Anda di halaman 1dari 3

1.

Dalam rangka mengukur tingkat likuiditas (liquidity) suatu perusahaan,


mengapa Quick Ratio (Rasio Cepat) atau Acid Test Ratio digunakan untuk
melengkapi Current Ratio (Rasio Lancar),  
2.  Bagaimana cara mengukur solvabilitas dari suatu perusahaan ?  
3. Apa parameter suatu perusahaan itu dinyatakan solvable atau unsolvable ?

Jawaban:

1. Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam


memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya Dalam mengukur
tingkat likuiditas suatu perusahaan diperlukan current ratio untuk mengukur
kesanggupan membayar uatng-utang jangka pendek. Current ratio sendiri dhitung
dengan membagi harta lancer (current assets) dengan uatng lancer (current
liabilities) yang akan menunjukkan besarnya tagihan atas utang jangka pendek bagi
kreditu, dapat ditutup dengan harta yang diharapkan dapat segera diubah menjadi
uang tunai, sehingga current assets yang tinggi tidak akan bermanfaat apabila
current assets tersebut berupa barang persediaan yang sulit dijual. Oleh karena itu,
diperlukan quick ratio (acid test ratio) untuk melengkapi current ratio dimana quick
ratio (acid test ratio) akan mengeluarkan persediaan barang dari komponen current
assests karena dianggap paling likuid dibandingkan dengan komponen current
assets lainnya.

2. Solvabilitas atau rasio laverage adalah rasio yang mengukur kemampuan


perusahaan untuk membayar utang apabila suatu saat perusahaan tersebut
dilikuidasi. Solvabilitas ini dapat diukur dengan dua pendeketan, yaitu:

i. Debt ratio, yaitu dihitung dengan cara membagi total total utang suaru
perusahaan dengan total asset yang dimiliki. Semakin timggi debt
ratio suatu perusahaan berarti semakin besar jumlah modal yang
dipinjam yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
ii. Time interest earned, yaitu bertujuan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya. Semakin
tinggi ratio ini berarti semakin baik, karena semakin tinggi kemampuan
perusahaan untuk membayar Bunga dari seluruh utangnyaa.
3. Solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
utang apabila suatu saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu perusahaan
dikatakan solvabel apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau
kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangya, sebaliknya
apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangya,
berarti perusahaan tersebut dalam keadaan unsolvable. Untuk mengetahui
apakah suatu perusahaan solvable atau unsovable dapat dilihat dari beberapa
parameter sebagai berikut:
I. Debt to Asset Ratio
Untuk membandingkan berapa besarnya aktiva perusahaan dengan jumlah
utang secara total.
Rumus :
Debt to Asset Ratio = (Total Debt : Total Asset) x 100%
II. Debt to Equity Ratio
Untuk mengukur sampai seberapa besar jumlah rupiah modal sendiri yang
dijaminkan atas hutang. 
Rumus :
Debt to Equity Ratio = (Total Debt : Equity) x 100%
III. Long Term Debt to Equity Ratio
Untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk
hutang jangka panjang
Rumus : LTD Equity Ratio = Hutang Jangka Panjang/Modal Sendiri
IV. Tangible Assets Debt Coverage
Untuk mengukur besar aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin
hutang jangka panjang.
Rumus : membagi jumlah aktiva tetap yang ada dengan utang jangka
panjang yang harus dibayar
V. Times Interest Earned Ratio
Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
membayar beban bunga dan memenuhi pembayaran bunga bagi kreditor.
Rumus : Times-interest earned ratio = EBIT / Interest expense

Sumber:
-BMP PAJA3338- Pembelanjaan – Modul 2 Analisis Ratio

-Power Point Inisiasi 2

Anda mungkin juga menyukai