Anda di halaman 1dari 114

SKRIPSI

PENGARUH CURRENT RATIO DAN TOTAL ASSET TURN


OVER TERHADAP RETURN ON INVESMENT PADA
PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN
DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2018-2021

The Effect of Current Ratio and Total Asset Turnover on


Return On Investment in Textile and Garment Companies
on the Indonesia Stock Exchange in 2018-2021

SITI NURHALISA ARSAN


C01 18 398

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
2023

i
PENGARUH CURRENT RATIO DAN TOTAL ASSET TURN
OVER TERHADAP RETURN ON INVESMENT PADA
PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN
DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2018-2021

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN

SITI NURHALISA ARSAN


C01 18 398

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
2023

ii
PENGARUH CURRENT RATIO DAN TOTAL ASSET TURN
OVER TERHADAP RETURN ON INVESMENT PADA
PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN
DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2018-2021

SITI NURHALISA ARSAN


C01 18 398

Skripsi Sarjana Lengkap untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sulawesi Barat

Telah Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Muhammad Ramli Supu, S.E., M.M Sri Utami Permata, S.E., M.M
NIDN. 9900001104 NIP. 198703312019032018

Menyetujui :

Ketua Prodi Studi Manajemen

Erwin, SE.,MM
NIP: 19890903201903013

iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Siti Nurhalisa Arsan

Nim : C0118398

Program Studi : Manajemen

Menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

“Pengaruh Current Ratio dan Total Asset Turnover terhadap Return On

Investment pada Perusahaan Tekstil dan Garmen di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2018-2021”

Adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di

dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah

diajukan/ditulis/diterbitkan sebelumnya, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam

naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka

Apabila dikemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat

dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia, menerima sanksi atas

perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Majene, 30 Mei 2023

Materai

Siti Nurhalisa Arsan

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya lah, akhirnya penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Current Ratio Dan Total Asset Turn Over Terhadap Return On Invesment

Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-

2021” dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak, maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak/ibu Dr. H. Akhsan Jalaluddin, MS Selaku Rektor Universitas

Sulawesi Barat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan Studi Stara Satu (S1) dikampus Universitas Sulawesi Barat.

2. Bapak/ibu Dr. Dra. Enny Radjab, M,AB selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sulawesi Barat yang telah memberikan ijin penelitian kepada

penulis.

3. Bapak/ibu Erwin, SE., MM Selaku Ketua Prodi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sulawesi Barat.

4. Bapak/ibu Muhammad Ramli Supu, SE., MM. selaku dosen pembimbing I

dan Bapak/ibu Sri Utami Permata, SE., MM selaku dosen pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga tersusunnya

skripsi ini.

5. Bapak/ibu Novia Sandra Dewi, SE.,MM selaku dosen penguji I, Bapak/ibu

Akbar Azis, SE.,MM selaku dosen penguji II dan Bapak/ibu Nurwahyuni

v
Syahrir, SE.,MM selaku dosen penguji III yang bersedia memberikan

berbagai saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan asistennya, staff Pegawai dilingkup Fakultas Ekonomi

dan Universitas Sulawesi Barat.

7. Ayah, Ibu dan Kakak tercinta beserta keluarga yang telah memberikan

bantuan dan dukungan, baik secara moril maupun materil.

8. Orang terkasih dan tersayang, sahabat-sahabat dan teman-teman

seperjuangan yang setia memberi semangat dan motivasi selama ini.

9. Keluarga besar dari kelas Manajemn E 2018 dan seluruh pihak yang selalu

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sadar akan hasil penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kesediaan pembaca untuk

memberikan kritik dan saran demi sempurnanya skripsi ini.

Akhirnya penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya

kepada pembaca seandainya terdapat kesalahan-kesalahan di dalam skripsi ini dan

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Majene, 20 Mei 2023

Siti Nurhalisa Arsan

vi
ABSTRAK

SITI NURHALISA ARSAN, (Pengaruh Current Ratio dan Total Asset Turnover
terhadap Return On Investment pada Perusahaan Tekstil dan Garmen di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2018-2021) “dibimbing oleh Muhammad Ramli Supu dan
Sri Utami Permata”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Current Ratio dan


Total Asset Turnover terhadap Return On Investment pada Perusahaan Tekstil dan
Garmen di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2018-2021. Jumlah populasi
sebesar 21 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 perusahaan.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan
analisis regresi berganda dengan uji hipotesis yaitu uji t, uji f, dan uji R2. Sebelum
menggunakan analisis regresi berganda, dilakukan uji asumsi klasik terlebih
dahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel current ratio
berpengaruh secara signifikan terhadap return on investment. Karena nilai thitung
sebesar 3,974, dan nilai signifikan sebesar 0,043 atau lebih kecil dari α=0,05. Ini
menunjukkan bahwa variabel CR berpengaruh terhadap ROI. Begitu juga dengan
variabel total asset turnover berpengaruh secara signifikan terhadap return on
investment. Ini karena nilai thitung sebesar 6,171 dan nilai signifikan sebesar
0,000 atau lebih kecil dari α=0,05. Ini menunjukkan bahwa variabel CR
berpengaruh terhadap ROI. Sedangkan secara simultan current ratio dan total asset
turnover berpengaruh signifikan terhadap return on investment dengan
menunjukkan nilai Fhitung sebesar 24,184 dengan signifikansi 0,000 atau lebih
kecil dari α=0,05. Artinya H0 berada di daerah penolakan dan H1 diterima. Ini
menunjukkan bahwa CR dan TATO berpengaruh terhadap ROI.

Kata Kunci: Current Ratio, Total Asset Turnover, dan Return On Investment

vii
ABSTRACT

SITI NURHALISA ARSAN, (The Effect of Current Ratio and Total Asset
Turnover on Return On Investment in Textile and Garment Companies on the
Indonesia Stock Exchange in 2018-2021.) “supervised by Muhammad Ramli Supu
and Sri Utami Permata”

This study aims to examine the effect of Current Ratio and Total Asset
Turnover on Return On Investment in Textile and Garment Companies on the
Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2018-2021. Total population of 21
companies. The sample in this study were 15 companies. The data analysis
method used in this study uses multiple regression analysis with hypothesis
testing, namely the t test, f test, and R2 test. Before using multiple regression
analysis, the classical assumption test is performed first. The results of this study
indicate that the current ratio variable has a significant effect on return on
investment. Because the tcount value is 3.974, and a significant value is 0.043 or
less than α = 0.05. This shows that the CR variable has an effect on ROI.
Likewise, the total asset turnover variable has a significant effect on return on
investment. This is because the tcount value is 6.171 and a significant value is
0.000 or less than α = 0.05. This shows that the CR variable has an effect on
ROI. Meanwhile, simultaneously the current ratio and total asset turnover have a
significant effect on return on investment by showing an Fcount value of 24.184
with a significance of 0.000 or less than α = 0.05. This means that H0 is in the
area of rejection and H1 is accepted. This shows that CR and TATO have an
effect on ROI.

Keywords: Current Ratio, Total Asset Turnover, and Return On Investment

viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN VALIDASI .................................................................................. v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 9
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 11
2.1 Tinjauan Teoritik........................................................................................... 11
2.1.1 Manajemen Keuangan ........................................................................... 11
2.1.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan ............................................... 11
2.1.1.2 Tujuan Manajemen Keuangan .................................................... 12
2.1.1.3 Fungsi Manajemen Keuangan ..................................................... 13
2.1.2 Laporan Keuangan ................................................................................ 13
2.1.2.1 Pengertian Laporan Keuangan .................................................... 13
2.1.2.2 Jenis-jenis Laporan Keuangan .................................................... 14
2.1.2.3 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan ..................................... 15
2.1.2.4 Pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan ......... 16
2.1.3 Analisis Rasio ........................................................................................ 17
2.1.3.1 Pengertian Analisis Rasio............................................................ 17
2.1.3.2 Manfaat Analisis Rasio ............................................................... 18

ix
2.1.3.3 Bentuk-bentuk Rasio Keuangan .................................................. 19
2.1.4 Current Ratio ......................................................................................... 25
2.1.4.1 Pengertian Current Ratio ............................................................. 25
2.1.4.2 Tujuan dan Manfaat Current Ratio.............................................. 26
2.1.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Current Ratio ...................... 28
2.1.4.4 Pengukuran Current Ratio ........................................................... 28
2.1.5 Total Asset Turnover ............................................................................. 29
2.1.5.1 Pengertian Total Asset Turnover ................................................. 29
2.1.5.2 Tujuan dan Manfaat Total Asset Turnover .................................. 31
2.1.5.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Total Asset Turnover .......... 31
2.1.5.4 Pengukuran Total Asset Turnover ............................................... 33
2.1.6 Return On Investmen ............................................................................. 33
2.1.6.1 Pengertian Return On Investmen ................................................. 33
2.1.6.2 Tujuan dan Manfaat Return On Investmen.................................. 34
2.1.6.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Return On Investmen ......... 34
2.1.6.4 Pengukuran Return On Investmen ............................................... 35
2.2 Tinjauan Empirik ......................................................................................... 36
2.3 Hubungan Antar Variabel ............................................................................ 40
2.3.1 Hubungann Current Ratio Terhadap Return On Investmen .................. 40
2.3.2 Hubungan Total Asset Turnover Terhadap Return On Investmen ........ 41
2.4 Kerangka Konseptual .................................................................................... 41
2.5 Hipotesis ....................................................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 43
3.1 Jenis Penelitian............................................................................................. 43
3.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................................. 43
3.3 Populasi dan Sampel .................................................................................... 43
3.3.1 Populasi ................................................................................................. 43
3.3.2 Sampel ................................................................................................... 44
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 46
3.5 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 46
3.6 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel .............................. 47

x
3.6.1 Variabel Bebas ...................................................................................... 47
3.6.2 Variabel Terikat ..................................................................................... 48
3.6.3 Tabel Defenisi........................................................................................ 49
3.7 Uji Asumsi ................................................................................................... 50
3.7.1 Uji Normalitas ....................................................................................... 51
3.7.2 Uji Multikolinearitas ............................................................................. 51
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas .......................................................................... 52
3.8 Teknik Analisis Data .................................................................................... 52
3.8.1 Analisis Regresi Linier Berganda.......................................................... 53
3.8.2 Uji Hipotesis .......................................................................................... 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 56
4.1 Gambaran Umum Perusahaan.. ..................................................................... 56
4.2. Hasil Penelitian Dan Pembahasan................ ................................................ 65
4.2.1. penyajian data ....................................................................................... 65
A. Penyajian Data Current Ratio (CR) ...................................................... 65
B. Penyajian Data Total Asset Turnover (TATO)............... ....................... 67
C. Penyajian Data Return on Investment (ROI)..... .................................... 69
4.2.2. Analisis Statistik....... ............................................................................ 71
A. Uji Asumsi Klasik................................................................................. 72
a. Uji Normalitas ................................................................................... 72
b. Uji Multikolinieritas.......................................................................... 73
c. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 74
4.2.3. Analisis Regresi Berganda ................................................................... 75
A. Uji Hipotesis ......................................................................................... 77
a. Uji Determinasi (R2) ......................................................................... 77
b. Uji Signifikan Parsial (t) ................................................................... 78
c. Uji Signifikan Simultan (f)................................................................ 79
4.2.4. Pembahasan .......................................................................................... 80
A. pengaruh Current Ratio terhadap Return on Investment ....................... 80
B. pengaruh total asset turnover terhadap Return on Investment .............. 81
C. pengaruh CR dan TATO terhadap ROI ................................................. 82

xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 84
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 84
5.2. Saran ............................................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 86
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... 89

xii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


Tabel 1.1 Rata-rata CR, TATO, dan ROI .......................................................... 6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 36
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Tekstil dan Garmen ............................................. 43
Tabel 3.2 Purposive Sampling ........................................................................... 45
Tabel 3.3 Sampel Penelitian ............................................................................... 45
Tabel 3.4 Waktu Penelitian ................................................................................ 46
Tabel 3.5 Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 49
Tabel 4.1 Current Ratio ..................................................................................... 66
Tabel 4.2 Total Asset Turnover .......................................................................... 68
Tabel 4.3 Return On Investment ......................................................................... 70
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 72
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 73
Tabel 4.6 Analisis Regresi Berganda ................................................................. 76
Tabel 4.7 Koefisien Determinasi ........................................................................ 77
Tabel 4.8 Hasil Uji T .......................................................................................... 78
Tabel 4.9 Hasil Uji F .......................................................................................... 79

xiv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 1.1 Pertumbuhan Industri Tekstil dan Garmen .................................... 2

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ...................................................................... 42

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 74

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi di era revolusi industri 4.0 sekarang ini sangat pesat

dan didukung dengan kemajuan teknologi yang mempermudah akses untuk

transaksi, operasional dan lain-lain. Bursa Efek Indonesia sangat berperan penting

dalam kemajuan perekonomian di indonesia sebagai wadah untuk mendapatkan

informasi dan legalitas yang kemudian menjadi pertimbangan bagi investor untuk

menanamkan modalnya di salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Perusahaan tekstil dan garmen merupakan perusahaan manufaktur yaitu

perusahaan industri pengolahan yang mengolah bahan baku menjadi barang

setengah jadi atau barang jadi. Perusahaan manufaktur identik dengan pabrik yang

menggunakan mesin, peralatan, teknik rekayasa dan tenaga kerja. Istilah ini dapat

diterapkan pada aktivitas manusia mulai dari kerajinan tangan hingga manufaktur

berteknologi tinggi. Namun, istilah tersebut lebih umum digunakan dalam dunia

industri, dimana bahan mentah diubah menjadi produk jadi dalam skala besar.

Sektor industri, seperti industri tekstil sendiri berperan penting dalam

perekonomian Indonesia dari dua sisi, yaitu perannya dalam ekspor industri dan

kemampuannya menghasilkan cadangan devisa. Oleh karena itu, pemerintah harus

terus berupaya mendorong pertumbuhan industri manufaktur tidak hanya dalam

kondisi domestik tetapi juga dalam konteks perdagangan internasional. Peran

industri tekstil dalam perekonomian dunia dapat dilihat dari beberapa sudut

1
2

pandang, salah satunya dari sisi bisnis internasional. (Zakkiyah, Ufi Zuhriyatuz,

2012)

Adapun data pertumbuhan Industri tekstil dan pakaian jadi 2016-2022

dapat di lihat pada grafik di bawah ini:

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

PDB tekstil & Pakaian jadi (Miliar rupiah)

Pertumbuhan Tahunan Tekstil & pakaian jadi

Sumber: Dataindustri.com

Grafik 1.1
Pertumbuhan industri tekstil dan garmen tahun 2016-2022

Pada grafik 1.1 diatas terlihat bahwa pada kuartal 2 tahun 2022, kinerja

industri tekstil dan pakaian jadi mengalami pertumbuhan per kuartal yang positif

sebesar 1,64 %. Sedangkan untuk pertumbuhan tahunan sektor industri tekstil dan

pakaian jadi semester 1 tahun 2022 sebesar 13,10 %. Kinerja pertumbuhan yang

positif ini merupakan kebangkitan yang signifikan dibandingkan kinerja tahun

2021 dan 2020 yang minus cukup dalam. Tahun 2022 bakal menjadi tahun

ekspansi bagi industri manufaktur nasional, menyusul penyebaran pandemi covid-

19 yang makin terkendali dan sejalan proyek hilirisasi mineral mulai bergulir.
3

Tujuan yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah untuk

meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan kemakmuran bagi

para pemilik atau pemegang saham dan perusahaan. Menurut Kasmir (2012)

tujuan yang ingin dicapai suatu perusahaan adalah memperoleh laba atau

keuntungan yang maksimal agar mencapai tujuan tersebut. Artinya besarnya

keuntungan haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti

asal untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan digunakan

rasio keuangan.

Menurut Samryn (2012) rasio keuangan merupakan suatu cara yang

membuat perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti. Rasio

keuangan menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai

kesehatan keuangan dari perusahaan. Pertanyaan tersebut meliputi likuiditas

perusahaan, kemampuan manajemen memperoleh laba dari penggunaan aktiva

perusahaan, dan kemampuan manajemen mendanai investasinya, serta hasil yang

dapat diperoleh para pemegang saham dari investasi yang dilakukannya kedalam

perusahaan.

Menurut Syamsuddin (2012) perhitungan rasio yang terdapat dalam

analisis laporan keuangan sering digunakan untuk menganalisis dan menilai

kinerja keuangan perusahaan karena merupakan cara yang lebih sederhana dengan

memberikan hasil pengukuran yang relatif. Analisis rasio yang digunakan akan

menjadi dasar bagi perusahaan dalam mengevaluasi kinerja manajemen dan

pengelolaan keuangan perusahaan untuk memperoleh laba yang dihasilkan.


4

Sudana (2015) menyatakan Rasio Profitabilitas yaitu rasio untuk

mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan

menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal

atau penjualan perusahaan.

Investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan, menunjang dan meningkatkan profit. Salah satu indikator

untuk mengukur profitabilitas perusahaan adalah dengan menggunakan Return on

Investment (ROI). Return on Investment itu sendiri adalah salah satu bentuk dari

rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan

perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang

digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Semakin besar ROI, maka semakin bagus perusahaan tersebut dari segi profitabilitas.

Roi yang semakin besar berarti perusahaan mampu menghasilkan laba bersih dari

investasi-investasinya.

Rasio profitabilitas yaitu ROI yang merupakan suatu ukuran tentang

efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya dimana hasil pengembalian

investasi menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal

pinjaman maupun modal sendiri.

Likuiditas adalah salah satu aspek dalam keuangan perusahaan untuk

menilai keberhasilan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya.

Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila perusahaan tersebut mampu melunasi

kewajiban finansial jangka pendek maupun kewajiban finansial jangka

panjangnya yang jatuh tempo pada tahun bersangkutan. Sebaliknya, jika suatu
5

perusahaan tidak mampu melunasi kewajiban finansialnya digolongkan sebagai

perusahaan yang tidak likuid. Mengukur likuiditas perusahaan dapat dihitung

melalui sumber tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.

Salah satu rasio yang dapat digunakan yaitu Rasio lancar (Current Ratio) rasio ini

menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar.

Current Ratio merupakan indikator yang sesungguhnya dari likuiditas perusahaan,

karena perhitungan tersebut mempertimbangkan hubungan relatif antara aktiva

lancar dengan hutang lancar untuk masing-masing perusahaan.

Menurut Kasmir (2012), rasio aktivitas digunakan ketika membandingkan

tingkat penjualan dan investasi modal satu periode. Ini berarti saldo seperti

persediaan, piutang, dan aset lainnya diharapkan akan diterima. Rasio aktivitas

merupakan rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktiva.

Rasio aktivitas juga menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan

secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas, maka

dapat diketahui tingkat efesiensi perusahaan dalam industri (Sartono, 2012). Total

Asset Turnover adalah rasio yang mengukur perputaran seluruh aset yang dimiliki

oleh perusahaan dan berapa banyak penjualan yang dilakukan untuk setiap rupiah

aktiva.Tingginya total asset turnover menunjukkan efektivitas penggunaan harta

perusahaan. Perputaran aktiva yang lambat menunjukkan bahwa aktiva yang

dimilliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk melakukan usaha.

Berikut ini adalah tabel rata-rata CR TATO dan ROI pada Perusahaan

Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2018-2021:
6

Tabel 1.3
Rata-rata Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) dan Return
On Investment (ROI) dari 15 perusahaan Tekstil dan Garmen di Bursa Efek
Indonesia Periode 2018-2021

Rata-rata
No Kode
ROI TATO CR
1 PT. Eratex Djaja Tbk 1,62 1,2 105%

2 PT. Trisula Textile Industries Tbk 3,04 1,05 154%


3 PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 5,73 0,95 110%
4 PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk 4,66 0,59 190%
5 PT. Trisula International Tbk 1,61 1,15 189%
6 PT. Mega Perintis Tbk 7,97 0,92 193%
7 PT. Argo Pantes Tbk 6,68 0,17 9%
8 PT. Ever Shine Tbk 2,77 0,53 110%
9 PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk 1,53 0,61 520%
10 PT. Asia Pasific Fibers Tbk 4,98 1,59 12%
11 PT. Indo Kordsa Tbk 5,60 0,83 240%
12 PT. Buana Artha Anugrah Tbk 7,94 0,12 612%
13 PT. Roda Vivatex Tbk 8,26 0,14 313%
14 PT. Sri Rejeki Isman Tbk 6,30 0,73 281%
15 PT. Inocycle Technology Group Tbk 2,57 0,69 104%
Rata-rata 4,75 0,75 2,09
Sumber: idx.co.id

Tabel diatas berisi informasi mengenai jumlah rata-rata Current Ratio,

total asset turnover dan Return on Investment pada tiap perusahaan selama periode

yang diteliti atau dari tahun 2018 - 2021. Dapat diketahui bahwa jumlah rata-rata

pada variabel Return on Investment adalah sebesar 4,75, jumlah rata-rata pada

variabel toral asset turnover adalah sebesar 0,75 dan jumlah rata-rata Current

Ratio pada perusahaan tekstil dan garmen adalah sebesar 2,09. Perusahaan yang

memiliki rata-rata total Return on Investment tertinggi adalah PT Roda Vivatex


7

Tbk yang memiliki rata-rata Return on Investment sebesar 8,26, sedangkan untuk

perusahaan yang memiliki rata-rata Return on Investment terendah adalah PT

Tifico Fiber Indonesia Tbk dengan rata-rata Return on Investment sebesar 1,53.

Perusahaan yang memiliki rata-rata total asset turnover tertinggi adalah PT Asia

Pasific Fibers Tbk yang memiliki rata-rata total asset turnover sebesar 1,59,

sedangkan untuk perusahaan yang memiliki rata-rata total asset turnover terendah

adalah PT Buana Artha Anugrah Tbk dengan rata-rata total asset turnover sebesar

0,12. Perusahaan yang memiliki rata-rata Current Ratio tertinggi adalah PT Buana

Artha Anugrah Tbk yang memiliki rata-rata Current Ratio sebesar 612%,

sedangkan untuk perusahaan yang memiliki rata-rata Current Ratio terendah

adalah PT Argo Pantes Tbk dengan rata-rata Current Ratio sebesar 9%.

Adanya perubahan dan ketidakstabilan dari Current Ratio dan Total Assets

Turn Over menyebabkan perubahan dan ketidakstabilan pada Return on

Investment. Menurut Subramanyam (2010) Current Ratio yang tinggi

menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang akan berpengaruh buruk pada

profitabilitas perusahaan.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba merupakan penentu

utama agar dapat meyakinkan para investor untuk berinvestasi di perusahaan

tersebut. Dalam mempertahankan laba, perusahaan harus menggunakan sumber

daya secara efisien dan mengendalikan hutang agar dapat mengoptimalkan

kegiatan perusahaan dalam menciptakan tingkat penjualan yang tinggi. (Christina

et al., 2019)
8

Penelitian mengenai pengaruh variabel-variabel fundamental terhadap

Return on Investment sudah banyak dilakukan dengan menggunakan berbagai

pendekatan serta hasil yang berbeda. Secara umum dapat dikatakan bahwa hasil

penelitian-penelitian tersebut menunjukan adanya pengaruh antara variabel

fundamental terhadap Return on Investment.

Beberapa penelitian yang mengkaji variabel yang sama dalam penelitian

ini terhadap profitabilitas (ROI), seperti peneliti Wahyudi (2013) mengemukakan

hasil penelitiannya bahwa rasio lancar dalam hal ini Current Ratio berpengaruh

positif terhadap Return on Investment. Sedangkan menurut Elnisyah (2014)

menyatakan hasil dari penelitiannya bahwa Current Ratio berpengaruh negatif

terhadap Return on Investment.

Al-Faruqy (2016) dalam penelitiannya memaparkan bahwa Total Assets

Turnover mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return on Investment. Namun

hasil penelitian ini berbeda dari hasil penelitian Valentina (2016) yang

menjelaskan Total Assets Turnover tidak mempunyai pengaruh signifikan

terhadap Return on Investment.

Berdasarkan latar belakang diatas terdapat perbedaaan pendapat tentang

hasil penelitian terdahulu, oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Current Ratio dan Total Assets Turnover

terhadap Return on Investment Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Di

Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2018-2021”.


9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Current Ratio berpengaruh dan signifikan terhadap Return on

Investment pada perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun

2018-2021?

2. Apakah Total Assets Turnover berpengaruh dan signifikan terhadap Return on

Investment pada perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun

2018-2021?

3. Apakah Current Ratio dan Total Assets Turnover berpengaruh secara bersama-

sama terhadap Return on Investment pada perusahaan Tekstil dan Garmen yang

terdaftar di BEI tahun 2018-2021?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio terhadap Return on Investment pada

perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2018-2021.

2. Untuk mengetahui pengaruh Total Assets Turnover terhadap Return on

Investment pada perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun

2018-2021.

3. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio dan Total Assets Turnover terhadap

Return on Investment pada perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di

BEI tahun 2018-2021.


10

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini guna untuk memperluas wawasan dan mengembangkan

pengetahuan peneliti mengenai hubungan antara Current Ratio (CR), Total

Assets Turnover (TATO), dan Return on Investment (ROI) dan merupakan

bahan referensi untuk peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Untuk menerapkan teori yang telah diambil selama di bangku kuliah

kedalam praktik yang sesungguhnya terkhusus pada obyek yang diteliti.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi untuk perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan terutama dari variabel Current Ratio dan Total

Assets Turnover.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan akan menjadi referensi dan pembanding untuk penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan materi yang di kaji guna pengembangan

ilmu pengetahuan.
11

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritik

2.1.1 Manajemen Keuangan

2.1.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu proses dalam kegiatan keuangan suatu

perusahaan yang mengacu pada upaya untuk memperoleh sumber daya keuangan

perusahaan dan untuk meminimalkan biaya perusahaan, serta mengelola urusan

keuangan perusahaan atau organisasi untuk dapat mencapai suatu tujuan keuangan

yang telah ditetapkan (Firmansyah & Aulia, 2020). Menurut Musthafa (2017)

manajemen keuangan menjelaskan tentang beberapa keputusan yang harus

dilakukan, yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan atau keputusan

pemenuhan kebutuhan dana, dan keputusan kebijakan deviden.

Menurut Fahmi (2018), manajemen merupakan penggabungan dari ilmu

dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana

seseorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumber daya

perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan mengalokasikan dana

dengan tujuan menghasilkan laba atau kekayaan bagi pemegang saham dan

kelangsungan operasi bisnis perusahaan.

Berdasarkan defenisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa manajemen

atau pengelolaan keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berkaitan

dengan cara perusahaan memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola

aset, dalam organisasi perusahaan untuk menciptakan dan memelihara nilai

perusahaan.
12

2.1.1.2 Tujuan Manajemen Keuangan

Menurut Ichfan (2019), tujuan manajemen keuangan antara lain

memaksimalkan profit atau keuntungan, mobilitas keuangan yang tepat,

kelangsungan hidup perusahaan, dan menurunkan biaya modal. Selain tujuan

tersebut, beberapa tujuan lain dari manajemen keuangan dipaparkan oleh Fahmi

(2018), sebagai berikut:

1. Maksimumkan nilai perusahaan melalui kebijakan yang tepat, financial

management bisa memaksimumkan nilai dalam hal ini keuntungan perusahaan

dalam jangka panjang.

2. Menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang selalu terkendali manajer

keuangan berperan untuk menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang

selalu terkendali, setiap hari perusahaan sudah pasti akan mengeluarkan dana

misalnya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji anggota, sewa dan

pembayaran lainnya. Oleh karena itu, jika tidak diawasi dan dikendalikan

dapat menyebabkan over budgeting yang merugikan bisnis.

3. Memperkecil resiko perusahaan dimasa sekarang dan dimasa yang akan

datang, dengan manajemen keuangan yang baik maka resiko operasional akan

dapat diminimalisir. Resiko ketidakpastian dalam bisnis harus disikapi dengan

keputusan yang tepat oleh manajer keuangan.

Dari ketiga tujuan diatas yang terpenting atau paling utama adalah

maksimalisasi nilai perusahaan. Pengertian maksimalisasi nilai perusahaan adalah

bagaimana manajemen perusahaan dapat memberikan nilai maksimal ketika

perusahaan memasuki pasar.


13

2.1.1.3 Fungsi Manajemen Keuangan

Ilmu manajemen keuangan berfungsi sebagai pedoman bagi manajer

perusahaan dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan (Fahmi, 2018).

Hal ini ditambahkan oleh Indriashari (2015), bahwa beberapa fungsi manajemen

bisnis antara lain pengawasan terhadap biaya, penetapan atas kebijakan harga,

peramalan laba dimasa mendatang, pengukuran atau penjajakan biaya untuk

modal kerja.

Manajemen keuangan adalah pengelolaan operasi keuangan. Kegiatan

keuangan ini meliputi bagaimana mengumpulkan dana (raising of fund) dan

bagaimana mengalokasikan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan

berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada

berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva

tersebut (Mulyanti, 2017).

2.1.2 Laporan Keuangan

2.1.2.1 Pengertian laporan keuangan

Dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangna perusahaan pada saat ini atau dalam satu periode

tertentu (Kasmir, 2012).

Laporan keuangan (financial report) merupakan ikhtisar tentang keadaan

keuangan (financial) suatu perusahaan selama periode tertentu. Untuk melihat

gambaran perkembangan keuangan suatu perusahaan. Analisis data keuangan

perusahaan sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan


14

(stakeholder) dalam mengambil keputusan sehubungan dengan kebijaksanaan

keuangan masing-masing (stakeholder) tersebut (Notriful, 2018).

Bagi perusahaan, penyajian laporan keuangan secara khusus merupakan

salah satu tanggung jawab manajer keuangan, yaitu:

1. Merencanakan

2. Mencari dana

3. Memanfaatkan dana-dana perusahaan

4. Memaksimalkan nilai perusahaan

Menurut David Wijaya (2017) laporan keuangan merupakan bahasa bisnis

karena laporan keuangan memuat informasi mengenai kondisi keuangan

perusahaan kepada pihak penggunanya. Pengguna laporan keuangan adalah

manajemen, investor, kreditur, dan para pemangku kepentingan lainnya yang

terkait dengan perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan

informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja, dan perubahan posisi

keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

2.1.2.2 Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Adapun jenis dari laporan keuangan yang lengkap menurut Wiratna

Sujarweni (2017), yaitu:

1. Neraca (balance sheet) yaitu laporan yang mengambarkan posisi keuangan

dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu

saat tertentu.

2. Laporan laba rugi (income statement) yaitu laporan mengenai pendapatan,

beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
15

3. Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal

karena penambahan dan pengurangan dari laba rugi.

4. Laporan arus kas yaitu laporan yang menggambarkan penerimaan, dan

pengeluaran kas selama satu periode tertentu. Laporan arus kas memberi

gambaran penggunaan kas pada tiga bagian aktivitas dari sebuah perusahaan

yang berhubungan dengan pemasukan dan pengeluaran kas. Tiga bagian

aktivitas dalam laporan arus kas bagian yaitu kas dari aktivitas operasi, kas

dari aktivitas investasi dan kas dari aktivitas pendanaan.

5. Catatan atas laporan keuangan adalah sebuah informasi maupun tambahan

yang ditambahkan untuk memberi penjelasan kepada pembaca atas laporan

keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberi bantuan penjelasan

perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan.

2.1.2.3 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

Tujuan dan manfaat laporan keuangan menurut Hery (2015), yaitu:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu,

baik aset, liabilitas. Ekuitas maupun hasil usaha yang telah dicapai selama

beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan

perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang menjadi keunggulan perusahaan.

4. Untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan dimasa

mendatang, khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan

saat ini.
16

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen.

6. Sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis, terutama mengenai hasil

yang dicapai.

2.1.2.4 Pihak Yang Berkepentingan Tehadap Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2015), tujuan utama disusun laporan keuangan adalah

untuk kepentingan pemilik dan manajemen perusahaan dan memberikan informasi

kepad pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, artinya pembuatan dan

penyusunan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai

pihak, baik intern maupun ektern perusahaan. Adapun Pihak-pihak yang

berkepentingan dalam laporan keuangan menurut Huriyyah Badriyyah (2015).

1. Pihak Internal

a. Pihak Manajemen

Berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan

untuk tujuan pengendalian, pengoordinasian, dan perencanaan suatu

perusahaan.

b. Pemilik Perusahaan

Dengan menganalisis laporan keuangannya pemilik dapat menilai berhasil

atau tidaknya manajemen dalam memimpin perusahaan.

2. Pihak Eksternal

a. Investor

Memerlukan laporan keuangan dalam rangka penentuan kebijakan

penanaman modalnya. Bagi investor yang penting adalah tingkat imbalan


17

hasil (return) dari modal yang telah atau akan ditanamkan dalam suatu

perusahaan tersebut.

b. Kreditur

Berkepentingan terhadap pengembalian/pembayaran kredit yang telah

diberikan kepada perusahaan, mereka perlu mengetahui kinerja perusahaan

jangka pendek (liukiditas), dan profitabilitas dari perusahaan.

c. Pemerintah

Informasi ini sangat berguna untuk tujuan suatu pajak.

d. Karyawan

Berkepentingan dengan laporan keuangan dari perusahaan tempat mereka

bekerja karena sumber penghasilan mereka bergantung pada perusahaan

yang bersangkutan.

2.1.3 Analisis Rasio

2.1.3.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan adalah hubungan antara angka-angka di dalam

laporan laba rugi dan neraca yang dapat dijadikan alat untuk menggambarkan

kondisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan hasil

kombinasi dari pada fakta-fakta yang tercatat, anggapan atau kebiasaan-kebiasaan

dalam akuntansi serta pendapat pribadi, sehingga penentuan standar rasio sebagai

pembanding tidak dapat digunakan untuk ukuran pasti karena standar rasio

merupakan hasil rata-rata dari beberapa perusahaan yang sejenis dengan kondisi

keuangan yang berbeda-beda. (Zakkiyah, Ufi Zuhriyatuz, 2012).


18

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbndingan dari

suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang

relevan dan signifikan. Misalnya antara hutang dan modal antara kas dan total aset

antara harga pokok produksi dengan total penjualan. Rasio keuangan sangat

peting dalam melaukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan (Harahap,

2013).

Analisis rasio keuangan hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang

melakukan administrasi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi

yang benar sehingga neraca dan laporan laba rugi yang dihasilkan akurat serta

dapat dipertanggungjawabkan.

2.1.3.2 Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Menurut Fahmi (2014) manfaat dari analisis rasio keuangan yaitu antara

lain:

1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat

menilai kinerja dan prestasi perusahaan.

2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai

rujukan untuk membuat perencanaan.

3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagao alat untuk mengevaluasi

kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.

4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dan dapat

digunakan untuk memperkirakan potensi risisko yang dihadapi dikaitkan

dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian

pokok pinjaman.
19

5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak

stakeholder organisasi.

2.1.3.3 Bentuk-bentuk Rasio Keuangan

1. Rasio Likuditas

Menurut Hery (2016) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendek.

dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk

mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi

kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo.

Menurut Harmono (2014) menyatakan bahwa konsep likuiditas

mencerminkan ukuran-ukuran kinerja manajemen ditinjau dari sejauh mana

manajemen mampu mengelola modal kerja yang akan didanai dari utang lancar

dan saldo kas perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio

likuiditas merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan melunasi hutang jangka pendeknya. Beberapa jenis-jenis

Rasio Likuiditas yaitu:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar atau (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau

utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat atau (Quick Ratio) merupakan rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau


20

utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa

memperhitungkan nilai sediaan (inventory).

c. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas atau (Cash Ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

d. Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover)

Menurut James O. Gill, rasio perputaran kas (cash turnover) berfungsi untuk

mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk

membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio digunakan untuk

mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan

biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan.

e. Inventory to Net Working Capital

Inventory to net working capital merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal

kerja perusahaan. Modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aktiva

lancar dengan utang lancar.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atau (leverage ratio) merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya

seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan

aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk

mengukur kemanpuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik

jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan


21

(dilikuidasi). Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara

lain:

a. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur

perbandingan antara total utang dengan total aktiva.

b. Debt to Equity Ratio

Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio

ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang

lancar dengan seluruh ekuitas.

c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)

LTDtER merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.

Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal

sendiri dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan

antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh

perusahaan.

d. Times Interest Earned

Menurut J. Fred Weston times interest earned merupakan rasio untuk mencari

jumlah kali perolehan bunga. Rasio ini diartikan oleh James C. Van Horne

juga sebagai kemanpuan perusahaan untuk membayar biaya bunga, sama

seperti coverage ratio.

e. Fixed Charge Coverage (FCC)

Fixed charge coverage atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang

menyerupai times interest earned ratio. Hanya saja perbedaannya adalah rasio
22

ini dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau

menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa (lease contract)

3. Rasio Aktivitas

Menurut Hery (2016) rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aset yang

dimilikinya, termasuk untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam

memanfaatkan sumber daya yang ada. Rasio ini juga digunakan untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Menurut Kasmir (2012) Penggunaan rasio aktivitas adalah dengan cara

membandingkan antara tingkat penjualan dengan investasi dalam aktiva untuk

satu periode. Artinya diharapkan adanya keseimbangan seperti sediaan, piutang,

dan aktiva lainnya.

Rasio aktivitas (activity ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

Rasio aktivitas juga menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan

secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas, maka

dapat diketahui tingkat efesiensi perusahaan dalam industri (Sartono, 2012).

Beberapa jenis-jenis Rasio Aktivitas yaitu:

a. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa

lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang

ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.


23

b. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam

satu periode.

c. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)

Perputaran Modal Kerja merupakan rasio untuk mengukur atau menilai

keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa

banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode.

d. Fixed Assets Turnover

Fixed asset turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa

kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.

Atau dengan kata lain, untuk mengukur apakah perusahaan sudah

menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnhya atau belum.

e. Total Assets Turnover

Total asset turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa

jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

4. Rasio Profitabilitas

Menurut Hery (2014) profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal

bisnisnya. Menurut Kamaluddin dan Indriani (2012) merupakan rasio yang

menunjukkan gambaran tentang tingkat aktivitas pengelolaan perusahaan dalam


24

menghasilkan laba. Rasio ini sebagai ukuran apakah pemilik atau pemegang

saham dapat memperoleh tingkat pengembalian yang pantas atas investasinya.

Menurut Kasmir (2012) merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat

efektivitas manajemen suatu perusahaan.

Penggunaan rasio ini dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan

antara berbagai komponen yang ada dilaporan keuangan, terutama laporan

keuangan neraca dan laba rugi. Pengukuran ini dapat dilakukan untuk beberapa

periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam

rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari

penyebab perusahaan tersebut. Beberapa jenis-jenis Rasio Profitabilitas yaitu:

1. Margin Laba Atas Penjualan (Profit Margin on Sales)

Margin laba atas penjualan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan

membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih.

2. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Invesment/ROI)

Hasil Pengembalian Investasi merupakan rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga

merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola

investasinya.
25

3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE)

Hasil Pengembalian Ekuitas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini

menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.

4. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning Per Share of Common Stock)

Laba Per Lembar Saham Biasa atau disebut juga rasio nilai buku merupakan

rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan

bagi pemegang saham.

2.1.4 Current Ratio

2.1.4.1 Pengertian Current Ratio

Current Ratio (CR) merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek

atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan adalah

rasio lancar. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek

secara tepat waktu adalah rasio likuiditas atau sering disebut dengan short term

liquidity.

Rasio lancar (Current Ratio) dapat dihitung dengan membagi aset lancar

dengan kewajiban lancar (Brigham & Houston, 2010). Aset lancar merupakan

harta yang dapat dijadikan uang dalam jangka waktu maksimal satu tahun.

Sedangkan kewajiban lancar atau utang lancar adalah kewajiban perusahaan

jangka pendek yang maksimal jatuh tempo satu tahun (Kasmir, 2012). Current

Ratio (CR) digunakan untuk mengetahui sejauh mana aktiva lancar perusahaan

digunakan untuk melunasi hutang (kewajiban) lancar yang akan jatuh


26

tempo/segera dibayar. Current Ratio juga biasa digunakan untuk menghitung atau

mengukur solvensi jangka pendek (Hery, 2017).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Current Ratio (CR)

adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar, semakin besar

Current Ratio (CR) perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban lancarnya.

2.1.4.2 Tujuan Dan Manfaat Curent Ratio

Rasio likuiditas tidak hanya dapat dipergunakan untuk pihak internal

perusahaan, tetapi dapat digunakan oleh pihak eksternal perusahaan. Adapun

tujuan dan manfaat perusahaan dalam penggunaan rasio likuiditas adalah (Kasmir,

2012):

1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau

utang yang segera jatuh tempo saat ditagih. Artinya kemampuan untuk

membayar sesuai dengan tanggal dan bulan yang sudah ditentukan

2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka

pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan.

3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka

pendek dengan menggunakan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan

atau piutang.

4. Untuk membandingkan dan mengukur antara jumlah sediaan yang ada dengan

modal kerja perusahaan

5. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar

utang
27

6. Sebagai alat untuk perencanaan kedepan terhadap kas dan utang

7. Sebagai alat pembanding posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu

dengan melihat kondisi dari beberapa periode

8. Sebagai alat untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan dari

komponen-komponen yang terdapat pada aktiva lancar dan utang lancar

9. Menjadi alat pemicu untuk pihak manajemen dalam memperbaiki kinerjanya

dengan berpedoman pada rasio likuiditas yang ada pada saat ini.

Pengertian lainnya tujuan dan manfaat rasio likuiditas lainnya secara

keseluruhan (Hery, 2014):

1. Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau hutang

yang akan segera jatuh tempo

2. Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendek dengan menggunakan total asset lancar

3. Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendek dengan menggunakan asset sangat lancar (tanpa memperhitungkan

persediaan barang dagang dan asset lancar lainnya)

4. Alat perencanaan keuangan di masa mendatang terutama yang berkaitan

dengan perencanaan kas dan hutang jangka pendek.

5. Melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan

membandingkannya selama beberapa periode.

Berdasarkan uraian tujuan dan manfaat di atas maka dapat disimpulkan

bahwa tujuan dan manfaat Current Ratio (CR) adalah untuk mengukur
28

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau hutang yang akan jatuh

tempo untuk dibayar atau dilunasi dengan menggunakan aset lancar perusahaan.

2.1.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Current Ratio

Rasio ini memberikan informasi seberapa besar kontribusi aktiva untuk

membayar kewajiban lancar perusahaan. Current Ratio dihitung sebagai hasil bagi

antara besarnya aktiva lancar dengan hutang lancar. Maka ada beberapa faktor

yang mempengaruhi besarnya tingkat Current Ratio.

Menurut Syamryn (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

Current Ratio yaitu besarnya presentase aktiva lancar yang dimiliki perusahaan

dan berapa besar presentase hutang lancar perusahaan.

Sedangkan menurut Kasmir (2012) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi Current Ratio adalah komponen utang lancar yang terdiri dari

utang dagang, utang bank satu tahun, utang wesel, utang gaji, utang pajak, utang

dividen, biaya diterima dimuka, utang jangka panjang yang sudah hampir jatuh

tempo, serta hutang jangka pendek lainnya.

Berdasarkan uraian pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

besarnya Current Ratio dapat dipengaruhi oleh tingkat aktiva lancar dan tingkat

hutang lancar perusahaan, jika tingkat aktiva lancar perusahaan besar maka

tingkat Current Ratio dapat dikategorikan baik.

2.1.4.4 Pengukuran Current Ratio

Current Ratio (CR) digunakan untuk mengukur resiko likuiditas jangka

pendek. Rasio likuditas adalah rasio yang memperlihatkan hubungan kas dan

aktiva lancar lainnya terhadap utang lancar.


29

Current Ratio (CR) adalah rasio yang dapat menunjukkan sejauh mana

tagihan-tagihan jangka pendek dari para kreditor dapat terpenuhi dengan aktiva

yang diharapkan akan dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu dekat

(Margaretha, 2011).

Jika perbandingan hutang lancar melebihi aktiva lancarnya (rasio lancar

menunjukan angka di bawah 1), maka perusahaan dikatakan mengalami kesulitan

melunasi hutang jangka pendeknya. Jika rasio lancarnya terlalu tinggi, maka

sebuah perusahaan dikatakan kurang efesien dalam mengurus aktiva lancarnya.

Adapun Current Ratio (CR) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Aset Lancar
CR = x 100%
Kewajiban Lancar

Jika perbandingan hutang lancar melebihi aktiva lancarnya (rasio lancar

menunjukan angka di bawah 1), maka perusahaan dikatakan mengalami kesulitan

melunasi hutang jangka pendeknya. Namun apabila hasil pengukuran rasio tinggi,

belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. Jika rasio lancarnya terlalu tinggi,

maka sebuah perusahaan dikatakan kurang efesien dalam mengurus aktiva

lancarnya.

2.1.5 Total Assets Turnover

2.1.5.1 Pengertian Total Assets TurnOver

Menurut Hani (2015) Rasio Aktivitas yaitu rasio untuk mengukur sampai

seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dananya.

Rasio ini menjelaskan bagaimana manajemen mengelola seluruh aktiva yang

dimilikinya untuk dapat mendorong produktifitas dan mendongkrak profitabilitas.


30

Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

melakukan aktivitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran dengan rasio aktivitas akan

terlihat apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengelola aset yang

dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya.

Perputaran aset menunjukkann bahwa kemampuan perusahaan dalam

mengelola aktiva yang dimiliki suatu perusahaan guna untuk menghasilkan laba

atau meningkatkan laba. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui rasio aktivitas

perusahaan adalah dengan menggunakan Total Assets Turnover (TATO).

Menurut Sudana (2015) Total Asset Turnover merupakan rasio untuk

mengukur efektivitas penggunaan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan,

dan semakin besar rasio ini berarti semakin efektif pengelolaan seluruh aktiva

yang dimiliki perusahaan.

Sedangkan Menurut Brigham dan Houston (2010) menyatakan bahwa

Total Asset Turnover adalah rasio manajemen aset yang mengukur perputaran

seluruh aset perusahaan, dan dihitung dengan membagi penjualan dengan total

asset. Apabila dalam neraca terdapat pos investasi jangka panjang, maka pos ini

tidak dimasukkan kedalam total aktiva karena dianggap tidak ikut menghasilkan

pendapatan yang berasal dari perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Total Asset

Turnover (TATO) merupakan suatu ukuran untuk mengetahui seberapa efisien

perusahaan mampu menghasilkan penjualan dengan menggunakan keseluruhan

aktivanya di dalam volume penjualan tertentu. Ini menunjukkan apabila


31

perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran investasi

sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingkatkan.

2.1.5.2 Tujuan dan Manfaat Total Asset Turnover

Perputaran total aktiva merupakan salah satu bentuk dari rasio aktivitas.

Dalam praktiknya rasio aktivitas yang digunakan perusahaan memiliki beberapa

tujuan yang hendak dicapai. Rasio aktivitas juga memberikan banyak manfaat

bagi kepentingan perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan, untuk masa

sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Menurut Samryn (2012) Rasio ini digunakan untuk mengukur penggunaan

seluruh aktiva perusahaan, sekaligus mengukur jumlah penjualan yang diperoleh

dengan menggunakan tiap rupiah aktiva.

Sedangkan menurut Munawir (2017) tujuan Total Asset Turover yaitu

untuk mengukur tentang sampai seberapa jauh aktiva ini dipergunakan di dalam

kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets berputar

dalam suatu periode tertentu.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat

Total Asset Turnover yaitu untuk mengetahui bagaimana manajemen mengatur

sumber daya yang dimiliki perusahaan.

2.1.5.3 Faktor yang mempengaruhi Total Asset Turnover

Dalam melakukan aktivitas suatu perusahaan ada beberapa faktor-faktor

yang mempengaruhi Total Assets Tunover yang biasanya digunakan untuk

mengukur seberapa efektifnya pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan.


32

Menurut Sjahrial (2012) menyatakan meningkatkan kecepatan peredaran

Total Aset (Total Asset Turnover) dapat dilakukan dengan cara:

1. Bertambahnya Penjualan lebih besar daripada bertambahnya Total Aset.

2. Berkurangnya Total Aset lebih besar bila dibandingkan dengan berkurangnya

Total Penjualan.

Sedangkan menurut Riyanto (2009) tinggi rendahnya perputaran total

aktiva di tentukan oleh dua faktor yaitu:

1. Net Sales

Yaitu penjualan bersih yang dapat di hasilkan oleh setiap rupiah yang di

investasikan dalam bentuk harta perusahaan.

2. Operating Assets

Yaitu mengukur pendayagunaan aktiva usaha apakah terjadi kecenderungan

kelebihan investasi setiap aktiva dalam kaitannya dengan volume penjualan

yang di capai. Dimana dengan jumlah operating assets tertentu, maka

besarnya jumlah sales pada periode tertentu mengakibatkan makin tinggi

turnovernya.

Total Assest Turnover (TATO), menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan

keseluruhan aktiva perusahaan didalam menghasilkan volume penjualan tertentu.

Semakin tinggi Total Asset Turnover berarti semakin efisien penggunaan

keseluruhan aktiva didalam menghasilkan penjualan.

Dengan kata lain, jumlah aset yang sama dapat memperbesar volume

penjualan apabila Total Assets Turnover ditingkatkan atau diperbesar dengan

tingginya penjualan maka secara otomatis akan mempengaruhi pertumbuhan laba.


33

2.1.5.4 Pengukuran Total Asset Turnover

Rasio yang digunakan untuk menganalisi manajemen asset dalam hal ini

adalah Total Asset Turnover, rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi

gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi

perputaran aktiva perusahaan. Rasio ini juga dapat menggambarkan seberapa

efektif manajemen dalam mengelola semua aktiva perusahaan. Semakin cepat

perputaran semua aktiva perusahaan maka semakin baik kinerja manajemen dalam

mengelola semua aktiva perusahaan.

Menurut Kasmir (2016) rumus untuk mencari Total Asset Turnover

(TATO) adalah sebagai berikut:

Penjualan
TATO =
Total Aktiva

2.1.6 Return on Investment

2.1.6.1 Pengertian Return on Investment

Menurut Kasmir (2014) Return on Investment merupakan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang di gunakan. Dengan rasio ini,

maka dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya

dalam kegiatan operasional perusahaan.

Menurut Munawir (2014) Return on Investment adalah salah satu bentuk

rasio profitabilitas yang dimana tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan

perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang

digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.


34

2.1.6.2 Tujuan dan Manfaat Return on Investment

Return on Investment yang dimana merupakan bagian dari rasio

profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik

usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama

pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan.

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar

perusahaan, yaitu:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang di peroleh perusahaan dalam satu

periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahu

sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

2.1.6.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Return on Investment (ROI)

Menurut Munawir (2010) besarnya ROI dapat dilihat dengan

mengkombinasikan dua faktor, yaitu:

1. Turnover dari operating assets (Tingkat perputaran aktiva yang digunakan

untuk operasi, yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu

periode tertentu).

2. Profit Margin, yaitu keuntungan operasi yang dinyatakan dalam presentase

dan jumlah penjualan bersih, profit margin ini mengukur tingkat keuntungan

yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualan.


35

Besarnya ROI akn berubah jika ada perubahan profit margin atau assets

turnover, baik masing-masing atau kedua-duanya. Dengan demikian maka

pimpinan perusahaan dapat menggunakan salah satu atau kedua-duanya dalam

rangka usaha untuk memperbesar ROI. Usaha mempertinggi ROI dengan

memperbesar profit margin adalah bersangkutan dengan usaha untuk

mempertinggi efisiensi disektor produksi, penjualan dan administrasi. Usaha

mempertinggi ROI dengan memperbesar assets turnover adalah kebijaksanaan

investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.

2.1.6.4 Pengukuran Return on Investment

Menurut Yansari (2015) Semakin besar nilai Return on Investment maka

akan semakin baik, karena dengan demikian berarti perusahaan dapat

menghasilkan laba yang tinggi dengan menggunakan total assets yang

dimilikinya.

Adapun rumus Return on Investment adalah sebagai berikut:

Laba setelah pajak


ROI = x 100%
Total Aktiva
36

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu/ Tinjauan Empirik

Sebagian besar dari penelitian ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang

pernah dilakukan sebelumnya yaitu:

Tabel 2.1 Tinjaun Empirik

No Nama dan Metode Hasil Persamaan Perbedaan


Judul peneliti Analisis Penelitian
(Tahun) Data
1 Nani Rusnaeni Metode Hasil penelitian ini Menggunaka Perbedaan
(2018) penelitian menunjukkan bahwa Current n indikator pada
Pengaruh analisis Ratio dan Debt to Equity Ratio variabel yang penelitian ini
Current Ratio deskriptif berkontribusi terhadap Return sama yaitu terletak pada
dan Debt to kuantitatif on Investment sebesar 49.1% Current Ratio objek
Equity Ratio dan sedangkan sisanya 50,9% dan Return on penelitian.
terhadap Return analisis merupakan kontribusi dari Investment Peneliti
on Investment deskriptif variabel lain yang tidak diteliti pada terdahulu
pada PT. kualitatif. di dalam penelitian ini. Dan penelitian hanya
Bhuwanatala secara Simultan variabel menggunakan
Indah Permai, Current Ratio dan Debt to variabel
Tbk periode Equity Ratio tidak
2007-2015 berpengaruh signifikan
terhadap Return on Investment
2 Ahmad Fanny Metode Secara parsial Debt to Equity Menggunaka Menggunakan
Al-Faruqy penelitian Ratio berpengaruh negatif n indikator objek
(2016) analisis signifikan terhadap Return on variabel yang penelitian
Pengaruh deskriptif Investment dan Total Asset sama yaitu yang berbeda.
Current Ratio, kuantitatif Turnover berpengaruh positif Current Peneliti
Debt to Equity dan secara signifikanterhadap Ratio, total terdahulu
Ratio dan Total analisis ROI. Sedangkan Current asset menggunakan
Asset Turnover deskriptif Ratio berpengaruh positif turnover dan variabel debt
terhadap Return kualitatif. secara tidak signifikan Return on to equity rasio
on Investment. terhadap Return on Investment pada
Studi pada Investment. Secara simultan pada penelitiannya
perusahaan Current Ratio, Debt to Equity penelitian sedangkan
sektor Ratio dan Total Asset peneliti ini
manufaktur Turnover berpengaruh secara tidak
yang terdaftar dominan terhadap Return on menggunakan
di JII tahun Investmentdengan besaran variabel
2011-2014 68,66%. tersebut.
37

No Nama dan Metode Hasil Persamaan Perbedaan


Judul peneliti Analisis Penelitian
(Tahun) Data
3 Christina dkk Penelitian Hasil dari penelitian ini MenggunakaMenggunakan
(2019) ini menunjukkan bahwa Current n indikator
objek
Pengaruh mengguna Ratio (X1), Debt to Equity variabel yang
penelitian
Current Ratio, kan Ratio (X2), Working Capital sama yaituyang berbeda.
working capital metode Turnover (X3) dan Total Current Peneliti
turnover, debt penelitian Assets Turnover (X4) secara Ratio, total
terdahulu
to equity ratio, kuantitatif simultan berpengaruh asset menggunakan
dan total assets signifikan terhadap Return on turnover dan
variabel
turnover Investment (Y) pada Return on working
terhadap Return perusahaan makanan dan Investmentcapital
on Investment minuman yang terdaftar pada pada turnover debt
pada Bursa Efek Indonesia tahun penelitian.
to equity rasio
perusahaan 2012-2017 dengan hasil Serta pada
makanan dan koefisien determinasi sebesar menggunakan
penelitiannya
minuman yang 58% dan sisanya sebesar 42% metode sedangkan
terdaftar di dipengaruhi oleh variabel lain penelitianpeneliti ini
Bursa Efek yang tidak dijelaskan dalam kuantitatif.
tidak
Indonesia penelitian ini menggunakan
variabel
tersebut.
4 Roni Metode Hasil analisis menunjukkan Menggunaka Menggunakan
Parlindungan penelitian Current Ratio dan Total Assets n variabel objek
Sipahutar dan yang Turnover terhadap Return on Current Ratio penelitian
Surya Sanjaya digunakan Assets menunjukn bahwa dan total yang berbeda.
(2019) yaitu secara bersama-sama ada asset Peneliti
Pengaruh analisis hubungan signifikan terhadap turnover pada terdahulu
Current Ratio kuantitatif Return on Asset pada penelitian menggunakan
dan total asset . perusahaan Restoran, Hotel, variabel
turnover dan Pariwisata yang terdaftar return on
terhadap return di Bursa Efek Indonesia assets pada
on assets pada periode 2012-2016. penelitiannya
perusahaan sedangkan
restoran, hotel peneliti ini
dan pariwisata tidak
yang terdaftar menggunakan
di Bursa Efek variabel
Indonesia tersebut.
5 Fidayah Metode Hasil analisis menunjukkan Menggunaka Menggunakan
Elnisyah (2014) penelitian Current Ratio, Quick Ratio, n variabel objek
Pengaruh yang Debt Ratio, Debt toEquity Current penelitian
Current Ratio, digunakan Ratio dan Inventory Turnover Ratio, total yang berbeda.
debt ratio, debt yaitu berpengaruh secara bersama- asset
to equity ratio analisis sama terhadap Return on turnover dan
38

No Nama dan Metode Hasil Persamaan Perbedaan


Judul peneliti Analisis Penelitian
(Tahun) Data
dan inventory kuantitatif Investment pada perusahaan Return on
turnover Food and Beverage di BEI. Investment
terhadap Return Karena hasil yang dimiliki pada
on Investment memiliki nilai signifikan penelitian
pada sebesar 0,000 atau kurang dari
perusahaan 0,05.
food and
beverage yang
terdaftar di
bursa efek
Indonesia
periode 2010-
2012
6 Siti Fatmawati Metode Hasil penelitian ini Menggunaka Menggunakan
(2016) penelitian menunjukkan Current Ratio, n indikator objek
Pengaruh yang Debt to Equity Ratio dan Total variabel yang penelitian
current rasio, digunakan Asset Turn Over secara sama yaitu yang berbeda
debt to equity yaitu simultan berpengrauh terhadap Current
dan total assets analisis Return on Investment (ROI) Ratio, total
turn over kuantitatif pada perusahaan Property dan asset
terhadap Return . Realestate yang tercatat di turnover dan
on Investment Bursa Efek Indonesia periode Return on
pada 2011-2014. Untuk nilai Investment
perusahaan jasa Adjusted R Square pada pada
subsektor penelitian ini diperoleh nilai penelitian.
property dan sebesar 0,375. Hal ini
realestate yang menunjukkan bahwa Return
terdaftar di on Investment dipengaruhi
Bursa Efek oleh Current Ratio, Debt to
Indonesia Equity dan Total Asset Turn
periode 2011- Over sebesar 37,5%,
2014 sedangkan sisanya sebesar
62,5% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
7 Mukhritazia Metode Hasil penelitian ini Menggunaka Melakukan
Manurung yang menunjukan Current Ratio n indikator penelitian
(2019) digunakan (CR), Debt to Equity Ratio variabel yang dengan objek/
Pengaruh yaitu (DER), Total Assets Turn sama yaitu perusahaan
Current Ratio, analisis Over (TATO) secara simultan Current Ratio yang berbeda.
debt to equity kuantitatif berpengaruh signifikan dan total
ratio, total . terhadap (ROA) pada asset
assest turnover perusahaan sub sektor turnover pada
39

No Nama dan Metode Hasil Persamaan Perbedaan


Judul peneliti Analisis Penelitian
(Tahun) Data
terhadap return kosmetik dan barang penelitian
on assets pada keperluan rumah tangga yang
perusahaan terdaftar di Bursa Efek
subsektor Indonesia (BEI).
kosmetik dan
barang
keperluan
rumah tangga
yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
8 Iyus Kusriyanti Metode Hasil penelitian ini Menggunaka Melakukan
(2016) penelitian menunjukkan Current Ratio, n 2 indikator penelitian
Analisis yang Debt Ratio dan Total Asset variabel yang dengan objek
pengaruh gunakan sama yaitu yang berbeda.
Turnover berpengaruh
current ratio, analisis Current Ratio
debt ratio, dan kuantitatif signifikan Terhadap Return on dan total
total asset . Investment pada perusahaan asset
turnover Telekomunikasi di Indonesia. turnover
terhadap pada
profitabilitas penelitian
(return on
investment)
perusahaan
Telekomunikasi
di Indonesia
9 Ceacilia Metode Current Ratio berpengaruh Menggunaka Melakukan
Srimindarti penelitian positif dan signifikan terhadap n indikator penelitian
(2009) yang Earning after tax. Return on variabel yang dengan objek
Pengaruh digunakan Investment berpengaruh positif sama yaitu yang berbeda
Current Ratio, analisis terhadap Earning after tax. Current
total assets deskriptif Total Assets Turnover Ratio, total
turnover, dan kuantitatif berpengaruh positif terhadap asset
Return on Earning after tax. turnover dan
Investment Return on
terhadap kinerja Investment
perusahaan pada
pada industri penelitian.
food and
beverages yang
terdaftar di
BEJ.
40

No Nama dan Metode Hasil Persamaan Perbedaan


Judul peneliti Analisis Penelitian
(Tahun) Data
10 Herman Metode Current Ratio, debt to asset Menggunaka Menggunakan
Supardi, dkk penelitian ratio, total asset turnover, dan n indikator objek
(2016) yang inflasi secara bersama-sama variabel yang penelitian
Pengaruh digunakan berpengaruh terhadap return sama yaitu yang berbeda.
Current Ratio, analisis on asset pada Koperasi Current Ratio
Debt to Asset kuantitatif Pegawai Republik Indonesia dan total
Ratio, Total yang berada di Kabupaten asset
Asset Turnover Indramayu. Hal ini turnover pada
dan Inflasi menunjukkan bahwa dengan penelitian.
Terhadap tersedianya pembayaran Dan metode
Return On hutang jatuh tempo yang aman penelitian
Asset pada dan hutang koperasi setiap yang sama.
Koperasi tahunnya menurun serta
Pegawai penjualan yang meningkat dan
Republik inflasi yang fluktuasi, dapat
Indonesia di mempengaruhi return on
Kabupaten asset.
Indramayu

2.3 Hubungan antara variabel

2.3.1. Hubungan Current Ratio (CR) terhadap Return on Invesment (ROI)

Supardi dkk, (2016) Menjelaskan Current Ratio adalah kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo. Semakin tinggi

Current Ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek. Current Ratio yang terlalu tinggi menunjukkan

kelebihan aktiva lancar yang menganggur. Jadi hal tersebut tidak baik bagi

profitabilitas perusahaan karena aktiva lancar menghasilkan return yang lebih

rendah dibandingkan dengan aktiva tetap.

Menurut Irham Fahmi (2011) mengatakan bahwa Current Ratio yang

tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar. Besarnya hasil perhitungan Current

Ratio menunjukkan besarnya aktiva lancar yang dapat menjamin kewajiban


41

lancar. Semakin besar Current Ratio, maka likuiditas perusahaan semakin tinggi.

Berdasarkan teori hubungan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar

Current Ratio menunjukkan semakin tinggi kemanpuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Berarti hal ini semakin tinggi Current

Ratio maka akan semakin efektif tingkat pengembalian investasi. Dengan

demikian tinggi rendahnya Current Ratio akan mempengaruhi tinggi rendahnya

Return on invesment.

2.3.2 Hubungan Total Asset Turn Over (TATO) terhadap Return on Invesment
(ROI)

Al-Faruqy (2016) memberikan kesimpulan bahwa total asset turnover

berpengaruh positif terhadap Return on Investment. Kenaikan atau penurunan nilai

total asset turnover akan sangat berdampak pada kenaikan atau penurunan laba

perusahaan. Nilai total asset turnover yang semakin tinggi akan memberikan

kontribusi terhadap Return on Investment yang semakin tinggi atau sebaliknya

nilai total asset turnover yang semakin rendah akan memberikan dampak terhadap

nilai Return on Investment.

2.4 Kerangka Konseptual

Menurut sugiyono (2017) bahwa kerangka berpikir merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah di identifikasi sebagai hal yang penting. Berdasarkan uraian diatas, maka

dapat dirumuskan kerangka konseptual sebagai berikut:


42

Current Rasio
(X1)
Return on
Investment
(Y)
Total Assets
Turnover
(X2)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep di atas terdapat hipotesis dalam penelitian

ini adalah:

H1: Diduga, Bahwa Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return on

Investment pada perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI.

H2: Diduga, Bahwa Total Asset Turnover berpengaruh signifikan terhadap

Return on Investment pada perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di

BEI.

H3: Diduga, Bahwa Current Ratio dan Total Asset Turnover secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment pada perusahaan

Tektil dan Garmen yang terdaftar di BEI.


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode

deskriptif kuantitatif pada perusahaan. Adapun rancangan penelitian ini adalah

pengaruh Current Ratio dan Total Assets Turnover terhadap Return on Investment

pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan periode 2018-

2021.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,

Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung,

yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau

berbentuk angka (Sugiyono, 2011). Sumber data yang digunakan di dalam

penelitian ini data sekunder atau data yang diperoleh secara tidak langsung atau

data yang sudah tersedia dan diperoleh dari laporan keuangan Perusahaan Tekstil

dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021 melalui

website www.idx.co.id.

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya sekedar

43
44

orang atau manusia itu sendiri dalam penelitian yang dilakukan, akan tetapi juga

obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2017).

Adapun perusahaan-perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian

ini terdiri dari 21 Perusahaan Tekstil dan Garmen yaitu:

Tabel 3.1
Perusahaan Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI

No Nama Perusahaan Kode No Nama Perusahaan Kode


1 PT. Argo Pantes Tbk ARGO 12 PT. Inocycle Technology Group Tbk INOV
2 PT. Trisula Textile Industries Tbk BELL 13 PT. Falmaco Nonwoven Industri Tbk FLMC
3 PT. Century Textile Industry Tbk CNTX 14 PT. Sri Rejeki Isman Tbk SRIL
4 PT. Eratex Djaja Tbk ERTX 15 PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM
5 PT. Ever Shine Tbk ESTI 16 PT. Buana Artha Anugrah Tbk STAR
6 PT. Panasia Indo Resources Tbk HDTX 17 PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk TFCO
7 PT. Indo-Rama Synthetics Tbk INDR 18 PT. Trisula International Tbk TRIS
8 PT. ICTSI Jasa Prima Tbk KARW 19 PT. Roda Vivatex Tbk RDTX
9 PT. Indo Kordsa Tbk BRAM 20 PT. Bersama Zatta Jaya Tbk ZATA
10 PT. Klinko Karya Imaji Tbk KLIN 21 PT. Mega Perinris Tbk ZONE
11 PT. Asia Pacific Fibers Tbk POLY

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling disini

menggunakan judgement sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan

beberapa kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang ditentukan adalah:

Proses penarikan sampel berdasarkan purposive sampling dalam penelitian

dapat dilihat pada table 3.2 berikut ini.


45

Tabel 3.2 Teknik pengambilan sampel (Purposive sampling).

Keterangan Jumlah
Perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan manufaktur
subsektor tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 21
(BEI)
Tidak memiliki laporan keuangan lengkap selama periode penelitian
(3)
(2018-2021)
Perusahaan yang sahamnya di suspend (3)
Total Sampel 15
Sumber: www.idx.co.id

Berdasarkan data kualifikasi sampel diatas maka ada 15 perusahaan yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini seperti yang ditampilkan pada tabel 3.3

berikut ini.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode


1 PT. Argo Pantes Tbk ARGO
2 PT. Trisula Textile Industries Tbk BELL
3 PT. Indo Kordsa Tbk BRAM
4 PT. Eratex Djaja Tbk ERTX
5 PT. Ever Shine Tbk ESTI
6 PT. Inocycle Technology Group Tbk INOV
7 PT. Indo-Rama Synthetics Tbk INDR
8 PT. Asia Pasific Fibers Tbk POLY
9 PT. Roda Vivatex Tbk RDTX
10 PT. Sri Rejeki Isman Tbk SRIL
11 PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM
12 PT. Buana Artha Anugrah Tbk STAR
13 PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk TFCO
14 PT. Trisula International Tbk TRIS
15 PT. Mega Perintis Tbk ZONE
46

3.4 Lokasi Penelitian dan Waktu penelitian

Peneliti memilih lokasi pengambilan data melalui situs resmi Bursa Efek

Indonesia yaitu www.idx.co.id dan website resmi masing-masing perusahaan.

Waktu penelitian direncanakan dilakukan mulai dari bulan Agustus 2022 sampai

dengan bulan Maret 2023. Adapun jadwal penelitian tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.4 Waktu Kegiatan Penelitian

Agust Sept Des Januari Februari Maret April


No Keterangan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
Penulisan
2
proposal
3 Pengumpulan data

4 Pengelolaan data

Penyusunan hasil
5
penelitian

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi

yaitu pengumpulan data dengan melihat dokumen-dokumen atau catatan-catatan

yang berhubungan dengan variabel penelitian yakni laporan keuangan dan laporan

tahunan (Annual Report) perusahaan subsektor tekstil dan garmen yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021 dipublikasikan melalui website

www.idx.co.id
47

3.6 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian

3.6.1 Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2017) Variabel Independen adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel

independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Likuiditas (Current Ratio) menurut Husnan (2013) adalah merupakan rasio

untuk mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bisa dipakai untuk

memenuhi kewajiban lancarnya.

Defenisi Operasinal Likuiditas (Current Ratio) adalah salah satu rasio

keuangan yang membandingkan aset lancar dengan hutang lancar pada

laporan keuangan, dalam penelitian ini perusahaan manufaktur subsektor

tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2018-2021.

Aset lancar dan hutang lancar yang digunakan untuk operasional perusahaan

harus berada dalam jumlah proposional agar aset lancar dapat memenuhi

jaminan terhadap hutang lancar.

Rumus sebagai berikut:

Aset Lancar
CR = x 100%
Kewajiban Lancar

2. Rasio aktivitas (Total Assets Turnover) menurut Hery (2017) merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan

aset yang dimilikinya termasuk untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan


48

dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Rasio ini juga digunakan untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari- hari.

Defenisi Operasional Aktivitas (Total Assets Turnover) adalah salah satu rasio

keuangan yang membandingkan jumlah penjualan dengan total aktiva pada

laporan keuangan, dalam penelitian ini perusahaan manufaktur subsektor

tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021.

Jumlah penjualan dan total aktiva yang digunakan untuk operasional

perusahaan harus berada dalam jumlah proposional agar aset lancar dapat

memenuhi jaminan terhadap hutang lancar.

Rumus sebagai berikut:

Penjualan
TATO = x 100%
Total Aktiva

3.6.2 Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2017) variabel dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas atau variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah:

1. ROI (Return on Investment) menurut Fahmi (2011) juga ditulis dengan return

on total asset (ROA) yaitu rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah

ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan

yang diharapkan.

Defenisi Oprasional ROI (Return on Investment) adalah salah satu rasio

keuangan yang membandingkan Laba bersih setelah pajak dengan total aktiva
49

pada laporan keuangan, dalam penelitian ini perusahaan manufaktur subsektor

tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2018-2021.

Laba bersih setelah pajak dan total aktiva yang digunakan untuk operasional

perusahaan harus dalam jumlah proposional untuk menilai pengembalian

investasi terhadap pemegang saham didapatkan melalui perbandingan antara

laba setelah pajak dengan ekuitas.

Rumus sebagai berikut:

Laba setelah pajak


ROI = x 100%
Total Aktiva

3.6.3 Tabel Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Adapun yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini yaitu

Current Ratio (X), Total Asset Turnover (X) dan variabel dependen yaitu Return

on Investment (Y) yang akan dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

CR digunakan
untuk mengukur Aset Lancar
kemampuan CR = x 100%
Kewajiban Lancar
perusahaan dalam
Current Rasio
melunasi hutang
Ratio
jangka pendek
yang akan jatuh
tempo (Avinka
Vionita, 2022)

Total Asset Penjualan Rasio


TATO digunakan TATO = x 100%
Turnover Total Aktiva
50

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

untuk mengukur
efektivitas
perusahaan dalam
menggunakan aset
yang dimilikinya
termasuk untuk
mengukur tingkat
efisiensi
perusahaan dalam
memanfaatkan
sumber daya yang
ada (Hery, 2017)

ROI digunakan
untuk melihat
sejauh mana
investasi yang telah
Return on ditanamkan mampu Rasio
Investment memberikan Laba setelah pajak
ROI = x 100%
pengembalian Total Aktiva
keuntungan sesuai
yang diharapkan
(Fahmi, 2011)

3.7 Uji Asumsi Klasik

Menurut Ariawaty, Rina Novanti, Siti Noni Evita (2018) untuk data

penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif diperlukan uji statistik uji

asuksi klasik yang dimana uji tersebut akan menguji kecocokan sebuah data yang

digunakan untuk di uji secara regresi ataupun secara analis jalur. Namun dalam

analisis berganda sangat diperlukan uji asumsi klasik dengan maksud apakah data

penelitian yang digunakan telah memenuhi syarat BLUE (Best, Linear, Unbeased,

Estimated).
51

3.7.1 Uji Normalitas

Menurut Ariawaty, Rina Novanti, Siti Noni Evita (2018) uji normalitas

data pada penelitian digunakan untuk mengetahui apakah sebuah dalam penelitian

telah memiliki distribusi secara normal atau tidak, sebuah data akan terlihat baik

digunakan untuk menganalisis dalam menjawab dan menjelaskan fenomena

apabila data penelitian memiliki distribusi secara normal atau memenuhi

normalitas data. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan One

Sample Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikan

diatas 0,05 maka data terdistribusi normal. Sedangkan jika hasil One Sample

Kolmogorov Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0.05 maka data tidak

terdistirbusi normal.

3.7.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Ariawaty, Rina Novanti, Siti Noni Evita (2018) uji

multikolinieritas bertujuan untuk mendeteksi apakah variabel independen pada

model regresi saling korelasi. Untuk kriteria BLUE, tidak boleh terdapat korelasi

antara setiap variabel independent pada model regresi. Apabila terjadi korelasi

antara variabel independent, maka variabel tersebut dapat dikatakan tidak

ortogonal. Salah satu cara untuk mendeteksi gejala multikolinieritas adalah

dengan melihat nilai Tolerance Value atau Variance Inflution Factor (VIF)

dengan kriteria keputusan sebagai berikut:

a. Apabila Tolerance value> 0,1 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak

terjadi gejala multikolinieritas antar variabel independent pada model regresi.


52

b. Apabila Tolerance value< 0,1 dan VIF > 10, maka dapat disimpilkan terjadi

gejala multikolinieritas antar variabel independent pada model regresi.

3.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ariawaty, Rina Novanti, Siti Noni Evita (2018) uji

heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Model regresi yang baik harus memiliki variance yang sama

(Homoskedastisitas). Gejala heteroskedastisitas sering terjadi pada penelitian yang

menggunakan data Cross Section dan sangat jarang terjadi pada penelitian yang

menggunakan data Time Series. Untuk menguji terjadi atau tidaknya gejala

heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel

terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) dengan dasar keputusan sebagai

berikut:

a. Jika pada grafik Scatter Plot, titik-titik yang membentuk pada tertentu, yang

teratur (misal bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka dapat

disimpulkan telah terjadi masalah Heteroskedastisitas.

b. Jika pada grafik Scatter Plot, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka

nol pada sumbu Y serta tidak membentuk pola tertentu yang teratur (misal

bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka dapat disimpulkan tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas (Variance sama/ Homoskedastisitas).

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu alat yang digunakan untuk menjawab

permasalahan dan hipotesis yang diajukan. Metode analisis data yang digunakan
53

dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik. Dalam melakukan analisis

data peneliti menggunakan program SPSS (Statistical Package Social Science.)

3.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan regresi linier

berganda, yaitu teknik analisis untuk mengetahui pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan

dan pengaruh antara Current Ratio (X1), Total Assets Turnover (X2) dengan

Return on Investmen (Y), yang dikemukakan oleh sugiyono (2013) dapat

dirumuskan:

Yʼ= a+b1X1+b2X2+e

Dimana:

Y= Return on Equity variabel yang dipengaruhi

X1= Total Assets Turnover variabel yang mempengaruhi

X2= Current Ratio variabel yang mempengaruhi

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

e = Koefisien eror

3.8.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian ini menguji hipotesis-hipotesis dengan menggunakan metode.

Analisis regresi berganda (multiple regression). Metode regresi berganda

menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen.

Dalam suatu model prediktif tunggal. Adapun untuk menguji signifikan tidaknya

hipotesis tersebut digunakan uji koefisien determinan dan uji f.


54

1. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemanpuan

model dalam menerangkan variabel-variabel dependen (Ghozali, 2016). Nilai

koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemanpuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2016).

2. Uji t (Pengujian secara parsial)

Menurut Ghozali (2011) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen. pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan

perbandingan nilai thitung masing-masing koefisien dengan ttabel dengan tingkat

signifikan 5%, dimana jika:

1) thitung < ttabel, maka H0 diterima. Hal ini berarti bahwa suatu variabel

independen secara individual tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel

dependen.

2) thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa suatu variabel

independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

3. Uji F (Pengujian Secara Simultan)

Menurut Ghozali (2011) Uji statistik F pada dasarnya menujukkan apakah

semua variabel bebas dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis nol (H0) menyatakan bahwa


55

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model tidak mempunyai

pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen, sedangkan Hipotesis

alternatif Ha menyatakan bahwa semua variabel independen mempunyai pengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen.

H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel

H0 ditolak apabila Fhitung ≥ Ftabel

Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

I. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka regresi dapat digunakan untuk uji hipotesis.

II. Jika nilai signifikan ≥ 0,05 maka regresi tidak dapat digunakan untuk uji

hipotesis.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan Makanana dan Minuman

1. PT Indo-Rama Synthetics Tbk

Perusahaan didirikan pada tahun 1975, mulai produksi secara komersial

pada tahun 1976 dengan pabrik pemintalan kapas di Purwakarta yang secara

terus menerus melakukan diversifikasi dan memperluas bisnis Spun Yarn dan

menambah produksi pembuatan Polyester Filament Yarns, "Polyester Staple

Fibers PET Resin," Polyester Chips dan Polyester Filament Fabrics untuk pasar

global dengan lokasi pabrik di Jawa Barat (di Purwakarta, Campaka dan

Bandung), Indonesia. Perusahaan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak

1990.

Pada tanggal 12 Juni 1990, INDR memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDR (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 7.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per

saham dengan harga penawaran Rp12.500,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 03 Agustus 1990.

2. PT Sri Rejeki Isman Tbk

Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) (SRIL) didirikan tanggal 22 Mei 1978 dan

memulai kegiatan komersial pada tahun 1978. Kantor pusat SRIL berkedudukan

di Jalan K.H. Samanhudi No. 88, Jetis, Sukoharjo 57511, Solo, Jawa Tengah –

Indonesia.

Pada tanggal 07 Juni 2013, SRIL memperoleh pernyataan efektif dari

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

56
57

Saham SRIL (IPO) kepada masyarakat sebanyak 5.600.000.000 dengan nilai

nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp240,- per saham.

Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal

17 Juni 2013.

3. PT Asia Pacific Fibers Tbk

Asia Pacific Fibers Tbk (dahulu Polysindo Eka Perkasa Tbk) (POLY)

didirikan tanggal 15 Februari 1984 dan memulai kegiatan usaha komersialnya

pada tahun 1986. Kantor pusat Asia Pacific Fibers Tbk terletak di Kendal, Jawa

Tengah dan pabrik benang Polyester berlokasi di Kendal, Jawa Tengah dan

fasilitas pabrik PTA, Polymer serta Fiber terletak di Karawang, Jawa Barat.

Pada tanggal 14 Desember 1990, POLY memperoleh pernyataan efektif

dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham POLY

(IPO) kepada masyarakat sebanyak 12.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,-

per saham dengan harga penawaran Rp8.900,- per saham. Saham-saham

tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Maret

1991.

4. PT Indo Kordsa Tbk

Indo Kordsa Tbk (BRAM) didirikan 08 Juli 1981 dan mulai berproduksi

secara komersial pada tanggal 1 April 1987. Kantor pusat dan pabrik Indo

Kordsa Tbk berlokasi di Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup,

Bogor, Jawa Barat 16810 – Indonesia.

Pada tanggal 20 Juli 1990, BRAM memperoleh izin Menteri Keuangan

untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BRAM (IPO) kepada


58

masyarakat sebanyak 12.500.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp9.250,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 05 September 1990.

5. PT Tifico Fiber Indonesia Tbk

Tifico Fiber Indonesia Tbk (dahulu Teijin Indonesia Fiber Tbk) (TFCO)

didirikan dengan nama PT Teijin Indonesia Fiber Corporation pada tanggal 25

Oktober 1973 dan mulai beroperasi secara komersial sejak 1 Juli 1976. Kantor

pusat TFCO dan pabriknya berlokasi di Jalan M.H. Thamrin, Kelurahan

Panunggangan, Kecamatan Pinang, Tangerang, Propinsi Banten.

Pada tahun 1980, TFCO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam

untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TFCO (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 1.100.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp7.250,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 26 Februari 1980.

6. PT Eratex Djaja Tbk

Eratex Djaja Tbk (ERTX) didirikan tanggal 12 Oktober 1972 dalam

rangka Penanaman Modal Asing “PMA” dan memulai kegiatan usaha

komersialnya pada tahun 1974. Kantor pusat Eratex berlokasi di Gedung Spazio

Lt.3, Unit 319-321, Graha Festival Kav.3 – Graha Family, Jl. Mayjend Yono

Soewoyo, Surabaya dan pabrik berlokasi di Jalan Raya Soekarno-Hatta No. 23,

Probolinggo, Jawa Timur.

Pada tanggal 14 Juli 1990, ERTX memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ERTX (IPO)


59

kepada masyarakat sebanyak 6.139.750 dengan nilai nominal Rp1.000,- per

saham dengan harga penawaran Rp7.750,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 21 Agustus 1990.

7. PT Trisula International Tbk

Trisula International Tbk (sebelumnya PT Trisula Global Fashion)

(TRIS) didirikan tanggal 13 Desember 2004 dengan nama PT Transindo Global

Fashion dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2005. Kantor

pusat Trisula International Tbk berkedudukan di Gedung Trisula Center, Jln.

Lingkar Luar Barat Blok A No. 1, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat

11740 – Indonesia.

Pada tanggal 15 Juni 2012, TRIS memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TRIS (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 300.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per

saham dengan harga penawaran Rp300,- per saham dan disertai 75.000.000

Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari 28 Desember 2012 sampai

dengan 28 Juni 2017 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp300,- per saham.

Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tanggal 28 Juni 2012.

8. PT Inocycle Technology Group Tbk

Inocycle Technology Group Tbk (INOV) didirikan pada tanggal 17 Juli

2001 dengan nama PT Hilon Felt dan mulai beroperasi secara komersial pada

tahun 2003. Kantor pusat Inocycle Technology Group Tbk berlokasi di

Kawasan Industri Pasar Kemis Jl. Putera Utama No. 10 Desa Suka Asih Kec.
60

Pasar Kemis Kab. Tangerang, Banten 15560 – Indonesia.

Pada tanggal 28 Juni 2019, INOV memperoleh pernyataan efektif dari

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana

Saham INOV (IPO) kepada masyarakat sebanyak 608.000.000 saham baru

dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp250,- per

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tanggal 10 Juli 2019.

9. PT Mega Perintis Tbk

Mega Perintis Tbk (ZONE) didirikan pada tanggal 21 Oktober 2005 dan

mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2005. Kantor pusat Mega Perintis

Tbk berlokasi di Jl. Karet Pedurenan No. 240, Karet Kuningan, Setiabudi,

Jakarta Selatan 12940 – Indonesia. Pemegang saham yang memiliki 5% atau

lebih saham Mega Perintis Tbk, yaitu: Verosito Gunawan (37,79%), PT

Tancorp Investama Mulia (22,30%), Vanda Gunawan (13,33%) dan Ganesh

Subash (11,17%).

Pada tanggal 05 Desember 2018, ZONE memperoleh pernyataan efektif

dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum

Perdana Saham ZONE (IPO) kepada masyarakat sebanyak 197.000.000 saham

baru dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp298,-

per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tanggal 12 Desember 2018.


61

10. PT Ever Shine Tex Tbk

Ever Shine Tex Tbk (ESTI) didirikan tanggal 11 Desember 1973 dengan

nama PT Ever Shine Textile Industry dan memulai kegiatan usaha komersialnya

pada tahun 1975. Kantor Ever Shine Tex Tbk beralamat di Jl. KH. Fachruddin

No. 16, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10250 –

Indonesia. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Ever Shine

Tex Tbk (31-Jan-2023), yaitu: PT Cahaya Intercontinental, dengan persentase

kepemilikan sebesar 91,21%.

Pada tanggal 04 September 1992, ESTI memperoleh pernyataan efektif

dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ESTI

(IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,-

per saham dengan harga penawaran Rp5.400,- per saham. Saham-saham

tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 13 Oktober

1992.

11. PT Roda Vivatex Tbk

Roda Vivatex Tbk (RDTX) didirikan 27 September 1980 dan mulai

beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Kantor pusat RDTX berlokasi di

Menara Standard Chartered Lt. 32 Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta Selatan

sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Pahlawan Km 1, Citeureup, Bogor. Pemegang

saham yang memiliki 5% atau lebih saham Roda Vivatex Tbk, antara lain: PT

Geno Tatagraha (pengendali) (37,75%), PT Geno Intiperkasa (pengendali)

(37,24%) dan UBS AG SG S/A Energy Network Investment Ltd. 2091144668

(7,68%)
62

Pada tanggal 03 April 1990, RDTX memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham RDTX (IPO)

kepada masyarakat sebanyak 1.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per

saham dengan harga penawaran Rp7.500,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Mei 1990.

12. PT Trisula Textile Industries Tbk

Trisula Textile Industries Tbk (BELL) didirikan pada tanggal 11 Januari

1971 dan mulai beroperasi secara komersial tahun 1973. Kantor pusat Trisula

Textile Industries Tbk berlokasi di Jl. Mahar Martanegara No. 170, Baros,

Cimahi, Jawa Barat 40522 – Indonesia. Pemegang saham yang memiliki 5%

atau lebih saham Trisula Textile Industries Tbk (28-Feb-2023), yaitu: Trisula

International Tbk (TRIS) (78,54%) dan PT Henan Putihrai Asset Management

(5,22%).

Pada tanggal 25 September 2017, BELL memperoleh pernyataan efektif

dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum

Perdana Saham BELL (IPO) kepada masyarakat sebanyak 300.000.000 saham

dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp150,- per

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tanggal 03 Oktober 2017.

13. PT Sunson Textile Manufacturer Tbk

Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM) didirikan dengan nama PT

Sandang Usaha Nasional Indonesia Tekstil Industri dan memulai kegiatan

komersialnya pada tahun 1973. Kantor pusat Sunson terletak di Jl.


63

Ranggamalela No. 27, Bandung dan lokasi utama bisnis terletak di Jl. Raya

Rancaekek Km 25,5 Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

Pada tanggal 28 Juli 1997, SSTM memperoleh pernyataan efektif dari

BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SSTM

(IPO) kepada masyarakat sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal

Rp500,- per saham dan harga penawaran Rp800,- per saham. Saham-saham

tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Agustus

1997. Pada tanggal jatuh temponya 10 Oktober 1997, obligasi konversi SSTM

berjumlah USD18.000.000 dikonversi menjadi saham sebanyak 68.047.500

lembar saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham pada nilai konversi

Rp.576,90,- per saham.

14. PT Argo Pantes Tbk

Argo Pantes Tbk (ARGO) didirikan tanggal 12 Juli 1977 dan mulai

berproduksi secara komersial pada tahun 1977. Kantor pusat ARGO beralamat

di Wisma Argo Manunggal, Lantai 2, Jln. Jend. Gatot Subroto Kav. 22, Jakarta

dengan lokasi pabrik di Tangerang, Banten dan Bekasi, Jawa Barat.

Pada tanggal 27 November 1990, ARGO memperoleh Pernyataan Efektif

BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ARGO

(IPO) kepada masyarakat sebanyak 15.882.000 saham dengan nilai nominal

Rp1.000,- per saham dan harga penawaran perdana Rp9.950,- per saham. Pada

tanggal 7 Januari 1991, seluruh Perusahaan saham telah dicatatkan pada Bursa

Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia).


64

15. PT Buana Artha Anugerah Tbk

Buana Artha Anugerah Tbk (dahulu Star Petrochem Tbk) (STAR)

didirikan tanggal 19 Mei 2008 dengan nama PT Star Asia International dan

mulai beroperasi secara komersial sejak 2008. Kantor pusat Buana Artha

Anugerah Tbk berlokasi di Menara BCA Lt. 45 Grand Indonesia, Jl. MH

Thamrin No. 1 Menteng, Jakarta 10310 – Indonesia.

Pada tanggal 30 Juni 2011, STAR memperoleh pernyataan efektif dari

BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham STAR

(IPO) kepada masyarakat sebanyak 2.000.000.000 lembar saham dengan nilai

nominal Rp100,- per lembar saham dan harga penawaran Rp102,- per lembar

saham yang disertai dengan penerbitan Waran Seri I sebanyak 980.000.000

yang dikeluarkan dalam rangka penawaran umum. Setiap pemegang 200 lembar

saham baru STAR berhak memperoleh 98 lembar Waran Seri I.

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya

untuk membeli saham yang bernilai nominal Rp100,- dengan harga pelaksanaan

sebesar Rp102,- yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran

selama 3 (tiga) tahun yaitu sejak tanggal 13 Januari 2012 sampai dengan 14 Juli

2014 dimana setiap pemegang 1 waran berhak untuk membeli 1 saham

Perusahaan.
65

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1. Penyajian Data

A. Penyajian Data Current Ratio Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Rasio lancar (Current Ratio/ CR) adalah rasio yang menunjukkan berapa

besar utang lancar dijamin oleh aktiva lancar. Semakin tinggi rasio ini berarti

semakin efisien pula pengelolaan modal kerja perusahaan dan semain tinggi

kemampuan perusahaan melunasi hutang-hutangnya. Bagi kreditor semakin tinggi

rasio lancar berarti semakin aman untuk dirinya. Akan tetapi untuk perusahaan

tertentu dapat berarti lain. Apabila rasio ini memiliki tingkat sangat tinggi dapat

diartikan perusahaan kelebihan aset lancarnya atau ada penggunaan dalam

operasional yang tidak optimal.

Berikut ini disajikan hasil analisis data Current Ratio pada Perusahaan Tekstil dan

Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2021.


66

Tabel 4.1
Current Ratio (CR ) Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018- 2021.

Tahun
Nama Perusahaan Rata-Rata
2018 2019 2020 2021
PT. Eratex Djaja Tbk 101% 108% 102% 109% 105%

PT. Trisula Textile Industries Tbk 180% 144% 137% 153% 154%

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 104% 104% 109% 124% 110%

PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk 223% 159% 149% 229% 190%

PT. Trisula International Tbk 160% 182% 210% 205% 189%

PT. Mega Perintis Tbk 206% 237% 158% 170% 193%

PT. Argo Pantes Tbk 12% 10% 6% 8% 9%

PT. Ever Shine Tbk 91% 111% 117% 120% 110%

PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk 462% 551% 519% 549% 520%

PT. Asia Pasific Fibers Tbk 12% 12% 11% 11% 12%

PT. Indo Kordsa Tbk 215% 290% 256% 199% 240%

PT. Buana Artha Anugrah Tbk 287% 645% 748% 766% 612%

PT. Roda Vivatex Tbk 450% 209% 275% 316% 313%

PT. Sri Rejeki Isman Tbk 308% 490% 289% 37% 281%

PT. Inocycle Technology Group Tbk 100% 132% 98% 84% 104%

Rata-Rata 194% 226% 212% 205% 209%

Maksimum 612%

Minimum 9%
Sumber : Laporan Keuangan Publikasi (Annual report) di BEI, Data diolah

Dari data yang telah dianalisis di atas, perkembangan Current Ratio

cenderung fluktuatif. Penurunan umumnya terjadi di tahun 2020. Dimana pada

tahun 2018 rata-rata Current Ratio yang dimiliki adalah sebesar194% kemudian
67

ditahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 32% dari tahun sebelumnya, di tahun

2020 mengalami penurunan sebesar 14% dari tahun sebelumnyadan ditahun 2021

kembali mengalami penurunan sebesar 7% dari tahun sebelumnya.

. Rata-rata Current Ratio selama 4 tahun berturut-turut adalah sebesar

209%. Perusahaan yang memiliki rata-rata Current Ratio tertinggi adalah PT

Buana Artha Anugrah Tbk yang memiliki rata-rata Current Ratio sebesar 612%,

sedangkan untuk perusahaan yang memiliki rata-rata Current Ratio terendah

adalah PT Argo Pantes Tbk dengan rata-rata Current Ratio sebesar 9%.

B. Penyajian Data Total Asset Turnover Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen

Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Rasio Aktivitas yaitu rasio untuk mengukur sampai seberapa besar

efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dananya. Rasio ini

menjelaskan bagaimana manajemen mengelola seluruh aktiva yang dimilikinya

untuk dapat mendorong produktifitas dan mendongkrak profitabilitas. Rasio

aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melakukan

aktivitas sehari-hari.

Total Asset Turnover merupakan rasio untuk mengukur efektivitas

penggunaan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan, dan semakin besar

rasio ini berarti semakin efektif pengelolaan seluruh aktiva yang dimiliki

perusahaan.
68

Berikut ini disajikan data hasil analisis Total Asset Turnover pada

Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

tahun 2018-2021.

Tabel 4.2
Total Asset Turnover (TATO) Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018- 2021. (Dalam satuan
jutaan)

Tahun
Nama Perusahaan Rata-Rata
2018 2019 2020 2021
PT. Eratex Djaja Tbk 1,21 1,21 1,1 1,29 1,20
PT. Trisula Textile Industries Tbk 1,18 1,21 0,97 0,82 1,05
PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 1,04 1,02 0,77 0,98 0,95
PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk 0,73 0,69 0,46 0,48 0,59
PT. Trisula International Tbk 1,21 1,29 1,07 1,04 1,15
PT. Mega Perintis Tbk 1,15 1,12 0,58 0,82 0,92
PT. Argo Pantes Tbk 0,35 0,23 0,05 0,06 0,17
PT. Ever Shine Tbk 0,58 0,49 0,44 0,6 0,53
PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk 0,71 0,6 0,47 0,64 0,61
PT. Asia Pasific Fibers Tbk 2,01 1,65 1,13 1,57 1,59
PT. Indo Kordsa Tbk 0,89 0,88 0,64 0,9 0,83
PT. Buana Artha Anugrah Tbk 0,21 0,14 0,06 0,08 0,12
PT. Roda Vivatex Tbk 0,16 0,14 0,13 0,13 0,14
PT. Sri Rejeki Isman Tbk 0,76 0,76 0,69 0,69 0,73
PT. Inocycle Technology Group Tbk 0,69 0,72 0,65 0,71 0,69
Rata-Rata 0,86 0,81 0,61 0,72 0,75
Maksimum 1,59
Mininimum 0,12
Sumber : Laporan Keuangan Publikasi (Annual report) di BEI, Data diolah
69

Dari data yang telah dianalisis di atas, perkembangan Total Asset

Turnover mengalami peningkatan dan penurunan yang cukup signifikan. Tidak

jauh berbeda dengan variabel sebelumnya dimana penurunan umumnya terjadi di

tahun 2020 pada tiap perusahaan. Dapat dilihat pada tahun 2019 rata-rata total

asset turnover mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2018

sebesar 0,05 kemudian kembali mengalami penurunan ditahun 2020 sebesar 0,2,

namun ditahun 2021 total asset turnover mengalami peningkatan sebesar 0,11 dari

tahun sebelumnya.

Rata-rata total asset turnover selama 4 tahun berturut-turut adalah

sebesar 0,75. Perusahaan yang memiliki rata-rata total asset turnover tertinggi

adalah PT Asia Pasific Fibers Tbk yang memiliki rata-rata total asset turnover

sebesar 1,59, sedangkan untuk perusahaan yang memiliki rata-rata total asset

turnover terendah adalah PT Buana Artha Anugrah Tbk dengan rata-rata total

asset turnover sebesar 0,12.

C. Penyajian Data Return on Investment (ROI) Pada Perusahaan Tekstil dan

Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Return on Investment merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan

laba dari aktiva yang di gunakan. Dengan rasio ini, maka dapat diketahui apakah

perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional

perusahaan. Semakin besar nilai Return on Investment maka akan semakin baik,

karena dengan demikian berarti perusahaan dapat menghasilkan laba yang tinggi

dengan menggunakan total assets yang dimilikinya.


70

Dari rumus tersebut berikut ini disajikan data hasil analisis Total Asset

Turnover pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2018-2021.

Tabel 4.3
Return on Investment (ROI) Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018- 2021.

Tahun
Nama Perusahaan Rata-Rata
2018 2019 2020 2021
PT. Eratex Djaja Tbk 1,69 1,18 1,42 2,18 1,62
PT. Trisula Textile Industries Tbk 4,15 4,23 2,99 0,8 3,04
PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 7,7 5,06 0,82 9,34 5,73
PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk 0,5 2,89 3,19 12,05 4,66
PT. Trisula International Tbk 2,34 2,03 0,37 1,7 1,61
PT. Mega Perintis Tbk 10,21 9,51 6,67 5,47 7,97
PT. Argo Pantes Tbk 9,27 8,56 6,37 2,53 6,68
PT. Ever Shine Tbk 2,28 4,57 1,06 3,15 2,77
PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk 0,15 1,68 0,27 4,01 1,53
PT. Asia Pasific Fibers Tbk 5,39 4,92 8,89 0,71 4,98
PT. Indo Kordsa Tbk 6,54 5,22 1,53 9,12 5,60
PT. Buana Artha Anugrah Tbk 28,18 0,34 1,17 2,07 7,94
PT. Roda Vivatex Tbk 10,58 8,33 7,95 6,19 8,26
PT. Sri Rejeki Isman Tbk 6,2 5,62 4,61 8,76 6,30
PT. Inocycle Technology Group Tbk 2,8 3,26 1,16 3,07 2,57
Rata-Rata 6,53 4,49 3,23 4,74 4,75
Maksimum 8,26
Minimum 1,53
Sumber : Laporan Keuangan Publikasi (Annual report) di BEI, Data diolah

Berdasarkan data yang telah di olah, pada variabel Return on Investment

perusahaan tekstil dan garmen mengalami penurunan di tahun kedua dan ketiga
71

pada periode yang diteliti. Dapat diketahui bahwa nilai rata-rata Return on

Investment di tahun 2018 adalah sebesar 6,53 kemudian mengalami penurunan

nilai rata-rata Return on Investment di tahun 2019 sebesar 2,04% dan ditahun

2020 sebesar 1,26% dan mengalami peningkatan nilai rata-rata ditahun

2021sebesar 1,51%.

Rata-rata Return on Investment selama 4 tahun berturut-turut adalah

sebesar 4,75. Perusahaan yang memiliki rata-rata total Return on Investment

tertinggi adalah PT Roda Vivatex Tbk yang memiliki rata-rata Return on

Investment sebesar 8,26, sedangkan untuk perusahaan yang memiliki rata-rata

Return on Investment terendah adalah PT Tifico Fiber Indonesia Tbk dengan rata-

rata Return on Investment sebesar 1,53.

4.2.2 Analisis Statistik

Berdasarkan data pada tabel, selanjutnya dianalisis dengan analisis statistik

hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh CR dan TATO terhadap ROI pada

perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia. Adapun

analisis yang digunakan yaitu uji asumsi klasik ( uji normalitas, uji

multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas), analisis regresi berganda, analisis

koefisien determinasi dan uji- f dengan menggunakan program SPSS ( Statistic

Product and Service Solution ) versi 20.0 For Windows.


72

A. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pada uji normalitas ini juga terdapat beberapa metode yang bisa digunakan

untuk mendeteksi masalah normalitas salah satunya adalah uji kolmogorov-

smirnov. Tingkat signifikan yang digunakan ɑ=0,05. Dasar pengambilan

keputusan adalah melihat angka profitabilitas dengan ketentuan sebagai berikut

(Ghozali, 2013)

 Jika nilai profitabilitas > 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi

 Jika nilai profitabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi

dengan distribusi tertentu dalam hal ini adalah adalah distribusi normal.

Ringkasan hasil uji normalitas dapar dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 60

a,b
Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation 33,96242676
Absolute ,138
Most Extreme Differences Positive ,091
Negative -,138
Kolmogorov-Smirnov Z 1,070
Asymp. Sig. (2-tailed) ,203

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
73

Tabel diatas menunjukkan besarnya probabilitas uji kolmogorov- smirnov

bisa dilihat dari nilai asymp.sig. yaitu sebesar 0,203. Nilai sig ini lebih besar dari

tingkat signifikan yang kita tentukan yaitu 0,05 (a=5%) sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel bebas berdistribusi normal terhadap variabel terikat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iyus

Kusriyanti (2016) yang menyatakan bahwa yakni Asymp, sig lebih besar

dibandingkan dengan tingkat signifikan yakni 0,05 hal ini berarti asumsi

normalitas terpenuhi.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan hubungan linier antara variabel independen di

dalam regresi berganda. Ada beberapa metode untuk mendeteksi ada tidaknya

masalah multikolinieritas dalam suatu model regresi berganda. Multikolinieritas

bisa dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan nilai VIF. Ringkasan hasil uji ini

multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinearitas
a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 83,087 17,962 4,626 ,000

1 X1 (CR) ,323 ,062 ,396 3,974 ,043 ,964 1,038

X2 (TATO) ,632 ,102 ,612 6,171 ,000 ,964 1,038

a. Dependent Variable: ROI (Y)


74

Tabel diatas menunjukkan hasil pengujian multikolinearitas. Hasil

pengujian menghasilkan nilai tolerance untuk CR sebesar 0,964 nilai tersebut

lebih besar dari 0,1 sedangkan nilai VIF yang diperoleh sebesar 1,038 lebih kecil

dari 10. Sedangkan untuk hasil pengujian variabel TATO diperoleh nilai tolerance

sebesar 0,964 nilai tersebut lebih besar dari 0,1 sedangkan nilai VIF nya sebesar

1,038 nilai tersebut lebih kecil dari 10. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini

tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dikemukakan oleh Iyus

Kusriyant (2016) yang menyatakan bahwa tidak terdapat adanya gejala

multikolinieritas antar variabel independen dengan model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pada prinsipnya uji heteroskedastisitas merupakan model regresi untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam sebuah data.

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas


75

Berdasarkan output scatteplot diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar

dan tidak membentuk pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas. Hal tersebut ditentukan sesuai dengan dasar

pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas dengan grafik scatterplot

yang telah diuraikan sebelumnya.

Hasil penelitian yang menyatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas

sejalan dengan teori yang diemukakan oleh (Ghozali, 2011) yang menyatakan

jika variace dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut dengan Heteroskedastisitas .

Dari penelitian ini bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang di kemukakan oleh Lilis Maryani Palimbong

(2016) yang menyatakan bahwa Berdasarkan output Scatterplot tersebut bahwa

titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4.2.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah metode

regresi linier berganda. Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 20,0 for

windows. untuk mengetahui pengaruh variabel Current Ratio (X1 ) dan total asset

turnover (X2) terhadap ROI (Y). Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 10

berikut ini :
76

Tabel 4.6
Analisis Regresi Berganda
a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 83,087 17,962 4,626 ,000

1
X1 (CR) ,323 ,062 ,396 3,974 ,043 ,964 1,038

X2 (TATO) ,632 ,102 ,612 6,171 ,000 ,964 1,038

a. Dependent Variable: ROI (Y)

Y=83,087-0,323 X1+0,632X2+e
Berdasarkan tabel 10, diketahui nilai sig dari Current Ratio sebesar 0,043<

0,05, maka Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment.

Kemudian diketahui nilai sig dari total asset turnover 0,000>0,05 maka Return on

Investment tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment.

Dari perhitungan tabel 10, maka diperoleh persamaan regresi berganda

sebagai berikut : Y=83,087-0,323 X1+0,632X2. Berarti bahwa nilai konstanta (a)

sebesar 83,087 adalah besarnya ROI tanpa memperhatikan tinggi rendahnya CR

dan TATO. Adapun nilai koefisien regresi B1 sebesar 0,323 menunjukkan bahwa

setiap per 1% CR perusahaan maka akan terjadi peningkatan ROI sebesar 0,323%

sedangkan nilai koefisien regresi B2 sebesar 0,632 menunjukkan bahwa setiap

adanya peningkatan 1% TATO perusahaan maka akan terjadi peningkatan ROI

sebesar 0,632%.
77

Dari hasil persamaan diatas dapat pula ditarik kesimpulan bahwa variabel

yang paling berpengaruh adalah variabel TATO karena variabel tersebut

memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel yang

dipengaruhinya.

A. Pengujian Hipotesis

a. Koefisien Determinasi

Koefisien deteminasi ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

kontribusi CR dan TATO terhadap ROI. Berikut perhitungan koefisien

determinasi menggunakan SPSS versi 20,0 for windows.

Tabel 4.7
Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 ,678 ,459 ,440 34,553

a. Predictors: (Constant), X2 (TATO), X1 (CR)


b. Dependent Variable: ROI (Y)

Dari hasil perhitungan di atas dari pengolahan data SPSS versi 20.0 for

windows diperoleh koefisien determinasi, yaitu sebesar 0,459. Hal ini berarti

bahwa variabel CR dan TATO berpengaruh terhadap ROI sebesar 45% dan

sisanya sebesar 55% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak kedapatan dalam

penelitian ini.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dikemukakan Christina

dkk (2016) yang menyatakan bahwa kontribusi Current Ratio dan total assets

turnover sama-sama berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment.


78

b. Uji t (pengujian secara parsial)

Uji-t dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh secara langsung

dari variabel CR terhadap ROI serta pengaruh secara langsung variabel TATO

terhadap ROI. pengolahan data dilakukan menggunakan alat bantu SPSS versi

20,0 for windows sebagai berikut:

Tabel 4.8
Hasil Uji T
a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 83,087 17,962 4,626 ,000

1
X1 (CR) ,323 ,062 ,396 3,974 ,043

X2 (TATO) ,632 ,102 ,612 6,171 ,000

a. Dependent Variable: ROI (Y)

Berikut ini hasil Uji t hipotesis secara parsial

1. Current Ratio (X1) terhadap ROI (Y)

Terlihat pada kolom coeffisients model 1, variabel X1 mempunyai nilai

thitung sebesar 3,974 dan ttabel sebesar 2,002 atau dengan kata lain thitung> ttabel (3,974

> 2,002) dengan nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas (0,043<0,05)

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Current Ratio (X1) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment (Y)


79

2. Total Asset Turnover (X2) terhadap ROI (Y)

Terlihat pada kolom coefficients model 1, variabel X2 mempunyai nilai

thitung sebesar 6,171 dan ttabel sebesar 2,002 atau dengan kata lain nilai thitung > ttabel

(6,171> 2,002) dengan nilai signifikan lebih besar dari nilai probabilitas (0,000>

0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Total Asset Turnover (X2)

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment (Y).

c. Uji F (pengujian secara simultan)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel CR dan TATO

terhadap ROI secara bersama-sama atau simultan. Pengolahan data dilakukan

menggunakan alat bantu SPSS versi 20,0 for windows sebagai berikut :

Tabel 4.9
Hasil Uji F
a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 57747,911 2 28873,955 24,184 ,000

1 Residual 68053,339 57 1193,918

Total 125801,250 59

a. Dependent Variable: ROI (Y)


b. Predictors: (Constant), X2 (TATO), X1 (CR)

Berikut ini hasil Uji f hipotesis secara simultan :

Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut

a. Fhitung > Ftabel , maka H0 ada pada daerah penolakan berarti H1 diterima atau

ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y.


80

b. Fhitung < Ftabel , , maka H0 ada pada daerah penerimaan berarti H1 ditolak

atau variabel X berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap variabel Y.

Berdasarkan persyaratan diatas maka pengaruh variabel Current Ratio(CR)

dan Total Asset Turnover (tato) terhadap Return on Investment (ROI) dapat

dijelaskan berdasarkan hasil analisis uji f yang diperoleh dalam tabel 10. Tabel

tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel ( 24,184 >3,158 ) dengan

signifikansi 0,000< 0,05. Artinya H0 berada di daerah penolakan dan H1 diterima

sehingga hipotesis yang diajukan” Diduga bahwa Current Ratio dan Total Asset

Turnover (TATO) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Return on Investment (ROI) pada Perusahaan tekstil dan

garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2018- 2021

4.2.2. Pembahasan

A. Pengaruh Current Ratio terhadap Return On Invstment pada perusahaan

tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-

2021

Dari hasil uji t Current Ratio yang dilakukan, maka disimpulkan bahwa

pada perusahaan tekstil dan garmen selama periode penelitian tidak berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Return on Investment. Keadaan ini dapat dilihat

dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa t hitung Current Ratio (CR) sebesar

3,974 dengan nilai signifikansi sebesar 0,043 (Signifikan) yang artinya secara

parsial variabel Current Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return

on Investment.
81

Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment,

Current Ratio adalah perbandingan aset lancar dan hutang lancar untuk

mengetahui kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek sehingga

menghasilkan laba yang lebih besar. Current Ratio yang rendah akan

menyebabkan terjadi penurunan laba. Semakin rendah Current Ratio mempunyai

pengaruh yang tidak baik bagi profitabilitas sehingga berdampak pada tingkat

pengembalian modal sendiri dan para investor. Current Ratio yang tinggi dapat

menunjukkan adanya kas berlebih sehingga dapat digunakan untuk melakukan

pembayaran terhadap hutang yang belum dilunasi. Bagi pihak kreditur,

perusahaan yang ingin memaksimalkan profitabilitas untuk meningkatkan laba

perusahaan akan dipandang baik karena perusahaan memiliki peluang yang besar

untuk membayar kewajiban tepat pada waktunya menurut Marshady,dkk (2014).

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Christina dkk (2019) yang menyatakan

bahwa Current Ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return on

Investment.

B. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return on Investment pada

perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2018-2021

Dari hasil uji t Total Asset Turnover yang dilakukan maka dapat

disimpulkan selama periode penelitian secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Return on Investment . Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi yang

menunjukkan bahwa nilai t hitung Total Asset Turnover sebesar 6,171 dan nilai
82

signifikansi sebesar 0,000 (signifikan) yang berarti Total Asset Turnover secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa total asset turnover secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment pada perusahaan tekstil dan

garmen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2021. Hasil penelitian

ini memperlihatkan bahwa perubahan nilai total assets turnover akan memberikan

kontribusi yang positif dan signifikan terhadap Return on Investment, yang

dimana kenaikan atau penurunan nilai total asset turnover akan sangat berdampak

pada kenaikan dan penurunan laba atau keuntungan perusahaan, nilai total asset

turnover yang semakin tinggi akan memberikan kontribusi terhadap Return on

Investment yang semakin tinggi atau sebaliknya. Total aktiva (Total Assets

Turnover) merupakan kecepatan berputarnya aktiva usaha dalam suatu periode

tertentu yang diperoleh dengan membandingkan penjualan dengan dengan total

aktiva, jika perputaran aktiva naik, maka profitabilitas akan meningkat menurut

Sari,dkk (2015). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Al-Faruqy (2016) yang

menyatakan bahwa Total Assets Turnover mempunyai pengaruh signifikan

terhadap tingkat Return on Investment

C. Pengaruh secara simultan Current Ratio dan Total Assets Turnover

terhadap Return on Investment pada perusahaan tekstil dan garmen yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021

Berdasarkan penelitian maka pengaruh variabel Current Ratio (CR) dan

Total Assets Turnover (TATO) terhadap Return on Investment (ROI) dapat

dijelaskan berdasarkan hasil analisis uji f yang diperoleh dalam tabel 4.10. Tabel
83

tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel ( 24,184 >3,158 ). Artinya H0

berada di daerah penolakan dan H1 diterima sehingga hipotesis yang diajukan

”Diduga bahwa Current Ratio dan Total Assets Turnover, secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Investment (ROI) pada

perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

diterima.” Dengan demikian secara simultan Current Ratio (CR) dan Total Assets

Turnover (TATO) berpengaruh dan signifikan terhadap tingkat Return on

Investment (ROI) perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh sebelumnya Current Ratio

berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment, menunjukan perusahaan

dapat melunasi hutangnya tanpa mengurangi keuntungan yang nantinya diberikan

kepada para pemegang saham. Sedangkan variabel total assets turnover akan

memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap Return on Investment,

yang dimana kenaikan atau penurunan nilai total asset turnover akan sangat

berdampak pada kenaikan dan penurunan laba atau keuntungan perusahaan, nilai

total asset turnover yang semakin tinggi akan memberikan kontribusi terhadap

Return on Investment yang semakin tinggi atau sebaliknya. Dengan uji-F kedua

variabel independennya dimana Current Ratio dan total assets turnover

berpengaruh terhadap variabel dependennya yaitu Return on Investment.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dikemukakan oleh Siti

Fatmawati (2016) yang menyatakan bahwa variabel Current Ratio dan Total Asset

Turnover mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return on Investment (ROI).


84

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment

Semakin tinggi nilai Current Ratio , mengartikan bahwa perusahaan sehat

dalam membayar hutang, khususnya hutang jangka pendeknya sehingga

memberikan kesan baik pada investor yang akan mengakibatkan harga saham

naik dan perusahaan dapat terhindar dari kebangkrutan.

2. Total assets turnover berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment.

perubahan nilai total assets turnover akan memberikan kontribusi yang positif

dan signifikan terhadap Return on Investment, yang dimana kenaikan atau

penurunan nilai total asset turnover akan sangat berdampak pada kenaikan

dan penurunan laba atau keuntungan perusahaan, nilai total asset turnover

yang semakin tinggi akan memberikan kontribusi terhadap Return on

Investment yang semakin tinggi atau sebaliknya.

3. Current Ratio dan Total Assets Turnover secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap Return on Investment, pada perusahaan tekstil dan garmen

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021. Disini kita dapat

menyimpulkan Current Ratio sebagai rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya serta

total asset turnover yang menjelaskan tentang kemampuan perusahaan dalam

mengelola asset untuk meningkatkan pendapatan mempengaruhi profitabilitas

perusahaan dalam hal ini rasio yang digunakan Return on Investment.


85

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diajukan saran :

1. Bagi perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2018-2021 karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Current

Ratio dan total assets turnover secara bersama-sama memberikan pengaruh

signifikan terhadap Return on Investment, tapi perusahaan harus

memperhatikan rasio-rasio keuangan yang juga merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi besar kecilnya ROI pada perusahan.

2. Bagi Investor atau calon investor agar dalam menilai kinerja perusahaan yang

menjadi sasaran investasi tidak hanya memperhatikan tingkat ROI perusahaan

tetapi juga sebaliknya memperhatikan dan mampu menganalisis hal-hal yang

dapat mempengaruhi sehingga pengambilan keputusan investasi tepat

3. Bagi para kreditor dalam rangka penyaluran modal kerja kepada sebuah

perusahaan sebaiknya tidak hanya memperhatikan Current Ratio dan Total

assets turnover tetapi harus memperhatikan semua faktor yang

memungkinkan akan mempengaruhi kemanpuan perusahaan didalam

melunasi kewajibannya.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan mengembangkan penelitian ini dengan

menambahkan variabel independen yang dapat berpengaruh terhadap Return

on Investment, (ROI).
86

DAFTAR PUSTAKA

Al-Faruqy, A. F. (2016). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio Dan


Total Asset Turn Over Terhadap Return on Investment. Scientica, 3(1),
38–55.

Ariawaty, Rina Novanti, Siti Noni Evita. (2018). Metode Kuantitatif Praktis.
Bandung: PT Bima Pratama Sejahtera.

Badriyyah, Hurriyah. (2015). Praktis Menyusun Laporan Keuangan. Depok:


Vicosta Publishing.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan


Edisi 11 (11th ed.). Salemba Empat.

Christina, C., Monica, M., Aurelia, A., Fitria, S., Lina, L., & Panggabean, M. S.
(2019). Pengaruh Current Ratio, Working Capital Turnover, Debt To
Equity Ratio, Dan Total Assets Turnover Terhadap Return on Investment
Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Going Concern: Jurnal Riset Akuntansi, 14(4), 408–422.

Fahmi, Irham. (2014). Analisis Laporan Keuangan. cetakan 4 Bandung: Alfabeta.

___________. (2018). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Iman. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19. Edisi ke-5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponerogo.

Hani, Syafrida (2015). Teknik Analisis Laporan Keuangan. Medan: Umsu Press.

Harahap, S. S. (2013). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja.


Grafindo Persada.

Harmono. (2014). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta:


PT Bumi Aksara.

Hery. (2014). Analisis Kinerja Manajemen. Widiasarana Indonesia.

Hery. (2017). Kajian Riset Akuntansi. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Ichfan, K., Mutmainah, S., & Mila. (2019). Pentingnya Manajemen Keuangan
Bagi Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Islam (Muhasabatuna),
1(2),32–42.

Indriashari, R. (2015). Peranan dan Fungsi Manajemen Keuangan pada


Perusahaan. Jurnal Manajemen Bisnis, 15(2), 92–106.
87

Jumingan. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara.

Kamaluddin, Indrayani. (2012). Manajemen keuangan konsep dasar dan


penerapannya.Bandung: CV Mandar Maju.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

______. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1 cetakan 8 Depok: Rajawali


Pers.

Kusriyanti, Iyus. (2017). Analisis Pengaruh Current Ratio (CR), Debt Ratio (DR),
dan Total Asset Turnover (TATO) Terhadap Profitabilitas (ROI)
Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia, Jurna, Universitas PGRI,
Yogyakarta.

Margaretha, F. (2011). Manajemen Kuangan untuk Manajer Non Keuangan.


Erlangga.

Mulyanti, D. (2017). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi


(Akurat), 8(2), 62–71.

Munawir (2017). Analisa Laporan Keuangan. (Ed. 4, Cet. 13). Yogyakarta:


Liberty-Yogyakarta

Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Notriful. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Batusangkar: Batusangkar


Pers.

Rambe, Muis Fauzi dkk (2015). Manajemen Keuangan. Bandung: Citapustaka


Media.

Riyanto, Bambang (2009). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Ed. 4, Cet.


6). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan


Strategis. Jakarta: Erlangga.

Samryn (2012). Akuntansi Manajemen. (Edisi Revisi). Jakarta: Kencana Prenada


Media Group.

Sartono, A. (2012).Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.


Yogyakarta: BPFE.

Sawir, Agnes (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan


Perusahaan. (Cet. 5). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
88

Subramanyam, K.R. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba


Empat.

Sudana, I Made (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta

Sujarweni, W. (2017). Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta: Pustaka Baru

Supardi, H., & Suratno, H. (2016). Pengaruh Current Ratio , Debt To Asset Ratio
, Total Asset Turnover Dan Inflasi Terhadap Return On Asset. 2(2), 16–27.

Sjahrial, Dermawan (2012). Pengantar Manajemen Keuangan. (Ed. 4). Jakarta:


Mitra Wacana Media.

Wahyudi, D.K., Hotimah, H.S., Budhi, S.D. (2013). Analisis Faktor-faktor


Akuntansi yang Berpengaruh Terhadap Return on Investment (Studi Pada
Perusahaan Industri yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 1994-
2014). Majalah Ilmiah “Dian Ilmu” Volume 12(2) April 2013

Wijaya, David. (2017). Manajemen Keuangan Konsep dan Penerapannya. Jakarta:


PT Grasindo.

Yansari, R. (2015). Pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity terhadap Return
on Investment (ROI) pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI), 12-13

Zakkiyah, Ufi Zuhriyatuz, T. W. dan W. E. (2012). Analisis Penggunaan Model


Zmijewski ( X-Score ) Dan Altman (Z-Score) Untuk Memprediksi Potensi
Kebangkrutan (Studi Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar
di ( BEI ) Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012). Jurnal Administrasi
Bisnis,12(2,Juli),1–10.
89

LAMPIRAN
90

LAMPIRAN 1. HASIL OLAH DATA SPSS

1. UJI ASUMSI KLASIK

a. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 60

a,b
Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation 33,96242676
Absolute ,138
Most Extreme Differences Positive ,091
Negative -,138
Kolmogorov-Smirnov Z 1,070
Asymp. Sig. (2-tailed) ,203

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 83,087 17,962 4,626 ,000

1 X1 (CR) ,323 ,062 ,396 3,974 ,043 ,964 1,038

X2 (TATO) ,632 ,102 ,612 6,171 ,000 ,964 1,038

a. Dependent Variable: ROI (Y)


91

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

2. Analisi Regresi Linear berganda


a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 83,087 17,962 4,626 ,000

1
X1 (CR) ,323 ,062 ,396 3,974 ,043 ,964 1,038

X2 (TATO) ,632 ,102 ,612 6,171 ,000 ,964 1,038

a. Dependent Variable: ROI (Y)

3. Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 ,678 ,459 ,440 34,553

a. Predictors: (Constant), X2 (TATO), X1 (CR)


b. Dependent Variable: ROI (Y)
92

b. Hasil Uji T
a
Coefficients

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 83,087 17,962 4,626 ,000

1
X1 (CR) ,323 ,062 ,396 3,974 ,043

X2 (TATO) ,632 ,102 ,612 6,171 ,000

a. Dependent Variable: ROI (Y)

c. Hasil Uji F
a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 57747,911 2 28873,955 24,184 ,000

1 Residual 68053,339 57 1193,918

Total 125801,250 59

a. Dependent Variable: ROI (Y)


b. Predictors: (Constant), X2 (TATO), X1 (CR)
93

LAMPIRAN 2. TABULASI DATA PENELITIAN

Perhitungan Current Ratio (CR) Pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018- 2021. (Dalam satuan
jutaan)
Kewajiban
No Kode Tahun Aset Lancar CR
Lancar
2018 436.588 433.069 101%
PT. Eratex Djaja Tbk 2019 520.050 482.365 108%
1
(ERTX) 2020 488.485 478.935 102%
2021 550.084 506.464 109%
2018 405.812 224.905 180%
PT. Trisula Textile 2019 404.187 279.731 144%
2 Industries Tbk
(BELL) 2020 356.315 260.049 137%
2021 348.622 228.429 153%
2018 4.624.406 4.456.962 104%
PT. Indo-Rama 2019 3.734.199 3.590.602 104%
3 Synthetics Tbk
(INDR) 2020 3.988.148 3.654.240 109%
2021 5.711.526 4.593.350 124%
2018 294.172 131.917 223%
PT. Sunson Textile 2019 263.602 166.219 159%
4 Manufacturer Tbk
SSTM 2020 246.379 164.959 149%
2021 256.580 111.926 229%
2018 776.931 485.928 160%
PT. Trisula International 2019 757.558 416.684 182%
5 Tbk
TRIS 2020 684.007 326.127 210%
2021 707.056 344.961 205%
2018 298.577 144.608 206%
PT. Mega Perintis Tbk 2019 359.137 151.581 237%
6
ZONE 2020 274.717 173.514 158%
2021 296.037 174.469 170%
2018 195.711 1.604.466 12%
PT. Argo Pantes Tbk 2019 152.021 1.584.381 10%
7
ARGO 2020 113.009 1.965.885 6%
2021 129.534 1.694.487 8%
8 PT. Ever Shine Tbk 2018 423.352 463.841 91%
94

ESTI 2019 431.960 389.117 111%


2020 377.323 323.385 117%
2021 360.135 300.848 120%
2018 1.501.245 325.272 462%
PT. Tifico Fiber 2019 1.371.987 249.189 551%
9 Indonesia Tbk
TFCO 2020 1.628.733 313.836 519%
2021 1.987.330 361.862 549%
2018 1.938.209 15.931.373 12%
PT. Asia Pasific Fibers 2019 1.853.477 15.438.567 12%
10 Tbk
POLY 2020 1.712.714 15.747.885 11%
2021 1.785.823 15.963.135 11%
2018 1.569.958 730.639 215%
PT. Indo Kordsa Tbk 2019 1.346.549 464.711 290%
11
BRAM 2020 1.315.701 513.577 256%
2021 1.784.211 897.991 199%
2018 332.865 115.834 287%
PT. Buana Artha 2019 579.106 89.743 645%
12 Anugrah Tbk
STAR 2020 496.511 1.637 30331%
2021 507.212 1.621 31290%
2018 542.644 120.721 450%
PT. Roda Vivatex Tbk 2019 294.344 141.004 209%
13
RDTX 2020 307.484 111.942 275%
2021 464.028 146.965 316%
2018 10.227.235 3.315.497 308%
PT. Sri Rejeki Isman 2019 12.438.063 2.537.503 490%
14 Tbk
SRIL 2020 16.235.551 5.618.672 289%
2021 8.409.024 22.524.780 37%
2018 234.516.096 235.476.265 100%
PT. Inocycle 2019 335.436.654 255.078.846 132%
15 Technology Group Tbk
INOV 2020 370.080.708 376.965.310 98%
2021 360.299.384 426.642.689 84%
95

Perhitungan Total Asset Turnover (TATO) Pada Perusahaan Tekstil dan


Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018- 2021.
(Dalam satuan jutaan)

No Kode Tahun Penjualan Total Aktiva TATO


2018 1.098.659 906.308 1,21
PT. Eratex Djaja 2019 1.200.505 992.851 1,21
1
Tbk 2020 1.066.874 967.110 1,10
2021 1.337.020 1.037.328 1,29
2018 691.484 584.733 1,18
PT. Trisula 2019 714.325 590.884 1,21
2 Textile Industries
Tbk 2020 538.299 554.235 0,97
2021 428.170 524.473 0,82
2018 12.156.133 11.729.103 1,04
PT. Indo-Rama 2019 10.672.482 10.475.213 1,02
3
Synthetics Tbk 2020 8.308.440 10.774.192 0,77
2021 12.615.256 12.920.555 0,98
2018 410.244 562.174 0,73
PT. Sunson 2019 354.113 514.765 0,69
4 Textile
Manufacturer Tbk 2020 220.499 482.065 0,46
2021 226.838 471.128 0,48
2018 1.396.784 1.157.884 1,21
PT. Trisula 2019 1.478.735 1.147.246 1,29
5
International Tbk 2020 1.141.269 1.068.940 1,07
2021 1.098.352 1.060.742 1,04
2018 456.500 398.437 1,15
PT. Mega Perintis 2019 601.724 538.644 1,12
6
Tbk 2020 326.772 563.628 0,58
2021 463.875 562.739 0,82
2018 448.998 1.279.020 0,35
PT. Argo Pantes 2019 269.707 1.182.044 0,23
7
Tbk 2020 56.617 1.131.010 0,05
2021 69.476 1.123.042 0,06
2018 521.099 898.227 0,58
PT. Ever Shine 2019 415.557 849.518 0,49
8
Tbk 2020 337.787 768.342 0,44
2021 438.429 730.759 0,60
2018 3.302.971 4.660.753 0,71
PT. Tifico Fiber 2019 2.627.596 4.358.924 0,60
9
Indonesia Tbk 2020 2.097.922 4.481.484 0,47
2021 3.057.149 4.776.592 0,64
96

2018 6.939.078 3.450.055 2,01


PT. Asia Pasific 2019 5.567.839 3.364.766 1,65
10
Fibers Tbk 2020 3.680.856 3.258.679 1,13
2021 5.321.968 3.398.977 1,57
2018 3.829.370 4.292.168 0,89
PT. Indo Kordsa 2019 3.414.351 3.885.122 0,88
11
Tbk 2020 2.376.580 3.720.068 0,64
2021 3.706.617 4.137.897 0,90
2018 131.833 615.956 0,21
PT. Buana Artha 2019 78.512 579.813 0,14
12
Anugrah Tbk 2020 2.940 497.557 0,01
2021 3.896 508.447 0,01
2018 401.432 2.526.489 0,16
PT. Roda Vivatex 2019 399.671 2.795.788 0,14
13
Tbk 2020 401.034 2.971.061 0,13
2021 414.209 3.161.105 0,13
2018 14.972.572 19.756.023 0,76
PT. Sri Rejeki 2019 16.428.680 21.675.169 0,76
14
Isman Tbk 2020 18.090.642 26.122.313 0,69
2021 12.093.310 17.610.706 0,69
2018 395.632 572.696 0,69
PT. Inocycle 2019 494.684 691.324 0,72
15 Technology
Group Tbk 2020 518.652 796.514 0,65
2021 633.300 890.731 0,71

Perhitungan Return on Investment (ROI) Pada Perusahaan Tekstil dan


Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018- 2021.
(Dalam satuan jutaan)

No Kode Tahun Laba Setelah Pajak Total Aktiva ROI


2018 15.350 906.308 1,69
PT. Eratex 2019 11.705 992.851 1,18
1
Djaja Tbk 2020 13.696 967.110 1,42
2021 22.602 1.037.328 2,18
2018 24.262 584.733 4,15
PT. Trisula
Textile 2019 25.003 590.884 4,23
2
Industries 2020 16.558 554.235 2,99
Tbk
2021 4.172 524.473 0,80
3 PT. Indo- 2018 903.137 11.729.103 7,70
97

Rama 2019 529.781 10.475.213 5,06


Synthetics
2020 87.902 10.774.192 0,82
Tbk
2021 1.206.701 12.920.555 9,34
2018 2.784 562.174 0,50
PT. Sunson
Textile 2019 14.901 514.765 2,89
4
Manufacturer 2020 15.354 482.065 3,19
Tbk
2021 56.749 471.128 12,05
2018 27.101 1.157.884 2,34
PT. Trisula 2019 23.236 1.147.246 2,03
5 International
Tbk 2020 3.987 1.068.940 0,37
2021 18.024 1.060.742 1,70
2018 40.663 398.437 10,21
PT. Mega 2019 51.222 538.644 9,51
6
Perintis Tbk 2020 37.620 563.628 6,67
2021 30.781 562.739 5,47
2018 118.541 1.279.020 9,27
PT. Argo 2019 101.158 1.182.044 8,56
7
Pantes Tbk 2020 72.077 1.131.010 6,37
2021 28.395 1.123.042 2,53
2018 20.462 898.227 2,28
PT. Ever 2019 38.826 849.518 4,57
8
Shine Tbk 2020 8.153 768.342 1,06
2021 23.016 730.759 3,15
2018 7.168 4.660.753 0,15
PT. Tifico
Fiber 2019 73.091 4.358.924 1,68
9
Indonesia 2020 12.088 4.481.484 0,27
Tbk
2021 191.533 4.776.592 4,01
2018 185.820 3.450.055 5,39
PT. Asia 2019 165.630 3.364.766 4,92
10 Pasific Fibers
Tbk 2020 289.844 3.258.679 8,89
2021 24.058 3.398.977 0,71
2018 280.598 4.292.168 6,54
PT. Indo 2019 202.718 3.885.122 5,22
11
Kordsa Tbk 2020 57.055 3.720.068 1,53
2021 377.258 4.137.897 9,12
PT. Buana 2018 173.591 615.956 28,18
12
Artha 2019 1.951 579.813 0,34
98

Anugrah Tbk 2020 5.808 497.557 1,17


2021 10.513 508.447 2,07
2018 267.384 2.526.489 10,58
PT. Roda 2019 232.773 2.795.788 8,33
13
Vivatex Tbk 2020 236.087 2.971.061 7,95
2021 195.806 3.161.105 6,19
2018 1.224.455 19.756.023 6,20
PT. Sri Rejeki 2019 1.218.465 21.675.169 5,62
14
Isman Tbk 2020 1.203.510 26.122.313 4,61
2021 1.542.961 17.610.706 8,76
2018 16.041.147 572.696.096 2,80
PT. Inocycle 2019 22.534.439 691.324.273 3,26
15 Technology
Group Tbk 2020 9.234.526 796.514.753 1,16
2021 27.322.803 890.731.798 3,07
99

LAMPIRAN 3

t tabel
100

LAMPIRAN 4

F tabel

Anda mungkin juga menyukai