Anda di halaman 1dari 44

Ringkasan

Materi
TM 1 – 6
Analisis Laporan Keuangan
Nama Kelompok :

1. Hidayatul Aisyah N.R/ 52002040009


2. Dhea Kurnela / 52002040023
3. Sherly Amalia R/ 52002040033
TM
1&2
Konsep ALK dan
Pemahaman tentang laporan
keuangan
Laporan Keuangan
o Laporan yang dibuat perusahaan dalam waktu-waktu tertentu
untuk menggambarkan posisi keuangannya pada periode tertentu.
o Media komunikasi dan pertanggungjawaban antara perusahaan
dan para pemiliknya atau pihak lainnya.

Tujuan Laporan Keuangan


o Posisi keuangan perusahaan (likuiditas dan solvensi)
o Kemampuan perusahaan menghasilkan laba (earning power)
o Kemampuan perusahaan mendatangkan aliran kas (cash flow)
o Prestasi manajemen dalam mengelola sumber ekonomik
o Pertanggungjawaban manajemen (interpretasi, penjelasan dan
rencana manajemen)
o Dapat dipahami
o Relevan
o Andal
Karakteristik Laporan Keuangan o Dapat diperbandingkan

o Unsur Laporan Keuangan adalah posisi keuangan, posisi keuangan terdiri dari aktiva,
kewajiban dan ekuitas
o Pengakuan Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan merupakan suatu proses pembentukan
suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan.
o Pengakuan Unsur Laporan Keuangan terdiri dari Pengakuan Aktiva, Kewajiban,
Penghasilan, dan Beban.
o Pengukuran Unsur Laporan Keuangan, Pengukuran adalah proses penetapan jumlah rupiah
uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan
laporan laba rugi. Dasar pengukurannya adalah biaya historis, biaya kini, nilai realisasi, dan
nilai sekarang
Komponen Laporan Keuangan
o Neraca (Balance-Sheet), Suatu daftar yang memuat aktiva (asset) kewajiban (liabilities) dan
ekuitas/modal (equity/capital) pada periode tertentu.
o Laporan Laba-Rugi (Income Statement), Laporan yang menggambarkan apakah
perusahaan/organisasi mendapat keuntungan/laba(profit) atau menderita kerugian (loss). Bentuk
laporan laba rugi ada single step dan multiple step. Laporan Laba Rugi Perusahaan terdiri dari:
- Penjualan bersih (net sales)
- Harga pokok penjualan (cost of goods sold)
- Biaya-biaya operasi (operating expense)
- Biaya dan pendapatan lain-lain (other expense and other income)
- Pajak (taxes)
Rumus laba rugi : Net Sales = Gross Sales – (Sales Return + Sales Discount)
Contoh Laporan Laba Rugi Single dan
Multiple Step

Single Multiple
Komponen Laporan Keuangan

- Laporan Perubahan Modal (Capital Statement),


Daftar keuangan yang menggambarkan perubahan
posisi modal suatu badan usaha.
- Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
- Penjelasan Laporan Keuangan (Notes to
Financial Statement)
- Informasi Pelengkap (Suplemenary
Information)
Penggolongan unsur laporan keuangan
- Penggolongan aktiva :
 Aktiva lancar, Harta yang dapat segera diuangkan (≤ 1 tahun) atau harta yang dipakai perusahaan
yang jangka waktu pemakaiannya tidak lebih dari 1 tahun.
 Aktiva tetap, Aktiva yang mempunyai masa penggunaan yang relatif panjang (tidak habis dipakai
dalam siklus operasi setahun) dan tidak dapat segera dijadikan uang tunai. Aktiva tetap ada dua jenis
yaitu aktiva tetap berwujud (tangiable asset), aktiva tetap tak berwujud (intangiable asset).
- Penggolongan kewajiban :
 Kewajiban lancar/jangka pendek (Current Liabilities), kewajiban yang mencakup hutang-hutang yang
harus dilunasi paling lambat dalam jangka waktu 1 tahun.
 Kewajiban Jangka Panjang (Long term liabilities), kewajiban perusahaan yang dapat dilunaskan
dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun.
Jenis badan usaha
- Badan Usaha Perseorangan
 Modal merupakan kontribusi dari pemilik
 Tambahan modal diperoleh dari “laba bersih” yang diperoleh dan “tambahan modal” pemilik
 Penggunaan sumber ekonomi perusahaan untuk kepentingan pribadi disebut dengan istilah “prive”
yang akan mengurangi modal
 Komponen pelaporan Perubahan Modal untuk badan usaha perseorangan yaitu : Modal awal periode,
Laba/Rugi periode bersangkutan, Tambahan modal (investasi), Pengambilan pribadi pemilik (prive)
- Badan Usaha Persekutuan, Setoran Modal dan prive para sekutu dan tata cara pembagian laba
sesuai dengan kesepakatan pemilik badan usaha.
- Badan Usaha Perseroan
 Pemilik perusahaan ditandai dengan kepemilikan saham.
 Adanya “deviden” yang dibagikan kepada para pemegang saham.
 Adanya “laba ditahan” yaitu laba yang tidak dibagi dan tetap di perusahaan.
TM
3&4

Analisis Aktivitas
Pendanaan
Materi Analisis aktivitas pendanaan
Imbalan Ekuitas
Kontijensi dan Pendanaan
Tinjauan Sewa pasca pemengan
komitmen diluar neraca
kewajiban pensiun saham

Akuntansi
Contoh
Kewajiban dan Imbalan Analisis
pendanaan Saham modal
lancar pelaporan pensiun kontinjensi
diluar neraca
sewa

Imbalan Analisis
Kewajiban Analisis Analisis
pasca pesiun pendanaan Laba ditahan
tidak lancar sewa komitmen
lainnya diluar neraca
Menyelesai Pelaporan
Entitas Kewajiban
Analisis kan dan analisis
bertujuan pada ujung
kewajiban laporan Imbalan
khusus ekuitas
sewa pasca pesiun
Sewa Guna Usaha

Sewa Guna Usaha (lease), Perjanjian kontraktual antara pemilik


(lessor) dan penyewa (lesee). Perjanjian ini memberikan hak kepada
lessee untuk menggunakan aset yang dimiliki oleh lessor, selama
masa sewa. Sebagai balasannya, lessee membayar sewa yang
disebut pembayaran sewa minimum (Minimum Lease Payment).
Akuntansi dan Analisis sewa

 Lessor mengkategorikan sewa sebagai operating lease atau capital lease,


sama dengan klasifikasi oleh lease.
 Jika dikasifikasikan sebagai operating lease, aset sewa tetap berada dalam
neraca lessor dan pembayaran sewa diperlakukan sebagai pendapatan saat
diterima.
 Jika diklasifikasikan sebagai capital lease memindahkan aset sewa dari
neraca dan mencatat piutang sebesar jumlah MPL yang diharapkan. selisih
antara piutang dan aset yang dipindahkan dari neraca disajikan sebagai
kewajiban, yaitu pendapatan diterima dimuka yang berkurang dan dicatat
sebagai pendapatan secara periodik sepanjang masa sewa.
Dua jenis sewa yang penting bagi lessor adalah:
1.Sewa Penjualan (sales-type lease)  biaya aset sewa berbeda dari nilai wajar pasarnya
pada tanggal sewa.
2.Sewa Pendanaan langsung (direct financing lease)  nilai sewa (nilai sekarang
pembayaran piutang sewa) sama dengan harga perolehan aset yang dibeli dan tidak ada
pencatatan penjualan atau laba kotor.
Implikasi analisis sewa sama dengan implikasi pemberian kredit lainnya.
1.Diperlukan analisis atas ketersediaan cadangan untuk piutang sewa yang tidak dapat
ditagih dibandingkan denga kerugian yang pernah dialami lessor.
2.Piutang sewa akan ditagih selama bertahun-tahun dan bandingkan umur rata-rata portofolio
sewa dengan kwajiban perusahaan.
Kontijensi
Kontijensi, merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang penyelesaiannya bergantung pada satu atau lebih peristiwa dimasa
depan.
Contigent liabilities, merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan.
Kewajiban kontijen yang dilaporkan merupakan estimasi. Keakuratan analisis bergantung pada keakuratan estimasi tersebut.
Pengungkapan kontijen meliputi:

› Deskripsi kewajiban kontijen dan tingkat risiko


› Jumlah kontijensi potensial dan bagaimana partisipasi pihak lain yang diperlakukan dalam penentuan tesiko
› Pembebasan estimasi kerugian kontijen, jika ada.
Contigent liabilities harus memenuhi 2 kondisi :
1. “besar kemungkinan” (Probable)  bahwa aset akan turun nilainya atau kewajiban akan timbul.
2. Jumlah kerugian harus “dapat diestimasi dengan memadai” (reasonably estimate)
Komitmen

Komitmen, merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan berdasarkan kinerja di masa
depan sesuai kontrak.
Analisis mengenai komitmen:
•Menganalisis komunikasi antar manajemen dan siaran pers
•Menganalisis catatan tentang komitmen, termasuk Deskripsi komitmen dan besaran Jumlah, risiko
dan bagaimana diperlakukan dalam menilai eksposur risiko Kondisi kontrak dan waktu.
•Memahami bias yang mungkin terjadi untuk tidak mengungkapkan komitmen.
Ekuitas pemengang saham
Analisis atas ekuitas harus mempertimbangkan pengukuran dan pelaporan standar ekuitas pemegang
saham. Analisis tersebut meliputi:
• Mengklasifikasikan dan memisahkan sumber utama pendanaan ekuitas
• Mempelajari hak untuk kelompok-kelompokk pemegang saham dan prioritas mereka dalam
likuidasi.
• Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas
• Menelaah kontrak, ketentuan hukum, dan pembatasan-pembatasan lainnya atas distribusi
saldo laba
• Menilai ketentuan dan provisi sekuritas yang dapat dikonversi, opsi saham dan kesepakatan
lainnya yang berpotensi menerbitkan saham.
Saham Modal
Pelaporan modal saham
Sumber kenaikan modal saham yang beredar:
• Penerbitan saham
• Konversi utang dan saham preferen
• Penerbitan deviden daham dan pemecahan saham
• Penerbitan saham dlam akuisisi dan merger
• Penerbitan untuk opsi saham dan wara.
Sumber penurunan modal saham yang beredar:
• Pembelian dan penghentian saham
• Pembelian kembali saham
• Pemecahan saham terbalik (reserve stock split)
Klasifikasi modal saham,
Saham preferen. Ciri- cirinya:
• Prioritas atas distribusi deviden
• Prioritas atas likuidasi
• Dapat ditarik menjadi saham biasa
• Tidak memiliki hak suara
• Harga pembelian kembali.

Saham biasa.
Merupakan kelompok saham yang mencerminkan hak kepemilikan serta memiliki resiko tinggi
dan pengembalian tinggi atas kinerja perusahaan.
Nilai nominal saham biasa merupakan masalah legal dan bersifat historis.
Pembagian anak perusahaan kepada pemegang saham dapat
mengambil satu dari dua bentuk berikut:
1.Spin-Off yaitu distribusi saham anak perusahaan kepada pemegang
saham sebagai dividen; aset (investasi dalam anak perusahaan)
dikurangi sebagai saldo laba.
2.Split-off yaitu pertukaran saham anak perusahaan yang dimiliki
perusahaan dengan saham yang dimiliki oleh para pemegang saham;
aset (investasi dalam anak perusahaan) dikurangi saham yang diterima
dari pemegang saham dan diperlakukan sebagai saham yang ditarik
kembali (treasury stock).
Laba ditahan
Laba Ditahan (retained earning), merupakan modal yang dihasilkan sebuah perusahaan.
Mencerminkan akumulasi laba rugi yang tidak dibagikan sejak berdirinya perusahaan.

Deviden tunai dan deviden saham.


Deviden tunai, merupakan devinden paling umum dan saat diumumkan menjadi kewajiban bagi
perusahaan. Deviden ini terutang dalam bentuk aset perusahaan, dalam bentuk barang atau
dalam bentuk daham perusahaan lain.
Deviden saham, deviden ini mencerminkan kapitalisasi laba secara permanen

Pembatasan Saldo laba, merupakan pembatasan atau ketentuan saldo laba jumlah tertentu.
TM
5

Analisis Aktivitas Investasi


Pengenalan Aset Lancar
Aset lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang langsung dapat diubah
menjadi kas, biasanya dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan.
Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang langsung dapat diubah
menjadi kas, biasanya dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan.

1.Kas & Setara Kas : berupa mata uang,deposit dana,money orders,dan cek
2.Piutang : nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan atau dari pemberian pinjaman uang.
3.Beban dibayar di muka : pembayaran jasa/barang yang dilakukan di awal/dimuka dan
barang/jasa belum diterima.
Persediaan
Dampak biaya Persediann thd Profitabilitas
Ringkasan hasil perhitungan dengan tiga alternative metode diatas adalah :
Dampak biaya Persediann thd Neraca
Pada periode harga meningkat, dan dengan asumsi persediaan belum melikuidasi lapisan persediaan lainnya.
FIFO melaporkan persediaan akhir pada harga yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya penggantian.
Hasilnya neraca perusahaan yang menggunakan LIFO tidak secara akurat mencerminkan investasi lancer yang
dimiliki perusahaan dalam persediaannya.

Dampak biaya Persediann thd Arus Kas


Peningkatan laba kotor dengan metode FIFO juga menyebabakan laba sebelum pajak yang lebih tinggi, dan
karenanya, utang pajak yang lebih tinggi. Pada periode di mana harga meningkat, perusahaan dapat terjebak pada
pengurangan arus kas karena mereka membayar pajak lebih tinggi dan perlu mengganti persediaan yang terjual
pada biaya penggantian yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pembelian awal.
Pengenalan Aset Jangka Panjang
Aset jangka panjang metupakan aset yuang digunakan untuk menghasilkan penghasilan
operasi atau mengurangi biaya operasi untuk lebih dari satu periode. Aset jangka panjang yang
paling umum adalah asset tetap berwujud seperti bangunan, pabrik dan peralatan. Aset jangka
panjang juga mencakup aset tak berwujud seperti hak paten, merk dagang, copyright, dan goodwill.

Akuntansi Aset Jangka Panjang

A. Kapitalisasi, Alokasi, dan Penurunan Nilai


• Kapitalisasi (capitalization) merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi pada periode
berjalan, tetapi manfaatnya diharapkan dapat berlangsung selama beberapa periode di masa depan.
Kapitalisasi ini yang menciptakan akun aset.
• Alokasi (allocation) merupakan proses pembebanan biaya tangguhan (asset) secara periodik
sepanjang satu atau lebih periode manfaat yang diharapkan. Proses alokasi ini dinamakna
penyusutan untuk aset berwujud, amortisasi untuk aset tak berwujud, dan deplesi untuk sumber daya
alam.
• Penurunan nilai (impairment) merupakan proses penurunan nilai buku aset saat arus kas yang
diharapkan tidak lagi cukup untuk menutupi biaya tersisa yang masih tercatat pada neraca.
• Kapitalisasi
Aset jangka panjang diciptakan melalui proses kapitalisasi. Kapitalisasi berarti menempatkan aset di neraca, bukan
membebankan biayanya dilaporan laba rugi. Untuk aset berwujud (hard asset) seperti Plant Property and
Equiptment (PPE), aset dicatat sesuai nilai perolehan. Sedangkan untuk aset tak berwujud (soft asset) seperti
iklan, biaya upah, kapitalisasi lebih bermasalah.

• Alokasi
merupakan pembebanan biaya aset secara periodik sepanjang periode manfaat yang diharapkan. Alokasi biaya
disebut penyusutan (depreciation) jika terkait dengan aset tetap, amortisasi (amortization) jika digunakan untuk
aset tak berwujud, dan deplesi (depletion) untuk sumber daya alam, ketiga istilah tersebut mengacu pada alokasi.
Tiga faktor yang menentukan nilai alokasi biaya, yaitu periode manfaat, nilai sisa, dan metode alokasi

• Penurunan Nilai (Impairment)


Jika arus kas yang diharapkan (tidak didiskonto) lebih kecil disbanding dengan nilai tercatat aset (biaya dikurangi
akumulasi penyusutan), aset perlu diturunkan nilainya dan dinyatakan sebesar nilai pasar wajar (jumlah diskonto
taksiran arus kas). Dampaknya adalah untuk mengurangi nilai tercatat aset pada neraca dan mengurangi
profitabilitas sebesar jumlah yang sama

Ada dua distorsi terkait dengan penurunan aset, yaitu


1. Bias konservatif mendistorsi valuasi aset jangka panjang karena nilai aset dapat diturunkan namun tidak dapat
dinaikkan
2. Pengakuan penurunan nilai aset memiliki dampak temporer besar yang mendistorsi laba bersih sementara
berpotensi untuk meningkatkan kegunaan nilai aset pada neraca.
Kapitalisasi Versus Pembebanan
•Dampak terhadap Laporan Keuangan dan Rasio => Kapitalisasi mempengaruhi baik laporan
keuangan maupun rasionya
•Dampak Kapitalisai terhadap Laba => kapitalisasi menangguhkan pengakuan biaya.
kapitalisasi menghasilkan serial perataan laba.
•Dampak kapitalisasi terhadap Tingkat Pengembalian Investasi => Kapitalisasi mempengaruhi
laba maupun basis investasi dari rasio tingkat pengembalian investasi
•Dampak Kapitalisasi terhadap Rasio Solvabilitas
•Dampak Kapitalisasi terhadap arus Kas Operasi => biaya aset dibebankan langsung, biaya ini
dilaporkan sebagai arus kas keluar aktivitas operasi.
Aset Tetap & SDA
Properti, pabrik, dan peralatan (atau aset tetap) merupakan aset berwujud tak lancar yang digunakan dalam
proses menafkur, penjualan, atau jasa untuk menhasilkan pendapat dan arus kas selama lebih dari satu periode.
Menilai Aset Tetap dan Sumber Daya Alam
a.Menilai Properti, Pabrik, dan Peraalatan : Biaya ini mencakup beban apapun yang diperlukan agar aset tersebut berada
dalam lokasi dan kondisi siap digunakan atau siap memberikan jasa
b.Menilai Sumber Daya Alam : Sumber daya alam yang digunakan disebut aset yang dihabiskan (wasting asset), merupakan
hak untuk mengambil atau mengonsumsi sumber daya alam.
c.Penyusutan : Penyusutan merupakan alikasi biaya bangunan dan peralatan (tanah tidak disusutkan) sepanjang masa
manfaatnya

Tingkat Penyusutan
Umur masa manfaat : Kerusakan fisik merupakan faktor penting yang membatasi masa manfaat, dan hamper seluruh aset
mengalaminya.

Metode Alokasi :
•garis lurus (straight line) mengalokasikan biaya aset pada masa manfaat berdasarkan beban periodik yang sama.
•dipercepat (acceleranted) mengalokasikan biaya aset sepanjang masa manfaat dengan pola yang semakin menurun.
•khusus : ditentukan pada industrui tertentu seperti baja dan mesin berat.

Deplesi
Deplesi merupakan alokasi biaya sumber daya alam berdasarkan tingkat pemungutan. Deplesiasi tergantung pada produksi,
menghasilkan lebih banyak produksi berarti mengeluarkan biaya deplesi yang lebih pula.
Penurunan Nilai
Penyusutan berdasarkan prinsip alokasi, yaitu aset berumur panjang yang dialokasikan kepada
periode yang bermacam-macam ketika digunakan.
Tujuan penyusutan adalah penentuan laba yaitu metode mengaitkan biaya aset berumur
panjang dengan pendapatan yang dihasilkan dari penggunaan aset tersebut.

Analisis Penurunan Nilai


Tiga masalah analisis yang timbul dari penurunan nilai adalah :
(1)evaluasi kelayakan jumlah penurunan nilai
(2)evaluasi kelayakan waktu penurunan nilai
(3)analisis efek penurunan nilai terhadap lab
Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud (intangible asset) merupakan hak, keistimewaan dan manfaat kepemilikan
atau pengendalian. Dua karakteristik umum aset tak berwujud adalah tingginya ketidakpastian masa
manfaat dan tidak adanya wujud fisik
Aset tak berwujud sering kali
(1)tidak dapat dipisahkan dari suatu perusahaan atau segmennya,
(2)masa manfaat yang tidak terhingga dan
(3)mengalami perubahan penilaian yang besar karena kondisi Tampilan yang kompetitif

Aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi (identifiable intangible)


merupakan aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi terpisah dan dikaitkan dengan hak tertentu
atau keistimewaan selama periode manfaat yang terbatas.
Contohnya, adalah paten, merek dagang, hak cipta, dan franchises.

Aset tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasi (unidentifiable intangible)


merupakan aset yang dapat dikembangkan secara internal atau dibeli namun tidak dapat
diidentifikasi dan sering kali memiliki masa manfaat yang tak terhingga.
Contohnya, adalah goodwill.
TM
6

Sekuritas Investasi
Sekuritas investasi
Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang adalah sekuritas yang
mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak lain. Sekuritas ekuitas merupakan sekuritas
yang mewakili kepemilikan pada entitas lain.

Akuntansi Untuk Sekuritas Investasi


A.Sekuritas Utang :
1. Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo
2. Sekuritas yang Diperdagangkan
3. Sekuritas tersedia untuk dijual.
4. Perubahan Kelompok Investasi

B. Sekutitas Ekuitas
1. Tidak Memiliki Pengaruh (Kepemilikan Kurang dari 20%)
2. Pengaruh Signifikan (Kepemilikan anatara 20%-50%)
3. Pihak yang Mengendalikan (Kepemilikan Lebih dari 50%)
Tujuan Analisis Sekuritas Investasi:
1.Untuk Memisahkan Kinerja Operasi dengan Kinerja Investasi
2.Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Sekuritas

Implikasi Analisis atas Investasi Antarperusahaan


1.Pengakuan Laba Perusahaan Investasi
2.Investasi Modal yang Tidak Diakui
3.Cadangan Pajak atas Laba Anak Perusahaan yang Tidak Dibagikan.

Penggabungan Usaha
Beberapa alasan ekonomis penggabungan usaha adalah:
1.Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan pemasaran, atau
pangsa pasar yang tidak ternilai.
2.Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan.
3.Memperkuat manajemen.
4.Meningkatkan efisiensi operasi
5.mendorong diversifikais
6.Mempercepat masuk ke pasar
7.Mencapai skala ekonomi
8.Memperoleh manfaat pajak
Akuntansi Penggabungan Usaha
Dalam akuntansi metode pembelian, perusahaan harus mengakui nilai pasar wajar aset berwujud
dan aset tak berwujud yang diperoleh dalam neracanya yang diakui bersamaan dengan nilai pasar
wajar dari kewajiban yang diasumsikan.

Laporan Keuangan Konsolidasi


Melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaannya dalam
satu perangkat laporan.

Mekanisme Konsolidasi
Konsolidasi meliputi dua langkah: agregasi dan eliminasi.
•Pertama, laporan keuangan yang telah dikonsolidasi menggabungkan aset, kewajiban,
pendapatan, dan beban anak perusahaan dengan pos yang berhubungan dengan laporan
keuangan perusahaan induk.
•kedua adalah mengeliminasi transaksi antarperusahaan untuk menghindari perhitungan ganda
atau laba yang diakui prematur.
Sekuritas Derivatif
• Kontrak masa depan, merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk membeli atau
menjual komoditas tertentu atau aset keuangan pada tanggal tetentu di masa depan (tanggal
penyerahan) pada harga tetentu.
• Kontrak swap, merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk menukar arus kas
masa depan. Kontrak ini umumnya digunakan sebagai perlindungan atas resiko seperti tingkat
bunga dan resiko kurs valuta asing.
• Kontrak opsi, memberikan hak kepada suatu pihak untuk melakukan suatu transaksi

Pengungkapan Instrumen Derivatif


1.Pengungkapan Kualitatif
2.Pengungkapan Kuantitatif
3.Resiko Tingkat Bunga yang Dihadapi

Tujuan penggunaan derivative


Banyak perusahaan berspekulasi (secara implisit) meskipun mereka mengatakan bahwa
derivatif digunakan untuk lindung nilai.
Pilihan Nilai Wajar
Aset dan Kewajiban yang Sesuai untuk Pilihan Nilai Wajar
SFAS 159 memperbolehkan perusahaan untuk melaporkan rangkaian luas aset (kewajiban)
keuangan pada nilai wajarnya. Namun, hal berikut ini tidak diperbolehkan untuk dilaporkan dalam
nilai wajarnya:
(1)investasi pada anak perusahaan yang perlu dikonsolidasi,
(2)aset (kewajiban) imbalan pascapensiun,
(3)aset (kewajiban) sewa guna usaha,
(4)kontrak asuransi jenis tertentu,
(5)komitmen pinjaman, dan
(6)investasi metode ekuitas dengan kondisi tertentu.

Pengungkapan Nilai Wajar


Pemilihan nilai wajar atas aset dan kewajiban harus diungkapkan di laporan keuangan. Biasanyadi
jabarkan secara detail pada catatan atas laporan keuangan
Ketentuan Pelaporan
1.Nilai yang tercatat dari nilai aset (kewajiban) dalam neraca akan selalu pada nilai wajarnya pada
saat tanggal neraca.
2.Semua perubahan dalam nilai wajar aset (kewajiban), termasuk keuntungan dan kerugian yang
belum direalisasikan akan dimasukkan dalam laba bersih.
3.Perusahaan dapat memilih untuk melaporkan porsi keuntungan dan kerugian yang belum
direalisasi secara berbeda dengan komponen keuangan atau bersama-sama.

Keandalan Pengukuran Nilai Wajar


1.Tingkat 1: Berdasarkan harga yang ditawarkan untuk sekuritas yang persis sama dengan
sekuritas yang sedang dinilai.
2.Tingkat 2: Berdasarkan harga sekuritas yang ditawarkan untuk sekuritas yang mirip atau dari
pasar yang tidak aktif.
3. Tingkat 3: input bukan berasal dari observasi melainkan dari asumsi perusahaan.

Jika perusahaan lebih banyak memakai input dari tingkat 1, maka keandalan dari pengukuran
nilai wajar akan tinggi. Begitu pula jika perusahaan menggunakan input tingkat 3, maka
keandalannya bisa jadi lebih rendah.
\Konsolidasi Anak Perusahaan Luar Negeri
Standar akuntansi kini memberikan dua pendekatan translasi, metode kurs kini (current rate
method) dan metode sementara (temporal method).
•Jika anak perusahaan relatif independen, metode kurs kini digunakan.
•Sedangkan jika anak perusahaan terintegrasi secara dekat dengan induk perusahaan, yang
digunakan adalah metode sementara.

Translasi laporan keuangan melibatkan empat nilai tukar (exchange rate):


1.Historis (historical) – nilai tukar saat terjadinya transaksi
2.Kini (current) – nilai tukar pada akhir periode akuntansi
3.Spesifik (spesific) – nilai tukar untuk transaksi tertentu
4.Rata-rata tertimbang (weighted avarage) – nilai tukar rata-rata tertimbang selama periode
akuntansi.
Analisis Keuntungan dan Kerugian Translasi
Menghitung keuntungan translasi dengan cara sebagai berikut:

Keuntungan translasi dari saldo awal aset bersih


(aset bersih awal x perubahan nilai tukar antara awal dan akhir tahun) xxxx
Keuntungan translasi dari kenaikan aset bersih pada tahun „X‟
(kenaikan aset bersih tahun „X‟ x selisih nilai tukar awal dan akhir thn „X‟) xxxx
TOTAL KEUNTUNGAN TRANSLASI xxxx

ANALISIS IMPLIKASI TRANSLASI MATA UANG ASING


Translasi dengan metode sementara adalah cara yang paling konsisten dengan harga
perolehan dalam akuntansi.
Praktik saat ini tidak menggunakan metode sementara, kecuali dalam dua kasus berikut:
1)Jika entitas asing merupakan perpanjangan induk perusahaan
2)Jika terjadi hyperinflation, translasi aset non-operasi menyebabkan aset menjadi sangat rendah
karena penggunaan nilai tukar kini. Mata uang asing kehilangan kegunaannya dan karenanya
mata uang yang legih stabil yang digunakan.
PENYESUAIAN PADA LAPORAN KEUANGAN
pendapatan komprehensif harus disesuaikan untuk mencakup keuntungan dan kerugian
belum direalisasi dari sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo.

Pendapatan investasi permanen = ROI yang diinginkan x (Nilai wajar investasi awal +
Nilai wajar investasi akhir) / 2

EVALUASI KINERJA INVESTASI


Kinerja sekuritas investasi dievaluasi dengan tingkat pengembalian investasi (ROI), yang
dapat diartikan secara bebas sebagai “realisasi” penghasilan investasi untuk periode dibagi
dengan basis investasi rata-rata:
Realisasi ROI = Penghasilan Investasi .
(Nilai wajar investasi awal + nilai wajar investasi akhir ) / 2

Penghasilan investasi = Pendapatan bunga (dan dividen) + Realisasi keuntungan dan


kerugian + Keuntungan dan kerugian belum direalisasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai