1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perputaran persediaan terhadap Return on Assets.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh total assets turnover ratio terhadap Return on Assets.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perputaran persediaan terhadap Current Ratio.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Total Assets Turnover terhadap Current Ratio.
5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio terhadap Return on Assets.
6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh langsung perputaran persediaan terhadap Return on
Assets melalui Current Ratio.
7. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh langsung total assets turnover ratio terhadap Return
on Assets melalui Current Ratio.
Landasan Teori
Return On Assets
Return on Assets merupakan salah satu rasio Return On Asset merupakan salah satu rasio
profitabilitas yang dapat menunjukkan kemampuan profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
manajemen perusahaan dalam mengelola asset efektivitas perusahaan didalam menghasilkan
perusahaan sehingga dapat menghasilkan laba bagi keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang
perusahaan. Return on Assets memperlihatkan hasil dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio terpenting
operasional perusahaan dalam kurun waktu periode diantara rasio profitabilitas yang ada. Semakin
tertentu, laba yang didapat setelah mengolah aktiva besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan
perusahaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan semakin baik, karena return semakin besar.
operasi perusahaan. Semakin besar rasio ini, maka (Nuriyani dan Rachma, 2017)
profitabilitas perusahaan semakin baik.
Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan
bahwa Return on Assets merupakan rasio yang mengukur
efektivitas perusahaan dalam mengelolaaktiva perusahaannya
untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Semakin besar
nilai rasio maka semakin baik bagi perusahaan, dan sebaliknya
semakin kecil nilai rasio maka semakin kurang baik pula bagi
perusahaan.
Standar Pengukuran Return On Assets
Return On Assets dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui seberapa mampu
perusahaan memperoleh laba yang optimal dilihat dari posisi aktivanya. Perubahan ROA
menunjukkan perubahan kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba dalam
memanfaatkan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasi. Semakin besar
perubahan ROA menunjukkan semakin besar fluktuasi kemampuan manajemen dalam
menghasilkan laba. Hal ini mempengaruhi investor dalam memprediksi laba dan
memprediksi resiko dalam investasi sehingga memberikan dampak pada kepercayaan
investor terhadap perusahaan.
Perputaran Persediaan
“Persediaan merupakan investasi yang paling besar dalam aktiva lancar untuk sebagian besar
perusahaan industri. Persediaan diperlukan untuk dapat melakukan proses produksi, penjualan
secara lancar, persediaan bahan mentah dan barang dalam proses diperlukan untuk menjamin
kelancaran proses produksi, sedangkan barang jadi harus selalu tersedia sebagai ”buffer stock”
agar memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan yang timbul. (Syamsuddin, 2016,
hal.280)
Perputaran persediaan adalah berapa kali barang dijual dan diadakan kembali selama 1 periode
tertentu. Rasio perputaran persediaan merupakan perbandingan antara harga pokok penjualan
dengan persediaan rata – rata yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode tertentu.
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh efisiensi perusahaan dalam mengelola dan
menjual persediaannya. Semakin tinggi perputaran persediaan, maka semakin singkat atau
semakin baik waktu rata – rata antara penanaman modal dalam persediaan dan transaksi
penjualan (Rahayu, 2014,hal.1447).
Standar Pengukuran Perputaran Persediaan
Total Assets Turnover menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola seluruh asset atau
investasi untuk menghasilkan penjalan”. Total Assets Turnover ini lebih berkaitan langsung dengan
kemampuan perusahaan perusaahna dalam memprediksi laba yang akan di dapatkan perusahaan karena
total aktiva dan penjualan berkaitan langsung dalam menghasilkan laba. (Sugiono & Untung, 2016, hal.
118)
Perputaran Total Asset (Total Assets Turnover) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
berapa jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total asset”.
(Hery, 2018, hal. 143)
Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa total asset turnover adalah perbandingan antara
penjualan bersih atau net sales dengan total aktiva yaitu akumulasi dari aktiva tetap dan aktiva lancar.
Ativa tetap terdiri dari tanah, bangunan, mesin, dan lain-lain yang memiliki umur ekonomis lebih dari
satu 23 tahun sedangkan aktiva lancar terdiri dari kas, piutang, dan lain-lain yang memiliki umur
ekonomis kurang dari satu tahun
Standar Pengukuran Total Asset Turn over Ratio
Total asset turnover dapat diukur dengan membandingkan total pendapatan atau
total penjualan dengan total aktiva. Rumus total asset turnover dapat
dirumuskan sebagai berikut. Menurut (Rambe dkk, 2017, hal. 70):
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa jika didalam perusahaan mengalami kesulitan keuangan,
perusahaan akan membayar tagihan-tagihan (utang usaha) secara lambat, meminjam bank, dan
seterusnya. Jika kewajiban lancar me ningkat lebih cepat dari aktiva, rasio lancara akan menurun, dalam
hal ini pertanda adanya maslaah. Karena current ratio merupakan indikator tunggal terbaik sampai sejauh
mana klaim dari kreditor jangka pendek telah ditutup oleh aktiva-aktiva yang yang diharapkan dapat
diubah menjadi kas dengan cukup cepat.
Standar Pengukuran Current Ratio
Current ratio merupakan kemampuan perusahaan yang harus mampu membayar atau
memenuhi kewajiban finansialnya yang telah jatuh tempo.Current ratio adalah bagian
dari liquiditas, seorang menejer harus dapat memperhitungkan seberapa banyak aktiva
yang tersedia untuk menutupi kewajiban – kewjiban perusahaan yang akan jatuh tempo.
Current ratio dapat dihitung dengan rumus berikut, yaitu (Kasmir, 2015) :
CurrentRatio =
Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah dapat dikatakan bahwa
perusahaan kurang modal untuk membayar hutang. Namun, apabila hasil pengukuran
rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan baik. Hal ini dapat saja terjadi karena kas
tidak digunakan sebaik mungkin.
Nama Penulis Judul Variabel Hasil
1. Febi Nur Pengaruh total asset turn over dan Variabel Dependen (Y) yaitu return on Total asset turnover tidak berpengaruh secara
Khassanah current ratio terhadap Return On aset. parsial terhadap return on aset
(2021) Asset pada perusahaan Sub sektor Variabel Independen (X1) yaitu total asset
makanan dan minuman yang turnover dan Current ratio (X2)
terdaftar di BEI 2016-2019
1. Laela dan Pengaruh Current ratio, debt to Variabel Dependen (Y) yaitu return on Total Asset tidak berpengaruh signifikan
Hendratno equity ratio dan total asset turnover asset terhadap ROA
(2019) terhadap return on asset pada Independen (X) yaitu current ratio, debt to
perusahaan sub sektor otomotif dan equity ratio dan total assets turnover.
komponen yang terdaftar di Bursa
Efek Indinesia Periode 2013-2017)
1. Nurainun Pengaruh perputaran persediaan, Variabel Dependen (Y) yaitu Return On 1. Perputaran persediaan berpengaruh
bangun, perputaran piutang dan modal Equity signifikan terhadap return on asset
Susanto intelektual terhadap Profitabilitas Independen (X) yaitu perputaran
Salim dan pada perusahaan manufaktur yang persediaan, perputaran piutang dan modal
Henryanto terdaftar di BEI periode 2014-2016 intelektual
Wijaya
(2018)
4. Roby Yudho Pengaruh Variabel Dependen (Y) yaitu 1. Perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap ROA
Wibowo dan Devi perputaran piutang Return on aset 2. Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap ROA
Nurmala sari dan Perputaran Independen (X) yaitu perputaran
(2016) Persediaan piutang dan perputaran
terhadap Return persediaan
ONn Asset pada
Industri Kabel yang
Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Periode 2008-2013
5. Tri Wartono Pengaruh Current Variabel Dependen (Y) yaitu Return 1. Current ratio berpengaruh namun tidak signifikan terhadap (ROA)
(2018) Ratio (CR) dan DEbt On Asset 2. Debt to equity ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap (ROA)
to Equity Ratio Independen (X) yaitu Current Ratio 3. Current Ratio dan debt to equity ratio berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap Return On dan Debt to Equity Ratio terhadap (ROA)
Asset (ROA) (Studi
pada PT Astra
International, Tbk)
6. Irvan Pengaruh Perputaran Dependen (Y) yaitu Return On 1. Perputaran kas berpengaruh positif terhadap ROA
Kurniawan kas dan Perputaran Asset 2. Perputaran Persediaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA
(2020) Persediaan Terhadap Independen (X) yaitu Perputaran
Return On Asset Kas dan Perputaran Persediaan
Pada PT. Kimia
Farma Tbk.
7. Zulkhaidah dan Nurul Pengaruh Perputaran Piutang Dependen (Y) yaitu Return On Aset 1. Perputaran Piutang berpengaruh signifikan terhadap
Huda(2021) dan Perputaran Persediaan Independen (X) yaitu Perputaran Piutang dan perputaran return on aset
Terhadap Return On Asset persediaan 2. Perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan
Pada PT. Unilever Indonesia, terhadap return on aset
Tbk
8. Mulyanti dan Pengaruh Perputaran kas dn Dependen (Y) yaitu Likuiditas (CR) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antaran perputaran kas dan
Supriyani (2018) perputaran persediaan terhadap Independen (X) yaitu Perputaran kas dan perputaran persediaan perputaran persediaan terhadap likuditas
likuditas pada PT Ultra Jaya Tbk
9. M. Firza Alpi Ade Pengaruh Current Ratio Dan X1 : CR X2 : TATO Y : ROA Hasil dari penelitian ini menunjukkan Secara parsial, Total Asset
Gunawan Vol, hal & Total Assets Turnover Terhadap Turnover (TATO) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
tahun : Jornal Riset Return on Assets Pada (ROA). Secara simultan, Current Ratio (CR) dan Total Asset
Akuntansi Vol. 17 No.2 Perusahaan Plastik Dan Turnover (TATO) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
Januari 2019, Hal. 1-36 Kemasan (ROA), yang artinya kedua variabel tersebut secara bersamaan akan
mempengaruhi Return On Asset (ROA)
10. Surya dkk (2017) Pengaruh Perputaran Kas dan X1 : Perputaran kas X2 : Perputaran Persediaan Y : ROA berpengaruh signifikan antara perputaran persediaan terhadap
Perputaran Persediaan Terhadap Return On aset.
Profitabilitas
11.Indra Satria (2016) Pengaruh manajemen Likuiditas, X1 : Current Ratio X2 : Total Aset Turnover Y : Return On Asset total asset turnover berpengaruh signifikan terhadap return
Manajemen Aset dan on asset.
Manajemen Utang Terhadap
Laba
KERANGKA KONSEPTUAL
Inventory
Turnover
(X1)
Return On
Current Ratio Assets ( Y)
(Z)
Total Assets
Turn Over(X2)
1. Apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap Return on Assets?
2. Apakah total asset turnover berpengaruh terhadap Return on Assets?
3. Apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap Current Ratio?
4. Apakah total asset turnover berpengaruh terhadap Current Ratio?
5. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Return on Assets?
6. Apakah Current Ratio mampu memediasi perputaran persediaan
terhadap Return on Assets ?
7. Apakah Current Ratio mampu memediasi total asset turnover terhadap
Return on Assets?
Pendekatan Penelitian
Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan kurang lebih
selama 4 bulan yaitu pada bulan Desember 2021 sampai
September 2022.
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka- angka
bukan berbentuk kalimat, seperti laporan keuangan yaitu laba
rugi dan neraca
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu data sekunder, yaitu data
yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia berupa laporan
keuangan baik laporan neraca maupun laporan laba rugi untuk
tahun 2016 sampai tahun 2021.
t = (Sugiyono, 2016:184)
Uji F (Parsial)
Uji F digunakan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari
variabel bebas untuk dapat menjelaskan keragaman variabel
terikat, serta mengetahui apakah semua variabel terikata atau
koefisien regresi sama dengan nol.
Rumus pengujian secara simultan (uji t) adalah sebagai berikut :
R2 / K
(1 R 2 ) /(n k 1)
Uji Koefisien Determinasi (R-square)
Nilai R-square dari koefisien determinasi digunakan untuk melihat bagaimana
variasi nilai variabel terikat dipengaruhi oleh nilai variabel bebas. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Apabila nilai R-square semakin
mendekati satu maka semakin besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Rumus koefisien determinasi adalah Sebagai berikut:
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi Kriteria dalam pengambilan sampel yang ditetapkan dalam
perusahaan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun penelitian ini oleh penelitian adalah sebagai berikut:
2014 sampai tahun 2019 yang berjumlah 45 perusahaan. Berikut 1. Perusahaan memiliki laporan yang terbit lengkap
adalah daftar populasi perusahaan transportasi yang terdaftar di selama 2016-2021.
Bursa Efek Indonesia tahun 2014 sampai tahun 2019. 2. Perusahaan yang tidak rugi selama tahun penelitian.