Anda di halaman 1dari 24

BAB 7

Laporan Keuangan II:


Neraca dan Laporan Arus Kas

Disusun Oleh:
Ali Sutopo
Dedi Eko Hadi Irawan
Hariyanto
Nurlaily Febriyuna
Vita Apriliasari
Laporan Keuangan

Menyajikan hasil dari


aliran sumber daya
Kategori pertama
selama waktu tertentu

Mengikhtisarkan keadaan
dari sumber daya pada
Kategori kedua
waktu tertentu
Laporan Keuangan

Jasa produktif yang


Flows harus diukur dalam
jangka waktu tertentu

Sumber daya yang harus


diukur pada suatu titik
Stocks
waktu tertentu
Neraca
Cost itu objektif dan dapat
Historical cost diverifikasi.

Sesuai dengan kondisi saat ini.


Namun nilai saat ini tidak
Replacement cost tersedia untuk seluruh
komponen dari neraca

Paling sesuai dengan konsep


Expected value penghasilan dari sudut
pandang ekonomi
Elemen-elemen Neraca

. Aset
. Kewajiban
. Ekuitas
Elemen Neraca: Aset
Berupa kemungkinan manfaat ekonomi masa depan

Suatu perusahaan dapat memperoleh keuntungan dan


mengontrol akses pihak lain atas aset

Transaksi atau peristiwa yang menimbulkan hak atau kontrol


perusahaan atas manfaat telah terjadi
Elemen Neraca:
Kewajiban
Tanggung jawab saat ini kepada entitas lain dengan penyelesaian di masa
mendatang

Tugas ataupun tanggung jawab kewajiban suatu entitas tertentu yang bersifat
mengikat atau tidak bisa dihindari berupa pengorbanan masa mendatang

Transaksi atau peristiwa lain yang menimbulkan kewajiban telah terjadi


Neraca

Aktiva Kewajiban
Aktiva lancar Kewajiban lancar
Investasi Kewajiban jangka panjang
Bangunan, properti dan
peralatan Kewajiban lainnya
Aktiva tidak berwujud  
Ekuitas pemegang
Aktiva tidak lancar lainnya saham
  Modal saham
  Tambahan modal saham
  Laba ditahan
Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah aktiva yang diharapkan direalisasikan menjadi kas, dijual atau
dikonsumsi selama siklus operasi normal suatu perusahaan atau dalam jangka waktu
satu tahun, periode mana yang lebih panjang.

Secara umum terdiri atas:


kas, setara kas, investasi sementara, piutang, persediaan, dan beban dibayar di
muka.

Ada 2 masalah yang muncul ketika kita mencoba mengelompokkan aset sebagai
aktiva lancar yaitu:
 Periode waktu untuk konsumsi aktiva.
 Teknik penilaian secara tepat.
Investasi
Sekuritas yang diperoleh untuk tujuan khusus, seperti penggunaan dana
menganggur untuk jangka waktu lama atau untuk mempengaruhi operasi
perusahaan lain

Aktiva yang tidak sedang digunakan oleh organisasi bisnis, seperti tanah yang
dimiliki untuk pembangunan di masa depan

Dana khusus yang digunakan untuk tujuan khusus di masa depan, seperti sinking
funds (dana cadangan pelunasan utang).
Dasar pengukuran aktiva

Aktiva Dasar Pengukuran

Kas Nilai sekarang

Piutang Nilai masa depan yang diharapkan

Surat berharga Nilai wajar atau nilai diamortisasi

Persediaan Nilai sekarang atau nilai perolehan

Investasi Nilai wajar, nilai diamortisasi, atau hasil


penerapan metode ekuitas
Properti, pabrik, dan Nilai perolehan yang disesuaikan dengan
peralatan depresiasi
Kewajiban
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang diharapkan akan dibayar dengan
menggunakan aktiva lancar atau dengan kewajiban jangka pendek lainnya. diukur
dan dilaporkan pada nilai likuidasi.

Kewajiban tidak lancar adalah kewajiban yang tidak diharapkan akan dibayar dalam
waktu 12 bulan atau dalam satu siklus operasi yang melebihi 12 bulan. dinilai pada
pertimbangan jumlah yang diterima entitas yang mengeluarkan obligasi tersebut.
Ekuitas
Saham biasa diukur pada biaya perolehannya, yaitu jumlah yang diterima dari
investor saat penerbitan saham.

Saham Preferen memiliki keistimewaan dalam hal pembagian dividen, dan jumlah
dividen yang dinyatakan harus dibayarkan kepada pemegang saham preferen
sebelum dividen dapat dibagikan kepada pemegang saham biasa.

Saham Treasuri adalah saham yang diperoleh kembali perusahaan dari pasar
terbuka.

Laba Ditahan dan Pendapatan Komprehensif Lainnya


Fair Value Measurement under SFAS
No. 157

 Definisi baru dari nilai wajar

 Hirarki nilai wajar digunakan untuk mengklasifikasi sumber informasi yang


digunakan dalam pengukuran nilai wajar

 Pengungkapan baru atas aktiva dan kewajiban yang diukur pada nilai wajar
berdasarkan tingkat hirarki

 Modifikasi atas anggapan bahwa harga transaksi aktiva dan kewajiban sama
dengan nilai wajar awal
Evaluasi posisi keuangan
perusahaan

Net income
ROA =
Average Total Assets

Net income
PMR =
Net Sales

Net Sales
AUR =
Average Total Assets
Laporan Arus Kas:
3 kategori konsep dana
Kas
Merangkum semua perubahan kas.

Working capital
Melaporkan semua transaksi yang berakibat pada perubahan working capital (aset
lancar dikurangi kewajiban lancar)

All Financial Resources


Perusahaan melaporkan seluruh dampak transaksi dengan pihak luar.
Laporan Arus Kas:
Opini APB No.19
Laporan dilaporkan sebagaimana mestinya untuk memperlihatkan posisi keuangan yang
berhubungan dengan kas, setara kas, aset jangka pendek, aset cepat, atau working capital
selama aset-aset tersebut digunakan dengan konsep all financial resources dan
memberikan gambaran terbaik aktivitas pendanaan dan investasi perusahaan
Laporan harus mengungkapkan perubahan kas, aset jangka pendek, aset cepat
atau working capital tergantung pada bentuk penyajian

Laporan harus mengungkapkan pengeluaran untuk aset jangka panjang, hasil


dari penjualan aset jangka panjang, penukaran hutang jangka panjang dan
saham preferen ke saham biasa, penerbitan dan pembayaran hutang, penerbitan
dan pembelian kembali modal saham, dan dividen.
Informasi Arus Kas
Penyajian informasi arus kas oleh perusahaan dapat membantu investor dalam :
 Memprediksikan kas yang akan dibagikan sebagai dividen atau bunga di masa
depan.
 Mengevaluasi resiko-resiko yang mungkin muncul atas investasinya.

SFAC No.1 menyatakan bahwa pelaporan keuangan yang efektif harus membuat
investor, kreditur, dan pengguna lain untuk:
Menilai kemungkinan arus kas
Mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, dan arus kas.
Format Laporan

 Aktivitas Operasi
 Aktivitas Investasi
 Aktivitas
Pendanaan
Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas masuk dari aktivitas operasi antara lain:


• Pemasukan dari penjualan barang dan jasa serta pembayaran utang dari pelanggan.
• Penerimaan bunga dan dividen.
• Semua penerimaan yang bukan berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan.

Arus kas keluar dari aktivitas operasi meliputi:


• Pembayaran pembelian bahan baku untuk produksi atau untuk dijual kembali, serta
pembayaran hutang kepada kreditur.
• Pembayaran kas kepada pemasok dan pegawai.
• Pembayaran kas kepada pemerintah berupa pajak, denda dll.
• Pembayaran bunga kepada kreditur.
• Semua pembayaran transaksi yang bukan berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan
Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Jenis Arus Kas Cash Inflow Cash Outflow

Pinjaman ke entitas lainnya Penarikan kembali Pemberian


pinjaman pinjaman

Instrumen hutang dan modal Penjualan Pembelian

Asset tetap Penjualan Pembelian


Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Arus kas masuk dari aktivitas pembiayaan antara lain:


 Perolehan dari penerbitan instrumen saham
 Perolehan dari penerbitan hutang atau pinjaman jangka pendek atau panjang
lainnya

Arus kas keluar dari aktivitas pembiayaan antara lain:


 Pembayaran deviden serta pengembalian lainnya kepada pemilik.
 Pembayaran pinjaman kepada kreditur.
Analisis Keuangan atas
Informasi Arus Kas

Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan kas melalui kegiatan operasi


merupakan indikasi kesehatan perusahaan dan derajat resiko yang terkait
dengan investasi di perusahaan tersebut.

Data arus kas mempunyai informasi tambahan yang tidak disediakan oleh laba
akrual dan data arus kas lebih baik dibandingkan dengan informasi working
capital.
Standar Akuntansi Internasional

Pembahasan tentang “Statement of Financial Position”


Dalam pernyataan ini, IASB menyatakan bahwa keputusan ekonomi yang diambil
oleh pengguna laporan keuangan membutuhkan evaluasi atas kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas.

IAS No. 1 yang sudah direvisi mensyaratkan asset untuk diklasifikasikan sebagai
lancar dan tidak lancar.

IAS No. 7 memberikan pedoman tentang pengungkapan dan penyajian laporan arus
kas.

Anda mungkin juga menyukai