Anda di halaman 1dari 19

FORMULASI STRATEGI

(Makalah ini diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi)

Dosen Pengampu : Dr. Ayu Anggraini S., S.Sos., M.Si.

Di Susun Oleh : Kelompok III


Kelas F1-21 Semester I

1. Nursyamsi (P21010041)
2. A. Leny Puspitasari (P21010144)
3. Suherna Djabbar (P21010036)
4. Muhammad Romie Azizi (P21010038)
5. A.Tenri Padawali (P21010145)
6. Irwanto (P21010148)
7. Rifmah Asman (P21010164)
8. Moh.Adha Moidady (P21010055)
9. Aswandi Nabhan (P21010052)
10. A.Fitria (P21010166)
11. Rahayu Purwaningsih (P21010142)
12. Hajirah (P21010035)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

STIE AMKOP MAKASSAR

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi yang berjudul “Formulasi
Strategi”. Tak lupa salawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kami Nabi
besar Muhammad SAW. Oleh karena, itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca untuk kami kedepannya. Terima kasih kepada
teman sekelompok yang sudah bersama-sama mencari referensi buku untuk
pembuatan makalah ini.

Terima kasih atas perhatiannya jika ada kekurangan serta kekhilafan kami
mohon maaf sebesar-besarnya karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan dan kekhilafan. Sudi kiranya para pembaca tidak hanya berfokus
kepada makalah kami ini saja tetapi juga mencari referensi dengan membaca
buku-buku lainnya agar memperluas wawasan.

Penulis,

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1


B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan Masalah...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Formulasi Strategi.........................................................3


B. Tahapan Formulasi Strategi............................................................4
C. Tingkatan Formulasi Strategi..........................................................4
D. Faktor Evaluasi Prestasi Strategi.................................................... 7
E. Pengamatan Faktor-Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal
dalam Formulasi Strategi...............................................................10
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................12
B. Saran............................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA………….………………………………………….13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan dunia industri semakin tak terelakkan, persaingan industri


pun semakin ketat. Kemunculan berbagai perusahaan industri yang bergerak pada
bidang industri yang sama semakin banyak. Dalam persaingan pasar domestik
akan memberikan peluang serta ancaman bagi perusahaan lokal. Semakin
berkembangnya media informasi akan mengakibatkan tingginya persaingan yang
harus dihadapi oleh suatu perusahaan. Sehingga diperlukan adanya strategi
bersaing agar tujuan dapat tercapai serta perusahaan tetap dapat mempertahankan
diri dan bersaing secara sehat.

John P. Kotter (1996) menyatakan bahwa dewasa ini, perusahaan harus


dapat membawa dirinya untuk terus berinovasi dan berubah, tidak hanya untuk
berhasil tapi untuk dapat bertahan dalam dunia dimana kompetisi makin
meningkat. Banyaknya kompetitor menyebabkan perusahaan tidak dapat
mengambil keuntungan yang besar. Apabila pendapatan usaha perusahaan sedikit,
maka keuntungan yang kecil ini tidak akan mencukupi untuk membiayai
kebutuhan operasional sehari-hari dalam jangka waktu lama.

Berbagai macam alternatif strategi yang ditawarkan, akan menjatuhkan


pada satu pilihan strategi yang telah dianalisis dan dipertimbangkan dengan teliti
dan matang serta dilaksanakan dalam satu kurun waktu tertentu. Bertujuan supaya
satu organisasi berada pada kondisi dan posisi yang efektif dalam upaya
menciptakan tujuan dan berbagai sasaran dalam lingkungan eksternal yang sering
berubah pada tingkat dan intensitasnya yang pada saatnya tidak mungkin
diperhitungkan sepenuhnya sebelumnya. Pemilihan strategi tertentu pada
umumnya didasarkan pada berbagai asumsi yang berdasarkan pada asumsi yang
digunakan oleh para perumus dan penentu strategi itu dengan sepenuhnya

1
menyadari bahwa semua peristiwa dan faktor yang berpengaruh pada
implementasi strategi dapat dipertimbangkan dan dipehitungkan dengan tepat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Formulasi Strategi?

2. Bagaimana Tahapan Formulasi Strategi?

3. Apa saja tingkatan Formulasi Strategi?

4. Apa saja Faktor Evaluasi Strategi?

5. Bagaimana pengamatan Faktor-Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal


dalam Formulasi Strategi?

C. TUJUAN PERUMUSAN MASALAH

1. Dapat menjelaskan Pengertian Formulasi Strategi.

2. Dapat menguraikan Tahapan Formulasi Strategi.

3. Dapat mendeskripsikan tingkatan Formulasi Strategi

4. Dapat menjabarkan Faktor Evaluasi Strategi.

5. Dapat menjelaskan pengamatan Faktor-Faktor Lingkungan Internal dan


Eksternal dalam Formulasi Strategi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FORMULASI STRATEGI

Perumusan strategi atau formulasi strategi merupakan proses


penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun
visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan,
serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka
menyediakan customer value terbaik.

Formulasi strategi, adalah tahap awal dimana perusahaan menetapkan


visi dan misi disertai analisa mendalam terkait faktor internal dan eksternal
perusahaan dan penetapan tujuan jangka panjang yang kemudian digunakan
sebagai acuan untuk menciptakan alternatif strategi-strategi bisnis dimana akan
dipilih salah satunya untuk ditetapkan sesuai dengan kondisi perusahaan
(Rahmat, 2014 : 30).

Formulasi strategi adalah menentukan aktivitas-aktivitas yang


berhubungan dengan pencapaian tujuan. Aktivitas-aktivitas tersebut bisa
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu analisis strategi, perencanaan
strategi, dan pemilihan strategi. Untuk dapat melakukan formulasi strategi
dengan baik, maka ada ketergantungan yang erat dengan analisis lingkungan di
mana formulasi strategi membutuhkan data atau informasi dari analisis
lingkungan.

B. TAHAPAN FORMULASI STRATEGI

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah


untuk masa depan perusahaan, yang bertujuan untuk membangun visi dan
misi perusahaan, menetapkan tujuan strategis serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam rangka menciptakan nilai terbaik yang
berasal dari konsumen. Strategi yang telah ditentukan harus sesuai dengan
tujuan perusahaan, sehingga akan membawa posisi perusahaan ke posisi yang
terbaik (Eddy Yunus, 2016: 135).

Langkah-langkah perumusan strategi menurut Rothwell:

 Langkah 1: Entablishment of Vision, Mission, and Goals

Langkah ini mencakup pernyataan umum yang berkaitan dengan visi,


misi, maksud, dan tujuan organisasi. Perumusan visi, misi, dan tujuan
merupakan tanggung jawab kunci bagi manajerial pusat. Perumusan ini
dipengaruhi oleh nilai yang dibawakan manajer. Visi, misi, dan tujuan suatu
organisasi harus jelas dan ringkas serta menunjukkan dasar tujuan suatu
organisasi serta apa yang ingin dicapai organisasi tersebut.

Menurut Gaspresz (2003:14), visi adalah suatu pernyataan yang


menyeluruh mengenai gambaran ide yang ingin dicapi oleh
perusahaandimasa yang akan datang. Visi itu sendiri tidak dapat dituliskan
secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ingin ditujunya
oleh kemungkinan kemajuan dan perubahan ilmu serta situasi yang sulit
diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Pernyataan visi harus selalu
berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang terjadi sehingga visi
hendaknya bersifat fleksibel.

 Langkah 2: Identifying Past and Present Strategies

Strategi adalah penetapan tujuan jangka panjang yang dasar dari suatu
organisasi dan pemilihan alternatif tindakan dan alokasi sumberdaya yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Mamduh M.Hanafi, 2011:134).

Sebelum memutuskan suatu strategi diperlukan atau tidak, maka


seorang manajer harus mengidentifikasi berdasarkan strategi sebelumnya dan
pada saat ini. Apakah strategi di masa lalu telah disusun dengan sebenarnya?
Jika belum, maka hal ini dapat dapat dianalisis dan diidentifikasi apakah
strategi yang sebelumnya masih bisa diterapkan atau perlu perlu diperbaiki.
Dengan melihat strategi sebelumnya, dapat menunjukkan bagaimana kegiatan
suatu organisasi sebelumnya berlangsung beserta implementasinya.

 Langkah 3: Diagnosing Past and Present Performance

Langkah ini diperlukan untuk mengevaluasi bagaimana strategi


terdahulu bekerja dan menentukan perubahan apa yang diperlukan sehingga
laporan sebuah organisasi perlu dikaji lebih dalam. Sebuah diagnosa dapat
diambil dari beberapa faktor berikut:

1. Efektifitas organisasi,

2. Proses organisasi, dan

3. Kinerja organisasi.

Evaluasi kinerja organisasi biasanya memasukkan beberapa tipe


analisis dan diagnosis keuangan. Salah satu manajemen harus memiliki
gambaran yang jelas tentang kondisi organisasi secara detail. Langkah
selanjutnya adalah menentukan strategi untuk jangka panjang, menengah, dan
jangka pendek yang termasuk dalam tujuan dan misi organisasi. Perlu diingat
bahwa, tujuan tersebut tidak dapat ditentukan tanpa menguji kondisi internal
dan eksternal. Penentuan tujuan dan jangka menengah serta analisis kondisi
internal dan eksternal saling mempengaruhi satu sama lain.

 Langkah 4: Setting Objectives

Sasaran adalah pernyataan tentang apa yang dituju organisasi. Sasaran


tersebut memberikan petunjuk dan tujuan kepada organisasi dan anggotanya.
Beberapa pertanyaan tentang sasaran diperlukan oleh manajer.

1. Sasaran Jangka Panjang: Secara umum membahas rencana suatu


organisasi di masa mendatang pada beberapa tahun mendatang. Sasaran
jangka panjang harus mendukung dan tidak bertentangan dengan misi
suatu organisasi. Meskipun sasaran tersebut agak berbeda dengan misi
suatu organisasi akan tetapi harus masihberkaitan. Misalnya, misi pada
suatu perusahaan makanan cepat saji adalah penyajian dengan cepat dan
memberikan pelayanan pengantaran makanan yang hangat kepada
pelanggan di beberapa wilayah kota. Salah satu sasaran jangka panjangnya
adalah rencana untuk meningkatkan penjualan dengan level yang lebih
spesifik untuk 4 tahun mendatang. Meskipun sasaran ini berbeda dengan
misi perusahaan tersebut, namun masih mendukung misi tersebut.

2. Sasaran Jangka Pendek: Merupakan suatu bagian turunan di dalam sasaran


jangka panjang yang mendukung berjalannya sistem suatu organisasi.
Seperti sebuah evaluasi harus menghasilkan daftar prioritas pada tujuan
jangka panjang. Tujuan jangka pendek dapat diatur untuk membantu
mencapai tujuan jangka panjang. Tujuan dalam jangka pendek juga harus
jelas, singkat, dan diukur bila memungkinkan. Bagian yang terkena harus
memahami dengan jelas apa yang diharapkan. Biasanya, beberapa tujuan
harus digunakan untuk mencerminkan kinerja yang diinginkan pada suatu
unit organisasi tertentu atau orang. Berdasarkan perspektif tingkat atas,
sasaran harus menjangkau semua area utama pada organisasi. Sebuah
masalah dengan satu tujuan utama sering dicapai dengan mengorbankan
tujuan lain yang diinginkan. Sebagai contoh, jika tujuannya hanya
produksi, kualitas mungkin tidak diperhatikan dalam upaya untuk
merealisasikan produksi maksimum. Tujuan di daerah yang berbeda dapat
berfungsi sebagai parameter pada tujuan yang lain. Tujuan tersebut harus
cukup konsisten di antara tujuan yang lainya.

 Langkah 5: Analisis SWOT dan Perumusan Strategi

SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness


(kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini
mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi
dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.

a. Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu


melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri).
b. Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang
mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan
prasarananya kurang mencukupi.

c. Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang


dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak
pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun.

d. Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami


kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika
dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari.

Dalam analisis SWOT didalamnya mencangkup analisis kesempatan


dan ancaman lingkungan eksternal serta analisis kekuatan dan kelemahan
lingkungan internal. Analisis lingkungan eksternal dapat dilakukan dengan
berbagai metode peramalan dan manajemen ilmiah. Kunci keberhasilan
analisis lingkungan bagi perumusan strategi terletak pada kemajuan
manajemen untuk mendeteksi perubahan lingkungan eksternal beserta
dampaknya. Analisis lingkungan juga memungkinkan organisasi
mengantisipasi dan mempengaruhi kegiatan dalam lingkungan tugasnya,
terutama untuk memberikan antisipasi stratejik sebagai reaksi terhadap
berbagai lingkungan.

Pada analisis internal ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan


dan kelemahan stratejik yang penting bagi perumusan strategi suatu
organisasi. Melalui pemahaman kekuatan dan kelemahan persaingan,
perumusan strategi organisasi diharapkan akan lebih tepat. Melalui aplikasi
SWOT (analisis lingkungan internal dan eksternal) diharapkan suatu
organisasi dapat mengambil kebijakan stratejik yang sesuai dengan masalah
dan penanganan yang efektif di dalam tubuh organisasi tersebut.

Analisis SWOT membantu manajer dalam membaca suatu fakta yang


penting dan relevan dalam analisis internal dan eksternal. Berdasarkan
ikhtisar ini, dapat diidentifikasi strategi primer dan sekunder yang dihadapi
organisasi. Manajer kemudian merumuskan sebuah strategi yang tepat dalam
mengambil keputusan suatu organisasi, menetralisir kelemahan organisasi,
dan selalu memperhitungkan ancaman yang akan dihadapi.

 Langkah 6: Develop and Evaluate Alternative Strategis and


Select Strategy

Membuat keputusan strategis adalah elemen kunci pengambilan


keputusan pada pembuatan strategi. Berdasarkan analisis ini, keinginan
manajemen untuk menemukan strategi akan memberikan organisasi
keuntungan kompetitif. Artinya, manajemen berusaha untuk memposisikan
organisasi dalam rangka untuk mendapatkan keuntungan relatif terhadap para
pesaingnya. Hal ini membutuhkan penilaian yang cermat berdasarkan
kekuatan kompetitif yang mendikte aturan persaingan dalam industri dimana
organisasi beroperasi.

Ada tiga cara penting manajemen dapat memperoleh keuntungan


kompetitif, yaitu:

1. Biaya kepemimpinan,

2. Diferensiasi,dan

3. Fokus pada segmen pasar yang sempit.

Manajer yang sukses akan memilih strategi yang memberikan


organisasi mereka keunggulan kompetitif yang paling menguntungkan
selanjutnya mereka akan mencoba untuk mempertahankan keuntungan
tersebut dari waktu ke waktu.

C. TINGKATAN FORMULASI STRATEGI

Pada umumnya, formulasi strategi pada sebuah perusahaan terbagi


atas 3 tingkatan utama yaitu strategi di tingkat Korporasi (Corporate Level
Strategy), strategi di tingkat Unit Bisnis (Business Unit Level Strategy) dan
strategi di tingkat Fungsional (Functional Level Strategy).
Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai ketiga tingkatan
strategi tersebut,

1. Strategi Korporasi (Corporate Level Strategy)

Tingkat Strategi yang pertama adalah Strategi di Tingkat Korporasi


atau Corporate Level Strategy, Strategi korporasi menangani seluruh
ruang lingkup strategis perusahaan terutama dalam menentukan tujuan dan
sasaran suatu perusahaan. Strategi ini diperlukan untuk menentukan bisnis
apa yang harus atau ingin dimiliki oleh perusahaan seperti jenis produk
yang akan diproduksi dan dimana produk tersebut harus dipasarkan.
Corporate Level Strategy juga menentukan arah yang akan dituju oleh
perusahaan dan peran setiap unit bisnis dalam perusahaan untuk mencapai
arah tersebut.

Ada dua hal penting yang harus dilakukan pada strategi ditingkat
korporasi, yaitu :

a) Menetapkan Visi dan Misi Perusahaan (Korporasi)

Pernyataan Visi adalah pernyataan yang menggambarkan tujuan dan


kondisi dimasa depan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka
menengah atau jangka panjang. Visi atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Vision ini berfungsi sebagai panduan yang jelas untuk memilih
tindakan saat ini dan di masa yang akan datang.

Pernyataan Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan


oleh perusahaan untuk mewujudkan visi tersebut. Misi atau dalam bahasa
Inggris disebut dengan Mission ini memberikan arah dan batasan-batasan
proses pencapaian tujuan.

b) Menentukan Obyektif atau Tujuan Perusahaan (Korporasi)

Obyektif Perusahaan atau Tujuan Perusahaan yang ditentukan adalah


alat yang mendasari semua perencanaan dan kegiatan strategis dan
berfungsi sebagai dasar untuk membuat kebijakan dan mengevaluasi
kinerja. Contoh Obyektif Perusahaan diantara seperti menghasilkan laba,
meminimalkan pengeluaran atau memperbesar pangsa pasar dan lain-
lainnya.

2. Strategi Unit Bisnis (Unit Business Level Strategy)

Strategi di Tingkat Unit Bisnis adalah strategi yang digunakan untuk


mencapai tujuan dari setiap unit bisnis seperti unit bisnis layanan, produk,
divisi ataupun anak perusahaan. Strategi ini dijalankan oleh masing-
masing unit bisnis namun harus bersinergi dan mendukung strategi
korporasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan induk. Strategi di Tingkat
unit Bisnis ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat melihat unit
bisnis mana yang unggul dan unit bisnis mana yang perlu ditingkatkan
lagi.

Memiliki Strategi di tingkat Unit Bisnis ini memungkinkan perusahaan


mempertimbangkan biaya dan manfaat dari setiap unit bisnis dan
memutuskan posisi yang tepat untuk pengalokasian sumber daya
perusahaan bahkan dapat digunakan untuk memutuskan kapan waktunya
untuk melakukan divestasi atau menjual unit bisnis yang tidak
berkontribusi positif sehingga manajemen puncak perusahaan dapat fokus
pada unit bisnis yang paling penting untuk pencapaian strategi korporasi.

D. FAKTOR EVALUASI STRATEGI

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para


manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi
dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini.
Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral
dan internal selalu berubah.

Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah

1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi


yang sekarang,
2. Mengukur prestasi,

3. Mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan startegi,


implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi
yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.

Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga


level strategi : korporasi, bisnis dan fungsional.

1. Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan


mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan
manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai
keseimbangan portofolio produk dan jasa.

2. Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level


divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang
atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang
dialyani oleh divisi tersebut.

3. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber


daya produktivitas. Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang
berada di sekitar mereka, departemen fungsional mengembangkan
strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan
kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja.

E. PENGAMATAN FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN INTERNAL


DAN EKSTERNAL DALAM FORMULASI STRATEGI

1. Pengamatan Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal lembaga pendidikan sangat


berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional/tujuan
sekolah. Telaah lingkungan internal mencermati kekuatan dan kelemahan
di lingkungan internal organisasi sendiri yang dapat dikelola menajemen
meliputi:
a) Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya.

b) Sistem organisasi dalam mencapai efektivitas organisasi termasuk


efektivitas komunikasi internal.

c) Sumber daya manusia, sumber daya alam, tenaga terampil (skill)


dalam meningkatkan pemberdayaan sumber daya termasuk komposisi
dan kualitas sumber daya manusianya.

d) Biaya operasional berikut sumber dananya.

e) Faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan proses kinerja/misi


organisasi yang sudah ada.

2. Pengamatan Lingkungan Eksternal

Ada tiga langkah utama dalam telaah lingkungan eksternal yaitu sebgai
berikut:

a) Scanning yakni mengidentifikasi tanda-tanda awal perubahan


lingkungan atau trend.

b) Monitoring yakni menemukan arti melalui observasi secara terus-


menerus terhadap perubahan lingkungan atau trend.

c) Forecasting yakni membuat proyeksi perkiraan hasil berdasarkan


perubahan lingkungan atau trend yang dimonitor.

d) Assessing yakni menentukan waktu dan arti penting perubahan


lingkungan dan trend terhadap strategi dan manajemen organisasi.

Ada dua faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu


analisa penting dalam Manajemen Strategi dan harus dilakukan oleh para
manajer, yaitu:

a) Bahwa organisasi atau perusahaan tidak berdiri sendiri tetapi


berinteraksi dengan bagian-bagian dari lingkungannya dan lingkungan
itusendiri selalu berubah setiap saat. Dalam banyak kasus, beberapa
perusahaan akan hancur karena ketidakmampuan menganalisa dan
beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang selalu berfluktuasi.

b) Pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan kompleks dapat


mempengaruhi kinerja banyak bagian yang berbeda dari sebuah
perusahaan. Rumit serta tidak pastinya masa depan membuat para
penyusun strategi lebih berhati-hati dalam melakukan analisa
lingkungan. Sejumlah asumsi-asumsi yang relevan harus dikaji ulang
setiap waktu agar penyesuaian-penyesuaian dapat segera dilakukan.
Asumsi adalah suatu anggapan dasar/pengendalian yang ditetapkan
sebelumnya agar suatu teori/keputusan dapat diimplementasikan.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada asumsi akan mengakibatkan
tidak berlakunya suatu strategi, walaupun strategi tersebut sangat baik
dan tepat. Kegagalan penerapan strategi-strategi yang telah dibuat
terkadang diidentikan dengan kegagalan para penyusun strategi tanpa
dikaji dahulu mengenai asumsi yang mendasari strategi tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perumusan strategi atau formulasi strategi merupakan proses penyusunan


langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi
organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta
merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan
customer value terbaik.

Hal yang patut untuk dipertimbangkan adalah visi, misi, dan tujuan
perusahaan, posisi perusahaan pada saat ini, faktor lingkungan internal dan
eksternal, serta solusi alternatif lainnya.

Tahapan dalam formulasi strategi yaitu 1) Entablishment of Vision,


Mission, and Goals, 2) Identifying Past and Present Strategies, 3) Diagnosing
Past and Present Performance, 4) Setting Objectives, 5) Analisis SWOT dan
Perumusan Strategi, 6) Develop and Evaluate Alternative Strategis and Select
Strategy.

Tingkat Formulasi Strategi ada 3, yaitu: 1) Strategi Tingkat Perusahaan,


yaitu strategi korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak dan dirancang
sedemikian rupa guna mencapai tujuan organisasi, 2) Strategi Tingkat Bisnis,
yaitu strategi diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi
dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing
dalam dunia bisnis yang ada, dan 3) Strategi Tingkat Fungsional, merupakan
suatu pendekatan terhadap area fungsional untuk mencapai tujuan perusahaan
dan unit bisnis dengan memaksimumkan produktivitas.

Dalam memilih strategi, ada tiga pertimbangan yang harus dilihat, yaitu 1)
menentukan skenario, 2) proses penetapan pilihan, dan 3) mengembangkan
kebijakan.
B. Saran

Suatu perusahaan hendaknya selalu merumuskan suatu strategi dengan


matang. Proses perumusan strategi tidaklah singkat dan sederhana, dibutuhkan
beberapa manajer dan analis untuk merumuskan suatu strategi perusahaan.
Strategi juga harus sesuai dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Eddy Yunus (2016), Manajemen Strategis, Yogyakarta: Andi

Gaspresz (2013), Manjement Bisnis Total, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Mamduh M.Hanafi (2011), Manajemen, Yogyakarta: Unit Penerbitan dan

percetakan STIM YKPN

Rachmat (2014). Manajemen strategik, Bandung: CV Pustaka Setia.

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-strategi-3-tingkatan-strategi-

bisnis/

https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/09/pengertian-dan-tahapan-formulasi-

strategi.html

https://zulafamau.wordpress.com/2019/12/04/formulasi-strategi/

Anda mungkin juga menyukai