Anda di halaman 1dari 15

i

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM


MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA
(Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar pada BEI Periode 2010 – 2019)

PROPOSAL SKRIPSI

Penulisan Skripsi

Oleh:

YUNITA RAHMAWATI
NIM :32.16.2154

FAKULTAS EKONOMI
UNVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI
2020
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian


Pada masa era keterbukaan informasi, perusahaan dituntut untuk dapat
memberikan informasi terkait naik turunnya laba perusahaan secara berkala.
Perusahaan dalam hal ini dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan fungsi-
fungsi penting yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien sehingga
perusahaan dapat lebih unggul dalam persaingan yang dihadapi. Penyampaian
informasi tersebut utamanya informasi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan
berupa laporan keuangan. Perkembangan suatu perusahaan dapat dinilai dengan
laporan keuangan yang telah disediakan oleh perusahaan setiap periodenya.
Untuk menindaklanjuti laporan keuangan yang diberikan oleh perusahaan,
dibutuhkan analisis yang berhubungan dengan kondisi naik turunnya laba
perusahaan. Rasio keuangan merupakan alat untuk menginterpretasikan informasi
akuntansi keuangan tersebut. Analisis rasio keuangan dilakukan dalam rangka
menemukan hubungan diantara bagian-bagian dari laporan keuangan seperti
laporan neraca dan laporan laba rugi.
Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : rasio
likuiditas(current ratio), rasio solvabilitas(debt to equity ratio), rasio
profitabilitas(gross profit margin), dan rasio aktivitas(total asset turnover).
Analisis rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk pengetahui kinerja
perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI
PERUBAHAN LABA (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar pada BEI periode 2010 – 2019).

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
2

Apakah rasio likuiditas(current ratio), rasio solvabilitas(debt to equity


ratio), rasio profitabilitas(gross profit margin), dan rasio aktivitas(total asset
turnover) berpengaruh terhadap perubahan laba perusahaan periode 2010 - 2019 ?

1.3. Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas(current ratio), rasio
solvabilitas(debt to equity ratio), rasio profitabilitas(gross profit margin), dan
rasio aktivitas(total asset turnover) perubahan laba perusahaan periode 2010 -
2019.

1.4. Kontribusi Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau
pertimbangan dalam pengelolaan keuangan agar perusahaan dapat
memperoleh laba yang baik sehingga menarik para investor untuk berinvestasi
kepada perusahaan tersebut.
b. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan,
pengetahuan mengenai kinerja keuangan perusahaan dan harga saham serta
merupakan kesempatan untuk mempraktekan teori-teori yang diperoleh dari
bangku kuliah.
c. Bagi pembaca, dapat menambah pengetahuan dan sebagai sumber informasi
kepada pembaca yang ingin mengetahui lebih jelas tentang rasio keuangan.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu


Penelitian mengenai analisis rasio keuangan telah banyak dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya.Penelitian-penelitian tersebut banyak memberikan
masukan serta kontribusi tambahan bagi investor untuk melihat potensi finansial
suatu perusahaan sebagai acuan untuk menanamkan modal pada perusahaan
tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Suryani (2020) dengan sampel
perusahaan dari sektor industri dasar dan kimia menunjukkan hasil bahwa rasio
lancar simultan, rasio hutang terhadap ekuitas, total perputaran asset, dan margin
laba bersih memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi pertumbuhan
laba. Secara parsial, rasio hutang terhadap modal dan margin laba bersih memiliki
pengaruh positif yang signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba.
Sedangkan total perputaran asset tidak memiliki efek positif yang signifikan
dalam memprediksi pertumbuhan laba.
Andhi Wijayanto (2015) dalam penelitiannya memperoleh hasil bahwa CR
dan DR berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba. TAT tidak
berpengaruh terhadap perubahan laba. ROA berpengaruh negative dan signifikan
terhadap perubahan laba.
Nur Amalina (2014) dalam penelitiannya yang menggunakan variabel
Current Ratio, Laverage Ratio, Inventory Turnover, Operating Profit Margin,
Price Earning Ratio, didapatkan hasil bahwa CR dan OPM berpengaruh terhadap
perubahan laba. Sedangkan LR, IT, PER tidak berpengaruh terhadap perubahan
laba perusahaan pada periode 2008 – 2011.
Chyntia (2016) dalam penelitiannya yang menguji pengaruh variabel CR,
DER, TA, TOR, dan NPM terhadap perubahan laba, memperoleh hasil bahwa CR
berpengaruh positif terhadap perubahan laba, sedangkan DER memiliki pengaruh
negative terhadap perubahan laba dan TA, TOR, NPM memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap perubahan laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI.
4

Siti Amiyanti (2013) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa


secara parsial Current Ratio, Debt Equity to Ratio, Gross Profit Margin, Total
asset Turn Over berpengaruh signifikan dalam memprediksi perubahan laba
perusahaan. Dan secara simultan Current Ratio, Debt Equity to Ratio, Gross
Profit Margin, Total asset Turn Over berpengaruh signifikan dalam memprediksi
perubahan laba perusahaan.
Pada penelitian terdahulu yang sudah disajikan diatas, terdapat kesamaan
variabel diantara penulis-penulis lainnya diantara variabel current ratio, debt to
equity ratio, total assets turnover, return on investment, price earning ratio, gross
profit margin dengan pengaruh yang berbeda terhadap perubahan laba. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan variabel current ratio(CR), debt to equity
ratio(DER), total assets turnover, return on investment(ROI), dan price earning
ratio(PER)untuk menguji dan menganalisis terhadap perubahan laba perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
Dari penelitian-penelitian terdahulu diatas, dapat di tampilkan secara
ringkas dalam tabel :
Nama
No Peneliti Variabel Penelitian Hasil Analisis
(Tahun)
1 Dwi Variabel independen : Rasio hutang terhadap modal dan
Suryani Rasio lancar, rasio margin laba bersih berpengaruh positif
(2020) hutang terhadap secara parsial dalam pertumbuhan
ekuitas, total laba. Total perputaran aset tidak
perputaran aset, berpengaruh signifikan dalam
margin laba bersih. memprediksi pertumbuhan laba.
Variabel dependen :
Perubahan laba
2 Andhi Variabel CR dan DR berpengaruh positif dan
Wijayanto independen :Current signifikan terhadap perubahan laba.
(2015) Ratio, Debt Ratio, Total aset turnover tidak berpengaruh
Total assets turnover, terhadap perubahan laba. ROA
5

Return on Assets. berpengaruh negative dan signifikan


Variabel dependen : terhadap perubahan laba.
Perubahan laba
3 Nur Variabel independen : CR dan OPM berpengaruh terhadap
Amalina Current Ratio, perubahan laba.
(2014) Laverage Ratio, LR, IT, PER tidak berpengaruh
Inventory Turnover, terhadap perubahan laba.
Operating Profit
Margin, Price
Earning Ratio
Variabel dependen :
perubahan laba
4 Chyntia Variabel independen : CR berpengaruh positif terhadap
(2016) CR, DER, TA, TOR, perubahan laba, DER berpengaruh
NPM negative terhadap perubahan laba,
Variabel dependen : sedangkan TA, TOR, NPM
perubahan laba berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perubahan laba perusahaan.
5 Siti Variabel independen : Secara parsial dan simultan Current
Amiyanti Current Ratio, Debt Ratio, Debt Equity to Ratio, Gross
(2013) Equity to Ratio, Gross Profit Margin, Total asset Turn Over
Profit Margin, Total berpengaruh signifikan terhadap
asset Turn Over perubahan laba.
Variabel dependen :
perubahan laba
Tabel 2.1 Tabel penelitian terdahulu

2.2. LandasanTeori
2.2.1. Rasio Keuangan
6

2.2.1.1. Pengertian Rasio Keuangan


Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang
ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka
lainnya. Rasio bisa disebut juga sebagai alat untuk memprediksi kondisi
perusahaan secara mendasar.Hal tersebut diungkapkan oleh Kasmir (2012:104)
yang mengatakan bahwa rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan.
Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan
yang bersangkutan.Kondisi kesehatan perusahaan yang berhubungan dengan
kondisi keuangan dapat diketahui dan diukur melalui trend pola perubahan dari
periode sebelumnya ke periode selanjutnya. Seperti yang dikatakan oleh Warsidi
(2011) bahwa rasio keuangan merupakan instrument analisis prestasi dari
perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang
ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi
operasi dimasa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut
yang kemudian dapat menunjukkan resiko maupun peluang yang melekat pada
perusahaan yang bersangkutan.
2.2.2. Jenis Rasio Keuangan
Secara umum analisis rasio keuangan dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis atau kelompok.Menurut Hanafi (2003) jenis-jenis rasio keuangan adalah
sebagai berikut :
a. Rasio Likuiditas
Merupakan rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pada rasio likuiditas terdapat 2
bagian yaitu :
1) Rasio Lancar(Current Ratio)
2) Rasio Cepat (Quick Ratio)

b. Rasio Solvabilitas/Leverage
7

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu


perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau mengukur
tingkat proteksi kreditor jangka panjang. Pada rasio ini dibagi menjadi 4
bagian yaitu :
1) Debt to Equity Ratio (DER)
2) Leverage Ratio (Total Debt to Total Assets Ratio)
3) Debt Service Ratio (DSR)
4) Time Interest Earned Ratio (TIER)
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktiva yaitu rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan
aktiva dengan melihat tingkat aktivitas aset. Yang termasuk ke dalam rasio ini
adalah :
1) Inventory Turnover (ITO)
2) Total Asset Turnover (TATOR)
3) Receivable Turnover (RTO)
4) Average Collection Periode (ACP)
d. Rasio Profitabilitas
Merupakan rasio yang ditujukan untuk mengukur efektivitas manajemen yang
tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan. Yang
termasuk dalam rasio ini adalah :
1) Gross Profit Margin (GPM)
2) Operating Profit Margin (OPM)
3) Net Profit Margin (NPM)
4) Return on Investment (ROI)
5) Return On Equity (ROE)
e. Rasio Nilai Pasar (Market Based Ratio)
Merupakan rasio yang lazim dan yang khusus digunakan di pasar modal yang
menggambarkan situasi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal.
1) Price Earning Ratio (PER)
2) Price Book Value (PBV)
2.2.3. Laba
8

2.2.3.1. Pengertian Laba


Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-
biayanya dalam periode tertentu. Laba sering digunakan untuk dasar pengenaan
pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan
unsure prediksi Harmanto (2003:444)
Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena
diharapkan cukup untuk merepresentasikan kinerja perusahaan secara
keseluruhan.Besar kecilnya laba digunakan untuk mengukur seberapa besar
kenaikan aktiva terhadap biaya-biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan.
2.2.3.2. Tujuan Laba
Perusahaan pasti berharap untuk mendapatkan laba dari bisnisnya. Dari
laba tersebut perusahaan dapat mengalokasikan dana diantaranya :
a. Untuk membiayai operasional perusahaan dalam pencapaian laba yang
lebih maksimal.
b. Untuk melunasi hutang yang ada
c. Sebagai cadangan dana untuk kebutuhan investasi perusahaan
d. Untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang
2.2.3.3. Perubahan Laba
Untuk melakukan analisis perubahan laba, ada beberapa cara yang
dilakukan diantaranya :
a. Analisis Fundamental
Analisis fundamental digunakan untuk melakukan analisis variabel laporan
keuangan untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan.Variabel laporan
keuangan yang dianalisis termasuk penjualan, profit margin, depresiasi,
tarif pajak, sumber pemasukan, asset utilization, dan faktor lainnya.
b. Analisis Teknikal
Analisis teknikal biasanya digunakan oleh investor dalam bentuk catatan
dan data yang berbentuk grafik. Analisis teknikal digunakan untuk
memprediksi perubahan laba di periode yang akan datang dengan
mengamati perubahan laba di periode yang lalu.
2.3. Kerangka Konseptual Penelitian
9

Dalam penelitian ini, sebelum peneliti melakukan pengujian terhadap data


yang sudah didapatkan, maka terlebih dahulu peneliti membuat sebuah kerangka
konseptual untuk memprediksi hasil dari penelitian nanti.Pada kerangka
konseptual ini terdapat beberapa variabel-variabel yang digunakan untuk diteliti.
Diantaranya variabel dependen atau terikat yaitu variabel Perubahan Laba,
sedangkan untuk variabel independen yaitu current ratio(CR), debt to equity
ratio(DER), total assets turnover, return on investment(ROI), dan price earning
ratio(PER). Berikut kerangka konseptual penelitian ini :

X1current ratio(CR)
H1
X2debt to equity
H2
ratio(DER)

X3total assets turnover H3 Y Perubahan Laba


Perusahaan Manufaktur
H4
X4return on
investment(ROI) H5

X5price earning
ratio(PER) H6

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual Penelitian


Keterangan :
X1 : current ratio(CR)
X2 : debt to equity ratio(DER)
X3 : total assets turnover
X4 : return on investment(ROI)
X5 : price earning ratio(PER)
H1 : pengaruh X1 terhadap Y
H2 : pengaruh X2 terhadap Y
H3 : pengaruh X3 terhadap Y
H4 : pengaruh X4 terhadap Y
H5 : pengaruh X5 terhadap Y
10

H6 : pengaruh X terhadap Y

2.4. Pengembangan Hipotesis


Dari kerangka konseptual yang telah disajikan diatas, maka hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Terdapat pengaruh secara parsial current ratio(CR)terhadap perubahan laba
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2010 – 2019.
b. Terdapat pengaruh secara parsial debt to equity ratio(DER) terhadap
perubahan laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun
2010 – 2019.
c. Terdapat pengaruh secara parsial total assets turnover terhadap perubahan
laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2010 – 2019.
d. Terdapat pengaruh secara parsial return on investment(ROI) terhadap
perubahan laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun
2010 – 2019.
e. Terdapat pengaruh secara parsial price earning ratio(PER) terhadap
perubahan laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun
2010 – 2019.
f. Terdapat pengaruh secara simultan antara price earning ratio(PER) terhadap
perubahan laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun
2010 – 2019.
BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah laporan
tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dalam kelompok sektor industri makanan dan minuman (food and
baverage) selama 9 periode yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2019.
Sampel diambil dari 20 perusahaan yang terdaftar di BEI dan
dipilih dengan metode purposive sampling.Purposive sampling merupakan
teknik penentuan sampel dengan ketentuan tertentu dan pertimbangan
yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.

3.2. Metode Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
yaitu berupa catatan atau laporan keuangan yang telah dipublikasikan dari
perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang
diterbitkan pada periode 2010 – 2019.Dimana data-data tersebut diperoleh
dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Pusat Referensi Pasar Modal dan
Perusahaan Sekuritas E-Trading.

3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel


Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
Variabel Definisi Variabel Pengukuran
Variabel
Independen
current ratio(CR), Rasio yang menunjukkan Aset Lancar
Kewajiban Lancar
sejauh mana aktiva lancar
memenuhi kewajiban-
kewajiban lancar.
debt to equity Rasio yang menggambarkan Total Kewajiban
Ekuitas Pemega ng Saham
ratio(DER), keseimbangan proporsi
antara aktiva yang didanai
12

oleh kreditor dan yang


didanai oleh pemilik
perusahaan.
total assets turnover, Rasio yang menunjukkan Penjualan
x 100 %
Total Aset
perputaran total aktiva
diukur dari volume
penjualan atau kemampuan
semua aktiva untuk
menghasilkan pendapatan.
return on Rasio yang mengukur Laba setelah pajak
Total Aset
investment(ROI), kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset
tertentu.
price earning Rasio yang menunjukkan Harga pasar per lembar
Laba bersih per lembar
ratio(PER) hubungan antara harga pasar
saham biasa dan earning per
share. Rasio ini digunakan
untuk memprediksi
kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba di
masa datang.

Tabel 3.1 : Tabel Definisi Operasional Variabel

3.4. Teknik Analisa Data


Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini, peneliti akan melakukan pengolahan terhadap data tersebut agar dapat
mendukung hipotesis yang telah diajukan. Peneliti menggunakan program
SPSS version 20 untuk melakukan pengujian statistik sebagai berikut :
a. Analisis Deskriptif
13

Pada teknik ini variabel penelitian dianalisis untuk menggambarkan tingkat


variabel dalam tahun penelitian (independen dan dependen)
b. Pengujian regresi
Pengujian regresi digunakan untuk menguji perubahan rasio keuangan
terhadap perubahan laba untuk periode tahun berikutnya selama satu
tahun.Data yang yang diuji merupakan data sekunder yang bersifat kuantitatif
dan mempunyai variabel independen lebih dari satu variabel.
Untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen digunakan rumus regresi berganda sebagai
berikut :
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e
Dimana :
Y = Perubahan laba
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Variabel current ratio(CR)
X2 = Variabel debt to equity ratio(DER)
X3 = Variabel total assets turnover
X4 = Variabelreturn on investment(ROI)
X5 = Variabelprice earning ratio(PER)
e = signifikansi error
c. Pengujian hipotesis
Pada pengujian hipotesis digunakan untuk membuktikan tingkat signifikansi
sebuah variabel dengan menggunakan uji t dan uji F serta pengujian koefisien
determinasi.
1) Pengujian t (pengujuan secara parsial)
Dalam pengujian ini masing-masing variabel diuji untuk mengetahui
apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.Pengujian t dibuktikan berdasarkan perbandingan nilai thitung
masing-masing koefisien dengan ttabel dan tingkat signifikansi sebesar
5%.Jika thitung < ttabel maka Ho diterima, artinya variabel independen
14

tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.Sedangkan jika


thitung > ttabel maka Ho ditolak dan menereima Ha, artinya variabel
independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
2) Pengujian F (pengujian secara simultan)
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan
semua variabel independen terhadap variabel dependen dengan
membandingkan antara nilai kritis Ftabel dengan Fhitung.Jika Fhitung <
Ftabel maka Ho diterima, yang berarti variabel independen tidak
berpengarung terhadap variabel dependen.Sedangkan jika Fhitung >
Ftabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha, berarti semua variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2011:45)
3) Pengujian koefisien determinasi
Pengujian ini digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen.Besaran nilai koefisien
determinasi antara nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti variabel
independen memiliki kemampuan dalam menjelaskan variabel dependen
sangat kecil.Jika nilai variabel independen mendekati satu berarti variabel
independen dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen.Untuk nilai r2 digunakan untuk mengukur
derajat hubungan antara tiap variabel X terhadap variabel Y secara parsial.
(Ghozali, 2011:45)
d. Pengujian asumsi klasik.
Pengujian asumsi klasik merupakan pengujian yang melibatkan uji regresi
linear berganda.Pengujian model regresi merupakan model pengujian yang
menghasilkan estimator linear yang memiliki kondisi yang harus dipenuhi
dimana kondisi tersebut harus melalui tahapan pengujian asumsi klasik.

Anda mungkin juga menyukai