Anda di halaman 1dari 5

BAB 10

10.6 PERTANYAAN REVIEW


1. Sumber Risiko

Sumber Contoh risiko yang timbul

Internasional -ketidakstabilan pemerintah lokal (setempat)


-ketidakstabilan kebijakan pemerintah setempat
-pengambilalihan perusahaan oleh pemerintah setempat
-risiko perubahan kurs mata uang
-resesi dunia
Domestik -resesi
-inflasi atau deflasi
-perubahan tingkat bunga
-perubahan demografis
-perubahan kebijakan dalam negeri
-perubahan politik dalam negeri
Industri -perubahan teknologi
-persaingan
-perubahan kekuatan tawar menawar dalam industri
(misal,pembeli semakin kuat)
-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan industri
Perusahaan -perubahan manajemen
-perubahan strategi
-risiko terkena bencana (seperti kebakaran)
-risiko terkena tuntunan hukum

Meskipun risiko-risiko diatas secara tidak langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi perusahaan,tetapi perusahaan harus memperhatikan risiko-risiko yang
mempunyai konsekuensi keuangan perusahaan.Halaman 199

2. Besar kecilnya aliran kas untuk mengelola investasi akan sangat tergantung dari siklus
produk yang dipunyai titik Apabila perusahaan beroperasi pada industri yang relatif
dewasa seperti industri makanan maka gas yang dikeluarkan untuk investasi tidak akan
terlalu banyak. Sebaliknya kas masuk relatif cukup besar dibandingkan dengan
investasinya. Karena itu kas yang lebih besar bisa diharapkan dari industri semacam ini
dan rasio yang lebih besar dari satu bisa diharapkan dari industri ini. Hal yang Sebaliknya
bisa diharapkan dari industri yang baru tumbuh seperti industri komputer PC. Pada
industri ini pengeluaran investasi untuk membangun prasarana produksi pemasaran, dan
lainnya masih tinggi sementara pemasukan kas belum terlalu banyak. Halaman 212

3. Analisis risiko jangka pendek memfokuskan pada kemampuan perusahaan memenuhi


kewajiban jangka pendeknya (kurang dari satu tahun). Sedangkan Jangka Panjang
memfokuskan pada kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya
(lebih dari satu tahun). Halaman 201
4. Risiko sistematis atau risiko pasar adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-factor yang
secara bersamaan mempengaruhi semua perusahaan atau investasi.apabila jumlah
investasi ditambah sampai tidak terbatas, ada risiko yang tetap tidak bisa dihilangkan
melalui diverifikasi. Risiko tidak sistematis atau risiko spesifik yang bisa dihilangkan
dengan diverifikasi. Apabila investor melakukan investasi hanya pada perusahaan
tersebut maka investasi tersebut akan hancur. Sebaliknya apabila investor mempunyai
beberapa investasi maka kerugian pada investasi tersebut barangkali akan dikompensasi
oleh keuntungan investasi lainnya. Secara total investasi tidak akan banyak terpengaruh
oleh peristiwa pemogokan tadi. Pada Bab ini akan memfokuskan pada risiko spesifik
perusahaan bukan risiko sitematis. Halaman 201

5. Ide risiko sistematis datang dari teori portofolio yang mengatakan bahwa diverifikasi bisa
menurunkan risiko suatu portofolio tetapi apabila jumlah investasi ditambah sampai tidak
terbatas ada risiko yang tetap tidak bisa dihilangkan melalui diverifikasi contoh sumber
psycho sistematis adalah resensi nasional pada saat suatu perekonomian dilanda Resesi
maka semua perusahaan yang ada akan terpengaruh penjualan perusahaan perusahaan
tersebut akan melambat meskipun besar melakukan diversifikasi secara sempurna
pengaruh resensi tersebut akan mengenai portofolio risiko spesifik perusahaan bisa
dihilangkan dengan diverifikasi. Halaman 201

6. Rasio-rasio untuk mengukur likuiditas jangka pendek, yaitu :


1. Rasio Lancar. Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan utang
lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya kas yang dipunyai perusahaan ditambah aset-
aset yang bisa berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun,relatif terhadap besarnya
utang-utang yang jatuh tempo dalam jangka waktu dekat (tidak lebih dari satu
tahun),pada tanggal tertentu seperti tercantum pada neraca.
2. Rasio Quick. Rasio Quick atau sering juga disebut sebagai rasio acid test. Rasio ini
menggunakan aset-aset yang akan berubah menjadi kas dengan lebih cepat. Karena
persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang paling lama untuk berubah menjadi
kas,maka dalam perhitungan rasio quick persediaan dikeluarkan dari angka yang
dibagi (numerator). Dengan demikian aktiva lancar yang dimasukkan adalah
kas,surat-surat berharga,dan piutang. Meskipun demikian,analis harus berhati-hati
juga dengan klasifikasi semacam ini. Pada beberapa industri barangkali persediaan
akan berubah cepat menjadi kas,lebih cepat dibandingkan piutang dari industri lain.
3. Rasio Aliran Kas Terhadap Utang Lancar. Rasio ini bisa digunakan untuk melengkapi
rasio-rasio sebelumnya (rasio lancar dan rasio quick),sekaligus untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan rasio-rasio diatas. Aliran kas dari operasi dilaporkan dalam
laporan aliran kas (analisis sumber dan penggunaan dana). Kas tersebut merupakan
kelebihan kas yang diperoleh dari operasi setelah semua kebutuhan modal kerja dan
pembayaran utang lancar telah dipenuhi. Karena angka yang dibagi dalam persamaan
ini adalah aliran kas dalam suatu periode,maka pembagi,agar konsisten,yang dipakai
adalah rata-rata utang lancar pada periode tertentu.
4. Rasio Aktivitas Modal Kerja.

7. Rasio-rasio untuk mengukur likuiditas jangka panjang,yaitu : Halaman 207


1. Rasio Utang
Rasio utang mengukur besarnya utang jangka panjang dalam struktur modal suatu
perusahaan. Ada beberapa variasi dalam perhitungan rasio utang yaitu rasio utang
jangka panjang, rasio modal saham, rasio utang jangka panjang total aset, dan rasio
total utang total aset. Keempat rasio tersebut akan memberikan informasi yang sama
mengenai kondisi utang jangka pannjang suatu perusahaan.
2. Rasio Interest Coverage
Rasio ini mengukur berapa kali pendapatan sebelum bunga dan pajak bisa menutup
bunga (EBIT). EBIT dipakai karena bunga dibayar dengan menggunakan EBIT
(bunga dikurangkan dari EBIT)
3. Rasio Aliran Kas Operasional Terhadap Total Utang
Rasio utang dan rasio interest coverage tidak mengaitkan kemampuan perusahaan
menghasilkan kas untuk memenuhi utang-utangnya. Dalam hal ini dapat digunakan
rasio aliran kas dari operasi terhadap total utang. Aliran kas ini merupakan angka
yang sama dengan aliran kas pada rasio yang digunakan untuk menganalisis risiko
likuiditas jangka pendek.
4. Rasio Pengeluaran Kas Terhadap Pengeluaraan Modal
Analisis ini memberikan informasi besarnya aliran kas untuk menutup pengeluaran
modal yang diperlukan untuk investasi memelihara dan membangun pabrik dan
bangunan kelebihan kas tersebut bisa dipakai untuk membayar hutang dengan
bunganya.

8. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang bisa menyulitkan interpretasi rasio
lancar :
1. Jika rasio lancar lebih besar dari 1,kenaikan aktiva lancar dan utang lancar dalam
jumlah yang sama akan menurunkan rasio lancar. Sebaliknya, jika rasio lancar lebih
kecil dari 1,kenaikan aktiva lancar dan utang lancar dalam jumlah yang sama akan
menaikkan rasio lancar. Jika rasio lancar perusahaan mendekati atau sekitar 1,maka
interpretasi rasio lancar akan menjadi lebih sulit.
2. Rasio lancar yang tinggi barangkali justru mencerminkan kondisi bisnis yang kurang
menguntungkan,sementara penurunan rasio lancar barangkali akan mencerminkan
kondisi bisnis yang menguntungkan. Sebagai contoh,pada saat kontraksi (penurunan
aktivitas bisnis),perusahaan akan membayar utang lancarnya,dan ini akan
mengakibatkan kenaikan rasio lancar. Sebaliknya, pada saat aktivitas bisnis
membaik,penjualan akan meningkat dan kredit dari supplier akan meningkat pula. Ini
akan mengakibatkan menurunnya rasio lancar,padahal kondisi bisnis sedang
membaik.
3. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh pihak manajemen bisa membuat rasio
lancar lebih baik. Pada saat mendekati tanggal neraca, manajemen bisa melakukan
beberapa transaksi yang membuat rasio lancar lebih baik dibandingkan rasio lancar
pada kondisi normal pada tahun tersebut. Sebagai contoh,aset tidak lancar dijual dan
kas masuk digunakan untuk membayar utang lancar,maka rasio lancar akan membaik.
Halaman 203

9. Aliran kas juga mempunyai pengaruh penting terhadap likuiditas. Rasio-rasio yang
menggunakan aliran kas sebagai salah satu variabel bisa digunakan untuk melihat
likuiditas perusahaan. Rasio-rasio keuangan barangkali kelihatan jelek, tetapi barangkali
likuiditas suatu perusahaan tidak selalu jelek apabila aliran kas perusahaan baik.
Halaman 214

10. Siklus kas merupakan “perjalanan” kas, mulai dari kas dikeluarkan sampai kas kembali
lagi. Berarti rata-rata kas yang dikeluarkan perusahaan akan kembali lagi dalam jangka
waktu 25 hari. Semakin pendek siklus kas tersebut berarti semakin cepat kas masuk ke
perusahaan,yang berarti semakin banyak kas masuk ke perusahaan,dan akhirnya semakin
berkurang risiko likuiditas jangka pendek perusahaan.
Siklus kas dihitung dengan formula semacam ini :

Siklus kas = Rata-rata umur piutang + Rata-rata umur persediaan – Rata-rata umur
utang
Halaman 205.

11. Yang lebih baik yaitu siklus kas yang panjang karena jika perusahaan tidak mampu
memenuhi kebutuhan jangka panjangnya, perusahaan bisa dinyatakan bangkrut dan harus
direorganisasi. Profitabilitas yang bagus mencerminkan kemampuan perusahaan
memperoleh aliran kas yang baik dengan demikian mencerminkan risiko yang lebih kecil.
Halaman 207

12. Risiko likuiditas jangka panjang mencerminkan ketidakmampuan perusahaan memenuhi


kewajiban kewajiban jangka panjangnya. Yang dapat dilihat melalui rasio utang, rasio
interest coverage atau kemampuan membayar bunga, rasio aliran kas operasional
terhadap total utang dan dan rasio aliran kas terhadap pengeluaran modal.Halaman208

13. Item-item off Balance sheet adalah beberapa item yang bisa dihilangkan dari neraca.
Penghilangan semacam ini membuat neraca nampak lebih baik, atau kewajiban Bisa
berkurang dan perusahaan nampak akan lebih kecil risikonya. Contoh item semacam itu
adalah sewa aset (leasing) Halaman 209

14. Kelihatannya tidak mempunyai pengaruh terhadap neraca karena tidak tercantum di
neraca meskipun sebenarnya mempunyai pengaruh. Penghilangan semacam ini membuat
neraca nampak lebih baik, atau kewajiban Bisa berkurang dan perusahaan nampak akan
lebih kecil risikonya. Leasing bisa dimasukkan ke dalam neraca (dikapitalisasi) apabila
masuk dalam kategori capital lease. Tetapi dalam kategori operating lease, biaya sewa
masuk dalam laporan rugi laba dan kewajiban leasing tidak masuk dalam neraca. Pada
dasarnya Meskipun tidak masuk dalam neraca, biaya merupakan biaya yang bersifat
tetap, sama seperti bunga, dan karenanya merupakan beban bagi perusahaan. Rekening
off Balance sheet. Halaman 209

15. Semakin pendek siklus kas tersebut semakin cepat kas masuk ke perusahaan yang berarti
semakin banyak kas masuk ke perusahaan dan akhirnya semakin berkurang risiko
likuiditas jangka pendek perusahaan. Profitabilitas yang bagus mencerminkan
kemampuan perusahaan memperoleh aliran kas yang baik dan dengan demikian
mencerminkan risiko yang kecil (jangka panjang). Jadi semakin baik aliran kas masuk
maka risiko yang dihasilkkan akan semakinn kecil. Halaman 205 dan 208

Anda mungkin juga menyukai