Anda di halaman 1dari 16

MATERI MANAJEMEN KEUANGAN

RASIO KEUANGAN

A. RASIO LIKUIDITAS
Adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendeknya (Kasmir, 2012). Dimana tujuan dari rasio ini
diantaranya :
a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek
b. Untuk mengatur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek tanpa memperhitungkan persediaan
c. Untuk menghitung atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan
d. Untuk mengukur seberapa besar kas yang tersedia untuk membayar utang
e. Untuk mengukur seberapa besar perputaran kas
f. Sebagai alat perencanaan kedepan terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang
g. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya
h. Sebagai alat bagi pihak luar terutama yang berkepentingan dalam menilai kemampuan perusahaan agar dapat meningkatkan kepercayaan

Rasio likuiditas ini dapat dikelompokkan menjadi :


1. Current Ratio (CR)
Adalah kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancarnya. Rumusnya :

Σ 𝐴𝐿
𝐶𝑅 = × 100% = 200% 𝑎𝑡𝑎𝑢 2
Σ 𝑈𝐿

Setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 2 aktiva lancar. Angka prosentase terbaik untuk rasio ini adalah 200% (likuid).

2. Quick Ratio (QR) / Acid Test Ratio


Adalah kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick assets). Rumusnya :

Σ 𝐴𝐿 − Σ 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 Kas + piutang


𝑄𝑅 = × 100% 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄𝑅 = × 100%
Σ 𝑈𝐿 Σ 𝑈𝐿

Setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 1 aktiva lancar yang paling likuid/ lancar (quick assets).
Angka prosentase terbaik untuk rasio ini adalah 100%.

3. Cash Ratio (cR) / Ratio of Immediate Solvency


Adalah kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.
Rumusnya :
Σ Kas + Σ Bank (Surat Berharga)
𝑐𝑅 = × 100%
Σ 𝑈𝐿

Setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 0,5 kas dan efek yang dimiliki oleh perusahaan. Angka prosentase terbaik untuk rasio ini adalah 50%

B. RASIO LEVERAGE / SOLVABILITAS


Adalah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktivitas perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir, 2012). Adapun tujuan dari rasio ini
adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya (kreditor)
b. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga)
c. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal
d. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang
e. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva
f. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka Panjang
g. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki perusahaan

Rasio ini dapat dikelompokkan menjadi :


1. Total Debt to Equity Ratio (DER)
Adalah bagian dari setiap modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang. Rumusnya :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
= × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

Setiap Rp 1 modal sendiri menjadi jaminan pada Rp 1 total utang.

2. Total Debt to Total Capital Assets (DAR)


Adalah beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang.
Rumusnya :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
= × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Setiap Rp 1 total aktiva digunakan untuk menjamin Rp 1 total utang. Kinerjanya dikatakan baik jika semakin menurun dikarenakan aman bagi kreditur saat
perusahaan tersebut likuidasi.

3. Long Term Debts to Equity Ratio (LDER)


Adalah bagian dari setiap modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang. Rumusnya :
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
= × 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Setiap Rp 1 modal sendiri digunakan untuk menjamin Rp 1 utang jangka panjang.

4. Times Interst Earned Ratio (TIER)


Adalah besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Rumusnya :
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝐸𝐵𝐼𝑇)
= × 100%
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

Setiap Rp 1 bunga utang jangka panjang dijamin oleh laba operasi Rp 1.


Rasio ini dikatakan baik jika semakin meningkat dikarenakan untuk membayar beban bunga dg menggunakan EBIT.

5. Tangible Assets Debt Coverage


Adalah besarnya aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin utang jangka panjang. Rumusnya :
Σ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 − 𝐼𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑖𝑏𝑙𝑒 − 𝑈𝐿
= × 100%
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

Setiap Rp 1 utang jangka panjang dijamin oleh aktiva nyata (tangible).

C. RASIO AKTIVITAS
Adalah rasio-rasio untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Riyanto, 2010). Dimana rasio
aktivitas ini diantaranya :
1. Total Assets Turnover (ATO)
Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan moda l yang diinvestasikan untuk
menghasilkan pendapatan (revenue). Rumusnya :
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑨𝑻𝑶 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun berputar sebanyak 1x atau setiap Rp 1 aktiva selama setahun dapat menhasilkan
revenue sebesar Rp 1. Rasio ini semakin meningkat maka kinerjanya semakin baik dikarenakan efektif dalam mengelola asetnya.

2. Receivable Turnover (RETO)


Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Rumusnya :
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑹𝑬𝑻𝑶 =
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

Dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 1x. Semakin meningkat rasio ini maka kinerjanya semakin baik. Hal ini sama halnya dengan
Inventory Turnover yang kinerjanya semakin baik jika rasio tersebut semakin meningkat
3. Average Collection Periode
Adalah periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang. Rumusnya :
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 × 360 360
= × 1 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

Piutang dikumpulkan rata-rata setiap 1 hari sekali.

Menurut Munawir, jika rasio ini menghasilkan lebih dari 60 hari maka dikatakan kurang baik dan tidak mampu menagih piutang atau memberikan syarat-syarat
kredit yang lunak kepada konsumen. Semakin meningkat rasio ini maka kinerjanya kurang baik dikarenakan sulit terhadap tertagihnya piutang perusahaan

4. Inventory Turnover (ITO)


Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendesi untuk adanya overstock.
Rumusnya :
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝐻𝑃𝑃)
𝑰𝑻𝑶 =
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

Dana yang tertanam pada persediaan dalam setahun berputar rata-rata sebanyak 1 kali setahun.

5. Average Day’s Inventory


Adalah periode menahan persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada di gudang invetory. Rumusnya :
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 × 360 360
= × 1 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝐻𝑃𝑃) 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

Persediaan berada dalam gudang rata-rata selama 1 hari

6. Working Capital Turnover


Adalah kemampuan modal kerja (netto) berputar dalam suatu periode atau indikasi dari siklus kas (cash sycle) dari perusahaan. Rumusnya :
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= × 100%
𝐴𝐿 − 𝑈𝐿

Dana yang tertanam pada modal kerja rata-rata berputar sebanyak 1 kali dalam setahun

7. Fixed Assets Turnover (Perputaran Aktiva Tetap)


Adalah menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki. Rumusnya :
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
=
𝐴𝑇
Menghasilkan penjualan Rp 1 berdasarkan aktiva tetap Rp 1 yang dimiliki oleh perusahaan

Catatan :
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 =
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 =
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑑𝑖 =
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑑𝑖

Catatan Rata-rata piutang :


• Jika ada 2 tahun maka hasilnya dibagi 2
• Jika tidak ada tahun dasarnya maka hasilnya diasumsikan sama dengan tahun dasarnya

D. RASIO PROFITABILITAS / RENTABILITAS


Adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan (Brigham dan Houston, 2010). Menurut Kasmir (2012), tujuan dari
rasio ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu
b. Untuk menilai posisi laba tahun sebelumnya dengan tahun sekarang
c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu
d. Untuk menilai besarnya laba bersih setelah pajak dengan modal (baik modal sendiri atau modal asing) yang digunakan
e. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik dengan modal pinjaman atau modal sendiri

Rasio profitabilitas dapat dikelompokkan menjadi :


1. Gross Profit Margin (GPM)
Adalah laba bruto per rupiah penjualan. Rumusnya :
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜 − 𝐻𝑃𝑃
𝐺𝑃𝑀 = × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜

Setiap Rp 1 penjualan netto menghasilkan laba kotor sebesar Rp 1

2. Operating Income Ratio (Operating Profit Margin) (OPM)


Adalah laba operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan. Rumusnya :
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜 − 𝐻𝑃𝑃 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑑𝑚 & 𝑈𝑚𝑢𝑚
𝑂𝑃𝑀 = × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜

Setiap Rp 1 penjualan mampu menghasilkan laba operasi/ usaha sebesar Rp 1


3. Net Profit Margin (Sales Margin) (NPM)
Adalah keuntungan netto per rupiah penjualan. Rumusnya :
𝐸𝐴𝑇
𝑁𝑃𝑀 = × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜

Setiap Rp 1 penjualan mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak (EAT) sebesar Rp 1

4. Operating Ratio
Adalah biaya operasi per rupiah penjualan. Rumusnya :
𝐻𝑃𝑃 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑑𝑚 & 𝑈𝑚𝑢𝑚
= × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜

Setiap Rp 1 penjualan memerlukan biaya usaha sebesar Rp 1.


Untuk rasio ini, angka perolehan semakin tinggi maka kinerjanya semakin kurang baik / buruk.

5. Earning Power of Total Investment (Rate of Return on Total Assets / ROA)


Adalah kemampuan dari modal yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Rumusnya :
𝐸𝐵𝐼𝑇
𝑅𝑂𝐴 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Setiap Rp 1 modal menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1 untuk semua investor.

6. Net Earning Power Ratio (Rate of Return on Investment / ROI / Rentabilitas Ekonomis)
Adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam menghasilkan keuntungan netto. Rumusnya :
𝐸𝐴𝑇
𝑅𝑂𝐼 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Setiap Rp 1 total investasi mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1

7. Rate Of Return For The Owners (ROE / Rentabilitas Modal Sendiri)


Adalah kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa. Rumusnya :
𝐸𝐴𝑇
𝑅𝑂𝐸 = × 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Setiap Rp 1 modal sendiri mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1 yang tersedia bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.
MATERI MANAJEMEN KEUANGAN
ANALISA RASIO KEUANGAN

1. PENGERTIAN STATEMEN KEUANGAN

Statemen keuangan perusahaan adalah statemen yg memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet)
mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan Statemen Rugi-Laba (income statements) mencerminkan hasil-hasil yang
dicapai selama suatu periode tertentu biasanya satu tahun.

Med ia k o mu nikasi d an p ertan ggu ngjawab an/ p ertan ggu ngjelasan an tara p erusahaan d an p ara p emilik nya atau p ihak lain nya

2. ANALISIS STATEMEN KEUANGAN


Konsep analisis keuangan, bahwa hubungan – hubungan kuantitatif dapat digunakan untuk mendiagnosa kekuatan dan kelemahan dalam kinerja suatu
perusahaan.

3. MANFAAT ANALISIS RASIO KEUANGAN


Membantu penganalisis untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan yg bersangkutan.

Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan standar untuk perbandingan. Salah satu pendekatan adalah membandingkan rasio-rasio perusahaan
dengan pola industri atau lini usaha di mana perusahaan secara dominan beroperasi.

4. MACAM-MACAM RASIO KEUANGAN

Beberapa tinjauan terhadap hubungan kuantitatif rasio keuangan :


Dilihat dari sumbernya rasio dibagi menjadi 3 :

1. Rasio-Rasio Neraca Adalah rasio-rasio yg disusun dari data yg berasal dari neraca misalnya; current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets
ratio, current lialibilities to total assets ratio dan lain sebagainya.
2. Rasio Rugi-Laba Rasio-rsio yang disusun berdasarkan income statements, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio, dan lain
sebagainya.
3. Rasio-Rasio Antar Laporan Keuangan Adalah rasio keuangan yang disusun berdasarkan Neraca dan data lainnya yg berasal dari income statement, misalnya
assets turnover, inventory turnover, receivables turnover dan sebagainya.
Neraca
PT. MAULANA
Per 31 desember 2019
( dalam ribuan rupiah )

Aktiva lancar Utang lancar


Kas Rp 200,000 Utang dagang Rp 300,000
Efek Rp 200,000 Utang wesel Rp 100,000
Piutang Rp 160,000 Utang pajak Rp 160,000
Persediaan Rp 840,000
Σ Aktiva lancar Rp 1,400,000 Σ Utang lancar Rp 560,000

Aktiva tetap Utang jangka panjang


Mesin Rp 700,000 Obligasi Rp 600,000
Ak. Dep. mesin Rp 100,000 Σ Utang jangka panjang Rp 600,000
Rp 600,000
Bangunan Rp 1,000,000 Modal sendiri
Ak. Dep. bangunan Rp 200,000 Modal saham Rp 1,200,000
Rp 800,000 Agio saham Rp 200,000
Tanah Rp 100,000 Rp 1,400,000
Intangible Rp 100,000 Laba ditahan (deviden) Rp 440,000
Σ Aktiva tetap Rp 1,600,000 Σ Modal sendiri Rp 1,840,000

Σ Aktiva Rp 3,000,000 Σ Passiva Rp 3,000,000


Laba – Rugi
PT. MAULANA
Periode 31 Desember 2019
( dalam ribuan rupiah )

Penjualan Rp 4,000,000
Harga pokok penjuala (HPP) Rp 3,000,000
Laba kotor Rp 1,000,000
Biaya Rp 570,000
EBIT Rp 430,000
Biaya bunga obligasi 5% Rp 30,000
EBT Rp 400,000
Pajak penghasilan Rp 160,000
EAT Rp 240,000

Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan

Rasio Keuangan Metode Perhitungan Interpretasi


Σ aktiva lancar
= 𝑥 100%
Σ utang lancar Kemampuan untuk membayar hutang yang
segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
Current Ratio
1.400.000 Setiap hutang Lancar Rp 1,00 dijamin oleh
= 𝑥 100% = 250% aktiva lancar Rp 2,50
560.000

Kemampuan membayar utang dengan segara


𝑘𝑎𝑠 + 𝑒𝑓𝑒𝑘 yang harus dipenuhi dengan kas yang
= 𝑥 100%
Σ utang lancar tersedia dalam perusahaan dan efek yang
Cash Ratio segera dapat diuangkan. Setiap hutang
400.000 Lancar Rp1,00 dijamin oleh kas dan efek
= 𝑥 100% = 71%
560.000 Rp 0,71

𝑘𝑎𝑠 + 𝑒𝑓𝑒𝑘 + 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 Kemampuan untuk membayar utang yg


Quick ratio
= 𝑥 100% segera hrs dipenuhi Dg aktiva lancar yg
(Acid Test ratio) Σ utang lancar lebih likuid. Setiap utang lancar Rp 1,00
dijamin dengan quick assets 1,00
200.000 + 20.000 + 160.000
= 𝑥 100% = 100%
560.000
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
= 𝑥 100% Likuiditas darin total aktiva dan posisi
Σ aktiva modal kerja neto. Setiap Rp 1, 00 assets
Working Capital to
Total Assets Ratio 1.400.000 − 560.000 perusahaan Rp 0,28 terdiri dari modal kerja
= 𝑥 100% = 28% (aktiva lancar)
3.000.000
𝛴 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
= 𝑥 100% Bagian setiap rupiah modal sendiri yang
Σ modal sendiri dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang.
Total Debt to
Equity Ratio 560.000 + 600.000 63% dari setiap rupiah modal sendiri
= 𝑥 100% = 63% menjadi jaminan utang.
1.840.000
𝛴 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 Beberapa bagian dari keseluruhan dana yang
= 𝑥 100%
Σ aktiva dibelanjai dengan utang. Atau Beberapa
Total debt to total bagian dari aktiva yang digunakan untuk
capital Assets 560.000 + 600.000 menjamin utang. 39 % dari setiap aktiva
= 𝑥 100% = 39%
3.000.000 digunakan untuk menjamin utang.

𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 Bagian setiap rupiah modal sendiri yang


= 𝑥 100%
Σ modal sendiri dijadikan jaminan untuk hutang jk panjang.
Long Term Debt 33 % dari setiap rupiah modal sendiri.
To Equity ratio 600.000 Digunakan untuk menjamin hutang jangka
= 𝑥 100% = 33%
1.840.000 panjang.

Σ aktiva − 𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑖𝑏𝑙𝑒 − 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Besarnya aktiva tetap tangible yang


= 𝑥 100%
utang jangka panjang digunakan untuk menjamin hutang jangka
Tangible Assets panjang setiap rupiahnya. Setiap rupiah
Debt Coverage 3.000.000 − 100.000 − 560.000 Hutang JKPJ dijamin oleh aktiva tangible
= 𝑥 100% = 39%
600.000 sebesare RP 390

𝐸𝐵𝐼𝑇 Besarnya jaminan keuntungan yang


Times Interest = 𝑥 100% digunakan untuk membayar bunga Hutang
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Earned Ratio jangka panjang
430.000
= 𝑥 100% = 14,3%
30.000
Kemampuan dana yang tertanam dlm
keseluruhan aktiva berputar dalam satu
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 periode tertentu, Atau kemampuan dana
=
Total Assts Turn Σ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 yang diinvestasikan untuk menghasilkan
Over revenue. Dana yang tertanam dalam
4.000.000 keseluruhan aktiva rata-rata dlm 1 thn
= = 1,33 𝑘𝑎𝑙𝑖
3.000.000 berputar 1,33 kali. Atau setiap 1 Rupiah
setiap thn dpt menghasilkan Rp1,33
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 Kemampuan dana yang tertanam dalam
=
piutang rata2 piutang berputar dalam suatu periode
Receivable tertentu. Dalam satu tahun rata-rata dana
Turnover 4.000.000 yang tertanam dalam piutang berputar
= = 25 𝑘𝑎𝑙𝑖
160.000 selama 25 kali

𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎2 𝑥 360


= 𝑥 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
penjulan kredit Periode rata-rata yang dibutuhkan dalam
Average
pengumpulan pihutang. Piutang rata-rata
Collection Period 160.000 𝑥 360
= 𝑥 1 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 14,4 ℎ𝑎𝑟𝑖 dikumpulkan setiap 15 hari sekali
4.000.000
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 Kemampuan dana yang tertanam dalam
=
persediaan rata2 inventory berputar dalam satu periode
Inventory tertentu. Dana yang tertanam dalam
Turnover 3.000.000 inventory berputar rata-rata 3,6 kali dalam
= = 3,6 𝑘𝑎𝑙𝑖
840.000 satu tahun.

𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎2 𝑥 360


= 𝑥 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
harga pokok penjualan Periode rata-rata persediaan berada di
Average Day’s gudang. Inventory berada di gudang rata-rata
Inventory 840.000 𝑥 360 selama 10 hari.
= 𝑥 1 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 10 ℎ𝑎𝑟𝑖
3.000.000

Working Capital 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 Kemampuan modal keja perusahaan


=
Turnover 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 berputar dalam satu periode siklus kas
perusahaan. Dana yang tertanam dalam
4.000.000 modal kerja berputar rata-rata 4,8 kali dalam
= = 4,8 𝑘𝑎𝑙𝑖
1.400.000 − 560.000 satu tahun.

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 Kemampuan aktiva tetap perusahaan


=
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 berputar dalam satu periode siklus kas
Fixed assets perusahaan. Dana yang tertanam dalam
Turnover 4.000.000 aktiva tetap berputar rata-rata 2,5 kali dalam
= = 2,5 𝑘𝑎𝑙𝑖
1.600.000 satu tahun.

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 − 𝐻𝑃𝑃


= 𝑥 100%
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜
Laba bruto per rupiah penjualan. Setiap
Gross profit margin Penjualan menghasilkan laba bruto Rp 0,25.
4.000.000 − 3.000.000
= 𝑥 100% = 25%
4.000.000
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 − 𝐻𝑃𝑃 − 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛 & 𝑢𝑚𝑢𝑚
= 𝑥 100% Laba sebelum Bunga dan Pajak (net
Operating Income 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜
Ratio operating income) oleh setiap rupiah
(Operating Profit 4.000.000 − 3.000.000 − 570.000 penjualan. Setiap rupiah penjualan
Margin) = 𝑥 100% = 10,57% menghasilkan laba operasi Rp 0,11.
4.000.000
𝐻𝑃𝑃 + 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑚𝑖𝑛 & 𝑢𝑚𝑢𝑚
= 𝑥 100%
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 Biaya operasi per rupiah penjualan. Setiap
Operating ratio rupiah penjualan memerlukan biaya Rp 0,89.
3.000.000 + 570.000 Makin besar rasio makin buruk
= 𝑥 100% = 89,25%
4.000.000
𝐸𝐴𝑇
= 𝑥 100%
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑡𝑜 Keuntungan neto per rupiah penjualan.
Net profit margin Setiap rupiah penjualan menghsilkan
240.000 keuntungan neto sebesar Rp 0,06
= 𝑥 100% = 6%
4.000.000

Earning Power of 𝐸𝐵𝐼𝑇 Kemampuan modal yang diinvestasikan


= 𝑥 100%
Total Investmen rate 𝛴 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 dalam keseluruhan Aktiva untuk
of return of total menghasilkan keuntungan bagi semua
assets) 430.000 investor. Setiap satu rupiah modal yang
= 𝑥 100% = 14,3%
3.000.000 diinvestasikan menghasilkan keuntungan
Rp 0,14 untuk semua investor.

𝐸𝐴𝑇 Kemampuan aktiva dalam menghasilkan


Net Earning Power = 𝑥 100% keuntungan bagi pemegang saham preferen
ratio 𝛴 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 dan biasa. Setiap rupiah aktiva menghasilkan
Return On 240.000 keuntungan netto Rp 0,08 yg tersedia bagi
Investment (ROI) = 𝑥 100% = 8% pemegang saham preferen dan biasa
3.000.000
Kemampuan modal sendiri dalam
𝐸𝐴𝑇 menghasilkan keuntungan bagi pemegang
Rate of Return for = 𝑥 100%
the Owners 𝛴 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 saham preferen dan biasa. Setiap rupiah
(Rate of Return on modal sendiri menghasilkan keuntungan
240.000 netto Rp 0,13 yg tersedia bagi pemegang
Net Worth) = 𝑥 100% = 13%
1.840.000 saham preferen dan biasa

Pendekatan lain dalam analisis laporan keuangan


Langkah pertama : Pengelompokkan Pengukuran dalam 3 (tiga) aspek

1. Ukuran kinerja, dianalisis dalam 3 (tiga) kelompok :


a. ratio profitabilitas
b. ratio pertumbuhan
c. ratio penilaian

2. Ukuran Efisiensi Operasi


3. Ukuran Kebijakan Keuangan

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ


= 𝑥 100% Kemampuan penjualan untuk menghasilkan
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
laba bersih. Setiap satu dollar penjualan
Kinerja laba operasi
700,8 mampu menghasilkan laba operasi bersih
= 𝑥 100% = 15,2% $ 0.13
4.620
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= 𝑥 100% Kemampuan penggunaan aktiva untuk
Σ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Hasil pengembalian atas total menghasilkan laba operasi bersih. Setiap
aktiva (ROI) 700,8 satu dollar aktiva mampu menghasilkan
= 𝑥 100% = 20% laba operasi bersih $ 0.20
3.390,4

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ


= 𝑥 100%
Σ 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
Kemampuan penggunaan modal untuk
Laba Operasi Bersih 700,8 menghasilkan laba operasi bersih. Setiap
= 𝑥 100% = 28,2%
terhadap Total Modal 2.484 satu dollar modal mampu menghasilkan
laba operasi bersih $ 0.28
Total Modal / Hutang berbeban bunga atas total modal bunga + ekuitas
pemegang saham

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= 𝑥 100% Kemampuan penjualan dalam
penjualan
Laba bersih terhadap penjualan / menghasilkan laba bersih. Setiap satu
Marjin laba atas penjualan 470,2 dollar penjualan mampu menghasilkan
= 𝑥 100% = 10,2% laba bersih $ 0.102
4.620
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= 𝑥 100% Mengukur pengembalian nilai buku kepada
ekuitas pemegang saham
Hasil pengembalian atas equitas pemilik perusahaan. Setiap satu dollar
/ Return on Equity hasil 470,2 Equitas mampu menghasilkan laba bersih
pengembalian atas equitas = 𝑥 100% = 28,8% $ 0,288
1.634,4

𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑂𝐼
= 𝑥 100% Mengukur perubahan margin profitabilitas
perubahan total modal
dari beberapa periode. Margin profitabilitas
Tingkat profitabilitas marjinal 237,6 dari periode (lima tahun terakhir) sebesar
= 𝑥 100% = 18,4% 18,4%
1.292,1

Hasil pengembalian Marginal 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝐼


atas Equitas/ Marginal return = 𝑥 100%
perubahan ekuitas Marginal return to equity 15,3%
to equity)
219,7
= 𝑥 100% = 15,3%
1.147,2

ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 Harga pasar per saham terhadap laba per
= 𝑥 100%
laba per saham saham (price /earning ratio atau P/E ratio.
Semakin tinggi risiko tinggi faktor diskonto
Rasio harga/laba 69,69 dan semakin rendah rasio P/E, semakin
= 𝑥 100% = 15,9% tinggi P/E, maka semakin bagus sebuah
3,85
perusahaan
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
= 𝑥 100%
nilai buku ekuitas Mengukur nilai yang diberikan pasar
Rasio Harga Pasar terhadap nilai
keuangan kepada manajemen dan
Buku (market –to – book – 69,69 organisasi perusahaan sebagai sebuah
value) = 𝑥 100% = 5,2%
13,41 perusahaan yang terus tumbuh.

Perputaran Persediaan
Σ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
=
ekuitas Menegukur sampai seberapa jauh investasi
ekuitas pemegang saham diperbesar oleh
Faktor leverage 3.390 penggunaan penggunaan hutang dalam
= = 2,07
1.634,4 membiaya total aktiva.

Rasio likuiditas
Latihan soal

Neraca
PT. TRI DHARMA
Per 31 Desember 2018 dan 2019

31 Desember 31 Desember
Uraian Uraian
2018 2019 2018 2019
Kas 10,000,000 12,000,000 Hutang dagang 20,000,000 19,000,000
Bank 5,000,000 7,000,000 Hutang bank 15,000,000 14,000,000
Piutang 9,000,000 10,000,000 Hutang gaji 2,500,000 1,000,000
Persediaan bahan baku 8,000,000 7,000,000
Persediaan dalam proses 2,500,000 3,000,000
Persediaan barang jadi 15,000,000 10,000,000
Jumlah aktiva lancar 49,500,000 49,000,000 Jumlah Hutang Lancar 37,500,000 34,000,000
Gedung 16,500,000 16,500,000
Ak. Cad peny Gedung (4,125,000) (4,950,000) Ht Jk Panjang 20,000,000 19,000,000
Jumlah Hutang Jk.
Peralatan 5,750,000 5,750,000 Panjang 20,000,000 19,000,000
Ak. Cad peny Peralatan (2,875,000) (3,450,000)
Kendaraan 18,500,000 18,500,000
Ak. Cad peny kendaraan (9,250,000) (11,100,000)
Tanah 40,000,000 45,000,000
Jumlah aktiva tetap 64,500,000 66,250,000 Modal Sendiri 56,500,000 62,250,000
Jumlah Aktiva 114,000,000 115,250,000 Jumlah Passiva 114,000,000 115,250,000

Laba Rugi
PT. TRI DHARMA
Per 31 Desember 2018 dan 2019

31 Desember
Uraian
2018 2019
Penjualan bersih 100,000,000 110,000,000
Harga Pokok Penjualan 75,000,000 80,000,000
Laba Kotor 25,000,000 30,000,000
Biaya Penjualan 2,000,000 3,000,000
Biaya Admin dan Umum 5,500,000 5,600,000
Penyusutan Gedung 825,000 825,000
Penyusutan Peralatan 575,000 575,000
Penyusutan Kendaraan 1,850,000 1,850,000
Jumlah Biaya Operasi 10,750,000 11,850,000
Laba Operasi 14,250,000 18,150,000
Bunga 4,000,000 3,800,000
Laba bersih 10,250,000 14,350,000

Anda mungkin juga menyukai