Anda di halaman 1dari 3

TEORI LIKUIDITAS

Rasio Likuitidas merupakan rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka


pendek perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar terhadap utang lancar.

 ( Sumber Manajemen Keuangan Edisi Pertama, oleh Dr. Mmduh M.


Hanafi, M.B.A, Yogyakarta)

Rasio likuiditas merupakan ser yang diperdagangkan dipasar aktif sehingga dapat
dikonversi dengan cepat menjadi kas pada pada pasar yamg berlaku.

 (Sumber: Dasar-dasar Manajemen Keuangan edisi 11, oleh Eugene


F.Brigham dan Joel F. Houston, Penerbit Salemba empat)

1. Rasio lancar ( current ratio) mengukur kemampuan perusahaan perusahaan


untuk memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar.

Rumus:

Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
Utang Lancar

Rasio lancar ( current ratio) yang tinggi menunjukan likuiditas jangka pendek
yang rendah. Rasio lancar yang tinggi menunjukan kelebihan aktiva lancar dimana
likuiditas tinggi dan resiko rendah, akan tetapi mempunyai pengaruh yang tidak
baik terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umum menghasilkan
return atau tingkat keuntungan yang lebih rendah dibandingkan aktiva tetap.

 ( Sumber Manajemen Keuangan Edisi Pertama, oleh Dr. Mmduh M.


Hanafi, M.B.A, Yogyakarta)

Rasio lancar ( current ratio) merupakan rasio yang dihitung dengan aset lancar
dibagi dengan kewajiban. Aset lancar meliputi kas, efek yang dapat
diperdagangkan, piutang usaha, dan persediaan, sedangkan kewajiban terdiri atas
utang usaha, wesel tagih jangka pendek, utang lancar jangka panjang, pajak dan
gaji yang masih harus dibayar.

Jika suatu perusahaa mengalami kesulitan keuangan, perusahaan mulai lambat


membayar utang usaha, pinjaman bank, dan kewajiban lainnya yang akan
meningkatkan lancar. Jika kewajiban lancar naik lebih cepat daripada aset lancar
maka rasio lancar akan mengalami penurunan, dan hal tersebut merupakan
pertanda adanya masalah. Namun apabila aset lancarnya dikonversi menjadi kas
dalam waktu satu tahun, kemungkinan besar aset dapat dilikuiditasi mendekati
nilai bukunya yang artinya perusahaan mampu melunasi seluruh kreditor
lancarnya.

 (Sumber: Dasar-dasar Manajemen Keuangan edisi 11, oleh Eugene


F.Brigham dan Joel F. Houston, Penerbit Salemba empat)

2. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang dapat melihat seberapa efesiensi


penggunaan aset pada perusahaan, jika dana yang tertanam pada aset tertentu yang
cukup besar, sementara dana tersebut semestinya bisa dipakai untuk investasi pada
aset yang lebih produktif, maka profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang
seharusnya. Beberapa rasio aktivitas diantaranya rata-rata umur piutang,
perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, dan perputaran total aktiva.

a) Perputaran Piutang
Rumus :

Penjualan
Perputaran Piutang=
Piutang

Atau

Piutang Dagang
Rata−rataumur piutang=
Penjualan

Dimana jika angka rata-rata yang tinggi bisa terjadi karena adanya kebijkan
pemberian kredit yang lebih longgar, yang artinya semakin lama dana tertanam
pada piutang, semakin tinggi pula kemungkinan piutang tidak terbayar. Secara
umum angka rata-rata umur piutang yang tinggi kurang baik bagi perusahaan.
Tetapi ada tred-off yaitu antara kebijakan kredit yang longgar dan kredit ketat.
Angka yang tinggi mengnadung resiko yang tinggi, tetapi perusahaan bisa
mengharapkan kenaikan keuntungan dari meningkatnya penjualan. Sebalinya
kebijakan kredit yang ketat akan memperkecil angka rata-rata umur piutang,
biaya, dan resiko kredit macet akan berkurang, tetapi potensi pendapatan menjadi
berkurang.

b) Perputaran persediaan
Rumus:

Harga Pokok Penjualan


Perputaran Persediaan=
Piutang

c) Rata-rata umur persediaan


Rumus:
365 hari
Rata−rataumur persediaan=
Perputaran persediaan

Semakin besar angka perputaran persediaan, semakin efektif pula perusaan


dalam mengelola persediaannya. Sebaliknya semakin besar angka rata-rata
umur persediaan, semakin jelek prestasi perusahaan, karena semakin besar
dana yang tertanam pada aset persediaan tersebut.
d) Perputaran aktiva tetap
Rumus:

Penjualan
Perputaran Aktiv aTetap=
Total Aktiva

Semakin tinggi anggka perputaran aktiva tetap, semakin efektif perusahaan


mengelola asetnya. Rasio perputaran aktiva tetap menunjukan sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang
dimiliki oleh perusahaan. Pada industri perusahaan yang mempunyai aktiva tetap
yang tinggi, rasio tersebut cukup penting diperhatikan, sedangkan pada industri
lain seperti industri jasa yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang kecil rasio
tersebut relatif tidak begitu penting untuk diperhatikan.

 ( Sumber Manajemen Keuangan Edisi Pertama, oleh Dr. Mmduh M.


Hanafi, M.B.A, Yogyakarta)

Anda mungkin juga menyukai