Anda di halaman 1dari 76

IMPLEMENTASI METODE BIL-QOLAM DALAM

MENGINTERPRETASI BACAAN AL-QURAN (STUDI KASUS)


DI MI AL-MAARIF 02 SINGOSARI MALANG

SKRIPSI

Oleh :
Muhammad Tanwirun Nufus A.
NPM. 21601013001

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
2020
IMPLEMENTASI METODE BIL-QOLAM DALAM
MENGINTERPRETASI BACAAN AL-QURAN (STUDI KASUS) DI MI
AL-MAARIF 02 SINGOSARI MALANG

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang Untuk Memenuhi
Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :
Muhammad Tanwirun Nufus A.
NPM. 21601013001

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2020

i
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang disusun oleh Muhammad Tanwirun Nufus A ini


Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk diuji

Malang 30 juni 2020.


Pembimbing 1

Drs. H. Azhar Haq, M.PdI

Malang,8 juli 2020


Pembimbing 2

Dr. Zuhkhriyan Zakaria, M.Pd

ii
PENGESAHAN
TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi oleh Muhammad Tanwirun Nufus A ini telah diujikan


Di depan tim penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang dan
diterima untuk memenuhi syarat guna untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Pendidikan Guru Madrasa Ibidayah
Malang...........................

Dewan Penguji

Ketua Sekertaris

....................... .. ...................................

NPP NPP

Penguji Utama

...........................

NPP
Mengetahui Mengesahakan
Ketua prodi PGMI Dekan Fakultas Agama Islam

Dr. Fita Mustafida, M.Pd Drs. H. Anwar Sa’dullah, M.Pd

NPP.131110198632224 NPP.1910200036

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini


Nama : Muhammad Tanwirun Nufus A.
NPM : 21601013001
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibidayah
Judul Penelitian : Implementasi Metode Bil-Qolam dalam Menginterpretasi Bacaan
Al-Qur’an (Studi Kasus) di MI Al Maarif 02 Singosari Malang

Menyatakan bahwa dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi/ falsifikasi/ fabrikasi baik sebagian atau
seluruhnya.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
plagiasi/falsifikasi/fabrikasi baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima
sanksi terhadap perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 10 Juli 2020


Yang membuat pernyataan

Muhammad Tanwirun Nufus A


NPM. 21601013001

iv
Abstrak

Nufus, Tanwirun. 2020. Implementasi Metode Bil-Qolam dalam Menginterpretasi

Bacaan Al-Quran (Studi Kasus) di MI Al Maarif 02 Singosari Malang. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Faklutas Agama Islam,

Universitas Islam Malang. Pembimbing 1 : Drs. H. Azhar Haq,M.PdI.

Pembimbing 2 : Dr. Zukhriyan Zakaria, M.Pd.

Kata Kunci : Bil Qolam, Bacaan, Al Quran

Penelitian ini berangkat dari latar belakang penafsiran bacaan Al Quran atau

penerapan sebuah metode baca Al Quran yang ada di MI Al Maarif 02 Singosari Malang.

Dalam kegiatan baca Al Quran di rumah siswa bukanlah hal yang tidak efektif dikarenakan

Singosari merupakan lingkungan pesantren, namun melalui metode Bil Qolam di MI inilah

siswa mampu mengenal lebih jauh dan mampu mempraktekkan dengan baik bacaan Al

Quran yang baik dan benar.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui profesionalitas guru dalam

mengajar metode Bil Qolam di MI Almaarif 02 Singosari Malang, (2) Untuk

mendiskripsikan langkah-langkah implementasi metode Bil Qolam dalam mengintrpretasi

bacaan Al-Qur‟an di MI Almaarif 02 Singosari Malang, (3) Untuk mengetahui dampak

kepada siswa dari hasil menginterpretasi bacaan Al-Qur‟an dengan metode Bil Qolam di

MI Almaarif 02 Singosari Malang.

Untuk menggali data tersebut, digunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan

jenis penelitian studi kasus, instrumen adalah peneliti sendiri, dan teknik pengumpulan

v
data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisi dengan

cara mengorganisasikan dan mengurutkan data sehingga menarik kesimpulan dari hasil

penelitian.

Hasil daripada penelitian menunjukkan bahwa, (1) profesionalitas guru dalam

mengajar metode Bil Qolam di MI Almaarif 02 Singosari Malang diwujudkan dalam

bentuk menjadi pengajar yang tekun dan mempunyai sebuah izin mengajar dan dalam

implementasinya menggunakan cara yang baik dan jauh dengan kekakuan dalam mengajar.

(2) Langkah-langkah implementasi metode Bil Qolam dalam mengintrpretasi bacaan Al-

Qur‟an di MI Almaarif 02 Singosari Malang dapat berjalan dengan baik saat siswa

mengikuti pembelajaran menggunakan metode Bil Qolam. (3) Hasil daripada

menginterpretasi bacaan Al-Qur‟an dengan metode Bil Qolam di MI Almaarif 02 Singosari

Malang secara kualitatif mampu meni gkatkan kualitas bacaan Quran siswa yang berangkat

dari sesuatu yang baik dan menjadi sangat baik.

vi
MOTO

‫ش ٍء َز ََك ٌت َو َز ََك ُت الي ِع ي ِْل التَّ يع ِل ي ُي‬ ‫ِل ُ ِل‬


‫ك َي‬
“ Segala sesuatu itu ada zakatnya dan zakatnya ilmu adalah mengajar”

( Wasiat KH. Bashori Alwi Murtadlho dari KH. Dimyathi Al Karim)

vii
PERSEMBAHAN
‫هللا َّالر ي َْح ِن َّالر ِح ي ِي‬
ِ ‫ب يِس ِم‬
Dengan senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT.serta sholawat dan
salam tetap tercurahkan kepada baginda rasul Muhammad SAW, penulis persembahkan
karya skripsi ini kepada:

Ayahanda KH. Abdul Mubarok Amir Al Hafidz dan Ibunda Siti Syarofah, sosok yang
oaling berjasa dalam hidup saya dengan segala pengorbanan dan kesabaran beliau hingga
mengantarkan langkah penulis sampai disini.

Alm. Drs. Imam Syafi’i M.AP dan Istri Nur Saadah S.PdI yang telah membantu penuh
dalam berpendidikan di Universitas Islam Malang.

Kakak saya Muhammad Nashrulah Al Jam’an yang telah memberikan semangat terhadap
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Nuro Qolbi Aghitsnillah yang telah memberikan semangat hingga penulis lebih
bersemangat dalam melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi di Universitas Islam
Malang.

Drs. H. Azhar Haq, M.PdI dan Dr. Zukhriyan Zakaria, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, ketelatenan hingga karya penulis benar-
benar terselesaikan dengan baik.

Para guru dan dosen, berserta jajaran guru yang saya hormati. Selama saya menuntut ilmu
yang telah memberikan bekal pengetahuan ahama maupun umum, yang menjadikan saya
semakin tahu tentang makna kehidupan yang sebenarnya.

viii
KATA PENGANTAR

‫هللا َّالر ي َْح ِن َّالر ِح ي ِي‬


ِ ‫ب يِس ِم‬
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa memberikan
hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesdaikan skripsi ini dengan judul
“Implementasi Metode Bil-Qolam dalam Menginterpretasi Bacaan Al-Qur’an (Studi
Kasus) di MI Al Maarif 02 Singosari Malang” dengan keadaan sehat dan penuh dengan
barokah dan manfaat nantinya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan atas junjungan nabi kita
nabi Muhammad SAW yang mana telah menutun kita menuju sang pencipta dengan
menjadikan kita sebagai umat yang dimulyakan oleh Allah SWT.
Selanjutnya, penulis mengycapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang
terlibat langsung maupun tidak langsung dapat terselesaikannya skripsi ini, penulis tidak
lepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Di antaranya adalah
yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Masykuri Bakri, M.Si selaku Rektor Universitas Islam Malang
2. Drs. H. Anwar Sa’dullah. M.PdI selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas
Islam Malang yang telah memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan.
3. Dr. Fita Mustafida, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Universitas Islam Malang yang telah banyak memberikan arahan dan
dukungan yang sangat berarti.
4. Drs. H. Azhar Haq, M.PdI selaku Dosen pembimbing I (Satu) yang telah memberikan
waktunya dalam mengarahkan dan membimbing dalam penyelesain penulisan Skripsi
ini dengan penuh kesabaran.
5. Dr. Zukhriyan Zakaria, M.Pd selaku Dosen pembimbing II (Dua) yang telah
membimbing peneliti untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.
6. Seluruh Dosen Universitas Islam Malang, khususnya Dosen Fakultas Agama Islam
Universitas Islam Malang yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada
penulis selama menempuh studi di Universitas Islam Malang.

ix
7. Bapak Khoirul Anam, S.Pd selaku kepala sekolah MI Al Maarif 02 Singosari Malang
yang telah memberi dan menerima dengan mudah dan memberikan kemudahan di
tengah pandemi ini untuk melakukan penelitian.
8. Ahmad Faqih S.Si selaku koordinator metode Bil-Qolam MI Al Maarif 02 Singosari
Malang yang telah memberikan waktu dan ilmunya untuk penulis dalam
mengumpulkan data terkait penelitian.
9. Ayahanda dan Ibunda serta segenap keluarga tercinta yang telah banyak memberikan
pengorbanan yang tidak terhingga nilainya baik moril, materil maupun spiritual
sehingga sampai kepada jenjang perguruan tinggi.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan balasan yang tiada tara kepada
semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini. Penulis hanya
mampu mendoakan semoga amal ibadah yang telah dilakukan diterima oleh AllahSWT
sebagai amal yang mulia.
Sebagai manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan, pemnulis menyadari
bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.

Malang, 03 Juli 2020

Penulis.

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ v

ABSTRAK..................................................................................................................... vi

HALAMAN MOTO ..................................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................

A. Konteks Penelitian ..................................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ....................................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 7

E. Definisi Operasional .................................................................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................................

xi
A. Landasan Teori .......................................................................................................... 9

1. Konsep Metode .......................................................................................................... 9

a. Pengertian Metode ..................................................................................................... 9

b. Metode Belajar Dalam Al-Qur’an ............................................................................. 11

2. Implementasi Metode Bil-Qolam .............................................................................. 13

a. Pengertian Metode Bil-Qolam ................................................................................... 13

b. Langkah-langkah Mengajar Metode Bil-Qolam........................................................ 13

3. Dampak Metode Bil-Qolam Dalam Menginterpretasi Bacaan Al-Qur’an ............... 15

a. Kelebihan Metode Bil-Qolam ................................................................................... 15

b. Kekurangan Metode Bil-Qolam ................................................................................ 16

4. Kerangka Berfikir ...................................................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................................

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................................................... 17

2. Kehadiran Peneliti ..................................................................................................... 19

3. Lokasi Penelitian ...................................................................................................... 20

4. Sumber Data ............................................................................................................. 21

5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 22

6. Teknik Analisis Data ................................................................................................ 24

xii
7. Pengecekan Keabsahan Data ................................................................................... 25

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN .........................................

A. Profil Sekolah ........................................................................................................... 28

B. Sejarah Sekolah ......................................................................................................... 29

C. Paparan Data Penelitian ............................................................................................ 35

1. Upaya Guru Dalam Menginterpretasi Bacaan Al-Quran ......................................... 35

2. Langkah-langkah Implementasi Metode Bil Qolam ................................................. 39

a. Langkah-langkah Metode Bil-Qolam ........................................................................ 39

b. Pelaksanaan Pembelajaran......................................................................................... 40

3. Hasil Penginterpretasian Bacaan Al-Qur’an ............................................................. 42

BAB V PEMBAHASAN ....................................................................................................

A. Upaya Guru Dalam Menginterpretasi Baccan Al-Qur’an ........................................ 45

B. Langkah-langkah Implementasi Metode Bil-Qolam ................................................ 46

C. Hasil Implementasi Metode Bil-Qolam .................................................................... 47

D. Menafsirkan Temuan Penelitian ............................................................................... 49

BAB VI PENUTUP ............................................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 50

B. Saran ......................................................................................................................... 51

DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................... 52

LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................... 54

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................... 61

xiii
DAFTAR TABEL

Lampiran 1 ..............................................................................................................

Tabel Pedoman Wawancara ....................................................................... 54

xiv
DAFTAR GAMBAR

Lampiran 2: Dokumentasi Penelitian

Gambar 2.1 (Wawancara dengan Koordinator Bil-Qolam MI) ..................................... 57

Gambar 2.2 (Buku ajar Bil-Qolam Jilid I) ..................................................................... 58

Gambar 2.3 (Buku ajar Bil-Qolam Jilid II) .................................................................... 58

Gambar 2.4 (Buku ajar Bil-Qolam Jilid III) ................................................................... 59

Gambar 2.5 (Buku ajar Bil-Qolam Jilid VI) .................................................................. 59

Gambar 2.6 (Gerbang depan YP. Al Maarif Singosarai Malang) .................................. 60

Gambar 2.7 (Halaman multi fungsi YP. Al Maarif Singosari Malang) ......................... 60

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ................................................................... 54

Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian ............................................................... 57

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan merupakan suatu proses yang dimana mencakup tiga

dimensi yakni individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu

tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang

dimana memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia

maupun masyarakat (Kholis, 2019: 24).

Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, diartikan sebagai pendidikan

yakni mengandung beberapa proses antara lain suatu proses transfer ilmu,

transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang

dicakupnya. Dengan demikian pengajaran lebih berorientasi pada pembentukan

spesialis atau bidang-bidang tertentu, yang didalamnya terdapat suatu proses,

oleh karena itu perhatian dan minatnya lebih bersifat teknis.

Sebagaimana definisi di atas dapat diartikan bahwa pendidikan

merupakan jalur untuk mendapatkan suatu ilmu melalui tahap proses

tranformasi di dalam kelas ataupun di luar kelas, terdapat istilah belajar dan

pembelajaran dalam dunia pendidikan formal dan Non – formal , dua istilah ini

mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dalam hal implementasi, belajar

mampu dilakukan dimana saja dan kapanpun namun pembelajaran harus

tercantum komponen pembelajaran yang terdiri atas guru, siswa, media

pembelajaran, perangkat pembelajaran, dan sarana prasarana lain yang

1
2

mendukung dilakukannya suatu proses pembelajaran di dalam kelas atau di

luar kelas. Peran penting dalam proses pembelajaran adalah guru, guru ialah

yang berperan sebagai pembimbing, motivator, dan stimulator bagi anak

didiknya. Peserta didik perlu dibantu untuk mengembangkan potensi dirinya

sehingga potensi intelektualnya terus berkembang. Setiap manusia dalam

kodratnya adalah pembelajar yang cerdas (Warsono, 2017: 3).

Interaksi anatara guru dan murid sangat membantu untuk terlaksananya

proses pembelajaran, sekaligus adanya timbal balik antara guru dan murid,

karena dalam hal ini suatu proses pembelajaran diartikan sebagai suatu proses

transfer ilmu yang mempunyai tujuan.

Guru merupakan panutan, suri tauladan yang baik serta setiap ucapan

dan gaya hidup akan dicontoh oleh perserta didik. Poin penting ini terdapat

pada berlangsungnya proses pembelajaran, namun yang harus dilakukan oleh

seorang guru bukanlah tetap dalam lingkup mengajar namun ada hal-hal yang

harus ditransfer oleh guru kepada peserta didik yakni sebuah motivasi,

motivasi inilah yang mampu mendorong peserta didik untuk selalu belajar

dalam proses pembelajaran dengan rasa nyaman dengan didukung oleh

lingkungan yang aman, bersih dan sehat.

Profesionalisme guru sangat dibutuhkan dalam berlangsungnya proses

pembelajaran yang bermakna. Guru yang profesional akan tercermin dalam

penampilan pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan

keahlian, baik dalam materi maupun metode. Di samping keahliannya, sosok


3

guru profesional ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan

seluruh pengabdiannya. Guru profesional hendaknya mampu memikul dan

melaksanakan tanggung jawabnya sebagai guru kepada peserta didik, orang

tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya (Shabir, 2015: 222).

Tentunya profesionalitas inilah yang harus dimiliki oleh seorang guru,

bukanlah tugas yang mudah untuk menjadi guru yang profesional. Setiap guru

profesional harus memenuhi persyaratan yakni sebagai manusia yang

bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dan dalam waktu yang sama dia

juga mengembang sejumlah tanggung jawab dalam bidang pendidikan. Guru

sebagai pendidik bertanggung jawab mewariskan nilai-nilai dan norma-norma

kepada generasi muda sehingga terjadi proses pelestarian dan penerusan nilai.

Bahkan melalui proses pendidikan, diusahakan terciptanya nilai-nilai baru.

Kompetensi guru tidak bisa dilupakan oleh seorang pendidik yang

profesional, serta menjadi hal yang mendasar bagi guru untuk memiliki

kompetensi disamping keahlian dalam mengajar. Dalam UU NO 14 tahun 2005

memberikan himbauan serta keharusan bagi guru untuk memiliki kompetensi

yang bersifat mutlak dan mendasar atas pengakuan terhadap profesinya yang

harus dipenuhi. Berdasarkan pasal 10 ayat 1 guru harus memiliki empat

kompetensi, yang meliputi:

1. Kompetensi pedagogik,

2. Kompetensi kepribadian,

3. Kompetensi sosial, dan


4

4. Kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Motivasi merupakan salah satu komponen penting dalam belajar dan

pembelajaran, namun seringkali seorang pendidik meninggalkannya dan

dianggap bahwa tugas sudah selesai setelah menyampaiakan materi dalam

suatu proses pembelajaran. Keinginan siswa untuk belajar dalam pembelajaran

merupakan salah satu produk yang harus dimanfaatkan oleh pendidik untuk

memberikan sebuah motivasi.

Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi

tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak

suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak

suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi

itu tumbuh di dalam diri seseorang. Lingkungan merupakan salah faktor dari

luar yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri seseorang untuk belajar.

Keberhasilan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran sangat

dipengaruhi oleh motivasi yang ada pada dirinya. Indikator kualitas

pembelajaran salah satunya yakni adanya motivasi yang tinggi, yang muncul

dari para peserta didik. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang

tinggi terhadap pembelajaran maka dapat diprediksi mereka akan tergerak atau

tergugah untuk memiliki keinginan melakukan sesuatu yang dapat memperoleh

hasil atau tujuan tertentu (Amna, 2017: 177)

Proses belajar di kelas merupakan proses dimana motivasi dibutuhkan

oleh peserta didik, bercermin dari tujuan diadakannya motivasi dalam belajar

ialah untuk mengerakkan peserta didik untuk memulai suatu lagkah dan
5

menghasilkan untuk tujuan tertentu.

Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam metode yang bisa

dipakai guru untuk mengajar suatu disiplin ilmu, yang dalam implementasinya

tetap memperhatikan atas berbagai hal, seperti kondisi dan situasi kegiatan

belajar mengajar serta kondisi situasi fasilitas yang tersedia serta disesuaikan

dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.

Metode merupakan suatu alat dalam pelaksanaan pendidikan, yakni

yang digunakan dalam penyampaian materi tersebut. Materi pelajaran yang

mudah pun kadang-kadang sulit berkembang dan sulit diterima oleh peserta

didik, karena cara atau metode yang digunakannya kurang tepat. Namun,

sebaliknya suatu pelajaran yang sulit akan mudah diterima oleh peserta didik,

karena penyampaian dan metode yang digunakan mudah dipahami, tepat dan

menarik.

Dalam penelitian ini maka peneliti menemukan suatu permasalahan

yang berkaitan dengan implementasi salah satu metode pada sebuah lembaga

pendidikan, yakni di MI Almaarif 02 Singosari Malang. Sesuai interview, ada

sebuah problema yang dimana peneliti berkeinginan untuk meneliti. Maka pada

Studi Kasus in peneliti menemukan sebuah metode baca Al-Quran. Namun,

pada penelitian kali ini beda dengan metode yang diajarkan oleh kebanyakan

guru baca Al-Quran lainnya, yakni dalam lingkup hasil dimana siswa mampu

menguasai bacaan Al-Quran dengan baik dan benar melalui metode Bil Qolam.

Keunikan di MI Almaarif 02 Singosari Malang selain menerapkan

metode Bil Qolam yakni dari segi lingkungan , lingkungan yang ada di sekitar
6

MI Almaarif 02 Singosari merupakan lingkungan pesantren, banyak dimana

jumlah siswa dan siswi berasal dari pondok pesantren sekitar.

Berdasarkan pembahasan peneliti diatas, maka dari itu peneliti

mengangkat judul penelitian yakni “Implementasi Metode Bil Qolam dalam

Menginterpretasi Bacaan Al-Quran (Studi Kasus). di MI Al Maarif 02

Singosari”.

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana langkah-langkah implementasi metode Bil Qolam

dalam mengintrpretasi bacaan Al-Qur‟an di MI Almaarif 02

Singosari Malang?

2. Bagaimana profesionalitas guru dalam mengajar metode Bil Qolam

di MI Almaarif 02 Singosari Malang?

3. Bagaimana dampak kepada siswa dari menginterpretasi bacaan Al-

Qur‟an dengan metode Bil Qolam di MI Almaarif 02 Singosari

Malang?

C. Tujuan Penelitian

Berawal dari fokus penelitian di atas, maka penelitian bertujuan :

1. Untuk mengetahui profesionalitas guru dalam mengajar metode Bil

Qolam di MI Almaarif 02 Singosari Malang.

2. Untuk mendiskripsikan langkah-langkah implementasi metode Bil

Qolam dalam mengintrpretasi bacaan Al-Qur‟an di MI Almaarif 02


7

Singosari Malang.

3. Untuk mengetahui dampak kepada siswa dari hasil

menginterpretasi bacaan Al-Qur‟an dengan metode Bil Qolam di MI

Almaarif 02 Singosari Malang.

D. Manfaat Penelitian

Terdapat sejumlah manfaat yang dapat dipetik dari hasil

penelitian yang peneliti lakukan, yaitu :

1. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan

untuk mengembangkan program pendidikan di sekolahnya. Dengan

tujuan untuk memulai langkah bersaing menuju madrasah unggul

melalui proram sekolah.

2. Bagi guru, penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pendidik agar

menyadari betapa pentingnya meningkatkan mutu pendidikan di

sekolah melalui program sekolah dalam menghasilkan generasi

yang berkualitas dalam bidang keterampilan dan bakat di era

globalisasi ini.

3. Bagi orang tua dan masyarakat pada umumnya, hasil penelitian ini

juga bermanfaat bagi orang tua dan masyarakat pada umumnya.

Tujuannya untuk memberikan faham akan upaya meningkatkan

kualitas mutu pendidikan untuk siswa dalam mencerminkan rasa

tanggung jawab kepada siswa.

4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini juga mampu digunakan


8

sebagai acuan untuk dilaksanakannya penelitian sejenis.

E. Definisi Oprasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalah

pemahaman dari istilah yang peneliti wujudkan dari judul skripsi.

Sesuai dengan judul peneliti yang ada yakni “Implementasi Metode Bil

Qolam dalam Menginterpretasi Bacaan Al-Qur’an (Studi Kasus). di MI

Al Maarif 02 Singosari ”, maka definisi operasional yang perlu

dijelaskan, yaitu:

1. Implementasi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)

diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan, yakni dalam judul

menerapkan metode Bil Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari.

2. Metode merupakan suatu alat dalam pelaksanaan pendidikan, yakni

yang digunakan dalam penyampaian materi tersebut (Maesaroh,

2013: 155).

3. Menginterpretasi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)

menginterpretasi dari kata interpretasi yang berarti pemberian

kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu atau

tafsiran.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konsep Metode

a. Pengertian Metode

Metode merupakan sebuah cara atau tahapan yang dimana dalam hal ini

diterapkan atau digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik,

interaksi ini dilakukan bukan hanya dalam konteks tersampaikannya materi namun

terdapat suatu hal yang penting dalam menunjang suatuy metode yang berkualitas,

yaitu adanya sebuah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan

materi dan mekanisme metode pembelajaran, dan itulah yang menjadi target

dimana metode itu sendiri diterapkan dalam proses pembelajaran di luar kelas

maupun di dalam kelas (Afandi dkk, 2013: 16).

Keberadaan metode dalam proses belajar merupakan faktor penting yang

mempengaruhi seluruh aspek-aspek belajar dan pembelajaran. Pembelajaran yang

berkualitas tidak lepas dari peranan metode, metode yang diterapkan oleh pendidik

bukanlah sesuatu yang tiba-tiba, namun sudah direncanakan dan struktural, siswa

mampu menerima materi dengan baik, mampu mendengar dan menirukan materi

dengan baik tidak lepas daripada peranan metode itu sendiri dan ada faktor motivasi

yang muncul dari siswa untuk selalu giat dan antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran, namun jika motivasi mampu muncul dari diri siswa itu sendiri

(Inttrinsik) dan ada yang muncul dari lingkungan atau (Ekstrinsik).

9
10

Dalam proses penerapan metode akan muncul terjadinya Interaksi antara

pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

mewujudkan suatu proses pembelajaran yang bermakna. Perubahan tingkah laku

peserta didik dalam rana afektif, kognitif dan psikomotorik dapat dilihat dari

bagaimana peserta didik masuk dalam proses pembelajaran. Hasil belajar peserta

didik akan tampak pada beberapa aspek, antara lain:

1. Kognitif peserta didik yang tertera dalam rana pengetahuan mengalami

peningkatan sehingga siswa yang belum mengetahui akan menjadi tahu

melalui proses belajar maupun pembelajaran yang dirancang oleh pendidik

dan diimplementasikan melalui metode.

2. Setelah siswa mengetahui lalu muncul sebuah definisi atau pengertian dari

apa yang dilihat, dibaca, maupun didiskusikan oleh siswa satu dengan siswa

lainnya, tentu jika ini dilaksanakan dalam konsep pembelajaran maka

terdapat peranan pendidik yang memberikan motivasi atau arahan demi

suatu Originalitas materi dan sesuai dengan norma etika yang ada di dalam

masyarakat.

3. Dari pengertian atau definisi yang telah diterima oleh peserta didik maka

perlu adanya suatu pembiasaan yang muncul untuk diimplementasikan

dalam kehidupan sehari-hari, cara ini mampu dilakukan pendidik dalam

bentuk pengulangan materi demi terwujudnya ingatan yang kuat untuk

peserta didik dan motivasi.

4. Setelah pembiasaan itu terwujud maka akan muncul sebuah keterampilan

siswa yang bersifat nyata, dalam artian makna kolaboratif antara


11

pembiasaan dan keterampilan mampu mewujudkan peserta didik yang

berkualitas.

5. Kesadaran peserta didik akan kemampuan dirinya mampu mewujudkan

suatu apresiasi yang dilakukan peserta didik untuk dirinya sendiri, orang lain

dan proses pembelajaran.

6. Terdapat kesadaran inilah yang mampu menciptakan suatu daya emosional

siswa terhadap apa yang dihadapi dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-

hari;

7. Seorang siswa yang telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik akan

selalu berusaha menjaga hubungan sosial mereka melalui tahap kesadaran

dan apresiasi yang timbul pada diri peserta didik.

8. Perilaku siswa yang berkependidikan dalam arti telah menerima suatu

transformasi ilmu mampu terwujud dalam perilaku atau sikap yang baik dan

benar terhadap lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Seseorang yang telah melakukan perbuatan belajar maka akan terlihat

terjadinya perubahan dalam salah satu atau bebarapa aspek tingkah laku sebagai

akibat dari hasil belajar (Afandi dkk, 2013: 4).

b. Metode belajar dalam Al-Qur’an

Dalam kamus besar bahasa Indonesia metode adalah, “cara teratur yang

digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang

dikehendaki.” Tidak bisa dipungkiri bahwa metode merupakan cara yang

digunakan dalam suatu pekerjaan dan terdapat suatu tujuan demi terciptanya suatu
12

proses pembelajaran yang bermakna.

Pandangan Al-Qur`an tentang metode dapat diketahui dari wahyu pertama

yang diterima Nabi Muhammad SAW dalam QS. Al-Alaq ayat 3-5 yang berbunyi:

)٥( ‫) عَ َّ َْل ي إال ِن َس َان َما لَ يم ي َ يع َْل‬٤( ‫) َّ ِاَّلي عَ َّ َْل ِِبليقَ َ ِْل‬٣( ‫ا يق َر ْأ َو َرب ُّ َك يالأ يك َرا ُم‬

( “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar

(manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang

tidak diketahuinya” (Kementerian Agama RI, 2013: 597).

Wahyu pertama itu tidak menjelaskan apa yang harus dibaca, karena dalam hal

ini kata iqra’ merupakan kata perintah (fi’lu Amr), dan Al-Qur`an menghendaki

umatnya membaca apa saja selama bacaan tersebut dengan menyebut nama Allah

(Tabrani, 2014: 27).

Metode merupakan cara, jika Al-Qur’an mengatakan iqra maka jawaban

daripada kata tersebut yakni Allama Bilqolam yakni melalui perantara pena.

Perintah membaca dalam ayat di atas bukan berarti pengetauan akan dimiliki

dengan cara membaca saja namun pada ayat di atas terdapat suatu cara untuk

menuju sebuah pengetahuan yang mampu mengakar dalam diri seseorang yakni

melalui qolam.

Dalam kegiatan belajar, maka metode dapat dikatakan sebagai cara yang

dilakukan oleh pengajar atau pendidik dalam mentransfer sebuah ilmu pengetahuan.

Dalam lingkup pembelajaran baca Al-Qur’an.


13

2. Implementasi Metode Bil-Qolam

a. Pengertian Metode Bil-Qolam

Kata Bil-Qolam diambil dari salah satu firman Allah s.wt. dalam surat Al-Alaq

ayat 3-4:

)٤( ‫) َّ ِاَّلي عَ َّ َْل ِِبليقَ َ ِْل‬٣( ‫ا يق َر ْأ َو َرب ُّ َك يالأ يك َرا ُم‬

Bil-Qolam adalah sebuah buku panduan praktis belajar membaca Al-Qur’an

dengan susunan kata-kata Arabi yang dimulai dengan mengenalkan bunyi huruf

mulai dari satu huruf, dua huruf dan tiga huruf sampai pada satu kata bahkan satu

ayat, dengan menggunakan intrumen 4 lagu khas Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ)

Singosari dengan menggunakan metode Jibril yang selanjutnya lebih dikenal

dengan metode PIQ (Murtadlo, 2016).

b.) Langkah-langkah Mengajar Metode Bil-Qolam

1) Strategi secara umum:

a) Pengenalan huruf dan bunyi huruf yang berharakat.

b) Pengenalan nama huruf yang berharakat.

c) Lagu, Tahqiq, (Tartil lagu 4 PIQ)

d) Qiroah wal kitabah dengan cara Taqrir (Pengulangan).

2) Strategi pengajaran khusus

i. Untuk huruf yang diatas garis:

a) Guru mengenalkan bunyi huruf/bacaan huruf dengan benar

b) Guru menuntun bunyi huruf secara berulang minimal 3x kemudian

ditirukan oleh semua siswa yang ada di dalam pembelajaran Bil


14

Qolam

c) Jika masih ditemukan murid mencucapkan bunyi huruf yang salah

Maka guru mengulangi bacaan bunyi huruf tersebut hingga tepat dan

benar. Jika di dalam kelas terdapat banyak siswa maka semua yang ada di

dalam kelas mengulangi bacaan secara bersama-sama, jika dalam keadaan

pengulangan individu guru dengan murid (2 orang saja) maka hanya siswa

yang dimaksud yang mengulangi bacaan.

ii. Untuk dua huruf :

a) Guru menuntun bacaan huruf dengan tahqiq dan mengulangi bacaan

tersebut sebanyak 3x

b) Murid menirukan bacaan guru sebanyak 3x

iii. Untuk tiga huruf:

a) Guru menuntun bacaan per-tiga hurufnya dengan tahqiq dan

mengulangi bacaan tersebut sebanyak 3x kemudian murid menirukan

sebanyak 3x.

b) Guru menuntun bacaan per-hurufnya dengan tartil menggunakan

lagu 4 dan mengulanginya sebanyak 3x kemudian murid menirukan bacaan

sebanyak 3x.

c) Guru menuntun bacaan hurud perbaris dengan tartil menggunakan

lagu 4 dan murid menirukan.

iv. Untuk huruf dibawah garis

a) Guru mengenalkan kepada murid nama huruf dengan benar.


15

b) Guru menuntun pengucapan nama huruf secara berulang minimal 3x

kemudian ditirukan oleh semua murid sebanyak 3x.

3. Dampak Metode Bil-Qolam dalam Menginterpretasi Bacaan Al Qur’an

Setiap metode pembelajaran sudah pasti memiliki kelebihan dan

kekurangan tersendiri. Dengan adanya kekurangan dan kelebihan inilah

terkadang suatu metode mampu dikenal oleh masyarakat. Namun saat kita

mengetahui kekurangan suatu metode maka tidak elok bagi kita untuk

menolak secara keseluruhan, dikarenakan segala macam metode baca Al

Qur’an sudah dipastikan mempunyai kelebihan dan kekurang masing-

masing. Begitu pula dengan metode Bil-Qolam. Adapun kelenihan dan

kekurangan metode Bil-Qolam antara lain:

a) Kelebihan Metode Bil-Qolam

1.) Metode Bil-Qolam mempunyai landasan teoritis yang ilmiah

berdasarkan wahyu dan landasan sesuai dengan teori-teori

metodologi pembelajaran. Dengan demikian metode Bil-Qolam

mampu menarik banyak perhatian di kalangan masyarakat sebagai

obyek pembelajaran baca Al-Qur’an.

2.) Metode Bil-Qolam lebih memprioritaskan penerapan teori-teori ilmu

Tajwid, sehingga siswa diharapkan mampu memahami dan

menerapkan ilmu Tajwid itu sendiri baik secara teoritis atau secara

kesuluruhan.

3.) Metode Bil-Qolam dapat diterapkan untuk semua kalangan baik


16

tingkat kanak-kanak, pemuda, dewasa, maupun kalangan orang tua.

Karena metode Bil-Qolam selain menitik beratkan kepada isi

pembelajaran, juga menitik beratkan kepada skill guru metode Bil-

Qolam sehingga tidak lagi diragukan jika metode ini diterapkan

dalam lembaga pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTS dan SMA Se-

derajat.

4.) Materi pembelajaran ilmu Tajwid yang disajikan melalui metode Bil-

Qolam sangat mudah difahami, ringkas, dan lengkap sehingga mudah

dipraktikkan secara langsung.

b. Kekurangan Metode Bil-Qolam

1. Dalam hal mengajarkan metode Bil-Qolam guru kurang mendalami

metodologi pengajaran metode Bil-Qolam

2. Pengalaman guru sangat minim dalam permasalahan jam terbang dan

jadwal yang masih terbilang rendah.

3. Guru tidak menguasai sistem klasikal (pengendalian kelas) sehingga

siswa menjadi tidak terkendali.

4. Kerangka Berfikir

Seperti yang telah dibahas dalam latar belakang, berdasarkan

wawancara dengan guru Bil-Qolam di MI AlMaarif 02 Singosari Malang

bahwa telah disampaikan kepada peneliti dalam pembelajaran Al-Qur’an

terdapat banyak sekali macam dan ragam cara atau metode, tentu tidak

sedikit pula murid yang kesulitan dalam mempelajari Al-Qur’an, maka


17

murid akan mampu memahami suatu materi jika guru telah memberikan

gambaran umum terlebih dahulu dan memberikan pemahaman secara luas

tengang apa itu Bil-Qolam, maka dari itu metode Bil-Qolam sebagai

jawaban untuk murid dan juga wali murid terkait hasil belajar baca Al-

Qur’an siswa menggunakan metode Bil-Qolam dalam menginterpretasi

bacaan AlQur’an di MI Al Maarif 02 Singoari.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan Kualitatif Studi Kasus, Penelitian studi kasus

adalah pendekatan kualitatif yang penelitinya mengeksplorasi kehidupan nyata,

sistem terbatas kontemporer (kasus) atau beragam sistem terbatas (berbagai kasus),

melalui pengumpulan data yang detail dan mendalam yang melibatkan beragam

sumber informasi atau sumber informasi majemuk (misalnya, pengamatan,

wawancara, bahan audiovisual, dan dokumen dan berbagai laporan). (Sulistiono,

2019: 61). Dan penelitian kualitatif ini juga bisa disebut sebagai penelitian

interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi

terhadap data yang ditemukan di lapangan. (Sugiyono, 2010: 8).

Penelitan yang dilakukan peneliti yakni menggunakan jenis penelitian Studi

Kasus yang mana penelitian ini dititik beratkan pada hasil pengumpulan data dari

sumber informasi yang telah ditentukan oleh peneliti yakni Guru Bil Qolam yang

ada di MI Al Maarif 02 Singosari Malang tersebut untuk memperoleh data yang

berkaitan dengan pembahasan yang akan dibahas yakni mengenai Implementasi

Metode Bil Qolam dalam Menginterpretasi Bacaan Al Quran di MI Al Maarif 02

Singosari Malang.

18
19

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan Kualitatif yang menjadi

alat utama penelitian adalah peneliti itu sendiri dalam arti peneliti yang terlibat

langsung sebagai instrument penelitian dengan memperhatikan kemampuan peneliti

dalam hal bertanya, mengamati, melacak, memahami dan mengabstrakkan sebagai

alat penting yang tidak dapat diganti dengan cara lain. Dalam penelitian ini peneliti

wajib hadir di lapangan sebagai pengamat sekaligus sebagai sumber utama dalam

pengumpulan data terkait judul yaitu metode Bil Qolam di MI Al Maarif 02

Singosari Malang.

Sehubungan dengan hal tersebut langkah-langkah yang ditempuh sebagai

berikut:

1. Kegiatan awal sebelum melakukan penelitian terkait dengan judul peneliti

melakukan survey lapangan yang bagaimana peneliti mengamati lingkungan

sekolah dan keadaan yang ada.

2. Selanjutnya peneliti terjun ke lapangan untuk melakukan pengumpulan data

berdasarkan jadwal yang telah disepakati oleh peneliti dan Informan.

Peran peneliti dalam hal ini sebagai partisipan penuh, artinya peneliti

sebagai alat utama dalam pengumpulan data, peneliti ingin mengetahui bagaimana

metode Bil Qolam dalam menginterpretasi bacaan Al Quran.

Cara terbaik yang perlu ditempuh dalam menentukan lapangan penelitian

ialah dengan melihat kenyataan yang ada terkait substansi peneliti dalam menguak

sebuah landasan dasar atau tema penelitian. Tentu dalam hal ini bukan sesuatu yang

menyulitkan seorang peneliti ditengah-tengah lingkungan yang tidak


20

memungkinkan maka menjadi permaslahan ke-dua jika peneliti menguak sesuatu

yang diluar kemampuan peneliti, maka dari itu perlu diadakannya observasi

lingkungan dan memahami obyek penelitian dengan sangat baik.

C. Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dimaksudkan untuk mempermudah dan

memperjelas obyek yang menjadi dasar oenelitian. Adapun lokasi yang dijadikan

penelitian adalah MI Al Maarif 02 Singosari Malang. Lokasi ini dipilih karena

menjadi lokasi yang tidak asing bagi peneliti. Lokasi tersebut berada pada suatu

Yayasan yakni Yayasan Al Maarif Singoari Malang. Lokasi peneliti sangat

mungkin jika dikatakan sebagai lokasi yang strategis, karena banyak berdiri Pondok

pesantren disekeliling yayasan, antara lain :

1. Pondok Pesantren Roudhotul Qur’an (PPRQ), Singosari.

2. Pondok Pesantren Ilmu Qur’an (PIQ), Singosari.

3. Pondok Pesantren Nurul Huda (NH), Singosari.

4. Pondok Pesantren Al-Fatah, Singosari.

5. Pondok Pesantren Islahiyah, Singosari.

6. Pondok Pesantren Hifdzhul Qur’an (PHQ), Singosari.

7. Pondok Pesantren Salafiyah, Singosari, Singosari.

8. Pondok Pesantren Ribath Al- Murtadho, Singosari.

9. Pondok Pesantren Al-Hikmah, Singosari.

10. Pondok Pesantren Mbungkuk, Singosari.

11. Pondok Pesantren An-Naslichah Putri, Singosari.


21

D. Sumber Data

Keterangan atau sumber data merupakan bahan baku dalam penelitian untuk

dijadikan bahan pemecahan masalah atau bahan untuk mengungkapkan suatu

permasalahan. Mengingat masih dalam wujud bahan baku dan bahan tersebut perlu

diolah terlebih dahulu agar dapat berguna sebagai alat pemecahan masalah ataupun

kesimpulan-kesimpulan penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ada 2 macam data, yakni data primer

dan sekunder.

a) Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari

sumber pertamanya (Informan). Dalam hal ini yang dimaksud ialah pengajar

Bil-Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang. Untuk memproleh data

yang kongkrit peneliti menggunakan teknik wawancara kepada guru metode

Bil-Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang.

b) Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain, yang dimaksud

ialah data yang diperoleh bukan langsung diperoleh oleh peneliti. Dalam hal

ini peneliti juga memperoleh dari buku, sumber dari arsip dan dokumen.

Sumber data yang tercantum pada penelitian ini didapatkan dari beberapa jenis

data, yakni :

1. Pribadi atau perorangan meliputi semua orang yang dianggap memiliki

informasi berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Lembaga-lembaga, Organisasi sosial, Sekolah, Kantor, dan sejenisnya.

3. Proses kegiatan, peristiwa yang sedang berlangsung, contohnya proses

pembelajaran.
22

4. Bahan-bahan dokumen, laporan, arsip, surat-surat keputusan, undang-

undang, peraturan, dan lain sebagainya.

5. Kepustakaan, yaitu kitab, majalah, artikel pada jurnal, koran atau bahan tuis

lainnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif instrumen utama adalah peneliti

sendiri untuk mencari data dengan berinteraksi secara langsung dengan informan

atau subyek yang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan peneliti melalui

Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.. Dalam hal ini peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Metode observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang

mengharuskan peneliti turun kelapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan

ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu peristiwa, tujuan. Peneliti

menggunakan metode ini dirasa sangat tepat dalam penelitian jenis kualitatif

dikarenakan dalam jenis penelitian ini diharuskan peneliti untuk mengamati secara

langsung bagaiman proses yang ada. Jenis observasi yang digunakan peneliti ini

ialah jenis observasi yang tidak terstruktur tanpa menggunakan pedoman observasi

dan tidak dipersiaokan secara sitematis tentang apa yang menjadi obyek observasi

(Sugiyono, 2010: 228).

Sehingga fokus observasi berkembang selama kegiatan berlangsung. Hal ini

dilakukan dengan sebab peneliti ingin melakukan pengamatan secara bebas dan

melihat apa yang menjadi unik dan menarik, memerlukan analisis, dan kemudian
23

menuju kepada tahap kesimpulan. Maka dari itu peneliti akan melakukan

pemgamatan terhadap guru metode Bil-Qolam serta pihak sekolah yang lain

mengenai segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti dalam jangka waktu tertentu.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak yang terdiri dari pewawancara dan terwawancara

(Moleong, 2016: 186). Didalam wawancara ini pewawancara mengajukan beberapa

pertanyaan tertulis sesuai dengan apa yang dibutuhkan pewawancara atau peneliti

tersebut. Dari wawancara ini diperoleh informasi-informasi dengan mengajukan

beberapa pertanyaan kepada informan langsung. Karena wawancara bisa terjadi jika

ada koneksi atau tatap muka langsung antara interviewer dengan informan. Untuk

mendapatkan informasi yang akurat peneliti akan melakukan wawancara terhadap

guru metode Bil-Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang sebagai informan.

Penentuan informan yang menjadi sumber data dilakukan secara terencana dan

sesuai dengan fokus penelitian dan dilakukan penuh dengan pertimbangan dari

segala sisi demi terwujudnya data yang akurat, baik dan benar.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang terdata

dan tersimpan disuatu lembaga atau tempat yang lainnya, dokumen bisa berbentuk

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. (Sugiyono, 2010:

240). Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan dokumen berupa


24

autobiografi sekolah, foto, dan dokumen tertulis lainnya yang menunjang

diadakannya kelengkapan data yang dibutuhkan oleh peneliti.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, dalam arti memilah data menjadi satuan yang

dapat dikelola dan menginterpretasikannya serta menemukan apa yang menjadi

bagian terpenting. (Moleong, 2010, 248). Dari pengertian diatas dapat diartikan

bahwa analisis data bermaksud untuk mengorganisasikan data.

Secara umum langkah-langkah analisis data dalam penelitian kualitatif

adalah sebagai berikut :

1. Langkah permulaan/langkah awal

a) Editing

Pada tahap ini peneliti memeriksa terhadap jawaban informan, hasil

observasi, dokumen dan memilah foto serta dokumen yang lainnya dengan

tujuan untuk memberikan finishing terhadap data yang telah didapat agar

tersedia dengan halus dan rapi.

b) Klasifikasi

Pada tahap ini peneliti menggolongkan jawaban dan data menurut kelompok

variabelnya. Selanjutnya diklasifikasi menurut dengan indikator yang ada.

c) Memberi kode

Dalam tahap ini peneliti melakukan pencatatan judul singkat dengan tujuan

untuk memudahkan peneliti dalam menemukan makna tertentu dari setiap

tumpukan data serta mudah menempatkannya di dalam laporan.


25

2. Langkah penafsiran

Penafsiran merupakan langkah terakhir dalam tahap analisis data. Pada

tahap ini data yang sudah diberi kode kemudian oleh peneliti diberi

penafsiran.

G. Pengecekan Keabsahan Data

1. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas ini dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,

peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat,

analisis kasus negatif, dan membercheck. (Sugiyono, 2010, 270).

a. Perpanjangan pengamatan

Pada tahap awal penelitian, peneliti masih dianggap asing, mencurigakan,

sehingga informasi yang didapat masih kurang lengkap dan masih banyak yang

dirahasiakan (Sugiyono, 2010, 271).

b. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan (Sugiyono, 2010, 272). Hal ini dilakukan sebagai

penguatan pengetahuan terhadap penliti kepada penelitian yang sudah ada

sebelumnya terkait dojumen, foto atau yang lainnya.

c. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber (Sugiyono, 2010, 273).

d. Analisis kasus negatif


26

Analisis kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan

hasil penelitian yang diadakan oleh peneliti. Melakukan analisis kasus negatif

berarti sebagai peneliti melakukan pencarian data yang berbeda atau bertentangan

dengan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Bila tidak ada data yang

bertentangan maka data yang diperoleh oleh peneliti sudah dikatakan sebagai data

yang dipercaya.

e. Menggunakan bahan refrensi

Yang dimaksud dengan menggunakan bahan efrensi ialah adanya

pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.

f. Mengadakan member check

Yang dimaksud dengan member check ialah proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa

jauh data yang diperoleh apa sudah sesuai dengan apa yang telah diberi oleh

informan.

2. Uji Transferability

Uji transferability merupakan validitas eksternal, karena menunjukkan

derajat ketepatan atau dapat diterapkannyahasil penelitian ke populasi dimana

sampel tersebut diambil dengan tujuan untuk memberi faham terhadap orang lain

terhadap penelitian yang diadakan oleh peneliti. Maka dari itu peneliti membuat

laporan atau uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

3. Uji Depenability

Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dilakukan dengan melakukan

audit terhadap terhadap keseluruhan proses penelitian (Sugiyono, 2010, 277).


27

Dilakukan oleh suditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit

keseluruhan aktifitas peneliti melakukan sebuah penelitian.

4. Uji Konfirmability

Uji konfirmability dalam penelitian kualitatif mirip dengan dependability

berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan (Sugiyono,

2010, 277).
BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Profil Sekolah

Yayasan Pendidikan Al Maarif Singosari sebagai salah satu mitra pemerintah

sebenarnya telah ada sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Lahir karena

kesadaran akan pendidikan Putra-putri Indonesia. Di tengah upaya perjuangan

Kemerdekaan Indonesia. Kesadaran inilah yang menumbuhkan tekad Bapak KH.

Masjkur (Mantan Menteri Agama dan WakilmKetua DPR RI) pada tahun 1923

mendirikan “ Madrasah Misbahul Wathon”, yang merupakan cikal bakal “Yayasan

Pendidikan Al Maarif” Singosari Malang.

Obyek yang peneliti gunakan sebagai lokasi penelitian adalah Madrasah

Ibtidaiyah (MI) Al Maarif 02 Singosari Malang yang terletak di Jalan Majid No.33

Kecamatan Singosari Kbupaten Malang yang berada dubawah naungan Yayasan

Pendidikan Al Maarif Singosari. Madrasah Ibtidaiyah Al Maarif 02 Singosari ini

dikepalai oleh Bapak Khoirul Anam, S.Pd. sarana dan prasarana di Madrasah ini

sangatlah mendukung dengan adanya lapangan basket yang sangat luas dan dari

segi kelas mempunyai lebih dari 12 kelas, Laboratorium.

Madrasah ini juga terletak ditengah banyaknya Pondok pesantren yang ada di

Kecamatan Singosari Malang sebab itu Kecamatan Singosari ini disebut sebagai

Kota Santri yang dimana berkumpulnya belasan Pesantren dan lingkungan MI Al

Maarif 02 Singosari Malang bernuansa pesantren dengan dipenuhi kaum bersarung

dari berbagai macam Pesantren yang berdiri di sekitar Madrasah Ibtidaiyah Al

28
29

Maarif 02 Singosari Malang. Madrasag Ibtidaiyah ini juga mempunyai letak yang

sangat strategis dengan dibuktikan adanya Masjid Jami’ Hizbullah yang dimana

jika terdapat kegiatan yang memerlukan Masjid maka Masjid Hizbullah inilah yang

menjadi rujukan sebagai tempat.

Disamping itu lingkungan yang ada di sekitar Madrasah Ibtidaiyah Al Maarif

02 Singosari ini berposisi dengan banyak Pondok pesantren yang berdiri. Adapun

Pondok pesanttren tersebut adalah :

1. Pondok Pesantren Roudhotul Qur’an (PPRQ), Singosari.

2. Pondok Pesantren Ilmu Qur’an (PIQ), Singosari.

3. Pondok Pesantren Nurul Huda (NH), Singosari.

4. Pondok Pesantren Al-Fatah, Singosari.

5. Pondok Pesantren Islahiyah, Singosari.

6. Pondok Pesantren Hifdzhul Qur’an (PHQ), Singosari.

7. Pondok Pesantren Salafiyah, Singosari, Singosari.

8. Pondok Pesantren Ribath Al- Murtadho, Singosari.

9. Pondok Pesantren Al-Hikmah, Singosari.

10. Pondok Pesantren Mbungkuk, Singosari.

11. Pondok Pesantren An-Naslichah Putri, Singosari.

B. Sejarah Sekolah

Adapun perkembangan nama Yayasan Pendidikan Al Maarif Singosari

sebagai berikut :

• Tahun 1923 Madrasah Misbahul Wathon, sekarang MI Al Maarif 02

Singosari.
30

• Tahun 1954 Pendidikan Guru Agama NU

• Tahun 1959 Madrasah Tsanawiyah NU

• Tahun 1966 Madrasah Aliyah NU

• Tahun 1983 Sekolah Dasar Islam Al Maarif

• Tahun 1977 Sekolah Menengan Pertama Islam Al Maarif

• Tahun 1980 Sekolah Menengah Atas Islam Al Maarif

• 1988 Taman Kanak-Kanak Islam Al Maarif

• Tahun 2004 Sekolah Menengah Kejuruan Al Maarif (SMK+AM)

MI Al Maarif Singosari Malang merupakan salah satu dari Lembaga

Pendidikan Al Maarif Singosari Malang yang dimana mempunyai letak saling

berdekatan diantara pondok pesantren di sekitarnya dan juga terdapat Masjid Jami’

yang berada di samping timur dan berdempetan dengan sekolah yakni Masjid Jami’

Hizbullah Singosari.

Sebenarnya jika diteliti lebih dalam lagi masih banyak Pesantren yang

berdiri di lingkungan Yayasan Al Maarif Singosari tersebut. Dengan adanya info

diatas dapat dibuktikan dengan berdirinya gapura Yayasan Pendidikan Al Maarif

Singosari.
31

Gambar 4.1 Bangunan Gapura yang berada di


depan Yayasan Al Maarif Singosari Malang.

Terlihat bangunan gapura masuk kedalam Yayasan Pendidikan Maarif

Singosari Malang yang sangat nyaman untuk diasuisebagai jalur utama untuk

menuju ke kelas masing-masing sisetiap jenjang.

Dalam hal ini peneliti terjun dan terlibat secara langsung dalam penelitian di

MI Al Maarif 02 Singosari Malang.

Gambar 4.2 Peneliti berada di depan Yayasan Al Maarif Singosari Malang.

.
32

Adapun Visi dan Misi di Lembaba Pendidikan MI Al Maarif 02 Singosari

Malang yaitu :

VISI

“Berprestasi dan Berakhlaqul karimah yang didasari Imam dan Taqwa kepada Allah

SWT dalam bingkai Aqidah Islam Ahussunnah Wal Jamaah”

Visi ini menunjukkan bahwa siswa yang menimba ilmu di MI Al Maarif 02

Singosari Malang ini terjamin dan dijamin untuk menjadi siswa yang mempunhyai

Akhlaq yang baik terhadap kedua orang tua, teman, maupun masyarakat sekitarnya

karena mereka sudah dibekali oleh iman dan taqwa kepada Allah SWT dan

beraqidah ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah.

Adapun Misi Madrasah Ibtidaiyah Al Maarif 02 Singosari sebagai berikut.

MISI

1. Memantapkan Pendidikan keimanan, Ketaqwaan, dan Akhlaqul karimah

2. Menyelenggarakan Pendidikan yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jamaah.

3. Membekali siswa dengan Aqidah, Keluhuran Akhlaq, dan Pemahaman

keilmuan sebagai dasar untuk dikembangkan pada proses Pendidikan lanjutan,

sesuai dengan perkembangan jiwa dan fisik siswa.

Adapun tujuan yang diharapkan dari Misi ini dengan tidak lain untuk

mensejahterakan pendidikan siswa baik masih dalam masa belajar di Madrasah.

Maupun susdah belajar ke jenjang yang lebih tinggi, karena siswa yang berkualitas

adalah siswa yang mempunyai Aqidah, Akhlaq dan pemahaman yang baik.
33

Gambar 4.3 Potret Barat Masjid Jami’


Hizbullah Singosari yang bersampingan dengan
Yayasan Al Maarif Singosari Malang yang
didalamnya terdapat MI Al Maarif 02 Singosari
Malang.

1. Sejarah Perkembangan Metode Bil Qolam di MI AL Maarif 02 Singosari Malang

Perkembangan metode ini Bil Qolam dapat dianggap mengalami perkembangan

yang sangat signifikan dari hal yang sederhana menjadi sesuatu hal yang kompleks.

Hal ini diperkuat dengan hasil Wawancara peneliti kepada Ustadz Ahmad Faqih

selaku Koordinatior Bil Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang:

“Dalam hal perkembangan Bil Qolam yang ada di MI Al Maarif


02 Singosari metode ini diterapkan secara serentak pada tahun 2015
yang dimana dilaksanakan dengan diadakannya beberapa kelas yang
diisi oleh siswa-siswi Madrasah, sebelum itu metode ini hanya berupa
Ekstrakurikuler yang dijalankan setiap hari sabtu dan sejenis dengan
esktra lainnya. Dengan menawarkan kepada wali siswa untuk memilih
salah satu ekstrakurikuler termasuk dengan metode Bil Qolam ini.
Pada tahun 2015 sampai sekarang Bil Qolam diadakan sebanyak 17
kelas yang dimana dalam 17 kelas tersebut terdiri dari kelas bil qolam
dan kelas Al Quran dan kelas Al Quran tersebut terdapat kelas Tahfidz
yang diisi oleh siswa-siswi MI Al Maarif 02 Singosari.”
34

Metode ini diterapkan tidak lain untuk memperbaiki bacaan, dalam hal

Implemetasinya guru sangat terbantu dengan kondisi siswa yang dimana siswa sudah

dibekali dasar ilmu baca Al Quran melalui tempat mengaji masing masing di rumah

karena siswa di MI Al Maarif 02 Singosari didominasi oleh siswa yang aktif belajar

baca Al Quran di rumah masing-masing dengan dibantu oleh orang tua, tentu tidak

lupa dari segi lingkungan Pesantren yang ada di Singosari.

Gambar 4.4 Potret Bangunan Madrasah (MI)


Al Maarif 02 Singosari Malang.

Gambar diatas menunjukan bangunan yang ada di MI Al Maarif 02 Singosari

Malang, yang dimana di dalamnya terdapat beberapa sarana dan prasarana Madrasah

yang menunjang terjadinya pembelajaran yang bermakna, di depan bangunan di atas

terdapat lapangan Basket yang sekaligus berfungsi sebagai lapangan sepak bola untuk

siswa dan siswi di Yayasan Pendidikan Al Maarif khsusunya untuk siswa dan siswi

MI Almaarif 02 Singosari Malang.


35

C. Paparan Data Penelitian

1. Upaya guru dalam menginterpretasikan bacaan Al Quran melalui metode Bil

Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang.

Peran guru dalam menginterpretasi bacaan atau menafsirkan, menguraikan bacaan

Al Quran di MI Al Maarif 02 Singosari tentunya menggunakan jalur atau materi sesuai

yang ada di pedoman metode Bil Qolam, hal ini dilakukan sebagai kesesuaian dengan

metode yang dipakai di MI Al Maarif 02 Singosari. Hal ini dilakukan sebagai langkah

menuju kualitas yang terbaik yang dimiliki oleh siswa maupun siswi dalam membaca

Al Quran di MI Al Maarif 02 Singosari Malang. Dengan menggunakan metode ini

siswa di Madrasah merasa sangat mudah dalam membaca Al Quran selain faktor

metode juga ada faktor lain yaitu adanya semangat atau motivasi yang dimiliki siswa

dalam pembelajaran. Penggunaan 4 lagu Pondok pesantren Ilmu Quran (PIQ) tentu

sangat membantu dan memberi kemudahan siswa dalam belajar membaca Al Quran.

Dilihat dari partisipan siswa dan juga hasil dari bacaan siswa semakin baik guru

memberikan tolak ukur yang meyakinkan akan tercapainya tujuan metode ini di MI Al

Maarif 02 Singosari yang tidak lepas dari memperbaiki bacaan siswa yang dari baik

menuju lebih baik.

Hal ini diperkuat dengan hasil Wawancara peneliti kepada Ustadz Ahmad Faqih

selaku Koordinator Bil Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang:

“Upaya guru dalam menginterpretasi bacaan Quran ini dengan


cara bertahap yang diwujudkan dalam penggunaan 4 Jilid buku Bil
Qolam dengan menggunakan 4 lagu PIQ (Pondok Pesantren Ilmu
Quran) dan hal inilah yang menjadi salah satu keunggulan Metode
ini. Adapun rincian yang ada pada jilid 1 (Satu) adalah :
36

a. Pengenalan hal yang paling dasar

b. Pengenalan Huruf hijaiyah yang dimulai Alif sampai huruf ya’

c. Pengenalan tanda baca atau harokat yang hidup

Setelah dianggap sudah memahami poin di atas maka siswa mampu

melanjutkan ke jilid 2. Adapun rincianya yaitu :

a. Pengenalan huruf yang bersambung

b. Pengenalan tanda baca sukun (tanda baca mati)

c. Pengenalan sifat huruf Ro’ yang terdiri dari Tafkhim dan Tarqiq

d. Pengenalan macanm-macam huruf ta’

e. Pengenalan bacaan Mad (Bacaan panjang)

Setelah dianggap sudah memahami poin di atas maka siswa mampu

melanjutkan ke jilid 3. Adapun rincianya yaitu :

a. Pengenalan hukum-hukum bacaan Tajwid yang terdiri dari :

- Idzhar Halqi

- Idzhar Qomari

- Qolqolah

- Hamzah washol

- Bacaan Allin

- Lafadz Lam Jallalah

- Ghunnah

”Jika sudah menguasai materi di jilid 3 maka melanjutkan ke


jilid 4 sangat mudah karena yang dianggap pokok dalam metode ini
terdapat di jilid 3. Namun kembali kepada peran guru Bil Qolam
disini ilah untuk membisakan siswa untuk membaca Al Quran,
dalam hal melancarkan ialah peran Orang tua yang dimana
melakukan Murojaah di rumah masing-masing.”
37

Terdapat tindakan orang tua dalam hal Implementasi metode Bil Qolam ini dalam

membantu untuk melancarkan siswa dalam membaca Al Quran. Hal ini sangat

diharapkan oleh guru Bil Qolam dikarenakan didalam satu kelas merupakan kelas

besar yang diisi hingga oleh 30 Siswa.

Dalam penerapan metode Bil Qolam memerlukan pengajar yang profesional

dalam arti pengajar Bil Qolam harus memahami metode tersebut dan tentu melalui tes

yang diadakan Pesantren Ilmu Al Qur’an Singosari Malang melalu cara tahsin

langsung kepada KH. Bashori Alwi Murtadho pada hari Minggu. Dalam tahsin tahsin

ini dilakukan dalam rutinan mengaji Quran bersama dan akan melalui tahap seleksi

yang dimana dianggap memenuhi kriteria Bil Qolam maka hal ini dianggap mempuni

dalam mengajarkan Qur’an dengan metode Bil Qolam. Jika mengajarkan di dalam

kelas tentunya dengan melihat jam terbang guru itu sendiri, jika guru tersebut masih

baru maka cara mengajarnya masih relatif kaku namun sebaliknya jika guru tersebut

sudah bertahun-tahun mengajarkan Bil Qolam maka cara menyampaikan dan

menghadapi beberapa kendala kelas mampu menghadapi dengan baik dan terhindar

dari kekakuan dalam mengajar.

Hal ini diperkuat dengan hasil Wawancara peneliti kepada Ustadz Ahmad Faqih

selaku Koordinator Bil Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang:

“Pengajar Bil Qolam disini juga harus sesuai dengan AD/ART


Bil Qolam dan punya Ijazah Juz Amma PIQ serta juga penyeleksian di
sini tidak harus dari Pesantren PIQ dan sangat memungkinkan saya
ambil dari luar PIQ. Ada beberapa Alumni PIQ yang mengajar Bil
Qolam di MI dan juga ada yang bukan , yang bukan inilah kita lihat
ada yang perempuan walau alumni PIQ tidak ada yang perempuan
karena PIQ adalah Pondok putra saja dan yang perempuan ini saya
ambil dari mana? Yaitu yang peduli dengan Bil Qolam yaitu mereka
38

yang peduli dengan metode ini ”

Ustadz Ahmad Faqih juga memaparkan bagaimana kinerja guru Bil Qolam di MI

Al Maarif 02 Singosari Malang,

“Jika guru disini tidak semua yang merasa kesulitan dengan


kondisi kelas yang berisi banyak siswa hanya ada beberapa guru saja,
karena bagaimana mereka menghadapi situasi pembelajaran dilihat dari
berapa lama dia mengajar jika ia sudah lama mengajar maka ia mudah
mengatasi siswa yang malas dan tidak bersemangat”

Dapat diartikan bahwa profesionalitas guru Bil Qolam dilihat dari seberapa lama

guru tersebut mengajarkan metode Bil Qolam dan mempunyai Ijazah Juz Amma PIQ,

namun tidak semua guru yang merasa kesulitan dalam megajar Bil Qolam di MI dan

hanya beberapa guru yang memang dibilang masih baru mengajar Bil Qolam di MI Al

Maarif 02 Singosari Malang.

2. Langkah-langkah Implementasi Metode Bil Qolam dalam Menginterpretasi

Bacaan Al Quran di MI Al Maarif 02 Singosari Malang.

a. Langkah-langkah metode Bil Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang

Segala macam aktifitas yang dilakukan manusia tentunya memiliki sebuah tujuan

dan dilakukan secara terstruktur, yang dimana tujuan tersebut menjadi sebuah target

yang menopang semangat internal yang sangat besar sekali, dengan adanya tujuan ini

sebuah proses akan menjadi semakin kuat dan berkualitas. Dalam hal ini Metode Bil

Qolam mengimplementasikan bacaan Al Quran dengan terstruktur yang dimana


39

terbagai dengan beberapa Jilid yabg terdiri dari jilid 1 hingga jikid 4 yang dimana

didalam jilid tersebut terdapat materi yang sudah dikaji oleh tim Bil Qolam dan

dirincikan dari materi yang mudah, sedang hingga materi yang sulit.

Gambar 4.5 Foto Kitab Jilid I (Satu) Metode Bil


Qolam Yang digunakan di Madrasah (MI) Al Maarif
02 Singosari Malang.

Gambar 4.6 Foto Penilaian Metode Bil


Qolam Yang digunakan di Madrasah (MI) Al
Maarif 02 Singosari Malang.
40

Buku pansuan Bil Qolam ini digunakan oleh setiap siswa yang mengijuti

pembelajaran baca Al Quran yang sudah dibagi oleh pihak sekolah kelasnya sesuai

dengan tingkatan kemampuannya. Tingkatan Jilid yang diberikan kepada peserta didik

dimulai dari Jilid 1 sampai dengan Jilid 4, jika sudah menyelesaikan jilid tersebut

maka peserta didik akan dinaikkan kelasnya kepada kelas Al Quran.

b. Pelaksanann Pembelajaran

Pelaksanann kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai pukul 06:45 menit

sebelum KBM dimulai peserta didik membacakan doa bersama yang dipimpin melalui

Sound System yang terdapat disudut ruangan, kemudian dilanjutkan dengan

pembacaan Istighosah atau Asmaul Husna yang dipimpin oleh salah satu Guru dari

ruangan kantor.

Kegiatan yang sudah disiapkan dan dilaksanakan oleh pihak sekolah memang

sudah difikirkan dengan sangat baik dari segala sisi, mungkin hal in juga didukung

oleh doa-doa para sesepuh MI Al Maarif 02 Singosari Malang.

Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara oleh Ustadz Ahmad Faqih selaku

Koordinator Bil Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang:

“ di MI Almaarif 02 Singosari ini mempunyai kegiatan aktif


dimulai pukul setengah 7 atau lebih tepatnya pukul 06:45 dan
sebelum itu dimulai dengan membaca Asmaul Husna yang dipimpin
salah satu guru di MI, dan Alhamdulillah kegiatan belajar lancar dan
Bil Qolam juvga berjalan dengan baik walau ada sedikit kendala
namun semua baik baik saja hingga sekarang, mungkin itu juga
karena didukung oeh doa para sesepuh MI dan disitu kita
mendapatkan barokahnya beliau”

Hal ini juga didukung dengan hasil Dokumentasi Pembelajaran Bil Qolam di MI

Al Maarif 02 Singosari Malang:


41

Gambar 4.7 Kegiatan Pembelajaran Dengan


Menggunakan Metode Bil Qolam di MI Al Maarif 02
Singosari Malang.

3. Hasil Penginterpretasian Bacaan Al Quran Menggunakan Metode Bil

Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang

a. Hasil Penginterpretasian Bacaan Al Quran di MI Al maarif 02 Singosari

Malang

Dalam hal penafsiran atau penguraian dalam metode Bil Qolam yakni

pemberian beberapa uraian yang ada di kitab Bil Qolam untuk diajarkan, yang terdiri

dari beberapa materi huruf hingga kalimat yang diambil dari Al Quran demgan

menggunakan 4 lagu PIQ. Dengan adanya metode ini siswa dan siswi di MI Al Maarif

02 Singosari lebih faha, dan mengerti bagaimana bacaan Al Quran yang baik dan

benar serta pemanfaatan efektivitas waktu yang diberikan Madrasah kepada siswa dan

siswi sehingga selain dalam pembelajaran di kelas di pelajaran umum siswa dan siswi

dibekali dengan spirit spiritual salah satunya belajar membaca Al Quran dengan

Metode Bil Qolam.

Dapat diketahui bahwa Metode ini sangat bagus dan cocok jika diterapkan di
42

Madrasah ini dengan didukung lingkungan Pondok pesantren yang begitu banyak dan

perhatian pengasuh pesantren yang baik seklai terhadap anak didiknya. Hal seperti ini

tidak berbenturan dengan pelajaran di pesantren masing-masing, dikarenakan adanya

kerjasama secara meluas antara YP. Al Marif Singosari Malang dengan Pesantren

yang ada di lingkungan Madrasah untuk memberikan pembelajaran sebaik mungkin

dan meyakinkan kepada pengasuh pesantren bahwa siswa dan siswi di Madrasah juga

diberi penguatan spiritualitas berupa pembelajaran baca Al Quran dengan Metode Bil

Qolam.

Dari hasi observasi yang peneliti lakukan peserta didik lebih baik bacaanya dari

sebelumnya yang memang peserta didik belum menguasai dengan baik bagaimana tata

cara membaca Al Quran yang baik dan benar.

Dari peneliti dapatkan fakta di lapangan yaitu sesuai dengan apa yang

disampaikan oleh koordinator Bil Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari, hal ini dapat

diperkuat dengan adanya hasil dokumentasi kegiatan wawancara dengan koordinator

Bil Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang:

Gambar 4.8: Kegiatan Wawancara


dengan Koordinator Bil Qolam MI Al
Maarif 02 Singosari Malang
BAB V

PEMBAHASAN

A. Upaya guru dalam menginterpretasikan bacaan Al Quran melalui metode Bil

Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa dengan

Menginterpretasikan bacaan Al Quran dengan baik dan benar tentunya membutuhkan

pendidik atau Guru yang teruji sebelumnya sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni

dan ilmu yang ingin diajarkan, jika peneliti berpendapat bahwa faktor pendidik

merupakan faktor internal dalam sebuah pembelajaran di MI Al Maarif 02 Singosari

Malang ini, namun ada faktor Eksternal yang tidak bisa dilupakan dalam

mensukseskan pembelajaran, yaitu dorongan yang timbul dari orang tua di rumah, jika

di MI Al Maarif 02 Singosari Malang didominasi oleh Santri maka faktor Eksternal

yang muncul yaitu timbul dari pengurus Pondok Pesantren yang mendukung adanya

motivasi santri untuk mengikuti program baca Al Quran menggynakan Bil Qolam di

MI Al Maarif 02 Singosari Malang.

Memang dalam berusaha ada beberapa kendala yang muncul, namun tifak

mengurangi semangat pendidik untuk selalu berusaha dan dari usaha yang baik

tersebut mempunyai hasil yang baik pula, dengan adanya peserta didik yang baik

bacaannya setelah mengiuti program dari Madrasah Ibtidaiyah Al Maarf 02 Singosari

Malang.

Guru Bil Qolam di Madrasah ini memang sangat senang dan selalu bersemangat

dalam mengajar Bil Qolam, dengan penuh kesabaran dan tidak lupa dengan

45
46

memberikan motivasi untuk peserta didik. Tentunya dalam hal psikis siswa guru Bil

Qolam tidak melupakan itu dengan cara memberikan beberapa permainan atau Game

dengan tujuan agar peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh di dalam kelas selama

pembelajaran baca Al Quran menggunakan metode Bil Qolam di MI Al Maarif 02

Singosari Malang ini.

B. Langkah-langkah Implementasi Metode Bil Qolam dalam Menginterpretasi

Bacaan Al Quran di MI Al Maarif 02 Singosari Malang.

Metode merupakan sebuah cara atau tahapan yang dimana dalam hal ini

diterapkan atau digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik,

interaksi ini dilakukan bukan hanya dalam konteks tersampaikannya materi namun

terdapat suatu hal yang penting dalam menunjang suatuy metode yang berkualitas,

yaitu adanya sebuah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan

materi dan mekanisme metode pembelajaran, dan itulah yang menjadi target

dimana metode itu sendiri diterapkan dalam proses pembelajaran di luar kelas

maupun di dalam kelas (Afandi dkk, 2013: 16). Seperti yang sudah diperkuat

dengan teori di BAB II (Dua):

Bil-Qolam adalah sebuah buku panduan praktis belajar membaca Al-Qur’an

dengan susunan kata-kata Arabi yang dimulai dengan mengenalkan bunyi huruf

mulai dari satu huruf, dua huruf dan tiga huruf sampai pada satu kata bahkan satu

ayat, dengan menggunakan intrumen 4 lagu khas Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ)

Singosari dengan menggunakan metode Jibril yang selanjutnya lebih dikenal

dengan metode PIQ (Murtadlo, 2016).


47

Metode Bil Qolam ini dapat diterapkan bagi siapapun yang ingin

mempelajarinya atau berkenan untuk mengajarkannya kepada yang ingin berguru

kepadanya karena niat baik pasti akan mendapatkan respon yang baik pula dari

lingkungan sekitar.

Metode Bil Qolam ini mempermudah bagi siapapun dan hal ini tidaklah dari

segi usia maupun keterbatasan kemampuannya karena metode Bil Qolam ini sudah

dirancang agar dapat diterima bagi siapapun yang ingin mempelajarinya dengan

menggunakan 4 lagu PIQ yang terbukti sangat mudah untuk dipraktekkan.

Sehingga para peserta didik Bil Qolam tidak merasa malu untuk memulai

memelajari dan dapat menarik semangat mereka untuk memperindah bacaan-

bacaan Al Qurannya terutama bagi peserta didik yang masih menginjak dunia

kanak-kanak.

Peningkatan yang ditunjukkan oleh peserta didik bisa dibilang sangatlah baik,

hal ini dilihat dari perilaku peserta didik saat mengikuti pembelajaran baca Quran

menggunakan Bil Qolam.

C. Hasil Implementasi Metode Bil Qolam dalam Menginterpretasi Bacaan Al Quran

di MI Al Maarif 02 Singosari Malang.

Perubahan perilaku pada peserta didik bisa dinilai baik karena adanya usaha yang

nyata dari seorang pendidik, tidak hanya merubah dari segi sikap namun merubah

mental yang dimana awal mempunyai mental yang kurang baik dibuktikan dengan

tidak percaya diri lalu berubah menjadi aktif bertanya dan timbul rasa percaya diri.

Ada satu hal yang tidak bisa dilupakan dari sebuah keberhasilan pesertta didik
48

yaitu seorang pendidik yang terampil dan mempunyai cara atau metode, Dalam

kegiatan belajar, maka metode dapat dikatakan sebagai cara yang dilakukan oleh

pengajar atau pendidik dalam mentransfer sebuah ilmu pengetahuan. Dalam

lingkup pembelajaran baca Al-Qur’an, yang dapat diperkuat dengan teori dalam

BAB II (Dua).

Jika seseorang merasa mampu untuk melaksanakan sesuatu, maka ia akan

termotivasi untuk melakukan hal tersebut, dalam penerapan sebuah metode

dibutuhkan tenaga pendidik atau guru yang mampu untuk menguasai sebuah

metode dala arti mengerti dan faham segala sisi dari sebuah metode tersebut, dan

menghasilkan sebuah penyampaian yang berkualitas, yang baik dan benar sesuai

dengan materi pokok yang ada pada panduan atau buku panduan sebuah metode itu

sendiri.

Hasil yang didapatkan dari penelitian melalu Observasi, Wawancara dan

Dokumentasi lapangan memang terdapat sebuah perbedaan dari segi waktu dan

keterbatasan jangkuan sebab adanya Pandemi COVID 19 yang telah melanda dunia,

maka peneliti mengambil data dengan penuh percaya diri dan sesuai dengan

kemampuan peneliti. Namun semua dapat diperoleh peneliti dengan baik sesuai

dengan apa yang diharapkan.

Seperti halnya hasil daripada Metode Bil Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari

itu sendiri yang dimana bacaan siswa yang belum bisa membaca lalu dapat untuk

menguasai bacaan dengan baik. Semua ini juga merupakan bentuk dukungan yang

diberikan oleh orang tua, guru maupun lingkungan sekitarnya.


49

D. Menafsirkan Temuan Penelitian

Implementasi Metode Bil Qolam


Dalam Menginterpretasi Bacaan
Al-Qur’an (Studi Kasus). di MI
Al Maarif 02 Singosari

Bacaan huruf hijaiyyah, dari kata hingga kalimat dan masuk dalam
hukum bacaan.

Dengan meberikan penjelasan secara luas atau penafsiran


tentang bacaan Quran secara universal, siswa di MI Al Maarif
02 Singosari Malang ini banyak menunjukan perkembangan
yang baik, dengan diawali belum mengetahui bacaan Quran
hingga mampu membaca Quran dengan baik dan benar

Gambar 5.1 Hasil Temuan Penelitian


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan laporan hasil penelitian dan pembahasan hasil temuan

pemelitian yang telah peneliti uraikan pada BAB sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Upaya guru adalah suatu tindakan yang tepat digunakan dalam

pembelajaran bagi peserta didik terutama bagi anak usia dini melalui

seorang guru yang profesional, salah satunya yakni dengan pemberikan

materi yang mudah dimengerti tanpa adanya kekerasan fisik dan sangat

memperhatikan psikis peserta didik.

2. Langkah-langkah implementasi metode Bil Qolam merupakan salah satu

bentuk kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru terhadap murid

atau peserta didik dengan tujuan agar peserta didik mampu membaca Al

Quran dengan baik dan benar

3. Hasil yang dapat diperoleh atau dampak kepada siswa dapat diketahui

setelah metode ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur metode yakni

mampu membaca Al Quran dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur

Bil Qolam yang dimana mengenal Huruf Hijaiyah hingga mampu membaca

kata hingga kalimat atau ayat Al Quran.

50
51

B. Saran

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penbelitian ini yakni ditujukan:

1. Bagi Lembaga YP. Maarif NU Singosari

a. Perlu adanya perhatian khusus terhadap Metode Bil Qolam

dikarenakan adanya pelonjakan peserta didik maka diperlukan

ruangan kelas khusus untuk pembelajaran baca Quran dengan

menggunakan metode Bil Qolam.

b. Perlu adanya motivasi khusus berupa Website atau situs resmi lainnya

untuk menampung berbagai macam informasi terkait belajar baca

Quran menggunakan metode Bil Qolam ini, mengingat adanya

partisipan tinggi terhadap wali murid dengan kegiatan sekolah dan

demi terwujudnya motivasi ekstrinsik maupun intsrinsik dari guru Bil

Qolam maupun siswa.

2. Bagi Guru Bil Qolam

a. Perlu adanya kegiatan tambahan berupa penampilan yang

ditempatkan pada acara-acara resmi Madrasah sebagai bukti bahwa

metode Bil Qolam merupakan suatu metode baca Quran yang baik

untuk diterapkan.

3. Bagi peneliti lain

a. Perlunya tambahana refrensi terkait dengan metode baca Quran

sebagai payung rujukan untuk memperkuat sebuah temuan.


DAFTAR RUJUKAN

Emda, A. (2017). KEDUDUKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN. Lantanida Journal, Vol. 5(No. 2), 93-196.

Maesaroh, S. ( 2013 ). PERANAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT

DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Jurnal

Kependidikan,, Vol. 1( No. 1 ), 150-168.

Moleong, L. J. (2016). MTODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF (Cetakan ke- 35,

Agustus 2016 ed.). Bandung: PT. Remaja Rosedakarya Offset.

Muhamad Afandi, E. C. (2013). MODEL DAN METODE BELAJAR di SEKOLAH.

UNISSULA PRESS, 1-141.

Muhamad Afandi, E. C. (2013). MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

(Cetakan Pertama ed.). UNISSULA PRESS.

Murtadlho, K. B. (2016). BIO QOLAM METODE PRAKTIS BELAJAR AL QUR'AN

(Cetakan Ke lima April 2016 ed.). Pesantren Ilmu Al Qur'an (PIQ) Singosari.

Nurkholis. (2013). Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Kependidikan,

Vol. 1 No. 1, 24-44.

52
53

RI, K. A. (2013). Al Qur'an Tajwid dan Terjemah (Cetakan Pertama, Oktober 2013 ed.).

Cordoba Internasional Indonesia.

Sugiyono. (2010). METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF (Cetakan

ke- 11 November 2010 ed.). Bandung: ALFABETA.

Sulistiono, M. ( 2019). IMPLEMENTASI HYBRID LEARNING MENGGUNAKAN

APLIKASI EDMODO PADA MATA KULIAH PENELITIAN KUALITATIF.

Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Islam, Volume 1 (Nomor 1), 58-67.

U., M. S. (2015). Kedudukan Guru Sebagai Pendidik. Auladana, VOL. 2(NO. 2), 221-232.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA . (TAHUN 2005). Tentang Guru dan

Dosen(NOMOR 14).

Warsono. (2017). Guru: Antara Pendidik, Profesi, dan Aktor Sosial. The Journal of Society

& Media, Vol. 1(1), 1-10.

ZA, T. ( 2014). MENELUSURI METODE PENDIDIKAN DALAM AL-QUR`AN

DENGAN PENDEKATAN TAFSIR MAUDHU`I. SERAMBI TARBAWI, Vol.

2(No. 01), 1-33.


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Pedoman Wawancara

Waktu : 13 Juli 2020

Tempat : Rumah Ustadz Ahmad Faqih S.Si (Koordinator Bil Qolam MI Al Maarif

02 Singosari Malang)

NO Pertanyaan Jawaban

Bagaimana perkembangan metode bil qolam di MI


1
Al Maarif 02 Singosari?

Bagaimana Upaya guru dalam menginterpretasikan

2 bacaan Al Quran melalui metode Bil Qolam di MI

Al Maarif 02 Singosari Malang?

Bagaimana perasaan siswa saat belajar baca Quran

3 menggunakan metode Bil-Qolam di MI Al Marif

02 Singosari Malang?

Bagaimana cara guru membangkitkan motivasi

kepada siswa melihat sekarang banyak sekali siswa


4
yang malas dalam belajar Quran ?

54
55

Pengajar Bil Qolam di MI Al Maarif ini apakah hanya

diambil dari alumni PIQ ? dan apa saja syarat menjadi


5
guru Bil Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari

Malang?

Bagaimana pelaksanaan pembelajaran metode Bil


6
Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari?

Apa dampak yang signifikan terhadap siswa dalam

penggunaan metode Bil Qolam?


7

Apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan

8 proses pembelajaran Bil-Qolam di MI Al Maarif

02 Singosari?

Apakah ada ungkapan perasaan yang

membanggakan dari wali murid yang diutarakan


9
kepada anda sebagai bentuk rasa puas ?

Apa tujuan metode Bil Qolam di MI Al Maarif 02

10 Singosari Malang?

Bagaimana pelaksanann metode Bil Qolam di MI

9 ini dan diadakan berapa kelas ?


56

Apa ada buku panduan atau kitab yang digunakan


10
oleh guru Bil Qolam ?

Bagaimana hasil dari menginterpretasi bacaan Al

11 Quran di MI Al Maarif 02 Singosari Malang ini ?

Bagaimana respon siswa terhadap variasi yang ibu


12
terapkan pada pembelajaran tematik?

Bagaimana pelaksanann KBM Aktif di MI Al

13 Maarif 02 Singosari Malang ?

Apa yang menjadi motivasi tersendiri bagi

informan untuk tetap mengajarkan metode Bil


14
Qolam di MI Al Maarif 02 Singosari Malang.
57

Lampiran 2

Dokumentasi Penelitian

Gambar 2.1 ( Wawancara bersama Koordinator Bil-Qolam MI Al Maarif


02 Singosari Malang)
58

Gambar 2.2 ( Buku ajar Jilid I Metode Bil-Qolam


di MI Al Maarif Singosari Malang )

Gambar 2.3 ( Buku ajar Jilid II Metode Bil-Qolam


di MI Al Maarif Singosari Malang )
59

Gambar 2.4 ( Buku ajar Jilid III Metode Bil-Qolam


di MI Al Maarif Singosari Malang )

Gambar 2.5 ( Buku ajar Jilid VI Metode Bil-Qolam


di MI Al Maarif Singosari Malang )
60

Gambar 2.6 (Gerbang depan


YP. Al Maarif Singosari Malang)

Gambar 2.7 (Foto halaman fungsi untuk kegiatan


Upacara maupun Olahraga di halaman
YP. Al Maarif Singosari Malang).
RIWAYAT HIDUP

Nama saya Muhammad Tanwirun Nufus Al Jam’an merupakan putra ke-2 dari satu
bersaudara, nama Ayah saya KH. Abdullah Mubarok Amir dan nama Ibu saya Siti Syarofah,
saya lahir di Kota Malang pada 13 Maret 1997. Saya merupakan mahasiswa Universitas
Islam Malang dan sedang menempuh gelar S1 di Fakultas Agama Islam jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah pada tahun 2016. Alamat rumah saya di Jl. Rogonoto Gg.
Merdeka rt/rw 003/004 Kelurahan Losari Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa
Timur. Saya menempuh pendidikan usia dini di TK Muslimat pada tahun 2003, lalu
melanjutkan di SDI Singosari lulusan tahun 2009, lalu melanjutkan ke MTS Al Maarif 01
Singosari Malang, melanjutkan ke MA Al Maarif Singosari Malang lulus pada tahun 2015,
dijenjang perguruan tinggi menempati beberapa organisasi intra kampus dan organisasi
kemahasiswaan lainnya, antara lain riwayat organisasi saya adalah sebagai Ketua bidang
Kaligrafi di JQH UNISMA dan Ketua BSO Sanggar Sentra Budaya PGMI UNISMA, dan
prestasi diraih pada tahun 2017 sebagai juara 1 Kaligrafi FAI UNISMA, Juara 2 Kaligrafi
Dekorasi Rector Cup UNISMA. Juara 2 Kaligai Mushaf Se- Malang Raya, Juara 1 Kaligrafi
Dekorasi pada ajang MTQ Mahasiswa Jawa Timur mewakili Universitas Islam Malang pada
tahun 2018 dan pada tahun 2019 mewakili UNISMA pada ajang MTQ Nasional di
Universitas Syah Kuala Aceh.
Malang, 11 Juli 2020
Mahasiswa,

MUHAMMAD TANWIRUN NUFUS A.


NPM. 21601013001

61

Anda mungkin juga menyukai