1
Jenis Resiko Usaha menurut Para Ahli:
1. Resiko Produksi
2. Resiko Pemasaran
3. Resiko Sumber Daya Manusia
4. Resiko Finansial
5. Resiko Lingkungan
6. Resiko Teknologi
7. Resiko Permintaan Pasar
8. Resiko Perbaikan
9. Resiko Kerjasama
10. Resiko Peraturan Pemerintah
11. Resiko Pengembangan Asset
2
rasio quick persediaan dikeluarkan dari angka yang d i b a g i ( numerator ).
Meskipun demikian, analis harus berhati-hati dengan klasifikasi
semacam ini. Pada beberapa industri barangkali persediaan akan
berubah cepat menjadi kas, lebih cepat dibandingkan piutang dari industri
lain. Rasio quick b i s a m e n g a l a m i p e n u r u n a n . P e n u r u n a n i n i b i s a
d i s e b a b k a n k a r e n a penjualan surat-surat berharga. Secara umum rasio
lancer dengan rasio quick mempunyai korelasi yang tinggi. Kecuali apabila
terjadi perubahan-perubahan pada persediaan, maka kedua rasio tersebut
mungkin akan menghasilkan informasi yang berbeda
3. Rasio aliran kas terhadap hutang lancar
Rasio ini digunakan untuk melengkapi rasio-rasio sebelumnya
sekaligus u n t u k mengatasi kelemahan-kelemahan rasio-rasio di
atas. Aliran kas dari operasi dilaporkandalam laporan aliran kas. Kas
tersebut merupakan kelebihan kas yang diperoleh dari o p e r a s i
setelah semua kebutuhan modal kerja dan pembayaran
h u t a n g l a n c a r t e l a h dipenuhi. Karena angka yang dibagi dalam
persamaan ini adalah aliran kas dalam satu periode, maka pembagi,
agar konsisten, yang dipakai adalah rata-rata hutang lancar pada periode
tersebut.
Rasio aliran kas terhadap hutang lancar = aliran kas dari operasi (sebelum
item-itemluar biasa)/ rata-rata hutang lancar
4. Rasio aktivitas modal kerja
Pertama kali perusahaan mengeluarkan kas untuk membayar bahan
mentah dan membayar karyawan. Pembelian bisa dilakukan dengan
kas atau kredit. S e t e l a h i t u barang diproduksi dan kemudian
disimpan dalam persediaan. Apabila penjualan terjadi dan
penjualan tersebut dalam bentuk kredit, maka timbul piutang.
S e t e l a h p i u t a n g tersebut dibayar, perusahaan menerima kas kembali.
Siklus kas dihitung dengan formula semacam ini:
Siklus kas = rata-rata umur piutang + rata-rata umur persediaan – rata-rata
umur hutang
Hutang dipakai sebagai pengurang karena dengan menggunakan hutang
perusahaan t i d a k perlu membayar kas terlebih dulu
( m e n u n d a k a s k e l u a r ) , d a n i n i a k a n memperpendek siklus
kas. Untuk melihat rata-rata umur piutang, hutang, dan persediaan,kita harus
menghitung perputaran aktiva-aktiva tersebut. Berikut ini perhitungannya.
Perputaran piutang = penjualan/rata-rata piutang
Perputaran persediaan = harga pokok penjualan / rata-rata persediaan
3
Perputaran hutang = pembelian/ rata-rata hutang
Pembelian = harga pokok penjualan + persediaan akhir – persediaan awal
Setelah perputaran tersebut dihitung, langkah selanjutnya dalah menghitung
jangkawaktu rata-rata untuk tiap aktiva atau hutang tersebut.
Rata-rata umur piutang = 365 / perputaran piutang
Rata-rata umur persediaan = 365 / perputaran persediaan
Rata-rata umur hutang = 365 / perputaran hutang
4
Rasio ini menunjukan sejauhmana kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan arus kas dari kegiatan operasi untuk menutupi atau memenuhi
seluruh kewajibannya. Rasio ini melihat kemampuan perusahaan
menghasilkan aliran kas untuk menutup kewajibannya. Aliran kas dari operasi
bisa dilihat dari laporan aliran kas, yaitu dalam komponen operasi.
6. Rasio aliran kas operasional terhadap pengeluaran modal ( operating cash
flow to capital expenditure)
Rasio ini menunjukan seberapa besar pengunaan arus kas operasi yang
dihasilkan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pengeluaran modal.
Analisis ini memberi informasi besarnya aliran kas untuk menutup
pengeluaran modal yang diperlukan untuk investasi memelihara dan
membangun pabrik dan bangunan. Kelebihan kas tersebut bisa dipakai untuk
membayar hutang dengan bunganya.