Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alvi Vicky Nurvita Sari

NIM : 044873274
UPBJ : Semarang

AKUNTANSI MENENGAH
TUGAS MATERI 3: PERSEDIAAN/INVENTORY

Penilaian Persediaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan Sistem
Periodik atau menggunakan Sistem Perpetual.
Apabila diketahui selama bulan Juli 2018 perusahaan PT.XYZ melakukan transaksi yang
diilustrasikan sebagai berikut:

Tabel Transaksi Persediaan PT.XYZ bulan Juli 2018:

Tugas:
1. Buatlah penghitungan nilai persediaannya menurut metode FIFO, LIFO, dan Rata- Rata baik
menggunakan Sistem Periodik atau menggunakan Sistem Perpetual.
2. Setelah menggunakan cara penghitungan dengan kedua sistem dan 3 metode penghitungan,
apa yang Anda bisa jelaskan terhadap hasil penghitungan tersebut. (apa kesimpulannya).
Jawaban:
1. a. Metode FIFO
 Sistem Periodik:

Barang yang tersedia untuk dijual:

Tanggal Keterangan Unit


01/07 Saldo Persediaan 200
12/07 Pembelian 400
26/07 Pembelian 300
30/07 Pembelian 100
Total 1.000
Akhir

Barang yang tersedia untuk dijual sebanyak 1.000 unit.

Barang yang terlah terjual:

Tanggal Keterangan Unit


17/07 Penjualan 300
12707 Penjualan 200
28/07 Penjualan 200
Total 700
Akhir

Barang yang telah terjual sebanyak 700 unit.

Barang persediaan akhir :


= Jumlah Unit yang Siap Dijual – Unit yang Terjual
= 1.000 – 700
= 300 unit

Harga barang persediaan akhir:

Unit Harga Jumlah


100 Rp 1.300 Rp 130.000
200 Rp 1.100 Rp 220.000
Total Rp 350.000
Akhir

Dengan demikian nilai persediaan akhir adalah sebanyak 300 unit dengan harga sebesar
Rp 350.00,-
 Sistem Perpetual

N Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan Akhir


Tanggal
o Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 01-Jul - - - - - - 200 1.000 200.000
200 1.000 200.000
2 12-Jul 400 1.200 480.000 - - -
400 1200 480.000
200 1.000 200.000
3 17-Jul - - - 300 1.200 360.000
100 1.200 120.000
300 1.200 360.000
4 26-Jul 300 1.100 330.000 - - -
300 1.100 330.000
100 1.200 120.000
5 27-Jul - - - 200 1.200 240.000
300 1.100 330.000
100 1.200 120.000
6 28-Jul - - - 200 1.100 220.000
100 1.100 110.000
200 1.100 220.000
7 30-Jul 100 1.300 130.000 - - -
100 1.300 130.000
  Total 800 - 940.000 700 - 790.000 300 - 350.000

Dengan demikian nilai persediaan akhir adalah sebanyak 300 unit dengan harga sebesar
Rp 350.00,-

b. Metode LIFO
 Sistem Periodik

Barang yang tersedia untuk dijual:

Tanggal Keterangan Unit


01/07 Saldo Persediaan 200
12/07 Pembelian 400
26/07 Pembelian 300
30/07 Pembelian 100
Total 1.000
Akhir

Barang yang tersedia untuk dijual sebanyak 1.000 unit.


Barang yang terlah terjual:

Tanggal Keterangan Unit


17/07 Penjualan 300
12707 Penjualan 200
28/07 Penjualan 200
Total 700
Akhir

Barang yang telah terjual sebanyak 700 unit.

Barang persediaan akhir :


= Jumlah Unit yang Siap Dijual – Unit yang Terjual
= 1.000 – 700
= 300 unit

Harga barang persediaan akhir:

Unit Harga Jumlah


200 Rp 1.000 Rp 200.000
100 Rp 1.200 Rp 120.000
Total Rp 320.000
Akhir

Dengan demikian nilai persediaan akhir adalah sebanyak 300 unit dengan harga sebesar
Rp 320.000,-

 Sistem Prepetual

N Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan Akhir


Tanggal
o Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 01-Jul - - - - - - 200 1.000 200.000
200 1.000 200.000
2 12-Jul 400 1.200 480.000 - - -
400 1.200 480.000
200 1.000 200.000
3 17-Jul - - - 300 1.200 360.00
100 1.200 120.000
200 1000 200.000
4 26-Jul 300 1.100 330.000 - - - 100 1.200 120.000
300 1.100 330.000
200 1000 200.000
5 27-Jul - - - 200 1.100 220.000 100 1.200 120.000
100 1.100 11.000
100 1.100 110.000
6 28-Jul - - - 200 1.000 200.000
100 1.200 120.000
200 1.000 200.000
7 30-Jul 100 1.300 130.000 - - -
100 1.300 130.000
  Total 800 - 940.000 700 - 810.000 300 - 330.000

Dengan demikian nilai persediaan akhir adalah sebanyak 300 unit dengan harga sebesar
Rp 330.00,-

c. Metode Rata-rata
 Sistem Periodik

Barang yang tersedia untuk dijual:

Tanggal Keterangan Unit Harga Jumlah


01/07 Saldo Persediaan 200 Rp 1.000 Rp 200.000
12/07 Pembelian 400 Rp 1.200 Rp 480.000
26/07 Pembelian 300 Rp. 1.100 Rp.330.000
30/07 Pembelian 100 Rp. 1.300 Rp 130.000
Total 1.000 Rp 1.140.000
Akhir

Barang yang tersedia untuk dijual sebanyak 1.000 unit.

Barang yang terlah terjual:

Tanggal Keterangan Unit


17/07 Penjualan 300
12707 Penjualan 200
28/07 Penjualan 200
Total 700
Akhir

Barang yang telah terjual sebanyak 700 unit.

Barang persediaan akhir :


= Jumlah Unit yang Siap Dijual – Unit yang Terjual
= 1.000 – 700
= 300 unit

Nilai persediaan akhir:


= Barang persediaan akhir x Total Biaya Persediaan Barang / Total Unit
= 300 x Rp 1.140.000 / 1.000
= Rp 342.000
Dengan demikian nilai persediaan akhir adalah sebanyak 300 unit dengan harga sebesar
Rp 342.00,-

 Sistem Preptual

N Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan Akhir


Tanggal
o Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
1 01-Jul - - - - - - 200 1.000 200.000
2 12-Jul 400 1.200 480.000 - - - 600 1.133 680.000
3 17-Jul - - - 300 1.133 340.000 300 1.133 340.000
4 26-Jul 300 1.100 330.000 - - - 600 1.117 670.000
5 27-Jul - - - 200 1.117 223.333 400 1.117 446.667
6 28-Jul - - - 200 1.117 223.333 200 1.117 223.333
7 30-Jul 100 1.300 130.000 - - - 300 1.178 353.333
  Total 800 - 940.000 700 - 786.667 300 - 353.333

Dengan demikian nilai persediaan akhir adalah sebanyak 300 unit dengan harga sebesar
Rp 353.333,,-

2. Dari hasil penghitungan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai akhir persediaan paling
besar adalah dengan menggunakan metode rata-rata dengan sistem perpetual yaitu senilai
Rp 353.333 dan nilai persediaan paling kecil adalah dengan menggunakan metode LIFO
sistem periodic yaitu sebesar Rp 320.000. Penggunaan metode penghitungan nilai akhir
persediaan ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dimana
penggunaanya juga dapat disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan guna
untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai