Anda di halaman 1dari 28

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

KELOMPOK 3:

Windi Parwati Zahra 2019031018


Risma Melati 2019031025
Hikmawati 2019031056
Putri Patrisia 2019031041
Muhammad Rizki Fardiansyah Aziz 2018031040
TUGAS RESUME KELOMPOK

Analisis Kredit
Bagian 1: Likuiditas

LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA


Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah aset menjadi kas atau untuk mendapatkan kas
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Jangka pendek dipandang sebagai jangka waktu sampai
dengan satu tahun, atau diidentifikasi dengan siklus operasi normal perusahaan (periode waktu yang
mencakup siklus pembelian, produksi, penjualan, dan penagihan).
Modal kerja didefinisikan sebagai kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar. Hal ini penting
sebagai ukuran aset likuid yang menyediakan bantal pengaman kepada kreditor. Hal ini juga penting
dalam mengukur cadangan cair tersedia untuk memenuhi kontinjensi dan ketidakpastian seputar
keseimbangan perusahaan dari arus kas masuk dan arus keluar.

Aset Lancar dan Liabilitas Jangka Pendek


Aset lancar adalah kas dan aset lainnya yang diharapkan untuk menjadi (1) diwujudkan dalam
bentuk kas atau (2) dijual atau dikonsumsi dalam satu tahun (atau siklus operasi normal perusahaan
jika lebih besar dari satu tahun). Akun-akun laporan posisi keuangan yang biasanya dimasukkan sebagai
aset lancar yaitu kas, efek yang dapat diperdagangkan yang jatuh tempo pada tahun fiskal berikutnya,
piutang usaha, persediaan, dan biaya dibayar di muka.
Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban diharapkan puas dalam waktu yang relatif singkat,
biasanya satu tahun. Kewajiban lancar biasanya meliputi hutang, wesel bayar, hutang bank jangka pendek,
hutang pajak, biaya masih harus dibayar, dan bagian lancar utang jangka panjang.

Ukuran Likuiditas Modal Kerja


Perjanjian kredit dan obligasi sering mengandung ketentuan untuk pemeliharaan tingkat modal
kerja minimum. Analis keuangan menilai besarnya modal kerja untuk keputusan dan rekomendasi
investasi. Instansi pemerintah menghitung jumlah modal kerja perusahaan keseluruhan untuk tindakan
peraturan dan kebijakan.

Ukuran Likuiditas Dengan Rasio Lancar


𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =

𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘

Relevansi dari Rasio Lancar


Alasan digunakannya rasio lancar secara luas sebagai ukuran likuiditas mencakup kemampuannya
untuk mengukur :
• Kemampuan memenui kewajiban lancar
• Penyangga saat terjadi kerugian
• Cadangan dana llikuid

Keterbatasan Rasio Lancar


Langkah pertama dalam evaluasi kritis rasio lancar sebagai alat untuk analisis likuiditas dan
solvabilitas jangka pendek dan jangka panjang yaitu dengan menguji nilai pembilang dan penyebut.
Pembilang dari Rasio Lancar
• Kas dan Setara Kas
• Efek yang diperdagangkan
• Piutang usaha
• Persediaan
• Beban dibayar di muka.

Penyebut Rasio Lancar


Liabilitas jangka pendek adalah fokus dari rasio lancar. Liabilitas ini adalah sumber kas yang sama
halnya dengan piutang dan persediaan yang menggunakan kas. Kewajiban lancar terutama ditentukan oleh
penjualan, dan kemampuan perusahaan untuk memenuhinya saat jatuh tempo adalah obyek dari ukuran
modal kerja. Sebagai contoh, karena pembelian yang menimbulkan hutang adalah fungsi penjualan,
hutang berbeda dengan penjualan. Selama penjualan tetap konstan atau meningkat, pembayaran kewajiban
lancar adalah kegiatan pendanaan. Dalam hal ini komponen rasio lancar memberikan sedikit, jika ada,
pengakuan terhadap kegiatan ini atau dampaknya pada arus kas masa depan. Selain itu, kewajiban lancar
masuk ke dalam perhitungan rasio lancar tidak termasuk calon kas pengeluaran-contoh adalah komitmen
tertentu dalam kontrak konstruksi, pinjaman, sewa, dan pensiun.

Menggunakan Rasio Lancar untuk Analisis


Dari pembahasan kita tentang rasio lancar, dapat diambil tiga kesimpulan:
1. Likuiditas tergantung untuk sebagian besar pada arus kas prospektif dan pada tingkat lebih rendah
pada tingkat kas dan setara kas.
2. Tidak ada hubungan langsung ada antara saldo akun modal kerja dan kemungkinan pola arus kas
masa depan.
3. Kebijakan manajerial mengenai piutang dan persediaan diarahkan terutama
pada pemanfaatan aset yang efisien dan menguntungkan dan kemudian adalah likuiditas.

Analisis Komparatif
Menganalisis tren di rasio lancar sering berguna. Perubahan rasio lancar dari waktu ke waktu harus
ditafsirkan dengan hati-hati. Perubahan rasio ini tidak selalu berarti perubahan dalam likuiditas atau
kinerja operasi.

Manajemen Rasio
Analisis harus memperhatikan "manajemen" tentang rasio lancar, juga dikenal sebagai window
dressing. Menjelang penutupan periode, manajemen kadang-kadang akan menekan pengumpulan piutang,
mengurangi persediaan di bawah tingkat normal, dan menunda pembelian normal. Penerimaan dari
kegiatan ini kemudian digunakan untuk melunasi kewajiban lancar. Dampak dari kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan rasio lancar.

Analisis Rule of Thumb


Aturan yang sering diterapkan praktis jika rasio lancar adalah 2:1 atau lebih baik, maka perusahaan
akan sehat secara finansial, sedangkan rasio di bawah 2:1 menunjukkan peningkatan risiko likuiditas.
Evaluasi rasio lancar dengan aturan lain cenderung diragukan karena:
1. Kualitas aktiva lancar dan komposisi kewajiban lancar yang lebih penting dalam
mengevaluasi rasio lancar (misalnya, dua perusahaan dengan identik rasio saat ini
dapat menimbulkan risiko substansial berbeda karena variasi dalam kualitas komponen
modal kerja).
2. Kebutuhan modal kerja bervariasi dengan kondisi industri dan panjang darisiklus
perdagangan bersih perusahaan.

Analisis Siklus Perdagangan Neto


Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan dipengaruhi oleh investasi persediaan yang diinginkan
dan hubungan antara persyaratan kredit dari pemasok dan mereka diperluas ke pelanggan. Pertimbangan
ini menentukan siklus perdagangan bersih perusahaan.

Ukuran Likuiditas Berbasis Kas Rasio


Kas dan setara kas yang paling likuid dari aktiva lancar.

Rasio Kas Terhadap Aset Lancar


Rasio aset “mendekati kas” terhadap total aset lancar merupakan salah satu ukuran tingkat
likuiditas aset lancar. Langkah ini, yang dikenal sebagai rasio kas terhadap aset lancar, dihitung sebagai
berikut:

Makin tinggi rasio ini, makin likuid asset lancar.

Rasio Kas Terhadap Liabilitas Jangka Pendek


Kecukupan kas rasio yang mengukur lain adalah Rasio Kas Terhadap kewajiban Lancar. Hal ini
dihitung sebagai berikut:

Semakin besar rasio, semakin banyak kas yang tersedia untuk membayar kewajiban lancar.

ANALISIS LIKUIDITAS BERDASARKAN AKTIVITAS OPERASI


Ukuran likuiditas berdasarkan aktivitas operasi penting dalam analisis kredit. Bagian ini
membahas tiga langkah aktivitas operasi berbasis pada piutang, persediaan, dan kewajiban lancar.

Ukuran Likuiditas Piutang Usaha


Kualitas dan likuiditas piutang dipengaruhi oleh tingkat turnover. Kualitas merujuk pada
kemungkinan tertagihnya piutang tanpa menimbulkan kerugian. Likuiditas merujuk pada kecepatan dalam
mengonversi piutang usaha menjadi kas.

Perputaran Piutang usaha


Rasio perputaran piutang usaha dihitung sebagai berikut:

Jumlah hari dalam Menagih Piutang

Interpretasi Ukuran Likuiditas Piutang


Tingkat perputaran piutang dan periode penagihan akan berguna dibandingkan dengan rata-rata
industri atau dengan perjanjian kredit yang diberikan oleh perusahaan. Ketika periode penagihan
dibandingkan dengan perjanjian penjualan yang diperbolehkan oleh perusahaan, kita dapat menilai sejauh
mana pelanggan yang membayar tepat waktu. Misalnya, jika perjanjian kredit biasa dijual 40 hari, maka
periode pengumpulan piutang dari 75 hari mencerminkan satu atau lebih dari kondisi berikut:
• Usaha penagihan yang buruk.
• Keterlambatan pembayaran pelanggan.
• Pelanggan dalam kesulitan keuangan

Kondisi pertama menuntut tindakan korektif manajerial, sementara dua lainnya merefleksikan
kualitas dan likuiditas piutang dan menuntut tindakan manajerial yang bijaksana. Langkah awal adalah
untuk menentukan apakah piutang mewakili aktivitas penjualan perusahaan.
Rasio perputaran kemudian dihitung dengan menggunakan total piutang yang beredar.
Tren periode penagihan dari waktu ke waktu sangat penting untuk membantu menilai kualitas dan
likuiditas piutang. Tren lain yang perlu diamati adalah hubungan antara penyisihan piutang tak tertagih
dengan piutang usaha bruto yang dihitung sebagai berikut:

Ukuran Perputaran Persediaan


Persediaan adalah investasi yang dilakukan untuk tujuan memperoleh kembali melalui penjualan
kepada pelanggan. Pada kebanyakan perusahaan, tingkat tertentu persediaan harus disimpan. Karena
risiko dalam menyimpan persediaan , dan mengingat bahwa persediaan selanjutnya dihapus dari kas dari
piutang tersebut, maka biasanya dianggap sebagai aset lancar yang paling tidak likuid. Evaluasi likuiditas
jangka pendek dan modal kerja yang melibatkan persediaan harus menyertakan evaluasi kualitas dan
likuiditas persediaan. Ukuran perputaran persediaan adalah alat yang sangat baik untuk analisis ini.

Perputaran Persediaan
Rasio perputaran persediaan mengukur rata-rata kecepatan di mana persediaan bergerak melalui dan
keluar dari perusahaan. Perputaran persediaan dihitung sebagai berikut:

Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan


Ukuran lain perputaran persediaan berguna dalam menilai pembelian dan produksi kebijakan
perusahaan adalah jumlah hari penjualan dalam persediaan, dihitung sebagai berikut:

Interpretasi Perputaran Persediaan


Rasio lancar memperlihatkan komponen aset lancar sebagai sumber dana untuk berpotensi
melunasi kewajiban lancar. Dilihat dari pandangan sama, rasio perputaran persediaan memberikan ukuran
kualitas dan likuiditas komponen persediaan aktiva lancar. Kualitas persediaan mengacu pada kemampuan
perusahaan untuk menggunakan dan membuang persediaan.
Likuiditas Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka pendek sangat penting dalam menghitung modal kerja maupun rasio lancar untuk
alasan berikut:
1. Liabilitas jangka pendek digunakan dalam menentukan apakah kelebihan aset lancar atas liabilitas
jangka pendek mampu memberikan margin keselamatan yang memadai.
2. Liabilitas jangka pendek dikurangi dari aset lancar untuk menghitung modal kerja.

Jumlah Hari Pembelian dalam Utang Usaha


𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 =
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 ∶ 360

UKURAN LIKUIDITAS TAMBAHAN


• Komposisi aset lancer
• Rasio cepat
• Ukuran arus kas
• Fleksibilitas keuangan
• Diskusi dan analisis manajemen
• Analisis Bagaimana-Jika

Bagian 2: Struktur Modal dan Solvabilitas

DASAR-DASAR SOLVABILITAS
Analisis solvabilitas memiliki beberapa elemen kunci, salah satunya analisis struktur modal.
Struktur modal mengacu pada sumber pendanaan perusahaan. Pendanaan dapat diperoleh dari modal
ekuitas yang relative permanen hingga sumber pendanaan jangka pendek sementara yang lebih berisiko.
Elememen kunci solvabilitas jangka panjang lainnya adalah laba atau kemampuan menghasilkan laba
yang menunjukkan kemampuan berulang untuk menghasilkan kas dari operasi. Arus laba yang stabil
merupakan ukuran penting atas kemampuan perusahaan untuk meminjam saat kekurangan kas. Hal itu
juga merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk bangkit dari kondisi kesulitan keuangan. Pemberi
pinjaman biasanya melindungi diri mereka dari kemungkinan gagal bayar dengan memberi persyaratan
utang. Persyaratan utang biasanya dirancang untuk:
1. Menekankan ukuran kekuatan keuangan utama seperti rasio lancar dan rasio utang terhadap
ekuitas
2. Menghindari penerbitan utang tambahan
3. Memastikan tidak adanya pengeluaran sumber daya perusahaan melalui dividen yang berlebihan
atau akuisisi
Pentingnya Struktur Modal
Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan yang sering dihitung
berdasarkan besaran relative berbagai sumber pendanaan.

Karakteristik Utang dan Ekuitas


Kepentingan untuk menganalisis struktur modal berasal dari berbagai perspektif, salah satunya
adalah perbedaan antara utang dan ekuitas. Ekuitas (equity) mengacu pada risiko modal suatu perusahaan.
Karakteristik modal mencakup:
1. Pengembaliannya yang tidak pasti dan tidak tentu serta tidak adanya pola pembayaran kembali.
2. Biasanya bersifat permanen, tangguh di saat-saat sulit, dan tidak memiliki persyaratan dividen
wajib.

Modal utang (debt) jangka pendek maupun jangka panjang harus dibayar kembali. Bagi investor
saham biasa, utang mencerminkan risiko kerugian invenstasi diimbangi potensi keuntungan dari leverage
keuangan. Leverage keuangan merupakan penggunaan utang untuk meningkatkan laba.
Motivasi memperoleh modal utang adalah:
1. Bunga atas sebagian besar utang jumlahnya tetap, dan jika Bungan lebih kecil daripada
pengembalian atas asset operasi bersih, selisih pengembalian tersebut akan menjadi keuntungan
bagi investor ekuitas.
2. Bungan merupakan beban yang dapat mengurangi pajak, sedangkan dividen tidak.

Motivasi Untuk Modal Utang


1. Bunga atas sebagian utang adalah tetap dan memberikan biaya bunga kurang dari imbal hasil atas
aset operasi neto, kelebihan imbal hasil adalah untuk keuntungan investor ekuitas.
2. Bunga adalah beban yang dapat dikurangkan dengan pajak, sedangkan dividen tidak dapat
dikurangkan dengan pajak.

Konsep leverage keuangan


Perusahaan yang dengan leverage keuangan disebut memperdagangkan ekuitas. Hal ini
menunjukkan perusahaan menggunakan modal ekuitas sebagai dasar pinjaman untuk mendapatkan
kelebihan pengembalian.
Selain keuntungan dari kelebihan pengembalian untuk leverage keuangan dan bunga yang dapat
mengurangi posisi pajak, posisi utang jangka panjang dapat memberikan keuntungan lain bagi pemegang
ekuitas.

Penyesuaian terhadap Nilai Buku dari Liabilitas


a. Pajak penghasilan tangguhan. Pajak sebagai utang atau ekuitas tergantung pada sifat tangguhan,
pengalaman akun di masa lalu (seperti pola pertumbuhannya), dan kemungkinan pembalikan di
masa depan.
b. Sewa guna usaha operasi. Saat ini praktik akuntasi mewajibkan sebagian besar pendanaan sewa
guna usaha jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan disajikan sebagai utang.
c. Pendanaan di luar neraca. Beberapa manager menyatakan utangnya terlalu rendah. Beberapa cara
untuk melakukan hal ini seperti perjanjian pendanaan di luar neraca menggunakan entitas
bertujuan khusus dan invenstasi metode ekuitas.
d. Kewajiban kontinjen. Umumnya cadangan yang menimbulkan beban terhadap laba juga dianggap
sebagai kewajiban.
e. Hak minoritas. Akun ini bukan kewajiban seperti utang karena tidak ada kewajiban untuk
membayar dividend an pembayaran kembali pokok.
f. Utang yang dapat dikonversi. Biasanya disajikan sebagai kewajiban lainnya (. Jika dikonversi
menjadi saham biasa, maka utang ini dapat dikelompokkan menjadi ekuitas untuk tujuan analisis
struktur modal.
g. Saham preferen.
KOMPOSISI STRUKTUR MODAL DAN SOLVABLITAS
Risiko fundamental struktur modal dengan utang adalah risiko tidak cukupnya kas pada saat-saat
sulit.

Laporan Common-Size dalam analisis solvabilitas


Alat komposisi dilakukan dengan membuat common size statement atas bagian kewajiban dan
ekuitas pada neraca.

Ukuran struktur modal untuk analisis solvabilitas


Rasio struktur modal merupakan alat analisis solvabilitas lainnya. Rasio yang umum digunakan adalah:
a. Total Utang terhadap Todal Modal
Rasio total utang:

Total utang = utang lancar+utang jangka panjang+kewajiban lainnya


Total modal = total utang+ekuitas pemegang saham
b. Total Utang terhadap Modal Ekuitas
Rumus:

c. Utang Jangka Panjang terhadap Modal Ekuitas


Untuk mengukur hubungan antara utang jangka panjang (kewajiban tak lancar) terhadap modal
ekuitas.
Rumus :
d. Utang Jangka Pendek terhadap Total Utang

Merupakan indicator ketergantungan perusahaan terhadap pendanaan jangka pendek. Biasanya


terpengaruh oleh perubahan tingkat bunga.

Interpretasi Ukuran Struktur Modal


Analisis common size dan rasio struktur modal umumnya mengukur risiko struktur modal
perusahaan. Makin tinggi proporsi utang, makin besar beban bunga tetap dan pembayaran kembali utang,
dan makin besar kemungkinan gagal bayar pada periode penurunan laba atau masa sulit. Ikuran struktur
modal digunakan sebagai alat penyaring.

Ukuran Solvabilitas Berdasarkan Aset


Komposisi Aset dalam Analisis Solvabilitas
Analisis komposisi asset merupakan alat penting dalam menilai risiko yang dihadapi struktur modal suatu
perusahaan.

CAKUPAN LABA
Salah satu keterbatasan ukuran struktur modal adalah ketidakmampuannya untuk melihat
ketersediaan arus kas untuk melunasi utang perusahaan. Saat utang dilunasi, ukuran struktur modal
biasanya membaik, sementara persyaratan kas tahunan untuk membayar Bunga atau menyisihkan dana
tidak berubah atau meningkat. Pembatasan ini menyorot pentingnya peranan cakupan laba perusahaan
atau kemampuan menghasilkan laba sebagai sumber pembayaran Bunga dan pokok pinjaman.
Hubungan Laba dengan Beban Tetap
Hubungan antara laba dengan beban tetap merupakan bagian dari analisis cakupan laba. Rumus:

Menghitung Beban Tetap


• Bunga yang timbul, merupakan beban tetap yang paling jelas dan nyata yang timbul akibat utang.
Beban bunga berbeda dengan bunga yang dibayar karena:
1. Perubahan utang bunga
2. Kapitalisasi Bunga yang disajikan bersih
3. Amortisasi diskon dan premium
• Bunga implisit atas kewajiban sewa guna usaha
Saat sewa dikapilitasi bunga pembayaran sewa dimasukkan dalam beban bunga pada
laporan laba rugi meskipun sebagian besar saldo ini biasanya dianggap sebagai pelunasan pokok
kewajiban.
• Persyaratan dividen saham preferen anak perusahaan dengan kepemilikan mayoritas. Dianggap
sebagai beban karena memiliki prioritas di atas distribusi laba untuk perusahaan induk. Rumus:
• Persyaratan Pembayaran Kembali Pokok Pinjaman
Pembayaran kembali pokok pinjaman dari prespektif arus keluar dianggap sama sulitnya
dengan pembayaran bunga. Pada kasus pembayaran sewa, kewajiban perusahaan untuk melunasi
pokok dan bunga harus dipenuhi secara bersamaan. Berikut beberapa alasan persyaratan
pembayaran kembali pokok pinjaman tidak diakui dalam perhitungan rasio laba terhadap beban
tetap:
o Rasio laba terhadap beban tetap berdasarkan pendapatan.
o Jika suatui perusahaan memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang dapat diterima, maka
perusahaan seharusnya mampu meminjam kembali utang untuk melunasi pembayaran pokok.
o Memasukkan pembayaran pokok pinjaman akan menghasilkan perhitungan ganda.
o Masalah memasukkan persyaratan membayar kembali utang pada beban tetap adalah tidak
semua perjanjian utang mengharuskan penyisihan dana atau kewajiban pembayaran kembali
yang sama.
• Jaminan untuk membayar beban tetap
Jaminan untuk membayar beban tetap atas anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi atau
entitas yang tidak terafiliasi harus ditambahkan pada beban tetap jika persyaratan untuk melunasi
jaminan terlihat jelas.
• Beban tetap lainnya
Analisis terhadap beban tetap seharusnya tidak hanya dibatasi pada pembayaran bungan
dan persyaratan pembayaran kembali pokok pinjaman tapi juga mencakup seluruh kewajiban
pembayaran sewa jangka panjang dan terutama jika sewa tersebut adalah sewa yang tidak bisa
dibatalkan. Beban tambahan yang tidak langsung terkait dengan utang, tetapi dianggap komitmen
jangka panjang yang bersifat tetap adalah kontrak pembelian jangka panjang yang tidak dapat
dibatalkan dan jumlahnya di atas persyaratan normal.

Menghitung Laba Terhadap Beban Tetap


Rumus untuk menghitung rasio Laba terhadap beban tetap yang konvensional:

Untuk memudahkan penyajian, dua pos (cadangan) tidak dimasukkan dalam rasio di atas, tetapi pos ini
perlu dimasukkan dalam rasio jika ada:
1. Kerugian anak perusahaan dengan kepemilikan mayoritas harus diperhitungkan secara
keseluruhan saat menghitung laba.
2. Kerugian investasi pada anak perusahaan dengan kepemilikan kurang dari 50% yangmenggunakan
metode ekuitas tidak perlu dimasukkan ke laba, kecuali untuk utang anak perusahaan yang dijamin
oleh perusahaan.

Analisis Periode Penagihan Bunga


Ukuran cakupan laba lainnya adalah rasio periode penagihdan bunga. Rasio ini mengabaikan

sebagian besar penyesuaian pada pembilang dan penyebut seperti pada pembahasan rasio laba terhadap
beban tetap. Meskipun perhitungannya sederhana, rasio ini memiliki kemungkinan kesalahan dan tidak
seefektif alat analisis seperti rasio laba terhadap beban tetap.

Hubungan Arus Kas dengan Beban Tetap


Perusahaan harus membayar beban tetap secara tunai, sementara laba bersih mencakup pendapatan
yang dihasilkan dan beban yang tidak selalu menghasilkan atau membutuhkan kas dengan segera. Bagian
ini menjelaskan ukuran cakupan beban tetap berbasis kas untuk mengatasi keterbatasan ini.

Rasio Arus Kas terhadap Beban Tetap


Rasio ini dihitung dengan menggunakan kas dari operasi sebagai pembilang sebagai ganti dari laba
pada rasio laba terhadap beban tetap. Kas dari operasi disajikan pada laporan arus kas.

Kas dari Operasi yang Permanen


Hubungan antara arus kas operasi perusahaan dengan beban tetap penting dalam analisis
solvabilitas jangka panjang. Hal ini biasanya dilakukan dalam evaluasi komponen arus kas operasi.
Misalnya, penyusutan yang ditambahkan kembali pada laba bersih permanen dibandingkan dengan laba
bersih karena pemulihan penyusutan yang dapat digunakan untuk melunasi utang. Asumsi ini berlaku
hanya pada jangka pendek. Pada jangka panjang, pengembalian kas harus digunakan untuk mengganti
aset tetap. Perubahan modal kerja operasi yang permanen sering kali sulit dinilai. Modal kerja operasi
lebih terkait dengan penjualan dibandingkan dengan laba sebelum pajak sehingga sering kali lebih stabil
dibandingkan arus kas operasi.

Cakupan Laba atas Dividen Saham Preferen


Analisis saham preferen sering kali memperoleh manfaat dari ukuran cakupan laba atas dividen
saham preferen. Analisis ini serupa dengan analisis bagaimana laba menutup beban tetap terkait utang.
Perhitungan ini harus memasukkan seluruh beban yang terjadi sebelum dividen saham preferen dalam
beban tetap. Karena dividen saham preferen bukan merupakan pengurang pajak, dividen ini harus dibayar
dengan laba setelah pajak. Rasio ini dihitung dengan:
Jika terdapat dua atau lebih jenis saham prefern beredar, rasio cakupan biasanya dihitung untuk
tiap penerbitan dengan mengurangi persyaratan dividen penerbitan berikutnya, serta mencakup seluruh
beban tetap sebelumnya dan dividen saham preferen yang telah diterbitkan sebelumnya.

Interprestasi Ukuran Cakupan Laba


Ukuran cakupan laba memberikan pemahaman mengenai kemampuan perusahaan untuk
memenuhi beban tetapnya dari laba berjalan. Terdapat korelasi yang tinggi antara cakupan laba dengan
tingkat gagal bayar utang, yaitu makin tinggi cakupan, makin rendah tingkat gagal bayar.

Pentingnya Keragaman Dan Daya Tahan Laba Untuk Cakupan Laba


Faktor penting dalam mengevaluasi ukuran cakupan laba adalah perilaku laba dan arus kas dari
waktu ke waktu. Makin stabil pola laba perusahaan, makin rendah ukuran cakupan laba yang dapat
diterima. Ketidakpastian dapat menyebabkan perlunya rasio cakupan laba yang lebih tinggi. Baik
variabilitas laba maupun daya tahan laba merupakan ukuran umum dari ketidakpastian ini sepanjang
waktu.

Pentingnya Ukuran dan Asumsi Cakupan Laba


Dalam menentukan tingkat cakupan laba yang dapat diterima tergantung dari metode perhitungan
yang digunakan. Perhitungan rasio laba terhadap cakupan beban tetap dapat dihitung menggunakan laba
sebelum operasi yang dihentikan, pos luar biasa, dan dampak kumulatif perubahan akuntansi. Pengeluaran
tiga pos tersebut menghasilkan arus kas yang kurang berfluktuasi, juga mengeluarkan komponen penting
yang merupakan bagian dari aktivitas usaha perusahaan. Kualitas laba merupakan faktor penting lainnya.

Risiko dan Pengembalian Struktur Modal


Suatu perusahaan dapat meningkatkan risiko (dan potensi pengembalian) pemegang saham dengan
meningkatkan utang, mengganti ekuitas dengan utang sehingga menghasilkan struktur modal yang lebih
berbahaya, dan adanya hubungan yang spekulatif antara risiko dan pengembalian
TUGAS JAWAB PERTANYAAN KELOMPOK

10-1sampai 10-11 Putri Patrisia 2019031041

10-1. Mengapa likuiditas penting dalam analisis laporan keuangan? Jelaskan kepentingannya darisudut
pandang beberapa jenis pengguna laporan keuangan.

Jawab :
Likuiditas (liquidity) sangat penting karena merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditasbergantung
pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan kewajiban lancarnya.

10-2. Modal kerja sama dengan aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Sebutkan dan jelaskanfaktor
yang mengurangi manfaat modal kerja sebagai ukuran analisis.

Jawab :
a) Volume penjualan. Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung
kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b) Factor musim dan siklus Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh factor
musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c) Perubahan dalam teknologi. Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan
berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap
kebutuhan akan modal kerja.
d) Kebijakan perusahaan. Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan
membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.

10-3. Apakah aktiva tetap berpotensi untuk dimasukkan sebagai aktiva lancar? Jelaskan jika
jawaban anda ya, jelaskan situasi yang memungkinkan hal ini.

Jawab :
Iya, karena diantaranya saling berkaitan dan melengkapi, hal ini berpengaruh karena dipengaruhi
oleh tingginya rasio aktiva lancar untuk bank dan piutang. Situasi yang memungkinkan karena,
Aktiva tetap yang diperoleh secara bersamaan dengan menggunakan biaya gabungan dapat
disajikan secara terpisah jika masing-masing memiliki masa manfaat yang berbeda. Aktiva yang
diperoleh perusahaan dan memenuhi kualifikasi untuk digolongkan sebagai aktiva tetap, pada
awalnya harus diukurberdasarkan biaya perolehan

10-4. Piutang cicilan tertentu tidak dapat di tagih dalam satu tahun. Mengapa piutang ini seringkali
dikelompokkan sebagai aktiva lancar?

Jawab
Karena piutang termasuk ke dalam golongan aset perusahaan paling besar nilainya dan tingkat
likuiditasnya tinggi karena melihat kecepatan asset tersebut dapat dikonversi menjadi kas dalamoperasi
normal, seperti menjual barang atau jasa. Oleh sebab itu, nilai piutang sangat mempengaruhi asset lancar
perusahaan dan mempengaruhi aktiva lancar yang termasuk dari harta.

10-5. Apakah seluruh persediaan dikelompokkan ke dalam aktiva lancar? Mengapa dan mengapa tidak?

Jawab :
Iya dikelompokkan, karena sifatnya yang liquid. Persediaan juga biasanya menjadi komponen
aktiva yang paling besar dalam komposisinya di dalam laporan keuangan. Persediaan meliputi
semua barang yang dimiliki oleh perusahaan pada saat tertentu yang tersedia untuk tujuan
operasional perusahaan atau untuk di jual.

10-6. Apakah alasan dikelompokkannya beban di bayar di muka dalam aktiva lancar?

Jawab :
Karena dikelompokkan sebagai harta lancar (current asset). Biaya Dibayar Dimuka dimaksudkan
sebagai biaya yang telah terjadi, untuk beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aktiva
tak lancar.

10-7. Asumsikan suatu perusahaan yang sedang di analisis memiliki sedikit kewajiban lancar tetapi
memiliki kewajiban jangka panjang yang cukup besar. Catatan atas laporan keuangan
melaporkan bahwa perusahaan memiliki “perjanjian penciptaan utang bergulir” revolving loan
agreement) dengan bank. Apakah pengungkapan ini relevan untuk analisis anda?

Jawab :
Iya relevan, karena perusahaan tersebut memiliki kewajiban jangka panjang atauhutang yang
besar dan belum dapat melunasinya dalan jangka pendek. Dan ditambah perusahaan itu memiliki
kewajiban lancar oleh karena itu dicatat dalam laporan keuangansebagai perjanjian penciptaan
utang bergulir perusahaan pun harus melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian tersebut.

10-8. Beberapa industry dipengaruhi oleh kondisi pendanaan dan operasi tertentu yang memerlukan
pertimbangan khusus untuk membedakan lancar dan tak lancar. Bagaimana seharusnya analisis
mempertimbangkan hal ini dalam mengevaluasi likuiditas jangka pendek?

Jawab :
Seharusnya analisis mempertimbangkan hal tersebut ke dalam dua macam rasio likuiditas yaitu
rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio). Jika menggunakan rasio lancar ini
memberikan indicator terbaik atas besarnya klaim kreditor jangka pendek yang dapat ditutup
oleh aktiva yang diharapkan akan di konversi menjadi kas dalam jangka pendek. Jika
menggunakan rasio cepat ini mengukur kemampuan aktiva lancar minus persediaan untuk
membayar kewajiban lancar.

10-9. Analisi anda atas dua perusahaan mengungkapkan jumlah modal kerja yang sama. Apakah anda
yakin bahwa posisi likuiditas kedua perusahaan juga sama?

Jawab :
Iya, Karena jika jumlah modal kerja sama berarti posisi likuiditas perusahaan punsama. Karena
likuiditas memiliki pengaruh positif terhadap stuktur modal. Dan terhadap aktiva lancar sangat
berpengaruh penting.

10-10. Apakah yang dimaksud dengan rasio lancar? Bagaimana rasio lancardihitung? Apakah alasan
penggunaan rasio lancar untuk analisis?

Jawab :
Rasio lancar adalah perbandingan antara aktiva lancardengan utang lancar suatu perusahaan.
Modal kerja = aktiva lancar ± kewajiban lancar. Analisis keuangan digunakan untuk menilai
kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Analisis
keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang
menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan

10-11. Karena kas umum tidak menghasilkan pengembalian, mengapa perusahaan memegangkas?

Jawab :
Karena transaksi. Saldo-saldo yang digunakan untuk tujuan-tujuan transaksi memungkinkan
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kas yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan
umum yang dilakukan dalam menjalankan sebuah bisnis. Alasan Pencegahan. Saldo-saldo
pencegahan merupakan saham cadangan dari aktiva lancar.Alasan untuk memegang uang ini
berhubungan dengan pemeliharaan atau penjagaan salso-saldo yang akan digunakan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang mungkin ada, tetapi belum teridentifikasi.

10-12 sampai 10-22 Hikmawati 2019031056


10-12. Apakah ada hubungan antara tingkat persediaan dan penjualan? Apakah persediaan merupakan
fungsi dari penjualan? Apakah ada hubungan antara persediaan dengan penjualan, apakah
hubungan tersebut proporsional?

Jawab
Iya ada hubungannya antara tingkat persediaan dengan penjualan dan hubungan tersebut juga
proposional karena apabila tingkat persediaan meningkat maka secara otomatis tingkat
penjualan juga dapat meningkat begitu juga sebaliknya apabila persediaan menurun maka
penjualan juga dapat menurun oleh karena itu persediaan juga dapat dikatakan sebagai fungsi
dari penjualan.

10-13. Apakah tujuan manajemen dalam menentukan jumlah investasi perusahaan pada persediaandan
piutang?

Jawab :

Untuk merekonsiliasikan kepentingan-kepntingan ke dalam kebijakan persediaandan dalam


mengelola piutangnya agar dapat diterima oleh berbagai kepentingan demi untuk mecapai tujuan
perusahaan untuk meningkatkan rasio lancarnya agar dapat membayar kewajiban lancar yang
dimiliki perusahaan tersebut.

10-14. Apakah keterbatasan rasio lancar sebagai pengukur likuiditas?


Jawab :
Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan
bahkan dapat dimanipulasi, dan rasio ini juga harus dapat mengukur kemampuan perusahaan
tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

10-15. Bagaimanakah penggunaan rasio yang layak untuk mengukur likuiditas?

Jawab :
Penggunaannya dengan rasio aktiva dibagi dengan kewajiban lancar, dan apabila perusahaan
yang memiliki rasio lancar sebesar 100% maka perusahaan tersebut dapat dikatakan mempunyai
likuiditas yang sehat.

10-16. Apakah rasio likuiditas berdasarkan kas? Apa yang diukur rasio ini?

Jawab :
Iya, karena ukuran likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas
perusahaan ditunjukan dengan rasio kas. Yang diukur dalam rasio ini adalah kas terhadap
kewajiban lancar perusahaan tersebut.

10-17. Bagaimana kita dapat mengukur ”Kualitas” aktiva lancar?

Jawab :
Yaitu dengan cara melihat modal kerja dari perusahaan tersebut apakah arus kas masuk dan arus
kas keluar dari perusahaan tersebut seimbang atau tidak, apabila seimbang maka kemungkinan
perusahaan tersebut mempunyai aktiva lancar yang sehat.
10-18. Apa yang diukur oleh perputaran piutang?

Jawab :
Yang diukur oleh perputaran piutang adalah kualitas yang mengacu pada kemungkinan
tertagihnya piutang agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Rumus dari perputaran
piutang adalah Pejualan kredit bersih dibagi dengan rata-rata piutang usaha

10-19. Apakah periode penagihan piutang? Apa yang diukur oleh angka ini?

Jawab :
Periode penagihan piutang adalah mengukur jumlah hari yang dibutuhkan, rata- rata, untuk
menagih piutang dan wesel tagih. Yang diukur adalah membagi 360 hari dengan rasio
perputaran piutang.

10-20. Asumsikan periode penagihan suatu perusahaan adalah 60 hari dibandingkan dengan 40hari
pada periode sebelumnya. Jelaskan paling tidak tiga kemungkinan penyebab perubahan ini.
Jawab :
1 Turunnya penjualan dan naiknya tagihan piutang.
2 Naiknya tagihan piutang sedangkan penjualan tidak berubah.
3 Naiknya penjualan diikuti naiknya tagihan piutang dalam jumlah yang lebihbesar.

10-21. Apa akibatnya jika suatu perusahaan (a) terlalu banyak atau (b) terlalu sedikit berinvestasi pada
persediaan?

Jawab;

A. Apabila perusahaan terlalu banyak berinvestasi pada persediaan maka menyebabkan biaya
penyimapanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai opportunity cost yaitu dana yang
dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan.
B. bila perusahaan terlalu sedikit berinvestasi pada persediaan maka perusahaan tidak
mempunyai persediaanyang cukup dan dapat mengakibatkan biaya- biaya karena
kekurangan persediaan atau bahan

10-22. Apa masalah yang akan terjadi dalam analisis perusahaan yang menggunakan metode LIFO saat
harga meningkat? Apakah dampak perubahan harga terhadap (a) rasio perputaran persediaan dan
(b) rasio lancar?

Jawab :
Analisis perusahaan akan mengalami peningkatan dalam mendapatkan keuntungan, masalah
yang terjadi dalam metode ini akan ada peningkatan pada harga pokok penjualanannya. Dampak
perubahan harga terhadap :
(a) Rasio perputaran persediaan yaitu akan mengalami peningkatan pada rata- rata
persediaannya yang mengakibatkan hasil dari rasio perputaran persediaannya
menjadi lebih besar dari hasil rasio sebelumnya ketika harga belum meningkat, dan
(b) Rasio Lancar juga akan mengalami hasil yang sama dengan rasio perputaran
persediaan yaitu akan mengalami peningkatan juga apabila harga meningkat ketika
perusahaan menggunakan metode LIFO.

10-23 sampai 10-33 Windi Parwati Zahra 2019031018


10-23. Apakah komposisi utang lancar relevan untuk analisis kualitas rasio lancar?

Jawab :
Iya relevan, karena utang lancar termasuk bagian dari kewajiban lancar suatu perusahaan, dan
salah satu digunakannya rasio lancar adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban lancar yaitu semakin tinggi perkalian kewajiban lancar terhadap aktiva
lancar, maka semakin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar akan dibayar.

10-24. Suatu perusahaan yang terlihat berhasil mungkin memiliki rasio lancer yang buruk.Jelaskan
kemungkinan alasan untuk hal ini.

Jawab :
Karena jika rasio lancar tinggi akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan laba karena
sebagian modal kerjanya tidak berputar.

10-25. Bagaimanakah praktik window dressing pada akun aktiva dan kewajiban lancar?Bagaimana
kita mengetahui bahwa laporan keuangan telah dipercantik (window dressed)?

Jawab :
Praktik window dressing pada akun aktiva dan kewajiban lancar dilakukan dengan cara
memanipulasi laporan aktiva dan hutang lancarnya sehingga laporan keuangan tampak sangat
baik. Kita dapat mengetahui bahwa laporan keuangan telah dipercantik dengan melihat analisis
yang harus memperhatikan manajemen rasio lancar.

10-26. Apa aturan umum mengenai transaksi taksiran tingkat rasio lancar? Risiko apakah yang
dihadapi jika aturan ini digunakan dalam analisis?

Jawab : Aturan umum yang biasa dipakai adalah :


• Jika rasio lancar adalah 2:1 atau lebih bak lagi, maka perusahaan secarafinacial
cukup baik
• Jika rasio dibawah 2:1 menunjukkan peningkatan rasio likuiditas.
• Norma 2:1 menunjukkan bahwa tersedia $2 aktiva lancar untuk setiap $1kewajiban lancar
• Atau jika dipandang dari sudut lain, nilai aktiva lancar pada likuiditas dapat turun hampir
sebesar 50% dan masih dapat melunasi kewajiban lancar.
• Rasio lancar yang jauh lebih tinggi dibanding 2:1 yang menunjukkan penutupan
likuiditas yang lancar lebih unggul.
• Rasio lancar yang jauh lebih tinggi dibanding 2:1 yang menunjukkan penutupan
likuiditas lancar yang lebih unggul, dapat memperlihatkan penggunaan sumber daya
yang tidak efisien dan penurunan tingkat pengembalian.

10-27. Jelaskan pentingnya penjualan dalam menilai kondisi keuangan perusahaan saat ini dan
likuiditas aktiva lancarnya.

Jawab :

Dalam menggunakan modal kerja dan rasio lancar, salah satu sudut pandang adalah likuiditas
dan bukan operasi yang masih berlangsung, ini disebabkan karena pada opersasi normal
kewajiban lancar tidak dilunasi seluruhnya melainkan memiliki sifat pendanaan kembali. Jika
penjualan relatif stabil, baik pembelian maupun kewajiban lancar tidak akan berubah.
Peningkatan penjualan biasanya menghasilkan peningkatan kewajiban lancar.

10-28. Identifikasikan pertimbangan kualitatif yang penting dalam analisis likuiditas perusahaan.
Apakah pengungkapan yang diharuskan SEC dapat membantu analisis?

Jawab :
Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari
ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sangat membantu,
karena pengungkapan yang diharuskan SEC memperhitungkan pro forma untuk mencerminkan
perubahan yang disebabkan oelh rencana pendanaan kembaliprospektif.

10-29. Apakah pentingnya analisis bagaimana-jika terhadap dampak perubahan atau kebijakanterkait
dengan sumber kas perusahaan?

Jawab :
Analisis bagaimana-jika berguna untuk melihat dampak perubahan kondisi terkait dengan
sumber kas perusahaan. Dalam ketentuan dan kebijakan sumber kas dari sebuah perusahaan.
Perbedaan resiko yang tekait dengan berbagai aset dan sumber pendanaan perusahaan.

10-30. Identifikasikan elemen kunci dalam mengevaluasi solvabilitas.


Jawab :
• Struktur modal- mengacu pada dumber pendanaan perusahaan
• Laba (earning)- atau daya laba (earning power)- yang menunjukkankemampuan
berulang untuk menghasilkan kas dari operasi.

10-31. Mengapa analisis struktur modal perusahaan penting?

Jawab :
Analisis struktur modal perusahaan penting, karena setiap ada perubahan strukturmodal akan
mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan, hal ini disebabkan masing- masing jenis modal
mempunyai biaya modal sendiri-sendiri. Besarnya biaya keseluruhan modal ini, nantinya akan
digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan keputusan investasi.

10-32. Apakah yang dimaksud dengan leverage keuangan? Jelaskan satu atau beberapa kasus dimana
leverage keuangan ini menguntungkan.

Jawab :
Leverage keuangan (financial leverage) adalah mengacu pada sejauh mana investasi modal
berasal dari sumber selain pemegang saham biasa. Leverage yang menguntungkan (favorable)
terjadi apabila perusahaan memperoleh keuntungan lebih besar dari dana yang “dibeli” tadi
daripada biaya tetap penggunaan dana tersebut. Leverage financial disini kita menentukan
hubungan antara laba per lembar saham (earning per share – EPS) dengan laba sebelum bunga
dan pajak (earning before interest and taxes - EBIT). Karena itu analisis financial leverage
memusatkan perhatian pada perubahan laba setelah pajak sebagai akibat perubahan laba operasi,
Degree of financial leverage menunjukkan perbandingan antara perubahan laba setelah pajak
dengan perubahan laba. Untuk memudahkan dalam menganalisis financial leverage dibutuhkan
alternatif-alternatif pembelanjaan yang berbeda-beda, dan analisis titik kesamaan(indifference
points) masing-masing alternatif pembelanjaan tersebut dan tingkatfinancial leverage (degree of
financial leverage = DFL).

10-33. Dynamic Elektronic, Inc., merupakan perusahaan sukses dengan pertumbuhan pesat, secara
konsisten menghasilkan perbedaan yang menguntungkan antara pengembalian atas aktiva dan
bunga yang dibayar atas dana pinjaman. Jelaskan mengapa perusahaan ini sebaiknya tidak
meningkatkan utangnya hingga 90% dari total kapitalisasi dan karenanya meminimumkan
pendanaan ekuitas.

Jawab:
Karena jika perusahaan meningkatkan utangnya menjadi 90%, maka perusahaan akan tidak
mampu untuk melihat ketersediaan arus kas untuk melunasi utang perusahaan. Saat utang
dilunasi, ukuran stuktur modal biasanya membaik sementara persyaratan kas tahunan untuk
membayar bunga atau menyisihkan dana tidak berubah atau meingkat

10-34 sampai 10-44 Risma Melati 2019031025


10-34. Bagaimana seharusnya perlakuan pajak tangguhan dalam analisis struktur modal?

Jawab :
Pajak tangguhan harus memperhatikan kemungkinan realisasi dan penyelesaian dari suatu aktiva
dan kewajiban pajak tangguhan.

10-35. Dalam analisis struktur modal, bagaimana seharusnya perlakuan kewajiban sewa yang tidak
dikapitalisasi? Pada kondisi bagaimana sewa ini dianggap sama dengan utang?

Jawab :
Kapitalisasi sewa jangka panjang. Persyaratan yang harus dipenuhi dengan pendekatan ini
adalah hak untuk menggunakan aktiva jangka panjang agar dapat dikapitalisasi. Dalam
penetapan jumlah, waktu dan besarnya pembayaran sewa, dikondisiini sewa dianggap sama
dengan utang.

10-36. Apakah yang dimaksud dengan pendanaan di luar neraca? Berikan satu atau lebih contoh.

Jawab :
Pendanaan di luar neraca adalah metode mengumpulkan uang yang tidak dimunculkan pada
neraca perusahaan. Contoh: salah satu cara mendanai property, pabrik,dan peralatan adalah
meminta pihak luar untuk mendapatkannya dan perusahaan sepakat untuk menggunakan aktiva
tersebut serta menyediakan dana yang cukup untuk melunasi hutang.

10-37. Apakah yang dimaksud dengan kewajiban pensiun? Faktor apa yang harus dipertimbangkan saat
menganalisis kewajiban pensiun suatu perusahaan?

Jawab :
Kewajiban pensiun adalah kewajiban masa depan yang dihasilkan dari komitmendana pensiun
yang dibuat oleh sebuah perusahaan. Faktor yang dipertimbangkan faktor kontribusi danmanfaat
pekerja.

10-38. Kapankah informasi anak perusahaan yang tidak konsolidasi penting bagi analisis solvabilitas?

Jawab :
Pengaruh terhadap pendapatan akan tergantung kepada apakah mereka dapat diperlakukan
menggunakan equity method atau cost method. Jika digunakan equity method, maka pendapatan
yang dilaporkan akan cenderung lebih tinggi karena bagian pendapatan MNE atas anak
perusahaan yang bukan merupakan dividen akan termasuk di dalamnya.

10-39. Apakah pos berikut termasuk ekuitas atau kewajiban? Jelaskan alasan dan setiap asumsi anda.
a) Hak minoritas pada laporan keuangan konsolidasi
b) Apropriasi laba ditahan
c) Jaminan kinerja penjualan produk
d) Utang dapat dikonversi
e) Saham preferen

Jawab :
a. Hak minoritas tidak dapat dikategorikan ke ekuitas karena hak minoritas tidak
memiliki kendali atas aktiva perusahaan, dan tidak dapat dikategorikan juga ke
kewajiban karena tidak mengandung keharusan penyerahan kas atau sejenisnya
dimasa yang akan datang.
b. Apropriasi laba ditahan termasuk ke kategori ekuitas, apropriasi laba ditahan
dianggap tidak lebih sebagai reklasifikasi laba ditahan untuk tujuan spesifik
apropriasi tidak menyisihkan kas: apropriasi hanya mengungkapkan bahwa
manajemen tidak bermaksud membagikan aktiva sebagai deviden dalam jumlah
apropriasi karena aktiva itu diperlukan oleh perusahaan untuk tujuan khusus.
c. Jaminan kinerja penjualan produk masuk ke dalam kategori kewajiban, karena
termasuk hutang.
d. Utang yang dapat dikonvesi termasuk kedalam ekuitas, karena bisa menjadi saham
modal dan tambahan modal disetor serta bisa menghasilkan keuntungan.
e. Saham preferen termasuk ke ekuitas, pemegangnya memiliki hak-hak istimewa di
perusahaan terutama berkaitan dengan pembagian dividen dan pembagian aset saat
perusahaan dilikuidasi.

10-40. a. Mengapa analis laporan keuangan perlu menyesuaikan nilai buku aktiva?
b. Berikan tiga contoh perlunya penyesuaian atas nilai buku.

Jawab :
a) Harga pada saat aktiva tersebut diperoleh (nilai historis), yang pada banyak kasus
adalah sama dengan harga belinya- yang dikurangi dengan sejumlah depresiasi yang
telah dibebankan selama umur penggunaan aktiva tersebut.
b) Pada neraca, Neraca lajur, laporan laba rugi

10-41. Dalam mengevaluasi solvabilitas, mengapa proyeksi jangka panjang diperlukan sebagai
tambahan analisis jangka pendek? Apakah kelemahan proyeksi jangka panjang?
Jawab :
Karena didalam proyeksi jangka panjang banyak hal yang lebih positif dan menguntungkan untuk
perusahaan dari pada jangka pendek. Kelemahan proyeksi jangka panjang adalah jika perusahaan
tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo,pemegang obligasi tetap mempunyai hak
untuk menuntun pengembalian obligasi sedangkan pemegang saham tidak mempunyai hak
demikian karena pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang turut bertanggung jawab
menanggung resiko kerugian perusahaan.

10-42. Apakah perbedaan antara analisis ukuran sama (common-size analysis) dengan analisis rasio
struktur modal? Jelaskan bagaimana analisis rasio struktur modal bermanfaat bagi analisislaporan
keuangan.

Jawab :
Analisis common size adalah suatu metode analisa untuk mengetahui presentase investasi, pada
masing-masing aktiva terhadap total aktivanya. Analisis rasio struktur modal adalah merupakan
komposisi dana jangka panjang yang berbeda dari segi jenis maupun biayanya.Agar perhitungan
pada laporan keuangan tiap perusahaan bisa tepatdan sesuai.

10-43. Modal ekuitas pada neraca disajikan berdasarkan akuntansi biaya historis dan setiap saat berbeda
dengan nilai pasar. Bagaimana analisis memandang hal ini dalam menganalisis struktur modal?

Jawab :
Nilai perolehan asset yang dicatat di dalam neraca perusahaan akan berubah seiring dengan
perubahan nilai wajar asset tetap yang diketahui dengan melakukan penilaian kembali.
Akumulasi depresiasi akan mengikuti perubahan akibat penilaian kembali tersebut.

10-44. Apakah evaluasi komposisi aktiva berguna bagi analisis struktur modal?

Jawab :
Berguna, karena evaluasi komposisi aktiva ini merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan
mendapatkan kredit. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya yang terfokus
pada risiko bukan profitabilitas.

10-45 sampai 10-56 Muhammad iski Fardiansyah aziz 2018031040


10-45. Apa yang diukur oleh rasio laba terhadap beban tetap? Apakah yang diberikan rasio ini terhadap
sarana analisis kredit lainnya?

Jawab :
• Keamanan kredit (safety), artinya harus benar-benar diyakini bahwa kredit tersebutdapat
dilunasi kembali.
• Terarahnya tujuan penggunaan kredit (suitability), yaitu bahwa kredit akan digunakan
untuk tujuan yang sejalan dengan kepentingan masyarakat/sekurang-kurangnya tidak
bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
• Menguntungkan (profitable), baik bagi bank berupa penghasilan bunga maupun bagi
nasabah, yaitu berupa keuntungan dan makin berkembangnya usaha.

10-46. Dalam menghitung rasio laba terhadap beban tetap, apa kategori pos yang luas yang dicakup
dalam beban tetap? Apakah harus dipertimbangkan penyesuaian pajak atas pos-pos ini?

Jawab :
Tujuan analisis dan interpretasi pos luar biasa adalah :
1. Menentukan apakah suatu pos bersifat sementara (tidak bertahan). Proses ini melibatkan
penilaian apakah pos tersebut tidak biasa, bukan pos operasi, atau tidk berulang.
2. Menentukan penyesuaian yang diperlukan setelah mengetahui penilaian daya tahan.Sering
kali diperlukan penyesuaian khusus untuk evaluasi maupun peramalan laba.

10-47. Suatu perusahaan yang Anda analisis memiliki komitmen pembelian bahan mentah berdasarkan
kontrak bernilai besar yang tak dapat dibatalkan. Menurut Anda pada kondisi apa komitmen
pembelian ini digunakan untuk menghitung beban tetap?

Jawab :
Pada kondisi perusahaan sedang mengalami laba yang sangat besar disitulah dapat digunakan
untuk menghitung laba tetap

10-48. Apakah laba bersih merupakan ukuran yang andal atas ketersediaan kas untuk membayar beban
tetap?

Jawab :
Tidak, karena ukuran laporan arus kas lah yang andal atas ketersediaan kas untuk membayar
beban tetap

10-49. PT B merupakan anak perusahaan yang seluruhnya dimiliki PT A. PT A juga merupakan


pelanggan utama PT B. Sebagai pemberi pinjaman potensial ntuk PT B, apa sisi dari hubungan
ini yang menghawatirkan Anda? Apakah pengaman, jika ada, yang Anda perlukan pada tiap
kontrak pinjaman

Jawab :
Tidak. Karena kedua perusahaan tersebut sudah menjalin kontrak dan perusahaan tersebut saling
menguntungkan.
10-50. Berikan komentar pernyataan berikut, “Utang merupakan pelengkap, bukan pengganti,
pendanaan ekuitas.”

Jawab :
Hutang didefinisikan sebagai pengorbanan manfaaat ekonomi masa mendatang yangmungkin
timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa
kepada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.

10-51. Suatu perusahaan yang memerlukan pendanaan ekuitas tambahan menjual utang yang dapat
dikonversi. Tindakan ini menunda dilusi ekuitas dan akhirnya penjualan menjual sahamnyapada
harga efektif yang lebih tinggi. Apa keuntungan dan kerugian tindakan ini?

Jawab :
Kelebihan:
• Saham tidak mengharuskan perusahaan untuk membayar dividen meskipun demikian bukan
berarti dana ekuitas yang masuk untuk kegiatan usaha tidak mengandungbiaya,
• Dana yang digali dari saham (ekuitas) adalah sangat besar sehingga memungkinkan bagi
perusahaan untuk melakukan investasi dengan nilai yang juga besar.
• Saham merupakan modal yang dapat menjamin kerugian yang diderita perusahaan
sehingga saham dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan penerbit.

Kekurangan:
• Penerbitan saham baru sering direspon negatif oleh pasar sehingga mengakibatkanharga
saham turun.
• Penerbitan saham menyebabkan dilusi kepemilikan saham yaitu berkurangnya
presentase kepemilikan saham pemilik lama yang tidak memiliki cukup dana untukmembeli
saham baru yang berpotensi pada resistensi rencana penerbitan saham.
• Penerbitan saham dapat mengakibatkan pergeseran pengendalian.

10-52. a. Apakah alasan adanya perjanjian pembatasan pada surat berharga jangka panjang?
b. Apakah alasan provisi yang terkait dengan:
1) mempertahankan tingkat minimum modal kerja (atau rasio lancar)
2) mempertahankan ekuitas pemegang saham minimum?
3) pembatasan pembayaran dividen?
4) pengaruh kreditor untuk memilih mayoritas komisaris pada perusahaandebitor
pada saat terjadinya gagal bayar berdasarkan perjanjian hutang.
Jawab :
A. Dengan penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh
pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luarperusahaan dan juga
guna agar meminimalisir hutang jangka panjang yang tidak dapat ditagih.
B.
1 Karena modal kerja yang berlebihan menunjukan adanya dana tidak produktif akan
menimbulkan kerugian kerugian bagi perusahaan,karena adanya memperolehkeuntugan
yang disia-sia kan, ketidak cukupan dan mis-management dalam perusahaan,modal kerja
merupakan kegagalan dalam suatu perusahaan

2 Karena ekuitas pemegang saham dapat mengukur dalam pengukuran nilai pari.
Menunjukkan bahwa saham diterbitkan di bawah nilai pari. Pemegang shm yg
diterbitkan di bawah nilai pari dpt diminta membayar jumlah diskonto jika diperlukan
untuk melindungi kreditur dari kerugian bila perusahaan dilikuidasi.
3 Karena Penetapan dividend payout ratio yang konstan. Perusahaan yang menjalankan
kebijakan ini menetapkan dividen payout ratio yang konstan misalnya 50%. Ini berarti
bahwa jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya akan
berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang diperoleh setiap
tahunnya.
4 Terjadinya kerugian dan pencatatan bad debt expense piutang yang tidak tertagih pada
laporan keuangan dan berpengaruh dalam profit suatu laporan keuangan

10-53. Mengapa efek utang biasanya diberi peringkat sedangkan efek ekuitas tidak?

Jawab :
Efek Hutang : Obligasi atau surat berharga komersial tergantung dari tenggang waktu jatuh
tempo pembayarannya ataupun ciri-ciri lain. Pemegang efek bersifat hutang ini secara khusus
berhak atas pembayaran pokok hutang beserta bunganya beserta hak-hak lainnya sesuai dengan
yang diperjanjikan dalam persyaratan penerbitan surat hutang seperti misalnya hak untuk
memperoleh informasi tertentu.
Efek Ekuitas : Pemegang efek bersifat ekuitas ini merupakan pemegang saham. Tidak seperti
pada surat hutang yang mensyaratkan adanya pembayaran bunga secara teratur kepada si
pemegang efek, pada efek bersifat ekuitas ini si pemegang efek tidak berhak atas pembayaran
apapun. Apabila terjadi kepailitan maka nilai sahamnya hanya berupa sisa hartaperseroan setelah
dikurangi pembayaran hutang (apabila ada) terhadap seluruh krediturperseroan. Pemegang saham
juga berhak atas keuntungan perusahaan dan kenaikan harga saham di mana pemegang efek
bersifat hutang hanya berhak atas bunga dan pembayaran kembali pokok hutang, namun semua
ini kembali tergantung pada kemapuan manajemen perusahaan dalam mengelola perseroan.

10-54. Apa faktor yang diangga penting oleh badan pemeringkat dalam memberikan peringkat
obligasi industri? Jelaskan faktor-faktor tersebut

Jawab:
• Berbagai macam risiko rasio-rasio keuangan, termasuk debt ratio, current
ratio, profitability dan fixed charge coverage ratio. Semakin baik rasio-rasio
keuangan tersebut semakin tinggi rating tersebut.
• Jaminan aset untuk obligasi yang diterbitkan (mortage provision). Apabila
obligasi dijamin dengan aset yang bernilai tinggi, maka rating pun akan
membaik.
• Kedudukan obligasi dengan jenis hutang lain. Apabila kedudukan obligasi
lebih rendah dari utang lainnya maka rating akan ditetapkan satu tingkat lebih
rendah dari yangseharusnya.
• Penjamin. Emiten obligasi yang lemah namun dijamin oleh perusahaan yang
kuat maka emiten diberi rating yang kuat.
• Adanya singking fund (provisi bagi emiten untuk membayar pokok pinjaman
sedikitdemisedikit setiap bulan).
• Umur obligasi. Cateris Paribus, obligasi dengan umur yang lebih
pendekmempunyai risikoyang lebih kecil.
• Stabilitas laba dan penjualan emiten.
• Peraturan yang berkaitan dengan industri emiten.
• Faktor-faktor lingkungan dan tanggung jawab produk.
• Kebijakan akuntansi. Penerapan kebijakan akuntansi yang kons
ervatifmengindikasikan laporan keuangan yang lebih berkualitas.

10-55. Dapatkah analisis laporan keuangan memperbaiki peringkat obligasi yang


telahdipubikasi?Jelaskan.

Jawab :
Bisa, dengan menggunakaan analisis laporan yang telah diperbaiki Pemeringkatan
obligasi dapatmemberikan sinyal tentang probabilitas kegagalan pembayaran utang
sebuah perusahaan. Fenomena di Indonesia terjadi beberapa emiten yang
mengalami gagal bayar (default) yang kebetulan memiliki peringkat layak investasi
(investment-grade). Tujuandalam penelitian ini adalah untuk mengkaji dan
menganalisis pengaruh laba operasi, laba ditahan, aliran kas operasi, total assets,
leverage, profitabilitas, umur obligasi (maturity), jaminan (secure) dan reputasi
auditor pada peringkat obligasi di Bursa Efek Indonesia

10-56. Apakah alasan perusahaan membayar badan pemeringkat untuk memberi peringkat
utangmereka.

Jawab :

Karena Peringkat kredit tersebut mengukur kelayakan kredit, kemampuan pembayaran


kembali utang, dan berpengaruh pada suku bunga yang dibebankan pada utang tersebut.
(Suatu perusahaan yang menerbitkan skor kredit bagi kelayakan kredit individu secara
umum disebut dengan istilah biro kredit atau lembaga pelaporan kredit konsumen)

Anda mungkin juga menyukai