Skripsi
Oleh
KARMITA BANO
NIMKO
2017.4.085.0101.1.002159
NIM
2017.85.01.1777
Pembimbing:
1. Hj. Berlian Tahta Arsyilla, M.Ag
2. Inayatul Maula, M.pd
Skripsi
Oleh
KARMITA BANO
NIMKO
2017.4.085.0101.1.002159
NIM
2017.85.01.1777
Pembimbing:
1. Hj. Berlian Tahta Arsyilla, M.Ag
2. Inayatul Maula, M.pd
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
iii
INSTITUT AGAMA ISLAM
DARULLUGHAH WADDA’WAH
NOTA PENGESAHAN
Skripsi ini telah diujikan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Darullughah Wadda’wah Bangil pada Januari 2022. Atas
nama mahasiswa dibawah ini:
Nama : Karmita Bano
NIM/NIMKO : 2017.85.01.1777
Judul : Konsep Pembelajaran Al-Qur’an Dalam Menumbuhkan Rasa
Cinta Terhadap Al-Qur’an Pada Siswa Di MTs Al-Khairaat
Kota Gorontalo
Dan telah dipertahankan di depan dewan penguji sebagai salah satu
persyaratan Guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S-1) dalam program studi
Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Darullughah Wadda’wah Bangil.
Maka dengan ini kami sahkan hasil sidang ujian munaqasyah di atas.
Bangil, 29 Januari 2022
Ketua Sidang
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
NIM : 2017.85.01.1777
Apabila di kemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur-
unsur penjiplakan dan ada klaim dari pihak lain, maka saya bersedia untuk
diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan
dari siapapun.
Hormat saya,
KARMITA BANO
NIM: 2017.85.01.1777
v
PERSEMBAHAN
1. Kedua orangtua, Bapak Yahya Bano dan Ibunda Salma Pakaya yang tidak
dan dengan ridho kalianlah aku memohon kemudahan dari Allah SWT.
namun selalu kalian berikan tanpa meminta balasan. Aku cinta kalian.
berjuang, semoga kita selalu dimudahkan dalam segala urusan. Ini adalah
awal perjuangan kita, kuyakin setelah ini kita menjadi penakluk dunia
yang mampu memimpin umat namun tak pernah lupa pada akhirat.
zaman ini. Al Habib Zein Baharun selaku mudirul ma’had, Al Habib Segaf
beliau semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang beliau
semua selalu memberi semangat dan mendidik kami dalam menuntut ilmu
vi
agar menjadi generasi yang mampu penyambung dakwah Nabi
Muhammad SAW.
SAW.
vii
KATA PENGANTAR
kasihsayang (hidayah) lewat Agama Islam yang dibawa oleh Rasul junjungan
Nabi Muhammad saw. Sungguh besar cinta kasih-Nya atas ilmu yang dititipkan
oleh Allah swt kepada manusia. Semoga Allah memberi pertolongan dalam segala
Muhammad saw. Nabi terakhir penutup segala risalah agama tauhid, menjadi
pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman, dan rahmat bagi seluruh alam
(Rahmatan lil ‘Alamin). Nabi Muhammad saw adalah pelipur lara dikala hati
seseorang gersang akan iman kepada Tuhan-Nya, dan sumber mata air ilmu
pengetahuan bagi seluruh ummat dimuka bumi, terkhusus ummat Islam. Karena
itu, bibir senantiasa membasahi lisan ini untuk bershalawat kepada Rasulullah
saw.
viii
berjudul “Konsep pembelajaran Al-Qur’an dalam menumbuhkan rasa cinta
tidak langsung dalam memberi motivasi penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu,
ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu maupun yang telah
kepada:
1. Dr. Segaf Baharun M.Hi sebagai Rektor Institut Agama Islam Darullughah
Wadda’wah dan para Wakil Rektor I, II, dan III yang telah memimpin dan
2. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, Drs. Junaidi, M.Pd.I. Atas
4. Dosen Pembimbing II, Inayatul Maula M.Pd, Atas bimbingan, saran, kritik
5. Para Dosen dan Asisten Dosen serta karyawan dan karyawati di lingkungan
masa studi.
ix
6. Semua civitas MTs Al-Khairaat kota Gorontalo Khususnya Bapak Kepala
M.Pd. Guru Qur’an Hadits Ustadzah Sakinah Dunggu M.Pd.I. Yang telah
7. Kedua orang tua penulis, ibunda tercinta: Salma Pakaya, dan ayahanda
tersayang: Yahya Bano, yang mengasuh dan mendidik penulis dari kecil
hingga saat ini, dan menyekolahkan sampai mencapai gelar Sarjana yang
pertama ini. Semoga penulis bisa menjadi anak yang berbakti dan
8. Saudara penulis yang tercinta: Lindawati Bano, Melisa Bano, Fauzan Bano,
dan Harun Bano yang telah memberikan bantuan berupa semangat serta doa
restu sejak awal melaksanakan studi sampai selesai penulisan skripsi ini.
9. Kepada Ustadzah selaku orang tua dipondok yaitu Ummah Assyarifah Sofia
skripsi ini. Serta kepada seluruh asatidz dan asatidzah di pondok pesantren
yang tidak bisa saya sebut satu persatu namun tidak mengurangi rasa rohmat
saya, ucapan terima kasih telah mendidik dengan penuh kesabaran dan
kebaikan.
10. Kepada kerabat yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, Akhirnya,
terima kasih kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan namanya satu
persatu, semoga bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah di sisi Allah swt,
dan senantiasa meridhai semua amal usaha mereka karena telah memberi
semangat dan bantuannya (pikiran dan moril) yang diberikan dengan penuh
x
kesungguhan serta keridhaan. Selanjutnya semoga Allah swt, merahmati dan
mendukung dan memotivasi serta menjadi teman diskusi bagi peneliti selama
studi. Peneliti hanya berharap semoga segala bantuan dan dukungan mereka
mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah swt. Sebagai suatu karya,
usaha maksimal dalam menyusun skripsi ini, baik yang berkaitan dengan
materi maupun metodologi penulisan. Karena itu, kritik dan saran dari
KARMITA BANO
NIM: 2017.85.01.1777
xi
MOTTO
Dari Usman RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah
orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an.” (HR. Buhkari).56
56
Syihabudin, Irsyadu As- Sari, (Bairut: Darul Kutub Ilmiyyah, 1996), Jil.11, hlm. 302.
xii
DAFTAR ISI
xiii
4. Kecintaan Siswa terhadap Al-Qur’an...............................................................22
5. Faktor yang Mempengaruhi Kecintaan Siswa terhadap Al-Qur’an................29
6. Dasar Kecintaan Terhadap Membaca Al-Qur’an.............................................32
7. Tujuan Mencintai Al-Qur’an............................................................................37
8. Adab dan Tata Cara Membaca Al-Qur’an........................................................37
9. Keutamaan dan Hikmah Menicntai Al-Qur’an................................................44
D. Pentingnya Pembelajaran Al-Qur’an....................................................................47
BAB III...............................................................................................................................49
METODE PENELITIAN.................................................................................................49
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..........................................................................49
B. Kehadiran Peneliti................................................................................................50
C. Sumber Data Penelitian........................................................................................51
D. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................51
E. Teknik Analisis Data..............................................................................................53
BAB IV..............................................................................................................................56
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN..........................................................................56
A. Gambaran Umum Latar Penelitian.......................................................................56
1. Sejarah berdirinya MTs Al-Khairaat kota Gorontalo.......................................56
2. Letak Geografis................................................................................................59
3. Keadaan Guru dan Karyawan..........................................................................59
4. Keadaan Siswa.................................................................................................62
5. Kondisi Sarana Prasarana................................................................................63
6. Ekstrakurikuler.................................................................................................64
7. Struktur Organisasi..........................................................................................64
B. Paparan Data........................................................................................................66
1. Konsep Pembelajaran Al-Qur’an dalam Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Al-
Qur’an bagi siswa di MTs Al-Khairaat kota Gorontalo............................................66
2. Implementasi Pembelajaran Al-Qur’an pada siswa di MTs Al-Khairaat kota
Gorontalo................................................................................................................72
3. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat pada Pembelajaran Al-Qur’an pada
Siswa di MTs Al-Khairaat kota Gorontalo...............................................................76
C. Pembahasan..........................................................................................................82
1. Konsep Pembelajaran Al-Qur’an dalam Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Al-
Qur’an bagi siswa di MTs Al-Khairaat kota Gorontalo..................................................83
xiv
2. Implementasi Pembelajaran Al-Qur’an dan Bentuk Kecintaan Siswa pada Al-Qur’an
dalam Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Al-Qur’an bagi siswa di MTs Al-Khairaat
kota Gorontalo.............................................................................................................85
3. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembelajaran Al-Qur’an...........89
a) Faktor pendukung pada pembalajaran Al-Qur’an dan Faktor yang
Mempengaruhi Kecintaan Siswa pada Al-Qur’an...................................................89
b) Faktor penghambat pada pembelajaran Al-Qur’an............................................91
BAB V...............................................................................................................................94
PENUTUP..........................................................................................................................94
A. KESIMPULAN........................................................................................................94
B. SARAN..............................................................................................................95
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................97
xv
ABSTRAK
xvi
pembelajaran Al-Qur’an dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an pada
siswa di MTs Al-Khairaat kota Gorontalo? 3) Apa sajakah faktor pendukung dan
penghambat dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an pada siswa di
MTs Al-Khairaat kota Gorontalo? Metode Penelitian yang digunakan adalah
deskriptif analitis, jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Fiel Research).
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian antara lain: 1) Konsep pembelajaran Al-Qur’an penerapannya
dilakukan terhadap peserta didik yang masih anak-anak yang belum matang
sehingga mereka mudah diatur, untuk itu penerapan ini dapat menjadi kegiatan
ekstrakulikuler. 2) Implementasi pembiasaan membaca Al-Qur’an adalah bentuk
penerapan kegiatan keagamaan yang bersifat rutin atau dilaksanakan setiap pagi,
agar siswa dapat terbiasa dalam membaca Al-Qur’an. 3) Faktor pendukung seperti
tersedianya sarana prasarana, Adanya minat dari siswa, Adanya media
pembelajaran. Faktor penghambatanya, seperti Kurangnya kesadaran siswa akan
pentingnya belajar membaca Al-Qur’an, Keadaan lingkungan keluarga,
kurangnya tenaga pengajar.
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Al-Qur’an merupakan Kalamullah (kitab suci) yang diturunkan kepada
mengamalkannya.
mengaji merupakan keterampilan penting pada fase awal guna memahami isi
ibadah ritual kaum Muslim, seperti pelaksanaan salat, haji dan kegiatan-
kegiatan berdo’a lainnya. Dalam pelaksanaan salat atau haji misalnya, tidak
disiplin ilmu. Pentingnya kemampuan dasar ini akan lebih mudah, bila
diterapkan kepada semua umat Islam pada usia dini. Karena pada masa-masa
merupakan salah satu diantara pilar-pilar Islam, sehingga mereka bisa tumbuh
di atas fitrah. Begitu juga cahaya hikmah akan terlebih dahulu masuk ke
1
2
dalam hati mereka sebelum dikuasai oleh hawa nafsu dan dinodai oleh
Ayat di atas adalah wahyu yang pertama kali diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW, yang mana tersurat dari sini adalah perintah membaca.
Untuk bisa membaca maka harus dilakukan dengan proses belajar. Dalam hal
harus dibaca, maka harus ada upaya untuk belajar kitab suci ini. Apalagi
menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan ". 61 Berdasarkan pada ayat dan
57
Muhammad Nur Abdul Hafidz Suwaid, Mendidik Anak Bersama Nabi, terj, Salafuddin Abu
sayyid, (Solo: Pustaka Arafah, 2003), hlm. 157-158.
58
Team Tadarrus AMM, Kumpulan Seratus Hadits, (Yoqyakarta: Penerbit Team Tadarrus AMM,
1994), hlm. 13.
59
Depag RI, Al-Quran Dan Tarjamahnya, (Jakarta: 1971), hlm. 1078.
60
Depag RI, (Jakarta: 1971), hlm. 1078.
61
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur'an, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2004), Hlm. 40.
3
hadits tersebut maka sudah jelas bahwasannya kita dianjurkan untuk belajar
anak agar menjadi generasi muslim yang Qur'ani, yaitu generasi yang mencin
metode dan konsep dasar yang berbeda-beda meskipun ada beberapa lembaga
madrasah, tetapi juga menjadi tugas kita sebagai orang mukmin. Orang
pedoman kita semua. Agar para siswa dapat memahami dan membaca Al-
62
Muhaimin, Arah baru pengembangan pendidikan Islam: pemberdayaan, pengembangan
kurikulum, hingga redevisi islamisasi pengetahuan, (Bandung: Penerbit Nuansa, 2003), hlm. 121.
4
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas masalah ini dapat di
Gorontalo?
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian tersebut, maka tujuan penelitian adalah
sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan diperoleh manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
pemikiran dan informasi atau bahan acuan yang dapat dijadikan sebagai
umumnya.
2. Manfaat Praktis
E. Definisi Istilah
1. Konsep Pembelajaran Al-Qur’an adalah langkah-langkah yang tersusun
diinginkan.
7
didik untuk membaca Al-Qur’an dengan fasih dan benar sesuai kaidah
tajwid.
3. Rasa cinta terhadap Al-Qur’an adalah sesuatu yang mengarahkan kita untuk
mencintai segala hal yang tidak disukai hawa nafsu dan menghindari dari
A. Penelitian Terdahulu
Sehubungan dengan penelitian ini, beberapa penelitian yang pernah
1. Skripsi oleh Abu Hasan, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan
Ampel Surabaya 2016, dengan Judul “Konsep Cinta Kepada Allah dalam
manusia menjadi orang paling bahagia dan juga paling menderita. Hal itu
Qur’an. Perbedaannya adalah lebih menekankan pada rasa cinta kepada Allah
terhadap Al-Qur’an secara umum melalui inovasi pembelajaran dari guru Al-
2. Skripsi oleh Riati Asri Rokhani, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
8
9
bahwa: Faktor internal dengan cara guru ekstrakurikuler Baca Tulis Al-
3. Skripsi Zam Zam Rosna Tauvik, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Sukarakrta, 2017.
65
Zam zam Rosna Taufik, Upaya Guru Al-Qur’an Hadis dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Al-
Qur’an Siswa di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung, IAIN Tulungagung 2015.
10
kegiatan pada hari lain dengan alokasi waktu yang lebih lama.
pada guru Al-Qur’an Hadis dalam meningkatkan minat siswa membaca Al-
4. Skripsi oleh Hikmatul Ruwaida UIN Malang tahun 2018 dengan judul
Islam terpadu Nurul Fikri dan sekolah dasar Islam terpadu Rabbani Banjar
penggunaan metode Tandur yang membuat anak didik tidak merasa bosan
66
Hikmatul Ruwaida, Implementasi Metode Wafa pada pembelajaran Al-Qur’an, UIN Malang,
2018.
11
keseluruhan sudah baik namun masih ada beberapa poin kesulitan dalam
mengenal huruf bagi anak didik SD Islam Terpadu Rabbani Banjar Baru.
B. Kajian Teoritik
1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu
sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Dalam bahasa arab di istilahkan “ta’lim” dalam kamus inggris Elies dan
berasal dari kata ajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang
Subjek belajar yang dimaksud adalah siswa atau disebut juga pembelajaran
yang menjadi pusat kegiatan belajar. Siswa sebagai subjek belajar dituntut
68
Muhammad Thobroni & Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Arruz Media,
2013), hlm. 18.
13
lingkungan.69
terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih
bayi hingga ke liang lahat”. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah
3) Perubahan perilaku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
69
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
hlm. 2.
70
Muhammad Fathurrohman & Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras,
2012), hlm. 85.
14
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar
didik untuk membaca Al-Qur’an dengan fasih dan benar sesuai kaidah Ilmu
Al-Qur’an adalah sumber dari segala sumber hukum bagi umat Islam yang
Dasar yang bersumber dari Al-Qur’an dalam surat Al-Alaq ayat 1-5:
71
Muhammad Thobroni & Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran..., hlm.19.
15
َعلَّ َم اِإْل نْ َس َن َما مَلْ َي ْعلَ ْم٤ اَلَّ ِذى َعلَّ َم بِا لْ َقلَ ِم۳ ك اَأْل ْكَر ُم
َ َُّو َرب
٥
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.72
َّ ب َوَأقِ ِم
الصلَو َة ِ َك ِم ْن الْ ِكت
َ اتْ ُل َمآ ُْأو ِح َى ِإ لَْي
Artinya: “bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab
(Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat.73
Dari ayat-ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah SWT telah
َ َ ُش ْعبَهٌ اَ ْخرِب ْ يِن ْ َع ْل َق َمهٌ بْ ُن َم ْرِئ ِدق: َح َدثنَا اَبُ ْو َد ُاو َد اَْنبَانَا:َح َدثنَا حَمْ ُم ْو ُد ابْ ُن َغال َن
:ال
َّ ث َع ْن ايِب ْ َعْب ُدالَّرمْح َن َع ْن عُثْ َما َن بْن َعفَّا َن
َأن َر ُس ْو َل َ اهلل َح َد ِ مَسِ عت سع َدبن عبي ِد
ْ َُ َ ْ َ َ ُ ْ
ُ َحْي ُر ُك ْم َم ْن َت ْعلَّ َم الْ ُق ْر آ َن َو َعلَّ َمه:ال َ َصلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق ِ
َ اهلل
Artinya: Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Daud
72
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV. Penerbit J.Art. Anggota
Ikapi, t.t.), hlm. 598.
73
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, hlm. 402.
16
bin Ubaidillah bercerita, dari Abu Abdurrahman, dari Ustman bin Affan,
ِ ِ ِِ ِّ ص ٍال ُح ِ ِ
ٌب نَبِْي ُك ْم َو َْأه ِل َبْيته َوقَراءَة الْ ُق ْرآ َن فَِإ َّن مَحَلُه َ اَِّدبُ ْوا َْأواَل ُد ُك ْم َعلَى ثَاَل ث خ
ص ِفيَا ِئِه ِِئ ِ ِ ِ ِ
ْ َالْ ُق ْرآ َن ىِف ْ ظ ُّل اهلل َي ُو َم اَل ظ َّل ِإاَّل ظلُّهُ َم َع اَنْبِيَا ه َوا
ayat-ayat Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid dan
makhorijul hurufnya.
74
Muhammad Nashirudin, Shahih Sunan at-Tirmidzi, (Jakarta: Pustaka Azzam Anggota Ikapi DKI,
2007), hlm. 234.
17
sebagai berikut:
Qur’an
terwujud dalam tindakan nyata. Orang yang mencintai sesuatu, hatinya akan
selalu mengingat dan memikirkannya. Dia akan rela berkorban untuk sesuatu
18
yang dicintainya. Al-Qur’an adalah salah satu sumber utama dalam hukum
demikian dia akan selamat, baik di dunia maupun di akhirat. Orang yang
Muhammad SAW. Orang yang mencintai Allah, berarti dia mencintai Al-
pada Al-Qur’an dan Hadis. Dengan berpegang pada keduanya, umat Islam
75
T. Ibrahim, Darsono, Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis untuk kelas VII Madrasah Tsanawiyah
(Solo: PT Tiga serangkai Pustaka Mandiri, 2014), hlm.26
76
T. Ibrahim, Darsono, Pemahaman Al-Qur’an......,hlm.27
19
قُ ْل ِإ ْن ُكْنتُ ْم حُتِ ُّب ْو َن اهللَ فَاتَّبِعُويِن ْ حُيْبِْب ُك ُم اهللُ َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُ ْوبَ ُك ْم َواهللُ َغ ُف ْوٌر َر ِحيم
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.77
saku.
e) Tidak suka jika ada pihak lain yang merendahkan atau menghina Al-
Qur’an
77
Q.S. Ali-Imran (3):31
78
T.Ibrahim, Darsono, Pemahaman Al-Qur’an....,hlm.28
20
sebagai berikut:
Karena orang yang mencintai sesuatu maka dia akan dengan senang hati
para sahabat Nabi Muhammad SAW dan generasi salaf yang menjadikan
21
dan memikirkan Al-Qur'an. Dia akan rela berkorban untuk sesuatu yang
berikut:
Qur’an.
Qur’an.
cara berpikirnya.79
karena terhalang oleh rentang waktu dan tempat yang jauh, masalah-
berikut ini:80
kepada orang tua, maka ada kisah Nabi Ibrahim dengan ayahnya, kisah
kisah Nabi Nuh dengan putranya dan apa akibat dari tidak mematuhi
orang tua.
80
Muhammad Fahd Ats-Tsuwaini, Agar Anak cinta Al-Qur’an…, hlm. 16-19
24
Musa, mukjizat Nabi ‘Isa, kisah sapi, onta dan keledai, serta kisah
ashabul kahfi.
Maka secara khusus bisa menceritakan kisah turunnya Nabi ‘Isa dan
kematian Dajjal ditangan beliau, kisah kaum Ya’juj dan Ma’juj, berita
ada kisah tentang pengusiran setan dari rahmat Allah dan ancamannya
Fira’un dan para ahli sihir, kisah ashabul fil (pasukan gajah yang ingin
yang tepat, pemilihan bahasa yang sesuai, dan kalimat yang terkesan,
sehingga dia akan memberi pengaruh yang kuat pada jiwa dan akal
anak.81
metode- metode pengajaran al-Qur’an yang baik bagi anak. Bagi anak
bacaan Al-Qur’an dengan lantunan yang merdu dan indah. Bagi anak
cantik dan terlihat indah saat dibawanya, sehingga anak akan suka
indah dan menarik. Bagi anak yang dapat dimasuki melalui media
projektor, melalui papan tulis, dan media visual lain yang menarik
perhatiannya.
81
Muhammad Fahd Ats-Tsuwaini, Agar Anak cinta Al-Qur’an…, hlm. 20
26
antara lain:
memberikan taufik- Nya dan akan menyatukan hati kita dan anak-
anak.
anak.
hadiah atau menundanya sampai waktu yang ditentukan, hal ini lebih
kita dapat memasukkan sesuatu pada anak dengan cara yang tepat.
pendidikan, bukan dengan bertolak pada dasar bahwa kita lebih utama
82
Saad Riyadh, Ingin Anak Anda Cinta Al-Qur’an? …hlm. 38
28
di rumah/ di sekolah.
toilet dan WC, Siswa tidak membaca al-Qur’an dalam keadaan kotor,
1) Orang tua
Nya.
pengalaman keagamaan. Dalam hal ini, tentu saja orang tua memiliki
terlebih dahulu.83
adalah sesuatu yang agung, suci, mulia, dan harus dihormati, dicintai,
membacanya.85
2) Guru/ Pendidik
Salah satu unsur penting dari proses pendidikan adalah guru atau
85
Sa’ad Riyadh, Ingin Anak Anda Cinta..., hlm. 1
86
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis (Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), hlm. 41
87
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Ma’arif, 1989), hlm. 37
31
berinteraksi dengan anak dengan cara yang tepat dan sesuai, guru harus
cocok dan pantas untuk siswa tersebut. Seorang guru juga tidak boleh
puas dengan ilmu yang telah dimilikinya, guru harus menggali potensi
yang ada pada dirinya untuk belajar dan selalu berinovasi dalam
dalam keseharian. Karena guru adalah panutan bagi siswa, maka harus
88
Saad Riyadh, Ingin Anak Anda Cinta Al-Qur'an.., hlm.21
32
akan memasukkan unsur-unsur positif dalam diri pribadi anak yang sedang
baik dan dianjurkan oleh norma agama maupun hukum yang berlaku. Untuk
yang baik diharapkan nanti dia akan mempunyai sifat-sifat itu menjauhi
sifat-sifat tercela.89
Seorang yang telah mempunyai rasa cinta terhadap sesuatu tentu akan
sesuatu yang telah menjadi kecintaan dalam usia muda sulit untuk dirubah
guru atau orang tua untuk membiasakan mencintai kepada suatu hal yang
baik sehingga anak menjadi terbiasa dan cinta dengan sendirinya tanpa ada
89
Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1990), hlm. 73.
33
Islam. Umat Islam dalam membaca Al-Qur’an tentunya atas dasar yang
1) Al-Qur’an
menegakkan pribadinya, artinya tidak hanya mengikuti jejak orang lain saja
hanya karena kebiasaannya, adat istiadat, dan tradisi yang diterima. Tetapi
dan positif. Sehingga ia tidak mudah terpengaruh dengan sesuatu yang salah.
Dan dia dapat membuat pertimbangan sendiri, tanpa menuruti sesuatu yang
90
Kementrian Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya Jilid VII Juz 1516-17, (Jakarta: Lentera Abadi,
2010), hlm. 327.
91
Kementrian Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya Jilid IX Juz 25, 26-27, (Jakarta: Lentera Abadi,
2010), hlm. 652.
34
dari Al-Qur’an.92
2) Dasar Hadits
ِ ٍ ِ ِ
تُ َأخَبَريِن ْ َع ْل َق َمةٌ بْ ُن َم ْرثَد مَس ْعْ :ال َ َح َّدثَنَا ُش ْعبَةٌ ق,
َ اج بْ ُن مْن َهال ُ َح َّدثَنَا َح َّج
السلَ ِم ْي َع ْن عُثْ َما َن بْ ِن َعفَّا َن رضي اهلل عنه ُّ َس ْع َد بْ ُن عَُبْي َدةٌ َع ْن َأيِب ْ َعْب ُد الَّرمْح َ ِن
ِ
ُ َخْيُر ُك ْم َم ْن َت َعلَّ َم الْ ُق ْرآ َن َو َعلَّ َمه:صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم قَ َال َ ِّ َع ْن النَّيِب
“Hajjaj bin Minhal menceritakan kepada kita, Syu’bah menceritakan
kepada kita, dia berkata: “Alqomah bin Marsad mengabarkan kepada saya:
saya mendengar Sa’ad bin Ubaidah dari Abi Abdirrohman As-Sulami dari
Usman RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah
orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an.” (HR. Buhkari). 93
92
Ahmad Musthafa Al- Maraghi, Terj. Tafsir Al- Maraghi, (Semarang: PT. Karya Toha Putra,
1989), Cet. 1, hlm. 264.
93
Syihabudin, Irsyadu As- Sari, (Bairut: Darul Kutub Ilmiyyah, 1996), Jil.11, hlm. 302.
35
mendapat belaan atau pahala besok pada hari kiamat. Orang yang
yang paling utama. Jadi tidak ada manusia di atas bumi ini yang lebih baik
3) Dasar Psikologi
Dalam hal ini mengapa psikologi termasuk aspek dasar dalam membaca Al-
Al-Qur’an merupakan penawar bagi yang ada dalam dada, seperti untuk
semesta alam, dan juga mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab
yang disebut Agama, untuk merasakan bahwa dalam jiwanya ada perasaan
yang meyakini adanya dzat yang maha kuasa sebagai tempat untuk
94
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), hlm. 7.
95
Muhammad Nur Ichwan, Belajar Al-Qur’an, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 41-42.
36
wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
petunjuk bagi orang Islam. Jadi kita sebagai orang Islam harus mempelajari
Al-Qur’an) akan dapat melaksanakan dengan mudah dan senang tanpa ada
sikap dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti
yang selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu. Selain itu arti tepat dan
positif diatas ialah selaras dengan norma dan tata nilai moral yang berlaku
96
Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, hlm. 63.
97
Teungku Hasby Ash Shidieqy, Pedoman Dzikir dan Do’a, (Jakarta: Bulan bintang, 1990), hlm
153-154.
37
SWT, dimana memiliki adab tersendiri bagi siapa saja yang membacanya,
dan ini berbeda dengan buku atau kitab lainnya. Adab- adab itu sendiri sudah
Qur’an yang diturunkan kepada Nabi akhir zaman, Muhammad SAW dan
dalam belajar agama Islam. Banyak sekali adab- adab maupun tata cara yang
harus dilakukan pada saat akan memulai sampai mengakhiri belajar agama
Islam.
atau bidang ahli dalam membaca Al-Qur’an. Dan kedua murid dan guru
beribadah yang ikhlas karena Allah untuk mencari ridha Allah, bukan
mencari ridha manusia atau agar mendapatkan pujian darinya atau ingin
popularitas atau ingin mendapatkan hadiah materi dan lain- lain. Allah
Adab membaca Al-Qur’an adalah bersuci dari hadas kecil hadas besar,
dan segala najis, sebab yang dibaca adalah wahyu Allah atau firman Allah
99
Kementrian Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya Jilid X Juz 28-2930, (Jakarta: Lentera Abadi,
2010), hlm. 447.
100
Kementrian Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya Jilid X Juz 28-29.
101
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid IX Juz 25-2627, (Jakarta: Lentera Abadi,
2010), hlm. 652.
39
yang disucikan telah berwudhu sehingga tidak dalam keadaan hadas kecil
maupun hadas besar.102 Pada ayat di atas lebih kuat dan lebih berhati-hati
yang artinya orang-orang mukmin yang suci dari hadas dan najis karena
dengan tangan kanan atau dengan kedua belah tangan, kemudian dipeluk
yang tidak sesuai untuk membaca Al-Qur’an, seperti WC, kamar mandi,
pada saat buang air, di jalanan, di tempat- tempat kotor, dan lain-lain.
tenang, dan menundukkan kepala, dan berpakaian sopan. Oleh karena itu,
102
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid IX Juz 25-2627, (Jakarta: Lentera Abadi,
2010), hlm. 652.
40
dan bersih dari sisa- sisa makanan atau bau yang tidak enak. Bersiwak
yang lebih afdhal dengan kayu ara seperti yang dibawa oleh seseorang
pada umumnya yang pulang dari tanah suci Mekkah. Kalau tidak ada, bisa
gigi.
g) Membaca Ta’awudz
Al-Qur’an sebagaimana firman Allah SWT QS. an- Nahl ayat 98:
koran, kitab, dan lain-lain tidak perlu ta’awudz cukup membaca basmallah.
terburu- buru, dengan bacaan yang tidak baik dan benar sesuai dengan
Qur’an dengan pelan-pelan, bacaan fasih, dan merasakan arti dan maksud dari
ayat-ayat yang dibaca sehingga berkesan di hati.104 Bacaan yang tartil akan
tengah masyarakat.
103
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid X Juz 28-2930, (Jakarta: Lentera Abadi,
2010), hlm. 398.
104
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid X Juz 28-2930, (Jakarta: Lentera Abadi,
2010), hlm. 400.
42
tenang, gembira, dan banyak berharap ketika mendapati ayat- ayat tentang
pengaruh rasa takut, sedih, dan menangis ketika ada ayat-ayat ancaman.
k) Memperindah suara
Al-Qur’an adalah hiasan bagi suara, maka suara yang bagus akan
Qur’an dan sangat disayangkan seseorang yang diberi nikmat suara indah
l) Menyaringkan suara
Suara yang nyaring dan kencang akan dapat menggugah hati yang
mengganggu orang lain yang sedang shalat, tentunya pelan lebih afdhal.
Akan tetapi akan lebih mudah berpedoman maqra’ yang biasanya ditandai
dengan huruf hamzah di atas lingkaran ayat atau satu ain yang tertulis
Seseorang yang sudah hafal Al-Qur’an atau hafal sebagian surah Al-
luar kepala atau yang sudah disimpan di dalam hati jangan dilupakan begitu
kan, misalnya selalu dibaca, baik di dalam shalat maupun di luar shalat,
senang hati dan tidak bisa ditinggalkan. Banyak sekali keutamaan- keutamaan
orang membaca Al-Qur’an, melihat begitu agungnya kitab suci ini, Hasby
105
Abdul Majid Khon, Praktikum Qiraat ( Keanehan bacaan Al-Qur’an Qira’at Ashim dari
Hafash), hlm. 42-56
44
manusia dengan jalan nasihat yang baik, obat bagi segala penyakit hati,
seperti syirik, nifak dan semua penyakit lain, petunjuk kepada jalan
106
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid IV Juz 10-1112, (Jakarta: Lentera Abadi,
2010), hlm. 327.
45
kepada Allah SWT dan akan mendapat manfaat yang besar dalam hidupnya.
manusia.
malaikat.
4) Mendapatkan syafa‟at107
Dalil di atas, dapat diambil pengertian bahwa atas rahmat Allah SWT.
107
Abdul Majid Khon, Praktikum Qiraat ( Keanehan bacaan Al-Qur’an Qira’at Ashim dari
Hafash), hlm.56-59
108
Kementrian Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya Jilid III Juz 7- 8- 9, (Jakarta: Lentera Abadi,
2010), hlm. 558- 559.
46
karena barang siapa yang membaca Al-Qur’an satu huruf sekalipun maka
akan mendapat satu kebaikan, dan setiap satu kebaikan akan memperoleh
sepuluh kelipatan.
akan berkumpul dengan malaikat yang mulia dan taat, sedangkan orang
bersifat analitis.
Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang bersifat atau berfungsi sebagai
adalah seperti yang diceritakan oleh Kulaib bin Syikhab bahwa sahabat Ali
bin Abi Thalib dating ke masjid kota Kufah, disitu ia mendengar teriakan
gaduh banyak orang, dia bertanya ada apakah mereka? Kulaib bin Syikhab
bin Abi Thalib lalu memberikan apersepsi terhadap apa yang mereka lakukan
aktifitas yang paling baik, yang memberikan apersepsi yang luar biasa oleh
109
Masjfuk Zuhdi, Pengantar Ulumul Qur‟an, (Surabaya. PT.Bina Ilmu 1993) hlm. 2.
110
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur‟an, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2010), hlm. 39.
48
BAB III
METODE PENELITIAN
termasuk peneitian kualitatif. Hal ini dapat dilihat dari prosedur yang
ucapan atau tulisan dan perilaku yang diamati dari orang-orang (subjek) itu
sendiri.111
meliputi: mempunyai latar alami sebagai sumber data atau pada konteks dari
sesuatu yang utuh, peneliti sendiri merupakan instrumen utama dalam usaha
mementingkan proses dari pada hasil, ada batas yang ditentukan oleh fokus,
menggunakan teori dasar, ada kriteria khusus untuk kaebsahan data, desain
bersama.112
111
Arif Furchan, Metode Penelitian Kualitatif, ( Surabaya: Usaha Nasional,1992), hlm.21-23.
112
Lexy J. Moleong, Metode penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT. Remaja Rodya Karya, 2013),
hlm. 8-13
49
50
2. Jenis Penelitian
Jika dilihat dari lokasi yang dipilih oleh penelitian jenis penelitian ini
study). Studi kasus merupakan kajian dari suatu penelitian yang terdiri dari
B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti bertindak sebagai
instrument
113
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998), hlm. 22
114
S. Margono, Metodologi Penelitian pendidikan, (Jakarta Rineka Cipta, 2003), hlm. 27.
51
interaksi sosial yang memakan waktu yang cukup lama antara peneliti
52
dengan subjek dalam lingkungan subjek, dan selama itu data dalam bentuk
gangguan.
a) Metode Observasi
instrument penelitian.
115
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekata praktek , (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), hlm. 107
53
b) Metode interview.
tersusun secaras istematis tapi hanya berupa garis besar atau pedoman
umum saja.116 Metode ini bersifat luwes dan terbuka untuk mendorong
c) Metode Dokumentasi
116
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekata praktek , (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), hlm. 107
54
pada siswa.
3. Data guru, siswa dan karyawan serta struktur MTs Al-Khairaat Kota
Gorontalo.
cinta membaca Al-Qur’an pada setiap siswa, sehingga lebih mudah dipahami
oleh peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan.
117
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm. 82.
55
Proses analisis data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan langkah-
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan langsung ditulis dengan rinci, dan
Direduksi, yaitu dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus
aspek tertentu.118
tindakan. Data yang sudah ada disusun dengan menggunakan teks yang
bersifat naratif, selain itu bisa juga berupa matriks, grafik, networks, dan
chart. Dengan alasan supaya peneliti dapat menguasai data dan tidak
Oleh karena itu, ada baiknya sebuah kesimpulan ditinjau ulang dengan
sebuah kesimpulan.120
120
Nasution, Metode Penelitian Naturalistk-Kualitatif, hlm.130.
BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
Pada tahun 1930, Adda’i illallah Al Habib Sayyid Idrus Bin Salim Al
Gorontalo berlokasi di Jalan Sultan Botutihe No. 16 Kec. Kota Utara Kel.
Dembe II. MTs Al-Khairaat Kota Gorontalo Hebat dirintis pada tahun 1979
dan resmi didaftarkan sejak tahun 1980. Mula-mula dibangun tiga lokasi
untuk ruang kelas dan sebuah ruangan untuk Kantor. Pada tahun 1979
Akreditasi 31-12-2008. Luas Tanah 2,000 m2, dan setiap tahunnya MTs Al-
121
Dokomentasi MTs Al-Khairaat kota Gorontalo 7 Mei 2021
56
57
siswa.122
1. Siswa beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan
berakhlaqul karimah.
terus menerus.
122
Dokumentasi MTs Al-Khairaat kota Gorontalo 7 Mei 2021.
58
NPSN : 60728913
NSS : 212176101002
Nama : MTs Al-Khairaat kota Gorontalo
Akreditasi :B
Alamat : Jl. SULTAN BOTUTIHE NO. 16
Zip : 96121
Nomor telepon : 0435830293
Nomor Faks :-
Email :home@mtsalkhairaatgorontalo.
sch.id
Jenjang : MTS
Status : Pribadi
Situs :www.mtsalkhairaatgorontalo
.sch.id
Lintang : 0,5426145294792502
Bujur : 123.08043345808983
Tinggi : 13
Waktu Belajar : Sekolah Pagi
59
2. Letak Geografis
ini berada disebelah jalan utama akses lalu lintas kota Gorontalo. Sehingga
mudah untuk mendapatkan alamat, dan juga banyak kenderaan umum yang
melewati sekolah ini. Membuat siswa, siswi dan guru yang belajar mengajar
geografis yaitu:
a) Keadaan Guru
123
Dokumentasi MTs Al-Khairaat kota Gorontalo 7 Mei 2021
60
orang.124 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel keadaan guru di
bawah ini:
Tabel 1
Syafroni Syamsudin
1 Gorontalo, 1973-06-29 1961753655200002
Usman M.pd.I
2 Saifulhaq Inaku S.Pd.I Gorontalo, 1990-01-03 14435768668120002
3 Yusuf Ismail S.Pd. Kabila, 1983-10-28 0360763665110063
4 Safrudin Harun S.Pd Gorontalo, 1978-06-27 1959756657200002
5 Nanang Masaudi S.Pd Gorontalo, 1980-10-15 3347758661110033
6 Karman Adam Gorontalo, 1975-03-21 5653753653200002
7 Imran Muharam S.Pd Gorontalo, 1980-11-06 1438758659120003
2746763666110022
8 Akram Nihe S.Pd.I Keramat, 1985-04-14
Muh. Gufron
9 Gorontalo, 1976-07-21
Suratman
10 Ismail Yasin S.Pd.I Kabila, 1995-02-05
11 Juprianto Antoni Wakat, 1994-10-05
12 Uten Ismail S.Pd.I Kabila, 1982-09-08 2141760662200033
Anthonius U
13 Gorontalo, 1967-05-20 5852745647200042
Mahdang S.Pd
Arinta Dewi Usman
14 Kwandang, 1976-06-24 0056754656300043
S.Ag
Hasmi Adam Monu
15 Paguyaman, 1968-03-29 8661746649300012
S.Pd
16 Iswaty Gani S.Pd Gorontalo, 1961-01-15 9447739640300042
17 Karlina Mile S.Pd Gorontalo, 1963-05-23 7855741642300042
Kotamadya Gorontalo,
18 Maryam Abidin S.Pd 1250747649300003
1969-09-18
19 Maspa Mardjun S.Pd Gorontalo, 1969-08-27 9159747649300063
Rahmiyati Masangka
20 Gorontalo, 1979-01-12 2444757658220002
S.Pd
21 Selvia Abas S.Pd Gorontalo, 1971-04-10 9742749650300032
22 Ulva Van Gobel S.Pd Gorontalo, 1980-12-02 9534758660300093
23 Wiwin Ismail S.Pd Oluhuta, 1980-11-19 1451759663300003
Rahmin Paputungan
24 Gorontalo, 1979-11-05 1437757659300003
S.Pd
124
Dokumentasi MTs Al-Khairaat kota Gorontalo 7 Mei 2021
62
4. Keadaan Siswa
berjumlah 420 orang dan siswa perempuan berjumlah 409 orang. Dari
seluruh siswa untuk tahun ajaran 2020/2021. Agar lebih jelas dapat dilihat
tabel berikut:
63
64
Tabel 3
Keadaan Siswa MTs Al-Khairaat kota Gorontalo 2020/2021
Jenis Kelamin
No. Kelas Jumlah
L P
1 VII 146 172 318
2 VIII 124 162 286
3 IX 150 175 325
420 409 829
Total
Tabel 4
Kondisi
Kriteria Satuan Rusak Rusak Jumlah
Baik
Ringan Berat
Total ruang kelas Kelas 12 12
Kursi siswa Buah 829 829
Kursi guru Buah 12 12
Meja guru Buah 12 12
Lemari Buah 12 12
Papan Panjang Buah 12 12
Papan Tulis Buah 12 12
Tempat Sampah Buah 12 12
65
6. Ekstrakurikuler
(BTQ) yang dikenal dengan Shohibul Qur’an, serta adanya latihan seni yaitu
tarian tradisional.
7. Struktur Organisasi
125
Dokumentasi MTs Al-Khairaat kota Gorontalo 22 Agustus 2021
66
Tabel 5
WAKA MADRASAH
Selvia Abas M.Pd.I
SEKRETARIS BENDAHARA
Karlina Mile M.Pd. Maspa Mardjun M.Pd.
Keterangan :
: Garis komando/instruktif
Gorontalo
67
B. Paparan Data
Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan peneliti dengan topik
dalam proses penelitian. Paparan data tersebut peneliti peroleh dari sumberdata
126
Wawancara, Ustad Syafroni Syamsudin, Usman, Kepala Madrasah di MTs Al-Khairaat Kota
Gorontalo, 21 Janurari 2021
68
Madrasah, Guru Qur’an Hadits, Guru BTQ. Hal ini didukung dengan
Madrasah ini, juga mendapatkan hasil yang positif bagi siswa dalam
pelaksanaannya.
yang baca yaitu diawali dari juz ‘amma. Berdasarkan pernyataan guru
Qur’an Hadits:
berjalan dengan cukup baik dan tertib. Setiap kelas ada guru yang ikut serta
dalam membaca Al-Quran, akan tetapi juga ada kelas yang membaca Al-
Qur’an sendiri tanpa ada guru yang mendampingi, ketika guru ikut
127
Wawancara, Ustazah Sakinah S, Dunggu, Guru Al-Qur’an Hadits kelas VII di MTs Al-Khairaat
Kota Gorontalo, 21 Januari 2021.
69
pelaksanaannya sudah cukup baik. Akan tetapi sering dijumpai bahwa ada
membaca Al-Qur’an.
akan tetapi ketentuan yang dibaca sama yaitu juz’amma surah al-fatihah
didampingi oleh guru. Ketika guru terus mengawasi tentu siswa merasa
intruksi guru. Namun dalam kondisi seperti sekarang ini proses Mengajinya
128
Wawancara, Selvia Abas, Waka Kesiswaan di MTs Al-Khairaat Kota Gorontalo, 21 JAnuari
2021.
70
tidak sesuai dengan seperti biasanya, akan tetapi kelebihan disini orang tua
dapat memantau langsung kegiatan anaknya saat di pagi hari yaitu dengan
satu hal yang sangat diprioritaskan, karena setiap hari peserta didik akan
mengetahui ilmu tentang bacaan Al-Qur’an dengan baik dan benar yaitu
lmu tajwid. Namun, tidak semua peserta didik dapat membaca Al-Qur’an
sesuai ilmu tajwid, dan kemampuan mereka sangat beragam. Hal ini sesuai
dengan apa yang disampaikan oleh guru mulok tajwid, beliau mengatakan
bahwa:
bahwa:
129
Wawancara dengan Ustazah Arinta DewiUsman, selaku guru muatan lokalTajwid MTs Al-
Khairaat Kota Gorontalo, 20 Januari 2021.
130
Wawancara dengan Ustazah Ulva Van Gobel, selaku Wali Kelas VII di MTs Al-Khairaat Kota
Gorontalo, 20 Januari 2021.
71
peserta didik saat ini, hal ini dijelaskan kembali oleh guru mulok Tajwid
didik. Hal ini disampaikan oleh guru muatan lokal tajwid beliau mengatakan
bahwa:
baik dibandingkan dengan kelas yang lain. Meskipun ada beberapa siswa
131
Wawancara dengan Ustazah Arinta Dewi Usman, selaku guru muatan local Tajwid MTs Al-
Khairaat Kota Gorontalo, 20 JAnuari 2021.
132
Wawancara dengan Ustazah Arinta Dewi Usman, selaku guru muatan local Tajwid MTs Al-
Khairaat Kota Gorontalo, 20 Januari 2021.
72
yang bernotabene dari SD, namun kebiasaannya dapat setara dengan yang
lain. Hal ini dikarenakan sebagian siswa kelas VII diharuskan tinggal di
program khusus, yang bertujuan agar peserta didik dapat belajar membaca
menjelaskan, bahwa:
dipahami peserta didik. Aspek sikap diperoleh dari sikap peserta didik yang
133
Wawancara dengan Ustazah Arinta Dewi Usman, selaku guru muatan local Tajwid MTs Al-
Khairaat Kota Gorontalo, 20 Januari 2021.
73
keterampilan diperoleh dari hafalan atau bacaan yang benar saat praktek
KKM akan diberikan materi tambahan oleh pihak madrasah, yaitu setiap
hari Ahad. Hal ini dikarenakan pihak madrasah ingin menciptakan peserta
didik yang islami dan fashih dalam membaca Al-Qur’an. Kecintaan peserta
didik dalam membaca Al-Qur’an dilihat fari kelas sebelumnya yaitu sekolah
dasar, selain dari notabene kelas penguasaan materi yang disampaikan dan
di praktekan. Terlihat serius pada saat kegiatan ekstra tersebut, mereka ingin
fashih.135
Hal ini jika dikaitkan dengan hasil pengamatan maka dari penerapan
dibentuk khusus untuk siswa, agar menjadi sebuah pembiasaan yang baik
137
Wawancara, Ustazah Selvia Abas, Wakil kepala Madrasah di MTs Al-Khairaat Kota Gorontalo,
22 Januari 2021.
138
Wawancara, Ustazah Sakinah S, Dunggu, Guru Al-Qur’an Hadits kelas VII di MTs Al-
Khairaat Kota Gorontalo, 22 Januari 2021.
75
dalam satu huruf saja terdapat 10 kebaikan, apalagi jika setelah terbiasa
menjadikan pelajaran tajwid merupakan salah satu muatan lokal yang sangat
seseorang dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai ilmu
Tajwid dan Wafa praktis bagi pemula, kitab ini digunakan karena sesuai
dengan tingkatan anak MTs dan telah digunakan di MTs Al-Khairaat kota
Gorontalo sejak dulu. Hal ini dijelaskan kembali oleh Kepala Madrasah di
139
Wawancara, Ustad Syafroni Syamsudin, Usman, Kepala Madrasah di MTs Al-Khairaat Kota
Gorontalo, 21 Januari 2021.
140
Wawancara, Ustad Syafroni Syamsudin, Usman, Kepala Madrasah di MTs Al-Khairaat Kota
Gorontalo, 21 Januari 2021.
76
tawid praktis bagi pemula dan wafa sebagai penunjang. Kitab ini digunakan
Qur’annya.141
diantaranya dari hafalan materi tajwid pada kitab tawid praktis bagi pemula
kitab tawid praktis bagi pemula dapat dilihat dari nilai ulangan peserta didik
yang mengalami peningkatan. Nilai ulangan ada 4 siswa yang belum tuntas,
yaitu semua peserta didik tuntas. Nilai yang diperoleh di kelas VII telah
141
Hasil observasi di kelas via online/zoom pada saat pembelajaran di MTs Al-Khairaat Kota
Gorontalo pada 19 Januari 2021.
77
memenuhi batas ketuntasan dan tidak ada satu peserta didik yang harus
bagi pemula dapat membatu peserta didik dalam hal membaca Al-Qur’an,
juga faktor yang menghambat, untuk itu perlu dikenali, dan mesti diberi
dan menghambat dalam pendidikan dapat berasal langsung dari siswa, guru
memperoleh hasil belajar yang sebaik baiknya sesuai dengan tujuan yang
dalam suatu pembelajaran. Seperti halnya pada yang terjadi pada MTs Al-
Khairaat kota Gorontalo. Ada beberapa siswa yang masih kurang lancar
142
Hasil observasi di kelas via online/zoom pada saat proses pembelajaran di MTs Al-Khairaat
Kota Gorontalo pada 19 Januari 2021.
78
pendukung diantaranya:
Dorongan motivasi, perhatian dan teladan dari orang tua baik ayah,
ibu, paman, bibi, nenek atau kakek menyebabkan seorang anak menjadi
Qur’an adalah adanya fasilitas yang memadai. Hal ini dibuktikan dengan
Madrasah:
Qur’an adalah tersedianya sarana seperti paket jilid, juz amma dan Al-
perwakilan kelas mengambil juz amma di kantor sesuai dengan jumlah anak
Al-Qur’an Hadits.
143
Wawancara dengan ustadza Sakinah S. Dunggu, Guru Al-Qur’an Hadits Kelas VII, VIII, dan
IX, 21 Januari 2021 .
144
Wawancara dengan ustadz Safroni Syamsudin ,Usman, Kepala Madrasah MTs Al-Khairaat Kota
Gorontalo, 21 Januari 2021.
80
adanya media seperti laptop dan LCD, seperti yang diungkapkan beliau
kemarin:
“Menurut saya dengan adanya laptop dan LCD ini akan sedikit
membantu saya dalam menumbuhkan kebiasaan membaca Al-
Qur’an, dan disini semua guru juga sudah banyak yang punya
laptop jadi saya tinggal mencarikan tayangan seperti: cara
membaca huruf hijaiyah dengan benar dan mngenai tajwid, dengan
begini anak akan lebih cepat menyimpulkan, menangkap dan
mengingat apa yang anak lihat tadi, seperti halnya anak menonton
TV, anak akan cepat hafal dan lengkap dalam menceritakannya”.145
Qur’an dan tinggal menyuruh anak untuk melafalkan sesuai dengan yang
ada ditayangan. Dengan begini anak juga tidak akan jenuh, bahkan sekarang
bernuansakan Al-Qur’an.
kebiasaan membaca Al-Qur’an yaitu adanya minat dari siswa, siswa yang
Apabila sudah ada minat dalam diri siswa maka akan lebih memudahkan
“Adanya semangat dan minat belajar dari para siswa itu adalah
pendorong bagi saya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Karena begini, ada timbal balik antara guru dan siswa sehingga apa
yang menjadi keinginan guru dalam menumbuhkan kebiasaan
membaca Al-Qur’an, meskipun tidak semua siswa memiliki minat
sama dalam membaca Al-Qur’an”.146
d. Lingkugan keluarga
tua mereka keluar kota bagi yang punya kesibukan dengan pekerjaan,
“Disini ada beberapa siswa yang ditinggal pergi oleh salah satu
orang tuanya ke luar kota, ada juga yang orang tuanya mengalami
perceraian, ini mengharuskan anak hanya tinggal dengan salah satu
orang tuanya atau bahkan tinggal bersama kakek dan neneknya.
Sehingga tidak ada yang memperhatikan dalam hal belajar terlebih
dalam menumbuhkan kecintaan dan kebiasaan dalam mengkaji
serta membaca Al-Qur'an ketika di rumah”.147
146
Wawancara dengan ustadza Sakinah S. Dunggu, Guru Al-Qur’an Hadits Kelas VII, VIII, dan
IX, 21 Januari 2021.
147
Wawancara dengan ustadza Sakinah S. Dunggu, Guru Al-Qur’an Hadits Kelas VII, VIII, dan
82
Hal ini sependapat dengan yang diungkapkan oleh salah satu siswa di
“Saya ini kan belum bisa membaca Al-Qur’an dan ketika ada
bimbingan itu biasanya dipanggil menggunakan microfon tapi saya
tidak datang karena saya malu belum bisa membaca Al-Qur’an
sendiri dibandingkan dengan teman-teman saya dan itu waktu
corona belum bahaya seperti sekarang ini. Namun sekarang kita
orang hanya bisa ngaji dirumah dan ngabsen melalui wa”.150
C. Pembahasan
148
Wawancara ustadza Sakinah S. Dunggu, Guru Al-Qur’an Hadits Kelas VII, VIII, dan IX, 21
Januari 2021.
149
Wawancara dengan ustadza Sakinah S. Dunggu, Guru Al-Qur’an Hadits Kelas VII, VIII, dan
IX, 21 Januari 2021.
150
Wawancara dengan Salsabilla, Siswa Kelas VIII-D, 23 Januari 2021.
84
dalam bentuk kualitatif terhadap obyek yang didasarkan pada kenyataan dan
Al-Qur’an.
masih anak-anak karena memiliki rekaman ingatan yang kuat dan kondisi
membaca Al-Qur’an dibimbing oleh guru pada jam pertama untuk masing-
masing kelas, dan ketika guru tidak bisa hadir maka guru piket yang
151
Indah Komsiyah, BelajardanPembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Hlm. 60.
85
baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid. Membaca Al-
membaca Al-Qur’an para siswa beragam, ada yang sudah fashih sesuai
dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang yang beragama Islam, karena
siswa kelas VII memiliki prosentase yang beragam. Hal ini dapat dilihat dari
awal pertemuan ada hafalan beberapa materi yang terdapatdi kitab tajwid
membaca. Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Alaq ayat 1-5:
اِ ْق َرْأ َو۲ َخلَ َق اِإْل نْ َس َن ِم ْن َعلَ ٍق١ك الَّ ِذى َخلَ َق ِ
َ ِّا ْقَرْأ بِا ْس ِم َرب
٥ َعلَّ َم اِإْل نْ َس َن َما مَلْ َي ْعلَ ْم٤اَلَّ ِذى َعلَّ َم بِا لْ َقلَ ِم۳ك اَأْل ْكَر ُم
َ َُّرب
Artinya:“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.152
pula dalam hadits-hadits Rasulullah SAW, kita temui banyak juga bentuk-
152
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV. Penerbit J.Art. Anggota
Ikapi, t.t.), hlm. 598.
87
Karena begitu berat tugas orang tua maupun guru, maka pihak
ilmu tajwid. Muatan lokal Tajwid sendiri menggunakan kitab tajwid praktis
lingkup sekolah saja, tapi orang tua juga harus berperan aktif dalam
dalam pembelajaran. Hal ini ada agar tercipta pembelajaran yang efektif dan
Tajwid.
lebih berkesan dan melekatpada diri peserta didik agar lebih mudah dalam
kehidupan sehari-hari.
menjadikan ada beberapa orang tua para siswa ikut berperan aktif dalam
dikarenakan pendidikan yang pertama dan utama itu dimulai dari keluarga.
Dari sini jelas, bahwa orang tua tidak hanya mempercayakan anaknya.
pada aspek psikis atau emosi. Aspek emosi anak dapat berkembang normal
jika anak mendapat arahan, bimbingan, dan didikan orang tuanya. Sehingga,
89
Agama. Kemudian program kegiatan ini dibentuk khusus untuk siswa, agar
Qur’an dan itu sudah berjalan sejak 2019. Nampak peneliti melakukan
Observasi adalah siswa kelas VII MTs. Alkhairaat telah lancar membaca
ada yang hsnys membawa juz Amma saja, dan itu peneliti lihat saat ada
beberapa anak yang kurang mampu dan terpaksa dia harus belajar tatap
154
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: PT RemajaRosdakarya Offset, 2011), Cet.ke-7, Hlm. 16.
90
155
Saad Riyadh, Ingin Anak Anda Cinta Al-Qur’an? .., hlm.38
156
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi danKejuruan,(Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 1993), hlm. 81.
91
Jadi sudah jelas bahwa soal minat akan selalu terkait dengan soal
kebutuhan atau keinginan oleh karena itu yang penting bagi seorang
agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus menumbuhkan kebisaan
membaca Al-Qur’an.
al- Qur’an adalah guru di sekolah. Hal ini sejalan dengan teori yang
Seorang guru juga tidak boleh puas dengan ilmu yang telah
dimilikinya, guru harus menggali potensi yang ada pada dirinya untuk
Qur’an pada siswa. Setelah guru mengetahui ilmunya maka guru tersebut
Qur’an.
Qur’an untuk anak yang mengetahui hal itu dia akan selalu senang
diprogramkan sekolah, sebaliknya untuk anak yang acuh dia akan biasa
158
Sa’ad Riyadh, Ingin Anak Anda Cinta...hlm.1
93
pembiasaan.
berlangsung dan ini sangat kurang padahal belajar untuk membaca Al-
dengan cara memberikan pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam
Selain orang tua, sebagai seorang guru Agama khususnya guru Al-
Qur’an Hadits harus bisa menjadi teladan yang baik dan terus menerus
159
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 287-289.
94
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik
yang belum matang, sehingga mereka mudah di atur. Untuk kegiatan siswa
pertama untuk masing-masing kelas, dan ketika guru tidak bisa hadir maka
berjalan dengan lancar dengan bimbingan guru. Untuk itu penerapan ini
yang bersifat rutin atau dilaksanakan setiap pagi, agar siswa dapat terbiasa
Al-Qur’an dapat membentuk karakter siswa, yang lebih cinta terhadap Al-
94
95
melimpah.
tenaga pengajar.
B. SARAN
Di dalam bab pembahasan telah disimpulkan seperti yang dibahas di atas,
memang berkompetensi dalam bidang agama Islam. Seperti yang telah ada,
program keagamaan di Madrasah, dan juga guru yang ada, tidak terlalu sulit
maupun di luar jam belajar di sekolah. Agar kecintaan terhadap kitab Al-
kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Al- Maraghi, Mustafa Ahmad. Terj. Tafsir Al- Maraghi, (Semarang: PT. Karya
Ash Shidieqy, Teungku Habsyi. Pedoman Dzikir dan Do’a, (Jakarta: Bulan
bintang, 1990).
97
98
Herimanto, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Jakarta: Bumi Aksar, 2010).
Ibrahim T. Darsono, Pemahaman Al-Qur’an dan Hadis untuk kelas VII Madrasah
Kementrian Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya Jilid III Juz 7- 8- 9, (Jakarta:
Kementrian Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya Jilid IX Juz 25, 26-27, (Jakarta:
Kementrian Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya Jilid VII Juz 1516-17, (Jakarta:
Kementrian Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya Jilid X Juz 28-29.
Kementrian Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya Jilid X Juz 28-2930, (Jakarta:
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid IV Juz 10-1112, (Jakarta:
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid IX Juz 25-2627, (Jakarta:
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid IX Juz 25-2627, (Jakarta:
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid X Juz 28-2930, (Jakarta:
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid X Juz 28-2930, (Jakarta:
1989).
Moleong Lexy .J, Metode penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT. Remaja Rodya
Karya, 2013).
100
2007).
2009).
Cipta, 2003).
1998).
Suwaid Hafidz Abdul Nur Muhammad, Mendidik Anak Bersama Nabi, terj,
selesai pada Tahun 2013 dan MA selesai pada Tahun 2017. Kemudian pada tahun