Anda di halaman 1dari 22

Analisis Laporan Keuangan

“Analisis Kredit”
Kelompok 8:

DWI ASTETI SYASIA B1C119197


ELSA APRILIA A. WALUKOU B1C119198
ERSA MAYORA PUTRI AMALIA B1C119199
FARADILLAH B1C119200
FISKAL B1C119202
MIRANTY PUTRI MASHUD B1C119216
Topik
Analisis Kredit

Likuiditas dan Pasar Kerja

Ukuran Likuiditas dengan Rasio berbasis Kas

Analisis Likuiditas berdasarkan Aktivitas Operasi

Ukuran Likuiditas lainnya

Struktur Modal dan Solvabilitas Dasar-dasar Solvabilitas


01
Analisis Kredit
Analisis kredit adalah suatu kegiatan
analisa/penilaian berkas/data dan juga berbagai aspek
yang mendukung yang diajukan oleh pemohon kredit,
sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan
apakah permohonan kredit tersebut diterima atau
ditolak.
02
Likuiditas dan Pasar Kerja
Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah aset menjadi uang
tunai atau untuk mendapatkan uang tunai untuk memenuhi jangka pendek
kewajiban Jangka pendek secara konvensional dipandang sebagai periode
hingga satu tahun, meskipun demikian diidentifikasi dengan siklus operasi
normal suatu perusahaan (periode waktu yang meliputi siklus membeli –
memproduksi – menjual – mengumpulkan).
Modal kerja adalah selisih asset lancar setelah dikurangi kewajiban
lancar.
Aset Lancar dan
01
Kewajiban Lancar
04 Analisis Aturan Umum
Relevansi Rasio
02
Lancar
Analisis Siklus
03 Menggunakan Rasio 05
Perdagangan Bersih
Lancar dalam Analisis
a. Analisis Komparatif
b. Manajemen Rasio
03
Ukuran Likuiditas dengan
Rasio berbasis Kas
Rasio Kas Terhadap Kewajiban
Rasio Kas Terhadap Aset Lancar
Lancar

Rasio aset "serupa kas" terhadap aset Rasio lain yang mengukur kecukupan kas
lancar merupakan satu ukuran tingkat adalah rasio kas terhadap kewajiban lancar
likuiditas aset lancar. Ukuran ini, yang (cash to current liabilities ratio). Rasio ini
dikenal dengan nama rasio kas terhadap dihitung sebagai berikut:
aset lancar (cash to current assets ratio),
dihitung sebagai berikut:
04
Analisis Likuiditas berdasarkan
Aktivitas Operasi
a. Ukuran Likuiditas Piutang Usaha
Dalam menilai likuiditas, termasuk modal kerja dan rasio lancar, penting untuk mengukur kualitas
dan likuiditas piutang. Baik kualitas maupun likuiditas piutang dipengaruhi oleh tingkat
perputarannya. Kualitas mengacu pada kemungkinan tertagihnya piutang tanpa menimbulkan
kerugian. Tingkat perputaran merupakan indikator utama piutang. Indikator ini terutama berguna saat
membandingkan dengan taksiran tingkat perputaran yang dihitung menggunakan perjanjian kredit
yang diperkenankan. Likuiditas mengacu pada kecepatan konversi piutang menjadi kas. Tingkat
perputaran piutang adalah ukuran dari kecepatan ini.
b. Perputaran Piutang Usaha
Rasio perputaran piutang usaha (accounts receivable turnover) dihitung sebagai berikut:

Rasio perputaran piutang menunjukkan rata­rata seberapa sering, secara rata­rata, piutang berubah,
yaitu diterima dan ditagih sepanjang tahun.
c. Jumlah Hari untuk Menagih Piutang
Jumlah hari penagihan piutang (days sales in receivables) mengukur jumlah
hari yang dibutuhkan, secara rata­rata, untuk menagih piutang berdasarkan saldo
akhir tahun piutang. Angka ini dihitung dengan membagipiutang dengan penjualan
harian rata­rata sebagai berikut:

d. Interpretasi Ukuran Likuiditas Piutang


Tren periode penagihan antarwaktu penting untuk menilai kualitas dan likuiditas
piutang. Tren lain yang perlu diamati adalah hubungan antara cadangan piutang tak
tertagih dengan piutang kotor, seperti dihitung sebagai berikut:
e. Ukuran Perputaran Persediaan
1) Perputaran Persediaan
Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio) mengukur kecepatan ratarata persediaan bergerak
keluar masuk perusahaan. Perputaran persediaan dihitung sebagai berikut:

2) Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan


Ukuran perputaran persediaan lain yang berguna untuk menilai kebijakan pembelian dan produksi
perusahaan adalah jumlah hari untuk menjual persediaan.
Rasio jumlah hari penjualan persediaan (Days' Sales ir Inventory), dihitung sebagai berikut:

3) Interprestasi Perputaran Persediaan


Rasio lancar memperlihatkan komponen aset lancar sebagai potensi sumber dana yang berpotensi melunasi
kewajiban lancar. Dengan pandangan yang sama, rasio perputaran persediaan memberikan ukuran kualitas dan
likuiditas komponen persediaan pada aset lancar.
4) Likuidits Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar penting dalam perhitungan modal kerja dan rasio lancar untuk dua alasan
yang saling terkait berikut ini:
● kewajiban lancar digunakan untuk menentukan apakah selisih aset lancar dengan
kewajiban lancar dapat mencukupi margin keamanan (margin of safety),
● kewajiban lancar dikurangi dart aset lancar untuk menghitung modal kerja.
5) Kualitas Kewajiban Lancar
Kualitas kewajiban lancar penting dalam analisis modal kerja dan rasio lancar. Kualitas
kewajiban lancar harus dinilai berdasarkan sejauh apa pelunasannya mendesak untuk
dilakukan. Analisis juga harus memperhatikan kewajiban yang tidak tercatat, tetapi memiliki
klaim atas dana saat ini.
6) Jumlah hari untuk membayar utang usaha
Ukuran sejauh apa perusahaan menggunakan utang usaha adalah jumlah hari rata­rata
utang belum dibayar (average payable days outstanding). Angka ini dihitung sebagai
berikut :
05
Ukuran Likuiditas Lainnya
01 Komposisi Aset Lancar
Komposisi aset lancar merupakan indikator likuiditas modal kerja. Penggunaan
perbandingan persentase common size membantu evaluasi pembandingan likuiditas,
tanpa memperhatikan jumlahnya.

02 Rasio Cepat
Uji likuiditas yang lebih ketat adalah menggunakan rasio cepat (acid test/quick ratio).
Rasio ini menggunakan aset yang lebih cepat dikonversi menjadi kas dan dihitung
sebagai berikut

:
03 Ukuran Arus Kas
Rasio arus kas (cash flow ratio) dihitung sebagai berikut:

04 Fleksibilitas Keuangan
Fleksibilitas keuangan (financial flexibility) merupakan kemampuan
suatu perusahaan untuk mengambil langkah guna mengatasi interupsi
yang tidak diharapkan pada arus dana. Hal ini dapat berarti kemampuan
untuk meminjam dari berbagai sumber, menghimpun modal ekuitas,
menjual dan menarik kembali aset, atau untuk menyesuaikan tingkat dan
arah operasi guna memenuhi situasi yang berubah.
:
06
Struktur Modal dan Solvabilitas
Dasar-Dasar Solvabilitas
01 Karakteristik Hutang dan Ekuitas
Karakteristik modal ekuitas mencakup pengembaliannya yang tidak pasti dan tidak tentu serta
tidak adanya pola pembayaran kembali. Berbeda dengan modal ekuitas, baik modal utang (debt)
jangka pendek maupun jangka panjang harus dibayar kembali.

02 Motivasi Memperoleh Modal Utang


1. Bunga atas sebagian besar utang jumlahnya tetap, dan jika bunga lebih kecil daripada
pengembalian atas aset operasi bersih, selisih pengembalian tersebut akan menjadi
keuntungan bagi investor ekuitas
2. Bunga merupakan beban yang dapat mengurangi pajak, sedangkan dividen tidak.
03 Konsep Leverage Keuangan
Leverage keuangan mengacu pada jumlah pendanaan utang dalam struktur modal suatu
perusahaan.

04 Dampak Leverage Lainnya


Selain keuntungan dari kelebihan pengembalian untuk leverage keuangan dan bunga yang
dapat mengurangi pajak, posisi utang jangka panjang dapat memberikan keuntungan lain bagi
pemegang ekuitas.
KESIMPULAN
Penilaian kredit adalah Suatu kegiatan pemeriksaan, penelitian, dan analisa terhadap
kelengkapan, keabsahan, dan kelayakan berkas/surat/data permohonan kredit calon debitur hingga
dikeluarkannya suatu keputusan apakah kredit tersebut diterima atau ditolak.
Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah aset menjadi uang tunai atau untuk
mendapatkan uang tunai untuk memenuhi jangka pendek kewajiban Jangka pendek secara
konvensional dipandang sebagai periode hingga satu tahun, meskipun demikian diidentifikasi dengan
siklus operasi normal suatu perusahaan (periode waktu yang meliputi siklus membeli – memproduksi
– menjual – mengumpulkan). Pentingnya likuiditas paling baik dilihat dengan mempertimbangkan
dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
Likuiditas adalah masalah derajat.
Analisis solvabilitas melibatkan beberapa elemen kunci. Struktur modal mengacu pada sumber
pendanaan perusahaan.Pendanaan dapat diperoleh dari modal ekuitas yang relatif permanen hingga
sumber pendanaan jangka pendek sementara yang lebih berisiko.
Elemen kunci solvabilitas jangka panjang lainnya adalah laba (earnings) atau kemampuan
menghasilkan laba (earning power)—yang menunjukkan kemampuan berulang untuk menghasilkan
kas dari operasi. Ukuran berbasis laba sangat penting dan merupakan indikator andal atas kekuatan
keuangan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai