RASIO KEUANGAN
A. RASIO LIKUIDITAS
Adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendeknya (Kasmir, 2012). Dimana tujuan dari rasio ini
diantaranya :
a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek
b. Untuk mengatur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek tanpa memperhitungkan persediaan
c. Untuk menghitung atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan
d. Untuk mengukur seberapa besar kas yang tersedia untuk membayar utang
e. Untuk mengukur seberapa besar perputaran kas
f. Sebagai alat perencanaan kedepan terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang
g. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya
h. Sebagai alat bagi pihak luar terutama yang berkepentingan dalam menilai kemampuan perusahaan agar dapat meningkatkan kepercayaan
Σ 𝐴𝐿
𝐶𝑅 = × 100% = 200% 𝑎𝑡𝑎𝑢 2
Σ 𝑈𝐿
Setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 2 aktiva lancar. Angka prosentase terbaik untuk rasio ini adalah 200% (likuid).
Setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 1 aktiva lancar yang paling likuid/ lancar (quick assets).
Angka prosentase terbaik untuk rasio ini adalah 100%.
Setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 0,5 kas dan efek yang dimiliki oleh perusahaan. Angka prosentase terbaik untuk rasio ini adalah 50%
Setiap Rp 1 total aktiva digunakan untuk menjamin Rp 1 total utang. Kinerjanya dikatakan baik jika semakin menurun dikarenakan aman bagi kreditur saat
perusahaan tersebut likuidasi.
C. RASIO AKTIVITAS
Adalah rasio-rasio untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya (Riyanto, 2010). Dimana rasio
aktivitas ini diantaranya :
1. Total Assets Turnover (ATO)
Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan moda l yang diinvestasikan untuk
menghasilkan pendapatan (revenue). Rumusnya :
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑨𝑻𝑶 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun berputar sebanyak 1x atau setiap Rp 1 aktiva selama setahun dapat menhasilkan
revenue sebesar Rp 1. Rasio ini semakin meningkat maka kinerjanya semakin baik dikarenakan efektif dalam mengelola asetnya.
Dalam setahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 1x. Semakin meningkat rasio ini maka kinerjanya semakin baik. Hal ini sama halnya dengan
Inventory Turnover yang kinerjanya semakin baik jika rasio tersebut semakin meningkat
3. Average Collection Periode
Adalah periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang. Rumusnya :
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 × 360 360
= × 1 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Menurut Munawir, jika rasio ini menghasilkan lebih dari 60 hari maka dikatakan kurang baik dan tidak mampu menagih piutang atau memberikan syarat-syarat
kredit yang lunak kepada konsumen. Semakin meningkat rasio ini maka kinerjanya kurang baik dikarenakan sulit terhadap tertagihnya piutang perusahaan
Dana yang tertanam pada persediaan dalam setahun berputar rata-rata sebanyak 1 kali setahun.
Dana yang tertanam pada modal kerja rata-rata berputar sebanyak 1 kali dalam setahun
Catatan :
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 =
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 =
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑑𝑖 =
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑑𝑖
Setiap Rp 1 penjualan mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak (EAT) sebesar Rp 1
4. Operating Ratio
Adalah biaya operasi per rupiah penjualan. Rumusnya :
𝐻𝑃𝑃 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑑𝑚 & 𝑈𝑚𝑢𝑚
= × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜
6. Net Earning Power Ratio (Rate of Return on Investment / ROI / Rentabilitas Ekonomis)
Adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam menghasilkan keuntungan netto. Rumusnya :
𝐸𝐴𝑇
𝑅𝑂𝐼 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Setiap Rp 1 total investasi mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1
Statemen keuangan perusahaan adalah statemen yg memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan perusahaan, dimana Neraca (balance sheet)
mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan Statemen Rugi-Laba (income statements) mencerminkan hasil-hasil yang
dicapai selama suatu periode tertentu biasanya satu tahun.
Med ia k o mu nikasi d an p ertan ggu ngjawab an/ p ertan ggu ngjelasan an tara p erusahaan d an p ara p emilik nya atau p ihak lain nya
Untuk mengambil manfaat rasio keuangan kita memerlukan standar untuk perbandingan. Salah satu pendekatan adalah membandingkan rasio-rasio perusahaan
dengan pola industri atau lini usaha di mana perusahaan secara dominan beroperasi.
1. Rasio-Rasio Neraca Adalah rasio-rasio yg disusun dari data yg berasal dari neraca misalnya; current ratio, Acid test-ratio, , current assets to total assets
ratio, current lialibilities to total assets ratio dan lain sebagainya.
2. Rasio Rugi-Laba Rasio-rsio yang disusun berdasarkan income statements, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio, dan lain
sebagainya.
3. Rasio-Rasio Antar Laporan Keuangan Adalah rasio keuangan yang disusun berdasarkan Neraca dan data lainnya yg berasal dari income statement, misalnya
assets turnover, inventory turnover, receivables turnover dan sebagainya.
Neraca
PT. MAULANA
Per 31 desember 2019
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan Rp 4,000,000
Harga pokok penjuala (HPP) Rp 3,000,000
Laba kotor Rp 1,000,000
Biaya Rp 570,000
EBIT Rp 430,000
Biaya bunga obligasi 5% Rp 30,000
EBT Rp 400,000
Pajak penghasilan Rp 160,000
EAT Rp 240,000
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= 𝑥 100% Kemampuan penjualan dalam
penjualan
Laba bersih terhadap penjualan / menghasilkan laba bersih. Setiap satu
Marjin laba atas penjualan 470,2 dollar penjualan mampu menghasilkan
= 𝑥 100% = 10,2% laba bersih $ 0.102
4.620
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= 𝑥 100% Mengukur pengembalian nilai buku kepada
ekuitas pemegang saham
Hasil pengembalian atas equitas pemilik perusahaan. Setiap satu dollar
/ Return on Equity hasil 470,2 Equitas mampu menghasilkan laba bersih
pengembalian atas equitas = 𝑥 100% = 28,8% $ 0,288
1.634,4
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑂𝐼
= 𝑥 100% Mengukur perubahan margin profitabilitas
perubahan total modal
dari beberapa periode. Margin profitabilitas
Tingkat profitabilitas marjinal 237,6 dari periode (lima tahun terakhir) sebesar
= 𝑥 100% = 18,4% 18,4%
1.292,1
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 Harga pasar per saham terhadap laba per
= 𝑥 100%
laba per saham saham (price /earning ratio atau P/E ratio.
Semakin tinggi risiko tinggi faktor diskonto
Rasio harga/laba 69,69 dan semakin rendah rasio P/E, semakin
= 𝑥 100% = 15,9% tinggi P/E, maka semakin bagus sebuah
3,85
perusahaan
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
= 𝑥 100%
nilai buku ekuitas Mengukur nilai yang diberikan pasar
Rasio Harga Pasar terhadap nilai
keuangan kepada manajemen dan
Buku (market –to – book – 69,69 organisasi perusahaan sebagai sebuah
value) = 𝑥 100% = 5,2%
13,41 perusahaan yang terus tumbuh.
Perputaran Persediaan
Σ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
=
ekuitas Menegukur sampai seberapa jauh investasi
ekuitas pemegang saham diperbesar oleh
Faktor leverage 3.390 penggunaan penggunaan hutang dalam
= = 2,07
1.634,4 membiaya total aktiva.
Rasio likuiditas
Latihan soal
Neraca
PT. TRI DHARMA
Per 31 Desember 2018 dan 2019
31 Desember 31 Desember
Uraian Uraian
2018 2019 2018 2019
Kas 10,000,000 12,000,000 Hutang dagang 20,000,000 19,000,000
Bank 5,000,000 7,000,000 Hutang bank 15,000,000 14,000,000
Piutang 9,000,000 10,000,000 Hutang gaji 2,500,000 1,000,000
Persediaan bahan baku 8,000,000 7,000,000
Persediaan dalam proses 2,500,000 3,000,000
Persediaan barang jadi 15,000,000 10,000,000
Jumlah aktiva lancar 49,500,000 49,000,000 Jumlah Hutang Lancar 37,500,000 34,000,000
Gedung 16,500,000 16,500,000
Ak. Cad peny Gedung (4,125,000) (4,950,000) Ht Jk Panjang 20,000,000 19,000,000
Jumlah Hutang Jk.
Peralatan 5,750,000 5,750,000 Panjang 20,000,000 19,000,000
Ak. Cad peny Peralatan (2,875,000) (3,450,000)
Kendaraan 18,500,000 18,500,000
Ak. Cad peny kendaraan (9,250,000) (11,100,000)
Tanah 40,000,000 45,000,000
Jumlah aktiva tetap 64,500,000 66,250,000 Modal Sendiri 56,500,000 62,250,000
Jumlah Aktiva 114,000,000 115,250,000 Jumlah Passiva 114,000,000 115,250,000
Laba Rugi
PT. TRI DHARMA
Per 31 Desember 2018 dan 2019
31 Desember
Uraian
2018 2019
Penjualan bersih 100,000,000 110,000,000
Harga Pokok Penjualan 75,000,000 80,000,000
Laba Kotor 25,000,000 30,000,000
Biaya Penjualan 2,000,000 3,000,000
Biaya Admin dan Umum 5,500,000 5,600,000
Penyusutan Gedung 825,000 825,000
Penyusutan Peralatan 575,000 575,000
Penyusutan Kendaraan 1,850,000 1,850,000
Jumlah Biaya Operasi 10,750,000 11,850,000
Laba Operasi 14,250,000 18,150,000
Bunga 4,000,000 3,800,000
Laba bersih 10,250,000 14,350,000