Anda di halaman 1dari 99

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN ADAB ISLAMI SISWA DI SMP

QURAN AL WAHDAH BAUBAU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Tarbiyah Program Studi
Pendidikan Agama Islam

Oleh :

EKO

NPM : 0419101096
NIMKO : 83820118095
FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU
2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing Penulisan Skripsi Saudara EKO, NIM/NIMKO:

041901096/83820118095, Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Program Studi

Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Buton, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi

Proposal Skripsi yang bersangkutan dengan judul: “Peran Guru Pendidikan

Agama Islam Dalam Meningkatkan Adab Islami Siswa Di SMP Quran

Al Wahdah Baubau”, memandang bahwa Proposal Skripsi tersebut telah

memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang

Munaqosyah skripsi.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.

Baubau, 5 Juli 2023

Disetujui:

iii
Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs Madi, M.A, Darmayanti, S.Pd.I., M.Pd.,


NIDN 0931127019 NIDN 0908058301

Mengetahui:
Plt Program Studi
Pendidikan Agama Islam

Abdul Rahim, S.Pd.I,M.Pd.


NIDN: 0901108905

iv
PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul : “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Meningkatkan Adab Islami Siswa Di SMP Quran Al Wahdah Baubau” yang

disusun oleh saudara EKO, NIM/NIMKO: 041901096/83820118095 Mahasiswa

jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Buton, telah diuji dan di pertahankan dalam sidang

Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Senin tanggal 28 Juli 2023 M

bertepatan dengan tanggal 10 Muharam 1445 dan dinyatakan telah dapat diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu

Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Tanpa (dengan beberapa) perbaikan.

Baubau u, 31 Juli 2023


13 muharam 1445
DEWAN PENGUJI:

Penguji I Penguji II Penguji III


Ketua Anggota Anggota

Muhammad Ridwan, S.Ag., Drs. Maudin, M.A. Dra. Sulasri M.Pd.I.

v
M.A. NIDN. 0901077101 NIDN. 0927106701 NIDN. 0901126902

Diketahui Oleh:
Plt Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Buton

Drs. La Jusu., M.A.


NIDN:0901076902

vi
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : EKO

NPM/NIMKO : 041901096/83820118095

Fakultas : Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya

sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana disuatu

perguruan tinggi, dari sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

vii
lain, kecuali yang secara tertulis diacu pada naskah ini dan disebutkan pada

daftar pustaka.

Baubau, 31 Juli 2023

Penyusun,

MATERAI

EKO
NIM : 041901096
NIMKO : 83820118095

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SubhanahuWata’ala, karena Rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Adab

Islami Di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau” .Skripsi ini merupakan salah

satu persayaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Buton. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan atas baginda kita,

Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, para keluarga, sahabat, tabi’in,

ix
tabi’uttabi’in dan orang-orang yang senantiasa berada di jalan-Nya hingga

akhir kelak.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan yang disebabkan karena kurangnya

pengetahuan penulis miliki, termasuk kurangnya literatur yang penulis miliki.

Untuk itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangatlah penulis harapkan

demi perbaikan dan penyempurnaan Skripsi ini.

Ucapan syukur yang tiada henti kepada Allah Subhanahu Wata’ala,

yang selalu memudahkan segala urusan penulis. Ucapan terimakasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya, penulis haturkan kepada Ibunda dan

x
Ayahanda tercinta yang telah melahirkan, membesarkan, dan mendidik penulis

sehingga penulis dapat menempuh pendidikan sampai pada penyelesaian

pendidikan ditingkat Strata Satu ini.

penulis menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada

Bapak Drs. Madi , M.A dan Ibu Darmayanti S.Pd.I,.M.Pd. .sebagai

pembimbing I dan pembimbing II, yang senantiasa memberikan arahan,

bimbingan, sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai sebagaimana yang

penulis harapkan.

Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

xi
1. Ibu Dr. Wa Ode Alzarliani, S.P., M.M., Rektor Universitas

Muhammadiyah Buton.

2. Bapak Drs. La Jusu, M.A., Plt. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Buton.

3. Bapak Abdul Rahim, S.Pd.I.,M,Pd. Plt. Program Studi Pendidikan Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Buton.

4. Segenap bapak/ibu dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam yang

telah banyak memberikan ilmu bermanfaat selama menempuh Pendidikan

di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Buton.

xii
5. Ustadz Fandi ,S.Pd, Kepala Sekolah SMP Qur’an Al Wahdah Baubau

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian

di sekolah.

xiii
xiv

6. Teman-teman, adik, dan kakak yang senantiasa saling memberi semangat,

motivasi, juga nasehat-nasehat.

7. Teman-teman pada Program Studi Pendidikan Agama Islam, terkhusus

kelas C angkatan 2019 yang telah memberi dukungan dan bantuan.

8. Adik-adik Sholeh dan Sholeha SMP Qur’an Al Wahdah Baubau yang

telah membantu melancarkan proses penelitian penulis.

Sesungguhnya Allah sebaik-baik tempat kembali dan semoga

bantuan dari semua pihak dapat dibalas oleh Allah Subhanahu Wata’ala

dengan sebaik-baik balasan, Aamiinya Allah.

Baubau,........Mei 2023

Penyusun
xv

EKO
NIM : 041901096

NIMKO : 83820118095
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................ii

PENGESAHAN SKRIPSI......................................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..............................................................iv

KATA PENGANTAR.............................................................................................v

DAFTAR ISI...........................................................................................................viii

DAFTAR TABEL.....................................................................................................x

ABSTRAK................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................7

C. Hipotesis.........................................................................................................7

D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian..............................8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................................10

F. Sistematika Penyusunan Skripsi..................................................................12


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian peran…………………................................................................13

B. Guru Pendidikan agama Islam...................................................................15


C. Siswa/Peserta Didik........................................................................................17
D. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan adab
Islami siswa...................................................................................................19

xvi
xvii

E. Faktor faktor yang mempengaruhi meningkatnya adab Islami............ ..21


F. Adab Adab Islami siswa………….............................................................24
BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel......................................................................................32

B. Instrumen Penelitian .....................................................................................34

C. Prosedur Pengumpulan Data..........................................................................35

D. Teknik Analisis Data......................................................................................36


DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umun Lokasi Penelitian............................................................37
B. Peran Guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan adab islami
siswa di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau..................................................43
C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Terbentuknya Adab Islami
Siswa SMP Qur’an Al Wahdah Baubau.............................................................51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................55
B. Implikasi Penelitian............................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................57
Lampiran-lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 1................................................................................................................................. 37
Tabel 2................................................................................................................................. 39
Tabel 3................................................................................................................................. 47
Tabel 4................................................................................................................................. 48
Tabel 5................................................................................................................................. 49
Tabel 6................................................................................................................................. 50

xviii
ABSTRAK

Nama Penyusun : EKO


NIM/NIMKO : 041901096
Judul Skripsi :“Peran guru pendidikan agama Islam dalam

meningkatkan dalam meningkatkan adab Islami siswa

di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau “

Penelitian ini membahas tentang Peran guru pendidikan agama

Islam dalam meningkatkan dalam meningkatkan adab Islami siswa

di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau : (1). Peran guru pendidikan

agama Islam dalam meningkatkan dalam meningkatkan adab Islami

siswa di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau. (2). Adab Islami siswa di

SMP Qur’an Al Wahdah Baubau


Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kualitatif. Tehnik mengumpulkan data dilaksanakan dengan

melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun prodesur

pengumpulan data tersebut dengan cara melakukan penelitian secara langsung

kelokasi yang dijadikan sebagai sasaran penelitian. Subyek penelitian yaitu

guru pendidikan agama Islam dan siswa di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau.

Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan.

xix
xx

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Peran guru pendidikan agama

Islam dalam meningkatkan dalam meningkatkan adab Islami siswa di SMP

Qur’an Al Wahdah Baubau Dalam kesehariannya, guru sangat berupaya untuk

meningkatkan adab adab Islami para siswa. Upaya yang di lakukan para

guru dengan memberikan tugas kepada para siswa untuk menghafal hadits tentas
adab keseharian seorang muslim. Bahkan hafalan hadits ini di masukan dalam mata
pelajaran sekolah SMP Qur’an Al Wahdah Baubau..
2). Adab siswa di SMP Qur,an Al Wahdah Baubau sudah baik , guru harus terus
berupaya meningkatkan adab adab keserian siswa, hafalan hadits terus di tambah ,
hadits hadits yang di hafalkan di impelementasi dalam .
Kata kunci : peran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan adab
Islami siswa di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau.

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan senantiasa berkembang serta berproses pada arah

yang lebih baik sehingga membentuk generasi lulusan yang sangat di


xxi

harapkan oleh masyarakat. Bangsa Indonesia terus berusaha dan

berupaya untuk menyelenggarakan pendidikan yang bemutu dan sesui

dengan perkembangan zaman di era teknologi dan komunikasi ini.

Di dalam surah An-Nahl ayat 125 Allah subhanahu wata’ala berfirman:

‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َس ۗنُ اِ َّن‬
َ ِّ‫ع اِ ٰلى َسبِي ِْل َرب‬
ُ ‫اُ ْد‬
َ‫ض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوه َُو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬
َ ‫ك هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬
َ َّ‫َرب‬

Terjemahnya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran


yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”1
(QS. An Nahl 125)
Pada surah An-Nahl ayat 125, Allah Allah subhanahu wata’ala berfirman

memerintahkan umat Nabi Muhammad SAW menuju ke jalan yang benar dengan

cara yang baik sesuai dengan tuntutan Islam..

1
Kementrian Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahan, (Bandung: Sygma Examedia
Arkanleema, 2009), hal. 281
22

Peran guru sangat penting dalan proses pembinaan dengan cara

yang baik khususnya dalam meningkatkan kualitas nilai nilai kebaikan.

Pendidik tidak hanya bertanggung jawab sebagai pengajar tetapi juga

memberikan contoh yang baik. Rasulullah ketika mengajarkan tentang

suatu kebaikan maka terlebih dahulu beliau mengerjakannya, sehingga

untuk menjadi guru yang mampu untuk meningkatkan adab islam, kita

harus meneladani Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Di dalam Al

Qur’an surah Al Ahzab ayat 21 Allah Subhanahu Wata’ala Berfirman:

‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِ ْي َرسُوْ ِل هّٰللا ِ اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَوْ َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َ}ر هّٰللا َ َكثِ ْير ًۗا‬

Terjemahnya:

“ Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari
Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”. (Qs Al Ahzab: 21)2

Jika kita lihat tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang-

Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada bab II Pasal 3

tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi “Pendidikan

2
(Huda, Shofiah Nurul, and Fira Afrina. "Rasulullaah Sebagai Role Model Bagi
Pendidik (Kajian Terhadap Al-Qur’an Surah Al-Ahzab Ayat 21)." Fitrah: Journal of Islamic
Education 1.1 (2020): 72-88.
23

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi Siswa agar

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beradab mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokrasi

serta bertanggung jawab”.3

Berdasarkan uraian tersebut sudah jelas bahwa pendidikan yang

berlangsung di sekolah dapat menghasilkan anak didik yang tidak

hanya memiliki kompetensi bidang kognitif semata namun hendaknya

3
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada bab II Pasal 3 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
24

juga memiliki adab mulia.

Dalam komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa dalam

proses belajar mengajar, harus terjalin dengan harmonis. Hubungan

antara guru dengan siswa amat “dekat” sekali, tetapi jalinan itu tidak

boleh meniadakan “jarak” dan rasa hormat siswa terhadap guru.

Wibawa harus senantiasa ditegakkan, namun “keakraban” juga

harus terjalin. Dalam hubungan ini adab Siswa tetaplah di perhatikan.

Adab merupakan inti pendidikan dan proses pendidikan karena adab

merupakan salah satu tujuan pengetahuan yakni menanamkan kebaika


25

sebagai manusia dan sebagai diri individual. Adab merupakan bagian

dari ta’dib (pendidikan) yang merupakan istilah lain dari tarbiyah.

Dengan dimilikinya adab yang baik maka akan membentuk karakter

Siswa yang beradab mulia dan menghormati orang lain. 4

Adanya perkembangan mengakses berbagai informasi yang

dibutuhkan. perkembangan teknologi ini selain mempunyai manfaat

ternyata ada imbas negatif yang disebabkan oleh budaya asing yang tidak

sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Hal ini juga banyak memberikan

4
Pristiwanti, D., Badariah, B., Hidayat, S., & Dewi, R. S. Pengertian Pendidikan.
(Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK),Vol.4 No.6 Desember 2022), hal. 7911-7915
26

pengaruh yang positif maupun yang negatif bagi masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, yang paling penting untuk

ditanamkan pada setiap siswa adalah adab adab Islami sedini mungkin.

Sebagai pendidik, sudah seharusnya kita selalu menjaga anak didik dari

pengaruh negatif yang timbul akibat pengaruh globalisasi

Islam begitu mendorong umatnya untuk memiliki adab yang mulia

serta memperhatikan adab dan etika kesopanan saat melakukan atau

menjalani kehidupan sehari hari, terutama yang berhubungan dengan

orang lain. Sebaliknya Islam juga melarang umatnya memiliki akhlak


27

rendahan dan buruk, Rasulullah shalallahu’alahi wasallam bersabda:

‫ي َوَأ ْق َربِ ُك ْم ِمنِّي َمجْ لِسًا يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َأحْ َسنُ ُك ْم َأ ْخاَل قًا‬
َّ َ‫ِإ َّن ِم ْن َأ ِحبِّ ُك ْم ِإل‬
Artinya:

“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat
temat dudunya denganku di hari kiamat adalah mereka yang paling bagus
akhlaknya di antara kalian.” (HR Tirmidzi).5
Islam adalah agama yang memperhatikan pembinan adab dan

karakter secara komprehensif, baik dari segi materi, metode, pendekatan

dan pelaksanaanya, karena adab merupakan cerminan prilaku kehidupan

seseorang dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian adab menjadi

cerminan utama seseorang dalam menilai seseorang dalam hidupnya.6

Tugas guru dalam mendidik siswa adalah pembiasaan prilaku yang


5
At Tirmidzi, Imam. Adabul Mufrad: Kumpulan Hadits-Hadits Akhlak. Pustaka Al-Kautsar,
2018
6
Muhammad Al-Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan Dalam Islam, Diterj. oleh:
Haidar Baqir (Bandung: Mizan, 1992), h. 52-54.
28

baik dalam kehidupan sehari-hari tidaklah sekedar pengetahuan saja. Baik

dalam lembaga pendidikan umum atau berbasiskan Agama Islam, dalam

lembaga pendidikan berbasis Agama Islam lebih di tekankan lagi

masalah Adab karena dalam Islam dikenal bahwa Allah mengutus nabi

Muhammad shalallahu’alahi wasallam untuk menyempurnakan adab

manusia. Anas Bin malik Radhiyallahu ‘anhu berkata “Rasulullahi

shalallahu’alahi wasallam adalah orang yang paling mulia akhlaknya”.

Jika kita ingin mengetahui akhlak rasulullah, maka Aisyah Radhiyallahu

‘anha telah menjawab pertanyaan itu, beliau berkata bahwa “Akhlak


29

Rasulullah shalallahu’alahi wasallam adalah Al Qur’an”

Sesungguhnya mengajarkan kepada siswa tentang kemuliaan

kemuliaan akhlak yang baik adalah salah satu tujuan terpenting di

utusnya Rasulullah shalallahu’alahi wasallam, beliau Shallallahu ‘Alaihi

wa Sallam bersabda:

‫ق‬ َ ‫ت ُأِلتَ ِّم َم‬


ِ ‫صالِ َح اَأْل ْخاَل‬ ُ ‫ِإنَّ َما ب ُِع ْث‬

Artinya:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang

baik.” (HR. Ahmad, Bukhari).7


Pendidikan yang saat ini berlansung tidaklah sekedar menciptakan

7
Al-Bukhari, Imam. Adabul Mufrad: Kumpulan Hadits-Hadits Akhlak. Pustaka Al-Kautsar, 2018.
30

Siswa sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki pengetahuan yang

luas, namun dalam realita saat ini, disamping pengetahuan yang luas,

perlulah menciptakan Siswa yang memiliki adabul karimah yang

senantiasa terealisasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dirumah,

sekolah, bahkan dalam masyarakat luas.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai upaya guru dalam meningkatkan adab Siswa

terhadap guru. Penyusun memilih melakukan penelitian di sekolah SMP

Qur’an Al Wahdah Baubau. Beberapa gambaran masalah yang telah di


31

paparkan diatas peneliti ingin meneliti “Peran Guru dalam Meningkatkan

Adab Islami siswa di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau”. Dalam hal ini

peneliti akan menggali data bagaimana adab Siswa terhadap guru dan

peran guru dalam meningkatkan adab Siswa terhadap guru. Karena adab

Siswa terhadap guru merupakan hal yang penting, dimana ketika

seseorang menuntut ilmu maka di perlukan etika terhadap guru, karena

guru merupakan seseorang yang berjasa dalam menyampaikan ilmu.

Penelitian ini dirasa penting dilakukan karena dapat menambah

pengetahuan baru yang nantinya bisa mempengaruhi masyarakat ataupun


32

sekolah untuk lebih membudayakan kembali etika atau adab Siswa

terhadap guru dan orang tua. Sekolah adalah tempat pendidikan atau

pembinaan yang nantinya alumninya akan menjalani kehidupan

bermasyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada di atas, maka penulis

menarik beberapa rumusan masalah, yaitu :

1. Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan

adab Islami siswa di SMP Quran Al Wahdah Baubau?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam upaya guru untuk
33

meningkatkan adab Islami siswa di SMP Quran Al Wahdah

Baubau ?

C. Hipotesis

1. Bahwa Adab Islam pada siswa di SMP Quran Al Wahdah Baubau

mengalami pergeseran nilai-nilai adab Islam yang sebenarnya.

2. Bahwa peranan pendidikan guru di SMP Quran Al Wahdah

Baubau pada siswa masih sangat rendah dalam menanamkan adab-

adab Islami.

D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup

1. Definisi Operasional
34

Penting bagi peneliti untuk terangkan istilah-istilah agar terhindar

dari interpretasi data yang salah fahami dari judul yang diuraikan

diatas, yaitu:

a. Pendidikan

Pendidikan menurut uraian Kamus Besar Bahasa Indonesia

ialah sebuah proses mendewasakan manusia dengan menempuh

pengajaran serta pelatih yang dengan upaya-upaya tersebut akan

terjadi perubahan sikap atau perilaku seseorang atau sekelompok

orang dalam cara mendidik.8

8
Kementerian Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2011), hal. 1204.
35

b. Adab

Adab memiliki sebuah arti kesopanan, keramahan, dan

kehalusan budi pekerti. Adab erat kaitannya dengan adab atau

perilaku terpuji. Ahli bahasa juga kebanyakan menyebutkan bahwa

adab merupakan kepandaian dan ketepatan dalam mengurus segala

sesuatu. Begitupun sebagian ulama lainnya juga turut berpendapat

bahwa adab merupakan suatu kata atau ucapan yang mengumpulkan

segala perkara kebaikan di dalamnya.9

Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun

berdasarkan aturan agama. Menurut penejasan Ustadz Syafiq

9
Machsun, Toha. "Pendidikan Adab, Kunci Sukses Pendidikan." EL-BANAT: Jurnal
Pemikiran dan Pendidikan Islam 6.2 (2016): 102-113.
36

Basalamah dalam sebuah ceramahnya di youtube, adab adalah cara

dalam menyikapi sesuatu dengan kesopanan, keramahan dan

kehalusan budi pekerti.

c. Siswa/ Siswa

Pengertian siswa atau Siswa menurut ketentuan umum undang

undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi

diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang,

dan jenis pendidikan tertentu. Dengan demikian Siswa adalah orang

yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-


37

cita dan harapan masa depan.10

d. Guru

guru adalah seseorang yang bertugas dan tanggung jawab

dalam mendidik Siswa dan menjadika nya dari yang tidak faham

menjadi faham, dari yang tidak tahu menjadi tahu, selain itu

istilah guru selalu identik dengan orang yang yang bekerja disuatu

instansi lembaga pendidikan, baik formal atau nonformal.11

2. Ruang Lingkup

10
Undang Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
11
Zainal Asril, Micro Teaching, ( Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2011) h. 51
38

Ruang lingkup dalam batasan-batasan pembahasan perlu penulis

menyampaikan istilah-istilah sebagaimana berikut:

a. Pendidikan Agama yang dimaksudkan ialah pendidikan adab Islam

yaitu Adab kepada guru, adab kepada teman dan ada kepada

orang tua.

b. Anak remaja yang bersekeloh di SMP Qur’an Al Wahdah

Baubau yang dimaksudkan oleh peneliti.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian adalah

untuk:
39

a) Mendeskripsikan peran guru dalam meningkatkan adab Islami

siswa di SMP Quran Al Wahdah Baubau?

b) Mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam upaya

sekolah meningkatknan adab Islami siswa di SMP Quran Al

Wahdah Baubau?

2. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan di atas, penelitian ini diharapkan

bermanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya yaitu:

a. Manfaat teoritis
40

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Meningkatkan Adab Islami, serta juga diharapkan sebagai sarana

pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis dipelajari di

bangku perkuliahan.

b. Manfaat praktis

1). Bagi Sekolah

a) Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak sekolah

untuk dapat lebih memperhatikan etika dan adab Siswa terhadap

guru, membiasakan adab Siswa terhadap guru yang dapat di

integrasikan dengan mata pelajaran.


41

2). Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam

melakukan penelitian, serta menerapkan pengetahuan yang telah

diperoleh ketika kelak menjadi pendidik.

F. Sistematika Penyusunan Skiripsi

Penyusunan skripsi ini akan dibagi dalam bab yang meliputi:

Bab I pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

hipotesis, definisi operasional dan ruang lingkup penelitian, tujuan dan

manfaat penelitian serta sistematika pembahasan.


42

Bab II tinjauan pustaka tentang pengertian pendidikan, adab dan

siswa, dasar dan tujuan pendidikan adab Islami, pentingnya pendidikan

adab di sekolah, bentuk-bentuk dan materi pendidikan adab, faktor-faktor

yang mempengaruhi pendidikan adab Islami pada siswa .

Bab III metodologi penelitian yang memuat tentang populasi dan

sampul, instrument penelitian, prosedur pengumpul data, dan teknik

analisis data.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan tentang

gambaran umum lokasi penelitian, Peran guru pendidikan agama Islam dalam

meningkatkan adab Islami pada siswa SMP Quran Al Wahdah Baubau


43

dan faktor penghambat dan pendukung dalam upaya guru meningkatkan

adab Islami siswa SMP Qur’an Al Wahdah Baubau.

Bab V penutup terdiri dari simpulan dari seluruh uraian yang

dilengkapi dengan saran-saran dari penulis.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran

1. Pengertian Peran

Peran berarti sesuatu yang dimainkan atau dijalankan. Peran di definisikan

sebagai sebuah aktivitas yang diperankan ataju dimainkan oleh seseorang yang

mempunyai kedudukan atau status sosial dalam organisasi. Peran menurut

terminology adalah seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh yang

berkedudukan dimasyarakat. Dalam bahasa inggris peran disebut “role” yang

definisinya adalah “person’s task or duty in undertaking”. Artinya “tugas atau

kewajiban seseorang dalam suatu usaha atau pekerjaan”. 12

Peran diartikan sebagai perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh

orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Sedangkan peranan merupakan

tindakan yang dilakukan oleh seorang dalam suatu peristiwa. Peran adalah

aktivitas yang dijalankan seseorang atau suatu lembaga/organisasi.

Peran yang harus dijalankan oleh suatu lembaga/organisasi biasanya diatur

dalam suatu ketetapan yang merupakan fungsi dari lembaga tersebut. Peran itu

ada dua macam yaitu peran yang diharapkan (expected role).

Peran menurut Koentrajaraningrat, berarti tinkahlaku individu yang

memutuskan suatu kedudukan tertentu, dengan demikian konsep peran

12
Wilardjo, Setia Budhi. "pengertian, peranan dan perkembangan bank syari’ah Di
Indonesia." Value Added: Majalah Ekonomi dan Bisnis 2.1 (2005).

44
45

menunjuk kepada pola perilaku yang diharapakan dari seseorang yang memiliki

status/posisi tertentu dalam organisasi atau sistem. Menurut Abu Ahmadi peran

adalah suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus

bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi

sosialnya.

Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto, yaitu peran merupakan aspek

dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksankan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu

peranan.13

Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian

peran adalah suatu sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak orang atau

sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki status atau kedudukan

tertentu. Berdasarkan hal hal diatas dapat diartikan bahwa apabila dihubungkan

dengan media online terutama pada media yang penulis teliti yaitu sripoku.com,

peran tidak berarti sebagai hak dan kewajiban individu melainkan merupakan

tugas dan wewenang media itu sendiri.

2. Jenis-jenis Peran

peran atau role menurut Bruce J. Cohen, juga memiliki beberapa jenis,

yaitu:

13
Soerjono Soekanto, ilmu pemerintahan ( Bandung: Pt Remaja Rosda Karya 2012) h. 21
46

a) Peranan nyata (Anacted Role) yaitu suatu cara yang betul-betul dijalankan

seseorang atau sekelompok orang dalam menjalankan suatu peran.

b) Peranan yang dianjurkan ( Prescribed Role) yaitu cara yang diharapkan

masyarakat dari kita dalam menjalankan peranan tertentu.

c) Kesenjangan peranan (Role Distance) yaitu pelaksanaan peranan secara

emosional.

d) Kegagalan peran (Role Failure) yaitu kegagalan seseorangan dalam

mejalankan peranan tertentu.

e) Model peranan (Role Model) yaitu seseorang yang tingkah lakunya kita

contoh, tiru, diikuti.14

Rangkaian atau lingkup peranan (Role Set) yaitu hubungan seseorang

dengan individu lainnya pada dia sedang menjalankan perannya. Dari berbagai

jenis-jenis peran diatas, penulis menggunakan jenis peran nyata (Anacted Role)

yaitu satu cara yang betul-betul dijalankan seseorang atau sekelompok orang

dalam menjalankan peran.

B. Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Guru atau pendidik adalah orang yang mengajar dan memberi pengajaran

yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab tentang pendidikan

peserta didik. Guru adalah seseorang yang bukan hanya sekedar memberi ilmu

14
Nuqul, Fathul Lubabin. "Hubungan peran jenis dengan minat menjadi
pemimpin." Psikoislamika 3.2 (2006): 199-217.
47

pengetahuan kepada murid-muridnya, akan tetapi ia seorang tenaga professional

yang dapat menjadikan murid-muridnya mampu merencanakan, menganalisa dan

menyimpulkan masalah yang dihadapi.15

Ustadz adalah pengajar ngaji di madrasah. Sedangkan, guru adalah

pengajar di sekolah umum. Jadi bahwa istilah yang tepat untuk menyebut guru

adalah mu’alim. Arti asli kata ini dalam bahasa arab adalah menandai. Ternyata,

ketika di telusuri, pekerjaan guru secara psikologis adalah mengubah perilaku

murid. Pada dasarnya, mengubah prilaku murid adalah memberi tanda, yaitu

tanda perubahan.

Adapun ustadz, arti aslinya adalah orang yang bersurban.orang sumatra

barat, menerjemahkan ustadz dengan tuan . Dari uraian diatas, dapat difahami

bahwa guru adalah seseorang yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam

mendidik dan mengajar peserta didik dan menjadikanya dari yang tidak faham

menjadi faham, dari yang tidak tahu menjadi tahu, selain itu istilah guru selalu

identik dengan orang yang yang bekerja disuatu instansi lembaga pendidikan,

baik formal atau nonformal.

Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terrencana dalam

mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani, bertakwa, dan beradab umulia dalam mengamalkan ajaran agama

islam dari sumber utamanya kitab suci Al Quran dan Al Hadits, melalui kegiata
15
Yuhana, Asep Nanang, and Fadlilah Aisah Aminy. "Optimalisasi peran guru pendidikan
agama Islam sebagai konselor dalam mengatasi masalah belajar siswa." Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam,[SL] 7.1 (2019): 79-96.
48

bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

Jadi Guru PAI adalah guru yang mengajarkan Al Quran Hadits, Akidah

Adab, Sejarah Kebudayaan Islam, Fikih atau tergabung menjadi satu kesatuan

yaitu Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah yang bertujuan untuk

menjadikan anak didik menjadi beriman dan bertakwa kepada allah swt dan

berprilaku baik dalam kehidupan sehari- hari.16

C. Siswa/ Peserta Didik

1. Pengertian Peserta Didik

Pengertian siswa atau peserta didik menurut ketentuan umum undang undang

RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Dengan demikian peserta didik adalah orang yang mempunyai pilihan untuk

menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan.17

Oemar Hamalik mendefinisikan peserta didik sebagai suatu komponen

masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses

pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan

pendidikan Nasional. 18

16
Utari, Lia, Kurniawan Kurniawan, and Irwan Fathurrochman. "Peran Guru Pendidikan
Agama Islam dalam Membina Akhlak Peserta Didik Autis." JOEAI (Journal of Education and
Instruction) 3.1 (2020): 75-89.
17
undang undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
18
Oemar Hamalik, M. "Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membangun Self Control
Remaja Di Sekolah." (At-Tuhfah: Jurnal Keislaman Vol.7 No.1 September 2018), hal. 29
49

Menurut Abu Ahmadi peserta didik adalah sosok manusia sebagai

individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu di artikan "orang seorang tidak

tergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang

menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar.

Sedangkan Hasbullah berpendapat bahwa siswa sebagai peserta didik

merupakan salah satu input yang ikut menentukan keberhasilan,

Siswa atau siswi adalah istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah.Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang

selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang

berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Republik Indonesia. Tanpa

adanya peserta didik, sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran. 19

Sebabnya ialah karena peserta didiklah yang membutuhkan pengajaran

dan bukan guru, guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada

peserta didik Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, bisa dikatakan bahwa

peserta didik adalah orang/individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan

sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang

dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang

diberikan oleh pendidiknya.

D. Peran Guru PAI Dalam Poses meningkatkan adab islami siswa

Uzair Usman yang mengutip dari Adam dan Decey dalam Basic Principles

19
Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen
50

of Student Teaching mengemukakan bahwa peran guru dan tugas guru adalah

mengajar,memimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, pastisipasi,

ekspeditor, perencana,supervisor, motivator, dan konselor.20

Seiring dengan peran dan tugas diatas, bahwa Guru harus kreatif,

profesional, dan menyenangkan dengan memosisikan diri sebagai:

1. Orang tua yang memiliki rasa kasih sayang pada peserta didiknya.

2. Teman, tempat mengadu dan mencurahkan perasaan isi hati peserta

didik.

3. Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, melayani peserta

didik, sesuai dengan minat kemampuan dan bakatnya.

4. Memberikan sumbangan dan pemikian kepada oran tua untuk memahami

permasalahan yang sedang dihadapi anak dan mencarikan solusinya.

5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.

6. Membiasakan peserta didik bersilaturahmi dengan orang lain secara

wajar.

7. Mengembangkan proses sosialisasi secara wajar antar peserta didik dalam

linkunganya.
21
Dari penjelasan diatas, peran guru Pendidikan Agama Islam

memberikan semangat kepada peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar

20
Usman, M. "Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membangun Self Control Remaja
Di Sekolah." (At-Tuhfah: Jurnal Keislaman Vol.7 No.1 September 2018), hal. 30

21
Ibid, h. 10
51

Pendidikan Agama Islam sehingga dapat mewjudkan pendidikan yang

diinginkan.

Pembentukan adab merupakan tumpuan perhatian pertama dalam Islam.

Oleh karena itu, pembentukan adab islami merupakan suatu yang sangat

penting dilakukan terutama dalam dunia pendidikan, karena salah satu faktor

utama pembentukan adab adalah pendidikan itu sendiri. Dan orang yang

paling berperan didalamnya adalah seorang pendidik.22

Faktanya, suatu usaha yang dilakukan dalam pembinaan adab melalui

berbagai lembaga pendidikan baik lembaga pendidikan formal maupun

pendidikan nonformal yang dilakukan dengan berbagai macam cara dan terus

berkembang. Ini menunjukkan kepada kita bahwa adab sangat perlu

dibentuk, dibina, dididik, dan dibiasakan.

Selain berusaha untuk membina peserta didik agar memiliki adab dalam

bersikap, seorang pendidik juga harus mendoakan siswa siswanya agar

memilki adab yang baik terhadap gurunya. Adab yang baik akan menuntut

seseorang dalam bersikap kepada siapapun.

E. Faktor faktor yang mempengaruhi meningkatnya adab islami siswa

a. Ajaran Agama

22
Zainal Asril, Micro Teaching, ( Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2011) h. 9-10
52

Hal utama pembentukan adab tentunya pendidikan agama yang menjadi

pondasi dalam kehidupan manusia sehari-hari dan juga sebagai bekal untuk

kehidupan kita kelak di akhirat. Tidak perlu heran jika agama dapat

memberikan pengaruh terhadap adab seorang manusia. Bagi mereka yang mau

belajar agama dengan baik maka akan tahu pentingnya kehadiran adab dalam

kehidupan manusia. Hal itu karena mereka yang beriman akan patuh terhadap

aturan yang ada pada agama, sehingga mereka akan memiliki rasa takut saat

hendak melakukan perbuatan buruk. Ajaran agama perlu dipelajari sejak dini.

Anak harus mulai untuk mengenal ajaran agama. 23

Berikan anak ilmu-ilmu agama dalam kehidupan sehari-harinya, seperti

beribadah sholat, mengaji, mengucapkan salam, membaca doa saat akan

melakukan sesuatu, dan masih banyak lagi. penting dalam hal ini. Baiknya adab

yang dimiliki oleh anak pertanda keberhasilan didikan orang tuanya. Berikan

pula pendidikan pada anak yang lebih mengutamakan agama, seperti sekolah di

pesantren, mengaji, sekolah khusus mengaji dan lainnya.

Biasakan siswa selalu membaca ayat Al Qur’an karena hal ini merupakan

salah satu penyebab meningkatkan adab Islami siswa juga menjauhkan siswa

dari perilaku menyimpang. sebagaimana Firman allah subhanahu wata’ala

dalam surat al-Isra’ ayat 82:

23
Muhaimin, Moh. Efektifitas Pembelajaran Kitab Ta’limul Muta’allim Terhadap
Peningkatan Akhlak siswa di SMK Al-faqih Sumber Nyamplong Kowel Pamekasan. Diss.
Institut Agama Islam Negeri Madura, 2019.
53

َ‫َونُنَ ِّز ُل ِمنَ ْالقُرْ آ ِن َما ه َُو ِشفَاء َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِين‬

Terjemahnya:

“dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi obat penawar
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”24 (QS. Al Isra; 82)

2. Lingkungan Pergaulan dan Teman Qorib

Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi kelakuan sorang

anak. Teman yang baik akan memberi pengaruh yang baik bagi seorang anak,

dan begitu pula sebaliknya. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Sallahu

‘alaihi wasallam:

‫ْك ِإ َّما َأ ْن يُحْ ِذيَكَ َوِإ َّما َأ ْن‬


ِ ‫ير فَ َحا ِم ُل ْال ِمس‬
ِ ‫خ ْال ِك‬ ِ ‫ح َوال َّسوْ ِء َك َحا ِم ِل ْال ِم ْس‬
ِ ِ‫ك َونَاف‬ ِ ِ‫َمثَ ُل ْال َجل‬
ِ ِ‫يس الصَّال‬

‫ق ثِيَابَكَ َوِإ َّما َأ ْن ت َِج َد ِريحًا‬


َ ‫ير ِإ َّما َأ ْن يُحْ ِر‬
ِ ‫تَ ْبتَا َع ِم ْنهُ َوِإ َّما َأ ْن تَ ِج َد ِم ْنهُ ِريحًا طَيِّبَةً َونَافِ ُخ ْال ِك‬

)‫ (رواه البخاري‬.ً‫خَ بِيثَة‬

Artinya:

“Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk


bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak
wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau
kamu akan mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi hanya akan
membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya.” (HR.Al-
Bukhari no.5108, Muslim no.2628, Ahmad no.19163).25
24
Huda, Shofiah Nurul, and Fira Afrina. "Rasulullaah Sebagai Role Model Bagi
Pendidik (Kajian Terhadap Al-Qur’an Al-Isra’ ayat 82)." Fitrah: Journal of Islamic
Education 1.1 (2020): 72-88.

25
Al-Bukhari, Imam. Adabul Mufrad: Kumpulan Hadits-Hadits Akhlak. Pustaka Al-Kautsar, 2018.
54

Dalam hadits lain Nabi Muhammad Sallahu ‘alaihi wasallam juga


bersabda:

‫ال َّر ُج ُل َعلَى ِدي ِْن َخلِيلِ ِه فَ ْليَ ْنظُ ْ}ر َأ َح ُد ُك ْم َم ْن يُخَالِ ُل‬

Artinya:

“seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian


memerhatikan siapakah teman dekatnya.” (HR. Ahmad).26
Hal ini harusnya di sandari oleh siswa dan orang tua sehingga selektif

dalam memilih teman akrab.

3. Kebiasaan Sehari-hari

Jika kita sudah memiliki ilmu yang cukup, tentu kita perlu untuk

menerapkannya di mana saja dan kapan saja. Memang tidak mudah jika kita

membiasakan sesuatu hal, tetapi jika itu baik maka harus dipaksakan untuk

membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik. Lingkungan juga menjadi

faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang.

4. Keturunan

Keturunan dapat kita lihat pada sifat anak yang tidak jauh dari sifat

kedua orang tuanya. Perpindahan sifat dari orang tua ke anak atau dari pokok

ke cabang inilah yang disebut keturunan. Seorang anak bisa mirip dengan

orang tuanya tetapi juga ada yang tidak mirip dengan orang tuanya.

26
Ahmad, Imam. Adabul Mufrad: Kumpulan Hadits-Hadits Akhlak. Pustaka Al-Kautsar, 2018.
55

Memang anak dan orang tua memiliki perbedaan, namun perbedaan

itu hanya ada pada bagian tertentu saja, melainkan keseluruhannya banyak

memiliki persamaan. Hal itu karena manusia memiliki sifat yang bermacam

macam baik sifat jasmaniah, rohaniah, dan lain sebagainya.27

F. Adab Adab Islami Siswa

1. Pengertian Adab

Adab memiliki sebuah arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi

pekerti. Adab erat kaitannya dengan adab atau perilaku terpuji. Ahli bahasa juga

kebanyakan menyebutkan bahwa adab merupakan kepandaian dan ketepatan

dalam mengurus segala sesuatu.

Begitupun sebagian ulama lainnya juga turut berpendapat bahwa adab

merupakan suatu kata atau ucapan yang mengumpulkan segala perkara kebaikan

di dalamnya. Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun

berdasarkan aturan agama. Menurut penejasan ustadz syafiq Basalamah dalam

sebuah ceramahnya di youtube , adab adalah cara dalam menyikapi sesuatu

dengan kesopanan, keramahan dan kehalusan budi pekerti. 28

Norma tentang adab seringkali digunakan dalam pergaulan yang terjadi

antar manusia, antar tetangga, dan antar kaum. Sebutan orang beradab
27
Muhaimin, Moh. Efektifitas Pembelajaran Kitab Ta’limul Muta’allim Terhadap
Peningkatan Akhlak siswa di SMK Al-faqih Sumber Nyamplong Kowel Pamekasan. Diss.
Institut Agama Islam Negeri Madura, 2019.

28
Ustadz Syafiq, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi, (Jakarta, Renika
Cipta: 2013) h. 97-100
56

sesungguhnya berarti bahwa orang itu mengetahui aturan tentang adab atau

sopan santun yang ditentukan dalam agama Islam. Tetapi seiring

berkembangnya waktu, kata beradab dan tidak beradab dikaitkan dengan segi

kesopanan secara umum dan tidak khusus digabungkan dalam agama

Islam.Adab sangat penting dalam kehidupan manusia. Bagi orang-orang yang

memiliki adab biasanya akan terjaga dari perbuatan tercela. Maka tidak heran

jika adab sangat penting. Adab tentu perlu diajarkan sedari kecil. Anak-anak

yang sudah diberi bekal pelajaran mengenai adab akan tumbuh menjadi pribadi

lebih baik dari teman-teman sebayanya.

Para orang tua diwajibkan untuk menjadi teladan dalam mengajarkan adab

yang baik pada anak-anaknya. Memberi contoh bagaimana cara bersikap, tidak

egois, membantu orang lain, termasuk bagaimana bersikap menjadi muslim dan

muslimah yang baik sesuai tuntunan Nabi Muhammad. Mengajarkan adab pada

anak tentu memiliki beberapa fungsi seperti:

a. Menjadi manusia atau seorang muslim dengan karakter yang baik

b. Menjadikan syafaat di akhirat

c. Menjadikan adab sebagai warisan terbaik

d. Pahala besar yang didapat oleh orang tua

e. Pahala memberikan penghidupan kepada anak29

2. Beberapa fungsi dari adab

29
Mala, Abdurrahman R. "Membangun budaya islami di sekolah." Irfani 11.1 (2015): 29311.
57

a. Mampu Bertanggung Jawab atas Kewajibannya

Manusia yang beradab adalah seorang manusia yang mampu bertanggung

jawab pada hak maupun kewajiban yang dimilikinya. Bagi manusia yang

beradab, maka mereka akan mengetahui apa tanggung jawab yang harus

dijalankan dan mana yang tidak harus dijalankan. Sama halnya dengan

perbuatan baik apa yang harus dikerjakan serta perbuatan buruk seperti apa

yang harus ditinggalkan.30

b. Dapat Menjadikan Manusia yang Beradab dan Adil

Kelak para manusia yang beradab akan memiliki pribadi yang dapat

berlaku adil sehingga nantinya bisa dijadikan sebagai seorang pemimpin.

Manusia yang beradab sudah terbiasa memiliki sikap yang dapat

memanusiakan manusia serta adil dalam melakukan hal apapun. Hal seperti

inilah yang menjadikan manusia beradab dipercaya serta bisa untuk dijadikan

seorang pemimpin.

c. Merasa Dirinya Jauh dari Kata Pandai

Manusia yang beradab juga biasanya akan terus belajar termasuk mau

memperbaiki diri sehingga bisa menyempurnakan adabnya. Manusia yang

beradab akan haus akan ilmu pengetahuan dan menganggap dirinya jauh dari

kata sempurna. Mereka akan terus belajar pada siapa saja, tidak merasa yang

30
Maulida, Ali. Kedudukan Ilmu, Adab Ilmuwan dan Kompetensi Keilmuan Pendidik (Studi
Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan). Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 2017, 6.11: 11.
58

lebih muda lebih sedikit ilmunya. Orang yang memiliki adab bisa belajar

dimana saja dan mudah menyesuaikan diri untuk bergaul dengan siapa saja.

d. Adab Menumbuhkan Rasa Cinta Terhadap Allah

Adab juga menjadi salah satu hal yang bisa menumbuhkan rasa cinta

bagi seseorang terhadap sang Penciptanya dan juga kepada sesama manusia.

Orang yang beradab akan selalu membutuhkan Allah, Ia akan selalu

memohon ampunan serta perlindungan pada Allah. Sebab ia menyadari

dirinya bukan siapa-siapa di dunia ini.

e. Menahan Diri dari Perbuatan Keji

Dengan adanya adab maka dapat mencegah manusia dalam melakukan

perbuatan tercela atau keji. Orang yang beradab enggan melakukan hal-hal

yang bisa merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Orang beradab akan

berusaha untuk membuat orang di sekitarnya merasa terbantu atas

kehadirannya, bukan membuat susah.

f. Pahala yang Besar

Orang yang beradab akan senantiasa melakukan hal-hal yang positif dan

tentunya akan terhitung sebagai pahala. Setiap apa yang dilakukan orang yang

beradab akan dihitung sebagai pahala jika positif dan akan terus bermanfaat

bagi siapa saja.

3. Indikator adab terpuji dan adab tercela

a. Baik dan buruk menurut agama

Penting direnungi manusia dalam menjalani kehidupan ini, sesuatu yang


59

baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah ada permusuhan

seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia Sifat-sifat yang baik itu

tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak

dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan

yang besar.

Indikator utama dai pebuatan yang baik adalah sebagai berikut:

1) Perbuatan yang diperintahkan Allah dan Rasulullah yang termuat dalam

Al Qur‟an dan Assunah.

2) Perbuatan yang mendatangkan kemaslahatan dunia dan akhirat.

3) Perbuatan yang meningkatkan martabat kehidupan manusia dimata Allah

dan sesama manusia

4) Perbuatan yang menjadi bagian dari tujuan syariat islam yaitu memlihara

agama Allah, akal, jiwa, keturunan, dan harta kekayaan

a. indikator perbuatan yang buruk adalah sebagai berikut:

1) Perbuatan yang didorongkan hawa nafsu dari syetan

2) Perbuatan yang membahayakan dan merugikan didunia dan akhirat

3) Perbuatan yang menyimpang dari ajaran islam

4) Perbuatan yang menimbulkan pemusuhan dan kebencian.

lain untuk mencapai tingkat kemanusian yang lebih tinggi.Ini artinya

bahwa setiap pendidik/guru bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta

didiknya. Pendidik/guru pada dasarnya memiliki peran yang sangat fital dalam

proses pembelajaran, baik tidaknya kualitas pembelajaran salah satunya


60

dipengaruhi oleh kualitaspendidiknya. 31

4. Macam-macam Adab yang Wajib Dimiliki Seorang siwa

Adab dan adab sangat penting dalam kehidupan, baik itu kehidupan

sendiri, keluarga, ataupun sosial. Dan yang lebih penting lagi adalah adab

keapada Allah dan Rasul-Nya. Dengan adab seorang muslim yang sejati akan

menjadi mulia di hadapan Allah dan Rasul-Nya juga di hadapan manusia.

Bahkan, Allah Subuhanahu Wa Ta‟ala menjadikan akhlaq yang baik sebagai

parameter sempurnanya iman seorang hamba, Rasulullah Shollallahu „alaihi

Wasallam bersabda :

‫َأ ْك َم ُل ْال ُمْؤ ِمنِينَ ِإي َمانًا َأحْ َسنُهُ ْم ُخلُقًا‬


Artinya:

“Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling


baik adabnya” 32(H.R Tirmidzi (1162), Abu Dawud (4682)).33
Begitu pentingnya akhlaq dan adab, maka Allah Subuhanahu Wa Ta‟ala

mengutus Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam untuk menyempurnakan

akhlaq, sebagaimana dijelaskan dalam hadits shohih berikut ini.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam

bersabda:

31
Nurani, Nira. "Implementasi Pembentukan Akhlak Terpuji Melalui Pembiasaan Shalat
Dhuha pada Kelompok B Usia 5-6 Tahun TK Islam An Nuur Tahun Ajaran 2018-2019." Utile:
Jurnal Kependidikan 5.2 (2019): 98-103.
32
HR. Ahmad 2/381 (8939), Bukhari dalam Adabul mufrad nomor 273,
33
H.R Tirmidzi (1162), Abu Dawud (4682)
61

‫ق‬ َ ‫ت ُأِلتَ ِّم َم‬


ِ ‫صالِ َح اَأْل ْخاَل‬ ُ ‫ِإنَّ َما ب ُِع ْث‬

Artinya

“Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan


baiknya akhlaq.” 34(HR. Ahmad 2/381 (8939),).
Ruang lingkup adab yang terpuji mencakup hubungan terhadap sesama

manusia, juga hubungan hamba terhadap Allah. Maka adab dan adab mulia

yang wajib kita pelajari dan miliki adalah sebagai berikut.

1. Adab kepada allah swt

a. Bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah

b. Meyakini kesempurnaan Allah

c. Taat terhadap perintahNYA

d. Bertutur kata yang baik

2. Adab terhadap Kedua Orang Tua

a. Menghormati serta memenuhi hak-hak kepada orang tua

b. Tidak durhaka atau menyakiti hati orang tua

c. Patuh terhadap perintah yang disuruh orang tua selagi baik

d. Selalu mendoakan orang tua

3. Adab terhadap Guru

a. Menghormati guru

b. Tidak membuat guru jengkel dan marah

34
Bukhari dalam Adabul mufrad nomor 273, dishahihkan oleh Al-Albani dalam
Shahihul Jami‟ No. 2349
62

c. Kerjakan tugas yang guru berikan

d. Mengamalkan ilmu yang didapat

4. Adab terhadap Sesama Teman35

a. Berteman dengan yang baik agamanya

b. Saling sapa dan bergurau

c. Saling meminta maaf dan memaafkan ketika bersalah

d. Tolong menolong

35
Ibdu hajar al atsqolani ,Kitabul Jami, bab Adab hadits ke 8
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek

yang akan diteliti. Populasi juga disebut sebagai

daerah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik

yang di tetapkan oleh penelitian untuk dipelajari

secara mendetail.36 Adapun populasi dari

penelitian ini penulis batasi yaitu Siswa dan siswa

SMP Qur’an Al Wahdah Baubau.

Tabel 1
Populasi Guru dan Siswa SMP Qur’an Al
Wahdah Baubau

N G

o Kelas S u J

r u

u m

l
L P L P

36
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya Offset 2009, hal 86

63
64

a e a e

k r k r

i e i e

m m

L p l p
a
a u a u
h
k a k a

i n i n

1 I 8 2 2

I 1

6 5
V

I
2 7 2
I

I 9

U
1 3
5 6 5
M
5 0
L

A
65

Sumber data: SMP Qur’an Al Wahdah Baubau

Tabel di atas menunjukkan

bahwasannya siswa laki laki di kelas VII

sebanyak 8 orang dan siswa perempuan sebanyak

2 orang, sedangkan kelas VIII siswa laki laki

sebanyak 7 orang dan siswa perempuan sebanyak

2 orang. Guru SMP Qur’an Al Wahdah Baubau

berjumlah 11 orang dengan guru laki laki 6 orang

dan guru perempuan 5 orang.

Berdasarkan informasi yang

diperoleh, selanjutnya akan di deskripsikan,

dikategorikan, di pilih mana saja pandangan yang

sama dan berbeda dan mana yang spesifik dari

sumber data sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan para guru atau yang telah ditetapkan

sebagai subjek dalam penelitian ini yang

berjumlah sebanyak 19 Siswa dan siswa SMP

Qur’an Al Wahdah Baubau.

2. Sampel
66

Sampel merupakan bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi tersebut besar dan

peneliti tidak akan mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi. Seperti karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat berlaku untuk populasi

harus betul-betul mewakili. Berdasarkan pada

populasi yang di uraikan di atas maka penulis

memilih beberapa sampel berdasarkan

relevansinya dengan pertanyaan penelitian atau

menggunakan purposive sampling.

Tabel 2
Sampel Guru dan Siswa SMP
Qur’an Al Wahdah Baubau
P

U o S
67
r p a
N
a u m
o Persentase
i l p
.
a a e

n s l

a
1 1 1
s 100 %
. 1 1

s
2 8 8

I
100 %
I
68

Sumber data: Profil SMP Qur’an Al wahdah Baubau

Berdasarkan populasi di atas maka

penulis memilih beberapa sampel berdasarkan

relevansinya dengan pertanyaan penelitian Adapun

sampel yang penulis bisa kumpulkan di Siswa dan

siswa SMP Qur’an Al Wahdah Baubau.

B. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Observasi adalah pengamatan yang langsung

penulis lakukan di lapangan untuk mengetahui

bagaimana peranan guru pendidkkan agama islam

dalam meningkatakan adab islami pada siswa dan

siswa SMP Qur’an Al Wahdah Baubau.

2. Wawancara penulis lakukan di lingkungan SMP

Qur’an Al Wahdah Baubau guna mengetahui

peranan guru pendidkkan agama islam dalam

meningkatakan adab islami pada siswa dan siswa

SMP Qur’an Al Wahdah Baubau pendidikan .


69

3. Dokumentasi ini dilakukan dengan pencatatan data

tertulis dari bahan-bahan yang terkumpul

C. Prosedur Pengumpulan Data

Validitas dan realibilitas data sangat

ditentukan oleh variabel dan indikator penelitian. Oleh

karena itu, agar data yang dibutuhkan dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah maka perlu

ditentukan teknik pengumpulan datanya sebagai

berikut:

1. Observasi adalah pengamatan yang langsung

penulis lakukan di lapangan untuk mengetahui

bagaimana peranan guru pendidkkan agama islam

dalam meningkatakan adab islami pada siswa dan

siswa SMP Qur’an Al Wahdah Baubau.

2. Wawancara yaitu dengan menanyakan langsung

kepada guru tentang keadaan adab-adab islami

siswa.

3. Dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan

data dengan upaya melakukan pencatatan data

tertulis atau mengutip dari bahan-bahan yang


70

terkumpul dan relevan dengan analisis masalah

penelitian.

D. Teknik Analisis Data

Semua data yang didalam penelitian ini

yang didapatkan baik secara data sekunder maupun

data perimer dengan tehnik analisis kualitatif didalam

penggunaannya, seluruh permasalahan yang ada

ditelaah terlebih dahulu sebelum dideskripsikan,

menggambarkan dan menguraikan, serta menjelaskan

permasalahan-permasalahan dalam hubungannya

dengan penelitian ini. Untuk memperoleh gambaran

yang baik, terang dan memberikan data sedetail

mungkin penulis menggunakan metode deskriptif ini

terhadap objek yang akan diteliti.

Analisis kualitatif merupakan metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek

yang alamiah dengan analisis data bersifat induktif,

dan kooperatif. Hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna daripada generalisasi.


71
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum SMP Qur’an Al Wahdah Baubau

1. Profil SMP Qur’an Al Wahdah Baubau

SMP Qur’an Al Wahdah Baubau merupakan salah satu lembaga

pendidikan formal yang ada di Kelurahan Katobengke.dan juga merupakan

salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Betoambari Kota Baubau yang

bernaung dibawah Kementrian Agama Kota Baubau.

Sekolah ini diatur secara sistematis menurut sistem pendidikan yang

berlaku dan bernaung di bawah Kementrian Agama Kota Baubau,

sebagaimana sekolah-sekolah formal lainnya. Sekolah ini didirikan pada tahun

2021 yang berlokasi di Jalan Merpati (Depan KPUD Baubau), Kelurahan

Katobengke, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau Propinsi Sulawesi

Tenggara.

SMP Qur’an Al Wahdah Baubau dipimpin oleh kepala sekolah Ustads

Fandi Ahmad S.Pd sebagai kepala sekolah yang pertama sampai saat ini.

beliau merintis sekolah SMP Qur’an Al Wahdah Baubau di tahun 2021 dan

terus melakukan perkembangan SMP Qur’an Al Wahdah Baubau.

Kepemimpinan ustadz Fandi yang dari waktu kewaktu kinerjanya terus

ditingkatkan sehingga pada akhirnya akan menjadi lembaga pendidikan yang

72
73

pantas dibanggakan. Sebagaimana sekolah pada umum nya, SMP Qur’an Al

Wahdah Baubau memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut:

No Visi
Terwujudnya Generasi Religius dan Unggul
1
.
Misi

Mewujudkan lembaga pendidikan yang berkualitas dan berdaya


1 saing pada semua jalur, jenjang,dan jenid pendidikan

Mewujudkan kurikulum pendidikan berkarakter dan islami


2
Mewujudkan Pendidikan dan tenaga kependidikan yang berkualitas
3 unggul dan religius

Mewujudkan proses pembinaan siswa dan alumni dengan Tarbiyah


4 Islamiyah

Membangun kerjasama dengan semua elemen pemerintah,


5 masyarakat dan intansi terkait

Mewujudkan ekosistem pendidik yang berkarakter dengan tarbiyah


6 islamiyah

Masuk dalam misi ulul albab


7
No Tujuan
Terwujudnya generasi muslim yang beriman, bertaqwa,
beradab,berakhlak,berilmu,sehat,cerdas,kreatif,bertanggung
jawab,cinta tanah air,berwawasan lingkungan hidup, serta mampu
1
berkolaborasi untuk tercapainya kemaslahatan umat yang diridhoi
oleh Allah subhanahu wa Ta’ala
74

Sebagai mSumber Data: Dokumen Profil SMP Qur’an Al

Wahdah Baubau37

Tabel 3
Profil SMP Qur’an Al Wahdah Baubau

37
Sumber Data: Dokumen Profil SMP Qur’an Al Wahdah Baubau
75

2. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Guru adalah salah satu komponen penting, yang dengan bersama-

sama komponen lainnya untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru yang

berada di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau terdiri atas wali kelas dan

guru mata pelajaran. Guru yang mengajar adalah guru-guru yang

berkualifikasi Pendidikan Strata Satu (S-1), dengan jumlah guru PAI

sebanyak 1 orang.

Adapaun SMP Qur’an Al Wahdah Baubau memiliki guru


berjumlah 11 orang. Untuk lebih jelasnya membahas mengenai keadaan
guru dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 4
Data Guru

Mengajar
Juru
No Nama Jabatan di
San
Kelas
1 Fandi Ahmad, S.Pd. Kepala
76

Sekolah
Guru
2 Ahmad Gazali, S.Pd.
IPA
Novi Lisnawati Rasit, S.Pd., Guru
3
M.Pd. Matematika
Guru
4 Wa Ode Lisnawati, S.Pd
B. Inggris
Guru
5 Hesman, S.Pd.
IPS
Guru
6 Zulfianti, SH
PAI
Guru
7 Arjun Laharisi, SE
Hafalan Hadis
Guru
8 Nurmiati, S.Pd.
Kelas
Guru
9 Syahrul, SH
Hafalan Quran
Guru
10 Hasiati
B. Indonesia
Guru Informatika
11 Endri Ahmad &
Operator Dapodik
12 Penjaga
Sumber Data :Dokumen Profil SMP Qur’an Al Wahdah Baubau

b. Keadaan Siswa

Siswa adalah komponen utama dalam pendidikan, yang mana siswa

yang merupakan sasaran utama dalam lembaga pendidikan, siswa

diajarkan untuk menjadi bisa dan lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena

itu antara guru, siswa, dan komponen-komponen lainnya tidak dapat

dipisahkan, antara satu komponen dengan komponen lain saling

berkesinambungan.
77

Seorang guru tidak dapat melaksanakan tugasnya jika tidak ada

siswa, begitupun dengan siswa tidak dapat menerima pembelajaran jika

tidak ada guru. Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat dilihat tabel

berikut ini

Tabel 5

Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah Siswa
No Kelas
2020 – 2021 2021– 2022 2022 – 2023

1 VII 11 11 11

2 VIII 5 11 8

3 IX 11 0 0

Jumlah 19
Sumber Data :Dokumen Profil SMP Qur’an Al Wahdah Baubau.

3. Sarana dan Prasarana

Setiap penyelenggaraan baik itu proses belajar mengajar, ataupun

kegiatan lain yang berkaitan dengan pendidikan dibutuhkan adanya

sarana dan prasarana. Adapun sarana dan prasarana ini bertujuan untuk

menunjang pendidikan suatu lembaga sekolah.


78

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan didapatkan data juga

informasi mengenai sarana dan prasarana yang digunakan SMP Qur’an

Al Wahdah Baubau. Berikut ini uraian data sarana dan prasarana SMP

Qur’an Al Wahdah Baubau

Tabel 6

Sarana dan Prasarana SMP Qur’an Al Wahdah Baubau

Status
No Nama Prasarana Kondisi Keterangan
Kepemilikan

1 Kantor Baik

2 Ruang Kelas VII Baik

3 Ruang Kelas VIII Baik

4 Ruang Kelas IX Baik

5 Ruang Perpustakaan Baik

6 Ruang UKS Baik

7 Mushola Baik

8 WC Guru Laki-laki Baik

9 WC Guru Perempuan Baik


79

10 WC Siswa Laki-laki Baik

11 WC Siswa Perempuan Baik

12 Gudang Baik

Sumber Data :Dokumen Profil SMP Qur’an Al Wahdah Baubau

B. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Adab

Islami Siswa Di SMP Quran Al Wahdah Baubau

Peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan adab Islami

siswa SMP Qur’an Al Wahdah Baubau merupakan suatu bagian utama dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab dari seorang guru. Peran yang

dilaksanakan guru pendidikan agama Islam di SMP Qur’an Al Wahdah

Baubau menjalankan beberapa peranan yang pelaksanaannya cukup efektif.

Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah

merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab

pendidikan. Guru adalah orang yang membimbing, mengarahkan, dan

membina anak didik menjadi manusia yang matang atau dewasa dalam sikap

dan kepribadiannya, sehingga tergambarlah dalam tingkah lakunya nilai-nilai

Agama Islam.

Guru dalam Islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap

perkembangan anak didik dengan mengupayakan seluruh potensinya, baik


80

potensi afektif, potensi kognitif, maupun potensi psikomotorik. Sehingga

dalam kegiatan peningkatan adab Islami yang diterapkan oleh guru

Pendidikan Agama Islam di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau dapat

menumbuhkan kesadaran siswa dalam berperilaku baik.

Untuk mengetahui Peran guru pendidikan agama islam dalam

meningkatkan adab islami siswa SMP Qur’an Al Wahdah Baubau, peneliti

melakukan observasi (pengamatan), kepada guru Penddikan Agama Islam

pada saat proses belajar mengajar. Peneliti juga mewawancarai guru

Pendidikan Agama Islam dalam mendapatkan data terkait peran yang di

lakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam. Seperti yang dikatakan oleh

Ustadz Fandi Ahmad selaku kepala sekolah SMP Qur’an Al Wahdah dalam

hasil wawancara bahwa:

“Guru pendidikan agama islam sangatlah berperan dalam meningkatkan


adab adab islami siswa. Selain itu upaya dari pihak sekolah juga yang di
tuangkan dalam bentuk arahan ataupun aturan secara tertulis kepada semua
siswa dalam upaya meningkatkan adab islami siswa juga mempengaruhi.
Misalkan di SMP Qur’an Al Wahdah sebelum masuk di dalam kelas dan
memulai proses pembelajaran mereka di haruskan untuk melaksanakan sholat
dhuha terlebih dahulu. Setelah masuk di dalam kelas sebelum memulai
pembelajaran membaca dzikir pagi.” 38

Proses pembelajaran yang di awali dengan Sholat dhuha kemudahan

membaca dzikir pagi pastilah akan memiliki pengaruh terhadap ruhiah siswa.

Hal serupa juga di katakan oleh Ustadz Arjun La Harisi, beliau sebagai guru

hafalan Hadits. Beliau mengatakan:

38
Fandi Ahmad kepala SMP Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
81

“Kebiasaan sholat dhuha di setiap paginya pastilah memiliki efek bagi


ruhiah siswa itu sendiri, setiap ibadah pastilah memiliki keutamaan dan
keistimewan juga pastilah akan berpengaruh terhadap ruhiah siswa. Selain itu,
Pelaksanaan sholat Dhuha berjamaah di sekolah juga di jadikan sebagai
rutinitas siswa Smp Qur’an Al Wahdah sebelum memulai proses
pembelajaran. Melihat keutamaan sholat dhuha berjamaah adalah sunnah yang
sangat penting dikerjakan karena mempunyai nilai tinggi derajatnya. Bukan
hanya sholat dhuha guru yang ada di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau
membuat aturan untuk melaksanakan sholat zhuhur berjamaah bersama siswa
di mushollah sebelum meninggalkan sekolah juga dzikir pagi. Selain melihat
keutamaan sholat berjamaah dan dzikir pagi juga untuk mengembangkan
potensi kecerdasan spirtual yang ada di dalam setiap individu siswa”.39

Melihat keutamaan sholat berjamaah adalah hukumya wajib yang sangat

penting untuk dikerjakan karena mempunyai nilai lebih tinggi derajatnya

dibanding sholat sendiri. Maka dari itu kepala sekolah dan semua guru yang

ada di sekolah ini bersepakat mengarahkan para siswa untuk sholat berjamaah

bersama siswa sebelum meninggalkan sekolah.

Dengan adanya arahan dari kepala sekolah tentang pelaksanaan shalat

berjamaah maka siswa tidak perlu diingatkan. Karena sudah menjadi

kebiasaan setiap hari. Seperti yang disampaikan oleh Fazrin selaku siswa

kelas VIII di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau bahwa :

“ Pada saat waktu pagi shalat dhuha dan sholat dhuhur, maka kami tidak
perlu di ingatkan lagi, karena sudah menjadi kebiasaan setiap hari. Jadi, jika
sudah jam terakhir selesai maka bersegeralah kami masjid yang baisa kami
sholat yaitu masjid Munirah”40.

senada juga disampaikan oleh Farli selaku siswa di SMP Qur’an Al

Wahdah Baubau bahwa :

39
Arjun L a Harisi guru Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023

40
Fazrin Siswa SMP Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
82

“Pada saat jam sholat dzuhur kami lansung ke Masjid untuk shalat
berjamaah tanpa disuruh lagi karena sudah menjadi kebiasaan.”41

Selain hal tersebut guru pendidikan agama islam juga sering harus

memberikan motivasi kepada siswanya. motivasi yang diberikan tiada lain

karena untuk mengubah tingkah laku siswa menjadi lebih baik dan untuk

melihat sejauh mana potensis tersebut dapat di kembangkan. Guru pendidikan

agama Islam juga harus bisa di jadikan sebagain suri teeladan bagi para siswa.

Hal ini juga di sampaiakn oleh ustadz Arjun La Harisi dalam wawacara yang

kami lakukan beliau mengatakan:

“Sebagai guru Pendidikan Agama Islam tidak hanya menyampaikan


materi pelajaran, akan tetapi harus menjadi suri teladan di dalam maupun di
luar pembelajaran, guru pendidikan agama islam harus menjadi motivator
untuk para siswanya. Motivasi yang diberikan seperti motivasi belajar,
menghargai orang lain, bertutur kata yang sopan, pentingnya akan
memberikan pertolongan kepada orang lain, menjalin tali rasa persaudaraan
yang baik, membiasakan hidup bersih, dan memiliki sifat kasih sayang.
Karena pemberian motivasi ekstrinsik dan keteladanan sangat perlu diberikan
kepada siswa.”42

Lebih lanjut beliau juga mengatakan bahwa:

“Guru pendidikan agama islam juga harus pandai dalam menyelesaikan


masalah siswa. perlakuan siswa kepada guru itu tergantung sikap gurunya,
bagaimana ketegasan guru kepada mereka. Guru yang tegas cenderung lebih
di segani di bandingkan guru yang lemah lembut. Ketika ada siswa yang
bermasalah seorang pendidik jangan memarahi siswa tersebut akan tetapi
memberikan contoh dan solusi bagaimana bersikap yang sabar dan ikhlas. Hal
yang paling tepat yang dilakukan pendidik ketika terjadi masalah yaitu
mengetahui terlebih dahulu motifnya dan kemudian mengambil suatu
keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara bersama sama.”43

41
Farli Siswa SMP Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
42
Arjun La Harisi Guru Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
43
Arjun La Harisi Guru SMP Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023.
83

Hal senada juga disampaikan Ustadz Endri Ahmad:

“Hal yang sering di lakukan guru ketika siswa mendapat masalah yaitu
panggilan keruangan guru untuk mendapatkan bimbingan. Salah satu masalah
yang terjadi di sekolah seperti mengejek dengan menyebut nama orang tua,
menyela perkataan guru dan keluar tanpa izin ketika proses pembelajaran
berlangsung. Penyelesaian masalah apabila ada siswa yang memiliki masakah
yaitu dengan mendamaikan dua belah pihak dan melakukan perjanjian untuk
tidak mengulangi kesalahan tersebut”44

Menyelesaikan masalah siswa memang perlu agar masalah tersebut

tidak panjang lebar, dan untuk mengantisipasi sifat menyimpang di antara dua

belah pihak.

Dalam menjaga hubungan komunikasi antara siswa laki laki dan

perempuan, sebagaimana dalam islam sangat mengatur dan menjaga

hubungan komunikasi laki laki dengan perempuan apalagi untuk siswa siswa

yang sudah mulai menginjak dewasa. Sebagaiman di sampaikan oleh ustadz

Endri Ahmad bahwa SMP Qur’an Al Wahdah Baubau membuat hijab

pemisah antara siswa laki laki dan perempuan.

Selain itu metode pembelajaran sangat penting dalam proses peningkatan

adab Islami siswa, di SMP Qur’an Al Wahdah Baubau berupaya untuk

meningkatkan adab Islami siswa dengan beberapa metode antara lain:

1. Metode keteladanan.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Arjun La Harisi

selaku guru Pendidikan Agama Islam:

44
Endri Ahmad guru SMP Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
84

“Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam sebelum


menyampaikan kebaikan kebaikan beliau terlebih dahulu
mengerjakannya. Melihat metode pembelajaran yang diterapkan
terlebih dahulu mencontohkan cara beradab baik. Ketika seorang guru
menyampaikan kepada pasa siswa salah satu adab yang maaka
hendaknya guru lebih berusaha untuk bisa melakukan adab tersebut”.
45

Sebagai seorang guru tentunya harus menjadi contoh teladan bagi

siswanya di sekolah. Peran guru di sekolah harus menjadi teladan,

artinya guru harus menjadi model yang memberikan contoh adab yang

harus dicontohi oleh para siswa. Apabila seorang guru menunjukkan

adab yang tidak sopan maka siswa pun akan beradab seperti itu karena

siswa biasanya meniru apa yang dilakukan oleh guru.

2. Metode pembiasaan

Metode pembiasaan cukup efektif di gunakan untuk

meningkatkan adab islami siswa, seperti yang disampaikan oleh Arjun

La Harisi :

“Demi terciptanya adab yang baik terhadap siswa peran guru


disini harus membiasakan dan melatih siswa untuk membantu antar
sesama, berbagi sejak dini dan memuliakan guru . Bentuk pembiasaan
guru di sekolah ialah membantu menyelesaikan setiap permasalahan
siswa, dan membiasakan gotong royong membersihkan ruang kelas
dan lingkungan sekolah.” 46

Pembiasaan guru Pendidikan Agama Iskam lakukan yaitu

membiasakan siswa untuk gotong royong dalam membersihkan

lingkungan sekolah. Dengan metode yang tepat yang diterapkan oleh


45 10
Arjun La Harisi Guru Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
46
85

guru Pendidikan Agama Islam dalam proses pembelajaran, siswa dapat

mengembangkan potensi di dalam dirinya.

Di antaranya hikmahnya juga di sampaikan oleh ustadz Arjun La

Harisi bahwa

“siswa dapat merasakan kebersamaan/persaudaraan, siswa dapat


bertutur kata yang sopan baik pada teman maupun kepada gurunya,
siswa dapat menjalankan ibadah sholat zhuhur berjamaah dengan tertib
dan benar, itu semua tidak lepas dari peran guru sebagai pendidik
dalam mengembangkan keerdasan spiritual yang ada setiap diri
individu siswa”.47

3. Metode Tadabur

Mentadaburi ayat ayat Al Quran akan membuat siswa memahami

isi kandungan atau nilai nilai dari Al Quran di setiap ayatnya.

Ustadz Fandi Ahmad sebagai kepala sekolah juga mengatakan

bahwa :

Salah satu upaya guru pendidikan agama islam dalam


mengembangkan adab islami adalah dengan mentadaburi ayat ayat Al
Qur’an dan Hadits hadits Nabi Muhammad salallahu ‘alahi wasallam.
Ayat dan hadist yang di tadaburi tentang keutamaan beradab islami
juga menyampaikan kisah indahnya adab nabi Muhammad salallahu
‘alahi wasallam dan para ulama ulama terdahulu. Metode ini sangat
efektif untuk menumbuhkan kesadaran para siswa untuk bersemangat
dalam beradab islami.48
Ustadz Endri Ahmad juga menambahkan bahwa:

47
Arjun La Harisi Guru Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
48
Fandi Ahmad Kepala SMP Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
86

“Al Qur’an ini adalah obat dari segala penyakit, baik penyakit
yang sifatnya sakit jasad maupun penyakit yang dalam hal
penyimpamgan sikap dan perilaku”49
Selain itu siswa juga dibiasakan membaca doa belajar dan

membaca ayat suci Al-Qur’an sebelum dan sesudah pelajaran. Karena

dengan membiasakan berdoa anak akan mampu menanamkan nilai-

nilai spiritual dalam dirinya. Untuk memperkuat hasil wawancara

tersebut peneliti melakukan observasi di dalam kelas guna melihat

proses pembelajaran Pendidikan agama Islam dan diluar kelas. setelah

mengamati ternyata hal tersebut sesuai dengan data yang peneliti

peroleh melalui wawancara. Guru ketika memasuki kelas

mengucapkan salam kepada murid-muridnya, setelah ketua kelas

menyiapan dan menyambut masuknya guru di dalam kelas merekan

secara bersama sama membaca do’a, doa sebelum belajar yang sering

baca siswa SMP Qur’an Al Wahdah yaitu

،ً‫ َو ِر ْزقاً} طَيِّبا‬،ً‫اللَّهُ َّم إنِّي َأ ْسَألُكَ ِع ْلما ً نَافِعا‬


ً‫َو َع َمالً ُمتَقَبَّال‬

Artinya :

"Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang


bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima."50

49
Endri Ahmad Guru Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
50
Al-Bukhari, Imam. Adabul Mufrad: Kumpulan Hadits-Hadits Akhlak. Pustaka Al-
Kautsar, 2018
87

setelah jam belajar berakhir guru mengontrol siswanya untuk

melaksanakan sholat berjamaah.

4. Menghafal hadits hadits tentang pentingnya adab islami

Salah satu upaya guru Pendidikan Agama Isalam adalah dengan

mengarah siswa untuk menghafal hadits hadits tentang keutamaan

Adab Islami. Ustadz Arjun La Harisi sebagai guru yang mengontrol

hafalan hadits mengatakan bahwa:

“Menghafal hadist hadits tentang adab sangat berpengaruh


terhadap adab siswa SMP Qur’an Al Wahdah Baubau. Salah satunya
hadits tentang adab ketika ada seseorang yang bersin. Siswa SMP
Qur’an Al Wahdah Baubau sudah menghafal hadits ini sehingga
mereka mengamalkan dalam keseharian mereka di lingkungan
sekolah”.51

Siswa SMP Qur’an Al Wahdah Baubau menghafal hadits tentang

menjawab seseorang yang bersin dengan mengucapkan Alhamdulillah,

kemudian menjawab dengan yarhamukallahu. Mereka juga

mengamalkan hadits ini.

5. Menghafal Al Qur’an

Al Qur’an adalah sumber petunjuk bagi manusia. Salah satu

tolak ukur seorang di katakan beriman apabila ia membaca Al Qur’an

maka bergetarlah hatinya.

51
Arjun La Harisi Guru Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
88

Hatinya menjadi lembut olehnya ia mudah dan bersemangat

melakukan kebaikan. Bersemangat menjadikan Nabi Muhammad

Shalallahu ‘alahi wasallam sebagai panutanhya dalam bersikap. Nabi

Muhammad Shalallahu ‘alahi wasallam di utus salah satunya untuk

menyempurnakan akhlah yang baik di kalangan umat manusia

6. Tarbiyah Islamiyah

Sebagaiman di jelaskan oleh Ustadz Arjun La Harisi bahwa :

“upaya yang di lakukan pihak sekolah dalam meningkatkan adab


islami siswa ini adalah dengan tarbiyah islamiyah secara intensif dan
berkesinambungan. Program ini adalah program eksternal yang ada di
SMP Qur’an Al Wahdah Baubau dalam terus mengembangkan potensi
siswa”. 52

Di dalam program ini di mulai dengan tadarus Al Qur’an

kemudian di lanjutkan dengan menyetor hafalan Qur’an. Setelah itu

masuk materi .

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Guru Dalam Meningkatkan

Adab Islami Siswa Di SMP Quran Al Wahdah Baubau

1. Faktor pendukung

52
Arjun La Harisi Guru Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
89

Adapun faktor pendukung guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan adab Islami siswa dengan menerapkan beberapa program

sebagai upaya penanaman nilai-nilai sopan santun sebagai berikut :

a. Linkungan keluarga

Linkungan keluarga siswa juga merupakan salah satu faktor

penghambat terlaksanaya adab Islami pada siswa. Karena tidak semua

siswa berada di keluarga yang mendukung dirinya untuk mejadi baik.

latar belakang keluarga juga mempengaruhi pembinaan adab islami

pada siswa. Seperti yang disampaikan Ustadz Arjun La Harisi:

“ Faktor penghambat dalam memberikan motivasi kepada


siswa, yaitu siswa yang berasal dari background keluarga yang
berbeda beda. Ada yang berasal dari kalangan keluarga yang Agama
Islamnya sudah baik dan ada yang berasal dari keluarga yang gama
Islamnya sebatas di KTP saja.”53

b. Teman Qorib

Teman Qorib merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi

kelakuan sorang anak. Teman yang baik akan memberi pengaruh yang

baik bagi seorang anak, dan begitu pula sebaliknya. Ustadz Arjun La

Harisi juga mengatakan bahwa:

“pengaruh lingkungan sangat berpegaruh, di sekolah sudah di


ajarkan tentang adab adab islami tapi guru tidak bisa menjamin ketika
mereka pulang dari sekolah, dengan siapa mereka berteman.”

53
Arjun La Harisi Guru Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
90

Maka perlu juga pengawasa dari orang tua siswa dalam membantu

upaya guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan adab Islami

siswa

2. Faktor Penghambat

Adapun faktor penghambat guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan adab Islami siswa sebagai berikut:

a. Latar belakang siswa

Latar belakang siswa juga merupakan salah satu faktor

penghambat terlaksanaya adab Islami pada siswa. Karena tidak semua

siswa tinggal dilingkungan yang mendukung dirinya untuk mejadi

baik. Kemudian latar belakang keluarga juga mempengaruhi

pembinaan adab islami pada siswa. Seperti yang disampaikan Ustadz

Arjun La Harisi:

“Faktor penghambat dalam memberikan motivasi kepada siswa,


yaitu siswa yang berasal dari background keluarga yang berbeda beda.
Ada yang berasal dari kalangan keluarga yang Agama Islamnya sudah
baik dan ada yang berasal dari keluarga yang gama Islamnya sebatas
di KTP saja”.54

b. Pengaruh game online

Kejadian seperti ini sedang marak-maraknya kita rasakan pada

saat sekarang ini terutama bagi para siswa yang masih membutuhkan

pengawasan dan bimbingan dari orang-orang disekitarnya.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Endri Ahmad:


54
Arjun La Harisi Guru Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
91

“Salah satu faktor penghambat dalam meningkatkan adab islami


siswa adalah adanya pengaruh game online yang maraknya terjadi di
kalangan remaja saat ini. Banyak kita dapati anak remaja yang hobi
main game online mereka lebih asik sendiri. sibuknya dengan
permainan gamenya bahkan ketika orang tua meminta bantuan mereka
cenderung tidak mau bahkan sampai marah. Tentunya ini adalah adab
yang jauh dari kata baik, sebagai seorang harusnya bersikap lemah
lembut kepada orang tua mereka. Banyak kita dapati juga anak remaja
yang suka main game sering berkata kasar dan kotor”.55

c. Linkungan Pergaulan

Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi

kelakuan sorang anak. Teman yang baik akan memberi pengaruh yang

baik bagi seorang anak, dan begitu pula sebaliknya. Ustadz Arjun La

Harisi mengatakan:

"Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk


bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual
minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli
darinya atau kamu akan mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai
besi hanya akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau
tidak sedapnya”56
Salah satu bentuk kecerdasan seseorang adalah selektif dalam

memilih teman berjalan, teman bersama, dan teman duduknya. Sebab

teman itu boleh dikatakan adalah teman akrab. Teman yang dalam

perjalanan hidup nanti akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir,

watak, perilaku, dan kebiasaan. Jika teman kita baik, insya Allah kita

akan terkondisikan ikut baik dan sebaliknya.

55
Endri Ahmad Guru Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
56
Arjun La Harisi guru SMP Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara,
Baubau, 10 juli 2023
92

Hal ini terjadi karena teman adalah orang yang selalu bersama

anak dalam kesehariannya. Sebagaimana juga yang disampaikan oleh

Ustadz Endri Ahmad bahwa:

“Sering terjadi dikalangan siswa, ada salah satu siswa mengejek


salah satu kawannya, otomatis kawan yang diejek membalas apa yang
dilakukan temannya tersebut. Ini mengakibatkan siswa saling
membully satu sama lain.”57
Ustadz Arjun La Harisi juga melanjutkan bahwa:

“Salah satu faktor penghambatnya adalah adanya pengaruh


teman. Tergantung dari pergaulan siswa. Dari hasil wawancara tentang
faktor pendukung dan penunjang dalam meningkatkan adab Islami
siswa, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menerapkan
kegiatan morning greating, shalat dhuha dan dzuhur berjamaah dan
literasi Al-Qur’an dapat menjadi faktor penunjang. Sedangkan faktor
penghambatnya adalah adanya pengaruh dari latar belakang siswa,
pengaruh game online dan lingkungan pergaulan.” 58
Hal tersebut menandakan bahwa peran guru sebagai pendidik

sudah di perankan oleh guru pendidikan agama islam dengan baik,

kesabaran dan kegigihan guru dalam membina dan memperbaiki

kepribadian siswa membuahkan hasil yang maksimal. Kegiatan-

kegiatan keagamaan juga menjadi faktor yang penting dalam

menanamkan adab Islami pada siswa. Dari hasil penelitian di atas

peneliti menemukan bahwa dalam rangka peran guru pendidikan

agama islam dalam meningkatkan adab Islami siswa di SMP Qur’an

Al Wahdah Baubau.

57
Endri Ahmad Guru Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
58
Arjun La Harisi guru SMP Qur’an Al Wahdah Kota Baubau, Wawancara, Baubau, 10 juli 2023
93

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

guru Pendidikan Agama Islam ada beberapa peran yang dilakukan

Guru pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan adab Islami pada

siswa yaitu memberikan keteladanan bagi siswa seperti selalu berusaha

membimbing untuk beradab baik mengingatkan ketika mereka

melakukan perbuatan yang tidak terpuji, selalu berusaha memberikan

contoh yang baik agar siswa dapat memberikan umpan balik yang baik

pada kehidupan sehari.

Dengan adanya penelitian ini adab Islami siswa sudah

mencerminkan adab Islami berdasarkan dari hasil pengamatan saya

selama ini, setiap siswa bertemu dengan guru mereka mengucapkan

salam dan sudah baik dalam hal keterampilan.


BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-

bab sebelumnya dalam skripsi ini, maka penulis mengemukakan isi dari

keseluruhan inti penelitian berupa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Adab Islami Siswa SMP Qur’an Al Wahdah Baubau terlihat sudah baik

dari segi berpakaian dan sopan santun, selain itu beberapa siswa yang

juga tertib dalam hal ibadah, seperti rajin mengikuti sholat berjamaah,

Mengahafal Qur’an dan Hadits dan tadarrus.

2. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan adab Islami

Siswa Kelas VII SMP Qur’an Al Wahdah Baubau Upaya peningkatan

adab islami siswa maka sangat dibutuhkan peran guru Pendidikan

Agama Islam. Maka guru harus meningkatkan kesadaran akan tugas dan

tanggung jawab guru sebagai pendidik, seperti memberikan motivasi

dan menyelesaikan masalah siswa.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat guru Pendidikan Agama Islam dalam

Meningkatkan adab Islami siswa kelas SMP Qur’an Al Wahdah Baubau

shalat dhuhur berjamaah dan literasi AlQur’an dapat menjadi faktor

penunjang. Sedangkan faktor penghambatnya adalah adanya pengaruh

94
95

dari latar belakang siswa, lingkungan pergaulan dan pengaruh game

online.

B. Saran

1. Kepada Sekolah Supaya pembelajaran bidang studi pendidikan agama

Islam dalam hal peningkatan adab Islami, dapat berjalan dengan baik

dalam menopang pencapaian visi dan misi sekolah maka sebaiknya

pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam lebih ditingkatkan

dan lebih mengupayakan agar sarana dan prasarana keagamaan lebih

dilengkapi. Agar lebih menunjang proses belajar mengajar dan

peningkatan adab Islami, sehingga keberhasilan pembelajaran pun dapat

meningkat.

2. Kepada Guru Pendidikan Agama Islam Dalam usaha meningkatkan adab

Islami siswa, guru Pendidikan Agama Islami hendaknya menyadari

bahwa tidak semua siswa memiliki kesadaran untuk belajar Pendidkan

Agama Islam. Untuk itu guru harus senantiasa memotivasi siswa agar

memiliki kesadaran untuk belajar Pendidkan Agama Islam. Selain itu

pembinaan adab Islami kepada siswa harus senantiasa dilakukan agar

budaya adab Islami siswa bisa menjadi kebiasaan sehari-hari.

3. Kepada Orang tua Sebagai orang tua hendaknya selalu memberikan

arahan dan dukungan (moril maupun materil) kepada anaknya agar

mereka terus meningkatkan semangat dalam belajarnya dan memberikan

bimbingan untuk selalu beradab terpuji.


96

4. Kepada Siswa Agar tercapai cita-citanya, hendaknya seorang siswa

haruslah bersikap aktif dalam proses pembelajaran dan pantang

menyerah untuk mendapatkan kefahaman ilmu pengetahuan serta selalu

beradab terpuji utnuk membentuk pribadi yang baik.

5. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan semoga dapat melakukan

penelitian lanjutan sehingga dapat membantu para guru Pendidikan

Agama Islam untuk meningkatkan adab Islami pada siswa.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan


Praktik, Jakarta, Rineka Cipt
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Keempat, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2014)
Al-Bukhari, Imam. Adabul Mufrad: Kumpulan Hadits-
Hadits Akhlak. Pustaka Al-Kautsar, 2018
Huda, Shofiah Nurul, and Fira Afrina. "Rasulullaah
Sebagai Role Model Bagi Pendidik (Kajian
Terhadap Al-Qur’an Surah Al-Ahzab Ayat
21)." Fitrah: Journal of Islamic Education 1.1
(2020): 72-88.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun
2003 pada BAB II Pasal 3 tentang Sistem
Ppendidikan nasional
At Tirmidzi, Imam. Adabul Mufrad: Kumpulan Hadits-
Hadits Akhlak. Pustaka Al-Kautsar, 2018
Kementerian Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Edisi Keempat, (Jakarta:
Balai Pustaka)

Majid Abdul, Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam( Bandung:


Pt Remaja Rosda Karya 2012)

Muhammad Al-Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan Dalam Islam, Diterj.


oleh: Haidar Baqir (Bandung: Mizan, 1992)

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan

97
98

Observasi Pelaksanaan Uji Coba Soal Evaluasi Pendidikan Di SDN Ngunut


Gunungkidul, di Ruang Kelas IV SDN Nngunut.

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang


Memperngaruhi, (Jakarta, Renika Cipta: 2013)

Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005, tentang Guru dan


Dosen

Zainal Asril, Micro Teaching, ( Jakarta: Pt Raja


Grafindo Persada, 2011)
Zainal Asril, Micro Teaching, ( Jakarta:Pt Raja Persada,
2011)
Muhaimin, Moh. Efektifitas Pembelajaran Kitab
Ta’limul Muta’allim Terhadap Peningkatan
Akhlak siswa di SMK Al-faqih Sumber
Nyamplong Kowel Pamekasan. Diss. Institut
Agama Islam Negeri Madura, 2019.

Muhaimin, Moh. Efektifitas Pembelajaran Kitab Ta’limul Muta’allim Terhadap


Peningkatan Akhlak siswa di SMK Al-faqih Sumber Nyamplong Kowel
Pamekasan. Diss. Institut Agama Islam Negeri Madura, 2019.

Muhaimin, Moh. Efektifitas Pembelajaran Kitab


Ta’limul Muta’allim Terhadap Peningkatan
Akhlak siswa di SMK Al-faqih Sumber
Nyamplong Kowel Pamekasan. Diss. Institut
Agama Islam Negeri Madura, 2019.

Ustadz Syafiq, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi, (Jakarta, Renika


Cipta: 2013)
99

Maulida, Ali. Kedudukan Ilmu, Adab Ilmuwan dan Kompetensi Keilmuan


Pendidik (Studi Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan). Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam, 2017

Nurani, Nira. "Implementasi Pembentukan Akhlak


Terpuji Melalui Pembiasaan Shalat Dhuha pada
Kelompok B Usia 5-6 Tahun TK Islam An Nuur
Tahun Ajaran 2018-2019." Utile: Jurnal
Kependidikan 5.2 (2019)

Anda mungkin juga menyukai