTORIK,

pengembangan yang ada di BAHASA,

PAUD Al Munawiri

Karanganyar?

Karanganyar, 05 Desember 2022


Peneliti

Naning Puji Astutik


1

HASIL WAWANCARA

Nama Sekolah : PAUD AL MUNAWIRI

Sumber : Siti Fatonah ( Pendidik PAUD AL MUNAWIRI)

Tanggal : 05- 12-2022

No Pertanyaan Jawaban

1 Metode apa yang digunakan PAUD Pengenalan dan pembiasan

Al Munawiri Karanganyar dalam

Mengenalkan Pendidikan Agama

Islam?

2 Materi apa saja yang di berikan Mengenalkan akhlak kepada

dalam pendidikan akhlak? Allah, akhlak kepada manusia,

akhlak kepada lingkungan

3 Bisakah anda jabarkan contoh Mengucap syukur, menghafal

pengenalan akhlak kepada Allah itu do’a-do’a pendek

bagaimana ?

4 Dalam menanamkan pendidikan Mengenalkan adanya tumbuh-

akhlak, contoh konkrit apa yang tumbuhan, hewan-hewan, yang

bisa difahami peserta didik dalam harus dirawat dan dipelihara,

pembelajaran di PAUD Al dan

dengan mengenalkan ciptaan Allah


1

Munawiri ? melalui anggota badan.

5 Apa tujuan pendidikan akhlak itu di Untuk meningkatkan nilai-nilai

terapkan di PAUD Al Munawiri? dan norma kepada masyarakat

6 Mencakup apa saja pengenalan Akhlak kepada Allah, akhlak

pendidikan akhlak di PAUD Al kepada sesama manusia dan

Munawiri? akhlak kepada lingkugan.

Karanganyar, 6 Desember 2022


Peneliti

Naning Puji Astutik


1

Interview dengan ibu Siti Fatonah

Inter view dengan Ibu Sri Wahyuni

Interview dengan Pengelola PAUD Al Munawiri ibu Iin Fauziyah, S.Ag


1

Pengenalan Pendidikan agama islam sejak dini

Foto bersama semua dewan guru PAUD AL Munawiri


1

DENAH
1

SUKET IJIN PENELITIAN


2

BIODATA PENULIS

Nama : Naning Puji Astutik

Tempat, tanggal lahir : Jember, 13 Februari 1987

Nama orang tua : Hadi Prayitno dan Sarinah

Alamat Lengkap : RT. 03 RW. 06 Karangrejo, Kecamatan

: Gumukmas Kabupaten Jember

Provinsi : Jawa Timur

No. Telp/Hp : 085233156013

Pendidikan Formal : MI 02 Sunan Ampel Sabrang- Ambulu, 1999

: SMP Islam 45 Bedengan- Ambulu, 2002

: MAN 3 Jember, Tahun 2005

: INAIFAS Kencong 2019-

Pendidikan Non

Formal : Pondok Pesantren Darul Hikmah1993/1999

: Pondok Pesantren Mabda’ul Ma’arif

2003/2005
2
2
MATRIK PENELITIAN

Judul Variabel Sub Variabel Indikator Sumber Data Metod


Pengenalan 1. 1. Pendidikan a. Mengucap 1.Premier:
Pendidikan Pengenal Akidah kalimat tauhid a. Pengelola 1. Jeni
Agama Islam an b. Mengenalkan PAUD Kua
yang Efektif Pendidik kecintaan b. Guru 2. Pen
Pada Anak an pada Allah c. Orang Tua Pen
Prasekolah Di Agama dan Rasulnya Stud
PAUD Al Islam 3. Pen
Munawiri a. Mengenalkan 2. Sekunder Data
Karanganyar 2. Pendidikan huruf hijaiyah a. - O
Tahun Pelajaran Ibadah b. Mengenalkan Dokumentasi - In
2021/2022 wudhu b. - D
c. Mengenalkan Kepustakaan 4. Met
sholat Data
d. Mengenalkan Ana
puasa Des

a. Ahklak pada 5. Vali


Allah Tria
3. Pendidikan b. Ahklak pada Sum
Ahklak manusia
c. Ahklak pada
lingkungan

a. Usia 3 th
b. Usia 4 th
c. Usia 5 th
d. Usia 6 t

2. Anak 1. Tahap
usia perkembangan
Dini/Pra
sekolah

Anda mungkin juga menyukai