Meskipun risiko-risiko diatas secara tidak langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi perusahaan,tetapi perusahaan harus memperhatikan risiko-risiko yang
mempunyai konsekuensi keuangan perusahaan.Halaman 199
2. Besar kecilnya aliran kas untuk mengelola investasi akan sangat tergantung dari siklus
produk yang dipunyai titik Apabila perusahaan beroperasi pada industri yang relatif
dewasa seperti industri makanan maka gas yang dikeluarkan untuk investasi tidak akan
terlalu banyak. Sebaliknya kas masuk relatif cukup besar dibandingkan dengan
investasinya. Karena itu kas yang lebih besar bisa diharapkan dari industri semacam ini
dan rasio yang lebih besar dari satu bisa diharapkan dari industri ini. Hal yang Sebaliknya
bisa diharapkan dari industri yang baru tumbuh seperti industri komputer PC. Pada
industri ini pengeluaran investasi untuk membangun prasarana produksi pemasaran, dan
lainnya masih tinggi sementara pemasukan kas belum terlalu banyak. Halaman 212
5. Ide risiko sistematis datang dari teori portofolio yang mengatakan bahwa diverifikasi bisa
menurunkan risiko suatu portofolio tetapi apabila jumlah investasi ditambah sampai tidak
terbatas ada risiko yang tetap tidak bisa dihilangkan melalui diverifikasi contoh sumber
psycho sistematis adalah resensi nasional pada saat suatu perekonomian dilanda Resesi
maka semua perusahaan yang ada akan terpengaruh penjualan perusahaan perusahaan
tersebut akan melambat meskipun besar melakukan diversifikasi secara sempurna
pengaruh resensi tersebut akan mengenai portofolio risiko spesifik perusahaan bisa
dihilangkan dengan diverifikasi. Halaman 201
8. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang bisa menyulitkan interpretasi rasio
lancar :
1. Jika rasio lancar lebih besar dari 1,kenaikan aktiva lancar dan utang lancar dalam
jumlah yang sama akan menurunkan rasio lancar. Sebaliknya, jika rasio lancar lebih
kecil dari 1,kenaikan aktiva lancar dan utang lancar dalam jumlah yang sama akan
menaikkan rasio lancar. Jika rasio lancar perusahaan mendekati atau sekitar 1,maka
interpretasi rasio lancar akan menjadi lebih sulit.
2. Rasio lancar yang tinggi barangkali justru mencerminkan kondisi bisnis yang kurang
menguntungkan,sementara penurunan rasio lancar barangkali akan mencerminkan
kondisi bisnis yang menguntungkan. Sebagai contoh,pada saat kontraksi (penurunan
aktivitas bisnis),perusahaan akan membayar utang lancarnya,dan ini akan
mengakibatkan kenaikan rasio lancar. Sebaliknya, pada saat aktivitas bisnis
membaik,penjualan akan meningkat dan kredit dari supplier akan meningkat pula. Ini
akan mengakibatkan menurunnya rasio lancar,padahal kondisi bisnis sedang
membaik.
3. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh pihak manajemen bisa membuat rasio
lancar lebih baik. Pada saat mendekati tanggal neraca, manajemen bisa melakukan
beberapa transaksi yang membuat rasio lancar lebih baik dibandingkan rasio lancar
pada kondisi normal pada tahun tersebut. Sebagai contoh,aset tidak lancar dijual dan
kas masuk digunakan untuk membayar utang lancar,maka rasio lancar akan membaik.
Halaman 203
9. Aliran kas juga mempunyai pengaruh penting terhadap likuiditas. Rasio-rasio yang
menggunakan aliran kas sebagai salah satu variabel bisa digunakan untuk melihat
likuiditas perusahaan. Rasio-rasio keuangan barangkali kelihatan jelek, tetapi barangkali
likuiditas suatu perusahaan tidak selalu jelek apabila aliran kas perusahaan baik.
Halaman 214
10. Siklus kas merupakan “perjalanan” kas, mulai dari kas dikeluarkan sampai kas kembali
lagi. Berarti rata-rata kas yang dikeluarkan perusahaan akan kembali lagi dalam jangka
waktu 25 hari. Semakin pendek siklus kas tersebut berarti semakin cepat kas masuk ke
perusahaan,yang berarti semakin banyak kas masuk ke perusahaan,dan akhirnya semakin
berkurang risiko likuiditas jangka pendek perusahaan.
Siklus kas dihitung dengan formula semacam ini :
Siklus kas = Rata-rata umur piutang + Rata-rata umur persediaan – Rata-rata umur
utang
Halaman 205.
11. Yang lebih baik yaitu siklus kas yang panjang karena jika perusahaan tidak mampu
memenuhi kebutuhan jangka panjangnya, perusahaan bisa dinyatakan bangkrut dan harus
direorganisasi. Profitabilitas yang bagus mencerminkan kemampuan perusahaan
memperoleh aliran kas yang baik dengan demikian mencerminkan risiko yang lebih kecil.
Halaman 207
13. Item-item off Balance sheet adalah beberapa item yang bisa dihilangkan dari neraca.
Penghilangan semacam ini membuat neraca nampak lebih baik, atau kewajiban Bisa
berkurang dan perusahaan nampak akan lebih kecil risikonya. Contoh item semacam itu
adalah sewa aset (leasing) Halaman 209
14. Kelihatannya tidak mempunyai pengaruh terhadap neraca karena tidak tercantum di
neraca meskipun sebenarnya mempunyai pengaruh. Penghilangan semacam ini membuat
neraca nampak lebih baik, atau kewajiban Bisa berkurang dan perusahaan nampak akan
lebih kecil risikonya. Leasing bisa dimasukkan ke dalam neraca (dikapitalisasi) apabila
masuk dalam kategori capital lease. Tetapi dalam kategori operating lease, biaya sewa
masuk dalam laporan rugi laba dan kewajiban leasing tidak masuk dalam neraca. Pada
dasarnya Meskipun tidak masuk dalam neraca, biaya merupakan biaya yang bersifat
tetap, sama seperti bunga, dan karenanya merupakan beban bagi perusahaan. Rekening
off Balance sheet. Halaman 209
15. Semakin pendek siklus kas tersebut semakin cepat kas masuk ke perusahaan yang berarti
semakin banyak kas masuk ke perusahaan dan akhirnya semakin berkurang risiko
likuiditas jangka pendek perusahaan. Profitabilitas yang bagus mencerminkan
kemampuan perusahaan memperoleh aliran kas yang baik dan dengan demikian
mencerminkan risiko yang kecil (jangka panjang). Jadi semakin baik aliran kas masuk
maka risiko yang dihasilkkan akan semakinn kecil. Halaman 205 dan 208