Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO

EQUITY RATIO (DER), DAN NET PROFIT MARGIN (NPM)


TERHADAP PERTUMBUHAN LABA
Purnama Ajie Dwi Yuliana, Aini Fitrianib
Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Siliwangi

purnamaajiedy@gmail.com, ainiftrn08@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to measure how well a company performs. In this case PT. Sumber Alfaria Trijaya,
Tbk. or what people often known as Alfamart. To measure company performance as shown by Profit
Growth or as the Y variable, there are three variables. The first is Current Ratio (CR), then the second is
Debt to Equity Ratio (DER), and the third is Net Profit Margin (NPM). This research is quantitative in
nature using secondary data obtained from company financial reports from 2012-2022. Analysis uses the
SPSS application, which includes the Classic Assumption Test (Normality Test, Multicollinearity Test,
Heteroscedasticity Test, and Autocorrelation Test), then Hypothesis Test (F Test and T Test), and
Determination Coefficient. The results obtained show that the Current Ratio (X1) variable has a partial
effect on Profit Growth, the Debt to Equity Ratio (X2) variable has no partial effect on Profit Growth, the
Net Profit Margin variable (X3) has a partial effect on Profit Growth, and simultaneously variables X1,
X2, and X3 influence variable Y.
Keywords: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Profit Growth.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa baik kinerja suatu perusahaan. Pada kasus ini PT.
Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. atau yang sering masyarakat kenal sebagai Alfamart. Untuk mengukur
kinerja perusahaan yang ditunjukkan oleh Pertumbuhan Laba atau sebagai variabel Y, terdapat tiga
variabel. Yang pertama Current Ratio (CR), kemudian yang kedua adalah Debt to Equity Ratio (DER),
dan yang ketiga adalah Net Profit Margin (NPM). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan dari tahun 2012-2022. Analisis
menggunakan aplikasi SPSS, yang meliputi Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji
Heterokedastisitas, dan Uji Autokorelasi), kemudian Uji Hipotesis (Uji F dan Uji T), dan Koefisien
Determinasi. Diperoleh hasil yang menunjukkan variabel Current Ratio (X1) berpenggaruh secara parsial
terhadap Pertumbuhan Laba, variabel Debt to Equity Ratio (X2) tidak berpengaruh secara parsial terhadap
Pertumbuhan Laba, variabel Net Profit Margin (X3) berpengaruh secara parsial terhadap Pertumbuhan
Laba, dan secara simultan variabel X1, X2, dan X3 berpengaruh terhadap variabel Y.

Kata Kunci: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Pertumbuhan Laba.
jangka pendeknya. Debt to Equity Ratio
I. PENDAHULUAN mengukur seberapa besar hutang perusahaan
Kondisi persaingan yang ketat dalam dibandingkan dengan ekuitasnya. Net Profit
bisnis atau usaha perusahaan untuk memiliki Margin mengukur seberapa besar laba bersih
kemampuan yang kuat dan konsisten dalam yang dihasilkan perusahaan dari penjualan.
mencapai tujuan. Perusahaan didirikan Objek penelitian ini adalah perusahaan
dengan tujuan salah satunya untuk ritel. Perusahaan Alfamart dipilih sebagai
memperoleh keuntungan secara maksimal. obyek penelitian karena salah satu
Perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini perusahaan ritel terbesar di Indonesia.
menghadapi berbagai tantangan dalam Perusahaan ini memiliki jaringan toko yang
menjalankan bisnisnya. Salah satu tantangan luas dan terus berkembang. Perusahaan ini
terbesar dalam persaingan yang semakin juga memiliki banyak cabang di seluruh
ketat dipasar yaitu untuk dapat bertahan dan Indonesia. Oleh karena itu, perusahaan
tumbuh di pasar yang kompetititf, Alfamart menjadi objek penelitian yang
perusahaan mampu menghasilkan laba menarik untuk dikaji lebih lanjut.
ayang memadai. Terdapat beberapa penelitian terdahulu
Perusahaan merupakan suatu entitas yang mengenai pengaruh CR, DER, dan NPM
bergerak dalam bidang ekonomi dengan terhadap Laba. Hasil penelitian Syamsudin
tujuan untuk memperoleh keuntungan. (2009) menunjukkan CR berpengaruh
Indikator keberhasilan suatu perusahaan signifikan terhadap perubahan laba.
adalah pertumbuhan laba yang dihasilkan. Sedangkan hasil dari penelitian yang
Pertumbuhan laba yang baik menunjukkan dilakukan Cahyadi (2013) menunjukkan CR
bahwa perusahaan mampu menghasilkan tidak berpengaruh terhadap perubahan laba.
keuntungan yang lebih besar dari waktu ke Hasil dari penelitian Cahyaningrum (2012)
waktu. Oleh karena itu perusahaan perlu menunjukkan DER tidak berpengaruh
memperhatikan faktor-faktor yang dapat signifikan positif terhadap pertumbuhan laba.
mempengaruhi pertumbuhan laba. Sedangkan penelitian Indarti (2000)
Salah satu faktor yang dapat menghasilkan kesimpulan DER berpengaruh
mempengaruhi pertumbuhan laba adalah signifikan terhadap perusahaan laba.
rasio keuangan. Rasio keuangan adalah alat Hapsari (2007) menunjukkan NPM
yang digunakan untuk mengukur kinerja berpengaruh signifikan positif terhadap
keuangan adalah alat yang digunakan untuk pertumbuhan laba. Dan penelitian
mengukur kinerja keuangan perusahaan. Syamsudin (2008) dan DEwanti (2010)
Rasio Keuangan dapat digunakan untuk menunjukkan NPM tidak memiliki pengaruh
mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan terhadap perubahan laba.
dan kinerjanya. Rasio keuangan dari tahun Peneliti hendak menguji kembali
ke tahun dapat digunakan digunakan untuk pengaruh Current Ratio, Debt to Equity
mengukur komposisi perubahan kenaikan Ratio, dan Net Profit Margin terhadap
atau penurunan kondisi dan kinerja Pertumbihan Laba di tahun selanjutnya dan
perusahaan selama waktu tersebut perusahaan yang berbeda. Berdasarkan latar
(Mahaputra, 2012). Beberapa rasio keuangan belakang yang dipaparkan maka peneliti
yang sering digunakan adalah Current Ratio mengambil judul “Analisis pengaruh
(CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Net Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
Profit Margin (NPM). (DER), Net Profit Margin (NPM) terhadap
Current Ratio mengukur kemampuan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan
perusahaan untuk membayar kewajiban Alfamart”.
II. LITERATUR REVIEW B. Hubungan antara Debt to
A. Hubungan antara Current Equity Ratio Terhadap Pertumbuhan
Ratio (CR) Terhadap Pertumbuhan Laba
Laba Debt to Equity Ratio merupakan rasio
Current Ratio (CR) adalah salah satu yang membandingkan utang perusahaan
rasio yang mengukur tingkat likuiditas dengan total ekuitas. Debt to Equity Ratio
perusahaan dengan cara membandingkan merupakan Financial Leverage yang
aset lancar dengan hutang lancar. Current dipertimbangkan sebagai variabel keuangan
ratio menjadi alat ukur untuk rasio likuiditas karena secara teoritis menunjukkan rasio
dengan mengukur kemampuan likuiditas suatu perusahaan sehingga berdampak pada
jangka pendek perusahaan dan melihat ketidakpastian harga saham. Debt to Equity
besarnya aktiva lancar relatif terhadap utang Ratio (DER) yaitu perbandingan antara
lancarnya. dalam hal ini adalah kewajiban jumlah utang lancar dan utang jangka
perusahaan (Hanafi, 2015: 37). Artinya, panjang terhadap modal sendiri (Harahap,
seberapa mampu suatu perusahaan untuk 2007).
membayar hutang jangka pendeknya. Rasio ini berguna untuk mengetahui
Menurut penelitian Vivi Widiana (2021) jumlah dana yang disediakan peminjam
pengaruh Current Ratio terhadap (kreditor) dengan pemilik perusahaan
pertumbuhan laba menunjukkan hasil bahwa (Kasmir, 2008:158) dalam Ardyasari (2012).
Current Ratio berpengaruh signifikan Menurut Putri (2010) dalam Ardyasari (2012).
dengan arah negatif terhadap pertumbuhan Debt to Equity Ratio juga dapat digunakan
laba pada perusahaan industri. Hal ini berarti untuk menilai utang dengan ekuitas. Debt to
bahwa dengan Current Ratio yang semakin Equity Ratio mempunyai dampak yang
tinggi pertumbuhan laba perusahaan buruk, karena tingkat utang semakin tinggi
mengalami penurunan. maka beban bunga akan semakin besar dan
Menurut Fahmi (2012:66), Current Ratio ini menunjukkan keuntungan berkurang.
adalah ukuran yang umum digunakan atas Makin tinggi DER makin besar financial
jangka pendek, kemampuan suatu leverage dan makin besar proporsi dana
perusahaan memenuhi kebutuhan utang kreditor yang digunakan untuk
ketika jatuh tempo. Rasio ini menunjukkan menghasilkan laba. Penelitian yang
perbandingan antara aset lancar dengan dilakukan oleh Mahaputra (2012)
utang lancar. Current Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio
memberikan indikasi jaminan yang baik bagi berpengaruh signifikan terhadap
kreditor jangka pendek karena perusahaan pertumbuhan laba.
mampu melunasi kewajiban-kewajiban C. Hubungan antara Net
finansial jangka pendeknya. Akan tetapi Profit Margin Terhadap Pertumbuhan
Current Ratio yang tinggi akan berpengaruh Laba
negatif terhadap perusahaan karena modal Menurut Kasmir (2012: 201) NPM
kerja tidak berputar dan banyaknya dana merupakan ukuran keuntungan dengan
menganggur yang pada akhirnya dapat membandingkan antara laba setelah bunga
mengurangi kemampuan laba perusahaan dan pajak dibandingkan dengan penjualan.
sehingga pertumbuhan labapun dapat Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih
menurun dari tahun sebelumnya. perusahaan atas penjualan.
Berdasarkan penelitian oleh Nur Aini dan
Dede Hertina (2022) menunjukkan bahwa
Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap akan diukur menggunakan statistik sebagai
Pertumbuhan Laba. Hal ini dapat diartikan alat uji penghitungan, berkaitan dengan
bahwa Net Profit Margin tidak cukup untuk masalah yang diteliti untuk menghasilkan
mempengaruhi peningkatan laba perusahaan. suatu kesimpulan. Pada penelitian ini, data
Besar atau kecil nilai Net Profit Margin yang digunakan yaitu data runtut waktu
tidak akan membuat adanya pertumbuhan (time series) selama 11 tahun (2012-2022).
laba. Hal ini dikarenakan umumnya banyak Data sekunder yang diperoleh dari laporan
pengeluaran yang tinggi atas biaya-biaya keuangan perusahaan Alfamart merupakan
yang berdampak pada beban yang sumber data dari penelitian ini. Pertumbuhan
dikeluarkan juga tinggi. laba merupakan variabel dependen yang
Hasil penelitian ini juga diperkuat digunakan dalam penelitian ini, sedangkan
melalui penelitian yang sejalan dengan yang CR, DER dan NPM merupakan variabel
diteliti oleh Linda (2022) yang menyatakan independennya.
bahwa Net Profit Margin tidak berpengaruh 3.1 Teknik Analisis Data
terhadap Pertumbuhan Laba. Dengan kata A. Uji Asumsi Klasik
lain terdapatnya pengeluaran biaya yang Menurut Ghozali (2018:159) uji
besar dan berdampak kepada penjualan yang asumsi klasik merupakan tahap awal
tinggi sehingga menyebabkan beban yang yang digunakan sebelum analisis regresi
dikeluarkan perusahaan semakin besar. Hal linear berganda. Pengujian ini dilakukan
tersebut membuat ketidakseimbangan untuk dapat memberikan kepastian agar
dengan penjualan sehingga pertumbuhan koefisien regresi tidak bias serta
laba menjadi tidak efektif dan efisien. konsisten dan memiliki ketepatan dalam
Kemudian hasil penelitian ini juga estimasi. Model regresi linear berganda
diperkuat melalui penelitian yang sejalan yang baik adalah model yang terbebas
dengan yang diteliti oleh Kalsum (2021) dari asumsi- asumsi klasik yang
yang menyatakan bahwa Net Profit Margin meliputi uji normalitas, uji
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan multikolinearitas, uji heterokedastisitas,
terhadap Pertumbuhan Laba. Dengan kata dan uji autokorelasi.
lain secara konseptual harusnya besarnya 1. Uji Normalitas, adalah
Net Profit Margin dapat mempengaruhi sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan
pertumbuhan laba, karena Net Profit Margin untuk menilai sebaran data pada sebuah
itu dapat mengukur margin laba atas kelompok data atau variabel, apakah
penjualan sehingga hal tersebut dianggap sebaran data tersebut berdistribusi
sebagai kemampuan sebuah perusahaan normal ataukah tidak. Uji Normalitas
dalam mendapatkan laba. Namun pada hasil berguna untuk menentukan data yang
penelitian ini bahwa Net Profit Margin tidak telah dikumpulkan berdistribusi normal
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, hal atau diambil dari populasi normal. Uji
ini dikarenakan dalam meningkatkan laba Normalitas berguna untuk menentukan
perusahaan banyak mengeluarkan biaya. data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau diambil dari
III. METODE PENELITIAN populasi normal. Metode klasik dalam
Penelitian ini menggunakan metode pengujian normalitas suatu data tidak
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018;13) data begitu rumit. Berdasarkan pengalaman
kuantitatif merupakan metode penelitian empiris beberapa pakar statistik, data
yang berlandaskan positivistic (data konkrit), yang banyaknya lebih dari 30 angka (n >
data penelitian berupa angka-angka yang 30), maka sudah dapat diasumsikan
berdistribusi normal. Biasa dikatakan B. Uji Hipotesis
sebagai sampel besar. Cara pengambilan keputusan yang
2. Uji Multikolinearitas, adalah berdasarkan dari analasis data, berpihak
suatu kondisi dimana terjadi korelasi kepada yang benar dari percobaan yang
yang kuat diantara variabel-variabel terkontrol, maupun dari observasi.
bebas (X) yang diikutsertakan dalam 1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
pembentukan model regresi linier. Dapat Pada uji ini merupakan salah
terlihat bahwa multikolinieritas satu test yang menunjukan
merupakan suatu kondisi yang seberapa jauh kebenaran atau
menyalahi asumsi regresi linier. Dengan keaslian dari hipotesis yang sudah
demikian, multikolinieritas tidak dirumuskan. Pada penelitian ini
mungkin terjadi pada rigresi linier menggunakan taraf nyata sebesar
sederhana dimana hanya terdapat satu 5% atau 0.05. jika pada hasil
variabel bebas (X). penelitian menunjukan
3. Uji Heterokedastisitas, adalah probabilitas lebih kecil dari alpha
uji yang menilai apakah ada maka hipotesis diterima. Berarti
ketidaksamaan varian dari residual untuk variabel tersebut berpengaruh
semua pengamatan pada model regresi signifikan terhadap variabel
linear. Uji ini merupakan salah satu dari terikat.
uji asumsi klasik yang harus dilakukan 2. Uji Signifikansi Bersama-
pada regresi linear. Apabila asumsi Sama (Uji F)
heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka Uji F adalah uji signifikansi
model regresi dinyatakan tidak valid secara bersama-sama dengan
sebagai alat peramalan. tujuan melihat pengaruh secara
4. Uji Auotokorelasi, adalah bersama-sama terhadap variabel
sebuah analisis statistik yang dilakukan bebas, variabel bebas disini yaitu
untuk mengetahui adakah korelasi CR, DER, dan NPM. Untuk
variabel yang ada di dalam model mengetahui hal tersebut dilihat
prediksi dengan perubahan waktu. Oleh dari nilai probabilitasnya. Jika
karena itu, apabila asumsi autokorelasi nilai probabilitas kurang dari
terjadi pada sebuah model prediksi, alpha (0.05) maka hipotesis
maka nilai disturbance tidak lagi diterima. Artinya variabel bebas
berpasangan secara bebas, melainkan sangat mempengaruhi variabel
berpasangan secara autokorelasi. Namun terikat. Begitu pun sebaliknya jika
prinsip penting lainnya tetap akan kami nilai probabilitas melebihi alpha
bahas secara singkat dan padat serta maka hipotesis ditolak yang
mudah dipahami. Uji autokorelasi di berarti tidak ada pengaruh
dalam model regresi linear, harus variabel bebas dengan variabel
dilakukan apabila data merupakan data terikat.
time series atau runtut waktu. Sebab C. Koefisien Determinasi (R²)
yang dimaksud dengan autokorelasi Koefisien determinasi ini
sebenarnya adalah sebuah nilai pada pengujian yang bertujuan untuk
sampel atau observasi tertentu sangat mengetahui sejauh mana variabel
dipengaruhi oleh nilai observasi bebas mempengaruhi variabel
sebelumnya. terikat. Nilai koefisien determinasi
ini dalam angka diantara 0 sampai
1. Jika nilai R² mendekati 0 maka
kemampuan variabel bebas .685 1.460
terhadap variabel terikat tidak
.429 2.329
berkaitan. Sedangkan jika nilai R²
.420 2.380
mendekati 1 maka kemampuan
variabel bebas terhadap variabel
terikat sangat berkaitan dan Nilai VIF < 10, dan Tolerance value > 0,1,
berhubungan. Teknik ini maka dapat disimpulkan tidak terjadi
digunakan untuk mengetahui atau multikolinearitas pada data tersebut.
memperoleh gambaran mengenai 3. UJI HETEROSKEDASTISITAS
pengaruh CR, DER dan NPM.
Untuk mendapatkan penaksiran t Sig. Collinearity
OLS, mula- mula di tulis fungsi Statistics
regresi sampel (SRF) yang
berhubungan dengan PRF sebagai Toleran VIF
berikut: ce

3.445 .011
Ŷ = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3
3.007 .210 .682 1.467
1.771 .120 .430 2.325
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. UJI ASUMSI KLASIK 3.547 .193 .417 2.399
1. UJI NORMALITAS a. Dependent Variable: Abs_RES
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstand Dilihat dari nilai Sig. > 0,05, maka pada


ardized
data tersebut tidak bersifat
heteroskedastisitas.
Residual
4. UJI AUTOKORELASI
N 11
Mean 0E-7 Model Summaryb
Normal
Std. 14.26267 M R R Adjust Std. Durbin
Parametersa,b
Deviation 023 odel Square ed R Error of -Watson
Absolute .196 Square the
Most Extreme
Positive .196 Estimate
Differences
Negative -.120
.72 .52 29.604
Kolmogorov-Smirnov Z .649 1 .315 2.230
1a 0 87
Asymp. Sig. (2-tailed) .794
a. Predictors: (Constant), NPM, CR, DER
a. Test distribution is Normal.
b. Dependent Variable: LABA
b. Calculated from data. Du 1,651
Data bersifat normal, hal ini dapat dilihat
dari nilai signifikansinya > dari 0,05.
2.UJI MULTIKOLINEARITAS Nilai Durbin-Watson sebesar 2,230 >
Collinearity Statistics 1,651 dan lebih kecil dari 4-du (2,349). Maka

Tolerance VIF
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
UJI F
masalah atau gejala autokorelasi. ANOVAa
Model Sum d Mea F S
B. UJI HIPOTESIS of f n ig.
1. UJI T Squares Square

Hipotesis: Re
3204 1068 5. .
gressi 3
H0= Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t .132 .044 605 028
on
tabel maka terdapat pengaruh variabel X
1 Re 1333 190.
terhadap variabel Y 7
sidual .780 540
H1= Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t Tot 4537 1
tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel al .912 0

X terhadap variabel Y a. Dependent Variable: LABA


b. Predictors: (Constant), NPM, CR, DER
F TABEL= 4,07
t Sig. Dilihat dari hasil regresi, dapat dilihat
nilai F hitung sebesar 5,605 > 4,07 F tabel,
dan nilai signifikansi sebesar 0,028 < 0,05.
1.991 .087 Artinya variabel Current Ratio (CR), Debt to
2.946 .039
Equity Ratio (DER), dan Net Profit Margin
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
.574 .584
variabel Pertumbuhan Laba.
2.982 .008

a. Dependent Variable: LABA C. KOEFISIEN DETERMINASI

T TABEL= 2,365 Model Summaryb


M R R Adjust Std. Durbin
1. Diketahui nilai Sig. pada variabel X1
odel Square ed R Error of -Watson
sebesar 0,039 < 0,05 dan nilai t hitung 2,946
> t tabel 2,365, sehingga dapat disimpulkan Square the
bahwa H0 diterima, dan H1 ditolak. Artinya Estimate
terdapat pengaruh variabel X1 terhadap Y. .84 .70 13.803
2. Diketahui nilai Sig. pada variabel X2 1
0 a
6
.580
62
1.769
sebesar 0,584 > 0,05 dan nilai t hitung 0,574
< t tabel 2,365, sehingga dapat disimpulkan a. Predictors: (Constant), NPM, CR, DER
bahwa H0 ditolak, dan H1 diterima. Artinya b. Dependent Variable: LABA
tidak terdapat pengaruh variabel X2
terhadap Y. Dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar
3. Diketahui nilai Sig. pada variabel X3 0,580, artinya variabel bebas dapat menjelaskan
sebesar 0,008 < 0,05 dan nilai t hitung 2,982 variabel terikat sebanyak 58%. Sedangkan 48%
> t tabel 2,365, sehingga dapat disimpulkan lainnya dijelaskan oleh variabel lain.
bahwa H0 diterima, dan H1 ditolak. Artinya
terdapat pengaruh variabel X3 terhadap Y.
V. KESIMPULAN terhadap variabel Y atau Pertumbuhan Laba. Hal
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil ini dapat dilihat dari hasil Uji T pada uji
olah data, adalah sebagai berikut: hipotesis.
1. Variabel X1 atau variabel Current Ratio 4. Variabel X1, X2, dan X3 atau variabel
(CR) secara parsial memiliki pengaruh terhadap Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
variabel Y atau Pertumbuhan Laba. Hal ini dapat dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan
dilihat dari hasil Uji T pada uji hipotesis. atau bersama-sama memiliki pengaruh terhadap
2. Variabel X2 atau variabel Debt to Equity variabel Y atau Pertumbuhan Laba. Hal ini dapat
Ratio (DER) secara parsial tidak memiliki dilihat dari hasil Uji F pada uji hipotesis.
pengaruh terhadap variabel Y atau Pertumbuhan 5. Seluruh variabel bebas (X1,X2, dan X3
Laba. Hal ini dapat dilihat dari hasil Uji T pada mampu menjelaskan variabel terikat (Y)
uji hipotesis. sebanyak 58%. Sementara 42% lainnya
3. Variabel X3 atau variabel Net Profit dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
Margin (NPM) secara parsial memiliki pengaruh

DAFTAR PUSTAKA

Armaya, D., Nadra, N., & Kalsum, E. U. (2021). Analisis Net Profit Margin dan Return On
Equity Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI). BONANZA: Jurnal Ilmiah Ekonomi, Bisnis dan Keuangan, 1(1), 29-40.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fathimah, N. A., & Hertina, D. (2022). Pengaruh Return on Asset, Return on Equity, dan Net
Profit Margin terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020. Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan, 5(5),
2094-2104.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Edisi 7.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25 (9th ed.).
Universitas Diponegoro, Semarang.
Hanafi, Mahmud. 2015. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Penerbit BPFE-Yogyakarta
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Linda, R. (2022). Pengaruh Current Ratio, Debt To Asset Ratio, Total Asset Turnover, Return
On Asset, Return On Equity dan Net Profit Margin terhadap Perubahan Laba. Management
Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ), 3(1), 159-168.
Mahaputra, I. N. K. A., & Adnyana, N. K. (2012). Pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi &
Bisnis, 7(2), 243-254.
Nugraha, N. M., & Susyana, F. I. (2021). Pengaruh net profit margin, return on assets dan
current ratio terhadap pertumbuhan laba. JEMPER (Jurnal Ekonomi Manajemen
Perbankan), 3(1), 56-69.
Rafi, M., Rahayu, S., & Ridwan, M. (2023). Effect of Return on Assets (ROA), Return on
Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) and
Earning Per Share (EPS) on Stock Prices. Indonesian Journal of Economic & Management
Sciences, 1(4), 481-500.
Riany, M., Handayani, W., & Hermawan, I. (2022). Pengaruh ROA, ROE, NPM Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Sektor Konstruksi Dan Bangunan Di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Jurnal Aktiva: Riset Akuntansi dan Keuangan, 4(3), 186-195.
Safitri, A. M. (2018). Pengaruh ROA, ROE, dan NPM terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal riset
bisnis dan investasi, 4(1), 25-39.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta, Bandung
Widiana, V. (2021). Pengaruh Current Ratio dan Debt Equity Ratio terhadap Pertumbuhan
Laba pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2017-2019 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Yensi, E., Akila, A., & Kurniawan, M. (2021). Pengaruh Rasio Likuiditas dan Solvabilitas
Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di BEI Periode
2016-2018. Jurnal Manajemen dan Investasi (MANIVESTASI), 3(2), 156-168.

Anda mungkin juga menyukai