Okeiii
Okeiii
SKRIPSI
SYIFAURROHMAH
06031020025
i
MOTTO
- QS Ar-Rad Ayat 11
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nama : Syifaurrohmah
NIM : 06031020025
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
Syifaurrohamah
06031020025
iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Skripsi oleh :
Nama : Syifaurrohmah
NIM : 06031020025
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi.
Dekan,
Penguji I,
Penguji II,
Penguji III,
Penguji IV,
v
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
PERPUSTAKAAN
Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031-8431972 Fax.031-8413300
E-Mail: perpus@uinsby.ac.id
Sebagai sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Syifaurrohmah
NIM : 06031020025
Fakultas/Jurusan : FTK / Pendidikan MIPA
E-mail address : urrohmahc@gmail.com
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini
Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya berhak menyimpan, mengalih-media/format-kan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan
menampilkan/mempublikasikannya di Internet atau media lain secara fulltext untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UIN
Sunan Ampel Surabaya, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta
dalam karya ilmiah saya ini.
Penulis
( Syifaurrohmah )
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan benar karena mendapat
dukungan dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan maupun solusi yang tidak
dapat dijabarkan semuanya. Dengan segala hormat dan kerendahan hati saya untuk
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kekuatan sehingga peneliti
2. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik secara moral,
5. Dr. Siti Lailiyah, M.Si Selaku Ketua Jurusan Prodi Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Ampel Surabaya.
viii
6. Maunah Setyawati, M.Si Selaku Kepala Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya.
8. Ita Ainun Jariyah, S.Pd., M.Pd Selaku Dosen Pembimbing II yang selalu
9. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu,
terimakasih atas bantuan, dorongan, dan nasehat dalam penyusunan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan skripsi pada kemudian hari, sehingga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi bidang pendidikan dan penerapannya dilapangan, serta dapat
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
x
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 48
A. Hasil ............................................................................................................ 48
BAB V ................................................................................................................... 69
PENUTUP............................................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah beberapa hasil pendidikan yang telah dicapai peserta didik setelah
sehari-hari.4
masyarakat akan mempunyai karakter sesuai dengan kualitas dan budaya yang
1 Abd Rahman et al., “Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan,” Al
Urwatul Wutsqa: Kajian Pendidikan Islam 2, no. 1 (2022): 1–8.
2 Nur Azizah, Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UHO, and Corresponden Autor, “Penerapan
Model Pembelajaran Guided inquiry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Peserta didik
Kelas X Ipa Di Sma Negeri 2 Kendari Pada Materi Ikatan Kimia,” Jurnal Pendidikan Kimia FKIP
Universitas Halu Oleo 8, no. 2 (2023): 109–118.
3 Azizah, Studi Pendidikan Kimia FKIP UHO, and Autor, “Penerapan Model Pembelajaran Guided
inquiry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Peserta didik Kelas X Ipa Di Sma Negeri 2
Kendari Pada Materi Ikatan Kimia.”
4 Ridwan Sani Abdullah, “Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta:
1
2
ada sehingga akan diakui dalam realita kehidupan. 5 Hal tersebut sejalan dengan
firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 104 yang berbunyi :
َولْتَكُ ْن ِّم ْن ُُكْ اُ َّم ٌة يَّدْ ع ُْو َن اِّ ََل الْخ ْ َِّْي َويَأْ ُم ُر ْو َن ِبِّ لْ َم ْع ُر ْو ِّف َو َيْنْ َ ْو َن ع َِّن الْ ُمنْكَ ِّر ۗ َواُولٰۤى َك ُ ُُه
ِٕ
)104 :3/الْ ُمفْلِّ ُح ْو َن ( ال معران
Terjemahan : Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf,
dan mencegah dari yang mungkar.111) Mereka itulah orang-
orang yang beruntung. (Ali 'Imran/3:104).6
Menurut Tafsir Al-Misbah, ayat diatas pada lafadz yad’ina ila al-
khayri dan ya’ muruna bil ma’ruf di tujukan pada pendidik terutama dalam
memegang peran untuk menyampaikan kebajikan serta seruan hal yang baik
yakni di dalam salah satu proses pembelajaran terdapat salah faktor yang
5 MPOC, lia dwi jayanti, and Jennifer Brier, “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
TIPE POE Terhadap Kesadaran Metakognitif Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Peserta Didik,”
Malaysian Palm Oil Council (MPOC) 21, no. 1 (2020): 1–9, http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203%0Ahttp://mpoc.org.my/malaysian -palm-oil-
industry/.
6 Al-Qur’an Kemenag, Surah Ali Imron Ayat 104
7 Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq, Tafsir Ibnu Katsir Juz 4 (Jakarta:
Tafsir Ibnu Katsir Dan Tafsir Al- Kurthubi,” Skripsi (2021): 39.
3
Pendidikan pada abad 21 ini menghadapi tantangan yang amat besar. Dimana
peserta didik dituntut untuk memiliki kesadaran abad 21. 11 Salah satu upaya
9 Cica Wiswanti and Sinurida Yuswana Belaga, “Integrasi Nilai Keislaman Dalam Proses
Pembelajaran Di Era Mooc (E-Learning) Melalui Strategi Pre-Post Rules,” Jurnal Pendidikan Islam
11, no. 1 (2020): 86–99.
10 Willem Hanny Rawung et al., “Kurikulum Dan Tantangannya Pada Abad 21,” Jurnal Bahana
Kesadaran Literasi Matematis,” Seminar Nasional Pendidikan Matematika 3, no. 1 (2022): 317–
324,
https://proceeding.unikal.ac.id/index.php/sandika/article/view/878%0Ahttps://proceeding.unikal.ac
.id/index.php/sa ndika/article/download/878/658.
13 Kodri Kodri and Aan Anisah, “Analisis Kesadaran Metakognitif Peserta didik Sekolah Menengah
Atas Dalam Pembelajaran Ekonomi Abad 21 Di Indonesia,” Edunomic Jurnal Pendidikan Ekonomi
8, no. 1 (2020): 9.
14 Laila Puspita, Yetri Yetri, and Ratika Novianti, “Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal
Teaching Dengan Teknik Mind Mapping Terhadap Kesadaran Metakognitif Dan Afektif Pada
4
kesadaran peserta didik untuk mengawasi bagaimana cara mereka belajar, dan
latihan-latihan dari kesadaran metakognitif, maka pada titik itulah hasil yang
diharapkan akan tercapai dengan baik. Hasil belajar peserta didik mampu
dianggap berkualitas jika peserta didik secara sengaja dapat mengontrol siklus
Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah
Konsep Sistem Sirkulasi Kelas Xi Ipa Di Sma Negeri 15 Bandar Lampung,” Biosfer: Jurnal Tadris
Biologi 8, no. 1 (2017): 78–90.
15 Nisvu Nanda Saputra and Retno Andriyani, “Analisis Kesadaran Meta kognitif Peserta didik Sma
Dalam Proses Pemecahan Masalah,” AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika 7,
no. 3 (2018): 473.
16 Fajri Basam, Rosdiana Rosdiana, and Susi Asnita, “Efektivitas Penggunaan Media Torso
Terhadap Kesadaran Metakognitif IPA Peserta Didik Kelas V MI Attanmiyatul Ilmiah Makassar,”
Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar 5, no. 2 (2023): 198–207.
17 Amalia Yunia Rahmawati, “Hubungan Kesadaran Metakognitif Dengan Hasil Belajar Ko gnitif
Mempengarui Hasil Belajar Peserta Didik (Literature Review),” Jurnal Pendidikan Siber Nusantara
1, no. 1 (2023): 13–24.
5
peningkatan hasil belajar lebih lanjut merupakan suatu tujuan dalam proses
dan ideal.
materi IPA di MTs Hasyim Asy’ari masih tergolong pada kategori rendah atau
mulai berkembang. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil pra-penelitian yang
peserta didik yang berkembang sangat baik, 30% peserta didik yang
berkembang baik, 40% peserta didik yang mulai berkembang, 10% peserta
didik belum begitu berkembang, dan 10% peserta didik yang masih sangat
beresiko. Sementara hasil belajar pada MTs Hasyim Asy’ari juga masih perlu
19 Epi Supiadi et al., “Efektivitas Model Pembelajaran Terpadu Dalam Meningkatkan Kesadaran
Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Peserta didik Di Sekolah,” Journal on Education 5, no. 3 (2023):
9494–9505, https://www.jonedu.org/index.php/joe/article/view/1764.
20 Kemendikbud, “Salinan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
inquiry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Peserta didik Kelas X Ipa Di Sma Negeri 2
Kendari Pada Materi Ikatan Kimia.”
6
ditingkatkan hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru IPA
di MTs Hasyim Asy’ari yang menyatakan bahwa berdasarkan nilai UAS IPA
berkembang. Pada sekolah ini pun telah diterapkan model pembelajaran yang
dilakukan adalah dengan mencari suatu variasi model pembelajaran. Salah satu
arahan pada peserta didik untuk bertanya pada diri sendiri apakah mampu
memahami apa yang sedang dipelajari, peserta didik juga diarahkan untuk
dapat menyadari apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui serta cara
22Saputra and Andriyani, “Analisis Kesadaran Metakognitif Peserta didik Sma Dalam Proses
Pemecahan Masalah.”
7
model pembelajaran yang sesuai dan tepat pada proses pembelajaran serta
pembelajaran lain yang dapat membantu peserta didik dalam menemukan ide
kesempatan berharga kepada peserta didik untuk berperan aktif dalam setiap
didik (LKPD) dapat membuka pintu terbuka bagi peserta didik untuk dinamis
telah disusun sehingga peserta didik mampu leluasa fokus pada materi ajar
23 Fariza Resti, I Made Astra, and Betty Zelda Siahaan, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Dan
Kesadaran Metakognitif Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta didik Sma” VI, no. 3 (2017):
SNF2017-EER-29-SNF2017-EER-34.
24 Nathaniel E Helwig, Sungjin Hong, and Elizabeth T Hsiao -wecksler, “PENGEMBANNGA N
tersebut.26 LKPD berfungsi sebagai materi ajar yang dapat membatasi tugas
peserta didik namun lebih mengarahkan peserta didik untuk memahami materi
membantu peserta didik dalam menumbuhkan gagasan diri tentang apa yang
26 R. Kristyowati, “Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA Sekolah Dasar Berorientasi
Lingkungan,” Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2018 (2018): 282–287,
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/psdpd/article/view/10150.
27 Asri Widowati et al., “Pengembangan Lkpd Ipa Berbasis Inkuiri Terbimbing Strategi the
tinggi dan persentase hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif tuntas
30 Ade Tiyas Widyawati and Harun Nasrudin, “Melatihkan Keterampilan Metakognitif Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Kesetimbangan Kimia Kelas XI
SMA Negeri 2 Kota Mojokerto,” Unesa Journal of Chemical Education 8, no. 2 (2019): 50–56.
31 MPOC, lia dwi jayanti, and Jennifer Brier, “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Untuk Meningkatkan Keterampilan Metakognitif Peserta Didik Pada Konsep Sistem Pencernaan,”
Malaysian Palm Oil Council (MPOC) 21, no. 1 (2020): 1–9, http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203%0Ahttp://mpoc.org.my/malaysian-palm-oil-
industry/.
10
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
dugaan, oleh karena itu para peneliti harus mengumpulkan informasi yang
yang dalam penelitian ini yaitu “Terdapat efektivitas dari penerapan model
didik”.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
32 ENos Lolang, “) Yaitu Hipotesis Yang Akan Diuji. Biasanya, Hipotesis Ini Merupakan Pernyataan
Yang Menunjukkan Bahwa Suatu Parameter Populasi Memiliki Nilai Tertentu.,” Jurnal Kip 3, no.
3 (2014): 685–696.
12
b. Bagi Guru
IPA
inquiry.
d. Bagi Sekolah
F. Batasan Masalah
pada:
5. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas IX A dan C,. Kelompok
judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan istilah dalam judul tersebut antara
lain :
Berbasis Metakognitif
peserta didik.33 Tahap pembelajaran guided inquiry terdiri atas enam tahap
33 NFN Syafri, Edi; Endrizal, “Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing,” Journal of Chemical
Information and Modeling 53, no. 9 (2013): 1689–1699.
14
membuat kesimpulan.34
inquiry dapat membantu peserta didik menjadi lebih mandiri dan tanggung
jawab.
IPA KELAS VII MTSs RAMBATAN SKRIPSI Ditulis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana ( S1 ) Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan” (2022).
37 Purnama et al., “( LKPD ) BERBASIS METAKOGNITIF PADA PEMBELAJARAN IPA
KELAS VII MTSs RAMBATAN SKRIPSI Ditulis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana ( S1 ) Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan.”
15
3. Kesadaran Metakognitif
metacognition awareness.
4. Hasil Belajar
belajar.40 Dalam penelitian ini hasil belajar yang diukur adalah kesadaran
dan post-test yang terdiri dari 20 butir soal objektif berdasarkan materi
belajar secara valid. Nilai N-Gain dari nilai pre-test dan post-test pada
38 Ming Chen Hsieh, “Cultural Characteristics and Educational Differences in Medical Students,”
Medical Teacher 32, no. 5 (2010): 442–443.
39 “Profil Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Berdasarkan Gaya Kognitif ( Metakognisi ’ S Profile Student in Solve Equation System Problem,”
no. August (2017).
40 Fakhrurrazi Fakhrurrazi, “Hakikat Pembelajaran Yang Efektif,” At-Tafkir 11, no. 1 (2018): 85–
99.
16
>0,70 dengan kriteria tinggi, jika mendapatkan nilai >0,30 maka model
tinggi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Model Pembelajaran
pengajaran.
41Siti Aisyah Siska Haerani, Dadi Setiadi, and Dewa Ayu Citra Rasm i, “Pengaruh Model Inkuiri
Bebas Terhadap Kesadaran Literasi Sains,” Jurnal Pijar Mipa 15, no. 2 (2020): 140–144.
17
18
didik.
2) Prinsip interaksi
lingkungan.
3) Prinsip bertanya
secara maksimal.
5) Prinsip keterbukaan
lain.
ujian hingga siswa dapat menutup ide yang telah disusunnya. Tujuan
pengajaran.
20
d. Jenis-jenis Inkuiri
bentuk sendiri.
penyelidikannya.
sebagai berikut:
42 Ibnu Zidan, “Prinsip Dan Strategi Inkuiri Terbimbing,” no. 1986 (2005): 17 –19.
21
pemeriksaan.
percobaan.
1) Kelebihan
sebagai berikut:
kognitif.
masing-masing.
2) Kelemahan
B. Kesadaran Metakognitif
dihubungkan dengan kesadaran mentalnya terhadap apa yang diketahui dan apa
1. Pengertian Metakognitif
ranah kognitif dalam proses pembelajaran, baik itu dalam proses persiapan
43Nur Eva Zakiah, “Level Kesadaran Metakognitif Peserta didik Dalam Pembelajaran Matematika
Berdasarkan Gaya Kognitif,” Jurnal Riset Pendidikan Matematika 7, no. 2 (2020): 132–147.
24
serta usaha sadar untuk terlibat dalam proses berprilaku dan berpikir
2. Macam-macam Metakognitif
a. Metacognitive Knowledge
masalah.
b. Metacognitive Experiences
c. Goals or Tasks
metakognitif baru.
d. Actions or strategies
3. Indikator Metakognitif
48 Gladissela Agma Nadia and Uki Suhendra, “Tingkatan Metakognitif Siswa Dalam Menyelesaikan
Soal Statistika Ditinjau Dari Teori Metakognitif Swartz & Perkins,” Jurnal Pendidikan Matematika
20, no. 10 (2020): 1–15.
49 John H Flavell, “John H. Flavell, Metacognition and Cognitive Monitoring: A New Area of
Cognitive-Developmental Inquiry.”
26
dikembangkan, yaitu :
a) Declarative Knowledge
b) Procedural Knowledge
pembelajaran .
c) Conditional Knowledge
prosedur pembelajaran.
sebelum belajar
seseorang
4. Level Metakognitif
yaitu:51
memecahkan masalah
dilakukan.
Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu bahan ajar
Sedangkan LKPD menurut Rifai merupakan salah satu bahan ajar yang
Berdasarkan hasil observasi dari Fauzi & Sa’diyah, umumnya LKPD yang
didesain hanya mengarahkan siswa untuk meniru tata cara kerja dalam
Didik IPA Berbasis Metakognitif Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemecahan
Masalah Siswa SMP,” Jurnal IPA & Pembelajaran IPA 6, no. 4 (2022): 356–368.
29
mulai dari bagian cover hingga bagian lembar kerjanya. 54 Namun hal yang
melakukan percobaan, dan analisis data. Pada tahap evaluasi terdiri dari
sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan pada Tabel 2.1 dibawah ini:
Metode dan
Judul Penulis Hasil
Tahun
Hasil penelitian
Efektivitas Model menunjukkan bahwa model
Guided inquiry guided inquiry efektif
Untuk Septiani meningkatkan kesadaran
Meningkatkan Purnama metakognitif dan hasil
Quasi
Kesadaran Sari, belajar kognitif peserta
experiment
Metakognitif Dan Kusmiyati, didik dengan bukti hasil
(2023)
Hasil Belajar Biologi Baiq Sri pengujian lembar inventori
Peserta didik Kelas Handayani kesadaran metakognitif
XI IPA di SMAN 1 diperoleh nilai
Lingsar 23,906>2,040, sedangkan
hasil pengujian hasil belajar
Metode dan
Judul Penulis Hasil
Tahun
kognitif diperoleh nilai
22,307>2,040
Hasil penelitian
menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikann
Pengaruh Model hasil belajar IPA antara
Pembelajaran peserta didik yang
Quasi
Guided inquiry Nuris mengikuti model
experiment
Terhadap Hasil Hidayat pembelajaran guided
(2022)
Belajar IPA Ditinjau inquiry dengan peserta
dari didik yang mengikuti
model pembelajaran
konvensional
Pengaruh Model
Hasil penelitian
Pembelajaran Inkuiri
menunjukan bahwa ada
dibantu Media Audio
pengaruh penerapan model
Visual Terhadap
Lena pembelajaran inkuiri
Kesadaran Quasi
Fadhlia, dibantu media audio visual
Metakognitif dan experiment
Muhammad terhadap Kesadaran
Minat Belajar (2023)
Darwis metakognitif dan minat
Peserta didik pada
belajar pada materi bakteri
Materi Bakteri di
di kelas X SMAN 1
SMAN 1 Simpang
Simpang Mamplang
Mamplam
Metode dan
Judul Penulis Hasil
Tahun
belum pernah melatihnya
siswa untuk menentukan
tujuannya, 80% siswa tidak
dilatih merancang tabel
praktikum, 90 % belum
pernah melakukan refleksi.
Disimpulkan bahwa LKS
berbasis metakognitif
penting untuk melatih siswa
meningkatkan berpikir
kritis dan keterampilan
pemecahan masalah
D. Kerangka Pemikiran
Permasalahan : Harapan :
Berdasarkan hasil pra-penelitian yang - Meningkatnya kualitas
dilaksanakan di MTs Hasyim As’ari pendidikan Indonesia
terhadap 20 peserta didik di kelas IX A, dengan menggunakan
B, C, dan D dengan menggunakan soal model pembelajaran
IPA yang mencakup indikator kesadaran modern bukan model
metakognitif, diperoleh 10% peserta pembelajaran konvensional
didik yang berkembang sangat baik, untuk menciptakan
30% peserta didik yang berkembang pembelajaran sesuai dengan
baik, 40% peserta didik yang mulai kebutuhan peserta didik
berkembang, 10% peserta didik belum pada era sekarang.
begitu berkembang, dan 10% peserta - Kesadaran metakognitif
didik yang masih sangat beresiko. yang tinggi dapat
Berdasarkan hasil yang didapatkan mempengaruhi hasil belajar
peserta didik dominan masuk dalam yang tinggi
kategori mulai berkembang.
TEKNIK PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
kesadaran metakognitif.
peserta didik. Penelitian ini memiliki dua variabel diantaranya, satu variabel
33
34
berbantuan metakognitif dan dua variabel terikat (Y) yaitu meningkatkan hasil
As’ari.
khusus kepada sampel sebab hanya memahami pengaruh pada variabel bebas
postest control group design. Hal ini dikarenakan terdapat dua kelompok yang
dipilih secara cluster random Desain penelitian ini digambarkan pada Tabel
Keterangan :
O1 : Pretest
O2 : Postest
metakognitif
di peroleh kesadaran metakognitif peserta didik yang ditinjau dari hasil belajar
peserta didik.
Bulan
No. Kegiatan Oktober November Desember Januari
1 Pra-
Penelitian
2 Penyusunan
Proposal
Skripsi
3 Persiapan
Instrumen
4 Seminar
Proposal
5 Penerapan
Kegiatan
Belajar
Mengajar di
sekolah
6. Pemuatan
draft skripsi
7. Sidang
Skripsi
36
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
penelitian ini adalah peserta didik MTs Hasyim As’ari pada semester
peserta didik kelas IX MTs Hasyim As’ari pada semester genap tahun
ajaran 2023-2024.
2. Sampel
digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas”. Teknik ini digunakan dengan cara menentukan
maka teknik random yang digunakan yaitu dengan mengundi nama dari 4
kelas yang telah ditulis pada kertas, digulung dan dimasukkan dalam
kemudian nama yang keluar pada saat itu yaitu IX A sebagai ekperimen
dan IX C sebagai kelas kontrol. Maka kelas tersebut akan dijadikan sebagai
D. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel antara lain variabel bebas
serta variabel terikat. variabel bebas atau yang disebut juga variabel
atau variabel bebas.58 Berikut merupakan uraian variabel dari penelitian ini
sebagai berikut:
Hasyim As’ari.
58Suzhmita Agustiarini, Ika Wahyuni, and Lita Permata Sari, “Pengaruh Leverage Terhadap Return
Saham Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Sektor Healthcare
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2017-2020,” Jurnal Mahasiswa Entrepreneurship (JME) 1, no. 4
(2022): 897.
38
mendapatkan data penelitian. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang
1. Teknik Tes
memperoleh data terkait hasil belajar peserta didik terutama pada materi
bioteknologi. Pada teknik penelitian ini berupa tes pilihan ganda yang
59Sukardi Sukardi, Lilik Hari Santoso, and Eko Agus Darmadi, “Analisa Mengenai Pemilihan Gaya
Berpakaian Menggunakan Metode Observasi,” jurnal iKRAITH-HUMANIORA 7, no. 2 (2023):
150–155, https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/ikraith-humaniora/issue/archive.
39
yaitu sangat setuju (ss), setuju (s), tidak setuju (ts), sangat tidak setuju (sts).
3. Teknik Observasi
RPP baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dalam proses
ini diukur menggunakan skala likert. Skala likert merupakan alat untuk
1. Uji Instrumen
atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur. Uji validitas dilakukan
62 Ardiansyah, Risnita, and M. Syahran Jailani, “Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen
Penelitian Ilmiah Pendidikan Pada Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif,” Jurnal IHSAN : Jurnal
Pendidikan Islam 1, no. 2 (2023): 1–9.
63 Hao Ming Zhang, Lian Soon Peh, and Ying Hai Wang, “Servo Motor Control System and Method
of Auto-Detection of Types of Servo Motors,” Applied Mechanics and Materials 496–500, no. 1
(2014): 1510–1515.
41
tes, lembar observasi guru dan peserta didik, RPP (rancangan pelaksanaan
Kriteria Skor
Sangat baik 4
Baik 3
Cukup baik 2
Kurang baik 1
yang diperoleh dari validitas ahli, yang digunakan pada soal tes, lembar
Skor Kriteria
Pada uji validitas ahli dapat digunakan jika termasuk dalam kriteria
ini menggunakan 2 uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
normal atau abnormal. Jika data yang dipakai tersebar secara normal,
berikut :
b. Uji Homogenitas
3. Uji Hipotesis
SPSS versi 16.0 dengan ketentuan apabila data berdistribusi normal serta
64Usmadi, U. (2020). Pengujian persyaratan analisis (Uji homogenitas dan uji normalitas). Inovasi
Pendidikan, 7(1). Hlm. 51.
65 Usmadi, U. Op. Cit, hlm. 55.
44
rumus :66
Keterangan :
peningkatan hasil belajar pada peserta didik pada kelas kontrol dan kelas
posttest. uji N-Gain dilakukan dengan bantuan SPSS dan Microsoft Excel.
berikut:67
66Darma, B. (2021). Statistika Penelitian Menggunakan SPSS (Uji Validitas, Uji Reliabilitas,
Regresi Linier Sederhana, Regresi Linier Berganda, Uji t, Uji F, R2 ).
67Abdul Wahab, Junaedi Junaedi, and Muh. Azhar, “Efektivitas Pembelajaran Statistika
Pendidikan Menggunakan Uji Peningkatan N-Gain Di PGMI,” Jurnal Basicedu 5, no. 2 (2021):
1039–1045.
45
dikatakan efektif apabila mendapatkan skor n-gain > 0,3 dengan kriteria
Likert metakognitif yang diadaptasi dari Schraw and Dennison. Skor pada
68Anggie Bagoes Kurniawan and Rusly Hidayah, “Kepraktisan Permainan Zuper Abase Berbasis
Android Practically of Zuper Abase Game Based on Android,” Journal of Chemical Education 9,
no. 3 (2020): 317–323.
46
Keterangan :
kriteria yang selanjutnya, jumlah peserta didik pada setiap kelas diubah
likert dengan membuat skor setiap pilihan jawaban seperti yang telah
Hasil dari skor tersebut, pada setiap aspek yang terdiri dari aspek
Keterangan :
Interval Kategori
k > 80 % Sangat Baik
60 % < k ≤ 80 % Baik
40 % < k ≤ 60 % Cukup
20 % < k ≤ 40 % Kurang
k ≤ 20 Sangat Kurang
48
BAB IV
A. Hasil
dilakukan oleh ahli materi yakni Ibu Yuanita Rachmawati, M.Sc. selaku
dosen pendidikan IPA UIN Sunan Ampel Surabaya dan dilakukan oleh ahli
praktisi pendidikan yaitu Bapak Drs. Moh. Mashudi selaku guru IPA di
Rata-
rata Saran/Per
No. Instrumen Validator Kategori
Skor baikan
Penilaian
aktivitas Bapak Drs.
Sangat
peserta didik Moh. 85 -
Baik
Mashudi
Ibu Yuanita
Sangat
Rachmawati, 90 -
Baik
M.Sc.
Bedakan
Lembar
format
observasi
4. lembar
keterlaksanaan Bapak Drs.
observasi
RPP Moh. 80 Baik
guru antara
Mashudi
rpp kontrol
dan
eksperimen
Layak
Ibu Yuanita
Sangat digunakan
Rachmawati, 83
Baik setelah
M.Sc.
5. LKPD kontrol direvisi
Bapak Drs.
Sangat
Moh. 92 -
Baik
Mashudi
Layak
Ibu Yuanita
Sangat digunakan
Rachmawati, 87
Baik setelah
LKPD M.Sc.
6. direvisi
Metakognitif
Bapak Drs.
Moh. 80 Baik -
Mashudi
Ibu Yuanita
Rachmawati, 72 Baik -
Angket M.Sc.
7.
Metakognitif Bapak Drs.
Sangat
Moh. 85 -
Baik
Mashudi
validator menilai instrumen dengan hasil rata-rata baik dan sangat baik
Uji normalitas data hasil tes yaitu pretest dan posttest dilakukan
versi 16. Hasil dari uji normalitas disajikan pada Tabel 4.2
Test of normality
Kolmogorov-Smirnov
Kelas
N Sig
Pretest Kontrol 27 ,452
Pretest Eksperimen 27 ,440
Posttest Kontrol 27 ,770
Posttest Eksperimen 27 ,154
(sig) untuk semua data hasil belajar dengan uji Kolmogorov-smirnov >
(sig) pada kolom based on mean > 0,05 maka H 1 diterima atau data
mean diperoleh 0,111>0,05, yang dimana pada kedua hasil data tersebut
memperoleh >0,05 sehingga hasil data pada kelas kontrol dan kelas
homogen. Hasil uji independent sample t-test dari data hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 4.4 sebagai
berikut:
52
rendah dari kelas eksperimen yang dimana dari kelas kontrol diperoleh
Berdasarkan uji beda pada hasil pre-test tidak ada perbedaan disebabkan
kemampuan awal pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dianggap sama.
dimana nilai tersebut > 0,05 maka dinyatakan H 0 diterima dan H 1 ditolak,
sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan pada hasil pre-test
kontrol lebih rendah dibandingkan pada kelas eksperimen, hal ini dibuktikan
dengan nilai mean pada kelas kontrol diperoleh sebesar 28,70 sementara
nilai mean pada kelas eskperimen diperoleh sebesar 69,26. Sementara, hasil
signifikansi yang didapatkan sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil
konvensional.
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa score uji N-Gain pada kelas
indeks N-Gain 0,30 ≤ g < 0,70 kategori sedang hal ini membuktikan bahwa
54
< 0,03 kategori rendah yang artinya model pembelajaran tersebut tidak
metakognitif siswa .
siswa berada pada rentang skor 120-180. Hasil tes kesadaran metakognitif
pada kelas kontrol lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen hal ini
dibuktikan pada skor tertinggi yang dimana pada kelas kontrol mendapat
skor sebesar 178, sementara pada kelas eksperimen mend apatkan skor
level 1 rendah, level 2 sedang, level 3 tinggi, dan level 4 sangat tinggi.
Dari tabel diatas diperoleh informasi bahwa siswa pada kelas kontrol
yang memiliki kesadaran metakognitif dengan kategori sangat tinggi
memperoleh persentase sebesar 22%, pada kategori tinggi sebesar 74%,
kategori sedang memperoleh 4% dan tidak ada yang memperoleh skor pada
kategori rendah atau 0%. Sementara pada siswa kelas ekperimen yang
memiliki kesadaran metakognitif dengan kategori sangat tinggi memperoleh
persentase sebesar 44%, kategori tinggi memperoleh 56%, dan tidak ada
siswa yang memperoleh kategori sedang dan tinggi atau 0%. Berdasarkan
hasil tersebut dikatakan bahwa kesadaran metakognitif kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol hal ini diperkuat dengan hasil angket
metakognitif yang menunjukkan bahwa pada kelas ekperimen lebih banyak
siswa yang memperoleh kategori sangat tinggi dibandingkan pada kelas
kontrol, serta tidak ada siswa yang memperoleh kategori sedang sementara
pada kelas kontrol masih terdapat siswa yang memperoleh kategori sedang.
57
memberikan kuis awal. Selanjutnya, pada bagian aktivitas peserta didik ada
satu tahapan yang dimana hanya beberapa siswa yang melakukan yakni
pada tahap ini mengamati video. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 11
59
B. Pembahasan
peserta didik. Data penelitian diperoleh dari skor hasil belajar peserta didik
yang didapatkan melalui tes dalam bentuk pilihan ganda. Tes tersebut
melakukan pengambilan data, perlu melakukan uji validitas pada soal tes
yang akan diberikan kepada siswa. Uji validitas dilakukan oleh ahli
Uji Prasyarat pada penelitian ini yaitu uji normalitas dan uji
Smirnov yang diperoleh skor signifikan untuk semua data hasil belajar >0,05
memperoleh skor sebesar 0,480 yang dimana lebih besar dari 0,05
sedangkan pada hasil belajar post-test memperoleh skor sebesar 0,111 yang
60
dimana skor tersebut juga lebih besar dari 0,05, berdasarkan hasil tersebut
dinyatakan bahwa H 1 diterima dan H 0 ditolak atau data pre-test dan post-test
untuk mengetahui efektivitas hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas
perbedaan antara pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini
kemampuan awal yang sama. Sedangkan hasil uji hipotesis pada hasil
tersebut bahwa ada perbedaan antara post-test kelas eksperimen dan kelas
berbasis metakognitif.
memperoleh skor sebesar 0,5739 masuk pada kriteria tinggi atau terdapat
yang diperoleh dalam percobaan, Hal ini sejalan dengan pengertian guided
didik diajak merencanakan kemungkinan apa yang akan terjadi pada tahap
untuk melakukan evaluasi atas kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dari
percobaan yang sudah dilakukan pada tahap refleksi. Peserta didik dapat
percobaan tersebut sehingga hasil belajar pada kelas peserta didik kelas
diskusi, dan tanya jawab. Hal ini diperkuat dengan penelitian Agusna
72 Ermis Suryana, Marni Prasyur Aprina, and Kasinyo Harto, “Teo ri Konstruktivistik Dan
Implikasinya Dalam Pembelajaran,” JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 5, no. 7 (2022): 2070–
2080.
73 Siti Purwati, “Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, Sains, Dan Humaniora Vol. 4 No. 2,
Juni 2018 |241,” Suara Guru : Jurnal Pendidilan Sosial, sains, dan Humaniora 4, no. 2 (2018):
241–250.
63
peserta didik lebih aktif serta mengetahui seberapa kemampuan pada diri
metakognitif. Selain itu juga, peserta didik dituntut untuk dapat melakukan
lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol, hal ini dibuktikan dengan hasil
kontrol hanya memperoleh persentase 22%. Selain itu, pada kelas kontrol
skor terendah dari hasil angket metakognitif memperoleh skor sebesar 120,
inquiry melakukan percobaan dan analisis data, serta pada tahap III evaluasi
refleksi. Peserta didik mampu terlibat secara aktif selama mengikuti proses
dapat melatih kesadaran metakognitif peserta didik. Hal ini didukung oleh
penelitian Siti dan Utiya (2017) yang menyatakan bahwa pada model
investigasi terhadap suatu masalah akan tetapi peserta didik sendiri yang
74 Siti Kholil Fatkhul Mu’minin dan Utiya Azizah, “Keterampilan Metakognitif Siswa melalui
Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Asam Basa Di SMAN 1 Pacet Kelas XI”, Unesa Journal
of Chemical Education, Vol. 3, No. 2, ISSN 2252-9454, May 2014, h. 69, diakses dari
http://jurnalmahapesertadidik.unesa.ac.id/index.php/journalofchemicaleducation/article/view/8193
, pada 2 Oktober 2017 pukul 09.10 WIB.
65
baik dibandingkan dengan metode ceramah atau tanya jawab. Hal ini
aktif dan pembelajaran tidak berpusat pada guru sehingga peserta didik
dilakukan serta peserta didik mampu mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Febriana dkk yang
guru. Secara garis besar, setiap langkah dari model pembelajaran tersebut
untuk aktif selama proses pembelajaran. Peserta didik mampu aktif berfikir
kesimpulan materi yang telah diajarkan, tidak hanya itu guru juga lupa
untuk memberikan pesan dan motivasi pada peserta didik yang disebabkan
dilakukan guru dapat dikatakan efektif dengan skor persentase 81%- 100%.
persentase 76% berada pada kategori baik. Rata-rata tersebut diperoleh dari
didik sesuai dengan RPP. Namun saat guru menanyakan pertanyaan terkait
pengetahuan awal hanya sebagian peserta didik yang dapat menjawab atau
sehingga guru harus membawa hasil percobaan ketika belum jadi, setangah
jadi, setelah menjadi produk agar siswa dapat menganalisis dari bahan yang
pesan agar termotivasi ketika belajar tidak terlaksana, hal ini disebabkan
oleh kelas yang tidak kondusif karena pergantian pelajaran sehingga guru
didik dapat dikatakan efektif dengan skor rata-rata yang diperoleh berada
76Nur Wahyuni, “Efektivitas Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Praktik Untuk Mata
Pelajaran Produktif Jurusan Administrasi Perkantoran Di Smk Nasional Makassar,” Universitas
Negeri Makassar (2019): 3.
69
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
untuk meningkatkan hasil belajar IPA dan melatih kesadaran metakognitif peserta
1. Perbedaan skor post-test hasil belajar peserta didik di kelas kontrol dan
pada kelas eksperimen lebih tinggi sebesar 0,5739 sementara pada kelas
lebih tinggi pada level 4 dengan kriteria sangat tinggi sebesar 44%
sementara pada kelas kontrol pada level 4 dengan kriteria sangat tinggi
sebesar 22%
70
B. SARAN PENELITIAN
menggunakan variabel yang berbeda selain hasil belajar IPA dapat juga
yang bervariasi.
71
DAFTAR PUSTAKA
MPOC, lia dwi jayanti, and Jennifer Brier. “Penerapan Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Metakognitif Peserta
Didik Pada Konsep Sistem Pencernaan.” Malaysian Palm Oil Council
(MPOC) 21, no. 1 (2020): 1–9. http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203%0Ahttp://mpoc.org.my/mal
aysian-palm-oil-industry/.
———. “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning TIPE POE Terhadap
Kemampuan Metakognitif Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Peserta Didik.”
Malaysian Palm Oil Council (MPOC) 21, no. 1 (2020): 1–9.
http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203%0Ahttp://mpoc.org.my/mal
aysian-palm-oil-industry/.
Nadia, Gladissela Agma, and Uki Suhendra. “Tingkatan Metakognitif Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal Statistika Ditinjau Dari Teori Metakognitif
Swartz & Perkins.” Jurnal Pendidikan Matematika 20, no. 10 (2020): 1–15.
Nurjanah, Siti. “Konsep Pendidik Dan Peserta Didik Dalam Surah Ali Imran Ayat
104 Menurut Tafsir Ibnu Katsir Dan Tafsir Al- Kurthubi.” Skripsi (2021): 39.
Purnama, Diana Elsa, Jurusan Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah, D A N Ilmu,
Universitas Islam, and Negeri Mahmud. “( LKPD ) BERBASIS
METAKOGNITIF PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS VII MTSs
RAMBATAN SKRIPSI Ditulis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana ( S1 ) Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan”
(2022).
Purwati, Siti. “Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, Sains, Dan Humaniora
Vol. 4 No. 2, Juni 2018 |241.” Suara Guru : Jurnal Pendidilan Sosial, sains,
dan Humaniora 4, no. 2 (2018): 241–250.
Puspita, Laila, Yetri Yetri, and Ratika Novianti. “Pengaruh Model Pembelajaran
Reciprocal Teaching Dengan Teknik Mind Mapping Terhadap Kemampuan
Metakognisi Dan Afektif Pada Konsep Sistem Sirkulasi Kelas Xi Ipa Di Sma
Negeri 15 Bandar Lampung.” Biosfer: Jurnal Tadris Biologi 8, no. 1 (2017):
78–90.
75
Zidan, Ibnu. “Prinsip Dan Strategi Inkuiri Terbimbing,” no. 1986 (2005): 17–19.
“Profil Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel Berdasarkan Gaya Kognitif ( Metakognisi ’ S Profile Student in
Solve Equation System Problem,” no. August (2017).
78
LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Sekolah : MTs Hasyim Asy’ari
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester : IX (Sembilan) / II
Pertemuan ke :I
Materi Pokok : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 3 JP
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 dan 2
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta menunjukan
perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dala
berinteraksi secara efektif sesuai dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 KI 4
Memahami dan menerapkan Mengolah, menyaji, dan menalar
pengetahuan (factual, konseptual, dan dalam ranah konkret (menggunakan,
procedural) berdasarkan rasa ingin mengurai, merangkai, memodifikasi
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan membuat) serta ranah abstrak
teknologi, seni, budaya, terkait (menulis, membaca, menghitung,
fenomena dan kejadian tampak mata. menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori
79
C. Skor Karakter
D. Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik mampu menjelaskan prinsip dasar bioteknologi dengan baik dan
benar.
80
dan benar.
adalah :
Pendekatan : Saintifik
F. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
Kata bioteknologi berasal dari kata bio dan teknologi. Bioteknologi merupakan
produk bioteknologi konvensional adalah tape, tempe, yogurt, natade coco, keju
2. Materi Pengayaan
3. Materi Remidial
Bioteknologi modern
4. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-
Alokasi
Langkah Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi Awal - Guru mengucapkan salam
Pembelajaran - Guru meminta salah satu siswa untuk 10
memimpin doa Menit
- Guru menanyakan kabar/kesehatan siswa
82
Langkah-
Alokasi
Langkah Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pembelajaran
- Guru mengecek kesiapan peserta didik dengan
mengecek kehadiran
- Guru memberikan apersepsi dan mengecek
kemampuan awal peserta didik dengan
menanyakan tentang produk-produk hasil
bioteknologi dalam kehiduapn sehari-hari
yang peserta didik ketahui
- Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran
Apersepsi - Guru menanyakan pemahaman awal siswa
terkait dengan mengisi/mengerjakan kuis pada
kahoot
Langkah-
Alokasi
Langkah Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pembelajaran
Mengajukan - Guru membawa 5 bahan pangan (tempe,
Pertanyaan coklat, kecap, dan pisang goreng) kemudian
atau menanyakan pada peserta “diantara kelima
Permasalahan bahan ini manakah yang bahan pangan
bioteknologi” ?
- Setelah itu guru menanyakan “mengapa
kedelai menjadi tempe”?
- Peserta didik menuliskan rumusan masalah
- Guru membimbing peserta didik unuk duduk
berkelompok dengan jumlah 5-6 orang
- Setiap kelompok diberikan LKPD mengenai
praktikum konvensional
- Peserta didik mengidentifikasi masalah yang
relevan dan mendiskusikan rumusan 100
Langkah-
Alokasi
Langkah Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pembelajaran
Menganalisis - Peserta didik menganalisis data yang telah
Data diperoleh dalam percobaan tersebut
Membuat - Guru membimbing peserta didik menarik
Kesimpulan kesimpulan
- Peserta didik menyimpulkan data informasi
dan diskusi
- guru memperkuat lebih lanjut tentang materi
bioteknologi pada powerpoint
Kegiatan Penutup
Refleksi - Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
hari ini
- Guru menginformasikan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan pada 10
pertemuan berikutnya Menit
- Guru mengakhiri kegiatan belaja dengan
memberikan pesan dan motivasi semangat
belajar dan diakhiri oleh berdoa
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
b. Alat dan Bahan : Papan Tulis, Spidol, LCD dan Alat Bahan
c. Sumber Belajar :
a. Teknik Peskoran
Terlampir
1. Pembelajaran Remedial
dalam bentuk :
2. Pembelajaran Pengayaan
K. Skor Karakter
Religius, Jujur, Disiplin, Kerjasama, Rasa ingin tahu, Tanggung jawab
L. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan
metode diskusi, tanya jawab, presentasi, dan model pembelajaran
discovery learning.
• Peserta didik mampu menjelaskan prinsip dasar bioteknologi
dengan baik dan benar.
• Peserta didik mampu menjelaskan perbedaan prinsip dasar
pengembangan bioteknologi konvensional dan modern dengan baik
dan benar.
• Peserta didik mampu mengidentifikasi penerapan bioteknologi
konvensional dalam memenuhi kebutuhan pangan pada kehidupan
sehari-hari dengan baik dan benar.
• Peserta didik mampu mengidentifikasi sumber agen-agen
bioteknologi dan produk yang dihasilkan dengan baik dan benar.
• Peserta didik mampu mengidentifikasi penerapan bioteknologi
modern dalam memenuhi kebutuhan pangan pada kehidupan
sehari-hari dengan baik dan benar
• Peserta didik mampu menjelaskan prinsip rekayasa genetic dan
hasilnya produk dengan baik dan benar.
• Peserta didik mampu menjelaskan keuntungan dna kerugian dari
penerapan bioteknologi dalam bidang pangan dengan baik dan
benar.
• Peserta didik dapat membuat salah satu contoh produk
bioteknologi tradisional dengan baik dan benar
O. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-
Alokasi
langkah Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi Awal - Guru mengucapkan salam
Pembelajaran - Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
doa
- Guru menanyakan kabar/kesehatan siswa
- Guru mengecek kesiapan peserta didik dengan
mengecek kehadiran
- Guru memberikan apersepsi dan mengecek 10 Menit
kemampuan awal peserta didik dengan
menanyakan tentang produk-produk hasil
bioteknologi dalam kehiduapn sehari-hari yang
peserta didik ketahui
- Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
Apersepsi - Guru menanyakan pemahaman awal siswa terkait
dengan mengisi/mengerjakan kuis pada kahoot
91
Langkah-
Alokasi
langkah Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pembelajaran
Motivasi - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
manfaat pembelajaran (terutama rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa)
- Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik
- Guru menyampaikan penilian yang akan
dilaksanakan selam pembelajaran
Kegiatan Inti
Stimulation/ - Guru meminta siswa untuk mengamati dan melihat
memberikan perbedaan tempe dan singkong
rangsangan - Guru menjelaskan materi bioteknologi terutama
(Mengamati) tentang bioteknologi pangan konvensional dan
modern pada PPT
- Guru menayangkan video pembuatan tempe
Langkah-
Alokasi
langkah Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pembelajaran
Verivication - Guru membimbing tanya jawab terhadap
/Pembuktian presentasi kelompok
(Mengkomunika - Siswa menyampaikan hasil percobaan
sikan)
Generalization/ - Siswa menuliskan kesimpulan pada LKPD
Menarik - Guru membimbing peserta didik menarik
Kesimpulan kesimpulan
Kegiatan Penutup
Refleksi - Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari
ini
- Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya
- Guru mengakhiri kegiatan belaja dengan
memberikan pesan dan motivasi semangat belajar
dan diakhiri oleh berdoa
d. Teknik Peskoran
4. Sikap : Observasi sikap selama pembelajaran
5. Pengetahuan : Tes Tulis
6. Keterampilan : Observasi keterampilan proses selama
pembelajaranyang disajikan dalam bentuk foto atau video
e. Instrumen Peskoran dan Pedoman
Terlampir
f. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
3. Pembelajaran Remedial
Berdasrkan hasil analisis peskoran, bagi peserta didik yang belum
menyelesaikan ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran
dengan bentuk remedial yang digabungkan dengan materi pokoklain
dalam bentuk :
- Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih dibawah KKM
- Pemberian tugas, jika kurang dari 50% dibawah KKM
4. Pembelajaran Pengayaan
Untuk peserta didik diatas KKM, pengayaan berupa proyek
membuat keju atau produk lainnya
94
1. Mengguna Mengguna
kan kan
Disajika peralatan peralatan
n data yang yang
dan sederhana sudah
pernyat diperoleh
aan,
peserta 2. Mengguna Melibatka
didik kan n rekayasa
dapat makhluk genetika
membe hidup
dakan secara
langsung 2 C4 B
ciri
biotekn
3. Tidak Mengubah
ologi
mengubah sifat
konvens
sifat (proses)
ional
(proses) pada
dan
pada organisme
biotekn
organisme yang
ologi
yang digunakan
modern
digunakan
yang
benar 4. Rumit dan Sederhana
memerluk dan
an mudah
ketelitian dilakukan
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 4
D. 3 dan 4
yang masuk
D. Ragi tidak bekerja dengan baik
karena tapai singkong tidak ditutup
daun pisang sehingga tidak terjadi
proses fermentasi
Disajika Tanaman transgenik umumnya
n memiliki sifat-sifat unggul yang
pernyat diinginkan, tetapi ternyata tanaman
aan tersebut dapat merusak ekosistem,
tentang misalnya penanaman tanaman
tanaman transgenik tahan hama dapat
transgen menyebabkan ....
ik,
A. Tanaman di sekitarnya yang
peserta
didik berbeda jenis tumbuh kerdil karena
tanaman transgenik banyak
dapat
menyerap unsur hara 5 C2 C
menent
ukan B. Hewan yang mengonsumsi
tanaman transgenik menjadi mandul
akibat
penana karena terkontaminasi gen asing
C. Dalam waktu yang lama hama
man
menjadi kebal sehingga perlu
tanaman
transgen menggunakan pestisida dosis tinggi
D. Tubuh tanaman transgenik tidak
ik
dapat diuraikan oleh bakteri
tahan sehingga menjadi limbah pertanian
hama
Disajik Hewan transgenik pada awalnya
an digunakan oleh para ilmuwan sebagai
pernya bahan penelitian untuk menemukan
taan jenis penyakit yang menyerang hewan
tentang tertentu dan cara mengatasinya. Kini
hewan para ilmuwan menggunakan teknik
transge rekayasa genetika untuk berbagai
nik, keperluan dalam bidang peternakan,
salah satunya meningkatkan produksi 6 C2 B
peserta
didik susu. Cara untuk meningkatkan
dapat produksi susu menggunakan teknik
menent rekayasa genetika dengan cara ....
ukan A. Memproduksi hormon bovine
cara somatotropin (bST)
untuk B. Menyuntikkan hormon bovine
menin somatotropin (bST) pada sapi perah
99
akan D. 4, 7, dan 8
produk
biotek
nologi
Disajik
an Perhatikan daftar makanan berikut.
bebera 1) Acar 5)
pa Tempe
jenis 2) Yoghurt 6) Tahu
makan 3) Susu 7) Roti
an, 4) Keju 8)
peserta Tapai
D.
didik
dapat
menyi
mpulk konvensional yaitu fermentasi
an Hal ini menunjukkan bahwa dari bahan
bagaim yang sama dapat menghasilkan produk
ana bioteknologi yang berbeda karena ....
14 C2 B
proses A. Kecap dan tempe difermentasikan
Menyi fermen oleh bakteri yang berbeda
mpulka tasi B. Jenis mikroba mengekskresikan
n dapat enzim yang berbeda
berdasa mengh C. Kecap difermentasikan oleh bakteri,
rkan asilkan sedangkan tempedifermentasikan
pernyat PG produk oleh jamur
aan berbed D. Perbedaan lama fermentasi
penerap a menghasilkan jenis produk yang
an dengan berbeda
biotekn
ologi bahan
dasar
yang
sama
Disajik Acar atau sayuran fermentasi dibuat
an dengan bantuan Streptococcus sp. atau
pernya Lactobacillus sp. Bakteri-bakteri tersebut
taan berfungsi untuk mengubah ....
tentang A. Glukosa menjadi asam cuka
proses B. Asam laktat menjadi glukosa
pembu C. Zat gula menjadi asam laktat 15 C1 C
atan D. Alkohol menjadi metana
acar,
peserta
didik
105
dapat
membe
ri
argum
entasi
tentang
fungsi
bakteri
dalam
mengh
asilkan
produk
biotek
nologi
Disajika Ketika tapai singkong dibiarkan terlalu
n lama, maka akan terasa pahit. Rasa pahit
pernya pada tapai singkong disebabkan oleh
taan terbentuknya ....
tentang A. Alkohol oleh jamur Saccharomyces
B. Asam cuka oleh bakteri
tapai Acetobacter sp.
singko C. Metana oleh bakteri
ng, Metanobacterium sp.
peserta D. Jamur oleh jamur Aspergillus flavus
didik 16 C2 A
menga
nalisis
penyeb
ab rasa
pahit
pada
tapai
singko
ng
Disajik Yoghurt terbuat dari susu dengan
an menggunakan bakteri Lactobacillus
pernya bulgaricus dan Streptococcus 17 C1 C
taan thermophillus, proses yang terjadi pada
tentang fermentasinya adalah ....
106
yoghur
t A. Pengubahan susu menjadi alkohol
dan gula
terbuat
B. Pemisahan lemak menjadi asam
dari
lemak
C. Pada masa inkubasi dihasilkan asam
laktat
susu
D. Penguraian susu menjadi lemak
dengan
berprotein
meman
faatkan
bakteri
,
peserta
didik
menjel
askan
proses
yang
terjadi
p
ada
ferment
asinya
Disajik Dalam membuat adonan roti, diperlukan
an campuran tepung, air, garam, dan ragi.
pernya Kemudian adonan disimpan dalam
taan wadahselama beberapa jam untuk proses
tentang fermentasi. Selama fermentasi, terjadi
proses perubahan kimia pada adonan. Ragi
pembu merupakan jamur bersel satu yang
atan mengubah amilum dan gula dalam
roti, tepung menjadi CO 2 dan alcohol.
peserta
18 C2 B
didik
dapat
menge
mukak
an
alasan
107
menga
pa Fermentasi menyebabkan adonan roti
adonan mengembang. Adonanmengembang
karena ....
roti A. Alkohol yang dihasilkan berubah
dapat menjadi gas
menge B. Selama fermentasi dihasilkan gas
mbang CO2
C. Fermentasi mengubah air menjadi
uap air
D. Gula dalam adonan berubah menjadi
gas
di
lautan,
19 C1 B
peserta
didik
menem
ukan
jenis
biotek
nologi
sebaga
i
solusi
dalam
mengat
asi
pence
108
maran
lingku
ngan
Nama :
Kelas : IX ( )
Materi : Bioteknologi
Waktu Mengerjakan : 1 JP
Petunjuk Umum :
1. Berdoa sebekum mengerjakan soal
2. Tulis identitas anda pada tempat yang telah disediakan
3. Periksa dan baca soal-soal dengan teliti sebelum menjawab
4. Kerjakan soal sesuai dengan petunjuk
E. 1 dan 2
F. 2 dan 3
G. 2 dan 4
H. 3 dan 4
E. 1 dan 2
F. 2 dan 3
G. 1 dan 4
H. 3 dan 4
E. 1, 2, dan 3
F. 1, 3, dan 4
G. 1, 4, dan 5
H. 2, 3, dan 4
singkong dengan daun pisang dan wadahnya tidak tertutup dengan rapat.
11. Hewan transgenik pada awalnya digunakan oleh para ilmuwan sebagai
bahan penelitian untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan
tertentu dan cara mengatasinya. Kini para ilmuwan menggunakan teknik
rekayasa genetika untuk berbagai keperluan dalam bidang peternakan, salah
satunya meningkatkan produksi susu. Cara untuk meningkatkan produksi
susu menggunakan teknik rekayasa genetika dengan cara ....
E. Memproduksi hormon bovine somatotropin (bST)
F. Menyuntikkan hormon bovine somatotropin (bST) pada sapi perah
G. Menambahkan mikroorganisme pada susu
H. Menggunakan gen pengode enzim lysostaphin
E. 1, 2, 3, 6, dan 9
F. 1, 4, 5, 6, dan 10
G. 5, 6, 7, 8, dan 10
H. 1, 4, 6, 8, dan 9
E. 1, 6, 7, dan 9
F. 1, 5, 8, dan 10
114
G. 1, 2, 5, dan 8
H. 1, 3, 4, dan 7
5) Roti 5) Tempe
6) Keju 6) Tahu
7) Susu 7) Yoghurt
8) Tapai 8) Selai
E. 1, 2, dan 3
F. 4, 5, dan 6
G. 1, 2, dan 7
H. 4, 7, dan 8
5) Acar 5) Tempe
6) Yoghurt 6) Tahu
7) Susu 7) Roti
8) Keju 8) Tapai
E. 1 dan 2
F. 3 dan 4
G. 5 dan 6
H. 7 dan 8
E. 1 dan 2
F. 1 dan 3
G. 2 dan 4
H. 3 dan 5
17. Mendel telah menemukan bahwa sifat-sifat makhluk hidup dapat diturunkan
melalui faktor-faktor keturunan. Penemuan ini selanjutnya dikembangkan
melalui penelitian yang menghasilkan fakta bahwa DNA membawa materi
genetik. Melalui perkembangan bioteknologi muncul teknik rekayasa
genetika. Dalam bidang kedokteran teknik rekayasa genetika dimanfaatkan
untuk menghasilkan ....
A.
116
B.
C.
D.
19. Kedelai dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti kecap dan
tempe dengan menerapkan bioteknologi konvensional yaitu fermentasi
Hal ini menunjukkan bahwa dari bahan yang sama dapat menghasilkan
produk bioteknologi yang berbeda karena ....
20. Acar atau sayuran fermentasi dibuat dengan bantuanStreptococcus sp. atau
Lactobacillus sp. Bakteri-bakteri tersebut berfungsi untuk mengubah ....
21. Ketika tapai singkong dibiarkan terlalu lama, maka akan terasa pahit.
Rasa pahit pada tapai singkong disebabkan oleh terbentuknya ....
23. Dalam membuat adonan roti, diperlukan campuran tepung, air, garam, dan
ragi. Kemudian adonan disimpan dalam wadahselama beberapa jam untuk
proses fermentasi. Selama fermentasi, terjadi perubahan kimia pada
adonan. Ragi merupakan jamur bersel satu yang mengubah amilum dan
gula dalam tepung menjadi CO 2 dan alcohol.
E. hibridoma
F. bioremediasi
G. rekombinasi
H. kloning
25. Dampak positif dari bioteknologi adalah dapat mengolah limbah sehingga
menjadi tidak berbahaya. Ada bakteri yang berperan dalam pengolahan
limbah tersebut yaitu ....
E. Streptococcus thermophillus
F. Thuringiensis
G. Lactobacillus bulgaricus
H. Pseudomonas sp.
Nama :
Lokasi :
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
A. Kegiatan Pendahuluan
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
Guru memberikan apersepsi dan
4. mengecek kemampuan awal peserta
didik
Guru menanyakan pemahaman awal
5.
dengan kuis
Guru menyampaikan tujuan
6. pembelajaran dan manfaat
pembelajaran
Guru menyampaikan garis besar
7. kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik
Guru menyampaikan peskoran yang
8.
akan dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
Guru memperkuat materi bioteknologi
12.
melalui power point
C. Kegiatan Penutup
Kelas Kontrol
Nama :
Lokasi :
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
D. Kegiatan Pendahuluan
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
Guru menanyakan kabar dan
3.
mengecek kehadiran siswa
Guru memberikan apersepsi dan
4. mengecek kemampuan awal peserta
didik
Guru menanyakan pemahaman awal
5.
dengan kuis
Guru menyampaikan tujuan
6. pembelajaran dan manfaat
pembelajaran
Guru menyampaikan garis besar
7. kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik
Guru menyampaikan peskoran yang
8.
akan dilaksanakan
E. Kegiatan Inti
F. Kegiatan Penutup
123
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
Guru menyimpukan pembelajaran hari
1.
ini
Guru menginformasikan kegiatan
2.
pembelajaran selanjutnya
Guru memberikan pesan dan motivasi
3.
semangat belajar
Guru menutup pembelajaran dengan
4.
doa
Nama :
Lokasi :
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
G. Kegiatan Pendahuluan
124
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
1. Peserta didik mengucapkan salam
H. Kegiatan Inti
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
Peserta didik mengumpulkan data dan
10.
menganalisis data
I. Kegiatan Penutup
Kelas Kontrol
Nama :
Lokasi :
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
J. Kegiatan Pendahuluan
126
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
1. Peserta didik menjawab salam
Salah satu peserta didik memimpin
2.
untuk berdoa
Peserta didik menjawab kabar dan
3. mengucapkan “hadir” ketika absensi
berlangsung
Peserta didik menjawab apersepsi
4. yang berkaitan pada kehidupan sehari-
hari
Peserta didik mengerjakan kuis yang
5.
diberikan untuk pemahaman awal
Peserta didik menyimak penjelasan
6. guru tentang tujuan dan manfaat
pembelajaran
Peserta didik menyimak penyampaian
7. garis besar dan peskoran ketika
pembelajaran
K. Kegiatan Inti
Skor
No. Aspek yang diskor
1 2 3 4
L. Kegiatan Penutup
pilihan jawaban sebanyak 4 pilihan. Tidak ada satu pilihan pun yang salah.
2) Jawablah dengan memberi tanda centang (√) pada lembar jawaban yang
Jarang =2 Selalu =4
Tanggapan
No Pernyataan Tidak Jarang Sering Selalu
Pernah
1. Saya bertanya pada diri sendiri
secara berkala apakah saya
memenuhi tujuan saya
2. Saya mempertimbangkan beberapa
alternatif untuk suatu masalah
sebelum saya menjawab
3. Saya mencoba menggunakan
strategi yang telah berhasil di masa
lalu
4. Saya mengatur langkah sendiri
ketika belajar agar mempunyai
cukup waktu
5. Saya memahami kekuatan dan
kelemahan intelektual saya
129
Tanggapan
No Pernyataan Tidak Jarang Sering Selalu
Pernah
6. Saya berpikir tentang apa yang
benar-benar perlu saya pelajari
sebelum saya memulai tugas
7. Saya tahu seberapa baik yang saya
lakukan setelah menyelesaikan tes
8. Saya menyusun tjuan tertentu
sebelum memulai tugas
9. Saya lambat dalam menemukan
informasi yang penting
10. Saya tahu informasi apa yang paling
penting untuk dipelajari
11. Saya bertanya pada diri sendiri
apakah saya telah
mempertimbangkan semua opsi saat
memecahkan masalah
12. Saya pandai mengatur informasi
13. Saya secara sadar memusatkan
perhatian saya pada informasi
penting
14. Saya memiliki tujuan khusus untuk
setiap strategi yang saya gunakan
15. Saya belajar paling baik ketika saya
tahu sesuatu tentang topik itu
16. Saya tahu apa yang guru harapkan
untuk saya pelajari
17. Saya pandai menngingat suatu
informasi
130
Tanggapan
No Pernyataan Tidak Jarang Sering Selalu
Pernah
18. Saya menggunakan strategi
pembelajaran yang berbeda
tergantung pada situasinya
19. Saya bertanya pada diri sendiri
apakah ad acara yang lebih mudah
untuk melakukan sesuatu setelah
saya menyelesaikan tugas
20. Saya memiliki kendali atas seberapa
baik saya belajar
21. Saya meninjau secara berkala untuk
membantu saya memahami suatu
hubungan yang penting
22. Saya bertanya pada diri sendiri
tentang materi sebelum saya
memulai
23. Saya memikirkan beberapa cara
untuk menyelesaikan masalah dan
memilih yang terbaik
24. Saya saya meringkas apa yang telah
saya pelajari setelah saya selesai
25. Saya meminta bantuan orang lain
ketika saya tidak mengerti sesuatu
26. Saya dapat memotivasi diri saya
untuk belajar ketika saya perlu
27. Saya menyadari strategi apa yang
saya gunakan ketika saya belajar
131
Tanggapan
No Pernyataan Tidak Jarang Sering Selalu
Pernah
28. Saya mengetahui diri saya dapat
menganalisis kegunaan strategi
ketika saya belajar
29. Saya menggunakan daya intelektual
saya untuk mengkompensasi
kelemahan saya
30. Saya fokus pada makna dan
pentingnya informasi baru
31. Saya membuat contoh sendiri untuk
membuat informasi lebih bermakna
32. Saya saya dapat meskor seberapa
baik saya memahami sesuatu
33. Saya mengetahui diri saya dapat
menggunakan strategi pembelajaran
yang bermanfaat secara otomatis
34. Saya mengetahui diri saya berhenti
secara teratur untuk memeriksa
pemahaman saya
35. Saya tahu kapan strategi
pembelajaran paling efektif ketika
saya belajar
36. Saya bertanya pada diri sendiri
seberapa baik saya mencapai tujuan
setelah saya selesai
37. Saya menggambar foto-foto atau
diagram untuk membantu saya
dalam memahami pelajaran
132
Tanggapan
No Pernyataan Tidak Jarang Sering Selalu
Pernah
38. Saya bertanya pada diri sendiri
apakah saya telah
mempertimbangkan semua opsi
setelah saya menyelesaikan masalah
39. Saya mencoba menerjemahkan
informasi baru ke dalam kata-kata
saya sendiri
40. saya mengubah strategi ketika saya
gagal dalam memahami
41. Saya menggunakan teks yang saya
pahami untuk membantu saya
belajar
42. Saya membaca intruksi secara
seksama sebelum memulai tugas
43. Saya bertanya pada diri sendiri
apakah teks yang sudah saya baca
berkaitan dengan apa yang sudah
saya ketahui
44. Saya mengevaluasi kembali asumsi
saya ketika bingung
45. Saya mengatur waktu saya untuk
mencapai tujuan saya
46. Saya belajar lebih banyak ketika
saya tertarik dengan topiknya
47. Saya mencoba belajar dengan
membagi materi pelajaran tersebut
menjadi beberapa bagian kecil
133
Tanggapan
No Pernyataan Tidak Jarang Sering Selalu
Pernah
48. Saya fokus pada makna keseluruhan
daripada makna spesifik
49. Saya bertanya pada diri sendiri
tentang seberapa baik yang saya
lakukan saat saya belajar sesuatu
yang baru
50. Saya bertanya pada diri sendiri
apakah saya bisa belajar sebanyak
mungkin setelah saya
menyelesaikan tugas
51. Saya berhenti dan kembali mencari
informasi baru yang tidak jelas
52. Saya berhenti dan membaca lagi
ketika saya bingung
134
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PRE-
TEST PRE-
KONTR TEST
OL EKSPERI
MEN
N 27
N 27
Normal Mean 23.89 Normal Mean 29.63
Parametersa
Std. Parametersa
13.960 Std. Deviation 12.163
Deviation
Most Extreme Absolute .167
Most Extreme Absolute .165 Differences
Differences Positive .167
Positive .165 Negative -.082
Negative -.086 Kolmogorov-Smirnov Z .867
Asymp. Sig. (2-tailed) .440
Kolmogorov-Smirnov Z .859
a. Test distribution is Normal.
Asymp. Sig. (2-tailed) .452
a. Test distribution is Normal.
Uji Homogenitas
Pre-Test
Post-Test
Pre-Test
Group Statistics
Post-test
Group Statistics
Descriptives
Median .0625
Variance .082
Std. Deviation .28675
Minimum -1.25
Maximum .36
Range 1.61
Interquartile Range .17
Skewness -3.624 .448
Kurtosis 16.461 .872
Eksperimen Mean .5739 .04720
95% Confidence Interval for Lower Bound .4769
Mean
Upper Bound .6709
5% Trimmed Mean .5865
Median .6250
Variance .060
Minimum .00
Maximum .92
Range .92
Interquartile Range .25
Skewness -.982 .448
Kurtosis .261 .872
166
Lampiran 15 Dokumentasi
Membagikan LKPD