Anda di halaman 1dari 7

TOPIK 11

ANALISIS RISIKO

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan dan


menggunakan analisis risiko untuk menilai kinerja perusahaan.

B. URAIAN MATERI
1. Sumber-Sumber Risiko Perusahaan
Risiko perusahaan secara garis besar bersumber pada empat hal ini yaitu :
a. Sumber risiko yang berasal dari luar negeri atau internasional
1) Ketidakstabilan pemerintah lokal (setempat),
2) Ketidakstabilan kebijakan pemerintah setempat,
3) Pengambilalihan perusahaan oleh pemerintah setempat,
4) Risiko perubahan kurs mata uang,
5) Resesi dunia
b. Sumber risiko yang berasal dari dalam negeri atau domestik
1) Resesi,
2) Inflasi atau deflasi,
3) Perubahan SBI,
4) Perubahan demografis,
5) Perubahan kebijakan dalam negeri,
6) Perubahan politik dalam negeri
c. Sumber risiko yang berasal dari Industri
1) Perubahan teknologi,
2) Persaingan,
3) Perubahan kekuatan tawar menawar dalam industri (misal, pembeli
semakin kuat),
4) Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan industri

1
d. Sumber risiko yang berasal dari perusahaan
1) Perubahan manajemen,
2) Perubahan strategi,
3) Risiko terkena bencana (seperti kebakaran),
4) Risiko terkena tuntutan hukum
Risiko-risiko diatas secara langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi perusahaan tetapi perusahaan harus memperhatikan risiko-
risiko yang mempunyai konsekuensi keuangan perusahaan. Tabel dibawah ini
menunjukkan kegiatan-kegiatan perusahaan dan kaitannya dengan kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban dengan kas. Oleh karena itu analisis aliran
kas sering dipakai untuk sebagai alat analisis untuk melihat kemampuan
perusahaan dan menganalisis risiko perusahaan.
Tabel 1. Kegiatan Perusahaan dan Aliran Kas yang Dihasilkan
Kegiatan Kemampuan perusahaan Kebutuhan yang Analisis yang
Perusahaan menghasilkan kas menggunakan kas digunakan

Operasi Profitabilitas perusahaan Kebutuhan modal kerja Likuiditas jangka


pendek

Investasi Penjualan aset perusahaan Kebutuhan investasi Likuiditas jangka


pada aktiva baru panjang

Pendanaan Kapasitas meminjam Membayar hutan dan Likuiditas jangka


kewajiban lainnya panjang

Analisis risiko biasanya dibagi menjadi dua bagian yaitu analisis risiko
jangka pendek dan analisis risiko jangka panjang. Analisis risiko jangka
pendek memfokuskan kepada kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya (kurang dari satu tahun). Analisis risiko jangka
memfokusk kepada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka panjangnya (lebih dari satu tahun).
Risiko juga bisa dikelompokan menjadi dua yaitu risiko sistematis dan
risiko yang tidak sistematis (risiko spesifik). Adapun penjelasan kedua risiko
tersebut adalah sebagai berikut:

2
a. Risiko sistematis yaitu risiko yang tidak bisa didiversifikasi dan tidak bisa
dihilangkan. Sumber risiko ini berasal dari luar perusahaan (risiko
internasional, risiko domestik dan risiko industri).
b. Risiko tidak sistematis atau risiko spesifik yaitu risiko yang bisa
dihilangkan dengan cara perusahaan atau investor melakukan diversifikasi.
Sumber risiko ini berasal dari dalam perusahaan.
Bab ini akan menjelaskan analisisi risiko jangka pendek dan analisis
risiko jangka panjang. Bab ini akan lebih menfokuskan pada risiko spesifik
yang berasal dari perusahaan.

2. Analisis Risiko Likuiditas Jangka Pendek


Ada enam rasio yang bisa digunakan untuk melihat kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Tiga rasio berkaitan
dengan besarnya sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yaitu rasio lancar, rasio quick dan rasio aliran kas operasional
terhadap hutang lancar. Tiga rasio berhubungan dengan besarnya modal kerja
yang dibutuhkan untuk tingkat penjualan tertentu yaitu perputaran piutang,
perputaran persediaan dan perputaran hutang dagang.
a. Rasio Lancar
Rasio lancar = aktiva lancar/ hutang lancar.
Rasio ini menunjukkan besarnya kas yang dipunyai perusahaan
ditambah aset-aset yang bisa berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun,
relatif terhadap besarnya hutang-hutang yang jatuh tempo dalam jangka
waktu dekat (tidak lebih dari satu tahun), pada tanggal tertentu seperti
tercantum pada neraca. Rasio lancar yang ideal menunjukkan angka ≥ 2
yang artinya Rp. 1,- hutang lancar dijamin oleh Rp. 2,- aktiva lancar yang
dimiliki oleh perusahaan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi rasio lancar, seperti kebijakan
sekuritas, kebijakan kredit, perubahan prinsip akuntansi. Rasio lancar yang
terlalu tinggi barangkali kurang baik, karena kurang produktif.
Manajemen bisa melakukan ‘manajemen’ rasio lancar, supaya kelihatan

3
baik. Meskipun ada beberapa keterbatasan, rasio lancar cukup populer,
karena mudah dihitung, kemampuan prediksi kebangkrutan yang baik

b. Rasio Quick
Rasio quick = (Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang Lancar
Persediaan dikeluarkan karena dianggap sebagai aktiva lancar yang
paling tidak likuid. Secara umum, informasi dari rasio quick akan sama
(searah) dengan informasi dari rasio lancar. Rasio quick yang ideal
menunjukkan angka ≥ 2 yang artinya Rp. 1,- hutang lancar dijamin oleh
Rp. 2,- aktiva lancar diluar persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.

c. Rasio Aliran Kas Operasional Terhadap Hutang Lancar


Rasio Aliran Kas Operasional Terhadap Hutang Lancar =
Aliran kas dari operasi (sebelum item-item luar biasa)
Rata-rata hutang lancar.
Rata-rata hutang lancar = (hutang lancar tahun sebelumnya + hutang
lancar tahun sekarang) / 2
Pada industri yang relatif sudah memasuki tahap kedewasaan, secara
umum tidak akan kesulitan memperoleh surplus kas dari operasi mereka.
Rasio Aliran Kas Operasional Terhadap Hutang Lancar yang
menunjukkan kondisi perusahaan dalam keadaan sehat jika nilainya ≥ 0,4.

d. Rasio Aktivitas Modal Kerja


Siklus kas perusahaan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
Siklus kas = (rata-rata umur piutang + rata-rata umur persediaan) – rata-
rata umur hutang
Hutang dipakai sebagai unsur pengurang karena dengan menggunakan
hutang perusahaan tidak perlu membayar kas terlebih dahulu (menunda
kas keluar) dan hal ini akan memperpendek arus kas. Untuk menghitung
umur piutang, umur persediaan dan umur hutang maka terlebih dahulu
dihitung masing-masing perputarannya.

4
1). Perputaran piutang = penjualan / rata-rata piutang
Rata-rata piutang = (piutang tahun sebelumnya + piutang tahun sekarang)
2
Rata-rata umur piutang = 365 hari / perputaran piutang

2). Perputaran Persediaan = harga pokok penjualan/ rata-rata persediaan


Rata-rata persediaan = (persediaan tahun sebelumnya + persediaan tahun sekarang)

2
Rata-rata umur persediaan = 365 hari / perputaran persediaan

3). Perputaran Hutang Lancar = pembelian /rata-rata hutang


Pembelian = Harga pokok penjualan + persediaan akhir – persediaan awal
Rata-rata hutang = (hutang lancar tahun sebelumnya + hutang lancar tahun sekarang)

2
Rata-rata umur hutang = 365 hari / perputaran hutang

Siklus kas yang baik menunjukkan angka yang kecil. Semakin pendek
sikuls kas tersebut berarti semakin cepat kas masuk ke perusahaan (semakin
banyak kas masuk ke perusahaan). Hal ini akan mengurangi risiko likuiditas
jangka pendek perusahaan.

3. Analisis Risiko Likuiditas Jangka Panjang


Risiko likuiditas jangka panjang menunjukkan ketidakmampuan
perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Jika
perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka panjang nya maka
perusahaan bisa dinyatakan bangkrut. Rasio-rasio yang digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Rasio Hutang
Rasio hutang akan mengukur besarnya hutang jangka panjang dalam
struktur modal suatu perusahaan. Jenis rasio hutang yaitu :
1) Rasio hutang jangka panjang = Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang + Modal Saham
2) Rasio hutang modal saham = Hutang Jangka Panjang
(LDER) Modal Saham

5
3) Rasio Hutang Jangka Panjang Total Aset = Hutang Jangka Panjang
(LDAR) Total Aset
4) Rasio Total hutang Total Aset = Total Hutang
Total Aset
Keempat rasio ini semakin mendekati angka nol menunjukkan jumlah
hutang jangka panjang semakin sedikit. Apabila mendekati angka satu atau
100% maka hutang jangka panjang nya semakin besar.
b. Rasio Interest Coverage
Rasio ini mengukur berapa kali pendapatan sebelum biaya hutang dan
pajak menutup biaya hutangnya. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Rasio Total hutang Total Aset = Laba bersih + Biaya Hutang + Pajak
Biaya Hutang
Rasio yang menunjukkan angka lebih kecil dari 2 merupakan angka yang
menunjukkan risiko yang tinggi
c. Rasio Aliran Kas terhadap Total Hutang

Rasio Aliran Kas Terhadap Total Hutang = Aliran Kas dari Operasi
Rata-rata total Hutang
Aliran kas operasi bisa dilihat dari laporan aliran kas.
Rata-rata hutang dihitung dari (hutang tahun lalu +hutang sekarang)/ 2
Angka ideal untuk rasio ini adalah berkisar 20% yang menunjukkan
perusahaan dalam kondisi yang sehat.
d. Rasio Aliran Kas terhadap Pengeluaran Modal
Rasio ini memberikan informasi besarnya aliran kas untuk menutup
pegeluaran modal yang diperlukan untuk investasi memelihara dan
membangun pabrik dan bangunan.
Rasio Aliran Kas Operasional Terhadap Pengeluaran modal = Aliran Kas dari Operasi
Pengeluaran modal
Pengeluaran modal = aliran kas investasi untuk membeli pabrik dan
peralatannya.
Angka rasio yang lebih besar dari satu itu menunjukkan risiko rendah.

6
C. Tugas
Buatlah analisis risiko berdasarkan laporan keuangan masing-masing individu.
Analisis risiko dibuat untuk tahun 2018 dan 2019. Kemudian bandingkan
manakan yang lebih baik dari kedua tahun tersebut.

Anda mungkin juga menyukai