Anda di halaman 1dari 19

Analisis Risiko

Oleh: Iva Sofi Gunawati, SE.,M.Acc.,Ak


Analisis risiko merupakan pasangan kembar analisis profitabilitas.
Keduanya digunakan untuk menentukan daya tarik suatu perusahaan
Sumber Risiko
Sumber Contoh Risiko Yang Timbul
Internasional • Ketidakstabilan kebijakan pemerintah setempat
• Pengambil alihan perusahaan oleh pemerintah setempat
• Risiko perubahan kurs mata uang
• Resesi dunia
Domestik • Inflasi atau deflasi
• Perubahan tingkat bunga
• Perubahan demografis
• Perubahan kebijakan dan politik dalam negeri
Industri • Perubahan teknologi
• Persaingan
• Perubahan kekuatan tawar menawar dalam industri
(pembeli semakin kuat)
• Peraturan pemerintah yang berkaitan dengan industri
Perusahaan • Perubahan manajemen
• Perubahan strategi
• Risiko terkena bencana
• Risiko terkena tuntutan hukum
Analisis Risiko
Analisis risiko biasanya dibagi menjadi dua bagian:
Analisis risiko jangka pendek (short term liquidity risk) fokus pada
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
(kurang dari satu tahun)

Analisis risiko jangka panjang (long term liquidity risk) fokus pada
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya
(lebih dari satu tahun)
Risiko Likuiditas Jangka Pendek
Ada enam rasio yang bisa dipakai untuk memperkirakan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya:
Berkaitan dengan
besarnya sumber daya
1. Rasio lancar yang tersedia untuk
2. Rasio quick memenuhi kewajiban
jangka pendeknya
3. Rasio aliran kas operasional thp hutang lancar
4. Perputaran piutang Berkaitan dengan besarnya
modal yang diperlukan
5. Perputaran persediaan untuk tingkat penjualan
tertentu
6. Perputaran hutang dagang
Rasio Lancar
• 
Rasio lancar bisa dipengaruhi oleh beberapa hal:
• Apabila perusahaan menjual surat – surat berharga yang diklasifikasikan
sebagai aktiva lancar dan menggunakan kas yang diperolehnya untuk
membiayai akuisisi perusahaan tsb terhadap beberapa perusahaan lain atau
untuk aktivitas lain, rasio lancar bisa mengalami penurunan
• Apabila penjualan naik, sementara kebijakan piutang tetap, piutang akan naik
dan memperbaiki rasio lancar
• Apabila suplier melonggarkan kebijakan kredit mereka, hal tsb dapat
mengurangi rasio lancar
• Perubahan prinsip akuntansi juga akan mempunyai pengaruh terhadap rasio
lancar
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yang bisa menyulitkan intepretasi
rasio lancar:
1. Jika rasio lancar lebih besar dari 1, kenaikan aktiva lancar dan hutang
lancar dalam jumlah yang sama akan menurunkan rasio lancar. Sebaliknya
jika rasio lancar lebih kecil dari 1, kenaikan aktiva lancar dan hutang lancar
dalam jumlah yang sama akan menaikan rasio lancar
2. Rasio lancar yang tinggi barangkali justru mencerminkan kondisi bisnis
yang kurang menguntungkan, sementara penurunan rasio lancar
barangkali akan mencerminkan kondisi bisnis yang menguntungkan
3. Perubahan – perubahan yang dilakukan oleh manajemen bisa membuat
rasio lancar lebih baik
Rasio Quick (Rasio Acid Test)
Rasio ini menggunakan aset – aset yang akan berubah menjadi kas
dengan cepat, dalam perhitungan rasio quick persediaan dikeluarkan
dari angka yang dibagi. Sehingga aktiva lancar yang dimasukan adalah
kas, surat – surat berharga dan piutang. Meski demikian analis harus
berhati – hati karena di beberapa perusahaan persediaan akan lebih
mudah diubah menjadi kas dibandingkan dengan piutang.
Rasio quick bisa mengalami penurunan yang disebabkan oleh penjualan
surat – surat berharga. Secara umum rasio lancar dan rasio quick
mengalami korelasi yang tinggi, analis akan memperoleh informasi yang
sama antara kedua rasio tsb kecuali terjadi perubahan pada persediaan
Rasio Aliran Kas Terhadap
Hutang Lancar
Rasio ini bisa digunakan untuk melengkapi rasio – rasio sebelumnya,
sekaligus untuk mengatasi kelemahan – kelemhana rasio – rasio diatas.
Alirn kas dari operasi dilaporkan dalam laporan aliran kas. Kas tersebut
merupakan kelebihan kas yang diperoleh dari operasi setelah semua
kebutuhan modal kerja dan pembayaran hutang terpenuhi
• 
Rasio Aktivitas Modal Kerja
Siklus suatu bisnis bisa digambarkan sebagai berikut ini:
Kas keluar Kas masuk
Membayar bahan baku Dari pembeli
Membayar karyawan
• 
• 
Contoh
Misalkan dua perusahaan mempunyai siklus kas sbb:

Keterangan Perusahaan A Perusahaan B


Siklus piutang 30,9 hari 32,6 hari
Siklus persediaan 68,9 hari 89,0 hari
Siklus hutang (43,5 hari) (41,5 hari)
Siklus kas 56,3 hari 80,1 hari

Maka, siklus perusahaan A lebih pendek dibanding siklus perusahaan B,


perusahaan A dalam hal ini mempunyai risiko likuiditas jangka pendek yang lebih
kecil dibandingkan dengan perusahaan B.
  Perusahaan A Perusahaan B
  Th 1 Th 2 Th 3 Th 1 Th 2 Th 3
Kas operasi 400 410 450 600 610 650
Kas Investasi Penjualan Pabrik 200 250 240 300 320 340

Hutang lancar 667 661 692 1.224 1.173 1.300

  Perusahaan A Perusahaan B
  Th 1 Th 2 Th 3 Th 1 Th 2 Th 3
Rasio lancar 1,75 1,74 1,72 1,55 1,55 1,51
Rasio quick 0,70 0,60 0,55 0,69 0,65 0,61
Rasio aliran kas thp hutang
lancar 0,60 0,62 0,65 0,49 0,52 0,50
Keterangan
Dari data tsb nampak bahwa perusahaan A mempunyai kemampuan
likuiditas yang lebih baik dibandingkan perusahaan B. Secara umum
kedua perusahaan mengalami penurunan rasio lancar, meski tidak
begitu besar. Rasio quick mengalami penurunan yang cukup berarti
yang barangkali disebabkan kedua perusahaan menjual surat berharga
mereka untuk membiaya program ekspansi mereka. Secara umum
penurunan quick rasio menunjukan meningkatkan risiko likuiditas
mereka, apalagi kalau program ekspansi berlangsung lama.
To Be Continued

Anda mungkin juga menyukai